Prosedur Pembuatan Plot, Pengukuran Biomassa … · Pengukuran Biomassa Atas dan Bawah Permukaan...

Post on 17-Sep-2018

256 views 1 download

Transcript of Prosedur Pembuatan Plot, Pengukuran Biomassa … · Pengukuran Biomassa Atas dan Bawah Permukaan...

Tatang Tiryana, Teddy Rusolono, Judin Purwanto

Prosedur Pembuatan Plot,

Pengukuran Biomassa Atas dan

Bawah Permukaan Tanah

Dipresentasikan pada:

Pelatihan Pengukuran Cadangan Karbon dan Keanekaragaman Hayati Hutan di Sumatera Selatan

Palembang, 11–12 Mei 2015

Biodiversity and Climate Change (BIOCLIME) Project

1

Outline

Tahapan kegiatan lapangan

Pembuatan plot contoh

Metode pengukuran biomassa atas permukaan

Pengamatan semai

Pengukuran pancang, tiang, pohon

Pengukuran palem dan bambu

Pengukuran biomassa bawah permukaan

2

Tahapan Kegiatan Lapangan

3

Pencarian lokasi plot

Pembuatan plot

Pengukuran

plot

Biomassa

atas

Biomassa

permukaan

Tumb. bawah

& serasah

Kayu

mati

Karbon

tanah

Semai

Pancang, tiang, pohon

Palem, bambu

Berdiri

Rebah

Mineral

Mangrove,

gambut

Pembuatan plot

4

Hutan alam dan areal budidaya masyarakat:

Personil: 23 orang Peralatan:

• GPS

• Kompas

• Suunto clinometer

• Tambang

• Patok kayu/bambu

• Golok/parang

Arah:

Utara Selatan

Barat Timur

Pembuatan plot…(2)

5

Hutan tanaman:

Personil: 23 orang Peralatan:

• GPS

• Kompas

• Suunto clinometer

• Tambang

• Patok kayu/bambu

• Golok/parang

Titik pusat:

• Pohon

• Bukan pohon

Pembuatan plot…(3)

6

Untuk areal miring (>20%): koreksi jarak

a(%) a (°) 1 2 5 7.98 10 11.29 20 50

66 33.4 1.20 2.40 5.99 9.56 11.98 13.53 23.96 59.91

67 33.8 1.20 2.41 6.02 9.61 12.04 13.59 24.07 60.19

68 34.2 1.21 2.42 6.05 9.65 12.09 13.65 24.19 60.46

69 34.6 1.21 2.43 6.07 9.70 12.15 13.72 24.30 60.75

70 35.0 1.22 2.44 6.10 9.74 12.21 13.78 24.41 61.03

71 35.4 1.23 2.45 6.13 9.79 12.26 13.85 24.53 61.32

72 35.8 1.23 2.46 6.16 9.83 12.32 13.91 24.64 61.61

73 36.1 1.24 2.48 6.19 9.88 12.38 13.98 24.76 61.91

74 36.5 1.24 2.49 6.22 9.93 12.44 14.05 24.88 62.20

75 36.9 1.25 2.50 6.25 9.98 12.50 14.11 25.00 62.50

Kemiringan Jarak lapang untuk 8 macam jarak datar (m)

Metode Pengukuran Biomassa Atas

7

Biomassa atas permukaan tanah:

tumbuhan berkayu: semai, pancang, tiang, pohon

tumbuhan tidak berkayu: palem, bambu

tumbuhan bawah (understorey)

Cara pengukuran paling akurat:

pemanenan (destructive sampling)

Cara tidak langsung dan umum digunakan:

Persamaan/model alometrik biomassa

Konversi volume ke biomassa

Metode pengukuran biomassa atas…(2)

8

Persamaan alometrik biomassa:

menduga biomassa dari diameter/tinggi pohon

dibuat dengan metode destructive sampling

Contoh untuk hutan gambut (Manuri et al. 2014) :

Jenis campuran: W = 0.136 * D2.513

Jenis dipterocarpacea: W = 0.046 * D1.733 * H1.206

Kompilasi model-model alometrik di Indonesia: http://www.forda-mof.org/files/Monograf_Alometrik_Web_FORDA-English.PDF

Pengukuran di lapangan:

• Diameter pohon

• Tinggi pohon

Metode pengukuran biomassa atas…(3)

9

Konversi volume (V) ke biomassa (W): Jika tidak ada persamaan alometrik biomassa Menggunakan kerapatan kayu (WD) and factor konversi

biomassa (BEF) W = V * WD * BEF Contoh BEF:

Database kerapatan kayu dari ICRAF: http://db.worldagroforestry.org/wd

Pengamatan Semai

10

Perlu untuk analisis keanekaragaman hayati di

hutan alam

Tahapan:

Lakukan pengamatan pada subplot A (2 x 2 m)

Identifikasi nama jenis secara spesifik (misalnya:

meranti merah, bukan meranti)

Hitung jumlah individu per jenis

Catat pada tally-sheet (T1):Pengamatan SEMAI:

Jumlah individuNo. Nama jenis 1)

Pengukuran Pancang, Tiang, Pohon

11

Hutan alam:

Diukur jika

>50% diameter

terletak dalam

plot/subplot

Pancang (B)

Tiang (C)

Pohon kecil (D)

Pohon besar (E)

Pengukuran pancang, tiang, pohon…(2)

12

Pengukuran diameter: DBH = 1,3 m

©Walker et al. (2012)

• Pita ukur tegak lurus

sumbu batang

• Gunakan tongkat 1,3m

Pengukuran pancang, tiang, pohon…(3)

13

Kesalahan pengukuran diameter:

Posisi/letak pengukuran diameter sembarangan

Pita ukur posisinya tidak tegak lurus sumbu batang

pohon

Pita ukur terlipat atau melintir

Pita ukur sudah melar

Pengukuran pancang, tiang, pohon…(4)

14

Pengukuran tinggi total:

Hutan alam: 3 pohon contoh/subplot

Hutan tanaman: 5 pohon contoh/plot

Pengukuran pancang, tiang, pohon…(5)

15

Kesalahan pengukuran tinggi:

Jarak datar tidak sesuai dengan skala Haga

hypsometer yang digunakan

Salah menentukan titik puncak pada pohon bertajuk

tebal

Pengukuran pancang, tiang, pohon…(6)

16

Kesalahan pengukuran tinggi… Pengukur berdiri pada posisi yang salah saat mengukur

pohon miring

Pengukuran pancang, tiang, pohon…(7)

17

Pencatatan tally-sheet (T2):

Nama jenis: spesifik misal meranti merah

Diameter/keliling: 1 desimal misal 7,3 cm

No. plot : ……………………………… Tanggal survei : …………………………………..Titik koordinat plot (UTM) : E ………………………… Jam pengukuran : …………..… ---………………

N ………………………… Nama ketua regu : …………………………………..Kesalahan/error GPS (m) : ……………………………… Nama pencatat data : …………………………………..Ketinggian tempat (mdpl) : ……………………………… Jumlah anggota regu : …………………………………..Kemiringan (%) : ……………………………… Nomor foto di kamera : …………………………………..Tipe hutan/tutupan lahan : ……………………………… Catatan penting:

Desa/kecamatan/kabupaten : ……………………………… …………………………………………………………………………………Pengelola kawasan hutan : ……………………………… …………………………………………………………………………………

Kelas 5)

DBH KBH Haga Kayu mati

B C D E (cm) (cm) (Tt, m) JD (m) A (%) B (%) Tt (m) (1/2/3/4)

Tally-sheet Pengukuran Pancang, Tiang, Pohon, dan Kayu Mati Berdiri

Survei Cadangan Karbon dan Keanekaragaman Flora di Sumatera Selatan

Nama jenis 1)No.

Diameter/keliling 3)

Subplot 2)

Tinggi total 4)

Suunto clinometer

T2

Pengukuran Palem dan Bambu

18

Palem dan bambu: tumbuhan tidak berkayu

Tinggi >1,5 m

Plot pengukuran:

Subplot C (10 x 10 cm): jika jumlahnya banyak

Subplot D (20 x 20 cm): jika jumlahnya sedikit

DBH KBH Haga

P B C D (cm) (cm) (Tt, m) JD (m) A (%) B (%) Tt (m)

Nama jenis palem atau

bambu 1)

No.

Diameter/keliling 4)

Subplot 3)

Tinggi total 5)

Suunto clinometerKategori

2)

Pengukuran Biomassa Bawah Tanah

19

Biomassa bawah:

Akar-akar besar

Akar-akar kecil

Tidak mudah diukur:

Harus menggali akar

Perlu biaya, waktu,

tenaga banyak

Metode tidak standar

Biomassa atas permukaan

Biomassa bawah permukaan

(akar-akar)

Pengukuran biomassa bawah tanah…(2)

20

Metode yang umum digunakan: pendugaan

Nisbah/rasio akar pucuk

Persamaan/model alometrik

Nisbah akar pucuk (NAP):

Biomassa pucuk/atas (Bap) biasanya berkorelasi

dengan biomassa akar/bawah pohon (Bbp)

Bbp = NAP x Bap

©BSN 92011)

Pengukuran biomassa bawah tanah…(3)

21

Persamaan alometrik:

Menggunakan data diameter/tinggi pohon

Contoh untuk Acacia mangium di Jawa Barat:

WBGB = 0.0066*D2.96 (D: 1.4−18.9 cm; Heriyanto & Siregar 2007)

Menggunakan data biomassa atas permukaan:

Contoh untuk biomassa bawah hutan tropis (Y, t/ha):

Y = exp[-1.0587 + 0.8836*ln(AGB)] (Cairns et al. 2007)

Di lapangan, tim survei tidak perlu

melakukan pengukuran

Terima kasih…

22