Post on 10-Apr-2016
description
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program keluarga berencana merupakan salah satu program
pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga
Indonesia yang sejahtera. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1992
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,
disebutkan bahwa Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
(UU 10/1992). Keluarga berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak
kelahiran anak, untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara dengan
menggunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya
menetap bisa dilakukan dengan cara sterilisasi.1
Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan
reproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun
kesehatan reproduksi pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita
diantaranya yaitu menghindari bahaya infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri,
perdarahan post partum, dan komplikasi masa nifas.2 Selain itu, program KB juga
bertujuan untuk mengatur umur ibu yang tepat untuk melakukan proses
persalinan, sebab jika umur ibu terlalu muda atau terlalu tua ketika melakukan
persalinan, akan sangat beresiko mengakibatkan perdarahan serius yang bisa
mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya.2 Program KB juga berperan
bagi kesehatan reproduksi pria antara lain untuk mencegah Penyakit Menular
Seksual (PMS) seperti: sifilis, gonorhea, dan penyakit kelamin lain yang
diakibatkan oleh tidak menggunakan alat kontrasepsi (kondom) ketika melakukan
1
hubungan seksual dengan pasangannya yang terkena PMS. Selain mencegah
terkena penyakit menular seksual, Program KB juga dimaksudkan untuk
membantu pria yang mengalami gangguan disfungsi seksual serta membantu
pasangan yang telah menikah lebih dari 1 tahun tetapi belum juga memiliki
keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.2
Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih berada pada posisi tertinggi di Asia
untuk angka kematian ibu. Angka tersebut juga masih jauh dari target Millenium
Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup dan
AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, dengan program KB yang
terus digalakkan pemerintah, diharapkan target MDGs 2015 dapat tercapai.3
Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247 Pasangan Usia Subur (PUS)
yang merupakan peserta KB baru dan hampir separuhnya (48,56%) menggunakan
metode kontrasepsi suntikan. Pada tahun 2013, cakupan KB aktif secara nasional
sebesar 75,88%. Dari 33 provinsi, ada 15 provinsi yang cakupannya masih
dibawah cakupan nasional. Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan
cakupan tertinggi sebesar 87,70%, dan provinsi Papua merupakan provinsi dengan
cakupan terendah, yaitu 67,15%. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa
wanita usia 15-49 tahun dengan status kawin 59,3% menggunakan metode
kontrasepsi modern (implan, MOW, MOP, implan, IUD, suntik, dan pil), 0,4%
lainnya menggunakan metode kontrasepsi tradisional (kalender, senggama
terputus, lainnya), 24,7% pernah melakukan KB, dan 15,5% lainnya tidak pernah
melakukan KB.4
Data Pasangan Usia Subur (PUS) yang telah ber-KB yang didapatkan
dari Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur adalah sebagai berikut, cakupan KB
aktif dalam 3 bulan terakhir (April-Juni) adalah sebanyak 66,04%, cakupan KB
baru sebanyak 55,75%, sedangkan cakupan PUS 4T sebanyak 21,75%. Data yang
2
didapatkan dari Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur untuk pemasangan KB dan
jenis yang digunakan dari bulan April-Juni adalah sebagai berikut, pasangan yang
tercantum sebagai pengguna KB baru jenis IUD adalah sebanyak 30 orang, untuk
yang menggunakan implant sebanyak 19 orang, pengguna kondom sebanyak 7
orang, untuk KB jenis suntik baik per 3 bulan maupun per 1 bulan sebanyak 172
orang, sedangkan KB pil sebanyak 74 orang, sedangkan yang telah melakukan
MOW adalah sebanyak 17 orang.
Prevalensi pasangan yang belum mengikuti program KB masih cukup
rendah dan kurangnya penelitian mengenai PUS 4T yang mengikuti program KB
di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur menjadi latar belakang pemilihan topik
ini untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
1.2 Perumusan Masalah
Mengetahui hasil kegiatan program pelayanan di Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur dibandingkan dengan SPM yang berlaku periode April-Juni 2015.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan dari evaluasi program ini adalah untuk mengevaluasi hasil kerja
puskesmas selama 3 bulan dibandingkan dengan sasaran 3 bulan yang ada di
puskesmas Cilandak timur.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengetahui hasil pencapaian program KB di Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur pada bulan April – Juni 2015.
b. Menentukan alternatif pemecahan masalah dan solusi dari program KB
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.
3
c. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan cakupan dari program KB di
Puskesmas Cilandak Timur masih rendah.
d. Membuat rencana kegiatan untuk pemecahan prioritas masalah di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa :
a. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.
b. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang
ditemukan didalam program puskesmas.
2. Bagi Puskesmas :
a. Membantu Puskesmas untuk mengetahui pencapaian yang belum
maksimal.
b. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya
puskesmas yang belum memenuhi target SPM.
c. Membantu Puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian
terhadap masalah tersebut.
3. Bagi Masyarakat:
Manfaat evaluasi program KB ini bagi masyarakat adalah
masyarakat menjadi lebih banyak lagi yang mengikuti program KB
sehingga angka kelahiran bayi dapat terkendali.
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Berencana
1. Beberapa konsep tentang Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu usaha untuk
mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.5
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara
kelahiran.6
Keluarga Berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk
memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran.6
2. Tujuan Keluarga Berencana
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.6
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.6
3. Sasaran Program Keluarga Berencana
5
a. Sasaran langsung
Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran
dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.8
b. Sasaran tidak langsung
Pelaksana dan pengelola program Keluarga Berencana, dengan cara
menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan
kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas
dan keluarga sejahtera.8
4. Ruang lingkup Program Keluarga Berencana
Ruang lingkup program Keluarga Berencana, meliputi :8
a. Komunikasi informasi dan edukasi.
b. Konseling.
c. Pelayanan infertilitas.
d. Pendidikan seks.
e. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.
f. Konsultasi genetik.
5. Manfaat usaha Keluarga Berencana di pandang dari segi kesehatan
Peningkatan dan perluasan pelayanan Keluarga Berencana merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita.8
2.2 Akseptor Keluarga Berencana
6
1. Konsep tentang Keluarga Berencana
Akseptor Keluarga Berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan
untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran.7
2. Jenis - Jenis Akseptor Keluarga Berencana
a. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah
satu cara alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri
kesuburan.9
b. Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah
menggunakan kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau lebih yang tidak
diselingi suatu kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi
baik dengan cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti /
istirahat kurang lebih 3 (tiga) bulan berturut-turut dan bukan karena
hamil.9
c. Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan
alat obat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan
alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.9
d. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara
kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.9
e. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara
kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.9
f. Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian
kontrasepsi lebih dari 3 bulan.9
2.3 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
7
Pelayanan kontrasepsi saat ini dirasakan masyarakat, khususnya
pasangan suami-istri, sebagai salah satu kebutuhannya. Pelayanan kontrasepsi
yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target
melalui subsidi penuh dari pemerintah. Peran pelayanan Keluarga Berencana
diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan
yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih
menjamin keselamtan ibu dan bayi yang dikandungnya.2
Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi
kehamilan bila jumlah anak sudah cukup. Dengan demikian 5 pelayanan KB
sangat berguna dalam mengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan tau tidak tepat waktu. Ada lima hal penting dalam pelayanan
Keluarga Berencana yang perlu diperhatikan:
a. Prioritas pelayanan KB diberikan terutama kepada Pasangan Usia Subur yang
isterinya mempunyai keadaan 4 terlalu yaitu terlalu muda (usia kurang dari 20
tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan
(kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun).2
b. Menekankan bahwa KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan
isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber KB dengan
menggunakan alat/metode kontrasepsi untuk pria.2
c. Memberi informasi lengkap dan adil tentang keuntungan dan kelemahan
masingmasing metode kontrasepsi. Setiap klien berhak untuk mendapat
informasi mengenai hal ini, sehingga dapat mempertimbangkan metode yang
paling cocok bagi dirinya.2
d. Memberi nasehat tentang metoda yang paling cocok sesuai dengan hasil
pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien, untuk
memudahkan klien menentukan pilihan.2
8
e. Memberi informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode
kontrasepsi. Pelaksanaan pelayanan KB perlu melakukan skrining atau
penyaringan melalui pemeriksaa fisik terhadap klien untuk memastikan bahwa
tidak terdapat kontraindikasi bagi pemakaian metoda kontrasepsi yang akan
dipilih.2
2.4 Pengertian pasangan usia subur dan 4T
Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya masih
mengalami menstruasi (datang bulan).9 Untuk pengertian 4T adalah pasangan
yang Terlalu Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering Melahirkan, Terlalu Dekat Jarak
Kelahiran.
Pasangan suami istri yang hidup bersama, dimana umur istrinya antara 15
tahun sampai dengan 44 tahun. Batasan umur yang digunakan disini adalah 15
sampai 44 tahun dan bukan 15–49 tahun. Hal ini tidak berarti berbeda dengan
perhitungan fertilitas yang menggunakan batasan 15–49, tetapi dalam kegiatan
keluarga berencana mereka yang berada pada kelompok 45–49 bukan merupakan
sasaran keluarga berencana lagi. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa
mereka yang berada pada kelompok umur 45–49 tahun, kemungkinan untuk
melahirkan lagi sudah sangat kecil sekali.4
2.5 Kontrasepsi
1. Pengertian
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra
berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud dari konsepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan
9
sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,
berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan
kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua -
duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan.5
Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan, usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen.10
2. Akseptor Keluarga Berencana menurut sasarannya
a. Fase menunda kehamilan
Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh
pasangan yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun.Karena usia di
bawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya menunda untuk mempunyai
anak dengan berbagai alasan. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu
kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya kembalinya
kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini
pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi.
Kontrasepsi yang cocok dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR.11
b. Fase mengatur / menjarangkan kehamilan
Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia
paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak
antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Kriteria kontrasepsi yang perlukan yaitu
efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan masih
mengharapkan punya anak lagi. Kontrasepsi dapat dipakai 3-4 tahun
sesuai jarak kelahiran yang direncanakan.11
c. Fase mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi
Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih
dari 30 tahun tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan
kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi
kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko
10
tinggi bagi ibu dan anak. Di samping itu jika pasangan akseptor tidak
mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang cocok dan
disarankan adalah metode kontap, AKDR, implan, suntik KB dan pil KB.11
3. Syarat - Syarat Kontrasepsi
Sebagai usaha untuk mencegah kehamilan hendaknya kontrasepsi
memiliki syarat-syarat sebagai berikut :11
a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.
b. Efek samping yang merugikan tidak ada.
c. Lima kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
e. Tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama pemakaiannya.
f. Cara penggunaannya sederhana.
g. Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
h. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.
11
BAB III
DATA UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS CILANDAK TIMUR
3.1 Data Umum Puskesmas
3.1.1 Keadaan Geografis dan Lingkungan
1. Lokasi
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur terletak di Jalan Madrasah
No.11 Rt.010 / Rw.04 Kelurahan Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu
Kota Administrasi Jakarta Selatan.
2. Wilayah Kerja
Meliputi seluruh wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak
Timur, yang terdiri dari 7 RW dan 72 RT
3. Batas wilayah :
- Sebelah Utara : Kelurahan Bangka
- Sebelah Selatan : Kelurahan Jagakarsa
- Sebelah Timur : Kelurahan Ragunan
- Sebelah barat : Cipete Selatan
4. Keadaan Tanah
- Luas wilayah Kelurahan Cilandak Timur : 352.06 Ha (3,53km2)
- Terlampir seluruhnya untuk pemukiman
- Terdapat daerah rawan banjir
12
Daerah rawan banjir di wilayah Kelurahan Cilandak Timur terdapat di sekitar
aliran Sungai Kerukut (Kali Kerukut)
Gambar 3.1 Peta Wilayah Kelurahan Cilandak Timur
3.1.2 Data Demografi
Jumlah Penduduk sampai dengan akhir Juni 2015 = 30.871 jiwa.
1) Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas kelurahan Cilandak Timur terbagi atas :
Laki-laki : 16.697 jiwa
Wanita : 14.174 jiwa
13
2) Kelompok usia
Tabel 3.1 Komposisi penduduk berdasarkan kelompok usia.
Umur Jumlah Persentase0-4 1.274 4.125-14 4.527 14.6615-44 17.015 55.11
45-64 4.308 13.95
>65 534 1.72
Tabel 3.1 menunjukkan komposisi penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur berdasarkan kelompok usia. Usia
15-44 tahun merupakan kelompok usia dengan jumlah tertinggi, yaitu
17.015 penduduk sedangkan usia >65 adalah kelompok usia yang
jumlahnya paling sedikit, yaitu 534 penduduk. Berdasarkan data diatas,
didapatkan sex ratio sebesar 117,8 dimana menunjukan dalam 100 orang
perempuan terdapat 118 laki-laki. Dari data diatas dapat juga diketahui
dependency ratio, yaitu sebesar 29,7, dimana setiap 100 orang usia
produktif menanggung beban 30 orang penduduk non produktif.
3) Mata pencaharian
Tabel 3.2 Mata Pencaharian Penduduk
No. Status Pekerjaan
Jumlah Persentase (%)
1. Pemerintahan 19.097 58,2
2. Pedagang 4.599 14,0
3. Industri 521 1,6
4. Buruh 4.715 14,3
5. Swasta 2.924 8,9
6. Lain-lain 986 3,0
14
Dapat dilihat pada tabel 3.2 bahwa sebagian besar penduduk bekerja
dalam sektoral pemerintahan sebanyak 19.097 orang dari 65.709 jumlah
penduduk. Sedangkan 986 orang bekerja lain-lain.
4) Agama
Tabel 3.3 Pembagian agama
No Agama Jumlah Persentase(%)
1 Islam 53.548 81,5
2 Kristen 6.543 9,9
3 Khatolik 3.718 5,66
4 Hindu/Budha 1.875 2,85
Tabel 3.3 menunjukan data dan persentase pemeluk agama di
wilayah kerja Puskesmas Cilandak Timur. Penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Cilandak Timur mayoritas beragama Islam dengan jumlah
53.548 orang dan persentase sebesar 81,5%.
5) Fasilitas Pendidikan
Tabel 3.4 Fasilitas pendidikan
No. Fasilitas Pendidikan Jumlah
1. TK 10
2. SD 15
3. MI 6
4. SLTP 3
5. MTS 1
6. SMU 1
7. SMK 1
Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan fasilitas pendidikan yang terdapat
di Kelurahan Cilandak Timur sebanyak 37 fasilitias. Terbanyak adalah
15
fasilitas SD dengan jumlah 15 sekolah dan Kelurahan Pejaten Timur hanya
memiliki 1 sekolah MTS, SMU dan SMK.
6) Fasilitas Kesehatan
Tabel 3.5 Fasilitas kesehatan
No. Fasilitas Jumlah
1. Rumah sakit 1
2. Puskesmas 1
3. Rumah Bersalin -
4. Dokter 24 jam 1
5. Dokter Gigi 2
6. Balkesmas 1
7. Bidan Swasta 3
8. Laboratorium -
9. Apotik 2
10. Klinik 3
11. Posyandu 23
12. Kader 160
Terdapat berbagai macam fasilitas kesehatan di Kelurahan
Cilandak Timur, dimana Posyandu merupakan pelayanan kesehatan yang
terbanyak, yaitu sebanyak 23, sedangkan hanya terdapat satu puskesmas,
rumah sakit, dokter 24 jam, dan balkesmas di Kelurahan Cilandak Timur.
16
7) Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Cilandak Timur
Tabel 3.6 Sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Cilandak Timur
No Diagnosis penyakit Jumlah kunjungan
1. Infeksi akut lain pada saluran pernapasan atas
5712
2. Penyakit lainnya 2759
3. Hipertensi 1860
4. Diabetes mellitus 732
5. Penyakit pada sistem otot 732
6. Penyakit kulit alergi 520
7. Gastritis 330
8. Penyakit mata 201
9. Diare (termasuk tersangka kolera) 182
10. Penyakit kulit infeksi 141
Total 13.178
Berdasarkan data pada Tabel 3.6, jumlah penderita infeksi akut
pada saluran napas bagian atas adalah yang tertinggi diantara 9 penyakit
lainnya, yaitu sebesar 5712 penderita. Berdasarkan teori Bloom ISPA
didapatkan karena adanya masalah perilaku dimana masyarakat belum
mengerti sepenuhya mengenai ISPA baik dari penyebab, gejala,
pengobatan, cara penularan maupun pencegahannya. Faktor perilaku hidup
sehat yang tidak diterapkan seperti makanan dengan menu seimbang,
olahraga yang teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, serta
istirahat yang cukup berperan sebagai penyebab ISPA.
17
3.1.3 Sumber Daya Puskesmas
a. Sarana Fisik
Gedung Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pertama kali didirikan
pada tahun 1976 di atas tanah seluas ± 300 m2 dengan luas bangunan ± 160
m2. Bangunan puskesmas telah direhab sebanyak 4 kali yaitu: tahun 1986,
tahun 1989, tahun 1995 dan tahun 2009. Kemudian pada tahun 1995 didirikan
Gedung Rumah Bersalin (RB) Kelurahan Cilandak Timur di atas tanah seluas
± 510 m2 dengan luas bangunan ± 180 m2. Gedung Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur terdiri dari dua Gedung yaitu Gedung Puskesmas dan Gedung
Rumah Bersalin RB. Pada akhir tahun 2009 direhab total, dibangun menjadi
satu Gedung diatas tanah seluas ± 810 m2 dengan luas bangunan ± 230 m2
yang terdiri dari dua Lantai.
b. Ketenagaan
Tabel 3.7 Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
No.
Nama Petugas Pendidikan Terakhir
Umur (Thn)
Status
PNS/Honor
Masa Kerja
Gol PKM / RB
1 Dr.Wida Wildani Dokter 34 PNS IV PKM
2 Drg.Nerlaela FKG 50 PNS III PKM
3 Azizah Bidan 46 PNS III PKM
4 Fenny Susanti Bidan 41 PNS III PKM
5 Kelina Simarmata Perawat 56 PNS III PKM
6 Mince Karlini Perawat 40 PNS II PKM
7 Nurani Sudi Rahayu Prwt Gigi 30 Honor 1 II PKM
8 Retno Asri Fitriyani Perawat 23 Honor 2 II PKM
9 Abdurahman S1 42 Honor 20 - PKM
11 Masuhud SLTA 43 PT 7 - PKM
12 Tukirah SD 54 PT 7 - PKM
13 Heru Setawan SLTA 30 PT 2 PKM
18
Tenaga di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur berjumah 13 orang
dengan rincian yang terdiri dari 6 orang PNS, 3 orang Honorer, dan 3 orang
Outshorsing.
3. Peran Serta Masyarakat
1. Posyandu
Posyandu Kelurahan Cilandak Timur terdiri dari : 23 Posyandu yang tersebar
di 6 RW (kecuali Rw.06), dan keseluruhannya berjalan aktif.
Keadaan derajat posyandu yang dimiliki saat ini adalah :
- Posyandu Pratama : 0 buah
- Posyandu Madya : 3 buah
- Posyandu Purnama : 6 buah
- Posyandu Mandiri : 14 buah
4. Lansia
Usia 45-59 Tahun:
Laki-Laki = 1381 Orang
Perempuan = 1254 Orang
Usia 60-69 Tahun:
Laki-laki = 347 Orang
Perempuan = 309 Orang
19
Usia > 70 Tahun
Laki-laki = 90 Orang
Perempuan = 95 Orang
Jumlah Keseluruhan Lansia : 3476 orang.
5. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.8 Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana Uraian Kondisi
1 Lantai I
- Ruang Bersalin Tempat Tidur Baik
- Ruang Loket Komputer Baik
- Ruang Jaga Lemari, Tempat tidur Baik
- Ruang Bayi Meja Baik
- Ruang Perawatan 1 Tempat Tidur Baik
- Ruang Perawatan 2 Tempat Tidur Baik
- Ruang Dokter Jaga Tempat Tidur Baik
- Ruang Dapur Rak Piring Baik
- Ruang Cuci Meja Baik
- Ruang Tunggu Bangku Tunggu Baik
- Ruang Panel Baik
- Ruang Pompa Jet Pump Baik
- Toilet Baik
- Lobi Baik
20
2. Lantai II
- Ruang 1 : KIA / KB Tempat Tidur Periksa (2), Maja (2), Kursi (4), Kulkas (1), Lemari Alkes (2), Lemari Buku (1), AC (2) Tensi meter (2) Stetoscope, Timbangan bayi (1), Timbangan dws (1)
Baik
- Ruang 2 : Ka.Puskesmas Tempat Tidur Periksa (1), Kursi Tamu (1 set), Lemari Perpustakaan (1), Filing Kabinet (1)
Baik
- Ruang 3 : Poli Gigi Dental Unit (2), Meja (2), Kursi (4), Lemari Alkes (2), Kompresor (2), Sterilisator (1), Alat-alat Kesehatan lain
Baik
- Ruang 4 : Poli Umum Tempat tidur periksa (1), Meja periksa (2), kursi (5), Lemari alkes (2), Filing kabinet (1), Toa (1 set), Sterilisator (1)
Baik
- Ruang 5 : Apotik/Gudang Lemari obat (3 ), Meja (1), meja obat (1), Rak Obat (2), Filing kabinet (1)
Baik
- Ruang 6 : Laboratrium Lemari Alkes (1), Lemari obat (1), Meja (1), Kursi (2), tempat tidur (1), Sterilisator (1), dan alat kesehatan lainnya
Baik
- Ruang Loket Rak Status (2), Meja (1), Komputer (1 set), Filing kabinet (1), buku status dll
Rusak / baik
- Ruang Tunggu Bangku Tunggu (10), Televisi (1), Toa (1) dan poster
Baik
- Musholah Karpet, sajadah, kipas angin
Baik
- Ruang Panel Alat-alat listrik dan alat Baik
21
kebersihan
- Toilet Sabun dan lap
3.1.4 Fungsi Puskesmas
Puskesmas Kelurahan merupakan unit pelaksanan teknis Dinas Kesehatan
yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian,
pengembangan upaya kesehatan, pendidikan, dan pelatihan diwilayah
kerjanya
Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan
pelayanan kesehatan
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar ISO 9001-2008 yang
meliputi, Loket, Poli Umum, Poli Gigi, rekam medis, KIA, KB, Gizi, jiwa,
Askes, Gakin, Laboratrium sederhana, apotik dan penyuluhan kesehatan serta
klinik lain sesuai kebutuhan.
Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
meliputi keder kesehatan, posyandu, RS, BPS, PKK, RT/RW, karang taruna
dll.
Mengkoordinasi program, temu litas sektoral dalam penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat
Menilai dan melaporkan kinerja, terjangkau, berksinambungan, mandiri dan
mengutamakan kepuasan pelanggan
3.1.5 Tugas Pokok
22
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur merupakan unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan Nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan,
pendidikan, dan pelatihan kesehatan serta kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah sekitarnya terutama di wilayah
Kelurahan Cilandak Timur.
Pembangunan Kesehatan di arahkan untuk meningkatkan mutu sumber
daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan
paradigma sehat, yang memberikan perioritas pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi mulai dari dalam
kandungan sampai dengan usia lanjut.
Puskesmas memiliki tugas pokok adalah sebagai berikut :
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan ibu dan anak
Pelayanan Keluarga berencana
Upaya Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Upaya Pelayanan gizi
Upaya pelayanan kesehatan keluarga miskin (Gakin)
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Kesehatan Sekolah
Pelayanan kesehatan jiwa dan Napza
Pelayanan Laboratrium Sederhana
Pelayanan kesehatan mata
Peningkatan kesehatan remaja
23
Peningkatan kesehatan lingkungan
Pengobatan dan Penanggulangan bencana
Peningkatan kesehatan kerja
Peningkatan kesehatan olah raga
Upaya pengobatan tradisional
Pencatatan dan pelaporan
3.1.6 Tujuan
Mengembangkan profesionallisme SDM medis dan non medis
Terwujudnya penempatan karyawan sesuai dengan ahlinya
Meningkatkan prestasi kerja dan kinerja karyawan
Terwujudnya mutu pelayanan kesehatan yang paripurna untuk kepuasan
pelanggan sesuai standar ISO 9001-2008
Terwujudnya sistem manajemen puskesmas
Terwujudnya kerjasama dengan mitra kerja, lintas sektoral dan institusi baik
pemerintah maupun swasta
Terwujudnya pengetahuan masyarakat tentang betapa pentingnya masalah
kesehatan
3.2 Data Khusus Puskesmas
24
3.2.1 VISI dan MISI
VISI :
Puskesmas adalah sebagai Unit Pelayanan Prima yang profesional,
terjangkau, berkesinambungan, mandiri dan mengutamakan pelanggan.( sesuai
standar ISO 9001-2008).
MISI :
Memberdayakan SDM yang professional dalam menghadapi era globalisasi
Mengembangkan mutu pelayanan secara optimal baik promotif, preventif,
kuantatif dan rehabilitatif
Menggalang kerja sama dengan mitra kerja
3.2.2 Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat terutama diwilayah kerja puskesmas baik
masyarakat luar gedung puskesmas maupun petugas puskesmas itu sendiri.
I. MANAJEMEN PUSKESMAS
25
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang berkerja secara
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien
(KepMenkes RI No.128/MENKES/SK/2004).
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk
fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal
yakni P1, P2, dan P3.
Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di
Puskesmas Salaman I, diperoleh data sebagai berikut
1. Perencanaan (P1)
a. Tahap Persiapan
Kepala puskesmas membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
penanggungg jawab masing-masing unit. Bahan perencanaan mengacu pada buku
Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas.
Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan kepada masing-masing
penanggungjawab dan menjelaskan mengenai Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP), kemudian mengadakan pengkajian bahan perencanaan tersebut untuk
menentukan tujuan dan sasaran kegiatan.
b. Tahap Analisis Situasi
Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data umum
dan data pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data kependudukan
dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan. Data
sekolahdiperoleh dari kantor pendidikan nasional kecamatan. Sedangkan data
pencapaian target diperoleh dari data Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas.
26
Tiap unit mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama satu tahun
kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan peta. Data
tersebut dianalisa dan dengan membandingkan dengan target yang mengacu pada
SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan untuk laporan kegiatan tahunan dan
acuan langkah berikutnya.
c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan (RUK) dengan
mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk
menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah ditentukan oleh
kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas ditentukan maka dipikirkan
pemecahan masalah yang paling realistis dan logis. Alternatif pemecahan masalah
harus memperhatikan biaya, sarana, tenaga, waktu serta teknologi yang ada.
d. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang akan
datang oleh pemimpin Puskesmas beserta tim dilaksanakan setelah dilakukan
stratifikasi.
RPK disusun berdasarkan priotitas masalah dan dirangkum dalam
dokumen perencanaan. RPK disusun dengan memperhitungkan dana yang
dimiliki dan dana yang didapatkan.
2. Penggerakan, Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)
a. Pengorganisasian
27
Puskesmas sebagai organisasi fungsional dalam menjalankan
fungsinya telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi
Puskesmas dan uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan
tanggungjawab masing-masing staf, yang ditentukan pada lokakarya mini
tahunan.
Masing-masing staf mempunyai uraian yang jelas mengenai target,
wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan pada Lokakarya Mini
Tahunan.
Karena Puskesmas Salaman I merupakan Puskesmas rawat inap
maka pembagian tugas agak berbeda dengan Puskesmas yang lain. Tenaga
Puskesmas dibagi menjadi 3 kelompok tugas yaitu:
Murni bertugas di lapangan
Murni bertugas di rawat inap
Campuran (bertugas di lapangan dan rawat inap)
Untuk petugas rawat inap, jadwal kerja dibagi dalam 4 shift yaitu
pagi, sore, malam dan libur.
b. Kepemipinan dan Pengisian Staf
Pemimpin Puskesmas Salaman I berfungsi sebagai manajer,
konsultan medis, dan penggerak masyarakat. Sebagai manajer pimpinan
mendelegasikan tugas-tugas kepada staf sesuai kemampuannya. Pengisian
staf dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga tiap unit, kemudian
diinventarisasikan sesuai dengan jenis tenaga yang dibutuhkan. Setiap staf
yang mengalami kesulitan dapat berhubungan langsung dengan kepala
Puskesmas.
28
c. Kerjasama Lintas Program
Penggalangan kerja sama lintas program dilaksanakan dalam
bentuk Lokakarya Mini Tahunan. Pada lokakarya ini dibahas pembagian
tugas masing-masing staf berupa:
1. Tugas Pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan fungsi Puskesmas
dan berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
pokok.
2. Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta
masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang
berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan peran serta
masyarakat.
3. Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap
petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah
pimpinan.
Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi dan
tambahan dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan
pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian
kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protap-
protap baik medis teknis maupun teknis administratif.
Lokakarya Mini Tahunan kemudian dilanjutkan dengan rapat
kerja bulanan, yang membahas pencapaian kegiatan tiap bulan, masalah-
masalah yang dihadapi serta rencana kegiatan pada bulan berikutnya. Pada
rapat ini juga dibahas mengenai masalah individu berkaitan dengan
motivasi kerja. Yang paling penting dari Lokakarya Mini tahunan ini
29
adalah keluarannya, yaitu mengenai pembagian tugas dan masukan
program.
Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami
belum melakukan pengamatan pada dokumen Lokakarya Mini Puskesmas
yang seharusnya berisi : Daftar hadir peserta, Materi / Agenda, dan Tindak
lanjut.
d. Kerjasama Lintas Sektoral
Puskesmas menjalin kerjasama lintas sektoral yang terkait dengan
kesehatan dan mempunyai persamaan sasaran untuk merumuskan dan
menetapkan tujuan-tujuan kegiatan kerjasama. Kerjasama ini dilakukan
dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan (konferensi desa) yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas
program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan
program kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak. Bentuk hasil
pertemuan tersebut dapat berupa informasi yang akan ditindaklanjuti oleh
Puskesmas sendiri ataupun dalam bentuk kesepakatan dan pembentukan
tim. Puskesmas yang menjalin kerjasama dengan Puskesmas Salaman I
yakni Puskesmas disekitar Kawedanan Salaman yakni : Puskesmas
Salaman II, Puskesmas Kajoran I, Puskesmas Kajoran II, Puskesmas
Borobudur, Puskesmas Tempuran.
e. Kerjasama Lintas Wilayah
Puskesmas menjalin kerjasama lintas wilayah dengan Puskesmas
lain terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kerja sama
dan kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai.
30
f. Pembimbingan
Pembimbingan oleh kepala puskesmas dilakukan dalam bentuk
penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada para staf dan konsultasi
jika staf menemui masalah dalam pelaksanaannya. Kepala puskesmas
berusaha mencarikan jalan keluar, selain itu juga memberikan pembinaan
dalam segi administrasi dan teknis serta peran serta masyarakat. Para staf
dapat memperoleh peningkatan pengetahuan atau wacana dari kepustakaan
yang dimiliki puskesmas.
3. Pengawasan, Penilaian dan Pertanggungjawaban (P3)
Adalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan,
dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan Undang- undang yang
berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan langsung
(Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan eksternal yang
dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap kegiatan yang
dilaksanakan Puskesmas, dengan ruang lingkup administratif, keuangan,
teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Cilandak Timur.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun meliputi penilaian terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan
rencana tahunan dan standar pelayanan. Untuk program KIA dan imunisasi,
penilaian hasil kegiatan adalah dengan sistem Kewaspadaan Dini (SKD) yaitu
pemantauan adanya kenaikan kasus.
Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan pertanggung-jawaban
tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan sumber dana
(keuangan), dan penggunaan sumber daya. Laporan pertanggungjawaban
dibuat oleh Kepala Puskesmas pada setiap akhir tahun anggaran yang
31
mencakup didalamnya pelaksanaan kegiatan serta perolehan dan penggunaan
berbagai sumber daya termasuk keuangan, disampaikan kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota serta pihak- pihak terkait lainnya, termasuk
masyarakat.
32
3.2.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja Puskesmas
Gambar 3.2 Struktur Organisasi
33
Dr.Wida KelinaMinceRetnoAzizah-FenyDrg.Lela-NurAbdurahman
TindakanLabObatKIA-KBBPGBPULoket
Rw.07Rw.06Rw.05Rw.04Rw.03Rw.02Rw.01
Daerah Binaan
- Keuangan : Drg.Nurlela- Tata Usaha : Abdurahman- Bp Umum : Dr.Wida- Bp Gigi : Drg.Nurlela- KIA : Feny Susanti- KB : Azizah- Imunisasi : Feny Susanti- TBC : Mince Karlini- ISPA : Retno Asri F- Diare : Retno Asri F- DBD : Kelina- MTBS : Retno Asri F- Tindakan : Retno Asri F- Obat : Retno Asri F- Lab Sederhana : Mince Karlini- Kematian : Kelina- Loket : Rahman- Kasir : Rahman- BPJS : Rahman- Inventaris : Rahman- SP2TP : Rahman- SIK : Rahman- Kebersihan : Heru/Tukirah
- Posyandu : Azizah- Imunisasi : Feny Susanti- GSI : Azizah- CHN : Mince Karlini- Lansia : Retno Asri F- PSN/DBD : Kelina- Diare : Retno Asri F- KB : Azizah & PLKB- TTU : Kelina- Toga : Kelina- Promkes : Kelina- Jiwa : Retno Asri F- Napza : Mince Karlini- TBC : Mince Karlini- PE : Kelina- UKS : Kelina- KRR : Dr.Wida Wildani- UKGS : Drg.Nurlela-Nur- UKGMD : Drg.Nurlela-Nur- Kusta : Mince Karlini-
Tata Usaha
Kegiatan Dalam Gedung Kegiatan Luar Gedung
Waka PuskesmasDrg.Nurlaela
Kepala PusksmasDr.Wida Wildani
Dokter/ Kepala Puskesmas
a. Tugas pokok: merencanakan, mengusahakan, dan mengevaluasi
program-program serta fungsi Puskesmas agar berjalan dengan baik.
b. Fungsi :
Sebagai seorang manager :
- Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmas.
- Melaksanakan kerjasama lintas program maupun sektorial baik
secara vertikal maupun horizontal.
- Menerima konsultasi semua kegiatan di Puskesmas.
Sebagai seorang dokter :
- Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien
- Merujuk kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas
- Memberikan penyuluhan, edukasi kesehatan, dan motivasi
kepada pasien dan masyarakat
- Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas
- Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam
pengembangan peran masyarakat.
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di
Puskesmas
Dokter Gigi
a. Tugas Pokok: mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dapat berjalan dengan baik.
34
b. Fungsi:
- Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
- Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
- Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien dan
masyarakat
- Membina kerjasama lintas sektoral baik secara vertikal maupun
horizontal
- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di
Puskesmas
Perawat
a. Tugas Pokok : Membantu melaksanakan pelayanan kesehatan
umum di Puskesmas
b. Fungsi :
- Membantu dokter umum dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas
- Melaksanakan program UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah)
- Melaksanakan kunjungan kesehatan
Perawat Gigi
a. Tugas Pokok : membantu melaksanakan pelayanan kesehatan gigi
di Puskesmas.
b. Fungsi :
- Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.
35
- Merujuk kasus yang perlu ditindaklanjuti seorang dokter gigi.
- Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS
(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).
- Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi.
Bidan
a. Tugas Pokok : melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah
kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.
b. Fungsi :
- Melakukan pemeriksaan berkala pada ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, dan anak
- Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil
- Membina bidan dan dukun bayi
- Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang
terkait dengan KIA
- Melakukan penyuluhan kesehatan
- Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
Tata Usaha
a. Tugas pokok :
- Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan
Puskesmas
- Menghimpun, mengatur, dan menyimpan surat-surat masuk
36
b. Fungsi :
- Membuat dan mengumpulkan surat-surat penting
- Mengumpulkan laporan berkala setiap hasil kegiatan
Puskesmas
- Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas
- Melakukan laporan berkala terkait ketatausahaan.
Petugas Kesehatan Lingkungan
a. Tugas pokok : merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasi
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di
wilayah kerja Puskesmas.
b. Fungsi :
- Mengawasi dan memantau berbagai penyakit di wilayah kerja
Puskesmas
- Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular
- Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular
- Melakukan pengobatan kepada pasein dengan penyakit menular
atas anjuran dokter
- Melakukan kunjungan rumah
- Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang
terkait P2P
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
37
Petugas Gizi
a. Tugas pokok : merencanakan, melaksanakan, dan
mengkoordinasi kegiatan perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas
b. Fungsi :
- Memantau keadaan gizi masyarakat
- Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait
dengan gizi
- Memberikan penyuluhan dan melatih kader gizi
- Melaksanakan pemberian makanan tambahan
- Melakukan pembagian vitamin A secara periodik
- Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik
- Melakukan pembinaan Posyandu
- Melakukan rujukan kasus gizi yang tidak dapat ditangani di
Puskesmas
- Melaksanakan pemberian makanan tambahan
Honorer Cleaning Service
a. Tugas pokok : mengendalikan dan menghilangkan semua unsur
fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap
kesehatan masyarakat.
b. Fungsi :
- Pengawasan lingkungan Puskesmas
38
- Melaksanakan kerjasama lintas sektoral baik vertikal maupun
horizontal
- Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu
- Pengawasan dan penyehatan lingkungan perumahan
- Pengawasan pembuangan sampah
- Pengawasan makanan dan minuman
- Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)
- Melakukan pencatatan dan pelaporan.
Honorer Umum
a. Tugas Pokok : melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran
pada semua pengunjung Puskesmas.
b. Fungsi :
- Melakukan pelayanan pendaftaran pengunjung secara berurutan
- Memberikan status/catatan medis untuk setiap pasien.
- Mencatat semua kunjungan pasien pada buku
- Menata kembali dengan rapi status yang sudah digunakan pada
hari tersebut
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
39
Honorer Asisten Apoteker
a. Tugas pokok : menerima resep, meracik, membungkus, dan
memberikan obat.
b. Fungsi :
- Melaksanakan kegiatan pengelolaan obat
- Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat
- Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat
di apotek
- Membantu distribusi obat ke Puskesling dan Pustu
- Melakukan pencatatan dan pelaporan obat.
3.3 Program Pokok Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang
mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut
adalah :
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
40
4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
5. Promosi Kesehatan
6. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemmapuan puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Jiwa
c. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
e. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional
f. Upaya Kesehatan Olah Raga
g. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Upaya Kesehatan Inovasi
a. Rawat Inap
b. Laboratorium
41
c. EKG
d. Apotek
e. Radiologi
f. Klinik Gizi
g. Klinik sanitasi
h. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan
A. UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS
1. Kesehatan Ibu dan Anak
Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya di bidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan
dari program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu menuju
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatkan
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Tabel 3.9 Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas Kelurahan Cilandak
Timur April–Juni 2015
Indikator Target (%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan Persen
(%)
Cakupan kunjungan bumil K1 100 591 147 135 91 91
42
Cakupan kunjungan bumil K4 96 591 147 104 70,7 73.64
Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
88 709 177 15 8,5 9,6
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
98 557 139 128 92 93,8
CPR (KB Aktif) 85 3004 751 496 66,04 77,69
Kunjungan Nifas 98 557 139 100 72 73,50
Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) 100 537 134 92 68,65 68,65
Cakupan KN 97 537 134 125 93,2 96,08
Cakupan PKN 100 81 20 15 75 75
Cakupan kunjungan bayi 97 537 134 127 94,7 97,6
Cakupan kunjungan balita 92 1301 325 360 110,7 120,4
Cakupan kunjungan balita sakit 92 1463 366 300 81,96 89,08
Hasil kegiatan KIA di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada
bulan April – Juni 2015 menunjukkan 12 indikator yang dinilai. Dari
indikator-indikator tersebut didapatkan 11 indikator yang pencapaiannya
tidak mencapai 100%, sedangkan 1 indikator, yaitu cakupan kunjungan balita,
memiliki pencapaian yang melebihi target, yaitu 120,4%.
43
Tabel 3.10 Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Cilandak Timur April-
Juni 2015
Indikator Target
(%)
Sasaran
tahunan
Sasaran
3 bulan
Cakupan Pencapaian
(%)Kegiatan Persen (%)
KB Baru 88 1111 278 155 55,75 63,35
KB Aktif 85 3004 751 496 66,04 77,69
PUS 4T
berKB
78 1046 262 57 21,75 27,89
Tabel 3.10 menunjukkan hasil kegiatan pelayanan KB di Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur periode April-Juni 2015. Dari 3 indikator yang
dinilai, tidak ada 1 indikator pun yang mencapai target 100%. Pencapaian
yang paling tinggi adalah indikator KB aktif, sedangkan yang paling rendah
adalah indikator PUS 4T berKB.
2. Gizi
Tujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka
penyakit akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat
berpenghasilan rendah, terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari
konseling gizi, monitoring garam di pasar atau masyarakat, pemberian vitamin
A dosis tinggi pada balita dan ibu hamil, pemberian kapsul yodium pada ibu
nifas dan anak, kunjungan rumah BGM dan gizi buruk.
a. Jenis kegiatan: pemantauan dan pertumbuhan balita
b. Indikator:
Balita yang datang dan ditimbang
44
Balita yang gizi buruk mendapat perawatan
Balita usia 6 – 59 bulan medapat kapsul vitamin A
Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe
Rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium
Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur April – Juni 2015
IndikatorTarget
(%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan
Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan
Persen
(%)
Balita yang datang dan
ditimbang85 1301 325,2 1983 152,4 179,3
Balita yang gizi buruk
mendapat perawatan100 1301 325,2 0 0 0
Balita usia 6 – 59 bulan
medapat kapsul vitamin
A
85 Tidak Ada
Balita usia 0 – 6 bulan
mendapat air susu ibu
(ASI) eksklusif
80 1301 325,2 279 21,44 26,8
Cakupan ibu hamil diberi
90 tablet Fe95 591 147 144 97,9 103,05
Rumah tangga yang
mengonsumsi garam
Tidak ada
45
beryodium
Presentase
kabupaten/kota
melaksanakan surveilensi
gizi
Presentase penyediaan
buffer stock Makanan
Pendamping ASI untuk
daerah bencana
Tabel 3.11 menunjukkan hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan
balita di Puskesmas Ciladak Timur periode April-Juni 2015. Kegiatan ini
menilai 8 indikator, 2 diantaranya yaitu balita yang datang ditimbang dan
cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe, memiliki pencapaian yang melebihi
target 100%, sedangkan 4 indikator tidak memiliki data.
3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian
serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit.
Jenis Kegiatan:
a. P2 ISPA
Indikator :
1) Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai
standar) (100%)
46
Tabel 3.12 Hasil Kegiatan P2 ISPA Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
April – Juni 2015
IndikatorTarget
(%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan
Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan
Persen
(%)
Cakupan balita dengan
pneumoni yang
ditemukan/ditangani
(sesuai standar)
100 158 39 0 0 0
Dari tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa pencapaian kegiatan P2
ISPA adalah 0 karena tidak ditemukannya kasus tersebut selama 3 bulan
berjalan.
a. P2 Diare
Indikator :
1) Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar
Tabel 3.13 Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Bulan April – Juni 2015
Indikator Target (%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan Persen
(%)
Balita dengan diare yang ditangani 100 1290 323 209 64,7 64,7
Tabel 3.13 menunjukkan pencapaian hasil kegiatan P2 Diare di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur masih kurang dari target 100%.
47
b. Imunisasi
Indikator :
1) HB0
2) BCG
3) DPT HB Total (1)
4) DPT HB Total (2)
5) DPT HB Total (3)
6) Polio 1
7) Polio 2
8) Polio 3
9) Polio 4
10) Campak
Tabel 3.14 Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Kelurahan Cilandak
Timur April - Juni 2015
Indikator Target (%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan Persen
(%)
HB0* 80 536 134 83 62 77,5
BCG* 95 536 134 104 77,6 81,68
DPT HB Total (1)* 95 536 134 107 79,85 84,05
DPT HB Total (2)* 95 536 134 122 91,04 95,83
DPT HB Total (3)* 95 536 134 101 75,37 79,33
48
Polio 1* 95 536 134 115 85,82 90,3
Polio 2* 90 536 134 98 73,13 81,25
Polio 3* 90 536 134 112 83,58 92,87
Polio 4* 90 536 134 89 66,4 73,78
Campak* 95 536 134 88 65,67 69,12
Tabel 3.14 menunjukkan 10 indikator kegiatan P2P Imunisasi. Dari 10
indikator tersebut, tidak ada satu pun yang mencapai target 100%. Pencapaian
tertinggi terdapat pada indikator imunisasi DPT HB Total (2), sedangkan yang
paling rendah adalah indikator imunisasi Campak.
4. Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan ini bertujuan agar berubahnya,
terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat
di masyarakat dimana dapat memberikan pengaruh jelek terhadap kesehatan.
Jenis kegiatan :
a. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Indikatornya :
Institusi yang dibina
Rumah sehat
Penduduk yang memanfaatkan jamban
Rumah yang mempunyai SPAL
Tabel 3.15 Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur April-Juni 2015
49
Indikator Target (%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan Persen
(%)
Rumah sehat 70 4896 1224 266 21,73 31,04
Penduduk yang memanfaatkan jamban sehat
75 5235 1309 4217 322,15 429,53
Rumah yang mempunyai SPAL 65 5235 1309 4120 314,74 484,21
Tabel 3.15 menunjukkan 3 indikator kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan. Satu indikator yaitu rumah sehat memiliki pencapaian yang
masih kurang dari target, sedangkan 2 indikator lainnya memiliki angka
pencapaian yang melebihi target.
a. Pelayanan higienis dan sanitasi di tempat umum
Indikatornya :
TTU yang diperiksa
TTU yang memenuhi syarat sanitasi
TP2M yang diperiksa
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi
Rumah/bangunan bebas jentik Aedes
Tabel 3.16 Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur April – Juni 2015
50
IndikatorTarget
(%)Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan Persen
(%)
Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa
100 12 3 6 200 200
Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi
80 10 3 8 266,6 333.3
Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa
90 6 2 5 250 277,78
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi 75 124 31 85 274,2 365,58
Rumah/bangunan bebas jentik Aedes 100 4896 1224 1296 105,8 105,88
Tabel 3.16 menunjukkan 5 indikator pelayanan sanitasi. Kelima
indikator tersebut sudah memiliki angka pencapaian yang melebihi target.
Pencapaian tertinggi dimiliki oleh TP2M yang memenuhi syarat sanitasi, yaitu
365,58%, sedangkan yang terendah adalah rumah/bangunan bebas jentik Aedes
dengan angka 105,88%.
5. Promosi Kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan merupakan upaya di bidang kesehatan
yang menitikberatkan pada peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat
melalui upaya–upaya pembinaan dan pengembangan peran aktif masyarakat
melalui media penyuluhan. Tujuan dari program promosi kesehatan adalah
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
Jenis kegiatan:
a. Penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
51
1) Penyuluhan P3NAPZA di sekolah
2) Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah
3) Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan
4) Kasus infeksi menular seksual yang diobati
Tabel 3.17 Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur April-Juni 2015
Indikator Target (%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
3 Bulan Berjalan
CakupanPencapaian
(%)Kegiatan Persen
(%)
Penyuluhan P3 NAPZA* di Sekolah 100 525 131 118 90,07 90,07
Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah 100 525 131 96 73,28 73,28
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan
86 96 88 84 94,31 392,95
Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS
75 20 5 2 40 53,3
Kasus infeksi menular seksual yang diobati 75 20 5 4 80 106,67
Tabel 3.17 menunjukkan 5 indikator kegiatan promosi kesehatan di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Dua diantaranya memiliki angka
pencapaian yang melebihi target, yaitu indikator penyuluhan NAPZA dan
HIV/AIDS (392,95%) dan kasus infeksi menular seksual yang diobati
(106,67%). Tiga indikator lainnya memiliki angka pencapaian yang masih
kurang dari target, dengan pencapaian terendah adalah indikator klien yang
mendapatkan penanganan HIV/AIDS, yaitu 53,3%.
52
53
BAB IV
METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS
4.1 Rancangan Diagnostik Komunitas
Penelitian ini menggunakan mix method dimana penelitian dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif dengan mendeskripsikan dan menganalisa
data untuk memberikan gambaran objektif dari suatu program tertentu.
Rancangan penelitian yang digunakan berupa survei data untuk
menilai penyelenggaraan suatu program, kemudian hasil analisa data
tersebut dapat digunakan untuk rencana perbaikan program bagi kesehatan
masyarakat.
4.2 Metode Diagnostik
4.2.1 Jenis Data
Jenis data pada evaluasi program ini adalah menggunakan data
kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pasangan usia subur
yang belum mengikuti program KB dan hasil wawancara dengan
pemegang program KB
2. Data Kuantitatif
Data ini diperoleh dari data pelaporan cakupan KB di Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur.
54
4.2.2 Sumber Data
Sumber data berasal dari dokumen-dokumen program KB,
wawancara kepada koordinator pemegang program KB dari Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu dan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur, serta
warga Kelurahan Cilandak Timur baik yang berkunjung ke poli KIA, KB,
atau dari kunjungan rumah.
4.2.3 Indikator Kesehatan
Menurut World Health Organization (WHO) yang mengeluarkan
World Health Statistic, kesehatan penduduk dilihat dari indikator-indikator
kesehatan. Indikator tersebut mewakili status kesehatan komunitas secara
umum; ketersediaaan dan kualitas dari data; reabilitas dan komparabilitas
dari perkiraan hasil. Indikator tersebut berada dalam area-area:
1 Cakupan pelayanan kesehatan
2 Tenaga kesehatan, infrastruktur, dan obat-obatan
3 Biaya kesehatan
4 Penyamarataan dalam tingkat kesehatan
5 Statistik demografi dan sosial ekonomi
6 Sistem informasi kesehatan dan ketersediaan data.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka cakupan penemuan pasien
yang mengikuti program KB memenuhi semua aspek indikator kesehatan
menurut World Health Statistic WHO yang harus diperhatikan.
55
4.3 Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan data
yang digunakan dari bulan April 2015 sampai dengan Juni 2015.
4.4 Sampel Diagnostik Komunitas
Sampel yang digunakan pada evaluasi program rencana peningkatan
cakupan KB PUS 4T memiliki kriteria inklusi sebagai berikut :
1. Pasangan usia subur yang belum mengikuti program KB
2. Pasangan usia subur dengan kriteria 4T.
3. Terdaftar sebagai penduduk Kelurahan Cilandak Timur.
Adapun kriteria eksklusi pada evaluasi ini sebagai berikut :
1. Pasangan usia subur yang belum ber-KB namun tidak bersedia
diwawancara.
2. PUS 4T yang tidak bersedia untuk diwawancara.
4.5 Analisis Komunitas
Berdasarkan data yang didapatkan dari pelaporan tahunan yang ada di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur diketahui bahwa cakupan program KB
selama 3 bulan belum memenuhi sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah belum tercapainya target cakupan KB di Puskesmas
Kelurahan Cilandak Timur perlu disusun alternatif pemecahan masalah
56
dengan mencari tahu penyebab utama dari masalah tersebut. Menurut keragka
teori faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan program KB
adalah:
a. Keinginin pasanga usia subur untuk memiliki anak lebih dari 2.
b. Ketakutan ibu usia subur akan cara pemasangan dan efek samping dari
KB.
c. Ketidaktahuan atau kurangnya informasi yang dimiliki para Pasangan
Usia Subur di wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.
d. Tenaga kesehatan: Kinerja tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan KB, memberikan penyuluhan untuk memperluas informasi
para calon pengguna KB, dan peran aktif kader.
e. Kader: Kinerja dan motivasi kader.
57
BAB V
ANALISIS MASALAH
Hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kegiatan KB di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada bulan April sampai dengan Juni 2015
menunjukkan beberapa indikator yang masih bermasalah dan perlu diupayakan
pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem
sebagai berikut :
1. Input:
a. Man: - pemegang program
- dokter umum
- bidan
- kader
- pasangan usia subur 4T yang belum mengikuti kegiatan KB
b. Money : Biaya operasional kesehatan
c. Material : - puskesmas
- alat-alat yang dibutuhkan untuk pemasangan kontrasepsi
- media promosi kegiatan KB, seperti brosur, leaflet, dll
d. Machine: transportasi untuk memudahkan kegiatan KB
e. Method: - skrining pasangan usia subur dengan kriteria 4T
- penyuluhan tentang kegiatan KB
- pemasangan alat kontrasepsi
58
2. Proses
a. Proses 1 (P1): - pembentukan tim penanggung jawab program KB oleh
kepala puskesmas
- Membuat perencanaan tingkat puskesmas untuk kegiatan KB
- Pengumpulan data umum dan data pencapaian target program KB
- Penetuan prioritas masalah dalam kegiatan KB
- Perencanaan usulan kegiatan program KB
- Rencana pelaksanaan kegiatan program KB yang disusun untuk 1 tahun
b. Proses 2 (P2): - pengorganisasian staf pelaksana program KB
- Melaksanakan kerjasama dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pelaksanaan program KB, misal kader, ketua RT
setempat, dll
- Melaksanakan kerja sama sektorial dengan pemegang program KB di
Kecamatan dan dengan puskesmas lainnya
- Pengarahan oleh kepala puskesmas tentang pelaksanaan kegiatan KB
- Pelaksanaan program kegiatan KB dengan sasaran masyarakat
3. Proses 3 (P3): - pengawasan internal dari kepala puskesmas terhadap staf
pelaksana kegiatan KB
- Penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan KB dan hasil yang dicapai
dalam kurun waktu tertentu
- Pembuatan laporan hasil kegiatan KB dan sumber daya yang digunakan
59
4. Lingkungan: kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang
resiko dari 4T dan program KB
Pendekatan sistem ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan
sistem fish bone analysis.
5.1 Alur Pemecahan Masalah
Adapun kerangka pemikiran pendekatan sistem dapat diselesaikan
dengan menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:
Gambar 5.1 Siklus Pemecahan Masalah
60
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan proritas masalah8.Monitoring dan evaluasi
3. Penentuan penyebab masalah
7. Penentuan rencana penerapan
Siklus pemecahan masalah adalah seperti berikut :
1. Identifikasi/ Inventarisasi masalah
Pengumpulan seluruh data kegiatan wajib Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur dari masing-masing pemegang program, kemudian data-data
tersebut dinilai menggunakan format SPM untuk dibandingkan hasil kegiatan
program dengan sasaran dan target yang telah ditentukan.
2. Penentuan prioritas masalah
Setelah dibandingkan hasil kegiatan program puskesmas dengan
sasaran dan target yang telah ditentukan, didapatkan 41 masalah yang
pencapaiannya kurang atau lebih dari 100%, kemudian dilakukan penentuan
prioritas masalah menggunakan metode Hanlon kuantitatif. Masalah yang
menjadi prioritas di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur adalah Program
PUS 4T berKB dengan target 78%, sedangkan pencapaiannya hanya 27.89%.
3. Penentuan penyebab masalah
Analisis penyebab masalah terdiri dari input, proses dan output yang
masing-masing telah dijelaskan diatas. Analisis dilakukan dengan sistem fish
bone.
1. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Setelah dilakukan analisis penyebab masalah, maka akan direncanakan
beberapa alternatif pemecahan masalah, seperti pendekatan ke masyarakat
untuk menggalakan program KB dan alternatif lainnya.
2. Penetapan pemecahan masalah terpilih
Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan
pemilihan prioritas pemecahan yang terpilih. Apabila ditemukan beberapa
61
alternatif maka digunakan Hanlon kualitatif untuk menentukan pemecahan
terbaik, dengan menggunakan rumus M x I x I/C.
3. Penyusunan rencana penerapan
Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan
of Action atau Rencana Kegiatan).
4. Monitoring dan evaluasi
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan
masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan
menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat
dipecahkan.
5.2 Kerangka Pikir Masalah
Masalah yang didapatkan di Puskesmas Cilandak Timur adalah
Pasangan Usia Subur dengan Kriteria 4T yang mengikuti kegiatan KB dengan
pencapaian 27.89% pada bulan April 2015 – Juni 2015 dari target yang sudah
ditentukan yaitu 78%. Hasil cakupan kegiatan tersebut merupakan masalah
yang perlu dicari pemecahannya.
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan kerangka pendekatan
sistem yang terdiri dari input, proses, output dan lingkungan yang
mempengaruhi input dan proses. Input terdiri dari Man (Pemegang program,
Dokter, Bidan, Kader, Pasangan Usia Subur dengan Kriteria 4T), Money
(Biaya operasional kesehatan), Material (Puskesmas, Posyandu, Alat-alat
kontrasepsi), Method (Peningkatan pengetahuan dan kesadaran mengenai
pentingnya kontrasepsi, menyediakan fasilitas pelayanan KB), Machine
(Media promosi dalam penyuluhan, Transportasi untuk memudahkan
kegiatan KB). Untuk proses terdiri dari P1 (Pembentukan staf untuk
menjalankan kegiatan KB, perencanaan kegiatan program KB), P2
62
(Terlaksananya penyuluhan sesuai jadwal, Pelaksanaan pelayanan KB kepada
masyarakat), P3 (Pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan). Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap input dan
proses yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya mengikuti program KB.
Setelah ditentukan penyebab masalah, maka selanjutnya menentukan
alternatif pemecahan masalah dan menentukan prioritas pemecahan masalah
yang terbaik dengan rumus M x I x V/C. Kemudian membuat rencana
penerapan pemecahan masalah yang dibuat dalam bentuk POA (plan of
action). Kegiatan tersebut dipantau apakah penerapannya sudah baik dan
apakah masalah tersebut sudah dapat dipecahkan.
5.3 Cakupan Program Puskesmas Yang Bermasalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data Standar
Pelayanan Minimal Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur bulan April
sampai dengan Juni 2015, program KIA, KB merupakan program yang
sebagian komponennya belum mencapai hasil yang ditargetkan. Komponen -
komponen program tersebut yaitu:
Tabel 5.1 Hasil Kegiatan Puskesmas yang Bermasalah
No ProgramPencapaian
(< 100%)
1. Cakupan kunjungan bumil k1 91
2. Cakupan kunjungan bumil k4 73,64
3. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 9,6
4 Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan 93,8
5. CPR (KB Aktif) 77,69
6. Kunjungan nifas 73,5
7. Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) 68,65
63
8. Cakupan KN 96,08
9. Cakupan PKN 75
10. Cakupan kunjungan balita sakit 89,08
Dari data diatas, Kami mengambil komponen indikator yang paling lengkap dan
menjadi pokok masalah di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada Bulan
April – Juni 2015, yaitu Keluarga Berencana (KB).
Indikator Target (%)
Sasaran tahunan
Sasaran 3 bulan
Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen
(%)
KB Baru 88 1111 277,75 155 55,75 63,35
KB Aktif 85 3004 751 496 66,04 77,69
PUS 4T berKB
78 1046 261,5 57 21,75 27,89
Tabel 5.2 Hasil kegiatan program KB yang bermasalah
5.4 Teknik Prioritas Masalah
Dari tabel diatas didapatkan 3 masalah pada Standar Pelayanan Minimal
KB Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur bulan April – Juni 2015. Untuk
menentukan prioritas masalah, perlu dilakukan dengan metode Hanlon
Kuantitatif.
I. Metode Hanlon Kuantitatif
Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah,
dengan rumus :
(A + B) x C x D
Kriteria A : Besar Masalah
64
Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih
persentase pencapaian dengan target.
Tabel 5.3 Program-Program yang Belum Mencapai Target
No ProgramPencapaian
(< 100%)
Besarnya masalah
(100% - % pencapaian)
1. KB baru 63,35 36,652. KB aktif 77,69 22,313. PUS 4T yang menggunakan KB 27,89 72,11
Langkah 2 : Menentukan kelas dengan menggunakan rumus Sturgess
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
n = jumlah masalah
k = jumlah kelas
dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 3
= 1 + 3,3 x = 1 + 1,65 = 2,65 3
Langkah 3 : Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase masalah
terbesar dengan masalah terkecil kemudian dibagi dengan nilai kelas.
Nilai besar masalah : terbesar = 72,11
terkecil = 22,31
Interval : nilai terbesar – nilai terkecil
65
k
: 72,11 – 22,3116,6
3
Tabel 5.4 Pembagian Interval Kelas
Kolom/Kelas Skala interval Nilai
Skala 1
Skala 2
Skala 3
Skala 4
22,31 – 38,91
39,92 – 55,52
55,53 – 72,13
72,14 – 88,74
1
2
3
4
Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
Tabel 5.5 Nilai Masalah Sesuai Kelas
Masalah
Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian Nilai
22,31 – 38,91
(1)
39,92 – 55,52
(2)
55,53 – 72,13
(3)
72,14 – 88,74
(4)
KB baru X 1
KB aktif X 1
PUS 4T berKB X 3
Kriteria B : Kegawatan Masalah
66
Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan
kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan skor 1- 5.
Tabel 5.6 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Berdasarkan Kriteria B
Masalah Kegawatan Tingkat urgensi
Tingkat Penyebaran Nilai
KB baru 4,0 4,85 2,9 11,75
KB aktif 4,25 3,6 3,0 10,85
PUS 4T yang berKB 4,8 4,9 2,2 11,9
Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan
Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur menggunakan sistem skoring
dengan nilai 1–5.
Tabel 5.7 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Berdasarkan Kriteria C
No Program Penanggulangan
1. KB baru 4
2. KB aktif 4
3. PUS 4T yang berKB 4
Kriteria D: PEARL
67
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat
atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan skor nilai 1 bila jawaban ya dan
0 jika tidak.
Tabel 5.8 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Berdasarkan Kriteria D
Masalah Propriate Economic Acceptability Resources Legality Hasil
kali
KB baru 1 1 1 1 1 1
KB aktif 1 1 1 1 1 1
PUS 4T yang berKB 1 1 1 1 1 1
I. Penilaian Prioritas Masalah
Setelah didapatkan nilai dari kriteria A, B, C, dan D, hasil tersebut dimasukkan
dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk
menentukan prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A + B) x C
NPT = (A + B) x C x D
Tabel 5.9 Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif
68
No Program A B C D NPD NPTPeringkat
Masalah
1. KB baru 1 11,75 4 1 51 51 II
2. KB aktif 1 10,85 4 1 47,4 47,4 III
3. PUS 4T berKB 3 11,9 4 1 59,6 59,6 I
5.5 Urutan Prioritas Masalah
1. PUS 4T berKB
2. KB baru
3. KB aktif
BAB VI
69
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1 Analisis Penyebab Masalah
Terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan kesenjangan
antara target yang ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Untuk
memudahkan menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat
digunakan diagram fishbone yang berdasarkan pada kerangka pendekatan
sistem meliputi input, proses, output, outcome dan environtment sehingga
dapat ditemukan hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya suatu
masalah.
Tabel 6.1 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan PUS 4T Yang
Mengikuti Program KB dari Faktor Input
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
MAN
(Tenaga Kerja)
Tersedianya tenaga kesehatan di Puskesmas (dokter umum, bidan dan perawat)
Tersedianya penanggung jawab setiap program
Tersedianya petugas yang membuat pencatatan
Terdapat kader di setiap wilayah RW
Bidan yang memegang program KB juga bertanggung jawab dengan program lain
Belum adanya regenerasi kader
Kurangnya pelaporan dan informasi kader mengenai PUS 4T
MONEY
(Pembiayaan)
Tersedianya dana operasional kesehatan
-
METHOD
(Metode)
Tersedianya SOP untuk pelayanan KB
Terdapat pencatatan PUS 4T yang berkunjung ke
Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak dilaksanakan secara rutin
Kurangnya konseling
70
Puskesmas terhadap PUS 4T mengenai penting nya KB
Tidak adanya kunjungan ke rumah PUS 4T
MACHINE (Peralatan)
Tersedianya formulir dan buku laporan kunjungan PUS 4T
Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan penyuluhan KB
Tabel 6.2 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan PUS 4T yang
Mengikuti Program KB Ditinjau dari Faktor Proses dan Lingkungan
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
P1
(Perencanaan)
Tersedianya jadwal pelayanan KB di Puskesmas
Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB
P2
(Penggerakan & Pelaksanaan)
Terlaksananya intervensi dalam praktik pelayanan KB
Pelaksanaan program KB pada PUS 4T di masyarakat tidak berjalan dengan baik
Cara penyampaian informasi tidak didukung dengan media yang menarik.
P3
(Penilaian, Pengawasan
Pengendalian)
Terdapat sistem pencatatan dan pelaporan tentang cakupan PUS 4T BerKB
Terdapat penilaian terhadap semua program setiap bulannya
Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah dilaksanakan
Lingkungan Puskesmas yang dapat dijangkau oleh masyarakat
Adanya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang
Kurangnya kesadaran PUS 4T untuk berKB
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
Terdapatnya kader KB di lingkungan PUS 4T
PUS 4T tidak datang untuk melakukan KB
71
Terdapatnya dukungan dari suami dan keluarga ibu PUS 4T untuk melakukan KB
PUS 4T tidak mendengar nasihat bidan untuk melakukan KB
72
Gambar 6.1 Diagram Fishbone
73
INPUT
P3
P2
Kegiatan penyuluhan KB untuk PUS 4T tidak dilaksanakan
secara rutin
MATERIAL
Tidak ada ruangan khusus pemeriksaan
pelayanan KB
METHOD
Bidan yang memegang program KB juga memegang program lain
Belum adanya regenerasi kader Kurangnya pelaporan dan informasi
kader mengenai PUS 4T
MAN
MACHINE
Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan
penyuluhan KB
MONEY
Antrian pelayanan KB di puskesmas yang panjang
PUS 4T tidak mematuhi nasihat yang diberikan bidan
LINGKUNGAN
Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah
dilakukanKegiatan penyuluhan untuk PUS 4T tidak dilaksanakan
secara rutin
P1
Tidak tersedianya jadwal tertulis untuk penyuluhan
PROSES
Rendahnya Cakupan PUS
4T BerKB 27,89 % dari 78
%
Rekapitulasi analisa penyebab masalah :
1. Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain
2. Belum adanya regenerasi kader
3. Kurangnya pelaporan dan informasi kader mengenai PUS 4T
4. Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak
dilaksanakan secara rutin
5. Kurangnya konseling terhadap PUS 4T mengenai pentingnya KB
6. Tidak adanya kunjungan ke rumah PUS 4T oleh bidan
7. Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan penyuluhan KB
8. Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB
9. Pelaksanaan upaya KB pada PUS 4T di masyarakat tidak berjalan dengan
baik
10. Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB
11. Cara penyampaian informasi tidak didukung dengan media yang menarik
12. Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah
dilaksanakan
13. Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang
14. PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan
6.2 Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah
1. Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain
2. Belum adanya regenerasi kader
3. Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak
dilaksanakan secara rutin
4. Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB
74
5. Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB
6. Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah
dilaksanakan
7. Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang
8. PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan
6.3 Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah diperoleh daftar masalah, maka langkah selanjutnya ialah
menyusun alternatif pemecahan penyebab masalah. Alternatif pemecahan masalah
tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6.3 Alternatif Pemecahan Masalah
No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain
a) Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan
2. Belum adanya regenerasi kader b) Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB
3. Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak dilaksanakan secara rutin
c) Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB
4. Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB
d) Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan
5. Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB
e) Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai KB
6. Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang
f) Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada
75
telah dilaksanakan tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB
7. Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang
g) Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk membantu dalam pelayanan KB
8. PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan
h) Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai KB
76
Bidan yang memegang program KB juga juga
memegang program lain
Gambar 6.2 Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah
6.4 Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks
77
Belum adanya regenerasi kader
Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai
pentingnya KB tidak dilaksanakan secara rutin
Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB
Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB
Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan
yang telah dilaksanakan
Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang
PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan
Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan
di puskesmas kelurahan
Membuat media promosi yang menarik seperti brosur
dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta
memberikan penyuluhan mengenai KB
Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan
penyuluhan KB
Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan
lainnya untuk membantu dalam pelayanan KB
Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah, selanjutnya
dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Dalam
menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan
dengan menggunakan kriteria matriks dengan rumus M x I x V/ C.
Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:
1. Magnitude: Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan
Dengan nilai 1-5 dimana semakin mudah masalah yang dapat
diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.
2. Importancy: Pentingnya cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin pentingnya masalah untuk
diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.
3. Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian
masalah maka nilainya mendekati angka 5.
4. Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan
Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan
nilainya mendekati angka 1.
Tabel 6.4 Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
78
Penyelesaian
Masalah
Nilai Kriteria Hasil akhirUrutan
M I V C (M x I x V) / C
1. Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan
3 4 3 5 7,2 IV
2. Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk membantu dalam pelayanan KB
4 4 3 3 16 II
3. Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB
3 4 3 3 12 III
4. Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai KB
3 3 3 1 27 I
Dari tabel 6.5 maka didapatkan urutan prioritas alternatif
pemecahan masalah cakupan PUS 4T BerKB berikut:
1. Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan
dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai
kehamilan.
79
2. Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak
Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader yang membantu
pelaksanaan pelayanan KB.
3. Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk
membantu dalam pelayanan KB.
4. Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan
fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan.
6.5 Rencana Kegiatan (Plan of Action)
Berdasarkan hasil perhitungan prioritas pemecahan masalah
menggunakan metode matriks didapatkan hasil prioritas pemecahan
masalah berupa membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan
leaflet dan dibagikan PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai
KB. Tujuan dari rencana kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan
serta kesadaran PUS 4T mengenai pentingnya pelayanan KB, dengan
sasaran kegiatan adalah PUS 4T yang bertempat di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Adapun metode yang digunakan
dalam pelaksanakan rencana kegiatan ini berupa penyuluhan langsung
kepada PUS 4T sambil memberikan leaflet. Kriteria keberhasilan dari
rencana kegiatan ini berupa telah terlaksananya pembuatan leaflet dan
disebarkan ke PUS 4T, melakukan penyuluhan yang terlaksana sesuai
jadwal, adanya pemantauan serta evaluasi hasil penyuluhan serta PUS 4T
dapat memahami materi penyuluhan dan dapat menerapkannya.
80
Tabel 6.5 Plan of Action
No.
Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pena-nggung Jawab
Pelaksa-na
Waktu Dana Metode Kriteria Keberhasilan
1 Membuat kegiatan promosi kesehatan dengan cara memberi penyuluhan dengan menggunakan lembar balik yang telah tersedia di puskesmas dan melakukan dialog interaktif dengan para responden.
Meningkatkan pengetahuan serta kesadaran kepada PUS 4T mengenai pentingnya pelayanan KB.
PUS 4T Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur
Kepala Puskes-mas
Koordinator KB, Bidan, Dokter muda dan Kader
Septe-mber 2015
Dana swa-daya
Metode penyuluhan langsung. Para petugas penyuluhan langsung terjun dan bertatap muka dengan sasaranMetode yang disampaikan diterima sasaran dengan didengar (penyuluhan) dan dilihat (brosur/ leaflet)
Indikator:- Pembuatan leafet yang akan diberikan kepada PUS 4T- Memberikan penyuluhan kepada PUS 4T- Terlaksananya penyuluhan sesuai jadwal- Adanya pemantauan dan evaluasi hasil penyuluhan- PUS 4T dapat memahami materi penyuluhan dan dapat menerapkannya
81
NoKEGIATAN
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Junl Aug Sept Okt
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengumpulkan data subjek pemelitian sesuai kriteria inklusi
2 Membuat dan mempersiapkan materi penyuluhan semenarik mungkin dan mudah dimengerti, serta membuat jadwal kegiatan penyuluhan KB
3 Melakukan penyuluhan kepada responden KB
4 Menyusun laporan kegiatan dan mengevaluasi masalah dilapangan dan mencari solusinya.
82
Tabel 6.6 Gant chart
BAB VII
HASIL INTERVENSI KEGIATAN
7.1 Evaluasi Data Kualitatif
7.1.1 Data Univariat Responden
Intervensi kegiatan berupa penyuluhan dilakukan saat acara PSN
dan di depan poli umum, gigi, dan KIA-KB di Puskesmas Kelurahan
Cilandak Timur. Dari kegiatan tersebut didapatkan data sosiodemografi
subjek penelitian, yaitu usia, pendidikan, dan pekerjaan.
Berdasarkan data usia subjek penelitian, maka penelitian ini
didominasi oleh kelompok usia 40-50 tahun sebanyak 15 orang (60%),
diikuti kelompok usia 30-40 tahun sebanyak 6 orang (24%), dan sisanya
sebanyak 4 orang dari kelompok usia 20-30 tahun (16%).
Tabel 7.1 Usia responden
Usia Jumlah responden Persen
20-30 tahun 4 orang 16 %
30-40 tahun 6 orang 24 %
40-50 tahun 15 orang 60 %
Berdasarkan data pendidikan responden, sebanyak 17 orang (68%)
menempuh pendidikan hingga tamat SD-SMP, 5 orang (20%) hingga
tamat SMA, dan 3 orang (12%) menempuh pendidikan hingga sarjana.
83
Tabel 7.2 Pendidikan responden
Pendidikan Jumlah responden Persen
SD-SMP 17 68 %
SMA 5 20 %
Sarjana 3 12 %
Berdasarkan data pekerjaan responden, sebanyak 19 orang bekerja sebagai ibu
rumah tangga (76%), dan 6 orang sisanya bekerja sebagai pegawai swasta (24%).
Tabel 7.3 Pekerjaan responden
Pendidikan Jumlah responden Persen
Ibu rumah tangga 19 68 %
Pegawai swasta 6 24 %
7.1.2 Hasil Wawancara Responden Sebelum Penyuluhan
Berdasarkan hasil wawancara dengan 25 orang ibu berusia subur
dengan kriteria 4T, diketahui 5 diantaranya sedang tidak menggunakan
alat kontrasepsi. Dua diantara 5 responden mengaku belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi seumur hidupnya dikarenakan takut akan
efek samping yang dikatakan orang-orang. Hal ini dikutip dari salah satu
kuotasi responden:
“Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut
aja denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya
84
jerawatan.. Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah
pake lah” (Responden 18).
Dua puluh orang responden lainnya sedang mengikuti program
KB. Dari hasil wawancara diketahui bahwa sebagian besar responden (13
orang) menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, 5 orang memilih pil
KB, 1 orang menggunakan spiral, dan 1 orang lagi memilih kondom.
Alasan sebagian besar responden memilih metode ini dikutip dari salah
satu kuotasi sebagai berikut:
“Mending pake suntik 3 bulan aja, tinggal suntik sekali aja terus 3 bulan
lagi. Jadi ga tiap hari gitu kayak minum pil.. Kalo minum pil gitu kan suka
lupa ya. Kalo susuk atau spiral mah saya ga berani ah, serem dimasuk-
masukkin gitu.” (Responden 13).
Terkait dengan penyuluhan tentang KB yang pernah diterima oleh
para responden, 19 responden mengatakan sebelumnya sudah pernah
mendapatkan penyuluhan KB, sedangkan 6 orang sisanya belum. Mereka
mengatakan penyuluhan biasanya dilaksanakan saat kegiatan Posyandu
dan PSN. Berikut salah satu kuotasi dari responden yang belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang KB:
“Pernah sih saya dikasitau temen yang ikut Posyandu kalo ada
penyuluhan tentang KB, tapi saya emang jarang dateng sih.. Waktunya
suka ga pas aja.”
(Responden 3).
Dari responden yang pernah mengikuti penyuluhan tentang KB,
dikatakan bahwa mereka masih belum mengerti sepenuhnya tentang
macam-macam metode kontrasepsi beserta guna program KB secara
keseluruhan, keuntungan dan kerugian dari masing-masing metode, dan
efek sampingnya.
85
“Penyuluhannya waktu itu jelasin tentang KB, terus gunanya apa.. Yang
kayak untuk batasin jumlah anak gitu-gitu. Terus dijelasin tentang suntik,
pil, susuk, spiral, sama yang mantap. Kalo keuntungan kerugian gitu-gitu
ya... lupa juga saya hahaha” (Responden 11).
Salah satu kriteria dari subjek penelitian ini adalah para ibu yang
telah memiliki anak dengan kriteria 4T. Ketika ditanya pengetahuan
tentang 4T, sebagian besar responden tidak mengetahuinya. Salah satu
responden menjawab:
“Ngga tau apa itu, Dok. Ga pernah denger juga hehehe” (Responden 5)
Untuk pelayanan KB, para responden mendapatkan pelayanan dari
Puskesmas setempat, yaitu Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Salah
satu pendapat dari responden adalah:
“Iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini
pelayanannya.” (Responden 1).
Berdasarkan hasil wawancara dengan para ibu berusia subur
dengan kriteria 4T, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
sudah menggunakan alat kontrasepsi. Namun, ada beberapa yang belum.
Mereka yang tidak mengikuti program KB memiliki alasan takut akan
ketidaknyamanan pemasangan dan efek samping dari suatu metode
kontrasepsi. Hampir semua responden juga mengaku tidak pernah
mengetahui tentang 4T. Terkait dengan penyuluhan, sebagian besar
responden yang telah mendapatkan penyuluhan KB mengaku belum
mengerti sepenuhnya tentang masing-masing metode kontrasepsi. Selain
itu, kesadaran mereka yang belum pernah mengikuti penyuluhan masih
kurang untuk menyempatkan diri ikut serta dalam kegiatan tersebut.
86
7.1.3 Hasil Wawancara Responden Setelah Penyuluhan
Setelah dilakukannya penyuluhan dan dialog interaktif di
Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur, sebagian besar responden sudah
mengetahui jenis-jenis KB baik jangka panjang dan jangka pendek. Hal ini
dapat terlihat dari salah satu kutipan jawaban responden :
“Suntik, pil, susuk, IUD atau spiral, steril ada MOW sama yang buat
cowo itu Dok, sama kondom buat laki-laki dan wanita” (Responden 4)
Diketahui 6 dari 25 responden baru sekali mendapat penyuluhan
mengenai KB di Kelurahan Cilandak Timur. Hal ini dikutip dari hasi
wawancara berikut :
“Ini baru sekali dok dapet penyuluhan kaya gini.” (Responden3)
Para responden juga telah mengetahui keuntungan dan kerugian
dari metode-metode KB yang telah dijelaskan dalam penyuluhan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :
“Kalo pil hanya diminum seperti minum obat aja, kalo suntik ga perlu
setiap hari suntik dan tinggal tiap 3 bulan aja, kalo spiral sama susuk bias
lebih lama dipakai jadi gaperlu tiap bulan ke puskesmas atau ke dokter,
kalau kondom ya tinggal pakai aja kalo mau berhubungan.” (Responden
1)
“Pil, susuk, sama suntik sama-sama berpengaruh sama berat badan dan
kalau susuk sama suntik bisa ga menstruasi. Suka lupa juga kalo pil sama
suntik.” (Responden 4)
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal juga sangat
banyak seperti berat badan bertambah, flek-flek hitam pada wajah, dan
jika dipakai jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis. Dan hal ini
87
telah diketahui oleh beberapa responden yang sudah mendapat penyuluhan
seputar KB. Dikutip dari wawancara berikut :
“Efek sampingnya kalo IUD gaada kayaknya bu. Kalo yang jangka
pendek ya banyak kaya ga mens, tingkat keberhasilannya kecil, sering
buat beberapa wanita yang menggunakannya jadi meningkat BB nya.
Terus kalo KB pil dan suntik dipake berkepanjangan bisa bikin
pengeroposan tulang” (Responden 7)
Terkait dengan kriteria 4T, responden sekarang mengetahui tentang
definisi dan dampaknya. Hal ini diketahui dari salah satu hasil wawancara
responden berikut:
“Saya baru tau sekarang, Dok. 4T itu terlalu muda, terlalu tua, terlalu
sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak melahirkannya. Kalo misalnya
ngalamin yang 4T tuh bahaya buat rahim, ibu, sama anaknya kalo lahir
nanti.. Bisa cacat” (Responden 15)
7.1.4 Hasil Wawancara Kader
Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan RW 01
diketahui persentase pasangan usia subur yang sudah berKB di RW 01
sebanyak 75%. Hal ini dikutip dari wawancara dengan kader berikut :
“Baru di data kemarin belum di total. Rata-rata mereka KB sih. Waktu di
dapet 63 KK itu sih rata-rata ibu-ibunya pada KB. Yaa 75% kira-kira dok.
Iya hampir 75% KB” (Kader RT 05).
Sebagian besar dari para peserta KB pasangan usia muda tersebut
menggunakan jenis KB jangka pendek yaitu Pil dan Suntik 1 dan 3 bulan.
Hal ini didapat dari kutipan wawancara oleh kader kesehatan sebagai
berikut :
88
“Heeh. Rata-rata usia muda ya kaya gitu pakainya pil sama suntik. Tapi
kalo misalnya ibu-ibu yang udah lama gitu maksudnya yang usianya udah
lumayan ya pada spiral.” (Kader RT 01)
Di RW 01, kebanyakan yang menggunakan KB jangka panjang
seperti IUD atau implan adalah ibu-ibu usia subur yang mendekati
menopause. Hal ini dapat ditinjau dari cuplikan wawancara berikut :
“Iya, ibu-ibu usia se saya gini mah malah pakainya spiral. Kalau ibu-ibu
muda nya malah pakai pil.” (KaderRT 07)
Banyak diantara mereka yang belum mengikuti program KB atau
sudah menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek tidak mau
menggunakan KB jangka panjang karena takut dan atau malu. Hal ini
dinyatakan dalam kutipan wawancara berikut :
“Katanya sih alesan kalau ditanyain takut katanya. Takut sakit apa
gimana gitu, terus malu juga” (Kader RT 05)
Masih banyak para pasangan usia subur yang tidak mengikuti
program KB atau memilih alat kontrasepsi suntik yang merasa takut dan
malu karena kurangnya penyuluhan mengenai KB dilingkungan mereka.
“Ya kita biasanya cuma nanyain KB atau ngga, terus kalau KB jenisnya
apa, misalnya spiral gitu atau pil. Ngga pake penyuluhan, Dok” (Kader
RT 01)
“Mungkin karena sosialisasi implannya kurang kali ya dokter. Soalnya
ditempat kita tuh hanya 1 orang deh yang pakai implan” (Kader RT 05)
Banyak pasangan usia muda di kelurahan Cilandak Timur yang
belum mengikuti program KB dikarenakan masih ingin memiliki anak.
Hal ini disimpulkan dari hasil kutipan wawancara berikut :
89
“Iya jarang banget yang masih pada muda ikutan KB. kalaupun yang
muda muda pada KB itu juga KB nya suntik sama Pil. Mungkin mereka
mau punya anak lagi karena beberapa jawabnya gitu. “Baru punya anak
2 bu” gitu katanya. Biar gampang lepas KB nya kalau mereka pakai pil
itu kan bisa berhenti sendiri.”
Berdasarkan wawancara dengan kader kesehatan mengenai KB
pada Pasangan Usia Subur dengan kriteria 4T masih sangat kurang
dikarenakan banyak hal yaitu rasa malu, takut, dan keinginan memiliki
anak lagi dengan jarak yang dekat. Selain itu rasa takut dan malu ini masih
belum teratasi juga karena kurangnya pengetahuan yang menyeluruh
mengenai KB.
7.1.5 Hasil Wawancara Pemegang Program KB
Di Pusekesmas Kelurahan Cilandak Timur program KB secara
menyeluruh berjalan baik dan tanpa penyulit. Dan juga semua pelaporan
dan pencatatan KB sudah tersusun rapi dan baik sesai dengan prosedur
yang ada. Hal ini dinyatakan sendiri oleh kepala pemegang program KB.
“Tidak ada. Selama ini sudah baik”
“Sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah”
Penyuluhan di puskesmas yang kurang mengenai KB di Kelurahan
Cilandak Timur dikarenakan masalah kurangnya tenaga kerja, waktu dan
banyaknya jumlah posyandu di Kelurahan ini sehingga penyuluhan
dilakukan didalam kegiatan posyandu. Hal ini dikutip dari hasil
wawancara berikut :
“Pelaksaanan penyuluhan tidak dilakukan di puskesmas melainkan di
posyandu yang pada kelurahan Cilandak Timur berjumlah 23.
90
Penyuluhan dilakukan sebanyak satu bulan sekali dari puskesmas tetapi
penyuluhan dari PL KB dilakukan setiap minggu.”
Hubungan yang baik juga terjalin antara petugas puskesmas dan
para kader kesehatan. Sehingga semua acara dan rencana kerja puskesmas
dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dikutip hari wawancara dengan
pemegang program KB di Puskesmas Cilandak Timur :
“Sejauh ini sudah jalin baik dengan para kader kesehatan tersebut”
7.2 Evaluasi Intervensi Komunitas
Berdasarkan intervensi penyuluhan dan wawancara kepada subjek
penelitian, dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi PUS
4T yang mengikuti program KB masih belum mencapai target. Faktor-
faktor tersebut adalah masih kurangnya pengetahuan para ibu tentang 4T
sehingga mereka tidak mengerti dampak yang dapat ditimbulkan,
kurangnya pengetahuan tentang masing-masing metode kontrasepsi, tidak
pernah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang KB, dan rasa takut serta
tidak nyaman dengan suatu metode kontrasepsi. Dari beberapa faktor yang
telah disebutkan, faktor pengetahuan adalah yang paling berpengaruh pada
target KB. Oleh karena itu, dilakukan intervensi komunitas berupa
penyuluhan dengan konsep dialog interaktif menggunakan visualisasi
menarik dan mudah dimengerti seputar KB. Setelah dilakukan intervensi
tersebut, pengetahuan responden tentang 4T dan KB bertambah.
Dilakukan tanya jawab kepada responden setelah penyuluhan dan mereka
sudah mengerti tentang bahaya 4T dan penjelasan seputar metode
kontrasepsi.
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari kepala pemegang
program KB, sejauh ini belum pernah dilakukan penyuluhan dan dialog
91
interaktif mengenai KB di Puskesmas. Hal ini dikarenakan kurang tenaga
kerja dan waktu yang sangat terbatas, sehingga selama ini hanya dilakukan
penyuluhan disela-sela program Posyandu setiap minggu. Hal inilah yang
menyebabkan kurangnya informasi mengenai KB untuk para pasangan
usia subur. Sehingga target cakupan pasangan usia subur yang mengikuti
program KB belum tercapai.
Untuk mengenai pelaporan dan pencatatan serta pelaksanaan
program KB seperti melakukan pemasangan KB baru dan KB aktif terlah
terlaksana dengan baik sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh
pemerintah.
Peran serta kader juga sangat baik untuk pendataan KB para
pasangan usia subur di wilayah Kelurahan Cilandak Timur. Hal ini juga
membantu pemegang program di Puskesmas dalam mendapatkan
informasi tentang jumlah pengguna KB.
92
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Karakteristik subjek penelitian didominasi oleh ibu-ibu berusia
40-45 tahun dengan pendidikan terakhir SD-SMP. Sebagian besar subjek
penelitian bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan sebelum penyuluhan, dapat dilihat bahwa pengetahuan responden
mengenai kriteria 4T masih sangat kurang, sehingga mereka tidak mengerti
dampaknya terhadap kesehatan. Pengetahuan subjek penelitian tentang KB
baik dari macam-macam metodenya, keuntungan, kerugian, dan efek
sampingnya juga terbilang masih kurang. Beberapa responden mengaku
pernah mengikuti penyuluhan tentang KB yang dilaksanakan Puskesmas.
Namun, sebagian besar lupa akan materi penyuluhan tersebut dan bahkan
beberapa responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan karena
terhambat waktu. Kurangnya pengetahuan responden tentang KB
mempengaruhi 5 dari 25 subjek penelitian tidak menggunakan alat
kontrasepsi dengan alasan takut dan tidak nyaman.
Penyuluhan mengenai KB telah dilaksanakan oleh Puskesmas dan
paling sering dilakukan saat Posyandu. Terkadang ada kesulitan dalam
melaksanakan penyuluhan tersebut karena kurangnya tenaga kesehatan dari
Puskesmas Cilandak Timur dan waktu yang terbatas. Pencatatan data KB
telah dilakukan dengan sangat baik oleh pemegang program KB. Hasil
wawancara dengan kader juga menunjukkan perilaku yang baik dalam
promosi mengenai KB kepada warganya.
93
8.2 Saran
Bagi Dinas Kesehatan
Melakukan sosialisasi dan diskusi terbuka kepada para kader dan
pemegang program KB minimal 6 bulan sekali
Evaluasi terhadap program KB setiap 3 bulan untuk meningkatkan atau
memperbaiki akar masalah
Mempromosikan program KB dengan pemasangan spanduk atau banner
iklan di jalan raya, iklan di media televisi dan media cetak.
Bagi Puskesmas
Mempromosikan program KB baik dengan penyuluhan terjadwal atau
saat tatap muka dengan pasien, pembagian brosur atau leaflet menarik
dan mudah dimengerti.
Membuat jadwal penyuluhan yang diberitahukan kepada warga
Melakukan pencatatan kepada warga yang mengikuti program KB dan
yang tidak.
Mengelompokkan warga yang masuk dalam kriteria 4T
Mengunjungi warga yang tidak mengikuti program KB dan memberi
penjelasan menyeluruh tentang KB
Menjelaskan dengan baik dan benar tentang masing-masing metode
kontrasepsi setiap ada pasien datang ke poli KIA/KB
Membuat target yang harus dicapai dengan tujuan semua warga usia
produktif mengikuti program KB
94
Bagi Pasien
Mengikuti kegiatan promosi program KB seperti penyuluhan yang
diselenggarakan petugas kesehatan
Memahami benar-benar setiap pengetahuan tentang KB yang telah
disampaikan oleh petugas kesehatan
Menyampaikan pengetahuan yang diketahui tentang KB kepada keluarga,
tetangga, dan orang-orang terdekat
95
DAFTAR PUSTAKA
1. Ekarini, Sri Madya Bhakti. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Konsentrasi Administrasi & Kebijakan Kesehatan Minat
Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak. Universitas Diponegoro Semarang.
2. Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
938/MENKES/SK/III/2007. Jakarta : Depkes RI.
3. SDKI. 2007. Survey Dinas Kesehatan Indonesia.
4. Suratun dkk, 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta.
5. Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010. Jakarta.
6. Glasier A, Gebbie A. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta
: EGC; 2005.
7. Stright, Barbara. 2004. Keperawatan ibu-bayi baru lahir. EGC, Jakarta.
8. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Pustaka
Rihama, Jakarta.
9. BkkbN. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.
10. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.
11. Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Penerbit Trans Info
Media, Jakarta.
96
LAMPIRAN
WAWANCARA IBU USIA SUBUR DENGAN KRITERIA 4T SEBELUM
DILAKUKAN PENYULUHAN
Responden 1
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 45 tahun, suami saya 50 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: sudah, 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 32 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 5 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: ya, saya pake pil
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah waktu itu pas posyandu
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: yang saya inget ya ada pil, suntik, susuk, spiral
97
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil nyaman aja tinggal diminum
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: saya ingetnya cuma susuk. Soalnya dulu pernah pake susuk terus patah
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ngga tau, Dok
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar ga cepet punya anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga tau, Dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: biasanya pada takut, Dok terus kan suka ga nyaman
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini
pelayanannya
Responden 2
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 41 tahun, suami saya 43 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: iya, 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 28 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
98
Jawab: yang pertama sama yang kedua 2 tahun, terus 3 tahun, terus sama yang
terakhir 4 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: ya, saya pake pil
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: belum pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: (-)
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: saya pake pil karena tinggal diminum aja. Kalo suntik, susuk gitu saya
takut
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: apa ya.. kalo pil suka lupa minum sih
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ini saya minum pil jadi muncul jerawat-jerawat
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: ya biar ga punya anak lagi hehehe
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga tau
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: masih mau punya anak kali
99
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus kok
Responden 3
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 38 tahun, suami 50 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: iya, 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 5 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: dulu pake suntik 3 bulan
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: Pernah sih saya dikasitau temen yang ikut Posyandu kalo ada penyuluhan
tentang KB, tapi saya emang jarang dateng sih.. Waktunya suka ga pas aja
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: (-)
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: wah kurang tau saya Dok
100
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pas dulu pake suntik suka lupa saya balik kalo udah 3 bulan hehehe
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: jadi gendut saya pas disuntik tuh, naik 5 kiloan lah
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: buat nunda kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: apaan tuh, Dok?
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: saya masih bingung sih mau pake yang mana, Dok. Pikir-pikir dulu..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: saya pas suntik juga dulu disini. Bidannya baik-baik. Bagus lah pokoknya
Responden 4
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 41 tahun, suami 47 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 19 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: masing-masing 5 tahun, Dok
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: iya, pake spiral
101
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah beberapa kali, Dok. Pas PSN di rumah bu RW waktu itu
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, sampe yang permanen itu, Dok.
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil gampang tinggal diminum, suntik praktis cuma 3 bulan sekali,
susuk juga dia enak ga usah diganti-ganti, spiral yang paling tahan lama jadi
ga repot
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pil kan suka kelupaan minum, suntik sakit ya hehe, susuk apa lagi
beberapa temen saya pernah sampe patah, kalo spiral agak serem ya pas
masangnya
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pil sama suntik sering bikin gemuk ya sama flek-flek item, susuk juga.
Kalo spiral sampe sekarang sih saya ga ngerasain efek samping
Alhamdulillah
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: bisa nunda punya anak sama jarakkin waktu punya anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: Hmm.. kayak pernah baca tapi lupa saya
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: biasanya pada takut sih ya sama mungkin kurang tau tentang KB
102
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: saya pasang spiral disini jadi udah kebiasaan KB disini aja hehehe
Responden 5
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: sama-sama 43 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: sudah, 5 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama 2 tahun, 4 tahun, 2 tahun, sama ini yang terakhir pas saya 39
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ngga pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: (-)
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: saya pake suntik aja soalnya banyak tetangga yang nyuruh sih
103
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: suka banyak yang ga cocok kali ya
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: mens suka ga lancar
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar ngga hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga tau apa itu, Dok. Ga pernah denger juga hehehe
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: ga tau kali ya tentang KB
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus kok pelayanannya
Responden 6
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 45, 47
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama sampe ketiga jaraknya 1 tahun, yang keempat agak jauh, 4
tahun
104
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: dulu sempet pake spiral
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah, Dok
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: spiral, suntik, steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pokoknya bisa memperjarak anak
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pas masangnya agak sakit hehe
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya tau suka muncul flek-flek item
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: meringankan beban anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak tau
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: mau punya anak banyak kali hehehe
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: udah baik kok
105
Responden 7
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: berdua 40 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 5
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 20 waktu itu
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: masing-masing sekitar 4 tahunan lah
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: belum pernah
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ngga, Dok
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: (-)
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: saya ga tau, Dok hehehe
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga tau juga...
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga tau
106
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: bikin ga hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: kata ibu saya ga usah
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: ga tau saya ga pernah masuk ke poli KB
Responden 8
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 45, suami 52
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 6 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 17 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: sekarang pake suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
107
Jawab: belom pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: (-)
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yaaa bisa ga hamil kebobolan gitu
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: suka lupa balik aja kalo udah 3 bulan
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ini mens saya jadi ga teratur
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: untuk mengatur jarak kelahiran
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga tau
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: banyak yang ga mau tau.. hamil ya hamil aja banyak-banyak
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: udah bagus
Responden 9
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 39 dan 44
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: ya, 2 anak
108
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 3 tahun kira-kira
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: ya, kondom
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ya pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, susuk, kondom, spiral
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ya sama-sama buat jarakin anak kan
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kurang tau saya..
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: badan rasanya ga enak, gemuk lagi
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: ngatur jumlah anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga
109
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pada males, harus periksa terus-terusan
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: cukup baik
Responden 10
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 23, suami 28
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: punya 2 anak perempuan
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 21 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: cuma beda setahun hehe
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: ga pernah yang lain selain suntik
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, IUD
110
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ya yang nyaman aja
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: suka ada yang kurang nyaman ya
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: sama lah ga nyaman hehehe
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: jarakkin kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pada ga siap, takut..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sangat baik, ramah tamah, dan sopan santun
Responden 11
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 37 sama 38
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: baru 1
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 35 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: anaknya Cuma 1, Dok
111
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: pil 1 bulan
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: iya, pernah. Waktu itu jelasin KB dan gunanya dan segala macemnya
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, susuk, spiral, sama yang mantap
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya tau kalo spiral aman terus ga repot. Tapi saya takut masangnya
hehe
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: lupa juga saya hehehe
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil suka ada flek hitam
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: untuk menjaga jarak kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: pernah denger juga tuh yang terlalu tua hamilnya ya?
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: rata-rata sih pada takut..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sangat baik
112
Responden 12
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 31 sama 32
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 5 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 21 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: masing-masing 2 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik 3 bulan
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: saya ingetnya implan
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: lupa, Dok hehe
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik haid jadi ga teratur
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: gemuk, suka pusing
113
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: menjaga jarak hamil dan lahiran
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: males kali ya..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sangat baik
Responden 13
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 43 sama suami
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2 hidup, 1 meninggal
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 30 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 6 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
114
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, implan, spiral
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: mending pake suntik 3 bulan aja, tinggal suntik sekali aja terus 3 bulan
lagi. Jadi ga tiap hari gitu kayak minum pil.. Kalo minum pil gitu kan suka
lupa ya. Kalo susuk atau spiral mah saya ga berani ah, serem dimasuk-
masukkin gitu
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: bisa bikin gemuk
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pusing-pusing
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: bisa mengatur biaya masa depan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ga pernah tau, Dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut ga cocok
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: ga pernah pasang disini, Dok
Responden 14
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 39 dan 47
115
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 6 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 23
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: ada yang 2 ada yang 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: suntik
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ya
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: IUD, suntik, implan, pil
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: buat jarak hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ada yang sakit pas dipasang
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik terlalu lama saya denger bisa bikin pengeroposan tulang ya?
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: mencegah kehamilan
116
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: tidak cocok
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus
Responden 15
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 20, suami 30
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2, laki sama perempuan
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 2 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: dulu implan
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ya
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
117
Jawab: KB suntik, pil, implan
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: biar bisa jaga jarak kelahiran
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ruginya ya tergantung orang masing-masing ya hehehe
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik bikin gemuk nih sama jerawatan
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: menjaga jarak kelahiran
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: kurang tau, Dok..
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: si ibu biasanya takut atau sibuk kerja kali ya
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 16
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 43, suami 44
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 3 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22
118
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 8 sama 7 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: suntik terus sih
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: kondom, pil, suntik, steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang nyaman aja
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya tau kalo pil suka lupa
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: nih saya jerawatan
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: mencegah kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut dan ga nyaman
119
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: memuaskan
Responden 17
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 28 sama 30
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 3 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 24
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 2 sama setaun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: pil KB
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: tidak
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: (-)
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kurang tau ya
120
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pil ya sering lupa balik ke puskes kalo udah abis
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: gemuk
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: nunda hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga pernah denger, Dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: ga ada yang cocok sama mau memperbanyak keturunan
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 18
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: sama-sama 36 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 27
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: cuma setaun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
121
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: tidak
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah sih..
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: lupa, Mbak
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: semua ada keuntungannya
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga enak kali ya kalo ditusuk-tusuk gitu badannya
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: banyak
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: ngatur jarak lahir anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut aja
denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya jerawatan..
Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah pake lah
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus
122
Responden 19
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 42, suami 50
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: setahun, 3 tahun, 2 tahun , terus setahun lagi
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: pil
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: tidak
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: ingetnya ya pil aja
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ada yang praktis
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga tau saya..
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga tau..
123
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar bisa rencanain punya anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: apaan tuh, Dok? Ngga tau hehehe
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: malas datang atau malah ga punya uang ya..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: lumayan
Responden 20
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 37 sama 41
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: baru 1
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 35 akhir
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: baru 1
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: tidak
124
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: tidak
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: ada suntik sama obat minum, spiral, susuk
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ya bisa ga hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kurang tau..
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kurang tau juga..
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: buat ngatur jarak anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak tau
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: saya aja punya anak susah, Mbak.. masa mau ditunda
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus
Responden 21
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 19 sama 23
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
125
Jawab: baru 1
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: waktu itu 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: baru 1
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, suntik, implan, spiral
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang penting praktis sih kalo saya
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: nah harus ada yang ngingetin kalo lagi pake KB biar ga telat kontrol
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: gemuk saya, Dok
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: batesin jumlah anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga tau
126
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pada takut
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 22
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 45, 50 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 3 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 28
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 2 tahun, 6 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: seinget saya sih ada pil, susuk, spiral
127
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: praktis dan bisa bikin ga hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga nyaman pas dipasang atau disuntik
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: sakit pas dipasang
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: mengatur jumlah anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: ga dibolehin kali sama suaminya
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sudah bagus
Responden 23
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 37 sama 40
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 27
128
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama ke kedua 2 tahun, seterusnya setahun-setahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: yang paling saya inget ya suntik
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik ga usah sering-sering balik ke puskes
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo disuntik kan ga enak ya hehehe
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: bikin gemuk, flek-flek di muka
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: jarak anaknya diatur
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ga tau, Dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut dan ga nyaman
129
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 24
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 47 sama 55
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 7 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 20
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama ke kelima 2 tahun, yang kelima sampe ketujuh masing-
masing 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, suntik, susuk
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga bayar hehehe
130
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo ga cocok ya rugi
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: setau saya pil bikin gemuk
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar bisa ga hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ngga tau, Dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: udah bagus kok
Responden 25
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 23 sama 28
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 17
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
131
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: susuk, steril, suntik
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kurang tau saya, Dok. Yang penting ga hamil hehehe
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo yang harus sering balik puskes buat periksa alat KBnya rugi tuh
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: mensnya acak-acakkan
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: menunda hamil dan jarak anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pingin punya anak banyak
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
132
HASIL WAWANCARA RESPONDEN SETELAH PENYULUHAN
Responden 1
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 45 tahun, suami saya 50 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: sudah, 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 32 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 5 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: ya, saya pake pil
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah waktu itu pas posyandu dan sekarang nih abis dikasih penyuluhan.
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: ada banyak seperti Pil, Suntik 1 dan 3 bulan, Spiral, Susuk, kondom.
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil hanya diminum seperti minum obat aja, kalo suntik ga perlu setiap
hari suntik dan tinggal tiap 3 bulan aja, kalo spiral sama susuk bias lebih
133
lama dipakai jadi gaperlu tiap bulan ke puskesmas atau ke dokter, kalau
kondom ya tinggal pakai aja kalo mau berhubungan.
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya ingat kalo Pil jika minumnya telat harus di minum ulang dari
awal, kalau suntik kalau terlambat datang untuk suntik harus menunggu
mens terlebih dulu untuk melakukan suntik berikutnya dan suntik juga jadi
ngga mens, kl implan pada saat pemasangan sakit, kalo kondom sering
gagal.
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya ingat cuma efek samping dari yang hormon, Dok. Bisa bikin
flek-flek di kulit muka, sama ga mens.
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar ga punya anak lagi, biar jaraknya ga terlalu dekat. Itu aja dok yang
saya ingat.
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: Terlalu muda melahirkan, terlalu dekat jaraknya, terlalu tua, terlalu sering.
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: ya sama Dok kaya yang tadi takut sama ga nyaman.
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini
pelayanannya
Responden 2
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 41 tahun, suami saya 43 tahun
134
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: iya, 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 28 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama sama yang kedua 2 tahun, terus 3 tahun, terus sama yang
terakhir 4 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: ya, saya pake pil
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: baru sekali ini, Dok
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: yang saya ingat ada IUD, susuk, suntik, pil, kondom, sama steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: saya pake pil karena tinggal diminum aja. Kalo suntik gaperlu tiap hari
minum obat, kalo IUD sama impant bisa tahan lama KB nya, kalo kondom
mungkin lebih praktis.
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil suka lupa minum sih, kalau suntik harus meluangkan waktu ke
puskesmas setiap bulan, kalo implant pas pasang sakit kayaknya
135
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ini saya minum pil jadi muncul jerawat-jerawat, kalau suntik sama kaya pil
terus kalo suntik juga ga menstruasi dok, kalo kondom sering gagal dok.
Oiya kalo implant juga sama kaya suntik sama pil.
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: supaya ga nambah anak terus, soalnya anak saya udah 4. Pinginnya sih
steril cuma saya takut.
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu dekat, terlalu sering, terlalu muda, sama terlalu tua bu
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: masih mau punya anak kali
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus kok
Responden 3
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 38 tahun, suami 50 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: iya, 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 5 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
136
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: dulu pake suntik 3 bulan
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: baru sekali ini nih bu yang pas waktu nya saya bisa dateng
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, kondom, implan, IUD.
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: wah apa ya dok. Yang saya inget barusan dijelasin itu kalo yang implan
sama IUD lebih lama KB nya jadi gaperlu kontrol ke puskesmas terus
terusan
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil sama suntik bener bener harus tepat waktu
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: berat badan bertambah kalo buat pil, suntik, sama implan
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: buat nunda kehamilan, agak tidak hamil lagi, buat ngatur jarak dari anak 1,
2, 3 dan seterusnya.
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, duh bu satu lagi saya lupa
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: karena mungkin masih ingin punya anak lagi atau masih takut berKB
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: saya pas suntik juga dulu disini. Bidannya baik-baik. Bagus lah pokoknya
137
Responden 4
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 41 tahun, suami 47 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 19 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: masing-masing 5 tahun, Dok
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: iya, pake spiral
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah beberapa kali, Dok. Pas PSN di rumah bu RW waktu itu
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, susuk, IUD atau spiral, steril ada MOW sama yang buat cowo
itu Dok, sama kondom buat laki-laki dan wanita
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil gampang tinggal diminum, suntik praktis cuma 3 bulan sekali,
susuk juga dia enak ga usah diganti-ganti, spiral yang paling tahan lama dan
138
tidak sakit ketika pemasangan, kalo kondom lebih praktis aja tinggal beli di
warung
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pil, susuk, sama suntik sama-sama berpengaruh sama berat badan dan
kalau susuk sama suntik bisa ga menstruasi. Suka lupa juga kalo pil sama
suntik.
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pil sama suntik sering bikin gemuk ya sama flek-flek item, susuk juga.
Kalo spiral sampe sekarang sih saya ga ngerasain efek samping
Alhamdulillah
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: bisa nunda punya anak sama jarakkin waktu punya anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: 4T itu pasangan usia subur yang punya kriteria melahirkan terlalu muda
kurang dari 15 tahun, hamil terlalu tua lebih dari 35 tahun, terlalu dekat
jaraknya dan terlalu terlalu sering.
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: biasanya pada takut sih ya sama mungkin kurang tau tentang KB
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: saya pasang spiral disini jadi udah kebiasaan KB disini aja hehehe
Responden 5
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: sama-sama 43 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: sudah, 5 anak
139
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama 2 tahun, 4 tahun, 2 tahun, sama ini yang terakhir pas saya 39
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: baru sekali ini dok hehe
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: banyak dok yang saya ingat ada kondom, pil, suntik 1 bulan dan suntik
yang 3 bulan
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: keuntungannya ya beda beda sih dok. Kalo kondom kan praktis tuh ya,
kalo pil tetep bisa mens, kalo suntik ya tinggal disuntikin tiap bulan aja ke
puskesmas, kalo spiral sama implan gaperlu kontrol dan bisa tetep mens
juga.
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo yang suntik ga bisa mens jadi gatau kapan mens terakhirnya, kalo
implan sama spiral kayaknya gaada bu.
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: mens suka ga lancer kalo buat yang suntik, kalo pil bikin gendut dok
140
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar ngga hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: baru aja dijelasin tapi saya ga semua inget nih dok. Kayaknya terlalu tua,
terlalu muda, sama duh sisanya lupa dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: ga tau kali ya tentang KB
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus kok pelayanannya
Responden 6
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 45, 47
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama sampe ketiga jaraknya 1 tahun, yang keempat agak jauh, 4
tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: dulu sempet pake spiral
141
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah, Dok
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: spiral, suntik, steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pokoknya bisa memperjarak anak
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pas masangnya agak sakit hehe
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya tau suka muncul flek-flek item
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: meringankan beban anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak tau
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: mau punya anak banyak kali hehehe
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: udah baik kok
Responden 7
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: berdua 40 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
142
Jawab: 5
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 20 waktu itu
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: masing-masing sekitar 4 tahunan lah
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: belum pernah
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ini baru sekali dok
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: ada yang jangka pendek itu ada pil sama suntik sama kondom, kalo yang
jangka panjang ada impant sama IUD
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: keuntungannya yang jangka panjang gaperlu sering sering ke puskesmas
buat kontrol, kalo yang jangka pendek saya rasa kalo dari penyuluhannya
tadi tidak ada keuntungan dibandingkan yang jangka panjang
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kerugian jangka pendek terutama suntik itu kitanya jadi tidak menstruasi,
terus kalo pil sama suntik juga bisa buat muncul flek flek hitam di muka.
Kalo implan kayaknya ngebayangin pasangnya aja sakit dan ngeri dok
143
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: efek sampingnya kalo IUD gaada kayaknya bu. Kalo yang jangka pendek
ya banyak kaya ga mens, tingkat keberhasilannya kecil, sering buat
beberapa wanita yang menggunakannya jadi meningkat BB nya. Terus kalo
KB pil dan suntik dipake berkepanjangan bisa bikin pengeroposan tulang
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: bikin ga hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu sering melahirkan, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: terkadang kurang setuju dari pihak keluarga, trutama orangtua dan suami
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: ga tau saya ga pernah masuk ke poli KB
Responden 8
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 45, suami 52
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 6 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 17 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: sekarang pake suntik
144
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ini baru sekali dok dapet penyuluhan kaya gini.
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: ya suntik, pil, susuk, spiral, kondom, sama steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yaaa bisa ga hamil kebobolan gitu. Kalo spiral katanya tadi gaada efek
samping dan paling nyaman karena waktunya paling lama
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalau suntik suka lupa balik aja kalo udah 3 bulan, pil kalo lupa minum
bisa hamil, kalo spiral kayaknya gaada kerugiannya, susuk bisa bikin makin
gemuk
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ini mens saya jadi ga teratur karena saya pake KB suntik
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: untuk mengatur jarak kelahiran
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: kalo dari usia terlalu muda sama terlalu tua, sisanya terlalu dekat sama
terlalu sering
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: karena takut mungkin bu kalo mau KB
145
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: udah bagus
Responden 9
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 39 dan 44
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: ya, 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 3 tahun kira-kira
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: ya, kondom
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ya pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, susuk, kondom, spiral, sama satu lagi steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ya sama-sama buat jarakin anak kan, kalo spiral sama susuk gaperlu
kontrol.
146
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: suntik sama pil sama susuk bikin makin gemuk
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: untuk pil, suntik, sama susuk bikin gemuk. Tapi kalo yang spiral tadi
kayaknya gaada efek sampingnya
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: ngatur jumlah anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: ya tadi apa ya. Terlalu dekat terlalu tua, terlalu muda, sama satu lagi lupa
dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pada males, harus periksa terus-terusan
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: cukup baik
Responden 10
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 23, suami 28
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: punya 2 anak perempuan
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 21 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: cuma beda setahun hehe
147
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: ga pernah yang lain selain suntik
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, IUD, pil, susuk, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: masing-masing hampir sama kayaknya buat biar mengatur jarak kelahiran,
sama biar ga hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo yang pil sama suntik harus sering-sering ke puskesmas. Kalo yang
susuk kayaknya sakit pas pemasangan
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: katanya kalo pil, suntik, susuk bisa bikin gemuk sama suka ada flek-flek
hitam di wajah
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: jarakkin kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pada ga siap, takut..
148
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sangat baik, ramah tamah, dan sopan santun
Responden 11
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 37 sama 38
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: baru 1
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 35 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: anaknya Cuma 1, Dok
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: pil 1 bulan
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: iya, pernah. Waktu itu jelasin KB dan gunanya dan segala macemnya
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, susuk, spiral, steril, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil ya tinggal diminum aja ga perlu takut sakit, kalo spiral sama susuk
gaperlu kontrol
149
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kerugiannya kalo pil sama suntik bisa bikin gemuk
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil suka ada flek hitam. Dan ternyata implan juga sama kaya pil sama
suntik
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: untuk menjaga jarak kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: rata-rata sih pada takut..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sangat baik
Responden 12
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 31 sama 32
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 5 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 21 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: masing-masing 2 tahun
150
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik 3 bulan
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: implant, suntik, pil, IUD, steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo implan sama IUD gaperlu sering sering kontrol
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik haid jadi ga teratur, pil juga bikin flek hitam.
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: gemuk, suka pusing, flek hitam
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: menjaga jarak hamil dan lahiran
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda, sama satu lagi kayaknya terlalu
banyak anaknya.
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: banyak yang males bolak balik ke puskesmas dan belum pada tau banyak
tentang KB
151
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sangat baik
Responden 13
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 43 sama suami
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2 hidup, 1 meninggal
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 30 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 6 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, implan, spiral atau IUD, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: IUD sama implan ya gaperlu sering kontrol
152
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: bisa bikin gemuk kalo buat yang hormon
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ada yang bisa buat gemuk, flek hitam, menstruasi tidak teratur
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: bisa mengatur biaya masa depan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: 4T itu terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda kiurang dari 15 tahun usia si
ibu, terlalu sering
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: banyak denger dari tetangga atau teman katanya banyak yang gagal
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: ga pernah pasang disini, Dok
Responden 14
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 39 dan 47
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 6 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 23
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: ada yang 2 ada yang 3 tahun
153
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: suntik
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ya
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: IUD, suntik, implan, pil, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: buat jarak hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kerugiannya cuma suntik sama pil bisa bikin gemuk, flek hitam di wajah
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik terlalu lama saya denger bisa bikin pengeroposan tulang, bisa
menopause dini
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: mencegah kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tadi dikasitau terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu sering
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: tidak cocok
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus
154
Responden 15
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 20, suami 30
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2, laki sama perempuan
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 2 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: dulu implan
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ya
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: KB suntik, pil, implant, IUD
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: biar bisa jaga jarak kelahiran
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik sebenernya butuh luangin waktu ke puskesmas tiap bulan
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik bikin gemuk nih sama jerawatan sama flek hitam
155
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: menjaga jarak kelahiran
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: saya cuma inget terlalu tua yang hamil lebih dari 35 tahun sama yang
terlalu muda yang kurang dari dari 15 tahun
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: si ibu biasanya takut atau sibuk kerja kali ya
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 16
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 43, suami 44
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 3 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 8 sama 7 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: suntik terus sih
156
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: kondom, pil, suntik, steril, IUD, implan
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik gampang tinggal suntik aja tiap bulan ke puskesmas gaperlu
dimasuk-masukin alat, kalo pil katanya tadi mensnya jadi lebih teratur, kalo
IUD sama implan gaperlu sering-sering ke puskesmas
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya tau kalo pil suka lupa, kalo implan juga bisa buat gemuk
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: nih saya jerawatan
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: mencegah kehamilan
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut dan ga nyaman
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: memuaskan
157
Responden 17
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 28 sama 30
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 3 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 24
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 2 sama setaun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: pil KB
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: ini baru sekali
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: IUD, impaln, pil, suntik, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kondom sama pil mudah didapat, kalo spiral sama implan gaperlu sering
sering kontrol dan ytingkat kberhasilannya tinggi
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: pil ya sering lupa balik ke puskes kalo udah abis, suntik juga suka
kelewatan tanggal balik nya
158
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: gemuk, sama bikin ada flek hitam
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: nunda hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tidak
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: ga ada yang cocok sama mau memperbanyak keturunan
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 18
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: sama-sama 36 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 27
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: cuma setaun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
159
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: tidak
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah sih..
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: IUD, implan, kondom, pil, suntik
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: semua buat mengatur agat tidak hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: tadi kaya bisa ada yang bikin flek hitam di wajah, ada yang pengeroposan
tulang, ada yang menopause dini
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: banyak
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: ngatur jarak lahir anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu dekat, terlalu sering, terlalu tua terlalu muda
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut aja
denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya jerawatan..
Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah pake lah
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus
160
Responden 19
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: saya 42, suami 50
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 22
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: setahun, 3 tahun, 2 tahun , terus setahun lagi
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: pil
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: baru sekali ini
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, steril, kondom, suntik ada yang 3 bulan sama 1 bulan, susuk, IUD
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo steril selamanya gabisa hamil, kalo susu sama IUD waktu
pemakaiannya lebih lama
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: yang saya inget tadi Cuma pil, suntik sama susuk bisa bikin gemuk
161
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ga tau..
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar bisa rencanain punya anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu dekat terlalu sering terlalu tua sama satu lagi apa ya bu?
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: malas datang atau malah ga punya uang ya..
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: lumayan
Responden 20
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 37 sama 41
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: baru 1
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 35 akhir
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: baru 1
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: tidak
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
162
Jawab: tidak
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: iya barusan diberikan
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: ada suntik sama obat minum, spiral, susuk, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ya bisa ga hamil
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: banyak ada yang bikin gemuk, flek hitam pada wajah
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: duh saya lupa
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: buat ngatur jarak anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu sering
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: saya aja punya anak susah, Mbak.. masa mau ditunda
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: bagus
Responden 21
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 19 sama 23
163
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: baru 1
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: waktu itu 16 tahun
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: baru 1
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, suntik, implan, spiral, kondom sama, spiral yang buat wania dan pria
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo suntik sama pil gaperlu takut karena hanya seperti obat, kalo implan
dan spiral gaperlu sering kontrol. Kalo steril tidak akan hamil lagi karena
salurannya diikat
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: nah harus ada yang ngingetin kalo lagi pake KB biar ga telat
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: gemuk saya, Dok
164
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: batesin jumlah anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: iya tadi baru dijelaskan. 4T itu terlalu tua usia ibu hamilnya, terlalu muda
ibu hamilnya, terlalu sering dan terlalu dekat
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pada takut
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 22
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 45, 50 tahun
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 3 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 28
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 2 tahun, 6 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
165
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, suntik 3 dan 1 bulan, implan, IUD, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ya kalo suntik praktis aja, kalo IUD sama implan mungkin gaperlu sering
cek ke bidan
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalau kondom kurang nyaman ketika dipakai
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: bisa bikin gemuk, flek hitam di wajah
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: mengatur jumlah anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: iya tahu. Terlalu dekat, terlalu sering, terlalu muda dan terlalu tua kan ya?
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: bisa ga dibolehin suami atau dari ibunya sendiri takut
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: sudah bagus
Responden 23
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 37 sama 40
166
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 4 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 27
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama ke kedua 2 tahun, seterusnya setahun-setahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: suntik, pil, kondom, IUD
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: ternyata kalo IUD malah lebih enak gaperlu kontrol sering sering
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: sakit pas pemasangan kecuali pil sama kondom
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: bikin gemuk, flek-flek di muka
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: jarak anaknya diatur
167
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu dekat, terlalu tua sama apa lagi ya lupa saya dok
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut dan ga nyaman
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
Responden 24
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 47 sama 55
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 7 anak
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 20
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: yang pertama ke kelima 2 tahun, yang kelima sampe ketujuh masing-
masing 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
168
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: pil, suntik, susuk, IUD, steril
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kayaknya lebih untung yang jangka panjang deh biar ga repot sebenernya.
Kalo yang jangka pendek karena gratis
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kalo pil gampang lupa terus kebobolan deh
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: setau saya pil bikin gemuk
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: biar bisa ga hamil
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: tadi tuh terlalu dekat terlalu sering terlalu muda dan tua
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: takut
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: udah bagus kok
Responden 25
1. Berapa usia ibu dan suami?
Jawab: 23 sama 28
2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?
Jawab: 2 anak
169
3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?
Jawab: 17
4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?
Jawab: 3 tahun
5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?
Jawab: suntik
6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,
apa?
Jawab: (-)
7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang
KB?
Jawab: pernah
8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?
Jawab: susuk, steril, suntik, pil, IUD, kondom
9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: keuntungannya yang jangka panjang lebih praktis gabuang-buang waktu
karena gaperlu kontrol
10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: kerugiannya kalo suntik sama pil sering lupa tanggal baliknya
11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?
Jawab: mens ga teratur, dan sering ada flek flek hitam di wajah
12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?
Jawab: menunda hamil dan jarak anak
13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?
Jawab: terlalu sering, terlalu tua, terlalu muda satu lagi apa ya dok saya gainget
170
14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?
Jawab: pingin punya anak banyak
15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?
Jawab: baik
171
HASIL WAWANCARA DENGAN KADER
1. D : ibu dari rt mana?
K : hmm, RT 05
2. D : berarti RT 05 RW 01 ya bu
K : heeh iya
3. D : hmm, nah di RW 01 ada berapa jumlah RT nya bu?
K : 15 RT
4. D : oh 15 ya bu.. emm dari RT nya ibu sendiri yang KB udah ada berapa
persen bu yang KB pasangan-pasangan usia suburnya?
K : yah saya agak lupa sih. Baru di data kemarin belum di total. Rata-rata
sih mereka KB sih. Waktu di dapet 63 KK itu sih rata-rata ibu-ibunya
pada KB
5. D : nah, waktu kemaren itu kan ada ketuk pintu kan bu, waktu ketuk pintu
kan ketauan yang KB sama yang ngga kan ya bu? Makanya kami
konfirmasi di RT nya ibu sendiri ada berapa gitu kira-kira yang KB
K : yaa 75% kira-kira dok. Iya hampir 75% iya KB
6. D : kebanyakan yang jangka pendek apa jangka panjang?
K : rata-rata mereka pakai KB jangka pendek
7. D : ohhh yang pil, suntik ya bu?
K : heeh. Rata-rata usia muda ya kaya gitu pakainya pil sama suntik. Tapi
kalo misalnya ibu-ibu yang udah lama gitu maksudnya yang usianya
udah lumayan ya pada spiral
8. D : justru malah disana ibu-ibu yang usia mendekati menopause yang pakai
spiral?
172
K : iya, ibu-ibu usia se saya gini mah malah pakainya spiral. Kalau ibu-ibu
muda nya malah pakai pil
9. D : tapi ibu-ibu muda nya rata-rata udah punya anak 1 atau 2 gitu kan bu?
K : iya
10. D : nah sebelum ini udah pernah ada penyuluhan di RT nya ibu belum
mengenai KB pada usia subur?kayak misalnya pas ketuk pintu kan sekalian
bertatap muka dan memberikan pengarahan mengenai KB
K : ya kita biasanya cuma nanyain KB atau ngga, terus kalau KB jenisnya
apa, misalnya spiral gitu atau pil. Ngga pake penyuluhan bu
11. D : oh gitu. Kira-kira kenapa pasangan usia muda di RT 01 pada ngga pakai
yang jangka panjang malah pakai yang jangka pendek gitu?
K: katanya sih alesan kalau ditanyain takut katanya. Takut sakit apa gimana
gitu, terus malu juga
12. D : berarti memang banyak alasannya karena memang malusama takut ya.
Tapi kalau misalnya kan yang jangka panjang ada 2 nih bu ada yang hormon
sama yang IUD nah yang hormon kan dipasangnya impant. Kenapa kira-
kira ngga pada pakai yang implant kalau memang alasannya karena malu
atau takut sama IUD gitu bu?
K : mungkin karena sosialisasi implant nya kurang kali ya dokter. Soalnya
ditempat kita tuh hanya 1 orang deh yang pakai implant
13. D : malah disana justru yang lebih banyak pakai IUD buat yang tua-tua tapi
buat yang muda-muda yang baru nikah malah pada tidak berKB?
K : iya jarang banget yang masih pda muda ikutan KB. kalaupun yang muda
muda pada KB itu juga KB nya suntik sama Pil. Mungkin mereka mau
punya anak lagi karena beberapa jawabnya gitu. “Baru punya anak 2
bu” gitu katanya. Biar gampang lepas KB nya kalau mereka pakai pil
itu kan bisa berhenti sendiri.
173
14. D : oh gituuuu. Mungkin pemikirannya itu juga kali ya bu. Berarti disana
sudah banyak yang ber KB tetapi masih yang jangka pendek?
K : iya seperti itu dok.
15. D : ya sudah ibu terimakasih ya bu atas bincang-bincang dan informasinya.
174
HASIL WAWANCARA DENGAN PEMEGANG PROGRAM KB
1. Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan program KB ?
Jawab: tidak ada. Selama ini sudah baik
2. Apakah pelaporan dan pencatatan pasien yang mengikuti program KB sudah
sesuai dengan prosedur ?
Jawab: sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah
3. Bagaimana koordinasi kader kesehatan dengan puskesmas ?
Jawab: sejauh ini sudah jalin baik dengan para kader kesehatan tersebut
4. Apakah sering dilakukan penyuluhan KB di puskesmas ?
Jawab: pelaksaanan penyuluhan tidak dilakukan di Puskesmas melainkan di
Posyandu Kelurahan Cilandak Timur yang ada 23. Penyuluhan dilakukan
sebanyak satu bulan sekali dari Puskesmas.
175
Kegiatan penyuluhan yang diadakan di PKM Cilandak Timur
Dialog interaktif dengan para responden
176