Post on 15-Dec-2015
description
Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan (Outdoor)
Penyuluhan Tentang HIV-AIDS
I. LatarBelakang
HIV/AIDS merupakan penyakit yang harus diwaspadai karena sangat berdampak bagi
penderitanya. Acqiured immunodeficiency syndrome (AIDS) merupkan sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus
HIV.
HIV-AIDS dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan meskipun berbagai
upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara penularan, masing-masing
memiliki risiko yang cukup besar. Penyakit ini telah menjadi pandemic yang
mengkhawatirkan masyarakat dunia. Penyakit HIV-AIDS ini memiliki “window periode”
dan fase asimptomatik yang relative panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut
menyebabkan perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena).
Sub Sahara Afrika masih menjadi wilayah dengan prevelensi HIV yang tertinggi.
Diperkirakan 7,5 % diantara orang dewasa di daerah tersebut mengidap HIV. Prevelensi
HIV diantara wanita hamil yang berumur 15-24 tahun juga tinggi.hal ini menunjukkan
bahwa penyakit ini telah tersebar kepada populasi umum dan bukan hanya pada kelompok
risiko tinggi saja. Di Asia epidemic HIV masih banyak terkonsentrasi pada Injecting Drug
Users (IDU), penjaja seks bebas baik hubungan hetero ataupun homoseksual. Di wilayah
Indonesia program preventif yang efektif belum adekuat.
Kasus AIDS terbanyak dilaporkan oleh DKI Jakarta dan disusul oleh Papua. Namun
jumlah kumulatif kasus AIDS per100.000 penduduk, terbanyak dilaporkan oleh provinsi
Papua. Meluasnya penyakit ini membawa dampak buruk terhadap pembangunan nasional
secara keseluruhan.tidak hanya mempengaruhi bidang kesehatan namun juga sangat
mempengaruhi pada bidang sosial ekonomi, apalagi penyakit ini paling banyak terjadi
pada kelompok usia produktif.
II. NamaKegiatan : Penyuluhan mengenai HIV-AIDS
III. TujuanKegiatan :
a. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang HIV-AIDS
b. Mengaplikasikan ilmu yang didapat dari kemasyarakat sekitar.
c. Sebagai tindakan preventif agar masyarakat mengetahui tetang panyakit HIV-
AIDS sehingga cepat dideteksi
d. Sebagai wahanamempererat talisilaturahmi antarmahasiswa kedokteran
dengan elemen masyarakat.
e. Menumbuhkan sikap peduliantar sesama.
IV. Tempat/waktukegiatan/peserta
a. Tempat : Posyandu Desa pante riek, Lingkungan meunasah
b. WaktuKegiatan : Rabu, 11 Maret 2015 (Pukul 10.30 WIB)
c. Peserta :Para masyarakat setempat.
d. Pelaksana : Dokter Muda Fakultas Kedokteran Unsyiah.
V. MetodePenyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang HIV-AIDS dan
dilanjutkan dengan tanya jawab bersama masyarakat setempat.
VI. Materi Penyuluhan Hipertiroid
Pengertian
HIV (Human Immuno Deficiency virus) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan menimbulkan AIDS. AIDS (Acquired Imuno Deficiency
Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh virus HIV. Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh
menyebabkan para penderita HIV-AIDS sangat rentan dan mudah terjangkit oleh berbagai
mavam penyakit. Virus ini terdapat didalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi
seperti pada darah, cairan vagina dan cairan sperma.
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah Human Immuno Deficiency Virus (HIV) yang dapat
ditularkan oleh penderita lain atau kebiasaan menggunakan narkotika dengan jarum suntik.
HIV ditularkan melalui tiga cara;
Hubungan seksual (anal, oral dan vagina) yang tidak menggunakan pengaman
atau alat pelindung dengan penderita yang telah terinfeksi.
Tranfusi darah tanpa pemeriksaan sebelum melakukan tranfusi atau
penggunaan jarum suntik secara bergantian, biasanya dikalangan pengguna
narkotika.
Transplasenta, yakni melalui ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada janin yang
dikandung atau bayi yang dilahirkan.
HIV tidak akan ditularkan melalui :
Hidup serumah dengan penderita yang terinfeksi virus tersebut.
Berenang pada kolam yang sama yang digunakan oleh penderita HIV.
Melalui jabat tangan dengan penderita HIV.
Melalui makan bersama, kecuali pemakaian tempat makan yang terkena darah
dari penderita, misalnya minum pada gelas yang sama dengan penderita yang
sedang mengalami sariawan dimana keadaan mukosa tidak intak, dan mungkin
terdapat darah.
Keadaan berpelukan dengan penderita HIV.
Berciuman dengan penderita HIV.
Gigitan nyamuk atau serangga.
Gejala
Biasanya gejala akan muncul setelah terinfeksi HIV selama 5 sampai 10 tahun dan
akan berkembang menjadi AIDS dan menimbulkan gejala sebagai berikut:
Penurunan nafsu makan dan kehilangan berat badan secara drastic.
Diare yang terjadi terus menerus dan berkelanjutan tanpa penyebab yang jelas.
Keadaan batuk yang terus menerus dan biasanya akan muncul penyakit
tuberculosis pada penderita karena daya tahan tubuh yang memburuk.
Candidiasis oral akibat penurunan daya tahan tubuh.
Penyakit kulit atau alergi.
Pengobatan
Pernyataan bahwa HIV dan AIDS tidak ada obatnya tidak sepenuhnya benar.
Kemajuan teknologi pengobatan membawa harapan baru. Terdapat pengobatan untuk
memperlambat laju perkembangan HIV untuk menginfeksi sel yang masih sehat. Dan
menekan kerja virus dalam menyerang sistem imun seseorang. Obat tersebut disebut sebagai
antiretroviral. Perkembangan teknologi dan pengetahuan melalui penelitian terus
dikembangkan untuk pengobatan penyakit ini.
Pencegahan
Kelompok berisiko tinggi terinfeksi HIV adalah:
Pengguna NAPZA suntik.
Pekerja seks bebas dan pengguna pekerja seks bebas tersebut.
Narapidana
Seseorang yang sering menerima transfusi.
Sesi Tanya-Jawab
Pertanyaan:
Fitriani 38 tahun : Batuk yang bagaimana yang biasanya ada pada penderita HIV-AIDS?
Jawaban :
Biasanya keadaan batuk yang diderita oleh pasien HIV-AIDS adalah batuk yang disebabkan
infeksi paru oleh kuman Mycobacterium tuberkulosa. Gejalanya adalah seperti penyakit
tuberculosis, batuk lama yang tidak kunjung sembuh, penurunan nafsu makan dan berat
badan, rasa lemah, sampai pada keadaan batuk darah.
Dokumentasi
Banda Aceh, 19 Maret 2015