promkes topik 1
Transcript of promkes topik 1
PROMOSI KESEHATAN
HG 4Aida Alawiyah
Dwanti Retno AsihIra Rahmawati
Kartika Rosalia IndahRanti PrahyameitaUswatun Hasanah
Pendidikan Kesehatan Klien dalam Praktik Keperawatan
Definisi Pendidikan Kesehatan Klien
Habel (2005)
• proses mempengaruhi kebiasaan, menghasilkan perubahan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta meningkatkan kesehatan
Departemen Kesehatan dalam Effendy (1998)
• gabungan dari sebagian kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, di mana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya, dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perseorangan maupun kelompok dan meminta pertolongan bila perlu
Definisi Pendidikan Kesehatan Klien...
Konsep utama pendidikan kesehatan klien
strategi belajar-
mengajar
Fokus pada perubahan
perilaku
sukarela atas keputusan-keputusan
Pendidikan Kesehatan Klien sebagai Salah satu Dimensi Caring Perawat
Caring
Mendengar aktif
MenghiburMenghormati klien
Memberi info
Pendidikan Kesehatan Klien sebagai Salah satu Dimensi Caring Perawat...
• Salah satu dimensi caring menurut Watson dan Lea (1997) adalah memberikan pengetahuan atau pendidikan kesehatan kepada klien.
• Prinsip pendidikan kesehatan:
berfokus pada klien
bersifat holistik
Pendidikan Kesehatan Klien sebagai Salah satu Dimensi Caring Perawat...
• Prinsip pendidikan kesehatan
berfokus pada klien
bersifat holistik
negosiasi
interaktif
Peran Pendidikan/Edukasi Klien dalam Pelayanan Kesehatan
Pengertian Pendidikan/Edukasi
usaha dasar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang
Pengertian Pendidikan/Edukasi
Kesehatan
suatu usaha atau kegiatan untuk
membantu individu, keluarga dan
masyarakat dalam meningkatkan
kemampuannya untuk mencapai kesehatan
secara optimal.
Tujuan Edukasi Klien
Pemeliharaan dan promosi kesehatan serta pencegahan penyakit
Pemulihan kesehatan
Beradaptasi dengan gangguan fungsi
Peran pendidikan/edukasi klien dalam pelayanan kesehatan
Tujuan edukasi klien tercapai
Memberikan edukasi kepada klien dengan teknik komunikasi yang baik
Perawat dan tim kesehatan
Merubah perilaku individu, kelompok, atau masyarakat dalam memelihara perilaku sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
Edukasi
Hubungan Pendidikan/Edukasi Klien dan Discharge Planning
Discharge Planning
Pengertian
•Proses mempersiapkan klien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum. (Kozier, 2004)
Tujuan
•Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan, kemungkinan komplikasi dan pembatasan yang diberlakukan pada pasien di rumah.
•Mengembangkan kemampuan merawat pasien dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pasien dan memberikan lingkungan yang aman untuk pasien di rumah.
•Meyakinkan bahwa rujukan yang diperlukan untuk perawatan selanjutnya dibuat dengan tepat. (Ester, 2005)
Manfaat Discharge PlanningMemberikan kesempatan untuk memperkuat pengajaran kepada klien yang telah dimulai sejak klien masuk rumah sakit.
Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan klien agar kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru dapat segera teridentifikasi.
Membantu kemandirian dan kesiapan klien dalam melakukan perawatan di rumah.
Membantu klien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatannya.
Membantu mengembalikan kontrol klien dengan mengurangi perasaan khawatir serta membangkitkan kemampuan klien untuk mengambil keputusan dalam menata kesehatannya.
Hal-hal yang harus diketahui klien sebelum pulang
Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan
yang harus dijalankan, serta masalah-masalah atau
komplikasi yang dapat terjadi.
Informasi tertulis tentang perawatan yang harus
dilakukan di rumah.
Masalah yang mungkin muncul dan cara mengantisipasi.
Edukasi kesehatan yang ditujukan kepada
keluarga maupun klien sendiri.
Hubungan Edukasi klien dan discharge planning
asuhan keperawatan Dikomunikasikan kepada klien Peran perawat
membantu klien menghadapi kondisi
sakitnya
pemberian informasi dan edukasi kepada
klien Discharge planning
Klien mengetahui cara management
perawatan di rumah
Kesehatan klien meningkat
Proses Pengintegrasian Pendidikan Kesehatan ke dalam Praktek Keperawatan
Proses Pengintegrasian Pendidikan Kesehatan ke dalam Praktek Keperawatan
Proses keperawatan membutuhkan penilaian dari semua sumber data untuk menentukan kebutuhan perawatan kesehatan klien secara keseluruhan
Proses pengajaran berfokus pada klien yang membutuhkan pembelajaran dan kemauan dan kemampuan untuk belajar.
1. Penilaian Penilaian yang efektif adalah dasar dimana
instruksi dapat menjadi individual untuk setiap klien.
Penilaian pendidik terhadap klien dapat dilihat dari:1. Motivasi belajar2. Kemampuan untuk belajar3. Pengajaran lingkungan4. Sumber daya untuk belajar
2. Diagnosis
Perawat menafsirkan data untuk membentuk diagnosa yang mencerminkan kebutuhan belajar klien yang spesifik
Diagnosis keperawatan berlaku untuk beberapa kebutuhan belajar.
Setiap pernyataan diagnostik menggambarkan jenis tertentu dari kebutuhan belajar dan penyebabnya
Perencanaan
Perencanaan Kognitif
Psikomotor
AfektifMetode
pengajaran
Waku dan durasi
Membentuk rencana
pengajaran
Tujuan jangka
panjang
Tujuan jangka pendek
Mengembangkan tujuan
pembelajaran
3. IMPLEMENTASI Implementasi pada proses pendidikan merupakan
aplikasi dari semua pembelajaran dan prinsip pembelajaran. Semua interkasi terhadap klien adalah kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan
Untuk memberikan pendidikan kesehatan klien pada waktu tertentu. Tentukan:1. Tempat belajar2. Waktu belajar3. Materi belajar4. Lama belajar
PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN
a. TellingTelling atau menceritakan ialah pendekatan yang sesuai dilakukan ketika informasi yang akan diberikan terbatas.
c. PartisipasiPartisipasi ini memungkinkan perawat dan klien berada dalam proses pembelajaran secara bersama.
b. SellingPendekatan selling ini memungkinkan komunikasi dua arah terjadi. Instruksi dalam metode ini ialah saat klien merespon apa yang dibicarakan.
Pendekatan dalam pengajaran…
d. Entrusting Entrusting ialah memberi kepercayaan pada klien untuk
merawat dirinya sendiri.
e.ReinforcingReinforcing ialah penguatan akan pembahasan yang telah dilakukan dalam pendidikan kesehatan klien.
Kendala Dalam Pendidikan Kesehatan
Variabel Budaya
Illeteracy
Evaluasi
Evaluasi
MengulangMemodifikasi
Dokumentasi
Memperkuat dan membantu pelajar
Diperlukan untuk
Jika gagal
Melakukan
Model Proses Dalam Pendidikan Kesehatan Pasien
Health Belief Model
Diuraikan dalam usaha mencari cara menerangkan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan
Digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan
Tindakan Pencegahan
Ancaman meningkat Tindakan Pencegahan Meningkat
Keuntungan dan Kerugian
Health Promotion Model
Pender :Teori nilai harapanTeori Kognitif sosial
Modifikasi Health Belief Model
Perubahan :Kuratif ke arah promotif Kuratif ke arah preventif
Z9
Self Efficacy Theory
Menurut bandura (1997), self efficacy adalah penilaian seseorang terhadap kemampuan diri yang disesuaikan dengan hasil yang dicapai.
Self efficacy adalah penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya dalam mengerjakan tugas dengan hasil yang optimal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi self- efficacy (Bandura)
Pencapaian kinerja
Pengalaman orang lain
Persuasi verbal
Dorongan emosional
Keadaan dan reaksi fisiologis
Theory of Reasoned Action
Berasal dari program penelitian yang berkaitan dengan prediksi dan pemahaman semua bentuk perilaku manusia dalam konteks sosial (Ajzen & Fishbein, 1980)
Didasarkan pada alasan bahwa manusia merupakan pembuat keputusan yang rasional yang memanfaatkan informasi apapun yang tersedia bagi mereka.
Theory of Reasoned Action
Tujuan dari teori ini adalah tidak hanya memprediksi perilaku manusia tetapi juga memahami perilakunya.
Berguna untuk memprediksi perilaku kesehatan, terutama bagi pendidik yang yang ingin memahani konteks sikap dan perubahan perilaku
Theory of Reasoned Action
Menurut teori ini: Niat seseorang untuk melakukan suatu tindakan
merupakan fungsi dari sikap (positif dan negatif) terhadap perilaku
Pengaruh lingkungan sosial (norma subyektif umum) terhadap perilaku
PRECEDE-PROCEED Model
Fokus dari model ini adalah mempengaruhi individu, kelompok, dan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam diagnosa pendidikan dan evaluasi
Inti dari model ini “partisipasi sukarela peserta didik dalam menentukan praktik kesehatan mereka sendiri” (Green dan Kreuter, 1991)
Therapeutic Alliance Model
Dalam model ini klien dianggap sebagai orang yang aktif dan bertanggung jawab terhadap hasil perawatan diri yang diharapkan
Berfungsi sebagai pedoman untuk berfokus kembali pada kerja sama bukan pada kepatuhan
Perawat sebagai pendidik dan pasien sebagai peserta didik membentuk suatu aliansi yang bertujuan untuk perawatan diri
Definisi Belajar-Mengajar, Teori dan Konsep Mengajar
Definisi Belajar
Menurut Snelbecker,
1974
Menurut W.S Winkel, 1989:6
Menurut Bastable,
2003
KESIMPULAN:Belajar terdiri dari dua aspek: (1) menghasilkan sebuah
perubahan, seperti ketrampilan dan pengetahuan baru
(2) hasil yang ada diperoleh dengan latihan terus-menerus
Definisi Mengajar
Secara konvensi
onal
Heidgerken, 1953
dan Hyman,
1974
Batable 2003 dan Redman
2001
KESIMPULAN:Mengajar adalah suatu kegiatan untuk membentuk atau menciptakan proses belajar guna memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru
Teori dan Konsep Mengajar
Ramsden (1992: 111-120) mengemukakan minimal ada 3 konsep teori mengajar dan praktik mengajar yang cenderung menjadi kajian para ilmuwan
Theory 1: "teaching as
telling or transmission."
Theory 2: "teaching as organizing students activity."
Theory 3: "teaching as
making learning possible."
1. Konsep mengajar sebagai mitosKonsep ini dibangun atas dasar keyakinan awal, namun dalam perkembangannya mitos tersebut tidak senantiasa sejalan dan seirama dengan semangat yang dibangun oleh mitos mengajar yang bersangkutan. Cole dan Chan (1994:9) misalnya, mendeskripsikan sejumlah mitos mengajar walaupun mitos mengajar tersebut acapkali tidak senantiasa dianggap benar dan relevan dengan kondisi lapangan
Konsep mengajar dapat dipandang dari tiga dimensi, yaitu:
2. Konsep mengajar sebagai subsistem/sistemSebagai subsistem pengajaran,mengajar akan sangat bergantung pada unsur lain dalam pendidikan, seperti: belajar, lingkungan mengajar, media yang digunakan, saranda dan prasarana, manajemen, kurikulum, dsb. Sebagai sebuah sistem, mengajar akan berkaitan erat dengan tujuan mengajar, materi yang akan diajarkan, proses mengajar, sampai sejauh mana tujuan mengajar dapat dicapai.
Konsep mengajar...
3. Konsep mengajar sebagai substansi keilmuwanMenurut Cole dan Chan, sebagai substansi keilmuwan, teori mengajar akan mengusung suatu skema hierarkis mengajar. Tingkat tertinggi dari skema hierarkis mengajar adalah teori mengajar, kemudian disusul dengan skema tertinggi kedua, yaitu prinsip mengajar, kemudian skema ketiga metode mengajar, dn hierarkis keempat adalah strategi, prosedur, dan teknik dalam mengajar.
Konsep mengajar...
Teori dan Konsep Mengajar Perawat
Secara umum, pengajaran dan pembelajaran mulai ketika seseorang mengidentifikasi kebutuhan terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu. Adapun pengajaran paling efektif adalah ketika pengajaran tersebut memenuhi kebutuhan peserta didik.
Pendidikan kesehatan yang efektif dalam asuhan keperawatan dapat meminimalkan jumlah klien ke rumah sakit dan meminimalkan penyebaran penyakit yang dapat dicegah (Noble, 1991).
• referen adalah kebutuhan untuk memberikan klien sejumlah informasi•Perawat sebagai pengirim (sender), sebagai seseorang
yang ingin menyampaikan pesan pada klien•Penerima pesan dalam proses belajar-mengajar
adalah peserta didik•Pendidik memberikan mekanisme evaluasi terhadap
keberhasilan rencana pengajaran dan umpan balik
Konsep pengajaran untuk menciptakan itu semua diwujudkan dalam keefektifan komunikasi interpersonal
Model Perawat Mengajar (Allender & Spradley, 1981)
The Cloutterbuck Minimum Data Matrix (The CMDM)
Health Belief Model (HBM)
Health Promotion Model (HPM)
The PRECEDE Model
The PROCEED Model
Mengajar Efektif bagi Perawat
Prinsip Belajar Mengajar1. Keadaan siap klien2. Persepsi klien3. Lingkungan pendidikan4. Partisipasi klien5. Relevansi subjek kepada klien6. Kepuasan klien
Proses Mengajar1. Interaksi:2. Penilaian dan diagnosis:3. Menentukan tujuan dan sasaran:4. Merencanakan5. Mengajar6. Evaluasi
Alat dan Metode MengajarContoh alat-alat yang bisa
perawat gunakan adalah bulletin, CD, dan lain sebagainya.
Metode mengajar terdapat beberapa cara, yaitu:1. Kuliah2. Diskusi3. Demonstrasi
Klien dengan Kebutuhan Belajar Khusus
Ada saat dimana perawat dihadapkan oleh klien dengan budaya atau bahasa yang berbeda, keterbatasan pendengaran, kehilangan ingatan, dan berbagai kondisi lain. Perawat harus bisa mengajar klien dengan kondisi tersebut..
Mengajar Efektif bagi Perawat...
BELAJAR
1. Howard L. Kingsley dalam Dantes (1997)Suatu proses bukan produk. Proses dimana sifat dan tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui praktik dan latihan.
2. Gagne dan Driscoll (1988)Proses yang melibatkan interaksi dengan lingkungan eksternal.
3. ThorndikeProses interaksi antara stimulus dan respon.
Definisi Belajar dan Mengajar dari Berbagai Sumber
MENGAJAR
1. Brown (2000)Memberikan bimbingan dan fasilitas yang memungkinkan pemelajar dapat belajar.
2. Nasution (1986)Suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan pembelajar, sehingga terjadi proses belajar.
3. Tardif (1989) Perbuatan yang dilakukan seseorang (pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (peserta didik) melakukan kegiatan belajar.
DEFINISIBELAJAR
Secara umum belajarmerupakan suatu prosesaktivitas seseorang secarasadar yang menghasilkanperubahan terhadap dirinyayang berupa penambahanpengetahuan maupunterciptanya kemahiran padaseluk beluk kehidupannya.
MENGAJAR
Secara umum mengajaradalah proses membimbing,mengajarkan, maupunmemberikan ilmupengetahuan kepadapesertadidik sehingga peserta didikmampu mengaplikasikanpengetahuannya dalamkehidupan.
Berbagai Teori dan Konsep Belajar
TEORI BELAJAR
Teori Belajar Behaviorisme
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar sibernetik
Teori Belajar Konstruktivisme
Kegunaan Teori Belajar
Memberikan waktu latihan yang cukup dalam pengujian segera maupun demonstrasi
Memuji pelajar untuk memperbaiki perilaku dan memberikan umpan balik yang positif pada interval seluruh pengalaman belajar.
Memilih strategi pelajaran yang baik dan tepat
Memberikan kesempatan untuk pelajar dalam mengatasi masalah secara coba-coba
Memberikan role model untuk memperbaiki perilaku.
KONSEP BELAJARKonsep belajar
Konsep Pembelajaran
Peserta didik Pendidik
Proses belajar mengajar
Interaksi antara PESERTA DIDIK dan PENDIDIK
Faktor yang mempengaruhi
belajar
Motivasi
Kesiapan
Partisipasi aktif
Relevansi
Umpan balik
Dukungan
Lingkungan
TIPE-TIPE BELAJAR
Perubahan Kognitif
Perubahan
motivasi
Perubahan ideologi kelompok
Perubahan untuk
mengendalikan diri
PENGHALANG BELAJAR BAGI KLIEN
1. Rasa gelisah2. Kurangnya motivasi belajar bagi klien3. Adanya psikososial dalam penyakit4. Cacat fisik5. Kemampuan mental
Domain Belajar
Domain Belajar
a. Domain kognitif (berpikir)Belajar mencakup perolehan informasi merujuk pada kemampuan intelektual peserta didik, kapasitas mental, dan proses berpikirnya (Susan, 1993).
b. Domain psikomotorikDomain psikomotorik menurut Singer (1975) adalah aktivitas yang berorientasi terutama pada pergerakan dan yang pada dasarnya lebih menekankan respon fisik akan menyandang sebutan psikomotorik.
c. Domain afektifDomain efektif berkaitan dengan ekspresi perasaan dan penerimaan suatu sikap, opini, atau nilai.
Domain KognitifBloom (1956) dalam Potter&Perry (2005) mengklasifikasi perilaku kognitif dalam urutan hirarki, sebagai berikut:
1. PengetahuanKemampuan untuk menghapal, mengingat, mendefenisi, mengenali atau mengidentifikasi informasi tertentu.
2. PemahamanKemampuan untuk memperlihatkan suatu pemahaman atau pengertian terhadap apa yang dipelajari atau disampaikan dengan cara menafsirkannya.
Domain kognitif...3. Penerapan (Aplikasi)
Penerapan mencakup penggunaan ide-ide abstrak yang baru dipelajarinya untuk diterapkan dalam situasi nyata.
4. AnalisisAnalisis berarti mengaitkan ide yang satu dengan ide yang lain dengan cara yang benar. Domain ini memungkinkan seseorang memisahkan informasi yang penting dan tidak penting.
Domain kognitif...5. Sintesis
Kemampuan memahami sebagian informasi dari semua informasi yang diterimanya.
6. EvaluasiPenilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
Metode yang paling sering digunakan untuk menstimulasi pembelajaran dalam domain kognitif antara lain kuliah, pengajaran satu murid-satu pengajar, dan pengajaran dengan alat bantu komputer, alat-alat bantu verbal, tulisan, dan visual.
Domain PsikomotorKeterampilan psikomotorik dalam keperawatan merupakan kemampuan untuk bersikap efisien dalam situasi tindakan yang membutuhkan koordinasi neuromuskular.Konsep pengajaran keterampilan psikomotorik, yaitu :
1. Kinerja adalah suatu tindakan, berlangsung sementara, untuk merespons petunjuk khusus di dalam situasi.
2. Pembelajaran pembelajaran sifatnya lebih permanen yang berasal dari praktik atau pengalaman sebelumnya, yang disimpan dalam memori dan subjek untuk mengingat suatu petunjuk.
3. Kemampuan, menyatakan suatu ide generalitas dari satu ciri yang dimiliki peserta didik dan dipengaruhi oleh hereditas dan pembelajaran.
4. keterampilan. Keterampilan berkaitan dengan tugas tertentu dan mengacu pada kemampuan untuk melakukan tugas secara
Domain psikomotor...
Perkembangan teori pembelajaran motorik berasal dari tiga model utama, yaitu :
1. Model Perilaku Sibernetika merupakan suatu pendekatan sistem terhadap perilaku psikomotorik yang menetapkan tingkatan pengalaman belajar yang baru terhadap gerakan tubuh dan fungsi psikologi dalam hal karakteristik dan determinan umpan balik variabel mereka (Smith, 1972).
Domain psikmotor...
2. Model pengolahan informasi, kemampuan individual untuk membedakan secara kritis petunjuk yang relevan dan yang tidak relevan, memilih informasi yang berhubungan dan bermakna.
3. Model adaptasi didasarkan pada ide bahwa keterampilan motorik kompleks terdiri dari beberapa subketerampilan yang harus dikuasai sebelum tujuan kinerja dapat dicapai.
Domain psikomotor...
• Menurut Singer perilaku psikomotor diperoleh melalui isyarat lingkungan atau internal untuk informasi melalui pendengaran, visual, kinestetik, dan neuron sensorik atau reseptor, yang berfungsi sebagai aktivator untuk tindakan.
• Menurut Elizabeth Simpson perilaku psikomotor terdiri dari tujuh tingkat utama: persepsi, set, respon dipandu, mekanisme, respon yang jelas kompleks, adaptasi dan originasi.
• Menurut taksonomi Harrow terdiri dari enam tingkat hierarkis gerakan refleks atau tanggapan paksa terhadap rangsangan, gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi non diskursif.
Tingkatan Domain AfektifPenerimaan
Penilaian (valuing)
Pengorganisasian
Domain afektif...
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pembelajaran domain afektif saat promosi kesehatan agar klien dapat menerima promosi perilaku atau kebiasaan hidup sehari-hari yang lebih sehat menurut Harkreder (2007):
1. perawat harus mengerti nilai-nilai yang ada dalam dirinya.
2. perawat menghargai keunikan setiap individu, budaya, dan agama yang dianut klien.
3. perawat harus memberikan informasi akurat dan komplit tentang sehat dan sakit kepada klien.
Terima kasih