Post on 29-Feb-2020
i
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONOR SD DAN SMP DI
KOTA WATES
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar sarjana psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Hariyono Teguh Saputro
NIM: 099114034
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANTA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Kalah atau menang bukan dilihat dari apa hasil yang di dapatkan
Tetapi dari apa yang kita perjuangkan dan seberapa keras perjuangan
Kita dalam meraih hasil itu sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONOR SD DAN SMP DI
KOTA WATES
Hariyono Teguh Saputro
ABSTRAK
Kesejahteraan psikologis terdiri dari enam dimensi yaitu ; otonomi, tujuan hidup, penerimaan diri,
relasi positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan pertumbuhan diri. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan serta mengidentifikasi kesejahteraan psikologis pada guru honor
SD dan SMP yang mengajar di Kota Wates (N=85). Penelitian ini menggunakan metode survey
deskriptif dengan sistem try out tidak terpakai. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan
metode statistik deskriptif dan dihitung pada tiap dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara keseluruhan subjek memiliki kesejahteraan psikologis yang cenderung tinggi (µe = 205> µt
= 172,5). Sedangkan untuk uji t per dimensi diperoleh rata-rata empiriknya dimensi pertumbuhan
diri 40,1 (test value= 32,5), dimensi penguasaan lingkungan 37,4 (test value = 32,5), dimensi relasi
positif dengan orang lain 32,9 (test value = 27,5), dimensi penerimaan diri 34,4 (test value = 27,5),
dimensi otonomi 30,5 (test value = 27,5) dan dimensi tujuan hidup 29,6 (test value = 25).
Kata kunci: kesejahteraan psikologis, enam dimensi, guru honor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PSYCHOLOGICAL WELLBEING IN TEACHERS HONORS AT
ELEMENTARY AND JUNIOR HIGH SCHOOLS IN THE CITY OF
WATES
Hariyono Teguh Saputro
ABSTRACT
Psychological well being consist of six dimension; autonomy, purpose life, self acceptance,
positive relationship with others, environment mastery, and personal growth. This research aimed
to describe and identify the psychological well-being in teachers honor elementary and junior high
school in Wates city (N = 85). This research in a survey descriptive quantitative with the system
try out unused. The data obtained and analyzed with descriptive statistical methods and counted of
each dimension in psychological wellbeing. The results showed that overall subject has
psychological wellbeing tends to be high (µe = 205 > µt = 172,5). As for the t-test each of the
dimensions obtained results of following the mean empirical is ; dimensions of personal growth
40.1 (test value = 32.5), dimensions of environmental mastery 37.4 (test value = 32.5), dimensions
positive relationship with others 32.9 (test value = 27.5), dimensions of self-acceptance 34.4 (test
value = 27.5), dimensions of autonomy 30.5 (test value = 27.5) and dimensions purpose of life
29.6 (test value = 25).
Keywords : Psychological wellbeing; six of dimensions, teachers honors.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Karya ini ku persembahkan untuk:
Anak ku tyogo hariyono, istri ku nanda ayu
serta
Bapak, ibu ku di Bekasi papa dan mama ku di madiun
Yang telah memberikan semangat dukungan dan kasih sayang yang begitu besar.
&
Kepada semua orang yang telah menemani dan mendukung ku.
&
Semua pahlawan tanpa tanda jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kupanjatkan pada Bapa yang ada disurga dan Tuhan Yesus
Kristus, karena atas segala berkah dan kekuatan yang diberikan-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang masih jauh dari sempurna ini dengan judul
“Kesejahteraan Psikologis Guru Honor SD dan SMP di Kota Wates”. Skripsi ini
diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk memenuhi
sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan pernah
terwujud. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. T Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma serta dosen pembimbing skripsi atas segala
dukungan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dalam
melakukan penelitian ini.
2. P. Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma dan selaku pembimbing akademik, terimakasih banyak
atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan pada penulis.
3. M.M Nimas Eki S, S.Psi., Psi, M.Si atas bimbingan dan masukan yang
diberikan pada penulis.
4. Sr Lidwina S.Psi, M.Si atas bimbingan dan masukan yang diberikan pada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
mengajarkan dan memberikan ilmu pada penulis.
6. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas
segala bantuan dan pelayanan yang telah diberikan kepada penulis.
7. Pasifikus Wijaya, S.Psi (Kang Jaya) yang telah meluangkan banyak
waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu dan berbagi pikiran dengan
penulis.
8. Indra Hermawan S.Psi yang telah mendukung memberi masukan serta
berbagai pemikiran pada penulis.
9. Yustinus (mas KMK) terima kasih atas masukan serta dukungannya
dalam membantu berbagai pemikiran dengan penulis.
10. Albertus Harimurti, S.Psi (Uchil) yang telah meluangkan banyak waktu,
tenaga, dan pikiran dalam membantu dan berbagi pikiran dengan penulis.
11. Keempat orang tua ku Bapak, Ibu, Papa, dan Mama yang telah bersedia
mendukung dan mendoakan penulis.
12. Untuk Kakak-kakak ku tercinta yang terima kasih atas dukungan dan
semangatnya.
13. Untuk Pak Eddy Priyono S.Th dan Ibu Drs. Sri Rahayu M.Pd yang telah
mendukung dan mendoakan , Terima kasih atas dukungan dan doanya.
14. Teman-teman psikologi angkatan 2009: Yohaness Vitta Dharmaadi,
Yosaphat Putra, Andang Krisna, Terima kasih atas dukungan dan
semangatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Guru-guru SD dan SMP di Kota Wates yang berpartisipasi dalam
penelitian ini.
16. Untuk Istri dan anak ku Tercinta yang telah sabar dan selalu mendukung
dan mendoakan penulis.
17. Dan untuk semua orang yang telah mendukung dan mendoakan penulis
terima kasih banyak.
Yogyakarta, 22 Juni 2015
Penulis,
Hariyono Teguh S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………… iv
ABSTRAK……………………………………………………………………….. v
ABSTRACT……………………………………………………………………... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………………. vii
PERSEMBAHAN……………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….… xv
DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………..... xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….... xix
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 8
D. MANFAAT PENELITIAN…………………………………………….. 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………. 10
A. Guru Honor……........................................................................................10
1. Pengertian Guru Honor……………………………………………... 10
B. Beban Kerja Guru Honor……………………………………………….. 11
C. Kesejahteraan Psikologis………………………………………........….. 13
1. Definisi Kesejahteraan Psikologis …………………………………. 13
2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis…………………………………. 14
3. Faktor Kesejahteraan Psikologis……………………………………. 15
D. Kerangka Berpikir ……………………………………………………… 18
BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………………. 22
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………. 22
B. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………… 22
1. Identifikasi Varibel Penelitian ……………………………………… 22
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian …………………………... 22
C. Subjek Penelitian ……………………………………………………….. 25
1. Kriteria Subjek Penelitian ………………………………………….. 25
D. Alat Pengambilan Data…………………………………………………. 25
E. Teknik Pengambilan Data………………………………………………. 29
F. Kredibilitas Alat Ukur…………………………………………………... 29
1. Validitas Alat Ukur ………………………………………………… 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Hasil Uji Coba dan Seleksi Aitem …………………………………. 30
3. Reliabilitas Alat Ukur………………………………………………. 32
G. Metode Analisis Data……………………………………..…………….. 33
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..……………………. 35
A. Pelaksanaan Penelitian………………………………………………….. 35
B. Deskripsi Subjek Penelitian…………………………………………….. 35
1. Usia…………………………………………………………………. 35
2. Jenis Kelamin………………………………………………………. 37
3. Status Pernikahan…………………………………………………... 38
4. Lama Mengajar……………………………………………………... 38
5. Status Mengajar……………………………………………………... 39
6. Pendidikan Terakhir………………………………………………… 40
7. Penghasilan Tambahan………………………………………………41
8. Keluarga Yang ditanggung…………………………………………. 42
C. Uji Normalitas ………………………………………………………….. 43
D. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………………. 44
1. Rata-rata Teoritik dan Rata-rata empiric Kesejahteraan Psikologis... 44
E. Analisis Data……………………………………………………………. 46
a. Dimensi Otonomi………………………………………………….... 46
b. Dimensi Tujuan Hidup……………………………………………… 49
c. Dimensi Penerimaan Diri………………………………………….... 52
d. Dimensi Relasi Positive dengan Orang Lain……………………….. 54
e. Dimensi Penguasaan Lingkungan………………………………….. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
f. Dimensi Pertumbuhan Diri…………………………………………. 60
F. Analisis Data Tambahan………………………………………………... 63
a. Factor usia ....................................................................…………….. 63
b. Faktor jenis kelamin ............................................................................65
c. Faktor lama mengajar.......................................................................... 66
d. Guru honor sd dan guru honor smp..................................................... 68
e. Faktor status pernikahan..................................................................... 69
G. Pembahasan …………………………………………………………….. 70
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….. 78
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 78
B. Keterbatasan penelitian............................................................................ 78
C. Saran ……………………………………………………………………. 79
1. Untuk Subjek Penelitian…………………………………………...... 79
2. Untuk Peneliti Selanjutnya..................……………………………… 79
3. Untuk Pemerintah…………………………………………………… 80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 81
LAMPIRAN……………………………………………………………………. 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………… iv
ABSTRAK……………………………………………………………………….. v
ABSTRACT……………………………………………………………………... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………………. vii
PERSEMBAHAN……………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….… xv
DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………..... xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….... xix
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 8
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. MANFAAT PENELITIAN…………………………………………….. 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………. 10
A. Guru Honor……........................................................................................10
1. Pengertian Guru Honor……………………………………………... 10
B. Beban Kerja Guru Honor……………………………………………….. 11
C. Kesejahteraan Psikologis………………………………………........….. 13
1. Definisi Kesejahteraan Psikologis …………………………………. 13
2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis…………………………………. 14
3. Faktor Kesejahteraan Psikologis……………………………………. 15
D. Kerangka Berpikir ……………………………………………………… 18
BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………………. 22
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………. 22
B. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………… 22
1. Identifikasi Varibel Penelitian ……………………………………… 22
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian …………………………... 22
C. Subjek Penelitian ……………………………………………………….. 25
1. Kriteria Subjek Penelitian ………………………………………….. 25
D. Alat Pengambilan Data…………………………………………………. 25
E. Teknik Pengambilan Data………………………………………………. 29
F. Kredibilitas Alat Ukur…………………………………………………... 29
1. Validitas Alat Ukur ………………………………………………… 29
2. Hasil Uji Coba dan Seleksi Aitem …………………………………. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Reliabilitas Alat Ukur………………………………………………. 32
G. Metode Analisis Data……………………………………..…………….. 33
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..……………………. 35
A. Pelaksanaan Penelitian………………………………………………….. 35
B. Deskripsi Subjek Penelitian…………………………………………….. 35
1. Usia…………………………………………………………………. 35
2. Jenis Kelamin………………………………………………………. 37
3. Status Pernikahan…………………………………………………... 38
4. Lama Mengajar……………………………………………………... 38
5. Status Mengajar……………………………………………………... 39
6. Pendidikan Terakhir………………………………………………… 40
7. Penghasilan Tambahan………………………………………………41
8. Keluarga Yang ditanggung…………………………………………. 42
C. Uji Normalitas ………………………………………………………….. 43
D. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………………. 44
1. Rata-rata Teoritik dan Rata-rata empiric Kesejahteraan Psikologis... 44
E. Analisis Data……………………………………………………………. 46
a. Dimensi Otonomi………………………………………………….... 46
b. Dimensi Tujuan Hidup……………………………………………… 49
c. Dimensi Penerimaan Diri………………………………………….... 52
d. Dimensi Relasi Positive dengan Orang Lain……………………….. 54
e. Dimensi Penguasaan Lingkungan………………………………….. 57
f. Dimensi Pertumbuhan Diri…………………………………………. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Analisis Data Tambahan………………………………………………... 63
a. Factor usia ....................................................................…………….. 63
b. Faktor jenis kelamin ............................................................................65
c. Faktor lama mengajar.......................................................................... 66
d. Guru honor sd dan guru honor smp..................................................... 68
e. Faktor status pernikahan..................................................................... 69
G. Pembahasan …………………………………………………………….. 70
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….. 78
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 78
B. Keterbatasan penelitian............................................................................ 78
C. Saran ……………………………………………………………………. 79
1. Untuk Subjek Penelitian…………………………………………...... 79
2. Untuk Peneliti Selanjutnya..................……………………………… 79
3. Untuk Pemerintah…………………………………………………… 80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 81
LAMPIRAN……………………………………………………………………. 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skor Kesejahteraan Psikologis Tiap Dimensi………………….…………. 25
Tabel 2 Skoring Pernyataan Favorable Dan Unfavorable…………….…………..... 27
Tabel 3 Distribusi Item Skala Kesejahteraan Psikologis…………………………… 28
Tabel 4 Distribusi Item Setelah Pengujian Skala Kesejahteraan Psikologis….……. 31
Tabel 5. Lama Mengajar Data Penelitian…………………...……………………… 36
Tabel 6. Uji Normalitas……………………………………………….……………. 40
Tabel 7. Rata-Rata Teorik Dan Rata-Rata Empirik ….…………..………………… 41
Tabel 8 Uji T Rata-Rata Teoritik Dan Empiris…………………………………….. 41
Tabel 9 Rata-Ratateoritik Dan Rata-Rataempiris Dimensi Otonomi………..……... 42
Tabel 10 Uji T Dimensi Otonomi…………...…………………………………...… 43
Tabel 11 Rata-Rata Teoritik Dan Rata-Rataempiris Dimensi Tujuan Hidup….…… 45
Tabel 12 Uji T Test Dimensi Tujuan Hidup……………………………………...… 45
Tabel 13 Rata-Ratateoritik Dan Rata-Rataempiris Dimensi Penerimaan Diri…...… 48
Tabel 14. Uji T Test Dimensi Penerimaan Diri…………………………………….. 49
Tabel 15. Rata-Rata Teoritik Dan Rata-Rata Empiris Dimensi Relasi Positif Dengan
Orang Lain………………………………………………………...……... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 16. Uji T Test Dimensi Relasi Positif…………..…………………………… 51
Tabel 17 Rata-Ratateoritik Dan Rata-Rataempiris Penguasaan Lingkungan………. 53
Tabel 18. Uji T Test Penguasaan Lingkungan………………...……………………. 54
Tabel 19. Rata-Ratateoritik Dan Rata-Rataempiris Penguasaan Lingkungan…...…. 56
Tabel 20. Uji T Test Dimensi Pertumbuhan Diri……………...…………………... 56
Tabel 21 mean teoritik dan mean empirik dewasa awal dan dewasa tengah ….… 64
Tabel 22 uji t test dewasa awal dan dewasa akhir.......................................................64
Tabel 23 mean teoritik dan mean empirik fakor jenis kelamin.................................. 65
Tabel 24 hasil ananlis berdasarakan jenis kelamin.................................................... 66
Tabel 25 hasil analisis berdasarakan lama mengajar................................................ 67
Tabel 26 hasil analisis berdasarkan mengajar di tingkat pendidikan....................... 69
Tane; 27 hasil anailisis berdarsarkan status pernikahan........................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Rentang Usia Data Penelitian………………………………………….. 35
Grafik 2. Jenis Kelamin Data Penelitian………………………………………..... 35
Grafik 3. Status Pernikahan Data Penelitian……………………………………… 36
Grafik 4. Status Mengajar Data Penelitian……………………………………...... 38
Grafik 5. Pendidikan Terakhir Data Penelitian…………………………………... 39
Grafik 6. Pengahasilan Tambahan Data Penelitian………………………………. 39
Grafik 7. Keluarga Yang Di Tanggung………………………………………....... 40
Grafik 8. Sebaran Data Dimensi Otonomi……………………………………...... 45
Grafik 9. Kategorisasi Dimensi Tujuan Hidup………………………………....... 48
Grafik 10. Kategorisasi Dimensi Penerimaan Diri………………………………. 50
Grafik 11. Kategorisasi Dimensi Relasi Positive Dengan Orang Lain………...... 53
Grafik 12. Kategorisasi Dimensi Pennguasaan Lingkungan…………………….. 55
Grafik 13. Kategorisasi Dimensi Pertumbuhan Diri……………………………... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Skala Kesejahteraan Psikologis ……………………………………………….. 76
2. Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba……………………………... 85
3. Analisis Reliabilitas Per Dimensi Dan Seleksi Aitem ………………………… 93
4. Analisis Data Uji Normalitas Dan Uji One Sample T Test………………..…... 101
5. Analisis Data Tambahan ………………………………………………..…….. 104
6. Surat Ijin Penelitian…………………………………………………………….. 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Guru menurut kamus besar bahasa Indonesia (2011) adalah sebuah
pekerjaan yang tugasnya mengajar. Menurut kunandar (2010) menjelaskan bahwa
guru adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya di bidangnya. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
indonesia (2011) menjelaskan guru honor adalah pekerjaan yang tugasnya
mengajar dan mendapatkan upah/gaji honorium. Berdasarkan pengertian diatas di
ketahui bahwa antara guru honor dan guru yang ada pada umumnya merupakan
sosok yang tugasnya mengajar dan mendidik kemudian memperoleh hak berupa
upah maupun pengahasilan. Hal ini juga di jelaskan dalam Undang-Undang
maupun Peraturan Pemerintah yang ada. Dalam UU no 14 pasal 1 ayat 1 tahun
2005 tentang guru menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan definisi diatas,
maka dapat diartikan bahwa guru adalah profesi yang melakukan pekerjaan
seperti ; mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, dan
mengevaluasi peserta didik pada berbagai tingkatan pendidikan. Hal ini
menyebabkan bahwa seorang guru yang berstatus sebagai pegawai honor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
melakukan tugas atau beban kerja yang sama dengan guru tetap, karena dalam UU
No 14 tahun 2005 tidak dijelaskan tentang perbedaan dalam tugas dan beban kerja
antara guru yang berstatus honor dan guru berstatus tetap.
Tugas dan tanggung jawab tersebut datang dari dalam atau luar lingkungan
pekerjaan. Dalam lingkungan pekerjaan tuntutan tersebut datang dari rekan kerja,
kepala sekolah, wali murid, dan siswa. Surya (2012) menyatakan para guru tetap
dan kepala sekolah jarang melakukan dialog atau diskusi berkenaan dengan
pengajaran yang baik pada guru honor. Berdasarkan pernyataan tersebut guru
honor berada dalam posisi lemah dalam tuntutan mengembangkan metode
pengajaran dari kepala sekolah dan sesama rekan kerjanya. Hal itu terjadi karena
moment untuk berbagi pengalaman menjadi kurang terpenuhi dan mengakibat
pola pengajaran yang terbentuk seperti itu saja tidak berkembang. Berdasarkan
informasi guru honor dalam pengembangan dan pelatihan karekater diri dan
metode saja tidak didapatkan dari sekolah , ungkap salah satu guru honor di wates.
Selain itu tuntutan yang datang dan berasal dari orang tua murid adalah
berdasarkan penuturan dari guru honor bahwa dengan adanya perbedaan latar
belakang sosial dan status pekerjaan yang ada pada orang tua murid guru honor
cenderung di tuntutan untuk lebih mudah beradaptasi dengan setiap anak dengan
latarbelakang yang ada. Selain itu pada perkembangan terkait teknologi
pengajaran yang ada pada guru honor di kota wates. Berdasarkan informasi yang
di dapat guru honor mengalami kebingungan akan penerapana teknologi yang
menurut guru honor belum sesuai pada metode pemebelajaran. Namun dengan
adanya keunikan latarbelakng tersebut guru juga di tuntut untuk lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengembangkan lagi terkait dengan metode pengajaran yang ada. Mulyasa (2010)
menjelaskan guru dalam mengajar harus menjadi panutan bagi anak didiknya,
agar lebih mudah dalam beradaptasi dengan karakter siswa didiknya. Hal itu
menjadikan guru berada dalam tuntutan untuk mengembangakan karakter yang
lebih mudah untuk beradaptasi diri dan membaginya dengan peserta didiknya.
Dalam melakukan beban kerja serta tuntutan dalam bekerja tersebut guru
yang honor dan guru tetap pun berhak menerima pendapatan upah hasil berkerja,
akan tetapi upah hasil bekerja yang di teriima oleh guru tetap dan guru honor itu
berbeda. Susanto (2013) megatakan Guru yang berpendapatan antara 1- 2 juta
mereka adalah guru yang sudah di sertifikasi, sedangkan yang berpendapatan 250-
1 juta guru honor dan belum mendapatkan sertifikasi. Pernyataan tersebut sesuai
dengan penuturan salah satu guru honor SD di Kulon Progo yaitu, Guru yang
menyandang status honorarium mendapatkan tunjangan atau gaji sebesar Rp
400,000 per bulan. Dengan adanya perbedaan bahwa guru honor menerima upah
yang kurang sebanding dengan tugas serta beban kerja yang di alami. Hal ini
dapat menimbulkan kondisi bekerja yang kurang baik, dan mungkin
mennyebabkan terjadinya kecemburuan sosio ekonomi antara guru tetap dan guru
honor, sehingga mengarah pada bentuk kinerja mengajar yang kurang sesuai
antara guru honor dan guru tetap. Sudarmana (2013) mengungkapkan bahwa
kondisi yang terjadi antara guru honor dan guru tetap terjadi karena adanya faktor
kebijakan yang berlaku khususnya terkait dengan dengan keguruan itu sendiri, hal
ini bila tidak di sikapi dengan bijak maka akan berpotensi membuat budaya kerja
di satuan pendidikan yang memburuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Terkait dengan guru honor yang kurang menerima upah yang sebanding
dengan beban kerja yang sama dengan guru tetap. Guru honor pun kurang
mendapatkan apresiasi berupa pengakuan atas prestasi maupun kerja kerasnya
dalam mengajar serta mendidik siswa. Apresiasi tersebut diperlukan oleh guru
honor untuk menunjang proses guru honor dalam mengajar dan memberikan guru
honor dalam mengajar. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari salah satu
guru honor, bahwa dalam hal pengapresiasian serta bentuk pengakuan akan
pengajaran serta prestasi siswa yang terjadi karena guru yang mengajarkan terasa
kurang, menurutnya kepala sekolah maupun orang tua murid yang lain hanya
memandang nya berdasarkan itu dari kerja keras siswa itu sendiri, dan tidak
melihat bagaimana usaha guru honor dalam mendidik maupun melatih siswa
dalam meraih hasil tersebut. Sudarmana (2012) hal yang memperihatinkan guru
honor adalah kurang nya hak untuk mengembangkan diri, hak memberdayakan
diri tersebut di perlukan sebagai bentuk apresiasi yang di berikan oleh pihak
sekolah maupun pihak luar atas prestasi dan kerja keras yang dilakukan oleh guru
honor.
Selain itu, hal yang membedakan antara guru honor dan guru tetap adalah
tentang status kepegawaian yang di pegang oleh guru honor honor. Menurut
informasi yang didapatkan dari Salah satu Komite sekolah SD di Kota Wates
menuturkan bahwa beberapa guru honor masih terus di mempertanyakan status
kepegawaian mereka, hal itu terjadi karena mereka merasa hanya di beri janji lisan
saja oleh sekolah maupun pemerintah. Sudarman (2012) menuturkan bahwa status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kepegawian dan kepastian hukum pada guru honor tidak pernah mereka miliki,
karena guru honor hanya di ikat melalui kontrak kerja dengan pihak sekolah saja.
Penjelasaan diatas memberikan gambaran bahwa guru honor dalam kondisi yang
cukup waspada karena sewaktu-waktu ketika ada guru baru yang dateng dan
ternyata dirinya memiliki surat penugasan dari pemerintah maka dirinya akan
pergi. Hal ini lah yang membuat kepastian akan karier dari guru honor masih terus
dipertanyakan oleh semua guru honor. Padahal guru honor dan guru tetap
memiliki persamaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan berita dari media cetak online yaitu koran sindo yang dengan judul
“Gaji Guru Honorer Segera Dinaikkan” berisi tentang hasil wawancara dengan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yaitu bapak Anies Baswedan,
mengatakan bahwa akan memperjuangkan kesejahteraan guru honorer agar
kehidupannya menjadi lebih layak. Menurut Mendikbud, meski kesejahteraan
guru PNS semakin meningkat, hal tersebut berbanding terbalik dengan
kesejahteraan guru honorer.
Kesejahteraan merupakan hal yang cukup penting dalam mencapai
keberhasilan dan kesuksesan seorang pekerja. Hal ini juga di sampaikan oleh
Kunandar (2011) agar dapat melaksanakan kewajiban dan menjalankan profesi
dengan baik, bahwa dibutuhkan kesejahteraan pribadi dan profesi bagi guru yang
meliputi; Imbal jasa yang wajar, rasa aman dalam melaksanakan tugasnya, kondisi
kerja yang kondusif bagi pelaksanaan tugas dan suasana kehidupan, hubungan
antarpribadi yang baik serta kondusif, dan kepastian jenjang karier dalam menuju
masa depan yang lebih baik. Melihat fenomena rendahnya gaji honor, maka hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tersebut menjadi suatu perhatian khusus bahwa guru honor saat ini membutuhkan
kesejahteraan secara pribadi dan profesi dalam menjalankan tugas serta
peranannya. Hal ini menguatkan pada pertanyaan bagaimana kesejahteraan
psikologis guru berstatus honor.
Kesejahteraan psikologis sendiri menurut Ryff (1989) adalah sikap positif
yang ditunjukan pada diri sendiri dan orang lain seperti: dapat mengambil
keputusan sendiri dan mengatur tingkah laku dirinya sendiri, dapat membuat
dirinya merasakan kenyamanan yang sesuai dengan lingkungan, sehingga
membuat hidupnya lebih bermakna dan memiliki tujuan hidup yang terus di
eksplorasikan serta dikembangkan. Maksudnya kesejahteraan secara psikologis itu
terjadi ketika dalam kehidupan sehari-hari perasaan seseorang berjalan sesuai
dengan fungsinya. Huppert (2008) juga mengungkapkan bahwa kesejahteraan
psikologis sikap positif yang ada pada individu terkait dengan 6 dimensi yang ada
dalam kesejahteraan psikologis itu sendiri. Dalam hal ini penting untuk kita teliti
karena dalam kesehariannya beban seorang guru honor yang cukup berat dan
tantangan profesi yang cukup tinggi serta tuntuntan dari masyarakat akan hasil
perilaku pengajaran memperngaruhi perasaan positif dan berfungsi secara efektif
pada guru berstattus honor. Kesejahteraan psikologis sendiri memiliki 6 dimensi
yang berpengaruh dalam kesejahteraan psikologis seseorang yaitu : penerimaan
diri, otonomi, relasi positif dengan orang lain, tujuan hidup, dan penguasaan
lingkungan. Dimensi-dimensi tersebut mempengaruhi guru honor dalam mencapai
kesejahteraan secara psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penelitian lain yang meneliti tentang guru honorer terkait dengan
kesejahteraan psikologis adalah “ kesejahteraan psikologis guru honorer AGHI di
kota bandung, Jawa barat” yang dilakukan oleh Melda Sumanto (2013). Pada
penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa 5 dimensi mendapatkan hasil yang
tinggi ( pertumbuhan diri, penerimaan diri, otonomi, relasi positif, penguasaan
lingkungan) sedangkan 1 dimensi yang mendapatkan hasil yang rendah (tujuan
hidup). Sedangkan , secara data demografis subjek tidak dicantumkan penghasilan
tambahan, mengajar di sekolah apa, lama mengajar, dan hal-hal yang penting
dalam data demografis. Hal tersebutlah yang membuat penelitian yang akan di
lakukan ini menjadi lebih menarik, karena terdapat perbedaan secara data
demografis serta karakteristik subjek yang diteliti pun berbeda.
Selain itu penelitian sebelumnya yang meneliti terkait dengan
kesejahteraan guru honor juga terjadi di guru honor rsbi yang ada di jakarta barat.
Pada penelitian tersebut pada metode pengambilan data serta latar belakang
mengajar, metode pengambilan data yang di lakukan pada penelitian tersebut di
lakukan menggunakan metode obeservasi dan wawancara, dan subjek yang di
gunakan hanya 4 orang guru dengan latar belakang subjek yang sama yaitu
mengajar kurang lebih 2 tahun. Kota Wates adalah pusat administrasi dari
Kabupaten Kulonprogo, Derah Istimewa Yogyakarta. Secara administrative
berada di barat dari Kota Yogyakarta. Sedang kota Yogyakarta sendiri menurut
orang banyak terkenal sebagai kota pelajarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti tertarik untuk melihat kesejahteraan psikologis pada guru honor di setiap
tingkatan SD, SMP di kota Wates kabupaten Kulon Progo , Daerah Istimewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Yogyakarta. Berdasarkan SK Gub No 252 tahun 2014, secara UMR ( upah
minimum regional) Kulonprogo berada di posisi kedua terrendah setelah
kabupaten gunungkidul, yaitu sebesar 1,268,720.
Berdasarkan uraian diatas, karena secara demografis berbeda dengan
penelitian sebelumnya meskipun tuntutan dan beban kerja yang sama yang di
tetapkan oleh pemerintah. Maka peneliti tertarik untuk melihat serta
mengidentifikasi kesejahteraan psikologis yang ada pada guru honor pada tingkat
SD dan SMP di kota Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Dengan kondisi beban pekerjaan yang ada dan tekanan yang terus ada dari
berbagai pihak. maka munculah pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana kesejahteraan psikologis yang dialami pada profesi guru honor
SD, SMP di kota Wates?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
mengambarkan kesejahteraan psikologis yang ada pada guru honor SD, dan
SMP dalam menghadapi tekanan pekerjaan di masa depan yang semakin berat.
D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
Manfaat teoritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Memberi sumbangan referensi bagi pengembangan ilmu khususnya dalam
bidang psikologi terkait kesejahteraan psikologis pada guru honor, sehingga
dapat memberikan sumbangan terhadap gambaran terhadap kesejahteraan
psikologis pada profesi guru honor.
Manfaat Praktis
1. Memberi masukan bagi kegiatan penelitian yang lain, khususnya mengenai
guru honor.
2. Bagi Pemerintah khususnya kota Wates untuk mengetahui bagaimana
kesejahteraan psikologis yang di alami oleh guru honor, sehingga dapat
dijadikan gambaran akan guru honor, dan terciptanya kesejahteraan
psikologis yang baik pada guru honor yang mengajar di SD dan SMP di
kota Wates.
3. Bagi Subjek Penelitian, agar dapat lebih memahami lagi, bahwa dalam
pekerjaan yang subjek lakukan penting untuk melihat dan mendeteksi
adanya kesejahteraan secara psikologis dalam diri subjek, agar subjek
dapat melaksanakan pekerjaan mengajar nya secara baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Guru Honorer
1. Pengertian Guru Honorer
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat (2011) guru
honorer adalah guru yang tidak digaji sebagai guru tetap, tetapi menerima
honorarium. Uzman (1995) menjelaskan guru merupakan jabatan atau profesi
yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Hal tersebut diperjelas dalam
UU RI no 14 tahun 2005 menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi perserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka guru honorer dapat disebut
sebagai seorang tenaga pengajar yang bertugas mendidik dan mengevaluasi
peserta didik di pendidikan formal yang sama seperti guru tetap, tetapi
berstatus sebagai calon pengawai tetap dan menerima gaji berdasarkan jumlah
jam mengajar. Status calon pegawai tetap inilah yang melibatkan guru honorer
harus terus berjuang untuk mendapatkan pengangkatan sebagai pegawai tetap
untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan tugasnya, berbeda dengan guru
tetap yang sudah diangkat menjadi pegawai tetap yang sudah menerima gaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tetap, dimana beban tugas yang dilaksanakan sama dengan beban tugas
guru honorer.
2. Beban kerja guru honorer
Menurut Permendagri No 12 tahun 2008 beban kerja adalah besaran
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan
hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Menurut PP 74 tahun 2008
beban kerja guru diatur pada pasal 52 yang menyatakan, Beban kerja Guru
mencakup kegiatan pokok:
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan pembelajaran;
c. Menilai hasil pembelajaran;
d. Membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja Guru.
Dalam ayat 2 juga menyatakan Beban kerja Guru sebagaimana
dimaksud paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan
paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa, guru yang
berstatus honorer pun juga memiliki kewajiban melakukan beban kerja seperti,
membuat rencana, melaksanakan, menilai pembelajaran. Kemudian, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
honorer juga memberikan pelatihan untuk peserta didik dan melaksanakan
tugas tambahan yang sesuai dengan pelaksanaan kegiatan pokok pengajaran.
Menurut Sagala (2011) pada waktu memilih bahan dan metode mengajar, guru
hendaknya memperhatikan dan menyesuaikan dengan kemampuan anak.
Kemampuan anak pada jenjang usia dan tingkat kelas berbeda-beda, sesuai
dengan perkembanganya, Sagala (2011). Berdasarkan hal ini maka terdapat
perbedaan beban kerja guru honorer yang mengajar pada tiap tingkatan seperti
SD, SMP, dan SMA.
B. Kesejahteraan psikologis
1. Definisi kesejahteraan psikologis.
Menurut Ryff (1989) kesejahteraan psikologis adalah sikap positif yang
ditunjukkan pada diri sendiri dan orang lain seperti, mengambil keputusan
sendiri, mengatur tingkah laku dirinya sendiri, membuat dirinya merasakan
kenyamanan di lingkungannya, sehingga membuat hidupnya lebih bermakna
dan memiliki tujuan hidup yang terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Selain
itu wright dan cropazano (2000) menyebutkan bahwa kesejahteraan psikologis
memiliki 3 definisi karekteristik adalah ; yang pertama kesejahteraan secara
fenomenologis yaitu individu merasa bahagia ketika secara pribadi individu
tersebut yakin dan merasa percaya diri, kedua kesejahteraan membutuhkan
kondisi emosional dari individu tersebut yaitu ketika emosi positif dalam diri
individu lebih berperan daripada emosi negative yang ada, ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kesejahteraan psikologis juga mengacu pada evaluasi secara keseluruhan akan
hal yang dialami individu tersebut secara global.
2. Dimensi – dimensi pada kesejahteraan psikologis
Menurut Ryff(1996) membagi kesejahteraan psikologis menjadi 6 dimensi
a. Otonomi
Ryff (1996) menyebutkan bahwa dimensi otonomi yang tinggi ketika
seorang individu dapat mengatasi tekanan terhadap diri dan bebas dalam
mengambil sikap. Kemudian mampu menahan bentuk tekanan social yang
berupa pikiran dan tindakan dengan cara –cara tertentu. Selain itu individu
tersebut dapat mengatur keinginan berperilaku yang berasal dari dalam diri
dan mampu mengevaluasi diri sendiri.
b. Penerimaan diri
Menurut Ryff (1996) ketika individu tersebut memiliki sikap positive
terhadap diri sendiri, selanjutnya individu tersebut mengetahui dan mampu
menerima segala aspek kelebihan serta kekurangan yang ada dalam diri,
kemudian memiliki perasaan positif terhadap kejadian di masa lalu. Maka
dimensi penerimaan diri individu tersebut berfungsi sepenuhnya.
c. Relasi postitif dengan orang lain
Ryff (1996) menyebutkan bahwa memiliki keharmonisan, kesenangan,
dan kepercayaan dalam berelasi dengan orang lain, berperan penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dalam relasi antar individu. Focus terhadap kesejahteraan orang lain yang
di dalamnya terdiri akan kekuatan berempati, afeksi, dan keintiman adalah
kemampuan dari memberi dan menerima pada hubungan antar manusia.
Hal-hal tersebut merupakan definisi dari dimensi relasi positif dengan
orang lain yang berfungsi seutuhnya.
d. Tujuan hidup
Menurut Ryff (1996) dimensi tujuan hidup didefinisikan dengan
adanya keyakinan terhadap perasaan yang memiliki tujuan dan arti hidup
dari diri seseorang. Hal tersebut ditekankan dengan adanya pemahaman
akan arah dan target tujuan ada pada hidup ini. Memiliki perasaan bahwa
ada arti dalam kehidupan saat ini dan masa lalu. Memegang keyakinan
bahwa hidup ini memberikan tujuan tertentu dengan membuat sasaran dan
target-target untuk kehidupan.
e. Penguasaan lingkungan
Ryff (1996) menekankan bahwa kemampuan seorang individu dalam
memilih atau membuat kondisi lingkungan sekitar yang sesuai dirinya
adalah bagian dari keahlian dan keterampilan individu dalam mengelola
lingkungan sekitarnya. Hal ini didukungan dengan kemampuan individu
tersebut dalam mengkontrol diri dan menghasilkan kesempatan yang
penting serta efektif pada kegiatan- kegiatan yang kompleks di luar
kebiasaanya. Maksudnya adalah seorang individu dapat menguasai dan
mengelola kondisi lingkungan sekitarnya dengan baik, ketika individu itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sendiri dapat mengkontrol kegiatannya dan mampu membuat kesempatan
penting yang effektif.
f. Pertumbuhan diri
Ryff (1996) menyatakan individu yang memiliki perasaan untuk terus
berkembang serta terbuka akan hal-hal baru adalah inividu yang mampu
menyadari akan potensi dirinya dapat bertumbuh dan berkembang luas.
Hal ini terjadi ketika individu tersebut mau untuk memperbaiki sifat dan
sikapnya, serta mampu untuk mengubah cara berpikir yang lebih luas dan
efektif setiap saat. Penjelasanya adalah individu dikatakan memiliki
pertumbuhan diri yang baik ketika dirinya menyadari akan potensi yang
ada dalam dirinya dapat terus bertumbuh dan berkembang. Hal tersebut
terjadi ketika individu ini mampu terbuka akan hal-hal baru dan mengubah
cara pandang diri yang efektif.
C. Faktor-faktor kesejahteraan psikologis
Ryff (1996) menyebutkan bahwa terdapat factor-faktor yang dapat
mempengaruhi 6 dimensi yang ada dalam kesejahteraan psikologis.
a. Usia
Ryff (1996) menyatakan bahwa penguasaan lingkungan dan otonomi
memberikan pengaruh besar pada proses perkembangan dari remaja
sampai dengan dewasa. Sedangkan pertumbuhan diri dan tujuan hidup
kurang memberikan pengaruh pada factor usia, terutama dari usia dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sampai dengan usia lanjut. Penerimaan diri dan relasi positive pada orang
lain tidak memberikan pengaruh apapun dalam tahapan usia.
b. Jenis kelamin
Ryff (1996) mengatakan terdapat perbedaan antara pria dan wanita
dalam dimensi penerimaan diri dan relasi positive dengan orang lain.
Wanita dari segala usia memiliki dimesi pertumbuhan diri dan relasi
positive dengan orang lain lebih baik daripada pria. Kemudian tidak ada
perbedaaan untuk dimensi kesejahteraan psikologis yang lain seperti
penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan, dan otonomi.
c. Status pendidikan, social ekonomi, dan pernikahan.
Ryff (1995) mengatakan bahwa pendidikan sangatlah terkait dengan
kesejahteraan psikologis. Jika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi
akan berpengaruh pada tujuan hidup dan pertumbuhan diri. Selain itu Ryff
(1989) menyebutkan bahwa pernikahan berpengaruh terhadap
kesejahteraan psikologis seseorang. Individu yang sudah menikah akan
berpengaruh pada penerimaan diri dan tujuan hidupnya. Social ekonomi
menurut Ryff (1996) memberikan pengaruh pada tingkat kesejahteraan
seseorang dalam perjalanan hidupnya. Hal ini tersebut terkait dengan
pendapatan yang diterima, kemudian hal itu berpengaruh terhadap
penguasaan lingkungan dan penerimaan diri.
d. Budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Ryff (1996) budaya tidak dapat di lepaskan dari konsep diri
seseorang dalam berrelasi dengan orang lain. Selain itu Ryff juga
mengungkapakan Banyak diskusi melibatkan kontras antara individualistik
/ budaya independen dengan mereka yang lebih kolektif / saling
tergantung . Ide-ide ini menunjukkan bahwa aspek diri yang lebih
berorientasi kesejahteraan , seperti penerimaan diri atau otonomi ,
mungkin memiliki arti-penting yang lebih besar dalam konteks budaya
Barat , sementara yang lain berorientasi dimensi kesejahteraan , seperti
hubungan positif dengan orang lain , mungkin lebih besar signifikansi di
Timur , budaya saling tergantung .
e. Peristiwa dan sejarah hidup
Menurut Ryff (1996) peristiwa hidup berkaitan erat pada individu
menemukan kesejahteraan dalam dirinya. Maksudnya melalui pengalaman
hidup seseorang dapat merasakan dan menemukan kesejahteraan dalam
dirinya. Selain itu, menurut Ryff (1996) peristiwa kehidupan tertentu atau
pengalaman dan bagaimana mereka mempengaruhi kesejahteraan
psikologis seseorang. Peristiwa dan sejarah kehidupan individu,
merupakan gabungan dari banyak peristiwa dan pengalaman.
5. Kerangka berpikir
Permasalahan sering kali kita temukan dalam dunia pendidikan
terkhususnya pada guru yang menyandang status pegawai honorer. Sagala
(2006) menyatakan bahwa Permasalahan guru honor saat ini berkisar pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
permasalahan masa depan bangsa dilhat dari pendidikan, kemampuan atau
kompetensi keguruan, nilai-nilai professional, kesejahteraan guru sebagai
tenaga professional, organisasi atau lembaga profesi yang melindungi
profesi guru, dan kemampuan mengikuti pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
mengelola pembelajaran. Profesi guru yang saat ini sedang dalam
perkembangan mendapatkan tantangan dan masalah yang terus di hadapi.
Kurangnya perhatian dan tekanan yang datang dari masyarakat,
pemerintah, dan lembaga pendidikan cenderung mempengaruhi
kesejahteraan psikologis seorang guru.
Kesejahteraan psikologis adalah kombinasi dari dimensi
kesejahteraan yang luas mencakup evaluasi diri sendiri dan masa lalu,
perasaan untuk terus bertumbuh dan berkembang sebagai diri, keyakinan
bahwa hidup itu memiliki tujuan dan bermakna, memiliki kualitas relasi
dengan orang lain, kemampuan untuk mengatur secara efektif kehidupan
diri dan dunia sekitarnya, dan perasaan akan penentuan nasib sendiri.
(Ryff,1995)
Tuntutan masyarakat pada guru untuk memantapkan nilai-nilai
yang ada di masyarakat yang dimana antar siswa didik bermacam
latarbelakang maupun karakter, selain itu tekanan akan peningkatkan
pelayanan pengajaran yang bermutu. Tekanan ini terjadi karena pandangan
masyrakat tentang profesi guru sebagai sosok pendidik dan pengajar segala
hal. Tekanan dan tuntutan itu membuat guru tidak memiliki pilihan lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk melakukannya dan terbatasnya ruang gerak untuk guru berpendapat
dan bertindak. Hal ini pun berpengaruh kesejahteraan psikologis guru
honorer pada dimensi otonomi dan pengusaan lingkungan.
Status kepegawaian guru honorer yang berbeda, menyebabkan
perbedaan pula dalam hal perkembangan diri guru honorer. Perbedaan
tersebut terlihat dari sikap antara guru berstatus honorer terhadap guru
yang berstatus tetap. Timbul rasa perbedaan dalam status ketenagakerjaan
inilah yang berimbas pada relasi dan interaksi di antara mereka. Hal
tersebut berpengaruh kesejahteraan psikologis guru honorer terkait dengan
relasi positive dengan orang lain.
Reward yang berupa honorarium ataupun pengakuan dari
masyarakat terasa tidak sesuai dengan kerja keras dan usaha yang di
lakukan, membuat guru honorer pun merasa sulit untuk berkembang dan
bertumbuh. Hal ini terjadi karena factor pemenuhan kebutuhan akutalisasi
diri dalam bentuk material maupun dukungan kurang terpenuhi, sehingga
guru honorer merasa terbebani secara pikiran dan perasaan. Hal tersebut
pun berpengaruh terhadap tujuan dan niat dirinya dalam mengajar siswa
didik semakin luntur. Hal ini pun mungkin berpengaruh pada
kesejahteraan psikologis dalam tujuan hidup dan penerimaan diri guru
honorer tersebut.
Kurangnya fungsi dari sekolah (lembaga pennyelengara
pendidikan) sebagai jembatan komunikasi antara guru dengan pihak luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sebagai jembatan komunikasi inilah seharusnya sekolah memberikan
fasilitas kepada guru untuk dapat menyuarakan pendapatnya dalam sebuah
rapat ataupun sebagai penyelangara sebuah kegiatan pelatihan untuk
mengembangkan profesi guru tersebut. Kenyataannya beberapa sekolah
jarang memberikan hal tersebut. Hal ini lah yang memberikan pengaruh
pada keberfungsian dari dimensi pertumbuhan diri dalam kesejahteraan
psikolgis.
Berdasarkan penjelasan pemikiran peneliti di atas maka, dapat
dibuat suatu dinamika kerangka berpikir yang di gambarkan pada skema
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kesejahteraan Psikologis
otonomi Penerimaan
diri
Pertumbuhan diri Relasi
positif orang
lain
Penguasaa
n
lingkungan
Tujuan hidup
Guru Honorer Beban kerja 1. Gaji atau upah
dibawah UMR
2. Status
kepegawaian
belum jelas
3. Beban kerja antara
guru honor dan
tetap sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
Metodelogi Penelitian
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Mengacu
pada Siregar (2013), penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau
lebih tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variable
yang lain. Ditambahkan pula metode deksriptif prosedur pemecahan
masalah pada metode ini adalah dengan cara mengambarkan penelitian
pada saat keadaan sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya,
kemudian di analisis dan diinterpretasikan, bentuknya berupa survey dan
studi perkembangan. Sedangkan menurut Sumadhi (2002), penelitian
deskriptif digunakan untuk membuat penggambaran secara sistematis,
faktual, dan akurat tentang fakta-fakta maupun sifat subjek tertentu.
B. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Identifikasi Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, variable yang di teliti adalah kesejahteraan
psikologis berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Carol D ryff.
2. Definisi Operasional Penelitian
Kesejahteraan Psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Menurut Carol D ryff (1996) Kesejahteraan psikologis merupakan
kemampuan seseorang untuk mengelola semua sumber kesehatan
mental dalam dirinya dengan sikap yang positif. Individu tersebut
diamggap memiliki kesejahteraan piskologis ketika dirinya memiliki
penerimaan diri,relasi positivie dengan orang lain, tujuan hidup,
otonomi, pertumbuhan diri, dan mampu penguasaan lingkungan.
Semua hal tersebut adalah 6 dimensi dari kesejahteraan psikologis.
Kesejahteraan piskologis subyek penelitian akan di ukur oleh skala
empiris dan kemudian di gambarkan dengan keberfungsiannya keenam
dimensi tersebut menurut teori kesejahteraan psikologis dari Ryff.
Dimensi – dimensi dalam Kesejahteraan Psikologis antara lain :
a) Dimensi Penerimaan Diri
Dimensi penerimaan diri menekankan pada individu dalam
memahami dan menyadari sikap positif maupun negatif yang ada
dalam diri sendiri dan merupakan hal penting dari suatu
kesejahteraan psikologis.
b) Dimensi Relasi Positive dengan orang lain.
Dimensi relasi positive dengan orang lain dijalankan dalam
tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam membina
kehangggatan, keramahan, dan kepercayaan dengan orang lain.
c) Dimensi Tujuan hidup
Dimensi Tujuan hidup di tekankan pada adanya sikap dan
kemampuan seseorang dalam memaknai perjalanan kehidupaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dari masa lalu hingga saat ini. Individu yang memiliki tujuan hidup
memiliki kecenderungan untuk merencanakan masa depannya dan
memakanai hidupnya.
d) Dimensi otonomi
Dimensi otonomi menekankan pada seseorang dalam menentukan
sikap maupun perilaku dirinya sendiri. Hal tersebut terkait dengan
tinggi dan rendahnya kemandirian, daya tahan akan tekanan, dan
pengaruh lingkungan dalam dirinya. Seseorang yang memiliki
aktualisasi diri yang baik dapat memfungsikan sifat keotonomiannya
dengan baik.
e) Dimensi Pertumbuhan diri
Dimensi pertumbuhan diri adalah sikap dimana seorang individu
dapat terus-menerus mengembangkan dirinya dan sadar akan potensi
dirinya dapat terus bertumbuh. Individu yang memiliki tingkat
pertumbuhan diri tinggi cenderung untuk terus mengembangkan
potensi dirinya dengan melakukan banyak kegiatan dan terus belajar
untuk bertumbuh.
f) Dimensi Penguasaan lingkungan
Dimensi penguasaan lingkungan ini menekankan pada hal dimana
seseorang dapat mengkondisikan dan menciptakan keadaan lingkungan
yang sesuai dengan dirinya. Individu yang memiliki penguasaan
lingkungan yang baik cenderung akan dapat mengatasi permasalahan
di lingkungannya dan mengelola kegiatan yang ada di luar dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Guru-guru honorer yang mengajar
di kota wates kabupaten Kulonprogo.
Kriteria:
a. Guru honor yang mengajar di sekolah swasta dan negeri di
daerah sekitar pemerintahan kota Wates, Kulon Progo, DIY.
b. Guru honorer yang mengajar sekurang-kurangnya selama 1
tahun. Dengan perttimbangan subjek dapat memberikan
penilaian terkait pengalaman mengajar.
c. Guru honor yang menerima Gaji atau Upah dari Sekolah.
D. Alat pengambilan data
Metode pengambilan data ini menggunakan metode skala. Skala
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya Sugiyono (2007). Kesejahteraan
piskologis subjek penelitian akan di ukur oleh skala likert dan
kemudian di gambarkan dengan keberfungsiannya keenam dimensi
tersebut menurut teori kesejahteraan psikologis dari Ryff.
Skala ini disusun untuk mengukur kesejahteraan psikologis melalui
keenam dimensi yaitu otonomi, tujuan hidup, penerimaan diri, relasi
positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan pertumbuhan
diri. Penyusunan skala mengacu pada high score dan low score yang
telah di kemukakan dalam teori kesejahteraan psikologis Ryff (1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 1 skor kesejahteraan psikologis tiap dimensi
No Dimensi Skor tinggi Skor rendah
1 Otonomi memiliki sikap me-
nentukan diri sendiri
dan mandiri.
memiliki sikap sanggup
menolak tekanan sosial
yang ada dengan
berpikir dan bertindak
dalam cara tertentu
memiliki kemampuan
untuk mengatur
perilaku dari dalam diri,
melakukan evaluasi diri
sesuai dengan standar
diri
peduli pada harapan dan
evaluasi dari orang lain
mengandalkan penilaian
dari orang lain dalam
membuat keputusan
penting
Mengikuti tekanan social
dalam berpikir dan
bertindak sesuai dengan
cara tertentu
2 Tujuan Hidup memilliki tujuan hidup
dan perasaan terarah
merasakan ada makna
pada kehidupan
sekarang dan masa lalu
memegang keyakinan
penuh dan memberikan
nya pada tujuan hidup.
memiliki sasaran dan
tujuan-tujuan untuk
hidup
memiliki sedikit target
dalam tujuan hidup dan
tidak memiliki perasaan
terarahkan
tidak melihat tujuan dari
hidup yang terlewati
tidak memiliki pandangan
atau keyakinan yang
memberi makna hidup
tidak memiliki makna
dalam hidup
3 Penerimaan diri memiliki sikap positif
terhadap diri sendiri
Mengakui dan
menerima beberapa
aspek diri termasuk
kualitas baik dan buruk
merasa menemukan
sikap positive pada
kehidupan masa lalu
merasa tidak puas dengan
diri sendiri
kecewa dengan apa yang
telah terjadi dalam
kehidupan masa lalu
bermasalah tentang
kualitas pribadi tertentu
Berharap menjadi diri yang
berbeda
4 Relasi positif
dengan orang lain memiliki hubungan
yang memuaskan
dengan orang lain
dalam hal ramah dan
kepercayaan pada orang
lain.
Peduli terhadap
kesejahteraan orang
lain.
mampu berempati,
kasih sayang, dan
kedekatan yang kuat.
Memiliki pemahaman
arti memberi dan
menerima dalam relasi
dengan orang lain.
memiliki sedikit hubungan
yang penuh rasa percaya
dengan orang lain.
menemukan kesulitan
untuk ramah, terbuka, dan
peduli dengan orang lain.
merasa terasingkan dan
tertekan dalam hubungan
interpersonal dengan orang
lain.
tidak bersedia
berkompromi untuk
mempertahankan
hubungan dengan orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5 Penguasaan
lingkungan memiliki kesadaran
penuh akan kemampu-
an untuk menguasai dan
mengatur lingkungan
Mampu mengkontrol
kegiatan di luar diri
yang rumit.
memiliki kemampuan
untuk membuat dan
menggunakan peluang
yang ada disekitarnya
secara efektiv
memiliki kemampuan
memilih dan membuat
konteks yang sesuai
dengan nilai-nilai
kebutuhan pribadi
merasa kesulitan dalam
mengkontrol urusan
pribadi sehari-hari.
merasa tidak dapat
mengubah atau
memperbaiki kondisi
sekitarnya
tidak menyadari peluang
sekitarnya
tidak memiliki rasa kontrol
atas lingkungan
6 Pertumbuhan diri memiliki perasaan akan
perkembangan yang
berkelanjutan
melihat diri sebgai
pribadi yang terus
berkembang dan ber-
tumbuh
terbuka pada
pengalaman baru
mampu melihat potensi
dalam diri.
memandang upaya
peningkatan dalam diri
dan perilaku dari waktu
ke waktu
Mengubah dengan cara
yang lebih mencermin-
kan keefektifan dan
pengetahuan diri.
memiliki perasaan
kemunduran dalam diri.
kurangnya perasaan untuk
meningkatkan dan
mengembangkan diri dari
waktu - ke waktu
merasa jenuh dan tidak
tertarik pada kehidupannya
merasa tidak dapat
mengembangkan sikap
atau perilaku baru
Skala kesejahteraan psikologis yang disusun untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan psikologis serta terkait dengan
enam dimensi dalam kesejahteraan psikologis yang dirasakan guru-
guru honorer swasta di Kota Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi ditentukan
dengan skor yang tinggi pada setiap aitem yang terkait dengan
enam dimensi kesejahteraan psikologis. Pada kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
psikologis yang rendah di tunjukan dengan skor rendah pada aitem
yang terkait dengan enam dimensi kesejahteraan psikologis
tersebut. Skala yang digunakan peneliti adalah model skala likert,
dengan modifikasi penggunaan opsi jawaban genap yaitu 4
jawaban. Anderson (1990b) dalam Supratiknya (2012) menyatakan
penggunaan jumlah genap opsi jawaban, untuk membuat subjek
memilih antara jawaban Favorable atau unfavorable. Artinya,
subjek tidak di beri kesempatan menjawab netral. empat kategori
skor jawaban dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2 skoring pernyataan favorable dan unfavorable
Aitem favorable Aitem unfavorable
SS (Sangat Sesuai) = 4 SS (Sangat Sesuai) = 1
S (Sesuai) = 3 S (Sesuai) = 2
TS (Tidak Sesuai) = 2 TS (Tidak Sesuai) = 3
STS (Sangat Tidak Sesuai) = 1 STS (Sangat Tidak Sesuai) = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 2 Distribusi item Skala Kesejahteraan Psikologis
E. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Sugiyono (2013) menyatakan purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Maksudnya dalam hal ini peneliti menentukan kriteria subjek yang akan di
teliti.
F. Kredibilitas Alat ukur
1. Validitas
Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukan sejauh
mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang
hendak di ukurnya. Supratiknya (2012). Suatu skala yang memiliki
validitas skor yang tinggi cenderung mempunyai kesalahan
pengukuran yang rendah. Maksudnya skor tiap subjek yang di
No Dimensi Favorable Unfavorable Total aitem
1 Otonomi 3,24,36,38,45,52,
54,86,
7, 15,29,62,71,90 14
2 Penguasaan
Lingkungan
4, 79, 53, 93, 10,
32,18,41
35, 87, 57, 25, 8,
13, 48, 75
16
3 Pertumbuhan Diri 82, 68, 73, 58, 65,
92, 1, 21, 37, 50
26, 5, 11, 39, 56,
77, 72, 63
18
4 Relasi positif
dengan orang lain
2, 6, 16,
33,51,64,80,70
9, 19, 40, 55,83,91
66,74,
16
5 Penerimaan diri 17, 12, 30, 42, 59,
89, 76, 85
14, 23, 34, 81,
67,88, 78, 60
16
6 Tujuan Hidup 94, 69, 84, 20, 28,
46,
47, 44, 49, 61, 43,
31, 22, 27,
14
Jumlah total aitem 49 46 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
peroleh dari skala tersebut tidak jauh berbeda dengan keadaan
sesungguhnya terjadi.
Validitas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Relevansi suatu item di ukur dengan tujuan skala
dapat di evaluasi dengan menggunakan nalar atau akal sehat untuk
menilai apakah isi skala telah mendukung konstruk teori yang di
ukur (Azwar 2013) .
Dalam menentukan relevansi item dengan tujuan mengukur
skala, tidak dapat di dasarkan pada penlelitian peneliti sendiri.
Maka dari itu, peneliti menggunakan professional Judgment untuk
memenuhi validitas isi tersebut. Item dalam Skala dapat
dinyatakan layak apabila telah mendapatkan kesepakatan dari
seseorang yang telah ahli (expert judgement) (Azwar, 2013). Dalam
hal ini, ahli yang dimaksud adalah Dosen M.M. Nimas Suprawati
S.psi, Psi, M.psi. (expert judgment).
2. Hasil Ujicoba dan Seleksi Item
Ujicoba alat ukur penelitian ini dilakukan pada sekolah
dasar swasta di kota Wates, Kulon Progo, Daerah istimewa
Yogyakarta pada tanggal 20 Desember 2015 sampai tanggal 4
Febuari 2016. Skala yang disebar sebanyak 40 skala dan yang
dikembalikan hanya 40 skala. Uji coba dilakukan berguna untuk
melihat kualitas dari item skala yang akan di gunakan dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Seleksi item dilakukan berdasarkan indeks daya
diskriminasi item atau yang lebih dikenal dengan korelasi item
total. Daya diskriminasi item menurut (Supratiknya 2012)
menyatakan yaitu kefektivan sebuah item dalam membedakan
testi yang secara relative menempati posisi tinggi dan testi yang
secara relative menempati posisi rendah dalam hal kriteria atau
atribut yang sedang menjadi obyek pengukuran.
Seleksi aitem dalam penelitian ini menggunakan batasan rix
sebesar 0,25. Azwar (2013) mengemukakan bahwa pengujian
daya diskriminasi item di lakukan dengan menghitung koefisien
korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala
yang menghasilkan korelasi item total, selain itu item yang
memiliki koefisien korelasi minimal 0,3 memiliki daya beda yang
dianggap memuaskan. Sebaliknya apabila jumlah aitem yang
lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang di inginkan,
maka kita dapat mepertimbangkan untuk menurunkan sedikit
batas kriteria 0,3 – 0,25, sehingga jumlah aitem yang dinginkan
tercapai. Dalam hal ini peneliti menggunakan kriteria batasan
dalam pemilihan item dengan rix ≥ 0,25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3 Distribusi Item Setelah pengujian
Skala Kesejahteraan psikologis
Keterangan : * Item Gugur
3. Reliabilitas Alat ukur
Pada penelitian ini peneliti menggunakan koefisien
konsistensi internal sebagai relibilitas skala penelitian ini. koefisien
konsistensi internal adalah Koefisien yang didasarkan pada
hubungan antar skor pada kelompok-kelompok item dalam tes pada
sekolompok subjek Supratiknya (2012). Azwar (1999) mneyatakan
dalam pendekat konsistensi internal prosedurnya hanya
mememerlukan satu kali pengerjaan tes oleh sekelompok individu
sebagai subjek (single trial administration). Rumus mencari
konsistensi internal menggunakan Alpha croncbach dengan
menggunakan SPSS for windows version 21. Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai reliabilitas dari kesejahteraan psikologis menurut
No Dimensi Favorable Unfavorable Total aitem
1 Otonomi 3,24,36,38,45,52,
54,86,
7,
15,*29,62*,71*,90
14
2 Penguasaan
Lingkungan
4,79, 53, 93, *10,
32,18,41
35, *87, 57, 25, *8,
13, 48, 75
16
3 Pertumbuhan Diri *82,* 68, *73, 58,
65, 92, 1, 21, 37,
50
26, 5, 11, *39,56,
77, 72, *63
18
4 Relasi positif
dengan orang lain
2,*6, 16,
33,51,*64,80,70
9, 19,
40,55,*83,91,*66,*
74,
16
5 Penerimaan diri *17, 12, *30, 42,
59, 89, 76, 85
14, 23, *34, *81,
67,88, 78,*60
16
6 Tujuan Hidup 94,*69,84,20, 28,
46,
47, 44, 49, 61,* 43,
*31, 22, *27,
14
Jumlah total aitem 49 46 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
masing –masing dimensinya sebelum seleksi aitem adalah. Dimensi
pertumbuhan diri memperoleh skor alpha croncbach 0,708,
dimensi penerimaan diri 0,717, dimensi penguasaan diri 0,740,
dimensi relasi dengan orang lain 0,756, dimensi tujuan hidup
0,704, dan dimensi otonomi 0,759. Kemudian setelah uji coba
adalah otonomi 0,837, tujuan hidup 0,788, relasi positif dengan
orang lain 0,796, penerimaan diri 0,816, penguasaan lingkungan
0,780 dan pertummbuhan diri 0,853. Untuk reliabilitas secara
keseluruhan sebelum seleksi aitem peneliti menggunakan koefisien
realibilitas berstrata. Koefisien reliabilitas berstrata menurut
Widhiarso (2011) adalah pengukuran internal konsistensi dengan
melibatkan komponen-komponen tes. Rumus untuk menghitung
koefisien reliabilitas berstrata sebagai berikut
Keterangan = varian butir pada komponen ke-I, = reliabilitas
komponen ke-I, = adalah varian skor total tes, dan didapatkan
hasil 0,730, Sedangkan setelah seleksi aitem didapatkan hasil
0,817.
G. Metode Analisis Data
Dalam analisis data peneliti menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. Menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
(2013). Pada penelitian ini juga dilakukan uji normalitas yang menggunakan
Uji Kolmogorov – Smirnov untuk mengetahui persebaran data yang di
lakukan normal atau tidak. Penelitian ini dalam mengkatagorikan subjek yang
memiliki kategori kesejahteraan psikologis cenderung tinggi dan rendah
dengan menggunakan uji satu sampel (one sampled T test ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Bab IV
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
A. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2016
sampai dengan bulan April 2016. Yaitu dengan mengurus izin penelitian
pada BAPPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian
dilanjutkan dengan mengurus izin pada Dinas Badan Penanaman Modal
Kabupaten Kulon Progo, yang kemudian mendapatkan izin untuk
menyebar skala pada beberapa sekolah yang ada di kota wates kabupaten
Kulon Progo. Pada tahap penyebaran skala peneliti melakukan penyebaran
data skala pada 8 SD dan 4 SMP di kota wates. Peneliti melakukan
penyebaran data sebanyak 120 skala pada subjek, kemudian yang
mengembalikan hanya 90 skala setelah di periksa terdapat 85 skala serta
dapat di gunakan.
B. Deskripsi subjek peneilitan
1. Usia
Pada penelitian ini usia subjek penelitian terdiri rentang umur
antara 24 tahun sampai dengan 60 tahun. Dan di sajikan dalam tabel
dan grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Grafik 1. Rentang usia data pnelitian
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan Jenis Kelamin dalam penelitian ini subjek yang
berjenis kelamin Perempuan Terdapat sebanyak 47 dan yang berjenis
kelamin laki-laki 38. Dengan penjelasan dalam grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Grafik 2. Jenis kelamin data penelitian
3. Status Pernikahan
Berkaitan dengan status pernikahan data yang di dapatkan dari
subjek terdapat 59 memiliki status sudah menikah dan 26 belum
menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Grafik 3. Status Pernikahan Data penelitian
4. Lama mengajar
Dari data yang ada pada subjek didapatkan variasi lama
mengajar yang telah di lakukan oleh subjek yaitu dari 1-20 tahun.
Berikut tabel Lama mengajar subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4
Lama Mengajar Data penelitian
Lama mengajar
Jumlah
subjek
1 Tahun 7
2 Tahun 9
3 Tahun 8
4 Tahun 9
5 Tahun 5
6 Tahun 6
7 Tahun 6
8 Tahun 5
9 Tahun 6
10 Tahun 4
11 Tahun 3
12 Tahun 3
14 Tahun 4
18 Tahun 3
19 Tahun 3
20 Tahun 4
85
5. Status Mengajar
Berdasarkan Status mengajar disekolah yang terdapat pada subjek
data penelitian terdapat 3 kateogri yaitu Sekolah swasta, negeri, dan
keduanya. Hal ini akan di gambarkan mealui grafik berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Grafik 4. Status Mengajar Data Penelitian
6. Pendidikan terakhir
Dalam penelitian ini peneliti juga mengambil data subjek terkait
dengan pendidikan terakhir yang di tempuh. Terdapat 4 jenjang
pendidikan terakhir yaitu SMA , D3, Akta IV, dan S1. Dan
pesebarannya akan di jelaskan dalam grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Grafik 5. Pendidikan Terakhir Data Penelitian
7. Penghasilan Tambahan
Sebagai bagian dari data subjek, peneliti juga memasukan kategori
penghasilan tambahan yang di lakukan oleh subjek sebagai bagian dari
deskripsi data subjek. Berikut grafik pengambaran penghasilan
tambahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Grafik 6. Pengahasilan Tambahan data penelitian
8. Keluarga yang di tanggung
Keluarga yang di tanggung merupakan tambahan deskripsi subjek
penelitian yang peneliti tambahkan. Karena memiliki pengaruh
terhadap proses subjek mengelola proses kehidupan didalam keluarga
dan lingkungan sosialnya. Dari data yang diperoleh terdapat bervariasi
data dari yang tidak ada sampai 6 anggota keluarga yang biayanya
harus di tanggung subjek dan di gambarkan dalam tabel dan grafik
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Grafik 7. Keluarga yang di tanggung
C. Uji Normalitas
Digunakan untuk menguji yang digunakan normal atau tidak.
Santoso (2010) uji normalitas adalah melakukan test datau uji apakah data
yang ada sebaran datanya normal. Uji normalitas dapat menggunakan
teknik kolmorgov smirnov, dengan teknik ini suatu data dapat dikatakan
normal ketika memiliki nilai signifikansi atau nilai alpha sebesar 0,05(P>
α 0,05). Hasil uji normalitas di sajikan pada tabel beikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skortotal
N
85
Normal Parametersa,b
Rata-rata
205,41
Std. Deviation
17,972
Most Extreme
Differences
Absolute
,088
Positive
,084
Negative
-,088
Kolmogorov-Smirnov Z
,807
Asymp. Sig. (2-tailed)
,533
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa distribusi data normal,
hal itu dikarenakan nilai dari signifikasi (p) 0,533, dan nilai tersebut lebih
besar dari 0,05 (p >0,05 ).
D. Deskripsi data penelitian
1. Rata-rata teoritik dan Empiris
Dari data penelitian yang ada, maka diperoleh data deskripsi skala
kesejahteraan psikologis berdasarkan dimensi-dimensinya yang ada pada
tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 6. Rata-rata teorik dan rata-rata empirik
Varibel
Teoritik empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
kesejahteraan
psikologis 172,5 69 276 205,41 147 256
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai dari rata=rata
teoritik yang dicari dengan rumus µ = ½ (skor maksimal item + skor
minimal item) jumlah item, dan didapatkan hasil 172,5. Sedangkan rata-
rata empiris adalah rata-rata dari nilai total kesejahteraan psikologis, dan
diperoleh hasil 205,41. Pada tabel terlihat perbedaan antara rata-rata
teoritik dan rata-rata empiris, dimana nilai rata-rata empiris lebih besar
dari rata-rata teoritik. Hal ini menunjukan bahwa ksejahteraan psikologis
guru honorer cenderung tinggi.
Dengan adanya perbedaan rata-rata empiris kesejahteraan
psikologis lebih tinggi daripada rata-rata teoritik. Maka perlu dilakukan uji
T sample tunggal (one sample T test) untuk melihat signifikansi perbedaan
antara rata-rata teoritik dan empiris, hal tersebut di sajikan dalam tebel
berikut ini.
Tabel 7. Uji T rata-rata teoritik dan empiris
One-Sample Test
Test Value = 172.5
t Df Sig. (2-
tailed)
Rata-
rataDifference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
KP total 16,884 84 ,000 32,912 29,04 36,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikan yaitu 0,000
(P<0,05) hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara
rata-rata teoritik dan rata-rata empiris (perbedaan rata-rata32,912). Dari
hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa subjek memiliki
kesejahteraan psikologis yang cenderung cukup tinggi.
E. Analisis data
Berikut ini akan dipaparkan analisis data perdimensi kesejahteraan
psikologis, yaitu otonomi,tujuan hidup,penerimaan diri,relasi positif
dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan pertumbuhan diri.
a. Dimensi otonomi
Data dimensi otonomi dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8
Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi otonomi
Dimensi
Teoritik empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
sd
Otonomi 27,5 11 44 30,5 22 39
4,1
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan
rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini
menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang
tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rataempiris = 30,5 > rata-
ratateoritik 27,5 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rataempiris di uji
dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang
akan di sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 9. Uji t rata-ratateoritik dan rata-rataempiris
dimensi otonomi
Test Value = 27.5
t Df Sig. (2-tailed) Rata-
rataDifference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
otonomi 7,357 84 ,000 3,312 2,42 4,21
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai
signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik
dengan perbedaan mean= 3,31. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang cukup tinggi
pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran
data. Kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan
batas nilai uji rata-rata empirik. Pada nilai < 30,5 masuk dalam
kategori rendah dan > 30,5 masuk dalam kategori tinggi. Berikut
kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Grafik 8. Sebaran Data Dimensi Otonomi
Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan
membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata
kelompok yaitu 30,5. Subjek yang nilainya kurang dari 30,5 di
masukan kedalam katagori kelompok dengan otonomi rendah dan
subjek yang lebih dari 30,5 masuk dalam katagori kelompok
otonomi tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 26
subjek , sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 59 subjek.
Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama
memiliki kecenderungan positif dimensi otonomi pada
kesejahteraan psikologis.
Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi otonomi yang
memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan
perbedaan reaksi subjek terhadap kontrol diri dan bebas mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sikap diri terkait kesejahteraan psikologis mereka. Meskipun kedua
kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan
nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang
positif pada dimensi otonomi daripada kelompok subjek dengan
dimensi otonomi yang lebih rendah.
b. Dimensi Tujuan Hidup
Data dimensi tujuan hidup dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 10
Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi tujuan hiup
Dimensi
Teoritik empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
sd
Tujuan hidup 25 10 40 29,6 20 37
3,5
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan
rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini
menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh
terhadap tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rataempiris =
29,6 > rata-ratateoritik 25 ).
Perbedaan antara rata-rata teoritik dan rata-rata empiris di
uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang
akan di sajikan pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 11. Uji T dimensi tujuan hidup
Test Value = 25
t Df Sig. (2-
tailed)
Rata-
rataDifference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
tujuanhidup 12,064 84 ,000 4,647 3,88 5,41
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai
signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik
dengan perbedaan mean= 4,64. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi tujuan memberikan pengaruh yang cukup tinggi
pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran
data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-
rataempirik. Katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek
kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 29,6,
jika nilai <29,6 masuk dalam kategori rendah dan >29,6 masuk
dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada
grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Grafik 9. Kategorisasi dimensi Tujuan Hidup
Pada grafik di atas terlihat perbedaan kecenderungan
kelompok dimensi otonomi yang memiliki kategori nilai tinggi
maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi perasaan
subjek terhadap keyakinan akan target -target dan tujuan hidup
terkait kesejahteraan psikologis mereka. Meskipun kedua
kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan
nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan
yang positif pada dimensi tujuan hidup daripada kelompok subjek
dengan dimensi tujuan hidup yang lebih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c. Deskripsi Dimensi Penerimaan diri.
Data dimensi Penerimaan diri dapat di lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 12. Rata-rata teoritik dan rata-rata empiris
dimensi penerimaan diri
Dimensi
Teoritik Empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
Sd
Penerimaan diri 27,5 11 44 34,4 22 43
4,0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan
rata-rata empiris lebih besar dari rata-rata teoritk yang ada (rata-
rata empiris = 34,4 > rata-rata teoritik 27,5 ).
Perbedaan antara rata-rata teoritik dan rata-rata empiris di
uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang
akan di sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 13
Uji t test dimensi penerimaan diri
Test Value = 27.5
T df Sig. (2-
tailed)
Rata-
rataDifferen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
penerimaan 15,525 84 ,000 6,900 6,02 7,78
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai
signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik
dengan perbedaan mean= 6,90. Hasil tersebut dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bahwa dimensi penerimaan diri memberikan pengaruh yang cukup
tinggi pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran
data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-
rataempirik. Jika nilai <34,4 masuk dalam kategori rendah dan
>34,4 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang
disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada
grafik sebagai berikut.
Grafik 10. Kategorisasi dimensi penerimaan diri
Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan
membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata
kelompok yaitu 34,4. Subjek yang nilainya kurang dari 34,4 di
masukan kedalam katagori kelompok dengan Penerimaan diri
rendah dan subjek yang lebih dari 34,4 masuk dalam katagori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kelompok penerimaan diri tinggi. Kelompok dengan kategorisasi
rendah sebanyak 41 subjek, sedangkan dengan kategorisasi tinggi
sebanyak 44 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan
ini sama–sama memiliki kecenderungan positif pada kesejahteraan
psikologis.
Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi penerimaan
diri yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut
merupakan perbedaan reaksi perasaan subjek akan penerimaan
dirinya dan sikapnya terkait kesejahteraan psikologis mereka.
Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi
kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap
dan perasaan yang positif pada dimensi penerimaan diri daripada
kelompok subjek dengan dimensi diri yang lebih rendah.
d. Data deskripsi dimensi relasi positif dengan orang lain.
Data dimensi relasi positif dengan orang lain dapat di lihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 14. Rata-rata teoritik dan rata-rata empiris
dimensi relasi positif dengan orang lain
Dimensi
Teoritik Empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
Sd
Relasi positif
dengan orang lain 27,5 11 44 32,9 22 42
4,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan
rata-rata empiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini
menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang
tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rataempiris = 32,9 > rata-
ratateoritik 27,5 ).
Peneliti juga menggunakan uji satu sampel (one sample t
test ) untuk melihat signifikansi dan mean differance pada rata-rata
teoritik dan rata – rata empiric, yang akan di sajikan pada tabel
berikut ini.
Tabel 15. Uji T test Dimensi relasi positif
Test Value = 27.5
T Df Sig. (2-
tailed)
Rata-
rataDiffer
ence
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Relasi 12,281 84 ,000 5,429 4,55 6,31
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai
signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik
dengan perbedaan mean= 5,42. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi Relasi positif dengan orang lain memberikan
pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran
data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-
rataempirik. Jika nilai <32,9 masuk dalam kategori rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
>32,9 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang
disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada
grafik sebagai berikut.
Grafik 11. Kategorisasi dimensi relasi positif dengan orang lain
Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan
membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata
kelompok yaitu 32,9. Subjek yang nilainya kurang dari 32,9 di
masukan kedalam katagori kelompok dengan Relasi positif dengan
orang lain rendah dan subjek yang lebih dari 32,9 masuk dalam
katagori kelompok relasi positif dengan orang lain yang cukup
tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 39 subjek,
sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 46 subjek.
Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama
memiliki kecenderungan positif pada kesejahteraan psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi relasi positif
yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut
merupakan perbedaan reaksi perasaan subjek akan kepercayaan
dan afektif dengan orang lain yang terkait kesejahteraan
psikologis dirinya. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan
yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi
cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi
relasi positif dengan orang lain daripada kelompok subjek dengan
dimensi relasi positif dengan orang lain yang lebih rendah.
e. Data deskriptif dimensi penguasaan lingkungan
Data dimensi Penguasaan Lingkungan dapat di lihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 16. Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris
Penguasaan Lingkungan
Dimensi
Teoritik Empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
Sd
Penguasaan
Lingkungan 32,5 13 52 37,4 26 51
4,0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan
rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini
menunjukan bahwa dimensi penguasaan lingkungan memberikan
pengaruh yang tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-
rataempiris = 37,4 > rata-ratateoritik 32,5 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rata empiris di
uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang
akan di sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 17. Uji t test Penguasaan lingkungan
Test Value = 32.5
T Df Sig. (2-
tailed)
Rata-rata
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Penguasaan 11,680 84 ,000 4,935 4,09 5,78
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai
signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik
dengan perbedaan mean= 4,93. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi Penguasaan lingkungan memberikan pengaruh
yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran
data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rata
empirik. Pada nilai <37,4 masuk dalam kategori rendah dan >37,4
masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan
pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Grafik 12. Kategorisasi dimensi penguasaan lingkungan
Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan
membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata
kelompok yaitu 37,4. Subjek yang nilainya kurang dari 37,4 di
masukan kedalam katagori kelompok Penguasaan lingkungan yang
rendah dan subjek yang lebih dari 37,4 masuk dalam katagori
kelompok penguasaan lingkungan yang tinggi. Kelompok dengan
kategorisasi rendah sebanyak 46 subjek, sedangkan dengan
kategorisasi tinggi sebanyak 39 subjek. Kelompok kelompok yang
dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif
pada kesejahteraan psikologis.
Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi penguasaan
lingkungan yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah
tersebut merupakan perbedaan reaksi subjek akan sikap serta
tindakan dirinya dalam mengkontrol lingkungan sekitarnya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mampu mengatur kegiatan dirinya yang terkait dengan
kesejahteraan psikologis dirinya. Meskipun kedua kelompok
memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang
lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif
pada dimensi penguasaan lingkungan daripada kelompok subjek
dengan dimensi penguasaan lingkungan yang lebih rendah.
f. Data deskripsi dimensi pertumbuhan diri
Analisis data dimensi yang terakhir adalah dimensi
pertumbuhan diri. Berikut disajikan tabel hitung rata-rata teoritik
dan rata-rata empiric pada dimensi pertumbuhan diri di bawah ini.
Tabel 18. Rata-rata teoritik dan rata-rata empiris
Pertumbuhan Diri
Dimensi
Teoritik Empiris
rata-
rata x min x max
rata-
rata x min x max
Sd
Pertumbuhan diri 32,5 13 52 40,1 26 51
4,5
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan
rata-rata empiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini
menunjukan bahwa dimensi pertumbuhan diri memberikan
pengaruh yang tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rata
empiris = 40,1 > rata-rata teoritik 32,5 ).
Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rataempiris di uji
dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang
akan di sajikan pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 19. Uji t test dimensi Pertumbuhan Diri
Test Value = 32.5
t Df Sig. (2-
tailed)
Rata-
rataDifference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
pertumbhan 15,472 84 ,000 7,688 6,70 8,68
Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai
signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik
dengan perbedaan mean= 7,68. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa dimensi pertumbuhan diri memberikan pengaruh yang
cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.
Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran
data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-
rataempirik. Jika nilai <40,1 masuk dalam kategori rendah dan
>40,1 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang
disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada
grafik sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Grafik 13. Kategorisasi dimensi pertumbuhan diri
Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan
membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata
kelompok yaitu 40,1. Subjek yang nilainya kurang dari 40,1 di
masukan kedalam katagori kelompok pertumbuhan diri yang
rendah dan subjek yang lebih dari 40,1 masuk dalam katagori
kelompok pertumbuhan diri yang tinggi. Kelompok dengan
kategorisasi rendah sebanyak 47 subjek, sedangkan dengan
kategorisasi tinggi sebanyak 38 subjek. Kelompok kelompok yang
dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif
pada kesejahteraan psikologis.
Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi pertumbuhan
diri yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut
merupakan perbedaan reaksi perasaan dan pemikiran subjek akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
sikap terhadap kesadaran potensi diri, dan pentingnya
keterbukaan akan hal-hal baru terkait kesejahteraan psikologis
dirinya. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama,
tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung
memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi
pertumbuhan diri daripada kelompok subjek dengan dimensi
pertumbuhan diri yang lebih rendah.
F. Analisis Tambahan
Faktor usia
Berdasarkan deskripsi data subjek di atas, diketahui bahwa
rentang umur subjek penelitian berada diantara 25-50 tahun keatas.
Peneliti akan mencoba melihat rentang umur mana yang memiliki
kesejahteraan psikolgis yang tinggi. Peneliti membagi menjadi 2
kategori rentang usia yaitu dewasa awal (20 tahun sampai 35
tahun) dan dewasa tengah (35 tahun keatas sampai 50 tahun keatas)
Berikut ini akan digambarkan deskripsi terkait usia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel
Mean teoritik dan mean empirik
dewasa awal dan dewasa tengah
Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat perbedaan antara
mean teoritik dan mean empiris antara dewasa awal dan dewasa
tengah memiliki perbedaan ( mean dewasa awal= 200,82 , mean
dewasa tengah 210,46 mean teoritik 172,5).
Tabel 21 uji one sampel t test
One-Sample Test
Test Value = 172.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
dewasaawal 9,397 43 ,000 28,318 22,24 34,40
dewasatengah 17,173 40 ,000 37,963 33,50 42,43
Dari data di atas diketahui bahwa nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 (P>0,05). Santoso (2010) menyebutkan bahwa jika
p lebih besar daripada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
yang kita miliki tidak berbeda secara signifikan dengan data virtual
yang normal, berarti kita memiliki sebaran data yang normal juga.
perbedaan mean antara dewasa awal dengan dewasa akhir. Hal ini
Faktor usia
Teoritik Empiris
mean x min x max mean x min x max
Dewasa awal
172,5 69 276
200,82 147 239
Dewasa madya 210,46 187 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengindikasikan bahwa faktor usia pada dewasa awal dan tengah
cenderung positif terhadap kesejahteraan psikologis.
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kategori umur
dewasa tengah memiliki kecenderung yang tinggi dalam
kesejehateraan psikologis. Hal itu sesuai dengan pendapat dari ryff
(2014) perkembangan kesejahteraan psikologis terus berkembang
seiring pertambahan usia
a. Faktor jenis kelamin
Berdasarkan data demografis subjek yang peneliti berusaha untuk
melihat subjek jenis kelamin apa yang memiliki kesejahteraan
psikologis apa yang paling tinggi. Berikut tabel mean teoritik dan
mean empirik data berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 22 mean teoritik dan mean empirik
Dari tabel diatas di ketahui bahwa mean empirik pada jenis
kelamin perempuan lebih tinggi dari mean teoritik , sedangkan pada laki-
laki mean teoritiknya lebih tinggi daripada mean empiriknya. Maka dari
Faktor usia
Teoritik Empiris
mean x min x max mean x min x max
Perempuan
172,5 69 276
175,71 157 215
Laki-laki 166,69 120 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
itu dapat dikatakan bahwa perempuan memiliki kesejahteraan psikologis
yang lebih baik daripada laki-laki. Terkait dengan adanya perbedaan
tersebut maka peneiliti pun menggunakan uji independent t test untuk
melihat seberpa besar signifikansi perbedaannya. Berikut tabel uji
independent t test.
Tabel 23 hasil anilisis Kesejahteraan psikologis berdasarakan jenis kelamin
Jenis kelamin Mean Perbedaan
rerata
Nilai t Sig. Keterangan
Laki-laki 175,71 8,816 2,538 0,013
P<0,05
signifikan Perempuan 166,89 8,816 2,390 0,020
Dari data tabel di atas di ketahui bahwa antara laki-laki dan
perempuan terdapat perbedaan yang cukup signifikan hal ini sesuai
dengan penelitian yang di kemukan Ryff (2006) dimana perempuan
memiliki kecenderungan kesejahteraan psikologis yang lebih baik
daripada laki-laki.
b. Faktor lama mengajar.
Berdasarkan data demografis subjek diketahui lama mengajar yang
ada pada subjek bervariasi. Namun untuk mengetahui subjek mana
yang memiliki kesejahteraan psikologis yang cukup tinggi terlihat pada
subjek sessuai dengan lama mengajar nya. Maka dari itu peneliti
membagi 3 kategori sesuai dengan lama mengajarnya. Pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tersebut di mulai dari awal (1-5 tahun) tengah (5-10 tahun) akhir (10
tahun keatas). Dari hasil penelitian terkait dengan lama mengajar di
ketauhi terdapat perbedaan, subjek yang mengajar pada kategori awal
cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang cukup rendah,
sedang kan subjek yang mengajar pada fase tengah cukup baik, dan
subjek yang mengajar pada fase akhir memiliki kesejahteraan
psikologis cukup tinggi. Berdasarakan uji anova didapatkan hasil
bahwa terdapat perbedaan antara guru honor yang mengajar di fase
awal, tengah, dan akhir. Hasilnya guru honor yang mengajar pada fase
akhir memiliki kecnederungan kesejahteraan psikologis yang tinggi
daripada guru honor yang mengajar pada fase tengah dan awal. Berikut
tabel statistik nya.
Tabel 25 hasil analisis kesejahteraan psikologis berdasarkan masa mengajar
Masa
kerja
N Rerata Homogenitas Anova Pebedaan
rerata
Ket
Awal 38 168 F=0,701
P= 0,477
P>0,05 dan F
mendekati 1 =
data homogen
dan dari satu
varian yang
sama
F= 3,163
P= 0,047
P<0,05
ada
perbedaan
-3,963
-11,100
Awal-
tengah
Awal-
akhir
Tengah 27 171,96 3,963
-7,137
Tengah
– awal
Tengah
– akhir
Akhir 20 179,10 7,137
11,100
Akhir
–
tengah
Akhir-
awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
c. Guru honor SD dan Guru Honor SMP
Berikut ini akan di sajikan berupa anailis tentang perbedaan
kesejahteraan psikologis guru honor yang mengajar pada jenjang SD
dan guru honor yang mengajar pada jenjang SMP. Diketahui bahwa
jumlah guru honor SD sebanyak 45 subjek, dan guru honor SMP
sebanyak 40 subjek. Peneliti ingin melihat perbedaan kesejahteraan
psikologis pada guru jenjnag pendidikan apa yang memiliki
kecenderungan lebih baik.
Berdasarkan uji independent t test yang telah di lakukan untuk
meilhat perbedaan kesejahteraan psikologis antara guru honor SD dan
SMP. Didapatkan hasil bahwa ada perbedaan secara signifikan antara
guru SD dan SMP hal tersebut terlihat dari nilai P < 0,05. Rerata dari
guru honor sd cenderung tinggi yaitu 176,96 daripada guru honor SMP
yaitu 166,96. Akan tetapi berdasarkan sebaran data dari subjek bukan
berasal dari data yang homogen, hal ini terlihat dari levene’s test for
equality of variance nya tidak signifikan yaitu 0,237 = P<0,5. Berikut
tabel hasil uji independent t test dan levene’s test .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 25 Hasil analisis berdasarkan Mengajar di tingkat pendidikan
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
guruhonor
Equal
variances
assumed
1,136 ,290 3,011 83 ,003 10,239 3,401 3,475 17,003
Equal
variances
not
assumed
2,963 72,455 ,004 10,239 3,455 3,352 17,126
d. Faktor status pernikahan
Berdasarkan data demografis berdasarkan status pernikahan di ketahui
subjek memiliki 2 kategori yaitu sudah menikah dan belum menikah,
maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana terkait status
pernikahan yang ada pada subjek.
Berdasarkan hasil analisis terkait dengan status pernikahan
diketahui bahwa ada perbedaan secara signifikan antara subjek yang
sudah menikah dengan subjek yang belum menikah. Hal ini terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dari nilai signifikansinya P < 0,05. Selain itu pada sebaran data yang
ada berdasarkan hasil uji levene’s test diketahui bahwa subjek berasal
dari sebaran data yang homogen karena hasil P< 0,5.
Tabel 26 Hasil analisis berdasarkan status pernikahan
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Status
pernikahan
Equal
variances
assumed
10,943 ,001 3,073 82 ,003 11,276 3,669 3,977 18,575
Equal
variances
not
assumed
2,512 32,404 ,017 11,276 4,489 2,137 20,415
G. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tentang
kesejahteraan psikologis guru honor SD dan SMP di Kota Wates. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa secara keseluruhan kesejahteraan
psikologis guru honor memiliki kecenderung tinggi, hal tersebut dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dari nilai rata-rata empiris yang lebih besar dari rata-rata teoritik
(205>172,5). Hal ini juga di dukung oleh berdasarkan hasil analisis
deskriptif tiap dimensi yang ada pada kesejahteraan psikologis yang ada
pada guru honor juga mendapatkan hasil mean empirik yang cukup tinggi.
Dimensi yang paling menonjol dari dimensi yang lain adalah
dimensi pertumbuhan diri. Dimensi pertumbuhan diri ini mencoba
memgambarkan tentang kemampuan individu yang memiliki
kesedaran diri untuk terus berkembang serta terbuka terhadap potensi
hal-hal baru yang ada dalam dirinya. Berdasarkan informasi dari
beberapa orang tua murid bahwa guru yang mengajar anak mereka
sudah cukup memiliki potensi, karena guru cukup komunikatif dan
mau terbuka dengan pihak orang tua tentang system pembelajaran.
Keterbukaan serta komunikatifnya guru honor cukup penting guna
mengembangkan system pembelajaran yang mereka miliki. Sejalan
dengan hal tersebut Supriadie (2012) menyatakan bahwa keahlian
berkomunikasi bukan hanya penting untuk mengajar , tetapi juga untuk
berinteraksi dengan orang tua murid. Pendapat dan informasi yang ada
hal tersebut menjadi salah satu pendorong dimensi ini cenderung
menonjol.
Dimensi lain yang cukup menonjol dalam penelitian ini adalah
dimensi penguasaan lingkungan. Pada dimensi ini menjelaskan akan
kemampuan seorang individu dalam mengkontrol kegiatan dirinya dan
mampu memberikan peluang yang efektif untuk menguasai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
mengelola kondisi lingkungan sekitarnya dengan baik. Berdasarkan
informasi subjek untuk mengisi kekurangan dari jam mengajar yang
harus ditempuh beberapa subjek pun mengajar di tempat yang berbeda,
dan hal itu cukup membuat mereka kelelahan tetapi cukup
menyenangkan karena mereka dapat bertemu dengan siswa yang
bermacam-macam. Cruicshank,Jenkins,dan Metcalf (2014)
menjelaskan bahwa guru yang cekatan dan memusatkan diri pada
belajar adalah sosok yang menekankan dan memusatkan aktivitas kelas
pada tugas-tugas yang cenderung membantu siswa dalam belajar, ia
mampu mengarahkan perilakunya sendiri dan perilaku para siswanya
pada kesuksesan dan pencapaian pada efiseensi hasil belajar yang
jelas. Kemampuan yang ada pada guru tersebut lah yang menjadi
factor dimensi penguasaan lingkungan cenderung cukup tinggi.
Dimensi lain yang cukup tinggi adalah dimensi penerimaan diri.
Pada dimensi ini mengambarkan tentang individu yang memiliki
kemampuan untuk menyadari dan menerima kelebihan dan kekurangan
yang ada dalam dirinya. Berdasarkan informasi dari beberapa orang
tua murid dan guru honor, bahwa dalam beberapa waktu guru cukup
menerima masukan serta pendapat tentang cara pembelajaran dan
pengajaran yang dilakukan, hal ini terkait dengan bagaimana siswa
memahami pelajaran-pelajaran yang di ajarkan, karena ketika siswa
kurang memahami subjek akan berusaha untuk menjelaskan dan
mengajar dengan sebaik mungkin. Menurut Valli dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Cruicshank,Jenkins,dan Metcalf (2014) mendeskripsikan guru yang
reflektif sebagai mereka yang memiliki kemampuan melihat kembali
kebelakang pada pengajaran dan pembelajaran didalam kelas mereka,
membuat penilaian dan mengubah perilaku pengajaran mereka sebagai
hasilnya. Hal ini menjadi factor pendorong yang membuat dimensi ini
cukup tinggi.
Dimensi yang juga cukup tinggi adalah dimensi relasi positif pada
orang lain. Pada dimensi ini mengambarkan tentang seorang individu
yang memiliki kehanggatan, kedekatan, dan kepercayaan terhadap
orang lain yang ada di sekitarnya. Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari beberapa murid diketahui bahwa beberapa guru yang
ada di sekolah mereka memiliki kedekatan dengan murid-murid yang
lain, dan selalu berusaha untuk membantu mereka ketika menemukan
kesulitan dalam pelajaran. Sesuai dengan pendapat dari suyanto &
Djihad (2012) untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal, guru
pun memberikan bimbingan kepada siswa dengan berupaya untuk
memahami kesulitan belajar yang dialami siswa beserta
latarbelakangnya, sekaligus memberikan bantuan untuk mengatasinya
sebatas kemampuan serta kewenagannya. Kedekatan serta perasaan
ingin membantu dalam mengembangkan siswa didiknya yang menjadi
salah satu faktor yang membuat dimensi ini juga cenderung cukup
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dimensi yang lain yang lebih menonjol dari dimensi tujuan hidup
adalah dimensi otonomi. Pada dimensi otonomi mengambarkan
bagaimana kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan yana ada
pada dirinya dan kemampuan individu dalam membuat keputusan
tanpa pengaruh dari tekanan yang ada di sekitarnya. Berdasarkan
informasi dari subjek ketika mereka memberikan evaluasi terkait
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, berdasarkan hasil
pembelajaran siswa itu sendiri dan obejctivitas, tanpa pengaruh dari
orangtua maupun pihak sekolah. Sependapat dengan subjek di atas
mulyasa (2007) menuturkan hal penting untuk diperhatikan adalah
penilaian dilakukan secara adil, karena penilaian yang adil dilakukan
secara menyeluruh, memiliki kriteria, menggunakan instrument yang
tepat, dilakukan dalam kondisi yang tepat, dan tidak terpengaruh oleh
factor keakraban, sehingga mampu menunjukan prestasi atau hasil
sebagaimana adanya. Informasi dan pendapat tersebut menjadi factor
pendorong yang membuat dimensi otonomi ini cukup menonjol dari
dimensi tujuan hidup.
Kesejahteraan psikologis yang cenderung rendah dari dimensi-
dimensi yang lain adalah dimensi tujuan hidup. Pada dimensi ini
menekankan tentang seseorang individu yang memiliki perasaan
terarah, dan mampu memaknai arti hidup ini. Selain itu individu juga
mampu memberikan tujuan dan membuat target-target dalam
kehidupan. Berdasarkan informasi yang di dapatkan terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
target-target dalam yang ingin di capai dalam hal mengajar. Subjek
menyebutkan bahwa dalam mengajar mereka cenderung untuk lebih
menerapkan target keberhasilan anak didik mereka dalam menempuh
ujian maupun memahami mata pelajaran yang ada. Selain itu, terkait
dengan pemaknaan status perkerjaan mereka yang menjadi guru,
subjek menjawab bahwa menjadi guru adalah pilihan dirinya, pilihan
tersebut hadir karena subjek senang untuk mengajar dan mendidik
anak anak, karena hal itu terlihat menyenangkan. Kebahagian atau
kesenangan.
Selain itu peneliti juga melakukan ananlisis terkait dengan faktor
demografis yang ada pada subjek penellitian . peneliti melakukan
analisis terkait dengan ; usia, jenis kelamin, lama mengajar, status
pernikahan, dan guru yang mengajar pada tingkatan SD dan SMP.
Berdasarkan anallisis terkait usia pada subjek diketahui bahwa
dewasa tengah memiliki kesejahteraan psikologis yang cenderung
tinggi. Hal itu terlihat dari hasil uji indpendent t test dimana pada
dewasa awal dan dewasa tengah ada perbedaan secara signifikan.
Sesuai dengan yang di kemukakan oleh Ryff (2014) bahwa
kesejahteraan psikologis pada dewasa tengah dan akhir memiliki
kecnderungan yang lebih baik daripada dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Selanjutnya peneliti juga melakukan analisis terkait dengan jenis
kelamin yang ada pada subjek. Berdasarkan hasil analisis data yang
ada diketahui bahwa pada kesejahteraan psikologis yang di miilki oleh
perempuan cenderung labih baik daripada laki-laki. Hal itu sesuai
dengan yang dikemukan oleh ryff (1998) dimana kesejahteraan
psikologis yang dialami oleh perempuan lebih baik dalam mengatasi
tekananan yang ada daripada laki-laki.
Terkait dengan lama mengajar yang di alami oleh subjek .
berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa dalam kesejahteraan
psikologis yang dialami oleh guru honor terkait dengan lama mengajar
, subjek yang lama mengajar pada kategori awal cenderung lebih
rendah secara kesejahteraan psikologisnya daripada subjek kategori
tengah, sedangkan subjek pada kategori akhir subjek cenderung
memiliki kesejahteraan psikologis yang cukup tinggi. Diener (1969)
mengemukakan bahwa individu yang memiliki kesejahteraan pribadi
yang cukup tinggi dipengaruhi oleh status bekerja, dan pekerjaan yang
telah dilalui. Hal ini sesuai dengan ryff (2014) bahwa kesejahteraan
psikologis berdampak baik ketika individu dipengaruhi oleh
pengalaman serta pembelajaran yang didapatkan dalam kegiatannya
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berikutnya terkait dengan status pernikahan yang dialami subjek.
Didapatkan bahwa status subjek yang sudah menikah memiliki
kesejahteraan psikologis yang cenderung baik daripada subjek yang
belum menikah. Seperti yang di kemukakan oleh ryff (1998) bahwa
individu yang telah menikah memiliki kecenderung kesejahteraan
psikologis yang lebih baik karena dipengaruhi oleh tujuan hidup serta
pertumbuhan diri yang ada dalam diri individu.
Terakhir terkait dengan status mengajar pada tingkat pendidikan
yang dilakukan . subjek yang mengajar pada jenjang SD lebih tinggi
kesejahteraan psikologisnya daripada subjek yang mengajar pada
jenjang SMP. Hal ini dipengaruhi oleh karakteristik mengajar yang
berbeda pada subjek yang mengajar pada tingkatan pendidikan yang
ada. Karena dalam mengajar pada tingkat satuan pendidikan guru
honor penting untuk mengetahui karakteristik peserta didik surya
(2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan,
maka didapatkan bahwa kesejahteraan psikologis guru honor di kota wates
memiliki kesejahteraan psikologis yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan mean empiric (205,41) dan mean teoritik (172,5). Yaitu
dimana mean empiric lebih besar dari mean teoritik.
Kesimpulan ini juga diperoleh berdasarkan perhitungan masing-
masing dimensi yang ada dalam kesejahteraan psikologis, dengan hasil
mean empiric lebih besar daripada mean teoritiknya. Selain itu,
perhitungan terhadap kecenderungan dimensi yang lebih tinggi pada
kesejahteraan psikologis guru honor juga memperoleh nilai yang cukup
signifikan, dimana tingkat korelasi antar dimensi terhada kesejahteraan
psikologis juga cukup tinggi dimulai dari , penerimaan diri, pertumbuhan
diri, tujuan hidup, relasi positif dengan orang lain, dan otonomi.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah
penggunaan data demografis subjek yang kurang terperinci dalam
mengkarakteristikan subjek yang ada. Penggunaan instrumental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
test yang ada dalam penelitian ini kiranya perlu di perhatikan lagi
dalam penggunaan serta pembuatan maupun pemilihan aitem yang
ada pada penelitian ini.
C. Saran
1. Untuk Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil survey dan pengisian kuesioner, diketahui bahwa
subjek memiliki kecenderung kesejahteraan psikologis yang cenderung
tinggi. Hal ini perlu di pertahankan dan terus ditingkatkan. Untuk dimensi-
dimensi yang cukup tinggi subjek kiranya terus mempertahankan arah dan
motivasi dirinya dalam mengajar, sehingga dimensi yang cukup tinggi ini
terus dapat bertahan. Selain itu, kiranya hasil penelitian ini membuat
subjek semakin yakin dan terus memantapkan arah dan tujuan dalam
mengajar yang selama ini subjek miliki agar terus memajukan pendidikan
bangsa dan Negara.
2. Untuk peneliti selanjutnya.
Berkaitan dengan keterbatasannya penelitian ini, disarankan untuk
peneliti selanjutnya untuk lebih spesifik lagi dalam membahas data
demografi dan aspek-aspek yang terkandung didalamnya. Selain itu, untuk
pengawasan dalam pengambilan data disarankan untuk lebih dari satu
orang dalam pengawasan pengambilan data ketika tempat yang cukup
terpisah. Selain itu, jumlah aitem dalam penelitian juga perlu di
pertimbangkan karena terkait dengan pekerjaan subjek yang cukup sibuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sehingga beberapa subjek cukup lama dalam mengembalikan skala data
penelitian. Terkait dengan data demografi kiranya pada penelitian
selanjutnya lebih menspesifikan lagi data demografi yang ada seperti
sertifikasi guru, keikutsertaan dalam kegiatan seminar atau musyawarah
guru, maupun domisili subjek tersebut tinggal. Hal ini dimaksudkan untuk
dapat mengali lebih dalam terkait permasalah penerimaan reward yang
sekarang sudah mulai di lakukan kembali oleh pemerintah, dan pengaruh
lingkungan yang cukup tinggi.
3. Untuk pemerintahan kota wates.
Terkait dengan hasil penelitian dimana kesejahteraan psikologis guru
honor yang cenderung tinggi pada tiap dimensinya. Akan tetapi pada
dimensi tujuan hidup yang cenderung masih berada paling rendah daripada
dimensi yang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk pemerintah kota wates
kiranya juga perlu memperhatikan terkait dengan keberlangsungan hidup
dari guru itu sendiri, dengan semakin berkembangannya dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada, perlu diperhatikan juga terkait
dengan perkembangan guru itu sendiri. Perkembangan ini terkait dengan
meratanya dan terus diadakannya pelatihan serta uji kompetensi yang
menyeluruh di kalangan guru, serta peningkatan kesejahteraan serta
pengangkatan jabatan bagi guru yang berstatus honor karena penting untuk
keberlangsungan dunia pendidikan itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Daftar pustaka
Azwar saifudin (2012) Penyusunan Skala Psikologi . Pustaka pelajar. Yogyakarta
Azwar saifudin (1997) Reliabilitas dan Validitas . Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Cruickshank.R.donald, Jenkins B.D, Metscaff.K.K. (2012) Perilaku Mengajar
edisi 6 buku 2. Salemba. Jakarta
Huppert A Felicia (2009) psychological Well Being : Evidance regarding its
causes and consequences. Journal compilation international association of
applied psychology Applied Psychology: health and wellbeing 137-164.
Blackwell publishing ltd. Malden USA
Kunandar (2008) Guru Profesional “ Implementasi KTSP dan Sukses dalam
sertifikasi guru” . Rajawali Press. Jakarta Utara.
Mulyasa.E. (2007) Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya.
Bandung,Jawa barat.
Mulyasa.E. (2010) Menjadi Guru Profesional “menciptakan pembelajaran kreatif
dan menyenangkan”. Rosda. Bandung,Jawa barat.
Ryff, Carol D. (1995). Psychological Well-Being in Adult Life. Current
Directions in Psychological Science, Vol. 4, No. 4 (Aug., 1995), pp. 99-104.
Ryff, Carol D., (2014). Psychological Well-Being Revisited: Advances in the
Science and Practice Eudaimonia. PsychotherPsychosom2014;83:10-28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Ryff, Carol D., dan Keyes, Corey Lee M. (1995). The Structure of Psychological
Well-Being Revisited.Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 69,
No. 4, 719-727.
Ryff, Carol D., dan Singer, Burton. (1996). Psychological Well-Being: Meaning,
Measurement, and Implications for Psychotherapy Research.
PsychotherPsychosom1996;65:14-23.
Ryff,Carol,D (1989) Happiness Is EverythingOr Is It? Explorations On The
Meaning Of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social
Psychology. Vol. 57, No. 6,1069-1081. American Psychological Association,
Inc.
Sagala Syaiful (2006) Administrasi Pendidikan Kontemporer . Alfabeta. Bandung
. Jawa Barat
Santoso singgih (2012) aplikasi statistic non parametric. Elexmedia komputindo.
Jakarta.
Santoso singgih (2014) statistic parameterik “konsep dan aplikasi spss”.
Elexmedia komputindo. Jakarta.
Santoso, Agung. (2010). StatistikUntukPsikologi, Dari Blog MenjadiBuku.
Yogyakarta :UniversitasSanata Dharma.
Santrock W Jhon. Life- Span Develompment “ Perkembangan Masa-Hidup” .
Erlangga. Jakarta
Santrock, John W. (2012). Life-Span Development :Perkembangan Masa-
HidupEdisi Ke-13Jilid 2. Ed. Novietha I. Sallama. Jakarta : PT
GeloraAksaraPratama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Siregar Sofyian ( (2013) Metode Penelitian Kuantitatif “dilengkapi dengan
perbandingan perhitungan manual &SPSS”. Kedcana media group. Jakarta
Timur.
Slavin e Robert (2011) Psikologi Pendidikan “Teori dan Praktik”. Indeks. Jakarta
Sudarma Momon 2013)profesi guru; dipuji, dikritisi, dan dicaci. Rajagrafindo
persada. Jakarta
Supardie Didi (2010) komunikasi pembelajaran . Rosdakarya. Bandung
Supraktiknya, A. (2014). PengukuranPsikologis. Yogyakarta :UniversitasSanata
Dharma.
Surya Mohamad (2013) Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi “dari guru untuk
guru”. Alfabeta, Bandung , Jawa Barat.
Susanto ahmad (2013) teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar. Kencana
prenada media group. Jakarta timur
Suyanto, Djihad (2012) Bagaimana menjadi calon guru dan guru professional.
Multi pressindo. Yogyakarta
http://datahukum.pnri.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=categ
ory&download=1458:ppno48th2005
Neneng zubaidah, 26 november 2014, “gaji guru honorer segera di naikan” online.
(http://nasional.sindonews.com/read/929172/149/gaji-guru-honorer-segera-
dinaikkan-1416976101 di akses tanggal 11 agustus 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
http://kamusbahasaindonesia.org/guru honorer
http://sa.itb.ac.id/Ketentuan%20Lain/UUNo142005(Guru%20&%20Dosen).pdf
http://www.bkn.go.id/in/profil/unit-kerja/organisasi-deputi-kinerja-dan-
perundangan/direktorat-peraturan-perundang-undangan/kumpulan-
peraturan/finish/51/658.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 1
Skala Kesejahteraan Psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kata Pengantar
Bapak/Ibu/Saudara/I yang terhormat
Perkenankanlah saya meminta kesediaan dan waktunya untuk
mengisi skala penelitian yang saya susun guna menyelesaikan tugas akhir
saya di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam skala penelitian ini saya hendak mengetahui apakah ada
kesejahteraan secara psikologis guru-guru SD dan SMP yang berstatus
honorer di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Jawaban yang Anda berikan akan memberi kontribusi berharga
bagi peneliti dan akan digunakan bagi penelitian ini . Oleh karena itu,
Anda di mohon untuk menjawab pernyataan yang ada dalam skala ini
sesuai dengan keadaan, pikiran, perasaan yang sebernarnya. Saya mohon
anda untuk menjawab setiap pernyataan yang ada, dan jangan sampai ada
yang terlewatkan.
Atas perhatian, dan kesediaan waktu yang anda berikan untuk
mengisi skala ini dengan lengkap serta sebenar-benarnya, Saya ucapkan
terima kasih.
Hariyono Teguh S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Identitas
Nama : ________________________
Umur :_____ Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *
Status pernikahan : Sudah menikah / Belum Menikah *
Lama Mengajar : ______ Tahun/Bulan
Pendidikan terakhir : _______
Apakah ada penghasilan tambahan : Ya/ tidak *
Status Sekolah * : a. Negeri
b. Swasta
c. Keduanya
Jumlah keluarga yang harus di tanggung :1/2/3/4/5/6/7/8/9 *
Keterangan : * (lingkari yang sesuai dengan diri anda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Petunjuk Pengisian
Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan yang mendeskripsikan keadaan seseorang.
Setiap orang memiliki kondisi atau keadaan yang berbeda. Oleh karena itu, Anda di
mohon untuk mengisi dengan sebenar-benarnya. Skala ini bersifat pribadi, jadi mohon
untuk di jaga kerahasiaanya. Dalam Pernyataan ini tidak ada jawaban salah, sehingga
semua jawaban anda di pernyataan ini di anggap BENAR.
Terdapat empat pilihan yaitu :
Sangat setuju (SS)
Jika Anda sangat sesuai dengan pernyataan.
Setuju (S)
Jika Anda sesuai dengan pernyataan
Tidak Setuju (TS)
Jika Anda tidak sesuai dengan pernyataan
Sangat tidak setuju (STS).
Jika anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan.
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda ( X ) pada .
Contoh
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang sangat pemberani X
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang butuh teman X
@@Selamat mengerjakan@@
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa terus ada yang berkembang
dari pola pikir serta perilaku diri saya.
2 Saya dekat dengan banyak orang dan saya
percaya dengan mereka.
3 Keputusan yang saya buat tidak
dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
4 Saya terus berusaha menyelesaikan tugas
yang di berikan pada saya.
5 Dalam beberapa bulan terakhir saya tidak
menemukan perubahan dalam diri saya.
6 Saya bercerita tentang diri saya pada
teman-teman, dan hal tersebut sangat
melegakan.
7 Saya meminta pendapat orang lain dalam
mengambil suatu keputusan.
8 Tugas-tugas individu yang saya kerjakan
menyita waktu saya.
9 Saya memiliki sedikit teman yang dapat
saya ajak bicara.
10 Saya membuat dan melakasanakan
kegiatan lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan saya.
11 Saya nyaman dengan rutinitas saat ini dan
tidak perlu mengembangkannya.
12 Tujuan hidup ini saya arahkan pada masa
depan yang lebih baik
13 Saya focus terhadap tugas pribadi yang
ada pada diri saya.
14 Saya tidak dapat menemukan makna dari
kehidupan sehari-hari saya
16 Saya sangat peduli akan kehidupan orang-
orang di sekitar saya
17 Saya merasa bahwa rencana kehidupan
masa depan saya sudah sesuai.
18 Saya merencanakan dan melaksanakan
setiap tugas yang ada.
19 Saya tidak pernah menceritakan hal-hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
tentang diri saya pada orang lain.
20 Saya memahami semua yang ada dalam
diri saya.
21 Saya merasa ada banyak hal yang perlu di
kembangkan pada pekerjaan saya saat ini.
22 Saya merasa sedih saat mengingat hal-hal
yang terjadi beberapa tahun terakhir ini.
23 Saya sulit menemukan makna dari hidup
saya saat ini.
24 Saya menilai hasil orang lain berdasarkan
apa yang saya yakini.
25 Saya lelah dalam menghadapi kondisi
situasi lingkungan saya.
26 Saya merasa belum berkembang selama
ini.
27 Saya menyesal terhadap kejadian masa
lalu saya.
28 Sampai saat ini perjalanan hidup saya
membuat saya bahagia.
29 Saya berharap akan penilaian orang lain
tentang diri saya.
30 Saya berusaha memakna hidup ini dari
hari ke hari.
31 Saya tidak puas dengan hasil pekerjaan
saya.
32 Keputusan yang saya ambil sesuai dengan
kondisi yang ada di lingkungan.
33 Saya memperhatikan kondisi keadaan
keluarga, teman saya.
34 Saya merasa bingung akan arah dan tujuan
hidup saya.
35 Saya merasa kewalahan oleh tanggung
jawab saya.
36 Saya berani menyuarakan pendapat saya,
meskipun berbeda dengan pendapat
umum.
37 Banyak dari pribadi saya yang terus
bertumbuh setiap hari.
38 Setelah melakukan kegiatan saya berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
mengevaluasinya.
39 Saya biasa melakukan cara yang sama
dalam melakukan sesuatu.
40 Saya cuek ketika bertemu dengan teman
lama saya.
41 Saya suka membuat agenda kegiatan,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
dan urusan saya yang lain.
42 Saya menemukan makna dalam kehidupan
saya saat ini dan masa lalu.
43 Saya merasa kecewa tentang prestasi saya
dalam hidup.
44 Saya takut menjadi diri saya sendiri
45 Sebelum bertindak saya berpikir terlebih
dahulu.
46 Saya menerima semua hal yang terjadi di
masa lalu saya.
47 Saya sulit menerima diri saya saat ini.
48 Saya mengikuti pada keputusan dan
rencana yang di buat oleh lingkungan
sekitar saya.
49 Saya senang ketika orang lain tidak
mengetahui siapa saya sebenarnya
50 Saya merasa perkembangan dan per -
tumbuhan pribadi saya terus meningkat.
51 Saya memberikan perhatian pada orang-
orang di sekitar saya.
52 Perilaku dan pola pikir saya adalah hasil
pengalaman diri.
53 Saya mampu mengkontrol semua kegiatan
saya, sehingga dapat berjalan lancar.
54 Saya menyelesaikan tugas pekerjaan saya
sendiri.
55 Saya merasa kesulitan ketika harus
membuka percakapan dengan orang lain.
56 Saya merasa bahwa hidup saya saat ini
biasa-biasa saja.
57 Saya sulit untuk memperbaiki kondisi
lingkungan dimana saya tinggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
58 Saya berusaha berubah dan berkembang
lebih baik secara pemikiran maupun
perilaku dengan efektif.
59 Saya yakin pada tujuan masa depan saya.
60 Saya bertanya pada orang lain tentang
kehidupan yang mereka jalani.
61 Saya berharap menjadi berbeda dari diri
saya sekarang.
62 Keputusan yang saya ambil berdasarkan
penilaian orang lain.
63 Banyak potensi diri saya yang sulit di
kembangkan.
64 Saya memiliki kemampuan untuk
berempati dengan orang lain
65 Saya tertarik menambah wawasan di
bidang lain yang sesuai dengan potensi
diri yang saya miliki.
66 Saya tidak berdaya ketika berada dalam
suatu rapat.
67 Saya sulit menemukan makna hidup dari
kehidupan yang sudah terlewati
15 Saya khawatir ketika orang lain mulai
membicarakan tentang diri saya.
68 Saya berusaha untuk meningkatkan
kemampuan yang saya miliki
69 Saya berusaha berpikir dan bersikap
positif pada diri sendiri.
70 Saya berusaha meluangkan waktu untuk
keluarga dan orang terdekat saya.
71 Saya sulit berpendapat ketika pendapat
saya berbeda dengan pendapat umum.
72 Sulit bagi saya untuk melakukan suatu
kebiasaan baru.
73 Menurut orang lain perubahan diri saya
saat ini lebih efektif daripada sebelumnya.
74 Saya merasa sendiri ketika berada dalam
suatu tempat yang ramai.
75 Saya mengikuti keinginan lingkungan
sekitar, sehingga tugas pribadi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
terabaikan.
76 Saya melaksanakan setiap rencana
kehidupan yang saya buat.
77 Saya jenuh dengan rutinitas kehidupan
saya sehari-hari
78 Saya tidak yakin bahwa hidup ini memiliki
makna yang berarti
79 Saya mampu mengatur waktu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
80 Saya menolong orang lain tanpa
mengharapkan imbalan.
81 Saya kesulitan mengatur rencana masa
depan yang sudah saya buat.
82 Saya memiliki perasaan bahwa saya telah
berkembang banyak sebagai seseorang
dari waktu ke waktu.
83 Saya merasa sulit ketika harus berdebat
dengan orang lain.
84 Saya bahagia dengan kualitas diri saya
saat ini.
85 Saya memiliki target setiap hari dalam
rencana tujuan hidup saya
86 Saya percaya diri terhadap setiap tindakan
yang saya lakukan.
87 Saya mengalami kesulitan mengatur hidup
saya .
88 Kehidupan masa lalu saya tidak begitu
banyak berarti.
89 Saya percaya dengan tujuan hidup saya
90 Saya bersikap sesuai keinginan
lingkungan, meskipun hal tersebut
membuat saya tidak nyaman.
91 Saya cenderung cemas ketika orang lain
menanyakan kabar saya.
92 Saya terus menambah pengalaman saya di
bidang pekerjaan saya saat ini.
93 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang
di berikan lingkungan meskipun itu sulit.
94 Saya Percaya Diri terhadap diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 2
Skala Kesejahteraan Psikologis
Setelah Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Kata Pengantar
Bapak/Ibu/Saudara/I yang terhormat
Perkenankanlah saya meminta kesediaan dan waktunya untuk
mengisi skala penelitian yang saya susun guna menyelesaikan tugas akhir
saya di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam skala penelitian ini saya hendak mengetahui apakah ada
kesejahteraan secara psikologis guru-guru SD dan SMP yang berstatus
honorer di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Jawaban yang Anda berikan akan memberi kontribusi berharga
bagi peneliti dan akan digunakan bagi penelitian ini . Oleh karena itu,
Anda di mohon untuk menjawab pernyataan yang ada dalam skala ini
sesuai dengan keadaan, pikiran, perasaan yang sebernarnya. Saya mohon
anda untuk menjawab setiap pernyataan yang ada, dan jangan sampai ada
yang terlewatkan.
Atas perhatian, dan kesediaan waktu yang anda berikan untuk
mengisi skala ini dengan lengkap serta sebenar-benarnya, Saya ucapkan
terima kasih.
Hariyono Teguh S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Identitas
Nama : ________________________
Umur :_____ Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *
Status pernikahan : Sudah menikah / Belum Menikah *
Lama Mengajar : ______ Tahun/Bulan
Pendidikan terakhir : _______
Apakah ada penghasilan tambahan : Ya/ tidak *
Status Sekolah * : a. Negeri
b. Swasta
c. Keduanya
Jumlah keluarga yang harus di tanggung :1/2/3/4/5/6/7/8/9 *
Keterangan : * (lingkari yang sesuai dengan diri anda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Petunjuk Pengisian
Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan yang mendeskripsikan keadaan seseorang.
Setiap orang memiliki kondisi atau keadaan yang berbeda. Oleh karena itu, Anda di
mohon untuk mengisi dengan sebenar-benarnya. Skala ini bersifat pribadi, jadi mohon
untuk di jaga kerahasiaanya. Dalam Pernyataan ini tidak ada jawaban salah, sehingga
semua jawaban anda di pernyataan ini di anggap BENAR.
Terdapat empat pilihan yaitu :
Sangat setuju (SS)
Jika Anda sangat sesuai dengan pernyataan.
Setuju (S)
Jika Anda sesuai dengan pernyataan
Tidak Setuju (TS)
Jika Anda tidak sesuai dengan pernyataan
Sangat tidak setuju (STS).
Jika anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan.
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda ( X ) pada .
Contoh
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang sangat pemberani X
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang butuh teman X
@@Selamat mengerjakan@@
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa terus ada yang berkembang
dari pola pikir serta perilaku diri saya.
2 Saya dekat dengan banyak orang dan saya
percaya dengan mereka.
3 Keputusan yang saya buat tidak
dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
4 Saya terus berusaha menyelesaikan tugas
yang di berikan pada saya.
5 Dalam beberapa bulan terakhir saya tidak
menemukan perubahan dalam diri saya.
7 Saya meminta pendapat orang lain dalam
mengambil suatu keputusan.
9 Saya memiliki sedikit teman yang dapat
saya ajak bicara.
11 Saya nyaman dengan rutinitas saat ini dan
tidak perlu mengembangkannya.
12 Tujuan hidup ini saya arahkan pada masa
depan yang lebih baik
13 Saya focus terhadap tugas pribadi yang
ada pada diri saya.
14 Saya tidak dapat menemukan makna dari
kehidupan sehari-hari saya
15 Saya khawatir ketika orang lain mulai
membicarakan tentang diri saya.
16 Saya sangat peduli akan kehidupan orang-
orang di sekitar saya
18 Saya merencanakan dan melaksanakan
setiap tugas yang ada.
19 Saya tidak pernah menceritakan hal-hal
tentang diri saya pada orang lain.
20 Saya memahami semua yang ada dalam
diri saya.
21 Saya merasa ada banyak hal yang perlu di
kembangkan pada pekerjaan saya saat ini.
22 Saya merasa sedih saat mengingat hal-hal
yang terjadi beberapa tahun terakhir ini.
23 Saya sulit menemukan makna dari hidup
saya saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
24 Saya menilai hasil orang lain berdasarkan
apa yang saya yakini.
25 Saya lelah dalam menghadapi kondisi
situasi lingkungan saya.
26 Saya merasa belum berkembang selama
ini.
28 Sampai saat ini perjalanan hidup saya
membuat saya bahagia.
32 Keputusan yang saya ambil sesuai dengan
kondisi yang ada di lingkungan.
33 Saya memperhatikan kondisi keadaan
keluarga, teman saya.
35 Saya merasa kewalahan oleh tanggung
jawab saya.
36 Saya berani menyuarakan pendapat saya,
meskipun berbeda dengan pendapat
umum.
37 Banyak dari pribadi saya yang terus
bertumbuh setiap hari.
38 Setelah melakukan kegiatan saya berusaha
mengevaluasinya.
40 Saya cuek ketika bertemu dengan teman
lama saya.
41 Saya suka membuat agenda kegiatan,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
dan urusan saya yang lain.
42 Saya menemukan makna dalam kehidupan
saya saat ini dan masa lalu.
44 Saya takut menjadi diri saya sendiri
45 Sebelum bertindak saya berpikir terlebih
dahulu.
46 Saya menerima semua hal yang terjadi di
masa lalu saya.
47 Saya sulit menerima diri saya saat ini.
48 Saya mengikuti pada keputusan dan
rencana yang di buat oleh lingkungan
sekitar saya.
49 Saya senang ketika orang lain tidak
mengetahui siapa saya sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
50 Saya merasa perkembangan dan per -
tumbuhan pribadi saya terus meningkat.
51 Saya memberikan perhatian pada orang-
orang di sekitar saya.
52 Perilaku dan pola pikir saya adalah hasil
pengalaman diri.
53 Saya mampu mengkontrol semua kegiatan
saya, sehingga dapat berjalan lancar.
54 Saya menyelesaikan tugas pekerjaan saya
sendiri.
55 Saya merasa kesulitan ketika harus
membuka percakapan dengan orang lain.
56 Saya merasa bahwa hidup saya saat ini
biasa-biasa saja.
57 Saya sulit untuk memperbaiki kondisi
lingkungan dimana saya tinggal.
58 Saya berusaha berubah dan berkembang
lebih baik secara pemikiran maupun
perilaku dengan efektif.
59 Saya yakin pada tujuan masa depan saya.
61 Saya berharap menjadi berbeda dari diri
saya sekarang.
65 Saya tertarik menambah wawasan di
bidang lain yang sesuai dengan potensi
diri yang saya miliki.
67 Saya sulit menemukan makna hidup dari
kehidupan yang sudah terlewati
70 Saya berusaha meluangkan waktu untuk
keluarga dan orang terdekat saya.
71 Saya sulit berpendapat ketika pendapat
saya berbeda dengan pendapat umum.
72 Sulit bagi saya untuk melakukan suatu
kebiasaan baru.
75 Saya mengikuti keinginan lingkungan
sekitar, sehingga tugas pribadi saya
terabaikan.
76 Saya melaksanakan setiap rencana
kehidupan yang saya buat.
77 Saya jenuh dengan rutinitas kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
saya sehari-hari
78 Saya tidak yakin bahwa hidup ini memiliki
makna yang berarti
79 Saya mampu mengatur waktu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
80 Saya menolong orang lain tanpa
mengharapkan imbalan.
81 Saya kesulitan mengatur rencana masa
depan yang sudah saya buat.
85 Saya memiliki target setiap hari dalam
rencana tujuan hidup saya
86 Saya percaya diri terhadap setiap tindakan
yang saya lakukan.
88 Kehidupan masa lalu saya tidak begitu
banyak berarti.
89 Saya percaya dengan tujuan hidup saya
90 Saya bersikap sesuai keinginan
lingkungan, meskipun hal tersebut
membuat saya tidak nyaman.
91 Saya cenderung cemas ketika orang lain
menanyakan kabar saya.
92 Saya terus menambah pengalaman saya di
bidang pekerjaan saya saat ini.
93 Saya berusaha menyelesaikan tugas yang
di berikan lingkungan meskipun itu sulit.
94 Saya Percaya Diri terhadap diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran
Analisis Reliabilitas Per Dimensi
dan Kualitas Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1. Dimensi Otonomi
a. Sebelum seleksi aitem
b. setelah seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,780 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem3 28,225 13,820 ,318 ,777 aitem24 28,000 14,103 ,333 ,774 aitem36 27,725 13,794 ,422 ,764 aitem38 27,675 13,456 ,458 ,760 aitem45 27,500 12,513 ,639 ,738 aitem52 27,625 12,240 ,755 ,725 aitem54 27,725 12,461 ,648 ,736 aitem86 27,700 13,908 ,463 ,761 aitem7 28,425 14,148 ,236 ,788 aitem15 28,050 13,690 ,351 ,773 aitem90 28,100 14,708 ,210 ,786
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,759 14
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Aitem3 35,975 17,666 ,345 ,748
aitem24 35,750 18,141 ,330 ,749
aitem36 35,475 17,743 ,428 ,741
aitem38 35,425 17,635 ,410 ,742
aitem45 35,250 16,603 ,580 ,723
aitem52 35,375 16,394 ,667 ,716
aitem54 35,475 16,512 ,596 ,722
aitem86 35,450 17,587 ,535 ,733
aitem7 36,175 18,097 ,254 ,759
aitem15 35,800 17,805 ,328 ,750
aitem29 36,025 18,281 ,242 ,759
aitem62 35,775 18,692 ,218 ,760
aitem71 35,725 19,538 ,051 ,776
aitem90 35,850 18,285 ,317 ,750
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Dimensi Tujuan hidup
a. Sebelum seleksi aitem Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.700 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem20 38.5250 12.666 .279 .692
Aitem28 38.3250 12.379 .502 .660
Aitem46 38.4000 13.118 .264 .691
Aitem69 38.0000 15.385 -.198 .743
Aitem84 38.5750 12.046 .671 .643
Aitem94 38.2250 13.102 .387 .677
Aitem22 38.6250 12.907 .352 .679
Aitem27 38.4750 13.999 .123 .706
Aitem31 38.8250 13.789 .180 .700
Aitem43 38.7000 13.600 .222 .695
Aitem44 38.3000 12.062 .623 .646
Aitem47 38.2750 12.204 .469 .662
Aitem49 38.4750 12.922 .323 .683
Aitem61 38.8000 12.779 .333 .682
b. Setelah seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.760 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem20 26.8250 10.661 .225 .775
Aitem28 26.6250 10.087 .526 .727
Aitem46 26.7000 10.779 .276 .761
Aitem84 26.8750 9.856 .677 .710
Aitem94 26.5250 11.076 .310 .754
Aitem22 26.9250 10.481 .396 .744
Aitem44 26.6000 9.579 .721 .702
Aitem47 26.5750 9.687 .554 .721
Aitem49 26.7750 10.179 .447 .737
Aitem61 27.1000 10.810 .263 .764
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3. Dimensi Penerimaan diri
a. Sebelum Seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.717 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem12 42.9750 19.051 .532 .679
Aitem17 43.7750 20.589 .223 .714
Aitem30 43.2250 21.410 .214 .712
Aitem42 43.3250 20.174 .353 .699
Aitem59 43.2000 18.933 .567 .675
Aitem76 43.2250 20.435 .541 .690
Aitem85 43.4250 20.199 .422 .693
Aitem89 43.2000 20.831 .287 .706
Aitem14 43.1250 20.163 .413 .694
Aitem23 43.6000 19.272 .357 .699
Aitem34 44.1500 23.003 -.112 .754
Aitem60 43.9250 23.763 -.223 .752
Aitem67 43.4500 19.895 .396 .694
Aitem78 43.2500 18.090 .542 .672
Aitem81 43.5500 21.126 .203 .714
Aitem88 43.4750 19.589 .511 .684
b. Setelah Seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.806 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem12 29.9750 15.102 .616 .774
Aitem42 30.3250 16.122 .432 .794
Aitem59 30.2000 15.138 .624 .774
Aitem76 30.2250 16.640 .585 .786
Aitem85 30.4250 16.302 .481 .789
Aitem89 30.2000 16.677 .383 .798
Aitem14 30.1250 16.010 .527 .785
Aitem23 30.6000 16.092 .296 .814
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Aitem67 30.4500 16.408 .371 .800
Aitem78 30.2500 15.064 .471 .792
Aitem88 30.4750 15.999 .514 .786
4. Dimensi Relasi Positive dengan Orang lain.
a. Sebelum seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.756 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem2 46.4750 17.128 .399 .739
Aitem6 46.6000 19.067 .047 .778
Aitem16 46.1750 17.276 .537 .728
Aitem33 46.1750 16.507 .457 .732
Aitem51 46.4000 16.810 .603 .721
Aitem64 46.1000 18.605 .215 .755
Aitem70 46.0500 18.254 .251 .752
Aitem80 46.0500 17.536 .540 .730
Aitem9 46.5000 16.667 .541 .724
Aitem19 46.7500 17.731 .282 .751
Aitem40 46.2500 17.013 .591 .723
Aitem55 46.5500 18.049 .383 .741
Aitem66 46.0250 18.897 .169 .758
Aitem74 46.2750 18.820 .225 .753
Aitem83 46.6500 19.772 .012 .765
Aitem91 46.3500 17.618 .476 .734
b. Setelah seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.798 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Aitem2 31.0000 12.667 .403 .789
Aitem16 30.7000 12.574 .613 .768
Aitem33 30.7000 11.651 .561 .770
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Aitem51 30.9250 12.174 .676 .760
Aitem70 30.5750 13.174 .364 .792
Aitem80 30.5750 13.122 .525 .777
Aitem9 31.0250 12.128 .585 .767
Aitem19 31.2750 14.102 .108 .824
Aitem40 30.7750 12.897 .514 .777
Aitem55 31.0750 13.558 .370 .790
Aitem91 30.8750 13.189 .462 .782
5. Dimensi Penguasaan Lingkungan
a. Sebelum seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.740 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Aitem4 41.4750 13.538 .342 .728
Aitem10 41.5750 15.174 .063 .753
Aitem18 41.2500 13.269 .513 .709
Aitem32 41.3500 13.772 .462 .716
Aitem41 41.5250 13.692 .446 .717
Aitem53 41.1250 13.548 .463 .715
Aitem79 41.3750 13.984 .340 .727
Aitem93 41.2000 13.395 .531 .709
Aitem8 41.5750 14.917 .150 .743
Aitem13 41.6000 14.297 .274 .733
Aitem25 41.2500 13.064 .567 .704
Aitem35 41.4250 14.302 .278 .733
Aitem48 41.4500 14.049 .333 .728
Aitem57 41.4000 14.246 .302 .731
Aitem75 41.5250 13.999 .364 .725
Aitem87 41.5250 15.897 -.102 .763
b. Setelah seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.776 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Aitem4 33.6250 12.035 .360 .768
Aitem18 33.4000 11.733 .552 .746
Aitem32 33.5000 12.308 .474 .755
Aitem41 33.6750 12.430 .401 .762
Aitem53 33.2750 12.153 .459 .756
Aitem79 33.5250 12.410 .377 .764
Aitem93 33.3500 11.823 .581 .744
Aitem13 33.7500 12.962 .243 .777
Aitem25 33.4000 11.579 .595 .741
Aitem35 33.5750 12.969 .246 .776
Aitem48 33.6000 12.656 .320 .769
Aitem57 33.5500 12.869 .282 .773
Aitem75 33.6750 12.584 .358 .766
6. Dimensi Pertumbuhan Diri
a. Sebelum Seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
aitem1 51.6750 14.174 .596 .667
Aitem21 51.6500 14.438 .453 .679
Aitem37 51.9000 13.938 .600 .664
Aitem50 52.0250 14.743 .445 .682
Aitem58 51.7000 14.421 .471 .677
Aitem65 51.4750 14.666 .391 .685
Aitem68 52.1000 16.503 .034 .711
Aitem73 52.4000 15.990 .101 .712
Aitem82 52.0500 15.844 .105 .714
Aitem92 51.8000 14.164 .594 .667
Aitem5 51.9500 14.562 .312 .693
Aitem11 52.1000 15.067 .257 .699
Aitem26 52.1750 14.763 .261 .700
Aitem39 52.2000 16.318 -.034 .736
Aitem56 52.1250 15.189 .324 .693
Aitem63 52.2250 16.897 -.130 .735
Aitem72 52.2000 14.882 .280 .697 Aitem77 52.1000 14.759 .326 .691
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
b. Setelah Seleksi aitem
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.790 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
aitem1 37.4000 12.759 .644 .758
Aitem21 37.3750 13.215 .440 .775
Aitem37 37.6250 12.292 .716 .750
Aitem50 37.7500 13.269 .503 .770
Aitem58 37.4250 13.071 .493 .770
Aitem65 37.2000 13.292 .415 .777
Aitem92 37.5250 12.871 .605 .762
Aitem5 37.6750 13.199 .329 .787
Aitem11 37.8250 13.738 .262 .791
Aitem26 37.9000 13.323 .292 .791
Aitem56 37.8500 13.926 .312 .785
Aitem72 37.9250 13.353 .333 .785
Aitem77 37.8250 13.635 .287 .789
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3
Analisis data
Uji Normalitas dan Uji one sample t test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
1. Uji Normalitas data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skortotal
N 85
Normal Parametersa,b Mean 205.41
Std. Deviation 17.972
Most Extreme Differences
Absolute .088
Positive .084
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .807
Asymp. Sig. (2-tailed) .533
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji t tiap dimensi
a. Uji t dimensi otonomi
One-Sample Test
Test Value = 27.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Otonomi 7.357 84 .000 3.312 2.42 4.21
b. Uji t dimensi tujuan hidup
One-Sample Test
Test Value = 25
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Tujuanhidup 12.064 84 .000 4.647 3.88 5.41
c. Uji t dimensi penerimaan diri
One-Sample Test
Test Value = 27.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lower Upper
Penerimaan 15.525 84 .000 6.900 6.02 7.78
d. Uji t dimensi relasi positive dengan orang lain.
One-Sample Test
Test Value = 27.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Relasi 12.281 84 .000 5.429 4.55 6.31
e. Uji t dimensi penguasaan lingkungan
One-Sample Test
Test Value = 32.5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Penguasaan 11.680 84 .000 4.935 4.09 5.78
f. Uji t dimensi pertumbuhan diri
One-Sample Test
Test Value = 32.5
t Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pertumbhan 15.472 84 .000 7.688 6.70 8.68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 4
Analisis Data Tambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
a. Analisis data jenis kelamin
Group Statistics
pria_perempuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
jeniskelamin perempuan 48 175,71 12,035 1,737
pria 37 166,89 19,800 3,255
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lowe
r
Upper
jeniskelami
n
Equal
variance
s
assumed
7,56
9
,00
7
2,53
8
83 ,013 8,816 3,473 1,908 15,72
5
Equal
variance
s not
assumed
2,39
0
55,95
0
,020 8,816 3,690 1,425 16,20
8
b. Analisis data usia
Group Statistics
VAR00001 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Usia dewasa tengah 41 210,46 14,155 2,211
dewasa awal 44 200,82 19,990 3,014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
usia
Equal
variances
assumed
3,690 ,058 2,550 83 ,013 9,645 3,782 2,123 17,168
Equal
variances
not
assumed
2,581 77,579 ,012 9,645 3,737 2,204 17,087
c. Analisis data lama mengajar
Descriptives
lama_kerja
N Mean Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
awal 38 168,00 18,151 2,944 162,03 173,97 120 184
tengah 27 171,96 12,110 2,331 167,17 176,75 159 192
akhir 20 179,10 16,105 3,601 171,56 186,64 164 215
Total 85 171,87 16,383 1,777 168,34 175,40 120 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Test of Homogeneity of Variances
lama_kerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,701 2 82 ,499
ANOVA
lama_kerja
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1614,814 2 807,407 3,163 ,047
Within Groups 20930,763 82 255,253
Total 22545,576 84
d. Analisis data status pernikahan
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 1,00 58 175,78 12,115 1,591
2,00 26 164,50 21,403 4,198
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR00001
Equal
variances
assumed
10,943 ,001 3,073 82 ,003 11,276 3,669 3,977 18,575
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Equal
variances
not
assumed
2,512 32,404 ,017 11,276 4,489 2,137 20,415
e. Analisis data kesejahteraan psikologis guru honor sd dan guru
honor smp
Group Statistics
sd_SMP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
guruhonor guru honor sd 45 176,69 13,509 2,014
guru honor SMP 40 166,45 17,756 2,807
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
guruhonor
Equal
variances
assumed
1,136 ,290 3,011 83 ,003 10,239 3,401 3,475 17,003
Equal
variances
not
assumed
2,963 72,455 ,004 10,239 3,455 3,352 17,126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 5
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI