Post on 10-Feb-2016
PROGRAM SUPERVISI SEKOLAH1. SUPERVISI AKADEMIK
2. SUPERVISI MANAJERIAL
SMP NEGERI 1 PUHPELEMSEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRIDINAS PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang –undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional).
Guna mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut layanan pendidkan harus memenuhi
standar nasional: Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar
pengelolaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan sebagaimana ditegaskan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Perndidikan.
Pemenuhan standar Pengelolaan di Sekolah, Kepala Sekolah memiliki peran yang
sangat penting. Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menegaskan bahwaseorang kepala
sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensikompetensi minimal yaitu: kompetensi
kepribadian, manajerial,kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kompetensi Supervisi yang harus dimiliki Kepala Sekolah meliputi:
a. Merencanakan program supervisi dalam rangka peningkatan profesionalisme guru
dan peningkatan layanan pendidikan
b. Melaksanakan supervisi terhadap guru dan unit layanan pendidikan dengan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi terhadap guru dan unit layanan pendidikan dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pengelolaan sekolah.
Agar pelaksanaan Supervisi berdayaguna dan berhasilguna sebagaimana tujuan
yang dihara[pkan perlu disusun program sebagai acuan pelaksanaan dan tindak lanjut
Sepervisi Sekolah.
B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan SMP/ MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
Pendidikan di Sekolah/ Madrasah
C. RUANG LINGKUP SUPERVISI
Ruang lingkup program Supervisi Sekolah ini meliputi:
1. Supervisi Akademik
2. Supervisi Administrasi/ Manajerial
D. PRINSIP SUPERVISI
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang
dan tujuan pembelajaran.
3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi
akademik.
10. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis,
terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuhhumor (Dodd, 1972).
12. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teraturberkelanjutan oleh
Kepala SMP/MTS).
13. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
14. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga komponen tujuan supervise.
BAB II
SUPERVISI AKADEMIK
A. PENGERTIAN SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu
gurumengembangkankemampuannya mengelola proses pembelajaranuntuk mencapai
tujuan pembelajaran Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja gurudalam
mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskanbahwa refleksi praktis penilaian
kinerja guru dalam supervise akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk
menjawabpertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi didalam kelas?,
apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa didalam kelas?, aktivitas-aktivitas
mana dari keseluruhan aktivitas didalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?,
apa yang telahdilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apakelebihan dan
kekurangan guru dan bagaimana caramengembangkannya?. Berdasarkan jawaban
terhadap pertanyaanpertanyaanini akandiperoleh informasi mengenai kemampuan
gurudalam mengelola pembelajaran.
B. TUJUAN SUPERVISI AKADEMIK
Tujuan supervisi akademik adalah:
1. membantu guru mengembangkan kompetensinya khususnya dalam peningkatan
kualitas pembelajaran
2. mengembangkan kurikulum,
3. mengembangkan kelompok kerja guru,
4. membimbing penelitiantindakan kelas (PTK)
C. DIMENSI SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi Akademik mengacu pada Dimensi Standar Kompetensi Pendidik yang
diimplementasikan dalam pembelajaran, yaitu:
1. Kompetensi kepribadian.
2. Kompetensi pedagogik.
3. Kompotensi profesional.
4. Kompetensi sosial.
D. RUANG LINGKUP SUPERVISI AKADEMIK
Ruang lingkup supervisi akademik meliputi:
1. Pelaksanaan KTSP
2. Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru.
3. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses,standar Isi, dan
peraturanpelaksanaannya.
4. Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangankegiatan pembelajaran
E. TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK(Pilih sesuai kondisi riil Sekolah)
Supervisi Akademik yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Puhpelem dengan teknik, yaitu:
1. Supervisi Individual, yang meliputi:
a. kunjungan kelas,
b. observasi kelas,
c. pertemuan individual,
2. Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah pembinaan performansi guru dalammengelola proses
pembelajaran. Dalam Supervisi ini inisiatif berasal dari guru yang mengalami masalah
dalam pembelajaran. Ada dua tujuan supervisi klinis: pengembanganprofesional dan
motivasi kerja guru.
Pelaksanaan supervisi klinisada empat langkah yaitu:
a. perencanaan pertemuan,
b. observasi,
c. pertemuan berikutnya, dan
d. refleksi kolaborasi.
F. SASARAN DAN SUBYEK SUPERVISI AKADEMIK
1. Sasaran Supervisi Akademik adalah Kegiatan Pembelajaran
2. Subyek Supervisi
a. Subyek Supervisi Akademik (Umum) : semua guru
b. Subyek Supervisi Klinis : Guru yang mengalami masalah dalam
pembelajaran
G. LANGKAH –LANGKAH PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
1. Langkah I (Pertemuan Pra-pengamatan).
Pertemuan awal dimaksudkan untuk membangun kesepahaman, saling
pengertian dan kemudahan komunikasi, sehinga kunjungannya dapat diterima dan
tidakmenakutkan. Kegiatan ini dapat digunakan untuk mendiskusikan dan memutuskan
hal-hal di bawah ini:
a. Metode pembelajaran.
b. Pengelolaan kelas.
c. Situasi belajar dan pembelajaran
d. Suasana kedisiplinan/disipliner kelas
e. Presentasi pelajaran.
f. Reaksi siswa.
g. Tugas menulis siswa
h. Penggunaan alat bantu audio visual dan alat bantu pembelajaran lainnya.
3. Langkah-II (Pengamatan).
Setelah melakukan pertemuan sebelumnya serta berdiskusi dengan guru,
dilakukan pengamatan pembelajaran, misalnya:
a. Apakah guru secara konsisten mendominasi kelas sepanjang waktu?
b. Apakah ia melibatkan kelas dalam proses?
c. Seberapa banyak ia menggunakan papan tulis?
d. Apakah metodenya efektif?
e. Apakah tayangan dalam alat bantu audio visual dan alat bantu pembelajaran
lainnya relevan dengan materi ajar?
f. Dan sebagainya sesuai indikator yang disusun dalam lembar pengamatan.
4. Langkah-III (Analisis hasil pengamatan)
Kepala Sekolah mengorganisasi data pengamatan ke dalam bidang/mata
pelajaran yang jelas untuk umpan balaik pada guru. Kepala Sekolah kemudian
membuat analisis yang menyeluruh/komprehensif pada data yang ada untuk
menafsirkan hasil pengamatannya. Jika ini merupakan proses daur ulang, untuk
menentukan apakah dibutuhkan perubahan yang menyeluruh. Jika demikian apakah
mereka memiliki pengaruh yang diinginkan terhadap bidang yan menjadi minatnya.
Berdasarkan analisisnya, maka Kepala Sekolah mengidentifikasi perilaku pembelajaran
yang positif, yang harus dipelihara dan perilaku negatif yang harus dirubah, agar dapat
menyelesaikan/menanggulangi masalah.
5. Langkah-IV (Pertemuan setelah pengamatan)
Data yang telah dianalisis ditunjukkan pada guru. Umpan balik diberikan
sedemikian sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang
teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan. Penerimaan dan
internalisasi merupakan capaian terbaik. Hal ini terjadi apabila hubungan antara guru
dengan pengawas dapat digolongkan ke dalam sifat kooperatif dan kolegalitas yang
tidak mengancam. Hubungan yang bersahabat merupakan hubungan yang banyak
manfaatnya, karena keduanya akan banyak memperoleh manfaaat dengan bekerja
bersama. Hubungan mereka harus menunjukkan :
a. Kepercayaan timbal balik terhadap kemampuannya masing-masing.
b. Kepercayaan/ketergantungan satu sama lain sebagai bentuk pertolongan/ bantuan
konstruktif
c. Pendirian untuk saling bekerja sama menuju tujuan bersama.
Dari umpan balik Kepala Sekolah dan dukungan pada guru, maka dapat
ditentukan bersama:
a. Perilaku positif pembelajaran yang harus dipelihara.
b. Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
c. Kelayakan/kepantasan dari menggunakan kembali metode yang pernah dilakukan.
Asumsinya adalah apabila perilaku guru berubah, maka permasalahanspesifik
dalam bidang yang menjadi perhatian akan dapat diselesaikan.
H. PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
1. Waktu Pelaksanaan : (jadwal terlampir)
2. Instrumen supervisi: (terlampir)
3. Daftar Supervisor (disajikan dalam Surat Tugas)
I. SKALA PENILAIAN
1. Skala penilaian pembelajaran
Skala penilaian pembelajaran diberikan dalam rentang nilai 1-4 dengan pedoman sebagai
berikut :
Nilai Diskripsi
1 Tidak ada
2 Kurang dari 40%
3 Kurang dari 70%
4 Lebih dari 71%
2. Tugas Tambahan
Skala nilai 1-5 sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan
3. Kwalitas Nilai Akhir
Penentuan nilai akhir ditetapkan sebagai berikut :
A : Baik Sekali : 91% - 100%
B : Baik : 76% - 90%
C : Cukup : 51% - 75%
D : Kurang : < 51%
J. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SUPERVISI AKADEMIK
Data hasil Supervisi dilakukan Analisis untuk kepentingan tindak lanjut. Analisis
dilakukan dengan 2 cara yaitu: Analisis Individual dan analisis Klasikal. Analisis
Individual untuk memberi tindak lanjut pengembangan masing-masing guru tentu
fokusnya berbeda-beda. Sedangkan analisis Klasikal untuk kepentingan tindak lanjut
pembinaan secara klasikal.
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampakyang nyata untuk
meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyataini diharapkan dapat dirasakan
masyarakat maupun stakeholders.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik
1. Me-review rangkuman hasil penilaian.
2. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standarpembelajaran belum
tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaianulang terhadap pengetahuan,
keterampilan dan sikap guru yangmenjadi tujuan pembinaan.
3. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailahmerancang kembali
program supervisi akademik guru untuk masaberikutnya.
4. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.
5. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masaberikutnya.
Tindak lanjut tersebut berupa: penguatan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar, pembinaan diberikan kepada guru yang belum memenuhi standard dan
guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut. Beberapa
contoh membina guru untuk meningkatkan proses pembelajaran:
1. Menggunakan buku teks secara efektif
2. Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapatmereka pelajari
selamapelatihan profesional/inservice training
3. Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
4. Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)
5. Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa.
6. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran
7. Mengelompokan siswa secara lebih efektif.
8. Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama
9. Berkooperasi dengan guru lain agar lebih berhasil.
10. Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas.
11. Meraih moral dan motivasi mereka sendiri.
12. Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dankreatifitas layanan
pembelajaran.
13. Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan ketrampilanberpikir
kritis,menyelesaikan masalah dan pengambilankeputusan.
14. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
BAB IIISUPERVISI MANAJERIAL
A. PENGERTIAN SUPERVISI MANAJERIAL
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam
rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan akademik. Supervisi manajerial
menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah
yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Supervisi
akademik menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademik,
berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
B. TUJUAN SUPERVISI MANAJERIAL
Tujuan supervisi manajerial adalah:
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sekolah (kinerja sekolah)
2. Meningkatkan mtu layanan pendidikan
3. Sekolah terakreditasi dengan baik
4. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan
5. Meningkatkan mutu pendidikan.
C. METODE SUPERVISI MANAJERIAL
Metode supervisi manajerial, yaitu:
1. Monitoring
2. Evaluasi,
3. Refleksi dan FGD,
4. Metode Delphi,
5. Workshop.
1). Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan penyelenggaraan sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program,
dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang
harus diatasi dalam pelaksanaan program. Monitoring lebih berpusat pada
pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui monitoring,
dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait untuk
menyukseskan ketercapaian tujuan.
2). Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaa
penyelenggaraan sekolah atau sejauhmana keber- hasilan yang telah dicapai dalam
kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat
keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan program, (c) mendapatkan
bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian
(judgement) terhadap sekolah
3). Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)
Sesuai dengan paradigma baru manajemen sekolah yaitu pemberdayaan dan partisipasi,
maka judgement keberhasilan atau kegagalan sebuah sekolah dalam melaksanakan
program menjadi tanggung jawab seluruh stakeholders sekolah. Untuk itu hasil secara
bersama-sama dilakuka refleksi terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri
faktor-faktor penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan. Forum
untuk ini dapat berbentuk Focused GroupDiscussion (FGD), yang melibatkan unsur-
unsur stakeholder sekolah.
4). Metode Delphi
Metode Delphi digunakan dalam membantu merumuskan visi, misi dan tujuannya.
Sesuai dengan konsep MBS. Dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS) sebuah sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas dan
realistis yang digali dari kondisi sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan
seluruh stakeholder.
Langkah-langkah metode ini adalah seba gai berikut:
a) Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan
dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah;
b) Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa
disertai nama/identitas;
c) Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai
dengan jumlah orang yang berpendapat sama.
d) Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut
untuk diberikan urutan prioritasnya.
e) Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil
akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.
3. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang ditempuh dalam
melakukan supervisi manajerial. Metode ini bersifat kelompok dan melibatkan
berbagai komponen termasuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan
dan/atau perwakilan komite sekolah. Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan
dengan tujuan atau urgensinya.
D. SASARAN DAN SUBYEK SUPERVISI MANAJERIAL
Esensi supervisi manajerial adalah pemantauan dan pembinaan terhadap
pengelolaan dan administrasi sekolah. Sehingga sasaran Supervisi Manajerial meliputi:
1. Kegiatan pengelolaan sekolah
a. kesiswaan;
b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
c. pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
d. sarana dan prasarana;
e. keuangan dan pembiayaan;
f. budaya dan lingkungan sekolah;
g. peranserta masyarakat dan kemitraan;
h. rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.
2. Standar Pengelolaan Sekolah
a. Komponen standar isi
b. Komponen standar proses
c. Komponen standar kompetensi lulusan
d. Komponen standar pendidik dan tenaga kependidikan
e. Komponen standar sarana dan prasarana
f. Komponen standar pengelolaan
g. Komponen standar pembiayaan
h. Komponen standar penilaian
E. PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL
1. Waktu Pelaksanaan : ......(TERLAMPIR)
2. Instrumen supervisi: lembar observasi, pedoman wawancara, ......(TERLAMPIR)
3. Jadual Supervisi ( selengkapnya TERLAMPIR)
F. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SUPERVISI MANAJERIAL
1. Analisis Supervisi Manajerial
Data hasil Supervisi dilakukan Analisis untuk kepentingan tindak lanjut. Analisis
dilakukan dengan 2 cara yaitu: Analisis Individual dan analisis Klasikal. Analisis
Individual untuk memberi tindak lanjut pengembangan masing-masing guru tentu
fokusnya berbeda-beda. Sedangkan analisis Klasikan untuk kepentingan tindak lanjut
pembinaan secara klasikal.Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar memberikan
dampakyang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyataini
diharapkan dapat dirasakan masyarakat maupun stakeholders.
Tindak lanjut tersebut berupa: penguatan diberikankepada guru yang telah memenuhi
standar, pembinaan diberikan kepada guru yang belum memenuhi standard dan guru
diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebihlanjut.
Beberapa cara membina guru untuk meningkatkan proses pembelajaran:
a. Menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru dan bahanpembantu guru
lainnya.
b. Menggunakan buku teks secara efektif
c. Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapatmereka pelajari
selamapelatihan profesional/inservice training
d. Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
e. Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)
f. Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa.
g. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran
h. Mengelompokan siswa secara lebih efektif.
i. Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama
j. Berkooperasi dengan guru lain agar lebih berhasil.
k. Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas.
l. Meraih moral dan motivasi mereka sendiri.
m. Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dankreatifitas
layanan pembelajaran.
n. Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan ketrampilanberpikir
kritis,menyelesaikan masalah dan pengambilankeputusan.
o. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
2. Tindak Lanjut Supervisi Manajerial
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik
a. Me-review rangkuman hasil penilaian.
b. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standarpembelajaran
belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaianulang terhadap
pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yangmenjadi tujuan pembinaan.
c. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailahmerancang
kembali program supervisi akademik guru untuk masaberikutnya.
d. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.
e. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masaberikutnya.
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 1 PUHPELEMAlamat: Jl. Tengger, Puhpelem, Wonogiri. Kode pos 57695
Email :smp01_puhpelem@yahoo.co.id
SUPERVISI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEMESTER ............
( KUNJUNGAN KELAS )
1. Nama Sekolah : SMPN 1 1 PUHPELEM
2. Alamat : Jl. Tengger, Puhpelem
3. Kecamatan : Puhpelem
4. Kab / Kota : Wonogiri
5. Hari / Tanggal : …………………….
5. Nama Guru : ……………………
6. Kelas / semester : ……………………
7. Topik : ……………………
8. Jam Ke : ……………………
No. Kegiatan / KondisiKriteria Penilaian
1 2 3 4
A PERSIAPAN / ADMINISTRASI GURU
1 Silabus
2 Prota
3 Promes
4 RPP
5
Buku nilai, diisi nilai harian, tugas, UTS, Ulangan
Semester
B KEGIATAN PEMBELAJARAN
1 PENDAHULUAN
1 Penampilan Guru
2 Apersepsi dan motivasi
3
Menuliskan / menginformasikan SK/ KD/ Tujuan
Pembelajaran
2 KEGIATAN POKOK
1 Penguasaan Materi
2 Penyajian sesuai dengan urutan materi
3 Metode / pendekatan sesuai dengan materi
4
Penggunaan alat peraga / alat bantu mengajar
( guru )
5 Keterlibatan /partisipasi siswa
6 Bimbingan kepada siswa
7 Teknik bertanya
8 Penggunaan bahasa pengantar yang baik dan benar
9
Pengembangan ketrampilan siswa : penggunaan alat
pemecahan masalah, pemanfaatan lingkungan ,
pengungkapan, pidato dsb.
10
Menghubungkan materi pelajaran dengan budi
pekerti / kehidupan sehari-hari / teknologi /
lingkungan
11 Penilaian proses
12 Pencapaian tujuan pembelajaran
C PENUTUP
1 Membuat rangkuman
2 Memberi tugas / PR
3 Pelaksanaan sesuai dengan waktu
4 Refleksi dan Pesan Makna Pembelajaran
JUMLAH NILAI RIIL
TOTAL NILAI ..............................................
JUMLAH NILAI IDEAL 96
NILAI PRESTASI ..............................................
KLASIFIKASI ..............................................
Simpulan : …………………………………………………………………………….........
………………………………………………………….......................
.........
Saran :
……………………………………………………………....................
..........
……………………………………………………………....................
..........
Mengetahui ,
Kepala Sekolah
Tri Murwanto, M.Pd
NIP. 197212261998021004
Supervisor
………………………
NIP…………………..
Wonogiri, ............................
Guru
…………………….
NIP. ………………
A : Baik Sekali : 91% - 100%
B : Baik : 76% - 90%
C : Cukup : 51% - 75%
D : Kurang : < 51%
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 1 PUHPELEMAlamat: Jl. Tengger, Puhpelem, Wonogiri. Kode pos 57695
Email :smp01_puhpelem@yahoo.co.id
INSTRUMEN PENILAIAN SUPERVISIBIMBINGAN DAN KONSELING
1. Nama Sekolah : SMPN 1 1 PUHPELEM
2. Alamat : Jl. Tengger, Puhpelem
3. Kecamatan : Puhpelem
4. Kab / Kota : Wonogiri
5. Hari / Tanggal : …………………….
9. Nama Guru : ……………………
10. Kelas / semester : ……………………
No Komponen Kegiatan/ Kondisi Rentang
NilaiNilai
1 Guru B & K a. Guru B & K yang berlatar belakang pendidikan
BP/BK atau yang relevan atau yang
berpengalaman lebih 5 tahun dengan jumlah
cukup sesuai ratio murid (1-150)
b. Bukan berlatar belakang B & K tetapi
berpengalaman lebih 5 tahun. sesuai ratio 1-150
c. Bukan berlatar belakang BP/BK pengalaman
kurang 5 tahun
5
4
3
22 Struktur Organisasi a. Ada, dan dilengkapi uraian tugas
b. Struktur saja
c. Catatan-catatan pelaksanaan
4
3
23 Program B & K a. Ada program dan diagram pelaksanaan
b. Ada program saja dan catatan pelaksanaan
tidak lengkap
c. Ada program saja
d. Ada hanya catatan
5
4
3
24 Ruang B & K a. Ada ruang tamu/tunggu dan ruang konsul
terpisah
b. Ruang tunggu/tamu dan ruang konsul tidak ada
c. Ada ruang tamu saja/ada ruang konsul saja
d. Hanya ada meja kursi untuk konsul
5
4
3
2
No Komponen Kegiatan/ Kondisi Rentang
NilaiNilai
5 Buku Pribadi Siswa a. Seluruh siswa merniliki buku pribadi diisi
lengkap
b. >50%
c. < 50%
5
4
3
26 Kartu Kasus a. Seluruh siswa yang berkasus dan diisi lengkap
b. > 50%
c. < 50%
d. 25%
e. Ada siswa yang berkasus tapi tidak dimasukkan
kartu kasus/tidak ada kartu kasus
5
4
3
2
1
7 Catatan kasus a. Kasus-kasus dicatat dalam buku kasus lengkap
dengan nama, siswa, jenis kasus, tanggal.
tempat kejadian, penangananpenyelesain tindak
lanjut
b. Catatan, berisi nama pelanggar tanggal dan
tempat kejadian tanpa catatan penanganan
c. Tanpa tindak lanjut
5
4
3
28 Peta Kelas a. Membuat peta kelas dengan mencatat tingkat
kerawanan jenis kerawanan anak
b. Membuat nama siswa tiap kelas yang rawan
tanpa urutan tingkat kerawanan dan jenis
kerawanan
5
4
3
9 Sosiogram a. Membuat sosiogram untk seluruh siswa
b. Lebih dari 50%
c. Kurang dari 50%
d. Sampai 25%
5
4
3
210 Laporan a. Melaksanakan laporan rutin maupun incidental
(tertulis)
b. Hanya lap bulanan (tertulis)
c. Melaksanakan laporan tidak rutin
d. Melapor tidak tertulis
5
4
3
2
10 Laporan a. Melaksanakan laporan rutin maupun incidental
(tertulis)
b. Hanya lap bulanan (tertulis)
c. Melaksanakan laporan tidak rutin
d. Melapor tidak tertulis
5
4
3
2
JUMLAH NILAIJUMLAH NILAI IDEAL 50NILAI PRESTASI ..............................
KRITERIA ...............................
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
Saran : ……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
Penilaian : 91% - 100% =A (Baik Sekali)76% - 90% =B (Baik)51% - 75% =C (Cukup)
< 51% =D (Kurang)
Mengetahui ,
Kepala Sekolah
Tri Murwanto, M.Pd
NIP. 197212261998021004
Supervisor
………………………
NIP…………………..
Wonogiri, .............................
Guru BP/BK
…………………….
NIP. ………………