Post on 13-Mar-2019
PRIORITAS NASIONAL 2: PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH
MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL
Yogyakarta, 21-23 Februari 2018
• Selama hampir 30 tahun (1978-2008) tidak terdapat perubahan yang berarti dalam distribusi atau kontribusi pembentukan PDB Nasional.
• Dengan menggunakan tahun dasar terbaru 2010, kontribusi setiap wilayah terhadap pembentukan PDB nasional juga tidak mengalami perubahan.
• Pembangunan terpusat di KBI Rata-rata kontribusi Jawa dan Sumatera terhadap PDB Nasional Tahun 2010-2016 sebesar
80,54%
PULAU 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008
Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9
Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9
Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4
Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3
Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5
Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0
Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
22,39 22,87 23,10 23,05 23,01 22,21 22,03
57,28 56,70 56,69 57,06 57,39 58,29 58,51
9,41 9,92 9,66 9,25 8,76 8,15 7,83
5,19 5,24 5,41 5,50 5,65 5,92 6,04
3,03 2,83 2,79 2,80 2,87 3,06 3,12
2,70 2,44 2,35 2,34 2,32 2,37 2,46
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
DISTRIBUSI PDRB NASIONAL 1978-2016 (PERSEN)
3
EVALUASI PARUH WAKTU (1)
4
EVALUASI PARUH WAKTU (2)
5
EVALUASI PARUH WAKTU (3)
6
SUMATERA Nasional Daerah Tertinggal (13 kab)
% Penduduk Miskin
11,22 16,20
Rata-rata IPM 70,03 62,74
JAWA-BALI Nasional Daerah Tertinggal (6 kab)
% Penduduk Miskin
10,07 14,87
Rata-rata IPM 73,19 62,82
KALIMANTAN Nasional Daerah Tertinggal (12 kab)
% Penduduk Miskin
6,26 9,54
Rata-rata IPM 69,57 64,34
SULAWESI Nasional Daerah Tertinggal (18 kab)
% Penduduk Miskin
10,58 16,39
Rata-rata IPM 67,91 63,98
NUSRA Nasional Daerah Tertinggal (26 kab)
% Penduduk Miskin
17,97 21,18
Rata-rata IPM 64,47 61,99
MALUKU Nasional Daerah Tertinggal (14 kab)
% Penduduk Miskin
13,93 18,02
Rata-rata IPM 67,12 62,56
PAPUA Nasional Daerah Tertinggal (33 kab)
% Penduduk Miskin
27,86 32,00
Rata-rata IPM 60,13 53,95
Non Tertinggal
Daerah Tertinggal
Legenda:
KONDISI CAPAIAN PEMBANGUNAN 122 DAERAH TERTINGGAL(Perpres 131/2015 tentang Penetapan 122 Daerah Tertinggal)
7
Perdesaan Tertinggal
Perdesaan Berkembang
Batas Provinsi
WILAYAH PAPUA:
Tertinggal: 6,139 (8,29%)Berkembang: 601 (0,81%)Mandiri: 6 (0,01%)
WILAYAH MALUKU:Tertinggal: 1.358 (1,83%)Berkembang: 878 (1,18%)Mandiri: 18 (0,02%)
WILAYAH SULAWESI:Tertinggal: 1.960 (2,65%)Berkembang: 5.961 (8,05%)Mandiri: 57 (0,08%)
WILAYAH KALIMANTAN:Tertinggal: 2.452 (3,31%)Berkembang: 3.960 (5,34%)Mandiri: 74 (0,10%)
WILAYAH NUSA TENGGARA:Tertinggal: 1.582 (2,14%)Berkembang: 2.319 (3,13%)Mandiri: 44 (0,06%)
WILAYAH JAWA-BALI:Tertinggal: 694 (0.94%)Berkembang: 20.827 (28,11%)Mandiri: 2.253 (3,04%)
WILAYAH SUMATERA:Tertinggal: 5.982 (8,07%)Berkembang: 16.476 (22,24%)Mandiri: 452 (0,61%)
Sumber: Potensi Desa Tahun 2014 (diolah) & Permendagri 39/2014 (jumlah desa)
Perdesaan Mandiri
Total: 74.093 desa•Tertinggal: 20.167 (27,22%)•Berkembang: 51.022 (68,86%)•Mandiri: 2.904 (3,92%)
PETA SEBARAN KONDISI DESA (Indeks Pembangunan Desa Tahun 2014)
7
8
8
Sumber: BPS 2016 (Diolah)
11.05 10.95 10.65 10.51 10.33 10.63 10.5 10.36 10.65 10.62 10.34
18.97 18.94 18.49 18.09 17.74 17.92 17.77 17.3717.94 17.89 17.67
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Maret-16
Pe
rse
n
Juta
Jiw
a
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
Perkotaan (Jt jiwa) Perdesaan (Jt Jiwa) % Perkotaan % Perdesaan
PENURUNAN KEMISKINAN DI PERDESAAN RELATIF LAMBAT
PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN PERDESAAN 2011 - 2016
9
ANCAMAN MULTIBENCANA TINGGI, NAMUN KAPASITAS MASYARAKAT TERHADAP BENCANA DI WILAYAH TIMUR MASIH RENDAH
Jumlah potensi perikanan tangkap di wilayah timur Indonesia adalah 70% dari potensi nasional
Keterangan: Sesuai Kepmen Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.50/MEN/2017 tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapanyang Diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP)11 WPP
10
UNIT PENGOLAHAN IKAN LEBIH BANYAK BERADA DI BARAT (DI JAWA) – SEDANGKAN IKAN ADA DI BAGIAN TIMUR...
11
1. Panjangnya rantai distribusi hasil perikanan Biaya Logistik
Tinggi
2. Marjin yang belum proporsional antar pelaku usaha
3. Disparitas dan stabilisasi harga ikan
4. Kontinuitas, kualitas dan ketertelusuran ikan yang kurang
terjamin
SUMATERA12%
JAWA
43%
BALI+NT11%
KALIMANTAN6%
SULAWESI22%
MALUKU+PAPUA6%
DISPARITAS LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
12
Padang
2.7
Singapore
1.0
Balikpapan
1.3
Makassar
1.7 Jayapura
1.4
Jarak Ekonomi
Berdasarkan Trans Laut, biaya relatif kontainer
20-kaki dari Jakarta ke tujuan domestik
terhadap biaya ke Singapura
(unit cost = 1.0)
Sumber: World Bank, Logistic Performance Index (LPI) ranking and scores, 2012
Tantangan
‣ Belum adanya sistem logistik yang efisien dan terpadu pada
masing-masing kawasan perhatian investasi;
‣ Ketimpangan antara kondisi jalan nasional dan jalan daerah
berkontribusi pada tingginya waktu perjalanan dan biaya
logistik.
13
SISTEM LOGISTIK YANG BERBIAYA TINGGI
14
Jangkauan Sinyal 14,15% dari total area
Indonesia*Mencakup 74,09% dari luas
pemukiman* Telah melayani 297 dari 514 kabupaten/kota dengan
penetrasi masih di Pulau Jawa dan Sumatera**
Menjangkau 445 dari 514 Ibukota
Kabupaten/kota, dan akan menjangkau seluruh ibukota kabupaten/kota pada tahun 2019 dengan dukungan proyek Palapa Ring dan komitmen pembangunan operator*
Jangkauan Sinyal Broadband 4G
Jangkauan Fiber Optic Indonesia
Sumber:Data : Laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika 2016, Kominfo 2017
*2016**2017
*2017
JANGKAUAN LAYANAN KOMUNIKASI MOBILE DAN FIXED BROADBAND
Data pengguna Internet antar wilayah masih memperlihatkan ketimpangan, terlihat di Pulau Jawa sudah mencapai lebih darisetengah penduduk telah melek internet, namun di sisi lain di kawasan timur Indonesia persentase pengguna internetnyamasih sangat rendah.
15
PERSEBARAN PENGGUNA INTERNET INDONESIA
16
RANCANGAN PRIORITAS NASIONAL 2:
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN
KEMARITIMAN
17
ISU STRATEGIS PN 2
Tingginya kemahalan harga logistik pada daerah-daerah dengan aksesibilitas sulit, termasuk Papua dan Papua Barat
Belum meratanya pembangunankonektivitas dan jaringan logistiknasional dalam menunjang sektorunggulan
Belum optimalnya keterpaduantrasportasi perkotaan dan keselamatantransportasi
Belum memadainya kapasitas sumberdaya manusia di Daerah dan Desa dalampenyediaan sarana prasaranakonektivitas Antar Desa dan AntarKawasan Termasuk Kawasan Transmigrasi
Belum memadainya sarana danprasarana sistem logistik perikanan dan kapasitas pengelolaan kawasanperikananRendahnya aksesibilitas di daerah
tertinggal, perbatasan , desa dan kawasan perdesaan terhadap pusatpertumbuhan, layanan kesehatan, danpendidikan
Terbatasnya sarana dan prasaranakomunikasi dan informatika yang berdaya saing
Kurangnya kesiapsiagaan aparat dan masyarakat terhadap bencana
1. Mengembangkan pelabuhan hub dan feeder jalur utama dan subsidi tol laut
2. Membangun dan mengembangkan transportasi multimoda dan perkotaan
3. Membangun dan mengembangkan bandara pada jalur utama transportasi
4. Meningkatkan dan menyediakan fasilitas keselamatan transportasi;
5. Menyediakan dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; serta
6. Mengembangkan ekosistem TIK untuk ekonomi digital
1. Membangun infrastruktur dan sarana transportasi dan distribusi yang handal, efisien dan efektif
2. Mewujudkan Sistem Logistik Perikanan dan Pertanian yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional
1. Mempercepatpemenuhan pelayanandasar
2. Mengembangkan perekonomian kawasan & meningkatkan pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, pulau-pulau terluar, dan perdesaan termasuk kawasan transmigrasi
1. Meningkatkan akses pelayanan dasar pendidikan berbasis digital, kesehatan jarak jauh, dan pelayanan public
2. Membangun konektivitas, telekomunikasi dan informatika yang dapat menghubungkan provinsi, kab/kota, distrik dan kampung;
3. Menurunkan kemahalan harga; meningkatkan pemberdayaan masyarakat;
4. Mengembangkan keterkaitan hulu hilir komoditas unggulan.
1. Meningkatkan kapasitas, kesipsiagaan dan ketangguhan pemerintah , pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi bencana; mitigasi bencana;
2. Mengurangi IndeksRisiko BencanaIndonesia
Meningkatkan konektivitas dan teknologi informasi dan
komunikasi
Meningkatkan Sistem Logistik
Mempercepat PembangunanDaerah Tertinggal dan Desa
Mempercepat Pembangunan Papua dan Papua Barat
Menanggulangi Dampak Bencana
ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 2
18
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, gizi, reproduksi remaja, dan peningkatan perlindungan sosialdi Papua dan Papua Barat
Peningkatan infrastruktur dasar, konektivitas, dan TIK di Papua dan Papua Barat
Peningkatan Tata Kelola dan Kelembagaan di Papua dan Papua Barat
Peningkatan dan Penyediaan Fasilitas Keselamatan Transportasi
Pengembangan Ekosistem TIK Menuju Ekonomi Digital
Penyediaan dan Pengembangan Infrastruktur TIK
Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur Utama Dan Subsidi Tol Laut
Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda Dan Perkotaan
Pembangunan dan Pengembangan Bandara Pada Jalur Utama Transportasi
Pengembangan Sistem Logistik dan JaringanPasar Komoditas Perikanan dan Pertanian
Penyediaan Sarana Angkut Produk Perikanan, Kelautan, dan Pertanian
Penguatan Industri Pendukung Sistem Logistik
Penyediaan Infrastruktur Energi danTransportasi Pendukung Sistem Logistik
PN
PP
KP
PENGURANGAN
KESENJANGAN
ANTARWILAYAH
MELALUI
PENGUATAN
KONEKTIVITAS DAN
KEMARITIMAN
Peningkatan
Konektivitas
dan TIK
Percepatan
Pembangunan
Papua dan
Papua Barat
Percepatan
Pembangunan
Daerah
Tertinggal dan
Desa
Penanggulang
an Bencana
Peningkatan
Sistem
Logistik
2
1
34
5
1
2
34
5
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikandi Papua dan Papua Barat
Pengembangan komoditas unggulan dan pariwisatahulu-hilir di Papua dan Papua Barat
Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebencanaan
Penanganan Darurat dan Pemulihan Pascabencana
Manajemen Kebencanaan
PRIORITAS NASIONAL 2:PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
19
Pembangunan Daerah Tertinggal danPerbatasan
Pembangunan Kawasan Perdesaan dan Transmigrasi
Percepatan Pembangunan Desa
PENINGKATAN KONEKTIVITAS
DAN TIK
Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur
Utama dan Subsidi Tol Laut
Pembangunan dan
Pengembangan Transportasi
Multimoda dan Perkotaan
Pembangunan dan
Pengembangan Bandara pada Jalur Utama Transportasi
Peningkatan dan Penyediaan
Fasilitas Keselamatan Transportasi
Penyediaan dan Pengembangan
InfrastrukturTIK
Pengembangan Ekosistem TIK
Menuju Ekonomi Digital
2
1
6
5
4
3
• Kemenhub• Kemenko
Maritim• Kemenko
Perekonomian
• Kemen BUMN• Pemda• BUMN
• Kemenhub• Kemenko
Maritim• Kemenko
Perekonomian• Kemen. PUPR• Kemendagri• Kemen. BUMN• Pemerintah
Daerah• BUMN
• Kemenhub• Kemenko Maritim• Kemenko Perekonomian• Kemen. BUMN• BUMN
• Kemenhub• Kemenko Maritim• Kemen. PUPR• Kemendagri• Kemen. Kesehatan• Kemen. BUMN• POLRI• Pemerintah
Daerah• BUMN
• Kemkominfo• Kemendagri• LKPP• Pemda• BUMN
• Kemenkominfo• Kemendagri• LPP TVRI• LPP RRI• Pemda• BUMN
Peningkatan dukungan utilisasiTIK di sektor prioritas
Peningkatan pemanfaatan TIK untuk kegiatan produktif
Pengembangan jaringan pitalebar
Penyediaan akses telekomunikasi dan internet
Penyediaan satelit multifungsi
Penyediaan fasilitas navigasi pelayaran dan penerbangan
Pembangunan dan pengembangan Jaringan Jalan
Pembangunan dan penyelenggaraan Perkeretaapian
Pembangunan dan penyelenggaraan Transportasi Darat
Pengembangan bandara mendukung integrasi tol laut dengan jembatan udara
Pembangunan dan pengembangan bandara pengumpul dan pengumpan
Pengembangan pelabuhan utama tol laut
Peningkatan kapasitas pelabuhan angkutan subsidi tol laut
Subsidi angkutan laut
Pengembangan infrastruktur penyiaran publik
Penyediaan fasilitas keselamatan jalan dan kereta api
Pembangunan dan penyelenggaraan Transportasi Perkotaan
Subsidi angkutan penerbangan
1
PROGRAM PRIORITAS 1PENINGKATAN KONEKTIVITAS DAN TIK
20
PP
KP
ProP
21
2
Sinergi Kelembagaan:1. Kem. Kesehatan2. Kem. Kominfo3. Kem. ESDM4. Kem. Pendidikan5. Kem. Ristek Dikti6. Kem. Kominfo7. Kem. ESDM8. Kem. PU Pera9. Kem. Perhubungan10. Kem. Pertanian11. Kem. Kelautan dan
Perikanan12. Kem. Pariwisata 13. Kem. Perindustrian14. Kem. Perdagangan 15. Kem. Koperasi dan
UKM16. Kem. PAN & RB17. Kem. Dalam Negeri18. Kem. Hukum dan
HAM19. BPKP 20. Kem. ATR21. Kem. Luar Negeri22. Pemerintah Provinsi23. Pemerintah
kabupaten/kota
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN PENDIDIKAN
KONTEKSTUAL PAPUA
PENGEMBANGAN KOMODITAS
UNGGULAN DAN PARIWISATA HULU HILIR
PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DASAR, TIK DAN KONEKTIVITAS
ANTARPROVINSI, KABUPATEN/KOTA,
DISTRIK DAN KAMPUNG
PENINGKATAN TATA KELOLA
DAN KELEMBAGAAN PERCEPATAN
PEMBANGUNAN PAPUA DAN
PAPUA BARAT
1
2
34
52
3. Penyediaan tenaga kesehatan strategis
4. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
5. Peningkatan Pelayanan kesehatan jarak jauh berbasis TIK (telemedicine)
6. Peningkatan gerakan masyarakat hidup sehat kontekstual Papua
7. Peningkatan perlindungan sosial bidang kesehatan
2. Pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, kusta, filariasis, frambusia, ISPA, TB, HIV/AIDs
1. Peningkatan kesehatan ibu dan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja
1. Pembangunan sistem penyediaan air minum layak dan sarana air bersih di daerah tertinggal
2. Pembangunan sanitasi layak
3. Pembangunan dan peningkatan hunian layak
4. Pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan
5. Penuntasan jalan trans Papua, dan pembangunan dan pengembangan jalan lintas perbatasan dan jalan strategis nasional
6. Pengembangan jalan provinsi/kabupaten, dan pembangunan jalan dan jembatan penghubung antar kab/kota
7. Pembangunan jalan non status, jalan penghubung antardistrik dan kampung
8. Pembangunan pelabuhan dan dermaga
9. Penyediaan angkutan penyeberangan
10. Subsidi keperintisan, angkutan laut dan penerbangan
11. Pembangunan dan pengembangan bandara pengumpul dan pengumpan
12. Pembangunan BTS dan jaringan telekomunikasi untuk mendukung pendidikan, kesehatan dan sektor prioritas
1. Peningkatan produksi padi di Merauke
2. Pengembangan produksi komoditas unggulan pertanian/perkebunan sagu, ubi jalar, kelapa, kopi, coklat, pala, buah merah, vanili, merica
3. Pengembangan produksi komoditas unggulan peternakan
4. Pengembangan produksi dan pengolahan komoditas unggulan perikanan
5. Peningkatan pengolahan komoditas unggulan pertanian/perkebunan sagu, ubi jalar, kelapa, kopi, coklat, pala, buah merah, vanili, merica
6. Pengembangan pariwisata
7. Peningkatan pemasaran/promosi komoditas unggulan dan pariwisata
8. Peningkatan kapasitas kewirausahaan Orang Asli Papua dan kewirausahaan mama-mama Papua, serta dukungan permodalan
1. Penerapan dan penguatan sekolah berpola asrama
2. Pemberian perlindungan sosial
3. Penerapan dan penguatan sekolah vokasi
4. Pemberantasan tuna aksara
5. Penerapan kurikulum kontekstual Papua
6. Penyediaan tambahan kuota guru
7. Pemberdayaan Kolese Pendidikan Guru (KPG)
8. Peningkatan kapasitas dan kualitas guru melalui e-learning
9. Afirmasi pendidikan menengah dan tinggi untuk Orang Asli Papua (OAP)
10. Pemberian dukungan pendampingan, pelatihan, dan penyediaan dosen dan tenaga ahli
3. Pengelolaan administrasi kependudukan
4. Diplomasi untuk mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di papua dan papua barat
5. Penanganan masalah hukum pertanahan dan pemanfaatan tanah adat/ulayat untuk kepentingan percepatan pembangunan
2. Pemantapan ideologi, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa
1. Fasilitas penyempurnaan kebijakan, dan pengawalan proses penyusunan dan pelaksanaan perdasi dan perdasus
6. Peningkatan kapasitas kelembagaan provinsi, kabupaten/kota, dan distrik untuk memberikan pelayanan dasar publik
PROGRAM PRIORITAS 2PERCEPATAN PEMBANGUNAN PAPUA DAN PAPUA BARAT
PP
KP
ProP
• KemenPUPR• Kemenhub• Kemendes• Kominfo• KemenESDM• Kemendikbud• Kemenkes• Kemendes PDTT
• Kemendagri• Kemenaker• Kementan• KemenKP• KemenKUKM• Kemendag• BNPP• KemenATR/BPN
• BUMN• Pemda
• Kemendesa PDTT KemenPUPR
• Kemenko ATR/ BPN
• Kemendagri
• Kementan• KemenKKP• KemenKUKM• Kemendag
Pengelolaan Data, dan Sistem Informasi Desa
Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
Pendampingan dan Pembinaan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa
PROGRAM PRIORITAS 3PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN DESA
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
DAN DESA
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Perbatasan
Pembangunan Kawasan
Perdesaan dan Transmigrasi
Percepatan Pembangunan
Desa
1
23
Peningkatan sarana dan prasarana
Peningkatan kapasitas SDM
Pengembangan ekonomi lokal
Penataan ruang kawasan perbatasan negara
Penguatan Manajemen Kawasan
Pengembangan Produk Unggulan Kawasan
Peningkatan Prasarana dan Sarana Kawasan
Perluasan Kemitraan, Kerjasama, dan Promosi Kawasan
3
22
• Kemendesa PDTT• Kemendagri• Kemenko PMK• Kemenkeu• Pemda dan Pemdes
PP
KP
ProP
• BNPB• Kemensos• Kemenkes• Kemendikbud• KUKM• Kemendag• Kementan• KemenPUPR
• Basarnas• Kementerian Agama• ATR/BPN• KLHK• Kemendes PDTT• Kemendagri• Pemda
PENANGGULANGANBENCANA
PenguatanKapasitas
PenanggulanganBencana
PeningkatanSarana danPrasarana
Kebencanaan
PenangananDarurat danPemulihan
Pascabencana
PenguatanManajemen
Kebencanaan
1
3
4
2
4
• BNPB• Kemendagri• ATR/BPN• BIG• LIPI
• KESDM• BMKG• KKP• KemenPUPR• Pemda
• BNPB• KLHK• Kemendagri• Kemensos• Basarnas
• Kemendes PDTT• ATR/BPN• Kemendikbud• Pemda
• BNPB• LAPAN• BPPT• Kementerian PU-
PR• KLHK• Kemendes
• PDTT, • Kementerian
ESDM• Basarnas• BMKG• Pemda
Pengembangan data, informasi, pengetahuan, danteknologi kebencanaan
Penguatan kebijakan dan regulasi berbasis kajianpenanggulangan bencana
Peningkatan kemampuan aparat dalam penanggulangan bencana
Peningkatan kesiapasiagaan dan ketangguhan masyarakat
Peningkatan kapasitas relawanbencana
Pengembangan Sistem Peringatan dini
Penyediaan Logistik dan Peralatan Kebencanaan
Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana
Peningkatan Kualitas penanganan darurat
Peningkatan dan Pemulihan daerah pascabencana
PROGRAM PRIORITAS 4PENANGGULANGAN BENCANA
Penataan ruang di kawasan rawan dan pascabencana
23
PP
KP
ProP
PENINGKATAN SISTEM
LOGISTIK
PengembanganSistem Logistik
dan JaringanPasar Komoditas
Pertanian danPerikanan
Penyediaan Sarana Angkut
Produk Perikanan,
Kelautan, dan Pertanian
PenguatanIndustri
PendukungSistem Logistik
PenyediaanInfrastruktur
Energi danTransportasiMendukung
Sistem Logistik
5
1
2
3
4
• Kemen ESDM• Kemenhub• KemenPUPR• KKP
• BIG• Kemendagri• Kementan
• Kemenperin• Kemenhub• BUMN
• Kemenhub• KKP
• Kementan• BUMN
• KKP• Kementan
• Kemendag• Kemen ESDM
Penyediaan infrastruktur energi
Integrasi pelabuhan perikanan dengan infrastrukturtransportasi pendukung(Integrasi pusat produksi pengolahan perikanan)
Rehabilitasi sarana dan prasarana pelabuhanperikanan strategis dan perbaikan manajemenpelabuhan perikanan
Pengembangan sistem informasi logistik terintegrasi
Penyelesaian rencana zonasi pesisir dan laut
Penyediaan jalan pertanian (jalan usaha tani dan jalan produksi)
Pembangunan cold storage pertanian dan perikanan
Revitalisasi sistem rantai dingin dan pasar ikan
Prasarana pasar bahan pangan, serta produk pertanian danperikanan
Pemanfaatan sistem resi gudang
Penyediaan sarana pengangkutan pertanian dan peternakan
Penyediaan kapal angkut perikanan dan garam
Pengembangan rute dan trayek pengangkutan ke sentra perikanan
Penguatan industri galangan kapal dan kapal angkut
Penyediaan komponen industri perkapalan
Pengembangan kapasitas SDM industri perkapalan
PROGRAM PRIORITAS 5PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK
PP
KP
ProP
25
SASARAN DAN INDIKATOR PRIORITAS NASIONAL 2:
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN
KEMARITIMAN
SASARAN & INDIKATOR PRIORITAS NASIONAL & PROGRAM PRIORITAS
Meningkatnya kesejahteraan di daerah 3T
Indikator: % kemiskinan di daerah tertinggal
Berkembangnya perekonomian di daerah 3T
Indikator: % pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal
Meningkatnya perdagangan antar daerah
Indikator: Rasio biaya logistik terhadap PDB
Meningkatnya mobilitas penduduk antardaerah
Indikator: % pertumbuhan jumlah penumpang
Meningkatnya jangkauan akses informasi
Indikator: % kecamatan yang terlayani internet
SASARAN PRIORITAS NASIONAL 2
Program Prioritas 1:Peningkatan Konektivitas dan
TIK
Program Prioritas 2:Percepatan Pembangunan
Papua dan Papua Barat
1. Meningkatnyaperekonomian wilayahPapua dan Papua Barat(Indikator: persentasepertumbuhanperekonomian Papua dan Papua Barat; angka tingkatpengangguran)
2. Meningkatnyakesejahteraan masyarakatPapua dan Papua Barat(Indikator: % kemiskinan di Papua dan Papua Barat)
3. Meningkatnya kualitas SDM Papua dan Papua Barat(Indikator: Angka IPM Papua dan Papua Barat)
Program Prioritas 3: Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Desa
1. Meningkatnya pengeluaranper kapita di daerahTertinggal (indikator: rata-rata pengeluaran per kapita di daerah tertinggal)
2. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat di perdesaan(indikator: % kemiskinan di perdesaan
Program Prioritas 4:Penanggulangan Bencana
1. Menurunkan Indeks RisikoBencana Indonesia (IRBI) Nasional (Indikator: indeks risiko bencana nasional)
2. Menurunkan Indeks RisikoBencana di 136 Kab/Kota Prioritas (indikator: indeks risiko bencana kab/kota prioritas)
Program Prioritas 5:Peningkatan Sistem Logistik
1. Menurunkan biaya logistik (Indikator: rasio biaya logistik terhadap PDB)
2. Memperlancar arus barang dan meningkatkan pelayanan logistik (Indikator: Skor Logistic Performance Indeks)
SASARAN PROGRAM PRIORITAS PN 2
1. Meningkatnya kinerja pelabuhan (indikator: dwelling time pelabuhan)
2. Meningkatnya kehandalan angkutan (indikator: ontime performance angkutan)
3. Meningkatnya kualitas jalan (indikator: kondisi mantap jalan)
4. Menurunnya fatalitas kecelakaan angkutan jalan (Indikator: rasio fatalitas kecelakaan angkutan jalan)
5. Meningkatnya jangkauan pitalebar (indikator : % kecamatan yang terjangkau layanan pitalebar)
6. Meningkatnya jangkauan akses telekomunikasi (Indikator: % Kabupaten/Kota yang terjangkau layanan akses telekomunikasi)
HAL-HAL YANG MEMERLUKAN ARAHAN LEBIH LANJUT
27
Terdapat inkonsistensi dalam hirarki sasaran impact-outcome-output di level PN, PP, KP akibat perubahan
leveling PN di RKP 2019
Apakah sasaran mengacu pada RPJMN atau menambahsasaran baru di luar RPJMN?
PN 2 merupakan PN yang bersifat lintas sektor danbercirikan kewilayahan sehingga akan menimbulkanduplikasi dengan PN lainnya.
Contoh: PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, KP 1 Kesehatan dan KP 2 Pendidikankontekstual Papua Duplikasi dengan PN 1 pada PP 2 (Kesehatan) dan PP 3 (Pendidikan)
Apakah sasaran IPM di daerah tertinggal berada di PN 2 (sesuai wilayah) atau di PN 1 (sesuai sektor)?
Apakah K/L dapat memecah output yang berlokasi di daerah tertinggal, perbatasan dan Papua untukdicantumkan di PN 2?
Apakah diperlukan anggaran tambahan untuk percepatan pembangunan di daerah afirmasi?
Apakah KP Pemanfaatan TIK akan dipindahkan menjadi Proyek Prioritas dalam PN 3, KP 5 Pengembangan Iptek & Inovasi untuk Mendukung Produktivitas?PN 2 belum mendapatkan dukungan dari output K/L
lintas sektor secara komprehensif Contoh: • KP pembangunan daerah tertinggal dan desa
didominasi oleh output dari Kemendes PDT• 3 KP di PP Peningkatan Sistem Logistik tidak
mendapat dukungan lintas K/L
Apakah akan memberlakukan kebijakan multi tagging output K/L, atau K/L memecah sub output (berbasis lokasi atau proses), dan tagging dilakukan di level sub output?
Kelemahan dan kelebihan sistem Multi Tagging
28
Pemecahan output K/L (output baru)
Perubahan tagging PN menjadi level
sub output
Multi tagging Tidak multi tagging
Perencanaan dapat
komprehensif (THIS)
Double counting& anggaran berbasis
kinerja tidak terwujud
Pemecahan sub output K/L
Output K/L sangat banyak
Sinkronisasi perencanaan & penganggaran
SASARAN & INDIKATOR PRIORITAS NASIONAL 2 (1/6)
29
Program Prioritas 1:Peningkatan Konektivitas dan TIK
Sasaran Indikator
1. Meningkatnya kapasitas pelabuhan 2. Meningkatnya kapasitas angkutan laut
1. Terlaksananya pembangunan dan pengembangan tol laut sebanyak 24 pelabuhan2. Tersedianya subsidi angkutan tol laut sebanyak 21 rute 3. Tersedianya subsidi perintis angkutan laut sebanyak 113 rute
Sasaran Indikator
1. Meningkatnya kapasitas jaringan jalan
2. Meningkatnya kapasitas jaringan dan
angkutan kereta api
3. Meningkatnya kapasitas
pelabuhan/dermaga/terminal dan angkutan
penyeberangan, jalan, sungai dan danau
4. Meningkatnya kapasitas jaringan dan
pelayanan transportasi perkotaan
1. Terlaksananya pembangunan jalan baru sepanjang 685 km, diantaranya jalan paralel perbatasan sepanjang 325 km dan akses ke pelabuhan dan bandara sepanjang 60 km
2. Terlaksananya pembangunan jalan tol sepanjang 219 km dari target 1.060 km3. Terlaksananya pembangunan jalur ganda, jalur baru dan reaktivasi jalur kereta api sepanjang
614 km4. Tersedianya layanan Public Service Obligation (PSO) Perkeretaapian di perkotaan dan antar
kota 5. Tersedianya subsidi kereta api sebanyak 9 rute6. Terlaksananya pembangunan terminal tipe A sebanyak 10 terminal7. Terlaksananya pembangunan dermaga penyeberangan, sungai, dan danau sebanyak 25
dermaga8. Tersedianya subsidi angkutan perintis penyeberangan sebanyak 275 lintas dan angkutan
jalan sebanyak 300 trayek9. Tersedianya layanan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di 25 kota.
KP 1: Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur Utama dan
Subsidi Tol Laut
Sasaran Indikator
1. Meningkatnya kapasitas bandara dan pelayanan angkutan udara
2. Tersedianya subsidi angkutan penerbangan
1. Terlaksananya pembangunan bandara baru sebanyak 5 bandara2. Terlaksananya pengembangan bandara dalam mendukung tol laut dengan jembatan udara
sebanyak 11 bandara3. Tersedianya subsidi perintis angkutan udara sebanyak 252 rute
KP 2: Pembangunan dan Pengembangan Transportasi
Multimoda dan Perkotaan
KP 3: Pembangunan dan Pengembangan Bandara pada
Jalur Utama Transportasi
30
SASARAN & INDIKATOR PRIORITAS NASIONAL 2 (2/6)
Program Prioritas 1:Peningkatan Konektivitas dan TIK
KP 4: Peningkatan dan Penyediaan Fasilitas
Keselamatan Transportasi
KP 5: Penyediaan dan Pengembangan
Infrastruktur TIK
KP 6: Pengembangan Ekosistem TIK Menuju
Ekonomi Digital
Sasaran Indikator
1. Meningkatnya fasilitas keselamatan lalu lintas jalan, navigasi pelayaran dan penerbangan
2. Meningkatnya kapasitas dankemampuan pertolongan danpenyelamatan
1. Tersedianya Sarana bantu navigasi pelayaran dan navigasipenerbangan
2. Terlaksananya pemeliharaan dan pengoperasian layanan (IMO) perkeretaapian
3. Tersedianya fasilitas keselamatan lalu lintas angkutan jalan dan penanganan lokasirawan kecelakaan di 34 Provinsi
4. Tersedianya perlengkapan SAR antara lain: helikopter SARsebanyak 2 unit dan rescue boat sebanyak 5 unit.
Sasaran Indikator
1. Pemerataan layanan TIK termasuk pada daerah non komersil
1. Persentase penyediaan akses layanan akses pitalebar di daerah non komersil
2. Persentase kab/kota yang terlayani akses telekomunikasi universal
Sasaran Indikator
1. Peningkatan layanan TIK pada sektor prioritas dan kegiatan produktif
1. Jumlah sektor prioritas dan pelayanan umum yang memanfaatkanTIK
2. Penggunaan TIK dalam mendukung kegiatan produktif
31
Program Prioritas 2:Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
SASARAN & INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS (3/6)
Sasaran Indikator
Meningkatnya Umur Harapan Hidup di Prov Papua dan Papua Barat
1. Umur Harapan Hidup Provinsi Papua sebesar 65,21 Tahun2. Umur Harapan Hidup Provinsi Papua Barat sebesar 65.37 Tahun
Sasaran Indikator
Meningkatnya Harapan Lama Sekolah di Prov Papua dan Papua Barat
1. Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Papua sebesar 10,33 Tahun2. Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Papua Barat sebesar 12,31 Tahun
KP 2: Peningkatan Akses Dan Kualitas Pelayanan Pendidikan
Kontekstual Papua
KP 1: Peningkatan Akses Dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
KP 3: Pengembangan Komoditas Unggulan Dan
Pariwisata Hulu Hilir
Sasaran Indikator
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi di Prov Papua dan Papua Barat
1. Pertumbuan Ekonomi Provinsi Papua 7,5 %2. Pertumbuan Ekonomi Provinsi Papua Barat 7,8 %
KP 4: Peningkatan Infrastruktur Dasar, Tik Dan Konektivitas
Antarprovinsi, Kabupaten/Kota, Distrik Dan Kampung
Sasaran Indikator
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi di Prov Papua dan Papua Barat
1. Pertumbuan Ekonomi Provinsi Papua 7,5 %2. Pertumbuan Ekonomi Provinsi Papua Barat 7,8 %
KP 5: Peningkatan Tata Kelola Dan Kelembagaan
Sasaran Indikator
Meningkatnya Regulasi Mendukung Otonomi Khusus, Wawasan Kebangsaan, Admnistrasi Kependudukan, Citra Positif dan Pemanfaatan Tanah Ulayat Untuk Kepentingan Pembangunan
1. Jumlah regulasi aturan pelaksaaan Otonomi Khusus2. Meningkatnya wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air di Papua dan Papua Barat3. Jumlah kabupaten/kota yang pengelolaan administrasi kependudukan 100% berbasis
elektroniknya 4. Peningkatan Citra positif pembangunan Papua dan Papua Barat5. Kepastian hukum hak atas tanah dan hak ulayat masyarakat adat
SASARAN & INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS (4/6)
Program Prioritas 3: Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa
KP 1: Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
KP 2: Kawasan Perdesaan Dan Transmigrasi
KP 3: Percepatan Pembangunan Desa
Sasaran Indikator
1. Terentaskannya Kabupaten Tertinggal
2. Berkembangnya Pusat Kegiatan StrategisNasional (PKSN)
3. Terbangunnya infrastruktur pendukung PLBN
4. Terbangunnya kecamatan lokasi prioritas di Perbatasan Negara
5. Meningkatnya keamanan dan kesejateraan masyarakat PPKT
1. Jumlah kabupaten tertinggal terentaskan sebanyak 80 kabupaten
2. Berkembangnya 10PKSN Perbatasan
3. Terbangunnya fasilitas pendukung di 7 PLBN
4. Terbangunnya 187 kecamatan lokpri
5. Terbangunnya keamanan dan kesejahteraan masyarakat di 12 PPKT
Sasaran Indikator
1. Terbangun pusat pertumbuhan baru untuk meningkatkan keterkaitan kota-desa dikawasan perdesaan prioritas nasional
2. Terbangunnya dan berkembangnya kawasan transmigrasi dan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
1. Terbangunnya 39 pusat pertumbuhan baru
2. Terbangunnya 144 kawasan transmigrasi dan 20 KPB
Sasaran Indikator
1. Menurunnya jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang
2. Meningkatnya jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri
1. Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang sebanyak 500 desa
2. Jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri sebanyak 200 desa
33
Program Prioritas 4:Penanggulangan Bencana
SASARAN & INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS (5/6)
Sasaran Indikator
Meningkatnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam menghadapi bencana
Meningkatnya jumlah Aparatur dan masyarakat yang tangguh terhadap bencana
Sasaran Indikator
Meningkatnya layanan penanganankebencanaan yang terpadu
Meningkatnya Jumlah layanan kebencanaan yang tahan terhadap bencana
Sasaran Indikator
Meningkatnya kinerja penyelenggaraanpenanggulangan bencana
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
Sasaran Indikator
1. Meningkatnya penyelamatan korbanbencana
2. Terpulihkannya pelayanan publik di daerahpasca bencana
1. Menurunnya jumlah korban akibat bencana2. Meningkatnya jumlah pelayanan publik yang dapat dipulihkan di daerah pascabencana
KP 1: Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
KP 3: Penanganan Darurat dan Pemulihan Pascabencana
KP 2: Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebencanaan
KP 4: Penguatan Manajemen Kebencanaan
34
Program Prioritas 5:Peningkatan Sistem Logistik
SASARAN & INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS (6/6)
KP 2: Penyediaan Sarana Angkut Produk Perikanan, Kelautan, dan
Pertanian
KP 3: Penguatan Industri Pendukung Sistem Logistik
KP 1: Pengembangan Sistem Logistik dan Jaringan Pasar
Komoditas Pertanian dan Perikanan
KP 4: Penyediaan Infrastruktur Energi dan Transportasi
Mendukung Sistem Logistik
Sasaran Indikator
Berkembangnya sistem logistik dan jaringan pasar komoditas pertanian dan perikanan
1. terbangunnya 15 unit cold storage perikanan 2. terbangunnya xx unit gudang/depo Non SRG (sistem Resi Gudang)
Sasaran Indikator
Meningkatnya penyediaan sarana angkut produk perikanan, kelautan, dan pertanian
1. terbangunnya sarana pengangkutan perikanan, pertanian dan peternakan2. tersedianya reefer container; kapal angkut perikanan berpendingin dan garam3. Terselenggaranya rute dan trayek pengangkutan ke sentra perikanan dan pertanian
Sasaran Indikator
Terwujudnya penguatan industri pendukung sistem logistik
1. terevitalisasinya industri galangan kapal dan kapal angkut2. tumbuhnya industri komponen perkapalan3. tersedianya SDM Industri perkapalan yang berkualitas
Sasaran Indikator
Meningkatnya penyediaan infrastruktur energi dan transportasi mendukung sistem logistik
1. tersedianya infrastruktur energi dan air bersih di sentra perikanan dan pulau-pulau terluar
2. terintegrasinya pelabuhan perikanan prioritas dengan infrastruktur transportasi pendukung
3. terevitalisasinya sarpras pelabuhan perikanan4. terselesaikannya rencana zonasi pesisir dan laut5. terbangunnya jalan pertanian
Indikator2014
(baseline)2015 2016 2017 2018 2019
Prioritas NasionalPengurangan Kesenjangan Antarwilayah Melalui Penguatan Konektivitas Dan Kemaritiman
Meningkatnya kesejahteraan di daerah 3TIndikator: % kemiskinan di daerah tertinggal
18.0 16.0 17.5 – 18.0 16.0 – 16.5 15.5 – 16.0 15.0 – 15.5
Berkembangnya perekonomian di daerah 3TIndikator: % pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal
5.39 5.6 – 5.8 6.0 – 6.2 6.4 – 6.6 6.7 – 6.9 6.9 – 7.1
Meningkatnya indeks pembangunan TIKIndikator : ICT Development Index
N/A 3,63 3,86 4,33 4,5 – 4,7 4,7 – 5,0
Meningkatnya mobilitas penduduk antardaerah
Indikator: % pertumbuhan jumlah penumpang
(indikator baru)
- - - - - -
Meningkatnya perdagangan antar daerah
Indikator: Rasio biaya logistik terhadap PDB- 23,6 22,4 21,3 20,2 19,2
SASARAN UMUM PRIORITAS NASIONAL 2
35
Indikator2014
(baseline)2015 2016 2017 2018 2019
Program Prioritas 1: Peningkatan Konektivitas dan TIK
Meningkatnya kinerja pelabuhan Indikator: dwelling time pelabuhan
6-7 5-6 4-5 4-5 3-4 3-4
Meningkatnya kehandalan angkutanIndikator: on time performance angkutan
75 78 80 91 92 95
Meningkatnya kualitas jalanIndikator: kondisi mantap jalan
94 89,36 89,38 89,70 91,50 94
Menurunnya fatalitas kecelakaan angkutan jalanIndikator: rasio fatalitas kecelakaan angkutan jalan terhadap kondisi baseline 2010
16 20 26 32 41 50
Program Prioritas 2: Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
a. Papuab. Papua Barat
56,761,2
57,261,7
58,162,2
58,262,7
58,763,2
59,263,7
2. Tingkat Pengganguran (%)
a. Papuab. Papua Barat
3,45,1
3,98,0
3,98,1
3,77,8
3,67,7
3,47,5
3. Persentase Penduduk di bawah garis kemiskinan
a. Papuab. Papua Barat
27,826,2
28,225,8
28,424,9
27,123,6
26,822,4
26,521,4
4. Pertumbuhan Ekonomi (%)
a. Papuab. Papua Barat
3,65,4
7,54,2
9,24,5
8,28,3
6,76,9
7,57,8
36
SASARAN UMUM PROGRAM PRIORITAS PN 2
Indikator2014
(baseline)2015 2016 2017 2018 2019
Program Prioritas 3: Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa
Meningkatnya pengeluaran per kapita di daerah Tertinggal Indikator: Rata-rata pengeluaran per kapita di daerah tertinggal (Rp. Juta)
7.12 7.24 7.38 7.53 7.69 7.85
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat di perdesaan Indikator: % kemiskinan di perdesaan
13.76 14.09 13.96 13.47 13.23 13.00
Program Prioritas 4 Penanggulangan Bencana
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Nasional 156.3 151.6 146.9 142.2 137.5 132.8
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 136 Kab/Kota 169.4 164.3 159.2 154.1 149.0 144
Program Prioritas 5: Peningkatan Sistem Logistik
Rasio biaya logistik terhadap PDB - - 24% 23% 22% 21%
Skor Logistic Performance Index (LPI) - - 2,98 3.06 3.14 3.22 37
SASARAN UMUM PROGRAM PRIORITAS PN 2
38
INTEGRASI PENDANAAN & ASPEK KEWILAYAHANPRIORITAS NASIONAL 2:
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
39
DAK
DAKReguler
DAKAfirmasi
DAKPenugasan
PSO
AngkutanTol Laut
AngkutanPerkeretaapian
BUMN
Jalan Tol Pelabuhan Bandara KeretaApi
NavigasiUdara
SarprasTIK
DANA DESA
Pembangunan Desa
PemberdayaanMasyarakat
Desa
HIBAH
• Peningkatan kemampuan aparat dalam penanggulanganbencana,
• Peningkatan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat, • Peningkatan kapasitas relawan bencana,• Pengembangan Sistem Peringatan Dini, • Penyediaan Logistik dan Peralatan Kebencanaan, • Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana, • Peningkatan Kualitas Penanganan Darurat, • Peningkatan dan pemulihan daerah pascabencana, • Pengembangan data, informasi, pengetahuan, dan
teknologi kebencanaan, • Penguatan kebijakan dan regulasi berbasis kajian
penanggulangan bencana, • Penataan ruang di kawasan rawan dan pasca bencana.
K/L
INTEGRASI PENDANAAN PN 2
TramwaySurabaya
SarprasTIK
BandaraLabuan Baju
Pelabuhan MargaGiri Ketapang
BRT/LRTMedan
KA Makassar –Pare-pare
KPBU
Bandara Kulon ProgoBandara Kertajati
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Tol Trans-Sumateradan Trans-Jawa
PINA
Bagaimana menggiring potensi pendanaan yang ada ke KTI dalam rangka mengurangi kesenjangan antarwilayah?
PenyelenggaraanPemerintahan
Desa
PembinaanKemasyarakatan
Desa
4040
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH PAPUA
Pengembangan
Pelabuhan Depapre
Ruas Jalan
Sejajar
dengan
Perbatasan
Papua
Pembangunan
Jalan Non Status
Penghubung
Perbatasan di:
Keerom
Peg. Bintang
Boven Digoel
Merauke dan
Supiori
Program Pembangunan
Desa Mandiri (PPDM)
• Kab. Fak-Fak
• Kab. Kaimana
Bantuan
Pengembangan
Prukades di Merauke
Pembinaan BUMDes di Sorong, Sorong Selatan,
Maybrat dan Teluk Wondama
Peningkatan kapasitas
Wirausaha di Biak Numfor &
Nabire
Peningkatan kapasitas Wirausaha dan tenaga
kerja di Sorong
SKPT Timika
SKPT Biak
Sistem Peringatan Dini
Peningkatan Sarpras
Kawasan Transmigrasi di Fakfak
SKPT Merauke
Pembinaan BUMDes di
Jayawijaya, Paniai,
Supiori, Kep Yapen,
Mamberamo Tengah,
Dogiyai, Yalimo, Puncak
dan Deiyai
KEK Sorong
• Rambu Evakuasi, Papan Peringatan,
Informasi Bencana
• Layanan Pendidikan dan Pelatihan
• Sistem Peringatan Dini
• Layanan Distribusi Peralatan Kebencanaan
• Layanan Pusat Pengendal Operasi
Program PPDM
• Kab. Manokwari
• Kab. Pegunungan Arfak
• Kab. Manokwari
Selatan
Pembangunan Bandara Kambuaya
Pengembangan Pelabuhan dan
Pengadaan Kapal di Nabire
Enarotali – Ilaga – Mulia – Wamena
(Usulimo)
(segmen Enarotali – Sugapa – Beoga
– Ilaga – Sinak)73,31 km
Kenyam – Dekai
58,16 km
Kwatisore – Nabire
(segmen Kwatisore – Kampung Muri/
Bts. Prov) 23,32 km
Program PPDM
• Kab. Sarmi
• Kab. Yapen
Program (PPDM)
• Kab. Boven
Digoel
• Kab. Yahukimo
• Kab. Jayawijaya
Program PPDM
• Kab. Raja Ampat
• Kab. Maybrat
KI Teluk Bintuni
Rencana Jalan
Bandara
: Permukiman Transmigrasi
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
Keterangan :
Pembangunan Jalan Non
Status
• Kep Aru
• MTB
• MBD
• SBT
Pengadaan Kapal Barang di SBB
Peningkatan kapasitas
tenaga kerja & Wirausaha di
Morotai dan Haltim
SKPT Morotai
Peningkatan Sarpras
Kawasan Transmigrasi di
Kota Tidore dan Halsel
Peningkatan Sarpras
Kawasan Transmigrasi di
Maluku Tengah
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH MALUKU
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Pembangunan Bandara Morotai
Pembangunan
Pelabuhan
Penyeberangan Elat
SKPT Moa
Pengembangan
Bandar Udara Moa
SKPT Suamlaki
KEK Morotai
Rencana Jalan
Bandara
: Permukiman Transmigrasi
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT
Pembinaan BUMDes dan
Kapasitas Wirausaha:
• SBB
• SBT
• Kep Aru
• MTB
• Pembangunan Jalan Penghubung
Perbatasan Kab Morotai
• Bantuan Input Produksi Komoditas
unggulan
• Pengadaan Kapal Barang Morotai
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
42
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH NUSA TENGGARA
Pengadaan Kapal Penumpang
di Kab. Rote Ndao
Pengembangan
Komoditas Unggulan:
• Manggarai
• Sabu Raijua
• Rote Ndao
• Malaka
• Belu
• Alor
• TTU
Pembangunan Jalan
Non Status
• Kupang
• Sabu Raijua
• Rote Ndao
• Malaka
• Belu
• Alor
• TTU
• Ende
• Lembata
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja
dan Wirausaha
• Manggarai Barat
• Sabu Raijua
• Rote Ndao
• TTU
• TTS
• Sumba Barat
Pembinaan BUMDes
• Malaka
• Sabu Raijua
• Manggarai Barat
• Manggarai
SKPT Rote Ndao
Pembangunan Pasar di
Ende
Simulasi Penanggulangan
Bencana
Sistem Peringatan DIni
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Rencana Jalan
Bandara
: Permukiman Transmigrasi
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT
KSPN Labuan
Bajo
Pembangunan
Bandara P.
Komodo
Pembangunan Jalan Non
Status : Lombok Timur &
Bima
Pembangunan Pasar di
Lotim & Bima
Peningkatan Wirausaha di
Kab Lotim
Pengadaan Kapal
Penumpang di Kab.
Manggarai Barat
Pembangunan Pelabuhan
Penyeberangan Bakalang
Pengembangan Bandar
Udara Haliwen Atambua
Pembangunan Bandara
Kabir Pantar
Pembangunan Bandara
DC-Saudale
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT 43
Pengembangan Potensi Sumberdaya PKT
Konawe Kep.
Pengembangan Potensi Sumberdaya PKT di Kab Tojo Unauna
Bandara Buntu
Kunik
Bandara Siau
Pembangunan Jalan Non Status di 1. Parigi Moutong2. Toli-Toli3. SIgi
Pembangunan Jalan Non Status di 1. Bombana2. Konawe
Peningkatan kapasitas tenaga kerja & wirausaha
Peningkatan Sarpras Kawasan Transmigrasi di 1. Muna2. Konawe Selatan
Peningkatan Sarpras Kawasan Transmigrasi di Kab. Gorontalo
Peningkatan Sarpras Kawasan Transmigrasi di 1. Sigi2. Morowali
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH SULAWESI
Simulasi Penanggulangan
Bencana
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Peningkatan Sarpras Kawasan Transmigrasi di 1. Majene2. Mamasa
Peningkatan Sarpras Kawasan Transmigrasi di 1. Luwu Utara2. Luwu Timur3. Pinrang4. Wajo KI BANTAENG
KI PALU
KSPN WAKATOBI
KI KONAWE
KI MOROWALI
KEK BITUNG
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
Keterangan :
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT 44
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH KALIMANTAN
Pelabuhan Pelaihari
Bandara Muara Teweh
Pembangunan Jalan Non Status Penghubung Perbatasan 1. Kab Sambas2. Bengkayang3. Sintang4. Kapuas Hulu
Pembangunan Jalan Non Status Penghubung Perbatasan di Mahakam Hulu
Pembangunan Jalan Non Status Penghubung Perbatasan di Nunukan
Pelabuhan Maloy
Pengembangan Komoditas Unggulan
di Nunukan
Pembangunan Jalan Non Status Kab Hulu Sungai Utara
SKPT Nunukan
Simulasi Penanggulangan
Bencana
Simulasi Penanggulangan
Bencana
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Peningkatan Sarpras Kawasan Transmigrasi di 1. Sambas2. Kapuas3. Gunung Mas
KEK MBTK
• Rambu Evakuasi, Papan Peringatan,
Informasi Bencana
• Layanan Pendidikan dan Pelatihan
• Sistem Peringatan Dini
• Layanan Distribusi Peralatan Kebencanaan
• Layanan Pusat Pengendal Operasi
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
Keterangan :
45
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT
45
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH JAWA
Pelabuhan Patimban
Pembangunan Jalan Non Status
di Situ Bondo dan Bangkalan
Peningkatan kapasitas Wirausaha
Simulasi Penanggulangan
BencanaSistem
Peringatan
Dini
Sistem Peringatan Dini Sistem Peringatan Dini
Simulasi Penanggulangan
Bencana
Sistem Peringatan Dini
KSPN BOROBUDUR
KSPN BROMO TENGGER SEMERU
KSPN KEP. SERIBU
KEK TJ. LESUNG
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
Keterangan :
Keterangan:
: Daerah Non Tertinggal
: Daerah Tertinggal
: Bandara
: Jalan Nasional
: Jalan Nasional Belum Tersambung
: Jalan Paralel Perbatasan
: Pelabuhan
: Pemukiman Transmigrasi
: SKPT
46
INTEGRASI OUTPUT PRIORITAS WILAYAH SUMATERA
Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Jambi
Bandara Tambelan
Pengembangan Potensi Sumberdaya PKT di Aceh SIngkil
Pengembangan Potensi Sumberdaya PKT di Pesisir Barat
Pembinaan BUMDes di Pulau Nias
Pembangu-nan Jalan Non Status di Kab Musi Rawas Utara
Pembangunan Jalan Non Status di Kab Nias Selatan
Peningkatan kapasitas Wirausaha
SKPT Natuna
SKPT Sabang
SKPT Mentawai
Pembangunan Pasar di1.Solok
Selatan2.Pasaman
Barat3.Pesisir Barat Peningkatan Sarpras
Kawasan Transmigrasi di 1. Aceh Besar2. Aceh Barat3. Kota Sumbusallam4. Rejang Lebong5. Bengkulu Selatan6. Lahat7. Banyuasin8. Musi Banyuasin9. OKI
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan Dini
Sistem Peringatan
Dini
KSPNDANAU TOBA KI SEI MANGKE
KSPN TJ. KELAYANG
KI KUALA TANJUNG
KEK TJ. API-API
KEK ARUNLHOKSEMAWE
KEK GALANG BATANG
: PP Konektivitas
: PP Dating & Desa
: PP Bencana
Keterangan :
47
KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAANPRIORITAS NASIONAL 2:
PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
1.RUU tentang Sistem Transportasi Nasional, revisi UU Penyiaran danRUU Radio Televisi Republik Indonesia.
2.Revisi terhadap UU 36/1999 tentang Telekomunikasi untukdisesuaikan dengan perkembangan teknologi.
3.RPP yang mengatur penyediaan sarana kereta ekonomi, baik melaluiBUMN maupun pemerintah.
4.Revisi Perpres 83 Tahun 2011 tentang penugasan terhadap PT KAIdalam pengelolaan perkeretaapian Jabodetabek
5.RPermen yang menunjang pelaksanaan KPBU di sektor masing-masing
6.RPermen yang mengatur tentang Rencana Aksi Keselamatan tiap pilardi Kementerian PUPERA dan Kementerian Perhubungan
7.RPP tentang penyelenggaraan desa
8.Revisi terhadap PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan DaerahTertinggal
9.Revisi terhadap Perpres 131/2015 tentang Penetapan DaerahTertinggal 2020-2024
10.RPerpres tentang Zonasi Antar Wilayah
11.Rperpres tentang Kawasan Strategis Nasional
12.Rperpres Rencana Induk Penanggulangan Bencana 2015-2045
Kelembagaan untukmengkoordinasikan pengembanganangkutan umum massal perkotaan
serta penyesuian tata kelola dan kelembagaan dalam pemanfaatan
TIK secara lintassektor
KERANGKA REGULASI
KERANGKAKELEMBAGAAN
49
TERIMA KASIH
50
LAMPIRAN
51
USULAN OUTPUT PRIORITAS PN 2
52
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur Utama dan Subsidi Tol Laut
Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Tol Laut
1. Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Tol Laut Kemenhub
Peningkatan Kapasitas Angkutan Laut 1. Subsidi Angkutan Tol Laut2. Subsidi Angkutan Ternak
Kemenhub
Penyedian PSO dan Subsidi Angkutan Laut1. Subsidi Angkutan Laut Perintis2. PSO Angkutan Laut
1. Kemenhub2. BUMN
Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda dan Perkotaan
Pembangunan dan Pengembangan Jaringan Jalan
1. Rekonstruksi Jalan2. Pelebaran Jalan3. Pembangunan Flyover/Underpass/Terowongan4. Pembangunan Jalan5. Pembangunan Jembatan6. Duplikasi Jembatan7. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan
Kemen PUPR
Pembangunan dan Penyelenggaraan Perkeretaapian
1. Pembangunan Jalur Kereta Api2. Reaktivasi Jalur Kereta Api
Kemenhub
Pembangunan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat
1. Pembangunan Dermaga Penyeberangan2. Pembangunan Dermaga Penyeberangan Danau3. Pembangunan Kapal Penyeberangan Perintis
Kemenhub
Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Perkotaan
1. Pembangunan Jalur Kereta Api2. Reaktivasi Jalur Kereta Api3. Pembangunan Terminal Type A4. Pembangunan dan Pengembangan BRT5. Pembangunan Flyover/underpass/terowongan
1. Kemenhub2. Kemen PUPR
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Peningkatan Konektivitas dan TIK
53
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Penyediaan PSO dan Subsidi Angkutan Darat dan Perkeretaapian
1. Penyediaan PSO2. Penyediaan Subsidi Perintis Perkeretaapian3. Penyediaan Subsidi Angkutan Penyeberangan4. Penyediaan Subsidi LLAJ
1. Kemenhub2. BUMN
Pembangunan dan Pengembangan Bandara pada Jalur Utama Transportasi
Pengembangan Bandara Mendukung Integrasi Tol Laut dengan Jembatan Udara
1. Pembangunan Bandara Mendukung Tol Laut dan Jembatan Udara Kemenhub
Pembangunan dan Pengembangan Bandara Pengumpul dan Pengumpan
1. Pembangunan Bandara Pengumpul dan Pengumpan Kemenhub
Penyediaan Subsidi Angkutan Penerbangan
1. Subsidi Angkutan Udara Perintis Kemenhub
Peningkatan dan Penyediaan Fasilitas Keselamatan Transportasi
Penyediaan Sarana, Prasarana dan Fasilitas Navigasi Pelayaran, Penyeberangan dan Penerbangan
1. Pembangunan/Penyediaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran2. Pembangunan Kapal Navigasi3. Pembangunan Peralatan Penunjang Pengendalian dan Pengawasan
Navigasi Penerbangan4. Pembangunan Prasarana Keselamatan Penyeberangan/Sungai/Danau5. Pengadaan AWOS6. Pengadaan LLWAS7. Pengadaan AWS Pelabuhan8. Pengadaan Peralatan Pengamatan Gelombang dan Arus
1. Kemenhub2. BMKG
Penyediaan Sarana dan Prasarana Keselamatan Jalan dan Kereta Api
1. Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan 1. Kemenhub2. Kemen PUPR
Penyediaan Sarana dan PrasaranaPertolongan dan Penyelamatan
1. Pembangunan/Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertolongan dan Penyelamatan
2. Pembangunan/Peningkatan Fasilitas Layanan Pertolongan dan Penyelamatan
Kemenhub
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Peningkatan Konektivitas dan TIK
54
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Penyediaan dan Pengembangan Infrastruktur TIK
Pengembangan jaringan pitalebar
Penyediaan akses telekomunikasi dan internet
Penyediaan satelit multifungsi
Pengembangan infrastruktur penyiaran publik
Pengembangan Ekosistem TIK Menuju Ekonomi Digital
Peningkatan dukungan utilisasi TIK di sektor prioritas
Peningkatan pemanfaatan TIK untuk kegiatan produktif
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Peningkatan Konektivitas dan TIK
55
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
Peningkatan kesehatan ibu dan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja
1. Layanan pemeriksaan ibu hamil2. Penyuluhan Usia Pernikahan Ideal (21-25) pada wanita3. Pemberian layanan neonatal pertama (KN1)4. Layanan persalinan di fasilitas kesehatan5. Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil kekurangan
energi kronis (KEK)6. Distribusi PMT dari provinsi ke puskesmas7. Pemberian intervensi paket gizi (PMT, Vitamin A, tablet tambah
darah) pada ibu hamil8. Penyediaan sistem penanganan kelahiran berbasis masyarakat
(masyarakat siaga)9. Advokasi pemenuhan kecukupan pangan untuk peningkatan gizi
(protein, lemak, karbohidrat) ibu hamil10. Pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita11. Penyuluhan ASI Eksklusif dan gizi secara berkala
1. Kemenkes2. Pemerintah
Provinsi3. Pemerintah
kabupaten/kota
Pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, kusta, filariasis, frambusia, ISPA, TB, HIV/AIDs
1. Pelaksanaan eliminasi malaria2. Malaria center di 5 kab/kota wilayah papua (tahun 2018)3. Survei serologi penyakit frambusia4. Surveilans aktif penyakit frambusia5. Pemberian obat kusta
1. Kemenkes2. Pemerintah
Provinsi3. Pemerintah
kabupaten/kota
Penyediaan tenaga kesehatan strategis 1. Kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kemenkes
Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
1. Penerapan standar tenaga kesehatan di Puskesmas Kemenkes
Peningkatan Pelayanan kesehatan jarak jauh berbasis TIK (telemedicine)
1. Pembangunan telemedicine di RSUD2. Pembangunan dukungan telemedicine di Puskesmas
1. Kemenkes2. Kem. Kominfo3. Kem. ESDM
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
56
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Peningkatan gerakan masyarakat hidup sehat kontekstual Papua
1. Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1. Kemenkes2. Pemerintah Provinsi3. Pemerintah kabupaten/kota
Peningkatan perlindungan sosial bidang kesehatan
1. Peningkatan perlindungan sosial bidang kesehatan 1. Kemenkes2. Pemerintah Provinsi3. Pemerintah kabupaten/kota
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan kontekstual Papua
Penerapan dan penguatan sekolah berpola asrama
1. Pembangunan unit sekolah baru berpola asrama 1. Kemendikbud2. Kem. Kominfo3. Kem. ESDM4. Kem. PU Pera5. Pemerintah kabupaten/kota
Pemberian perlindungan sosial 1. Distribusi Kartu Indonesia Pintar Kemendikbud
Penerapan dan penguatan sekolah vokasi
1. Bantuan Praktek Siswa SMK Papua Barat Pertanian Pembangunan2. pertumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Papua Barat3. Pengawalan dan Pendampingan Mahasiswa/Alumni Sentra Produksi
Pangan Papua Barat4. Bantuan Praktek Siswa SMK Papua
1. Kemendikbud2. Kementan3. Pemerintah Provinsi
Pemberantasan tuna aksara 1. Program mahasiswa memberantas buta huruf 1. Kemenristek Dikti2. Pemerintah Provinsi3. Pemerintah kabupaten/kota
Penerapan kurikulum kontekstual Papua
1. Diterapkannya kurikulum kontekstual Papua di sekolah dasar dan menengah
1. Kemendikbud2. Pemerintah kabupaten/kota
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
57
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Pengembangan komoditas unggulan dan pariwisata hulu hilir
Peningkatan produksi padi di Merauke 1. Optimasi lahan sawah orang asli Papua2. Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tersier3. Penyediaan sarana dan prasarana pertanian (rice transplater,
pompa air, handsprayer, traktor roda 2, dan excavator)4. Pengawasan dan konstruksi cetak sawah5. Penyediaan benih padi,6. Pelaksanaan pelatihan teknis tematik padi7. Pembangunan Pusat Inkubasi hasil panen
Kementan
Pengembangan produksi komoditas unggulan pertanian/perkebunan sagu, ubi jalar, kopi, coklat, pala, buah merah, vanili, merica
1. Pengembangan produksi komoditas unggulan sagu2. Pengembangan produksi komoditas unggulan coklat3. Pengembangan produksi komoditas unggulan pala4. Pengembangan Produksi komoditas unggulan buah merah5. Pengembangan Produksi komoditas unggulan Vanili6. Pengembangan Produksi komoditas unggulan Merica7. Pengembangan produksi komoditas unggulan Ubi Jalar8. Pengembangan produksi komoditas unggulan Kopi
Kementan
Pengembangan pariwisata 1. Pengembangan pariwisata2. Pembangunan sarana pendukung daya tarik pariwisata
Kemenpar
Peningkatan pemasaran/promosi komoditas unggulan dan pariwisata
1. Pembentukan koperasi2. Penyelenggaraan event pariwisata
1. Kem. KUKM2. Kemenpar
Peningkatan kapasitas kewirausahaan Orang Asli Papua dan kewirausahaan mama-mama Papua, serta dukungan permodalan
1. Pelatihan kewirausahaan bagi Orang Asli Papua2. Pelatihan kewirausahaan bagi mama-mama Papua3. Pembangunan pasar mama-mama bagi Orang Asli Papua4. Pemberian dukungan permodalan koperasi wanita5. Pemberian dukungan permodalan koperasi petani6. Pemberian dukungan permodalan koperasi nelayan
1. Kem. KUKM2. Kemendag
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
58
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Peningkatan infrastruktur dasar, TIK, dan konektivitas antar provinsi, kabupaten/kota, distrik, dan kampung
Pembangunan sistem penyediaan air minum layak dan sarana air bersih di daerah tertinggal
1. Pembangunan SPAM berbasis masyarakat2. Pembangunan air baku di Distrik Bomberay, Kab. FakFak dan Kota Jayapura3. Rehabilitasi Air Baku di Kab. Manokwari, Kab. Maybrat dan Kab. Teluk Bintuni4. Pengembangan Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan melalui pembangunan Water
Treatment Plan (WTP) PDAM Kab. Manokwari5. Pembangunan SPAM Kawasan Rawan Air6. Pemanfaatan Idle SPAM di Kawasan Rawan Air Distrik testega, Kab. Peg. Arfak
Kem. PUPR
Pembangunan sanitasi layak.
1. Pembangunan SANIMAS di Distrik Dataran Isim, Distrik Neney (Manokwari Selatan), Distrik Ayamaru Utara (Maybrat), Matemani (Sorong Selatan), Distrik Amberbaken (Tambraw) dan Kaimana
2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Skala Kawasan di Moswaren (Sorong Selatan), Distrik Membey dan Distrik Sururey (Pegunungan Arfak), Distrik Kambrauw (Kaimana), Naikere dan Wondiboy (Teluk Wondama).
3. Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem off-site di Kabupaten Fak-fak4. Pembangunan sistem penanganan persampaan berbasis skala kota di Monokwari dan Fak-fak.5. Pembangunan Fisik Sistem Drainase Primer Kota Sorong, Kab. Manokwari dan Kab. Raja Ampat.6. Pembangunan Sistem Pengelolaan Drainase Lingkungan Permukiman di 8 Kabupaten/Kota7. Rehabilitasi Saluran Dan Bangunan Drainase di Kaimana8. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat Skala Kota melalui pembangunan
septictank komunal terpusat di Kab. Manokwari.
1. Kem. PUPR2. Pemerintah
kabupaten/kota
Pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan
1. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), dengan kapasitas <100 kW2. Pembangunan Pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM), dengan kapasitas 100 s/d 5000 kW3. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dengan kapasitas diatas 5 MW/5000 kW.4. Pembangunan smart grid system.5. Pengembangan bioenergi.6. Penyediaan dan pemberian dukungan pembangunan pembangkit EBT.7. Pembangunan Pembangkit ListrikTenaga Surya (PLTS)8. Penyusunan DED PLTMH9. Penyusunan DED PLTS
Kem. ESDM
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
59
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Pembangunan dan peningkatanhunian layak
1. Peningkatan kualitas rumah masyarakat MBR yang sehat dan layak di 13 kabupaten/kota Provinsi Papua Barat.
2. Pembangunan rumah khusus di Kabupaten Teluk Bintuni, Fak-Fak dan Kaimana.Kem. PUPR
Penuntasan jalan trans Papua, dan pembangunan dan pengembangan jalan lintas perbatasan dan jalan strategis nasional
1. Pembangunan 20 ruas jalan nasional trans papua.2. Pemeliharaan rutin 16 ruas jalan nasional trans papua3. Pembangunan 24 jembatan pada ruas jalan nasional trans-papua4. Peningkatan struktur/rekonstruksi jalan nasional trans-papua5. Penurunan Grade jalan nasional trans-papua di jalan Simpang kapiraya-waghete.6. Preservasi jalan nasional Trans Papua di ruas Hamadi-Holtekamp-Koya Skouw7. Preservasi di 65 ruas jalan nasional non trans-papua8. Pelebaran ruas jalan nasional non-trans papua9. Penurunan Grade jalan nasional non-trans papua di ruas jalan Oksibil-Seredala.10. Penggantian jembatan mananayang (Tahap I).11. Pembangunan jalan nasional non-trans papua ruas Wanggar-Kwartisor-Kamp. Muri I12. Pembangunan Jalan Ring Road Jayapura13. Peningkatan struktur/rekonstruksi jalan nasional non Trans Papua14. Peningkatan struktur/rekonsstruksi jalan nasional non trans papua15. Penurunan Grade jalan nasional trans papua di ruas Simpang Kapiraya - Waghete
Kem. PUPR
Pengembangan jalan provinsi/kabupaten, dan pembangunan jalan dan jembatan penghubung antar kab/kota
1. PemerintahProvinsi
2. Pemerintahkabupaten/kota
Pembangunan jalan non status, jalan penghubung antardistrik dan kampung
1. Pembangunan jalan non status penghubung antar distrik dan kampungPemerintahkabupaten/kota
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
60
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Pembangunan pelabuhan dan dermaga 1. Pembangunan infrastruktur pelabuhan di Kab. Sorong, Kab. Jayapura, Kab. Fakfak, Kab. Biak, Kab. Mimika,Kab. Merauke
2. Pembangunan dan peningkatan kapasitas dermaga sungai di Kab. Yakuhimo, Kab. Mamberamo Raya, Kab. Boven Digoel, Kab. Mamberamo Tengah
3. Pembangunan Konstruksi Tambatan Perahu4. Pembangunan Pelabuhan ASDP Kaonda5. Pembangunan Pelabuhan Dermaga Khusus Bongkar Muat Kapal GT7 di
Yapen
Kemenhub
Penyediaan angkutan penyeberangan 1. Penyediaan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kemenhub
Subsidi keperintisan, angkutan laut, dan udara
1. Subsidi angkutan udara2. Subsidi angkutan laut3. Subsidi angkutan keperintisan
Kemenhub
Pembangunan dan pengembangan bandara pengumpul dan pengumpan
Pembangunan dan pengembangan bandara pengumpul dan pengumpan di Wamena, Timika, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Dekai, Oksibil, Merauke.
Kemenhub
Pembangunan BTS dan jaringan telekomunikasi untuk mendukung pendidikan, kesehatan dan sektor prioritas
1. Pembangunan BTS2. Pembangunan jaringan telekomunikasi
Kominfo
Peningkatan tata kelola dan kelembagaan
Fasilitas penyempurnaan kebijakan, dan pengawalan proses penyusunan dan pelaksanaan perdasi dan perdasus
1. Penyusunan RUU penyempurnaan UU Otonomi Khusus2. Asistensi penyusunan Perdasi dan Perdasus
1. Kemendagri2. Kemenkum HAM
Pemantapan ideologi, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa
Kegiatan Forum Kemenkum HAM
Pengelolaan administrasi kependudukan Kemenkum HAM
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
61
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Diplomasi untuk mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di papua dan papua barat
Kem. Luar Negeri
Penanganan masalah hukum pertanahan dan pemanfaatan tanah adat/ulayat untuk kepentingan percepatan pembangunan
Kem. ATR
Peningkatan kapasitas kelembagaan provinsi, kabupaten/kota, dan distrik untuk memberikan pelayanan dasar publik
1. Kemendagri2. Kem. PAN & RB
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
62
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
Peningkatan Saranadan Prasarana
1. Pesisir dan pulau-pulau kecil yang tersedia infrastruktur kelautan dan perikanan; Kementerian Kelautan dan Perikanan
1. Panjang Jalan Strategis Yang Dibangun;2. Panjang Jalan Penghubung Perbatasan yang dibangun di daerah tertinggal;3. Penyediaan Kapal Barang Untuk Daerah Pulau Kecil dan Terluar;4. Penyediaan Kapal Penumpang Untuk Daerah Pulau Kecil dan Terluar.
Kementerian Desa, PDTT
Peningkatan SDM 1. Jumlah tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja;2. Jumlah wirausaha yang meningkat pendapatannya dalam rangka pengembangan produk
unggulan daerah tertinggal;
Kementerian Desa, PDTT
1. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Perbatasan Negara. BNPP
PengembanganEkonomi Lokal
1. Jumlah Bumdes/UMKM yang dibina dalam pengembangan Prukades;2. Jumlah produk unggulan yang dipasarkan melalui e-commerce;3. Jumlah pasar kecamatan yang dibangun dan fungsional;4. Jumlah agrowisata yang dikembangakan;5. Jumlah kabupaten tertinggal di perbatasan yang dikembangkan potensi sumberdayanya;6. Jumlah kabupaten tertinggal yang memiliki pulau kecil terluar yang dikembangkan potensi
sumberdayanya.
Kementerian Desa, PDTT
1. SKPT Natuna yang Mandiri;2. SKPT Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang mandiri;3. SKPT Kab. Merauke yang Mandiri;4. SKPT Sebatik, Kabupaten Nunukan yang mandiri;5. SKPT Kota Sabang yang mandiri;6. SKPT Rote, Kabupaten Rote Ndao yang mandiri;7. SKPT Kab. Sumba Timur yang mandiri;8. SKPT Timika, Kabupaten Mimika yang mandiri;9. SKPT Biak, Kabupaten Biak Numfor yang mandiri;10. SKPT Kab. Kepulauan Mentawai Yang Mandiri;11. SKPT Kab. Morotai yang mandiri;12. SKPT Kab. Kep.Talaud yang Mandiri; 13. SKPT Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya yang mandiri;
Kementerian Kelautan dan Perikanan
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa
63
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Penataan RuangKawasan PerbatasanNegara
RDTR kawasan perbatasan negara; Kementerian ATR/BPN
Peta dasar skala 1:5000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) KecamatanLokasi Prioritas (Lokpri) Kawasan Perbatasan.
BIG
Pembangunan KawasanPerdesaan dan Transmigrasi
PenguatanManajemenKawasan
1. Rencana pembangunan kawasan perdesaan yang ditetapkan2. Rencana pembangunan kawasan perdesaan yang dilaksanakan3. Rencana aksi kawasan perdesaan yang dilaksanakan4. Kawasan yang mendapat pendampingan5. Pengelola dana bergulir masyarakat yang difasilitasi
Kemendesa PDTT
PengembanganProduk UnggulanKawasan
1. Prasarana dan sarana pasca panen pengolah hasil yang dibangun dan berfungsi2. Prasarana dan sarana pariwisata yang dikembangkan dan berfungsi3. Kelompok rumah tangga miskin yang mendapatkan akses modal usaha
Kemendesa PDTT
Peningkatan Prasarana danSarana Kawasan
1. Panjang jalan yang dibangun2. Embung yang dibangun3. Saluran irigasi tersier yang dibangun/ direhabilitasi4. Rumah tangga di kawasan yang terlayani air bersih5. Pasar yang dibangun dan berfungsi
Kemendesa PDTT
Perluasan Kemitraan, Kerjasama dan Promosi Kawasan
1. BUMDES Bersama yang dikembangkan2. Kesepakatan kerjasama pengembangan produk unggulan yang ditindaklanjuti3. Promosi produk unggulan yang ditindaklanjuti
Kemendesa PDTT
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa
64
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2PP Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Percepatan Pembangunan Perdesaan
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Desa
Penetapan dan Penegasan Batas Desa Dalam Rangka Mendukung PelaksanaanKebijakan Satu Peta (One Map Policy) di Pemerintah Daerah
Kementerian DalamNegeri
Peningkatan KapasitasAparatur Desa
1. Pelatihan Aparatur Pemerintah Pusat dan Provinsi dan Kabupaten Untuk MenjadiPelatih Pada Pelatihan Pembina Teknis Pemerintah Desa
2. Pelatihan Aparatur Kecamatan Selaku Pembina Teknis Pemerintahan Desa(Pelatihan PTPD)
3. Pelatihan Aparatur Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota UntukMenjadi Pelatih Pada Pelatihan Aparatur Desa
Kementerian DalamNegeri
Pendampingan danPembinaan
1. Daerah yang Telah Menetapkan Penataan Kewenangan Desa2. Pengelolaan Keuangan Desa Sesuai Ketentuan Pengelolaan Keuangan Desa3. Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa
Kementerian DalamNegeri
1. Pendampingan pada 74.910 Desa2. Pengendalian Penggunaan Dana Desa
Kementerian Desa PDTT
Pemberdayaan Masyarakatdan Pengembangan EkonomiDesa
Penerapan Model Perencanaan Pembangunan Partisipatif dengan Sistem PenyusunanRAPBDesa Secara Partisipatif
Kementerian DalamNegeri
1. Pembangunan Sarana Prasarana Pendukung Destinasi Wisata2. Pelaksanaan Program Pembangunan Desa Mandiri3. Usaha Ekonomi Desa yang dikembangkan yang terintegrasi dengan BUMDes4. Bumdes yang dikembangkan Untuk Mendukung Produk Unggulan Desa5. Prasarana dan Sarana Produksi dan Pasca Panen Pengolah Hasil
Kementerian Desa PDTT
65
No. Program Prioritas Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
4. PenanggulanganBencana
Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
Peningkatan Kemampuan Aparat dalam Penanggulangan Bencana
1. Personil Tim Reaksi Cepat Daerah yang terlatih;2. Jumlah masyarakat dan aparatur pemda yang
ditingkatkan kapasitasnya dalam penanggulangan bencana di daerah tertinggal.
1. BNPB2. Kemendesa PDTT
Peningkatan Kesiapsiagaan dan Ketangguhan Masyarakat
1. Gladi dan simulasi penanggulangan bencana;2. Desa tangguh bencana;3. Layanan kehumasan;4. Layanan mitigasi bencana;5. Sekolah Lapangan Geofisika;6. Dokumen rencana penanggulangan bencana;7. Sekolah Lapangan Nelayan;8. Masyarakat Indonesia Sadar Informasi Iklim dan
Cuaca (Mosaic);9. Sekolah Lapangan Penerbangan.
1. BNPB2. BMKG
Peningkatan KapasitasRelawan Bencana
1. Relawan penanggulangan bencana yang terlatih. BNPB
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebencanaan
PengembanganPeringatan Dini
1. Sistem peringatan dini bencana;2. Jumlah EWS banjir/longsor yang disediakan di
daerah tertinggal yang mempunyai risiko bencana tinggi.
1. BNPB2. Kemendesa, PDTT
Penyediaan Logisik danPeralatan Kebencanaan
1. Layanan pengadaan logistic kebencanaan;2. Layanan pengadaan dan distribusi peralatan
kebencanaan.
BNPB
Pembangunan Infrastruktur Mitigasi Bencana
1. Rambu evakuasi, papan peringatan, dan informasibencana;
2. Pos pengamatan gunung api yang ditingkatkan.
1. BNPB2. Kemen ESDM
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2
66
No.Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
4. PenanggulanganBencana
PenangananDarurat danPemulihanPascabencana
Peningkatan Kualitas Penanganan Darurat
1. Dokumen rekomendasi pemberian dan kebijakan bantuankebutuhan dasar;
2. Layanan penanganan pengungsi akibat bencana;3. Penyediaan Bor Air Tanah Dangkal untuk Tanggap Darurat.
1. BNPB2. Kemen ESDM
Peningkatan dan Pemulihan daerah Pascabencana
1. Layanan pemulihan dan peningkatan ekonomi di daerah pascabencana;
2. Layanan pemulihan dan peningkatan sosial di daerah pascabencana;3. Koperasi dan UMKM yang difasilitasi penanganan dampak bencana.
1. BNPB2. Kemen KUKM
Penguatan Manajemen Bencana
Pengembangan Data, Informasi, Pengetahuan, dan Teknologi Kebencanaan
1. Layanan data dan teknologi informasi dan komunikasi;2. Layanan pusat pengendali operasi (pusdalops);3. Pengadaan Seismograph;4. Pengadaan Accelerograph;5. Pengadaan Precusor;6. Pengadaan perangkat pendukung Seismograph (Carina);7. Pengadaan Sistem Prosesing gempa bumi dan tsunami;8. Peta kawasan rawan bencana geologi;9. Sistem mitigasi bencana geologi yang dikembangkan.
1. BNPB2. BMKG3. Kemen ESDM
Penguatan Kebijakan dan Regulasi Berbasis KajianPenanggulangan Bencana
1. Kajian pengurangan risiko bencana;2. Dokumen penilaian dan pengelolaan risiko bencana.
BNPB
Penataan Ruang di Kawasan Rawan dan Pascabencana
1. Bantuan teknis penyusunan RTR di Kawasan Rawan Bencana di Karangasem;
2. Bantuan teknis penyusunan RTR di Kawasan Rawan Bencana di Garut;
3. Bantuan teknis penyusunan RTR di Kawasan Rawan Bencana di Sinabung;
4. Geologi lingkungan dan gelologi teknik untuk Tata Ruang KawasanRawan Bencana.
1. Kemen ATR/BPN2. Kemen ESM
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2
67
No Program Prioritas
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
5 Peningkatan Sistem Logistik
Pengembangan Sistem Logistik dan Jaringan Pasar Komoditas Perikanan dan Pertanian
Pembangunan dan Revitalisasi Cold Storage Pertanian dan Perikanan
1. Prasarana logistik ikan yang dibangun dan dimanfaatkan (Cold Storage)
2. Sarana logistik ikan yang disediakan dan dimanfaatkan (kendaraan berpendingin)
KKP
Prasarana Pasar Bahan Pangan, Produk Pertanian dan Perikanan
1. Sarana dan prasarana pasar ikan yang dibangun (Pasar Ikan Modern)
2. Peralatan Pemasaran yang Disediakan dan Dimanfaatkan (Ice Flake Machine, thermal ice)
KKP
Pemanfaatan Gudang/Depo Non SRG (Sistem Resi Gudang)
SRG dan Non SRG yang terbangun dan operasional Kemendag
Penyediaan Sarana Angkut Produk Perikanan, Kelautan, dan Pertanian
Penyediaan Sarana Pengangkutan Pertanian dan Peternakan
Kapal angkut peternakan yang beroperasi Kemenhub
Penyediaan Kapal Angkut Perikanan Berpendingin dan Garam, serta Reefer Container
Prototype Kapal Angkut Perikanan KKP
Pengembangan Rute dan Trayek Pengangkutan ke Sentra Perikanan
Terselenggaranya Rute Angkutan Kapal ke Sentra Perikanan Terpilih
Kemenhub
Penguatan Industri Pendukung Sistem Logistik Penguatan Industri Galangan Kapal dan
Kapal Angkut
1. Pengembangan teknologi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
2. Rekomendasi kebijakan standarisasi dan sertifikasi galangan kapal
Kemenperin
Penyediaan Komponen Industri Perkapalan
Pengembangan Kapasitas SDM Industri Perkapalan
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2
68
No Program Prioritas
Kegiatan Prioritas Proyek Prioritas Output Prioritas K/L K/L Pelaksana
Penyediaan Infrastruktur Energi dan Transportasi Pendukung Sistem Logistik
Penyediaan Infrastruktur EnergiPenyediaan Jaringan Listrik ke Lokasi Sentra Perikanan
PLN
Integrasi Pelabuhan Perikanan dengan Infrastruktur Transportasi Pendukung
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan dan Perbaikan Manajemen Pelabuhan Perikanan
1. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang ditingkatkan fasilitasnya
2. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang ditingkatkan fasilitasnya
3. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) yang ditingkatkan fasilitasnya
4. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ditingkatkan fasilitasnya
KKP
Pengembangan Sistem Informasi Logistik Terintegrasi
Penyelesaian Rencana Zonasi Pesisir dan Laut
1. Perairan laut antar wilayah yang memilikidokumen Rencana Zonasi
2. Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan perundangan
3. Provinsi yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan perundangan
KKP
Penyediaan Jalan Pertanian (jalan usaha tani dan jalan produksi)
MAPPING USULAN OUTPUT PRIORITAS DALAM APLIKASI KRISNA PN 2
No Provinsi Kabupaten No Provinsi Kabupaten1 Aceh Simeulue 31 Sumatera Barat Solok Selatan
2 Aceh Aceh Singkil 32 Sumatera Barat Dharmasraya
3 Aceh Aceh Selatan 33 Sumatera Barat Pasaman Barat
4 Aceh Aceh Timur 34 Riau Indragiri Hilir
5 Aceh Aceh Tengah 35 Riau Pelalawan
6 Aceh Aceh Barat 36 Riau Rokan Hulu
7 Aceh Aceh Besar 37 Riau Bengkalis
8 Aceh Pidie 38 Riau Rokan Hilir
9 Aceh Bireuen 39 Riau Kepulauan Meranti
10 Aceh Aceh Utara 40 Riau Kota Dumai
11 Aceh Aceh Barat Daya 41 Jambi Kerinci
12 Aceh Aceh Tamiang 42 Jambi Sarolangun
13 Aceh Nagan Raya 43 Jambi Tanjung Jabung Timur
14 Aceh Aceh Jaya 44 Jambi Bungo
15 Aceh Bener Meriah 45 Sumatera Selatan Ogan Komering Ilir
16 Aceh Pidie Jaya 46 Sumatera Selatan Lahat
17 Aceh Kota Sabang 47 Sumatera Selatan Musi Rawas
18 Aceh Kota Subulussalam 48 Sumatera Selatan Musi Banyuasin
19 Sumatera Utara Nias 49 Sumatera Selatan Banyuasin
20 Sumatera Utara Langkat 50 Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu Timur
21 Sumatera Utara Nias Selatan 51 Sumatera Selatan Ogan Ilir
22 Sumatera Utara Serdang Bedagai 52 Sumatera Selatan Musi Rawas Utara
23 Sumatera Utara Nias Utara 53 Bengkulu Bengkulu Selatan
24 Sumatera Utara Padang Lawas 54 Bengkulu Rejang Lebong
25 Sumatera Utara Nias Barat 55 Bengkulu Bengkulu Utara
26 Sumatera Utara Gunungsitoli 56 Bengkulu Kaur
27 Sumatera Barat Kepulauan Mentawai 57 Bengkulu Seluma
28 Sumatera Barat Pesisir Selatan 58 Lampung Lampung Barat
29 Sumatera Barat Sijunjung 59 Lampung Lampung Selatan
30 Sumatera Barat Pasaman 60 Lampung Lampung Timur
69
DAFTAR LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2019 (1/5)
No Provinsi Kabupaten No Provinsi Kabupaten61 Lampung Lampung Tengah 91 Jawa Tengah Kebumen
62 Lampung Way Kanan 92 Jawa Tengah Wonosobo
63 Lampung Tulang Bawang 93 Jawa Tengah Klaten
64 Lampung Mesuji 94 Jawa Tengah Grobogan
65 Lampung Pesisir Barat 95 Jawa Tengah Blora
66 Kepulauan Bangka Belitung Bangka Barat 96 Jawa Tengah Demak
67 Kepulauan Bangka Belitung Bangka Selatan 97 Jawa Tengah Pemalang
68 Kepulauan Riau Karimun 98 Jawa Tengah Brebes
69 Kepulauan Riau Bintan 99 D I Yogyakarta Kulon Progo
70 Kepulauan Riau Natuna 100 Jawa Timur Trenggalek
71 Kepulauan Riau Lingga 101 Jawa Timur Malang
72 Kepulauan Riau Kepulauan Anambas 102 Jawa Timur Jember
73 Kepulauan Riau Kota Batam 103 Jawa Timur Bondowoso
74 Dki Jakarta Kepulauan Seribu 104 Jawa Timur Situbondo
75 Jawa Barat Bogor 105 Jawa Timur Probolinggo
76 Jawa Barat Sukabumi 106 Jawa Timur Nganjuk
77 Jawa Barat Cianjur 107 Jawa Timur Lamongan
78 Jawa Barat Bandung 108 Jawa Timur Bangkalan
79 Jawa Barat Garut 109 Jawa Timur Sampang
80 Jawa Barat Tasikmalaya 110 Jawa Timur Pamekasan
81 Jawa Barat Kuningan 111 Jawa Timur Sumenep
82 Jawa Barat Cirebon 112 Banten Pandeglang
83 Jawa Barat Sumedang 113 Banten Lebak
84 Jawa Barat Indramayu 114 Bali Gianyar
85 Jawa Barat Subang 115 Nusa Tenggara Barat Lombok Barat
86 Jawa Barat Karawang 116 Nusa Tenggara Barat Lombok Tengah
87 Jawa Barat Bandung Barat 117 Nusa Tenggara Barat Lombok Timur
88 Jawa Tengah Cilacap 118 Nusa Tenggara Barat Sumbawa
89 Jawa Tengah Banyumas 119 Nusa Tenggara Barat Dompu
90 Jawa Tengah Purbalingga 120 Nusa Tenggara Barat Bima
70
DAFTAR LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2019 (2/5)
No Provinsi Kabupaten No Provinsi Kabupaten121 Nusa Tenggara Barat Sumbawa Barat 151 Kalimantan Barat Kubu Raya
122 Nusa Tenggara Barat Lombok Utara 152 Kalimantan Tengah Kapuas
123 Nusa Tenggara Timur Sumba Barat 153 Kalimantan Tengah Lamandau
124 Nusa Tenggara Timur Sumba Timur 154 Kalimantan Tengah Seruyan
125 Nusa Tenggara Timur Kupang 155 Kalimantan Tengah Gunung Mas
126 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Selatan 156 Kalimantan Tengah Barito Timur
127 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Utara 157 Kalimantan Selatan Barito Kuala
128 Nusa Tenggara Timur Belu 158 Kalimantan Selatan Hulu Sungai Utara
129 Nusa Tenggara Timur Alor 159 Kalimantan Selatan Tanah Bumbu
130 Nusa Tenggara Timur Lembata 160 Kalimantan Timur Paser
131 Nusa Tenggara Timur Ende 161 Kalimantan Timur Kutai Timur
132 Nusa Tenggara Timur Ngada 162 Kalimantan Timur Berau
133 Nusa Tenggara Timur Manggarai 163 Kalimantan Timur Penajam Paser Utara
134 Nusa Tenggara Timur Rote Ndao 164 Kalimantan Timur Mahakam Hulu
135 Nusa Tenggara Timur Manggarai Barat 165 Kalimantan Utara Malinau
136 Nusa Tenggara Timur Sumba Tengah 166 Kalimantan Utara Bulungan
137 Nusa Tenggara Timur Sumba Barat Daya 167 Kalimantan Utara Tana Tidung
138 Nusa Tenggara Timur Nagekeo 168 Kalimantan Utara Nunukan
139 Nusa Tenggara Timur Manggarai Timur 169 Sulawesi Utara Kepulauan Sangihe
140 Nusa Tenggara Timur Sabu Raijua 170 Sulawesi Utara Kepulauan Talaud
141 Nusa Tenggara Timur Malaka 171 Sulawesi Utara Minahasa Selatan
142 Kalimantan Barat Sambas 172 Sulawesi Utara Minahasa Utara
143 Kalimantan Barat Bengkayang 173 Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Utara
144 Kalimantan Barat Landak 174 Sulawesi Utara Siau Tagulandang Biaro
145 Kalimantan Barat Sanggau 175 Sulawesi Utara Minahasa Tenggara
146 Kalimantan Barat Ketapang 176 Sulawesi Tengah Banggai Kepulauan
147 Kalimantan Barat Sintang 177 Sulawesi Tengah Banggai
148 Kalimantan Barat Kapuas Hulu 178 Sulawesi Tengah Morowali
149 Kalimantan Barat Melawi 179 Sulawesi Tengah Poso
150 Kalimantan Barat Kayong Utara 180 Sulawesi Tengah Donggala
71
DAFTAR LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2019 (3/5)
No Provinsi Kabupaten No Provinsi Kabupaten181 Sulawesi Tengah Toli-Toli 215 Sulawesi Barat Polewali Mandar
182 Sulawesi Tengah Buol 216 Sulawesi Barat Mamasa
183 Sulawesi Tengah Parigi Moutong 217 Sulawesi Barat Mamuju
184 Sulawesi Tengah Tojo Una-Una 218 Sulawesi Barat Mamuju
185 Sulawesi Tengah Sigi 219 Sulawesi Barat Mamuju Utara
186 Sulawesi Tengah Banggai Laut 220 Sulawesi Barat Mamuju Tengah
187 Sulawesi Tengah Morowali Utara 221 Maluku Maluku Tenggara Barat
188 Sulawesi Selatan Jeneponto 222 Maluku Maluku Tenggara
189 Sulawesi Selatan Takalar 223 Maluku Maluku Tengah
190 Sulawesi Selatan Soppeng 224 Maluku Buru
191 Sulawesi Selatan Wajo 225 Maluku Kepulauan Aru
192 Sulawesi Selatan Sidenreng Rappang 226 Maluku Seram Bagian Barat
193 Sulawesi Selatan Pinrang 227 Maluku Seram Bagian Timur
194 Sulawesi Selatan Enrekang 228 Maluku Maluku Barat Daya
195 Sulawesi Selatan Tana Toraja 229 Maluku Buru Selatan
196 Sulawesi Selatan Luwu Utara 230 Maluku Utara Halmahera Barat
197 Sulawesi Selatan Luwu Timur 231 Maluku Utara Halmahera Tengah
198 Sulawesi Selatan Toraja Utara 232 Maluku Utara Kepulauan Sula
199 Sulawesi Tenggara Buton 233 Maluku Utara Halmahera Selatan
200 Sulawesi Tenggara Muna 234 Maluku Utara Halmahera Timur
201 Sulawesi Tenggara Konawe 235 Maluku Utara Pulau Morotai
202 Sulawesi Tenggara Kolaka 236 Maluku Utara Pulau Taliabu
203 Sulawesi Tenggara Konawe Selatan 237 Maluku Utara Tidore Kepulauan
204 Sulawesi Tenggara Bombana 238 Papua Barat Fakfak
205 Sulawesi Tenggara Buton Utara 239 Papua Barat Kaimana
206 Sulawesi Tenggara Konawe Utara 240 Papua Barat Teluk Wondama
207 Sulawesi Tenggara Kolaka Timur 241 Papua Barat Teluk Bintuni
208 Sulawesi Tenggara Konawe Kepulauan 242 Papua Barat Manokwari
209 Sulawesi Tenggara Muna Barat 243 Papua Barat Sorong Selatan
210 Gorontalo Boalemo 244 Papua Barat Sorong
211 Gorontalo Gorontalo 245 Papua Barat Raja Ampat
212 Gorontalo Pohuwato 246 Papua Barat Tambrauw
213 Gorontalo Gorontalo Utara 247 Papua Barat Maybrat
214 Sulawesi Barat Majene 248 Papua Barat Manokwari Selatan
72
DAFTAR LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2019 (4/5)
No Provinsi Kabupaten249 Papua Barat Pegunungan Arfak
250 Papua Merauke
251 Papua Jayawijaya
252 Papua Jayapura
253 Papua Nabire
254 Papua Kepulauan Yapen
255 Papua Biak Numfor
256 Papua Paniai
257 Papua Puncak Jaya
258 Papua Mimika
259 Papua Boven Digoel
260 Papua Mappi
261 Papua Asmat
262 Papua Yahukimo
263 Papua Pegunungan Bintang
264 Papua Tolikara
265 Papua Sarmi
266 Papua Keerom
267 Papua Waropen
268 Papua Supiori
269 Papua Mamberamo Raya
270 Papua Nduga
271 Papua Lanny Jaya
272 Papua Mamberamo Tengah
273 Papua Yalimo
274 Papua Puncak
275 Papua Dogiyai
276 Papua Intan Jaya
277 Papua Deiyai
278 Papua Kota Jayapura
DAFTAR LOKASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2019 (5/5)
73