PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

25
PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T Magdalena Purnama Soeprajogo, dr. Nina Ratnaningsih, dr., Sp.M(K)., MSc

Transcript of PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

Page 1: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

PERBANDINGAN DUA RATA-RATAUJI-T

Magdalena Purnama Soeprajogo, dr.Nina Ratnaningsih, dr., Sp.M(K)., MSc

Page 2: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

PERBANDINGAN DUA RATA-RATAUJI-T

Magdalena Purnama Soeprajogo, dr.Nina Ratnaningsih, dr,. Sp.M(K)., MSc

Telah dievaluasi dan disetujui olehPembimbing

Unit Oftalmologi KomunitasPusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata CicendoUniversitas Padjadjaran Bandung

Nina Ratnaningsih, dr., Sp.M(K)., MSc

Page 3: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

DAFTAR ISI

i

1. PENDAHULUAN…………………………………...........1

2. UJI T DUA SAMPEL BEBAS…………………........….5

3. UJI T DUA SAMPEL BERPASANGAN……………..14

4. SIMPULAN……………………………………………….…20

5. DAFTAR PUSTAKA…………………………............…21

Page 4: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

PENDAHULUAN

1

Page 5: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

PENDAHULUAN

Uji-t pertama kali

dikembangkan oleh William

Seely Gosset pada 1915.

William Seely Gosset

menggunakan nama samaran

Student sehingga kemudian

metode pengujiannya dikenal

juga dengan uji-t student. Huruf

t yang terdapat dalam istilah

Uji-t berasal dari huruf terakhir

nama beliau.

Uji-t atau t test adalah

salah satu uji statistik

untuk menguji

kebenaran hipotesis

yang diajukan oleh

peneliti dalam

membedakan rata- rata

pada dua populasi.

Uji statistik parametrik memiliki beberapa jenis uji yang

digunakan untuk memperoleh kesimpulan mengenai

populasi dari sampel yang diambil.

2

Page 6: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

PENDAHULUAN

Uji-t

Satu sampel

Duasampel

Bebas Berpasangan

Uji-t dapat dibagi menjadi 2 yaitu uji-t yang digunakan

untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan pengujian

hipotesis 2 sampel. Uji -t dua sampel dibagi menjad 2

yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t

untuk sampel berpasangan (paired). Uji-t satu sampel

jarang digunakan karena banyak penelitian melakukan

pengambilan sampel lebih dari 1 untuk melakukan

perbandingan.

3

Page 7: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

PENDAHULUAN

• Menguji hipotesis yang membandingkan

dua rata-rata apakah hipotesis nol apakah

tersebut terjadi secara kebetulan.

• Alat analisis untuk menguji satu atau dua

populasi.

FUNGSI

SYARAT

Distribusi data normal.

Varians pada kedua kelompok sama.

4

Page 8: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUASAMPEL BEBAS

5

Page 9: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Uji-t dua sampel bebas merupakan uji statistik

parametrik yang membandingkan dua kelompok

independen untuk menentukan apakah ada bukti

bahwa rata-rata populasi secara statistik signifikan

berbeda. Variabel yang digunakan dalam uji ini

yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

Data pada uji-t dua sampel bebas memiliki persyaratan :

1. Variabel dependen numerik.

2. Variabel independen kategorikal.

3. Tidak ada hubungan antara subjek dalam setiap

sampel atau kelompok.

4. Pengambilan sampel pada populasi secara acak.

5. Variabel dependen memiliki distribusi normal pada

setiap kelompok

6. Varian pada kedua kelompok sama

7. Tidak ada outliers

6

Page 10: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Langkah Uji-t Dua Sampel Bebas

Tentukan HO dan H1 Tentukan tingkatsignifikansi

Uji varianHitung nilai t dan df

Bandingkan nilai t hitung dengan t tabel

Pengambilan keputusanhipotesis

7

Page 11: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Hipotesis pada Uji-t dua sampel bebas yaitu Hipotesis nol

(H0) dan hipotesis alternatif (H1), yang dapat dinyatakan

dalam dua cara yang berbeda tetapi setara :

H0: μ1 = µ2 (rata-rata dua kelompok sama)

H1: µ1 ≠ µ2 (rata-rata dua kelompok tidak sama)

ATAU

H0: μ1 - µ2 = 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok sama

dengan 0)

H1: μ1 - µ2 ≠ 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok tidak

sama dengan 0)

Keterangan:

μ1 adalah rata-rata populasi kelompok 1

µ2 adalah rata-rata populasi kelompok 2

Hipotesis

8

Page 12: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Tingkat Signifikansi (α)

Nilai α adalah peluang untuk membuat

kesalahan tipe I. Kesalahan tipe I adalah

kesalahan menolak Ho, padahal Ho benar.

Penentuan tingkat signifikansi ini beravariasi

sesuai keinginan peneliti. Nilai α yang umum

digunakan adalah 0,05 (5%) dan 0,01 (1%).

Nilai α merupakan batasan dalam menentukan

pengambilan keputusan uji hipotesa.

9

Page 13: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Homogenitas Varian

Homogenitas varian menguji keragaman atau varian

kedua kelompok untuk menetukan metode uji-t dua

sampel bebas yang akan digunakan, yaitu:

1. Asumsi varian sama, nilai p > αH0 diterima

2. Asumsi varian tidak sama, nilai p < α H0 ditolak

Hipotesis untuk uji Levene adalah:

• H0: σ12 - σ22 = 0 (varian populasi kelompok 1 dan 2

sama)

• H1: σ12 - σ22 ≠ 0 (varian populasi kelompok 1 dan 2

tidak sama)

Keterangan:

σ12 adalah varian populasi kelompok 1

σ22 adalah varian populasi kelompok 2

Piranti lunak Statistical Package for the Social Sciences

(SPSS) memberikan kemudahan uji homogenitas varian

yaitu uji Levene pada uji-t dua sampel bebas.

10

Page 14: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Uji Statistik (t)

Uji statistik yang digunakan sesuai dengan asumsi varian.

Hipotesis nol dan hipotesis alternatif sama pada kedua uji

statistik yang sesuai asumsi varian.

rata-rata sampel 1rata-rata sampel 2jumlah sampel 1jumlah sampel 2standar deviasi sampel 1standar deviasi sampel 2gabungan standar deviasi

Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan

dengan nilai t kritis pada tabel distribusi t

dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 - 2

dan tingkat signifikansi yang dipilih.

11

Page 15: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Uji Statistik (t)

rata-rata sampel 1rata-rata sampel 2jumlah sampel 1jumlah sampel 2standar deviasi sampel 1standar deviasi sampel 2

Asumsi varian tidak sama

Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan dengan

nilai t kritis pada tabel distribusi t dengan derajat

kebebasan (df) dan tingkat signifikansi yang dipilih.

12

Page 16: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BEBAS

Pengambilan Keputusan

Dasar pengambilan keputusan uji-t dua sampel

bebas untuk mengukur ada tidaknya

perbedaan rata-rata dua kelompok yang diuji

berdasarkan :

Membandingkan t hitung dengan t tabel.

• Nilai t hitung > nilai t tabel

maka Ho ditolak.

• Nilai t hitung < nilai t tabel

maka Ho diterima.

13

rata

Page 17: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUASAMPEL BERPASANGAN

14

Page 18: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BERPASANGAN

Data pada uji-t dua sampel bebas memiliki persyaratan

yaitu:

1. Variabel dependen numerik.

2. Subjek dalam setiap sampel adalah sama. Subjek dalam

kelompok pertama juga dalam kelompok kedua.

3. Teknik pengambilan sampel pada populasi secara acak.

4. Variabel dependen memiliki distribusi normal pada

setiap kelompok

5. Tidak ada outliers

Uji-t dua sampel berpasangan adalah uji statistik

parametrik yang membandingkan dua cara berbeda

pada subjek yang sama. Dua cara berbeda dapat

mewakili hal-hal seperti pengukuran dilakukan dua

waktu yang berbeda, pengukuran dilakukan dalam

dua kondisi yang berbeda dan pengukuran dilakukan

dari dua bagian subjek.

15

Page 19: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

UJI-T DUA SAMPEL BERPASANGAN

Langkah Uji-t Dua Sampel Bebas

Tentukan

HO dan H1

Tentukan

tingkat signifikansi

Hitung

nilai t dan df

Bandingkan

nilai t hitung dengan t tabel

Pengambilan keputusanhipotesis

16

Page 20: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

Hipotesis pada Uji-t dua sampel bebberpasangan yaitu

Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1), yang dapat

dinyatakan dalam dua cara yang berbeda tetapi setara :

H0: μ1 = µ2 (rata-rata kelompok berpasangan sama)

H1: µ1 ≠ µ2 (rata-rata kelompok berpasangam tidak sama)

ATAU

H0: μ1 - µ2 = 0 (perbedaan rata-rata kelompok

berpasangan sama dengan 0)

H1: μ1 - µ2 ≠ 0 (perbedaan rata-rata kelompok

berpasangan tidak sama dengan 0)

Keterangan:

μ1 adalah rata-rata variabel 1

µ2 adalah rata-rata variabel 2

Hipotesis

17

UJI-T DUA SAMPEL BERPASANGAN

Page 21: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

Tingkat Signifikansi (α)

Nilai α adalah peluang untuk membuat

kesalahan tipe I. Kesalahan tipe I adalah

kesalahan menolak Ho, padahal Ho benar.

Penentuan tingkat signifikansi ini beravariasi

sesuai keinginan peneliti. Nilai α yang umum

digunakan adalah 0,05 (5%) dan 0,01 (1%).

Nilai α merupakan batasan dalam menentukan

pengambilan keputusan uji hipotesa.

18

UJI-T DUA SAMPEL BERPASANGAN

Page 22: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

Uji Statistik (t)

Uji statistik untuk uji-t dua sampel berpasangan

mengikuti rumus yang sama dengan uji-t satu

sampel.

rata-rata selisih sampeljumlah sampelselisih standar deviasi sampelestimasi standar eror rata-rata

Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan

dengan nilai t kritis pada tabel distribusi t dengan

derajat kebebasan (df) = n - 1 dan tingkat

signifikansi yang dipilih.

19

UJI-T DUA SAMPEL BERPASANGAN

Page 23: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

Pengambilan Keputusan

Dasar pengambilan keputusan uji-t dua sampel

bebas untuk mengukur ada tidaknya

perbedaan rata-rata dua kelompok yang diuji

berdasarkan :

Membandingkan t hitung dengan t tabel.

• Nilai t hitung > nilai t tabel

maka Ho ditolak.

• Nilai t hitung < nilai t tabel

maka Ho diterima.

20

rata

UJI-T DUA SAMPEL BERPASANGAN

Page 24: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

Uji-t adalah uji statistik parametrik yang digunakan untuk

menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol yang

menyatakan bahwa diantara dua buah rata-rata sampel

yang diambil secara acak dari populasi tidak terdapat

perbedaan signifikan.

Tahap dalam uji-t adalah membuat hipotesis, menentukan

nilai signifikansi yang digunakan, perhitungan nilai t,

menentukan t tabel dan df kemudian membuat

keputusan.

21

SIMPULAN

Page 25: PERBANDINGAN DUA RATA-RATA UJI-T

22

1. Kim TK. T test as parametric statistic. Korean J Anesthesiol

2015 December 68(6): 540-546

2. Webb P and Chris B. Essential Epidemiology An Introduction

for Students and Health Professionals. Edition 2. Cambridge

University Press. 2011.

3. Kent State University. SPSS tutorials [dokumen di internet].

Ohio: The Institute; 2020 [diunduh 15 Juni 2020]. Tersedia

dari : https://libguides.library.kent.edu/SPSS

4. Rahman JA. Brief Guidelines for Methods and Statistics in

Medical Research. Springer. 2015.

DAFTAR PUSTAKA