UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR...

77
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA BACA’AN IZHAR HALQI DALAM PELAJARAN AL QUR’AN HADITS DENGAN METODE DEMONTRASI DAN DRIL PADA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL IMAN BANARAN SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah Jurusaan PG MI Disusun oleh: SITI KARTINI 093911292 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA

BACA’AN IZHAR HALQI DALAM PELAJARAN AL QUR’AN

HADITS DENGAN METODE DEMONTRASI DAN DRIL

PADA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL IMAN BANARAN

SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG

TAHUN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Tarbiyah Jurusaan PG MI

Disusun oleh:

SITI KARTINI

093911292

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

ii

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S.1)

BAGI GURU MI DAN PAI PADA SEKOLAH MELALUI

DUAL MODE SYSTEM

Jalan Raya Ngaliyan Semarang 50154 Telp.7601295

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eksemplar Semarang, September 2011

Hal : Naskah Skripsi

a.n Saudari Siti Kartini

Kepada,

Yth. Bapak Dekan

Fakultas Tarbiyah

IAIN Wali Songo Semarang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini

saya kirimkan Naskah Skripsi saudari :

Nama : Siti Kartini

NIM : 093911292

Jurusan : Pendidikan Guru MI ( PGMI )

Judul : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ketrampilan

Membaca Bacaan Izhar Kholqi dalam Pelajaran Al-

Qur'an dan Hadits Dengan Metode Demonstrasi dan

Drill Pada Kelas IV Semester 1 MI Al-Iman Banaran

Sekaran Gunungpati Semarang 2010/2011

Setelah selesai proses bimbinganya, selanjutnya saya mohon skripsi saudara

tersebut dapat dimunaqoahkan. Atas perhatiannya diucapkan teriama kasih

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Pembimbing

Nasirudin, M.Ag.

NIP 196910121996031002

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

iii

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

iv

ABSTRAK

Siti Kartini, NIM. 09311292, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Membaca

Bacaan Izhar Halqi Dalam Pelajaran Qur‟an Hadits Dengan Metode Demontrasi

danDriil Pada kelas IV Semester I MI Al Iman Banaran Sekaran Gunungpati

Tahun 2010/2011. Skripsi Program DMS Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, Tahun 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk, 1) Menerapkan pembelajaran Qur‟an Hadist

dengan metode Demontrasi dan Drill yang dapat memberi keterampilan dalam

membaca bacaan izhar halqi dalam proses pembelajaran; 2) Meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV MI Al Iman Banaran. Subyek penelitian ini adalah Siswa

kelas IV, dengan jumlah siswa Sebayak 28 Orang.

Penelitian ini Menggunakan desain penelitian tindakan kelas Classroom

Action Research yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus mencakup tiga kegiatan

yaitu; 1) Perencanaan (Planing) yang meliputi identifikasi masalah, merumuskan

masalah dan analisis penyebabnya; 2) Pelaksanaan Tindakan (acting) yaitu

menerapkan demontrasi dan drill dalam Pembelajaran Qur‟an Hadits Pada pokok

Bahasan Bacaan Izhar halqi; 3) Pengamatan (observing) terhadap pelaksanaan

tindakan dalam Proses Pembelajaran dan pengumpulan data untuk mengetahui

keberhasilan dari tindakan yang telah direncanakan; 4) Refleksi refleksi zaitu

pembahasan tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas/dalam

proses pembelajaran, dan guru untuk menentukan tindak lanjut dari suatu tindakan

data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode demontrasi

dan drill.

Data hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat.

Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara sebelum

tindakan hanya mencapai 57, sedang sedangkan setelah tindakan nilai rata-rata

siswa pada tes I pada akhir siklus II mencapai 6,5 dan tes kedua pada akhir siklus

III mencapai 71,3. Peningkatan hasil belajar siswa dikuti pula dengan

meningkatnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dimana

sebelum tindakan prosentase keaktifan siswa secara klasikal kemudian

setelah dilakukan tindakan berturut-turut siklus I,siklus II dan

siklus III. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan demontrasi dan driil dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Al Iman Banaran pada pelajaran Al-Qu‟an

Hadits pada pokok bahasan bacaan izhar Halqi, serta dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam proses belajar membaca Al Qur‟an. Saran yang diajukan adalah membaca

Al Qur‟an dengan metode demontrasi dan driil perlu dikembangkan materi lain yang ses

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa,peneliti guru dan tenaga pendidik untuk menerapkan dan

mengembangkan pembelajaran ketrampilan dalam proses pembelajaran.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

v

DEKLARASI

Dengan ini penu kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini

tidak berisi materi yang pernah ditulis oang lain atau di terbitkan. Demikian pula skripsi

ini tidak berisi satupun pemikiran orang lain, kecuali informasi zang terdapat dalam

refrensi yang di jadikan barang rujukan.

Semarang September 20011

Deklarator

Siti Kartini

NIM:093911292

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

vi

MOTTO

,

“Sesungguhnya Bersama Kesulitan ada Kemudahan, maka Apabila engkau

telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras untuk urusan yang

lain dan pada Tuhanmu maka berharaplah1” (Al Qur‟an S. Al Insyiroh 6-8)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

kedua orang tuaku, suamiku dan anak-anak ku tercinta

1 Depag RI, Al-Qur’an Dan terjemahnya, 2005, hlm596

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur berkat rahmat Allah Swt,Penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada

rasulullah SAW yang senantiasa menjadi tauladan bagi umatnya.

Skripsi ini penulis susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar srjana

dalam ilmu tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri IAIN Walisongo Semarang.

Selama menyusun skripsi tidak merasa ada hal yang mudah namun

akhirnya selesai berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penlis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang

terhormat:

1. DR. Sujai, S.Ag., M.Ag, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongoso

Semarang

2. H. Nasirudin, S.Ag., M.Ag., selaku pembibing dalam penulisan skripsi ini

3. Sri Mariyatun, S.Pd.I selaku kepala madrasah Al Iman Banaran yang telah

membantu dan mengarahkan serta memberi saran selama penelitan.

4. Ahmad Ajir S.Pd.I dan Ali Murtasidin Sebagi Guru kelas IV yang telah

berpartisipasi dan sekaligus segai mitra kerja / kolabolator dalam penelitian

ini.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulis dalam menyusun skripsi ini

Penulis telah berusaha menyusun skipsi ini dengan segala kemampuan

yang ada dan berusaha dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya, namun penulis

menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya.

Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi

perbaikan selanjutnya.

Semarang, September 2011

Penulis

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

NOTA PEMBIMBING ................................................................................. i

ABSTRAKSI ................................................................................................ ii

DEKLARASI ............................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

TRANSLITERASI........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Penegasan Istilah .................................................................. 3

C. Rumusan Masalah .................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

E. Kajian Pustaka ...................................................................... 5

F. Metode Penelitian ................................................................. 6

G. Sistematika Pembahasan Skripsi ........................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Tentang Pembelajaran Qur‟an Hadits ..................... 12

B. Ketrampilan Membaca .......................................................... 25

C. Penerapan Metode Demonstransi dan Drill ........................... 28

D. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting dan Subyek Penelitian ............................................... 33

B. Desain Penelitian .................................................................. 33

C. Instrumen Penelitian ............................................................. 40

D. Data dan Pengambilan Data .................................................. 41

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

ix

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 43

B. Pembahasan ........................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 63

B. Saran – saran ......................................................................... 63

C. Penutup.................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Al Qur‟an Hadits merupakan pembelajaran yang

mempunyai hubungan sangat luas terkait dengan pembelajaran lainnya,

sehingga pembelajaran Qur‟an Hadits sangat berperan peting dalam proses

pendidikan dan juga dalam perkembangan teknologi karena pelajaran ini

sebagai pedoman seluruh Umat manusia.

Dalam undang-undang standar nasional pendidikan (UUSPN) Bab I

pasal l ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlaq mulya

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2

Salah satu mata pelajaran yang dapat mengembangkan kekuatan spiritual

keagamaan, kepribadian, adalah Al-Qur‟an hadits yang merupakan pelajaran

PM di Madrasah lbtidaiyah (MI).

Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri

tahun 1975-1989 (UUSPN) dan pelaksanaan PP No. 28 dan 29 tahun 1990

tentang pendidikan dasar dan menengah, yang isinya membahas tentang porsi

pendidikan agama Islam pada tingkat madrasah (MI, MTs, MA), sebanyak

30%, pengetahuan umum 70%. Pendidikan agama di tingkat madrasah terdiri

dari pelajaran Qur‟an Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan

Islam, dan Bahasa Arab3. Disamping itu, pendidikan agama Islam merupakan

kurikulum yang wajib diikuti pada jenjang pendidikan, sebagaimana tertuang

dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 374. Dewasa ini

2 Dirjen Pendidikan Depag, RI, Undang Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. (Jakarta: Depag, RI, 2006), hlm. 5. 3 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, (Jakarta:

Kencana, 2004), hlm. 57. 4 Dirjen Pendidikan Depag. RT, op cit, hlm.19

1

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

2

pelajaran Qur‟an Hadits di madrasah dikembangkan sesuai dengan Kurikulum

Berbasis Kompetisi (KBK) tahun 2004, kemudian disempurnakan dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dimana peserta

didik diharapkan mampu menguasai standar kompetisi dasar yang telah di

tentukan sejalan diberlakukannya KTSP, Paradigma pendidikan, strategi

pengajaran pun perlu diubah oleh guru sesuai kebutuhan.

Oleh karena itu keberhasilan dari suatu pembelajaran merupakan sajian

utama seorang guru sebagai pelaksana pendidikan di sekolah, oleh karena itu

berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam

pembelajaran, komponen utama adalah guru dan siswa disamping komponen

lain sebagai pendukung, guru sebagai komponen utama harus mampu

membimbing siswa agar dapat mengembangkan pengetahuanya sesuai dengan

mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan kata lain guru harus sepenuhnya

menguasai materi yang diajarkan menggunakan metode yang sesuai dengan

materi yang diajarkan sehingga dapat membantu siswa untuk menguasai

pelajaran, untuk mencapai itulah model Pembelajaran dengan menggunakan

demontrasi dan drill adalah adanya upaya guru melatih siswa berbagai

interaksi dalam proses pembelajaran qur‟an, sehingga siswa menjadi trampil

membaca bacaan azhar. Dalam pembelajaran model demontrasi drill peran

efektif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan dan untuk melatih

siswa memperoleh ketrampilan dari apa yang telah dipelajari5. Proses pada

pembelajaran qur‟an hadits pada pokok bahasan Hukum bacaan izhar. Selama

ini hasilnya masih rendah dan belum bisa membaca bacaan izdhar dengan

baik, oleh karena itu perlu adanya perangkat pembelajaran langsung

menggunakan lingkungan sebagai sebagai alat bantu belajar yang efektif.

Melalui cara demontrasi dan drill guru berusaha membangkitkan

semangat siswa dengan cara menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.

Melalui pendekatan model belajar demontrasi drill dengan maksud agar siswa

benar-benar lancar dalam membaca al Qur‟an dengan bacaan izhar. Dengan

5 Psikologi Pendidikan (UPT UNNES, 2005) hlm. 15

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

3

apa yang disajikan, dilatih ditampilkan, dicoba secara berulang-ulang sehingga

siswa mampu membaca bacaan izharkholqi pada hasil akhir dengan baik dan

memuaskan.

Dari Uraian di atas permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian

adalah:

1. Masih banyak siswa-siswa yang belum tepat membaca bacaan izhar halqi

2. Mendorong guru untuk mempersiapkan diri sebelum mengajar

3. Membangkitkan siswa aktif, kreatif, melalui latihan secara berulang-ulang

4. Mengembangkan ketrampilan membaca sccara klsikal dan individu.

5. Mengembangkan umpan balik untuk meningkatkan kegiatan belajar.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diarahkan untuk meningkat

ketrampilan membaca bacaan izhar khalqi dalam membaca al Qur‟an pada

pelajaran Qur‟an Hadits dengan judul Upaya meningkatkan hasil belajar

membaca bacaan izhar halqi pelajaran qur„an hadits dengan metode

demontrasi drill Pada kelas IV semeater I di MI Al Iman Banaran Sekaran

Gunungpati Semarang.

B. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman pada penafsiran istilah dalam judul

Upaya meningkatkan hasil belajar membaca bacaan izhar kholqi dalam

pelajaran qur ‘an hadits dengan metode demontrasi dan drill pada kelas IVB

semester I di MI Al Iman Banaran Sekaran Gunungpati, maka adanya

penegasan istilah atau arti dan batasan Judul tersebut, ataupun istilah yang

perlu ditegaskan antara lain:

1. Belajar Ketrampilan membaca

Belajar ketrampilan yaitu belajar kecakapan yang dapat dipertunjukan

dalam kondisi yang sebenarnya secara umum belajar dapat diartikan

sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi induvidu dengan

lingkungan6 sedang membaca menurut AS Broto (1975: 10)

mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

4

tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan memahami isi bahasa

tulisan. Dengan demikian, membaca pada hakikatnya merupakan bentuk

komonikasi tulis.7

2. Bacaan izhar halqi

Secara harfiyah izhar artinya jelas (al-bayan), sedang halqi artinya

tenggorokan. Izhar menurut istilah mengeluarkan setiap huruf dari

makhrojnya tanpa suara sengau atau dengung pada huruf yang diizharkan.

3. Demontrasi dan Drill

Demontrasi berarti pertunjukan atau peragaan dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode demontrasi. Dilakukan dengan

memperagakan suatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran,

sedang drill metode pembelajaran melalui latihan dan praktek, dalam

belajar verbal dan belajar ketrampilan, meningkatkan kemampuan hasil

belajar dapat dicapai melalui latihan dan praktek. Latihan biasanya

berlangsung dengan cara mengulang ulang suatu hal sehingga terbentuk

kemampuan yang diharapkan, sedang praktek biasanya dilakukan suatu

kegiatan dalam situasi sebenarnya, sehingga memberi pengalaman belajar

yang bersifat langsung.8

C. Rumusan masalah

Berdasar latar belakang masalah di atas peneliti merumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut:

Apakah pembelajaran melalui metode demontrasi dan drill dapat

meningkatkan hasil belajar membaca bacaan izhar halqi Siswa Kelas IV b MI

Al-Iman Banaran?

6 Sumiati, el al, Metode Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima.2008)hlm 104 7 Mulyono, Abdurrahman, Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Renika Cipta, 1999),

hlm, 200 8 Sumiati op, cit, hlm, 104

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

5

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini yang ingin

dicapai adalah:

Menerapkan Strategi pembelajaran Qur‟an dengan menerapkan metode

demontrasi dan drill agar siswa bisa trampil membaca bacaan izhar khalqi

dalam proses pembelajaran.

E. Kajian Pustaka

Skripsi Siti Marfiyah Ariyani Mahasiswa STAN Salatiga tahun 2009

dengan Judul Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V MI

Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dalam

pembelajaran Al-Qur‟an hadits melalui metode drill. Skripsi ini

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode drill dalam pembelajaran

Al-Qur‟an hadits dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V MI

Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.9

Skripsi Jamaludain Malik (3104301), tahun 2009 Mahasiswa IAIN

Walisongo semarang, yang berjudul upaya meningkatkan hasil belajar

pelajaran Qur‟an hadits dengan active learning tipe jigsaw pada kelas VIIE

semester I MTs Al Asror Semarang Menyimpulkan hasil belajar mengalami

peningkatan yang signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penerapan

metode active learning tipe Jigsaw peningkatan dapat dilihat melalui

perbandingan sebelum dan sesudah diberi tindakan.10

Skripsi Ani Suryawati (1402406008), tahun, 2008 Mahasiswi Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S. 1 PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang, Dengan judul meningkatkan hasil belajar

Perkalian bilangan melalui alat peraga konkrit dengan pembelajar qantum

9 Skripsi Siti Martiyah Ariyani (STAIN Salatiga 2009), Upaya meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas V MI Miftabul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dalam

Pembelajaran Alqur’an hadits dengan metode drill. 10

Jamaludin Malik “active learning tipe jiksaw” Upaya meningkatkan hasil belajar dalam

pembelajaran qur‟an hadits. Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2009

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

6

teching pada siswa kelas II SD Bojong salaman 05 Semarang, menyimpulkan

pembelajaran perkalian. Bilangan dengan menggunakan alat peraga kongkrit

melalui pembelajaran quantum teaching hasil belajarnya lebih meningkat

dibanding dengan sebelumya,11

Skripsi Suratna, (3603154), tahun 2006 mahasiswa Program Guru

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

dengan judul “Faktor Penyebab Kesulitan Membaca Al-Qur‘an dan Upaya

Pemecahannya Pada Siswa Kelas VII MTs Al-Asror Patemon Gunungpati

Semarang” menyimpulkan Penyebab kesulitan Belajar Membaca al-Qur‟an

karena kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan karena

kesibukannya dan upaya pemecahannya dengan memberi belajar tambahan.12

Dari beberapa penelitian di atas belum ada yang membahas tantang

belajar ketrampilan membaca bacaan izhar halqi. dengan menggunakan

metode demontrasi dan drill dalam pembelajaran Qur‟an Hadits, oleh karena

itu peneliti akan membahas mengenai hal ini. Maka penelitian ini diyakini

bukan sebuah plagiyasi, adapun yang membedakan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah bahwa dalam penelitian ini lebih

menitikberatkan pada ketrampilan membaca bacaan izhar halqi dengan

metode demontrasi dan drill dalam pembelajaran Qur‟an hadits.

F. Metode penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research) pada pelajaran qur‟an hadits Penelitan tindakan kelas

merupakan suatu bentuk investigasi yang bersifat refleksi partisifaktif,

kalaborati dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru

sehingga hasil belajar dapat meningkat ada beberapa desain penelitian

11

Skripsi: Ani Suryani ; meningkatkan hasil belajar perkalian bilangan melalui alat peraga konkrit

dengan pembelajaran quantum teaching pada siswa kelas dua SD Bojong Salaman 05 Semarang

(Semarang: Perpus UPT UNNES, 2008) td 12

Skripsi, Suratna ; “Faktor penyebab kesulitan membaca al qur‟an dan upaya pencegahannya”,

(Semarang. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006),td.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

7

tindakan kelas dengan model siklus, yaitu Rencana (Planning), Tindakan,

(Acting), Pengamatan (Obsevation) dan Refleksi (Reflection).13

Lihat

bagan:

Langkah pertama, rencana (plaining) kegiatan yang dilakukan

antara lain yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dan

analisis penyebab masalah, dan pengembangan intervensi

13 Sumiyati,et al, Penelitian Tindakan kelas. (Bandung :CV Wacana Prima,2008), cet,2, hlm. 69.

Perencanaan

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

8

(action/solution). Kedua tindakan (acting) yang dilaksanakan peneliti

untuk memperbaiki masalah seperti tindakan apa yang pertama kali

dilakukan? Bagaimana organisasi kelas? Siapa yang menjadi kalabolator?

Siapa yang mengambil data?. Ketiga, Test adalah kegiatan pengamatan

(pengumpulan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah

meneapai sasaran, dan data apa saja yang perlu dikumpulkan? Bagaimana

cara pengumpulan dan analisis data? Keempat, refleksi (reflecting) tentang

perubahan yang terjadi pada siswa, dan suasana kelas atau proses

pembelajaran, (siswa dan guru)14

Selain itu, pada langkah ini guru menjawab pcrtanyaan mengapa,

bagaimana, dan seberapa jauh tindakan yang telah direncanakan

sebelumnya telah menghasilkan perubahan secara signifikan, apa

perubahan yang terjadi, apa kelebihan/kekuranganya, bagaimana langkah-

langkah penyempurnaanya dan sebagainya.15

Rangkaian kegiatan di atas disebut dengan satu siklus kegiatan

pemecahan masalah, apabila dalam satu siklus belum menunjukan

perubahan kearah perbaikan yang signifikan, maka kegiatan penelitian

dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya. Jadi dalam satu siklus

masing-masing terdiri dari planning, acting, observing dan reflecting.

2. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada belajar

ketrampilan membaca bacaan izhar kholqi dalam pelajaran Al-Qur‟an

hadits dengan metode demontrasi dan drill pada kelas IV b semester I MI

Al-Iman Banaran Sekaran Gunungpati Semarang. Peneliti memfokuskan

kelas VI b karena berdasarkan obserfasi awal kelas ini, tingkat

kemampuan membacanya kurang lancar di banding dengan kelas IVa.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif diskriptif yang menitik beratkan pada strategi pembelajaran yang

14 Ibid. hlm,76 15 Ibid. hlm,78

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

9

diterapkan, Penelitian Kualitatif deskriptif memiliki karateristik natural

dan merupakan kerja lapangan yang bersifat diskriptif.16

Sebagaimana

yang dikatakan Bogdan dan Taylor dalam Lexy S. Moloeng, mengatakan

bahwa metode kualitif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku

yang dapat amati.17

Jadi, penelitian ini akan menghasilkan diskriptif

tentang gejala-gejala yang diamati tidak harus berupa angka-angka.18

Dengan kata lain, penelitian ini mendiskripsikan fenomena-

fenomena yang terjadi dalam penerapan metode demonstrasi dan drill

sebagai upaya meningkatkan belajar ketrampilan membaca bacaan izhar

kholqi dalam pelajaran qur‟an hadits.

4. Metode pengumpulan data

Penggunaan metode yang jelas, sistimatis dan terarah merupakan

suatu keharusan dalam proses pengumpulan data dan pengolahan data

yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahanya. Metode

pengumpulan data dalam hal ini meliputi:

a. Metode Observasi

Metode observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan yang sistismatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam

suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian19

baik observasi

langsung maupun tidak langsung.

Secara singkat observasi ialah pengamatan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.20

Dalam penelitian ini,

observasi dilakukan teknik observasi langsung. yaitu peneliti

16 Julia Branen, Memadu Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet,IV,hlm. 69. 17 Lecksy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kuatitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet, XXII, hlm.4. 18 M. Sabana dan Sudrajat, Dasar Dasar penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001) Cet, I, hlm. 17. 19 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995,), Cet, II, hlm l4. 20 Husaini Usinan Pornomo SetyadyAkbar, Metodologi Penelitian sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.54.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

10

mengamati gejala atau proses yang terjadi secara langsung dalam

situasi sebenarnya sebelum dan sesudah diterapkan metode

Idemontrasi dan drill (latihan dan praktek) dalam proses pembelajaran

di kelas.

b. Metode tes

Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latian serta alat

lain yang digunakan untukmengukur ketrampilan, pengetahuan

integensi kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atu kelompok.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes prestasi atau

achivemen test21

metode ini digunakan untuk menilai hasil belajar

ketrampilan membaca siswa setelah diberi tindakan.

5. Metode Analisis data

Dalam menganilisis dan mengiterprestasikan data penelitian ini

digunakan metode diskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang di

maksud untuk membuat diskripsi atau gambaran mengenai situasi atau

kejadian-kejadian22

Data yang dianalisis adalah deskripsi penelitian dan

pembahasan, diskripsi persikius, pembahasan tiap siklus, analisis hasil test.

G. Sistematika Pembahasan Skripsi

Secara garis besar sitematika pembahasan skripsi adalah sebagai

berikut:

Bab I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, penegasan

istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, metode

penelitian, sistematika pembahasan skripsi.

BAB II : Landasan teori mengenai 1. Pembelajaran Qur’an Hadits yang

terdiri dari; Definisi Belajar dan mengajar, Prinsip-prinsip belajar,

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, 2.

Metode demontrasi dan drill, Pengertian demontrasi dan drill,

21

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, PT. Renika Cipta, 2006), cet, XIII, Edisi Revisi Vl, hlm. 151 22 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Remaja Grafindo Persada, 1995), hlm. 18.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

11

langkah-langkah pelaksanaan, 3. Penerapan metode demontrasi

dan drill pokok bahasan bacaan izhar halqi, pengajuan hepotesis.

BAB III : Metodologi penelitian, mengenai seting dan sobyek penelitian,

Desain penelitian, instumen penelitian, data dan cara pengambilan

data.

BAB IV : Analisis hasil penelitian dan pembahasan, yaitu driskripsi

penelitian dan pembahasan, analisis hasil penelitian siklus 1,

analisis hasil penelitian siklus II. Analisis hasil penelitiaan siklus

III.

BAB V : Simpulan, saran, penutup

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

12

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan tentang Pembelajaran Qur'an Hadits.

1. Definisi Belajar dan mengajar

a. Definisi Belajar

Dalam usaha pendidikian belajar merupakan istilah yang paling

penting. Sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada apendidikan,

perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna

yang terkandung dalam belajar, dengan belajarlah manusia dapat

berkembang lebih jauh dari makhluk lainnya. Belajar juga mempunzai

peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat

manusia (bangsa) di tengah – tengah persaingan yang semakin ketat

diantara bangsa lainnya yang lebih dulu maju karena belajar23

Selanjutnya

belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh

ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat dan martabat

manusia, karena dengan menguasai ilmu pengetahuan melalui proses

belajar, manusia akan memperoleh posisi derajat zang tinggi, sebagaimana

firman Allah SWT. Dalam Al-Qur'an surat al – Mujadah azat 11.

23 Muhibin Syah.Psikologi Belajar,(Jakarta: Logos wacana Ilmu, 2001),hlm. 57

12

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

13

Hai orang – orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "

Berlapang – lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaza Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:"Berdirilah

kamu", maka berdirilah, niscaza Allah akan meninggikan orang – orang

yang beriman diantaramu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa zang kamu kerjakan.24

Menurut M. Quraish Shihsb dalam Tafsir Al – Mishbah

menjelaskan makna zang terkandung dalam ayat diatas telah menegaskan

bahwa orang – orang yang berilmu akan memiliki derajat – derajat yang

lebih tinggi dari yang sekedar beriman. Tidak disebutnya dimilikinza

itulah zang berperan besar dalam ketinggian derajat yang diperolehnya

bukan akibat faktor dari luar ilmu itu.25

Dalam QS. Fatir (35) ayat 27 – 28 Allah menguraikan sekian

banyak makhluk ilahi, dan fenomena alam, kemudian ayat tersebut

diakhiri dengan menyatakan nahwa yang takut dan kagum kepada Allah

dari hamba – hambanza hanyalah ulama atau orang – orang berilmu. Ini

berarti Ilmu dalam pandangan Al - Qur'an bukan hanza ilmu agama26

Ilmu

yang dimaksud banyak sekali macamnya seperti ilmu keagamaan,

pemerintahan, dan juga ilmu – ilmu lain yang bermanfaat untuk manusia

seperti ilu eksak, ilmu pendidikan, ilmu astronomi, pertanian, geologi,

ekonomi, dan berbagai cabang ilmu lainnyayang bermanfaat bagi

kelestarian alam atau lingkungan.

24 Depag RI, Al Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta, 1994 hlm, 910. 25

M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al – Qur'an, (Jakarta;

Lentera Hati.2004), cet 2 vol. 14 hlm. 79 26 Ibit.hlm 80.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

14

Belajar merupakan proses yang dilakukanmanusia untuk

memperoleh berbagai macam kompetisi, ketrampilan, dan sikap. Akan

tetapi sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata – semata

mengumpulkan atau menghafal fakta – fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi atau materi pelajaran. Disamping itu pandangan yang berbeda

belajar merupakan sebagai latihan belaka seperti latihan membaca dan

menulis. Para pakar pendidikan atau psikologi pendidikan memberikan

definisi belajar yang berbeda – beda antara satu dengan yang lain.

Beberapa definisi belajar menurut para ahli, antara lain:

Menurut Arnold F.witting, sebagaimana yang dikutip

Muhibinsyah, mendefinisikan belajar sebagai : any relativelz permanent

changing in an organisem's behavioral repertioire that occurs as result of

experience, belajar adalah perubahan yang relative menetap yang terjadi

dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku organisme sebagai

hasil pengalaman.27

Sedang menurut E.R Hilgard dan D.G. Marques seperti yang

dikutip oleh Aminudin Rasyad mendefinisikan belajar sebagai berikut :

Learning is the process by which an activitz arginates or is changed

though training procedure (whether in the laboratory or in natural

environment) as distringvisbed from changes by factor not atributable to

training, belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri

seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainza, sehingga terjadi

perubahan dalam diri. Baik belajar itu dilakukan dalam laboratorium

dibawah bimbingan guru atau usaha sendiri dan lingkungan alami dimana

proses belajar itu terjadi. Perubahan itu dapat terjadi karena faktor – faktor

yang berasal dari latihan dan dapat membedakan antara keduanya.28

27 Muhibin Syah.Psikologi Belajar,(Jakarta: Logos wacana Ilmu,2001)cet 3, hlm. 61 28 Amminudin Rasad, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Uhamka Press,2003) cet 4 hlm 29

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

15

Chaplin dalam kamus psikologi (Dictionary of Psicology) seperti

yang dikutip oleh Aminudin Rasyad, membatasi pengertian belajar dengan

dua macam rumusan : 1. Learning is acquation of anz relativeyz

permanent change in behavior as result of practice. Belajar adalah

perubahan – perubahan tingkah laku yang relative mantap sebagai akibat

adanza latihan khusus.29

Begitu pula definisi belajar menurut Mustofa Fahmi30

:

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan adanya

pengalaman

Sebagaian yang lain merumuskan secara psikologis, belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.31

Meskipun para ahli berbeda pendapat dalam mendefinisikan belajar

seperti yang telah diuraikan diatas, namun ada beberapa kesamaan esensi

atau hakekat belajar yaitu adanya perubahan tingkah laku. Peerubahan

yang terjadi dalam diri seseorang banzak sekali baik sifat maupun

jenisnya, sehingga belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan

atau informasi, belajar merupakan proses mental yang terjadi pada diri

seseorang, sehingga menzebabkan munculnya perubahan tingkah laku

yang bersifat positif baik perubahan pada aspek pengetahuan, sikap

29 Ibid hlm 40 30 Slameto: Belajar dan factor – factor zang mempengaruhinya (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003)

cet 4 hlm 2 31 Wina Sanjaya. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: Sekolah Pasca Sarjana, UPI;

2007), hlm 284

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

16

maupaun psikomotor. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi

individu dengan lingkungannya.32

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan adanya ciri – ciri

belajar atau perubahan tingkah laku, yaitu:

1. Perubahan terjadi secara sadar.

Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang – kurangnya ia merasakan telah terjadi

adanya suatu perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan

yang terjadi akan menyeabkan perubahan berikutnya dan berguna bagi

kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3. Perubahan dalam bersifat positif dan aktif.

Dalam perbuatan belajar, perubahan – perubahan itu senantiasa

bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya, dengan demikian makin banyak usaha belajar ituu

dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh,

perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi

dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanent, artinya bahwa tingkah laku yang terjadi setelah akan

bersifat menetap.

32 Slemto, op, cit, hlm 4

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

17

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya

tujuan yang ingin dicapai.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Perubaha yang diperoleh sseorang setelah melalui suatu proses belajar

melalui perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar

sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan

sebagainya.33

b. Definisi Mengajar

Seperti halnya definisi belajar beragam berpendapat yang

berbeda mengenai definisi mengajar antara para ahli dan pakar pendidikan.

Pemahaman umum tentang mengajar yang dipahami kebanyxakan orang

terutama mereka yang awam dalam bidang kependidikan, yaitu bahwa

mengajar merupakan memindahkan sejumlah ilmu pengetahuan kepada

sejumlah peserta didik atau penyampaian informasi atau (transfer of

knowledge) kepada siswa, definisi yang lama : mengajar adalah

penzerahan kebudayaan berupa pengalaman – pengalaman dan kecakapan

kepada anak didik kita atau usaha mewariskan kebudayaan masyarakat

pada generasi berikutnya sebagai generasi penerus. Secara inflist maka

peran guru dalam proses pembelajaran lebih dominan, sedang siswa

dibiarkan pasif. Dalam definisi mengajar mengalami perkembangan,

bahkan dewasa ini belum ada titik temu yang tepat mengenai pengertian

mengajar antara para ahli, berikut ini beberapa definisi mengajar menurut

para pakar ahli pendidikan.

Menurut Tardif dalam Muhibbinsyah, mendefinisikan mengajar itu

pada prinsipnya adalah... any action performed bz an individual (the

teacher). With the intention of facilitating learningin another individual

33 Muhibin Syah, oop cit. hlm 182

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

18

(the learner). Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang

(dalam hal ini guru) dengan tujuan atau memudahkan orang lain (siswa)

melakukan kegiatan belajar.34

Tyson dan Carol (1970) yang di kutip Muhibbinsyah memberikan

definisi mengajar sebagai ...awayworking with stdent... a process of

interaction... teacher does something to student; students do something in

return. Dari definisi ini tergambar bahwa mengajar adalah sebuah proses

berhubungan timbal balik antara dengan guru yang sama – sama aktif

melakukan kegiatan. Sehubungan dengan kegiatan. Sehubungan dengan

definisi ini, Tyson dan Carol menyarankan adanya interaksi guru dengan

siswa didalam kelas terjadi dengan baik, maka kegiatan belajar akan

terjadi. Sebaliknya, jika interaksi guru dengan siswa buruk, maka kegiatan

belajar tidak akan terjadi atau mungkin terjadi tetapi tidak sesuai dengan

harapan.35

Lain halnya dengan Nasution (1986) yang mendefinisikan

mengajar sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan

sebaik – baiknya dan menghubungkannya dengan anak. Sehingga terjadi

proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang kelas

atau ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, siswa, alat peraga,

perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan sesuai dengan

kegiatan belajar siswa.36

Dewasa ini populer definisi yang modern dinegara – negara maju

"Teaching is the guidance of learning". Mengajar adalah bimbingan

kepada siswa dalam proses belajar. Dari definisi ini menunjukkan bahwa

34 Ibid 35 Ibid 36 Slameto, Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Renik Cipta, 2003)

cet.4 hlm 30

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

19

siswa aktif dalam proses belajar, sedang guru sebagai fasilitator yang

membimbing, mengarahkan atau menunjukkan jalan.37

Dari bermacam - macam definisi mengajar yang penulis uraikan,

maka ditarik kesimpulan bahwa mengajar tidak hanya sebagai transfer of

knowledge akan tetapi juga guidance of learning dimana guru dan siswa

terlibat aktif dalam interaksi belajar yang didukung lingkungan, sehingga

nantinya terjadi perubahan yang positif baik itu pengetahuan, sikap

maupun ketrampilan siswa setelah mendapatkan bimbingan dari guru dan

pembelajaran.

2. Prinsip – Prinsip Belajar

Menurut Soekamto dan winataputra, sebagaimana yang dikutip oleh

baharuddin dan Esa Nurwahyuni, seorang guru dalam tugasnya

melaksanakan belajar mengajar perlu memperhatikan beberapa prinsip

belajar sebagai berikut :

a. Apa yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

c. Siswa akan bertindak baik apabila mendapat penguatan langsung pada

setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

d. Penguasaan sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan

membuat proses belajar lebih berarti.

e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung

jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.38

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil

belajar banyak jenisnya, tetapi secara garis besar digolongkan menjadi dua

yaitu faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern adalah faktor yang ada

37

Bahrudin dan Esa Nurwahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Ar - Ruzz Media,

2008) cet 3, hlm 16 38 Slameto, opcit; hlm 54 – 55

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

20

dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah

faktor yang ada diluar individu.

a. Faktor internal

1. Faktor Fisiologi/Jasmaniyah

- Kesehatan

Sehat berarti kondisi tubuh dalam keadaan baik bebas dari penyakit.

Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajarnya, karena

proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu

pula. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara

memindahkan ketentuan – ketentuan belajar, istirahat, tidur, makan,

olahraga teratur, rekreasi dan ibadah.

- Cacat Tubuh

Cacat Tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau

kurang sempurna mengenai badan/tubuh, seperti buta, tuli, patah

kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain – lain. Keadaan cacat tubuh

sangat berpengaruh sangat besar dalam belajar seseorang, maka

seseorang yang mengalami cacat tbuh hendaknya belajar lembaga

pendidikan khusus (SLB) atau diusahakan alat bantu agar dapat

menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya.39

Sedang

dalam, IKIP Semarang Press dalam buku MKDK, kondisi fisiologis

umumnya dapat berpengaruh terhadap belajarnya dari orang yang

dalam keadaan lelah. Disamping kondisi fisiologis umum hal yang

tidak kalah pentingnya dalam kondisi panca indra terutama

penglihatan dan pendengaran, sebab sebagian besar yang dipelajari

oleh manusia dengan menggunakan penglihatan dan

39 IKIP, Psikologi Pendidikan, (Semarang IKIP Press, 1989) hlm 150

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

21

pendengaran,sebab sebagian besar yang dipelajari oleh manusia

dengan menggunakan penglihatan dan pendengaran.40

2. Faktor Psikologi

- Kecerdasan/Inteligensi

Kecerdasan/Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkt kecerdasan rendah.

Meskipun begitu siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi belum

pasti berhasil dalam belajar, hal ini disebabkan belajar adalah suatu

proses yang kompleks dengan banyak faktor yang

mempengaruhinya, sedang kecerdasan hanya salah satu faktor

diantara faktor – faktor yang lain.

- Motivasi

Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang mendorong

siswa agar dapat belajar dengan baik atau adanya motif untuk

berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar.

Salah satu untuk menumbuhkan motivasi pada siswa yaitu dengan

cara memberikan latihan – latihan atau kebiasaan – kebiasaan yang

terkadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.

- Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang

akan iperhatikan terus – menerus dengan disertai rasa senang.

40 Slameto; op. cit. Hlm 55 – 58

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

22

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa

tidak akan belajar dengan sebaik – baiknya.

- Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard seperti yang di kutip oleh

Slamet adalah " the capacitz of learn". Dengan kata lain bakat

adalah kemampuan untuk belajar, kemampuan itu baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau

berlatih.41

- Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdemensi efektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang

relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik

secara positif atau negatif. Sikap siswa yang positif merupakan

pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa, sebaliknya,

sikap negative terhadap guru dan mata pelajaran, apalagi diiringi

dengan suatu kebencian guru dan mata pelajaran dapat

menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.42

b. Faktor Eksternal

1. Faktor Keluarga

- Cara Orangtua Mendidik

Cara orangtua mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya

terhadap belajar si anak. Hal ini jelas dan dipertegas oleh

pernyataan Sutjipto Wirowidjojo, yang menyatakan bahwa :

41 Muhibin Syah, op. cit. hlm 135 42 Slameto, op . cit hlm 60 - 64

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

23

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama,

keluarga yang sehat besar artinya bagi pendidikan dalam lingkup

kecil, tetapi menentukan untuk pendidikan dalam lingkup besar

yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia.

- Hubungan antar anggota keluarga.

Hubungan antar anggota keluarga yang terpenting adalah

hubungan orangtua dengan anaknya, anak dengan saudaranya,

atau dengan anggota keluarga lainnya. Wujud hubungan itu

misalnya apakah hubungan itu penuh kasih sayang dan pengertian

atau sebaliknya.

- Kondisi Rumah

Maksud kondisi rumah disini adalah sebagai situasi atau kejadian

yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dalam

belajar suasana rumah yang tidak tenang, atau sering terjadi

cekcok, maka tidak karuan tentunya akan mengganggu belajar

anak, tetapi jika suasana rumah yang tenang dan tentram maka

anak dapat belajar dengan baik.

- Ekonomi Keluarga

Kondisi ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar anak.

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, juga

membutuhkan fasilitas belajar seperti buku, alat tulis menulis,

penerangan, dan lain – lain. Semua itu hanya dapat terpenuhi jika

keluarga mempunyai cukup uang.

- Pengertian Orangtua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orangtua. Bila anak

sedang belajar jangan diganggu tugas – tugas dirumah, jika anak

mengalami kesulitan lemah semangat semangat orangtua wajib

memberi pengertian dan dorongan sedapat mngkin membantu

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

24

kesulitan anak disekolah, kalau perlu menghubungi gurunya

menanyakan perkembangan anaknya.

- Latar Belakang Kebudayaan

Latar belakang pendidikan atau kebiasaan dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak

ditanamkan kebiasaan – kebiasaan yang baik agak mendorong

semangat untuk belajar.43

2. Faktor Sekolah

a. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada siswa. Kegiatan itu sebagaian besar adalah menyajikan

bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran itu. Jalaslah bahan pelajaran

mempengaruhi balajar siswa dan kurikulum yang kurang baik

berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar.

b. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui

didalam mengajar. Cara mengajar haruslah setepat mungkin

agar siswa dengan baik dapat menerima, menguasai, dan

mengembangkan pelajaran.

c. Hubungan Guru dengan siswa, siswa dengan siswa.

Proses belajar mengajar terjadi anatara guru dan siswa. Proses

tersebut dipengaruhi oleh hubungan antara guru dan siswa, juga

siswa dengan siswa lainnya. Guru yang kurang berinteraksi

dengan siswa secara akrab menyebabkan KBM kuryang lancar,

sehingga siswa merasa jauh dari guru dan segan untuk

berpartisipasi aktif dalam belajar.

43 Ibid. hlm 70 - 71

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

25

d. Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa

dalam sekolah dan belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup

kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas mengajar,

kedisiplinan pegawai, atau karyawan dalam menjalankan

administrasi, serta disiplin kepala sekolah dalam tanggung

jawabnya mengelola segala hal yang bertalian dengan sekolah.

e. Faktor Instrumental

Faktor instrumental yaitu perangkat belajar. Seperti kondisi

gedung sekolah, fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan,

dan lain sebagainya. Selain itu faktor – faktor yang berkaitan

dengan pelajaran seperti, metode, alat – alat belajar, materi

pelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan siswa, waktu

belajar, tugas rumah, sangat berpengaruh pada proses dan hasil

belajar siswa.

f. Faktor Masyarakat

Faktor masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan siswa yang

kumuh, banyak pengangguran dan anak – anak terlantar atau

putus sekolah dapat mempengaruhi aktifitas belajar siswa,

paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan taman belajar,

diskusi, atau meminjam alat – alat belajar yang kebetulan belum

dimilikinya. Sebagaimana yang diuraikan Slameto, faktor –

faktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam mesyarakat,

teman bergaul, corak kehidupan masyarakat dan peran

massmedia berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu

terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat dimana ia

hidup dan bertempat tinggal.44

44 Depag RI Pedoman Kurikulum 2004 Untuk MI – MTs – MA, hlm 4

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

26

4. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pelajaran Qur'an Hadits.

a. Pengertian

Mata pelajaran Qur'an hadits MI adalah salah satu mata pelajaran

yang memberikan pendidikan untuk memahami dan mengamalkan

al-Qur'an sehingga mampu membaca dengan fasih,

menerjemahkan, menyimpulkan dengan isi kandungan al-Qur'an,

menyalin dan menghafal ayat – ayat pilihan serta memahami hadits

– hadits pilihan sebagai pendalaman dan perluasan bahan kajian

dari pelajaran al-Qur'an Hadits di MI sebagai bekal untuk

mengikuti jenjang berikutnya.45

b. Tujuan

Adapun tujuan dari pelajaran Qur'an hadits adalah agar peserta

didik bergairah untuk membaca al - Qur'an dengan baik dan benar

serta mempelajari, memahami, meyakini kebenarannya dan

mengamalkan ajaran – ajaran serta nilai – nilai yang terkandung

didalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek

kehidupan.46

c. Ruang Lingkup

Sedang yang menjadi ruang lingkup mata pelajaran Qur'an hadits

adalah :

1. Membaca dan menulis al - Qur'an hadits dengan benar.

2. Menangkap makna dan kandungan ayat al - Qur'an yang

dikaitkan dengan fenomena kehidupan.

3. Menerapkan isi kandungan al - Qur'an dan hadits sebagai

pengalaman nyata dalam kehidupan sehari – hari.

45 Ibid, hlm 4 - 5 46 Muhibin Syah, op. cit. hlm 109

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

27

B. Ketrampilan Membaca

Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan

otot otot yang lazimnya dalam kegiatan jasmani seperti menulis,

membaca, olahraga, meskipun bersufat motorik, namun ketrampilan itu

memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.

Dengan demikian siswa memerlukan gerak motorik dengan koordinasi dan

kesadaran kesadaran yang rendah dianggap kurang atau tidak trampil.47

Dalam hal ini juga dalam membaca al - Qur'an diperlukan gerak motorik ,

yaitu menguasai ketrampilan – ketrampilan dalam hal gerak mulut dan

lidah, pengaturan pernafasan dan suara. Menurut Reber (1988) yang

dikutip oleh Syah, ketrampilan adalah kemampuan melakukan pola – pola

tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai

dengan keadaan untuk mancapai hasil tertentu. Ketrampilan bukan hanya

meliputi melainkan juga pengejwantahan fungsi mental yang bersifat

kognitif. Konotasinya pun luas sehingga samapai pada mempengaruhi atau

mendayagunakan orang lain. Artinya orang yang mampu mendayagunakan

orang lain secara tepat juga dianggap sebagai orang yang trampil.

1. Hakekat Membaca

Membca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua

anak karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang

berbagai bidang studi. Oleh karena itu membaca merupakan

ketarmpilan yang harus diajarkan sejak kecil.

Meskipun tujuan akhir membaca untuk memahami isi

bacaan, ternyata belum sepenuhnya tercapai oleh anak – anak.

Terutama pada awal membaca.48

Kemampuan membaca tidak

hanya memungkinkan seseorang meningkatkan kerja dan

47 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta, PT Rineka Cipta,

1998), hlm 199

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

28

penguasaan berbagai bidang akademik, tetapi juga memungkinkan

berpartisipasi dalam kehidupan sosial – budaya dan lain

sebagainya. Tahap ketrampilan membaca lancar umumnya terjadi

pada saat anak – anak duduk dikelas dua, atau kelas tiga. Untuk

menguasai ketrampilan membaca cepat diperlukan pemahaman

tentang hubungan simbol – simbol bunyi.

2. Jenis – Jenis Membaca

a. Membaca lisan

Menurut Hagrove dan Poteet, sebagaiman yang dikutip oleh

Mulyono Abdurrahman ada 13 jenis perilaku yang

mengidentifikasi anak berkesulitan membaca lisan, perilaku

itu antara lain :

1. Menunjuk tiap kata yang sedang dibaca.

2. Menelusuri tiap baris yang sedang dibaca dari kanan ke

kiri.

3. Menelusuri tiap baris bacaan kebawah dengan jari.

4. Menggerakkan kepala bukan mata yang bergerak.

5. Menempatkan buku dengan cara yang aneh.

6. Menempatkan buku terlalu dekat dengan mata.

7. Sering melihat dengan gambar, jika ada.

8. Mulutnya komat – kamit saat membaca.

9. Membaca kata demi kata.

10. Membaca terlalu cepat.

11. Membaca tanpa ekspresi.

12. Melakuakn analisis tetapi tidak mensintesiskan.

13. Ada nada suara yang aneh atau tegang yang

menandakan keputus asaan.49

Untuk mengetahui berbagai jenis – jenis kekeliruan membaca lisan

pada murid perlu dibuat daftar cek untuk dapat melakukan korektif

terhadap kesulitan – kesulitan belajar membaca lisan pada anak –

anak.

b. Membaca Pemahaman

48 Ibid, hlm 209

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

29

Hargrove dan Poteet dalam Mulzono Abdurrahman mengembangkan

kerangka kerja lain tentang bermacam – macam ketrampilan membaca

pemahaman sebagai suatu kontinum dari taraf faktual, taraf interpretative,

hingga taraf aplikatif. Untuk taraf faktual anak harus mengidentifikasi dengan

engingat data atau informasi yang ada dalam bacaan, untuk taraf interpretative

anak harus melakukan analisis, rekontruksi, atau pengujian, bila samapi taraf

apliaktif anak harus mengaplikasikan data pada situasi baru.50

C. Penerapan Metode Demonstarsi dan Drill

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Yang dimaksud dengan demonstrasi adalah metode mengajar

dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan

tertentu kepada siswa, metode ini dilakukan oleh guru terlebih dahulu baru

diikuti oleh siswa51

. Pendapat lain demonstrasi berarti pertunjukan atau

peragaan dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

dilakukan dengan peragaan sesuatu proses yang berkenaan dengan

materipembelajaran52

Menurut Dirjen Depag dalam metodologi

pembelajaran Agama Islam metode demonstrasi suatu bentuk metode

mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.

2. Metoe Drill (Latihan)

Metode Drill atau latihan digunakan untuk memperoleh sesuatu

ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran verbal dan

pembelajaran ketrampilan, meningkatkan kemampuan hasil belajar dapat

dicapai melalui praktek dan latihan. Biasanya berlangsung dengan cara

mengulang – ulang suatu hal sehingga terbentuk kemampuan yang

diharapkan.bentuk belajar ketrampilan memerlukan bentuk – bentuk

49 Ibid, hlm 213 50 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta Ciputat Press, 2002),

hlm 190 51 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran (Baanung, CV Wacana Prima, 2008) cet 2, hlm 101 52 Ibid, hlm 104

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

30

kecakapan yang dapat dipertunjukkan dalam situasi dan kondisi yang

sebenarnya.53

Menurut Zuharini mendefinisikan metode adalah "suatu metode

dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan

pelajaran yang sudah diajarkan".54

Menurut Roestiyah NK, metode Drill

adalah suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar

dimana melaksanakan latihan – latihan agar memiliki ketrampilan atau

ketangkasan lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.55

Sedag Zakiyah

Darojat, dkk berpendapat pengggunaan istilah latihan sering disamakan

dengan ulangan padahal maksudnya berbeda. Latihan dimaksudkan agar

pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik yang

dikuasai sepenuhnya. Sedang ulangan adalah hanya sekedar untuk

mengukur sudah sejauh manaia menyerap pelajaran tersebut.56

Dari uraian

diatas disini penulis berpendapat bahwa untuk bahan pembelajaran

membaca al - Qur'an dengan baik dalam hal ini juga diperlukan belajar

motorik, yaitu menguasai ketrampilan – ketrampilan dalam hal ini gerakan

mulut dan lidah, pengaturan pernafasan dan suara, maka metode yang

relevan untuk bahan – bahan tersebut adalah metode Demonstrasi dan

Drill. Metode ini dipilih penulis karena dalam pembelajaran al - Qur'an

menggunakan peragaan ucapan bacaan untuk memperjelas suatu

pengertian atau memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu bacaan

dengan menggunakan latihan secara terus menerus (Drill) sampai anak

asiswa memiliki katangkasn atau ketrampilan membaca bacaan idzhar

khalqi. Disamping memperagakan ucapan yang keluar dari mulutnya, juga

dapat memberi peran aktif pada siswa dalam proses pembelajaran itu

sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru

pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.

53 Zainuri , Metode Khusus Pendidikan Agama,( Suraaabaza, Usaha Nasional ,), cet8 hlm106 54 Roestiyaaah NK,Setrategi belajar mengajar(Jajkaaarta ,(9Reneka cita,1991)cet kkke 4 hlm125 55 Zakiyah Darojat

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

31

Menurut pandanagn penulis dalam dunia pendidikan,

pendidikan aktif dengan menggunakan Metode demonstrasi dan Drill

merupakan salah satu pendekatan atau startegi pembelajaran yang telah di

gunakan dengan istilah dengan belajar active learning. yaitu suatu proses

kegiatan belajar mengajar yang obyek didiknya terlibat secara intlektual

dan emosional sehingga siswa betul betul berperan dan berpartisipasi aktif

dalam melakukan pembelajaran.Siswa di tuntut untuk aktif dan

berpartisipasi secara obtimal mungkin sehingga dia mampu mengubah

tingkah lakunya sacara lebih efektif dan efesien57

.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Uzer Usman yang

mengatakan bahwa active learning dapat diartikan sebagai sistem

proses belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara

fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil

belajar yang berupa perpaduan antara aspek pengetahuan

(kognitif), sikap (efektif), dan ketrampilan (psikomotor). Untuk

mengetahui indikator terwujudnya pembelajaran aktif dalam proses

belajar mengajar dapat dilihat dari lima segi, yaitu :

a. Dari sudut siswa, dapat dilihat dari :

1. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan, dan

permasalahannya.

2. Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk

berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan

kelanjutan belajar.

3. Penampilan kreatifitas belajar dalam menyelesaikan tugas

pembelajaran sampai mencapai keberhasilannya.

56 Nana Sujana,Caara beelajar Siswa Akti Dalam Proses Belajar maengajar (bandung, Sinar Agensindo)Cet,3 hlm20-21 57 Ibid, hlm,25

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

32

4. Kebebasan atau keleluasaan mengerjakan hal tersebut

diatas tanpa tekanan guru atau orang lain/kemandirian

belajar.

b. Dilihat dari sudut guru, tampak :

1. Adanya usaha mendorong/memotivasi, membina gairah

belajar dan partisipasi siswa secara aktif.

2. Peran guru tidak mendominasi proses belajar siswa.

3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar

menurut cara dan keadaan masing – masing.

4. Guru menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran

serta pendekatan multimedia.

c. Dilihat dari segi program, hendaknya :

1. Tujuan instruksional serta konsep maupaun isi pelajaran itu

sesuai dengan kebutuhan, minat, serta kemampuan obyek

didik.

2. Program cukup jelas dapat dimengerti siswa dan menantang

siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

3. Bahan pelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep,

prinsip, ketrampilan.

d. Dilihat dari situasi belajar, tampak adanya :

1. Klim hubungan intim dan erat antara guru dengan siswa,

siswa dengan siswa, gvuru serta dengan unsur pimpinan di

sekolah.

2. Gairah serta kegembiraan siswa, sehingga siswa memiliki

motivasi yang kuat serta keleluasaan mengembangkan cara

belajar masing – masing.

e. Dilihat dari sarana belajar, tampaknya :

1. Sumber – sumber bagi siswa.

2. Fleksibilitas waktu melakukan kegiatan.

3. Dukungan dari berbagai jenis media pengajaran.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

33

4. Kegiatan siswa tidak terbatas hanya didalam kelas, tetapi

juga diluar kelas.

3. Langkah – langkah penerapan metode Demonstrasi dan Drill

a. Perencanaan, hal – hal yang dilakukan adalah :

1. Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau

kegiatan yang diharapkan.

2. Menerapkan garis – garis besar yang akan dilaksanakan.

3. Memperhitungkan yang akan dilakukan.

4. Menerapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik.

b. Pelaksanaan

1. Memeriksa hal – hal yang akan didemonstrasikan dan latihan.

2. Memulai demonstrasi dan latihan dengan menarik dan

menyenangkan.

3. Mengingat poko – poko materi yang akan didemonstrasikan agar

mencapai sasaran.

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti

demonstrasi dengan baik.

5. Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu

menciptakan suasana yang harmonis.

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang penyusun ajukan adalah :

Setelah dilakukan tindakan kelas pada pembelajaran Qur'an Hadits dengan

menggunakan metode Demonstrasi dan Drill di MI al – Iman Banaran dapat

meningkatkan ketrampilan membaca bacaan idzhar Khalqi.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting dan Subyek Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pemegang kelas IVb dalam

mengampu mata pelajaran al- Qur‟an -hadits dan hasil observasi awal yang

penyusun lakukan, kelas IVb MI al-Iman Banaran Sekaran Gunungpati

Semarang merupakan kelas yang memiliki permasalahan tingkat kesulitan

siswa dalam membaca al-Qur‟an, berdasarkan tingkat permasalahan tersebut

maka penelitian ini dilaksanakan di kelas IVb MI al-Iman Banaran Sekaran

Gunungpati Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah

siswa 28 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Sedang yang mejadi kolaborator atau guru mitra dalam peneilitian

yaitu guru kelas IVb Bapak Ahmad Ajir,S.Pd.I selaku guru kelas yang

sekaligus sebagai guru mata pelajaran al-Qur‟an hadits di MI al-Iman Banaran

Sekaran Gunungpati Semarang.

Subyek yang di teliti dalam penelitian ini meliputi faktor guru dan

siswa

1. Guru

Subyek guru yang diteliti adalah guru dalam menerapkan metode

demontrasi dan drill dalam pembelajaran al-Qur‟an hadits pada kelas IVb

MI al- IMan Banaran Sekaran Gunungpati Semarang

2. Siswa

Subyek siswa yang diteliti adalah aktivitas siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, respon siswa dan hasil belajarnya setelah mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dan drill.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang

terdiri atas siklus-siklus, penjelasan mengenai bentuk siklus dalam PTK

sedikit banyak telah di uraikan dalam bab I. Dalam Peneliti ini diambil tiga

33

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

34

siklus, masing-masing siklus mencakup empat tahap kegiatan yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan

(observing) dan reflesi (reflecting), diskripsi tentang alur siklus yang terlihat

dalam bagan pada bab I.

Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan di setiap siklus

secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut;

1. Perencanaan (Planing)

Observasi awal terhadap proses pembelajaran Qur‟an hadits di

kelas IVb MI al-Iman banaran, Perencanaan ini meliputi kegiatan

identifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah, mencari dan

menetapkan tindakan tindakan pemecahanya yang akan dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan sebagai observasi awal untuk mengidentifikasi

masalah yaitu dengan mewancarai guru kelas IVb yang sekaligus sebagai

guru mata pelajaran Qur‟an hadits, serta melihat langsung pembelajaran

dikelas. Berdasarkan hassil analisis terhadap permasalahan yang telah

ditemukan, selanjutnya dicari alternative solosi tindakan yang digunakan

yaitu dengan penerapan metode demontrasi dan drill dalam membacaan

izhar khalqi. Langkah selanjutnya adalah menyusun sekenario

pembelajaran dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pmbelajaran (RPP).

Yang didalamnya memuat;

a. Mempersiapkan alat peraga berupa bacaan al-Qur‟an yang berkaitan

dengan bacaan izhar khalqi

b. Menyusun matede pelajaran

c. Mempersiapkan media pembelajaran

d. Menyusun lembar observasi untuk pengamatan proses pembelajaran

e. Mempersiapkan instrumen test.

f. Menyusun lembar kerja.

2. Pelaksanaan tindakan (acting)

Pada pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah tersusun dan direncanakan bersama guru kelas

pada dasarnya bentuk tindakan dalam penelitian ini sama pada tiap-tiap

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

35

siklus yaitu melakasanakan demontrasi dalam pembelajaran secara

berulang-ulang (drill) dengan cara bergantian satu siswa dengan siswa lain

inti pelaksanaan tindakan adalah guru memberi apresiasi mengenai nun

sukun dan tanwin dan huruf-huruf khalqi ,guru menanyakan kepada siswa

apa yang diketahui tentang tanwin sukun dan siswa disuruh menyebutkan

huruf-huruf khalqi ( أ ح خ ه ع غ ), atau membuat alasan singkat di papan

tulis langkah selanjutnya dalam pelaksanaan adalah:

a. Menempel alat peraga di papan tulis bacaan izhar khalqi

b. Guru mendemontrasikan bacaan bacaan izhar

c. Siswa secara bergantian membaca bacaan izhar didepan.

d. Guru mengamati siswa dalam membaca bacaan izhar.

e. Guru membagi lembar kerja pada siswa.

f. Siswa mengumpulkan lembar kerja yang telah selesai.

3. Pengamatan(observing)

Pada kegiatan ini dibantu oleh guru mitra sebagai kalaborator

dalam melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan untuk

mengetahui seberapa jauh pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode demontrasi drill dapat berhasil, pengamatan

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

lembar observasi yang telah dibuat. Faktor-faktor yang diamati adalah:

a. Keaktifan siswa dalam KBM

b. Kinerja guru selama pembelajaran berlansung.

c. Kemampuan siswa dalam mengucapkan bacaan

d. Kendala siswa yang dihadapi.

e. Keberanian siswa dalam mendemontrasikan bacaan.

4. Refleksi reflecting)

Hasil dari tahap obsevasi yang meliputi, keaktifan siswa kinerja

guru, kemampuan siswa, kendala yang dihadapi dan keberanian siswa

selama kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dikaji dan dibahas bersama

(Peneliti dan guru kelas IVb/kalaborator) sehingga diperoleh hasil refleksi

kegiatan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanaan

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

36

pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dan drill pada

pembelajaran al-Qur‟an hadits. Hasil analisis data refleksi dari tahap ini

selanjutnya digunakan sebagai acuan pelaksanaan siklus berikutnya.Secara

singkat pelaksanaan tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Langka-langkah Penelitian:

Sikius I Perencanaan:

Indentifikasi masalah dan

menetapkan alternative

pemecahan masalah

- Merencanakan pembelajaran yang

akan diterapkan dalam PBM

- Mengembangkan sekenario

Pembelajaran dan menyusun RPP

- Menyiapkan sumber belajar

- Mengembangkan format

observasi

Tindakan - Menerapkan tindakan yang

mengacu pada sekenario atau

RPP.

Pengamatan - Melakukan observasi dengan

memakai format observasi

- Mewawancarai guru dan siswa

Refleksi - Melakukan evaluasi tindakan

yang telah dilakukan

- Melakukan dengan guru mitra

untuk membahas hasil evaluasi

dan obsevasi

- Memperbaiki pelaksanaan

tindakan sesuai hasil evaluasi

untuk diterapkan pada siklus

berikutnya

- Evaluasi tindakan I

Sikius II Perencanaan - Identifikasi masalah dan

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

37

menetapkan alternative masalah

berdasarkan hasil refleksi pada

sikius I

- Pengembangan tindakan II

Tindakan - Pelaksanaan Program tindakan II

Pengamatan - Pengumpulan data tindakan III

- Melakuan test formatif 1

Refleksi - Melakukan refleksi dan evaluasi

tindakan II seperti sikius I

Sikius III Perencanaan - Identifikasi masalah dan

menetapkan alternative masalah

berdasarkan hasil refleksi pada

siklus II

- Pengembangan program tindakan

III

Tindakan - Pelaksanaan Program tindakan Ill

Pengamatan - Pengumpulan data tindakan III

- Melakukan test formatif 2

Refleksi - Melakukan refleksi dan evaluasi

tindakan III seperti pada sikius I

dan II

-

Adapun pokok bahasan Qur‟an hadits pada kelas IV MI al-Iman

banaran yang menjadi fokus pada penelitian tindakan kelas ini adalah

bacaan izhar khalqi untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian

dibawah ini:

Konsep bacaan izhar khalqi adalah merupakan merupakan salah

satu materi pokok bahasan pelajaran Qur‟an hadits untuk siswa MI kelas

IV semester gasal, Pokok bahasan ini terdiri dari dua sub pokok bahasan

yaitu izhar dan ikhfa namun peneliti hanya memfokuskan pada bacaan

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

38

izhar saja. Beriut ini pembahasan mengenai izhar kholqi pada salah satu

sub pokok bahasan Izhar khalqi. Secara harfiyah izhar artinya jelas (al-

bayan), sedangkan halqi artinya tenggorokan. Izhar khalqi menurut istilah

mengeluarkan setiap huruf dan makhrojnya tanpa suara sengau atau

dengung pada huruf yang di azharkan. Oleh karena itu, apabila nun sukun

dan tanwin bertemu salah satu huruf khalqi maka cara membacanya harus

jelas dan terang, bunyinya tidak boleh tertahan karena akan tertukar

dengan suara dengung ( Gunah) atau samar-samar (ikhfa‟). Huruf Halq ada

6 yaitu hamzh,hak, khak,‟ain, ghain,hak ( )

Contoh bacaan bacaan izhar khalqi:

Pda contoh-contoh di atas, suara nun sukun/mati () atau tanwin ()

harus dibaca jelas. Karena hokum bacaannya izhar atau jelas. Huruf- huruf

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

39

yang makhrojnya berada di tenggorokan (halqi) jumlah hurufnya ada 6

yaitu:

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

40

C. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal

tes tertulis dan praktek membaca, Lembar observasi kegiatan guru, catatan

lapangan ketrampilan siswa, lembar wawancara. Instrumen yang telah disusun

bersama guru mita ini dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar

diperoleh instrumen yang baik.

1. Tes praktek dan tertulis

Tes pratek digunakan untuk mengukur ketrampilan siswa dalam membaca

sedang tes tertulis untuk mengukur atau memperoleh data mengenai hasil

belajar siswa.Tes praktek membaca yang digunakan adalah membaca

secara langsung dalam bacaan al-Qur‟an sedang tes tertulis yang

digunakan adalah tes obyektif berupa pilihan ganda. Pengambilan data tes

praktek dilakukan setiap proses pembelajaran sedang tes tertulis dilakukan

sesudah pembelajaran pada akhir siklus II dan III.

2. Lembar Observasi kegiatan guru

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kinerja guru

pada waktu menerapkan pembelajaran dengan metode demontrrasi dan

drill. Pengambilan data dengan lembar observasi diambil setiap siklus atau

pertemuan sehingga akan diperoleh diskripsi perubahan kinerja guru

dalam pembelajaran sebagai sebuah tindakan.

3. Catatan dilapangan tentang ketrampilan membaca siswa.

Catatan pada ketrampilan siswa dilapangan dalam membaca al-Qur‟an

sebagai sebuah instumen penelitian digunakan untuk memperoleh data

mengenai aktivitas ketrampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode demontrasi dan drill dan untuk mengetahui sejauh mana

ketrampilan dalam membaca al-Qur‟an pada bacaan izhar khalqi selama

prosea pembelajaran tersebut, yaitu dengan memberi skor sesuai dengan

tingkat atau janjang penilaian di tentukan.

4. Lembar wawancara

Wawancara gunakan sebagai acuan untuk memperoleh data tentang:

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

41

a. Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode demontrasi dan

drill

b. Tanggapan guru terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

metode demontrasi dan drill

c. Tanggapan guru terhadap siswa apakah ada peningkatan ketrampilan

d. membaca dengan metode drill

e. Kesulitan guru dalam menerapkan menerapkan metode demontrasi dan

drill

f. Tanggapan siswa terhadap terhadap pembelajaran dengan mengguakan

metode demontrasi dan drill

g. Pemahaman materi sebelum dan sesudah diterapkan metode

demontrasi dan drill

h. Kesan dan tanggapan terhadap cara mengajar guru dengan

menggunalcan metode demontrasi dan drill

i. Kesan terhadap suasana kelas ketika dalam proses pembelajaran.

j. Kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode

demontrasi dan drill

D. Data dan Cara Pengambilan Data

a. Sumber data

data utama Penelitian ini bersumber dan siswa dan guru ketika proses

pembelajaran dan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode

demontrasi dan dan drill pelajaran al-Qur‟an. Hadits pokok bahasan

bacaan izhar khalqi pada kelas IV MI al-Iman Banaran Sekaran

Gunungpati Semarang. Disamping itu, data atau dukumen tentang keadaan

sekolah, keadaan kelas, daftar kelas dan lain sebagainya yang dapat

menunjang penelitian ini.

b. Jenis data

Jenis data yang didapat terdiri atas;

1. Hasil belajar siswa

2. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

42

3. Tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan metode

demontrasi dan drill

4. Data mengenai dokomen-dokomen sekolali yang diperlukan

c. Cara pengambilan data

Jenis-jenis data di atas diambil dengan cara:

1. data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberi evaluasi atau

tes kepada siswa.

2. Data tentang situasi atau kondisi kelas pada saat pembelajaran dengan

metode demontrasi dan drill diambil dengan menggunakan lebar

observasi dan catatan langsung aktivitas siswa

3. Data tentang tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan

metode demontrasi dan drill diambil dengan menggunakan lembar

wawancara.

4. Data tentang dokomen-dokomen sekolah yang bersifat menunjang

diambil dengan menggunakan tehnik dokomentrasi.

E. Indikator Keberhasilan

Indicator keberhasilan penelitian ini jika mencapai 75% dan siswa mampu

memperoleh nilai rata-rata diatas 65. Dapat dikatagorikan siswa sudah

memenuhi kreteria ketuntasan minimal.Indikator keberhasilan bilamana

siswa dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

mata pelajaran al- Qur‟an Hadits Kelas IV.hal ini dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Standar kompetsi

Memahami kaidah Ilmu Tajwid

2. Kompetensi dasar

Memahami Hukum Bacaan Izhar

3. Indikator

Siswa dapat menyebutkan arti izhar

Siswa dapat menyebutkan Macam macam Izhar

Siswa mambaca bacaan izhar Halqi.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

43

BAB IV

ANALISIS HASIL

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas

1. Diskripsi umum tentang madrasah

a. Tinjuan historis

MI al Iman berdiri dikampung Banaran kelurahan Sekaran

kecamatan Gunung, madrasah ini berdiri pada tahaun 1967 dibawah

yayasan lembaga pendidikan Ma‟arif cabang kota Semarang, yang semula

berdiri dari modal masyarat yang dikelola oleh warga Nahdhiyin

NUranting Banaran sekaran,kemudian Do‟a restu para kiyai setempat,

dukngan serta pejuangan para pendiri madrasah dapat berkembang dan

masih berdiri hingga saat ini.dari pihak sekolah terus berupaya untuk

melengkapi segala fasilitas yang dibutuhkan guna meningkatkan mutu

madrasah sesuai dengan visi dan misinya. Semula berdirinya madrasah ini

adalah madrasah diniyah yang tenaga gurunya berasal dari lulusan pondok

pesantren yang lebih terkenal kala itu adalah madrasah wajib belajar

MWB, sesuai dengan perkemabangan madrasah ini dikembangkan

madrasah yang setara dengan sekolah umum dengan masih

mempertahankan pendidikan agama islam Qur‟an hadits,Aqidah-Ahlaq,

Fiqih, sejarah kebudayaan islam,dan bahasa arabyang guru-gurunya

berasal dari lulusan ujian guru agama dari depag UGA, selanjutnya

madrasah berkembang dari tahun ketahun mengalami peningkata yang

cukup baik dan menggembirakan dari tahun1967 hingga sekarang, dari

sini peneliti mencatat madrasah ini memiliki siswa sebanyak 352 orang.

Dengan Guru-gurunya sudah berkopenten di bidangnya yaitu semuanya

memperoleh gelar S.1 dari UNNES dan IAIN.

43

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

44

b. Letak Giografis

MI al-Iman berada di lingkungan Universitas Negeri Semarang

UNNES yaitu di kampung Banaran di kampong Sekaran kecamatan

Gunungpati lokasi sekolah sangat strategis dan dapat dijangkau oleh

semua kendaraan termasuk angkutan umum, sehingga siswa dalam belajar

termotivasi oleh hilir mudiknya mahasiswa yang berada di lingkungannya.

c. Keadaan Guru dan Karyawan

1. Guru

Guru di MI al- iman berjumlah 12 orang yang terdiri dari 1 PNS 8

Guru tetap yayasan dan 3 orang Guru Tidak TetapG T T

2. Karyawan

Karyawan terdiri dari 2 orang 1 sebagai administrasi 1 sebagai

penjaga sekolah oleh karena itu untuk tenaga kependidikan masih

jauh seperti yang diharapkan

d. Siswa

Masyarakat di kampung Banaran masih antosias mempercayakan

pendidikan anaknya pada MI al-Iman Banaran tercatat pada saat ini

pada waktu peneliti mengadakan obsevasi jumlah siswa pada madrasah

ini sebanyak 352 orang yang mayoritas berasal penduduk setempat

terdiri dari:

Tabel 2

Daftar siswa berdasarkan jenis kelamin

Kelas Jenis kelamin

Jumlah L P

I 25 25 50

II 26 27 53

III 25 24 49

IV 30 36 66

V 32 42 74

VI 28 32 60

Jumlah 166 186 352

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

45

c. Struktur Organisasi

d. Visi dan Misi Madrasah

Visi:

Mewujudkan generasi penerus yang cerdas trampil sehat jasmani

dan Rohani

Misi:

1. Mewujudkan pendidikan agama dan umum secara ter intregrasi

2. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondosif untuk

mengembangkan agama dan umum

3. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas tinggi dalam ilmu

agama dan umum

4. Menciptakan lingkungan yang islami kondosif dan aman untuk

terlaksnanya proses belajar meengajar

5. mewujudkan sekolah sebagai tempat pelatihan ahlaqul karimah,

penelusuran, bakat, minat dan kemampuan peserta didik.

Ketua Yayasan

Drs. Anang Budi U,M.Pd

Skretaris

Rois Fauzi,S.Pd.I

Kepal madrasah

Sri Mariyatun,S.Pd.I

Sri

mMariyaMariyatun,

S.PdMariyatun,S.Pdi

Bendahara

Sri Makroah

Kesis waan

Ali Murtasidin,S.Sos

Mooh.Mohtadi,S.Ag

Kurikulum

Kosidah S.Ag

Muslihah,S.Pd

UKS

Ida

SitiRubiah

Pramuka

Ahmad Ajir

Ismi

Kepramukaan

Dewi Rahmawti

Wina Nuryanti

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

46

2. Observasi Awal Dalam Pembelajaran

Sebelum menjelaskan hasil penelitian tindakan kelas pada observasi awal

yang dilakukan tanggal 28 September 2010 oleh penulis bersama kolabolator

penelitian yaitu guru kelas IVb MI al – Iman Banaran Sekaran Gunungpati

Semmarang dengan materi surat al-Kautsar, diidentifikasi beberapa permasalah

yang dihadapi peserta didik dan guru dalam pemberlajaran al- Qur‟an hadits, di

antaranya adalah sistem pembelajaran yang berlangsung masih satu arah dimana

guru masih mendominasi jalannya pembelajaran sehingga keterlibatan peserta

didik dalam pembelajaran cenderung pasif. Di samping itu, peserta didik juga

kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, Hal ini dapat dilihat dari

sedikitnya peserta didik yang mengajukan pertanyaan maupun berani membaca

yang diberikan oleh guru.

a. Hasil belajar Peserta Didik Pra Siklus

Dari pengamatan awal secara langsung yang dilakukan guru dalam

pembelajaran didalam kelas dengan menggunakan ceramah, menjelaskan

tentang bacaan izhar halqi kemudian mengerjakan soal dalam LKS, dalam

beberapa pertemuan mengadakan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana hasil pembelajaran peserta didik dapat tercapai dalam

dalam ketuntasan minimal. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

47

Tabel 1

Hasil belajar Peserta Didik Pra Siklus

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 70

2 Nialai terendah 40

3 Nilai rata-rata 57

4 Jumlah siswa yang tuntas 9

5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 19

6 Prosentasi ketuntasan secara klasikal 32

Pada tahap pra siklus ini hasil belajar peseta didik masih rendah. Dari 28

siswa hanya 9 siswa yang tuntas dan ada 19 belum tuntas. Dengan demikian

prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal hanya 32.Rata-ratanya

juga rendah, yaitu hanya 40.

b. Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Pra Siklus

Hasil observasi terhadap aktifitas siswa pada pra siklus ini adalah sebbagai

berikut :

Tabel 2

Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Pra Siklus

No Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Prosentase

Aktifitas

1 Keaktifan siswa dalam

mengungkapkan pertanyaan

13 46%

2 Keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan

13 46%

3 Keberanian siswa dalam membaca

didalam kelas

13 46%

4 Kaaktifan siswa mengikuti membaca

materi pelajaran

13 46%

5 Ketrampilan siswa dalam membaca

bacaan izhar halqi

12 43%

Rata-rata 12,6 45,4%

Jumlah 64

Keterangan Prosentase Aktifitas

0 - 39 = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65 % = Cukup

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

48

66 - 79 % = Baik

80% - 100 % = Sangat Baik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentase aktifitas siswa dalam

pembelajaran Qur‟an hadits secara klasikal adalah 45,4% dengan katagori

Kurang. Hal inimenunjukan bahwa sebagian besar siswa masih Kurang

membaca bacaan izhar halqi, hal ini disebabkan karena pembelajaran yang

digunakan oleh guru masih satu arah yaitu menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab. Begitu pula dengan aktifitas guru yang tergolong masih rendah.

c. Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Pra Siklus

Hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Pra Siklus

No Aspek yang Dinilai

Nilai

1 Kemampuan dalam membimbing siswa 2

2 Kemampuan Guru dalam memotivsi siswa 1

3 Kemampuan dalam menguasai materi pelajaran 3

4 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran 2

5 Kemampuan guru untuk mencitakan komonikasi dua arah 1

6 Kemampuan dalam mengimplementasaikan metode pelajaran 2

7 Kemampuan mengorganisir kelas 1

Jumlah 12

Rata-rata 1.7=2

Prosentase aktifitas guru 42.86%

Keterangan: skor Terendah 1, skor tertinggi 4, skor maksimal 28

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

49

Dari observasi yang peneliti lakukan terhadap aktifitas guru selama proses

pembelajaran diketahui bahwa nilai rata-rata prosentase aktifitas guru adalah 42,86 %

dengan katagori kurang.Hal ini menunjukan bahwa pembelaajaran yang dilakukan

oleh guru belum maksimal. Guru belum mampu mengelola pembelajaran dengan baik.

Hasil observasi termasuk membuat peneliti berusaha untuk mencari solusi agar

pembelajaran lebih menarik dan mampu meningkatkan hasil belajar dan aktifitas

peserta didik. Solosi yang diberikan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran

demontrasi dan drill dalam pembelajaran al-Qur‟an hadits.

3. Analisis Hasil Per Sklus

a. Siklus I

Berdasarkan atas observasi terhadap siklus I pada tanggal 10 September

2010 dengan materi yang di ajarkan pengertian tentang bacaan izhar halqi.

Pelaksanaan proses pembeljaran al-Qur‟an hadits dengan metode demontrasi

dan drill di kelas IV MI al-Iman bertujuan unutuk meningkatkan hasil belajar

siswa.dalam kegiatan pada siklus I adalah:

1) Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan inipeneliti dan guru kelaskalborator) :

a) Menyusun rencana pembeljaran

b) Menyiapkan alat peraga berupa bacaan-bacaan izhar halqi

c) Menyusun lembar observasi untuk pengamatan proses pembelajaran

d) Menyusun lember kerja siswa

2) Tahap Tindakan (acting)

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncankan sebelumnya. Pada awal

pembelajaran guru memberikan infomasi tentang jalan pembelajaran

dengan metode demontrasi dandrill dan tugas yang harus dilaksanakan

oleh siswa secara singkat dan jelas serta serta diciptakan suasana yang

menyenangkan. Kemudaian menyajikan materi pelajaran al-Qur‟an hadits

secara singkat.

a) Guru membuat ulasan singkat di papan tulis.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

50

b) Guru menempel alat peraga berupa ayat-ayat yang berkaitan bacaan

izhar halqi,

c) Guru mejelaskan tentang pengertian bacaan izhar halqi

d) Guru membacakan ayat-ayat bacaan izhar halqi dan siswa menirukan

sera berulang-ulang

e) Siswa secara bergantian membaca di depan kelas

f) Guru mengamati setiap siswa dalam membaca bacaan izhar halqi

3) Tahap Observasi

Data hasil observasi peserta didik dalam pembelajaran al-Qur‟an hadits

dengan menggunakan metode demontrasi dan drill dapat diidentifikasi dari

aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Indikator aktifitas

siswa diantaranya adalah keBaikan dalam membaca izhar halqi, seprti

keluarnya makhroj, kejelasan, keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran serta mengerjakan tugas dari guru. Hasil observasi terhadap

aktifitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4

Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus I

No Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Prosentase

Aktifitas

1 Keaktifan siswa dalam

mengungkapkan pertanyaan

15 54%

2 Keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan

15 50%

3 Keberanian siswa dalam

membaca di dalam kelas

15 50%

4 Kaaktifan siswa mengikuti

membaca materi pelajaran

16 57%

5 Ketrampilan siswa dalam

membaca bacaan izhar halqi

23 82%

Rata-rata 16,8 58,6%

Jumlah 84

Keterangan Prosentase Aktifitas

0 - 39 = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65 % = Cukup

66 - 79 % = Baik

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

51

80% - 100 % = Sangat Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa ketrampilan belajar membaca siswa

mengalami peningkatan jika di banding dengan awal observasi pada awal

observasi prosentase ketrampilan secara klasikal adalah dengan kreteria Cukup

kemudian pada siklus I meningkat menjadi 58,6% dengan kreteria Cukup.

Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan pengamatan terhadap guru. Hasil

observasi tehadap aktifitas guru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5

Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Siklus I

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 Kemampuaa dalam membimbing siswa 3

2 Kemampuan Guru dalam memotivsi siswa 2

3 Kemampuan dalam menguasai materi pelajaran 3

4 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran

3

5 Kemampuan guru untuk menciptakan komunikasi

dua arah

2

6 Kemampuan dalam mengimplementasaikan metode

pelajaran

3

7 Kemampuan mengorganisir kelas 3

Jumlah 12

Rata-rata 2.7=3

Prosentase aktifitas guru 67.86%

Keterangan: skor Terendah 1, skor tertinggi 4, skor maksimal 28

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

52

Hasil observasi terhadap aktifitas guru menunjukan bahwa prosentase

aktifitas guru adalah 67,86 dengan kreteria baik.halini menunjukan bahwa

kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik.

4) Tahap Refleksi

Sebelum melangkah pada silus II guru dan Peneliti mengefaluasi hasil

pembelajaran pada siklus I Sebagai refleksi untuk melaksanakan pembelajaran

pada siklus berikutnya. Dari refleksi pada siklus I ada beberapa catatan yang

akan ditindak lanjuti pada pelaksanaan sklus II antara lain:

a) Masih ada siswa yang belum benar dalam membaca bacaan izhar halqi.

b) Guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

disusun, hal ini terlihat dalam pengelolaan waktu

c) Kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran izhar belum

maksimal sehingga perlu di tingkatkan.

d) Ada beberapa siswa yang berbuat ulah dan mengganggu teman yang lain

dalam proses pemblajaran.

Alternatif refleksi di atas sebagai tindak lanjaut untuk melaksanakan Siklus II

yaitu :

a) Meninjau kembali pencana pelaksanaan pembelajaran

b) Guru membrikan motivasi kepada siswa sebelum pelaksanaa

pembelajaran, serta memberikan penegasan dan penyadaran kepada siswa

yang sering berbuat ulahatau mengganggu teman yang lain.

b. Siklus II

Berdasrkan pada pengamatan terhadap pelaksanaan siklus II tanggal

13 September 2010 dengan materi yang diajarkan jenis-jenis bacaan izhar

kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Tahap perencanaan

Berdasar pada hasil refleksi penelitian bersama guru kolaboltor;

langkah perbaikan yang diambil sebagai mana yang telah dikemukakan

di atas yaitu meninjau kembali perencanaan pembelajaran dan

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

53

memberikan penegasan dan penyadaran pada anak yang membuat ulah

yang mengganggu teman temannya.

2) Tahap tindakan

Dalam tahap tindakan kegiatan ini yang dilakukan adalah

melaksanakan sekenario pembelajaran yang telah direncanakan

sebelumnya. Kegiatan pembelajaran pembelajaran yang dilakukan

pada siklus II hamper sama dengan siklus I. Pada awal pelajaran guru

memberi informasi tentang jalanya pembelajaran. Setelah itu, guru

menyajikan materi pelajaran al-Quran hadits secara singkat dan jelas,

menempelkan alat peraga, guru mebacakan bacaan izhar halqi, dan

guru meminta siswa untuk membaca secara bergantian di depan kelas.

Ketika siswa membaca guru mengawasi dan memberikan bimbingan

jika siswa mengalami kesulitan dalam membaca, untuk meningkatkan

motivasi siswa, guru langsung memberikan penilaian terhadap hasil

kerja peserta didik, pada akhir pembelajaran pada sklus II guru

memberi evaluasi dalam bentuk tes tertulis. Hasil belajar siswa pada

siklus II dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 6

Hasil belajar Peserta Didik Pada Siklus II

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 75

2 Nialai terendah 50

3 Nilai rata-rata 65

4 Jumlah siswa yang tuntas 19

5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 9

6 Prosentasi ketuntasan secara klasikal 68

Dari tabe di atas di ketahui bahwa nilai rata-rata peserta didik

pada siklusII mencaoai denagan prosentase ketuntasan belajar

mencapai 68. Hal ini menunjukan bahwa secara klasikal hasil belajar

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

54

peserta suah sangat baik,meskipun ada beberapa didik yang belum

tuntas.

a. Tahap Observasi

Dari pengamatan selama proses pembelajaran pada sisklus II

dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 7

Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus II

No Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Prosentase Aktifitas

1 Keaktifan siswa dalam

mengumkapkan pertanyaan

15 54%

2 Keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan

15 50%

3 Keberanian siswa dalam

membaca didalam kelas

13 46%

4 Kaaktifan siswa mengikuti

membaca materi pelajaran

14 50%

5 Ketrampilan siswa dalam

membaca bacaan izhar halqi

25 89%

Rata-rata 16,4 57,8%

Jumlah 82

Keterangan Prosentase Aktifitas

0 - 39 = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65 % = Cukup

66 - 79 % = Baik

80% - 100 % = Sangat Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa ketrampilan belajar membaca

siswa mengalami peningkatan jika di banding dengan awal observasi.pada

awal observasi prosentase ketrampilan secara klasikal adalah 68 dengan

kreteria Cukup kemudian pada siklus II menurun menjadi 57,8%% dengan

kreteria Cukup. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan pengamatan

terhadap guru. Hasil observasi tehadap aktifitas guru dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

55

Tabel. 8

Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Siklus III

No Aspek yang Dinilai

Nilai

1 Kemampuan dalam membibing siswa 4

2 Kemampuan Guru dalam memotivsi siswa 3

3 Kemampuan dalam menguasai materi pelajaran 4

4 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran

4

5 Kemampuan guru untuk menciptakan komunikasi

dua arah

3

6 Kemampuan dalam mengimplementasaikan metode

pelajaran

4

7 Kemampuan mengorganisir kelas 4

Jumlah 12

Rata-rata 3.7=4

Prosentase aktifitas guru 67.86%

Keterangan: skor Terendah 1, skor tertinggi 4, skor maksimal 28

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Dari tabel di atas dapat diketahuai bahwa prosentase aktifitas

ketrampilan guru adalah 67.86% dengan kreteria baik. Hal ini

menunjukan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

adalah baik,

b. Tahap refleksi:

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II

sebagai refleksi untuk melaksanakan pmbelajaran pada siklus

berikkutnya. Pada intinya,dari dua pelaksanaan tindakan kelas sudah

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

56

terbukti sudah ada peningkatan pada siswa, baik ketrampilan siswa

dalam mengikuti pembelajaran maupun hasil belajar siswa yang dapat

dilihat dalam tabel

Akan tetapi, untuk meyakinkan agar benar-benar ada

peningkatan ketrampilan dalam pembelajaran dan hasil belajar

siswa,maka dilaksanakan satu tahap lagi yaitu siklus III dengan

mempehatikan beberap catatan hasil refleksi siklus II yang akan

ditindak lanjuti dan di cari solosinya pada pelaksanaan siklusIII

Mengenai perangkat pembelajaran pada siklus III ini sama

dengan pebemalajaran pada siklus sebelumnya, tetapi ada penambahan

pada media pembelajaran yaitu penggunaan bagan atau skema

pembagian bacaan zihzar halqi.

C. Siklus III

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelakasanaan

siklusIIIpadatanggal 20 September 2010 denagan materi cara membaca

bacaan izhar halqi.Kegiatan yang dilakukan pada siklus III adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada tahap ini adalah berdasrkan hasil refleksi

padasiklus II, bersama peneliti dan guru kolaborator, menindaklanjuti

masalah yang belum berhasilnya dalam pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Oleh karena itu

langkah berikutnya adalah perbaikan yang berkaitan dengan materi

pelajaran, menyiapkan RPP, buku ajar, lembar observasi untuk siswa

dan guru, serta evaluasi siswa.

b. Tahap Tindakan

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

sekenario pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan sama pada siklus satu dan dua yaitu

memberi apresiasi, motivasi tentang belajar tajwid dan mamfaatnya

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

57

setelah itu guru menyajkan materi dengan meberi contoh dalam

membaca bacaan izhar, guru menyajikan ayat-ayat yang berkaitan

dengan bacaan izhar halqi. Guru meminta siswa untuk membaca satu-

satu secara bergantian, ketika prosea ketrampilan siswa sedang

belangsung guru membibing dan mengawasi siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam membaca setiap ayat yang mengadung

bacaan izhar halqi.

Setelah selesai dalam proses pembelajaran guru meberikan

evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan praktek.

Hasil belajar peserta didik pada siklus III dapat dilihat dalam

tabel berikut ini

Tabel 9

Hasil belajar Peserta Didik Pada Siklus III

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 90

2 Nialai terendah 55

3 Nilai rata-rata 71,3

4 Jumlah siswa yang tuntas 24

5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 4

6 Prosentasi ketuntasan secara klasikal 86

Dari tabel di atas menunujukan bahwa nilai rata-rata siswa

pada sklus III adanya peningkatan yang signifikan yaitu mencapai

71,3 dengan Prosentase ketuntasan belajar sebesar 86. Hal ini

menunjukan secara klasikal hasil belajar siswa sudah baik, meskipun

ada beberapa siswa yang belum tuntas.

c. Tahap Observasi

Dari pengamatan selama proses pembelajaran pada sisklus III

dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

58

Tabel 10

Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus III

No Aspek yang Diamati Jumlah

Siswa

Prosentase

Aktifitas

1 Keaktifan siswa dalam

mengumkapkan pertanyaan

16 57%

2 Keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan

17 61%

3 Keberanian siswa dalam membaca

didalam kelas

21 75%

4 Kaaktifan siswa mengikuti membaca

materi pelajaran

22 79%

5 Ketrampilan siswa dalam membaca

bacaan izhar halqi

18 68%

Rata-rata 18,8 68%

Jumlah 94

Keterangan Prosentase Aktifitas

0 - 39 = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65 % = Cukup

66 - 79 % = Baik

80% - 100 % = Sangat Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa ketrampilan belajar membaca

siswa mengalami peningkatan jika dibanding dengan awal observasi. Pada

siklus II observasi prosentase ketrampilan secara klasikal adalah 57,8%

dengan kreteria Cukup kemudian pada siklus III meningkat menjadi 68%

dengan kreteria Baik. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan

pengamatan terhadap guru. Hasil observasi tehadap aktifitas guru dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

59

Tabel 11

Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Siklus III

No Aspek yang Dinilai Nilai

1 Kemampuaa dalam membimbing siswa 4

2 Kemampuan Guru dalam memotivsi siswa 3

3 Kemampuan dalam menguasai materi pelajaran 4

4 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran

4

5 Kemampuan guru untuk mencitakan komonikasi dua

arah

3

6 Kemampuan dalam mengimplementasaikan metode

pelajaran

4

7 Kemampuan mengorganisir kelas 4

Jumlah 26

Rata-rata 3.7 ≈ 4

Prosentase aktifitas guru 67.86%

Keterangan: skor Terendah 1, skor tertinggi 4, skor maksimal 28

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Dari di atas dapat di ketahui bahwa prosentase aktifitas guru

adalah 67.86% dengan kreteria lebih baik dari sebelumnya. Hal ini

menunjukan bahwa kemapuan guru dalam mengelola pembelajaran

sudah lebih baik.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

60

d. Tahap Refleksi

Berdasrkan analisis data yang telah terkumpul pada siklus I

dan siklus II diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung

pada siklus III dapat direfleksikan bahwa pelaksanaan kegiatan secara

keseluruhan berjalan lebih baik. Hasil belajar siswa menunjukan

keberhasilan dengan mencapai ketuntasan belajar 86 aktifitas siswa

dalam pembelajaran juga sudah mencapai indikator keberhasilan

tindakan sebesar 86

Berdasarkan hasil di atas, maka peneliti berpendapat bahwa

pada siklus III ini standar ktuntasa yang di tetapkan peneliti telah

terpenuhi. Dalam arti baik hasil belajar maupaun aktifitas ketrampilan

membaca dalam belajar siswa sudah dinilai baik.

B. Pembahasan

Hsil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode demontrasi dan drill dalam pembelajaran al-Qur‟an hadits dapat

meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan membaca siswa.Selain itu

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga lebih baik. Keberhasilan

dalam pembelajaran al-Qur‟an hadits dengan menggunakan metode demontrasi

dan drill ini dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: hasil belajar siswa, aktifitas

ketrampilan siswa dan hasil aktifitas guru

1. Hasil belajar siswa

Hasil penelitian menunjukan bahwa, pembelajaran dengan

mengguankan metode demontrasi dan drill dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dari nilai rata-rata tes pada masing-masing

siklus. Sebelum menerapkan metode demontrasi dan drill nilai rata-rata

kelas siswa adalah 57 Dengan ketuntasan secara klsikal 32. Sedang

siklus II nilai rata rata kelas mencapai 65,5 dengaan ketuntasan 68 Pada

siklus III nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 71,3 dengan

ketuntasan klasikal 86. Hasil tersebut menujukan bahwa indicator

keberhasilan peneliti dapat tercapai. Data peningkatan hasil belajar siswa

dapat dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

61

Tabel 12

Data Peningkatan Hasil Belajar

No Keterangan Pra Siklus Siklus II Siklus III

1 Rata-rata 57 65,5 71,3

3 Nilai Ternggi 70 75 90

3 Nilai terendah 40 50 55

4 Prosentase ketuntasan 32 68 86

Peningkatan hasil belajar siswa dapat digambarkan dalam bentuk

diagram sebagai berikut:

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas sisw kelas IV dari siklus I sampai dengan siklu III

menunjukan peningkatan. Pada tahap Prasiklus Prosentase aktivitas

ketrampilan siswa adalah . Pada siklus I aktivitas siswa naik

menajadi kemudian siklus II mencaipai sedang pada

siklus III meningkat menjadi . Hal ini menunjukkan aktivitas

ketrampilan siswa dalam mebaca al-Qur‟an juga meningkat.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

62

Tabel 13

Hasil Penigkatan Aktivitas Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II dan

Siklus III

No Aktivitas Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III

1 Keaktifan siswa dalam mengumkapkan

pertanyaan

46% 54% 54% 57%

2 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 46% 50% 50% 61%

3 Keberanian siswa dalam membaca didalam

kelas

46% 46% 50% 75%

4 Kaaktifan siswa mengikuti membaca materi

pelajaran

46% 50% 57% 79%

5 Ketrampilan siswa dalam membaca bacaan izhar

halqi

43% 89% 82% 68%

Rata-rata

3. Aktivitas guru

Berdasar kan kegiatan pembelajaran yang dilakuakn olah guru

peneliti ada beberapa hal yang perlu di kemukakan oleh peneliti yaitu

pengelolaan pembelajaran al-Qur‟an hadits belum oktimal, guru

kurang memberi motivasi sehingga aktifitas guru kurang baik. Oleh

karena itu denagan melalui metode demontrasi dan drill. Siswa akan

termotifasi ketika dalam proses pembelajran berlngsung sehingga

aktifitas guru akan optimal sehingga menunjukan kemampuan guru

dalm mengelola pembelajaran sudah cukup bagus.

Dari deskrsi di atas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan metode demontrasi dan drill dapat

mempermudah belajar siswa dalam membaca terutama dalam bacaan

izhar halqi karena melalui pelajaran ini banyak hal yang dapat

dipelajari baik secara individu maupaun secara bersama sama

kenyataan yang dapat diperoleh dalam pelajaran ini peserta cenderung

aktif, belajar secara mandiri sangat termotivasi terhadap materi qur‟an

hadits terutama bacaan izhar halqi.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pembahasan penelitian pada Bab IV tentang Meningkatkan

Hasil Belajar Membaca Bacaan Izhar Halqi Dalam Pelajaran al- Qur‟an

hadits dengan Metode demontasi dan drill Pada Kelas IV Semester 1 MI al

Iman banaran Sekaran guanungpati Tahun 2010/2011 dapat di simpulkan

bahwa pelaksaan pembelajaran al-Qura‟an hadits dengan penerapan model

pembelajaran dengan mengunakan metode demontrasi dan drill dinilai efektif

dalam upaya meningkat hasil belajar bacaan izhar halqi. Karena ada beberapa

factor yang mendukung yaitu, peserta didik sangat antusias dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar, peserta didik diberi kesempatan membaca secara

langsung atau terlibat secara langsung yang berarti mengalami atau melakukan

belajar sendiri, serta mengembangkan kemampuan peserta didik keatif. Dalam

hal ini berarti peserta didik menampakan kesenangan dan keseriusan

mengikuti pelajaran al-Qur‟an hadits yang sedang berlangsung.

Hasil belajar bacaan izhar halqi dalam pelajaran Qur‟an peserta didik

juga mengalami peningkatan setelah di laksanakan pembelajaran dengan

mengguanakan metode demontrasi dan drill. Hal ini dapat dilihat pada

perbandingan dari prosentase ketuntasan belajar secara klasikal yaitu pada

siklus I sebesar , pada siklus II dan siklus III .

Disamping itu, metode demontrasi dan drill Juga bisa meningkatkan

ketrampilan membaca bacaan izhar halqi pada peseta didik. Pada siklus I

secara klasikal adalah rata-rata baik.

B. Saran-saran

Berdasrkan simpulan di atas, serta mengingat pentingnya pelaksanaan

pembelajaran yang kualitas dan trampil dalm belajar, maka tanpa mengurangi

rasa hormat terhadp semua pihak, dengan segala kerendahan hati penulis

sampaikan beberapa saran sebagai berikut:

63

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

64

1. Kepada guru

a. Peran guru sebagai asilitator dan pengontrol dalam pembelajaran perlu

diupayakan dengan baik,agar siswa benar-benar memanfaatkan waktu

dengan baik untuk memahami materi.

b. Sebaiknya guru membiasakan menggunakan metode pembelajaran yang

aktif dan variatif dalam setiap pembelajaran yang dapat menstimulus

keaktifan siswa, sehingga para siswa pun akan merasa senang dan tidak

jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

c. Pembelajaran dalam KBM sebaiknya terus di kembangkan dan

digalakan,tidak hanya sebatas pada penenlitian ini saja akan tetapi disetiap

proses pembelajaran agar terjadi perbahan yang progresif.

2. Kepada Kepala Sekolah atau Pengelola Sekolah

a. Mendorong dan memfasilitasi para guru unuk selalu meningkatkan dan

mengembangkan proses pembelajaran aktif salah satunya mengadakan

workshop atau pelatihan.

b. Pihak sekolah perlu melengkapi sarana atau fasilitas penunjang yang

dibutuhkan agar tercipta selalu proses pembelajaran aktif.

C. Penutup

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT

pnguasa alam semesta beserta apa yang ada didalamnya, yang telah

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, serta petunjuk dan karunia-

Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari kemungkinan akan adanya kekuragan dan

ketidak sempurnaan dalam penyusunan serta pembahasan skripsi ini. Saran

dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat penulis nantikan guna

karya-karya penulis selanjutnya agar lebih baik. Penyusun berharap

semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi lembaga yang

bersangkutan pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

65

Akhir kata hanya kepada Allah SWT kami memohon perlindungan dan

ampunan dari kesalahan dan ketidaktahuan.

Judul: Upaya meningkatkan hasil belajar membaca bacaan izhar

halqi dalam pelajaran Al Qur‟an hadits dengan metode demonstrasi dan

Drill pada kelas IV semester I MI Al Iman Banaran Sekaran Gungungpati

Semarang Tahun 2010/2011.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

PT Rineb Cipta, 2006, cet, XI1I,Edisi RevisiVI.

---------Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Buharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta.

Ar Razz media.2008 cet.III.

Branen, Julia,Memadu Penelitian Kualitatjf don Kuantitatf, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar,2004,CeetIV.

Daulays, Haidar, Putra pendidikan Islam dalam sistem Pendidikan Nasional di

Indonesia, Jakarta Kencana 2004.

Depag RI Al-Qur ‘an dan Terjemahannya, Jakarta 1994.

Depag RI, Pedoman Kurikulum 2004 Untuk MI- MTs- MA.

Dirjen pendidikan Depag RI undang-undang dan peraturan pemerintah RI

tentang Pendidikan, Jakarta Depag RI 2006.

Djamarah, Syiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam interksi Edokatif Jakarta:

PT Rneka Cipta,2000.

Lexy J. Moleong, Metodotogi Penelitian Kualitatif; (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2002), cerXVII.

----------, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT, Remaja

Rosdakarya,2006,cet XVI.

Shihab, M. Quraish, Tafsir al misbah, pesan, kesan dan keserasian At-Qur„an,

Jakarta. Bantara Hati Cet.II vol.14.

Slamento, Belajar Faktor faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT Rineka

Cipta.1995, Cet,III.

Syah Muhibin, Psikologi pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung PT

Remaja Rasdakarya 2000 cet. V

Sudjana, Nana. Cara belajar siswa aktif dalam roses belajar mengajar Bandung

Sinar Baru Algensido, 1996 cet.III

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · Hal ini dapat ditunjukan dalam perbandingan nilai rata-rata siswa antara

67

Silbenman, Malvin 1, Active learning 101 cara belajar aktif terj. Raisul Muttaqin

(Bandung, Nusa Media 2004) cet. 1

Sumiati, Metode Pembelajaran, (Bandung, CV Wacana Prima,2008),cet,2.