Post on 08-Mar-2019
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Press Briefing
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(PMK Nomor 50/PMK.07/2017)
Jakarta, 13 April 2017
1
MENGAPA PERLUDITETAPKAN PMK 50/PMK.07/2017 ?Adanya Transformasi Kebijakan Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
513,3 573,7 602,3 664,2704,9
00
20,846,7
60
582,9 577,2 732,1 677,6 763,6
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
2013LKPP
2014LKPP
2015LKPP
2016Realisasi
2017APBN
Dana Desa
513,3 573,7 623,1 710,9 764,9Total TKDD
Belanja K/L
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang makin meningkat setiap tahun, sebagai bukti penguatandesentralisasi fiskal dan implementasi Nawacita ketiga, perlu dikelola secara akuntabel.
1
Efektivitas penganggaran dan pengalokasian TKDD perludiperkuat dalam mengatasi kesenjangan antardaerahdengan tetap menjaga kredibilitas APBN.
2
Mekanisme penyaluran Dana Transfer dan Dana Desa perludiperbaiki dengan mendasarkan pada kinerja penyerapandana dan ketercapaian output untuk efisiensi, efektivitas,dan akuntabilitas.
3
Kualitas belanja infrastruktur di daerah perlu lebihditingkatkan melalui optimalisasi penggunaan DanaTransfer dan Dana Desa.
4
Komitmen untuk mewujudkan pelayanan dasarpublik yang berkualitas perlu dilaksanakan secarakonsisten.
5
2
Kebijakan Strategis
Pengalokasian DAUDAU bersifat dinamis, sehingga besaran alokasi dan penyalurannya setelah APBNP akan disesuaikan PDN Netto.
Penguatan Peran Gubernur dalam:
Memberikan rekomendasi atasusulan DAK Fisik oleh kabupaten/kotaberdasarkan sinkronisasi kegiatanDAK antarbidang, antardaerah, danantara DAK dengan pendanaanlainnya termasuk belanja K/L.
Kriteria DIDKategori pada bidang tata
kelola keuangan daerah,pelayanan dasar publik &kesejahteraan masyarakat.
Belanja InfrastrukturOptimalisasi penggunaan
DTU (DBH + DAU) untuk belanja infrastruktur
Memperhatikan kinerjapenyerapan anggaran & capaianoutput atas penyaluran TKDDtahun/tahap/triwulan sebelumnya.
Penyaluran TKDD
Penyaluran DAK Fisik & Dana Desa
Mendekatkan pelayanan kepadaPemda, mekanisme penyaluran DAK
Fisik dan Dana Desa melalui KPPN
setempat.
3
Besaran (pagu) dan realisasi penyaluran DAU per daerah akan mengikuti
dinamisasi perkembangan PDN Neto.
• Implikasi: Penyesuaian alokasi DAU pd APBN-P dan APBD-P
Transformasi Kebijakan (1): Pagu DAU Bersifat Dinamis
Penyaluran DAU
Tujuan: penggunaan basis perhitungan yang lebih real untuk menjaga kredibilitas APBN
4
Solusi
Jika PDN Neto naik,
Pagu DAU Nasional
naik, daerah perlu:
Identifikasi
program/kegiatan
urgent dan prioritas
yang dapat
diselesaikan sd akhir
TA.
Jika tidak ada
program/kegiatan
urgent dan prioritas,
maka tambahan
DAU digunakan
untuk membentuk
Dana Cadangan
atau Dana Darurat.
Jika PDN Neto turun, Pagu
DAU nasional turun, daerah
perlu:
Membuka ruang fleksibilitas
penyesuaian belanja APBD-
P dg identifikasi & efisiensi
pos-pos belanja kurang
prioritas dan tdk produktif
(misal: biaya perjalanan
dinas, rapat dinas,
konsinyering, honorarium).
Membuka ruang fleksibilitas
kontrak proyek dengan
klausul yang relatif fleksibel.
Memperkuat perencanaan
kas (cash flow
management)
Untuk jangka
panjang, daerah
perlu:
Menata kembali
jumlah PNSD
Mengoptimalkan
pajak daerah dan
retribusi daerah
Memperkuat
penggunaan
sumber
pembiayaan
lainnya dan
kerjasama dengan
badan usaha.
A B C
Transformasi Kebijakan (2):
Penyaluran Dana TKDD berdasarkan kinerja Pelaksanaan
Penyaluran:Dana Insentif Daerah
Dana Otonomi Khusus dan
Dana Tambahan Infrastruktur
Papua & Papua Barat
Dana Desa
Belum berdasarkan kinerja
penyerapan dan ketercapaian
output.
Penyaluran:Dana Alokasi Khusus Fisik
Dana Alokasi Khusus Nonfisik
Hanya berdasarkan kinerja
penyerapan anggaran;
Belum berdasarkan kinerja
ketercapaian output yg lebih
optimal.
PenyaluranDana Alokasi Khusus Fisik
Dana Alokasi Khusus Nonfisik
Dana Insentif Daerah
Dana Otonomi Khusus dan
Dana Tambahan Infrastruktur
Papua & Papua Barat
Dana Desa
Berdasarkan kinerja penyerapan dan
capaian output dengan batasan:
• Minimal penyerapan dana
• Minimal capaian output
• Maksimal waktu penyampaian
laporan
• Maksimal waktu penyaluran
Tujuan: Optimalisasi penggunaan Dana Transfer untuk pembangunan di daerah
PMK 50/2017Sebelumnya: PMK 48/2016 & PMK 187/2016
5
Besaran Penyaluran
Syarat:
• Perda APBD
• Laporan Realisasi Output TA/TW
sebelumnya
• Minimal Penyerapan
• Minimal Output
• Kontrak Kegiatan
Penyampaian Dokumen Paling Lambat
TW I TW II TW III TW IV
30% 25% 25% 20%
Penyaluran:• Paling Cepat• Paling Lambat
12 hari kerja sebelum TA berakhir
TW I TW II TW III TW IV
30% 25% 25% *
Feb Apr Jul Okt
30 Apr 31 Jul 31 Okt 31 Des
31 Mar 30 Jun 30 Sept 15 Des
Catatan:
• sebesar selisih antara
dana yang telah
diterima di RKUD dengan
nilai rencana
penyelesaian kegiatan
** Nilai rencana kegiatan
100%
Perubahan
Penyaluran
Penyaluran melalui KPPN setempatPenyaluran terpusat
√√
--
-√
75%-√
-√
75%30%
-
-√
90%65%**
-
√√
---
-√
75%--
-√
75%30%
-
-√
90%60%
-
--
--
--
Feb-
PMK 50/2017
Transformasi Kebijakan (3):
Contoh Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja Pelaksanaan
Kegiatan < 1 M =
penyaluran sekaligus
100%
6
Sebelumnya: PMK 48/2016 & PMK 187/2016
Transformasi Kebijakan (4):
Contoh Penyaluran Dana Desa berdasarkan kinerja Pelaksanaan
PMK Sebelumnya
Besaran Penyaluran
Waktu Penyaluran
60% 40%
RKUN ke RKUD RKUD ke RKUDES
Thp I Thp II
Maret Agust 7 hari kerja setelah
diterima di RKUD
Thp I Thp II
60% 40% 60% 40%
RKUN ke RKUD RKUD ke RKUDES
Thp I Thp IIThp I Thp II
60% 40%
7 hari kerja setelah
diterima di RKUD
√√√---
√√
√50%
--
√-√---
√-
√-
50%-
√√√---
√√√
90%75%50%
√-√---
√-√-
75%50%
Tahap-1 paling
lambat Juli
Syarat:
• Perda APBD/APBDes
• Perkada
• Laporan realisasi & konsolidasi
• Minimal Penyaluran ke RKUDes
• Minimal Penyerapan
• Capaian Output
PMK 50/2017Sebelumnya:
PMK 49/2016
7
Perubahan
Penyaluran
8
PENYALURAN DAK FISIK TW I dan DANA DESA TAHAP ITA 2017
Pagu TA 2017 : Rp60T
Dana Desa Tahap I TA 2017• Pagu (60%) : Rp36 T• Penyaluran Tahap I (36,21%) : Rp13,2 T• Sisa : Rp22,8 T
DANA DESA TAHAP IDAK FISIK TW I
Pagu tahap I (30%) : Rp17,6 TPenyaluran TW I : Rp 15,4 T
Rincian penyaluran TW I:• Sekaligus (<1M) untuk 171 daerah• Reguler (30%) untuk 493 daerah• Sisa
Jumlah daerah belum tersalur: 48 daerah
: Rp151,9 M: Rp15,3 T: Rp2,2 T
493
48
0
200
400
600
Disalurkan belum disalurkan
9
Mendekatkan pelayanan Kementerian
Keuangan kepada Pemerintah Daerah
melalui 171 KPPN yang tersebar diseluruh Indonesia
Meningkatkan efisiensi koordinasi dan
konsultasi antara Pemerintah Daerah
dengan Kementerian Keuangan
Meningkatkan efektivitas monitoring
dan evaluasi serta analisis kinerja
pelaksanaan anggaran pusat dan
daerah
Tujuan penyaluranDAK Fisik dan Dana
Desa melalui KPPN
diseluruh Indonesia
Transformasi Kebijakan (5):
Penyaluran DAK Fisik & Dana Desa melalui KPPN
Kantor Pusat
Pemda
KPPN Setempat
Pemda
PMK 50/2017
Sebelumnya: PMK 48/2016,
PMK 49/2016 &PMK 187/2016
Transformasi Kebijakan (6): Penguatan peran Gubernur dalam sinkronisasi kegiatan DAK Fisik
• Pembahasan eveluasi
pelaksanaan DAK tahun
sebelumnya (reviu
baseline DAK)
• Penyusunan rancanan
prioritas
• Penentuan Bidang/
Subbidang/menu kegiatan & target
output/outcome
• Sinkronisasi dengan rencana
belanja K/L
Penyampaian usulan
DAK Fisik
• Pembahasan evaluasi
pelaksanaan DAK tahun
sebelumnya
• Inventarisasi kebutuhan
daerah
• Koordinasi penyusunan rencana
kerja & prioritas pembangunan
daerah
• Koordinasi penyusunan DAK Fisik
• Sinkronisasi kegiatan SKPD
• Penentuan target output dan lokus
• Penyampaian usulan DAK
Fisik
• Perbaikan usulan DAK
Fisik
Verifikasi dan Penilaian usulan
DAK dilakukan dengan
pendekatan spasial (antarbidang
& antardaerah)
Jan - Feb Feb - Maret April - Mei Juni
DA
ER
AH
PU
SA
T
• Penetapan Alokasi DAK per
daerah (perpres rincian
APBN)
• Penetapan Juknis DAK
(Perpres)
Pembahasan kebijakan alokasi DAK
dalam rangka RUU APBN bersama
DPR
Pertimbangan DPD atas arah
kebijakan DAK
Penghitungan alokasi sementara
DAK
Okt - Nov Sep - Okt Agustus Agustus
Sinkronisasi dan harmonisasi rencana
kegiatan DAK antarbidang,
antardaerah, antara DAK dengan Non
DAK
• Penetapan pagu per jenis / bidang
/ subbidang
• Pagu per bidang / subbidang,
kebijakan alokasi, sasaran / target
output dan prioritasnya dituangkan
dalam NK dan RAPBN
Juli - Agustus
PENILAIAN DAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK DI PUSAT
Penilaian mengacu pada:a. data teknis usulan DAK;b. perbandingan data teknis usulan
daerah dengan data teknis K/L; c. tingkat pencapaian SPM;d. target output dan outcome:
• jangka menengah;• per tahun secara nasional;
• dari dana TP dan KP.
K/L Teknis
Menilai usulan skala prioritas per bidang/subbidang mengacu pada:a. Data teknis Usulan DAK;
b. lokasi prioritas;
c. Sinkronisasi kegiatan sesuai RKPD dan RPJMD dengan prioritasnasional dalam RKP dan RPJMN.
Bappenas
Menilai satuan biaya:a. Standar Biaya Masukan;b. Standar Biaya Keluaran usulan K/L;c. Indeks kemahalan konstruksi.d. kinerja penyerapan DAK dan
tingkat capaian output fisik tahunsebelumnya.
Kemenkeua. Rekomendasi atas kegiatan
dari usulan DAK Fisik
Kabupaten/Kota
b. Sinkronisasi kegiatan antara
Kab./Kota dengan Provinsi dan
antar Kab./Kota dalam lingkup
Provinsi
Provinsi
Transformasi Kebijakan (7): Penyempurnaan kriteria DID
Penyaluran:
Syarat
Semesteran masing-masing 50%, paling
cepat:
• Semester I Feb.
• Semester II Juli.
Daerah yang hanya memperoleh Alokasi
Minimum, sekaligus paling cepat Feb.
Bertahap masing-masing 50%, paling cepat:
• tahap I Februari
• tahap II Juli.
tahap I:
• APBD
• rencana penggunaan
• laporan realisasi penyerapan TA sebelumnya
tahap II: • penyerapan tahap I >70%
APBD
Penyaluran:
Syarat:
Tujuan: perbaikan kriteria, penyaluran berdasarkan kinerja penyerapan, dan optimalisasi penggunaan DID
Pengalokasian:
Berdasarkan kriteria utama dan kinerja
22 komponen kriteria kinerja
Penentuan skor dilakukan secara
komposit untuk 22 komponen kriteria
kinerja
Pengalokasian:
Berdasarkan kriteria utama dan kinerja
3 indikator kinerja dan penentuan nilai berdasarkan
variabel tertentu:
• Pengelolaan keuangan daerah (e-budgeting, e-
planning, e-procurement)
• Pelayanan dasar publik (al. Stunting)
• Ekonomi kesejahteraan: (al. Penurunan kemiskinan)
PMK 50/2017Sebelumnya:PMK 48/2016 & PMK 187/2016
11
- Laporan realisasi Penyerapan
Tahap I paling lambat Juni
Tahap I sd II paling lambat Januari TA berikutnya
Laporan realisasi penyerapan:
Tujuan: peningkatan kualitas belanja infrastruktur daerah
> 25 % Transfer ke Daerahyang bersifat umumdialokasikan untuk belanjainfrastruktur daerah.
%
< 25% dapat dikenai penundaanDAU sebesar kekurangan alokasibelanja infrastruktur daerah
Transformasi Kebijakan (8): Belanja Infrastruktur Daerah
Besaran belanja infrastruktur daerahditetapkan dalam UU APBN. Utk APBN 2017, min 25% DTU digunakan untuk
belanja infrastruktur layanan dasar publik dan ekonomi untuk mendorong:
• pertumbuhan ekonomi;• pengentasan kemiskinan;• pengurangan pengangguran; dan• pengurangan kesenjangan
antardaerah.
Besaran belanja Infrastruktur adalah: (belanja
modal + belanja pemeliharaan) – (belanja modal dan pemeliharaan untuk aparatur seperti pembangunan dan/atau pemeliharaan gedung pemerintahan yang mempunyai fungsi utama pelayanan administratif dan kendaraan dinas).
Belanja infrastruktur digunakan sebagai dasar evaluasi raperda APBD dan daerah wajib menyampaikan laporan Realisasi Belanja Infrastruktur Daerah yang bersumber dari Dana Transfer Umum
PMK 50/2017
12
Sebelumnya:PMK 48/2016 & PMK 187/2016
13
Transisi Pelaksanaan Perubahan Ketentuan Penyaluran
DAK FisikDAK Nonfisik: Dana BOS, Dana TPG PNSD, DTP Guru PNSD, &
Dana TKG PNSD
Dana Insentif Daerah
Dana Desa
Penyaluran TW I 2017:• Penyampaian laporan sebagai syarat
penyaluran paling lambat 19 Mei 2017• pelaksanaan penyaluran paling lambat 31 Mei
2017
Penyaluran 2017:• Triwulan I, Triwulan II, dan Semester I dilaksanakan
sesuai dengan PMK Nomor 48 dan PMK 187 Tahun 2016
Penyaluran 2017:• Penyaluran semester I sebesar 50% paling
cepat bulan Februari, dengan menggunakansyarat laporan APBD
Penyaluran 2017:• Tahap I paling cepat April 2017 dan paling lambat Juli
2017
Dana Otonomi Khusus
Penyaluran 2017:• Penyaluran Tahap I sebesar 30% paling cepat
bulan Maret.
BOS = Bantuan Operasional Sekolah TPG = Tunjangan Profesi Guru DTP = Dana Tambahan Penghasilan TKG = Tunjangan Khusus Guru
Terima Kasih
14