preskas jiwa ny suhati skizofrenia paranoid.pptx

Post on 09-Dec-2015

224 views 2 download

Transcript of preskas jiwa ny suhati skizofrenia paranoid.pptx

PRESENTASI KASUSOleh :

Alyda Hanum Aulia 20100710101Fakultas Kedokteran UPH Karawaci

Pembimbing :dr. Henny R., Sp. KJ

Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Raden Said Sukanto Periode 8 Desember 2014 – 10 januari 2015

Identitas Pasien• Nama : Ny. Suhati• Umur : 47 tahun• Alamat : Tangerang• Suku : Sunda• Agama : Islam• Status : Janda• Pekerjaan :TKW• Pendidikan : SD• Tgl masuk : 7 September 2014• Tgl pemeriksaan : 16 Desember 2014

AnamnesisAutoanamnesa pada tanggal 16 Desember 2014)

• KELUHAN UTAMA : Sering melihat makhluk halus/jin dan

mengajaknya bicara

• KELUHAN TAMBAHAN : Merasa banyak yang ingin menyantet dirinya

RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :• Pasien wanita berusia 47 tahun diantar ke Bangsal Dahlia

RS POLRI Said Sukanto oleh BNP2TKI pada tanggal 7 September 2014 dengan alasan terus menerus berbicara sendiri sejak pulang dari Saudi Arabia.

• Dalam perjalanan pasien sempat menggedor-gedor pintu ingin turun dan mengamuk. Pasien tidak mengetahui alasan mengapa ia dibawa ke rumah sakit dan menyangkal berbicara sendiri terus menerus.

• Pasien sampai di Bangsal Dahlia dalam keadaan bingung, bicara kacau dan emosi tidak stabil.

• Bekerja selama hampir 8 tahun di Saudi Arabia sebagai pembantu rumah tangga• Mengaku senang bekerja disana karena mendapat gaji

yang cukup banyak dan ia tidak merasa kesulitan untuk melakukan pekerjaannya• Tidak pernah mengalami penganiayaan atau pelecehan

dalam segi apapun• Sudah sekitar 30 kali berganti tempat kerja dengan

alasan ia cepat bosan.Paling lama pasien bekerja selama 2 tahun (2007 – 2009) pada seorang majikan yang menurutnya sangat baik dan ia sudah anggap seperti orangtuanya sendiri.

• Ketika bekerja di tempat tersebut ia diminta menikah dengan adik majikannya menolak dan ingin berhenti bekerja• Karena merasa tidak senang ditolak tawarannya,

adik majikannya menyembunyikan passport pasien• Pasien kabur dari rumah majikannya dan

mencari pekerjaan lain

• Awal tahun 2014 mulai merasa lelah bekerja dan rindu dengan anak – anaknya• ingin pulang ke Indonesia tapi tidak bisa karena tidak

memiliki passport• Memutuskan untuk datang ke kantor polisi di Saudi

Arabia, melaporkan bahwa passportnya hilang agar dapat dipulangkan ke Indonesia• Disana ia diminta menunggu di tempat penampungan

TKW untuk menunggu proses pemulangannya.

• Di tempat penampungan sering melihat jin atau makhluk halus mengajaknya berbicara. Para jin dan makhluk halus itu menceritakan bagaimana mereka meninggal dan alasan mengapa mereka gentayangan

• Saat itu bukan pertama kalinya ia melihat hal – hal gaib

• Sejak kecil pasien cukup sering melihat makhluk halus di sekitarnya dan tidak jarang dikunjungi sanak saudara yang sudah meninggal. Pasien bercerita ketika mulai beranjak dewasa dan lebih sering mengaji dan solat tahajud ia semakin sering melihat hal – hal gaib tersebut.

• Usia 27 tahun didatangi oleh sosok malaikat jibril setelah ia solat tahajud. Sosok tersebut menggunakan jubah putih bersih berbahan sutera dan datang dengan cahaya sangat terang. Pasien mengaku sosok tersebut berbicara kepadanya, memintanya untuk selalu solat dan terus berdoa. Menurutnya sudah beberapa kali sosok tersebut datang kepadanya dan berbicara hal yang serupa.

• Beberapa tahun terakhir (pasien lupa kapan pertama kalinya) ia juga sering mendapat bisikan – bisikan yang menyuruhnya terus berdoa kepada Allah SWT hampir setiap tengah malam pukul 03.00 terutama ketika selesai solat tahajud.

• Bisikan – bisikan ini kadang masih sering ia dengar sejak beberapa bulan yang lalu

• Bisikan ini tidak pernah mengancamnya atau membuatnya takut. Ia hanya mendengar bisikan tersebut menyuruhnya rajin berdoa dan beribadah

• Selama bekerja di Saudi Arabia pasien mengaku sering merasa ketakutan. Ia merasa banyak orang di kampungnya yang sirik dengannya dan berniat jahat padanya dengan mengirimkan teluh-teluh untuk membuatnya jatuh sakit bahkan membuatnya meninggal dunia. • Salah satu orang yang ia curigai adalah istri dari mantan

suaminya. Pasien sudah bercerai dengan suaminya sejak 14 tahun yang lalu. Hubungannya dengan mantan suami baik, namun mantan suaminya sudah menikah lagi dengan wanita yang menurutnya benci kepada dirinya..• Menurutnya, beberapa kali anak-anaknya sakit akibat

dari teluh jahat yang dikirim untuk mencelakainya, tidak mempan dan mengenai anak-anaknya.

• Mengaku dapat menyembuhkan penyakit seseorang jika menurutnya penyakit tersebut merupakan ‘kiriman’ atau teluh dengan cara berdoa, membaca yasin dan sebagainya

• Semasa ia dirawat di Bangsal Dahlia: tenang dan emosinya stabil

• Pasien kadang masih suka mendengar bisikan – bisikan yang menyuruhnya untuk berdoa terutama dimalam hari setelah solat tahajud

• Pasien mengaku rindu dengan anak – anaknya dan ingin sekali pulang

• Beberapa kali ia mengatakan menyesal bercerai dengan suaminya dan ia berharap perceraiannya tidak pernah terjadi.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA• Riwayat gangguan sebelumnya disangkal• Riwayat minum alkohol disangkal• Riwayat minum obat-obatan penenang disangkal• Riwayat trauma di sangkal pasien

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGATidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan seperti pasien.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI• Riwayat Prenatal dan perinatal

Pasien tidak ingat. • Masa kanak –kanak dan remaja• Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)

Pasien tidak ingat masa kanak awal

• Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)Pasien mengaku masa kecilnya cukup

menyenangkan dan ia sering bermain dengan teman - teman seusianya. Ia mendapat perhatian dari orangtua dan orangtua memenuhi kebutuhan sehari- hari pasien. Menurut pasien, saat usia-usia inilah pasien mulai bisa melihat makhluk halus.

• Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja

• Usia 12 tahun : pasien dijodohkan oleh orangtua pasien dengan seorang pemuda yang usianya tidak jauh dengannya. Orangtua pasien melakukan itu karena saat itu ibu pasien jatuh sakit dan ingin anaknya segera menikah sebelum beliau meninggal. Pernikahan tersebut hanya berlangsung 1 tahun karena pasien belum mengerti.

• Pernikahannya yang kedua terjadi saat usianya 13 tahun dan juga berakhir karena pasien juga dijodohkan.

• Usia 15 tahun, merupakan pernikhannya yang ketiga. Pasien menikah dengan orang yang ia sukai. Namun bercerai karena pasien menolak ingin dimadu.

• Riwayat pendidikan• Pasien menyelesaikan pendidikan SD, selama 6 tahun. • Ia tidak merasa memiliki masalah selama disekolah• Memiliki banyak teman bermain• tidak melanjutkannya kembali karena diminta menikah

oleh orang tua.

• Riwayat Pekerjaan• Pasien berkerja menjadi pembantu rumah tangga selama

hampir 8 tahun. Pasien merasa betah bekerja disana karena mendapat cukup banyak gaji• Sebelumnya ia hanya membantu suaminya berdagang

kue keliling.

• Riwayat Pernikahan• Menikah umur 12, 13 dan 15 tahun

• Hanya pernikahannya yang terakhir merupakan kehendaknya sendiri. Selama pasien menikah ia mengaku berhubungan baik dengan suaminya yang merupakan seorang guru agama. • Namun, suatu hari suaminya meminta izin untuk

menikah lagi (poligami). Karena pasien tidak ingin dimadu, ia mengajukan perceraian setelah 18 tahun menikah. • Akhirnya ia dan mantan suaminya tersebut berpisah

secara baik – baik. Keempat anak pasien tinggal bersama mantan suami pasien karena pasien saat itu ingin bekerja menjadi TKW untuk mencari nafkah

• Riwayat Keluarga• Pasien telah 3 kali menikah dan sudah bercerai. Memiliki 4

anak saat pada pernikahannya yang ketiga. Anak pertama pasien laki – laki berusia 33 tahun, kedua adalah perempuan berusia 30 tahun, ketiga laki –laki berusia 23 tahun dan yang terakhir adalah perempuan berusia 17 tahun. Pasien merasa dapat menafkahi keeempat anaknya secara baik. Hubungan pasien, mantan suami dan anak – anaknya masih sangat baik hingga sekarang.

• Kedua orangtua pasien sudah meninggal. Ibu pasien meninggal saat usia pasien 12 tahun, beberapa bulan setelah pernikahannya yang pertama dan ayahnya meninggal ketika usia pasien 30 tahun. Keduanya meninggal karena sakit. Menurut pasien, ayah dan ibu pasien memiliki hubungan yang harmonis.

• GENOGRAM

• Riwayat Sosial EkonomiPasien berasal dari keluarga yang berada. Dulu dikampungnya keluarganya termasuk keluarga kaya yang memiliki banyak sawah dan ladang. Namun karena ayah pasien menikah lagi setelah ibu pasien meninggal, keuangan keluarga pasien menjadi buruk. Hal tersebut terjadi karena istri baru ayah pasien adalah orang yang jahat, ia menghabiskan seluruh harta keluarga untuk hal – hal yang tidak baik seperti membayar dukun untuk cepat kaya dan sebagainya.

• Riwayat Kehidupan BeragamaPasien beragama Islam dan mengaku rajin beribadah, baik solat, mengaji atau berpuasa.

• Riwayat Pelanggaran HukumPasien mengaku tidak ada pelanggaran hukum yang pernah ia lakukan

• Persepsi Pasien Tentang Diri dan KehidupannyaPasien merasa menyesali keputusannya meminta cerai dengan suaminya. Ia merasa hidupnya akan jauh lebih baik dari segi ekonomi dan sosial jika keluarganya tetap utuh. Namun ia tetap mensyukuri apa yang telah ada dan berharap dapat segera pulang untuk bertemu anak – anaknya.

Status MentalDESKRIPSI UMUM• Penampilan : Pasien seorang perempuan berusia 47 tahun,

penampilan cukup sesuai usia, pakaian rapi

• Kesadaran• Kesadaran umum : Compos mentis• Kesadaran Psikiatri : Terganggu

• Prilaku dan Aktivitas PsikomotorSehari-hari pasien cenderung menyendiri tiduran di ranjang, menonton tv, membaca Al-Quran, dan sering membantu membersihkan Bangsal Dahlia baik mengepel atau menyapu lantai. Pasien juga sering membantu petugas untuk membagikan makanan kepada pasien lain di Bangsal Dahlia.

• PembicaraanPasien berbicara dengan lancar. Kecepatan bicara sedang, volume sedang, artikulasi cukup jelas. Isi pembicaraan cukup dapat dimengerti alur ceritanya.

KEADAAN AFEKTIF• Afek : Eutim• Ekspresi afektif : Sesuai• Empati : Dapat diraba rasakan oleh

pemeriksa

FUNGSI INTELEKTUAL/ KOGNITIF

• Taraf pendidikan : Sesuai Daya konsentrasi : baik

• OrientasiWaktu : Baik, pasien tahu dengan baik waktu saat ditanya.Tempat : Baik, pasien tahu berada di Jakarta dan

tahu ia sedang berada di bangsal jiwaOrang : Baik, pasien tahu pemeriksa adalah dokter dan pasien mengenali teman-temannya yang ada di bangsal.

• Daya ingat• Jangka panjang: Baik, pasien ingat masa kecil, riwayat

pendidikan dan keluarganya.• Jangka sedang: baik, pasien ingat bahwa dibawa oleh

petugas ke RS POLRI.• Jangka pendek : Baik, pasien ingat masa bekerjanya

sebagai TKW dan ia ingat apa yang baru saja ia lakukan.• Segera : Baik, pasien mampu mengulang kata-kata

yang disebutkan Pemeriksa.

• Konsentrasi dan KalkulasiKonsentrasi dan perhatian pasien tidak terganggu. Pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik. Pasien dapat melakukan perhitungan matematika. • Kemampuan membaca dan menulisKemampuan pasien membaca dan menulis tidak terganggu. Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.

• Kemampuan VisuospasialPasien bisa berjalan dengan baik tanpa menabrak benda-benda yang ada di sekelilingnya.

• Pikiran abstrakTidak terganggu

• Bakat kreatif : -

• Kemampuan menolong diri sendiriBaik, pasien mandi dan makan sendiri tanpa disuruh

GANGGUAN PERSEPSI• Halusinasi auditorik : ada• Halusinasi visual : ada• Ilusi (-)

PROSES PIKIRArus pikiran• Adanya asosiasi longgar. Pasien menjawab pertanyaan dengan berbagai cerita

yang tidak kuat asosiasinya.

Isi pikiran : • Preokupasi : ada. Pasien ingin pulang bertemu anak-anak• Waham : ada• Waham bizzare, dimana pasien sering beribadah, lalu didatangi oleh

malaikat jibril dan sering diberi bisikan – bisikan sehingga pasien memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang lain.

• Waham kejar, dimana pasien merasa sering sekali di teluh oleh orang – orang yang sirik dengannya.

• Fobia : Tidak ada• Obsesi : Tidak ada• Kompulsi : Tidak ada• Ide bunuh diri: Tidak ada

PENGENDALIAN IMPULS• Pengendalian impuls pasien saat wawancara dinilai baik.

DAYA NILAI• Daya nilai sosial : Baik• Uji daya nilai : Baik• Penilaian realita: Terganggu

TILIKAN• Tilikan pasien derajat 2, pasien menyangkal bahwa dirinya

sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya

TARAF DAPAT DIPERCAYA• Pemeriksa memperoleh kesan secara keseluruhan bahwa

jawaban pasien masih dapat dipercaya.

• STATUS GENERALIS : dbn

• STATUS NEUROLOGIS : dbn

• PEMERIKSAAAN LABORATORIUM : Tidak dilakukan

Ikhtisar Penemuan Bermakna• Pasien seorang wanita berusia 47 tahun dibawa oleh petugas ke

bangsal jiwa Dahlia RS Polri pada tanggal 7 September 2014.• Pasien sudah bercerai dengan suami, dan menyesalinya. • Pasien sempat mengalami sakit hati yang mendalam ketika mantan

suaminya menikah lagi.• Pasien sering mengalami gangguan persepsi :• Halusinasi auditorik : sering mendengar bisikan – bisikan malaikat

hampir setiap kali pasien selesai solat tahajud ditengah malam.• Halusinasi visual : pasien sering melihat makhluk halus, jin,

malaikat, ataupun sanak saudara yang sudah meninggal dan mengajaknya bicara.

• Pasien mengalami gangguan isi pikir :• Adanya waham bizzare dimana pasien sering beribadah, lalu

didatangi oleh malaikat jibril dan sering diberi bisikan – bisikan sehingga pasien memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang lain.

• Adanya waham kejar, pasien merasa sering sekali di teluh oleh orang – orang yang sirik dengannya.

• Stressor psikososial dan lingkungan pada pasien berupa masalah pernikahan, keluarga, pekerjaan dan ekonomi :• Pasien sudah bercerai dengan suaminya dan suaminya

menikah lagi• Pasien sempat tidak tinggal bersama keempat anaknya• Pasien merasa perekonomiannya sulit dibandingkan saat

masih menikah.• Pada status mental didapati • Terdapat asosiasi longgar

• Penampilan/pembicaraan/sikap/aktivitas• Rapi/lancar/kooperatif/cukup aktif

• Afek/ekspresi/empati• Eutim/sesuai/dapat diraba rasa

• Tilikan : derajat 2

• Diagnostik Aksis I• F20.0 Skizofrenia Paranoid

Pasien memenuhi kriteria skizofrenia menurut PPDGJ-III, yaitu:• Harus ada sedikitnya satu gejala berikut:• Thought echo, atau thought insertion, atau thought

broadcasting• Delusion of control, atau delusion of influence, atau delusion

of passivity, atau delusion of perception• Halusinasi auditorik yang berkomentar terus menerus

terhadap perilaku pasien• Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya

setempat diaggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan di atas manusia biasa (misalnya mampu berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).

FORMULASI DIAGNOSTIK

• Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus ada secara jelas:

• Halusinasi menetap dari panca indra apa saja• Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan

sehingga berakibat inkoherensia atau neologisme• Perilaku katatonik• Gejala-gejala negatif

• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih.• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna

dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, dan penarikan diri secara sosial.

Pasien juga harus memenuhi kriteria skizofrenia paranoid menurut PPDGJ-III, yaitu :• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia• Sebagai tambahan:• Halusinasi dan atau waham harus menonjol:• Suara yang mengancam atau memerintah, suara tanpa

bentuk verbal (bunyi pluit, mendengung, atau bunyi tawa)

• Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, perasaan tubuh. Halusinasi visual mungkin ada tapi jarang menonjol

• Waham dapat berupa hampir setiap jenis• Gangguan afektif, dorongan kehendak dan

pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata atau tidak menonjol

Evaluasi Multiaksial• Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid

DD : Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan, Keadaan paranoid involusional (F22.8), Paranoia (F22.0)

• Aksis II : Tidak didapatkan data yang bermakna untuk menentukan retardasi mental atau adanya gangguan kepribadian

• Aksis III : Tidak ditemukan adanya kelainan pada keadaan medis secara umum

• Aksis IV : Pernikahan gagal, Sakit hati mendalam karena suami ingin poligami, Sempat jauh dari anak - anak

• Aksis V: GAF scale 60 – 51gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

Terapi• TERAPI• Psikofarmaka :• Antipsikotik atipikal : • Benzosixazole ; Aripiprazole (Abilify) 1 x 10 mg• Psikoterapi :• Psikoterapi individual (suportif)

Prognosis

prognosis pasien• Ad Vitam : Dubia ad bonam• Ad Fungsionam : Dubia ad bonam• Ad Sanationam : Dubia ad malam

Pembahasan• Pada kasus ini pasien termasuk diagnosis F20.0 yaitu

skizofrenia paranoid karena memenuhi kriteria untuk diagnosis tersebut berdasarkan PPDGJ-III. Dimana Pasien sering mengalami gangguan persepsi yaitu :

1. Halusinasi auditorik : sering mendengar bisikan – bisikan malaikat yang menyuruhnya terus beribadah hampir setiap kali pasien selesai solat tahajud ditengah malam.

2. Halusinasi visual : pasien sering melihat makhluk halus, jin, malaikat, ataupun sanak saudara yang sudah meninggal dan mengajaknya bicara sejak usia pasien masih kecil.

• Pasien juga mengalami gangguan isi pikir :1. Adanya waham bizzare dimana pasien sering beribadah, lalu

didatangi oleh malaikat jibril dan sering diberi bisikan – bisikan sehingga pasien memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang lain.

2. Adanya waham kejar, pasien merasa sering sekali di teluh oleh orang – orang yang sirik dengannya.

• Adanya stressor psikososial dan lingkungan pada pasien berupa masalah pernikahan, keluarga, dan ekonomi :

1. Sudah bercerai dengan suaminya dan suaminya menikah lagi.2. Sempat tidak tinggal bersama keempat anaknya.3. Pasien merasa perekonomiannya sulit dibandingkan saat

masih menikah.