Post on 23-Dec-2015
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNANHOTEL HOLIDAY INN EXPRESS
BOGORDISUSUN OLEH : Aji Wahyu Kolyadi
053108010 Muhammad Solihin
053108020
PEMBIMBING : Ir, Puji Wiranto, MT
LOKASI :
Jl. Padjajaran No.37
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Keberadaaan Hotel Holiday Inn Express, yang lengkap dengan sarananya sangat membantu masyarakat dan menunjang lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sedang berkembang, maka keberadaan Hotel Holiday Inn Express sangat sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan pembangunan daerah kota Bogor, yang diharapkan mampu memberikan kesejahteraan dan kontribusi yang maksimal bagi penduduk yang berada di daerah Jalan Pajajaran dan sekitarnya.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
- Maksud Kerja Praktek
Maksud diadakannya kerja praktek adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan memperoleh gambaran kegiatan proyek di lapangan baik secara teknis maupun non teknis.
- Tujuan Kerja Praktek
• Mengetahui proses pelaksanaan proyek konstruksi dan melihat langsung kegiatan pembangunan yang terjadi di lapangan.
• Memahami struktur organisasi proyek konstruksi secara langsung.
• Mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat di perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sebenarnya.
• Mengamati lebih jauh tugas dan wewenang pihak-pihak yang terkait di proyek baik dari pemilik (owner), kontraktor maupun pihak-pihak lain yang terlibat pada proyek ini.
1.3 Maksud dan tujuan dari proyek ini adalah :
Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah. Merupakan sarana penginapan para wisatawan asing maupun domestik yang
datang ke Bogor. Meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian daerah kota Bogor. Memberikan kesejahteraan dan konstribusi yang maksimal bagi masyarakat
yang ada di daerah Jalan Pajajaran dan daerah sekitarnya. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana, yang dibangun
untuk pembangunan daerah kota Bogor serta peningkatan sumber pendapatan masyarakat di daerah Jalan Pajajaran dan sekitarnya.
MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK
1.4 Batasan Masalah Kerja Praktek
Meliputi : Pekerjaan Pemasangan Bekisting. Penulangan Balok dan Kolom. Penulangan Pelat Lantai. Penulangan Tangga. Pekerjaan Pengecoran.
1.6 Sistematika Penulisan
Bagian awal terdiri dari :
a. Halaman Judul
b. Halaman Kata Pengantar dan Terima Kasih
c. Halaman Daftar Isi
Pada bagian tengah terdiri :
d. BAB I. Pendahuluan
e. BAB II. Ruang Lingkup Proyek
f. BAB III. Pelaksanaan Teknis Dan Non Teknis
g. BAB IV. Kesimpulan Dan Saran
Pada bagian akhir terdiri dari
h. Daftar Pustaka
i. Lampiran - lampiran
1.5 Metodologi Kerja Praktek
pengumpulan data untuk penulisan laporan ini, menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
a. Library Research ( studi pustaka )
b. Field Research ( studi Lapangan ) Interview Observasi Mempelajari data proyek Hasil Uji Laboratorium
BAB II. RUANG LINGKUP PROYEK
2.1 Perencanaan Proyek
Suatu proses kegiatan baru disebutproyek, jika :
1. Mempunyai kualitas mutu dari hasil yang sudah ditentukan.
2. Memiliki jadwal waktu yang jelas, kapan dimulai dan kapan berakhirnya.
3. Menggunakan metode yang tepat.
4. Besar biaya yang jelas.
Sehingga suatu proyek dikatakan berhasil bila memenuhi hal - hal sebagai berikut :
5. Mutu dan kualitas pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
6. Jadwal waktu terpenuhi sesuai dengan perencanaan.
7. Metode yang digunakan dapat menghasilkan hasil yang baik.
8. Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan rencana anggaran biaya
2.1.1Timbulnya Suatu ProyekPada umumnya, timbulnya suatu proyek adalah untuk memenuhi kebutuhan.Secara umum proses timbulnya suatu proyek dapat dikerjakan melalui 7 (tujuh) tahapan,
yaitu : 1. Tahapan Penetapan Ide,
Gagasan atau Formulasi Proyek (Project Formulation)
2. Tahapan Penyusunan TOR (Term Of Reffrence)
3. Tahapan Pra-Perencanaan (Preliminary Design)
4. Tahapan Studi Kelayakan (Feasibility Study)
5. Tahapan Perencanaan Final / rinci (Detail Design)
6. Tahapan Pelaksanan (Construction)
7. Tahapan Pemeliharaan (Maintenance)
2.2 PENYELENGGARAAN PROYEK
Data Umum Proyek
Nama Proyek : Hotel Holiday Inn Express Lokasi : Jl. Padjajaran no. 37 Bogor Pemilik Proyek : PT. Dwi Putri Selaras Konsultan Perencana Struktur : PT.Artitekton Limatama Kontraktor : PT. Bintang Sewu Sejahtera Konsultan Pengawas : PT. Ketira Enggineering
Consultant Fungsi Proyek : Hotel Jenis Tender : Lelang Sifat Kontrak : kontrak harga tetap (lump-sum)
3.1.1 Pembengkokan & Pemotongan Tulangan
Pemotongan dan pembengkokan tulangan pada proyek Hotel Holiday Inn Express ini dilakukan dengan cara membuat daftar potong dan bengkok (cutting list) yang didalamnya tercantum panjang, diameter, jumlah yang diperlukan dan letak tulangan. Pemotongan dan pembengkokan tulangan dilakukan di lokasi pembesian dengan menggunakan alat Bar Cutter dan Bar Bender.
BAB IIIPELAKSANAAN TEKNIS DAN NON TEKNIS DI LAPANGAN
Pemotongan Tulangan Menggunakan Bar Cutter Pembengkokan Tulangan menggunakan Bar Bender
3.1 Pekerjaan PembesianPekerjaan penulangan
adalah pekerjaan untuk mempersiapkan tulangan baja mulai dari pemotongan tulangan hingga pemasangan tulangan. Mutu baja yang digunakan adalah U-40 untuk baja tulangan deform/ulir (BJTD) dan U-24 untuk baja tulangan polos (BJTP) . Pekerjaan penulangan ini memerlukan keahlian dalam membaca gambar rencana
3.1.2 Pemasangan TulanganPada pekerjaan pemasangan tulangan balok
dan pelat dipakai penahan jarak guna mendapatkan selimut beton berupa beton decking. Pada proyek yang kami amati ada satu macam beton decking yang digunakan, yaitu berbentuk lingkaran dengan diameter 70 mm tebal 25 mm untuk balok, kolom dan plat lantai. Beton decking ini harus mempunyai mutu yang sama dengan beton yang akan dicor.
Beton Decking
Beton Decking Pemasangan Beton Decking
3.1.2.1 Penulangan kolomPada proyek
Hotel Holiday Inn Express ini tulangan kolom dirakit dibengkel kerja (los kerja). Untuk tulangan utama dipakai baja tulangan ulir D19 dan D22, Sedangkan Untuk tulangan geser/sengkang juga dipakai baja tulangan D10.
Setelah dirakit tulangan diangkut dengan menggunakan Tower Crane dengan cara menarik ke lokasi pekerjaan, lalu dipasang pada as kolom sesuai gambar rencana. Terakhir dipasang panel bekisting kolom 3.1.2.2 Penulangan Balok
Tulangan balok pada proyek Hotel Holiday Inn Express sudah dirakit dilokasi penulangan sehingga ketika dilokasi balok yang telah ditentukan hanya pekerjaan pemasangan. Posisi tulangan balok ditunjang oleh tulangan kolom, penghentian tulangan balok harus berada didaerah dimana tidak terjadi momen. Pada proyek ini penghentian tulangan balok atas berada didaerah sekitar 1/4 dari panjang bentang balok dan penghentian ini diteruskan hingga ke dalam tumpuan.
3.1.2.3 Penulangan Pelat lantai Pada perencanaan tulangan pelat lantai pada proyek ini menggunakan tulangan pelat dua arah untuk pelat beton bertulang, Tulangan yang digunakan adalah tulangan polos (BJTP) sebagai berikut:
• Pada daerah tumpuan atas bentang sampai dengan ¼ panjang bentang Ф10 - 150.
• Pada daerah lapangan bentang ¼ L kanan s/d ¼ L kiri Ф10 - 200.
Antara tulangan pelat atas dan bawah pada daerah tertentu diberi penahan jarak berupa cakar ayam Ф10 - 100 mm yang dipasang tersebar merata pada konstruksi tulangan pelat untuk pelat lantai yang menggunakan bekisting papan multipleks
3.2.2.1 Umum Bekisting pada umumnya
membantu untuk mendapatkan bentuk, ukuran, dan model dari suatu bagian konstruksi beton sesuai dengan perencanaan. Selain berfungsi sebagai cetakan dan acuan, bekisting dituntut untuk mampu menjadi konstruksi sementara yang harus dapat menahan beban berat baja tulangan.
Syarat-syarat pekerjaan bekisting :
1.Mempunyai kualitas yang baik.
2.Terbuat dari bahan yang baik, tidak mudah meresap air dan kokoh.
3.Tidak mudah berubah bentuk selama pengecoran sampai
mengerasnya beton.4. Cukup kuat menahan beban.5. Memiliki nilai ekonomis
3.2.2 Pekerjaan Bekisting kolom, Balok dan Pelat Lantai
3.2.2.2 Pemasangan Bekisting Kolom
Tata cara pelaksanaan bekisting kolom:1. Menentukan as, elevasi dan kedudukan kolom sesuai gambar kerja.2. Panel bekisting kolom dibuat/dirakit sesuai gambar kerja.3. Membersihkan lokasi yang akan dipasang panel bekisting.4. Bekisting kolom dipasang di lokasi setelah tulangan kolom terpasang.5. Panel bekisting yang terpasang dikontrol lagi kedudukannya. Untuk meyakinkan kedudukan panel bekisting telah betul-betul vertikal.6. Mengencangkan setelan panel, mengatur mengencangkan pipa support, mengencangkan setelan pertemuan sisi panel sampai benar-benar rapat.7. Mengontrol kedudukan dan elevasi kolom setelah bekisting terpasang untuk persiapan pangecoran.
3.2.2.3 Pemasangan Bekisting Balok dan Pelat Lantai
Tata cara pelaksanaan bekisting balok dan pelat lantai :1. Menentukan As, elevasidan kedudukan balok sesuai gambar kerja.2. Memasang T-frame berjajar disepanjang bentang balok yang akan dibuat. 3. Membuat panel bekisting untuk dinding balok dan bagian bawah bekisting balok dari bahan multiplek 12 mm.
4. Membuat pasangan dinding balok pada dua sisinya. Sambungan antar panel harus serapat mungkin.. 5. Membuat panel bekisting pelat, bahan terdiri dari multipleks 12 mm. 6. Mengontrol kerapatan sambungan antar multipleks maupun dinding balok. 7. Mengontrol kelurusan panel dinding balok dengan tarikan benang.8. Membersihkan yang telah dipasang bekisting dari kotoran-kotoran.
3.2.3 Persiapa PengecoranPengecoran
beton dilakukan apabila telah disetujui oleh pihak kontraktor yang berkewajiban memeriksanya adalah bagian Quality Control, setelah itu baru diserahkan kepada pengawas proyek untuk memeriksa bekisting, tulangan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengecoran beton.
Pekerjaan beton merupakan pekerjaan yang paling mendapat perhatian di dalam proyek ini karena struktur bangunan menggunakan bahan beton, maka mutu beton yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis.yaitu beton K-300 untuk balok,tangga dan plat lantai sedangkan beton K-400 untuk pengecoran kolom struktur.
3.2.4 Pekerjaan Pengecoran
3.2.4.1 Pengecoran Kolom Pengecoran kolom pada
proyek ini dilakukan dengan cara mekanik, dimana adukan yang berasal dari truck molen ditampung lebih dahulu di dalam placing boom. Untuk selanjutnya dimasukkan kedalam cetakan/bekisting kolom. Untuk mencegah terjadinya rongga-rongga kosong antara agregat maka adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran menggunakan alat penggetar (vibrator).
3.2.4.2 Pengecoran Balok & Pelat Lantai
Pelaksanaan pengecoran pada proyek ini menggukan metode cor monolit, yaitu balok dan pelat di cor secara bersamaan sehingga menghasilkan ikatan yang lebih baik antara balok dan pelat. Beton harus dicor sedekat-dekatnya ke tujuan terakhir untuk mencegah pemisahan bahan-bahan agregat kasar dari adukan beton (segregasi) akibat pemindahan adukan di dalam cetakan.
3.2.5 Perawatan BetonPerawatan beton
dilakukan pada saat umur beton masih muda yaitu setelah pengecoran dilakukan, dimana terjadi pengikatan dan pengerasan pada adukan beton yang dituang pada cetakan.
Perawatan beton pada proyek ini meliputi :
1. Menggenangi beton dengan air untuk menjaga agar tidak terjadi keretakan beton akibat pengeringan yang tidak merata.
2. Penyiraman air dilakukan secara teratur.
3. Jika terjadi hujan maka tidak perlu diadakan penyiraman beton.
3.2.6 Pembongkaran BekistingPembongkaran bekisting
dimulai setelah beton mencapai kekuatan cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Urut-urutan pembongkaran bekisting sebaiknya dimulai pada bagian bekisting yang tidak mendukung seperti : bidang sisi kolom, dinding balok dan lantai. Panel bekisting harus sedapat mungkin dijaga sesuai dengan bentuk asalnya untuk keperluan pemakaian ulang bekisting.
Bagian StrukturLama Pembongkaran
1. Kolom 4 hari
2. Penyangga Pelat 14 hari
3. Penyangga Balok, dinding
dan sisi balok
14 hari
3.4. Bahan dan Alat 3.4.1Bahan Bangunan
1. Air2. Semen3. Agregat4. Beton Cor5. Baja Tulangan
3.4.2 Peralatan1. Tower Crane2. Concrete Vibrator3. Alat ukur4. Air Compressor5. Perancah6. Concrete Pump7. Truck Mixer8. Lori
3.3. Pelaksanaan non teknis di lapangan
Meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti di bawah ini :
Pengendalian waktu Pengendalian Mutu Pengendalian biaya
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan1. Metode pemasangan kolom, balok, tangga dan pelat lantai pada pembangunan
proyek ini sudah sesuai dengan Spesifikasi Teknis.2. Pekerjaan pembesian kolom, balok, tangga dan pelat lantai sudah sesuai dengan
gambar perencanaan.3. Perawatan beton kurang diperhatikan.4. Kontraktor pelaksana kurang memperhatikan masalah pemeliharaan bahan (besi
tulangan). 5. Mutu beton yang digunakan pada kolom lebih besar dibandingkan dengan mutu
beton pada balok, tangga dan plat lantai pada pembangunan proyek Hotel Holiday Inn Express, dan sudah sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
4.2 Saran1. Masih ada pekerja yang tidak memakai helm dan safety shoes di lapangan. Hal ini di
karenakan tidak adanya safety patrol di lapangan. Pihak K3 hendaknya mengontrol secara ketat seluruh pekerja yang ada di lapangan dengan memastikan seluruh perlengkapan safety sudah dipakai.
2. Keamanan harus ditingkatkan di lokasi sekitar proyek, mengingat banyak sekali orang yang melakukan aktifitas di sekitar proyek.
3. Penyimpanan material hendaknya dilakukan terhadap semua material yang belum digunakan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan hilangnya atau rusaknya material.
4. Kebersihan lingkungan proyek setiap hari perlu dijaga lebih baik lagi.5. Diharapkan bekas potongan besi tidak dibuang sembarangan, sebaiknya
dikumpulkan di tempat yang disediakan.6. Potongan-potongan kawat dan bekas gergajian di atas bekisting pelat lantai agar
dibersihkan, sehingga hasil pengecoran akan sesuai dengan mutu dan kualiatas yang telah ditentukan.
7. Bekisting-bekisting bekas pemakaian, sebaiknya dirapikan di tempat yang aman sehingga tidak terkena air hujan.