Presentasi Pato Fix

Post on 13-Apr-2016

244 views 0 download

description

pato fis

Transcript of Presentasi Pato Fix

Osteoarthritis dan Osteoporosis

Kornela Mira Pertiwi P. 148114119Christofel Adijaya U.M. 148114120Angela Marselly Br Barus 148114099Christine Nugraheni 148114132

Osteoarthritis(Radang Sendi)

Definisi

Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, yaitu keadaan dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis.

Jenis-jenis OsteoartritisBerdasarkan penyebabnya : Primer Sekunder Di bedakan menjadi 3 : Lutut (degenerasi radang sendi) Kaki (ankle osteoarthritis) Tangan

Epidemiologi Osteoartritis ( radang seendi) sering dijumpai pada orang

dewasa terutama pada wanita. Satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA.

OA pada lutut merupakan tipe OA yang paling umum dijumpai pada orang dewasa.

Penelitian epidemiologi dari Joern et al (2010) menemukan bahwa orang dewasa dengan kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 22% .

Pada pria dengan kelompok umur yang sama, dijumpai 23% menderita OA pada lutut kanan, sementara 16,3% sisanya didapati menderita OA pada lutut kiri.

Berbeda halnya pada wanita yang terdistribusi merata, dengan insiden OA pada lutut kanan sebanyak 24,2% dan pada lutut kiri sebanyak 24,7%.

Etiologi Osteoartritis disebabkan beberapa faktor.

Selain faktor usia, osteoartritis juga disebabkan karena kondisi lain seperti kegemukan, cedera, abnormalitas pada saat dilahirkan, penyakit diabetes dan gout (endapan kristal monosodium), serta penyakit hormon lainnya.

Patofisiologi Osteoartritis

OA SekunderOA Primer• Tidak memiliki

penyebab yang pasti, disebut jg artritis degeneratif

• Tidak disebabkan oleh penyakit sistemik

• Tidak disebabkan oleh proses perubahan lokal pada sendi

Disebabkan oleh:• Inflamasi• Kelainan sistem

endokrin• Metabolik• Faktor keturunan• Immobilisasi yang

terlalu lama.

↓ disebabkan oleh beberapa hal, sbb:Kegagalan mekanisme perlindungan sendi

Berkurangnya cairan sendi (sinovial) yang dapat menyebabkan cedera dan peradangan sendi, serta tidak dihasilkannya protein (lubricin)

Otot tidak dapat meringankan stres yang terjadi pada sendi (melakukan deselerasi sebelum terjadi tumbukan (impact))

Kartilago tidak dapat menyerap tumbukan yang diterima sendi

Kondrosit tidak melakukan sintesis dan membentuk molekul-molekul matriks yang baru. Enzim IL-1 dan TNF yang dihasilkan oleh kondrosit berlebihan

Pemecahan proteoglikan dan gangguan kolagen tipe II

Komponen kartilago mengalami disorganisasi dan degradasi pada OA

Terdapat matriks kartilago pada permukaan medial kartilago

Sitokin meningkatkan inflamasi sendi dan degradasi kartilago

Kondosit menjadi tidak responsif, menyebabkan abrasi, cekungan dan fisura pada permukaan artikular

Sitokin meningkatkan inflamasi sendi dan degradasi kartilago

Kartilago artikular menjadi overhidrasi dan membengkak

Gejala dan Tanda Klinis Nyeri sendi Hambatan gerak sendi Kaku pagi Krepitasi Pembesaran sendi (deformitas) Pembengkakan sendi yang asimetris Tanda-tanda peradangan Perubahan gaya berjalan

Komplikasi Malfungsi persendian dan tulang yang dapat

menyebabkan kelumpuhan

Prognosis Prognosis osteoartritis umumnya dilakukan dengan

diagnosis awal dan pemeriksaan laboratorium Prognosis OA tergantung dari sendi yang terkena,

beberapa diatasi dengan obat-obatan konservatif dan akan memberikan prognosis baik bila memerlukan operasi dan pergantian sendi pada operasi berjalan sukses

Terapi fisik dan penurunan berat badan dapat mengurangi resiko persendian tidak dapat digunakan

Jika OA terjadi pada bagian ekstremitas bawah, prognosis relatif lebih buruk

Osteoporosis

Definisi OsteoporosisOsteoporosis adalah penyakit yang ditandai oleh peningkatan porositas tulang akibat berkurangnya massa tulang. Dimana perubahan struktural dapat mempermudah tulang patah.

•Normal bone on left•Osteoporotic bone on right

Osteoporosis Penyakit skeletal sistemik yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang yang mengakibatkan meningkatnya fragilitas tulang sehingga tulang cenderung untuk mengalami fraktur spontan atau akibat trauma minimal.

Perbedaan mikroarsitektur tulang normal dengan tulang osteoporosis.

Definisi

Klasifikasi OsteoporosisOsteoporosis

Osteoporosis Primer

Osteoporosis Tipe I

Osteoporosis Tipe II

Osteoporosis Sekunder

Klasifikasi OsteoporosisOsteoporosis dapat di klasifikasikan menjadi 2 :1. Osteoporosis Primer terjadi akibat perubahan

hormon yang disebabkan karena penambahan usia, terutama hormon seks khususnya menurunnya kadar hormon seks (estrogen pada wanita, testosteron pada pria).

Osteoporosis primer dibagi lagi menjadi 2 tipe:Tipe I : Menopausal

Terjadi pada umur 51-75 tahun, berpotensi 6 kali lebih besar pada wanita. Biasanya ditulang punggung.

Tipe II : SenescentTerjadi pada umur lebih dari 70 tahun, berpotensi 2 kali lebih besar pada wanita. Biasanya ditulang pinggul, punggung, bahu dan tulang kering bagian atas.

2. Osteoporosis Sekunder Terjadi karena beberapa penyebab selain dari resiko umur, seperti penggunaan obat-obatan dalam waktu yang lama. Tipe ini dapat terjadi kapan saja dan pada segala usia serta dapat mengenai perempuan maupun laki-laki dengan perbandingan yang sama.

Klasifikasi Osteoporosis

Epidemiologi Osteoporosis Studi di dunia:• Satu diantara tiga wanita di atas usia 50

tahun dan satu diantara lima pria di atas 50 tahun menderita osteoporosis.

• Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang, Amerika sebanyak 75 juta penduduk, sedangkan China 84 juta penduduk.

• Ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia.

• Risiko kematian akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara. (Studi Cummings et al, 1989)

Studi di Indonesia:• Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun

untuk wanita sebanyak 18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun untuk wanita 53,6%, pria 38%.

• Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia kemungkinan terjadi di Asia pada 2050. (Yayasan Osteoporosis Internasional)

• Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang. (Yayasan Osteoporosis Internasional)

• Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. (DEPKES, 2006)

• Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir Depkes, yang mematok angka 19,7% dari seluruh penduduk dengan alasan perokok di negeri ini urutan ke-2 dunia setelah China.

Epidemiologi Osteoporosis

Epidemiologi Osteoporosis

Etiologi Osteoporosis 1. Pertambahan Usia 2. Kurangnya nutrisi dan beban fisik 3. Faktor genetik4. Faktor humoral dan lingkungan

Gejala dan Tanda Osteoporosis Sakit pada bagian punggung Turunnya tinggi badan Patah tulang belakang

Patogenesitas OsteoporosisMekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang.

Osteoporosis Tipe I

Osteoporosis Tipe II

Osteoporosis Sekunder

Jarang ditemukan, hanya sekitar 5% dari seluruh osteoporosis biasa disebabkan oleh penyakit, kelainan ataupun obat-obatan yang efeknya mempercepat pengeroposan tulang. Obat-obatan ini seperti steroid

Remodelling Tulang1. Aktivasi: Osteoklas tertarik ke area-area di

permukaan bagian dalam tulang. Terjadi secara alami atau dirangsang.

2. Resorpsi: Hancurnysa area-area kecil yang terpilih dari tulang untuk membentuk lubang-lubang kecil, dilakukan oleh osteoklas,4-12 hari.

3. Pembalikan: Lubang-lubang kecil karena osteoklas diisi dengan semen sementara, dilakukan sel pembalik 7-10 hari.

4. Perangkaian: Dikerjakan oleh osteoblas5. Pembentukan: Pembentukan kembali tulang6. Mineralisasi: Pengendapan kalsium dan mineral

pada tulang baru

Faktor Resiko

Genetik Metabolik dan Hormonal Diet Gaya hidup Obat-obatan

Faktor Risiko yang tidak

dapat dirubah:• Jenis Kelamin• Usia Lanjut/umur• Menopause Dini• Etnik/Ras

Faktor Risiko yang dapat dirubah:

• Merokok dan Alkohol• Asupan kalsium dan

Vitamin D• Nutrisi• Gaya hidup

Age 25 Age 50 Age 65 Age 80

Normal 84% 66% 40% 10%Osteopenia 15% 33% 40% 35%Osteoporosis 1% 1% 13% 27%Established osteoporosis 1% 1% 7% 27%

Age

Average Woman

Average Man

mg/cm2

T-score

mg/cm2

T-score 2

5 955 zero 1055 +0.81

35 945 -

0.08 1038 +0.67

45 920 -

0.28 1002 +0.38

55 876 -

0.64 990 +0.28

65 809 -

1.19 969 +0.11

75 740 -

1.75 928 -0.21

85 679 -

2.24 859 -0.78

                    

Risk Factors – Gender and Race

Komplikasi dan Prognosis Osteoporosis Patah tulang (Fractures) komplikasi

osteoporosis paling sering dan serius Komplikasi tersering Fraktur tulang

belakang, dan juga dapat terjadi deformitas dari tulang belakang.

Tulang belakang menjadi kiposis dan panjang tulang belakang juga berkurang.

THANK YOU