Post on 10-Aug-2015
description
PRESENTASI KASUS KELOMPOK GONDOK
KG PSIK
FARMASI
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATANIDENTITAS PASIENInisial : Nn. S Usia : 25 tahunJenis kelamin : Perempuan Alamat : Srumong muntilanPekerjaan : Penjaga tokoAgama : IslamStatus perkawinan : Belum menikahPendidikan terakhir : SMATanggal pengkajian : 20/02/2013
Keluhan utamaPasien mengatakan berdebar-debar sejak
sejak 2-3 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan setelah berhenti minum obat tirex.dulu pernah berobat di BP GAKY 3 tahun yang lalu. Gampang lelah, merah-merah di kedua pipi tidak gatal dan sering muncul, pernah ada benjolan di sebelah kanan.
A. PENGKAJIAN POLA GORDON1. Persepsi dan pemeliharan kesehatan Pengetahuan tentang penyakit/ perawatan
pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya dan langsung berobat di BP GAKY.
Pola nutrisi/metabolikpasien mengatakan makan 2x sehari dengan nasi dengan sayur kubis dan lauk tempe.
Intake makananpasien mengatakan jumlah makanan yang dikonsumsi sedang.
Intake cairanPasien mengatakan tidak menghitung berapa gelas perhari, tetapi mengatakan banyak minum air putih.
Cont....2. Pola eliminasia. Buang air besar : BAB sulit, 2 hari
sekalib. Buang air kecil : Tidak ada
gangguan3. Pola aktivitas dan LatihanKemampuan perawatan diri 0 : mandiri dalam makan/minum, toileting,
berpakaian, mobilisasi di tempat tidur, berpindah, dan ambulasi/ROM.
3. Oksigenasi : tidak ada gangguan
Cont....4. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan lamanya tidur 7 jam dari jam21.00- 04.00, tidak ada gangguan tidur, tetapi
Pasien jarang tidur siang dikarenakan kerja daridari pagi sampai sore.
5. Pola kognitif – peceptualPasien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan,
pendengaran, pengecap, dan sensasi.6. Pola persepsi diri/konsep diri
Pasien mengatakan cemas tentang penyakit gondoknya dan takut akan kekambuhan dari penyakit gondok tersebut.
7. Pola seksualitas dan reproduksiPasien mengatakan menstuasinya teratur 28 hari
tidak ada gangguan.
Cont.....8. Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan komunikasi dengan orang tua dan saudara berjalan dengan baik, hubungan dengan orang lain juga baik.
9. Pola koping dan toleransi stressPasien mengatakan penyakit gondok yang dialami selami 3 tahun lebih sudah berkurang.
10. Sistem nilai dan kepercayaanPasien mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu, gaji, dan biasa di masyarakat pasien ikut pengajian.
Pemeriksaan Fisik Head to toeKeadaan umum : compos mentis/baik
BB : 39 kg, TB : 150 cmTanda-tanda Vital : 120/70 mmHg, nadi :
80x/menit, R: 20x/menit.Kepala : mata tidak anemis, tidak ada benjolan,
hidung tidak ada benjolan, tidak ada sumbatan jalan nafas, mulut bersih, telinga bersih.
Leher : tidak ada benjolan, arteri carotis,dan vena jugularis teraba teratur iramanya.
Dada : Inspeksi : tidak ada retraksi dada, irama nafas reguler. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. Perkusi : sonor. Auskultasi : vesikuler.
Cont....Abdomen : Inspeksi : bentuk simetris,tidak
ada benjolan. Auskultasi : peristaltik +. Perkusi : tidak ada masa,cairan, dan gas pada abdomen. Palpasi : bentuk simetris, nyeri tekan -.
Ekstermitas : akral hangat, ekstermitas atas kanan dan kiri skor 5, dan ekstermitas bawah kanan dan kiri skor 5.
Kulit/integumen : kulit lembab, capillary refill <3 detik.
Rencana KeperawatanTanggal 20-02-2013/jam 14.00 No. Diagnosa
Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil intervensi
1. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan, kurang pengetahuan.
NOC :Kontrol kecemasanKoping Setelah dilakukan asuhan selama 3x24 jam klien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil: Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas.Vital sign dalam batas normal.Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan.Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.Dengarkan dengan penuh perhatian.
Cont....No. Diagnosa
KeperawatanRencana keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil intervensi
2. Kurang PengetahuanBerhubungan dengan :interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
NOC:Knowlwdge : disease processKnowledge : health BehaviorSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan.Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar.Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.
NIC :Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga.Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat.Diskusikan pilihan terapi atau penanganan.Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan.
Implementasi KeperawatanNo Dx
Tgl dan jam implementasi Evaluasi SOAP Ttd nama
1 20-02-2013/ 14.00
Mengidentifikasi tingkat kecemasan Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan.Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.Mendengarkan dengan penuh perhatian.
S : pasien mengatakan masih cemas mengenai penyakitnya kambuh lagi.O : pasien kelihatan cemas, muka tegang.A : masalah kecemasan belum teratasi.P : lanjutkan intervensi
FadhilahPutri ayu
2 20-02-2013/14.15
Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga.Mengidentifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat. Menyediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat.Mendiskusikan pilihan terapi atau penanganan.Mendukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan menggunakan garam yodium.
S : pasien mengatakan sudah mengerti setelah diberikan informasi tentang penyakitnya.O : pasien nampak puas dengan informasi yang diberikan.A : masalah kurang pengetahuan teratasi.P : lanjutkan intervensi :- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan menggunakan garam yodium.
FadhilahPutri ayu
Problem Gigi dan mulutPasien mengeluhkan gusi kadang berdarah
saat menyikat gigi dan belum pernah melakukan perawatan di dokter gigi sebelumnya.
HipotesisTerdapat ginggiva yang berwarna kemerahan
dan agak membesar disertai papilla interdental yang tumpul.
Dx : Ginggivitis
MekanismeOral manifestasi dari penyakit gondok antara
lain:MacroglosiaDysgeusiaKeterlambatan erupsi gigiKesahatan jaringan periodontal yang
memburukTerjadi perubahan bentuk anatomis gigiKeterlambatan penyembuhan luka
Mekanisme GinggivitisBakteri dalam plak mengeluarkan toksin yang
menyerang jaringan ginggiva, dengan adanya efek pertahanan tubuh terhadap bakteri maka terjadi peradangan pada ginggiva yang ditandai dengan gusi kemerahan, gusi bengkak, konsistensi gusi menjadi lebih lunak, bentuk gusi agak membulat (unstippling), dan gusi mudah berdarah jika dengan penyikatan gigi.
Data TambahanOral manifestasion of thyroid disorders and its management
(Indian Journal of Endocrinology and Metabolis)Disfungsi kelenjar tiroid adalah gangguan kelenjar yang paling
umum dari sistem endokrin yang dapat mendukung dalam setiap sistem dalam tubuh termasuk rongga mulut. Rongga mulut terpengaruh oleh kelebihan atau kekurangan hormon ini. Sebelum mengobati pasien yang memiliki gangguan tiroid, endocrinologist lebih memahami manifestasi oral disfungsi tiroid. Pasien dengan disfungsi tyroid sebaiknya dilakukan pengobatan selama dalam proses penyembuhannya. Seharusnya dilakukan mnagement resiko sebelum dilakukan perawatan gigi oleh dokter gigi. Oleh karena itu komunikasi antara dokter gigi dengan dokter spesialis endocrin harus didiskusikan, untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan kesehatan kelenjar tyroid pasien
FARMASI
PROFIL PENGOBATAN1. Thyrax 2x1 Komposisi : Natrium tiroksin setara dengan
Levotiroksin 0,1mg/tablet.Indikasi : Replecement Therapy (terapi
pengganti) pada penderita hipotiroid.Efek Samping Obat : Jika diberikan dosis
tinggi akan mengakibatkan takikardi, nervous, panas/ruam dipermukaan tubuh (wajah), dan berkurangnya berat badan.
LanjutanDosisi : 0,05-0,1 mg/hari, kemudian dosis
dinaikkan setiap 2minggu dengan 0,025-0,05mg hingga hasil yang diinginkan (kondisi pasien stabil).
Dosisi pemeliharaan : 0,2-0,3 mg/hari.Interaksi dengan obat : Antikoagulan oral,
antidiabetik, digitalis, dan fenitoin (anti kejang).
2. XAMthone Plus (Obat Herbal)Komposisi : Senyawa Xamthone pada buah
manggis (Kulit).Indikasi : Anti Gondok.Bentuk sediaan : Sirup
Rekomendasi Terapi Farmakologi :1. Penggunaan Iodium dengan dosis tinggi.2. Penggunaan Obat Hormon, seperti
Levotiroksin 1oomg/hari. Non Farmakologi1. Makan makanan yang mengandung
ioudium, misalkan ikan, sayuran berwarna hijau.
Konseling dan PIO1. Melakukan konsultasi kepada bagian
endokrin untuk pemilihan obat yang tepat (Anti gondok / penggunaan hormon)
2. Jika diberikan obat hormon (levotiroksin) maka melakukan follow up, karena kecenderungan untuk memberikan dosis tiroksin yang tinggi pada awal diagnosis, maka kemungkinan untuk terjadinya hipertiroid perlu diwaspadai.
Lanjutan3. Melakukan pemantauan TSH dan T4 untuk
menilai terapi, yang meliput : 2-4 minggu setelah terapi inisiasi Setiap 1-2 bulan pada tahun pertama 2 minggu setelah mengganti dosis.