Post on 03-Dec-2015
description
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
BAB I
PEDAHULUAN
Presbiakusis adalah tuli saraf sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi
mulai usia 65 tahun, simetris kiri dan kanan. Orang-orang diatas 60 tahun normal
mengalami penurunan pendengaran. Presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau
lebih dan meningkat secara perlahan-lahan sampai dengan frekunsi diatas 2000 Hz.(3)
Seperti organ-organ yang lain, telinga pun mengalami kemunduran pada usia
lanjut. Kemunduran ini dirasakan sebagai kurangnya pendengaran,dari derajat yang
ringan sampai dengan yang berat. Bila kekurangan pendengaran ini berat, akan
menimbulkan banyak masalah bagi penderita dengan orang-orang sekitarnya. Misalnya
salah faham dalam komunikasi. Penderta sering membantah karena mengira orang lain
marah-marah kepadanya, tak peduli kepadanya atau malah mentertawakanya atau
mengejeknya. Dalam perjalanan mencapai usia lanjut, alat pendengaran dapat mengalami
berbagai gangguan. Gangguan ini dibagi dalam dua bagian besar, yaitu gangguan
dibagian konduksi yang biasanya dapat diobati dengan hasil memuaskan, dan bagian
persepsi yang biasanya sulit diobati.(1)
Berkurangnya fungsi sistem pendengaran kita pada usia lanjut, adalah sebagian
dari proses penuaan yang terjadi pada sistem-sistem lain di tubuh kita. Proses
berkurangnya fungsi oleh karena penuaan ini disebut juga proses degenerasi. Proses
degenerasi yang terjadi pada sistem pendengaran kita sehingga mengakibatkan fungsinya
berkurang sampai hilang disebut presbiakusis. Mulainya proses degenerasi pada setiap
orang tidak sama untuk setiap orang, tapi tergantung pada faktor keturunan dan
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 1
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan kelainan yang terjadi tidak hanya pada koklea,
tapi juga telinga tengah, saraf pendengaran, di nucleus koklea dan di pusat pendengaran
di susunan saraf pusat.(2)
Perubahan patologik pada organ auditorik akibat proses degenerasi pada orang tua
(geriatri), menyebabkan gangguan pendengaran. Jenis ketulian yang terjadi pada
kelompok geriatri umumnya adalah tuli saraf, namun juga dapat berupa tuli konduktif
atau tuli campur. Pada tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh
kelainan atau penyakit di telinga luar atau telinga tengah. Pada tuli saraf(perseptif,
sensorineural) kelainan terdapat pada koklea(teling dalam), NVIII, atau di pusat
pendengaran, sedangkan tuli campur, disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli
saraf .(3)
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI PENDENGARAN
ANATOMI TELINGA
Telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga Luar
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 2
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membrane timpani.
Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari tulang rawan yang diliputi kulit. Liang
telinga berbentuk S dengan tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua
pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2 1/3-3 cm. pada
sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat kelenjar serumen ( modifikasi kelenjar
keringat ) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat seluruh kulit liang telinga. Pada dua
pertiga bagian dalam hanya sediki dijumpai kelenjar serumen. Serumen memiliki sifat
antimikotika dan bakteriostatik dan juga repellant terhadap serannga.(4,5,6,7)
Serumen terdiri dari lemak (46-73%), protein, asam amino, ion-ion, mineral, dan juga
mengandung lizosim, immunoglobulin, dan asam lemak tak jenuh rantai ganda. Asam
lemak ini menyebabkan kulit yang tidak mudah rapuh sehingga menginhibisi
pertumbuhan bakteri. Oleh karena komposisi hidrofiliknya, serumen dapat membuat
permukaan kanal menjadi impermeable, kemudian mencegah terjadinya maserasi dan
kerusakan epitel.(5)
Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan:
Batas luar: membrane timpani
Batas depan: tuba eustachius
Batas bawah: vena jugularis (bulbus jugularis)
Batas belakang: aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis
Batas atas: tegmen timpani(meningen/otak)
Batas dalam: berturut-turut dari atas kebawah kanalis semisirkularis horizontalis,
kaanlis fasialis, tingkap lonjong(oval window) dan promontorium.(4,5,6,7)
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 3
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Membrane timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga
dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida
(membrane sharpnell), sedangkan bagian bawah pars tensa (merman propria). Pars
flaksida hanya berlapis dua, yaitu bagian luar adalah lanjutan epitel kulit liang telinga dan
bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersillia, seperti epitel mukosa saluaran nafas. Pars
tensa mempunyaai satu lapisan ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan
sedikit serat elastin yang berjalan secara radier dibagian luar dan sirkuler pada bagian
dalam. Tulang pendengaran didalam telinga saling berhubungan. Prosessus longus
maleus melekat pada membrane timpani, maleus melekat dengan inkus, dan inkus
melekat pada stapes. Stapes teletak pada tingkap lonjong yang berhubungan dengan
koklea. Hubungan antar tulang-tulang pendengaran merupakan persendian. Tuba
eustacius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah nasofaring,
dengan telinga tengah.(4,5,6,7)
Telinga dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea(rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran
vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirlularis. Ujung atau puncak koklea
disebut helikotema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibule.
Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk
lingkaran yang tidak lengkap dan membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan
melintang koklea, tampak skala vestibule disebelah atas, skala timpani disebelah bawah,
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 4
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
dan sala media diantaranya. Skala vestibule dan skala timpani berisi cairan perilimfa,
sedangkan skala media berisi endolimfa. Ion dan garam yang terdapat pada perilimfa
berbeda berbeda dengan endolimfa. Hal ini penting untuk pendengaran. Dasar skala
vestibule disebut dengan membrane vestibule (reissner’s membran0, sedangkan dasar
skala media adalah meran basalis. Pada mebran ini terdapat organ of corti. Pada skala
media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membrane tektoria, dan pada
membrane basalis melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar,
dan canalis corti, yang membentuk organ of corti.(4,5,6,7)
FISIOLOGI PENDENGARAN
proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam
bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membrane timpani, diteruskan ke telinga tengah melalui rangkain tulang
pendengaran yang akan mengaplikasiksan getaran melalui daya ungkit tulang
pendengaran dan perkalian pebandingan luas membrane timpani dan tingkap lonjong.
Energi getar yang telah diamplifikasikan ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakan
tingkap lonjong, sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan
melalui membrane reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan
gerak relative antara membrane basalis dan membrane tektoria. Proses ini merupakan
rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut,
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.
Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmitter kedalam sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf
auditoris sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.(4,5,6,7)
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 5
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Gambar. Anatomi telinga dan pembagiannya
BAB III
PEMBAHASAN
DEFENISI
Presbiakusis adalah tuli saraf sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi
mulai usia 65 tahun, simetris kiri dan kanan. Orang-orang diatas 60 tahun normal
mengalami penurunan pendengaran. Presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau
lebih dan meningkat secara perlahan-lahan sampai dengan frekunsi diatas 2000 Hz.(3)
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 6
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Istilah presbiakusis, atau tuli pada orang tua diartikan sebagai gangguan
pendengarn sensorineural pada individu yang lebih tua. Yang khas dari padanya,
presbiakusis menyebabkan gangguan pendengaran bilateral terhadap frekuensi tinggi
yang diasosiasikan dengan kesulitan mendekriminasikan kata-kata dan juga gangguan
terhadap pusat pengeloh informasi pada saraf auditorik. Selain itu, bentuk lain dari
presbikusis pernah dilaporkan. Hubungan antara usia yang lanjut dengan ketulian pada
frekuensi yang tinggi pertama sekali dilaporkan oleh Zwaardemarker pada 1899. sejak
itu, penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui perubahan patologik yang terjadi
pada presbiakusis, tetapi mekanisme terjadinya masih belum diketahui.(8)
ETIOLOGI
Umumnya diketahui bahwa presbiakusis merupakan akibat dari proses
degenerasi. Diduga kejadian presbiakusis mempunyai hubungan dengan faktor-faktor
herediter, pola makanan, metabolisme, arterosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau
bersifat multifactor. Menurunnya fungsi pendengaran secara berangsur-angsur
merupakan efek kumulatif dari pengaruh faktor-faktor tersebut diatas.(1,2,3,8)
Menurut Wetson cepat lambatnya proses degenerasi ini dipengaruhi juga oleh
tempat dimana seseorang tinggal selama hidupnya. Orang kota lebih cepat datangnya
presbiakusis ini dibandingkan dengan orang desa. Rozen (1969) mengatakan ada korelasi
antara banyak memakan makanan mengandung lemak lebih besar kemungkinan untuk
lebih cepat menderita presbiakusis.(1)
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 7
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
INSIDENS
Di Amerika Serikat tdak ada data insidens presbiakusis yang akurat. Kira-kira 25-30 %
pada usia 65-74 tahun terlihat adanya gangguan pendengaran. Pada usia lebih dari 75
tahun, insidens meningkat sampai 40-50 %. Sesuai dengan defenisi, prevalensi
presbiakusis meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Tidak ada perbedaan prevalensi
terjadinya presbiakusis terhadap jenis kelamin yang ditemukan. Tidak diketahui adanya
pengaruh perbedaan ras terhadap prevalensi terjadinya presbiakusis.(8)
PATOFISIOLOGI
Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur koklea dan N VIII. Pada
koklea perubahan yang mencolok ialah atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang
pada organ korti. Proses atrofi disertai dengan perubahan vascular juga terjadi pada stria
vaskularis. Selain itu terdapat pula perubahan, berupa berkurangnya jumlah dan ukuran
sel-sel ganglion dan saraf. Hal yang sama terjadi juga pada myelin akson saraf.(2,3,8)
Perubahan histologis berkaitan dengan bertambahnya usia terjadi sepanjang
sistem pendengaran dari rambut sel koklea ke korteks auditori di korteks pendengaran
pada lobus temporalis di otak. Perubahan histologis ini kira-kira berhubungan dengan
gejala dari pendengaran.
KLASIFIKASI
Klasifikasi presbiakusis menurut Schuknecth(1974) :
1. Sensory presbyacusis
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 8
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Organ corti terletak pada skala media. Sel-sel sensori dari organ corti ini terdiri
dari sel-sel rambut sebelah dalam dan sebelah luar. Fungsinya sel-sel rambut ini
merubah energi mekanis dari getaran suara ke impuls listrik yang akan
meneruskan ke pusat pendengaran melalui n. koklearis. Proses degenerasi dari
organ korti ini sudah malai sejak muda, bahkan sejak anak-anak dan terus
berlanjut terus secara perlahan-lahan. Karena prosesnya berlangsung secara
perlahan-lahan, tidak berapa mengganggu pendengaran, terutama pada frekuensi
bicara. Dan pada usia lanjut degenerasi itu terbatas hanya pada bagian basal
koklea. Degenerasi mulai dengan destorsi dan pemicakan dari sel-sel rambut, di
ikuti oleh hilangnya se-sel rambut dan sel-sel penyokong yang perlu untuk
menjaga kelangsungan hidup dari serabut ganglion spiralis. Bila tindakan sampai
ke fase ini maka organ cortipun menghilang. Kekhususan dari tipe sensory
persbyacusis ini adalah turunnya secara tiba-tiba pendengaran untuk frekuensi
tinggi.
2. Neural presbyacusis
Menurut Otte, Schuknecht dan Kerr (1978) sabagai hasil penyelidikannya pada
sel-sel ganglion dari koklea, didapatkannya bahwa jumlah sel-sel ganglion
(neurons) akan berkurang dari 37.000 pada decade pertama sampai 20.000 pada
decade ke-9. Pengurangan jumlah sel-sel neuron ini sesuai dengan normal speech
discrimination. Bila jumlah neuron ini berkurang dibawah yang dibutuhkan untuk
transmisi getaran, terjadilah neural presbyacusis. Biasanya kekurangan neuron
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 9
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
dari koklea lebih parah dari basal koklea. Gambaran klasik: speech discrimination
sangat berkurang dan atrofi yang luas dari ganglion spiral.
3. Strial presbyacusis
Fungsi dari stria vaskularis ini belum diketahui betul. Ada anggapan bahwa
mungkin stria vaskularis tempat sekresi endolimfe, yaitu suatu sumber potensil
listrik di skala media (Misrahy 1958), atau mungkin juga sumber energi untuk sel-
sel pada membrane basalaris. Strial presbyacusis ini merupakan tipe presbiakusis
yang sering didapati. Kekhasannya ialah, kekurangan pendengaran mulai datang
pada decade ke-3 sampai decade ke-6 dan berlangsung secara perlahan-lahan.
Dibedakan dari tipe presbiakusis lain yaitu pada strial presbyacusis ini gambaran
audiogramnya rata, speech discrimination bagus sampai batas minimum
pendengarannya melebihi 50. Histologis: atrofi pada stria vascularis, dimana lebih
parah pada koklea setengah bagian apex.
4. Cochlear conductive presbyacusis
Cochlear conductive presbyacusis ini pertama kali ditemukan oleh Schuknecht
(1974), yaitu suatu tipe kekurangan pendengaran dengan suatu gambaran khas
audiogram yang menurun dan simetris. Histologis: tidak ada perubahan morfologi
pada sruktur koklea untuk menerangkan kekurangan pendengaran ini. Jadi
kekurangan pendengaran ini disebabkan oleh gangguan gerakan mekanis di
membrane basalis. Perubahan atas respon fisik khusus dari membrane basalis
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 10
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
lebih besar di bagian basal karena karena lebih tebal dan jauh lebih kurang di
apical, dimana disini lebih lebar dan lebih tipis. Nomura (1970) mengatakan,
terjadi deposit dari lemak & kolesterol di membrane basalis, dan ini dapat
menyebabkan perubahan pada respon fisik dari membrane basilaris. Selain pada
koklea juga dilaporkan terjadinya perubahan pada pusat pendengaran, seperti
yang diselidiki oleh Kirikae, Sato dan Shetara (1964) yang melaporkan terjadinya
atrofi di nuclei pada pusat pendengaran, dan ini menyebabkan penurunan dari
speech discrimination. Satu dari penelitian yang sangat berpotensi untuk meluas
disebabkan oleh mutasi genetik pada pada DNA mitokondria. Perfusi yang
berkurang pada koklea seiring dengan usia memberikan dampak pada bentuk dari
metabolic oksigen relative, yang memberikan dampak pada strutur saraf telinga
dalam seiring dengan kerusakan DNA mitokondria. Kerusakan pada DNA
mitokondria menyebabkan berkurangnya posporilasi oksidatif, yang dapat
memberikan masalah pada fungsi neural telinga dalam. (1)
Jenis Patologi
1. sensorik Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ
corti, jumlah sel-sel rambut dan sel-sel
penunjang berkurang.
2. neural Sel-sel neuron pada koklea dan jaras
auditorik berkurang.
3. metabolic (strial presbycusis) Atrofi stria vaskularis. Potensial
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 11
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
mikrofonik menurun.
Fungsi sel dan keseimbangan
biokimia/bioelektrik koklea berkurang.
4. mekanik (cochlear presbycusis) Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus
koklearis.
Atrofi ligamentum spiralis. Membrane
basalis lebih kaku.(1)
GEJALA KLINIK
Gejala klinik bervariasi antara masing-masing pasien dan berhubungan dengan
perubahan yang terjadi pada koklea dan saraf sekitarnya. Keluhan utama presbiakusis
berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif. Simetris pada
kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak diketahui pasti.
Keluhan lainnya adalah telinga berdengung (tinnitus nada tinggi). Pasien dapat
mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya, terutama bila diucapkan
dengan cepat ditempat dengan latar belakang yang riuh (cocktail party deafness).
Terkadang suara pria terdengar seperti suara wanita. Bila intensitas suara ditinggikan
akan timbul rasa nyeri ditelinga, hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan saraf
(recruitment). Pada kasus presbiakusis yang berat komunikasi dengan penderita sukar.
Umumnya penderita presbikusis ini lebih suka bila kita berbicara lambat-lambat, jelas,
kata-kata yang pendek dan bicara agak ke dekat kuping, dari pada suara yang jelas.(1,3,8)
DIAGNOSA
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 12
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Diagnosa ditegakan dengan anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
ANAMNESE
Pada anamnese akan didapati keluhan-keluhan seperti yang diterangkan dalam
gejala klinis yang tidak diketahui kapan dimulainya. Gejala tersebut berkembang
perlahan dan sangat lambat. Kesulitan mengucapkan beberapa konsonan tertentu seperti
“f”, “s”, atau “th” pada orang inggris misalnya. Kemudian adanya riwayat paparan
berulang terhadap kebisingan seperti latar belakang pekerjaan menjadi anggota militer,
pekerja industri dan sebagainya.(2)
PEMERIKSAAN FISIK
Tidak dijumpai keabnormalan pada pemeriksaaan fisik. Tetapi dengan
pemeriksaaan otoskopi tampak membrane timpani suram, mobilitasnya berkurang. Pada
pemeriksaan pendengaran dengan test Garpu Tala maka akan menunjukan suatu tuli
sensorineural yang bilateral.(8)
Pemeriksaan fisik biasanya normal. Garpu tala merupakan alat penting dalam
memeriksa pasien tuli. Tes Rinne membandingkan pendengaran pasien dengan hantaran
tulang terhadap hantaran udara. Garpu tala bervibrasi (lebih disukai 512 Hz) ditempatkan
secara berurutan, mula-mula pada ujung mastoid dan kemudian ke auricular. Kemudian
pasien diminta menentukan posisi nada yang terkeras. Pasien berpendengaran normal dan
tuli sensorineural akan mendengar lebih baik dengan garpu tala berikutnya pada
auricular. Hal ini digambarkan sebagai tes Rinne positif.
Tes weber merupakan tes hantaran tulang yang dilakukan dengan menempatkan
garpu tala yang bervibrasi pada strutur garis tengah tengkorak. Pasien konduktif
unilateral akan mengatakan bahwa nada dilateralisasi(terdengar lebih baik) pada telinga
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 13
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
tuli. Tuli sensorineural pada telinga yang pendengarannya lebih buruk dicurigai bila nada
dilateralisasi ke telinga yang lebih baik.
Tuli konduktif mungkin disebabkan oleh banyak jenis penyakit maupun trauma.
Istilah tuli konduktif secara tak langsung beberapa jenis gangguan atau kekacauan
mekanisme penghantar bunyi. Dari segi fingsional, hal ini berarti bahwa bunyi tidak
dihantarkan dengan tepat ke teling dalam, tempat bunyi diubah dari tenaga mekanis ke
listrik. Pemeriksaan fisik biasanya akan menunjukan sebab tuli, jika ia di lateral
membrane timpani. Tes Garpu Tala negative(bunyi yang dihantarkan tulang lebih keras
dari pada bunyi yang dihantarkan udara) dan tes weber lateralisasi ke telinga yang
pendengarannya lebih buruk. Audiogram memperlihatkan perbedaan hantaran
udara(celah/gap udar tulang). Hantaran tulang selalu lebih baik dari pada hantaran udara.
Pasien bisa menderita tuli konduktif ringan antara 5 dan 30 dB atau parah sekitar 65 dB,
saat tekanan bunyi yang dihantarkan udara akan memvibrasi tengkorak dan merangsang
sel-sel rambut.(8)
PEMERIKSAAAN PENUNJANG
Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukan suatu tuli saraf nada tinggi,
bilateral dan simetris. Pada tahap awal terdapat penurunan yang tajam (slopnig) setelah
frekuensi 2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbiakusis jenis sensorik dan neural.
Kedua jenis presbaikusis ini paling sering ditemukan.
Garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolic dan mekanik lebih
mendatar, kemudian pada tahap berikutnya berangsur-angsur terjadi penurunan. Pada
semua jenis presbiakusis tahap lanjut juga terjadi penurunan pada frekuensi yang lebih
rendah.
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 14
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Pemeriksaan audiometri tutur/ bicara menunjukan adanya gangguan diskriminasi
bicara (speech discrimination), yaitu kemampuan pendengaran penderita dalam
membedakan macam-macam kata yang didengar. Pemeriksaan audiometri bicara
menunjukan adanya gangguan diskriminasi bicara dimana keadaan ini jelas terlihat pada
presbiakusis jenis neural dan koklear.(1,2,3)
Audiometric nada murni terutama kita gunakan untuk menentukan berapa besar
kekurangan pendengaran dan untuk menetapkan gambaran audiogramnya. Gambaran
audiogram dari pekek sensorineural yang disebabkan oleh presbiakusis ini bervariasi
tergantung kepada dimana kelainan itu terjadi. Tapi pada umumnya tidak ada gap antara
hantaran udara dan hantaran tulang, simetris dan gambaran audiogramnya dapat dibagi
atas 3 tipe: rata, landai atau agak landai, dan curam.
DIGNOSA BANDING
Ototoxic Drugs/ tuli akibat obat ototoksik
Penyakit Meneire
Otosklerosis.(2)
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
1. Vasodilator
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 15
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Seperti asam nikotinat dan derivatnya menyebabkan vasodilatasi perifer, dan
pemberian dosis tinggi dalam waktu yang lama menurunkan bloodlipid pada
orang hiperkolesterolemia. Efek terapeutik pada presbikusis disebabkan oleh
dilatasi koklear dan pembuluh darah di otak akibat aksi lipoproteinnolitik dari
obat tersebut. Contoh lain misalnya Ronicol dan Hydergin.
2. Obat lipoproteinolitik
Heparin i.v 250 mg setiap hari selama 8 hari. Kemajuan audiometric didapat pada
25 % penderita. Vertigo dan tinnitus menghilang pada 45 % penderita.
3. Vitamin
Vitamin B kompleks memberikan 43,5 % kemajuan dalam pendengaran. Vitamin
A banyak dicoba dengan hasil yang lebih memuaskan.(2)
REHABILITASI
Rehabilitasi sebagai upaya mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan
pemasangan alat Bantu dengar (hearing aid).(1)
Jenis alat bantu dengar :
1. Pocket aid
Alat bantu dengar jenis ini digunakan pada gangguan pendengaran sedang, berat
sampai sangat berat. Alat ini terdiri dari mikrofon, amplifier, sirkuit yang telah
dimodifikasi, dan tempat baterai dengan sebuah kotak yang dapat dijepitkan di
baju pemakai atau dimasukkan ke dalam saku atau kantong khusus. Sebuah kabel
akan membawa sinyal elektrik ke receiver yang diarahkan pada sepasang cetakan
telinga pemakai.Kekurangan alat bantu dengar jenis pocket ini jika dipakai oleh
bayi adalah bentuk atau ukuran receiver yang besar. Ketika dipasang untuk bayi,
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 16
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
receiver ini bentuknya lebih besar dibanding ukuran telinga bayi sehingga bisa
menyebabkan iritasi atau luka pada daun telinga.
2. Jenis Behind The Ear (BTE)
Alat bantu dengar jenis ini dapat digunakan pada pasien dengan gangguan
pendengaran ringan sampai sangat parah. Masalah-masalah yang dijumpai pada
alat bantu dengar jenis pocket, seperti suara bising akibat gesekan baju tidak akan
ditemukan pada alat bantu dengar jenis BTE ini. Hal ini disebabkan semua bagian
alat diletakkan di kepala, termasuk receiver, mikrofon dan amplifier. Alat bantu
dengar ini ada yang memiliki amplifikasi yang cukup besar. Bentuknya mengikuti
lekukan daun telinga bagian belakang dengan posisi mikrofon ke arah depan.
Pemasangan alat bantu dengar jenis belakang telinga ini terkadang masih
mengalami kendala pada bayi. Hal ini dikarenakan ukuran alat bantu dengar yang
masih terlalu besar dan berat jika dipasangkan pada daun telinga bayi. Akan
tetapi, teknologi terbaru saat ini telah menciptakan alat bantu dengar model
belakang telinga dengan desain yang cocok untuk bayi, terutama di bagian ear
hooknya.
3. Custom Made
Untuk jenis custom made ini terdiri dari 3 model alat bantu dengar, yaitu in the
ear, in the canal dan completely in the canal. Secara umum, keuntungan
menggunakan alat bantu dengar model ini yaitu secara kosmetik tidak mencolok
dan mikrofon lebih tersembunyi sehingga menghasilkan suara yang lebih alamiah.
Sedangkan kekurangannya yaitu jarak mikrofon dan receiver yang berdekatan
menyebabkan alat mudah mengalami feedback lebih besar, tidak semua orang
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 17
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
dapat memakai alat bantu dengar model custom made ini karena tergantung dari
derajat gangguan pendengarannya, karena bentuknya yang kecil maka lebih sulit
dalam mengoperasionalkan, mudah hilang, receiver mudah terkena kotoran
telinga, baterai yang kecil.
a. In The Ear (ITE)
Dilihat dari ukurannya, ABD jenis ini punya ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan BTE. Alat bantu dengar ini diletakkan pada konka daun
telinga. Biasanya digunakan oleh penderita gangguan pendengaran dengan derajat
ringan sampai sedang.
b. In The Canal (ITC)
Pemakaian ABD ini dipakai pada penderita gangguan dengar derajat sedang.
Pemasangan alat ini diletakkan pada liang telinga lebih dalam. Oleh karena itu,
biasanya akan mengalami kesulitan pemasangan jika liang telinga pemakai terlalu
kecil. Hal ini berbeda dengan alat bantu dengar bentuk ITE yang diletakkan tidak
terlalu dalam ke liang telinga.
c. Completely In The Canal (CIC)
Alat bantu dengar paling kecil ini di letakkan di dalam liang telinga, karena
ukurannya paling kecil, maka dalam proses pengeluarannya dibutuhkan tali
penarik. Alat bantu dengar ini didesain untuk gangguan pendengaran ringan
sampai ke sedang.
4. Hantaran tulang (Bone Conduction Aid)
Alat bantu dengar jenis ini digunakan untuk pasien dengan gangguan pendengaran
konduktif dan memiliki masalah otologi, misalnya masalah otitis media dan
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 18
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
kelainan telinga luar. Saat ini juga tersedia bone conduction aid yang berbentuk
kacamata, sehingga bisa digunakan bersamaan jika pemakai memiliki masalah
visual karena pemakai hanya perlu mengganti ukuran lensanya saja yang sesuai.
5. Middle Ear Implant
Sedangkan Alat Bantu Dengar jenis fully implantable atau middle ear implant
adalah alat bantu dengar yang sama sekali tidak terlihat, mengubah bunyi menjadi
gerak mekanik yang langsung menstimulasi tulang-tulang pendengaran dengan
kualitas bunyi yang sangat baik dan digunakan khusus dewasa. Alat bantu dengar
ini terdiri dari tiga komponen, yaitu prosesor audio eksternal yang mengirim suara
melewati kulit, implant receiver yang kemudian mengirim sinyal elektrik dan
sebuah transducer yang dipasang di tulang pendengaran. Keuntungan alat bantu
dengar jenis ini adalah meningkatkan kejelasan suara, mengurangi feedback, dan
mengeliminasi adanya efek oklusi.
Implant alat Bantu dengar (Implantable Hearing Devices)
Implant alat bantu dengar / Implantable Hearing Devices (IHD) adalah suatu alat
Bantu dengar yang system panguat suara dan system penghantar gelombang suaranya
ditanam di dalam telinga. Dapat digunakan bagi penderita yang mengalami gangguan
pendengaran ringan hingga berat. Keuntungan pemakaian IHD dibandingkan alat bantu
dengar konvensional, suara yang dihasilkan lebih natural, lebih jernih (tanpa melalui
hambatan), penggunaan baterai lebih lama (dapat diganti dalam kurun waktu 5 tahun
sekali), pengaturan volume dapat diatur dengan menggunakan remote control.
Beberapa jenis IHD :
1. Implan koklea (Cochlea Implant)
Implant koklea adalah suatu alat elektronik kecil yang ditanam sebagai pengganti
koklea dan berfungsi menyediakan suara bagi para penderita yang mengalami kehilangan
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 19
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
pendengaran. Alat ini satu bagian di letakkan dibelakang telinga, sedang bagian lain
ditanam dibawah kulit, teridir dari:
a. Mikrofon yang berfungsi menampung suara dari luar.
b. Speech Processor berfungsi memilah suara yang ditampung oleh mikrofon.
c. Transmiter dan Receiver / stimulator berfungsi menerima suara dari speech processor
dan mengubahnya menjadi gelombang elektrik.
d. Electrode array (kumparan elektroda) yang berfungsi mengumpulkan gelombang suara
dari stimulator dan mengirimkannya ke bagian lain dari saraf pendengaran.
Implant koklea tidak dapat mengembalikan pendengaran secara normal, tetapi
dapat mewakili suara – suara dari luar sehingga pasien mampu mengerti suara
peracakapan.
Indikasi
Tidak semua penderita dengan pendengaran dapat dilakukan pemasangan implant
koklea. Ahli audiologi akan memberikan beberapa criteria diantaranya, penderita yang
mengalamai gangguan pendengaran yang berat pada ke dua telinganya. Gangguan
pendengaran yang berat ditandai dengan ketidak mampuan untuk mendengar suara 90 dB
atau lebih pada frekuensi 500, 1000 dan 2000 Hz. Hal yang kedua, penderita diharapkan
mampu memperbaiki keomunikasi minimal 30% setelah pemasangan implant koklea.
Yang ketiga usia penderita minimal 1 tahun atau lebih dengan gangguan pendengaran
sensorineural pada ke dua telinga.
Cara kerja
Cara kerja implant koklea berbeda dengan alat Bantu dengar lainnya. Implant
koklea berfungsi melakukan bypass di daerah telinga yang mengalami kerusakan dan
mengirimkan seluruh signalnya ke otak melalui saraf – saraf pendengaan. Implus suara
diterima melalui mikrofon, diteruskan ke speech processor yang menyeleksi informasi
suara yang sesuai menjadi kode suara. Kode suara disampaikan ke transmitter. Kode
suara dipancarkan melalui kabel dan menembus kulit menuju receiver atau stimulator.
Kode suara berubah menjadi sinyal listrik dan diteruskan menuju elektroda – elektroda
yang sesuai di dalam koklea yang merangsang serabut – serabut saraf. Saraf pendengaran
meneruskan ke otak dan menterjemahkan informasi ini sebagai suara. Suara yang
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 20
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
dihasilkan oleh pendengaran normal berbeda dengan yang dihasilkan oleh implant
koklea, namun penderita diminta untuk dapat belajar dan beradaptasi sehingga dicapai
kemunikasi yang lebih baik.
2. Auditory Brainstem Implants
Auditory brainsten implants (ABIs) dirancang bagi penderita neurofibromatis
dimana tumor menekan nervus VII dan VIII sehingga penderita kehilangan
pendengarannya. Alat ABIs ditanam setelah tunor diangkat kenudian ditanam di lateral
dati ventrikel empat berdekatan dengan nucleus koklea tanpa melalui koklea dan
N.koklearis berfungsi menggantikan koklea dan saraf – saraf pendengaran.
Indikasi
Pada awalnya ABIs dilakukan pada penderita yang berusia diatas 12 tahun,
mengalami neurofibromatosis tipe 2, terdapat tumor vestibular schawannoma bilateral.
Operasi pemasangan dilakukan setelah pengangkatan tumor, penderita pada kondisi
medis dan psikologis yang stabil (karena setelah operasi selessi biasanya dilanjutkan
dengan pemberian radioterapi). Akhir – akhir ini ABIs dikerjakan juga pada pendertia
dengan trauma N koklearis bilateral dan anak dengan malfungsi N koklearis karena
adanya melformasi meatus akustikus internus (atresia) yang menyebabkan apliasi dari N
koklearis shohet melaporkan sebanyak 16 penderita yang dilakukan ABIs menunjukkan
perbaikan terutama kemampuan Lip – reading dan hanya sedikit yang dapat mencapai tes
diskrimainasi kata open – set bagaimanapun suara yang diterima penderita denga ABIs
akan membantu komunikasi dan kualitas hidup.
Cara kerja
Alat ABIs terdiri dari 3 bagian receiver / stimulator, speech processor dan
mikrofon atau headset. Receiver / stimulator diletakkan di belakang telinga. Kabel dari
receiver / stimulator tersambung langsung pada elektroda yang ditanam di brainstem.
Speech processor dan mikrofon akan menampung suara dan mengubahnya menjadi
implus listrik serta mengirimkannya melalui kabel ke elektroda yang ditanam di
brainstem.
3. Alat bantu dengar telinga tengah / Impalntable Middle Ear Devices
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 21
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Alat Bantu dengar telinga tengah / Implantable Middle Ear Deveices ditanam
melekat pada tulang – tulang pendengaran, dan berfungsi untuk menggetarkan tulang –
tulang pemdengaran.
Indikasi
Alat Bantu dengar ini dapat digunakan pada penderita denga gangguan
pendengaran tuli sensoneural derajat sedang hingga berat.
Cara kerja
Prinsip kerja implant telinga tengah / implantable middle ear devices ini
merangsang kerja tulang – tulang pendengaran secara langsung dengan menggunakan
gelombang elektromahnetik untuk meningkatkan gataran pada ke tiga tulang
pendengaran yaitu maleus, inkus, stapes. Beberapa jenis implant telinga tengah yang
sering dijumpai diantaranya:
a. Vibrant sounbrige device
Alat ini terdiri dari processor, amplifier dan vibrating ossicular prosthesis
(kumparan yang menghasilkan gelombang megnetik). Suara yang masuk ke mikrofon
yagn terletak di belakan telinga (postauricular) akan diteruskan ke vibrating ossicular
prosthesis untuk mengetrkan tulang pendengaran.
b. Middle Ear Transducer
Alat ini diletakkan menyatu dengan badan inkus, dimana fungsi dari tranducer ini
menterjamahkan gelombang listrik menjadi gerak mekanik dengan cara merangsang
osikel.
c. Sooundtec direct system
Alat ini diletakkan melingkari leher dari stapes sejauh ± 2 mm dari letak
membrane timpani. Berfungsi sebagai mahnet yang menggetarkan osikel. Gelombang
elektromahnetik dihasilkan di luar liang telinga, kualitas gelombang yang dihasilkan jauh
lebih aik dari pada gelombang yang dihasilakan pada alat Bantu dengar konensional.
4. Bone Anchored Hearing Aid
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 22
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) merupakan suatu alat bantu dengar yang
ditanam perkutaneus di daerah belakang telinga.
Indikasi
BAHA merupakan pengenbangan alat Bantu dengar hantaran tulang (Bone
Conduction Hearing Aid konensional), Bone Conduction Hearing Aid ini sering
digunakan beberapa tahun lalu saat infeksi telinga tengah masih sering terjadi dan
kesulitan untuk melakukan terapi medis maupun operasi, juga pada penderita atresia
liang telinga luar/meatus acusticus axternus. BAHA digunakan untuk penderita dengan
tuli konduksi (dimana alat Bantu dengar lainnya tidak sesuai digunakan karena infeksi
kronik, atresis mae, kelainan congenital telinga luar). Akhir – akhir ini BAHA juga
digunakan pada penderita denga tuli sensorineural unilateral total (single sided deafness)
dimana hasilnya menunjukkan lebih efektif dari pada Contralateral Routing Of Signal
Hearing Aid / CROS. Penampilan yang kurang bagus dan factor estetis juga merupakan
pertimbangan menggunakan BAHA daripada CROS HA. BAHA yang ditanam pada sisi
yang tuli akan meneruskan gelombang suara melalui hantaran tulang ke koklea
kontralateral.
Keuntungan penderita dengan tuli konduksi yang menggunakan BAHA dapat
mendengar tanpa efek oklusi atau iritasi mae, sedangkan penderita dengan tuli
sensorineural total dapat mendengar pada sisi yang tuli dan dapat menentukan lokasi
suara.
BAHA terdiri dari 2 bagian, bagian titanium ditanam di kepala dibelakang aurikel sedang
mikrofon diletakkan disebelah luar dengan posisi tetap melekat ke bagian titanium. Suara
yang ditangkap melalui mikrofon akan diteruskan sebagai sinyal gelombang melalui
telinga, getaran ini akan dilanjutkan langsung ke telinga dalam tanpa melalui telinga luar
maupun telinga tengah. Tulang kepala adalah penghantar vibrasi bunyi yang ideal
langsung ke koklea pada kedua sisi.
PROGNOSIS
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 23
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
Ada 2 bentuk presbiakusis yang berbeda dalam prognosisnya:
1. Slowly increasing deafness. Ini yang lebih sering, jarang sampai terjadi tuli total
atau tuli yang berat.
2. Apoplectiform increase. Ketulian ini sangat mendadak dan sangat berat. Sebabnya
diperkirakan perdarahan atau trombosis.(2)
BAB IV
KESIMPULAN
Presbiakusis adalah tuli saraf sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi
mulai usia 65 tahun, simetris kiri dan kanan. Umumnya diketahui bahwa presbiakusis
merupakan akibat proses degenerasi. Diduga kejadian presbiakusis mempunyai hubungan
dengan faktor-faktor herediter, pola makanan, metabolisme, arterosklerosis, infeksi,
bising, gaya hidup atau bersifat multifaktor. Berdasarkan perubahan patologik,
presbiakusis digolongkan menjadi 4 jenis yaitu: sensorik presbikusis, neural presbikusis,
metabolic(strial persbycusis), dan mekanik(cochlear presbikusis).
Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan-
lahan dan progresif. Diagnosa ditegakan dengan anamnese, pemerisaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Penatalaksaannya adalah berupa pengobatan dengan vasodilator,
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 24
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
obat lipoprotenolitik, vitamin dan rehabilitasi sebagai upaya mengembalikan fungsi
pendengaran dilakukan dengan pemasangan alat Bantu dengar (hearing aid).
DAFTAR RUJUKAN
1. Shah B, Aboet A. Pendengaran Pada Usia senja. Dalam : Majalah Cermin Dunia
Kedokteran Jakarta. No.48,1988: hal 6-8
2. Wiyadi MS. Pendengaran Pada Usia Lanjut ( Presbiakusis ). Dalam Majalah
Cermin Dunia Kedokteran Jakarta. No.35,1984 : hal :53-56
3. Suwento R, Hendarmin H. Gangguan Pendengaran Pada Geriatri. Dalam : Buku
Ajar Ilmu Kesehatan FKUI. Balai Penerbit FKUI.Jakarta 2007. Hal 43-45
4. Liston SL,Duvall A J. Embriologi Anatomi Dan Fisiologi Telinga.Dalam : BOIES
Buku Ajar Penyakit THT.EGC.Jakarta 1997. Hal 27-38
5. Soetirto Indro,Hendarmin H. Gangguan Pendengaran ( Tuli ). Dalam : Buku Ajar
Ilmu Kesehatan FKUI.Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2007. Hal 10-16
6. Anonym. Anatomi fisiologi telinga Available at :
http://nursecerdas.wordpress.com/2009/02/05/217/
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 25
Desember 2011 [PRESBIAKUSIS]
7. Anonym.Ilmu Penyakit dan Anatomi Fisiologi THT. Available at :
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/14/ilmu-penyakit-anatomi-
fisiologi-tht-telinga-hidung-tenggorokan/
8. Anonym. Presbycusis. Available at :
http://emedicine.medscape.com/article/855989-overview
9. Anonym. Alat Bantu dengar.Available at : www.hearingaidcentral.com
10. Anonym. Alat Bantu dengar.Available at :
http://anekababyshop.blogspot.com/2011/05/implan-alat-bantu-dengar-
implantable.html
Ulfia reifi(0610070100164)Universitas Baiturrahmah Page 26