Praktikum 4 Ekologi Manusia

Post on 24-Jan-2016

52 views 0 download

description

Ekologi Manusia

Transcript of Praktikum 4 Ekologi Manusia

Ekosistem dan Sistem Sosial Sebagai Sistem Adaptasi

yang Kompleks

KELOMPOK 51. Ahmad Hisbullah A I14144001

2. Celline Pangesti I141440063. Dyah Putri A I14144009

4. Putri Ingga L I141440265. Ricter Pangestika I14144027

Ekosistem Dan Sistem Sosial adalah Sistem Adaptasi Kompleks

(Kompleks)memiliki banyak bagian dan

banyak hubunganantara bagian-bagian

(Adaptasi)struktur umpan balik yang memberikan kemampuan

untuk menyesuaikan diri pada lingkungan yang berubah-ubah

Bagaimana memahami interaksi manusia dengan ekosistem saat

sistem sosial dan ekosistem yang begitu sangat kompleks?

Ciri-ciri dan prilaku yang muncul dari sistem adaptasi kompleks yang teratur

Sifat yang Muncul

• Organisasi dirinya sendiri

• Stabilitas domain

• Siklus sistem kompleks

Tiga Contoh Signifikan Dari Sifat Yang Muncul

Organisasi hirarki dan sifat yang muncul

sel

Organisme

Populasi

Ekosistem

Emergent Properties of Social System

Emergent properties dalam sistem sosial manusia sangat penting bagi ekologi manusia karena hal ini yang membentuk interaksi manusia dengan lingkungannya.

Contoh Emergent properties yaitu penyampaian informasi yang salah dari satu orang ke orang lain dalam satu grup melalui jaringan sosial seperti telepon.

Informasi yang beredar tidak seperti yang berasal dari sumber informan awal.

Birokrasi merupakan contoh emergent properties dalam sistem sosial manusia

TAHUN 1950 - 1960

Beberapa pakar ekologi mencoba untuk mengingatkan masyarakat mengenai bahaya yang akan datang dari ledakan

populasi manusia dan kerusakan lingkungan.

Kebanyakan masyarakat tidak

percaya

Namun, setelah bencana alam terjadi masyarakat baru

mempercayainya

Ekosistem dapat mengatur segala bagian yang berbeda didalamnya sehingga dapat bekerjasama dengan baik sebagai suatu sistem sosial atau yang disebut juga dengan rantai makanan.

SELF - ORGANIZATION

Self-organization of biological communities

• Inti organisasi ekosistem adalah ekosistem komunitas biologi yang meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme yang hidup didalamnya.

• Tempat terjadinya seleksi alam dan terbentuk rantai makanan dan

• Jika ada spesies baru yang datang dalam ekosistem tersebut maka ia harus bertahan dan membentuk sebuah populasi agar dapat bertahan hidup.

1. Mampu beradaptasi dengan lingkungan fisik disekitarnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

2. Tempat baru ini mampu menyediakan makanan dan air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman / hewan disekitarnya. Contohnya, untuk tanaman maka harus terdapat air dan mineral yang cukup dalam tanah dan juga cukup sinar matahari. Sedangkan untuk hewan, makanan dapat berasal dari hewan / tanaman yang dapat mereka makan. Spesies baru tidak akan bertahan hidup jika terlalu banyak pesaing dalam mencari makan

3. Spesies baru harus dapat menghindari serangan dari hewan predator yang sudah ada sebelumnya di wilayah tersebut.

3 ATURAN DALAM KOMUNITAS MASYARAKAT YANG MENENTUKAN SPESIES BARU DAPAT BERTAHAN HIDUP

Dari rantai makanan yang sederhana dapat berkembang menjadi lebih kompleks jika terjadi migrasi spesies baru dan membentuk komunitas biologis yang terorganisir sebagai jaring pangan, seperti pada gambar 1.

Manusia

Domba

Rumput

Rumput liar

Tikus

Kucing

Kutu

Konsumen

Produsen

Gambar 1 Komunitas biologi yang terorganisir menjadi jaring makanan

Relung ekologi merupakan cara spesies mencari makan dan ditentukan oleh kondisi fisik seperti siklus tahunan, suhu dan kelembaban.

Beberapa tumbuhan dan hewan tidak dapat bertahan pada ekosistem yang baru karena tidak cocok dengan komunitas biologi.

Hal ini terjadi karena adanya predator dan pesaing dalam mencari mangsa.

Komunitas biologi terbentuk dari kumpulan proses yang sebagian berkaitan dengan kesempatan, yang tergantung pada spesies apa dan kapan mereka sampai di tempat yang baru.

Namun, unsur kesempatan dalam pembentukan komunitas tidak berarti bahwa setiap kombinasi tumbuhan dan hewan dapat terbentuk, karena kecocokan dibutuhkan untuk membentuk jaring pangan yang fungsional.

Self-organization dari Sistem Sosial

Proses pembentukan ekosistem dan sistem sosial mirip dengan evolusi biologis, yaitu berdasarkan konsep mutasi.

Mutasi atau perubahan kebudayaan merupakan ide baru, dan akan bertahan jika sesuai dengan budaya yang ada dan terbukti bermanfaat.

Evolusi budaya manusia dapat terjadi lebih cepat dibanding evolusi biologis karena evolusi budaya tidak terjadi secara acak seperti pada mutasi biologis.

Mutasi budaya merupakan pengembangan ide-ide baru untuk memecahkan masalah, sehingga mutasi budaya sering sesuai dengan budaya yang ada dan berfungsi dengan baik untuk bertahan dan menjadi bagian dari kebudayaan.

Stabilitas Domain

Ekosistem & Sistem Sosial

Umpan Positif Umpan Negatif

'Switching' adalah keadaan yang muncul saat terjadinya proses adaptif kompleks sistem yaitu

ekosistem dan sistem sosial

Diagram menunjukkan perubahan keadaan tubuh dari hidup hingga mati

Tahapan tersebut akan berubah ketika seseorang itu sakit ataupun terluka

Sumbu X mempresentasikan status keadaan tubuh

Letak bola menunjukkan keadaan tubuh di perode waktu tertentu dan pergerakannya menandakan perubahan keadaan tubuh

Pergerakan bola menurun menandakan mekanisme homeostasis yang dilakukan untuk menjaga tubuh tetap di status sehat

Bola dapat mundur dan maju secara acak dan menunjukkan tubuh dapat berubah responnya namun bola akan lebih sering di dasar

Gambar A

Saat faktor eksternal membuat tubuh luka atau sakit maka akan memasuki status tubuh yang tidak sehat (not healthy state).

Tubuh akan mencoba menghilangkan dan memperbaiki luka agar berubah menjadi sehat kembali seperti gambar A

Meskipun tubuh dalam keadaan sehat ataupun sakit namun akan tetap berada pada domain stabilitas “alive”

Gambar B

Keadaan luka atau sakit yang parah akan sangat merubah tubuh dan akan mendorong bola menuruni puncak kurva dari tahap “alive” ke tahap “dead” dan akan terjadi penurunan fungsi pada tubuh

Suhu tubuh menurun, otot kaku dan ratusan proses internal akan berhenti

Tidak ada kekuatan alami yang akan membuat kembali pada tahap “alive”

Gambar C

Gambar D

Perubahan pada tubuh dapat bersumber dari proses alami seperti penuaan

Bentuk puncak berubah sehingga dasar berpindah lebih dekat kepada perbatasan antara “alive” dan “dead”

Mekanisme homeostasis melemah, puncak pun melandai dan gangguan lebih mudah mendorong bola ke domain “dead”

Terkadang terjadi fluktuasi. Umpan balik negatif akan menjaga kestabilan domain antar budaya, politik dan sistem ekonomi ketika evolusi kebudayaan merubah secara konstan bentuk domain.

Sistem sosial adalah segala sesuatu tentang sosial dan berhubungan dengan kebudayaan di tempat dan waktu tertentu, pengetahuan, teknologi, persepsi, dan nilai.

Ecosystem state adalah gabungan dari setiap bagian dari sebuah ekosistem yang menggambarkan jumlah populasi tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, kandungan air, tanah dan setiap struktur yang dibangun manusia.

Gangguan eksternal → peristiwa traumatik, seperti angin topan, kebakaran dan pengenalan binatang

eksotis / tanaman seperti eceng gondok akan mengubah

ekosistem

Siklus Sistem Yang Kompleks

Ekosistem dan sistem sosial berubah dengan dua cara:1. Perubahan secara progresif karena

proses internal (komunitas biologis dan evolusi budaya).

2. Perubahan secara tiba-tiba karena faktor eksternal.

Siklus Sistem Yang Kompleks

Pertumbuhan : Waktu ekspansi dan meningkatkan kompleksitas.

Keseimbangan : Waktu stabilitas. Sistem ini telah mencapai tingkat kerumitan yang tinggi. Sistem ini kurang fleksibilitas sehingga rentan terhadap gangguan eksternal.

Pembubaran :Ketika sistem hancur oleh gangguan eksternal.

Reorganisasi:Pemulihan sistem yang telah hancur kembali.

Populasi juga menerapkan siklus sistem yang kompleks, sebagai contoh manusia biasanya akan menata dan pindah ke tempat yang baru jika populasi mereka melampaui daya dukung lokal.

Ekosistem juga memiliki siklus sistem yang kompleks. Contoh : sebuah pulau mengalami kebakaran hutan yang menjadi sumber kehidupan biologis sebelumnya. Untuk pertumbuhan selanjutnya maka dilakukan reorganisasi dari rumput ataupun tanaman dan hewan yang baru datang. Kemudian pertumbuhan terus meningkat sehingga melampaui batas kapasitas maka sulit untuk spesies baru untuk bertahan hidup. Akan tetapi masyarakat akan tetap bertahan dalam keseimbangan sampai adanya gangguan baru yang dapat menyebabkan perubahan yang dramatis (pembubaran).

Sistem Sosial memiliki siklus sistem yang kompleks berdasarkan skala dari sebagian kecil masyarakat hingga seluruh bangsa. Jangka waktu siklus dapat bervariasi dari beberapa bulan sampai tahun atau berabad-abad. Periode sejarah bangsa memberikan contoh siklus jangka panjang.

Kebijakan merupakan salah satu contoh yang dapat berubah secara dramatis selama siklus sistem sosial.

Pada tahap keseimbangan, Kebijakan dikembangkan dengan baik. Tahap pembubaran, orang akan mempertanyakan kebijakan yang ada dan akan menolak kebijakan yang tidak memadai. Tahap reorganisasi merumuskan kebijakan baru, bahkan kerangka baru yang radikal. Kemudian Rincian kebijakan baru bekerja dan diisi selama pertumbuhan

Masyarakat dikatakan efektif apabila :

1. memiliki kemampuan untuk berfungsi dengan baik selama empat tahap siklus sistem yang kompleks.

2. siap menangani berbagai kondisi yang sangat berbeda yang akan datang dengan tahap berikutnya.

3. memiliki kapasitas untuk tumbuh ketika ada kesempatan dan berfungsi berkelanjutan ketika pertumbuhan tidak memungkinkan lagi.

4. Memiliki kemampuan bergerak cepat untuk melakukan reorganisasi dan pertumbuhan baru.

KERUSAKAN EKOSISTEM TANAHAkibat Penebangan Hutan, 2.100 Mata Air Mengering

Kelangkaan bahan bakar minyak tanah yang melanda di berbagai lokasi pada waktu-waktu tertentu, seperti yang dialami oleh penduduk di berbagai daerah di Banyumas, Jawa Tengah, dikhawatirkan dapat berdampak pada perilaku masyarakat pedesaan dalam menggunakan kayu bakar dan menebang pohon tanaman pohon. Jika hal ini terjadi, kerusakan sumber air (mata air) dikhawatirkan akan semakin serius.

Di Banyumas saat ini tinggal 900 mata air, padahal tahun 2001 masih tercatat 3.000 mata air. Setiap tahun rata-rata sekitar 300 mata air mati akibat penebangan terprogram (hutan produksi) maupun penebangan tanaman keras milik penduduk (menurut Wisnu Hermawanto, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Banyumas, Kamis 25/8).

Akan tetapi, sebagai akibat dari adanya berbagai tekanan kebutuhan hidup dan perkembangan jumlah penduduk, perlindungan terhadap kelestarian sumber mata air dan tanaman pohon atau hutan rakyat semakin berat. Di lain pihak, penduduk yang di lahannya terdapat sumber air tidak pernah memperoleh kompensasi sebagai ganti atas kesediaannya untuk tidak menebangi pohonnya.

Kesulitan penduduk memperoleh minyak tanah berdampak pada peningkatan penggunaan kayu bakar. Penduduk di daerah pedesaan yang jauh dari pangkalan minyak tanah memilih menebang pohon untuk kayu bakar. Satu ikat kayu bakar ukuran sedang sekarang harganya dapat mencapai Rp 7.000. Diperkirakan setiap hari sekitar 1.500 pohon milik penduduk di Banyumas ditebang untuk dijadikan kayu bakar sebagai pengganti minyak tanah.

(Sumber: Kompas, Jumat, 26 Agustus 2005)

TERIMA KASIH