PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)

Post on 19-Jan-2017

1.799 views 12 download

Transcript of PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)

Kelompok 3

1. Dinik Trisiani S. M (4001414001)2. Rosa Damayanti (4001414009) 3. Paryuni (4001414018)

LISTRIK MAGNET 1

• Menentukan secara empiris tentang orientasi medan magnet di sekitar kawat lurus berarus.

• Menentukan secara empiris tentang orientasi medan magnet di sekitar kawat melingkar berarus.

• Mengamati orientasi medan magnet di sekitar solenoida.

Tujuan

Alat dan Bahan

• Jarum kompas kecil• Kawat / kabel berbentuk lurus• Kawat / kabel berbentuk melingkar• Solenoida• Sumber arus• Hambatan geser• Amperemeter

Menghubungkan arus pada kawat lurus dengan arah

vertikal

Dengan menggunaan jarum kompas, mengamati orientasi medan magnet di sekitar arus

tersebut (arah dan kuat /lemah medan magnet), jika jarak kompas dengan kawat

berarus divariasi.

Melakukan percobaan 2 denan beberapa variasi arus

Melakukan percobaan 2-3 jika kawat yang dialiri arus

divariasi bentuknya yaitu bentuk lingkaran

Melakukan percobaan 2-3 untuk solenoida dengan jumlah lilitan kumparan

tertentu.

Cara Kerja

Data Pengamatan

2.Kawat Melingkar Berarus

3.Selenoida

PEMBAHASAN

• Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui orientasi medan magnet disekitar kawat berarus

1. Kawat Lurus Beraruspercobaan ini menggunakan kawat lurus berarus dengan beberapa variasi arus dan jarak. Variasi jarak sebanyak 4 kali, yaitu 1 cm, 2cm, 3 cm dan 4 cm dengan arus tetap yaitu 2 A. Setelah dihubungkn dengan sumber arus maka jarum kompas mengalami penyimpangan. Penyimpangan yang paling besar terjadi pada jarak yang dekat.

• Sedangkan variasi arus yang digunakan adalah 0,5 A ; 1 A ; 1,5 A ; dan 2 A dengan jarak yang tetap yaitu 1 cm. Simpangan terbesar pada jarak 1 cm.

• Semakin besar jaraknya maka semakin kecil simpangan jarum kompas yang berarti semakin kecil medan magnetnya.

Rumus : B = μo i 2μr

Pada kawat lurus berarus baik variasi jarak maupun variasi arus penyimpangan jarum kompas dari jarum kompas 1,2,3,4 menunjukkan ke-4 jarum kompas membentuk pola melingkar searah jarum jam.

Kesalahan yang terjadi pada percobaan ini disebabkan karena beberapa hal :

1. Kurang teliti dan cermat saat kawat lurus dialiri sumber arus.

2. Kesalahan paralaks mata yang kurang teliti melihat perubahan yang terjadi.

2. Kawat Melingkar Berarus• Pada percobaan kedua kami menggunakan kawat

melingkar berarus, dalam percobaan yang telah dilakukan digunakan beberapa variasi yaitu variasi jarak dan variasi arus. Langkah pertama yaitu menghubungkan arus pada kawat melingkar dengan arah vertikal. Dengan menggunakan 4 jarum kompas, kami mengamati orientasi medan magnet di sekitar kawat tersebut. Lalu kami mencatat orientasi arah jarum kompas sebelum dialiri sumber arus. Selanjutnya kami menggunakan variasi jarak sebanyak 4 kali dengan jarak 1 cm, 2 cm, 3 cm, dan terakhir 4 cm. Dan dihubungkan dengan sumber arus maka jarum kompas mengalami penyimpangan dengan menggunakan arus tetap yaitu 2 A.

Sedangkan pada variasi arus kami menggunakan arus sebesar 1 A, 1.5 A, 2 A, 2.5 A dengan jarak tetap yaitu 1 cm. Setelah dihubungkan dengan sumber arus maka jarum kompas mengalami penyimpangan. Prinsipnya sama dengan kawat lurus berarus variasi jarak dan arus pada kawat melingkar juga berpengaruh pada simpangan jarum kompas yang merupakan indikator arah medan magnet.

Pada saat percobaan variasi jarak, penyimpangan terbesar pada jarak 1 cm, sedangkan saat percobaan variasi arus penyimpangan jarum kompas pada kuat arus sebesar 2.5 A.

Besarnya medan magnet yang terjadi pada kawat melingkar berarus yang diindikasikan oleh jarum kompas sebanding dengan kuat arus dan berbanding terbalik dengan arahnya, sesuai dengan rumus B = μo i

2μrPada kawat melingkar berarus arah aliran arus yang terjadi yaitu ke atas dan kemudian mengalir ke bawah. Pada kompas posisi pertama dan ketiga mempunyai arah dan besar yang sama. Begitu pula pada kompas yang diletakkan pada posisi kedua dan keempat juga mempunyai arah dan besar yang sama. Dan arah simpangannya pun memenuhi aturan tangan kanan. Sedangkan arus yang mengalir pada kawat yang terletak pada posisi kompas dua dan empat keluar bidang gambar sehingga arah simpangan magnetnya ke arah kiri.

Ketika kita melakukan percobaan variasi jarak dengan arus yang sama yaitu 2 A data yang diperoleh tidak sesuai dengan teori. Hal ini dikarenakan beberapa faktor kesalahan diantaranya:a. Keadaan amperemeter yang tidak stabil angkanya

ketika dihidupkan kemudian dimatikan.b. Kurang cermat dan teliti dalam melihat perubahan

jarum kompas sebelum maupun setelah dialiri arus listrik.

c. Kurang tepat dalam mengukur hambatan gesernya.

• Jadi dapat disimpulkan bahwa percobaan yang kedua ini saat melakukan variasi arus menghasilkan data yang sesuai dengan teori yang ada sedangkan saat melakukan variasi jarak memperoleh data yang tidak sesuai dengan teori karena beberapa faktor kesalahan.

3. Solenoida• Pada percobaan ketiga menggunakan

solenoida, kami menggunakan variasi jarak dan arus. Langkah pertama yaitu menghubungkan arus pada solenoida dengan arah vertikal. Dengan menggunakan jarum kompas, kami mengamati orientasi medan magnet di sekitar arus tersebut. Lalu kami mencatat orientasi arah jarum kompas sebelum dialiri sumber arus. Selanjutnya kami melakukan variasi jarak hanya 2 kali saja karena ketika praktikum kami mengalami kekurangan waktu. Jarak yang kami gunakan yaitu 1 cm dan 2 cm.

• Sedangkan variasi arus yang kami gunakan yaitu 1.5 A dan 2 A dengan jarak tetap yaitu 1 cm. Pada variasi jarak, arus tetap yang digunakan yaitu 2 A.

• Pada saat melakukan variasi jarak simpangan jarum kompas terbesar pada jarak 1 cm dan terkecil jarak 2 cm. Sedangkan ketika melakukan variasi arus simpangan terbesar pada arus 1.5 A. Seharusnya simpangan terbesar pada arus 2 A. Hal ini disebabkan karena beberapa kesalahan yang kami lakukan ketika melakukan percobaan.

Kompas 2 dan 4 dipengaruhi oleh arah arus vertikal sedangkan kompas 1 dan 3 dipengaruhi oleh arah arus horizontal.Solenoida berlaku seperti magnet: salah satu ujung dapat dianggap kutub utara dan ujung yang lainnya sebagai kutub selatan, bergantung pada arah arus di loop-loop tersebut (menggunakan kaidah tangan kanan). Karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara solenoida berada di ujung kanan. Dalam melakukan percobaan, kemungkinan terdapat beberapa kesalahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Kesalahan dalam menentukan kecepatan arus menggunakan hambatan geser.

2. Kesalahan dalam menentukan dan menggambarkan arah simpangan jarum kompas.

3. Amperemeter yang digunakan sudah dalam keadaan hampir rusak.

4. Ada getaran yang dapat mempengaruhi penyimapangan jarum kompas.

5. Terburu-buru oleh waktu sehingga kurang teliti dalam mengamati perubahan arah jarum kompas.

Kesimpulan1. Suatu kawat apabila dialiri arus listrik, maka di sekitar kawat

tersebut akan timbul medan magnetik.2. Kaidah tangan kanan sesuai orientasi medan magnet pada

kawat lurus berarus, kawat melingkar berarus, dan solenoida berarus.

3. Besarnya penyimpangan jarum kompas dari arah normal besarnya medan magnet.

4. Semakin besar arus yang digunakan maka penyimpangan jarum kompas juga akan semakin besar dari keadaan normal.

5. Besarnya medan magnet (B) sebanding lurus dengan kuat arus (I) dan berbanding terbalik dengan jarak (r). Semakin besar jarak (r), semakin kecil penyimpangan jarum kompasnya.

Saran

1. Sebelum praktikum, sebaiknya memeriksa seluruh alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Menguasai materi sebelum melakukan percobaan.

3. Mamanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

4. Cermat dan teliti dalam mengamati perubahan arah jarum kompas.