Post on 18-Jul-2018
Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia Kontemporer
Herlambang P. Wiratraman Ketua Pusat Studi Hukum HAM dan Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Naar de Republiek Indonesia (1925)
Imajinasi politik ketatanegaraan yang melampaui zamannya!
Kajian Ketatanegaraan Pasca Otoritarianisme
Militer Orde Baru
• Reformasi hukum ketatanegaraan: disain tiga pilar kekuasaan (eksekutif, legislatif dan yudisial), pembaruan konstitusi, studi demokrasi (partisipasi kewargaan, Pemilu, kepartaian, proses legislasi), governance (good governance, keuangan negara, penyelenggaraan pemerintahan) dan ‘state aux. bodies’.
• Problem mendasar dalam studi-studi: (1) “state-based paradigm”, (2) pendekatan neo-institutionalis; (3) membatasi pada studi doktrinal
“Genre” baruKetatanegaraan
• Studi Anti-Korupsi [respon atas situasi “Trias Corruptica”] • “Political economy of law” dalam membaca
perkembangan ketatanegaraan • Mengembangkan sayap studi “human rights based
constitutionalism” • Interdisciplinary (constitutional) studies of law
Prof Soetandyo Wignyosoebroto ☨
• Studi ketatanegaraan Indonesia dipengaruhi paradigma berbasis negara (state based paradigm), sementara ‘society based’ paradigmnya terbatas
• Langka, melacak relasi negara hukum Indonesia dengan landasan bagi bangunan pondasi peradaban kemanusiaan
Vide: PUTUSAN MK Nomor 35/PUU-X/2012
Tantangan besar kajian ketatanegaraan kontemporer
• Riset, pengajaran maupun desain kurikulum pendidikan tinggi hukum, kajian empiris konstitusionalisme (empirical studies of constitutional law) kurang begitu berkembang, karena dominasi studi doktrinal
• Mengembangkan critical studies of constitutional law, melalui interdisciplinary studies of law atas konteks politik hukum Indonesia
• Iklim studi yang imajinatif, reflektif dan menggeser kajian-kajian ketatanegaraan dari tipe masalah ‘de lege lata’ menuju ‘de lege feranda’