Post on 12-Jul-2019
POTENSI TINGKAT KERAWANAN GANGGUAN KEAMANAN, KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT SEBELUM,
PADA SAAT, DAN SESUDAH PENYELENGGARAAN PEMILU DI KABUPATEN BADUNG
O l e h :
KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
KABUPATEN BADUNG
( DRS. I NYOMAN SUENDI )
DISAMPAIKAN PADA :
BIMBINGAN TEKNIS BAGI SATLINMAS
DALAM MEMBANTU PENYELENGGARAAN PILEG DAN PILPRES 2019
DI PROPINSI BALI TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2018
1
PENDAHULUAN
1. Dalam penyelenggaraan Pemilu diperlukan situasi
yang kondusif dan partisipasi masyarakat dengan
prinsip demokrasi, luber, jurdil dan beradab.
2. Membangun kewaspadaan untuk mengantisipasi
setiap kerawanan sosial, konflik dan terganggunya
kamtrantibmas sebelum, pada saat, dan sesudah
Pemilu.
3. Dalam membantu pengamanan sebelum, pada saat,
dan sesudah Pemilu perlu dibangun partisipasi aktif
masyarakat melalui pemberdayaan Satuan Linmas di
Desa/Kelurahan sebagai pengorganisasian masyarakat
dalam bela negara.
2
UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 255
(1) Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk untuk
menegakkan Perda dan Perkada,
menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman, serta menyelenggarakan
perlindungan masyarakat.
LINGKUP KEWENANGAN
33
Pasal 255
(2) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai kewenangan :
a. Melakukan tindakan penertiban non-yustisial terhadap
warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;
b. Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum
yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat;
c. Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga
masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang diduga
melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada;
dan
d. Melakukan tindakan administratif terhadap warga
masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan
pelanggaran atas Perda dan/atau Perkada.
LINGKUP KEWENANGAN
4
PP NO. 6 TH. 2010
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
MEMBANTU KEPALA DAERAH
1• MENEGAKKAN PERDA
2
• PENYELENGGARAAN KETERTIBAN UMUM dan KENTERAMAN MASYARAKAT
3• PERLINDUNGAN MASYARAKAT
5
PENYELENGGARAAN KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTRAMAN MASYARAKAT
PP NO. 6 TH. 2010
Pasal 6
• MENINDAK WARGA MASYARAKAT, APARATUR, atau BADAN HUKUM yang mengganggu Ketertiban Umumdan Ketenteraman Masyarakat .
Pasal 8 huruf c
• Membantu menyelesaikanperselisihan warga masyarakatyang dapat mengganggu ketertibanUmum dan Ketenteraman Masyarakat
6
METODE KEGIATAN
7
1. Preemtif, yaitu tindakan awal sebelum pencegahan melalui
peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara serta hukum agar masyarakat turut serta menjaga
ketertiban, ketenteraman dan keamanan dalam rangka Pemilu.
2. Preventif, yaitu tindakan pencegahan terhadap terjadinya
gangguan ketertiban, ketenteraman dan keamanan.
3. Pencegahan Hukum, upaya penindakan hukum baik yustisial
maupun non yustisial terhadap peristiwa pelanggaran dan
kejahatan.
4. Rehabilitasi, yaitu rangkaian kegiatan dan tindakan untuk
memulihkan, mengembalikan situasi dan kondisi wilayah,
kelompok dan perorangan pada situasi dan kondisi sebelum
terjadinya gangguan ketertiban, ketenteraman dan keamanan.
POLA KEGIATAN
8
1. Fungsional, yaitu pengamanan yang dilakukan secara
fungsional baik oleh Kepolisian Republik Indonesia, aparat
Pemerintah Daerah dan institusi terkait lainnya serta potensi
masyarakat yang dibina oleh Pemerintah Daerah sesuai
tugas, fungsi dan peran masing-masing.
2. Terpadu, yaitu pengamanan yang dilakukan secara
bersama-sama dan selaras oleh Kepolisian Republik
Indonesia, aparat Pemerintah Daerah dan institusi terkait
lainnya serta potensi masyarakat yang dibina oleh
Pemerintah Daerah, atas pertimbangan pihak terkait yang
disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan tingkat
kerawanan.
FAKTOR PEMICU KONFLIK DALAM PEMILU
PENYELENGGARA PEMILU DINILAI TIDAK NETRAL
Perlu pengawasan yang lebih kuat dan
ketat oleh masyarakat maupun Bawaslu
SUMBER DAYA MANUSIA KURANG PROFESIONAL
Peningkatan peran penyelenggara PEMILU ,
Parpol, Pemda, kualitas masyarakat Pemilih.
CALON ATAU PASLON TIDAK LEGOWO MENERIMA KEKALAHAN
Setiap Calon atau Paslon untuk siapmenang –kalah dan siap tidak melakukan
kampanye hitam, money politic, dll
DPT TIDAK AKURAT
Peran aktif masyarakat untuk melihatDPT, Menyusun System yg memudahkan
masyarakat untuk mengecek DPT
KEKURANGAN LOGISTIK (SURAT SUARA) DI TPS
Perlu dukungan dari Pemda dan jajaran sampinguntuk logistik di tempat – tempat terpencil yg
sulit dijangkau (gunung /kepulauan)
9
LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI
KERAWANAN PIMILU
MELAKUKAN PEMANTAUAN (MONITORING) UNTUK
SEMUA TAHAPAN PEMILU.
KOORDINASI ANTAR LEMBAGA TERKAIT DAN TOMAS,
TOGA UNTUK MENGANTISIPASI BERBAGAI
PERKEMBANGAN DALAM SEMUA TAHAPAN PEMILU.
KONSOLIDASI ANTAR BERBAGAI INSTANSI TERKAIT
UNTUK MENCIPTAKAN KETERTIBAN DAN KEAMANAN.
REDAM SEGALA BENTUK AKSI/DEMO YG BERPOTENSI
MELUAS KE DAERAH LAIN.
10
LANJUTAN ….
SAMAKAN PERSEPSI ANTARA KPU, BAWASLU, PEMDA
DALAM KOORDINASI PELAKSANAAN PIMILU.
CIPTAKAN STABILITAS POLITIK YANG KONDUSIF DALAM
PELAKSANAAN PEMILU.
BERIKAN DUKUNGAN KELANCARAN PELAKSANAN SEMUA
TAHAPAN PEMILU.
CIPTAKAN RASA AMAN BAGI MASYARAKAT DALAM
PELAKSANAAN PEMILU.
11
UPAYA MENCIPTAKAN SITUASI DAN KONDISI MENGHADAPI PEMILU
MENJALIN HUBUNGAN KERJASAMA DAN KOMUNIKASI MELALUI
FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH/FORKOMPINDA, TOKOH
AGAMA, TOKOH MASYARAKAT DAN SEGENAP ELEMEN
MASYARAKAT.
MELAKUKAN MONITORING PENYELENGGARAAN PEMILU DI
MASING2 WILAYAH UTK MEMANTAU PERMASALAHAN YG MUNCUL
DAN SEKALIGUS MEMBERI SOLUSI PENYELESAIAN SESUAI TUGAS
DAN KEWENANGAN.
UPAYA DETEKSI DINI, CEGAH DINI DAN LAPOR CEPAT POTENSI
ANCAMAN STABILITAS DAERAH.
TERUS MEMONITOR PERKEMBANGAN DAN SITUASI TERHADAP
INDIKASI POTENSI KERAWANAN.
KOORDINASI, KOMUNIKASI DAN KERJASAMA ANTARA APARAT
TERKAIT DALAM RANGKA ANTISIPASI TERHADAP POTENSI
KERAWANAN.
MEMFALISITASI FORUM MELIBATKAN TOGA, TOMAS DALAM
MENJAGA KONDUSIFITAS WILAYAH.
12
SEMUA PIHAK HENDAKNYA AMBIL BAGIAN
DALAM UPAYA MEWUJUDKAN SUKSES
PEMILU, DENGAN INDIKATOR :
o Seluruh tahapan Pemilu berjalan lancar, aman, tertib dan damai.
o Partisipasi pemilih masyarakat meningkat dari Pemilusebelumnya.
o Tidak ada konflik antar Calon / Tim Sukses.
o Terpilihnya pemimpin yang berkualitas.
13
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN
SATLINMAS
TUGAS SATLINMAS :
1.Membantu dalam penanggulangan bencana.
2.Membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban
masyarakat.
3.Membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
4.Membantu penanganan ketenteraman, ketertiban dan
keamanan dalam penyelenggaraan pemilu.
5.Membantu upaya pertahanan Negara.
14
HAK SATLINMAS :
1.Mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
2.Mendapatkan kartu tanda anggota Satlinmas.
3.Mendapatkan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang tugas
operasional.
4.Mendapatkan biaya operasional dalam menunjang pelaksanaan
tugas.
5.Mendapatkan santunan apabila terjadi kecelakaan tugas.
6.Mendapatkan piagam penghargaan bagi yang telah mengabdi
selama 10 (sepuluh) tahun dari Bupati/Walikota, 20 (dua puluh) tahun
dari Gubernur dan 30 (tiga puluh) tahun dari Menteri Dalam Negeri.
7.Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan tugas.
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN
SATLINMAS
15
KEWAJIBAN SATLINMAS :
1.Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi manusia,
dan norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang di masyarakat.
2.Menaati disiplin dan berpegang teguh pada Sumpah Janji Satlinmas.
3.Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang
dapat mengganggu keamanan, ketenteraman dan ketertiban
masyarakat.
4.Melaporkan secara berjenjang apabila ditemukan atau patut diduga
adanya gangguan perlindungan masyarakat.
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN
SATLINMAS
15
OPTIMALISASI PERAN SATUAN LINMAS DESA/KELURAHAN
DALAM PEMILU
1. Mempersiapkan anggota Satuan Linmas yang akan ditugaskan dalam
penanganan Ketentraman, Ketertiban dan Keamanan Penyelenggaraan
PEMILU di setiap TPS.
2. Menugaskan anggota Satuan Linmas dalam penanganan Ketentraman,
Ketertiban dan Keamanan Penyelenggaraan PEMILU di setiap PPS
Desa/Kelurahan, PPK Kecamatan, KPU Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Daerah.
3. Mengaktifkan fungsi Pam Swakarsa/Siskamling untuk mewujudkan
keamanan lingkungan termasuk untuk mencegah permasalahan yang
berkaitan penggunaan dan penyebaran narkoba, ancaman terorisme,
konflik yang berdimensi SARA dan gangguan keamanan lainnya.
4. Meningkatkan kemampuan Satuan Linmas Desa/Kelurahan agar dapat
mencegah menangkal dan menindak kejahatan terutama melalui deteksi dini
dengan melibatkan para tokoh masyarakat.
5. Meningkatkan kerja sama dengan TNI dan POLRI dalam upaya menciptakan
keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat.
17
PELATIHAN
1. Latihan disesuaikan dengan potensi ancaman dan kondisi masing-
masing daerah.
2. Materi pelatihan meliputi :
a. Pengetahuan dan pemahaman tentang penyelenggaraan
pemilu yang demokratis, luber dan jurdil.
b. Pengetahuan tentang tata cara pemungutan suara
c. Pengetahuan dan pemahaman tentang permasalahan sosial
yang potensial menjadi ancaman di wilayahnya.
d. Pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara temu cepat
dan lapor cepat.
e. Pengetahuan tentang tata cara tindakan pengamanan secara
terbatas yang bersifat preemtif, preventif, dan represif.
1718
PENUGASAN DALAM PENGAMANAN PEMILU
1. Distribusi surat suara dan penyelenggaraan Pemilu
2. Pelaksanaan kampanye.
3. Masa tenang.
4. Pemungutan dan penghitungan suara
a. Persiapan pemungutan suara.
b. Pemungutan suara.
c. Penghitungan suara.
5. Penetapan hasil pemilu
6. Penetapan calon terpilih
7. Pengucapan sumpah/Janji dan Pelantikan
19
TAHAP PERSIAPAN PEMILU
1. Melaksanakan konsolidasi dgn menyusundan mengorganisir linmas di semuatingkatan.
2. Menyiagakan satuan linmas.3. Melakukan pengamatan dan deteksi dini
terhadap keresahan dan gejolakmasyarakat.
20
TAHAP KAMPANYE
1. Membantu dalammengamankan danmenertibkan jalannyakampanye.
2. Melakukan deteksi dinikemungkinan timbulnyaancaman faktual yg dptmengganggu pelaksanaanPemilu.
3. Melakukan tindakanpreemtif, preventif danrepresif dalam haltertangkap tangan danberkordinasi dg Kepolisian.
1. Pencabutan/perusakan/pembakaran tanda gambar calon atau pasangan calon.
2. Perkelahian antar peserta kampanye dan atau dgn masyarakat.
3. Teror dan sabotase.4. Kerusuhan massa.
ANCAMAN FAKTUAL
21
TAHAP MASA TENANG
1. Menjaga ketenteraman dan ketertibanmasyarakat.
2. Membantu membersihkan tanda-tandagambar dan alat peraga kampanye.
3. Membantu mengamankan pengumumanKPPS tentang tempat dan waktupemungutan
4. Membantu memelihara dan menjagakeamanan TPS.
5. Membantu menjaga keamanan barangbarang keperluan Pemilu.
6. Membantu aparat penyelenggara Pemiludan aparat keamanan.
22
TAHAP PEMUNGUTAN SUARA
1. PENGAMANAN DAN PENERTIBAN DI TPS
a. Melaksanakan pemeriksaan di dalam TPS dan sekelilingnya beserta KPPS dan saksi yang hadir.
b. Menjaga ketentraman dan ketertiban para pemilih di TPS.c. Mempersilahkan para pemilih yg akan masuk ke TPS dan menerima
titipan dari pemilih berupa senjata api, senjata tajam dan barang lain yg tidak boleh dibawa ke TPS.
d. Mempersilakan pemilih untuk meninggalkan TPS.
2. PENGAMANAN PENGHITUNGAN SUARA.
a. Mengatur ketertiban masyarakat yg menyaksikan penghitungan suara.b. Mengawal pengiriman kotak suara ke PPS.c. Mengawal pengiriman kotak suara ke PPK.
23
PERAN SATLINMAS
DALAM PEMILU
1. Sebagai petugas keamanan di TPS
2. Sebagai petugas keamanan di Desa
3. Sebagai petugas keamanan di
Kecamatan
4. Sebagai petugas keamanan di
Kabupaten/Kota
24
SATUAN LINMAS DI TPS
Tugasnya :
1. Membantu kelancaran dan pengamanan
pelaksanaan pemungutan suara di TPS
2. Membantu kelancaran dan mengamankan
pada saat penghitungan suara di TPS
3. Pada saat pemungutan suara berada di luar
TPS
4. Membantu kelancaran dan pengamanan
pengiriman hasil penghitungan suara,
kotak suara dan alat kelengkapan lainnya
kepada PPS (Desa/ Kelurahan).
25
SATUAN LINMAS DI DESA/KELURAHAN
Tugas :
1. Membantu pengamanan hasil penghitungan
suara, kotak suara dan alat kelengkapan
lainnya yang ada di PPS (Desa/Kelurahan).
2. Membantu kelancaran dan pengamanan
penyampaian hasil penghitungan suara, kotak
suara dan alat kelengkapan lainnya ke PPK
(Kecamatan)
26
SATUAN LINMAS DI KECAMATAN
Tugas :
1. Membantu kelancaran dan pengamanan
pelaksanaan rekapitulasi penghitungan
suara di PPK (Kecamatan).
2. Membantu kelancaran pengiriman kotak suara
dan alat kelengkapan lainnya ke KPU
Kabupaten/Kota.
27
SATUAN LINMAS DI KABUPATEN/KOTA
Tugas :
Membantu kelancaran dan pengamanan
pelaksanaan rekapitulasi penghitungan
suara di KPU Kabupaten/Kota.
28
TINDAKAN PENGAMANAN DALAM PELAKSANAAN PEMILU
1. Membantu pengamanan TPS, kotak suara dan alat
kelengkapan Pemilu.
2. Lapor kepada POLRI dan membantu pengamanan.
3. Menenangkan masyarakat dan tingkatkan ronda/
kamling, lapor kepada POLRI.
4. Menenangkan masyarakat, tingkatkan kewaspadaan,
upaya tangkap pelaku, laporkan kepada POLRI.
5. Upayakan penangkapan pelaku/mencatat identitas
pelaku, mengamankan barang bukti dan atau
menginformasikan kepada POLRI.
29