POTENSI MENGENALI DIRI - modul.mercubuana.ac.id · tentang diri kita sendiri ... dan tidak...

Post on 29-Mar-2019

302 views 9 download

Transcript of POTENSI MENGENALI DIRI - modul.mercubuana.ac.id · tentang diri kita sendiri ... dan tidak...

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

POTENSI MENGENALI DIRI

1. Karier dan Passion (Hasrat) 2. Mengenali Potensi Diri

Udjiani Hatiningrum, SH., M Si

02 Psikologi

Psikologi

1. Karier dan Passion (Hasrat)

Kata karir berasal dari bahasa Inggris "Carier" yang artinya adalah :

tahapan pencapaian suatu pekerjaan atau usaha manusia dalam menjalani tugasnya.

Dalam hal ini karir sering diartikan sebagai tingkatan akhir dari pekerjaan seseorang.

Pada umumnya yang mempengaruhi karir

seseorang adalah :

keluarga

lingkungan

pendidikan

dan lain sebagainya.

Passion adalah bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan hasrat diri dan gairah.

Passion adalah :

orientasi pada sesuatu yang didasari kecintaan.

Kecintaan inilah yang mendorong kita untuk berprestasi dan berkarya sampai akhirnya menimbulkan kepuasan diri.

Sebagian orang mengartikan passion hanya

kenikmatan saja.

Padahal sesuatu yang kita lakukan itu tidak

ada artinya apabila tidak bermakna.

Termasuk dalam hal pekerjaan.

Bicara masalah passion berarti bicara

masalah perjalanan hidup.

Passion dapat membuat hidup kita

menyenangkan.

Dengan passion diri kita seakan-akan

tergerakkan terhadap hal-hal yang kita

sukai.

Menurut penelitian , di Indonesia 90 %

tenaga kerja telah memilih pekerjaan

berdasarkan kebutuhan ketimbang

(daripada) passion.

Hanya 1 dari 3 karyawan bekerja sesuai

passionnya.

Secara umum, jika seseorang memiliki passion

dengan pekerjaannya, maka saudara akan

selalu bersemangat dan gigih dalam

menuntaskan tugas-tugas yang ada.

Hasilnya kinerja untuk perusahaan pun

meningkat.

Sebaliknya, kalau seseorang tidak punya

passion, maka dia akan menjalani pekerjaan

atau usahanya dengan terpaksa, lalu hasilnya

pasti akan berantakan.

Selanjutnya karir/usaha akan mentok. Lalu, gaji

atau profit juga tidak diperoleh.

Setiap pilihan itu punya konsekuensi.

Anda boleh memilih bekerja sesuai

passion Anda, meskipun tahapan awal

mungkin penghasilannya lebih kecil.

Atau Anda memilih pekerjaan yang tidak

sesuai passion Anda, Anda tidak

menikmati tetapi Anda mendapatkan

penghasilan yang berlimpah.

Ternyata dari faktor riset mengatakan

bahwa:

Mencintai pekerjaan itu merupakan faktor

sukses.

Menurut buku Maximizing Your Talent (Paulus

Winarto) ada beberapa cara membangun

passion dalam diri kita:

1. Dengan menggunakan alat bantu tes

(quizioner).

2. Dengan melakukan refleksi diri.

3. Dengan mengevaluasi perjalanan hidup

Anda.

4. Memperhatikan korfimasikan waktu

yang datang (seperti suara Anda bagus,

Anda pintar masak, tulisan Anda bagus).

5. Berdoa

Yodhia Antariksa, konsultan SDM

menemukaan tiga cara menemukan passion

dalam pekerjaan apapun sbb:

1. Perhatikan hobi Anda.

Hobi atau kesenangan itu pada dasarnya

memberikan sinyal atau indikasi apa sebenarnya

passion Anda.

Namun sayangnya selama ini hobi diperlakukan

hanya sebatas just for fun (hanya untuk bersenang-

senang).

2. Ubah hobi menjadi sesuatu yang produktif

dan menghasilkan sehingga bukan hanya

menyenangkan tetapi juga menguntungkan.

3. Bebas berkreasi.

Passion akan terasa ketika kebebasan

berkreasi telah terwujud.

Siapkah Anda meraih passion ?

Passion ada di dalam diri kita, karena merupakan keunikan kita.

Sebagaimana yang diungkap oleh Steve Jobs, tetaplah mencari passion kita dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Suhardono, 2012 :

1. Miliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah

keistimewaan diri.

2. Passion datang dari hati yang tulus, sudah

ada dalam diri kita masing-masing.

3. Perluasan wawasan.

4. Jangan menanggung.

5. Antusias dan positif.

6. Nikmati prosesnya

2. Mengenali Potensi Diri

Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki karakter kepribadian yang berbeda-beda.

Kenalilah

dirimu

Socrates

Kegagalan adalah wujud ketidaktahuan

tentang diri kita sendiri

“Kenalilah dirimu”, agar manusia berhasil di dunia.

Untuk menjawab hal tsb, diri Anda-lah yang

tahu….

Setelah kita tahu siapa diri kita maka :

1. kita bisa mulai memahami jiwa kita,

2. meningkatkan kepribadian kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain.

Mengenal diri adalah salah satu kunci

rahasia untuk pengembangan diri.

Dengan mengenal diri sendiri, seseorang

mengetahui apa yang menjadi tujuan

hidupnya.

Mengapa kita harus dapat mengenali diri kita sendiri?

Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat mengetahui :

kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita sendiri.

Kebutuhan yang dipenuhi

Cita-cita yang dinginkan

dsbnya

Apa manfaat Anda dapat mengenali diri sendiri?

Tipe-tipe kepribadian menurut Myers-Briggs (1985) dan Yul Iskandar (2000) adalah sebagai berikut :

1. Tipe Kepribadian dalam Pergaulan :

ekstrovert (suka bergaul) dan introvert

(kurang bergaul).

2. Tipe Kepribadian dalam Penyampaian

Informasi : Jujur dan Pembohong.

3. Tipe Kepribadian Terhadap Pandangan Orang

Lain : Bersahabat dan Bermusuhan.

4. Tipe kepribadian dalam pengambilan

keputusan : Pengambilan risiko dan

Bermain aman.

5. Tipe Kepribadian Terhadap

Pertanggungjawaban : Bertanggungjawab

dan Pengecut.

6. Tipe Kepribadian Terhadap Karir : Manajer/

Pemimpin dan Staf.

7. Tipe Kepribadian Terhadap Masa Depan :

Optimis dan Pesimis.

8. Tipe Kepribadian dalam Kehidupan Pribadi :

Romantis dan Prosmikuaitas.

Orang yang cenderung senang bersama orang lain, mudah bergaul, tidak kaku dan canggung dalam pergaulan, serta senang dalam kegiatan sosial.

Tipe ekstrovert akan lebih berhasil dalam pekerjaan yang berkaitan dengan orang banyak, seperti marketing, berorganisasi, dan politik.

Introvert :

Orang yang kecenderungan kurang menyenangi orang lain, sukar bergaul, suka menyendiri, tidak suka bicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri, pemalu, dan pendiam.

Orang yang introvert akan lebih berhasil dalam pekerjaan yang tidak melibatkan banyak orang, seperti analis dan pemogram.

Agar kita bisa sukses

kita perlu mengenali diri shingga pekerjaan yang kita pilih sesuai dengan kepribadian diri kita

hal ini akan memudahkan kita mencintai pekerjaan dan mungkin akan menemukan passion yang tepat.

Jujur :

Orang yang mengikuti moral masyarakat yaitu

tidak berbohong, lurus hati dapat dipercaya

kata-katanya dan tidak berkhianat.

Kejujuran menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan.

Dengan bersikap jujur seseorang akan mendapat kepercayaan yang tinggi dari lingkungan sekitarnya.

Kepribadian jujur harus dimulai sejak dini dalam hal sekecil apapun.

Pembohong :

Orang suka melanggar moral masyarakat,

mengatakan sesuatu yang tidak sesuai fakta,

dusta dan berjanji palsu.

Bersahabat:

Orang yang bersahabat/berkawan selalu melihat orang lain baik dan menyenangkan serta mempunyai banyak kawan.

Bermusuhan:

Orang yang melihat orang lain selalu berbuat jahat dan membahayakan, serta memandang orang lain sebagai musuh.

Untuk menjadi sukses, jauhkan diri dari rasa takut dan bermusuhan dengan orang lain.

Pengambilan risiko :

orang yang berkeinginan menghasilkan sesuatu sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, malas mengerjakan sesuatu yang rutin dan berspekulasi tinggi.

Bermain aman :

orang penakut, tidak berani mengambil risiko sehingga banyak kesempatan lewat begitu saja.

Manajer / Pemimpin :

Profesi untuk manajer berkewajiban mengarahkan pencapaian pada satu tujuan dan mempunyai potensi berkembang tinggi serta menjadi pekerja keras.

Staf :

Profesi untuk mengerjakan sesuatu dengan baik dan tidak berhubungan dengan kepemimpinan, mempunyai sifat setia dan pekerja yang tekun.

Optimis :

orang yang mau menantang masa depan, pandai bergaul, mampu mengontrol diri dan rasional.

Pesimis :

orang yang memandang masa depan dengan suram, tidak mempunyai harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa, mudah marah dan tidak berbahagia.

Romantis :

orang yang mementingkan hubungan cinta. Orang yang romantis dapat jatuh cintah berkali-kali, tetapi tetapi mendambakan satu orang.

Tipe ini juga menyukai seni, rapi, banyak kawan, tidak konservatif, hangat, dan kurang rasional, tetapi lebih emosional.

Prosmikuaitas :

orang yang mementingkan hubungan badan atau seks saja.

Tipe ini dapat jatuh cinta kepada banyak orang, tetapi hanya tertarik pada daya seksualnya saja.

Namun tipe ini biasanya lebih rasional dan dapat mengendalikan emosi.

Multiple Inteligence

(Tipe-tipe Kecerdasan)

Seseorang yang tidak pandai matematika bukan berarti dia bodoh, tetapi mungkin dia pandai di bidang musik, karena kecerdasan musiknya lebih dominan dibandingkan kecerdasan yang lain.

Jenis-jenis kecerdasan :

1. Kecerdasan Spatial (Ruang)

2. Kecerdasan Linguistic (Bahasa)

3. Kecerdasan Logical-mathematical (Logika Matematik)

4. Kecerdasan Bodily-kinesthetic (Jasmani)

5. Kecerdasan Musical (Musik)

6. Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi)

7. Kecerdasan Intrapersonal

8. Kecerdasan Naturalistic

Kecerdasan Spatial (Ruang) :

Orang yang memiliki kecerdasan Ruang lebih dominan, memiliki memiliki kemampuan visualisasi leboh dominan.

Orang ini lebih mudah belajar melalui gambar-gambar.

Biasanya Seniman, perancang, arsitek memiliki kecerdasan Spatial lebih dominan.

Kecerdasan Linguistic (Bahasa):

Orang dengan kecerdasan bahasa, kemampaun berbahasanya lebih dominan.

Orang seperti ini lebih mudah belajar melalui kata-kata, bahasa, tulisan maupun lisan.

Biasanya seorang penulis, pengarang memiliki kecerdasan jenis linguistik.

Kecerdasan Logical-mathematical (Logika Matematik):

Orang dengan kecerdasan Logika Matematik lebih menyukai belajar melalui logika, sebab akibat, angka-angka, abstraksi berfikir kritis.

Profesi yang tepat untuk orang-orang ini antara lain Pemrogram Komputer.

Kecerdasan Bodily-kinesthetic (Jasmani):

Orang dengan Kecerdasan Jasmani pandai dalam bidang olah tubuh, seperti penari, olahragawan, pemain teater.

Kecerdasan Musical (Musik):

Orang dengan Kecerdasan Musik pandai di bidang yang berkaitan dengan suara, irama, nada dan hal – hal yang memanfaatkan indera pendengaran misalnya seperti pemusik, penyanyi, pengarang lagu dsb.

Kecerdasan Interpersonal (Antar Pribadi):

Orang yang pandai bergaul dan berinteraksi dengan orang lain memiliki Kecerdasan Interpersonal.

Orang-orang seperti ini memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain.

Mereka dapat bekerja sama dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui diskusi dalam kelompok.

Kecerdasan Intrapersonal :

Orang memiliki kecerdasan Interpersonal memiliki pemahaman terhadap diri sendiri yang tinggi, mengenali keunikan diri, dapat memprediksi emosi diri.

Berpikir kritis adalah bidang keahliannya.

Pengarang, psikolog, consular, ahli filsafat adalah profesi yang tepat bagi kelompok ini.

Kecerdasan Naturalistic:

Orang yang memiliki kecerdasan Naturlaistik memiliki pemahaman tentang lingkungan yang tinggi.

Orang-orang seperti ini cocok bekerja sebagai petani, berkebun, ahli pertambangan, dsb.

DAFTAR PUSTAKA

1. Iensufiie, Tikno, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, esensi, Jakarta.

2. Iskandar, Yul, 2003, Test Bakat, Minat, Sikap dan Personaliti MMPI-DG, Dharma Graha Group, Jakarta.

3. Primi Artningrum, Augustina Kurniasih, Arissetyyanto Nugroho, Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, 2013, Graha Ilmu, Yogyakarta.

4. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Profesionalisme Sarjana, 2007, Graha Ilmu, Yogyakarta.

5. Suhardono, Rene, 2012, Your Job is not Your Career, Literati, Tangerang.

6. https://www.youtube.com/watch?v=zLOExLNFXr4

7. https://www.youtube.com/watch?v=zzBx6BE94Bw

Terima Kasih Udjiani Hatiningrum, SH., M Si