Poster Mini - SELULITIS

Post on 02-Dec-2015

274 views 7 download

description

poster mini

Transcript of Poster Mini - SELULITIS

Rahmawati (1102090140)

Raswinda (1102100016)

SELULITIS

LAPORAN KASUS

› Nama : Tn. AA

› Umur : 28 tahun

› Alamat : Jl. Tupai IV no. 8

› Status Pernikahan : Belum menikah

› Agama : Islam

› Tanggal MRS : 2 September 2014

› No. RM : 179918

Keluhan utama : Luka pada tungkai bawah.

Anamnesis terpimpin: Keluhan dialami sejak ± 10 hari yang lalu disertai bengkak, kemerahan, dan nyeri. Demam (-). Awalnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan luka pada tungkai kaki bagian bawah.

Riwayat demam (+)Riwayat DM (-)Riwayat alergi disangkal.

ANAMNESIS

KEADAAN UMUM

Keadaan Umum : Sakit sedang

Status Gizi :Gizi Cukup

Kesadaran : Compos Mentis

Kebersihan : Sedang

Tanda-tanda vital:

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 72x/mnt

Pernapasan : 22x/mnt

Suhu : 37°C, suhu axilla

PEMERIKSAAN FISIS

Kepala : Anemis (-), ikterus (-), sianosis (-)

Jantung/Paru : Normal

Abdomen : Normal, peristaltik (+)

Extremitas : Edema (+/+)

Kelenjar limfa : pembesaran (+)

STATUS DERMATO-VENEREOLOGI

Lokasi : Regio ekstremitas inferior D/S

Effloresensi : Edema, ekskoriasi, ulkus,

krusta

GAMBARAN KLINIS

Gambar 1. A. Regio pedis dextra : edema, ekskoriasi, ulkus, krustaB. Regio pedis sinistra : edema, ulkus, krusta

A B

Gambar 2. Regio ektremitas inferior : edema, ekskoriasi, ulkus, krusta.

› Seorang pria, 28 tahun masuk RS Labuang Baji dengan keluhan luka pada regio ekstremitas inferior sejak ± 10 hari yang lalu disertai pembengkakan, kemerahan, dan nyeri. Febris (-). Awalnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan luka pada bagian ekstremitas inferior. Riwayat febris (+). Riwayat DM (-). Riwayat alergi disangkal.

› Pada pemeriksaan fisis, diperoleh tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg, nadi: 72x/mnt, pernafasan: 22x/mnt, suhu: 37,0°C suhu axilla. Inspeksi : edema ekstremitas inferior (+), effloresensi : edema, ekskoriasi, ulkus, krusta pada regio ektremitas inferior.

RESUME

DIAGNOSA

SELULITIS

› Darah rutin

ANJURAN PEMERIKSAAN

› IVFD RL 20 tpm

› Injeksi Ceftriaxon 1 gr/8 jam/IV

› Injeksi Ranitidin 1 gr/8 jam/IV

› Injeksi Metronidazole 500 mg/12 jam/IV

› Injeksi Ketorolac 1 gr/12 jam/IV

› Kompres NaCl 0,9% 15 menit P-S

PENATALAKSANAAN

DISKUSI

Selulitis merupakan infeksi bakterial akut

pada kulit. Infeksi yang terjadi menyebar ke

dalam hingga ke lapisan dermis dan sub kutis.

Infeksi ini biasanya didahului luka atau trauma

dengan penyebab tersering Streptococcus β-

hemolitikus grup A dan Staphylococcus

aureus.

Gambaran klinik tergantung akut atau tidaknya infeksi.

Umumnya semua bentuk ditandai dengan kemerahan

dengan batas jelas, nyeri tekan dan bengkak.

Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul secara

cepat di sekitar luka atau ulkus disertai dengan demam

dan lesu.

Selulitis biasanya didahului oleh gejala sistemik seperti

demam, menggigil, dan malaise. Daerah yang terkena

terdapat 4 kardinal peradangan yaitu rubor (eritema),

color (hangat), dolor (nyeri) dan tumor (pembengkakan).

GAMBARAN KLINIK

Istirahatkan tungkai bawah dan kaki yang diserang

ditinggikan (elevasi), tingginya sedikit lebih tinggi

daripada letak jantung. Pengobatan sistemik ialah

antibiotik, topikal diberikan kompres terbuka dengan

larutan antiseptik. Jika terdapat edema diberikan diuretika.

Penatalaksanaan

•Procaine penicillin (penicillin G) 600,000 IU IM 1-2 x setiap hari•Jika pasien alergi penicillin, berikan erytromycin 500 mg p.o atau Clindamycin 150-300 mg p.o

Infeksi Sedang

•Rawat inap, lakukan kultur dan tes sensitivitas, konsultasi penyakit infeksi. Penicillin G 10,000,000 IU IV•Jika pasien alergi penicillin, berikan vancomycin1,0-1,5 g IV setiap hari

Infeksi berat

1. Saavedra A, Weinberg AN, Swartz MN, Johnson RA. Chapter

179 Soft-Tissue Infections: Erysipelas, Cellulitis, Gangrenous

Cellulitis, and Myonecrotis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz

SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, eds. Fitzpatrick's

Dermatology In General Medicine. 7th ed. United States of

America: McGraw-Hill Medical; 2008:1720-1722.

2. Djuanda A. Pioderma. 6 ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2011

3. Sterry W, Paus R, Burgdorf W. Thieme Clinical Companions

Dermatology. New York: Georg Thieme Verlag KG; 2006:82.

DAFTAR PUSTAKA