Transcript of Platyhelminthes
- 1. Berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes =
cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut
Cacing Pipih.
- 2. Hidup bebas di air tawar, air laut, dan tempat lembab
(dengan cara memakan sisa-sisa organisme dan tumbuhan, atau hewan
kecil) Sebagai endoparasit (parasit di dalam tubuh inang, misal:
manusia, sapi, babi,anjing) Sebagai ektoparasit (dengan memakan
lendir dan sel-sel di permukaan tubuh inang)
- 3. A. Ukuran dan bentuk tubuh Platyhelminthes Ukuran Hampir
mikroskopis (kurang dari 1 mm sampai lebih dari 2 m). misal
Symsagittifera roscoffensis, Dugesia, dan Bipalium misal Taenia
saginata, dan Taenia solium Bentuk : Pipih dorsoventral, simetri
bilateral, beruas- ruas, atau tidak beruas-ruas, dan tidak
bersegmen.
- 4. B.Struktur tubuh Terdiri atas (triplobastik) Aselomata
(tidak memiliki rongga tubuh). Beberapa sudah memiliki sistem
pencernaan makanan,terutama yang hidup bebas Tidak memiliki sistem
pernapasan Tidak memiliki sistem peredaran darah Sistem saraf
berupa beberapa pasang benang saraf Alat ekskresi masih sederhana
(berupa saluran bercabang, berakhir pada sel api/flame cell) Alat
indra berupa bintik mata (mendeteksi adanya sinar dan kemoreseptor)
Cacing yang hidup endoparasit (misal, cacing pita) tidak memiliki
alat indra
- 5. dengan pembuahan sel telur oleh sperma Aseksual,
- 6. Hampir semua (di dasar laut, pasir, lumpur, atau di Hidup di
dalam banyak hidup dapat hidup banyak ditemukan
- 7. Pada umumnya lonjong, pipih dorsoventral, tidak beruas-ruas
Antara 0,5mm60cm (sebagian besar 10mm) Sisi kepala melebar,
membentuk tentakel (aurikel) Tubuh berwarna hitam, cokelat, kelabu,
merah, atau hijau (bersimbiosis dgn ganggang) Bagian ventral,
terdapat silia (untuk merayap) Tubuh ditutupi oleh epidermis yang
benyak mengandung lendir (untuk melekat dan membalut mangsanya)
Memiliki rhabdite pada epidermis (seperti batang, dihasilkan saat
sekresi mukus, berfungsi untuk pertahanan diri)
- 8. Terdiri atas mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler,
disebut enteron (usus) Dinding usus terdiri atas satu lapisan
sel-sel fagosit dan sel kelenjar Dinding usus mengalami pelebaran
lateral (untuk memperluas penyerapan sari makanan) Tidak memiliki
anus
- 9. Bervariasi Berbentuk jala saraf, berbentuk benang saraf
Memilki sepasang/ lebih bintik mata (untuk mendeteksi cahaya)
Umumnya menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi cahaya)
Memiliki indra peraba (sel-sel kemoreseptor)
- 10. Berupa protonefridia (berbentuk saluran bercabang-cabang,
berakhir pada lame bulb/ flame cell (sel api)) Sel api, berbentuk
seperti bola lampu, di dalamnya terdapat beberapa silia Sisa
metabolisme, berupa amonia, dikeluarkan secara defusi melalui
permukaan tubuh
- 11. Seksual, dengan cara mutual (dua individu saling bertukar
sperma untuk membuahi sel telur pada individu pasangannya)
Aseksual, dengan pertunasan/ membelah diri (contoh Stenostomun dan
Microstomun)
- 12. ektoparasit pada ikan air laut, ikan air tawar, amfibi, dan
reptilia Memakan lendir dan sel-sel permukaan tubuh inang Cacing
dewasa, 0,20,5 mm hermafrodit, alat penempel pada anterior, disebut
prohaptor dan opistaptor pada posterior Opistaptor, dilengkapi
dengan duri, kait, jangkar, atau alat pengisap, menempel pada inang
B. MONOGENEA
- 13. Disebut juga Tubuh lonjong hingga panjang, dilapisi
kutikula Cacing dewasa, 0,2 mm6 cm Hidup Beberapa Pada daur
hidupnya, memiliki (tempat hidup saat dewasa), dan (tempat hidup
saat stadium larva) (untuk menempel pada inang)
- 14. inang perantara = siput air tawar Cacing dewasa parasit di
hati hewan ternak (manusia), bereproduksi secara seksual,
menghasilkan telur. Melalui aliran darah telur berpindah ke empedu
dan usus, kemudian keluar bersama feses Telur menetas menjadi larva
bersilia mirasidium Mirasidium menginfeksi siput air Lymnaea Dalam
tubuh siput, merasidium menjadi sporosista. Berkembang menjadi
redia Redia menjadi serkaria bersilia, kemudian keluar dari tubuh
siput, menempel pada tumbuhan air/ rumput. Serkaria menjadi sista
metaserkaria Bila sista metaserkaria yang menempel pada rumput
termakan hewan ternak, akan tumbuh menjadi cacing baru pada usus
ternak, aliran darah masuk ke hati, tumbuh menjadi cacing
dewasa.
- 15. Inang perantara = ikan air tawar, dan siput Cacing dewasa
hidup parasit pada hati manusia Cacing dewasa berukuran 2,5 cm
Dapat menghasilkan hingga 4.000 telur/hari Umur mencapai 8 tahun
Manusia dapat tertular klonorkiasis, bila memakan ikan mentah yang
mengandung serkaria
- 16. Menginfeksi manusia melalui pori-pori kulit telapa kaki,
dan tangan, atau tertelan melalui mulut, mengikuti peredaran darah,
ke paru-paru, ke hati, dan menetap di pembuluh darah dinding usus
Cacing jantan, panjang + 6 mm, diameter 0,5 mm Cacing betina,
berukuran lebih kecil, menghasilkan 300 butir telur/ hari Telur
dapat menembus dinding usus dengan menggunakan enzim dan duri
- 17. Cacing dewasa hidup di usus manusia, menghasilkan proglotid
yang mengandung telur yang sudah dibuahi Proglotid terlepas dari
cacing induk, keluar bersama feses, menempel pada rumput, dan
termakan oleh hewan Di usus hewan, telur menetas menjadi larva
onkosfer Onkosfer menebus usus, masuk ke peredaran darah, di dalam
jaringan otot membentuk sista sistiserkus Bila manusia memakan
daging yang mengandung sista sistiserkus, sistiserkus akan
berkembang menjadi cacing pita baru dan tumbuh hingga dewasa di
usus manusia
- 18. Beberapa Platyhelminthes yang merugikan: dari kelas
Monogenea, menyerang ikan di kolam pembenihan menyebabkan
skistomiasis, menyebabkan terjadiya pendarahan saat mengeluarkan
feses, kerusakan hati, gangguan jantung, dan limpa, serta gangguan
ginjal , , dan hidup parasit di usus manusia
- 19. Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada
manusia maupun hewan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit
(cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
Memutuskan daur hidupnya, Menghindari infeksi dari larva cacing,
Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup
sehat),dan Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak
daging sampai matang). Platyhelmintes yang menguntungkan: Planaria
sp