Post on 18-Oct-2020
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA
GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN
YOGYAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
RONI BASKORO
NIM : 081134206
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
“Saya pasti bisa membahagiakan orang-orang disekitar saya!”
Skripsi ini saya persembahan kepada:
1. Ayah saya, alm. Sumidi
2. Ibu saya, Surtiyah
3. Ayah saya, Aji Setiaji
4. Ibu saya, Dwi Siswantari
5. Adik saya Meila Nurhidayati dan alm. Dita
6. Keluarga Pakdhe Tohar sekeluarga
7. Keluarga pakdhe Sumardi sekeluarga, keluarga budhe Suminah sekeluarga,
keluarga bulik Suratmi sekeluarga
8. Naomi Astor
9. Segenap Dosen dan sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma
10. Teman-teman band LOLENLONES, yaitu Gober, Anton, Desi, Kharisma
berserta seluruh sheriff
11. Teman-teman UKM Band Sexen Universitas Sanata Dharma
12. Aris, Yordan, Lito, Tanto, Kensi, Trias, Simbok, Ermi, Priyo, Eka, Andang,
Daniel, Anang, dan seluruh teman-teman di PGSD Universitas Sanata
Dharma
13. Minimarkas, Rockstar Studio dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Baskoro, Roni. 2001. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media
Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011. PGSD. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
RONI BASKORO (081134206)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media
gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan
bantuan media gambar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD
Kanisius Sengkan pada bulan Mei 2011. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VB SD Kanisius Sengkan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Peningkatan
kemampuan menulis diukur menggunakan hasil dari peningkatan rata-rata menulis
puisi kelas. Instrumen penilaian pada penelitian ini disusun berdasarkan unsur-unsur
intrinsik puisi yaitu diksi, pencitraan, kata-kata konkrit, gaya bahasa dan rima. Teknik
pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi, sedangkan analisis
data diolah menggunakan teknik dokumentasi dan uji t.
Hasil penenlitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.
Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa ditunjukkandenganpeningkatan nilai
rata-rata kelas pada kondisi awal sebesar 6,15 meningkat menjadi 6,34 pada siklus I.
Pada siklus II, penelitian ini berhasil meningkatkan rata-rata kelas menjadi 7.51, atau
di atas nilai KKM yaitu 7,00.
Kata Kunci : puisi, kemampuan menulis puisi siswa, media gambar, mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Baskoro, Roni. 2001. The Use Of Picture As Learning Media To Improve Students’
Ability In Writing Poem Of Fifth Grade Students Of Kanisius Sengkan
Elementary School Yogyakarta In The Odd-Semester Of Academic Year
2010 / 2011. A Thesis. Elementary School Teacher Training Study
Program. The Faculty of Teacher Training and Education. Sanata
Dharma University.
RONI BASKORO (081134206)
Sanata Dharma University Yogyakarta 2011
The purpose of this research is to know any students’ ability in writing poem
by using pictures. This research belongs to classroom action research. Classroom
action research is method in order to develop student’s writing poem ability. This
research held in SD Kanisius Sengkan on May 2010. Subject of this research are 5th
grade students of SD Kanisius Sengkan, whereas the object of this research is
student’s writing poem ability.
This research did in two cycles of action. Escalation of writing ability
measured by the average of class’s writing poem escalation. This research did in two
cycles of assessment instrument based on intrinsic elements that is diction, imagery,
concrete words, language and rhyme. Thecnique of data collection performed by
using documentation techniques from the test while the data analyze measured with
inferential techniques and t test.
Therefore, the use of picture as learning media can improve students’ ability
in writing poem effectively in the odd-semester of academic year 2010 / 2011. It was
proved by the average of students’ scores which are increased from 6.15 into 6,34 in
first cycle. In the second action of the research succed to increase the average score
of the class into 7,51,it means that score is up to the KKM scores that is 7,00
Keyword : poem, student’s ability in writing poem, picture,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI v
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN BAGAN xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Batasan Masalah 3
C. Rumusan Masalah 4
D. Batasan Pengertian 4
E. Tujuan Penelitian 5
F. Manfaat Penelitian 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Puisi 6
1. Pengertian puisi 6
a. Puisi Lama/Tradisional 7
b. Puisi Baru/Modern 8
c. Puisi Kontemporer 8
2. Metode puisi
a. Diksi (Diction) 10
b. Pencitraan (imagery) 10
c. Kata-Kata Konkrit 13
d. Bahasa Kiasan (figurative language) 13
e. Rima 14
B. Media 16
1. Pengertian Media Pendidikan 16
2. Karakteristik Media 16
a. Media Grafis 17
1) Foto 17
2) Sketsa 17
3) Bagan/chart 18
4) Grafik 20
5) Poster 22
6) Papan Flanel/Flannel board 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
7) Peta 23
b. Media Audio 24
c. Media Proyeksi Diam 24
C. Manfaat Media Gambar/Foto Dalam Pembelajaran
Siswa Sekolah Dasar 25
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian 29
B. Rencana Tindakan 29
Siklus I 30
Siklus II 32
C. Pengumpulan Data dan Instrumen 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 41
1. Deskripsi Tindakan 41
2. Hasil Tindakan 52
B. Pembahasan Hasil Penelitian 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 67
B. Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 69
DAFTAR SUMBER MEDIA GAMBAR 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengumpulan data dan Instrumen 35
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa 35
Tabel 3.3 Skala skoring aspek “diksi” menulis puisi siswa 35
Tabel 3.4 Skala skoring aspek “pencitraan” menulis puisi siswa 36
Tabel 3.5 Skala skoring aspek “kata-kata konkret” menulis puisi siswa 36
Tabel 3.6 Skala skoring aspek “bahasa kiasan (figurative language)” 36
Tabel 3.7 Skala skoring aspek “ritme dan rima” menulis puisi siswa 37
Tabel 3.8 Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal
hingga siklus 2 37
Tabel 4.1 Nilai kemampuan menulis puisi siswa pada kondisi awal 53
Tabel 4.2 Rekap nilai kemampuan menulis puisi siswa siklus I 55
Tabel 4.3 Rekap nilai kemampuan menulis puisi siswa siklus II 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar 2.1 Sketsa siklus daur hidup kupu-kupu 17
Gambar 2.2 Bagan Pohon struktur organisasi kelas di sekolah dasar 18
Gambar 2.3 Bagan Arus 19
Gambar 2.4 Bagan garis waktu perkembangan alat transportasi 20
Gambar 2.5 Grafik lingkaran 21
Gambar 2.6 Grafik batang 21
Gambar 2.7 Grafik garis 22
Gambar 2.8 Poster 23
Gambar 2.9 Stasiun kereta api 26
Grafik 4.1 Pencapaian skor setiap unsur intrisik puisi siklus I 54
Grafik 4.2 Pencapaian skor setiap aspek unsur intrisik puisi siklus 2 57
Grafik 4.3 Pencapaian skor setiap aspek pada siklus I dan siklus 2 61
Grafik 4.2 Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal
dan siklus 1 63
Grafik 4.3 Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal,
siklus 1 dan siklus 2. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket 1 dan angket 2 72
Lampiran 2 Silabus 75
Lampiran 3 Siklus 1 (rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
kerja siswa, dan lembar evaluasi 78
Lampiran 4 Siklus 2 (rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
kerja siswa, dan lembar evaluasi 86
Lampiran 5 Rubrik penilaian 94
Lampiran 6 Foto kegiatan penelitian 97
Lampiran 7 Contoh lembar pekerjaan siswa 100
Lampiran 8 Daftar nilai dan Uji t 108
Lampiran 9 Pengantar 117
Lampiran 10 Media Gambar 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I dari penelitian ini adalah sebagai bab pendahuluan. Pada bab ini akan
diuraikan latar belakang masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan
penelitian, tujuan penelitian serta manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Berbahasa adalah salah satu aspek berkehidupan yang berpengaruh
terhadap kehidupan sosial, budaya maupun perkembangannya. Melalui berbahasa,
segala bentuk informasi disampaikan dari satu individu kepada individu yang
lain. Sebagai mahluk sosial, manusia juga berbahasa untuk berkomunikasi dan
memberikan informasi terhadap sesamanya.
Bahasa adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,
pemahaman, pikiran, perasaan, dan ide (Verhaar dalam Kusumawati, 2007:3). Di
jenjang pendidikan SD, siswa sudah mulai dikenalkan dengan keterampilan
berbahasa. Siswa juga diharapkan mampu mengungkapkan semua pengalaman,
pemahaman, pikiran, perasaan siswa tersebut.
Keterampilan berbahasa siswa SD diharapkan juga tidak hanya sebatas
kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar saja. Siswa juga diharapkan
mengenal sastra yang terkandung dalam berbahasa Indonesia. Kesastraan yang
terkandung di dalam berbahasa Indonesia salah satunya adalah puisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menulis puisi siswa kelas V SD
terdapat dalam kurikulum pembelajaran Bahasa Indonesia, tepatnya terdapat
dalam standar isi KTSP yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas.
Tabel 1.1 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V SD semester 2.
8. Menulis
Menulis puisi bebas dengan plihan
kata yang tepat
8.3 Mengungkapkan pikiran,
perasaan, informasi dan fakta secara
tertulis dalam bentuk ringkasan
laporan dan puisi bebas
Pada pelaksanaan sebuah pembelajaran menulis puisi siswa kelas V SD,
kompetensi ini sulit dikuasai siswa. Sebagai contoh, nilai rata-rata kelas pada
kompetensi menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan hanya menunjuk
pada angka 6,15. Jumlah ini tentu menunjukkan bahwa nilai rata-rata menulis
puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan jauh di bawah nilai harapan, yaitu
sebesar 7,00 (KKM).
Peneliti telah melakukan wawancara terhadap siswa kelas V SD Kanisius
Sengkan untuk mencoba mencari tahu apa yang menjadi kesulitan siswa membuat
puisi. Banyak hal yang juga menjadi penyebab kurangnya keterampilan siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
SD tersebut untuk menulis puisi. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah
kurangnya kemampuan siswa berimajinasi, perbendaharaan kata, pemilihan kata,
membuat rima hingga keterbatasan geografis siswa. Hal lain yang juga menjadi
kesulitan siswa di SD ini adalah memahami langkah-langkah membuat puisi.
Peneliti juga telah mencoba membagikan angket untuk mengetatahui
media apa yang begitu menarik bagi siswa, mudah didapatkan dan tentu saja
dapat membantu kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis tersebut. Berdasarkan
angket yang telah dibagikan kepada siswa, sebagian dari siswa memilih media
gambar untuk membantu kesulitan-kesulitan siswa menulis puisi.
Sebagai calon guru SD, peneliti mencoba membantu kesulitan yang
dialami siswa V di SD dalam menulis puisi. Dalam hal ini, peneliti akan
melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas dan memilih SD Kanisius Sengkan
sebagai tempat penelitian. Alasan peneliti memilih SD Kanisius Sengkan sebagai
tempat penelitian karena lokasi tersebut mudah dijangkau. Selanjutnya, seluruh
siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta menjadi sampel penelitian.
B. Batasan Masalah
Dalam penerapan pembelajaran di sekolah dasar, beberapa kompetensi
menulis puisi dibebankan kepada siswa. Pada penelitian ini, peneliti hanya
mengacu pada satu kompetensi saja, yaitu meningkatkan kompetensi unsur fisik
(estetika) menulis puisi pada siswa kelas V SD. Peneliti akan meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan dengan
media gambar.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasannya, masalah yang
timbul pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat
meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius
Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun pelajaran 2010/2011?
2. Seberapa tinggikah peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dengan
menggunakan media gambar?
D. Batasan Pengertian
Untuk memperjelas pengertian-pengertian yang terdapat dalam penelitian ini,
penulis membuat batasan terhadap beberapa pengertian tersebut. Berikut adalah
beberapa batasan pengertian yang terdapat dalam penelitian ini:
a. Puisi bebas adalah puisi yang bebas dan tidak menganut aturan struktural
b. Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa yang ingin dicapai adalah
peningkatan kemampuan menulis puisi yang hanya dilihat dari unsur fisik
saja, dan diukur berdasarkan metode puisi (diksi, kata-kata konkrit, bahasa
kiasan serta rima).
c. Menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman dan penghayatan
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai wadahnya (Bait, 1987:12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
d. Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan puisi bebas ini adalah gaya
bahasa kiasan
e. Media gambar yang digunakan adalah media gambar piktorial yang berupa
foto, contohnya foto seorang petugas bersih yang sedang mengangkut sampah
dengan gerobaknya di sebuah pasar.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah sebagai berikut:
a. untuk mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan kemampuan
menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2010/2011
b. untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan menulis puisi
siswa kelas V SD Kanisius Sengkan berkat penggunaan media gambar
F. Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalitas peneliti
sebagai calon guru sekolah dasar
b. Dapat menjadi sebuah acuan mengajar para guru sekolah dasar dalam
melaksanakan pembelajaran menulis puisi.
c. Meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan
tahun pelajaran 2010/2011 dengan bantuan media gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II dari penelitian ini berisi mengenai kajian pustaka. Kajian pustaka
dari bab II ini mencakup kajian pustaka tentang puisi, media dan manfaat media
gambar bagi pembelajaran.
A. Puisi
1. Pengertian Puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang
mempunyai arti pembuatan. Di dalam bahasa Inggris puisi disebut poem atau
poetry. Puisi mempunyai arti “membuat” atau “pembuatan” karena lewat puisi
pada dasarnya seseorang telah berhasil menciptakan suatu dunia tersendiri
yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik secara fisik
atau batiniah. Amiruddin (dalam Agustin, 2008:20) berpendapat bahwa “puisi
adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media
penyajian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi seperti halnya lukisan yang
menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya”
Pengertian puisi memang tidak dapat dibatasi secara ketat dan
memuaskan. Untuk lebih meluaskan pandangan tentang pengertian puisi,
berikut ini akan dikemukan 3 pendapat ahli. Watts-Dunton (dalam
Situmorang, 1980:7) mendefinisikan, “Puisi adalah ekspresi yang konkrit dan
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosionil dan
berirama, (poetry is the concrete and artistic expression of the human mind in
emotional and rhythmical language)”. Selain itu, John Dryden (dalam
Situmorang, 1980:7) juga memberikan pendapat, “Puisi adalah musik yang
tersusun rapi”, (poetry is articulate music), dan Shelly (dalam Taum:14)
mengemukakan “Puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah (peak
experience) dalam hidup manusia.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di
atas, dapat ditarik kesimpulan, puisi adalah ekspresi pikiran manusia
berdasarkan pengalaman-pengalaman, yang bersifat artistik dan disusun
secara berirama.
Pengertian puisi saat ini telah mengalami perkembangan yakni pada
penciptaan puisi yang modern dan tidak lagi terikat oleh kaidah-kaidah
banyaknya baris, banyaknya kata, banyaknya suku kata, rima dan irama dalam
tiap baris. Menurut perkembangannya, puisi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Puisi Lama/ Puisi Tradisional.
“Puisi lama adalah puisi asli yang terdapat dalam berbagai
lingkungan budaya nusantara, baik yang sudah ditulis maupun yang masih
hidup dalam bentuk tradisi lisan” (Taum:28). Puisi lama belum
dipengaruhi estetika puisi barat. Beberapa jenis dari puisi lama antara lain
mantra, pantun dan syair, gurindam, bidal, talibun, karmina (pantun kilat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Puisi Baru/Puisi Modern.
“Puisi modern/baru adalah a) puisi yang diciptakan oleh orang-orang
yang mendapat pendidikan Barat dan merasa diri berbeda dari
kebanyakan, b) mereka melihat sastra sebagai relief atau lambang
kebebasan masa lampau (puisi adalah sebuah kebebasan), c) mereka pada
umumnya adalah para nasionalis, pejuang kemerdekaan yang penuh
semangat cinta tanah air” (Taum:36). Di Indonesia, puisi modern
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup dan beragam.
Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangannya, puisi modern dapat
dikelompokkan dalam angkatan balai pustaka (1920-1933), angkatan
pujangga baru (1933-1942), angkatan Jepang (1942-19450, angkatan 45
(1945-1953), angkatan 50-an (1953-1966), angkatan 66 (1966-1970),
angkatan
Puisi mengacu pada segi bentuknya dibagi menjadi puisi terikat dan
puisi bebas. Puisi terikat adalah jenis puisi yang digolongkan dalam puisi
lama, sedangkan puisi bebas adalah jenis puisi yang terdapat dalam puisi
baru/modern. “Puisi bebas atau yang lebih dikenal puisi modern mulai
dipopulerkan oleh penyair angkatan 45 yang dipelopori Chairil Anwar”
(Sumardi dkk.,1985:4).
c. Puisi Kontemporer.
Puisi kontemporer adalah puisi yang tercipta oleh angkatan 1970-an.
Istilah kontemporer berasal dari bahasa Latin yaitu con dan tempora, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
memiliki arti bersamaan dan waktu. Kemudian puisi kontemporer dapat
diartikan sebagai sebuah sastra sezaman, sastra yang bersamaan waktunya
dengan kita, sastra mutakhir.
Perkembangan puisi diatas juga dipengaruhi oleh sudut pandang seorang
penyair, tujuan pembuatan oleh penyair dan situasi kondisi zaman penyair.
Selanjutnya, berdasarkan isi dan bahasa yang digunakan, puisi dapat
dibedakan menjadi puisi epik, puisi lirik dan puisi dramatik
a. Puisi Epik disebut juga naratif, bentuk puisi ini agaknya panjang dan
berisi kepahlawan, tokoh, kebangsaan, masalah surga dan neraka, Tuhan
dan kematian, Puisi epik bersifat objektif.
b. Puisi Lirik memiliki ciri antara lain; bersifat subjektif dan personal, yaitu
menceritakan masalah-masalah yang bersumber dari dalam diri manusia
(penyairnya). Bentuknya cenderung pendek dan biasanya menggunakan
kata ganti orang pertama. Isi puisi lirik tentang cinta, kematian, masalah
kemudaan dan ketuaaan.
c. Puisi Dramatik merupakan puisi yang bersifat objektif. Dalam hal ini
penyair seolah-olah keluar dari dalam dirinya dan berbicara melalui toko.
2. Metode Puisi
I.A. Richard (dalam Situmorang 1980:12) membedakan dua hal yang
membangun puisi, yaitu the nature of poetry (hakekat puisi) dan the method of
poetry (metode puisi). Hakekat puisi sebagai unsur yang membangun
struktur dalam puisi terdiri atas tema (sense), nada (tone), perasaan (feeling),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
amanat (atention). Selanjutnya, unsur metode puisi membangun struktur luar
dari puisi terdiri atas diction (diksi), imagery (pencitraan), the concrete word
(kata-kata konkret), figurative language (majas), rhythm and rime (ritme dan
rima). Metode puisi yang membangun struktur luar puisi tersebut akan
diuraikan sebagai berikut:
a. Diksi (diction)
Menurut KBBI, diksi berarti “pilihan yang tepat dan selaras”
(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
terbentuk efek tertentu (sesuai yang diharapkan). Kata-kata dalam puisi
memiliki makna konotatif, “Kata-katanya juga dipilih yang puitis artinya
memiliki artinya mempunyai efek keindahandan berbeda dari kata-kata
yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari (Koten, 2010:16)
b. Pencitraan (imagery)
“Imagery atau pencitraan adalah daya bayang” (situmorang,
1974:20). Pencitraan di dalam puisi merupakan ungkapan daya bayang
yang berupa pengalaman indrawi. Cuddon (dalam situmorang, 1989:15)
mengungkapkan imagery sebagai istilah yang umum menunjuk pada
penggunaan bahasa untuk menampilkan objek-objek, tindakan, perasaan,
pemikiran, ide, pernyataan pemikiran dan pengalaman-pengalaman yang
bersifat sifat indra atau bukan indra”. Setelah pilihan kata terbentuk,
pembaca seperti merasai, mengalami, melihat sendiri pengalaman indrawi
secara fantasi (imagi), yakni benda-benda, bunyi-bunyi dan perasaan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perasaan yang diungkapkan oleh penyair. Pengalaman-pengalaman
indrawi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pencitraan penglihatan (visual imagery)
Contoh:
kursi-kursi tua yang di sana
dan meja tulis sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
(Hartono Andangjaya dalam Taum: 62)
Pada kalimat puisi di atas, “kursi-kursi tua yang disana”,
“meja”, “jendela-jendela” menggambar pengalaman citraan
penglihatan penyair.
2) Pencitraan Pendengaran (auditory imagery)
Contoh:
Anjing-anjing menyalak
Gagak-gagak menjerit
Pada kalimat puisi di atas, “menyalak”, “menjerit” merupakan
kata-kata yang menunjukkan pengalaman pendengaran penyair.
Penyair ingin menggambarkan suasana yang ramai dan berisik.
3) Pencitraan perabaan (tactile imagery)
Contoh:
Mereka-reka bahagia, meraba-raba rahasia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Ketika tanganmu menjamah, dingin dan kaku
Kita pun terdiam dalam pandang yang beku
Ismail (dalam Badrun, 1989:20)
Kutipan puisi di atas menunjukkan pengalaman perabaan, yaitu
rasa dingin. Pengalaman perabaan ditunjukkan penyair dengan kata
“dingin”, “beku”, “kaku”
4) Pencitraan pengecapan
Contoh:
Hidup terasa pahit bagiku
Hari-hariku begitu tawar dan membosankan
Kutipan puisi di atas menunjukkan pengalaman pengecapan
penyair. Penyair menggambarkan hidup yang susah dengan citraan
pengecapan yaitu dengan kata “pahit”, dan “tawar”
5) Pencitraan gerak (kinestetik imagery)
Contoh:
Malam semakin merangkak
Angin berputar-putar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Penyair menggambarkan malam yang semakin larut dengan
menggunakan dengan pengalaman pencitraan gerak, yang
digambarkan dengan kata “merangkak”, “berputar-putar”.
c. Kata-kata konkret
“Kata-kata konkrit yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera
yang memungkinkan munculnya imaji” (koten, 2010:17). Kata-kata
konkret digunakan penyair untuk mengungkapkan dengan tepat
keinginannya melukiskan suatu keadaan, membayangkan dengan tepat
akan apa yang hendak dikemukankannya. “Kata konkret digunakan
dengan maksud menggambarkan situasi tertentu (yang dibayangkan
penyair) secara lebih nyata” (Taum, 2004:63). “Jadi penyair memilih kata-
kata yang konkret untuk melukiskan atau mengatakan sesuatu itu dengan
setepat-tepatnya, secermat-cermatnya dan sekonkrit-konkritnya”
(Situmorang, 1980:22)
d. Bahasa kiasan (figurative language)
Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk
meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta
memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal
lain yang lebih umum. Ada berbagai macam gaya bahasa. Pada penulisan
puisi, gaya bahasa kiasan yang sering dipergunakan penyair untuk
memberikan efek indah pada puisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Bahasa Kiasan (figurative language) adalah figura bahasa atau
gaya bahasa. Badrun (1989:26) mengungkapkan bahasa kiasan sebagai
salah satu alat kepuitisan berfungsi agar sesuatu yang digambarkan dalam
puisi menjadi jelas, hidup, intensif dan menarik.
Bahasa kiasan dipergunakan penyair mendukung pencitraan untuk
membantu penyair menyampaikan amanat atau maksud dengan baik.
“Yang dimaksud dengan figurative language ialah cara yang
dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan
imagery dengan mempergunakan gaya bahasa, gaya perbandingan, gaya
kiasan, gaya pelambang sehingga makin jelas makna atau lukisan yang
hendak dikemukakan” (Situmorang, 1980:23). Gaya bahasa kiasan yang
sering digunakan penyair dalam puisi diantaranya adalah metafora, simile,
personifikasi, sinekdoki, metonimia, simbol dan allegori.
Contoh :
Kami baru saja tiba
Dan matahari baru saja turun dari peraduannya
Petang lewat sampai malam
Hingga bulan turun menyeka mimpimu
Bait puisi di atas adalah contoh bait puisi yang menggunakan gaya
bahasa kiasan personifikasi. “Matahari” dan “bulan” dikiaskan layaknya
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Rima
Di dalam puisi terdapat pengulangan-pengulang bunyi berpola di
akhir kalimat puisi yang menimbulkan rima. “Rima adalah persamaan
bunyi di akhir kalimat” (Taum, 2004:59). Rima dalam puisi erat
hubungannya dengan unsur batin puisi yang terdapat dalam hakekat puisi
yaitu sense. Rima dalam penulisan puisi mempunyai pola diantaranya A-
A-A-A, A-A-B-B, A-B-A-B, dan A-B-B-A.
Contoh :
Aku sangat sayang padanya
Setiap hari aku bermain dengannya
Mulai dari pagi hingga petang
Bahkan sampai malam menjelang
Bait puisi di atas adalah contoh bait puisi yang mempunyai pola
rima A-A-B-B. Bait puisi mempunyai rima denga pola ini artinya dua
baris pertama mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama dan dua baris
terakhir mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda
dengan bunyi akhiran kedua baris pertama.
3. Menulis Puisi
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
orang lain. Menulis juga kegiatan ekspresif (Tarigan,1982:3). Menulis adalah
kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman dan penghayatan dengan
menggunakan media tulis sebagai wadahnya (Bait, 1987:12).
Dari beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis puisi pada intinya adalah kecakapan atau keterampilan
mengungkapkan pikiran, isi jiwa atau perasaan, pengalaman dan penghayatan
melalui sebuah tulisan puisi. Tentu saja tulisan puisi yang dipakai harus
merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dengan yang
lainnya. Ini berarti menulis adalah melakukan hubungan dengan tulisan
(Trisnawati,2008:20)
B. Media
Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu Medòë. “Medòë adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Sadiman 1986:6). Media
juga memiliki karakteristik yang tidak sama. Selanjutnya, dibawah ini akan
dipaparkan mengenai pengertian dan karakteristik media di bidang pendidikan.
1. Pengertian Media Pendidikan
Media pendidikan adalah bagian integral dari proses pendidikan
sekolah yang harus dikuasai setiap guru professional karena memiliki nilai
yang sangat penting dalam dunia pendidikan sekolah. Media dibuat untuk
membantu guru mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Gagne (dalam Sadiman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dkk.,1986:6) mengatakan media pendidikan adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
2. Karakteristik Media
Media mempunyai karakteristik dan kekhususan. Karakteristik atau ciri-
ciri khas suatu media yang digunakan dalam sebuah pembelajaran berbeda
menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya. Sadiman dkk. (1986:28)
menyimpulkan untuk tujuan-tujuan praktis, jenis media yang lazim dipakai
dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Media Grafis
Media grafis mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengantarkan pesan
dari sumber ke penerima pesan, hanya saja pengantar yang dipakai
menyangkut indra penglihatan. Media grafis mempunyai jenis yang
banyak, beberapa di antaranya akan kita bicarakan sebagai berikut:
1) Gambar/Foto
Media gambar erat hubungannya dengan indera penglihatan.
Gambar/foto adalah “tiruan” dari aslinya yang dituang/direkam dalam
media dua dimensi. “Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang
hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi ” (Arsyad,
1997:106). Selanjutnya, peneliti menggunakan media gambar/foto
dalam peningkatan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius
Sengkan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Sketsa
Gambar 2.1. :
sketsa siklus daur hidup kupu-kupu
Sketsa biasa digunakan seorang guru untuk menjelaskan suatu
proses secara lisan/verbal. “Sketsa adalah gambar yang sederhana,
atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa
detail” (Sadiman, 1986:33). Sketsa juga membantu skema berfikir
siswa, contoh pada proses siklus daur hidup kupu-kupu pada gambar
2.1. di atas.
3) Bagan/chart
Sadiman (1986:35) menyatakan bagan/chart memiliki fungsi
pokok menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan/chart
membantu siswa mengerti tentang sebuah urutan atau hirarki. Berikut
ini adalah jenis-jenis bagan/chart:
Bagan Pohon (tree chart)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
KETUA
KELAS
SEKERTARIS BENDAHARA KEAMANAN
Bagan ini berbentuk sebuah pohon dengan batang, cabang, dan
ranting-rantingnya. Bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat,
komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan.
Gambar 2.2.
Bagan Pohon struktur organisasi kelas di sekolah dasar
Bagan Arus (flow chart)
“Bagan arus mengggambarkan arus suatu proses atau dapat
pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar
berbagai bagian atau seksi suatu organisasi”. Tanda panah
seringkali digunakan untuk menggambarkan arah arus, contohnya
bagan di bawah ini:
Gambar 2.3.
Bagan Arus
NASKAH
PRODUKSI
PROTOTIPA REVISI
EVALUASI
REPRODUKSI
REVISI
IDE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Bagan garis waktu (time line chart)
Bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa
dan waktu. Misalnya untuk menunjukkan peristiwa sejarah
transportasi berdasarkan urutan waktu digambarkan dalam bagan
garis waktu tahun 1800 sampai dengan tahun 2000 sebagai berikut:
Gambar 2.4.
Bagan garis waktu perkembangan alat transportasi
4) Grafik
Sadiman (1986:40) mengatakan grafik adalah gambar
sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Media ini
berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau atau
peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berikut ini
adalah contoh beberapa jenis dari grafik:
1800 1900 2000
Kereta
Kuda Kereta
Api
Mobil Pesawat
Terbang Roket Pesawat
Ruang
Angkasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
0
10
20
30
40
50
60
70
80
A B C D
40 %
SLTP 50 %
SLTA
90 %
Sarjana
Grafik Lingkaran
Berikut ini adalah grafik latar belakang pendidikan orang
tua siswa di SD Karang Jambu. Jumlah total persentase dari
seluruh item pada bagan lingkaran adalah 100 %
Gambar 2.5.
Grafik lingkaran
Grafik Batang
Berikut ini adalah grafik perbandingan jumlah buku yang
dibaca siswa oleh 4 orang siswa
Gambar 2.6.
Grafik batang
Siswa
Jumlah
Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1980 1981 1982 1983 1984 1985
Grafik Garis
Berikut ini adalah grafik perbandingan penderita malaria di
sebuah rumah sakit dari tahun 1980 sampai dengan tahun 1985.
Gambar 2.7.
Grafik garis
5) Poster
Poster adalah gambar besar yang memberi tekanan pada satu
atau dua ide pokok yang dirancang kuat dengan warna dan pesan
untuk menangkap perhatian orang yang sedang melintas di jalan agar
ia berhenti dan mengamati dan kemudian ia dapat menangkap gagasan
yang berarti di dalam ingatannya. “Poster tidak saja penting untuk
menyampaikan kesan-kesan tertentu, tetapi dia mampu pula
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Jumlah
Penderita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.8.
Poster
6) Papan Flanel/Flannel board
Papan flannel adalah media grafis yang terbuah dari papan
yang berlapis flannel. Papan tersebuat digunakan untuk menempelkan
gambar-gambar, angka-angka maupun huruf-huruf yang bisa dilepas
atau dipasang dengan mudah.
7) Peta
Peta adalah gambar permukaan bumi secara langsung ataupun
tidak langsung mengungkapkan banyak informasi (lokasi, luas,
bentuk, persebaran penduduk, dataran, perairan, iklim, sumber daya
alam, sumber ekonomi, dan lain sebagainya). Peta terbentuk dari
kombinasi yang abstrak dari titik-titik, garis-garis, simbol-simbol,
bidang-bidang dan warna-warna dalam paparan gambar yang
sederhana.
ANTI POLUSI !
HEMAT
ENERGI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Media Audio
“Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan erat dengan
indera pendengaran” (Sadiman dkk., 1986:52). Tidak berbeda dengan
media lainnya, media audio sendiri berfungsi sebagai penyalur pesan
audio dari sumber ke penerima pesan.
Kelebihan dari media audio adalah dapat meningkatkan
komunikasi audio, mengembangkan kemampuan apresiasi dan imajinasi,
cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik, serta dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu. Sedangkan keterbatasannya antara lain hanya
dapat menggunakan medium audio saja, pengadaannya lebih mahal
terutama untuk sasaran luas, dan daya jangkaunya agak terbatas. Sadiman
dkk. (1986:52) menyimpulkan beberapa jenis dari media audio antara lain
adalah radio, alat perekam magnetic atau tape recorder, laboratorium
bahasa.
c. Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam (still proyected medium) juga menyampaikan
pesan yang disajikan untuk membuat rangsangan visual. Sardiman dkk.
(1986:57) mengatakan perbedaan media proyeksi diam dan media grafis
adalah bila pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan
pesan media, sedangkan media proyeksi diam pesan harus diproyeksikan
terlebih dahulu dengan sebuah proyektor. Beberapa dari media ini hanya
berupa pesan visual, tetapi beberapa di antaranya juga sudah disertai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
rekaman audio. Beberapa jenis dari media proyeksi diam antara lain
adalah film bingkai, film rangkai, media tranparansi atau overhead
projector (OHP), proyektor, televisi (TV), video cassette, compact disc
(CD).
C. Penggunaan Media Gambar/Foto Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar
Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih suatu media. Materi
pembelajaran, kultur dan budaya, atau tingkat ketertarikan siswa pada sebuah
media dapat menjadi hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan media. Selain
itu, membuat atau memperoleh sebuah media juga menjadi pertimbangan dalam
memilih sebuah media.
Di sekolah dasar, media gambar/foto paling sering digunakan karena
gambar sendiri sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Berikut ini adalah
keunggulan media gambar/foto dalam meningkatkan kemampuan membuat puisi
siswa SD dibandingkan media lain adalah media gambar/foto lebih konkrit, dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan,
serta murah dan mudah didapatkan.
1. Lebih konkrit.
Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata. Gambar 2.9 tentu dapat membantu
siswa membentuk kata-kata konkret dalam sebuah deskripsi atau sebuah puisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.9.
Stasiun kereta api
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Gambar 2.10.
Stasiun kereta api
Pengalaman indrawi sebuah objek adalah hal yang sangat membantu
siswa berimajinasi tentang objek/peristiwa. “Tidak semua benda, objek atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa: anak-anak dibawa ke
objek/peristiwa tersebut” (Sadiman dkk, 1986:29-30). Gambar dapat
mengatasi kesulitan ini. Gambar 2.9. dapat memberi contoh bahwa sebuah
stasiun kereta api dapat disajikan ke kelas lewat gambar/foto. Gambar 2.9.
dapat membantu siswa membuat sebuah deskripsi atau sebuah puisi:
3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
Kemampuan imajinasi siswa SD tentu tidak melebihi dari
pengalamannya mengamati objek/peristiwa. Dengan bantuan media
gambar/foto siswa bahkan siswa dapat mengamati dan berimajinasi mengenai
objek/peristiwa yang tidak mudah dicapai siswa, luar angkasa atau puncak
gunung berapi misalnya.
4. Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus. Kemajuan teknologi dan printing bahkan memungkinkan
siswa membuat media gambar/foto. Kemajuan teknologi informatika juga
membantu siswa mencari atau mendapatkan media gambar/foto.
Media gambar/foto juga dapat juga menunjukkan ukuran relatif sebuah
objek. Siswa yang belum pernah melihat kereta api tentu akan mengalami
kesulitan membayangkan ukuran pasti sebuah kereta api. Gambar 2.10. dapat
membantu siswa membandingkan ukuran kereta api dengan ukuran manusia di
sekitar kereta api. Dengan perbandingan ukuran kereta api dan manusia, siswa
tersebut dapat menarik kesimpulan ukuran kira-kira sebuah kereta api.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Hal-hal tersebut di atas menjadi pertimbangan peneliti untuk menggunakan
media gambar/foto untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V
SD Kanisius Sengkan. “Di antara media yang sering digunakan dalam
pembelajaran, maka gambar/foto adalah media yang paling dikenal dan sangat
sering dipakai di mana-mana” (Rinanto, 1982:22).
D. Kerangka Berfikir
“Menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman dan penghayatan
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai wadahnya” (Bait, 1987:12). Dalam
menulis puisipun siswa juga berkegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman dan
melakukan penghayatan.
Dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dalam menulis puisi
siswa memerlukan sebuah media untuk mengingatkan kembali ingatannya akan
pengalaman yang dialamaninya. Media gambar adalah salah satu media yang
dengan mudah membantu siswa berimajinasi akan pengalamannya. Pada
akhirnya, dengan media gambar siswa dapat menuangkan pengalaman indrawi
dengan mudah, menuangkan isi jiwa berdasarkan pengalaman yang dialaminya,
dan melakukan penghayatan dengan bahasa tulis sebagai wadahnya.
E. Hipotesis Tindakan
Dari penjelasan dan segala hasil pemikiran yang diperoleh dari kerangka
berpikir maka diperoleh hipotesis:
“Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
semester gasal tahun pelajaran 2010/2011”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini mencakup setting penelitian, rencana tindakan
penelitian, pengumpulan data dan instrumen dan yang terakhir analisis data untuk
mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi siswa.
A. Setting Penelitian
Setting penelitian ini mengambil subjek penelitian siswa kelas V SD Kanisius
Sengkan Yogyakarta. Tempat penelitian adalah SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
dengan alamat jln. Kaliurang km 7 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada
semester gasal tahun ajaran 2010/2011 dengan objek penelitian pelajaran Bahasa
Indonesia kelasV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.
B. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Meminta izin penelitian kepada kepala sekolah SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta
b. Melakukan pengamatan, membagikan angket, skoring dan rata-rata
menulis puisi kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
c. Identifikasi masalah
d. Analisis masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
e. Perumusan masalah
f. Perumusan hipotesis
g. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus
h. Penyusunan silabus, RPP, LKS dan instrumen penelitian
i. Mempersiapkan media gambar yang diperlukan
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Setelah dilakukan observasi awal, akan diperoleh gambaran kelas dan
permasalahan yang terjadi, dan akan dilakukan tindakan atas permasalahan
tersebut dengan langkah sebagai berikut:
Siklus 1
a. Rencana Tindakan
1) Pembelajaran dimulai dengan doa, salam, apersepsi dan motivasi
siswa
2) Mengulas pengetahuan dan pengalaman siswa tentang puisi
3) Siswa dibantu guru mempelajari unsur fisik atau metode puisi
4) Siswa membentuk kelompok yang terdiri 2 orang dan masing-masing
siswa mendapat lembar kegiatan siswa
5) Siswa dibantu guru mengerjakan lembar kegiatan siswa
6) Setiap kelompok mendapatkan sebuah gambar/foto dengan ukuran A4
7) Kelompok memperhatikan gambar/foto yang mereka dapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
8) Beberapa perwakilan kelompok maju di kelas, menceritakan tentang
isi gambar/foto
9) Setiap kelompok membuat daftar kata-kata, berupa hal-hal atau benda-
benda dalam gambar yang bisa dirasakan oleh panca indra
10) Setiap kelompok memulai menulis puisi dengan bantuan daftar kata
11) Setiap kelompok mengumpulkan hasil puisi yang mereka buat
12) Beberapa kelompok membacakan hasil membuat puisi, sebagai bentuk
apresiasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah melakukan pembelajaran sesuai
rencana tindakan.
c. Observasi
1) Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran
2) Analisis dari hasil yang diperoleh siswa
3) Melakukan penilaian dengan aspek penilaian berupa diksi, citraan,
kata-kata konkret, bahasa kiasan dan rima
d. Refleksi
1) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian khusus
2) Mendiskusikan hasil menulis puisi siswa dengan guru kelas
3) Merancang dan memodifikasi siklus berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siklus 2
a. Rencana Tindakan
1) Pembelajaran dimulai dengan doa, salam, apersepsi dan motivasi
siswa
2) Mengulas kembali pengetahuan maupun pengalaman baru siswa
tentang puisi
3) Siswa diingatkan kembali tentang model dan unsur-unsur puisi
4) Setiap siswa mendapat gambar yang berupa sebuah foto dengan
ukuran A4
5) Siswa tidak mendapat bantuan dari guru untuk membuat judul maupun
tema dari puisi, tetapi siswa bebas menentukan judul puisi yang
mereka buat
6) Siswa membuat daftar kata-kata hasil pengindraan gambar terlebih
dahulu, kemudian menggunakannya sebagai panduan dalam membuat
baris-baris puisi
7) Siswa membuat puisi dengan bantuan daftar kata-kata dan gambar
yang ada
8) Siswa diperbolehkan keluar dari ruangan kelas untuk membuat pusi,
kemudian setelah durasi waktu yang disepakati bersama kembali ke
ruangan kelas.
9) Beberapa siswa membacakan puisi di depan kelas sebagai bentuk
apresiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah melakukan pembelajaran sesuai
rencana tindakan yang ada atau merealisasikan rencana tindakan
c. Observasi
a. Mencatat temuan-temuan yang ada di dalam pembelajaran
b. Analisis dari hasil yang diperoleh siswa
c. Melakukan penilaian dengan aspek penilaian berupa diksi, citraan,
kata-kata konkret, bahasa kiasan dan rima
d. Refleksi
Refleksi pada siklus ini lebih mengacu pada hasil evaluasi tindakan II
C. Pengumpulan Data dan Instrumen
Tabel 3.1 Pengumpulan data dan Instrumen
No Peubah Indikator Data Pengumpulan
data
Instrumen
1 Kemampuan
menulis puisi
bebas siswa
Nilai rata-
rata menulis
puisi bebas
siswa
Data
kuantitatif
atau berupa
skor
Produk yang
berupa puisi
bebas hasil
karya siswa
Rubrik
penilaian
(terlampir)
Kemampuan menulis puisi siswa adalah hal yang ditelitili dalam penelitian,
sedangkan nilai rata-rata menulis puisi siswa menjadi indikator penelitian. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
nilai rata-rata menulis puisi siswa meningkat, maka kemampuan menulis puisi
siswa kelas V SD Kanisius Sengkan juga dianggap meningkat.
Data hasil dari penelitian ini berjenis data kuantitatif atau berupa skor, yang
selanjutnya diubah menjadi nilai. Pengumpulan data diambil dari produk yang
berupa puisi karya siswa, dan teknik pengumpulannya adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Awal
Keadaan awal rata-rata menulis puisi diambil menggunakan teknik
dokumentasi, yaitu menulis puisi siswa kelas V tahun ajaran 2009/2010. Hasil
menulis puisi siswa tersebut dianalisis dengan mencari nilai rata-rata.
2. Kondisi Akhir
Kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan
diperoleh dari tes menulis puisi siswa yang dibantu dengan sebuah media,
yaitu media gambar. Validitas tes kemampuan mengarang ini menggunakan
Validitas Muka. Validitas jenis ini menyatakan suatu instrumen tes valid
apabila telah disetujui oleh para ahli (Nazir, 2006:149).
Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan penilaian pada metode puisi
saja. Unsur-unsur tersebut terdiri atas diction (diksi), imagery (pencitraan), the
concrete word (kata-kata konkret), figurative language (majas), rhythm and rime
(ritme dan rima). Rubrik penilaian kemampuan menulis puisi siswa dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa
Komponen Penilaian
Skor
Maksimal Bobot
Total skor
(Total skor x bobot)
Diksi 3 2 …………
Pencitraan 3 3 …………
Kata-kata konkrit 3 2 …………
Bahasa Kiasan 3 2 …………
Rima 3 1 …………
Tabel di atas menggambarkan bahwa skor masksimal tiap-tiap komponen
menulis puisi siswa. Dalam mengambil skor, peneliti mengacu pada tabel
descriptor yang dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.3 Skala skoring aspek “diksi” menulis puisi siswa
Kriteria Penilaian Skor
Pilihan kata dalam puisi menggambarkan/melukiskan objek 3
Terdapat 1-2 pilihan kata yang tidak menggambarkan/melukiskan
objek
2
Terdapat 3 atau lebih pilihan kata yang tidak
menggambarkan/melukiskan objek
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.4 Skala skoring aspek “pencitraan” menulis puisi siswa
Kriteria Penilaian Skor
Terdapat penggunaan 3 atau lebih pencitraan dalam puisi 3
Terdapat penggunaan 1-2 pencitraan dalam puisi 2
Tidak terdapat penggunaan pencitraan dalam puisi 1
Tabel 3.5 Skala skoring aspek “kata-kata konkret” menulis puisi siswa
Kriteria Penilaian Skor
Di dalam puisi terdapat 3 atau lebih kata-kata konkrit yang
menggambarkan/melukiskan objek
3
Di dalam puisi terdapat 1- 3 kata-kata konkrit yang
menggambarkan/melukiskan objek
2
Di dalam puisi tidak terdapat sama sekali kata-kata konkrit yang
menggambarkan/melukiskan objek
1
Tabel 3.6 Skala skoring aspek “bahasa kiasan (figurative language)”
Kriteria Penilaian Skor
Di dalam puisi terdapat penggunaan 3 atau lebih jenis majas 3
Di dalam puisi terdapat penggunaan 1-2 jenis majas 2
Tidak terdapat penggunaan majas dalam puisi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.7 Skala skoring aspek “ritme dan rima” menulis puisi siswa
Kriteria Penilaian Skor
Semua bait dalam puisi yang menggunakan rima yang teratur 3
Terdapat 1-2 bait dalam puisi yang menggunakan rima yang teratur 2
Bait dalam puisi sama sekali tidak menggunakan rima yang teratur 1
D. Analisis Data
Setelah dilakukan tindakan, kemampuan menulis puisi siswa diharapkan
mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan menulis puisi dari kondisi awal
hingga siklus 2 digambarkan dengan tabel di bawah ini.
Tabel 3.8 Tabel kriteria keberhasilan menulis puisi siswa pada kondisi awal
hingga siklus 2
No Peubah Indikator
Kondisi
Awal
Kondisi pada
akhir siklus
Siklus 1 Siklus 2
1 Kemampuan
menulis puisi
bebas siswa
Nilai rata-rata
menulis puisi
bebas siswa
6.15 6.75 7.00
Setelah dilakukan tindakan yang dibagi dalam 2 siklus, data peningkatan
kemampuan menulis puisi siswa akan diolah menggunakan teknik inferensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan menggunakan uji t. Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data
kemampuan menulis puisi siswa.
1. Penghitungan skor menulis puisi siswa (scoring)
Jumlah skor menulis puisi yang diperoleh siswa diambil berdasarkan
rubrik skor yang telah dibuat sebelumnya
2. Penilaian
Pada tahap penilaian, jumlah skor yang diperoleh siswa diubah
menjadi nilai. Langkah merubah jumlah skor menulis puisi siswa menjadi
nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 10
3. Menghitung nilai rata-rata (mean) kelas
Menghitung nilai rata-rata menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius
Sengkan, dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
∑X (jumlah nilai seluruh siswa)
Jumlah siswa
4. Uji perbedaan rata-rata kelas (mean)
Untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata kelas (mean) yang
signifikan (meyakinkan) maka diperlukan sebuah test rata-rata (mean). Tes ini
Nilai rata-rata (mean) kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sering disebut tes “t”, dikembangkan oleh konsultan statistik Irlandia yang
bernama William seely Gosset. Tahap-tahap untuk mencari perbedaan rata-
rata adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan tabel perhitungan untuk mencari ∑𝐷 dan ∑𝐷2.
b) Mencari SD dari distance.
Untuk mencari SD dari distance gunakan cara berikut:
𝑆𝐷𝐷 = ∑𝐷2
𝑁−
∑𝐷
𝑁
2
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
D = Distance (selisih dari x dan y)
c) Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
Ha : Terdapat peningkatan nilai rata-rata antara kondisi awal dengan rata-
rata setelah diadakannya tindakan.
H0 : Tidak ada peningkatan nilai rata-rata antara kondisi awal dengan rata-
rata setelah diadakannya tindakan.
d) Hipotesis statistiknya:
Ha : µ< ≠ µ>
H0 : µ< = µ>
e) Cari thitung dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
𝑡𝑜 = ∑𝐷
𝑁
𝑆𝐷 𝐷 𝑁−1
f) Menentukan taraf signifikansinya.
Dalam penelitian ini taraf signifikansinya (α) = 0,01
g) Tentukan kriteria pengujian yaitu:
Tolak H0 terima Ha, jika:
to > tt, df.= n – 1
Terima H0 tolak Ha, jika:
to ≤ tt, df.= n – 1
h) Membandingkan to dengan tt kemudian menarik kesimpulan
i) Membandingkan dengan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dari penelitian ini merupakan bab yang berisi tentang hasil penelitian
dan pembahasannya. Pada bab ini akan diuraikan menjadi sub bab hasil penelitian
yang berisi deskripsi penelitian dan deskripsi hasil penelitian, kemudian diakhiri
dengan sub bab pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
Sub bab hasil penelitian ini akan menjelaskan deskripsi tindakan penelitian
dan deskripsi hasil tindakan penelitian tersebut.
1. Deskripsi Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011”
dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2011. Penelitian ini dilakukan dalam kurun
waktu dua minggu.
Pada penelitian yang terdiri dari dua siklus dengan jumlah 5 jam
pelajaran, siswa diharapkan mampu menulis puisi dengan bantuan media
gambar. Siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan dengan jumlah 2 jam
pelajaran. Selanjutnya, siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan
jumlah 3 jam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Di dalam penelitian ini terdapat dua perbedaan siklus. Perbedaan
pertama dari kedua siklus diatas pada siklus I siswa mendapat bantuan media
gambar dengan 1 tema, sedangkan pada siklus II siswa mendapat bantuan dan
bebas memilih 2 tema gambar. Perbedaan kedua dari kedua siklus adalah pada
siklus I siswa dibantu dengan beberapa kartu kata, sedangkan pada siklus II
siswa diharapkan mampu membuat kata-kata tersebut secara mandiri. Kartu
kata atau kata-kata yang dimaksud adalah bentuk pencitraan siswa dari media
gambar yang diperoleh.
Pada pembelajaran siklus I siswa meningkatkan kemampuan menulis
puisi dengan bantuan media gambar yang bertema “Pengemis”. Pada
pembelajaran siklus II siswa meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan
bantuan media gambar dan siswa bebas memilih tema “Gunung Merapi” atau
“Pantai”.
a. Siklus I
Siklus I terdiri atas tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan
tindakan, observasi dan pengumpulan data, dan refleksi
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, peneliti menyebar angket untuk
mengetahui topik media gambar yang sesuai dan diminati siswa kelas
V SD Kanisius Sengkan, untuk membantu meningkatkan kemampuan
menulis puisi siswa. Setelah menentukan sebuah topik berdasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
angket, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari:
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berpedoman pada KTSP 2006.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kartu Kata
Kartu kata berupa potongan-potongan kertas ivory yang berukuran
15 cm x 15 cm, yang di dalam setiap kartu terdapat sebuah kata.
Media gambar
Media gambar berupa 50 lembar photo, berukuran 22 cm x 30 cm
dengan jenis kertas Ivory 260 gram.
Lembar evaluasi menulis puisi siswa
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus yang pertama dilaksanakan
pada hari Senin 23 Mei 2011. Pembelajaran dilakukan pada jam
pelajaran ke-3 dan ke-4 dengan jumlah siswa 33 anak. Pembelajaran
berlangsung sesuai dengan pedoman perencanaan pembelajaran yang
telah direncanakan yaitu meningkatkan kemampuan menulis puisi
dengan bantuan media gambar. Pada akhir siklus I, dilakukan tes
menulis puisi untuk mengetahui perkembangan kemampuan menulis
puisi siswa. Berikut adalah rincian gambaran kegiatan siklus I :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa dan salam.
Presensi kelas dan persiapan belajar oleh siswa. Setelah siswa siap
mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi. Kegiatan
apersepsi pertama yang dilakukan berupa menyanyikan lagu
“Bintang Kecil” dan memperhatikan lirik lagu tersebut sebagai
sebuah bentuk puisi. Kegiatan apersepsi selanjutnya dengan
memperlihatkan contoh foto yang menggambarkan tempat-tempat
indah dan menakjubkan, kejadian-kejadian yang menarik maupun
situasi-situasi yang sebelumnya belum pernah dilihat siswa. Siswa
tampak sangat tertarik dengan kedua kegiatan apersepsi ini.
Kegiatan Inti
Di awal kegiatan inti masing-masing siswa mendapat
sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa dibagi dalam kelompok
yang beranggotakan 3 siswa. Setiap kelompok mendapat 4 lembar
media foto, berukuran 22 cm x 30 cm dengan jenis kertas Ivory
260 gram.
Kegiatan pertama dari kegiatan inti pembelajaran siklus I
adalah siswa memilih kartu kata yang telah dipersiapkan guru.
Guru menempelkan beberapa kartu kata di papan tulis dan siswa
memisahkan kartu kata yang berhubungan dengan gambar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kartu kata yang tidak berhubungan dengan gambar yang mereka
peroleh. Selanjutnya siswa menuliskan kata-kata tersebut dalam
kegiatan 1 Lembar Kerja Siswa (LKS).
Kegiatan kedua dari kegiatan inti pembelajaran siswa
membentuk kalimat-kalimat puisi bersama kelompok. Kalimat
puisi tersebut dibentuk dengan bantuan kata-kata yang telah dipilih
siswa. Setiap kata membentuk sebuah kalimat, dan kalimat yang
dirangkai siswa merupakan gambaran keadaan atau situasi dari
media gambar yang mereka peroleh.
Kegiatan ketiga dari kegiatan inti pembelajaran siklus ini
adalah masing-masing siswa merangkai berbagai kalimat puisi
yang ada pada kegiatan kedua ke dalam sebuah lembar evaluasi
atau lembar menulis puisi. Kegiatan ini diakhiri diskusi siswa
dengan kelompok untuk memberi judul dari puisi yang siswa buat.
Selanjutnya, siswa mengumpulkan lembar menulis puisi siswa.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir beberapa siswa dari kelompok yang
berbeda maju membaca hasil menulis puisi mereka. Kemudian,
siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan kemudian melakukan sharing secara lisan
mengenai proses pembelajaran pada pertemuan pada siklus ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pembelajaran pada siklus I ini diakhiri dengan doa bersama dan
mengucapkan salam.
3) Observasi dan Pengumpulan Data
Pada pembelajaran siklus I ini, guru wali kelas V SD Kanisius
Sengkan sebagai mitra dalam penelitian ikut serta melakukan
observasi di kelas. Dari hasil observasi yang dilakukan wali kelas pada
pembelajaran siklus I, didapat penemuan sebagai berikut :
Sebagian besar siswa merasa senang dengan media-media gambar
yang ditampilkan oleh peneliti.
Siswa menjadi menemukan banyak hal yang dapat dideskripsikan
menjadi kalimat puisi
Kebebasan mengeluarkan imajinasi bersama kelompok dengan
menulis atau bercerita membuat suasana kelas menjadi ramai
Siswa kurang dapat berdiskusi dengan baik dalam kelompok.
Pada tahap pembelajaran siklus I, peneliti telah mengambil
data kuantitatif menulis puisi siswa kelas V SD Kanius Sengkan.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan memberikan tes
menulis puisi dengan tema “pengemis”, dan dinilai sesuai dengan
instrumen yang telah disusun oleh peneliti pada perencanaan. setelah
dilakukan penilaian didapati bahwa nilai rata-rata menulis puisi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
meningkat dari kondisi awal atau kondisi menulis puisi siswa sebelum
dibantu dengan media gambar.
4) Refleksi Siklus I
Tahap terakhir dari siklus I adalah tahapan refleksi. Setelah
melaksanakan tindakan pada siklus I, peneliti melanjutkan dengan
refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan siklus I. Peneliti
mengambil hasil observasi dan hasil menulis puisi siswa sebagai
bahan mengarang. Observasi dilakukan ketika pembelajaran
berlangsung, sedangkan tes mengarang dilakukan di akhir
pembelajaran siklus I. Hal-hal yang ditemukan selama proses
pembelajaran berlangsung, antara lain :
Terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi siswa, meskipun
nilai rata-rata menulis puisi siswa belum mencapai KKM 70.
Media gambar sudah mampu membantu siswa berimajinai
membuat kalimat puisi, tetapi siswa belum mampu merasakan
rangsangan indera yang diperoleh melalui gambar.
Bahasa yang digunakan masih lugas, artinya siswa belum mampu
menggali lebih dalam emosi setiap kalimat puisi yang
sesungguhnya dapat dituang siswa dalam bentuk bahasa kiasan.
Siswa kurang memperhatikan rima maupun ritme setiap bait puisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Siklus II
Siklus I terdiri atas tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan
tindakan, observasi dan pengumpulan data, dan refleksi
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari:
Silabus dan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berpedoman pada KTSP 2006.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Media gambar
Media gambar berupa 50 lembar photo, berukuran 22 cm x 30 cm
dengan jenis kertas Ivory 260 gram.
Lembar evaluasi yang berupa lembar menulis puisi siswa.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal
26 mei 2011 dengan jumlah 2 jam pertemuan. Pembelajaran
berlangsung sesuai dengan pedoman perencanaan pembelajaran yang
telah direncanakan yaitu peningkatan kemampuan menulis puisi siswa
dengan bantuan media gambar. Pada siklus ini siswa telah mampu
berimajinasi untuk meningkat kepekaan indrawi siswa dengan bantuan
media gambar. Selanjutnya, siswa menuliskan pengalaman pencitraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
setiap indra siswa tersebut dalam sebuah kata, dan kata tersebut
digunakan siswa untuk membuat kalimat puisi. Pada tindakan siklus II
ini juga siswa mendapat kesempatan untuk memilih salah satu dari dua
tema gambar yang disediakan oleh peneliti. Berikut adalah rician
kegiatan siklus II :
Kegiatan Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa dan salam.
Presensi kelas dan persiapan belajar oleh siswa. Setelah siswa siap
mengikuti pembelajaran, guru melakukan pre-test secara lisan
mengenai unsur unsur fisik puisi.
Kegiatan Inti
Di awal kegiatan inti masing-masing siswa mendapat
sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru menempelkan beberapa
gambar yang terbagi menjadi dua tema media gambar, tema
“Pantai” dan “Gunung Merapi”. Selanjutnya siswa memilih tema
gambar yang mereka sukai, sehingga kelas terbagi menjadi dua
kelompok.
Kegiatan pertama dalam kegiatan inti siklus II ini, siswa
membuat beberapa kata yang merupakaan pencitraan indrawi
siswa dari gambar yang mereka peroleh. Siswa berimajinasi dan
membayangkan dirinya benar-benar berada dalam situasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
suasana dalam gambar. Selanjutnya, menuliskan pengalaman indra
yg mereka peroleh setelah mereka berhasil merasakan rangsangan
terhadap kelima indra, yaitu indra pendengaran, indra penglihatan,
indra peraba, indra pengecapan serta indra penciuman.
Kegiatan kedua dari kegiatan inti pembelajaran siswa
membentuk kalimat-kalimat puisi bersama kelompok. Kalimat
puisi tersebut dibentuk dengan bantuan kata-kata yang telah dipilih
siswa. Setiap kata membentuk sebuah kalimat, dan kalimat yang
dirangkai siswa merupakan gambaran keadaan atau situasi dari
media gambar yang mereka peroleh.
Kegiatan ketiga dari kegiatan inti pembelajaran siklus ini
adalah masing-masing siswa merangkai berbagai kalimat puisi
yang ada pada kegiatan kedua ke dalam sebuah lembar evaluasi
atau lembar menulis puisi. Kegiatan ini diakhiri diskusi siswa
dengan memberi judul pada puisi.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir beberapa siswa dari kelompok yang
berbeda maju membaca hasil menulis puisi mereka. Kemudian,
siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan kemudian melakukan sharing secara lisan
mengenai proses pembelajaran pada pertemuan pada siklus ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pembelajaran pada siklus I ini diakhiri dengan doa bersama dan
mengucapkan salam.
3) Observasi dan Pengumpulan Data
Pada pembelajaran siklus I ini, guru wali kelas V SD Kanisius
Sengkan sebagai mitra dalam penelitian ikut serta melakukan
observasi di kelas. Dari hasil observasi yang dilakukan wali kelas pada
pembelajaran siklus I, didapat penemuan sebagai berikut :
Media gambar masih cukup menarik bagi siswa.
Imajinasi pencitraan indrawi siswa terhadap gambar terlalu
meluas, misal kerap kali siswa membuat kata pencitraan indrawi
yang tidak terdapat dalam gambar.
Walaupun siswa tidak dibagi dalam kelompok tetapi beberapa
siswa masih terlihat berdiskusi dengan teman.
Siswa tidak mengalami kesulitan dalam merangkai kalimat-kalimat
ke dalam sebuah bait puisi, tetapi beberapa siswa masih kurang
teliti membentuk bait puisi sehingga masih belum menghasilkan
rima yang baik
Pada tahap pembelajaran siklus I, peneliti telah mengambil
data kuantitatif menulis puisi siswa kelas V SD Kanius Sengkan.
Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan memberikan tes
menulis puisi dengan tema “pengemis”, dan dinilai sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
instrumen yang telah disusun oleh peneliti pada perencanaan. setelah
dilakukan penilaian didapati bahwa nilai rata-rata menulis puisi siswa
meningkat dari kondisi awal atau kondisi menulis puisi siswa sebelum
dibantu dengan media gambar.
4) Refleksi Siklus II
Tahap terakhir dari siklus I adalah tahapan refleksi. Setelah
melaksanakan tindakan pada siklus I, peneliti melanjutkan dengan
refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan siklus I. Peneliti
mengambil hasil observasi dan hasil menulis puisi siswa sebagai
bahan refleksi. Observasi dilakukan ketika pembelajaran berlangsung,
sedangkan tes mengarang dilakukan di akhir pembelajaran siklus I.
Hal-hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung,
antara lain :
Terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi siswa, yaitu nilai
rata-rata menulis puisi siswa telah mencapai KKM 7,00.
Siswa mampu mengerahkan dengan baik kelima indera dalam
berimajinasi menulis puisi.
Siswa telah mampu menggunakan bahasa kiasan dalam bentuk
majas untuk melukiskan emosi dari kalimat puisi.
Siswa tidak mengalami kesulitan dalam merangkai kalimat-kalimat
ke dalam sebuah bait puisi, tetapi beberapa siswa masih kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
teliti membentuk bait puisi sehingga masih belum menghasilkan
rima yang baik
2. Hasil Tindakan
Sebelum melaksanakan kedua tindakan, peneliti telah memperoleh
nilai kondisi awal kemampuan mengarang siswa dari guru Bahasa Indonesia
sebagai mitra peneliti. Berikut ini adalah data kemampuan awal menulis puisi
siswa kelas V SD Kanisius Sengkan:
Tabel 4.1 Nilai kemampuan menulis puisi siswa pada kondisi awal
No NAMA SISWA NILAI Kurang dari
KKM
Lebih dari
KKM
01 Bdts 5.1 √
02 Ens 7 √
03 Snp 5,4 √
04 Ab 6.5 √
05 Apf 6.4 √
06 Ap 6.2 √
07 Adry 4.6 √
08 Afh 4,9 √
09 Apwh 7 √
10 Avi 6.4 √
11 Bvo 6,2 √
12 Bhk 6.2 √
13 Ddmep 7 √
14 Ddp 6.1 √
15 Ecp 6.1 √
16 Fds 5.4 √
17 Gap 6.2 √
18 Gynp 5.2 √
19 Had 6.2 √
20 Ldv 6.2 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
21 Mdn 6.4 √
22 Mgs 7 √
23 Ndp 6.9 √
24 Paa 6.2 √
25 Sdpb 7.5 √
26 Yaa 6.4 √
27 Yr 7.5 √
28 Yk 6.2 √
29 Nas 4.7 √
30 Ia 4.3 √
31 Mgw 6.6 √
32 Fgap 7 √
33 Oma 6.2 √
JUMLAH 203.2 28 5
Rata-rata kelas 6.15
Dari data yang diperoleh dari guru kelas sebagai mitra penelitian
tersebut, rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius
Sengkan adalah 6.15. Data tersebut menunjukan bahwa rata-rata nilai
kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Kanius Sengkan berada di bawah
KKM 70. Oleh karena masalah tersebut peneliti melaksanakan pembelajaran
menulis puisi dengan bantuan media gambar dengan tujuan meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa. Selanjutnya, peneliti melakukan tindakan
siklus I dengan penjabaran hasil tindakan sebagai berikut :
1. Hasil Kemampuan Mengarang Siklus I
Dari hasil tes menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan
pada siklus I diperoleh pencapaian skor tiap aspek dari unsur intrisik puisi
mengalami peningkatan. Untuk aspek “Diksi”, siswa mendapat skor rata-
rata 82,82% dari skor maksimalnya, aspek “Pencitraan” 59,59%, aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
“Kata-Kata Konkrit” 81,81%, komponen “Bahasa Kiasan” 41,41%, dan
aspek “Rima” siswa memperoleh 52,52% dari skor maksimal. Hal ini
menunjukkan pada siklus I terdapat peningkatan pencapaian skor pada
setiap komponen menulis puisi siswa. Untuk lebih jelasnya, perbandingan
pencapaian skor siswa setiap komponen dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
Grafik 4.1 Pencapaian skor setiap unsur intrinsik puisi siklus I
Di dalam batasan masalah penelitian ini, unsur intrinsik puisi
menjadi acuan pencapaian skor atau scoring dari hasil menulis puisi
siswa. Dari pencapaian skor tersebut didapat nilai rata-rata kelas sebesar
6,15. Berikut ini adalah rekap nilai dan nilai rata-rata hasil dari menulis
puisi siswa siklus I.
Tabel 4.2 Rekap nilai kemampuan menulis puisi siswa siklus I
82,82
52,52 59,59
81,81
41,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
No NAMA SISWA SKOR NILAI Lebih dari
KKM
Kurang dari
KKM
01 Bdts 7 4,6 √
02 Ens 10 6,6 √
03 Snp 8 5,3 √
04 Ab 11 7,3 √
05 Apf 11 7,3 √
06 Ap 8 5,3 √
07 Adry 8 5,3 √
08 Afh 7 4,6 √
09 Apwh 10 6,6 √
10 Avi 9 6 √
11 Bvo 10 6,6 √
12 Bhk 11 7,3 √
13 Ddmep 10 6,6 √
14 Ddp 10 6,6 √
15 Ecp 11 7,3 √
16 Fds 10 6,6 √
17 Gap 9 6 √
18 Gynp 8 5,3 √
19 Had 11 7,3 √
20 Ldv 10 6,6 √
21 Mdn 8 5,3 √
22 Mgs 10 6,6 √
23 Ndp 10 6,6 √
24 Paa 8 5,3 √
25 Sdpb 11 7,3 √
26 Yaa 9 6 √
27 Yr 7 4,6 √
28 Yk 9 6 √
29 Nas 8 5,3 √
30 Ia 12 8,6 √
31 Mgw 13 8 √
32 Fgap 9 6 √
33 Oma 11 7,3 √ √
Skor Maksimal 15
JUMLAH 209,3 22 9
∑X (jumlah nilai seluruh siswa)
Jumlah siswa Nilai rata-rata (mean) kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
209,3
33
Nilai rata-rata (mean) kelas = 6,34
2. Hasil Kemampuan Mengarang Siklus II
Dari hasil tes menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan
pada siklus II diperoleh pencapaian skor tiap aspek dari unsur intrisik
puisi mengalami peningkatan. Untuk aspek “Diksi”, siswa mendapat skor
rata-rata 92,92% dari skor maksimalnya, aspek “Pencitraan” 72,72%,
aspek “Kata-Kata Konkrit” 82,82%, komponen “Bahasa Kiasan” 67,67%,
dan aspek “Rima” siswa memperoleh 57,57% dari skor maksimal. Untuk
lebih jelasnya, perbandingan pencapaian skor siswa setiap komponen
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 4.3 Pencapaian skor setiap aspek unsur intrisik puisi
siklus 2
Nilai rata-rata (mean) kelas =
92,92
57,57
72,72 82,82
67,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Di dalam batasan masalah penelitian ini, unsur intrinsik puisi
menjadi acuan pencapaian skor atau scoring dari hasil menulis puisi
siswa. Dari pencapaian skor tersebut didapat nilai rata-rata kelas sebesar
7,51. Berikut ini adalah rekap nilai dan nilai rata-rata hasil dari menulis
puisi siswa siklus II.
Tabel 4.3 Rekap nilai kemampuan menulis puisi siswa siklus II
No NAMA SISWA SKOR NILAI Kurang dari
KKM
Lebih dari
KKM
01 Bdts 10 6,7 √
02 Ens 11 7,3 √
03 Snp 11 7,3 √
04 Ab 12 8 √
05 Apf 12 8 √
06 Ap 13 8,6 √
07 Adry 12 8 √
08 Afh 10 6,7 √
09 Apwh 11 7,3 √
10 Avi 11 7,3 √
11 Bvo 12 8 √
12 Bhk 11 7,3 √
13 Ddmep 11 7,3 √
14 Ddp 11 7,3 √
15 Ecp 11 7,3 √
16 Fds 13 8,6 √
17 Gap 13 8,6 √
18 Gynp 11 7,3 √
19 Had 10 6,7 √
20 Ldv 11 7,3 √
21 Mdn 10 6,7 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
22 Mgs 10 6,7 √
23 Ndp 13 8,6 √
24 Paa 10 6,7
25 Sdpb 12 6 √
26 Yaa 13 8,6 √
27 Yr 13 8,6 √
28 Yk 11 7,3 √
29 Nas 11 7,3 √
30 Ia 11 7,3 √
31 Mgw 11 7,3 √
32 Fgap 11 7,3 √
33 Oma 10 6,7 √
Skor Maksimal 15
JUMLAH 248 7 26
∑X (jumlah nilai seluruh siswa)
Jumlah siswa
248
33
Nilai rata-rata (mean) kelas = 7,51
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian di analisis menggunakan teknik dokumentasi. Berikut ini
perbandingan nilai yang dicapai siswa pada kondisi awal, siklus I hingga siklus II.
Nilai rata-rata (mean) kelas =
Nilai rata-rata (mean) kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.3 Perbandingan nilai siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II
No NAMA SISWA
Kondisi
Awal Siklus I
Siklus
II
01 Bdts 5.1 4,6 6,7
02 Ens 7 6,6 7,3
03 Snp 5,4 5,3 7,3
04 Ab 6.5 7,3 8
05 Apf 6.4 7,3 8
06 Ap 6.2 5,3 8,6
07 Adry 4.6 5,3 8
08 Afh 4,9 4,6 6,7
09 Apwh 7 6,6 7,3
10 Avi 6.4 6 7,3
11 Bvo 6,2 6,6 8
12 Bhk 6.2 7,3 7,3
13 Ddmep 7 6,6 7,3
14 Ddp 6.1 6,6 7,3
15 Ecp 6.1 7,3 7,3
16 Fds 5.4 6,6 8,6
17 Gap 6.2 6 8,6
18 Gynp 5.2 5,3 7,3
19 Had 6.2 7,3 6,7
20 Ldv 6.2 6,6 7,3
21 Mdn 6.4 5,3 6,7
22 Mgs 7 6,6 6,7
23 Ndp 6.9 6,6 8,6
24 Paa 6.2 5,3 6,7
25 Sdpb 7.5 7,3 6
26 Yaa 6.4 6 8,6
27 Yr 7.5 4,6 8,6
28 Yk 6.2 6 7,3
29 Nas 4.7 5,3 7,3
30 Ia 4.3 8,6 7,3
31 Mgw 6.6 8 7,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
32 Fgap 7 6 7,3
33 Oma 6.2 7,3 6,7
JUMLAH NILAI 203.2 209,3 248
Perbandingan nilai setiap siswa pada tabel 4.3 menunjukkan peningkatan dan
penurunan hasil menulis puisi siswa. Dibandingkan dengan kondisi awal, siklus I
menunjukkan 48,5 % dari total seluruh siswa dalam kelas mengalami peningkatan
nilai yang signifikan. Berbeda dengan hal tersebut, hasil dari siklus I juga
menunjukkan 51,5 % dari total seluruh siswa dalam kelas mengalami penurunan
nilai. Berdasarkan pengamatan peniliti, penurunan hasil menulis puisi siswa
tersebut diakibatkan terbatasnya durasi penelitian dan ketidakmampuan peneliti
menguasai kelas sehingga siswa kurang mampu mengikuti petunjuk menulis
puisi menggunakan bantuan media gambar dengan baik. Selain itu, adaptasi siswa
terhadap media gambar yang baru diterapkan dalam menulis puisi di SD Kanisius
Sengkan membuat siswa belum mampu memanfaatkan media tersebut dengan
baik.
Pada siklus II menunjukkan bahwa siswa telah dapat menggunakan media
gambar dalam menulis puisi. Dibandingkan dengan siklus sebelumnya, hanya
terdapat empat siswa yang mengalami penurunan nilai hasil menulis puisi yang
tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan nilai hasil siklus I. Berdasarkan
pengamatan peneliti, penurunan tersebut terjadi karena beberapa siswa tersebut
kurang mampu berkonsentrasi dengan baik. Dibandingkan dengan kondisi awal,
pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
signifikan atau sebesar 93,9 % dari total seluruh siswa dalam kelas V SD Kanisius
Sengkan.
Hasil pencapaian menulis puisi siswa juga dapat dilihat dari setiap aspek
intrinsik puisi yang dicapai. Hasil menulis puisi siklus I dan siklus II dapat
dibandingkan dalam tabel 4.4 dan grafik 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.3 Perbandingan pencapaian setiap aspek intrinsik menulis puisi siklus I
dan siklus II dalam persentase
No Aspek Persentase (%)
1 Diksi 82,82 92,92
2 Pencitraan 59,59 72,72
3 Kata-kata konkret 81,81 82,82
4 Gaya bahasa 41,41 67,67
5 Rima 52,52 57,57
Grafik 4.4 Pencapaian skor setiap aspek pada siklus I dan siklus 2
Dari hasil membandingkan dua data antara siklus I dan siklus II, dapat dibuat
kesimpulan pencapaian setiap aspek intinsik menulis puisi sebagai berikut:
82,82
52,52 59,59
81,81
41,41
92,92
57,57
72,72
82,82
67,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1. Aspek diksi dan aspek kata-kata konkret merupakan aspek yang mengalami
pencapaian paling tinggi. Kemudahan siswa membuat pilihan kata dan kata-
kata konkret berdasarkan pengalamaan penginderaan yang siswa dapatkan
dari media gambar membuat kedua aspek tersebut mengalami pencapaian
paling tinggi.
2. Aspek bahasa kiasan dan aspek rima adalah aspek yang pencapaiannya paling
rendah. Perbendaharaan siswa kelas V SD mengenai puisi masih sangat
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan kemampuan membuat rima dalam
setiap bait puisi masih sulit untuk ditingkatkan
3. Terjadi peningkatan yang signifikan aspek gaya bahasa siklus II dibandingkan
siklus I. Imajinasi siswa pada objek yang terdapat dalam media gambar pada
siklus II lebih bebas. Adapun hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan
siswa mengandaikan objek dalam media gambar menjadi hidup
(personifikasi), mengandaikan secara berlebihan (hiperbola), atau
mengungkapkan sebuah objek dengan memakai kata atau kelompok kata yang
merupakan bukan arti sesungguhnya.
Hasil menulis puisi siswa kelas V SD Kanisius Sengkan jika berdasarkan
aspek intrinsik puisi tentu saja terdapat peningkatan yang tidak merata. Meskipun
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata
menulis puisi siswa yang signifikan dari kondisi awal hingga siklus II. Hasil yang
diperoleh dari siklus I adalah sebesar 6,34, dan hal tersebut menunjukan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa jika dibandingkan
dengan kondisi awal yaitu sebesar 6,15. Peningkatan rata-rata kemampuan
mengarang pada siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.2 Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal dan
siklus 1
Hasil tindakan siklus I memang telah menunjukkan peningkatan nilai rata-
rata menulis puisi. Jika melihat kembali Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
materi ini, nilai rata-rata kelas setelah tindakan siklus I belum mencapai KKM
yang ditetapkan yaitu 7,00. Beberapa hal berikut ini menjadi kesulitan yang
dialami dalam siklus I :
1. Peneliti kurang mampu menguasai kelas sehingga setiap siswa tidak mampu
menerima arahan dari peneliti dengan baik.
(6.15)
(6.34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Siswa telah mampu membuat kalimat puisi, tetapi siswa belum mampu
membuat bahasa kiasan/majas sehingga kalimat-kalimat puisi siswa masih
belum terasa hidup.
3. Keterbatasan siswa membuat kalimat dalam puisi membuat rima dalam setiap
bait puisi kurang terbentuk dengan baik oleh siswa
Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti melanjutkan penelitian pada
tahap berikutnya, yaitu siklus II. setelah dilakukan tindakan siklus II, nilai rata-
rata mengarang siswa kembali meningkat menjadi 7,51. Peningkatan nilai rata-
rata kemampuan mengarang pada kondisi awal, siklus I, dan II dapat dilihat pada
diagram di bawah ini :
Grafik 4.4 Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kondisi awal, siklus 1
dan siklus 2.
Jika melihat kembali pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) materi ini,
nilai rata-rata siklus II sebesar 7,51 sudah mencapai KKM yang telah ditentukan
(7.51)
(6.34)
(6.15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yaitu 7,00. Pilihan kata yang tepat, kemampuan menguasai penginderaan siswa
lebih maksimal dan penggunaan bahasa kiasan/majas siswa yang baik membuat
puisi lebih hidup adalah beberapa hal yang menunjukkan peningkatan yang
signifikan pada siklus II.
Peneliti juga menggunakan t test untuk menghilangkan bias atau keraguan
yang timbul dari perbedaan nilai rata-rata kondisi awal dan nilai rata-rata di akhir
siklus II. Hasil yang diperoleh dari t test tersebut menunjukkan taraf kepercayaan
99% (Nurgiyanto, Burhan). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari t test dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kondisi
awal dengan nilai rata-rata pada akhir siklus II. Hal itu juga menyatakan bahwa
terjadi peningkatan kemampuan mengarang dari kondisi awal dengan akhir siklus
II.
Berdasar pada hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
“Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Bantuan Media Gambar Siswa
Kelas V SD Kanius Sengkan Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011” diterima.
Hipotesis diterima dengan bukti perbedaan rata-rata nilai kondisi awal dengan
nilai rata-rata akhir siklus II, dimana pada siklus II nilai rata-rata mengarang
siswa mencapai 7,51 dari kondisi awal 6,15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1) Media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V
SD Kanisius Sengkan. Peningkatan ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai
rata-rata menulis puisi siswa.
2) Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dengan media gambar
ditunjukkan dengan nilai rata-rata kemampuan menulis puisi siswa pada
kondisi awal 6,15 pada siklus I meningkat menjadi 6,34. Peneliti melanjutkan
penelitian hingga pada tahap siklus II dan hasilnya menunjukkan nilai rata-
rata kemampuan menulis puisi siswa meningkat menjadi 7,51. Perbedaan rata-
rata kemampuan menulis puisi siswa pada kondisi awal hingga siklus II juga
telah diyakinkan penulis menggunakan uji t, dengan hasil perbedaan rata-rata
tersebut tersebut mempunyai taraf kepercayaan sebesar 99 %.
B. Saran
Peneliti ingin memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan ataupun pihak yang ingin meneliti masalah yang serupa
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
1. Media gambar adalah salah satu media yang dapat membantu meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa. Oleh sebab itu, guru Bahasa Indonesia dapat
menggunakan media gambar dalam pembelajaran menulis puisi.
2. Pada penggunakan media gambar, pilihlah gambar dengan tema yang
kontekstual dengan keseharian siswa.
3. Guru diharapkan tidak memberikan batasan waktu yang terlalu ketat kepada
siswa dalam kegiatan mengeksplorasi imajinasi menggunakan media gambar
karena bukan kecepatan yang ingin dicapai melainkan hasil puisi siswa.
4. Pada penerapan pembelajaran menulis puisi dengan bantuan media gambar,
guru disarankan melaksanakan seluruh prinsip yang ada pada penelitian ini
sehingga hasil yang akan dicapai akan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
DAFTAR PUSTAKA
Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Depdikbud-Dikti
Bait, Urias. 1987. Kemampuan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Troeboes
Depdiknas. 1998. Pengajaran Sastra Indonesia. Jakarta: Dikti
Depdiknas. 1994. Perkembangan Puisi Indonesia. Jakarta: Dikti
Desi, Kusumawati. 2007. “Penggunaan Media Gambar dalam Melatih Keterampilan
Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Ganjahan II Ponjong Gunung Kidul, “
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa.
Endarmoko, Eko. 1006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Hamalik, Oemar. 1985. Media Pendidikan. Bandung: Offset
Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri
Malang
Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia
Koten, Herman. 2010. Kemampuan menulis puisi siswa kelas V dan VI SD Kanisius
Demangan Baru Tahun Ajaran 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Hartono. Pengantar Statistik. Yogyakarta: Kanisius
Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University
Rahmanto, B. 1996. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius
Rinanto, Andre. 1982. Peranan Media Audio Visual dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius
Sardiman, dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Situmorang. 1980. Puisi dan Metodelogi Pengajarannya. Ende-Flores: Nusa Indah
Soeparno.1998. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara
Sulaeman, Amir Hamsah. 1985. Media Audio Visual. Jakarta: Gramedia
Sumardi,dkk. 1985. Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi. Jakarta:Depdikbud
Trisnawati, Titik Agustin. 2008. “Penggunaan Media Gambar Untuk Melatih
Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII SMPN I Gantiwarno,
Klaten, Jawa Tengah, Tahu Ajaran 2007/2008,” Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Sanata Dharma.
Taum, Yoseph Yapi. Telaah Puisi Indonesia I. Yogyakarta: Fakultas Sastra Program
Studi Sastra Indonesia
Usman, Husaini, dkk. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
SUMBER MEDIA GAMBAR
http://anhulday.wordpress.com/2011/03/21/potret-kita/pengemis-a/
http://lipsus.kompas.com/merapimeletus/read/2010/11/24/21214186/Rumah.Mbah.M
aridjan.
http://nasional.vivanews.com/news/read/187582-
http://news.okezone.com/read/2010/11/08/340/390766/pengungsi-merapi
http://odishalahuddin.wordpress.com/2011/04/04/aku-tidak-suka-pengemis/
http://rhinestonearmadillo.typepad.com/my_weblog/2010/07/1000th-comment.html
http://samudro.wordpress.com/2009/08/29/fatwa-mui-pengemis-diharamkan/
http://www.addwallpaper.com/104-bali-beach/
http://www.beonlinewithme.com/tips-menjaga-dampak-abu-vulkanik-
merapi.html/abuvul
http://www.decadevolcano.net/photos/merapi_august_2006.htm
http://www.griyawisata.com/nasional/madura-island/artikel/tingginya-mercusuar-di-
pantai
http://www.seputarbanten.com/2011/07/25/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 1
ANGKET - Angket 1
- Angket 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
ANGKET 1
Nama : ……………………………………
Kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
Perhatikan benda-benda di bawah ini!
a. Kartu Kata
b. Sebuah Patung
c. Sebuah Gambar
1. Benda manakah yang paling menarik dan mudah kamu dapatkan?
Jawab : …………………………….
2. Benda manakah yang paling mudah kamu dapatkan untuk membantumu
mengetahui sesuatu hal yang tidak ada di sekitarmu?
Jawab : …………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
ANGKET 2
Nama : ………………………………………….
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar logo Gambar pemandangan Gambar hitam putih
1. Gambar mana yang paling menarik untuk diceritakan?
Jawab : …………………………………………………
2. Gambar mana yang paling mudah untuk membantumu membuat sebuah
puisi?
Jawab : …………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2
SILABUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3
SIKLUS 1 - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Lembar Kegiatan Siswa
- Lembar Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V A / Semester genap
Hari, Tanggal, Pertemuan ke - : Sabtu, 21 Mei 2011
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
I. Standar Kompetensi
Menulis puisi bebas dengan plihan kata yang tepat
II. Kompetensi Dasar
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara tertulis
dalam bentuk ringkasan laporan dan puisi bebas
III. Materi Pokok
Menulis puisi bebas
IV. Indikator
- Siswa mampu membuat puisi dengan bantuan media gambar/foto
- Siswa mampu membuat puisi dengan baik sesuai dengan pencitraan diksi,
kata-kata yang kongkrit, bahasa kiasan serta rima
V. Media
Media menggunakan media gambar yang berupa foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Salam pembukaan dan doa
2. Apersepsi
- Guru menggali pengetahuan awal siswa
- Siswa menceritakan pengalaman menulis puisi siswa
3. Siswa mendengarkan pembacaan sebuah puisi
B. Kegiatan Inti
1. Siswa dibagi dalam kelompok heterogen, 1 kelompok terdiri dari 2
orang
2. Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kegiatan Siswa
3. Setiap kelompok mendapatkan satu buah media gambar yang berupa
foto sebuah objek/peristiwa
4. Siswa mengamati gambar yang mereka dapatkan!
5. Setiap kelompok menuliskan hasil penginderaan terhadap gambar
pada LKS yang telah mereka peroleh.
6. Siswa mencoba membuat kalimat puisi dengan bantuan setiap
penginderaan-penginderaan yang mereka peroleh dengan mengamati
gambar.
7. Setiap siswa membuat sebuah puisi pada lembar evaluasi yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
8. Beberapa kelompok membacakan hasil pekerjaan anggotanya di depan
kelas
C. Kegiatan Akhir
1. Apresiasi
- Beberapa siswa membacakan hasil puisi
2. Refleksi
- Siswa mengutarakan kesulitan-kesulitan yang dialami saat
membuat puisi
3. Salam penutup dan doa
VII. Penilaian
Rubrik penilaian terlampir
VIII. Sumber Belajar
- Buku Panduan
- Internet
Yogyakarta, 21 Mei 2011
Guru Kelas
(Roni Baskoro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran / Kelas / Semester : Bahasa Indonesia / V A / Genap
Hari, Tanggal /Pertemuan ke - : Sabtu, 21 Mei 2011
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
I. Indikator Hasil Belajar
- Siswa mampu membuat puisi dengan bantuan media gambar/foto
- Siswa mampu membuat puisi dengan baik sesuai dengan pencitraan diksi,
kata-kata yang kongkrit, bahasa kiasan serta rima
II. Kegiatan Belajar
- Kegiatan Belajar 1
1. Bergabunglah dalam kelompok!
2. Amati gambar-gambar di bawah ini
Sumber: http://anhulday.wordpress.com/ Sumber: http://samudro.wordpress.com/
- Kegiatan Belajar 2
1. Tuliskan hal-hal atau benda yang bisa kamu amati dari gambar!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tongkat
……………………….
……………………….
……………………….
……………………….
2. Bayangkan kamu berada di tempat tersebut!
Coba kamu rasakan menggunakan indramu!(penciuman, pendengaran,
penglihatan, perabaan maupun pengecapan), dan tuliskan apa yang bisa
kamu rasakan!
Panas ……………………….
………………………. ……………………….
………………………. ……………………….
………………………. ……………………….
- Kegiatan Belajar 3
1. Buatlah rangkaian kalimat dari setiap kata-kata yang telah kamu buat!
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
2. Susunlah kalimat-kalimat tersebut dalam bait-bait menjadi sebuah
rangkaian puisi yang baik pada lembar evaluasi!
III. Evaluasi
Produk (rubrik terlampir)
Yogyakarta, 21 Mei 2011
Guru Kelas
(Roni Baskoro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lembar Evaluasi
Anggota : ………………………… Tanggal : ……, …..………..., 2011
…………………………
Kelas : ……………………..
Sumber: http://anhulday.wordpress.com/ Sumber: http://samudro.wordpress.com/
Buatlah puisi dengan bantuan gambar di atas!
Pengemis
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4
SIKLUS 2 - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Lembar Kegiatan Siswa
- Lembar Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V A / Semester genap
Hari, Tanggal, Pertemuan ke - : Kamis, 26 Mei 2011
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
IX. Standar Kompetensi
Menulis puisi bebas dengan plihan kata yang tepat
X. Kompetensi Dasar
Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara tertulis
dalam bentuk ringkasan laporan dan puisi bebas
XI. Materi Pokok
Menulis puisi bebas
XII. Indikator
- Siswa mampu membuat puisi dengan bantuan media gambar/foto
- Siswa mampu membuat puisi dengan baik sesuai dengan pencitraan diksi,
kata-kata yang kongkrit, bahasa kiasan serta rima
XIII. Media
Media menggunakan media gambar yang berupa foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
XIV. Kegiatan Pembelajaran
D. Kegiatan Awal
4. Salam pembukaan dan doa
5. Apersepsi
- Guru menggali pengetahuan awal siswa
- Siswa menceritakan pengalaman menulis puisi siswa
6. Siswa mendengarkan pembacaan sebuah puisi
E. Kegiatan Inti
9. Setiap siswa mendapatkan Lembar Kegiatan Siswa dan Lembar
Evaluasi
10. Setiap siswa mendapatkan satu buah media gambar yang berupa foto
sebuah objek/peristiwa. Guru menyediakan 2 tema gambar, siswa
bebas menentukan pilihan gambar yang diinginkan
11. Siswa mengamati gambar yang mereka dapatkan!
12. Setiap siswa menuliskan hasil penginderaan terhadap gambar pada
LKS yang telah mereka peroleh.
13. Siswa mencoba membuat kalimat puisi dengan bantuan setiap
penginderaan yang mereka peroleh dengan mengamati gambar.
14. Setiap setiap membuat sebuah puisi pada lembar menulis puisi dan
menuliskan judul di atas puisi yang mereka buat pada Lembar
Evaluasi yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
F. Kegiatan Akhir
4. Apresiasi
- Beberapa siswa membacakan hasil puisi
5. Refleksi
- Siswa mengutarakan kesulitan-kesulitan yang dialami saat
membuat puisi
6. Salam penutup dan doa
XV. Penilaian
Rubrik penilaian terlampir
XVI. Sumber Belajar
- Buku Panduan
- Internet
Yogyakarta, 26 Mei 2011
Guru Kelas
(Roni Baskoro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran / Kelas / Semester : Bahasa Indonesia / V A / Genap
Hari, Tanggal /Pertemuan ke - : Kamis, 26 Mei 2011
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
IV. Indikator Hasil Belajar
- Siswa mampu membuat puisi dengan bantuan media gambar/foto
- Siswa mampu membuat puisi dengan baik sesuai dengan pencitraan diksi,
kata-kata yang kongkrit, bahasa kiasan serta rima
V. Kegiatan Belajar
- Kegiatan Belajar 1
Amati gambar-gambar yang telah kamu peroleh!
- Kegiatan Belajar 2
3. Tuliskan hal-hal atau benda yang bisa kamu amati dari gambar!
………………………. ……………………….
………………………. ……………………….
………………………. ……………………….
4. Bayangkan kamu berada di tempat tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Coba kamu rasakan menggunakan indramu!(penciuman, pendengaran,
penglihatan, perabaan maupun pengecapan), dan tuliskan apa yang bisa
kamu rasakan!
Panas ……………………….
………………………. ……………………….
………………………. ……………………….
………………………. ……………………….
- Kegiatan Belajar 3
3. Buatlah rangkaian kalimat dari setiap kata-kata yang telah kamu buat!
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4. Susunlah kalimat-kalimat tersebut dalam bait-bait menjadi sebuah
rangkaian puisi yang baik pada lembar evaluasi!
VI. Evaluasi
Produk (rubrik terlampir)
Yogyakarta, 26 Mei 2011
Guru Kelas
(Roni Baskoro)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LEMBAR EVALUASI
Anggota : ………………………… Tanggal : ……, …..………..., 2011
………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 5
RUBRIK PENILAIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
RUBRIK PENILAIAN
Komponen yang dinilai : Diksi
Kriteria Penilaian Skor
Pilihan kata dalam puisi menggambarkan/melukiskan objek 3
Terdapat 1-2 pilihan kata yang tidak menggambarkan/melukiskan objek 2
Terdapat 3 atau lebih pilihan kata yang tidak menggambarkan/melukiskan
objek
1
Komponen yang dinilai : Pencitraan (pengimajian)
Kriteria Penilaian Skor
Terdapat penggunaan 3 atau lebih pencitraan dalam puisi 3
Terdapat penggunaan 1-2 pencitraan dalam puisi 2
Tidak terdapat penggunaan pencitraan dalam puisi 1
Komponen yang dinilai : kata-kata konkret
Kriteria Penilaian Skor
Di dalam puisi terdapat 3 atau lebih kata-kata konkrit yang
menggambarkan/melukiskan objek
3
Di dalam puisi terdapat 1- 3 kata-kata konkrit yang
menggambarkan/melukiskan objek
2
Di dalam puisi tidak terdapat sama sekali kata-kata konkrit yang
menggambarkan/melukiskan objek
1
Komponen yang dinilai : Bahasa kiasan (figurative language)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kriteria Penilaian Skor
Di dalam puisi terdapat penggunaan 3 atau lebih jenis majas 3
Di dalam puisi terdapat penggunaan 1-2 jenis majas 2
Tidak terdapat penggunaan majas dalam puisi 1
Komponen yang dinilai : Rima
Kriteria Penilaian Skor
Semua bait dalam puisi yang menggunakan rima yang teratur 3
Terdapat 1-2 bait dalam puisi yang menggunakan rima yang teratur 2
Bait dalam puisi sama sekali tidak menggunakan rima yang teratur 1
Nilai = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 6
FOTO KEGIATAN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 7
CONTOH LEMBAR
PEKERJAAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 8
DAFTAR NILAI & UJI t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Menghitung Uji t
Untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata kelas (mean) yang signifikan
(meyakinkan) maka diperlukan sebuah test rata-rata (mean). Tes ini sering disebut tes
“t”, dikembangkan oleh konsultan statistik Irlandia yang bernama William seely
Gosset. Tahap-tahap untuk mencari perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut:
j) Menyiapkan tabel perhitungan untuk mencari ∑𝐷 dan ∑𝐷2
No NAMA Kondisi
Awal Siklus II D 𝑫𝟐
1 Bdts 5.1 6.7 -1.6 2.56
2 Ens 7 7.3 -0.3 0.09
3 Snp 5.4 7.3 -1.9 3.61
4 Ab 6.5 8 -1.5 2.25
5 Apf 6.4 8 -1.6 2.56
6 Ap 6.2 8,6 -2.4 5.76
7 Adry 4.6 8 -3.4 11.56
8 Afh 4.9 6.7 -1.8 3.24
9 Apwh 7 7.3 -0.3 0.09
10 Avi 6.4 7.3 -0.9 0.81
11 Bvo 6.2 8 -1.8 3.24
12 Bhk 6.2 7.3 -1.1 1.21
13 Ddmep 7 7.3 -0.3 0.09
14 Ddp 6.1 7.3 -1.2 1.44
15 Ecp 6.1 7.3 -1.2 1.44
16 Fds 5.4 8.6 -3.2 10.24
17 Gap 6.2 8.6 -2.4 5.76
18 Gynp 5.2 7.3 -2.1 4.41
19 Had 6.2 6.7 -0.5 0.25
20 Ldv 6.2 7.3 -1.1 1.21
21 Mdn 6.4 6.7 -0.3 0.09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
22 Mgs 7 6.7 0.3 0.09
23 Ndp 6.9 8.6 -1.7 2.89
24 Paa 6.2 6.7 -0.5 0.25
25 Sdpb 7.5 6 1.5 2.25
26 Yaa 6.4 8.6 -2.2 4.84
27 Yr 7.5 8.6 -1.1 1.21
28 Yk 6.2 7.3 -1.1 1.21
29 Nas 4.7 7.3 -2.6 4
30 Ia 4.3 7.3 -3 9
31 Mgw 6.6 7.3 -0.7 0.49
32 Fgap 7 7.3 -0.3 0.09
33 Oma 6.2 6.7 -0.5 0.25
Jumlah 203.2 237.4 -42.8 88.48
Keterangan:
D = Distance (selisih dari x dan y)
k) Mencari SD dari distance.
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
D = Distance (selisih dari x dan y)
Untuk mencari SD dari distance menggunakan cara berikut:
𝑆𝐷𝐷 = ∑𝐷2
𝑁−
∑𝐷
𝑁
2
= 88.48
33−
−42.8
33
2
= 2.68 − −1.29 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
= 2.68 − 1.66
= 1.02
= 1.009
l) Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
Ha : Terdapat peningkatan nilai rata-rata antara kondisi awal dengan rata-rata
setelah diadakannya tindakan.
H0 : Tidak ada peningkatan nilai rata-rata antara kondisi awal dengan rata-rata
setelah diadakannya tindakan.
m) Mencari thitung dengan rumus:
j𝑡𝑜 = ∑𝐷
𝑁
𝑆𝐷 𝐷 𝑁−1
j𝑡𝑜 = −42.8
33
1.009
33−1
j𝑡𝑜 = −1.29
1.009
5.657
j𝑡𝑜 = −1.297
0.178
j𝑡𝑜 = −1.297
0.178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
j𝑡𝑜 = −7.25
n) Kriteria pengujian adalah sebagai berikut
Tolak H0 karena: to > tt, df.= n – 1
o) Membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
= to > tt
= 7.25>1.684
Dalam 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙 Usman, Husaini,dkk. (2006:347) menunjukkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
sebesar -7.25 berada pada taraf signifikansi sebesar 0,1 dengan taraf kepercayaan
99 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 9
PENGANTAR - Surat Pengantar Penelitian
- Surat Keterangan Penelitian dari SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 10
MEDIA GAMBAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
http://samudro.wordpress.com/2009/08/29/fatwa-mui-pengemis-diharamkan/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
http://anhulday.wordpress.com/2011/03/21/potret-kita/pengemis-a/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
http://odishalahuddin.wordpress.com/2011/04/04/aku-tidak-suka-pengemis/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
http://rhinestonearmadillo.typepad.com/my_weblog/2010/07/1000th-comment.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
http://www.griyawisata.com/nasional/madura-island/artikel/tingginya-mercusuar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
http://www.addwallpaper.com/104-bali-beach/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
http://www.seputarbanten.com/2011/07/25/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
http://lipsus.kompas.com/merapimeletus/read/2010/11/24/21214186/Rumah.Mbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
http://news.okezone.com/read/2010/11/08/340/390766/pengungsi-merapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
http://nasional.vivanews.com/news/read/187582-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
http://www.beonlinewithme.com/tips-menjaga-dampak-abu-vulkanik-merapi.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
http://www.decadevolcano.net/photos/merapi_august_2006.htm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI