Disampaikan dalam rangka worksop pengabdian kepada masyarakat

Oleh : SUPARNI SETYOWATI RAHAYU

PKM KELOMPOK PENGEPUL LIMBAH PLASTIK DALAM UPAYA

PENANGGULANGAN DAMPAK PLASTIK DALAM LIMBAH ELEKTRONIK ( E WASTE) TERHADAP LINGKUNGAN DAN STRATEGI

PENGELOLAANYA

2

3

e product Meningkatnya pemakaian

Habis masa pakai/rusak

E Waste

Resiko terhadap kesehatan dan

lingkungan

Penurunan Kualitas

Lingkungan

Sektor Informal

4

Permasalahan Umum E Waste

Kemajuan teknologi yang makin cepat membuat umur e product

electronic makin pendek

Volume yang semakin meningkat, 3 – 5 % per tahun, 3 kali lebih

cepat dibanding dengan limbah jenis lain.

E waste bersifat toksik, karena kandungan timbal, kadmium, BFR

(Brominated Flame Retardant), PBDE (Polybromodiphenil Ethers)

yang merupakan ancaman bagi kesehatan dan lingkungan

Yang termasuk dalam E waste menurut Instruksi No. 2002/96/EC

dari Parlemen Uni Eropa :

1) Peralatan RT berukuran besar (kulkas, mesin cuci)

2) Peralatan RT berukuran kecil (toaster, vacum cleaner)

3) Peralatan komunikasi (komputer, laptop, telepon, handpond)

4) Peralatan hiburan (TV, radio, DVD/VCD

5) Perlengkapan pencahayaan (lampu)

6) Alat listrik dan elektronik ( mesin bor)

7) Perangkat medis

Silica/glass

26%

Plastics

23% Ferrous metal

20%

Zinc

2%

Aluminum

14%

Mercury 0.002%

Copper

7%

Cadmium

0.009%

Lead

6% Other

2%

Material Composition

of Personal Computers

6

Material Composition of culcase

Material Composition of

television

7

Salah satu komposisi E waste adalah

plastik. Plastik potensi mengandung

Polybromodiphenil Ethers (PBDE) atau

plastik yang berbahaya karena mampu

mengganggu sistem hormon, penurunan

kekebalan tubuh dan berpotensi

menyebabkan kanker. Sehingga PBDE

disetujui untuk masuk dalam daftar

Presisten Organic Pollutan (POPs) dalam

Konvensi Stockholom. Kesepakatan

tersebut telah diratifikasi pemerintah

Indonesia melalui melalui Undang-

Undang No 19 tahun 2009

8

Kondisi E Waste saat ini

9

Kondisi E Waste di Guiyu, China

Kota Guiyu, China adalah sebuah kota yang terkenal dengan sebutan E

Waste City atau kota pembuangan elektronik yang terbesar di dunia

10

11

12

13

Kondisi E Waste di Semarang

14

15

16

Kondisi aliran E Waste komputer di Semarang

17

18

Kondisi aliran E Waste kulkas, mesin cuci dan AC di Semarang

19

Kondisi aliran E Waste televisi di Semarang

20

Kondisi aliran E Waste handphone di Semarang

21

Kondisi E Waste di Semarang

22

• Tidak ditemukan e-waste di TPA : indikasi adanya aliran e-waste di masyarakat

• Aliran e-waste kemungkinan dipengaruhi oleh perilaku masyarakat terkait pengelolaan e-waste dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

• Diperlukan strategi pengelolaan e-waste yang dapat diterapkan di Indonesia

23

Fakta hasil penelitian

24

MASYARAKAT

DIJUAL

TUKAR

TAMBAHPEDAGANG

SECONDHANDDIPERBAIKI

JASA

PERBAIKAN

PEMULUNG

PENGEPUL

PUSAT

PENGUMPULAN

SUKA RELA

PENGOLAH

SEKTOR

INFORMAL

PUSAT

PENGUMPULAN PENAMPUNGA

N SEMENTARA

PENGOLAHAN

DENGAN PRINSIP 3R

MODEL SISTEM PENGUMPULAN E WASTE

SEKTOR

FORMAL

PENGAWASAN

PENGHARGAAN

TEKNOLOGI

INSENTIF

25

STRATEGI PENGELOLAAN E WASTE DI KOTA

SEMARANG

PEMULUNG

PEDAGANG

SECONDHAND

PENGUMPULAN

SUKARELA

PUSAT

PENGUMPULAN

LOKAL

DISTRIBUTORPERUSAHAAN/

PRODUSEN

PUSAT

PENGOLAHAN

FORMAL

KONSUMEN PENGEPUL

JASA

PERBAIKAN

SANITARY

LANDFILL

PENAMPUNGAN

SEMENTARA

PERUSAHAAN/

PRODUSEN

IMPORTIR

DAUR ULANG

INFORMAL

RAW

MATERIAL

REGULASI DAN

KEBIJAKAN

· Definisi dan ketentuan

· Pengawasan dan monitoring

· Audit

PENGHARGAAN:

· Penetapan standarisasi

TEKNOLOGI DAN KEAHLIAN:

· Pengetahuan dan tranfer teknologi

· Fomalisasi sektor informal

· Pelatihan

PEMBIAYAAN:

· Untuk pengumpulan,

transportasi,daur ulang dan

pembuangan

· Sistem insentif

· Sistem tukar tambah

SOSIAL BUDAYA :

· Perilaku, kesadaran dan kesediaan

semua pihak

· Berbagai informasi terkait dengan

perusahaaan dan stakeholder

RAW

MATERIALRETAILER

PEMERINTAH

DONATUR ORGANISASI

LINGKUNGANMEDIA PEMBERI INFORMASI

(TV,MEDIA MASA)

26

Strategi :

1. Peningkatan kapasitas kinerja

terkait regulasi

2. Mengembangkan kemitraan

dan kerjasama antar instansi

pemerintah dan pengelola E

waste

3. Peningkatan sosialisasi kepada

masyarakat ttg pengelolaan E

waste

4. Peningkatan kemitraan dengan

pihak ketiga untuk peningaktan

teknologi pengolahan E waste

STRATEGI PENGELOLAAN E WASTE

Program/Kegiatan :

1. Penyusunan regulasi tentang

E waste

2. Pengadaan sarana dan

prasarana pengumpulan E

waste

3. Pelaksanaan kampanye

massal tentang pengumpulan

E waste, adanya sistem

penghargaan, insentif

4. Peningkatan teknologi

pengelolaan E waste,

misalnya : dengan energy

recovery sebagai alternatif fuel

27

28

29

Lokasi, bangunan dan aspek sanitasi

30

Aspek Kesehatan dan keselamatan Kerja

31

Aspek Lingkungan

32

Aspek operational

33

34

35

Contoh Sektor Informal

36