Post on 03-Jan-2016
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Disusun Oleh : Andrey Wicaksono (21060112130040)
Muhammad Fikko Fadjrimiratno (21060112110046)
A. Pengertian Pita Frekuensi
Pita frekuensi / bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang
digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Pita frekuensi dalam teknologi
komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan tertinggi dalam rentang
tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000 Hz (Hertz), yang
merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300 Hz) dan frekuensi terendah
(300 Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon tersebut.
B. Sejarah
Jaringan telekomunikasi berbasis kabel (wireline) telah berjasa besar dalam
menyalurkan sinyal-sinyal telekomunikasi antartempat. Namun penggunaan
jaringan telekomunikasi berbasis kabel seperti itu, tidak selalu mungkin dilakukan,
apabila jarak semakin jauh, dan kndisi medan tidak memungkinkan
direntangkannya jaringan kabel dimaksud. Untuk mengatasinya, pada awal 1900-n
seorang sarjana Jerman bernama Hertz menemukan gelombang-
gelombang radio untuk digunakan sebagai gelombang embawa informasi yang
dapat mengangkut sinyal-sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain.
Perkembangan teknologi nirkabel memberi keleluasaan untuk melakukan
transmisi data di tempat-tempat yang tidak terbayangan sebelumnya. Kemudian
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
dalam perkembangan lebih lanjut, disepakati untuk membagi spektrum frekuensi
radio dengan mengelomokkan gelombang tersebut ke dalam beberapa jalur tingkat
dengan nama-nama yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
Frekuensi sangat rendah pada spektrum 10-30 kiloHerts (Very Low
Frequency – VLF)
Frekuensi rendah pada spektrum 30-300 kiloHertz (Low Frequency – LF)
Frekuensi tengah pada spektrum 300-3.000 kiloHertz (Middle Frequency –
MF)
Frekuensi tinggi pada spektrum 3-30 MHz (High Frequency – HF)
Frekuensi sangat tinggi pada spektrum 30-300 mHz (Very High Frequency –
VHF)
Frekuensi ultra tinggi pada spektrum 300-3.000 MHz (Ultra High Frequency
– UHF)
Frekuensi super tinggi pada spektrum 3-30 GHz ( Super high Frequency –
SHF)
Frekuensi luar biasa tinggi pada spektrum yang lebih dari 30 GHz (Extremely
High Frequency – EHF)
C. Jenis-Jenis Pita Frekuensi
Ada dua jenis pita frekuensi, yaitu Digital Bandwidth dan Analog
Bandwidth. Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat
dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa
distorsi. Sedangkan Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam
satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi
yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
D. Pita Frekuensi Pada Jaringan Komputer
Pada jaringan komputer, pita frekuensi hampir sama seperti istilah data
transfer rate, yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain
dalam jangka waktu tertentu. Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bytes per
second (bps). Suatu modem yang bekerja pada 57.600 bps mempunyai bandwidth
dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28.800 bps. Secara umum,
koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi
yang besar seperti pengiriman gambar dalam video presentasi.
E. Manfaat Pita Frekuensi
PEMANFAATAN PITA FREKUENSI RADIO 2,4 GHZ UNTUK
KEPERLUAN INTERNET
Berdasarkan peraturan radio internasional (Radio Regulations) yang
diterbitkan oleh International Telecommunication Union (ITU), frekuensi
radio 2400-2483.5 Mhz untuk Region 2 dan Region 3 (dimana negara
Indonesia tergabung dalam Region 3 ini) dialokasikan untuk layanan :
TETAP, BERGERAK, RADIOLOKASI (dengan status primer), dan Amatir
Radio (status sekunder). Sedangkan untuk Region 1 tidak ada perbedaan
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
peruntukan, kecuali layanan Radiolokasi yang berstatus sekunder.
Selain itu, pada catatan kaki (foot note) Radio Regulations S5.150,
dinyatakan bahwa pita frekuensi 2,4 GHz tersebut digunakan juga untuk
keperluan ISM (Industrial, Scientific, and Medical), sehingga setiap layanan
telekomunikasi yang menggunakan band tersebut harus dapat menerima
interferensi yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan ISM. Perlu ditegaskan
disini bahwa penggunaan pita 2,4 GHz untuk keperluan ISM hanya untuk
industri, penelitian dan kedokteran, dengan daya pancar rendah dan
persyaratan teknis yang ketat sesuai ketentuan ITU, dan tidak termasuk
untuk keperluan telekomunikasi. Misalnya untuk keperluan microwave
oven, spectrum analyzer, dan electrical surgical units (ESU) yang tidak
diatur dan tidak diproteksi dari kemungkinan gangguan pengguna frekuensi
lainnya.
Di Indonesia, pita frekuensi 2,4 GHz pada awalnya digunakan untuk
kegiatan microwave link yang umumnya digunakan sebagai back bone
infrastruktur telekomunikasi antar kota (jarak jauh). Dengan perkembangan
teknologi wireless access untuk keperluan Wireless-LAN pada pita
frekuensi 2,4 GHz, maka pita frekuensi ini juga dapat dimanfaatkan oleh
penyelenggara jasa Internet untuk akses internet berbasis nirkabel di luar
gedung, yang saat ini sedang marak. Secara ekonomis, maraknya
penyelenggaraan jasa internet berbasis nirkabel (Wireless-LAN) tidak lepas
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
dari langka dan masih mahalnya akses internet melalui kabel (fixed lined).
Sehingga dengan dimanfaatkannya teknologi wireless access dapat
meningkatkan penetrasi penggunaan internet dengan tarif yang relative
terjangkau.
Selain itu, maraknya pemanfaatan pita frekuensi 2,4 GHz untuk akses
internet nirkabel juga dipicu oleh membanjirnya produksi perangkat
telekomunikasi yang bekerja pada pita frekuensi 2,4 GHz tersebut.
Pemasangan dan pengoperasian sistem wireless amat mudah dilakukan di
mana saja dan kapan saja, dengan kecepatan transmisi data yang dapat
melebihi teknologi kabel. Bahkan dengan
teknologi spread spectrum, system internet nirkabel ini telah memungkinkan
satu pita frekuensi dapat digunakan oleh beberapa pengguna secara
serempak pada saat bersamaan.
Kemudahan dalam pemasangan dan pengoperasian perangkat ini serta
membanjirnya perangkat tersebut di Indonesia menyebabkan banyaknya
penggunaan perangkat ini secara tidak terkendali. Hal ini berpotensi
menimbulkan terjadinya interferensi diantara pengguna yang sudah ada
sehingga menyebabkan kekacauan dalam penggunaan
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
pita frekuensi apabila tidak diatur. Berdasarkan pertimbangan sosial
ekonomis, serta memperhatikan besarnya potensi frekuensi 2,4 GHz dalam
memperluas pilihan media penyebar informasi, dan untuk mencegah
terjadinya saling interferensi antar pengguna pita frekuensi tersebut yang
dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak, maka Pemerintah
(Departemen Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi)
yang didukung oleh komunitas telekomunikasi memfasilitasi kebutuhan
tersebut dengan penetapan peraturan untuk memanfaatkan teknogi W-LAN
ini pada pita frekuensi 2,4 GHZ (Keputusan Direktur Jenderal Pos dan
Telekomunikasi Nomor 241/DIRJEN/2000 Tahun 2000). Sesuai peraturan
tersebut maka pita frekuensi 2,4 GHz dapat digunakan
oleh penyelenggara jasa internet untuk wireless LAN akses bersama dengan
pengguna microwave link. Untuk penggunan micriwave link memiliki status
primer sedangkan untuk pengguna W-LAN memiliki statussekunder.
Berdasarkan regulasi yang berlaku, pemanfaatan pita frekuensi 2400-2483.5
MHz untuk keperluan internet harus berizin sebagaimana pemanfaatan pita
frekuensi lainnya. Secara yuridis, keharusan penggunaan pita frekuensi
dengan izin telah diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang No. 36 Tahun 1999
jo Pasal 14 dan Pasal 15 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 (untuk
izin frekuensi radio) dan Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2000 (untuk
izin penyelenggaraan telekomunikasi). Secara sosiologis, terbitnya
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Keputusan Direktur Jenderal No.241/DIRJEN/2000 merupakan hasil
kesepakatan antara Pemerintah dengan komunitas pengguna pita frekuensi
2,4 GHz untuk keperluan internet.
Keputusan Direktur Jenderal tersebut hanya mengatur ketentuan teknis
penggunaan pita frekuensi 2,4 GHz, sedangkan ketentuan penyelenggaraan
tidak diatur. Sedangkan ketentuan besaran tarif Biaya Hak Penggunaan
(BHP) Frekuensi Radio ditetapkan dalam aturan tersendiri berdasarkan
kesepakatan antara Pemerintah dengan komunitas tersebut, yaitu sebesar
Rp.2,7 juta per tahun per Base Transceiver Station (BTS) dengan kapasitas
maksimal 11 Mbps, yang sebelumnya besaran tarifnya adalah sebesar Rp.27
juta. Sebagai perbandingan, jika mempergunakan kabel besarannya kurang
lebih Rp. 13 juta per bulan dengan kapasitas 2 Mbps, sehingga dalam
setahun wajib membayar Rp.780 juta pertahun dengan kapasitas 11 Mbps.
Dengan demikian, kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah telah
mendukung upaya peningkatan penetrasi akses internet bagi masyarakat.
F. Ilustrasi Pita Frekuensi
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
G. Pita Frekuensi Sangat Tinggi
Pengertian VHF (Very high frequency atau frekuensi sangat
tinggi) adalah frekuensi radio yang berkisar dari 30 MHz ke 300 MHz.
Frekuensi langsung di bawah VHF ditandai frekuensi tinggi (HF), dan
frekuensi yang lebih tinggi berikutnya dikenal sebagai frekuensi ultra
tinggi (UHF). alokasi frekuensi ini ditetapkan oleh ITU.
Penamaan tersebut mengacu pada penggunaan frekuensi tingkat tinggi
berasal dari pertengahan abad ke-20, ketika layanan radio biasa digunakan
MF, Frekuensi Medium, lebih dikenal sebagai "AM" di Amerika Serikat,
di bawah HF. Saat ini VHF berada di urutan terbawah frekuensi
penggunaan praktis, sistem baru cenderung menggunakan frekuensi
dalam SHF dan EHF di atas jangkauan UHF.
Pada umumnya yang menggunakan VHF adalah siaran radio FM, siaran
televisi, pemancar telepon genggam darat (darurat, bisnis, dan militer),
komunikasi data jarak jauh dengan modem radio, Radio Amatir,
komunikasi laut, komunikasi kendali lalu lintas udara dan sistem navigasi
udara (misalnya VOR, DME & ILS)
Penggunaan VHF di Berbagai Negara.
a. Indonesia
Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan
pengaturan penggunaan frekuensi (Radio Regulation) untuk
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
penyiaran televisi pada pita frekuensi VHF dan UHF. Sesuai
dengan sistem pertelevisian yang dianaut oleh indonesia yaitu
CCIR B dan G maka penggunaan frekuensi tersebut telah diatur
sebagai berikut :
i. VHF band I : saluran 2 dan 3
ii. VHF band III : saluran 4 s/d 11
iii. VHF band IV : saluran 21 s/d 37
iv. VHF band V : saluran 38 s/d 70
Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun 1962
oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan pemancar televisi VHF.
Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama
setelah diluncurkannya satelit Palapa pada tahun 1975. Pada tahun
1987, yaitu lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di
Indonesia, stasiun pemancar TVRI telah mencapai jumlah kurang
lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan
frekuensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut
diberikan alokasi frekuensi pada pita UHF. Kebijaksanaan
penggunaan pita frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk
swasta pada saat itu dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang
menguntungkan negara sebagai berikut :
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Jumlah saluran TV pada pita VHF yang jumlahnya hanya 10
saluran hampir seluruhnya telah digunakan untuk 200 stasiun
pemancar terutama di pulau Jawa, maka pemancar TV
swasta yang pertama dan berlokasi di Jakarata dialokasikan
pada pita frekuensi UHF.
Pemancar VHF lebih ekonomis dan tidak berbeda
kualitasnya dengan pemancar TV UHF sangat cocok unruk
stasiun penyiaran pemerintah yang terbatas dana
pembangunannya.
Kesinambungan pemeliharaan dan penggantian pemancar
TVRI yang 70% adalah buatan LEN sangat didukung oleh
hasil produksi LEN yang belum memproduksi pemancar
UHF.
TVRI terus memperluas jangkauannya sampai ke pelosok tanah air
dimana saat itu masih banyak masyarakat di daerah yang belum
mampu membeli pesawat TV berwarna dan pada saat itu pesawat
hitam putih hanya dapat menerima saluran VHF.
b. Amerika Serikat dan Kanada
Tugas frekuensi antara AS dan pengguna Kanada dikoordinasikan
sejak banyak penduduk Kanada berada dalam jangkauan radio VHF
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
dari perbatasan Amerika Serikat. frekuensi diskrit tertentu disediakan
untuk astronomi radio. Pembagian umum di pita VHF adalah:
30–46 MHz: diperolehnya izin komunikasi seluler dengan 2 arah.
30–88 MHz: VHF-FM militer, termasuk SINCGARS
43–50 MHz: telepon tanpa kabel , 49 MHz FM walkie-talkie dan
mainan yang dikendalikan radio, dan percampuran 2 cara
komunikasi selular. jangkauan siaran FM awalnya dioperasikan di
sini (42-50 MHz) sebelum pindah ke 88-108 MHz.
50–54 MHz: radio amatir dengan jangkauan 6 meter
54-72 dan 76-88 MHz saluran TV 2 sampai 6 (VHF-Lo), yang
dikenal sebagai internasional "Band I" ; sejumlah kecil stasiun
DTV akan muncul di sini.
72–76 MHz: model radio kontrol, industri remote kontrol dan
lainnya. Model Aircraft beroperasi pada 72 MHz sementara model
permukaan beroperasi pada 75 MHz di Amerika Serikat dan
Kanada, suar navigasi udara 74.8-75.2 MHz.
88–108 MHz: FM radio penyiaran (88–92 non-komersial, 92–108
komersial di Amerika Serikat) (Dikenal secara internasional
sebagai "Band II")
108–118 MHz: beacon navigasi udara VOR
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
118–137 MHz: Airband untuk kontrol lalu lintas udara, AM,
121.5 MHz frekuensi darurat
137–138 MHz: penelitian luar angkasa, operasi ruang angkasa,
satelit meteorologi
138–144 MHz: Land mobile, layanan sipil tambahan, satelit,
penelitian ruang angkasa, dan jasa lain-lain
144–148 MHz: Amateur Radio 2 Meter band
148–150 MHz: Land mobile, tetap, satelit
150–156 MHz: "VHF Business band," yang tidak berlisensi Multi-
Use Radio Service (MURS), dan komunikasi seluler2 arah lainnya,
FM
156–158 MHz: VHF Marine Radio ; narrow band FM, 156.8 MHz
(Channel 16) adalah frekuensi untuk kontak darurat maritim.
160–161 MHz Railways
162.40–162.55: NOAA Weather Stations, narrowband FM
174–216 MHz: saluran televisi 7 - 13 (VHF-Hi), yang dikenal
secara internasional sebagai "Band III". Sebuah minoritas saluran
DTV yang mungkin hanya ada di sana saja.
88–108 MHz:*174-216 MHz: mikrofon nirkabel profesional (daya
rendah, frekuensi yang tepat tertentu saja)
216–222 MHz: seluler darat, tetap, seluler maritim
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
222–225 MHz: 1,25 meter (US) (Canada 219-220, 222-225 MHz)
Radio Amatir
225 MHz dan seterusnya: radio Pesawat militer (225–400 MHz)
AM, dGPS RTCM-104
Teknis besar dan komersial berharga bagian dari spektrum VHF yang
diambil oleh penyiaran televisi telah menarik perhatian banyak
perusahaan dan pemerintahan yang baru, dengan pengembangan lebih
efisien televisi digital standar penyiaran. Di beberapa negara banyak
dari spektrum ini kemungkinan akan menjadi tersedia (mungkin untuk
dijual) dalam dekade berikutnya atau lebih (Juni 12 Juni 2009, di
Amerika Serikat ). 87,5-87,9 MHz adalah frekuensi radio dimana, di
sebagian besar dunia, digunakan untuk siaran FM. Di Amerika Utara,
bagaimanapun, bandwidth ini dialokasikan untuk VHF saluran televisi
6 (82-88 MHz). Audio untuk saluran TV 6 disiarkan di 87,75 MHz
(adjustable turun ke 87,74). Beberapa stasiun, terutama mereka yang
bergabung dengan waralaba Pulse 87, beroperasi pada frekuensi ini
sebagai stasiun radio, meskipun mereka menggunakan lisensi televisi.
Akibatnya, penerima radio FM seperti yang ditemukan dalam mobil
yang dirancang untuk tune ke jangkauan frekuensi yang dapat
menerima suara untuk pemrograman pada 6 saluran TV lokal di
Amerika Utara. 87,9 MHz biasanya memiliki batas untuk penyiaran
suara FM kecuali untuk pengungsi stasiun D kelas yang tidak memiliki
frekuensi lain dalam subband 88,1-107,9 MHz normal yang berpindah.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Sejauh ini, hanya 2 stasiun memiliki kualifikasi untuk beroperasi pada
87,9 MHz: 10-watt KSFH di Mountain View, California dan 34-watt
penerjemah K200AA di Sun Valley, Nevada.
H. Pita Frekuensi Amat Tinggi
a. Frekuensi amat tinggi (bahasa Inggris: Exteremly High
Frequency / EHF) merupakan pita frekuensi radio tertinggi. EHF
menjalankan rentang frekuensi 30-300 gigahertz, di
atas radiasi elektromagnetik yang sangat jauh dari cahaya inframerah,
atau juga sering disebut sebagai radiasi Terahertz. Pita ini memiliki
panjang gelombang 10-1 milimeter, atau biasa disebut milimeter pita
(millimeter pita) atau gelombang millimeter (millimeter wave) yang
disingkat sebagai MMW atau mmW. Dipitakan dengan pita-pita yang
lebih rendah, terrestrial sinyal radio di pita ini sangat rentan terhadap
redaman atmosfer, sehingga membuat penggunaan jarak jauhnya
sangat sedikit. Secara khusus, sinyal di wilayah GHz 57-64 akan
dikenakan resonansi dari molekul oksigen dan sangat lemah.
b. Pemanfaatannya
Penelitian Ilmiah
Pita ini umumnya digunakan dalam radio astronomi
dan penginderaan jauh. Basis dasar radio astronomi terbatas pada
seberapa tinggi situs radio yang menggunakan pita frekuensi ini
karena masalah penyerapan atmosfer. Sedangkan basis dasar
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
penginderaan jauh yang mendekati 60 GHz dapat menentukan suhu
di bagian atas atmosfer dengan mengukur radiasi yang dipancarkan
dari molekul oksigen. Frekuensi alokasi pasif pada 57-59,3
digunakan untuk pemantauan atmosfer dalam meteorologi dan
penginderaan iklim.
Telekomunikasi
Di Amerika Serikat, pita 38,6-40,0 GHz digunakan untuk mengirim
data yang menggunakan kecepata tinggi. Sedangkan pita 60 GHz
dapat digunakan untuk jarak dekat (1,7 km) dengan ukuran data
hingga 2,5 Gbit/s. Hal ini digunakan umumnya di medan datar.
Pita 71-76, 81-86 dan 92-95 GHz juga digunakan untuk point-to-
point komunikasi dengan bandwidth yang tinggi. Frekuensi ini
memerlukan lisensi transmisi dari Federal Communications
Commission (FCC) di Amerika Serikat. Ada rencana untuk data
dengan kapasitas 10 Gb/s menggunakan frekuensi ini juga. Pita ini
pada dasarnya belum berkembang dan tersedia untuk digunakan
dalam berbagai produk dan layanan baru, termasuk kecepatan
tinggi, point-to-point jaringan area lokal nirkabel dan akses
Internet broadband.WirelessHD merupakan teknologi terbaru yang
beroperasi dekat rentang 60 GHz.
Penggunaan pita gelombang milimeter termasuk point-to-
point komunikasi, link intersatellite, dan point-to-
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
multipoint komunikasi. Karena panjang gelombang lebih pendek,
pita ini mengijinkan penggunaan antena yang lebih kecil dari yang
dibutuhkan untuk kondisi yang sama dalam pita yang lebih rendah,
untuk mencapai sambungan langsung yang tinggi yang sama dan
keuntungan yang tinggi.
Sistem Persenjataan
Angkatan Udara AS telah mengembangkan sistem senjata tidak
mematikan disebut Denial Active System(ADS) yang
memancarkan sinar radiasi dengan panjang gelombang 3 mm.
Senjata ini dilaporkan tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan
kerusakan fisik, tetapi sangat menyakitkan dan menyebabkan target
untuk merasakan nyeri terbakar yang kuat, seolah-nya kulit akan
terbakar.
Keamanan
Perkembangan terakhir untuk aplikasi keamanan adalah pembuatan
alat pendeteksi yang bernama millimeter Wave Scanner (mm-wave)
seperti pakaian dan bahan organik yang tembus pandang. TSA telah
menyebarkan mesin $ 170.000, di bulan Februari 2009, untuk
digunakan di Tulsa International Airportmenurut USA Today.
Mesin akan mengikuti di Las Vegas, San Francisco, Albuquerque
dan Salt Lake City pada Mei 2009.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Teknologi ini tidak menutupi bagian manapun dari tubuh orang-
orang yang sedang dipindai. Namun, wajah-wajah orang yang
sedang dipindai akan disembunyikan oleh sistem. Foto-foto
disaring oleh teknisi di ruang tertutup, kemudian dihapus segera
setelah selesai pencarian. Scanner keamanan yang menggunakan
gelombang milimeter ini mulai digunakan di Pitaara Schiphol di
Amsterdam pada 15 Mei 2007, dengan lebih diharapkan akan
diinstal kemudian. Kepala penumpang disembuyikan dari
pandangan personil keamanan.
Menurut Farran Technologies, produsen satu model pemindai
gelombang milimeter, teknologi ada untuk memperluas daerah
pencarian untuk sejauh 50 meter di luar area pemindaian yang akan
memungkinkan pekerja keamanan untuk memindai sejumlah besar
orang tanpa kesadaran mereka bahwa mereka sedang dipindai.
Namun alat ini masih menuai permasalahan privasiorang-orang
yang dipindai karena seakan-akan mereka tidak mengenakan baju.
Kedokteran
Pemanfaatannya paling banyak digunakan di negara-negara bekas
Uni Soviet, dengan intensitas rendah (biasanya 10 mW/cm2 atau
kurang) dan radiasi elektromagnetik frekuensi sangat tinggi
(terutama dalam kisaran 40 - 70 GHz, yang sesuai dengan panjang
gelombang 7,5-4,3 mm ) digunakan pada obat manusia untuk
pengobatan berbagai jenis penyakit.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Jenis terapi ini disebut Milimeter Wave (MMW) Terapi atau
Frekuensi Luar Biasa Tinggi (EHF) Terapi. Lebih dari 10 000
perangkat yang digunakan untuk Terapi Gelombang Milimeter di
seluruh dunia dan lebih dari satu juta orang telah berhasil diobati
dengan terapi gelombang millimeter ini.
Penggunaanya di Indonesia
Terrestrial dan Satelit
Di Indonesia EHF dimanfaatkan oleh PT Telkom
untuk terrestrial dan satelit. Frekuensi EHF yang digunakan dalam
Vsat yang dimanfaatkan oleh Indonesia adalah Ka-Band (20-30
GHz) dan V-Band (40-75 GHz). VSAT atau dalam bahasa inggris
disebut very small aperture terminal dalah stasiun penerima dan
pengirim sinyal ke satelit.
Media terrestrial adalah meda transmisi dalam bentuk gelombang
radio yang perambaannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar
dengan bumi.
HAPS
Di Indonesia sendiri saat ini sedang meneliti untuk penggunaan
teknologi High Altitude Platforms Systems(HAPS). HAPS
merupakan teknologi baru pada sektor telekomunikasi yang mampu
mengatasi kekurangan dari
infrastruktur terrestrial dan extraterrestrial. Namun HAPS masih
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
harus diteliti secara sinergis dengan melihat
karakter meteorologi dan geofisika atmosfer dan karakter propagasi
dari frekuensi EHF.
I. Pita Frekuensi Ultra Tinggi
a. Frekuensi ultra tinggi dalam bahasa inggris disebut Ultra High
Frequency (UHF)merupakan gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz
(3.000 MHz). Panjang gelombang berkisar dari satu sampai 10 desimeter
atau sekitar 10 cm sampai 1 meter, sehingga UHF juga dikenal sebagai
gelombang desimeter. Gelombang radio dengan frekuensi di atas pita UHF
adalah super high frequency atau frekuensi super tinggi (SHF)
dan extremely high frequency atau frekuensi ekstrem tinggi (EHF).
Sedangkan sinyal frekuensi yang lebih rendah termasuk ke dalam very
high frequency atau frekuensi sangat tinggi (VHF).
b. Penggunaan
UHF dan VHF adalah pita frekuensi yang paling umum digunakan untuk
transmisi sinyal televisi. Selain untuk siaran televisi, pita UHF juga bisa
digunakan untuk hal-hal lain, yaitu:
Telepon seluler yang mampu mengirim dan menerima dalam spektrum
UHF.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
UHF banyak digunakan oleh badan-badan pelayanan publik untuk
komunikasi radio dua arah, biasanya menggunakan modulasi
frekuensi narrowband. Modem radio narrowband menggunakan
frekuensi UHF untuk komunikasi data jarak jauh misalnya untuk
pengawasan dan pengendalian jaringan distribusi tenaga listrik.
Siaran radio.
Operator radio amatir.
Global Positioning System.
Mendeteksi luahan parsial. Luahan parsial terjadi karena geometri
tajam diciptakan dalam peralatan berisolasi tegangan tinggi.
Keuntungan deteksi UHF adalah dapat digunakan untuk melokalisasi
sumber pembuangannya. Sedangkan kelemahannya adalah sangat
sensitif terhadap kebisingan eksternal. Metode pendeteksian UHF ini
mulai digunakan untuk transformator distribusi yang besar, terutama
untuk Wi-Fi, Bluetooth dan transfer energi nirkabel lainnya.
Beberapa identifikasi frekuensi radio menggunakan UHF yang
umumnya dikenal sebagai UHFID atauUltra-HighFID (Ultra-High
Frequency Identification). Contoh sederhananya dan yang sering kita
lihat adalah alat bertenaga baterai kecil seperti yang digunakan untuk
membuka pintu mobil dari jarak jauh.
Semua frekuensi dalam pita UHF digunakan untuk menembus radar,
serta frekuensi pada pita VHF. Umumnya, semakin rendah frekuensi,
semakin besar kedalaman penetrasi sinyal radar. Frekuensi 250 Mhz,
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
500 MHz dan 100 MHz biasanya digunakan untuk geofisika arkeologi,
sedangkan frekuensi di bawah 100 MHz digunakan untuk
geofisika geologi dan pertambangan.
UHF dan VHF biasanya digunakan untuk transmisi sinyal televisi. Di
Indonesia sebagian besar stasiun televisi menggunakan gelombang
radio UHF, baik stasiun swasta maupun negeri.
Sebelumnya TVRImenggunakan pemancar VHF untuk menjangkau
daerah di Indonesia. Setelah muncul televisi swasta, dalam hal ini
adalah RCTI, maka digunakanlah pemacar UHF agar mampu
menjangkau jarak yang lebih luas. Televisi swasta lainnya yang muncul
setelah itu pun menggunakan UHF sebagai pemancar karena jangkauan
siarannya yang nasional. Seiring majunya industri penyiaran di
Indonesia, akhirnya TVRI pun melakukan perubahan frekuensi dari
VHF ke UHF, walaupun sampai sekarang masih terdapat beberapa
daerah yang menggunakan pemancar VHF.
Hampir semua kanal frekuensi VHF digunakan TVRI mencakup
sekitar 80% wilayah Indonesia. Sedangkan pita UHF, rencama
frekuensi awal (tahun 90-an) adalah 7 kanal frekuensi di setiap wilayah
di Indonesia. Akibat kebijakan Departemen Penerangan tahun 1998 (5
TV swasta nasional baru), akhirnya diberikan 11 kanal frekuensi untuk
Ibu Kota Provinsi. Penambahan kanal ini disebut dengan existing.
Dasar perencanaan eksisting pemancar TV siaran ini adalah agar
mendapatkan cakupan wilayah layanan yang seluas-luasnya (dapat
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
meliputi beberapa wilayah kabupaten/kodya, bahkan bisa meliputi
beberapa provinsi), meningkatkan potensi ekonomi serta jumlah
penonton. Namun kondisi existing ini kemudian memunculkan banyak
masalah, antara lain:
Dalam wilayah layanan yang sama, namun lokasi tower berbeda-
beda
Wilayah layanan pemancar TVRI dan TV swasta tumpang tindih.
Sejumlah TV lokal diberikan izin oleh Pemerintah Daerah,
frekuensinya tidak terencana dengan baik
Untuk menanggulangi masalah existing ini, pada tahun 2003
diberlakukan peraturan pembatasan kanal frekuensi UHF TV dan
diadakan pengelompokkan kanal UHF. Hal ini menyebakan terjadinya
perubahan frekuensi UHF di Indonesia berubah agar tidak terjadi lagi
benturan.
J. AMPS (Advanced Mobile Phone System)
Advanced Mobile Phone Service (AMPS) adalah sistem analog cellular
yang pertama digunakan di amerika serikat. system ini masih dipergunakan
secara luas sampai dengan tahun 1997; AMPS systems digunakan di lebih
dari 72 negara . AMPS system terus terlibat untuk mengijinkan features
yang lebih canggih seperti betambahnya waktu standby time, yang berpita
pendek radio channels, dan anti-fraud authentication procedures.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Pada tahun 1974, Frekuensi 40 MHz dialokasikan untuk pelayanan cellular
service dia hanya menyediakan 666 channels. Pada tahun 1986, sebagai
tambahan 10 MHz spectrum ditambahkan untuk facilitate pengembangan
dari system menjadi 832 channels. frequency bands untuk AMPS system
adalah 824 MHz ke 849 MHz (uplink) dan 869 MHz sampai 894 MHz
(downlink). dari 832 channels, AMPS systems dibagi menjadi A dan B
bands untuk mengijinkan 2 service providers yang berbeda . ada 2 types dari
radio channels dalam AMPS system; dedicated control channels dan voice
channels. setiap system (A or B), mobile telephones scan dan tune ke 1 dari
21 dedicated control channels untuk mendengarkan untuk halaman dan
bersaing untuk access mke system. The control channel terus menerus
mengiriimkan system identification information dan access control
information. walaupuan control channel data rate ada;aj 10 kbps, messages
diulang sampai 5 kali , dimana mengurangi the effective channel rate
menjadi dibawah 2 kbps. ini mengijinkan sebuah control channel untuk
mengirimkan 10 smapai 20 halaman per detik
AMPS cellular system adalah frequency duplex dengan channels terpisah by
45 MHz. control channel dan voice channel signaling dikirimkan pada
kecepatan 10 kbps. AMPS cellular phones mempunyai 3 classes dari
maximum output power. A class 1 mobile telephone mempunyai maximum
power output dengan 6 dBW (4 Watts), class 2 mempunyai maximum
output power dengan 2 dBW (1.6 Watts), dan class 3 units sanggup
mengirimkan hanya -2 dBW (0.6 Watts). output power dapat di adjusted
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
dalam 4 dB tahap dan mempunyai minimum output power of -22 dBW
(tepatnya 6 milliwatts).
Standar telekomunikasi bergerak
Keluarga 3GPP
GSM (2G)GPRS • EDGE (EGPRS) • EDGE Evolution • CSD • HSCSD
UMTS/FOMA (3G)
HSPA • HSDPA • HSUPA • HSPA+ • UMTS-TDD • UTRA-TDD HCR • UTRA-TDD LCR • UMTS-FDD • Super-Charged
3GPP Rel. 8 (Pre-4G)
E-UTRA
LTE Advanced
(4G) •
Keluarga 3GPP2
cdmaOne (2G)
•
CDMA2000 (3G)
EV-DO • UMB
Keluarga AMPS
AMPS (1G)TACS/ETACS
D-AMPS (2G) •
Teknologi lainnya Pre
Cellular (0G)
PTT • MTS • IMTS • AMTS • OLT • MTD • Autotel/
PALM • ARP
1GNMT • Hicap • CDPD • Mobitex • DataTAC
2GiDEN • PDC • CSD • PHS • WiDEN
Pre-4GiBurst • HiperMAN • WiMAX • WiBro • GAN (UMA)
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Pita frekuensi Seluler • GSM • UMTS • PCS • SMR
K. GSM (Global System for Mobile Communication)
Global System for Mobile Communication disingkat GSMadalah sebuah
teknologi komunikasi selular yang bersifatdigital. Teknologi GSM banyak
diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon
genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan
pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga
sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan
standar globaluntuk komunikasi selular sekaligus sebagai
teknologi selularyang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Operator dan layanan telekomunikasi seluler Indonesia
CDMA
Bakrie Telecom
esia · Wifone · Wimode · AHA (Bakrie Connectivity)
IndosatStarOne
SampoernaCeria
smartfrensmartfren · Kartu Ummat
TelkomFlexi
GSM Hutchison3
IndosatIM3 · Mentari · Matrix
AxisAxis
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
PSN/ACeSByRU · PASTI
TelkomselsimPATI · kartuAs · Kartu Facebook · Kartu Prima · kartuHALO
XL AxiataXL · Hauraa
Lihat pula: Indosat-M3 dan Satelindo (keduanya telah digabungkan dengan Indosat)
Sejarah GSM :
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak
digunakan pada awal tahun1980-an, diantaranya sistem C-NET yang
dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistemRC-2000 yang
dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan
di Belanda dan Skandinaviaoleh Ericsson, serta sistem TACS yang
beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analogmembuat
sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu
dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas
pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa
melakukan roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan
perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah
organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-
standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua
negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM).
Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang
kemudian dikenal dengan namaGlobal System for Mobile
Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar
telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM
secara komersilbaru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena
GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang
mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992,
standar type approval untuk handphone disepakati dengan
mempertimbangkan dan memasukkan puluhan itempengujian dalam
memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah
mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan
arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan
teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi
frekuensi 1800Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas
pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel
yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar
handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas
ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya
menggunakan sistem telepon selular analog yang
bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mob
ileTelephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem
komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak
hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama
semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah
mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang
sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia.
Spesifikasi
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi
pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya
digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan
frekuensi downlinksnyamenggunakan frekuensi 935–960
MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25
Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan
125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk
sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak
mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya
pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan
tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz
dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi
1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya
yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang
menyediakanbandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75
Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat
GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia
sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga
digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan
nama GSM-R
L. CDMA (Code Division Multiple Access)
Pengertian
Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah
metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan
waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA),
namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus
yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-
sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk
melakukan pemultipleksan.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon
selularterutama yang berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA
menjadi teknologi pilihan masa depan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang
menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai
oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali
pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha
Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk
mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada
beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang
lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi,
termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem
satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir
didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang
membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft
Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk
menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler
terrestrial.
Keuntungan CDMA
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan
dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa
sektor/cell
tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum
sinyal
dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan
penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan
penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal
tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
memiliki proteksi dari proses penyadapan
Penggunaan
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada
penerapan CDMA. Standar pertama yang diprakarsai oleh
QUALCOMM dikenal sebagai IS-95, IS mengacu pada sebuah Standar
Interim dari Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications
Industry Association, TIA) yang terakreditasi olehAmerican National
Standards Institute (ANSI). IS-95 sering disebut sebagai 2G atau
seluler generasi kedua. Merk dagang cdmaOne dari QUALCOMM juga
digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh standar IS-2000.
Standar ini diperkenalkan untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada
dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau selular generasi ketiga.
Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang secara sederhana berarti
"1 times Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan
bahwa IS-2000 menggunakan kanal bersama 1.25-MHz sebagaimana
yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang
disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi
sebuah lebar pita 3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data
(data burst rates) yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual,
namun skema 3xRTT belum digunakan secara komersil. Yang terbaru,
QUALCOMM telah memimpin penciptaan teknologi baru berbasis
CDMA yang dinamakan 1xEV-DO, atau IS-856, yang mampu
menyediakan laju transmisi paket data yang lebih tinggi seperti yang
dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator
jaringan nirkabel.
System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat
akurat (biasanya mengacu pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat
sel (cell base station)), sehingga jam berbasis telepon seluler CDMA
adalah jenis jam radio yang semakin populer untuk digunakan pada
jaringan komputer. Keuntungan utama menggunakan sinyal telepon
seluler CDMA untuk keperluan jam referensi adalah bahwa mereka
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
akan bekerja lebih baik di dalam bangunan, sehingga menghilangkan
kebutuhan untuk memasang sebuahantena GPS di luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik
CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA,
dan antarmuka udara W-CDMA digunakan di dalam Standar 3G
globalUMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT
DoCoMo and Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar
CDMA (termasuk cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah compatible
dengan keluarga standar W-CDMA.
Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya
berbeda dengan seluler CDMA, adalahGlobal Positioning
System, GPS.
Fitur CDMA
Sinyal pesan pita sempit ( narrowband ) akan digandakan dengan
penyebaran sinyal pita lebar (wideband ) atau pseudonoise code
Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri.
Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua
pengguna begitu nomer pengguna meningkat.
Near-far problem (masalah dekat-jauh)
Interference terbatas:kontrol daya sangat diperlukan
lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman,sehingga
meggunakan rake receiver
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia
diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan
dalam sistem CDMA
M. Quad band
Pengertian
Quad Band (bisa juga ditulis Quadband atau Quad-Band) berasal dari Kata “Quad”
berarti empat dan “band” yang berarti jarak spesifik untuk frekuensi gelombang
radio. Quad Band dapat mencakup frekuensi yang ditangkap oleh single band,
dual band dan tri band. Quad Band digunakan untuk
mendukung fungsidari telepon seluler (ponsel) untuk usaha
mempertahankan standar global yang disebut GSM(Global System of mobile
communication).
Perkembangan Band di Indonesia
Sebeum dikenal teknologi Band di Indonesia, teknologi yang dipakai adalah NMT
(Nordic mobile Telepon).NMT memiliki frekuensi 450 MHz,
memiliki jangkauan yang luas hingga dapat mencapai daerah-daerah terpencil.
Namun, ponsel NMT yang terlalu besar menjadi kekurangannya, hingga akhirnya
NMT diganti dengan AMPS(“Advance Mobile Phone System”).
AMPS memiliki frekuensi 800 MHz dengan ukuran ponsel yang lebih kecil.
Sayangnya, AMPS tidak memiliki jangkauan yang luas. Lalu pada tahun 1994,
muncul teknologi yang bernama GSM, karena GSM menggunakan standar digital,
GSM dapat menggeser AMPS dan NMT dengan cepat. GSM menggunakan
teknologi yang bernama band.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
sama seperti perkembangannya di negara-negara lain perkembangan band
diindonesia dimulai dari single band, dual band, tri band hingga saat ini quad band.
Single Band
Single band adalah jarak yang spesifik mengenai jangkauan
frekuensi gelombang radio. Jangkauan dari single band pada umumnya hanya
satu 800 MHz atau 900 MHz, karena jangkauannya yang masih belum luas, single
band hanya mampu menjangkau satu kawasan yang masih terbatas. Kemampuan
ponsel single band terbatas pada mentransfer data berupa SMS .
o Ponsel single band :
Nokia : 1315, 1265, 2112. 7088
Samsung : SCH-S179, SCH-S219, SCH-S259, SCH-X979
LG: 1D3000 dan ID3100
Esia Huawei
Dual Band
Dual band memiliki 2 frekuensi gelombang radio, 800 MHz dan 900 MHz.
Kelebihan dual band dibandingkan dengan single band adalah dapat
mengurangi drop call dan gangguannetwork busy. Selain itu, ponsel dual band
memiliki kualitas suara yang lebih baik dibandingkan ponsel single band. Karena
jangkauannnya yang lebih luas dibanding single band, dengan dual band
hubunganinternational menigkat sebab frekuensi semakin mudah dijangkau.
Dengan kemampuan dual band, ponsel sudah dapat melakukan GPRS (General
Packet Radio Service) seperti mentransfer data berupa SMS, EMS,
dan MMS, HSCSD (High-Speed Circuit-Switched Data). Selain itu dengan adanya
GPRS maka dual band juga dapat mengoprasikan WAP, seperti internet yang
dilakukan pada telepon genggam.
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
o Ponsel Dual Band
Nokia : 1100,1100i,1200,1209, 1600,1650,2100, 2300,2310,2600,2600
classic,2610,2626,2630,2680,3300,3315,5000,6030,
Sony Ericsson : J220i, J300, K220
Samsung : SGH-C250, SGH-C300, SGH-C450
Motorola : C118, C139, C156
LG : C2500, C3300, F7100
Tri Band
Tri Band mampu mengkap 3 frekuensi gelombang radio. Dengan demikian dapat
menjangkau lebih jauh lagi frekuensi gelombang radio dibanding
dengan jaringan dual band. Frekuensi yang dapat dijangkaunya adalah 800 MHz /
900 MHz / 1800 MHz. Namun ada juga yang dapat menagkap
frekuensi gelombang radio yang unik, yaitu pada ponsel Motorola V300 yang
menjangkau 800 MHz/ 900 MHz / 1900 MHz.
Ponsel Tri Band memiliki jangkauan frekuensi gelombang radio yang lebih jauh.
Oleh sebab itu, jangkauan hubungan negaranyapun menjadi lebih banyak dari
dual band. Bahkan jangkauannya hampir sampai ke seluruh dunia. Kualitas
suaranya juga lebih baik dibandingkan dengan ponsel single band serta ponsel 2
dual band.
Dengan kemampuan Tri band, ponsel memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam mentransfer data melalui 3G, GPRS, EDGE, UMTS, dan mengirim e-mail.
Tri band mampu mengirim e-mail sebab sudah dapat melakukan koneksi internet
menggunakan format WAP 2.0, HTML (“HyperText Markup Language”) atau
NetFront. Dengan kemampuan transfer data 3G yang dapat mentransfer data lebih
cepat dibandingkan GPRS, telepon genggam tri band dapat melakukan video
telephony atau video call
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
o Ponsel Tri Band
Nokia : 7373, 3100, 6600, 6670, E70, N71
Sony Ericsson : K310i, K510i, K610, W700i, W800i
Samsung : SGH-D150, SGH-D520, SGH-E900, GT-C6625
Motorola : C651, E1000,E680, RAZR V3X, V3xx
LG : KE770 Shine, KG920, KE850 Prada
Siemens : A31, A60, S55, S65
Quad Band
Quad band mampu menangkap 4 frekuensi gelombang radio. frekuensi yang
dapat ditangkap adalah 850 MHz/ 900 MHz/ 1800 MHz/ 1900 MHz. Penggunaan
quad band pada ponsel mampu mengkap jaringan yang lebih baik dibandingkan
dengan tri band. Oleh sebab itu, ponsel ini memiliki jangkauan yang lebih luas lagi,
dan mampu menagkap jaringan yang lebih baik. Dengan demikian Quad band
dapat digunakan di seluruh penjuru dunia. Ponsel quad band dapat memakai
jaringan GSM apa saja dan dimana saja.
Quad Band mampu menlakukan transfer data lebih cepat melalui HSDPA 3,5 G.
Ponsel dengan HSDPA3,5 G tadi dapat melakukan video streaming, video calling
serta akses internet berkecepatan tinggi. Dengan 3.5 G memiliki kecepatan hingga
3,6 Mbps, maksudnya dapat mengakses data internet hanya beberapa detik.
Ponsel quad band kebanyakan berupa telepon pintar (“smart phone”). Smart
phone merupakan telepon genggam yang memiliki aplikasi-aplikasi simple, yang
dapat berfungsi seperti komputer dan sudah dilengkapai dengan fitur-fitur
yang update. Misalnya memiliki quick office. Quad band tidak hanya digunakan
pada ponsel. Beberapa PDA juga memakai quad band dalam sistemnya.
Sayangnya, penggunaan quad band di Indonesia belum dapat dimanfaatkan
dengan maksimal. Hal ini bisa saja disebabkan oleh telepon genggam yang belum
UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI
Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi
mendukung sistem 3G atau 3,5 G. sehingga fungsi dari dari quad band tidak dapat
beroprasi secara optimal. Selain itu penggunaan yang tidak optimal juga
disebabkan oleh ketidak mampuan pemilik telpon genggam dalam
mengoprasikannya telpon genggamnya Selain itu, di Indonesia, telepon genggam
dengan quad band harganya masih sangat tinggi. Sehingga tidak semua orang
mampu membelinya.
o Ponsel Quad Band :
Nokia : E50, N73, N81, N80, N95
Sony Ericsson : W508, W910, Z300i, Z710i, W810i
Samsung : SGH-G600, SGH-U600, SGH-D900i, Champ C3300K,
SGH-B3410
Motorola : V3i, ROKR Z6, Moto Q
o PDA dengan quad band :
Blackberry : 8300, 8800,
Dopod : 900, HTC X7500
O2 : XDA II MINI, XDA Orbit