Pita Frekuensi

59
UNIVERSITAS DIPONEGORO PITA FREKUENSI Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi Disusun Oleh : Andrey Wicaksono (21060112130040) Muhammad Fikko Fadjrimiratno (21060112110046) A. Pengertian Pita Frekuensi Pita frekuensi / bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Pita frekuensi dalam teknologi komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000 Hz (Hertz), yang merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300 Hz) dan frekuensi terendah (300 Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon tersebut. B. Sejarah Jaringan telekomunikasi berbasis kabel (wireline) telah berjasa besar dalam menyalurkan sinyal-sinyal

Transcript of Pita Frekuensi

Page 1: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Disusun Oleh : Andrey Wicaksono (21060112130040)

Muhammad Fikko Fadjrimiratno (21060112110046)

A. Pengertian Pita Frekuensi

Pita frekuensi / bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang

digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Pita frekuensi dalam teknologi

komunikasi adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan tertinggi dalam rentang

tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000 Hz (Hertz), yang

merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300 Hz) dan frekuensi terendah

(300 Hz) yang dapat dilewati oleh line telepon tersebut.

B. Sejarah

Jaringan telekomunikasi berbasis kabel (wireline) telah berjasa besar dalam

menyalurkan sinyal-sinyal telekomunikasi antartempat. Namun penggunaan

jaringan telekomunikasi berbasis kabel seperti itu, tidak selalu mungkin dilakukan,

apabila jarak semakin jauh, dan kndisi medan tidak memungkinkan

direntangkannya jaringan kabel dimaksud. Untuk mengatasinya, pada awal 1900-n

seorang sarjana Jerman bernama Hertz menemukan gelombang-

gelombang radio untuk digunakan sebagai gelombang embawa informasi yang

dapat mengangkut sinyal-sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain.

Perkembangan teknologi nirkabel memberi keleluasaan untuk melakukan

transmisi data di tempat-tempat yang tidak terbayangan sebelumnya. Kemudian

Page 2: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

dalam perkembangan lebih lanjut, disepakati untuk membagi spektrum frekuensi

radio dengan mengelomokkan gelombang tersebut ke dalam beberapa jalur tingkat

dengan nama-nama yang secara garis besar adalah sebagai berikut:

Frekuensi sangat rendah pada spektrum 10-30 kiloHerts (Very Low

Frequency – VLF)

Frekuensi rendah pada spektrum 30-300 kiloHertz (Low Frequency – LF)

Frekuensi tengah pada spektrum 300-3.000 kiloHertz (Middle Frequency –

MF)

Frekuensi tinggi pada spektrum 3-30 MHz (High Frequency – HF)

Frekuensi sangat tinggi pada spektrum 30-300 mHz (Very High Frequency –

VHF)

Frekuensi ultra tinggi pada spektrum 300-3.000 MHz (Ultra High Frequency

– UHF)

Frekuensi super tinggi pada spektrum 3-30 GHz ( Super high Frequency –

SHF)

Frekuensi luar biasa tinggi pada spektrum yang lebih dari 30 GHz (Extremely

High Frequency – EHF)

C. Jenis-Jenis Pita Frekuensi

Ada dua jenis pita frekuensi, yaitu Digital Bandwidth dan Analog

Bandwidth. Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat

dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa

distorsi. Sedangkan Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah

Page 3: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam

satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi

yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.

D. Pita Frekuensi Pada Jaringan Komputer

Pada jaringan komputer, pita frekuensi hampir sama seperti istilah data

transfer rate, yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain

dalam jangka waktu tertentu. Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bytes per

second (bps). Suatu modem yang bekerja pada 57.600 bps mempunyai bandwidth

dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28.800 bps. Secara umum,

koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi

yang besar seperti pengiriman gambar dalam video presentasi.

E. Manfaat Pita Frekuensi

PEMANFAATAN PITA FREKUENSI RADIO 2,4 GHZ UNTUK

KEPERLUAN INTERNET

Berdasarkan peraturan radio internasional (Radio Regulations) yang

diterbitkan oleh International Telecommunication Union (ITU), frekuensi

radio 2400-2483.5 Mhz untuk Region 2 dan Region 3 (dimana negara

Indonesia tergabung dalam Region 3 ini) dialokasikan untuk layanan :

TETAP, BERGERAK, RADIOLOKASI (dengan status primer), dan Amatir

Radio (status sekunder). Sedangkan untuk Region 1 tidak ada perbedaan

Page 4: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

peruntukan, kecuali layanan Radiolokasi yang berstatus sekunder.

Selain itu, pada catatan kaki (foot note) Radio Regulations S5.150,

dinyatakan bahwa pita frekuensi 2,4 GHz tersebut digunakan juga untuk

keperluan ISM (Industrial, Scientific, and Medical), sehingga setiap layanan

telekomunikasi yang menggunakan band tersebut harus dapat menerima

interferensi yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan ISM. Perlu ditegaskan

disini bahwa penggunaan pita 2,4 GHz untuk keperluan ISM hanya untuk

industri, penelitian dan kedokteran, dengan daya pancar rendah dan

persyaratan teknis yang ketat sesuai ketentuan ITU, dan tidak termasuk

untuk keperluan telekomunikasi. Misalnya untuk keperluan microwave

oven, spectrum analyzer, dan electrical surgical units (ESU) yang tidak

diatur dan tidak diproteksi dari kemungkinan gangguan pengguna frekuensi

lainnya.

Di Indonesia, pita frekuensi 2,4 GHz pada awalnya digunakan untuk

kegiatan microwave link yang umumnya digunakan sebagai back bone

infrastruktur telekomunikasi antar kota (jarak jauh). Dengan perkembangan

teknologi wireless access untuk keperluan Wireless-LAN pada pita

frekuensi 2,4 GHz, maka pita frekuensi ini juga dapat dimanfaatkan oleh

penyelenggara jasa Internet untuk akses internet berbasis nirkabel di luar

gedung, yang saat ini sedang marak. Secara ekonomis, maraknya

penyelenggaraan jasa internet berbasis nirkabel (Wireless-LAN) tidak lepas

Page 5: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

dari langka dan masih mahalnya akses internet melalui kabel (fixed lined).

Sehingga dengan dimanfaatkannya teknologi wireless access dapat

meningkatkan penetrasi penggunaan internet dengan tarif yang relative

terjangkau.

Selain itu, maraknya pemanfaatan pita frekuensi 2,4 GHz untuk akses

internet nirkabel juga dipicu oleh membanjirnya produksi perangkat

telekomunikasi yang bekerja pada pita frekuensi 2,4 GHz tersebut.

Pemasangan dan pengoperasian sistem wireless amat mudah dilakukan di

mana saja dan kapan saja, dengan kecepatan transmisi data yang dapat

melebihi teknologi kabel. Bahkan dengan

teknologi spread spectrum, system internet nirkabel ini telah memungkinkan

satu pita frekuensi dapat digunakan oleh beberapa pengguna secara

serempak pada saat bersamaan.

Kemudahan dalam pemasangan dan pengoperasian perangkat ini serta

membanjirnya perangkat tersebut di Indonesia menyebabkan banyaknya

penggunaan perangkat ini secara tidak terkendali. Hal ini berpotensi

menimbulkan terjadinya interferensi diantara pengguna yang sudah ada

sehingga menyebabkan kekacauan dalam penggunaan

Page 6: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

pita frekuensi apabila tidak diatur. Berdasarkan pertimbangan sosial

ekonomis, serta memperhatikan besarnya potensi frekuensi 2,4 GHz dalam

memperluas pilihan media penyebar informasi, dan untuk mencegah

terjadinya saling interferensi antar pengguna pita frekuensi tersebut yang

dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak, maka Pemerintah

(Departemen Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi)

yang didukung oleh komunitas telekomunikasi memfasilitasi kebutuhan

tersebut dengan penetapan peraturan untuk memanfaatkan teknogi W-LAN

ini pada pita frekuensi 2,4 GHZ (Keputusan Direktur Jenderal Pos dan

Telekomunikasi Nomor 241/DIRJEN/2000 Tahun 2000). Sesuai peraturan

tersebut maka pita frekuensi 2,4 GHz dapat digunakan

oleh penyelenggara jasa internet untuk wireless LAN akses bersama dengan

pengguna microwave link. Untuk penggunan micriwave link memiliki status

primer sedangkan untuk pengguna W-LAN memiliki statussekunder.

Berdasarkan regulasi yang berlaku, pemanfaatan pita frekuensi 2400-2483.5

MHz untuk keperluan internet harus berizin sebagaimana pemanfaatan pita

frekuensi lainnya. Secara yuridis, keharusan penggunaan pita frekuensi

dengan izin telah diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang No. 36 Tahun 1999

jo Pasal 14 dan Pasal 15 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 (untuk

izin frekuensi radio) dan Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2000 (untuk

izin penyelenggaraan telekomunikasi). Secara sosiologis, terbitnya

Page 7: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Keputusan Direktur Jenderal No.241/DIRJEN/2000 merupakan hasil

kesepakatan antara Pemerintah dengan komunitas pengguna pita frekuensi

2,4 GHz untuk keperluan internet.

Keputusan Direktur Jenderal tersebut hanya mengatur ketentuan teknis

penggunaan pita frekuensi 2,4 GHz, sedangkan ketentuan penyelenggaraan

tidak diatur. Sedangkan ketentuan besaran tarif Biaya Hak Penggunaan

(BHP) Frekuensi Radio ditetapkan dalam aturan tersendiri berdasarkan

kesepakatan antara Pemerintah dengan komunitas tersebut, yaitu sebesar

Rp.2,7 juta per tahun per Base Transceiver Station (BTS) dengan kapasitas

maksimal 11 Mbps, yang sebelumnya besaran tarifnya adalah sebesar Rp.27

juta. Sebagai perbandingan, jika mempergunakan kabel besarannya kurang

lebih Rp. 13 juta per bulan dengan kapasitas 2 Mbps, sehingga dalam

setahun wajib membayar Rp.780 juta pertahun dengan kapasitas 11 Mbps.

Dengan demikian, kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah telah

mendukung upaya peningkatan penetrasi akses internet bagi masyarakat.

F. Ilustrasi Pita Frekuensi

Page 8: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

G. Pita Frekuensi Sangat Tinggi

Pengertian VHF (Very high frequency atau frekuensi sangat

tinggi) adalah frekuensi radio yang berkisar dari 30 MHz ke 300 MHz.

Frekuensi langsung di bawah VHF ditandai frekuensi tinggi (HF), dan

frekuensi yang lebih tinggi berikutnya dikenal sebagai frekuensi ultra

tinggi (UHF). alokasi frekuensi ini ditetapkan oleh ITU.

Penamaan tersebut mengacu pada penggunaan frekuensi tingkat tinggi

berasal dari pertengahan abad ke-20, ketika layanan radio biasa digunakan

MF, Frekuensi Medium, lebih dikenal sebagai "AM" di Amerika Serikat,

di bawah HF. Saat ini VHF berada di urutan terbawah frekuensi

penggunaan praktis, sistem baru cenderung menggunakan frekuensi

dalam SHF dan EHF di atas jangkauan UHF.

Pada umumnya yang menggunakan VHF adalah siaran radio FM, siaran

televisi, pemancar telepon genggam darat (darurat, bisnis, dan militer),

komunikasi data jarak jauh dengan modem radio, Radio Amatir,

komunikasi laut, komunikasi kendali lalu lintas udara dan sistem navigasi

udara (misalnya VOR, DME & ILS)

Penggunaan VHF di Berbagai Negara.

a. Indonesia

Berdasarkan peraturan internasional yang berkaitan dengan

pengaturan penggunaan frekuensi (Radio Regulation) untuk

Page 9: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

penyiaran televisi pada pita frekuensi VHF dan UHF. Sesuai

dengan sistem pertelevisian yang dianaut oleh indonesia yaitu

CCIR B dan G maka penggunaan frekuensi tersebut telah diatur

sebagai berikut :

i. VHF band I : saluran 2 dan 3

ii. VHF band III : saluran 4 s/d 11

iii. VHF band IV : saluran 21 s/d 37

iv. VHF band V : saluran 38 s/d 70

Sejarah pertelevisian di Indonesia diawali pada tahun 1962

oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan pemancar televisi VHF.

Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama

setelah diluncurkannya satelit Palapa pada tahun 1975. Pada tahun

1987, yaitu lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di

Indonesia, stasiun pemancar TVRI telah mencapai jumlah kurang

lebih 200 stasiun pemancar yang keseluruhannya menggunakan

frekuensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama tersebut

diberikan alokasi frekuensi pada pita UHF. Kebijaksanaan

penggunaan pita frekuensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk

swasta pada saat itu dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang

menguntungkan negara sebagai berikut :

Page 10: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Jumlah saluran TV pada pita VHF yang jumlahnya hanya 10

saluran hampir seluruhnya telah digunakan untuk 200 stasiun

pemancar terutama di pulau Jawa, maka pemancar TV

swasta yang pertama dan berlokasi di Jakarata dialokasikan

pada pita frekuensi UHF.

Pemancar VHF lebih ekonomis dan tidak berbeda

kualitasnya dengan pemancar TV UHF sangat cocok unruk

stasiun penyiaran pemerintah yang terbatas dana

pembangunannya.

Kesinambungan pemeliharaan dan penggantian pemancar

TVRI yang 70% adalah buatan LEN sangat didukung oleh

hasil produksi LEN yang belum memproduksi pemancar

UHF.

TVRI terus memperluas jangkauannya sampai ke pelosok tanah air

dimana saat itu masih banyak masyarakat di daerah yang belum

mampu membeli pesawat TV berwarna dan pada saat itu pesawat

hitam putih hanya dapat menerima saluran VHF.

b. Amerika Serikat dan Kanada

Tugas frekuensi antara AS dan pengguna Kanada dikoordinasikan

sejak banyak penduduk Kanada berada dalam jangkauan radio VHF

Page 11: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

dari perbatasan Amerika Serikat. frekuensi diskrit tertentu disediakan

untuk astronomi radio. Pembagian umum di pita VHF adalah:

30–46 MHz: diperolehnya izin komunikasi seluler dengan 2 arah.

30–88 MHz: VHF-FM militer, termasuk SINCGARS

43–50 MHz: telepon tanpa kabel , 49 MHz FM walkie-talkie dan

mainan yang dikendalikan radio, dan percampuran 2 cara

komunikasi selular. jangkauan siaran FM awalnya dioperasikan di

sini (42-50 MHz) sebelum pindah ke 88-108 MHz.

50–54 MHz: radio amatir dengan jangkauan 6 meter

54-72 dan 76-88 MHz saluran TV 2 sampai 6 (VHF-Lo), yang

dikenal sebagai internasional "Band I" ; sejumlah kecil stasiun

DTV akan muncul di sini.

72–76 MHz: model radio kontrol, industri remote kontrol dan

lainnya. Model Aircraft beroperasi pada 72 MHz sementara model

permukaan beroperasi pada 75 MHz di Amerika Serikat dan

Kanada, suar navigasi udara 74.8-75.2 MHz.

88–108 MHz: FM radio penyiaran (88–92 non-komersial, 92–108

komersial di Amerika Serikat) (Dikenal secara internasional

sebagai "Band II")

108–118 MHz: beacon navigasi udara VOR

Page 12: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

118–137 MHz: Airband untuk kontrol lalu lintas udara, AM,

121.5 MHz frekuensi darurat

137–138 MHz: penelitian luar angkasa, operasi ruang angkasa,

satelit meteorologi

138–144 MHz: Land mobile, layanan sipil tambahan, satelit,

penelitian ruang angkasa, dan jasa lain-lain

144–148 MHz: Amateur Radio 2 Meter band

148–150 MHz: Land mobile, tetap, satelit

150–156 MHz: "VHF Business band," yang tidak berlisensi Multi-

Use Radio Service (MURS), dan komunikasi seluler2 arah lainnya,

FM

156–158 MHz: VHF Marine Radio ; narrow band FM, 156.8 MHz

(Channel 16) adalah frekuensi untuk kontak darurat maritim.

160–161 MHz Railways

162.40–162.55: NOAA Weather Stations, narrowband FM

174–216 MHz: saluran televisi 7 - 13 (VHF-Hi), yang dikenal

secara internasional sebagai "Band III". Sebuah minoritas saluran

DTV yang mungkin hanya ada di sana saja.

88–108 MHz:*174-216 MHz: mikrofon nirkabel profesional (daya

rendah, frekuensi yang tepat tertentu saja)

216–222 MHz: seluler darat, tetap, seluler maritim

Page 13: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

222–225 MHz: 1,25 meter (US) (Canada 219-220, 222-225 MHz)

Radio Amatir

225 MHz dan seterusnya: radio Pesawat militer (225–400 MHz)

AM, dGPS RTCM-104

Teknis besar dan komersial berharga bagian dari spektrum VHF yang

diambil oleh penyiaran televisi telah menarik perhatian banyak

perusahaan dan pemerintahan yang baru, dengan pengembangan lebih

efisien televisi digital standar penyiaran. Di beberapa negara banyak

dari spektrum ini kemungkinan akan menjadi tersedia (mungkin untuk

dijual) dalam dekade berikutnya atau lebih (Juni 12 Juni 2009, di

Amerika Serikat ). 87,5-87,9 MHz adalah frekuensi radio dimana, di

sebagian besar dunia, digunakan untuk siaran FM. Di Amerika Utara,

bagaimanapun, bandwidth ini dialokasikan untuk VHF saluran televisi

6 (82-88 MHz). Audio untuk saluran TV 6 disiarkan di 87,75 MHz

(adjustable turun ke 87,74). Beberapa stasiun, terutama mereka yang

bergabung dengan waralaba Pulse 87, beroperasi pada frekuensi ini

sebagai stasiun radio, meskipun mereka menggunakan lisensi televisi.

Akibatnya, penerima radio FM seperti yang ditemukan dalam mobil

yang dirancang untuk tune ke jangkauan frekuensi yang dapat

menerima suara untuk pemrograman pada 6 saluran TV lokal di

Amerika Utara. 87,9 MHz biasanya memiliki batas untuk penyiaran

suara FM kecuali untuk pengungsi stasiun D kelas yang tidak memiliki

frekuensi lain dalam subband 88,1-107,9 MHz normal yang berpindah.

Page 14: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Sejauh ini, hanya 2 stasiun memiliki kualifikasi untuk beroperasi pada

87,9 MHz: 10-watt KSFH di Mountain View, California dan 34-watt

penerjemah K200AA di Sun Valley, Nevada.

H. Pita Frekuensi Amat Tinggi

a. Frekuensi amat tinggi (bahasa Inggris: Exteremly High

Frequency / EHF) merupakan pita frekuensi radio tertinggi. EHF

menjalankan rentang frekuensi 30-300 gigahertz, di

atas radiasi elektromagnetik yang sangat jauh dari cahaya inframerah,

atau juga sering disebut sebagai radiasi Terahertz. Pita ini memiliki

panjang gelombang 10-1 milimeter, atau biasa disebut milimeter pita

(millimeter pita) atau gelombang millimeter (millimeter wave) yang

disingkat sebagai MMW atau mmW. Dipitakan dengan pita-pita yang

lebih rendah, terrestrial sinyal radio di pita ini sangat rentan terhadap

redaman atmosfer, sehingga membuat penggunaan jarak jauhnya

sangat sedikit. Secara khusus, sinyal di wilayah GHz 57-64 akan

dikenakan resonansi dari molekul oksigen dan sangat lemah.

b. Pemanfaatannya

Penelitian Ilmiah

Pita ini umumnya digunakan dalam radio astronomi

dan penginderaan jauh. Basis dasar radio astronomi terbatas pada

seberapa tinggi situs radio yang menggunakan pita frekuensi ini

karena masalah penyerapan atmosfer. Sedangkan basis dasar

Page 15: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

penginderaan jauh yang mendekati 60 GHz dapat menentukan suhu

di bagian atas atmosfer dengan mengukur radiasi yang dipancarkan

dari molekul oksigen. Frekuensi alokasi pasif pada 57-59,3

digunakan untuk pemantauan atmosfer dalam meteorologi dan

penginderaan iklim.

Telekomunikasi

Di Amerika Serikat, pita 38,6-40,0 GHz digunakan untuk mengirim

data yang menggunakan kecepata tinggi. Sedangkan pita 60 GHz

dapat digunakan untuk jarak dekat (1,7 km) dengan ukuran data

hingga 2,5 Gbit/s. Hal ini digunakan umumnya di medan datar.

Pita 71-76, 81-86 dan 92-95 GHz juga digunakan untuk point-to-

point komunikasi dengan bandwidth yang tinggi. Frekuensi ini

memerlukan lisensi transmisi dari Federal Communications

Commission (FCC) di Amerika Serikat. Ada rencana untuk data

dengan kapasitas 10 Gb/s menggunakan frekuensi ini juga. Pita ini

pada dasarnya belum berkembang dan tersedia untuk digunakan

dalam berbagai produk dan layanan baru, termasuk kecepatan

tinggi, point-to-point jaringan area lokal nirkabel dan akses

Internet broadband.WirelessHD merupakan teknologi terbaru yang

beroperasi dekat rentang 60 GHz.

Penggunaan pita gelombang milimeter termasuk point-to-

point komunikasi, link intersatellite, dan point-to-

Page 16: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

multipoint komunikasi. Karena panjang gelombang lebih pendek,

pita ini mengijinkan penggunaan antena yang lebih kecil dari yang

dibutuhkan untuk kondisi yang sama dalam pita yang lebih rendah,

untuk mencapai sambungan langsung yang tinggi yang sama dan

keuntungan yang tinggi.

Sistem Persenjataan

Angkatan Udara AS telah mengembangkan sistem senjata tidak

mematikan disebut Denial Active System(ADS) yang

memancarkan sinar radiasi dengan panjang gelombang 3 mm.

Senjata ini dilaporkan tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan

kerusakan fisik, tetapi sangat menyakitkan dan menyebabkan target

untuk merasakan nyeri terbakar yang kuat, seolah-nya kulit akan

terbakar.

Keamanan

Perkembangan terakhir untuk aplikasi keamanan adalah pembuatan

alat pendeteksi yang bernama millimeter Wave Scanner (mm-wave)

seperti pakaian dan bahan organik yang tembus pandang. TSA telah

menyebarkan mesin $ 170.000, di bulan Februari 2009, untuk

digunakan di Tulsa International Airportmenurut USA Today.

Mesin akan mengikuti di Las Vegas, San Francisco, Albuquerque

dan Salt Lake City pada Mei 2009.

Page 17: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Teknologi ini tidak menutupi bagian manapun dari tubuh orang-

orang yang sedang dipindai. Namun, wajah-wajah orang yang

sedang dipindai akan disembunyikan oleh sistem. Foto-foto

disaring oleh teknisi di ruang tertutup, kemudian dihapus segera

setelah selesai pencarian. Scanner keamanan yang menggunakan

gelombang milimeter ini mulai digunakan di Pitaara Schiphol di

Amsterdam pada 15 Mei 2007, dengan lebih diharapkan akan

diinstal kemudian. Kepala penumpang disembuyikan dari

pandangan personil keamanan.

Menurut Farran Technologies, produsen satu model pemindai

gelombang milimeter, teknologi ada untuk memperluas daerah

pencarian untuk sejauh 50 meter di luar area pemindaian yang akan

memungkinkan pekerja keamanan untuk memindai sejumlah besar

orang tanpa kesadaran mereka bahwa mereka sedang dipindai.

Namun alat ini masih menuai permasalahan privasiorang-orang

yang dipindai karena seakan-akan mereka tidak mengenakan baju.

Kedokteran

Pemanfaatannya paling banyak digunakan di negara-negara bekas

Uni Soviet, dengan intensitas rendah (biasanya 10 mW/cm2 atau

kurang) dan radiasi elektromagnetik frekuensi sangat tinggi

(terutama dalam kisaran 40 - 70 GHz, yang sesuai dengan panjang

gelombang 7,5-4,3 mm ) digunakan pada obat manusia untuk

pengobatan berbagai jenis penyakit.

Page 18: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Jenis terapi ini disebut Milimeter Wave (MMW) Terapi atau

Frekuensi Luar Biasa Tinggi (EHF) Terapi. Lebih dari 10 000

perangkat yang digunakan untuk Terapi Gelombang Milimeter di

seluruh dunia dan lebih dari satu juta orang telah berhasil diobati

dengan terapi gelombang millimeter ini.

Penggunaanya di Indonesia

Terrestrial dan Satelit

Di Indonesia EHF dimanfaatkan oleh PT Telkom

untuk terrestrial dan satelit. Frekuensi EHF yang digunakan dalam

Vsat yang dimanfaatkan oleh Indonesia adalah Ka-Band (20-30

GHz) dan V-Band (40-75 GHz). VSAT atau dalam bahasa inggris

disebut very small aperture terminal dalah stasiun penerima dan

pengirim sinyal ke satelit.

Media terrestrial adalah meda transmisi dalam bentuk gelombang

radio yang perambaannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar

dengan bumi.

HAPS

Di Indonesia sendiri saat ini sedang meneliti untuk penggunaan

teknologi High Altitude Platforms Systems(HAPS). HAPS

merupakan teknologi baru pada sektor telekomunikasi yang mampu

mengatasi kekurangan dari

infrastruktur terrestrial dan extraterrestrial. Namun HAPS masih

Page 19: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

harus diteliti secara sinergis dengan melihat

karakter meteorologi dan geofisika atmosfer dan karakter propagasi

dari frekuensi EHF.

I. Pita Frekuensi Ultra Tinggi

a. Frekuensi ultra tinggi dalam bahasa inggris disebut Ultra High

Frequency (UHF)merupakan gelombang

elektromagnetik dengan frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz

(3.000 MHz). Panjang gelombang berkisar dari satu sampai 10 desimeter

atau sekitar 10 cm sampai 1 meter, sehingga UHF juga dikenal sebagai

gelombang desimeter. Gelombang radio dengan frekuensi di atas pita UHF

adalah super high frequency atau frekuensi super tinggi (SHF)

dan extremely high frequency atau frekuensi ekstrem tinggi (EHF).

Sedangkan sinyal frekuensi yang lebih rendah termasuk ke dalam very

high frequency atau frekuensi sangat tinggi (VHF).

b. Penggunaan

UHF dan VHF adalah pita frekuensi yang paling umum digunakan untuk

transmisi sinyal televisi. Selain untuk siaran televisi, pita UHF juga bisa

digunakan untuk hal-hal lain, yaitu:

Telepon seluler yang mampu mengirim dan menerima dalam spektrum

UHF.

Page 20: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

UHF banyak digunakan oleh badan-badan pelayanan publik untuk

komunikasi radio dua arah, biasanya menggunakan modulasi

frekuensi narrowband. Modem radio narrowband menggunakan

frekuensi UHF untuk komunikasi data jarak jauh misalnya untuk

pengawasan dan pengendalian jaringan distribusi tenaga listrik.

Siaran radio.

Operator radio amatir.

Global Positioning System.

Mendeteksi luahan parsial. Luahan parsial terjadi karena geometri

tajam diciptakan dalam peralatan berisolasi tegangan tinggi.

Keuntungan deteksi UHF adalah dapat digunakan untuk melokalisasi

sumber pembuangannya. Sedangkan kelemahannya adalah sangat

sensitif terhadap kebisingan eksternal. Metode pendeteksian UHF ini

mulai digunakan untuk transformator distribusi yang besar, terutama

untuk Wi-Fi, Bluetooth dan transfer energi nirkabel lainnya.

Beberapa identifikasi frekuensi radio menggunakan UHF yang

umumnya dikenal sebagai UHFID atauUltra-HighFID (Ultra-High

Frequency Identification). Contoh sederhananya dan yang sering kita

lihat adalah alat bertenaga baterai kecil seperti yang digunakan untuk

membuka pintu mobil dari jarak jauh.

Semua frekuensi dalam pita UHF digunakan untuk menembus radar,

serta frekuensi pada pita VHF. Umumnya, semakin rendah frekuensi,

semakin besar kedalaman penetrasi sinyal radar. Frekuensi 250 Mhz,

Page 21: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

500 MHz dan 100 MHz biasanya digunakan untuk geofisika arkeologi,

sedangkan frekuensi di bawah 100 MHz digunakan untuk

geofisika geologi dan pertambangan.

UHF dan VHF biasanya digunakan untuk transmisi sinyal televisi. Di

Indonesia sebagian besar stasiun televisi menggunakan gelombang

radio UHF, baik stasiun swasta maupun negeri.

Sebelumnya TVRImenggunakan pemancar VHF untuk menjangkau

daerah di Indonesia. Setelah muncul televisi swasta, dalam hal ini

adalah RCTI, maka digunakanlah pemacar UHF agar mampu

menjangkau jarak yang lebih luas. Televisi swasta lainnya yang muncul

setelah itu pun menggunakan UHF sebagai pemancar karena jangkauan

siarannya yang nasional. Seiring majunya industri penyiaran di

Indonesia, akhirnya TVRI pun melakukan perubahan frekuensi dari

VHF ke UHF, walaupun sampai sekarang masih terdapat beberapa

daerah yang menggunakan pemancar VHF.

Hampir semua kanal frekuensi VHF digunakan TVRI mencakup

sekitar 80% wilayah Indonesia. Sedangkan pita UHF, rencama

frekuensi awal (tahun 90-an) adalah 7 kanal frekuensi di setiap wilayah

di Indonesia. Akibat kebijakan Departemen Penerangan tahun 1998 (5

TV swasta nasional baru), akhirnya diberikan 11 kanal frekuensi untuk

Ibu Kota Provinsi. Penambahan kanal ini disebut dengan existing.

Dasar perencanaan eksisting pemancar TV siaran ini adalah agar

mendapatkan cakupan wilayah layanan yang seluas-luasnya (dapat

Page 22: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

meliputi beberapa wilayah kabupaten/kodya, bahkan bisa meliputi

beberapa provinsi), meningkatkan potensi ekonomi serta jumlah

penonton. Namun kondisi existing ini kemudian memunculkan banyak

masalah, antara lain:

Dalam wilayah layanan yang sama, namun lokasi tower berbeda-

beda

Wilayah layanan pemancar TVRI dan TV swasta tumpang tindih.

Sejumlah TV lokal diberikan izin oleh Pemerintah Daerah,

frekuensinya tidak terencana dengan baik

Untuk menanggulangi masalah existing ini, pada tahun 2003

diberlakukan peraturan pembatasan kanal frekuensi UHF TV dan

diadakan pengelompokkan kanal UHF. Hal ini menyebakan terjadinya

perubahan frekuensi UHF di Indonesia berubah agar tidak terjadi lagi

benturan.

J. AMPS (Advanced Mobile Phone System)

Advanced Mobile Phone Service (AMPS) adalah sistem analog cellular

yang pertama digunakan di amerika serikat. system ini masih dipergunakan

secara luas sampai dengan tahun 1997; AMPS systems digunakan di lebih

dari 72 negara . AMPS system terus terlibat untuk mengijinkan features

yang lebih canggih seperti betambahnya waktu standby time, yang berpita

pendek radio channels, dan anti-fraud authentication procedures.

Page 23: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Pada tahun 1974, Frekuensi 40 MHz dialokasikan untuk pelayanan cellular

service dia hanya menyediakan 666 channels. Pada tahun 1986, sebagai

tambahan 10 MHz spectrum ditambahkan untuk facilitate pengembangan

dari system menjadi 832 channels. frequency bands untuk AMPS system

adalah 824 MHz ke 849 MHz (uplink) dan 869 MHz sampai 894 MHz

(downlink). dari 832 channels, AMPS systems dibagi menjadi A dan B

bands untuk mengijinkan 2 service providers yang berbeda . ada 2 types dari

radio channels dalam AMPS system; dedicated control channels dan voice

channels. setiap system (A or B), mobile telephones scan dan tune ke 1 dari

21 dedicated control channels untuk mendengarkan untuk halaman dan

bersaing untuk access mke system. The control channel terus menerus

mengiriimkan system identification information dan access control

information. walaupuan control channel data rate ada;aj 10 kbps, messages

diulang sampai 5 kali , dimana mengurangi the effective channel rate

menjadi dibawah 2 kbps. ini mengijinkan sebuah control channel untuk

mengirimkan 10 smapai 20 halaman per detik

AMPS cellular system adalah frequency duplex dengan channels terpisah by

45 MHz. control channel dan voice channel signaling dikirimkan pada

kecepatan 10 kbps. AMPS cellular phones mempunyai 3 classes dari

maximum output power. A class 1 mobile telephone mempunyai maximum

power output dengan 6 dBW (4 Watts), class 2 mempunyai maximum

output power dengan 2 dBW (1.6 Watts), dan class 3 units sanggup

mengirimkan hanya -2 dBW (0.6 Watts). output power dapat di adjusted

Page 24: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

dalam 4 dB tahap dan mempunyai minimum output power of -22 dBW

(tepatnya 6 milliwatts).

Standar telekomunikasi bergerak

Keluarga 3GPP

GSM (2G)GPRS • EDGE (EGPRS) • EDGE Evolution • CSD • HSCSD

UMTS/FOMA (3G)

HSPA • HSDPA • HSUPA • HSPA+ • UMTS-TDD • UTRA-TDD HCR • UTRA-TDD LCR • UMTS-FDD • Super-Charged

3GPP Rel. 8 (Pre-4G)

E-UTRA

LTE Advanced 

(4G) •

Keluarga 3GPP2

cdmaOne (2G)

 •

CDMA2000 (3G)

EV-DO • UMB

Keluarga AMPS

AMPS (1G)TACS/ETACS

D-AMPS (2G) •

Teknologi lainnya Pre

Cellular (0G)

PTT • MTS • IMTS • AMTS • OLT • MTD • Autotel/

PALM • ARP

1GNMT • Hicap • CDPD • Mobitex • DataTAC

2GiDEN • PDC • CSD • PHS • WiDEN

Pre-4GiBurst • HiperMAN • WiMAX • WiBro • GAN (UMA)

Page 25: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Pita frekuensi Seluler • GSM • UMTS • PCS • SMR

K. GSM (Global System for Mobile Communication)

Global System for Mobile Communication disingkat GSMadalah sebuah

teknologi komunikasi selular yang bersifatdigital. Teknologi GSM banyak

diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon

genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan

pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga

sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan

standar globaluntuk komunikasi selular sekaligus sebagai

teknologi selularyang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

Operator dan layanan telekomunikasi seluler Indonesia

CDMA

Bakrie Telecom

esia  · Wifone  · Wimode  · AHA (Bakrie Connectivity)

IndosatStarOne

SampoernaCeria

smartfrensmartfren · Kartu Ummat

TelkomFlexi

GSM Hutchison3

IndosatIM3 · Mentari · Matrix

AxisAxis

Page 26: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

PSN/ACeSByRU · PASTI

TelkomselsimPATI · kartuAs · Kartu Facebook · Kartu Prima · kartuHALO

XL AxiataXL · Hauraa

Lihat pula: Indosat-M3 dan Satelindo (keduanya telah digabungkan dengan Indosat)

Sejarah GSM :

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak

digunakan pada awal tahun1980-an, diantaranya sistem C-NET yang

dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistemRC-2000 yang

dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan

di Belanda dan Skandinaviaoleh Ericsson, serta sistem TACS yang

beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analogmembuat

sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu

dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas

pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa

melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan

perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk

Page 27: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah

organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-

standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua

negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM).

Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang

kemudian dikenal dengan namaGlobal System for Mobile

Communication atau GSM.

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar

telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM

secara komersilbaru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena

GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang

mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992,

standar type approval  untuk handphone disepakati dengan

mempertimbangkan dan memasukkan puluhan itempengujian dalam

memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah

mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan

arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan

teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi

frekuensi 1800Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas

pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel

yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar

handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala

Page 28: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas

ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya

menggunakan sistem telepon selular analog yang

bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mob

ileTelephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem

komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak

hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama

semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah

mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang

sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di

seluruh dunia.

Spesifikasi

Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi

pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya

digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan

frekuensi downlinksnyamenggunakan frekuensi 935–960

MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25

Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan

125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk

sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak

mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya

pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang

Page 29: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan

tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz

dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi

1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya

yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang

menyediakanbandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75

Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat

GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia

sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga

digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan

nama GSM-R

L. CDMA (Code Division Multiple Access)

Pengertian

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk

pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah

metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan

waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA),

namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus

yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-

sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk

melakukan pemultipleksan.

Page 30: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon

selularterutama yang berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA

menjadi teknologi pilihan masa depan.

CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang

menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai

oleh Qualcomm.

CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali

pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha

Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk

mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada

beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang

lengkap.

Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi,

termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem

satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir

didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang

membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft

Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk

menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler

terrestrial.

Keuntungan CDMA

Page 31: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan

dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :

hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa

sektor/cell

tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum

sinyal

dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan

penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan

penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal

tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi

memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses

memiliki proteksi dari proses penyadapan

Penggunaan

Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada

penerapan CDMA. Standar pertama yang diprakarsai oleh

QUALCOMM dikenal sebagai IS-95, IS mengacu pada sebuah Standar

Interim dari Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications

Industry Association, TIA) yang terakreditasi olehAmerican National

Standards Institute (ANSI). IS-95 sering disebut sebagai 2G atau

seluler generasi kedua. Merk dagang cdmaOne dari QUALCOMM juga

digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.

Page 32: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh standar IS-2000.

Standar ini diperkenalkan untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada

dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau selular generasi ketiga.

Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang secara sederhana berarti

"1 times Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan

bahwa IS-2000 menggunakan kanal bersama 1.25-MHz sebagaimana

yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang

disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi

sebuah lebar pita 3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data

(data burst rates) yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual,

namun skema 3xRTT belum digunakan secara komersil. Yang terbaru,

QUALCOMM telah memimpin penciptaan teknologi baru berbasis

CDMA yang dinamakan 1xEV-DO, atau IS-856, yang mampu

menyediakan laju transmisi paket data yang lebih tinggi seperti yang

dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator

jaringan nirkabel.

System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat

akurat (biasanya mengacu pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat

sel (cell base station)), sehingga jam berbasis telepon seluler CDMA

adalah jenis jam radio yang semakin populer untuk digunakan pada

jaringan komputer. Keuntungan utama menggunakan sinyal telepon

seluler CDMA untuk keperluan jam referensi adalah bahwa mereka

Page 33: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

akan bekerja lebih baik di dalam bangunan, sehingga menghilangkan

kebutuhan untuk memasang sebuahantena GPS di luar bangunan.

Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik

CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA,

dan antarmuka udara W-CDMA digunakan di dalam Standar 3G

globalUMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT

DoCoMo and Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar

CDMA (termasuk cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah compatible

dengan keluarga standar W-CDMA.

Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya

berbeda dengan seluler CDMA, adalahGlobal Positioning

System, GPS.

Fitur CDMA

Sinyal pesan pita sempit ( narrowband ) akan digandakan dengan

penyebaran sinyal pita lebar (wideband ) atau pseudonoise code

Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri.

Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua

pengguna begitu nomer pengguna meningkat.

Near-far problem (masalah dekat-jauh)

Interference terbatas:kontrol daya sangat diperlukan

lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman,sehingga

meggunakan rake receiver

Page 34: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia

diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan

dalam sistem CDMA

M. Quad band

Pengertian

Quad Band (bisa juga ditulis Quadband atau Quad-Band) berasal dari Kata “Quad”

berarti empat dan “band” yang berarti jarak spesifik untuk frekuensi gelombang

radio. Quad Band dapat mencakup frekuensi yang ditangkap oleh single band,

dual band dan tri band. Quad Band digunakan untuk

mendukung fungsidari telepon seluler (ponsel) untuk usaha

mempertahankan standar global yang disebut GSM(Global System of mobile

communication).

Perkembangan Band di Indonesia

Sebeum dikenal teknologi Band di Indonesia, teknologi yang dipakai adalah NMT

(Nordic mobile Telepon).NMT memiliki frekuensi 450 MHz,

memiliki jangkauan yang luas hingga dapat mencapai daerah-daerah terpencil.

Namun, ponsel NMT yang terlalu besar menjadi kekurangannya, hingga akhirnya

NMT diganti dengan AMPS(“Advance Mobile Phone System”).

AMPS memiliki frekuensi 800 MHz dengan ukuran ponsel yang lebih kecil.

Sayangnya, AMPS tidak memiliki jangkauan yang luas. Lalu pada tahun 1994,

muncul teknologi yang bernama GSM, karena GSM menggunakan standar digital,

GSM dapat menggeser AMPS dan NMT dengan cepat. GSM menggunakan

teknologi yang bernama band.

Page 35: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

sama seperti perkembangannya di negara-negara lain perkembangan band

diindonesia dimulai dari single band, dual band, tri band hingga saat ini quad band.

Single Band

Single band adalah jarak yang spesifik mengenai jangkauan

frekuensi gelombang radio. Jangkauan dari single band pada umumnya hanya

satu 800 MHz atau 900 MHz, karena jangkauannya yang masih belum luas, single

band hanya mampu menjangkau satu kawasan yang masih terbatas. Kemampuan

ponsel single band terbatas pada mentransfer data berupa SMS .

o Ponsel single band :

Nokia : 1315, 1265, 2112. 7088

Samsung : SCH-S179, SCH-S219, SCH-S259, SCH-X979

LG: 1D3000 dan ID3100

Esia Huawei

Dual Band

Dual band memiliki 2 frekuensi gelombang radio, 800 MHz dan 900 MHz.

Kelebihan dual band dibandingkan dengan single band adalah dapat

mengurangi drop call dan gangguannetwork busy. Selain itu, ponsel dual band

memiliki kualitas suara yang lebih baik dibandingkan ponsel single band. Karena

jangkauannnya yang lebih luas dibanding single band, dengan dual band

hubunganinternational menigkat sebab frekuensi semakin mudah dijangkau.

Dengan kemampuan dual band, ponsel sudah dapat melakukan GPRS (General

Packet Radio Service) seperti mentransfer data berupa SMS, EMS,

dan MMS, HSCSD (High-Speed Circuit-Switched Data). Selain itu dengan adanya

GPRS maka dual band juga dapat mengoprasikan WAP, seperti internet yang

dilakukan pada telepon genggam.

Page 36: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

o Ponsel Dual Band

Nokia : 1100,1100i,1200,1209, 1600,1650,2100, 2300,2310,2600,2600

classic,2610,2626,2630,2680,3300,3315,5000,6030,

Sony Ericsson : J220i, J300, K220

Samsung : SGH-C250, SGH-C300, SGH-C450

Motorola : C118, C139, C156

LG : C2500, C3300, F7100

Tri Band

Tri Band mampu mengkap 3 frekuensi gelombang radio. Dengan demikian dapat

menjangkau lebih jauh lagi frekuensi gelombang radio dibanding

dengan jaringan dual band. Frekuensi yang dapat dijangkaunya adalah 800 MHz /

900 MHz / 1800 MHz. Namun ada juga yang dapat menagkap

frekuensi gelombang radio yang unik, yaitu pada ponsel Motorola V300 yang

menjangkau 800 MHz/ 900 MHz / 1900 MHz.

Ponsel Tri Band memiliki jangkauan frekuensi gelombang radio yang lebih jauh.

Oleh sebab itu, jangkauan hubungan negaranyapun menjadi lebih banyak dari

dual band. Bahkan jangkauannya hampir sampai ke seluruh dunia. Kualitas

suaranya juga lebih baik dibandingkan dengan ponsel single band serta ponsel 2

dual band.

Dengan kemampuan Tri band, ponsel memiliki kemampuan yang lebih baik

dalam mentransfer data melalui 3G, GPRS, EDGE, UMTS, dan mengirim e-mail.

Tri band mampu mengirim e-mail sebab sudah dapat melakukan koneksi internet

menggunakan format WAP 2.0, HTML (“HyperText Markup Language”) atau

NetFront. Dengan kemampuan transfer data 3G yang dapat mentransfer data lebih

cepat dibandingkan GPRS, telepon genggam tri band dapat melakukan video

telephony atau video call

Page 37: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

o Ponsel Tri Band

Nokia : 7373, 3100, 6600, 6670, E70, N71

Sony Ericsson : K310i, K510i, K610, W700i, W800i

Samsung : SGH-D150, SGH-D520, SGH-E900, GT-C6625

Motorola : C651, E1000,E680, RAZR V3X, V3xx

LG : KE770 Shine, KG920, KE850 Prada

Siemens : A31, A60, S55, S65

Quad Band

Quad band mampu menangkap 4 frekuensi gelombang radio. frekuensi yang

dapat ditangkap adalah 850 MHz/ 900 MHz/ 1800 MHz/ 1900 MHz. Penggunaan

quad band pada ponsel mampu mengkap jaringan yang lebih baik dibandingkan

dengan tri band. Oleh sebab itu, ponsel ini memiliki jangkauan yang lebih luas lagi,

dan mampu menagkap jaringan yang lebih baik. Dengan demikian Quad band

dapat digunakan di seluruh penjuru dunia. Ponsel quad band dapat memakai

jaringan GSM apa saja dan dimana saja.

Quad Band mampu menlakukan transfer data lebih cepat melalui HSDPA 3,5 G.

Ponsel dengan HSDPA3,5 G tadi dapat melakukan video streaming, video calling

serta akses internet berkecepatan tinggi. Dengan 3.5 G memiliki kecepatan hingga

3,6 Mbps, maksudnya dapat mengakses data internet hanya beberapa detik.

Ponsel quad band kebanyakan berupa telepon pintar (“smart phone”). Smart

phone merupakan telepon genggam yang memiliki aplikasi-aplikasi simple, yang

dapat berfungsi seperti komputer dan sudah dilengkapai dengan fitur-fitur

yang update. Misalnya memiliki quick office. Quad band tidak hanya digunakan

pada ponsel. Beberapa PDA juga memakai quad band dalam sistemnya.

Sayangnya, penggunaan quad band di Indonesia belum dapat dimanfaatkan

dengan maksimal. Hal ini bisa saja disebabkan oleh telepon genggam yang belum

Page 38: Pita Frekuensi

UNIVERSITAS DIPONEGOROPITA FREKUENSI

Untuk Keperluan Tugas Pengantar Teknik Elektro Elektronika dan Telekomunikasi

mendukung sistem 3G atau 3,5 G. sehingga fungsi dari dari quad band tidak dapat

beroprasi secara optimal. Selain itu penggunaan yang tidak optimal juga

disebabkan oleh ketidak mampuan pemilik telpon genggam dalam

mengoprasikannya telpon genggamnya Selain itu, di Indonesia, telepon genggam

dengan quad band harganya masih sangat tinggi. Sehingga tidak semua orang

mampu membelinya.

o Ponsel Quad Band :

Nokia : E50, N73, N81, N80, N95

Sony Ericsson : W508, W910, Z300i, Z710i, W810i

Samsung : SGH-G600, SGH-U600, SGH-D900i, Champ C3300K,

SGH-B3410

Motorola : V3i, ROKR Z6, Moto Q

o PDA dengan quad band :

Blackberry : 8300, 8800,

Dopod : 900, HTC X7500

O2 : XDA II MINI, XDA Orbit