Post on 06-Aug-2019
PERTEMUAN II
PERENCANAAN AUDIT 1
I. PROSES AUDIT
II. BUKTI AUDIT
1. Pengertian
Bukti Audit adalah Segala informasi yang mendukung data
yang disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri atas data
akuntansi dan informasi pendukung lainnya, yang digunakan
auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya mengenai
kewajaran LK tersebut.
2. Macam Macam Bukti
a. Bukti dari data akuntansi: Jurnal, buku besar, buku pembantu
Pedoman akuntansi terkait, Informasi/catatan memorandum
(kertas kerja perhitungan-perhitungan, rekonsiliasi).
b. Bukti pendukung lainnya: Dokumen-dokumen( Cek, faktur,
perjanjian, kontrak, dll), Konfirmasi dan pernyataan tertulis,
wawancara, observasi, inspeksi dan pemeriksaan fisik.
3. Bukti Yang Cukup
A. Berhubungan dengan jumlah (kuantitas) apakah jumlah tersebut
representatif atau tidak.
B. Faktor yang menentukan:
1. Faktor materialitas dan resiko
a). Semakin material semakin banyak bukti diperlukan
b). Semakin berisiko akun/SPI semakin banyak bukti diperlukan
2. Faktor ekonomis dan efisiensi: Memperhitungkan biaya manfaat
3. Banyaknya dan karakteristik populasi: Semakin besar populasi
semakin banyak bukti
4. Bukti Yang Kompeten
A. Berkaitan dengan kualitas atau mutu dari bukti (dapat dipercaya/
reliability, sah, obyektif dan relevan).
B. Faktor Penentu:
1. Sumber bukti (dari mana diperoleh dan siapa pembuat bukti)
2. Relevansi bukti (sesuai dengan tujuan audit)
3. Obyektifitas bukti (apabila dipakai dalam pengambilan keputusan
oleh pihak yang berbeda, hasilnya relatif sama)
4. Saat atau waktu (kapan bukti diperoleh)
C. Penilaian Bukti
Faktor penentu lainnya dalam menilai kompetensi dan kecukupan
bukti:
1. Kemampuan pemberi bukti
a. Mampu vs tak mampu i.e. Bank vs KUD
b. Go public vs non-go public
c. Tenaga ahli vs auditor langsung
2. Integritas manajemen
3. Kondisi keuangan klien
III. SYARAT BUKTI AUDIT
IV. MACAM MACAM BUKTI
1. SPI, catatan akuntansi, perhitungan-perhitungan, bukti lesan, bukti
analitis,bukti dari spesialis, pernyataan tertulis
2. Bukti fisik
a. Dapat menunjukkan keberadaan dan jumlah fisik barang Sangat
membantu dalam menentukan kondisi barang
b. Diperoleh langsung dari auditor
3. Bukti Dokumenter (Perhatikan: sumber, kemudahan dipalsukan,
kejujuran pihak penyimpan)
4. Konfirmasi
a. Konfirmasi positif ( pihak III wajib menjawab baik cocok/tak
cocok)SPI lemah, saldo piutang relatif besar, peluang menjawab
besar, banyak piutang dalam sengketa
b. Konfirmasi negatif (pihak III wajib menjawab jika tidak cocok)
Prosedur audit Top Down Vs Prosedur audit Bottom Up
Top Down : Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang
diharapkan dari pengetahuan tentang entitas, bisnis, dan
industrinya
LAPORAN KEUANGAN
Bottom Up : Mengevaluasi bukti yang mendukung transaksi dan
akumulasinya dalam laporan keuangan
Keputusan Bukti Audit
1. Sifat Pengujian
2. Saat pengujian
3. Luas pengujian
4. Penerapan staf audit
Sifat Pengujian
1. Prosedur audit mana yang akan dilaksanakan
2. Terkait dengan tujuan spesifik yang ingin dicapai auditor
3. Harus relevan
4. Mempertimbangkan biaya relatif serta efektivitas dalam kaitannya
dengan tujuan audit
5. Pendekatan compliance atau substantive test
Saat Pengujian Audit:
1. Interim audit
2. Year end audit
Luas Pengujian Audit: Berkaitan dengan berapakah banyak bukti
audit yang harus diperoleh
Penetapan Staff Audit:
1. Terkait dengan due audit care
2. Tim audit
3. Independensi
4. Penggunaan tenaga spesialis
V.TAHAPAN AUDIT
VI. Prosedur Audit
Tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang digunakanauditor untuk memperoleh bukti audit yang dilakukan selamapelaksanaan tugas adalah:
1. Inspeksi
2. Observasi
3. Konfirmasi
4. Pengkajian ulang
5. Wawancara
6. Perbandingan
7. Penilaian
8. Verifikasi
9. Penelusuran (Tracing)
10. Pembuktian (Vouching),
11. Analisis
12. Rekonsisliasi
13. Penghitungan (Footing & Crossing)
14. Pengujian
VII. Hubungan Tujuan, Bukti Dan Teknik
VIII. SASARAN/TUJUAN AUDIT
1. Macam Tujuan Audit
a. Tujuan umum (General Objective): Memberikan pernyataan suatu
pendapat apakah suatu laporan keuangan, dalam semua aspek yang
material, sesuai dengan PABU.
b. Tujuan khusus: Membuktikan kebenaran suatu informasi yang
disampaikan dalam laporan keuangan berdasar setiap kategori
asersi manajemen.
2. Asersi Manajemen
Laporan keuangan merupakan asersi manajemen/suatu pernyataan
tertulis dari manajemen yang memberikan informasi tertentu baik
secara eksplisit maupun implisit.
3. Kategori Asersi Manajemen
a. Keberadaan Atau Keterjadian
1). Berhubungan dengan apakah aktiva atau utang perusahaan
benar-benar ada pada tanggal neraca dan transaksi-transaksi
yang tercatat benar-benar terjadi selama periode tertentu.
2). Aktiva berujud dan aktiva tak berujud.
3). Utang
4). Transaksi pendapatan dan transaksi biaya
b. Kelengkapan
1) Berhubungan dengan apakah telah memasukkan semua
transaksi dan akun (rekening) yang seharusnya disajikan
dalam laporan keuangan.
2). Mendeteksi understatement laporan keuangan.
c. Hak Dan Kewajiban
1). Berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar-benar
milik perusahaan dan semua utang adalah benar-benar
kewajiban perusahaan pada tanggal neraca.
2). Dinyatakan secara implisit.
3). Hanya berkaitan dengan komponen neraca (aktiva dan utang)
d. Penilaian Atau Alokasi
Berhubungan deng ketepatan metode penilaian maupun alokasi
yang digunakan perusahaan serta kebenaran perhitungannya.
1). Komponen LK telah ditentukan sesuai PABU.
2). Tidak terdapat kesalahan perhitungan atau kekeliruan klerikal.
3. Berhubungan dengan:Penilaian bruto,Penilaian neto,Ketelitian
sistematis
e. Penyajian Dan Pengungkapan
Berhubungan dengan apakah masing-masing komponen LK
telah diklasifikasikan, dijelaskan dan diungkapkan dengan
benar.
IX..PROGRAM KERJA AUDIT (PKA)
A. Pengertian PKA
1 PKA adalah rancangan prosedur dan teknik audit yg disusun secara
sistematis yg harus diikuti/dilaksana-kan oleh auditor dlm kegiatan
audit untuk mencapai tujuan audit.
2. PKA disiapkan oleh Ketua Tim setelah memperoleh :
a. Informasi dan petunjuk dari Supervisor
b.Pemahaman cukup mengenai kegiatan/fungsi/program auditan
c.Setelah mengidentifikasi kegiatan/fungsi/program mengandung
kelemahan potensial, baik diperoleh pada saat sebelum penugasan,
pada saat survei pendahuluan, maupun pada saat pengujian atas SPI.
3. Konsep PKA direview Supervisor dan disetujui oleh Penanggung
jawab audit
B. Manfaat PKA
1. Sarana pemberian tugas
2. Sarana pengawasan pelaksanaan audit secara berjenjang
3. Pedoman kerja bagi auditor
4. Landasan untuk membuat ringkasan hasil audit
5. Sarana untuk mengawasi mutu audit
C. Format PKA
1. Pendahuluan
2. Tujuan audit
3. Langkah-langkah kerja
4. Dilaksanakan oleh
5. Waktu yang dibutuhkan
6. Nomor KKA
D. Sifat PKA
1. Luwes tidak kaku
2. Dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan
E. Jenis PKA
1. Sesuai dengan kemajuan audit
a. PKA Survei Pendahuluan
b. PKA Evaluasi SPM
c. PKA Audit Lanjutan dan Pengembangan Temuan
2. Menurut jumlah auditannya ;
a. PKA Individual
b. PKA Proforma/Standar
X. KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
1. Pengertian KKA
Catatan (dokumentasi) yang dibuat oleh auditor mengenai bukti-
bukti yg dikumpulkan, berbagai teknik dan prosedur audit yang
diterapkan, serta simpulan-simpulan yg dibuat selama melakukan
audit.
Dokumentasi yang dibuat oleh auditor mengenai semua hal
yg dilakukannya, yg berisi metodologi audit yg dipilih, prosedur
audit yg ditempuh, bukti audit yang dikumpulkan, dan simpulan
audit yang diambil selama audit.
2. Tujuan Dan Manfaat Kertas Kerja
1. Pendukung Laporan audit
2. Dokumentasi informasi
3. Identifikasi dan dokumentasi temuan audit
4. Pendukung pembahasan
5. Media reviu pengawas
6. Bahan pembuktian
7. Referensi
8. Membantu auditor ekstern
9. Sarana pengendalian mutu
10. Tujuan Dan Manfaat Kertas Kerja
3. Skema Kertas Kerja Audit Utama, Ikhtisar Dan Pendukung
4. Penomoran Kertas Kerja Audit
Contoh:
NOMOR KKA: A/II/1/1-5
Keterangan:
A : merupakan segmen/bagian atau kegiatan yang diaudit.
/II : merupakan bagian dari ringkasan/ikhtisar KKA
/II/1 : merupakan sub ikhtisar/segmen/kegiatan yang diaudit
/II/1/1-5: merupakan KKA dukungan halaman 1 dari seluruhnya 5
halaman
5. Prinsip Penyusunan KKA
a. Relevan
b. Sesuai dengan PKA
c. Lengkap dan cermat
d. Mudah dipahami
e. Rapi
f. Efisien
g. Seragam
6. Isi KKA
a. Perencanaan, termasuk PKA
b. Pengujian dan evaluasi atas kecukupan dan efektivitas SPI
c. Prosedur audit yg dilakukan, informasi yg diperoleh dan simpulan
d. Review oleh supervisor secara berjenjang
e. Pelaporan audit
f. Catatan atas TL yang dilakukan auditan
g. Salinan kontrak dan perjanjian penting
7. Format Cara Pengisiaan KKA
Nama Auditan : ………………………..
Periode Audit : ………………………..
JUDUL KKA : ………………………..
No. KKA : ………….
Ref. PKA : …………
Disusun oleh : ………….
Tgl & paraf : ………….
Direview oleh : ………….
Tgl & paraf : ………….
Nama instansi Auditor
……………………………………
8. Pengelompokan KKA
a. Dosir Aktual (Current File)
b Dosir Tetap (Permanent File)
ATAU
a. File Aktif (Active File)
b. Non Aktif File ( Inactive File)
10. Penguasaan KKA
a. Kepemlikan KKA
b Kerahasiaan KKA
c. Prinsip Pengelolaan KKA
SOAL LATIHAN:
1. Segala informasi yang mendukung data yang disajikan dalam
laporan keuangan dalam audit disebut:
A. Bukti Audit
B. Integritas
C. Bukti Transaksi
D. Bukti Pendukung
E. Bukti Utama
2. Bukti dalam audit yang secara logis ada hubungannya dengan per
masalahan sering disebut dengan istilah:
A. Praktis
B. Dominan
C. Kompeten
D. Relevan
E. Integralis
3. Catatan yang dibuat auditor mengenai bukti yang dikumpulkan,
berbagai teknik dan prosedur audit yang diterapkan, serta
simpulan-simpulan yg dibuat selama melakukan audit disebut:
A. Kertas Kerja
B. Memo
C. Notulen
D. Buku Ekspedisi
E. Jurnal
4. Penulusuran terhadap dokumen bukti dalam audit disebut dengan
istilah:
A.Vouching
B. Vooting
C. Croos Voting
D. Tracing
E. Cloossung
5. Yang tidak termasuk dalam dokumen bukti data akuntansi adalah:
A. Jurnal
B Buku Besar
C. Buku Pembantu
D. Rekonsiliasi Bank
E. Wawancara