Post on 25-Jul-2015
TUGAS SURVEI REKAYASA
Disusun oleh :
Andi Rachman Putra (3511100012)
Alhadir Lingga (3511100051)
Moh. Gema Prakasa Drakel (3511100053)
Anak Agung Ratih Prameswari (3511100061)
Yuandhika Galih Wismaya (3512100002)
Irma’atus Sholihah (3512100004)
Leni Septiningrum (3512100005)
PEMETAAN PERTAMBANGAN A
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
S U R A B A Y A
2015
TUGAS ASISTENSI 1
PERTAMBANGAN CORUNDUM
PERTAMBANGAN CORUNDUM
1. IDENTIFIKASI
Selama jutaan tahun tak henti hentinya tenaga endogen membentuk permukaan planet
bumi ini, membentuk dan mengikis gunung-gunung besar, melelehkan, dan merubah volume
batu batuan disekitarnya. Dengan adanya proses inilah berpotensi terjadinya konsentrasi
formasi batu mulia dipermukaan bumi.Begitu juga di kawasan asia tenggara, kawasan ini
menyimpan banyak potensi dalam hal tambang batu mulia seperti Myanmar, Vietnam, dan
Thailand. bahkan Myanmar terkenal sebagai salah satu penghasil batu permata terbaik di dunia
atau dalam istilah mineral dikena ldengan nama Corondum.
a. Definisi
Corondum adalah senyawa aluminium oxide (Al2O3) yang mengalami kristalisasi
dengan campuran besi, titanium dan kromium di dalamnya. Corondum adalah salah satu
mineral yang berbentuk batu dengan warna yang beragam dan tampilannya yang
transparan. Pada umumnya corondum yang berjenis transparan disebut dengan permata
(gem), apabila warnanya merah permata tersebut dinamai ruby, apabila berwarna merah
muda-orange maka permata tersebut bernama padparadscha, dan jenis permata dengan
warna yang lain bernama sapphire. Nama corundum sendiri berasal dari bahasa Tamii yaitu
“kuruvindam” atau bahasa sanskrit “kuruvinda” yang berarti ruby. Corondum adalah salah
satu permata yang memiliki tingkat kekerasan tinggi setelah berlian, nilai kekerasannya
adalah 9.0 Mohs (Mohs adalah satuan kekerasan dalam permata), corondum sendiri
merupakan jenis permata yang langka dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Permata dinilai menggunakan kriteria yang dikenal sebagai empat C, yaitu color
(warna), cut (potongan), clarity (kejernihan), dan carat (karat/berat). Demikian pula permata
alam dapat dinilai dengan menggunakan empat C bersamaan dengan ukuran dan asal
geografisnya.
Dalam penilaian batu permata, warna adalah faktor yang paling penting. Warna
terbagi menjadi tiga komponen: hue, saturation, dan tone. Hue mengacu pada “warna”
sebagaimana biasanya kita menggunakan istilah tersebut. Batu permata transparan muncul
dalam hue atau warna primer seperti berikut: merah, oranye, kuning, hijau, biru, violet.
Warna ini dikenal sebagai warna spektral murni.Di alam, jarang ada warna murni, jadi ketika
berbicara tentang warna batu permata, kita berbicara tentang warna primer dan sekunder
dan kadang-kadang tersier. Dalam ruby, warna utama harus merah. Semua warna lain dari
korundum jenis permata disebut safir. Ruby bisa saja menunjukkan berbagai warna
sekunder, seperti yang disebutkan diatas yaitu oranye, ungu, violet, dan merah muda.
b. Sifat kimia fisika
1. KIMIA
Corundum
Kategori : Mineral Oksida
Unsur kimiawi : Alumunium Oxida (AL2O)
Rumus Kimia : Al2O3
Sistem Kristal : Hexagonal
Susunan bentuk kristal : Trigonal
Tingkat kekerasan : 9
Warna : Warna dapat putih (tidak berwarna), biru, merah, kuning,
hijau, cokelat, abu – abu, ungu, dan merah muda.
Kristal Habit : Tabular
Kilap : Non Logam ( Vitreous )
Cerat : Putih
Belahan : Tidak ada
Berat Jenis : 3,95 - 4,05
Indeks Bias : 1,762 - 1,770
Transparansi : Transparan, Translucent
Pecahan : Uneven
Genesis : Corundum berasosiasi dengan batuan miskin silika
(felspatoid).
Ruby
Spesies : korundum
Warna : Memvariasikan merah
Komposisi Kimia : aluminium oksida Al2O3
Sistem kristal : (trigonal) prisma heksagonal atau tabel, rhombohedrons
Kekerasan : 9 (skala Mohs)
Spesifik gravitasi : 3,97-4,05
Indeks bias : 1,762 -1,778
Birefringence : -0,008
Warna streak : Putih,
Penyerapan spektrum : 694, 693, 668, 659, 610-500, 476, 475, 468
Fluoresensi : merah tua merah Kuat
2. FISIK
Korundum alam adalah mineral kedua terkeras setelah berlian yang masih empat
kali lebih keras dari mineral ini. Kekerasan korundum dapat dikaitkan dengan ikatan
aluminium dan oksigen yang kuat dan pendek. Ikatan ini menarik oksigen dan aluminium
atom berdekatan, membuat kristal tidak hanya keras tapi juga cukup padat untuk
mineral yang hanya terdiri dari dua elemen ringan.
Korundum ini memiliki warna yang bervariasi, yaitu warna putih (tidak berwarna),
biru, merah, kuning, hijau, cokelat, abu –abu, ungu, dan merah muda. Korundum
memiliki kilap kaca dan memiliki kekerasan 9 skala mohs. Cerat mineral korundum ini
berwarna putih dan mineral korundum ini tidak memiliki belahan, tetapi memiliki
pecahan yaitu konkoidal. Bentuk dari korundum yaitu kristalin dan memiliki struktur
granular. Korundum memiliki berat jenis 3,9 – 4,1. Sifat dalam dari mineral korundum ini
bersifat rapuh. Kemagnetan dari mineral ini adalah paramagnetik dan transparasi kristal
dari mineral ini adalah transparan
c. Manfaat
Setiap mineral pasti memiliki manfaat masing – masing, dan mineral korundum
memiliki manfaat, yaitu :
Dibuat untuk batu permata
Sebagai pengasah
d. Varietas
Macam-macam corundum :
Emery : corundum hitam, berasal dari unsur magnetite, hematite dan
spinel.
Padparadscah : varietas dari sapphire yang berwarna orange-pink
Ruby : corundum yang berwarna merah muda-merah
Sapphire : meliputi semua varietas dari corundum, kecuali yang berwarna
merah
Star rubby : ruby yang membentuk bintang enam ketika dipancari oleh sinar
Star sapphire : saphire yang membentuk bintang enam ketika dipancari oleh sinar
Ultralite : saphire yang berwarna biru
2. LOKASI DAN PETA
Dalam negara Asia Tenggara sendiri, corondum dengan kualitas terbaik banyak dihasilkan
oleh negara Myanmar dari kawasan bernama Mogok sejak tahun 1597, corondum yang
dihasilkan memiliki sebutan “ruby pigeon blood” karena warnanya yang merah seperti darah
merpati. Namun memasuki periode tahun 1990-an tambang di kawasan Mogok ini mulai
mengalami penurunan kualitas produksi. Sejak tahun 1992 sendiri telah ditemukan tambang
baru dari corondum, dengan deposito terbesar dari Myanmar yang terletak pada daerah
bernama Hsu Mong.
Untuk lokasi kawasan tambang Mogok sendiri berada pada koordinat lintang 22o50’45” N
sampai 23o5’15’’ N dan bujur 96o19’ E sampai 96o35’E. Untuk jaraknya sekitar 700 km di utara ibu
kota Myanmar, Yangoon dan berada pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut.
Kawasan tambangnya sendiri memiliki area seluas 400 miles2, walaupun daerah penghasilannya
hanya seluas 70 miles2 menurut cakupan area tadi.
Gambar Peta Geologi Pertambangan Mogok
Gambar Penambangan Tradisional
Gambar Menunjukkan bahwa Myanmar merupakan negara terbesar
penghasil Cirundum
3. DEPOSIT
Pertambangan Mogok terletak sekitar 60 mil (100 km) sebelah utara Mandalay dan 300 mil
(500 km) dari Yangon. Wilayah ini merupakan wilayah pegunungan, dengan ketinggian kurang
lebih 7000 kaki (2150m). Deposit dari corundum di wilayah ini diperkirakan sekitar 70 sq. Mi
(175 km). Ruby merupakan hasil terbesar di pertambangan ini, sekitar 90% hasil tambang
meruakan ruby, sisanya 10% adalah saphire.
Wilayah tambang Mogok memiliki luas area 4800 km2, dengan 1000 tambang ruby dan safir
yang tersebar dalam operasi tambang kecil. Operasi penambangan dikendalikan oleh
perusahaan local seperti Myanmar Gems Enterprise (MGE) dan Myanmar Economic Holdings
(MEH). Perusahaan MGE melakukan penambangan ruby dan safir pada tempat daerah tambang
yang bernama tambang Ho, tambang Linyaung Chi, tambang ShwePyi Aye dimana salah satunya
yaitu tambang Ho memproduksi ruby dengan kualtas terbaik.
4. METODE PENAMBANGAN
Untuk cara penambangannya sendiri, di daerah Mogok terdapat 5 tipe cara dari tambang
batu permata yaitu :
a. Metode pembangunan terowongan, untuk pertambangan di daerah alluvial.
Penambangan dengan bentuk terowongan yang kecil diberi nama twin-lon oleh
penduduk sekitar, daerah penambangan yang lebih besar bernama lebin, kobin, dan
inbye. Untuk jaman sekarang daerah twin-lon merupakan tipe penambangan yang
sulit diketemui.
b. Hmyaw-dwin atau pertambangan paritter buka merupakan teknik tradisional, untuk
menambang deposit batu permata yang berada di lerang perbukitan. Sejak hasil
tambang dari twin-lon habis, pertambangan tipe Hmyaw mulai menggantikan tipe
tambang tersebut.
c. Lu-dwin, dimana material dari batu permata didapatkan dari hasil ekstrak gua batu
kapur
d. Penggalian langsung kebatu induk untuk mendapatkan ekstrak batu permata
e. Tambang terbuka yang dilakukan oleh British Burma Ruby Mines Ltd.
5. PRODUKSI
Myanmar Gems Enterprise merupakan perusahaan pertambangan yang berada si bawah
pemerintahan Myanmar. Pertambangan corondum merupakan penopang terbesar
perekonomian Myanmar saat ini. Semenjak tahun 1992, perusahaan swasta telah diijinkan untuk
bekerja sama dengan Myanmar Gems Enterprise dan diresmikan pada tahun 1995, yang
memnnugkinkan seluruh masyrakat Myanmar untuk menggali, memproduksi dan menjual
permata. Pada tahun 2013-2014, Myanmar menghasilkan 15.061 ton batu giok dan 16.310.000
karat permata yang meliputi ruby, safir, spanel serta 35,641 mommis mutiara
6. PANGSA PASAR
Pangsa pasar dalam penjualan batu permata ini sangatlah luas, selain terkenal karena
kualitas dan harganya batu permata juga dikenal dengan kekuatannya. Untuk penjualannya
sendiri banyak dipasarkan ke Amerika Serikat, Thailand, Jepang, Eropa, dll. Dari batu permata
inilah ekonomi Myanmar mulai dibangun.
Tabel Produksi Corondum di Myanmar Gems Enterprise
Tabel Harga Rubby dan Shapires
Gambar Penambangan Corundum
REFERENSI
Anonim. 2015. Alumunium Oksida. Wikipedia Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium_ oksida. diakses pada 4 Maret 2015
Anonim. 2012. Gemstone Saphire Corondum. http://www.allaboutgemstones.com/gemstones _sapphire.html. diakses pada 4 Maret 2015
Myanmar Ministry. 2015. The biggest Ruby in the World. http://www.mining.gov.mm/MGE/Default .asp. diakses pada 4 Maret 2015.
Sutherland, Lin. Zaw,Kin. 2014. Advances in Trace Element “Fingerprinting” of Gem Corundum, Ruby
and Sapphire, Mogok Area, Myanmar. Journal Minerals 2014, 5(1), 61-79;
doi:10.3390/min5010061
University of Texas. 2014. Corondum. http://www.geo.utexas.edu/courses/347k/redesign/gem_ notes /corundum/corundum.main.htm. diakses pada 4 Maret 2015