Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture

Post on 14-Jun-2015

635 views 6 download

Transcript of Persekutuan likuidasi dan persekutuan joint venture

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

ALFIAN BINTANG NUGROHO

11.03.3915

PRODI: AKUNTANSI

Silabus

• Pembentukan Persekutuan

• Persekutuan Pembubaran oleh Pemilik

• Persekutuan Likuidasi

• Persekutuan Joint Venture (JV)

• Konsinyasi

• Hubungan Kantor Pusat dan Cabang

• Penggabungan Usaha

• Laporan Keuangan Konsinyasi (Perusahaan Anak, Metode Ekuitas, Metode Harga Pokok, Persoalan Khusus, LYD)

Pembentukan Persekutuan

Pengertian Persekutuan

Persekutuan adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.

Karakteristik Persekutuan

Ada 5 karakteristik dari persekutuan :

1. berusaha bersama-sama

2. jangka waktu terbatas

3. tanggungjawab yang tidak terbatas

4. memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan

5. pengambilan bagian keuntungan persekutuan

Berikut adalah macam-macam bentuk persekutuan :

1. persekutuan perdagangan

2. persekutuan jasa-jasa

3. persekutuan umum

4. persekutuan terbatas

5. joint stock companies

Perjanjian Persekutuan

Isi dari perjanjian persekutuan yaitu :

1. Ketentuan mengenai persekutuan

• Nama persekutuan dan/ atau perusahaan

• Lokasi atau kedudukan persekutuan dan/ atau perusahaan

• Tanggal pembentukan persekutuan

• Tanggal mulai berlakunya perjanjian persekutuan

• Sifat atau kegiatan perusahaan persekutuan

• Jangka waktu persekutuan

2. Ketentuan mengenai sekutu

• Jumlah dan bentuk setoran modal mula- mula para sekutu

• Waktu penyetoran modal mula-mula

• Jumlah dan waktu penyetoran tambahan modal

• Jumlah dan waktu penarikan kembali atas modal yang telah disetor

• Batasan dan perbedaan antara penarikan kembali atas modal dan pengambilan prive

3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan

• Jumlah dan bentuk setoran modal mula- mula para sekutu

• Waktu penyetoran modal mula-mula

• Jumlah dan waktu penyetoran tambahan modal

• Jumlah dan waktu penarikan kembali atas modal yang telah disetor

• Batasan dan perbedaan antara penarikan kembali atas modal dan pengambilan prive

4. Ketentuan mengenai pembagian laba

• Metode pembagian laba

• Diperhitungkan bunga modal atau tidak

Isi perjanjian persekutuan dipakai sebagai :

• Dasar pencatatan setoran modal

• Dasar perhitungan modal

• Dasar pembagian Laba/Rugi

• Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal

• Dasar pembagian aktiva dalam hal likuidasi

Bentuk Persekutuan

Berdasarkan tanggungjawab masing-masing sekutu, persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1. Persekutuan Firma (general partnership)

Persekutuan firma adalah persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama dimana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.

2. Persekutuan Komanditer (Limited Partnership)

Persekutuan komanditer atau comanditair vennotscap (cv) adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama dimana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.

• Didalam persekutuan komanditer terdiri dari 2 kelompok :

a. Sekutu aktif

b. Sekutu pasif

3. Join Stock Company

Join stock company adalah persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas saham–saham yang dapat dipindah tangankan.

Pembubaran Persekutuan oleh Pemilik

Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul perselisihan di antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih pengadilan dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan firma.

Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir. Walaupun pembubaran ini mengakhiri asosiasi perorangan-perorangan untuk tujuan awal mereka, namun hal ini tidak berarti pembubaran perusahaan atau bahkan hambatan dalam kelangsungan hidupnya. Kalau seorang sekutu meninggal atau mengundurkan diri, maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai persekutuan firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada ataupun sekutu-sekutu yang ada ditambah dengan masuknya seorang sekutu baru.

Kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan

Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan pembubaran. Pembubaran ada dua jenis:

• Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution.

• Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan penutupan perusahaan atau disebut likuidasi.

Kondisi-kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan firma dikelompokkan dan diikhtisarkan sebagai berikut:

• Pembubaran oleh tindakan sekutu

• Pembubaran karena ketentuan Undang-undang

Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan-kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang, yakni:

• Seorang anggota persekutuan firma meninggal dunia.

• Seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri mengalami kebangkrutan.

• Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak layak untuk menjalankan kegiatan usahanya lagi atau bagi individu-individu untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma.

• Perang.

• Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan

Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal-hal sbb:

• Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.

• Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan.

• Perselisihan intern di antara para sekutu.

• Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.