Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

53
MAKALAH PERSEKUTUAN - LIKUIDASI KELOMPOK 2 AKUNTANSI B Di Susun Oleh: 1. VAN BASTEN MARPAUNG ( 12430272 ) 2. APRILLIA HAMIDAH ( 13430091 ) 3. DITA SETIYOWATI W. N ( 13430099 ) 4. MARULINA SAVITRI ( 13430110 ) 5. LAILATUL KUSNIA ( 13430219 ) 6. LALITA NUR M. ( 13430222 ) UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

description

akuntansi keuangan lanjutan 1

Transcript of Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Page 1: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

MAKALAH

PERSEKUTUAN - LIKUIDASI

KELOMPOK 2

AKUNTANSI B

Di Susun Oleh:

1. VAN BASTEN MARPAUNG ( 12430272 )

2. APRILLIA HAMIDAH ( 13430091 )

3. DITA SETIYOWATI W. N ( 13430099 )

4. MARULINA SAVITRI ( 13430110 )

5. LAILATUL KUSNIA ( 13430219 )

6. LALITA NUR M. ( 13430222 )

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI S1

TAHUN 2015

Page 2: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

2

Page 3: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tak

lupa shalawat serta salam dilimpahkan kepada suri tauladan umat islam yakni Nabi

Muhammad SAW.

           Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Akuntansi

Keuangan Lanjutan 1. Adapun judul makalah ini adalah “PERSEKETUAN-

LIKUIDASI”.

           Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati, kami mohon kritik dan saran yang

membangun dari pembaca guna perbaikan tugas mendatang. Untuk itu, kami ucapkan

terima kasih.

Surabaya, September 2015

Penulis

i

Page 4: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1

1.4 Manfaat ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

2. 1 Persekutuan Firma-Likuidasi ............................................................................... 2

2.1.1 Definisi dan Prosedur Likuidasi ....................................................................... 2

2.1.2 Pembayaran Kepada Sekutu Sesudah Realisasi ............................................... 3

2.2 Persekutuan Firma- Usaha Likuidasi Cicilan ..................................................... 18

2.2.1 Prosedur Penetapan Pembagian Likuidasi Cicilan ......................................... 18

2.2.2 Program Pembagian Uang Kas ....................................................................... 26

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 32

3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 33

ii

Page 5: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

iii

Page 6: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

System likuidasi merupakan proses atau cara akibat terjadinya pembubaran atau perubahan terhadap perusahaan yang mengalami kerugian yang sangat besar jumlahnya dan tidak mampu untuk membayar segala kerugian tersebut. sehingga perusahaan tersebut dengan terpaksa memberhentikan untuk sementara waktu kegiatan dan kinerja perusahaannya agar tidak menimbulkan resiko-resiko yang mungkin saja dapat terjadi, resiko merupakan aspek utama dari kehidupan manusia pada umumnya dan merupakan factor penting dalam dunia bisnis. Resiko merupakan kemungkinan penyimpangan harapan yang tidak menguntungkan yaitu ketidakpastian suatu peristiwa yang tidak diinginkan.

Dengan masuknya seseorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau meninggalnya seseorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan. Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk menjalankan perusahaannya juga berakhir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu:

1. Apa Definisi dan Prosedur Likuidasi ?

2. Bagaimana Pembayaran Kepada Sekutu Sesudah Realisasi ?

3. Bagaimana Prosedur Penetapan Pembagian Likuidasi Cicilan?

4. Bagaimana Program Pembagian Uang Kas?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk menjelaskan tentang Definisi dan Prosedur Likuidasi.

2. Untuk menjelaskan tentang pembayaran kepada sekutu sesudah realisasi.

3. Untuk menjelaskan prosedur penetapan pembagian likuidasi cicilan.

4. Untuk menjelaskan program pembagian uang kas.

1.4    Manfaat

   Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :

1.    Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Akuntansi Keuangan lanjutan.

2.    Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai Likuidasi Persekutuan Usaha.

1

Page 7: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Persekutuan Firma-Likuidasi

2.1.1 Definisi dan Prosedur Likuidasi

Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya

dibubarkan semua. Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna

menyelesaikan proses likuidasi tersebut.

Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu :

1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai, yang disebut dengan proses

realisasi ;

2. Proses pembayaran kembali utang – utang kepada para kreditur dan pembayaran kembali

sisa modal kepada para anggota, yang disebut juga dengan proses likuidasi.

Prosedur Likuidasi :

1. Rekening – rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama

periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing – masing sekutu, sesudah itu

dikatakan persekutuan siap untuk dilikuidasi.

2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang kas, apabila ada perbedaan antara nilai buku

dan nilai realisasi yang menunjukkan laba atau rugi yang diperuntukkan atau dibebankan ke

pada para sekutu dalam resio laba-rugi. Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar

penyelesaian.

3. Apabila dijumpai keadaan di mana salah seorang sekutu mempunyai saldo debit di dalam

rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang

kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang

bersangkutan. Di samping itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit

maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.

4. Apabila uang kas sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih

dahulu kepada para kreditur luar. Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian pinjaman

dan saldo modal sekutu.

2

Page 8: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

2.1.2 Pembayaran Kepada Sekutu Sesudah Realisasi

Diasumsikan, bahwa pembagian kepada para sekutu dilakukan hanya setelah realisasi aktiva

diselesaikan sepenuhnya dan seluruh keuntungan atau kerugian realisasi diketahui.

Diasumsikan bahwa “ firma A,B,C, dan D “ memutuskan untuk melikuidasi diri. Semua

aktiva persekutuan firma ini harus dicaikan menjadi uang kas. A,B,C dan D membagi laba dan rugi

dalam rasio masing-masing 30%,30%,20% dan 20% . Neraca yang disusun per 1 Mei 1987, tepat

sebelum likuidasi, melaporkan saldo sebagai berikut :

AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL

Kas ………………………………...$ 10.000Aktiva lainnya …………...……….. $ 180.000

Total aktiva ………………………. $ 190.000

Kewajiban ……………………. $ 75.000Pinjaman B ……………………. 6.000Pinjaman D …………………... 5.000Modal A ……………………… 42.000Modal B ……………………… 31.500Modal C ……………………… 20.500 Modal D ……………………... 10.000 Total kewajiban dan modal …… $ 190.000

3

Page 9: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Sejumlah contoh dibawah ini diberikan dengan asumsi, bahwa aktiva persekutuan firma

direalisasi dengan jumlah-jumlah kas yang berbeda. Asumsi ini adalah sebagai berikut :

Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu

Contoh 1. Asumsikan bahwa aktiva non-kas “ firma A,B,C dan D “, dengan nilai buku $

180.000 direalisasi sebesar $140.000. kerugian sebesar $40.000 dibagikan dalam rasio laba-rugi.

Uang kas pertama-tama digunakan lebih dulu untuk membayar pinjaman para sekutu dan saldo

modal mereka.

Hal ini diikhtisarkan dalam laporan likuidasi berikut :

Saldo sebelum likuidasi (a) Penjualan aktiva

dan pembagian kerugian……..

(b) Pembayaran kepada para kreditor ………

(c) Pembayaran kepada para sekutu …………

Kas Aktiva Lainnya

Kewajiban

Pin- jaman B

Pin- Jaman D

Presentase modal dan bagi-bagi laba – rugi

Modal A30 %

ModalB 30 %

Modal C20 %

ModalD 20 %

10.000

140.000

180.000

(180.000 )

75.000 6.000 5.000 42.000

( 12.000)

31.500

(12.000)

20.500

( 8.000 )

10.000

( 8.000 )

150.000

(75.000)

75.000

(75.000)

6.000 5.000 30.000 19.500 12.500 2.000

75.000

(75.000)

6.000

(6.000)

5.000

(5.000)

30.000

(30.000)

19.500

(19.500)

12.500

(12.500)

2.000

(2.000)

4

Page 10: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Ayat-ayat jurnal untuk mencatat penjualan aktiva dan pembagian uang kas adalah sebagai

berikut :

Transaksi pos jurnal

(a) Penjualan aktiva sebesar $140.000; rugi dibagikan Kepada A,B,C, dan D Dalam rasio 30%,30%,20%Dan 20%.

Kas ………………………………………………. $140.000Modal A………………………………………….. 12.000Modal B …………………………………………. 12.000Modal C …………………………………………. 8.000Modal D …………………………………………. 8.000

Aktiva lainnya …………………………. $180.000

(b) Pembayaran kepada paraKreditor

Kewajiban ………………………………………. $ 75.000Aktiva ………………………………….. $ 75.000

(c) Pembayaran kepada para sekutu Pinjaman B……………………………………..... $ 6.000Pinjaman D ……………………………………..... 5.000Modal A ………………………………………..... 30.000Modal B ………………………………………..... 19.500Modal C ………………………………………..... 12.500Modal D …………………………………………. 2.000

Kas …………………………………….. $ 75.000

Hal-hal penting yang perlu dicatat dalam contoh diatas ini ;

1. Jika realisasi aktiva menghasilkan keuntungan, maka perkiraan modal sekutu harus dikredit.

Apabila aktiva dijual dalam jumlah partai, maka dapat kita buka sebuah perkiraan tersendiri

untuk mengikhtisarkan keuntungan dan kerugian yang timbul. Setelah semua aktiva

direalisasi, maka saldo debet atau kredit dalam perkiraan ini dipindahkan keperkiraan modal

sekutu dalam rasio laba-rugi.

2. Kreditor luar harus dibayar lunas lebih dulu sebelum pada sekutu dibayar atas pinjaman

maupun saldo modal.

3. Apabila buku-buku melaporkan jumlah yang terhutang oleh perusahaan kepada para sekutu,

sebagai akibat panjar ataupun beban untuk barang-barang atau jasa-jasa, maka saldo ini akan

diimbangi dengan modal sekutu. Kemudian penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan jumlah

yang dilaporkan dalam perkiraan pinjaman dan modal sekutu.

Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Pemindahan Perkiraan Pinjaman Sekutu Ke

Perkiraan Modalnya

5

Page 11: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Contoh 2. Asumsikan bahwa aktiva non-kas “ firma A,B,C dan D “ direalisasi sebesar

$120.000. penjualan aktiva sebesar $120.000 ini menimbulkan kerugian sebesar $60.000 yang

akan ditanggung oleh para sekutu dalam rasio laba dan rugi. Pembagian kerugian ini

mengharuskan pembebanan kepada D sebesar $12.000 dan hal ini menimbulkan saldo debet

sebesar $2.000 dalam perkiraan modal D. sebagian gantinya, D menanamkan investasi tambahan

sebesar $2.000, dengan memindahkan jumlah ini dari perkiraan pinjamannya ke perkiraan

modalnya. Kemudian para sekutu membayar dalam jumlah yang sama dengan saldo perkiraan

pinjaman dan modal mereka. Berikut ini adalah proses laporan ikhtisar likuidasi.

Firma A,B,C, dan D laporan likuidasi

1-31 mei 1987

Saldo sebelumLikuidasi Penjualan Aktiva dan Pembagian Kerugian…….

PembayaranKepada paraKereditor ……

MengimbangiD terhadap Saldo debetPerkiraan Modalnya …...

Pembaran Kepada paraSekutu ………..

Kas Aktiva Lainnya

Kewajiban

Pin- jaman B

Pin- Jaman D

Presentase modal dan bagi-bagi laba – rugi

Modal A30 %

ModalB 30 %

Modal C20 %

ModalD 20 %

10.000

120.000

180.000

(180.00 )

75.000 6.000 5.000 42.000

(18.000)

31.500

(18.000)

20.500

(12.000)

10.000

(12.000)

130.000

(75.000)

75.000

(75.000)

6.000 5.000 24.000 13.500 8.500 (2.000)

55.000 6.000 5.000

(2.000)

24.000 13.500 8.500 (2.000)

2.000

55.000

(55.000)

6.000

(6.000)

3.000

(3.000)

24.000

(24.000)

13.500

(13.500)

8.500

(8.500)

Ayat jurnal untuk mencatat pembebanan pinjaman D pada kekurangan modalnya akan

berbunyi sebagai berikut :

Transaksi ayat jurnal

6

Page 12: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Pemindahan jumlah yang dibutuhkan

Untuk menutup kekurangan modal D

Dari perkiraan pinjamannya keperkiraan

Modalnya.

Pinjaman D ………………………….. $ 2.000Modal D …………………… …… $ 2.000

Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Seorang Sekutu

Saja

Contoh 3. Asumsikan, bahwa aktiva non- kas dalam contoh kita direalisasikan sebesar

$100.000 dan hal ini menimbulkan kerugian realisasi sebesar $80.000. Dalam pembagian kerugian

realisasi sebesar $80.000, D dibebani $16.000. Hal ini menimbulkan saldo debet dalam perkiraan

modal D sebesar $6.000. Untuk mengimbangi seluruh jumlah dalam perkiraan pinjaman D

terhadap modalnya, dalam perkiraan modalnya, masih tersisa saldo debet sebesar $1.000. Jika D

membayar $1.000 kepada perusahaan pada saat ini, maka kekurangan modalnya tertutup dan

perusahaan dapat membagikan uang kas kepada A,B dan C pada likuidasi akhir. Akan tetapi, jika

perusahaan tidak berhasil memperoleh kembali jumlah ini dari D, dan perusahaan memutuskan

untuk membagi uang kas yang ada, maka pembagian ini harus menetapkan kemungkinan, bahwa D

gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada persekutuan firma. Kemudian, uang kas yang

tersedia harus dibagikan dengan suatu cara menimbulkan saldo dalam perkiraan modal A,B, dan C,

yang dapat menutup kerugian sebesar $1.000. Jika D kemudian membayar $1.000 per kas, maka

jumlah ini dibayarkan kepada A,B, dan C sesuai dengan saldo dalam perkiraan modal mereka.

Dibawah ini terlihat laporan likuidasi yang didasarkan atas asumsi, bahwa D menyetorkan

jumlah kekurangan modalnya dan dengan itu tersedia uang kas, untuk dibagikan kepada A,B,dan

C.

Firma A,B,C, dan D laporan likuidasi

1-31 mei 1987

7

Page 13: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Saldo sebelumLikuidasi Penjualan Aktiva dan Pembagian Kerugian…….

PembayaranKepada paraKereditor ……

MengimbangiD terhadap Saldo debetPerkiraan Modalnya …...

Pembaran Kepada paraSekutu (lihat skedul )………..

Investasi Tambahan D…..

Pembayaran Kepada para Sekutu ………..

Kas Aktiva Lainnya

Kewajiban

Pin-jaman

B

Pin-Jaman

D

Presentase modal dan bagi-bagi laba – rugi

ModalA

30 %

ModalB

30 %

ModalC

20 %

ModalD

20 %

10.000

100.000

180.000

(180.00 )

75.000 6.000 5.000 42.000

(24.000)

31.500

(24.000)

20.500

(16.000)

10.000

(16.000)

110.000

(75.000)

75.000

(75.000)

6.000 5.000 18.000 7.500 4.500 (6.000)

35.000 6.000 5.000

(5.000)

18.000 7.500 4.500 (6.000)

5.000

55.000

(35.000)

6.000

(6.000)

18.000

(17.625)

7.500

(7.125)

4.500

(4.250)

(1.000)

1.000

375 375 250 (1.000)

1.000

1.000

(1.000)

375

(375)

375

(375)

250

(250)

Dalam contoh ini, tersedia uang kas sebesar $35.000 untuk membayar A, B, dan C,

sementara itu gabungan saldo pinjaman dan modal mereka berjumlah $36.000. dalam menetapkan

jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu ini, kerugian sebesar $1.000 yang ditutup oleh

A, B, dan C dalam hal D insolvensi, harus diperhitungkan.

Jumlah yang harus dibayarkan kepada sekutu dapat disebut sebagai kepentingan bebas.

Kepentingan bebas ini dihitung dengan jalan menyatukan saldo pinjaman dan modal masing-

masing sekutu sebelum pembagian uang kas dan mengurangkan dari jumlah ini setiap saldo yang

8

Page 14: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

harus tetap tersedia, untuk menutup kerugian yang meungkin di masa mendatang. Hal ini

diperlihatkan dalam skedul pada halaman berikut ini.

Firma A, B, C & D

Skedul Untuk Melengkapi Laporan Likuiditas

Jumlah Yang Harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu

1- 31 Mei 1987

A( 30 %)

B( 30 % )

C( 20 % )

D( 20 % )

Saldo modal sebelum pembagian kasDitambah : saldo pinjaman..............

18.000 7.5006.000

4.500 ( 1.000 )

Total kepentingan para sekutu............Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $1.000 bagi A, B dan C, jikia D gagal menyetor jumlah kekurangan modalnya ( rasio A, B, dan C – 30 : 30 : 20 )....................

18.000

( 375 )

13.500

( 375 )

4.500

( 250 )

( 1.000 )

1.000

Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing – masing sekutu.............................. 17.625 13.125 4.250

Pembayaran untuk menutup pinjaman................Pembayaran untuk menutup modal.... 17.625

6.000

7.125 4.250

Total pembagian uang kas.......... 17.625 13.125 4.250

Apabila jumlah uang kas yang dapat dibayarkan kepada sekutu ditetapkan, maka uang kas ini

digunakan lebih dulu untuk membayar setiap pinjaman beredar dan sisanya kemudian digunakan

untuk saldo modalnya. Akan tetapi, D tidak menerima uang kas atau saldo pinjamannya, walaupun

dalam kenyataannya sekutu lainnya menerima pembayaran atas saldo modalnya. Prioritas hukum

diberikan untuk meniadakan hak mengimbangi atas saldo pinjaman. Pembagian uang kas dengan

cara lainnya akan menimbulkan pembayaran yang terlalu tinggi kepada sekutu tertentu dan

pembayaran yang terlalu rendah kepada sekutu lainnya, serta akan membutuhkan pemindahan

uang kas diantara para sekutu jika ternyata D gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada

perusahaan.

Ayat-ayat jurnal untuk mencatat investasi tambahan D dan pembagian jumlah ini kepada A, B dan C berbunyi sebagai berikut :

9

Page 15: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Transaksi Ayat Jurnal

Investasi tambahan D untuk menutupKekurangan modalnya

Kas................................ $1.000 Modal................................$1.000

Pembayaran kepada para sekutu dalamPenyelesaian akhir.

Modal A ......................... $375Modal B ......................... 375Modal C ......................... 250 Kas .....................................$ 1.000

Jika D melakukan penyelesaian langsung dengan sekutu lainnya, maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Transaksi Ayat Jurnal

Pembayaran langsung oleh D kepsada A, B dan C dalam penyelesaian kewajibannya kepada mereka

Modal A ...................... $ 375Modal B ...................... 375Modal C ...................... 250 Modal D ...........................$ 1.000

Jika perusahaan tidak dapat menagih klaimnya dari D, maka ayat jurnal untuk mencatat kerugian ini adalah sebagai berikut :

Transaksi Ayat Jurnal

Penghapusan saldo piutang tak tertagihD terhadap modal A, B dan C, yang masing-masing dalam rasio 30 : 30 : 20

Modal A ....................... $ 375Modal B ....................... 375Modal C ....................... 250 Modal D ............................ $ 1.000

Kerugian Realisasi Aktiva Yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Lebih Dari Seorang

Sekutu

10

Page 16: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Contoh 4 . Asumsikan, bahwa aktiva non – kas dalam contoh kita direalisasi sebesar $ 80.000

dan hal ini menimbulkan kerugian sebesar $ 100.000. Dalam pembagian kerugian $ 100.000,

perkiraan modal D dibebani sebesar $ 20.000. Hal ini menimbulkan saldo debet sebesar $ 10.000

dalam perkiraan modal D. Untuk mengimbangi seluruh saldo pinjaman D sebesar $ 5.000 terhadap

modal saldo debetnya masih menyisakan kekurangan modal sebesar $ 5.000. Jika jumlah $ 5.000

ini diperoleh kembali dari D pada saat ini, maka kekurangan modalnya tertutupi dan perusahaan

dapat melikuidasi kegiatannya dengan membagikan uang kas kepada A, B dan C. Sebaliknya, jika

perusahaan tidak mampu memperoleh kembali jumlah $ 5.000 itu pada saat ini dan perusahaan

memutuskan untuk membagikan uang kas yang ada, maka kepentingan A, B dan C tetap dengan

saldo yang cukup untuk menutup kerugian yang mungkin akibat ketidakmampuan D memenuhi

kewajibannya kepada perusahaan. Penetapan kerugian seperti ini akan menimbulkan saldo debet

dalam perkiraan modal C. Dalam mengharapkan semua keuntungan, kemungkinan kerugian

tambahan bagi A dan B perlu diperhitungkan.

Jika D menyetorkan jumlah $ 5.000 tersebut, maka uang kas ini dapat dibagikan kepada par

sekutu sesuai dengan saldo yang dilaporkan dalam perkiraan modal mereka. Dalam hal ini C tidak

perlu menyerahkan setoran lebih lanjut. Dalam laporan likuidasi yang terdapat pada halaman 75 ,

kita asumsikan bahwa D melakukan investasi tambahan.

Uang kas yang tersedia untuk membayar A, B dan C adalah berjumlah $ 15.000, sementara

gabungan saldo pinjaman dan modal mereka seluruhnya berjumlah $ 20.000. Dalam menentukan

bagaimana uang kas ini dibagikan, kepentingan bebas untuk masing-masing sekutu dihitung dalam

skedul yang menyertai laporan likuidasi seperti yanhg terlihat pada halaman 75.

Kerugian yang mungkin sebesar $ 5.000, dalam hal D insolvensi, harus dipertimbangkan

lebih dulu. Karena A, B dan C berbagi laba dalam rasio 30 %, 30 % dan 20 % , maka rasio ini

digunakan dalam menetapkan kepentingan yang dibatasi untuk masing-masing sekutu sebesar $

1.875, $ 1.875 dan $ 1.250. Akan tetapi, modal C tidak cukup untuk menutup bagiannya dalam

kerugian tambahan yang mungkin ini. Kerugian yang mungkin tak dapat dit5utup oileh C sebesar

$750 ini kemudian diperhitungkan dalam kepentingan yang dibatasi berikutnya, yang dapat

ditetapkan bagi A dan B. Karena rasio laba rugi untuk A dan B adalah 30 % dan 30 %, maka

pengurangan lebih lanjut sebesar $375 dapat ditetapkan pada A dan B untuk menentukan

kepentingan bebas mereka.

Pembagian uang kas sebesar $ 15.000 , yang dikembangkan dala skedul yang menyertai

laporan likuidasi, menyebabkan pembayaran atas saldo modal A sebelum pinjaman B diselesaikan

11

Page 17: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

sepenuhnya. Jika B menegaskan, bahwa penyelesaian sepenuhnya dilakukan atas saldo

pinjamannnya sebelum uang kas digunakan untuk membayar saldo modal, mengingat prioritas

yang dibrikan atas pinjaman sekutu tertentu dalam uniform partnership.

Firma A, B, D & D

Laporan Likuidasi

1 – 31 Mei 1987

DanPersentase

BagiModalLaba Rugi

Kas Aktiva Lainnya

Kewajiban

Pinjaman B

Pinjaman D

Modal A

( 30 % )

Modal B( 30 % )

Modal C

( 20 % )

Modal D

( 20 % )

Saldo sebelum likuidasiPenjualan aktiva dan Pembagian kerugian

10.000

80.000

180.000

(180.000)

75.000 6.000 5.000 42.000

(30.000)

31.500

(30.000)

20.500

(20.000)

10.000

(20.000)

Pembayaran kepada para Kreditor.......

90.000

(75.000)

75.000

(75.000)

6.000 5.000 12.000 1.500 500 (10.000)

Pembayaran pinjaman D terhadap saldo debet Dalam perkiraan modalnya

15.000 6.000 5.000

(5.000)

12.000 1.500 500 (10.000)

5.000

Pembayaran kepada para Sekutu ( lihat skedule )

15.000

(15.000)

6.000

(5.250)

12.000

(9.750)

1.500 500 (5.000)

Investasi tambahan D..............

750 2.250 1.500 500 (5.000)

5.000

Pembayaran kepada para Sekutu..............

5.000

(5.000)

750

(750)

2.250

(2.250)

1.500

(1.500)

500

(500)

Firma A, B , C, & D

12

Page 18: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Skedul untuk Melengkapi Laporan Likuidasi

Jumlah Yang Harus Dibayarkan Kepada Para Sekutu

A( 30 % )

B( 30 % )

C( 20 % )

D( 20 % )

Saldo modal sebelum pembagian uang kas...

Ditambah : saldo pinjaman..12.000 1.500

6.000

500 ( 5.000 )

Total kepentingan sekutu............

Kepentingan yang dibatasi kerugian yang mungkin sebesar $5000 bagi A, B, C jika D gagal menyetorkan jumlah kekurangan modalnya ( rasio 30 : 30 : 20 .... )

12.000

( 1.875 )

7.500

( 1.875 )

500

( 1.250 )

(5.000)

5.000

Kepentingan yang dibatasi kerugian tambahan yang mungkin sebesar $750 bagi A dan B, jika C gagal untuk menyetorkan jumlah kekurangan modalnya ( rasio A, B – 30 : 30 )...

10.125

( 375 )

5.625

( 375 )

( 750 )

750

Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu.....

9.750 5.250

Pembayaran untuk menutup jaminan........

Pembayaran untuk menutup modal.......... 9.750

5.250

Total pembagian uang kas............. 9.750 5.250

Uang kas yang dibayarkan kepada B dalam memenuhi saldo pinjamannya, kemudian akan

diperoleh kembali untuk menutup kekurangan modalnya, dan kegagalan untuk memperoleh

kembali ini dapat menyebabkan likuidator bertanggung jawab kepada sekutu yang menderita

kerugian oleh pembagian uang kas yang terlalu cepat tersebut. Dalam hal seperti itu, likuidator

harus menetapkan salah satu dari prosedur sebagai berikut :

1) Menetapkan prioritas hukum terhadap pinjaman sekutu tetapi membayar trustee atau wali

dengan ketentuan, bahwa uang kas dapat diperoleh kembali untuk mengimbangi

kekurangan modal jika hal ini terjadi pada satu orang sekutu; apabila tidak ada

kemungkinan untuk melakukan pengimbangan, maka uang kas itu dapat dibayarkan kepada

sekutu ini.

13

Page 19: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

2) Menangguhkan penyelesaian sampai seluruh jumlah kerugian yang harus ditutup oleh

masing-masing sekutu dalam penyelesaian akhir, yang meliputi beban yang timbul ddari

kegagalan para sekutu untuk memenuhi bagian mereka yang layak dalam kerugian

perusahaan, dinilai; kemudian saldo pinjaman dapat digunakan untuk mengimbangi

kekurangan modal dan pembagian uang kas dapat dilakukan.

3) Membagikan uang kas dengan suatu cara yang menetapkan kemungkinhan kerugian

dimasa mendatang, yang meliputi beban yang timbul dari kegagalan para sektu untuk

memenuhi bagian mereka yang layak dalam kerugian perusahaan; kemudian pembayaran

atas saldo pinjaman dan atas saldo modal dapat dicegah jika saldo seperti itu dibutuhkan

untuk menutup kerugian.

Jika semua pihak mengetahui sifat dan arti penting permasalahannya, maka mereka tentu

tidak berkeberatan terhadap pembagian uang kas seperti yang diketengahkan pada bagian

(3) diatas ini. Pembagian uang kas apabila menyangkut saldo pinjama dan saldo modal,

dengan demikian , sama dengan pembagian yang akan dilakukan jika total kepentingan

berbentuk saldo modal.

Realisasi Aktiva dengan Hasil Uang Kas yang Tidak Cukup untuk Membayar Para Kreditor

a) apabila semua sekutu solven secara pribadi

Contoh 5.(a). Asumsikan bahwa aktiva non-kas firma A, B, C, dan D hanya terealisai sebesar $60.000. Selanjutnya asumsikan bahwa semua sekutu solven secara pribadi dan mampu memenuhi setiap kewajiban terhadap perusahaan, yang mungkin timbul dari likuidasi. Kerugian sebesar $120.000 dibebankan terhadap saldo modal sekutu, dan uang kas yang ada sebesar $70.000 dibayarkan kepada kreditor. Pengimbangan saldo pinjaman terhadap kekurangan modal dilakukan. Dalam hal ini, para kreditor dengan total saldo sebesar $5.000 belum dibayar: A dan B mempunyai kekayaan positif dalam perusahaan masing-masing sebesar $6.000 dan $1.500, sementara C dan D berhutang kepada perusahaan masing-masing sebesar $3.500 dan $9.000. Jika C dan D membayar kepada perusahaan dalam penyelesaian kewajiban mereka, maka uang kas sebesar $12.500 dapat dibagikan kepada kreditor serta kepada A dan B dalam penyelesaian akhir. Dalam hal seperti ini, laporan likuidasi terbaca seperti pada halaman berikutnya.

Firma A, B, C & D

Laporan Likuidasi

14

Page 20: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

1 – 31 Mei 1987

 

Kas Aktiva Lainnya

Kewajiban

Pinjaman B

Pinjaman D

Persentase Modal dan Bagi Laba-RugiModal Modal Modal Modal

A B C D(30%) (30%) (20%) (20%)

Saldo sebelum likuidasi Penjualan   aktiva   dan pembagian kerugian

10.000 180.000 75.000 6.000 5.000 42.000 31.500 20.500 10.000

60.000 (180.000) (36.000) (36.000) (24.000) (24.000)

Pembayaran   kepada para kreditor . . . . . . . . 

70.000 75.000 6.000 5.000 6.000 (4.500) (3.500) (14.000)

(70.000) (70.000)

Mengimbangi pinjaman terhadap   saldo   debet dalam perkiraan modal

5.000 6.000 6.000 6.000 (4.500) (3.500) (14.000)

(4.500) (5.000) 4.500 5.000

Investasi   tambahan dari C dan D . . . . . . . . .

5.000 1.500 6.000 (3.500) (9.000)

12.500 3.500 9.000

Pembayaran   kepada para kreditor . . . . . . . . . 

12.500 (5.000) 1.500 6.000

(5.000) (5.000)

Pembayaran   kepada para sekutu . . . . . . . . 

7.500 1.500 6.000

(7.500) (1.500) (6.000)

Dalam contoh di atas, penyelesaian dengan kreditor dicapai melalui setoran para sekutu yang

defisit modal kepada persekutuan firma. Akan tetapi, asumsikan bahwa para kreditor telah

mendapatkan aktiva persekutuan firma yang tidak cukup untuk memenuhi secara tuntas kewajiban

persekutuan firma dan, dengan demikian, kreditor mengalihkan tuntutan mereka kepada masing-

masing sekutu. Jika kreditor berhasil menagih saldo yang terutang kepada mereka sebesar $5.000

dari sekutu A, misalnya, maka kepentingan sekutu A dalam firma meningkat dengan sebesar

$5.000. Pada penagihan akhir ketekoran modal dari sekutu-sekutu C dan D masing-masing sebesar

$3.500 dan $9.000, sekutu A akan dibayar sebesar $11.500 dan sekutu B dengan sebesar $1.500.

Harus kita perhatikan, bahwa apabila likuidasi diselesaikan dengan perolehan kembali seluruh

ketekoran modal dari sekutu-sekutu yang bersangkutan, maka hasil-hasil yang sama dicapai

terlepas dari siapa yang membayar kreditur-kreditur. Pada masing-masing asumsi itu, sekutu-

sekutu A dan B memperoleh-kembali masing-masing sebesar $6.000 dan $1.500, dan sekutu-

sekutu C dan D menyetor masing-maing $3.500 dan $9.000.

b) Apabila sekutu tertentu solven secara pribadi dan sekutu lainnya tidak.

15

Page 21: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Contoh 5(b). dalam contoh diatas tadi diasumsikan bahwa semua sekutu solvensecara pribadi dan mampu memenuhi setiap kewajiban apapun yang timbul dalam pencapaian penyelesaian akhir. Akan tetapi, asumsikan bahwa sekutu tertentu insolven secara pribadi. Dalam hal seperti ini undang-undang mengharuskan pengaturan aktiva (marshaling of assets), dengan prosedur yang harus ditempuh sebagai berikut: Aktiva persekutuan firma pertama kali harus digunakan lebih dulu dalam penyelesaian atas kewajibannya sendiri, dan setiap aktiva terpisah masing-masing sekutu pertama kali harus digunakan untuk menyelesaikan kewajiban sekutu itu sendiri.

Apabila seorang sekutu pailit atau ahliwarisnya insolven, maka klaim terhadap harta bendanya yang terpisah akan berurutan sebagai berikut:

I. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor terpisah.

II. Klaim yang harus dibayar kepada kreditor persekutuan firma.

III. Klaim yang harus dibayar kepada para sekutu lewat setoran.

Diasumsikan bahwa penjualan aktiva “firma A, B, C dan D” sebesar $60.000, pembayaran kepada kreditor sebesar $70.000, dan pengimbangan saldo pinjaman terhadap kekurangan modal. Kewajiban sebesar $5.000 tidak dibayar. Status pribadi masing-masing sekutu pada saat ini beserta kepentingan mereka masing-masing dalam persekutuan firma, baik positif maupun negatif, diperlihatkan dibawah ini.

Sekutu

Status Pribadi Masing-masing Sekutu   Di   Luar   Kepentingan Persekutuan Firma

Status Persekutuan Firma

Aktiva Kewajiban

Kepentingan Dalam Persekutuan Firma

Kewajiban Kepada Persekutuan Firma

A $10.000 $20.000 $6.000B 20.000 15.000 1.500C 25.000 15.000 $3.500D 10.000 10.000 9.000

Aktiva pribadi A dan D harus digunakan seluruhnya untuk membayar para kreditor pribadi. Akan tetapi, aktiva pribadi B dan C melebihi hutang pribadi mereka masing-masing dan kreditor persekutuan firma memperoleh jaminan (recourse) dari kedua sekutu ini untuk saldo klaim mereka. Kenyataan: bahwa B mempunyai kepentingan positif dalam persekutuan firma mengalihkan klaim mereka kepadanya. Di samping itu, kreditor pribadi A yang tidak dapat memenuhi seluruhnya dengan aktiva pribadi A, akan mengalihkan klaim mereka lewat likuidasi akhir persekutuan firma dan penyelesaian akhir kepentingan positif A.

Asumsikan bahwa kreditor persekutuan firma menagih dari B. sebelum para sekutu melakukan penyelesaian akhir, klaim terhadap D, yang secara pribadi insolven, dihapuskan dan membebani modal A, B dan C dalam rasio 30 : 30 : 20, C yang berhutang kepada persekutuan firma dan yang solven secara pribadi, membayar kepada A dan B, yang memiliki kekayaan positif

16

Page 22: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

dalam persekutuan firma: jumlah yang dapat diperoleh kembali atas kepentingan A digunakan untuk membayar kreditor pribadinya. Dengan mengasumsikan penyelesaian dengan cara ini, maka laporan likuidasi akan diselesaikan sepeti yang ditunjukkan berikut:

Firma A, B, C & D

Laporan Likuidasi

 

Kas Aktiva lainnya 

Kewajiban Pinjaman B

Pinjaman D

Persentase Modal dan Bagi Laba-RugiModal Modal Modal ModalA B C D(30%) (30%) (20%) (20%)

Saldo   Pembayaran kepada   para   kreditor oleh B

    5.000 1.500   6.000   (3.500) (9.000)                     (5.000)       5.000    

Jumlah   yang   harus ditagih dari D dan yang tak   tertagih,   yang dibebankan   kepada   A, B, dan C dalam rasio 30 : 30 : 20 

      1.500   6.000 5.000 (3.500) (9.000)                                                   

          (3.375) (3.375) (2.250) (9000)

Pembayaran   C   kepada A dan B

      1.500   2.625 1.625 (5.750)                         (1.500)   (2.625) (1.625) 5.750  

1 – 31 Mei 1987

Jika sebagai pengganti tagihan dari B, kreditor persekutuan firma menagih dari C, maka penyelesaian akhir akan memberikan hasil bersih yang sama . B harus menyetor $1.875, yakni selisih antara beban pada modalnya untuk kekurangan modal D sebesar $3.375; C, setelah membayar kreditor pribadinya, harus menyetor $750 untuk menutup kekurangan modalnya sebesar $5.750, yang terdiri dari saldo debet dalam perkiraan modalnya sebesar $3.500, ditambah dengan beban untuk kekurangan modal D sebesar $2.250. Setoran B dan C sebesar $2.625 akan dibayarkan kepada A.

2.2 Persekutuan Firma-Usaha Likuidasi

2.2.1 Prosedur Penetapan Pembagian Likuidasi Cicilan

Pembagian uang kas kepada para sekutu dilakukan denga cara memungkinkan perkiraan

modal mereka menyisakan saldo yang cukup untuk menutup kerugian yang mungkin. Jika

pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi berlangsung, maka jumlah yang akan direalisasi

17

Page 23: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

atas aktiva yang masih harus di jual tidak di ketahui dan dengan demikian jumlah kerugian yang

akan ditutup belum dapat ditetapkan. Dalam hal seperti ini, setiap pembagian kepada para sekutu

harus dilakukan seakan-akan telah terjadi di masa lalu. Asumsi ini membutuhkan penetapan;

1.    Kemungkinan total kerugian realisasi atas semua aktiva yang tersisa.

2.    Kemungkinan para sekutu kekurangan modal atau yang mungkin kekurangan modal sehingga

tidak mampu memenuhi kewajiban mereka kepada perushaan. Akibat praktis dari prosedur ini

adalah melakukan pembagian, yang memungkinkan penetapan sesegera mungkin kepentingan para

sekutu dalam rasio laba-rugi.Sekali rasio laba-rugi dicapai, maka pembagian berikutnya dapat

dilakukan dalam rasio laba-rugi ini. Dengan demikian, kepentingan para sekutu tetap dalam rasio

laba-rugi ini dan mampu menutupi setiap kerugian di masa mendatang.

Rasio Laba-Rugi yang Dicapai pada Cicilan Pertama

Asumsikan bahwa A dan B adalah dua orang sekutu, yang membagi laba dalam rasio 60:40. Neraca per 1 oktober 1987 adalah sebagai berikut:

Firma A & BNeraca

Per1 Oktober 1987

Aktiva Kewajibandan ModalKas……………………………….. $ 15.000AktivaLainnya…………………. 105.000

Total Aktiva……………………….. $120.000

Kewajiban …………... $ 20.000Modal A ……………. 75.000Modal B ………………. 25.000

Total kewajibandan modal … $120.000

Kedua sekutu memutuskan untuk melikuidasi persekutuan firma.Selama bulan oktober,

aktiva dengan nilai buku $70.000 direalisasi sebesar $55.000. Kewajiban sebesar $20.000 dibayar.

Saldo perkiraan dalam buku persekutuan firm pada akhir bulan oktober adalah sebagai berikut:

Kas Aktiva

Lainnya

Kewajib

an

Modal

A

Modal B

18

Page 24: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Saldo sebelum likuidasi…......

Penjualan aktiva dan pembagian kerugian……

15.000

55.000

105.000

(70.000)

20.000 75.000

(9000)

25.000

(6.000)

Pembayaran kepada para kreditor

70.000

(20.000)

35.000 20.000

(20.000)

66.000 19.000

Saldo…………………………… 50.000 35.000 66.000 19.000

Pada saat ini tersedia uang kas $50.000 untuk dibagikan dan sementara itu total kepentingan

mereka adalah sebesar $50.000. Karena jumlah uang kas yang tersedia bagi para sekutu di masa

mendatang tidak diketahui, maka pembagian sekarang dianggap terjadi di waktu lalu. Skedul yang

disusun untuk menetapkan pembagian uang kas terlihat sebagai berikut:

Firma A & BSkedul yang menyertaiLaporanLikuidasi

Jumlah Yang HarusDibayarKepadaPadaSekutu31 Oktober 1987

A BSaldo modal sebelum pembagian uang kas……Kepentingan yang dibatasi-kerugian yang mungkin sebesar $35.000 jika sisa aktiva tidak direalisasi, yang dapat dibebankan kepada para sekutu dalam rasio 60:40………..

$66.000

(21.000)

$19.000

(14.000)Kepentingan bebas-jumlah yang harus dibayarkan kepada sekutu………………………………………… $45.000 $ 5.000

Pembagian kas dengan cara ini memberikan kepada A modal sebesar $21.000 dan kepada B

sebesar $14.000. Sekarang modal masing-masing sekutu ini yang ada dalam rasio 60:40. Tanpa

mempersoalkan berapa kerugian yang mungkin nanti, dan juga apakah sekutu dibayar-lebih atau

tidak, maka dengan demikian, sekutu yang bersangkutan wajib mengembalikan kelebihannya

kepada perusahan.

Dengan saldo modal dalam rasio laba-rugi, maka pembagian uang kas di masa mendatang

dapat dilakukan dalam rasio laba-rugi ini.Asumsikan bahwa dalam bulan Nopember aktiva dengan

nilai buku $25.000 dijual seharga $10.000 dijual seharga $12.500. Maka laporan likuidasi yang

mengikhtisarkan proses likuidasi lengkap terbaca sebagai berikut:

Firma A & BLaporanLikuidasi

1 Oktober-31 Desember 1987

Aktiva Rasio Modal Dan

BagiLaba-rugi

19

Page 25: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Kas Lainnya Kewajiban Modal A

60%

ModalB

40%

Saldo sebelum likuidasi………….Oktober – penjualan aktiva dan pembagian kerugian……………..

$ 15.000

55.000

$105.000

(70.000)

$20.000 $75.000

(9.000)

$25.000

(6.000)

Pembayaran kepada para kreditor…$70.000(20.000)

$35.000 $20.000(20.000)

$66.000 $19.000

Oktober – cicilan kepada para sekutu (lihat skedul)……………………

$50.000

(50.000)

$35.000 $66.000

(45.000)

$19.000

Nopember penjualan aktiva dan pembagian kerugian………………. $10.000

$35.000

(25.000)

$21.000

(9.000)

$14.000

(6.000)

Nopember – cicilan kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi...........

10.000(10.000)

10.000 $12.000 (6000)

$ 8.000 (400

0)

Desember-penjualan aktiva dan pembagian keuntungan………..... $12.500

$10.000

(10.000)

$ 6.000

1.500

$ 4.000

(5000)

Desember-cicilan kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi

$12.500

(12.500)

7.500

(7.500)

5.000

(5.000)

Ayat-ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi diperlihatkan seperti berikut:

Dalam contoh berikut, jika penyelesaian dengan para sekutu ditangguhkan sampai semua aktiva terjual, maka pembagia uang kas akan sama jumlahnya dengan total uang kas yang tersedia lewat prosedur cicilan. Penjualan aktiva persekutuan firma dengan nilai buku $105.000, seharga $77.500 menghasilkan kerugian sebesar $27.500; A akan dibebani dengan 60%dari jumlah ini, atau sebesar $11.000. Kemudian, A dan B masing-masing berhak atas $58.000 dan $14.000.

20

Page 26: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Transaksi Ayat JurnalOktober – penjualan aktiva dengan nilai buku $70.000 seharga $55.000, rugi dibagikan dalam rasio 60 : 40

Kas ……………………….. $55.000Modal A ………………….. 9.000Modal B …………………... 6.000 Aktiva Lainnya………… $70.000

Pembayaran kepada para kreditor Kewajiban …………………. $20.000 Kas …………………….. $20.000

Oktober – pembayaran kepada para sekutu, yang menyisakan modal dengan saldo yang dapat menutup setiap kerugian di masa mendatang.

Modal A …………………. $45.000Modal B …………………. 5.000 Kas ………………….. $50.000

Nopember – penjualan aktiva dengan nilai buku $25.000, seharga $10.000

Kas …………………….. $10.000Modal A ………………... 9.000Modal B ………………… 6.000 Aktiva Lainnya …… $25.000

Nopember – penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga $12.500

Modal A ……………….. $6.000Modal B ……………….. 4.000 Kas …………………. $10.000

Desember – penjualan aktiva dengan nilai buku $10.000 seharga $12.500

Kas …………………….. $12.500 Aktiva Lainnya ……... $10.000 Modal A …………….. 1.500 Modal B …………….. 1.000

Desember – pembayaran kepada para sekutu dalam rasio laba-rugi

Modal A ………………… $7.500Modal B …………………. 5.000 Kas …………………. $12.500

Jika kepentingan A dan B terdiri dari saldo pinjaman dan modal, maka kepentingan ini

disatukan dan jumlah yang harus diambil sama dengan total saldo ini dalam penetapan pembagian

uang kas yang layak. Akan tetap, saldo pinjaman dan modal tidak harus disatukan dalam perkiraan

mengingat perbedaan yang harus dibuat antara saldo pinjaman dan saldo modal oleh ketentuan

hukum dan oleh kenyataan, bahwa bunga mungkin masih harus dibayarkan atas saldo pinjaman.

Apabila ditentukan bahwa uang kas harus disediakan bagi sekutu tertentu, maka uang kas ini harus

digunakan lebih dulu untuk mengurangi saldo pinjaman.

Rasio Laba-Rugi yang Dicapai Kemudian Setelah Cicilan Pertama

Dalam mempertimbangkan kemungkinan kerugian atas semua sisa aktiva mungkin akan didapati, bahwa kepentingan skeutu tertentu tidak cukup untuk memenuhi kontingensi. Kemudia harus ditentukan kemungkinan, bahwa sekutu yang kekurangan modal tidak dapat memenuhi kewajiban mereka kepada perusahaan. Dalam hal ini, pembagian pertama tidak akan berhasil untuk menetapkan kepentingan para sekutu dalam rasio laba rugi. Selanjutnya, penentuan

21

Page 27: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

pembagian uang kas berikutnya akan membutuhkan pertimbangan kerugian yang mungkin atas realisasi sisa aktiva. Setiap pembagian harus diusahakan untuk membawakan kepentingan para sekutu mendekati rasio laba rugi. Setelah rasio laba rugi tercapai, kemudian pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam rasio ini.

Prosedur yang digunakan dalam contoh mengasumsikan bahwa X, Y, dan Z berbagi laba rugi dalam rasio 50 : 30 : 20. Neraca disusun tepat sebeblum likuidasi terbaca sebagai berikut :

Firma X, Y, & ZNeraca

Per 1 Juli 1987Aktiva Kewajiban dan ModalKas ………………………………. $ 10.000Aktiva Lainnya …………………... 230.000

________

Total Aktiva …………………... $240.000

Kewajiban …………………………. $52.500Pinjaman X ………………………... 12.500Pinjaman Y ……………………….. 10.000Modal X ………………………….. 65.000Modal Y …………………………… 50.000Modal Z ……………………………. 50.000 _______

Total kewajiban dan modal …….. $240.000

Aktiva secara berturut-turut dijual dan uang kas dari realisasi aktiva dibagikan kepada para sekutu pada tiap akhir bulan. Realisasi aktiva dilakukan berturut-turut sebagai berikut :

Juli : Aktiva dengan nilai buku $70.000, dijual seharga $50.000

Agustus : Aktiva dengan nilai buku $30.000, dijual seharga $20.000

September : Aktiva dengan nilai buku $25.000, dijual seharga $12.500

Oktober : Aktiva dengan nilai buku $105.000, dijual seharga $50.000

Proses likuidasi diikhtisarkan dalam laporan likuidasi dan skedul pendukungnya sebagai berikut :

Firma X, Y & Z

Laporan Likuidasi

1 Juli – 31 Oktober 1987

kas Aktiva Kewajiba Pinjaman Pinjama Rasio modal dan bagi laba-rugi

22

Page 28: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

lainnya n X n

Y

Modal X

50%

Modal Y

30%

Modal Z

20%

Saldo sebelum likuidasi…..

Juli - penjualan aktiva  dan        

pembagian kerugian….

Pembayaran pada kreditor…

Juli - cicilan pada sekutu

(skedul A)…………………

Agustus - penjualan aktiva dan

pembagian kerugian….

Agustus-cicilan pada sekutu

(skedul B)………………..

September-penjualan aktiva dan

pembagian kerugian…

September - cicilan pada sekutu

(skedul C)……….

Oktober - penjualan aktiva dan

pembagian kerugian…

Oktober-cicilan pada sekutu

dalam laba-rugi…………..

10.000

50.000

230.000

(70.000)

52.500 12.500 10.000 65.000

(10.000)

50.000

(6.000)

50.000

(4.000)

60.000

(52.500)

160.000  52.500

(52.500)

12.500 10.000 55.000 44.000 46.000

   7.500

(7.500)

160.000 12.500 10.000 55.000 44.000 46.000

(7.500)

20.000

160.000

(30.000)

12.500 10.000 55.000

(5.000)

44.000

(3.000)

38.500

(2.000)

20.000

(20.000)

130.000 12.500 10.000

(10000)

50.000 41.000

(500)

36.500

(9.500)

12.500

130.000

(25.000)

12.500 50.000

(6.250)

40.500

(3.750)

27.000

(2.500)

12.500

(12.500)

105.000 12.500

(3.750)

43.750 36.750

(5.250)

24.500

(3.500)

50.000

50.000

(50.000)

105.000

(105000)

8.750

8.750

(8.750)

43.750

(27.500)

16.250

(16.250)

31.500

(16500)

15.000

(15000)

21.000

(11000)

10.000

(10000)

Firma X, Y, & ZSkedul A – Yang menyertai laporan likuidasi

Jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu31 Juli 1987

X 50% Y 30% Z 20%Saldo modal sebelum pembagian uang kas …...Ditmabah : saldo pinjaman …………………...

$55.000 12.500

$44.000 10.000

$46.000

23

Page 29: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Total kepentigan sekutu ………………………Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $160.000, jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu ……………………...

Kepentingan yang dibatasi – kerugian tambahan yang mungkin sebesar $12.500 bagi Y dan Z, jika X tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yang mungkin (rasio Y dan Z – 30 : 20) ……………………………….

Kepentingan yang dibatasi – kerugian tambahan yang mungkin sebesar $1.500 bagi Z, jika Y tak mampu memenuhi kekurangan modalnya ……………………………………...

Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada Z atas modalnya ………….

$67.500

(80.000)

$54.000

(48.000)

$46.000

(32.000) (12.500)

12.5000

$6.000

(7.500)

$14.000

(5.000) (1.500)

1.500

$9.000

(1.500)

$7.500

Firma X, Y, & ZSkedul B – Yang menyertai laporan likuidasi

Jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu31 Agustus 1987

X 50% Y 30% Z 20%Saldo modal sebelum pembagian kas …...…...Ditmabah : saldo pinjaman …………………...

Total kepentigan sekutu ………………………Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $130.000, jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu ……………………...

Kepentingan yang dibatasi – kerugian tambahan yang mungkin sebesar $12.500 bagi Y dan Z, jika X tak mampu memenuhi kekurangan modalnya yang mungkin (rasio Y dan Z – 30 : 20) ……………………………….

Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu …....

Pembayaran untuk menutup pinjaman ………..Pembayaran untuk menutup modal …………...

Total pembagian uang kas …………………….

$55.000 12.500

$41.000 10.000

$36.500

$62.500

(65.000)

$51.000

(39.000)

$36.500

(26.000) (2.500)

2.5000

$12.000

(1.500)

$10.500

(1.000)

$10.5000 $9.500

$10.000 500 $9.500

$10.500 $9.500

Firma X, Y, & ZSkedul C – Yang menyertai laporan likuidasi

Jumlah yang harus dibayarkan kepada para sekutu

X 50% Y 30% Z 20%Saldo modal sebelum pembagian uang kas …...Ditmabah : saldo pinjaman …………………...

$43.750 12.500

$36.750 $24.500

24

Page 30: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Total kepentigan sekutu ………………………Kepentingan yang dibatasi – kerugian yang mungkin sebesar $105.000, jika sisa aktiva tidak merealisasi sesuatu ……………………...

Kepentingan bebas – jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu ……

Pembayaran untuk menutup pinjaman ………..Pembayaran untuk menutup modal …………...

$56.250

(52.500)

$36.750

(31.500)

$24.500

(21.000)

$ 3.750 $5.250 $3.500

$3.750

$5.250 $3.500

Dalam menetapkan jumlah yang harus dibayarkan kepada masing-masing sekutu, hal-hal

yang harus dipertimbangkan ialah kemungkinan (1) bahwa kerugian akan timbul dari sisa aktiva

yang tidak terjual dan (2) bahwa kegagalan akan timbul bagi perusahaan untuk memperoleh

kembali sesuatu dari para sekutu yang mungkin kekurangan modal dalam keadaan ini. kerugian

seperti ini dipertimbangkan hanya untuk tujuan penetapan pembagian uang kas yang layak ;

perkiraan modal sekutu dalam buku besar akan dipengaruhi hanya oleh laba dan rugi yang terjadi

pada penjualanaktiva persekutuan firma.

2.2.2 Program Pembagian Uang Kas

Dalam beberapa hal mungkin dikehendaki untuk menyusun lebih duluprogram, untuk pembagian uang kas yang dapat tersedia selama proses likuidasi berlangsung. Apabila uang kas diperoleh dari penjualan aktiva, maka uang kas ini akan dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan program ini.

25

Page 31: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Untuk menggambarkan sifat dari pendekatan alternatif ini, asumsikan bahwa perkiraan modal F dan G tepat menjelang persekutuan firma likuidasi adalah sebagai berikut :

Modal F$ 30.000 ModalG

$ 25.000

Asumsikan bahwa F dan G berbagi laba dalam ratio yang sama. Karena F tidak harus menutup daam jumlah yang lebih besar untuk setiao kerugian realisasi aktiva daripada jumlah kerugian realisasi yang harus ditutup oleh G , maka jelas, bahwa uang kas pertama yang tersedia untuk dibagikan kepada para sekutu harus dibayar kepada F. F dapat dibayar dengan total $5.000 sebelum saldo modalnya dikurangi sampai jumlahnya sama dengan saldo G. karena perkiraan modal ditetapkan dalam ratio laba rugi, maka pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam ratio ini dalam hal ini dengan ratio yang sama.

Akan tetapi asumsikan bahwa F dan G berbagi laba masing-masing 75% dan 25% dalam hal ini, G harus menerima lebih dulu pembagian uang kas. Kerugian yang dapat di bebankan kepada G yang mengurangi modalnya sampai sama dengan 1/3 dari saldo perkiraan modal F, sebelum F memperoleh bagian dalam pembagian uang kas. G , kemudian, harus menerima $5.000 uang kas pertama yang tersedia. Dengan modal dalam ratio laba dan rugi, maka pembagian uang kas selanjutnya layak dilakukan pada F dan G masing-masing dalam ratio laba-rugi 75% dan 25%.

Kenyataanya bahwa klaim G mengandung prioritas terhadap uang kas sebesar $15.000 yang dapat kita tetapkan dalam contoh di muka. Akan tetapi, sering terjadi bahwa saldo modal dan ratiolaba-rugi tidak dapat segera kita analisis. Untuk ini kita perlu membuat perhitungan tersendiri untuk menentukan program prioritas. Perhitungan yang ditetapkan dalam kaitannya deengan contoh di atas, di perlihatkan sebagai berikut :

Prosedur Penjelasan

26

Page 32: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Menghitung Kemampuan Sekutu Menutup Kerugian: Kerugian Yang Rasio laba Akan Ditutup Modal Dan Rugi Dengan Kepenting- an SekutuF $30.000 : 0,75 = $40.000G $25.000 : 0,25 = $100.000

Kepentingan masing masing sekutu di bagi dengan bagiannya dlam laba dan rugi yntuk memperoleh kerugian maksimum, yang dapat ia tutup. Kalkulasi ini menunjukkan, bahwa kerugian sebesar $40.000 akan mengkonsumsi semua modal F, tetapi kalkulasi ini akan menetapkan kerugian sebesar $100.000 untuk mengkosumsi modal G.

Menghitung Prioritas menurut kelebihan kepasitas Menutup Kerugian :

Kelebihan Kapa- Sitas G Bagian G Klaim Menutup ke- Dalam Laba- Prioritas rugian Rugi G

$60.000 X 0,25 = $15.000

Kapasitas G dalam menutup kerugian lebih besar daripada kapasitas F dengan sebesar $60.000. pembayaran keada G dapat dilakukan pada saat kapasitasnya untuk menutup kerugian tidak lebih besar daripada kapasitas F. Untuk memperoleh kapasitas menutup kerugian dari kepentingan seorang sekutu , kepentingan ini dibagi dengan bagianya dalam laba rugi, untuk memperoleh jumlah modal yang dinyatakan oleh kelebihan kapasitas menutup kerugian , kelebihan ini dikalikan dengan bagian sekutu bersangkutan dalam laba-rugi. Kelebihan kapasitas G dalam menutup kerugian,sebesar $60.000, dikalikan dengan bagiannya dalam laba rugi, 0,25 sama dengan kepentingan yang dinyatakan dengan kelebihan ini.

Setelah Prioritas Ditetapkan, Kemudian Pembagian Uang Kas Dapat Dilakukan Dalam Rasio Laba Rugi

Setelah uang kas sebesar $15.000 dibayarkan kepada G, maka kepentingan para sekutu berada dalam rasio laba-rugi. Pembagian uang kas berikutnya dapat dilakukan dalam rasio ini.

Contoh Pengembangan Program Prioritas Pembayaran

27

Page 33: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Perkembangan dan penggunaan program prioritas pembayaran, yang menyangkut dua

orang sekutu atau lebih. Contoh ini didasarkan pada data-data yang diberikan dalam contoh “firma

X, Y & Z” di muka.

Dengan membagi kepentingan masing-masing sebesar $77.500,$60.000, dan $50.000

dengan rasio 0,50, 0,30, dan 0,20, kita peroleh saldo penutup kerugian bagi X,Y, dan Z masing-

masing sebesar $155.000,$200.000, dan $250.000. Hal ini menunjukkan, bahwa Z harus mendapat

urutan pertama dalam pembagian uang kas. Kepentingan Z dapat dikurangi dengan pembayaran

sampai saat dimana kapasitasnya untuk menutup kerugian tidak lebih besar daripada kapasitas Y.

Pada saat ini, uang kas harus dibagikan kepada Z dan Y. Kepentingan Y dan Z dapat dikurangi

dengan pembayaran bersama sampai saar di mana kapasitas dua sekutu ini, dalam menutup

kerugian, tidak lebih besar daripada kapasitas X. Pada saat ini, kepentingan X, Y,dan Z akan

berada dalam rasio laba dan rugi, dan pembagian uag kas berikutnya layak dilakukan dalam rasio

ini. Pengembangan program prioritas pembayaran Nampak seperti dibawah ini.

Firma X, Y & Z

Program Prioritas Uang Kas Dalam Likuidasi Persekutuan Firma

1 Juli 1987

  X Y Z

Pembayaran kepada

X Y Z

Saldo modal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $65.000 $50.000 $50.000      

Saldo pinjaman . . . . . . . . . . . . . . . . . 12.500 10.000        

$77.500 $60,000 $50.000      

Rasio laba dan rugi . . . . . . . . . . . . . . 50% 30% 20%      

saldo penutup kerugian (kepentingan            

dibagi dengan presentase laba-rugi            sekutu . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. $155.000 $200.000 $250.000      

Pembagian I :            

uang kas kepada Z untuk mengurangi            

saldo penutup kerugiannya sampai            

jumlah yang dilaporkan oleh Y ; pengura-            

ngan sebesar $50000 membutuhkan            pembayaran sebesar 0,20 X $50000…     (50.000)     $10.000

$155.000 $200.000 $200.000      

Pembagian II:            

uang kas kepada Y dan Z untuk mengura-            

ngi saldo penutup kerugian mereka sam-            

pai jumlah yang dilaporkan untuk X:            

pengurangan sejumlah $45000 membut-            

28

Page 34: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

uhkan pembayaran sebagai berikut :            

Kepada Y :            

0,30 x $ 45000, atau $13500            

Kepada Z :            

0,20 x $45000, atau $9000   (45.000) (45.000)   $13.500 9.000

$155.000 $155.000 $155.000   $13.500 $19.000

Pembagian III :             Pembagian uang kas berikutnya dapat            

dilaksanakan dalam rasio laba-rugi            

Dalam pengembangan program prioritas pembayaran untuk firma X , Y dan Z pada awal likuiditas , kerugian maksimum yang dapat ditutup oleh masing-masing kepentingan sekutu kita hitung lebih dahulu. Saldo pinjaman disatukan dengan saldo modal untuk menetapkan kepentingan para sekutu dan kepntingan ini dibagi kepada masing-masing sekutu menurut rasio laba rugi yang dinyatakan dalam persentase. Kemudian uang kas dibagikan dengan cara, yang memungkinkan kepentingan para sekutu lebih mendekati saat di mana mereka dapat menutup kerugian persekutuan.

Informasi yang diberikan dalam program prioritas pembayaran di atas ini di iktisharkan sebagai berikut :

(1) Uang kas pertama $10.000 yang tersedia bagi para sekutu yang harus dibayarkan lebih dulu kepada Z.

(2) Uang kas berikutnya sebesar $22.500 harus dibayarkan kepada Y dan Z dalam rasio 30 : 20.

(3) Jumlah yang melebihi $32.500 harus dibayarkan kepada X,Y, dan Z dalam rasio laba-rugi 50 : 30 : 20.

Pembagian Cicilan Berdasarkan Program Prioritas Pembayaran

Untuk memperoleh kejelasan mengenai penggunaan program prioritas pembayaran,

asumsikan bahwa uang kas yang tersedia untuk dibagikan kepada X,Y, dan Z tiap bulan sama

seperti disebutkn dalam contoh kita di muka. Dengan demikian , uang kas yang tersedia bagi para

sekutu adalah sebagai berikut :

Juli ………………………………………… $7.500

Agustus …………………………………… $20.000

September ………………………………... $12.500

Oktober …………………………………… $50.000

Pembagian uang kas dengan cara cicilan dihitung sebagai berikut :

29

Page 35: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Cicilan Bulan Juli-$7.500

Cicilan Bulan Agustus-$20.000

 Dapat Dibayar Kepada

X Y ZPembagian I - saldo yang dapat dibayarkan       kepada Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $2500      Jumlah yang dapat dibayrkan kepada       Z dalam bulan Agustus . . . . . . . . . . .2500     $2.500 Pembagian II - dapat dibayarkan kepada       Y dan Z , rasio 30 : 20 . . . . . . . . . . $22500      jumah yang dapat dibayarkan kepada       Y dan Z dalam bulan Agustus . . . . . 17500   $10.500 7000pembagian III -saldo . . . . . . . . . . . . . . . $5000 - $10.500 $9.500

Cicilan Bulan September - $12.500

 Dapat Dibayar KepadaX Y Z

Pembagian II -saldo yang dapat dibayarkan       kepada Y dan Z, rasio 30 : 20 $50000      Jumlah yang dapat dibayarkan kepada       Y dan Z dalam bulan Sempember . . 5000   $3.000 $2.000 pembagian III - dapat dibayarkan kepada       X, Y,dan Z rasio 50 : 30 : 20. . . . . $75000 $3.750 2.250 1.500  $3.750 $5.250 $3.500

Cicilan Bulan Oktober - $50.000

30

 Dapat Dibayar Kepada

X Y ZPembagian I : dapat dibayarkan kepada       Z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $ 10000      Jumlah yang dapat dibayarkan kepada      

Z dalam bulan Juli . . . . . . .. . . . . . 7500     $7.500

Saldo Pembagian I. . . . . . . .. . . . . . . $ 2500 - - $7.500

Page 36: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

 Dapat Dibayar KepadaX Y Z

pembagian III - dapat dibayarkan kepada

X, Y, dan Z , rasio 50 : 30 : 20$25.00

0 $15.00

0 $10.00

0

Pembagian uang kas kepada X, Y dan Z yang dikempangkan dari program prioritas pembayaran, adalah sama dengan pembagian uang kas yang dihitung dengan mempertimbangkan kerugian yang mungkin atas aktiva yang tak terjual dan pembagian uang kas yang dilakkan menurut modal bebas para sekutu (lihat halaman 95-96). Sebagaimana halnya dengan contoh di muka, uang kas yang dibayarkan kepada masing-masing sekutu digunakan lebih dulu untuk membayar atau menutup setiap saldo pinjaman yang mungkin dipunyai oleh salah seorang sekutu. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat proses likuidasi “ firma X, Y dan Z dan laporan likuidasi yang mengikhtisarkan kegoatan untuk periode empat bulan, kemudia, akan sama seperti dalam contoh dimuka.

Selama proses likuidasi mungkin sulit atau lebih tepat tak mungkin untuk menetapkan keuntungan atau kerugian penjualan masing-masing aktiva. Dalam hal ini, penetapkan keuntungan atau kerugian dapat ditangguhkan sampai semua aktiva terjual ; pada waktu itu, selisih anatar nilai buku aktiva dan jumlah yang direalisasi dari penjualannya akan ditetapkan sebagai keuntungan atau kerugian likuidasi dan akan dilaporkan dalam perkiraan modal. Kerugian atau keuntungan baik yang ditetapkan sekarang maupun ditetapkan sekarang maupun ditetapkan saat likuidasi tidak akan mempengaruhi pembagian uang kas, karena kerugian dan keuntungan dipindahkan ke perkiraan modal dalam rasio laba-rugi dan tujuan dari prosedur pembagian uang kas ialah untuk menetapkan kepentingan para sekutu dalam rasio laba dan rugi sedini mungkin.

Penyusunan program prioritas pembayaran dan penentuan pembagian uang kas, yang sesuai dengan program seperti ini, relative kompleks , jika menyangkut banyak sekutu dan laba-rugi tidak dibagikan dengan cara sederhana. Dalam hal ini, lebih mudah untuk menentukan pembagian uang kas menurut metode yang pertama, yang menyangkut penetapan kerugian yang mungkin atas sisa aktiva pada setiap pembagian uang kas.

BAB III PENUTUP

31

Page 37: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

III.1 KESIMPULAN

3.1.1 Likuidasi adalah pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus pemberesan dengan

cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian

sisa harta atau utang diantara para pemilik. Prosedur Likuidasi : 1. Rekening – rekening

pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. 2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang kas,

apabila ada perbedaan antara nilai buku dan nilai realisasi yang menunjukkan laba atau rugi yang

diperuntukkan atau dibebankan ke pada para sekutu dalam resio laba-rugi.3. apabila seorang

anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih

dahulu.4. Apabila uang kas sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan

terlebih dahulu kepada para kreditur luar. Kemudian dapat digunakan dalam penyelesaian

pinjaman dan saldo modal sekutu.

3.1.2 Pembayaran sekutu setelah realisasi selesai diasumsikan, bahwa aktiva persekutuan firma

direalisasi dengan jumlah-jumlah kas yang berbeda. Asumsi ini adalah sebagai berikut :

1.Kerugian Realisasi Aktiva yang Dibebankan Sepenuhnya Pada Saldo Modal Sekutu; 2. Kerugian

Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Pemindahan Perkiraan Pinjaman Sekutu Ke Perkiraan

Modalnya; 3. Kerugian Realisasi Aktiva yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Seorang

Sekutu Saja; 4. Kerugian Realisasi Aktiva Yang Menimbulkan Kekurangan Modal Bagi Lebih

Dari Seorang Sekutu; 5. Realisasi Aktiva dengan Hasil Uang Kas yang Tidak Cukup untuk

Membayar Para Kreditor: a) apabila semua sekutu solven secara pribadi, b) Apabila sekutu tertentu

solven secara pribadi dan sekutu lainnya tidak.

3.1.3 Prosedur penetapan pembagian cicilan terdapat dua ratio: 1. Rasio Laba-Rugi yang Dicapai

pada Cicilan Pertama; 2. Ratio Laba-Rugi yang Dicapai Kemudian Setelah Cicilan Pertama.

3.1.4 Program pembagian uang kas terdapat dua metode: 1. Pengembangan program prioritas

pembayaran; 2. Pembagian cicilan berdasarkan program prioritas pembayaran.

DAFTAR PUSTAKA

32

Page 38: Kelompok 2 Persekutuan-likuidasi

Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi

Kelima, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1996.

33