Post on 23-Jan-2016
description
OBAT-OBAT GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN
Khusnul Diana, S.Far., M.Sc., Apt.
A. OBAT-OBAT ASMA, BRONCHITIS DAN EMFISEMA PARU
• CARA = Chronic Respiratory Affection = semuapenyakit saluran pernafasan yang berciripenyumbatan bronchi
Pengembanganmukosa/sekresi sputum
(dahak) berlebih
Kontraksi otot polossaluran nafas (bronchi)
berlebih
Penyebab
ASMA (ASTHMA BRONCHIALE)• Adalah suatu penyakit alergi kronis, ciri :
– serangan sesak napas akut secara berkala yang– disertai batuk– hipersekresi dahak– Serangan hebat = cyanosis
Serangan dapat diatasi dengan obat inhalasi /oral, tetapi dalam keadaan gawat perlu suntikan
Adrenalin, Teofilin dan atau hormonkortikosteroid.
• Bronkhitis kronis : – Ciri : batuk menahun, banyak sputum (dahak),
tanpa sesak/sesak ringan.– Penyebab : infeksi virus pada saluran nafas
(Haemophilus influenza atau Streptococcus pneumoniae)
– Pengobatan : antibiotik minimal 10 hari, pilihan : Amoxicillin, Eritrosin, Cefadrin, Cefaklor
• Emfisema paru (pengembangan) : – Ciri : sesak napas terus menerus yang
menghebat pada waktu mengeluarkantenaga, perasaan letih dan tidak bergairah.
– Penyebabnya : bronkhitis kronis denganbatuk menahun, serta asma.
2. Tindakan Umum
• Menjaga kebersihan (sanitasi)• Hindari perubahan suhu, dingin, asap dan
kabut• Berhenti merokok (rokok = bronkokonstriksi)• Fisioterapi• Mencegah infeksi primer, dengan vaksinasi
influenza• Pemberian antibiotik
3. Pengobatan
Pengobatan asma dan bronkhitis, dibagi menajdi 3 kategori :1. Terapi serangan akut Salbutamol & Terbutalin (inhalasi) Aminophilin (suppositoria) Efedrin & isoprenalin (tablet) Aminophilin / salbutamol, hidrokortison / prednison ( i.v)
2. Status asmathicus salbutamol / aminophilin dan hidrokortison dosis tinggi
(200-400 mg/jam, max 4 gram/hr)3. Terapi pencegahan Brokhodilator : salbutamol, Ipratropium/teofilin, bila
karena alergi perlu ditambah ketotofen
4. Penggolongan Obat-obat Asma
a. Antialergika– Mk : menstabilkan mastcell, hingga tidak pecah dan
melepaskan histamin.– In : mencegah serangan asma dan rhinitis alergi (hay
fever)– Ex : kromoglikat, β adrenergika, antihistamin
(ketotifen, oksatomida)b. Bronkhodilator
– Mk : merangsang sistem adrenergik, sehinggamemberikan efek bronkodilatasi
– Terbagi :
• Adrenergika– Mk : bekerja selektif terhadap reseptor β2 (khususnyaβ2 simpatomimetika = efeknya bronkodilator)
– Ex : salbutamol, fenoterol, terbutalin, rimiterol(selektif), efedrin, isoprenalin, adrenalin (non selektif)
• Antikolinergika– Mk : memblokir reseptor saraf kolinergik pada otot
polos bronkhi, terjadi efek bronkodilatasi.– Ex : Oksifenonium, Tiazinamium, Ipratropium
• Derivat xantin– Mk : penghambatan enzim fosfodiesterase– Ex : Teofilin, eminofilin, kolinteofinilat
c. Antihistaminika Mk : memblokir reseptor histamin sehingga mencegah
bronkokonstriksi. Memiliki daya antikolenergik dan sedatifjuga
Ex : ketotifen, oksatomida, tiazinamiumd. Kortikosteroida Mk : mempertinggi kepekaan reseptor β2 , melawan efek
mediator seperti gatal dan radang. Penggunaan : serangan asma akibat infeksi virus & bakteri. ES : jangka penjang, osteoporosis, borok lambung,
hipertensi, diabetes Ex : hidrokortison, prednison, deksametason, betametason
e. Ekspektoransia Mk : mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan Ex : KI, NH4Cl, Bromheksin, Asetilsistein
OBAT-OBAT BATUK
• Batuk : suatu reflek fisiologi yang berlangsungbaik dalam keadaan sehat maupun sakit. Reflek tersebut terjadi karena ada rangsanganpada selaput lendir pernafasan.
• Reflek berfungsi mengeluarkan danmembersihkan daluran pernafasan dari zat-zatperangsang
• Batuk = mekanisme perlindungan tubuh
Sebab-sebab batuk :
• Radang (infeksi saluran pernafasan, alergi)• Sebab mekanis (debu)• Perubahan suhu mendadak• Rangsangan kimia (gas, bau-bauan)• Infeksi virus (virus influenza, bakteri)• Gejala tifus, radang paru-paru, tumor saluran
pernafasan, dekompensasi jantung, asma• kebiasaan
Pengobatan• Obati penyebabnya dulu• Pengobatan simptomatik---untuk bedakan
batuk produktif / non produktif• Batuk produktif : mekanisme perlindungan
tubuh dengan fungsi mengeluarkan zat asing(kuman, debu) dahak dari tenggorokan
• Gunakan ekspektoransia : mencairkan dahakyg kental dan mempermudah pengeluarandari daluran nafas.
• Batuk non produktif : batuk yang tidakberguna, sehingga harus ditekan.
• Gunakan penekan batuk (Antitusif) yang bekerja sentral ataupun perifer.
• Untuk batuk alergi : gunakan kombinasiekspektoransia, ex : CTM, prometazin, difenhidramin
Penggolongan Obat Batuk
a. Zat-zat kerja sentral– Mk : menekan rangsangan batuk di pusat batuk
(sum-sum lanjutan/medula) dan mungkin juga diotak dengan efek menenangkan.
– Terbagi :• Zat adiktif : Pulvis opii, pulvis doveri, codein.• Zat non adiktif : noskapin, DMP, prometazin,
difenhidramin
b. Zat-zat kerja perifer– MK : bekerja di luar SSP– Terbagi :
• Emolliensia– Mk : memperlunak rangsangan batuk, memperlicin
tenggorokan, sehingga tidak kering dan melunakkanselaput lendir yang teriritasi.
– Ex : sirup thymi, akar manis, zat lendir (infus carrageen)• Ekspektoransia
– Mk : memperbanyak produksi dahak, mengurangikekentalannya sehingga mempermudah pengeluarannya
– Ex : kalium iodida, amonium klorida, kreosot, guaiakolat, ipeka dan minyak-minyak atsiri.
• Mukolitika– Mk : mengurangi viskositas dahak (mengencerkan dahak)
dan mengeluarkannya.– Ex : asetilkarbosistein, Bromheksin, Ambroksol.
• Zat-zat pereda– Mk : menghambat reseptor sensibel di saluran napas.– Ex : oksolamin, Tipedipin.