perlintasan sebidang

Post on 03-Jan-2016

206 views 14 download

description

penelitian perlintasan sebidang

Transcript of perlintasan sebidang

LATAR BELAKANG

Rambu dan larangan yang terpasang belum mencerminkan kebutuhan yang sebenarnya dari pengguna jalan, karena pemasangan rambu/larangan dan marka jalan yang terpasang hanya berdasarkan peraturan sepihak dan tidak melibatkan keperluan pengguna jalan

MAKSUD DAN TUJUAN

• Maksud Penelitian ini untuk mengetahui apakah rambu atau marka yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan pengguna jalan

• Tujuan penelitian ini untuk meminimalisir kelalaian pengguna jalan pada saat melintas jalur kereta api sehingga dapat terhindar dari kecelakaan yang tidak dikehendaki bersama

RESMI LIAR1 Daop I Jak & Jabotabek 181 622 142 945 2 Daop II Bd 96 714 2 812 3 Daop III Cn 60 426 6 492 4 Daop IV Sm 80 1.105 2 1.187 5 Daop V Pwt 66 417 4 487 6 Daop VI Yk 100 763 88 951 7 Daop VII Mn 84 537 - 621 8 Daop VIII Sb 155 829 3 987 9 Daop IX J r 121 941 1 1.063

JAWA 943 6.354 248 7.545 10 DIVREG I SUMUT 55 132 35 222 11 DIVREG II SUMBAR 47 200 - 247 12 DIVREG III SUMSEL 100 240 31 371

SUMATERA 202 572 66 840 JAWA + SUMATERA 1.145 6.926 314 8.385

NO. LOKASIKONDISI

JUMLAHDIJAGA

TIDAK DIJAGA

JUMLAH PERLINTASAN SEBIDANG

Perbaharui saat PKL

JUMLAH PINTU PERLINTASAN SISTEM PENGOPERASIAN

J U

M L A H

RESMI

8.071

D

I

J

A

G

A

1.145

OTO MATIS

Pintu perlintasan dan tanda alarm perlintasan dikendalikan secara otomatis oleh peralatan yang mendeteksi KA seperti sirkit sepur,penghitung gandar .

Jenis ini telah dipasang di wilayah Jabotabek.

Penjaga pintu tidak diperlukan lagi untuk pengoperasian pintu perlintasan

SEMI OTO MATIS

Pintu perlintasan dijaga secara manual, tanda alarm perlintasan secara otomatis.

Pintu perlintasan ditutup setelah menerima informasi KA mendekat, dengan cara menekan tombol pengendali pintu perlintasan.

MANUAL Setelah menerima informasi KA diberangkatkan dari stasiun terdekat, dalam kurun waktu tertentu sesuai gapeka pintu perlintasan ditutup secara manual oleh penjaga pintu perlintasan.

TIDAK DIJAGA

(6.926)

Penjaga pintu tidak ditetapkan.

Pintu perlintasan secara formal juga tidak dilengkapi.

Tiap penyeberang jalan rel bertanggung jawab sendiri sesuai dengan rambu yang ditetapkan (Tanda stop dan Tanda ada jalur KA/andreas cross).

LIAR (?)Dipasang penduduk tanpa sepengatahuan/persetujuan instansi yang berwenang.

Penambahan/keberadaan Pintu perlintasan tidak terkontrol lagi.

JENIS PERLINTASAN DAN SISTEM PENGOPERASIANNYA

??

2. PERLINTASAN

Jumlah Perlintasan di Daop I

Resmi

Tidak Resmi/Liar

Dijaga

Tidak dijaga

PERLINTASAN TIDAK SEBIDANG

PERLINTASAN SEBIDANG

TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN UMUM1. DAERAH OPERASI I JAKARTA

DAOP 1 J A K A R T A

Resmi 111 LX

Tidak Resmi/Liar

Belum diketahui

Dijaga24 LX

Tidak dijaga87 LX

Jumlah PERLINTASAN SEBIDANGdi lintas Jatinegara - Cikampek

Tidak dijaga87 LX

Berdasarkan pengamatan pada 87 LX

2 LX dianggap layak untuk dilakukan penelitian lanjut dengan pertimbangan :

1. Saat KA melintas pada jam sibuk terjadi kepadatan yang cukup tinggi

2. V/C ratio cukup tinggi

3. Karakteristik pengguna jalan

4. Bentuk Perlintasan sebidang

BULAK KAPAL

KOMPAS

SURVEI WAWANCARA

150 m

150 m

<150 m

150 m

<150 m

<150 m

<150 m

<150 m

<150 m

150 m

L

<150 m

<150 m

2,5 m

100 m

150 m

300 m

450 m

3

3

3

2

1

450 m450 m

2,5 m2,5 m

150 m150 m2,5 m ( pada batas rumaja)2,5 m ( pada batas rumaja)

1. Mudah dipasang

2. Dapat diaplikasikan untuk semua perlitasan

3. Menganut azas kesalahan (fail safe)

4. Dapat di integrasikan dengan system persinyalan yg ada 5. Memiliki system pendeteksi kereta api (train detection unit

6. Menggunakan warning controller (PLC/microprosessor) sebagai informasi yang diberikan oleh train detector unit

7. Media transmisi dari train detection unit ke warning controller dapat menggunakan saluran kabel udara atau kabel tanah

8. Power supply untuk system peringatan otomatis berasal dari solar power system

9. Banyak menggunakan material lokal serta SDM lokal sehingga memungkinkan perawatan, perbaikan, dan pengembangan secara mandiri di dalam negeri.

1.Train detection unit (untuk menditeksi adanya bangkal planting

yang akan melintas)2.Warning controller (pengolah data dari train detection unit untuk

diaplikasikan pada peralatan peringatan)

3.Peralatan peringatan (peralatan yang berfungsi sebagai pemberi

peringatan kepada pengguna jalan)

4.Media transmisi (peralatan untuk meneruskan/mengirim perintah

dari seluruh komponen sistem peringatan)

5.Solar power sistem (sumber tenaga utama)

KA

approach

Median

exit

back

ASPEK RAMBU PERINGATAN

KA

KONDISI RAMBU PERINGATAN KETIKA ADA KERETA API

KONDISI RAMBU PERINGATAN PADA SAAT NORMAL TIDAK ADA KERETA

rambu peringatan pertama yang berada di depan perlintasan menunjukkan aspek merah, dan rambu peringatan kedua yang berada pada posisi terjauh dari perlintasan tetap memberikan aspek kuning flash

aspek kuning flash pada rambu pertama yang berada tepat didepan perlintasan serta rambu kedua yang berada paling jauh yang berfungsi peringatan awal bagi pengguna jalan raya

PEMASANGAN

Jarak pemasangan rambu peringatan otomatis tersebut berada pada rambu jarak terjauh yang telah ada yaitu 450 meter sebelum perlintasan untuk rambu dengan aspek cahaya kuning flash dan 2,5 meter sebelum perlintasan atau pada rambu stop terdekat dengan perlintasan untuk rambu dengan indikator cahaya merah dan kuning flash serta untuk indikator suara.

Fail safe

U

Pada kondisi salah yaitu ketika tidak ada kereta namun aspek warna pada rambu peringatan tetap menunjukkan warna kuning

WILAYAH PERLINTASAN KA

Pembagian wilayah Track SectionApproach TrackMedian TrackExit Track

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

KA mendekati wilayah Perlintasan KA dari barat ke timur Lampu dan Sirine Peringatan masih mati

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

KA memasuki wilayah Perlintasan KA (jarak 1 s/d 2 km) Track Circuit 10T terduduki & Contact Select belum terinjak

Lampu dan Sirine Peringatan masih mati

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

KA memasuki wilayah Perlintasan KA (jarak 1 s/d 2 km) Track Circuit 10T terduduki & Contact Select terinjak

Sirine Peringatan menyala ( 15 detik)

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

KA memasuki wilayah Perlintasan KA Sirine Peringatan tetap menyala

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

Pintu Perlintasan KA tertutup Lampu dan Sirine Peringatan menyala

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

KA berada di Median Track Lampu dan Sirine Peringatan tetap menyala

10T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

• KA meninggalkan Median Track – Lampu padam– Sirine Peringatan akan padam jika kereta telah melewati track circuit

12T

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

KA meninggalkan Median Track Lampu dan Sirine Peringatan padam

KA

10T 11T 12T

LX11A

LX11B

SH10

SH12

CS10 CS12

LX Cubicle

West East

DESAIN RAMBU PERINGATAN

Desain rambu peringatan awal Desain rambu peringatan utama

1.sebagai peringatan maka harus dapat dengan mudah ditangkap pengguna jalan, menarik perhatian serta cepat menerima respon dari yang melihatnya.

2.Berdasarkan prinsip tersebut maka rambu peringatan pada perlintasan sebidang resmi tidak dijaga harus memenuhi criteria dengan tingkat pancaran cahaya dari lampu LED yaitu sebesar 220 cd (+30% -15%) Dan suara yang dihasilkan oleh sumber suara haruslah sebesar 83 dB(A) .

KESIMPULAN

• Jenis rambu peringatan yang sesuai sebagai rambu peringatan pada perlintasan sebidang adalah rambu dengan aspek cahaya dan suara

• Belum ada Amandemen yang mengatur tentang kelengkapan keselamatan pada perlintasan sebidang khususnya yang menggunakan rambu peringatan berupa cahaya dan suara.

SARAN

• Menambah kelengkapan keselamatan pada perlintasan sebidang dengan memasang rambu peringatan otomatis yang menggunakan aspek cahaya dengan daya pancar sebesar 220 cd (+30% - 15%) dan sumber suara dengan intensitas suara sebesar 83 dB

• Merancang amandemen yang mengatur tentang kelengkapan keselamatan pada perlintasan sebidang.

Terima kasih