Post on 23-Oct-2021
PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
Kristien Kurniawati Basuki
NIM : 031314012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia,
Sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan”
(AMSAL 13 : 4)
“Apa yang terlalu sukar bagimu jangan kau cari, dan
Apa yang melampaui kemampuanmu jangan kau selidiki”
(SIRAKH 3 : 21)
“Kuatkanlah tangan yang lemah lesu
Dan teguhkanlah lutut yang goyah”
(YESEYA 35 : 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk :
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa mendampingi, melindungi dan
selalu memberikan segala hal yang terbaik dalam setiap langkah
hidupku
Bunda Maria yang sungguh baik hati
Kedua orang tuaku yang tercinta,
(Bpk.Laurensius Slamet Basuki dan Ibu Maria Magdalena Triyogani)
Mbak Ika dan Nanda
Nenekku tercinta ( † Kristina Rudailah)
Przedswit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 Oleh : Kristien Kurniawati Basuki
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis : (1) Lenin dan perannya dalam Revolusi Rusia tahun 1917, (2) latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, (3) dampak Revolusi Rusia tahun 1917 bagi kekaisaran Rusia dan Eropa.
Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode sejarah. Data yang digunakan berasal dari studi pustaka berupa buku-buku sejarah yang mendukung penulisan skripsi ini. Sumber-sumber yang telah diperoleh dianalisis, sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan. Sedangkan metode penulisan yang digunakan adalah Deskriptif Analitis, yaitu suatu metode penulisan sejarah yang membutuhkan landasan teori atau kerangka konseptual.
Hasil penelitian ini adalah : (1) peranan Lenin adalah mewujudkan dan mendirikan negara komunis pertama di Rusia dan menjadi pemimpin Partai Bolshevik yang sangat berperan dalam Revolusi 1917; (2) latar belakang terjadinya Revolusi tahun 1917 adalah kekuasaan Tsar yang mutlak dan keterlibatan Rusia dalam perang. Akibatnya, rakyat Rusia semakin menderita karena adanya bias kelas yang sangat mencolok antara Tsar dan para bangsawan, dengan para petani kecil dan buruh. Selain itu, juga karena perekonomian semakin terpuruk. Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 diawali pada bulan Februari, di mana kekuasaan Tsar Rusia berhasil ditumbangkan. Revolusi diteruskan pada bulan Oktober, di mana kekuasaan Bolshevik berhasil menumbangkan Pemerintahan Sementara di bawah Karensky; (3) dampak Revolusi Rusia tahun 1917 adalah jatuhnya otokrasi Tsar dan Pemerintahan Sementara di Rusia. Kekuasaan kemudian digantikan oleh pemerintahan Bolshevik, di mana terjadi adanya perubahan sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya di Rusia. Sedangkan dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Eropa adalah lahirnya solidaritas internasional kaum buruh dan lahirnya ideology komunis di Eropa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
LENIN’S ROLE IN RUSSIAN REVOLUTION IN 1917
By: Kristien Kurniawati Basuki
The purpose of this paper is to give a description and analysis of: (!) Lenin and his role in Russian Revolution in 1917, (2) the background and the process of Russian Revolution in 1917, (3) the impact of the Russian revolution in 1917 on the Russian Empire and Europe.
The method applied in this writing is a historical method. Data taken from library study of history books. The available data then were analyzed, in order to answer the problems proposed. The writing method of this study was a descriptive analytical method, it is a history writing method which needs a basic theory or a conceptual framework.
The results of this research are: (1) Lenin’s role was realizing and establishing of the first Communist Country in the world and becoming a leader of the Bolshevik Party Leader who had a very significant role in Russian Revoluion in 1917; (2) the background of the revolution in 1917 was the Tsar’s absolute authorithy and Russian involvement in war. As a result , the Russian people suffered more and more because of deep class between Tsar and the aristocracy poor people farmers and labours. Besides, the economy became worse and worse. The Russian Revolution in 1917 began in February, when the Russian Tsar’s authority was successfully overthrown. Then the revolution went and started in October, when the Bolshevik power overthrew the temporary government under Karensky; (3) the impact of the Russian Revolution in 1917 was the falling down of both Tsar’s autocracy and the temporary government in Russia. The power was then replaced by a Bolshevik governance where there were changes in political, social economic and cultural systems in Russia. Whereas its impact on Europe was the beginning of the international labour solidarity and communist ideology in Europe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PERANAN LENIN DALAM REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, karena ini pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan
kepada penulis selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata
Dharma.
2. Ketua Program Pendidikan Sejarah Universitas Sanat Dharma yang telah
memberikan nasehat dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.
3.Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo. J. R, S. Th, selaku pembimbing yang dengan
penuh kesabaran dan perhatian membimbing, serta memberi banyak saran,
masukan dan pemikiran.
4.Bapak Drs. A. K. Wiharyanto, M. M dan bapak drs. Y. R. Subakti, M. Pd,
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya yang
bermanfaat bagi penulis.
5.Seluruh dosen Program Pendidikan Sejarah dan pihak sekretariat Pendidikan
Sejarah yang telah memberikan dukungan dalam penulisan ini khususnya, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
dukungan serta bimbingan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di
Universitas Sanata Dharma.
6.Staf UPT Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
pelayanan kepada penulis dalam mendapatkan sumber sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7.Kedua orang tua penulis, Bapak Laurensius Slamet Basuki dan Ibu maria
Magdalena Triyogani yang telah memberikan dorongan spiritual maupun
material sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Sanata
Dharma, serta mbak Ika, mas Sigit, Nanda, Ratna dan keponakanku Bagas
Surya Saputra tercinta terima kasih untuk dukungannya.
8.Semua teman-teman dan sahabat-sahabatku Hellen, Lussy, Siska, Icha, mbak
Yay, Titin, Nova, Budi, Anton, Dina, Githa, Tata, Yudhita, Ika, mas Njoo, mas
Edi atas curhat-curhatnya dan bantuannya.
9.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa segala sesuatu tiada yang sempurna.
Demikian juga skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu segala kritik dan
saran yang membangun penulis terima dengan terbuka. Penulis berharap semoga
skripsi ini berguna bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penyusun.
Yogyakarta, 18 Januari 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................. 10
D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 11
E. Landasan Teori ......................................................................... 16
F. Hipotesis ................................................................................... 36
G. Metodelogi Penelitian .............................................................. 37
H. Sistematis Penulisan ................................................................. 44
BAB II : LENIN DAN PERANNYA DALAM REVOLUSI
RUSIA 1917 .................................................................................. 46
A. Situasi Rusia Menjelang Revolusi ........................................... 48
B. Riwayat Hidup Lenin ............................................................... 55
C. Awal Menjadi Revolusioner .................................................... 61
D. Pemikiran-pemikiran Lenin ..................................................... 69
E. Latar Belakang Lenin Terlibat Dalam Revolusi Rusia
Tahun 1917 .............................................................................. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Peranan Lenin Dalam Revolusi Rusia Tahun 1917 ................. 93
BAB III : LATAR BELAKANG DAN PROSES TERJADINYA
REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 ............................................. 106
A. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Rusia Tahun 1917 ......... 108
1. Faktor Politik ...................................................................... 108
2. Faktor Sosial ...................................................................... 118
3. Faktor Ekonomi .................................................................. 129
B. Proses Terjadinya Revolusi Rusia Tahun 1917 ....................... 133
1. Revolusi Februari 1917 ...................................................... 137
2. Revolusi Oktober 1917 ...................................................... 143
3. Terbentuknya USSR .......................................................... 153
BAB IV : DAMPAK REVOLUSI RUSIA TAHUN 1917 .......................... 160
A. Dampak Revolusi Rusia Tahun 1917 Terhadap
Kekaisaran Rusia ...................................................................... 161
1. Sistem Politik ..................................................................... 161
2. Sistem Sosial ...................................................................... 168
3. Sistem Ekonomi ................................................................. 171
4. Sistem Budaya .................................................................... 176
B. Dampak Revolusi Rusia Tahun 1917 Terhadap Eropa ............ 182
1. Sistem Sosial ...................................................................... 183
2. Sistem Politik...................................................................... 186
BAB V : KESIMPULAN ............................................................................. 189
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 191
LAMPIRAN .................................................................................................... 198
SUPLEMEN ................................................................................................... 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Vladimir Illyich Lenin .............................................................. 198
Lampiran 2 : Skema Pemikiran Lenin ........................................................... 199
Lampiran 3 : Partai-partai Politik Menjelang Revolusi ................................. 200
Lampiran 4 : Manifesto Perang Rusia terhadap Jepang yang Dikeluarkan
Oleh Tsar Nikholas II ............................................................... 201
Lampiran 5 : Lapisan Masyarakat Rusia Abad XVIII ................................... 202
Lampiran 6 : Peta Kekaisaran Rusia Sebelum Tahun 1914 ........................... 203
Lampiran 7 : Lambang Uni Soviet ................................................................. 204
Lampiran 8 : Peta Rusia Setelah Perang Saudara Tahun 1920 ...................... 205
Lampiran 9 : Sruktur Lembaga Pemerintahan Uni Sovet .............................. 206
Lampiran 10 : Lambang RSFSR ...................................................................... 207
Lampiran 11 : Susunan Pemerintahan Pertama Soviet-Rusia (RSFSR) .......... 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Sejarah bangsa Rusia diawali dari keberadaan masyarakat Slavia yang
terbentuk kurang lebih 2000 tahun yang lampau di kawasan sebelah selatan
Baltik. Pada mulanya masyarakat Slavia merupakan masyarakat primitif dan
belum memiliki sistem pemerintahan. Mereka umumnya masih hidup secara
mengelompok dalam hubungan keluarga dan suku. Lambat laun seiring dengan
perjalanan suku-suku Slavia ini menyebar dan menempati wilayah-wilayah luas di
Eropa Selatan, Tengah dan Eropa Timur. Hal ini mengakibatkan munculnya
kelompok-kelompok Slavia Selatan seperti Bolgar, Serbs, Khrovats, Slovens
(mendiami daerah selatan Danube), Slavia Barat yang terdiri dari suku bangsa
Polandia, Vislan, Maravia, Slovakia (bermukim antara laut Baltik dan Sungai
Danube) dan Slavia Timur yang umumnya menempati pesisir sungai Dniepr dan
daerah di sekitar Danau Ilmen. Bangsa Polandia merupakan bangsa terkuat di
antara bangsa-bangsa Slavia. Sebagian besar mereka menempati wilayah di
sekitar sungai Dniepr, di mana sebelum kehadiran mereka di wilayah tersebut,
tanah ini telah dihuni bangsa non Slavia yang dikenal dengan nama Rusy (orang-
orang Rus). Bangsa Rusy ini akhirnya di Slaviakan oleh bangsa Polandia, tanpa
harus mengubah nama asli mereka. Dari nama inilah kemudian dikenal dengan
nama Rus, Russky dan kemudian Rossia (Rusia)1.
1 A. Faruroji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,hlm.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selama berabad-abad bangsa Rusia hidup dalam sebuah sistem
pemerintahan feodal Rusia. Tahapan awal dikenal dengan periode kepangeranan
(Knyazhestva) di mana masyarakat Rus dipimpin oleh seorang pangeran (Knyaz).
Masa ini berlangsung hingga naiknya Ivan II, Ivanlah yang mengintroduksir
istilah Tsar sebagai simbol kekuasaan seluruh tanah Rus dan membawahi
kepangeranan-kepangeranan yang berada di bawah kekuasaannya. Istilah ”Tsar”
sendiri diadopsi dari kata kaisar (caesar), yang merupakan penggabungan simbol
kekuasaan kaisar (barat) dan Khan (timur). Periode terakhir adalah masa
imperium yang dipimpin oleh seorang imperator. Periode ini diawali dan
diperkenalkan pada masa pemerintahan Peter Agung, sebagai bagian dari program
westernisasi dan emansipasi bangsa Rusia agar sederajat dengan barat. Selain itu
dalam masyarakat Rusia pra Bolshevik terdapat dua dinasti yang memimpin
bangsa Rusia , yakni : Dinasti Ryurik (memimpin sekitar 7 abad) dan Dinasti
Rumanov yang memimpin sekitar tiga ratus tahun hingga runtuhnya Imperium
Rusia di awal abad XX2.
Rusia merupakan negara di Eropa yang paling akhir menghapus institusi
perbudakan. Di abad XVIII ketika perbudakan mengalami kemunduran di
berbagai tempat, ia malah berkembang pesat di Rusia. Institusi perbudakan
bertahan beberapa abad di Rusia disebabkan oleh berbagai faktor kondisi sosio
kultural, alam dan letak geografis Rusia. Perluasan wilayah seiring dengan
penaklukan menyebabkan jumlah pekerja atau petani lebih sedikit dari pada luas
tanah yang tersedia. Di samping itu, peperangan yang sering dihadapi Rusia
2 Ibid.,hlm.18-20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
membutuhkan banyak tenaga untuk dijadikan serdadu. Tak jarang serdadu-
serdadu itu dikumpulkan dari para budak atau petani bebas yang diharuskan
bertempur untuk negara. Sepeninggal Alexander II, maka pemerintahan
dilanjutkan oleh putranya, Alexander III. Alexsander III menilai kebijakan
reformasi yang dilakukan ayahnya telah memperlemah Monarki Rusia3.
Sebelum terjadinya revolusi pada tahun 1917, di Rusia juga terjadi
revolusi pada tahun 1905. Revolusi ini merupakan revolusi pertama Rusia, yang
dikenal dengan revolusi borjuis-demokrat. Revolusi diawali dengan peristiwa
tragis yang terjadi di ibu kota St. Petersburg yang dikenal dengan ” Peristiwa
Minggu Berdarah ”, di mana diperkirakan 1000 orang buruh dibunuh oleh tentara
Tsar pada saat mereka mengadakan suatu tuntutan kepada maharaja, tuntutan itu
ditanda tangani oleh 135.000 orang. Tuntutan itu dimulai dengan :
” Kami pekerja-pekerja kota St, Petersburg, bersama-sama dengan istri-istri, anak-anak dan orang-orang tua yang tak berdaya, mendekati yang Mulia, Raja kami, untuk mencari keadilan dan perlindungan. Kami hidup dalam kemelaratan, kami tertindas, kami diberati dengan pekerjaan di luar kekuatan kami. Kesabaran kami telah habis. Kami telah sampai kepada suatu keadaan yang mengerikan di mana kematian lebih kami senangi daripada terus menanggung kesakitan kami yang tak tertahankan ini.......”4
Tetapi usaha itu masih sia-sia, revolusi itu memang cukup dayanya untuk
memaksa Tsar memberikan konsessi. Konsessi itu termasuk dalam Manifes 7
Oktober 1905, Tsar mengizinkan diadakan parlemen (di Rusia disebut Duma
Kerajaan). Tetapi revolusi itu belum cukup dayanya untuk mengisi konsessi itu,
artinya memberi makna pada konsessi itu. Dalam zaman Tsarisme perwakilan
3 A. Fahrurodji, op.cit.,hlm. 97. 4 Hans Kohn, 1966, Dasar Sedjarah Rusia Moderen, Bhratara, Djakarta, hlm. 70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rakyat Rusia tidak pernah benar-benar menjalankan kekuasaan legislatif5.
Revolusi tidak hanya terjadi di dalam masyarakat yang maju perekonomiannya,
tetapi terjadi juga pada masyarakat yang mengalami kemunduran ekonomi karena
kelaparan-kelaparan, wabah-wabah, penyakit-penyakit, panen-panen yang jelek
kadang-kadang melanda di seluruh negeri serta kebanyakan disertai oleh
keributan-keributan di sana-sini. Hal ini dapat dibuktikan dalam revolusi di Rusia
pada tahun 19056.
Revolusi kedua terjadi pada tahun 1917, tepatnya pada bulan Februari dan
Oktober. Faktor pendorong terjadinya revolusi tahun 1917 meliputi faktor
internasional, nasional dan kondisi politik dalam negara Rusia pada saat itu.
Faktor internasional yang menjadi pendorong terjadinya revolusi di Rusia adalah
kekalahan Rusia dalam perang melawan Jepang dan tekanan berat dari Jerman
dalan Perang Dunia I. Dalam perang tersebut Rusia mangalami kekalahan yang
sangat memalukan, sehingga telah menurunkan mental bangsa Rusia dan semakin
mempercepat gerakan revolusioner yang telah berkembang di Rusia. Akibat dari
keterlibatan Rusia dalm Perang Dunia I adalah Rusia juga harus kehilangan
Polandia, sebagian Baltik, Ukraina dan Belorusia, sehingga memunculkan krisis
mental dan krisis material bangsa Rusia pada saat itu.7
Faktor nasional yang mendorong terjadinya revolusi Rusia tahun 1917
adalah kekuasaan Tsar yang absolut, yang tidak terbatasi oleh organ-organ
lainnya. Kebijakan-kebijakan yang ditentukan Tsar sangat merugikan rakyat.
5 Noer Toegiman, 1956, Peradapan Eropa Sebagai Penyimpangan dari Pola Umum, Ganaco, Bandung, hlm. 156. 6 Crane Brinton, 1962, Anatomi Revolusi, Bhratara, Jakarta, hlm. 45. 7 A. Fahruroji, 2005, op.cit.,hlm.119-120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Akibatnya rakyat hidup menderita dan perekonomian negara semakin terpuruk.
Karena inilah, Tsar semakin mendapat dorongan dari rakyat agar segera
mengundurkan diri dari tahta kekuasaan. Tsar dianggap tidak dapt dipercaya
untuk memimpin pemerintahan.8
Selain itu, faktor pendorong terjadinya revolusi Rusia tahun 1917 adalah
kondisi politik Rusia yang kacau. Kekuasaan Tsar yang mengalami goncangan
karena adanya aksi-aksi demonstrasi rakyat mengakibatkan kekuasaan Tsar
semakin melemah dan akhirnya harus tumbang pada bulan Maret 1917. Ditambah
lagi setelah jatuhnya otokrasi Tsar, kekuasaan berada dalam tarik-menarik dua
kekuatan besar, yaitu Pemerintahan Sementara di satu sisi, dengan Soviet
Petrograd di sisi lain. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekuasaan ganda dalam
masa transisi. Kondisi politik semakin panas ketika partai Bolshevik menduduki
kursi mayoritas dalam Dewan Soviet Petrograd pada bulan September 1917,
karena hal tersebut merupakan langkah awal dari partai Bolshevik menduduki
pemerintahan Rusia pada bulan-bulan selanjutnya.9
Revolusi Februari 1917 ini dikenal dengan istilah Revolusi Borjuis-
Demokrat 1917. Revolusi ini telah mengakhiri kekuasaan Monarkhi Rusia dan
memutuskan kekuasaan garis keturunan Dinasti Rumanov. Tanggal 2 Maret 1917,
Tsar Nikholas II mengundurkan diri dari tahta Imperium Rusia dan untuk mengisi
kekosongan kekuasaan dibentuklah organ kekuasaan yang dikenal Pemerintahan
Sementara (Vremennoye Pravitelstvo). Revolusi Februari 1917 disebabkan karena
adanya krisis baik yang terjadi di kalangan atas maupun masyarakat kelas
8 Ibid.,hlm. 116 9 Ibid.,hlm. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
bawah10. Sedangkan Revolusi Oktober 1917 disebabkan karena adanya krisis baik
yang terjadi di kalangan masyarakat kelas atas maupun masyarakat kelas bawah.
Sedangkan Revolusi Oktober 1917 merupakan kemenangan terbesar yang diraih
oleh kelas pekerja sampai sekarang sering dilukiskan sebagai semacam kudeta
Revolusi Oktober 1917 sering disebut sebagai Revolusi Bolshevik. Bolshevik
(dari kata Rusia Bolshe : lebih besar) merupakan faksi terbesar dalam partai
pekerja Sosial-Demokrat Rusia (RSDWP), yang kemudian memisahkan diri
menjadi suatu partai tersendiri menjadi RSDWP (B). Huruf ”B” dalam kurung
berarti Bolshevik. Ini terjadi pada kongres II RSDWP bulan Agustus 190311.
Partai Bolshevik sebagai partai revolusioner dan beraliran radikal
mempunyai sandaran ideologi dan politik yaitu Marxisme dan ajaran-ajaran
Lenin. Slogan Bolshevik : ” Perdamaian, Tanah, Kebebasan, dan Roti”
mencerminkan aspirasi rakyat pekerja Rusia dan argumentasi kaum Bolshevik
semakin mengambil hati rakyat, sehingga Partai Bolshevik menjadi organisasi
utama dalam kelas buruh dan mendapat dukungan yang kuat daripada prajurit juga
petani. Kemenangan yang diraih pada Revolusi Oktober 1917 tentunya tidak lepas
dari peranan Partai Bolshevik di dalamnya12.
Tokoh yang sangat berperan dalam kemenangan yang diraih pada revolusi
Oktober 1917 adalah Lenin atau Vladimir Ilyich Ulyanov. Lenin merupakan nama
samaran yang digunakannya pada saat menulis artikel di Iskra. Lenin merupakan
seorang pemimpin politik yang paling bertanggung jawab terhadap berdirinya
10 Ibid., hlm. 124-125. 11 Ibid., hlm. 129. 12 Tess Lee Ack, Revolusi Oktober 1917, dalam http://www.arts.anu.edu.au/suarsos/februari.htm., 22/02/07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
komunisme di Rusia. Komunisme merupakan suatu gerakan Marxis yang
dimengerti sebagai sistem sosial, politik, ideologi dan gaya hidup berdasarkan
nilai-nilai Marxisme13. Jadi, komunisme dapat dikatakan sebagai gerakan dan
kekuatan politik partai-partai komunis yang sejak Revolusi Oktober 1917 di
bawah pimpinan Lenin menjadi kekuatan politis dan ideologis internasional.
Istilah komunisme ini juga dapat dipakai untuk “ajaran komunisme” atau
Marxisme-Leninisme yang merupakan ajaran atau ideologi resmi komunisme.
Marxisme merupakan salah satu komponen dalam ideologis komunisme14.
Begitu cepatnya Lenin menyebarkan komunisme ke seluruh penjuru
Dunia. Tanpa peranan Lenin komunisme rasanya mesti menunggu bertahun-tahun
untuk mempunyai kesempatan untuk eksist di dunia internasional dan akan
menghadapi perlawanan yang lebih terorganisir15. Lenin lahir pada tanggal 22
April tahun 1870 di Simbirsk (sejak 1924 Ulyanovsk) sebagai anak seorang
bangsawan rendah. Kakaknya, selaku mahasiswa terlibat dalam lingkungan
revolusioner dan ikut merencanakan suatu serangan bom terhadap Tsar. Sebelum
serangan itu dapat dijalankan, ia ditangkap dan kemudian dihukum mati. Sesudah
ia menyelesaikan studi hukum dan sebentar menjalankan praksis hukum, ia
memasuki gerakan revolusioner16.
Pada tahun 1892 Lenin mulai masuk ke dalam pelbagai kelompok Marxis
dan menulis artikel-artikel tentang masalah-masalah Sosialisme. Karena agitasi
13 Miriam Budiardjo, 1982, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, hlm. 87. 14 Frans Magnis Suseno, 1999, Pemikiran Karl Marx, Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 5. 15 Morton Grosser, 2000, 100 Tokoh Besar yang Membentuk Sejarah Dunia, Intermedia dan Ladang Pustaka, Jakarta, hlm. 212. 16 Frans Magnis Suseno, 1977, Ringkasan Sejarah Marxiame dan Komunisme, Diktat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, hlm. 68.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
politiknya, pada tahun 1896 Lenin dihukum pembuangan ke Siberia. Pada tahun
1900 Lenin kembali dari pembuangan dan menetap di Swiss. Bersama Plechanov,
Martov dan Vera Sassulic, Lenin menerbitkan majalah Marxis-Revolusioner Iskra
(”bunga api”) yang kemudian diselundupkan ke Rusia pada tahun 1902 terbit
tulisan Lenin ” Berbuat Apa ? ” yang isinya menguraikan pahamnya tentang
”partai perintis”. Konsepsi partai itu mendapat tantangan luas dari Rosa
Luxemburg. Perbedaan tentang partai mengakibatkan perpecahan partai Sosial
Demokrat Rusia dalam kongresnya 1903 di Brussel dan London ke dalam dua
Kubu : Kaum Bolshevik, mayoritas yang mendukung konsepsi Lenin dan Kaum
Menshevik minoritas yang dipimpin oleh Martov, yang menolaknya17.
Dalam revolusi 1905, Lenin tidak cukup berperan karena pada saat
revolusi tersebut terjadi Lenin dalam pengasingan di Swiss. Lenin baru kembali
ke Rusia pada bulan November. Sekembalinya ke Rusia Lenin mendukung boikot
atas pemilihan anggota Duma, yaitu Dewan perwakilan rakyat yang dibentuk Tsar
sebagai akibat revolusi 1905 dan memberikan persetujuannya atas kudeta
bersenjata di Moscow, yang kemudian gagal. Revolusi terjadi pada bulan Februari
tahun 1917 telah berhasil menurunkan tahta Tsar Nikholas II.
Pada tanggal 2 Maret 1917 itulah kesempatan yang ditunggu-tunggu
Lenin. Lenin pulang ke Rusia pada tanggal 3 April 1917, ia langsung menarik
Partai Bolshevik dari koalisi nasional dan mengumumkan sebuah program radikal,
mematangkan kondisi-kondisi untuk melakukan revolusi dengan semboyan
”Perdamaian, Tanah, Kebebasan dan Roti” ia mencari dukungan massa menderita,
17------------, 2003, Dalam Bayangan Lenin, Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka, Gramedia, Jakarta, hlm. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Lenin mencoba mengerogoti legitimasi parlemen resmi. Sebuah percobaan
pemberontakan sayap kiri Partai Bolshevik pada bulan Juli gagal karena tergesa-
gesa, sehingga Lenin harus melarikan diri ke Finlandia. Bulan Oktober Lenin
kembali ke Petrograd dan bersama Trostski mempersiapkan pemberontakan
bersenjata. Pada tanggal 7 November 1917 massa buruh pendukung Lenin yang
dibantu oleh kelasi-kelasi angkatan laut dari Kronstant mengambil alih kekuasaan
di Petrograd. Di bawah Lenin dibentuk ” Dewan Komisaris Rakyat ” sebagai
pemerintah baru18.
Sepak terjang Lenin dalam mewujudkan cita-citanya tampak jelas terlihat
dalam revolusi di Rusia pada tahun 1917, Lenin merupakan seorang revolusioner
yang tidak pernah putus asa dalam usahanya merealisasikan tujuan dan cita-
citanya. Lenin merupakan penganut ajaran Karl Marx dan menterjemahkannya
dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata. Sejak tahun 1917 telah terjadi
ekspansi kekuatan komunis ke seluruh dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk
dunia menganut faham komunis. Hanya berkat tekad dan tangan besi Lenin kaum
Bolshevik berhasil memantapkan kekuasaannya di Rusia.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil beberapa permasalahan
yaitu:
1. Siapa dan apa peranan Lenin dalam Revolusi 1917 ?
2. Mengapa dan bagaimana revolusi komunis Rusia dilancarkan ?
18 Ibid., hlm. 5-6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Bagaimana dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Kekaisaran Rusia
dan Eropa ?
C Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa siapa dan apa peranan Lenin dalam
Revolusi Rusia tahun 1917.
b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa latar belakang dan proses terjadinya
revolusi Rusia tahun 1917.
c. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa dampak Revolusi Rusia tahun 1917
terhadap Kekaisaran Rusia dan Eropa.
2. Manfaat Penulisan
a. Bagi Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan yang berguna bagi
pembaca yang berada di lingkungan Universitas Sanata Dharma maupun bagi
pembaca yang berada di luar lingkungan Universitas Sanata Dharma.
b. Bagi Perkembangan Pengetahuan Sejarah
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dan menambah
perbendaharaan ilmu pengetahuan sejarah tentang peranan Lenin dalam
revolusi Rusia tahun 1917.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan tentang peranan Lenin dalam revolusi Rusia
tahun 1917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
D Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan ini digunakan dua sumber primer dan sumber sekunder
yang berupa buku ataupun artikel. Sumber primer dapat berupa kesaksian dari
pelaku utama peristiwa sejarah itu sendiri dan bisa juga didapat dari saksi mata
yang terlibat secara langsung ataupun menyaksikan secara langsung suatu
peristiwa sejarah terjadi. Sumber primer dapat juga berupa dokumen-dokumen
yang sifatnya resmi pada masa peristiwa sejarah itu terjadi. Sedangkan sumber
sekunder merupakan kesaksian dari siapa pun yang bukan saksi utama atau
sumber yang berasal dari tangan kedua bisa berupa hasil karya orang lain yang
berasal dari kesaksian seorang saksi utama ataupun pelaku utama.
Adapun sumber-sumber primer yang digunakan oleh penulis adalah
berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku atau artikel-artikel.
Sumber primer yang digunakan adalah sebanyak dua buku dan tiga artikel yang
didapat dari internet.
Pertama adalah Lenin,Vladimir Illyich. 1932. State and Revolution. New
York. International Publishers. Buku ini ditulis oleh Lenin antara bulan Agustus-
September 1917 di mana telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Sulang Sahun dan diterbitkan oleh lembaga penerbitan Fuspad pada tahun 2000.
Buku ini terdiri dari enam bagian di mana dalam keenam bagian tersebut
menguraikan dan membandingkan pemikiran-pemikiran tentang negara dan
keterkaitannya dengan revolusi melalui pemikiran Lenin, Karl Marx dan Engels.
Dalam pemikiran-pemikiran yang dijabarkan Lenin dalam buku ini akan terlihat
dengan jelas bahwa Lenin bukan hanya sekedar ideologi, pemikir, melainkan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
seorang revolusioner, sekaligus praktikus, partisipan dan bahkan pemimpin utama
revolusi itu sendiri. Dalam buku ini, Lenin mengemukakan tentang teori negara
yang di dasarkan pada teori Marxis. Intinya, bahwa negara adalah alat dari sebuah
kelas yang berkuasa. Buku ini juga memuat secara khusus soal ”melenyapkan
negara” sebagai kritik terhadap teori Borjuis yang mengatakan negara adalah
untuk mendamaikan kelas-kelas dan kritik kepada revisionis.
Kedua adalah Lenin, Vladimir Illyich. 1951. Selected Work In Two
Volumes. Moscow. Foreigh Languages Publishing House. Buku ini berisi tentang
karya-karya Lenin yang merupakan karya-karya pilihan. Buku ini merupakan asli
edisi Rusia yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dalam buku ini
dijabarkan melalui karya-karya yang ditulis oleh Lenin secara garis besar tentang
masa-masa dalam mempersiapkan dan merealisasikan Revolusi Oktober di Rusia.
Selected Works In Two Volumes diterbitkan oleh Foreign Languages Publishing
House di Moscow pada tahun 1951.
Ketiga adalah artikel yang berjudul ”Marxisme dan Pemberontakan”.
Artikel ini merupakan tulisan Lenin yang ditulis pada tanggal 13-14 September
1917 yang terdapat pada situs internet http : //www.marxsis.org/indonesia/
archive/lenin/1917. Dalam artikel ini diceritakan mengenai demonstrasi massa
yang bertempat di Petrograd pada tanggal 3-4 Juli 1917, namun demonstrasi
tersebut mengalami kegagalan dan kekuasaan di daerah pindah ke tangan
Pemerintah Sementara yang kontra revolusioner. Artikel ini mengungkapkan
tentang usaha-usaha Lenin dan kaum Bolshevik untuk mempersiapkan
pemberontakan bersenjata guna menggulingkan pemerintah sementara. Artikel ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
juga berisi tentang surat untuk Komite Sentral RSDWP (B) yang dikirim oleh
Lenin.
Keempat adalah artikel yang berjudul ”Takdir Historis bagi Doktrin Karl
Marx”. Artikel ini merupakan tulisan Lenin yang ditulis pada tahun 1913. Artikel
ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anonim pada bulan November
tahun 1998. Artikel ini berisi tentang Manifesto Komunis yang ditulis oleh Karl
Marx dan Engels pada tahun 1848. Artikel ini terdapat dalam situs internet, yaitu
http : //www.ucc.ie/acad/appsoc/tmpstore/mia/library/indonesia/archive/lenin.
Kelima adalah artikel yang berjudul ”Tugas-tugas Kaum Proletariat dalam
Revolusi sekarang ini”. Artikel ini merupakan tulisan Lenin yang ditulis pada
tahun 1917, artikel ini terdapat dalam situs internet http : //www. ucc.ie/ acad/
appsoc /tmpstore/ mia/ library/ indonesia/ archive/ lenin/ 17 April. Berisi tentang
tugas-tugas yang harus diemban oleh kaum proletariat dalam menegakkan
revolusi di Rusia. Artikel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Anonim pada bulan Juli tahun 1998.
Selain sumber primer di atas, penulis juga menggunakan sumber sekunder
yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Sumber sekunder yang pertama
adalah Arif, Saiful dan Eko Prasetyo. 2004. Lenin Revolusi Oktober 1917.
Yogyakarta. Resist Book. Buku ini ditulis oleh Saiful Arif dan Eko Prasetyo,
sanggahan pemikiran Frans Magnis Suseno. Diterbitkan oleh lembaga penerbitan
Resists Book pada tahun 2004. Buku ini menguraikan tentang perjalanan hidup
Lenin hingga keterlibatannya dalam revolusi Rusia pada bulan Oktober tahun
1917. Diuraikan juga tentang gerakan politik berbasis ajaran Marxisme. Buku ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
juga membahas tentang lika-liku pergerakan politik revolusioner Rusia hingga
orang-orang terdekat yang paling berpengaruh pada diri Lenin, sehingga Lenin
menjadi seorang pribadi yang sangat revolusioner.
Kedua adalah Ahmad Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi.
Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. Buku ini ditulis oleh Ahmad Fahrurodji melalui
pengantar Ir. Rochmat Witoelar sebagai menteri Negara Lingkungan Hidup dan
mantan Duta Besar Indonesia di Rusia, diterbitkan oleh lembaga penerbitan
Yayasan Obor Indonesia pada tahun 2005. Buku ini memberikan gambaran umum
perjalanan Sejarah Rusia, antara lain mengenai kelahiran dan kehancuran
Kekaisaran Rusia, penyebaran dan penerapan ide-ide sosialisme dan komunisme
pada abad XIX-XX. Selain itu, buku ini juga menguraikan tentang kebudayaan
bangsa Rusia serta upaya penerapan demokrasi dan pasar bebas di era Pasca
Soviet.
Ketiga adalah Magnis Suseno, Franz. 2003. Dalam Bayang-bayang Lenin
: Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. Jakarta. Gramedia
Pustaka Utama. Buku ini ditulis oleh Franz Magnis Suseno dan diterbitkan oleh
PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005. Dalam buku ini menguraikan
tentang riwayat hidup Lenin dan pandangan Lenin mengenai negara dan
kediktatoran Proletariat. Dipaparkan juga mengenai lima tokoh lain pemikir
Marxis – Leninis Independent yang paling cemerlang, seperti Leon Trotsky,
Georg Lukacs, Karl Korsch, Antonio Gramsei dan Tan Malaka.
Keempat adalah Haryadi, Edi. 2000. Lenin, Pikiran, Tindakan dan
Ucapan. Komunitas Studi untuk Perubahan. Buku ini ditulis oleh Edy Haryadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dan diterbitkan oleh komunitas study perubahan pada tahun 2000. Dalam buku ini
lebih banyak mengungkapkan sejarah perjuangan Lenin dalam mewujudkan
masyarakat komunis di Rusia dan riwayat hidup Lenin sebagai seorang pribadi
yang sangat revolusioner.
Kelima adalah Curtis, John Shelton. 1957. The Russian Revolutions of
1917. New York. D. Van Nonstrand Company. Buku ini ditulis oleh John Shelton
dan diterbitkan oleh D. Van Nostrand Company pada tahun 1957 di New York.
Buku ini menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang, proses jalannya
revolusi Rusia dan tokoh yang paling berperan dalam revolusi Rusia tersebut
(Lenin).
Keenam adalah artikel yang berjudul “Revolusi dan Kontra Revolusi”.
Artikel ini ditulis oleh Tony Cliff dan pernah diterbitkan di Internasional
Socialism no 80 tahun 1998 di Inggris. Artikel ini terdapat dalam situs internet
http : // www.geocities.com/ frontasional/ revolusi. Artikel ini menguraikan secara
garis besar tentang jalannya Revolusi Februari dan Revolusi Oktober yang terjadi
di Rusia tahun 1917.
Ketujuh adalah artikel yang berjudul ”Revolusi Februari 1917”. Artikel ini
ditulis oleh Lian Jenvey dan terdapat dalam situs internet http://www.
arts.anu.edu.au/suartos/ februari. Dalam artikel ini secara garis besar menguraikan
tentang jalannya revolusi pada bulan Februari tahun 1917 di Rusia.
Kedelapan adalah artikel yang berjudul ”Revolusi Oktober 1917”. Artikel
ini ditulis oleh Tess Lee Ack dan terdapat dalam situs internet http://www.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
arts.anu.edu.au/suartos/ februari. Dalam artikel ini secara garis besar menguraikan
tentang jalannya revolusi pada bulan Oktober tahun 1917 di Rusia.
E Landasan Teori
Skripsi ini berjudul Peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917.
Untuk dapat menjelaskan lebih mendalam tentang permasalahan dan ruang
lingkup penelitian ini, maka dibutuhkan uraian dari beberapa konsep supaya bisa
menjelaskan dan menguraikan permasalahan penelitian skripsi ini. Kerangka
konsepnya adalah peranan, marxisme, sosialisme, revolusi dan pergerakan.
1. Batasan Istilah
a. Peranan
Peran atau role merupakan cara tertentu yang dilakukan seseorang untuk
menjalankan peranan yang dipilihnya19. Peran juga merupakan perilaku yang
diharapkan dalam kerangka posisi sosial tertentu20. Peranan adalah kata yang
berasal dari kata dasar ”peran” yang artinya pemain sandiwara, tukang lawak,
yang berakhiran –an21. Dalam arti yang lain, peranan adalah fungsi seseorang atau
sesuatu dalam dalam kehidupan, faktor manusia sangat penting dalam
pembangunan22. Peranan juga diartikan bagian dari tugas yang diemban yang
harus dilakukan23.
19 Save M. Dangun, 1997, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, LPKN, Jakarta, hlm. 870. 20 Adam Kuper dan Jessica Kuper, 2000, Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial, PT. Raja Gratindo Persada, Jakarta, hlm. 672. 21 W.J.S. Poerwadarminta, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 506. 22 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983, Kamus Bahasa Indonesia Jilid II, Jakarta, hlm. 1579. 23 Peter Salim dan Yenny Salim, 1983, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi Pertama, Modern English Press, hlm. 1133.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam psikologi sosial, peran berkaitan dengan kepribadian seseorang di
dalam masyarakat, yaitu karakter yang dianggap sesuai dengan dirinya dalam
kedudukannya sebagai anggota masyarakat. Istikah lain dari peran sosial
seseorang dalam hidupnya adalah persona yang diambil langsung dari bahasa
Yunani Persona, yang berarti topeng yang dipakai seseorang aktor di pentas.
Persona timbul akibat kebutuhan bawaan untuk melengkapi diri dengan
penyangga dalam suatu penyesuaian antara dunia bawah sadar, dunia yang
disadari dan dunia luar.24
Sepanjang masyarakat menyadari bahwa diri mereka dan oreang lain
menduduki posisi yang memiliki berbagai hak dan kewajiban, maka perilaku
mereka tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada berbagai ekspektasi mereka
tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku dan perilaku apa yang harus
dilakukan orang lain dalam berhadapan dengan mereka. Masyarakat sebagai satu
unit, di mana setiap orang memiliki berbagai peran yang harus dimainkan, dan
dalam unit itu peran-peran yang utama sudah ditetapkan dengan jelas.25
Maka yang dimaksudkan peranan dalam penulisan ini mengacu pada
peranan atau tugas yang harus dilakukan oleh seorang Lenin dalam Revolusi
Rusia tahun 1917. Adapun peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917
adalah sebagai pemimpin Partai Bolshevik dan pendiri negara sosiais (komunis)
pertama di Rusia.
Dalam pengertian peranan di atas, maka peranan Lenin dalam Revolusi
Rusia tahun 1917 memang cukup besar, terutama dalam revolusi bulan Oktober
24 Frank J. Bruno, 1989, Kamus Istilah Kunci Psikologi, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 79 25 Adam Kuper dan Jessica Kuper,op.cit.,hlm.938
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tahun 1917 di Rusia. Revolusi Rusia tahun 1917 terjadi dalam dua fase. Fase yang
pertama terjadi pada bulan Februari yang berhasil menjatuhkan otokrasi Tsar
Rusia di bawah Tsar Nikolas II dan dibentuk sebuah Pemerintahan Sementara
(Privinsional Government). Revolusi ini telah mengakhiri Sistem Monarki yang
telah berlangsung berabad-abad di tanah Rusia. Dalam Revolusi Februari tersebut
Lenin tidak cukup berperan karena pada saat revolusi berlangsung, Lenin masih
tinggal di Swiss. Sedangkan fase yang kedua terjadi pada bulan Oktober yang
dikenal dengan Revolusi Komunis.
Peranan Lenin dalam Revolusi Oktober 1917 cukup besar. Mendengar
otokrasi Tsar Rusia di bawah Tsar Nikholas II telah jatuh, Lenin kemudian
kembali ke Rusia dari Swiss melalui Jerman dan akhirnya tiba di Petrograd pada
16 April 1917. Pada saat itu, di Rusia terdapat dua badan yang memiliki
kekuasaan, yaitu Pemerintahan Sementara yang terdiri dari Kadet, Menshevik dan
Sosialis Revolusioner dan Dewan Soviet Petrograd yang merupakan Dewan
Buruh, tentara juga petani. Walaupun Pemerintahan Sementara lebih memiliki
legitimasi, tetapi secara riil kekuasaan dipegang oleh Soviet Petrograd. Lenin
mengangggap Pemerintahan Sementara tersebut sungguh-sungguh imperialis dan
tidak layak mendapatkan dukungan dari kaum sosialis. Pemerintahan tersebut
dianggap tidak dapat memuaskan harapan-harapan para buruh, tentara dan petani
kecil.
b. Marxisme
Ajaran Karl Marx pada dasarnya menitikberatkan pada empat ide, yaitu:
(I) Sistem kapitalisme mengakibatkan sekelumit kecil orang kaya hidup dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja atau buruh yang teramat
banyak jumlahnya hidup dalam kesengsaraan. (II) Cara untuk merombak
ketidakadilan adalah dengan melaksanakan suatu kelas sosialis, yaitu sistem di
mana alat-alat produksi dikuasai oleh negara, bukannya pribadi swasta. (III) Pada
hematnya, satu-satunya jalan yang paling baik untuk melaksanakan sistem sosialis
ini adalah lewat revolusi kekerasan. (IV) Untuk mewujudkan satu sistem sosialis
harus dibentuk kediktatoran partai komunis dalam jangka waktu yang memadai26.
Timbulnya faham komunis dilatarbelakangi oleh situasi sosial pada awal
abad ke-19 di Eropa Barat, ketika kaum buruh hidup dalam keadaan sangat
menyedihkan. Sistem kapitalisme yang mendominasi perkembangan sektor
industri dan lebih mengutamakan kepentingan ekonomis, telah menimbulkan
keadaan sosial yang sangat merugikan kaum buruh. Dengan demikian yang
nampak dalam kapitalisme adalah sistem pemerasan seperti halnya feodalisme dan
perbudakan27.
Teori Marxist di sini meliputi: penafsiran sejarah dari segi ekonomi,
dinamika perubahan sosial, revolusi sebagai satu-satunya jalan keluar, humanisme
dan konsep alienasi, juga kontradiksi ekonomi dalam sisten kapitalis. Analisis
Marx tentang masyarakat dinyatakan dalam penafsiran ekonomi atas sejarah.
Produksi barang dan jasa yang menopang kehidupan manusia serta pertukaran
barang dan jasa itu merupakan dasar dari segala proses dan lembaga sosial. Marx
melukiskan hubungan antara kondisi meterial dari kehidupan masyarakat dengan
26 Michael Hart, 1985, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Pustaka Jaya, Jakarta, hlm. 88. 27 Sutarjo Adisusilo, 2005, Sejarah Pemikiran Barat dari yang Klasik Sampai yang Modern, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 163.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
idenya : bukan kesadaran manusia yang menentukan keberadaannya, tetapi
sebaliknya, keberadaan sosial manusia itulah yang menentukan kesadarannya.28
Konsepsi Marx terhadap masalah perubahan sosial yang penting adalah :
(1) kekuatan produksi (force of production) dan (2) hubungan produksi (relation
of production). Konsepsi Marx tentang kekuatan produksi mengungkapkan
hubungan manusia dengan alam dan pada dasarnya merupakan apa yang
dimaksudkan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Pengertian Marx tentang
hubungan produksi, mengungkapkan hubungan manusia dengan manusia lain dan
mencakup semua masalah yang dewasa ini sering dimasukkan dalam pengertian
istilah lembaga sosial.29
Marx secara tegas menolak bahwa pribadi pemilik tanah dan kaum
kapitalis industri tidak memiliki ketamakan yang egois dalam usahanya
menghalangi perubahan sosial. Karena itu, kelas berkuasa mengerahkan semua
sarana suprastruktur hukum, politik dan ideologi untuk membendung perubahan
sosial tersebut. Dalam bukunya Communist Manifesto, Marx menandaskan bahwa
sejarah seluruh manusia hingga sekarang merupakan sejarah perjuangan kelas,
sehingga tujuan mereka dapat dicapai hanya dengan merombak semua kondisi
sosial yang ada dengan jalan kekerasan30
Menurut Marx, komunisme merupakan penghapusan yang pasti atas hak
milik pribadi, alienasi (keterasingan) dari manusia merupakan pemberian yang
nyata dari hakekat kemanusiaan oleh dan untuk manusia. Karena itu, berubahnya
28 William Ebenstein dan Edwin Fogelman, 1987, Isme-isme Dewasa Ini, Erlangga, Jakarta, hlm. 2-3 29 Ibid.,hlm. 5-6 30 Ibid.,hlm. 7-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
manusia menjadi makhluk sosial merupakan peralihan yang sempurna dan sadar
yang mengasimilasikan semua kekayaan dari perkembangan sebelumnya.
Komunisme sebagai naturalisme yang sedang berkembang secara sempurna
merupakan humanisme dan sebagai humanisme yang sempurna merupakan
naturalisme.31 Sedangkan mengenai kontradiksi ekonomi dalam sistem kapitalis,
manurut Marx, semakin berhasil kapitalisme, maka semakin tinggi pula tingkat
pengorganisasian perusahaan kapitalis dalam unit-unit berskala besar. Akibatnya,
para buruh yang besar menghimpun diri di dalam asosiasi yang tetap dan erat,
serta saling memperkokoh kedudukannya sebagai kelompok proletar.32
Terdapat tujuh dasar komunisme, yaitu (1) kelas proletar merupakan kelas
kekuatan untuk mendukung revolusi, (2) adanya perjuangan kelas, yaitu kelas
proletar melawan kelas borjuis, (3) alat-alat produksi yang menghasilkan barang-
barang kebutuhan hajat hidup orang banyak harus dimiliki bersama, bukan
perseorangan, (4) adanya revolusi dengan kekerasan demi terwujudnya
komunisme di suatu negeri, (5) pendirian sistem pemerintahan Diktator Proletariat
guna menghancurkan semua kekuatan yang bersifat kapitalis, (6) komunisme
harus didirikan di seluruh dunia, (7) Uni Soviet sebagai pusat revolusi dunia dan
adanya gerakan komunis internasional.33
Terbaginya masyarakat menjadi kelas atas dan kelas bawah tersebut
merupakan salah salah satu ciri khas masyarakat kapitalis. Kelas atas adalah para
pemilik alat-alat produksi, kelas bawah adalah kaum buruh. Kelas atas adalah
kelas sosial yang menguasai bidang produksi, kelas bawah adalah mereka yang 31 Ibid.,hlm. 12 32 Ibid.,hlm. 14. 33 Abdoerraoef, 1967, Komunisme dalam Teori dan Praktek, Bulan Bintang, Djakarta, hlm. 13-22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
harus tunduk terhadap kekuasaan kelas atas.Buruh hanya diberi pekerjaan apabila
ia bekerja demi keuntungan pemilik. Karena itu hubungan antara kelas atas dan
kelas bawah pada hakekatnya merupakan hubungan penghisapan tenaga kerja
kelas buruh34.
Menurut Karl Marx, untuk melakukan revolusi guna membentuk sebuah
masyarakat komunis penuh harus didasarkan pada kekuatan kaum proletar. Hal itu
disebabkan karena jumlah kaum proletar atau buruh cukup besar dan mereka
merasakan langsung penderitaan akibat sistem kapitalisme di Eropa pada waktu
itu. Selain itu, kaum proletar atau buruh banyak bermukim di wilayah perkotaan,
sehingga tenaga mereka dapat digunakan secara efektif untuk merebut pusat-pusat
kekuasaan pemerintahan di kota-kota. Langkah-langkah yang perlu diambil oleh
kaum revolusioner untuk mewujudkan masyarakat komunis, setelah kemenangan
politis berhasil dicapai adalah membentuk pemerintahan Diktator Proletariat yang
melancarkan proses nasionalisasi dan sosialisasi alat-alat produksi serta
penghapusan hak milik dan sistem kapitalisme diharapkan secara bertahap akan
membentuk fase masyarakat komunis penuh, di mana berlaku prinsip ekonomi:
setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya dan menerima balas jasa
sesuai dengan kebutuhannya atau dengan kata lain berlaku prinsip sama rata, sama
rasa35.
Pada dasarnya Lenin melakukan penyempurnaan terhadap gagasan-
gagasan Karl Marx dalam hal peranan partai, petani dan revolusi. Dalam masakah
kepartaian, Lenin tidak sepaham sepenuhnya dengan Marx. Dalam pemikiran 34 Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx, Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, op.cit.,hlm. 115. 35 Sutarjo Adisusilo, op.cit.,hlm.167.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Marx, partai itu hendaknya mempunyai massa yang banyak dan terdiri dari kaum
buruh yang fanatik terhadap ajaran komunis. Sedangkan menurut Lenin partai itu
haruslah kecil, militant dan terdiri dari ”professional revolutionaries” untuk
memimpin kaum proletar. Kalau sekarang disebut Partai Kader. Partai seperti
itulah yang mungkin yang merupakan alat yang ampuh untuk mewujudkan
masyarakat komunis. Lenin tidak setuju sepenuhnya dengan apa yang
dikemukakan oleh Marx tentang revolusi.
Menurut Marx, Revolusi Komunis harus menitikberatkan pada kekuatan
kaum proletar dan dilakukan di negara di mana sektor industrinya mempunyai
kedudukan yang cukup dominan. Namun menurut Lenin, Revolusi Komunis dapat
dilakukan di negara agraris yang sektor industrinya belum berkembang. Revolusi
ini dapat dilakukan dengan bantuan kaum petani yang akan mendukung
perjuangan kaum proletar yang jumlahnya belum cukup besar. Tetapi menurut
Lenin, kekuatan utama atau inti kekuatan kaum revolusioner tetap harus dipegang
oleh kaum proletar36.
Dalam usahanya meletakkan dasar-dasar komunisme di Rusia, maka Lenin
menyerukan kepada kaum revolusioner profesional untuk mengadakan
penyusupan atau infiltrasi dan membentuk sel-sel di dalam lembaga-lembaga
sosial, politik, pendidikan dan ekonomi di tengah masyarakat seperti sekolah,
gereja, serikat buruh dan partai politik di atas semua itu, ia menyerukan untuk
mengadakan infiltrasi ke dalam tubuh angkatan bersenjata, kepolisian dan
pemerintah.
36 Ibid.,hlm.172-173.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lenin juga mengungkapkan suatu kejelasan bahwa kelompok komunis
harus bergabung dan melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan ilegal, bahkan di
negara-negara yang mengizinkan adanya Partai Komunis secara resmi. Ia
berpendapat bahwa kesempatan yang legal harus digunakan semaksimal mungkin,
tetapi secara khusus Ia menyerukan kepada aktivis-aktivis mahasiswa untuk
beroperasi melalui organisasi garis depan, sambil terus mengganti nama dan
jabatan, selalu ingat akan tujuan yang terakhir, yaitu perebutan kekuasaan melalui
revolusi37.
c. Sosialisme
Sosialisme merupakan ajaran atau paham kenegaraan yang berusaha
supaya harta benda, industri dan perusahaan menjadi milik negara38. Dilihat
secara khusus dan konkrit dalam sejarah, sosialisme sebagai gerakan politik yang
efektif dan terorganisasi merupakan produk awal dari revolusi industri. Sosialisme
sebagai kekuatan politik utama merupakan hasil dari kapitalisme industri modern.
Sosialisme mewarisi tujuan pokok yang sama dari kapitalisme, yaitu melestarikan
kesatuan faktor tenaga kerja dan kepemilikan39.
Dalam teori sosialisme, mengandung unsur-unsur, yaitu agama, idealisme
etis dan estetis, empirisme fabian, juga liberalisme. Di Inggris dan Amerika
Serikat, agama memainkan peranan yang penting dalam wilayah-wilayah
pemukiman yang menjalin kerja sama dan bersifat komunal. Dengan kata lain,
agama berperan dalam pembentukan dan perkembangan sosialisme. Sebaliknya,
di Rusia dan Amerika Latin, agama kurang berperan di dalam pembentukan dan 37 William Ebenstein dan Edwin Fogelman, op.cit.,hlm. 24 38 W. J. S. Poerwadarminta, op.cit.,hlm.961. 39 Willam Ebenstein dan Edwin Fogelman, op.cit.,hlm.210.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
perkembangan sosialisme. Terlebih di Rusia, sosialisme benar-benar bebas dari
pengaruh dan sengat keagamaan.40
Idealisme etis dan estetis merupakan sumber bagi sosialisme, karena
merupakan pemberontakan melawan kemelaratan, kebosanan dan kemiskinan
hidup di bawah kapitalisme industri.41 Empirisme Fabian merupakan ciri gerakan
sosialis Inggris yang paling khas. Fabianisme telah sering digambarkan sebagai
pembaharuan tanpa kebencian, pembangunan kembali masyarakat tanpa perang
kelas, empirisme politik tanpa dogma atau fanatisme.42
Sedangkan liberalisme merupakan sumber yang penting dalam sosilaisme.
Liberalisme telah memberikan banyak sumbangan yang dapat tahan lama bagi
sosialisme Inggris, karena para pemimpin sosialis menjadi lebih moderat dan
menghargai kebebasan para individu. Liberalisme juga telah mewariskan kepada
partai buruh bahwa pembaharuan akan tercapai tanpa kebencian dan
kedengkian.43
Kemudian oleh Lenin (1870-1924) istilah sosialisme dihidupkan kembali
untuk menunjuk pada apa yang oleh Marx disebut “tahap awal dari komunisme”
(the early phase of communism), yang mendahului terciptanya komunisme penuh.
Dalam tahap ini prinsip ekonomi adalah setiap orang memberi menurut
kemampuannya, setiap orang menerima sesuai dengan karyanya. Sedangkan
dalam tahap komunisme penuh, prinsip ekonomi telah berkembang menjadi:
40 Ibid.,hlm.221 41 Ibid.,hlm.222 42 Ibid.,hlm.227 43 Ibid.,hlm.228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, setiap orang menerima
menurut kebutuhannya44.
Lenin dan para pengikutnya menganggap diri mereka itu Marxis, dan
mereka memandang diri mereka sendiri bertolak pada jalan yang menuju
sosialisme yang pertama dan kemudian komunisme, dan bahwa karena itu, baik
secara subjektif maupun secara objektif, mereka adalah bagian dari gejala baru
sosialisme. Selain itu, sejauh para penguasa Bolshevik mengidentifikasi diri
mereka dengan sosialisme, mereka memikat banyak orang di Barat yang
mengharapkan kemenangan sosialisme-demokratis. Kenyataan bahwa tahap
Leninis itu di Rusia ditandai dengan ambiguitas-ambiguitas yang penting, hal
itupun membantu dalam memperoleh simpati Barat45.
Pada permulaan berdirinya partai-partai Marxis pada akhir abad ke-19,
semua partai memakai nama “sosial-domokrat”. Penggunaan nama itu dalam arti
sebagai sosialisme yang moderat baru muncul pada tahun 1903, waktu timbul
perpecahan di dalam tubuh partai buruh sosial-demokrat Rusia antara Bolshevik
dan kelompok Menshevik. Kelompok Bolshevik di bawah pimpinan Lenin
menginginkan perubahan secara radikal di bawah bimbingan suatu partai elite,
sedangkan kelompok Menshevik ingin mengadakan perubahan sosial secara
damai dan dengan persetujuan rakyat. Dewasa ini Rusia beserta dengan
kebanyakan negara Eropa Timur yang sama ideologinya, menganggap dirinya
44 Miriam Budiardjo, 1984, Simposium Kapitalisme, Sosialisme, Demokrasi, PT. Gramedia, Jakarta, hlm. 3-4. 45 Zbigniew Brzezinski,1990, Kegagalan Besar Muncul dan Runtuhnya Komunisme dalam Abad Kedua Puluh, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hlm. 15-16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berada dalam tahap awal komunisme dan menamakan dirinya ”Negara-negara
sosialis”46.
2. Landasan Teori
a. Revolusi
Kata revolusi pertama kali muncul dalam teks politik Italia pada abad XIV
yang berarti penggulingan pemerintahan; kejadian seperti itu dilihat sebagai
bagian dari siklus dalam pemerintahan kekuasaan antar pihak-pihak yang yang
bersaing tanpa terjadi perubahan besar terhadap institusi-institusi yang terlibat47.
Istilah revolusi berasal dari bahasa Latin “revolve” yang artinya menjungkir
balikkan kembali. Istilah Revolusi berasal dari bahasa Inggris “revolution”
merupakan perubahan radikal dalam suatu sistem politik suatu masyarakat yang
berlangsung dalam tempo yang singkat dengan jalan kekerasan48. Revolusi juga
diartikan perubahan yang dilakukan dengan jalan mengesampingkan azas. Azas-
azas lama yang digantikan dengan azas-azas baru49.
Revolusi hanya digunakan sebagai sinonim dari “perubahan” atau
mungkin juga dengan pengertian perubahan dengan tiba-tiba atau perubahan
hebat. Revolusi itu tidak lebih dan tidak kurang adalah suatu perubahan yang baik
sifatnya dan yang bersifat tetap atau mengarah pada kemajuan atau
perkembangan50.
Di dalam kepustakaan tentang negara-negara yang sedang berkembang,
gejala revolusi mendapat perhatian besar. Sebuah masalah yang berhubungan
46 Miriam Budiardjo, Simposium Kapitalisme, Sosialisme, Demokrasi, op.cit.,hlm.5. 47 Save M. Dangun, op.cit., h1m.924. 48 Adam Kuper dan Jessica Kuper,op.cit., h1m.969. 49 T.S.G Mulia, 1990, Ensiklopedi Indonesia, W Van Hoeve, Bandung, h1m.320 50 Crane Brinton, op. cit., hlm.l3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan hal ini adalah pengertian revolusi tidak selalu digunakan dengan arti yang
sama. Pengertian revolusi ini akan dipakai untuk gejala-gejala, di mana perubahan
terjadi di dalam secara agak sekonyong-konyong dengan cara kekerasan
fundamental, mengenai struktur sosio-politik, lembaga-lembaga sosio-politik dan
kepemimpinan politik di dalam masyarakat, yang disertai perubahan-perubahan
fundamental mengenai ideologi politik, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
mengenai kebijaksanaan serta kegiatan pemerintah51.
Hampir semua definisi ilmu sosial kontemporer mengenai revolusi
menekankan pada perubahan “negara” dan “struktur kelas” dengan kekerasan.
Menurut Samuel P. Huntington revolusi adalah perubahan domestik yang keras,
mendasar, dan cepat dalam nilai-nilai dan mitos-mitos dominan masyarakat
mengenai lembaga-lembaga politiknya, struktur sosialnya, kepemimpinannya,
kegiatan dan kebijakan pemerintahannya. Anthony Gidens mendefinisikan
revolusi merupakan perebutan kekuasaan negara melalui cara-cara kekerasan oleh
para pemimpin gerakan massa, kemudian kekuasaan tersebut digunakan untuk
memprakarsai proses reformasi sosial besar-besaran52.
Menurut John Forlan, revolusi merupakan setiap peristiwa yang
partisipasinya dikaitkan dengan Partai Sosialis Revolusioner dan menuntut
perubahan politik inkonstitusional maupun perubahan radikal struktur kelas
pedesaan atau keduanya. Biasanya tuntutan tersebut berkenaan dengan tuntutan
penggulingan paksa atas sistem politik yang ada53.
51 J.W. Schoorl, 1998, Modernisasi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 194. 52 John Forlan (ed), 2004, The Future Revolution; Masa Depan Revolusi di Era Globalisasi dar Mendefinisikan Ulang makna Revolusi, Insist Press, Yogyakarta, h1m.34. 53 Ibid., h1m.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Memahami revolusi memerlukan teori-teori tentang penyebabnya,
partisipannya, proses-prosesnya dan hasil-hasilnya dari revolusi. Revolusi tidak
muncul dari tingkat deprivasi yang parah. Revolusi justru terjadi ketika berbagai
kesulitan , perang dan krisis keuangan negara berhasil di atasi, namun memiliki
institusi-institusi yang rentan terhadap revolusi. Ciri kelembagaan yang
menyebabkan kerentanan tersebut adalah lembaga militer sangat inferior terhadap
militer dari negara-negara yang menjadi persaingannya, elit yang otonom mampu
menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan yang dijalankan
pemerintah pusat, kaum petani memiliki organisasi pedesaan yang otonom dan
konsentrasi besar dari para pekerja pasar dan buruh di seputar pusat-pusat politik
yang tidak terjaga dengan baik.54
Proses revolusi dan peran para partisipannya sangat beragam. Aliansi awal
antara kelompok mederat yang mengusahakan reformasi dan kelompok radikal
yang menginginkan perubahan besar. Perpecahan secara bertahap antara
kelompok moderat dan kelompok radikal; perang saudara karena para pemimpin
partai-partai revolusioner berusaha memperluas kekuasaan mereka ke seluruh
negara dan menghilangkan oposisi; munculnya kekuasaan otoriter oleh seorang
pemimpin tunggal. Akibat dari revolusi bisa sangat beragam. Hal ini tergantung
tidak hanya pada faktor-faktor yang menyebabkan revolusi, tetapi juga pada
berbagai kekhususan proses revolusi, pengaruh yang ditimbulkan oleh negara-
54 Adam Kuper dan Jessica Kuper,op.cit.,hlm.925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
negara asing serta permasalahan dan sumber daya yang dihadapi oleh pemenang
dan perjuangan revolusioner.55
Dalam konteks Rusia, Marxisme menganggap revolusi sebagai sesuatu
yang diinginkan dan tak dapat terhindarkan. Kaum proletariat bangkit merenggut
alat kontrol dari kaum borjuis dan menggunakan negara sebagai wahana untuk
merampas alat-alat produksi, sehingga mengubah seluruh dasar hubungan sosial.
“Perampasan terhadap perampas” menghasilkan tanah bagi para petani dan pabrik
bagi para pekerja. Kekerasan dalam kadar tertentu mungkin diperlukan, karena
kelas penguasa tidak akan menyerahkan posisinya dengan sukarela56.
Sebagai orang Rusia, Lenin sangat tahu akan lemahnya ikatan sosial dan
kecilnya kekuatan keorganisasian yang mencirikan masyarakat yang secara
ekonomi masih terbelakang. Di negara-negara seperti itu massa penduduk terdiri
dari para petani miskin yang hidup di desa-desa terpencil dengan sarana
komunikasi yang sangat minim. Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama
sekali serikat buruh, dan praktis tidak ada kelas menengah yang di negara maju
merupakan tulang punggung perlawanan anti komunis. Di negaranya sendiri
Lenin menyaksikan bahwa dengan kekuatan kecil saja dari tentara dan polisi dapat
mengontrol massa rakyat yang begitu besar dan tidak terorganisasi. Karena itu
Lenin yakin bahwa dengan kekuatan perlawanan yang relatif kecil tetapi
berdisiplin tinggi dan teroganisasi secara baik, kekuasaan dapat direbut dari sistem
aparat yang ada. Dalam tulisannya, What Is To Be Done?, Lenin mengatakan,
“Berikan kepada kami sekelompok kaum revolusionis, dan kami akan menguasai 55 Ibid.,hlm.926 56 Walter S. Jones, 1993, Logika Hubungan lnternasional, Jilid 2, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
seluruh Rusia.” Menjelang tahun 1917 Lenin memiliki kelompok atau organisasi
yang dibutuhkannya dan ia benar-benar menguasai Rusia57.
Keberhasilan yang diraih dari Revolusi Rusia tahun 1917 tidak hanya
berpengaruh dalam kehidupan politik, sosial dan ekonomi Bangsa Rusia
selanjutnya, tetapi juga berpengaruh dalam kehidupan bangsa-bangsa lain di dunia
internasional. Pada kenyataannya, ideologi komunis masih eksist hingga saat ini.
Hal ini membuktikan bahwa segala usaha, proses dan hasil revolusi yang terjadi di
Rusia pada tahun 1917 merupakan suatu keberhasilan yang patut dibanggakan.
Pada puncaknya komunisme berkuasa dalam 18 negara yang mencakup sepertiga
umat manusia.
b. Pergerakan
Gerakan adalah perjuangan untuk mencapai suatu kemerdekaan untuk
mengakhiri penjajahan, yang bersifat “pergerakan” artinya yang membentuk
“organisasi” yang teratur.58 Pergerakan adalah segala usaha atau kegiatan di
lapangan sosial maupun lapangan politik di suatu negara.59 Sedangkan pergerakan
revolusi adalah suatu gerakan sosial yang bertujuan untuk mengadakan revolusi.60
Pergerakan yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah suatu
gerakan sosial yang dilakukan untuk para buruh dan petani, yang tergabung dalam
Partai Bolshevik, menuntut adanya kebebasan dan dihapuskannya pembagian
kelas, serta penghapusan penindasan yang dilakukan oleh para feodal dan kapitalis
di Rusia. Pergerakan tersebut ditempuh dengan jalan mengobarkan revolusi
57 William Ebenstein dan Edwin Fogelman, op.cit., hlm. 26. 58 Soesanto Tirtoprodjo, 1989, Sejarah Nasional Indonesia, Jakarta, PT. Pembangunan, hlm. 7 59 W.J.S Poerwadarminta, op.cit., hlm. 317. 60 Soerjono Soekanto, 1983, Kamus Sosiologi, Jakarta, CV. Rajawali, hlm.323.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(Revolusi Sosialis) pada bulan Oktober 1917 di Rusia. Sebelum sampai naiknya
pemeritahan komunis di Rusia dan terbentuknya pemerintahan Uni Soviet, rakyat
Rusia harus menyaksikan beberapa kali revolusi. Revolusi tersebut antara lain
Revolusi 1905, Revolusi Februari 1917 dan Revolusi Oktober 1917. Revolusi-
revolusi inilah yang pada akhirnya mengubur sistem kekaisaran Rusia dan
menggantikannya dengan sistem komunisme.
Pergerakan revolusioner sebenarnya telah berjangkit di Rusia sejak awal
abad ke-19. Pergerakan yang secara umum menentang Kekaisaran Rusia ini
dimotori oleh kaum revolusioner dari berbagai kalangan di Rusia, yang kemudian
dikenal dengan Raznochintsy. Umumnya gerakan revolusioner di Rusia dilakukan
secara bawah tanah, yaitu dengan cara penyebaran literatur-literatur aktivitas-
aktivitas ilegal lainnya. Gerakan revolusioner di Rusia mirip penentangan
terhadap kekuasaan Tsar yang dikenal dengan pemberontakan Desembris 1825.
Gerakan ini melibatkan para perwira muda dan yang mengadakan perlawanan di
alun-alun kota St. Petersburg dan menguasai ibukota Rusia tersebut untuk
beberapa waktu. Namun gerakan ini tidak bertahan lama dan berhasil ditumpas.
Para pemimpinnya sebagian dihukum mati dan sisanya dibuang ke Siberia.
Gerakan Desembris gagal karena dianggap tidak memiliki konsep dan pimpinan
yang jelas dan tidak mendapat dukungan massa. Namun gerakan ini diyakini
sebagai “intro” bagi pergerakan revolusioner yang mencapai puncaknya pada
Revolusi Oktober 1917.
Gerakan-gerakan Revolusioner di Rusia mulai beraktivitas kembali setelah
adanya penyebaran ide-ide Marxis di Rusia. Karl Marx sendiri pada awalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sangat anti-Rusia. Hal ini dikarenakan pemerintahan Tsarisme di Rusia termasuk
yang paling reaksioner, imperalis dan anti rezim liberal di Eropa. Selain itu, Rusia
masih merupakan sebuah negara pertanian, yang semi feodal, bukannya negara
kapitalis maju, yang merupakan setting bagi teorinya. Walaupun demikian, ide-
ide Marx secara antusias diambil oleh kaum terpelajar dan cendekiawan Rusia,
jauh sebelum Marx sendiri tertarik kepada Rusia.61
Gerakan Marxis yang telah muncul dalam tradisi pemikiran Rusia tersebut
kemudian menjadi salah satu permasalahan dalam diskusi kelompok-kelompok
inteligentsia.62 Hal tersebut kemudian makin bergulir menjadi aksi-aksi konkret
untuk menggulingkan pemerintahan Tsarisme di Rusia. Seorang tokoh Marxis
yang membumikan ajaran Marxisme ke Rusia adalah Lenin atau Vladimir Ilyich
Ulyanov.
Pergerakan revolusioner kedua terjadi pada tahun 1905, tepatnya dalam
Revolusi 1905 di Rusia. Diawali dengan terjadinya pemogokan dan demonstrasi
di berbagai kota pada tanggal 9 Januari sampai dengan September 1095. Dalam
tahap awal tersebut, terjadi sebuah peristiwa yang dianggap sebagai pemicu
revolusi dan menimbulkan reaksi yang sangat kuat dari seluruh pelosok negeri.
Peristiwa tersebut adalah “Peristiwa Minggu Berdarah”, di mana sekitar 140 ribu
pekerja St. Petersburg yang mengadakan aksi damai untuk menyampaikan petisi
kepada Tsar disambut oleh tembakan pasukan tentara kerajaan. Kejadian berdarah
tersebut terjadi di Istana Musim Dingin (Winter Palace).
61 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 113-114 62 Intelegentsia adalah kaum cendekiawan Rusia yang terbentuk pada dekade 60-an abad ke-19. Memiliki ciri-ciri: radikal, revolusioner dan selalu diidentikkan sebagai kekuatan oposisi terhadap kekuasaan. Lihat ibid.,hlm.111.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tahap kedua, tepatnya pada bulan Oktober sampai dengan Desember
1905, terjadi pemogokan nasional yagn diikuti oleh sekitar 3 juta pekerja di Rusia.
Mereka menuntut diberlakukannya hak-hak demokrasi dan kebebasan, termasuk
pemberlakuan 8 jam per hari kerja. Tuntutan tersebut terjawab oleh pemerintah
Tsar dengan sebuah peraturan negara yang kemudian dikenal dengan Manifesto
17 Oktober. Dalam tahap kedua ini diakhiri dengan adanya pemberontakan
bersenjata Desember 1905. Pemberontakan tersebut di Moskow dan merupakan
peristiwa berdarah dalam rangkaian revolusi tahun 1905 hingga tahun 1907.
Tanggal 7 Desember 1905 pemogokan pekerja Moskow praktis menguasai hampir
seluruh perusahaan-perusahaan di kota tersebut.
Sekitar 6 ribu pekerja bersenjata itu memblokir penguasa di dalam kota.
Pemerintah terpaksa menurunkan pasukan dari St. Petersburg untuk memadamkan
pemberontakan itu. Pada tanggal 19 Desember 1905 pemberontakan berhasil
dipandamkan dan banyak pelaku pemberontakan tersebut yang dihukum tembak.63
Tahap ketiga (Januari 1906 sampai dengan 2 Juni 1907) terjadi dua kali
pembentukan Duma Negara. Duma I pada tanggal 27 April sampai dengan 8 Juli
1906 dan Duma II pada tanggal 20 Februari sampai dengan 2 Juni 1907. Hal
tersebut merupakan tahap akhir revolusi, dengan berhasil ditumpasnya gerakan
revolusi Borjuasi itu.64
Pada tahun 1917, terjadi kembali pergerakan revolusioner yang nantinya
menyebabkan terjadinya Revolusi Februari 1917 di Rusia. Hal tersebut diawali
dengan terjadinya krisis yang dirasakan oleh rakyat Rusia karena keterlibatan
63 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 123. 64 Ibid., hlm. 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rusia dalam Perang Dunia I secara ekonomi telah membawa kemerosotan yang
tajam. Terlebih setelah adanya pengumuman tentang pemberhentian sekitar 30
ribu pekerja di Petrograd pada tanggal 22 Februari telah mengakibatkan reaksi
yang begitu keras di kalangan para pekerja di mana pada tanggal 23 sampai
dengan tanggal 25 Februari terjadi pemogokan besar-besaran di seluruh kota
tersebut. Sehari kemudian para tentara yang sedianya ditugaskan untuk
menghentikan pemogokan tersebut justru beralih memihak para demonstran.
Sekitar sepekan setelah peristiwa tersebut, tepatnya tanggal 2 Maret 1917, Tsar
Nikholas II mengundurkan diri dari tahta Imperium Rusia dan untuk mengisi
kekosongan kekuasaan dibentuklah organ kekuasaan yang dikenal dengan
Pemerintahan Sementara (Vremennoye Pravitelstvo).65 Revolusi Februari 1917
telah mengakhiri kekuasaan Monarki Rusia dan memutuskan kekuasaan garis
keturunan Dinasti Rumanov di Rusia.
Pergerakan revolusioner selanjutnya dilakukan pada bulan Oktober 1917
di Rusia, tepatnya dalam Revolusi Oktober 1917. Setelah Partai Bolshevik yang
dipimpin oleh Lenin menduduki kelompok mayoritas dalam Dewan Soviet Rusia
pada bulan September 1917, Lenin dan Partai Bolshevik kemudian melakukan
gerakan Revolusioner di Rusia. Berbekal dukungan luas di kalangan rakyat Rusia,
khususnya para petani dan buruh, juga kekuatan senjata yang tidak dimiliki oleh
Pemerintah Sementara di bawah Kerensky, kemudian diadakan kudeta terhadap
Petrograd dengan terlebih dahulu objek-objek vital seperti jembatan, stasiun
kereta api, pembangkit listrik, bank dan sebagainya. Kekuasaan Pemerintah
65 Ibid., hlm. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Sementara kemudian di pindah ke Komite Militer Revolusioner yang telah
dibentuk sebelumnya, di bawah pimpinan Pevel Lazimir. Diadakan jaga revolusi
di daerah-daerah di Rusia. Revolusi tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu cara
damai dan dengan kekerasan. Salah satu kota yang melakukan perlawanan sengit
terhadap kekuatan Bolshevik adalah Moskow.
Setelah jatuhnya Pemerintahan Sementara, maka dalam kongres Soviet II
seluruh Rusia dibentuklah pemerintahan Soviet yang dikenal dengan Soviet
Komisaris Rakyat yang diketuai oleh Lenin (Kepala Negara) pacsa Revolusi
Oktober 1917, diumumkan pula tuntutan rakyat yang berisi: Pembentukan
perdamaian yang demokratis, penghapusan kepemilikan tanah oleh para tuan
tanah, pengenalan kontrol pekerja atas produksi dan pembentukan pemerintah
soviet. Berhasilnya pergerakan revolusioner yang dipimpin oleh Lenin beserta
Partai Bolshevik pada bulan Oktober 1917 tersebut, maka Lenin sebagai pribadi
yang sangat revolusioner, berhasil pula menerapkan secara praktis teori revolusi
Marxisme dan berhasil mendirikan negara sosialis (komunis) pertama di Rusia
F Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah penelitian. Maka
hipotesis atas permasalahan dalam penelitian skripsi ini sebagai berikut :
1. Kalau Lenin sebagai pribadi yang sangat revolusioner memimpin Partai
Bolshevik dan ia berhasil mendirikan negara sosialis (komunis) pertama di
Rusia, maka Lenin mempunyai peranan yang sangat besar dalam Revolusi
Oktober 1917 di Rusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Kalau kekuasaan Tsar bersifat otoriter, maka revolusi kaum komunis
berlangsung di Rusia.
3. Kalau revolusi di Rusia berhasil ditegakkan, maka kekuasaan Tsar akan runtuh
dan ideologi komunis meluas ke Eropa.
G Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian yang digunakan dalam rangka penulisan Peranan
Lenin dalam Revolusi Rusia Tahun 1917, ada lima tahap, yaitu : (1) pemilihan
topik, (2) pengumpulan sumber dan heuristik, (3) verifikasi atau kritik sumber, (4)
interpretasi dan (5) penulisan atau historiografi66.
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam metode pengumpulan data ini, terdapat dua tahapan. Tahapan
pertama yaitu pemilihan topik, yaitu mengenai permasalahan (peristiwa sejarah)
yang akan diteliti. Topik atau judul yang ditentukan dalam penulisan ini adalah
Peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917. Penulis memilih topik ini
karena penulis merasa tertarik. Topik ini menarik untuk diteliti karena dari awal
tumbuh dan berkembangnya komunisme di Rusia melalui Revolusi 1917 hingga
di seluruh negara-negara di dunia terkait dengan peranan Lenin di dalamnya, di
Indonesia belum cukup banyak yang menulis sejarahnya. Selain itu, dengan
meneliti dan menulis topik tersebut akan bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya bagi para calon maupun guru Sejarah untuk lebih memahami tentang
66 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya, Jakarta, hlm. 89.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
awal lahir dan berkembangnya komunisme dari Rusia hingga ke seluruh negara-
negara di dunia, termasuk Indonesia.
Tahapan kedua yaitu heuristik atau proses pengumpulan data yang relevan
untuk keperluan subjek yang diteliti. Sumber data dalam penulisan ini diperoleh
dari buku-buku yang ada di perpustakaan dan artikel-artikel yang didapat dari
internet. Sumber data tersebut bersifat primer maupun sekunder. Buku-buku dan
artikel-artikel yang dijadikan sumber data penulisan adalah Buku-buku dan
artikel-artikel yang berkaitan dengan tokoh Lenin atau dengan nama asli Vladimir
Illyich Lenin. Contoh konkrit untuk sumber primer adalah buku-buku dan artikel-
artikel yang merupakan karya tulisan Lenin atau ditulis oleh Lenin. Data buku
primer tersebut antara lain : buku kumpulan karya-karya Lenin yang terangkum
dalam Selected Work In Two Volumes yang diterbitkan pada tahun 1951 dan buku
karya Lenin yang berjudul Negara dan Revolusi. Buku tersebut telah
diterjemahkan oleh Sulang Sahun pada tahun 2000. Sedangkan data primer berupa
artikel-artikel, didapatkan dari internet. Artikel-artikel tersebut antara lain :
Maxisme dan Pemberontakan, Perang Gerilya, Takdir Historis Bagi Doktrin Karl
Marx, Tugas-tugas Kaum Proletariat dalam Revolusi Sekarang Ini. Untuk sumber
data yang lain, tampak pada bagian tinjauan pustaka dan daftar pustaka dari
skripsi ini.
2. Metode Analisis Data
Karena data yang diperoleh adalah berupa teks-teks, maka dilakukan
analisis terhadap teks-teks yang telah diperoleh tersebut, baik teks yang bersifat
primer maupun teks yang bersifat sekunder.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tahapan pertama yaitu verifikasi atau kritik sumber. Verifikasi atau kritik
sumber merupakan langkah yang harus dilakukan untuk menghindari adanya
kepalsuan suatu sumber atau untuk mengetahui apakah data yang ada dapat
dipertanggung jawabkan keasliannya atau tidak 67. Dalam penelitian ini, kritik
ekstern mengenai otentisitas (keaslian) sumber atas data yang telah diperoleh
tidak perlu dilakukan sebab otentisitas (keaslian) data, bahan atau materi yang
digunakan tidak diragukan. Akan tetapi yang perlu dilakukan adalah kritik intern,
sebab kebenaran sumber data masih diragukan. Kritik intern dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara membandingkan antara artikel-artikel mengenai karya-
karya tulisan Lenin (pidato maupun surat-surat) yang diperoleh dari internet,
dengan sumber lain di perpustakaan Universitas Sanata Dharma atau Lembaga
Perpustakaan lainnya.
Misalnya, artikel yang berjudul ” Tentang Kekuasaan Rangkap”, yang
diperoleh dari internet, dilakukan verifikasi mengenai kritik ekstern dengan cara
memeriksa kembali artikel tersebut melalui buku kumpulan karya-karya Lenin
yang lebih terpercaya kebenarannya. Anrata lain buku yang berjudul Selected
Works In Two Volumes yang terdapat dalam perpustakaan Sanata
Dharma.Dengan demikian dapat memberikan informasi yang lebih terperinci dan
dapat lebih dipercaya.
Tahap kedua yaitu interpretasi atau penafsiran. Setelah keaslian dan
kebenaran sumber yang telah diperoleh dipandang telah menjamin suatu
kebenaran, baru kemudian dilakukan interpretasi atau penafsiran. Langkah
67 Ibid., hlm. 99.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
tersebut dilakukan dengan cara menguraikan (analisis) dan menyatukan (sintesis)
berbagai data dan fakta yang telah diperoleh. Interpretasi yaitu menafsirkan fakta,
fakta yang telah diuji kebenarannya. Fakta yang ada kemudian digabungkan
menjadi satu kesatuan sehingga diperoleh rangkaian peristiwa sejarah yang
bermakna.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penulisan ini, pendekatan yang dipakai oleh penulis untuk
mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan peranan Lenin dalam Revolusi
Rusia tahun 1917 adalah pendekatan multidimensional. Pendekatan yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan historis, pendekatan
psikologis, politik, sosial dan ekonomi.
Pendekatan historis digunakan penulis untuk melihat usaha-usaha
perjuangan bangsa Rusia dalam Revolusi yang terjadi pada tahun 1917 dan untuk
melihat peristiwa Revolusi itu sendiri.
Dalam buku A Behavioral Approach to Historical Analisys yang ditulis
oleh Robert F. Berchover, dijelaskan bahwa pendekatan psikologis adalah
pendekatan yang berorientasikan pada tingkah laku manusia, baik itu berupa
tingkah laku yang berasal dari dalam diri manusia maupun tingkah laku yang
berasal dari luar diri manusia.68 Peninjauan dari segi psikologis merupakan
peninjauan untuk menemukan sebab-sebab intern, dalam totalitas kepribadian
seseorang69.
68 Robert F. Berchover, A Behavioral Approach to Historical Analysys, A Free Press Paperback, New York, hlm. 7. 69 Y. Bambang Mulyono, 1987, Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, Yogyakarta, Kanisius, hlm. 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pendekatan psikologis digunakan penulis untuk mengkaji biografi Lenin,
sehingga penulis dapat menguraikan secara garis besar sifat-sifat dasar Lenin
melalui data biografinya. Berdasarkan dari biografi, penulis dapat menguraikan
sifat-sifat dasar Lenin yang mempunyai sifat kepribadian yang keras kepala,
egois, pantang berputus asa, berkemauan keras, atheis dan berjiwa revolusioner.
Keinginan yang kuat dalam diri Lenin mendorongnya untuk ikut dalam
perpolitikan yang membawanya menjadi seorang revolusioner di Rusia dan
menyebabkan pecahnya revolusi Rusia tahun 1917, khususnya Revolusi Oktober
1917.
Keinginan yang kuat dalam diri Lenin juga didorong dan dipengaruhi oleh
faktor yang lain seperti lingkungan keluarga, pendidikan, buku-buku dan artikel-
artikel yang telah dibaca Lenin serta pergaulan Lenin dengan kaum-kaum
revolusioner lainnya. Misalnya, untuk membahas tentang latar belakang Lenin
menjadi seorang pribadi yang revolusioner, terdapat dua faktor, yaitu, faktor
intern dan faktor ekstern.
Faktor intern yang menyebabkan Lenin menjadi pribadi yang revolusioner
adalah suatu goncangan peristiwa yang ia alami dalam keluarganya, yaitu di saat
kakak laki-lakinya, Alexander, dihukum mati oleh Tsar karena terlibat dalam
gerakan revolusioner percobaan pembunuhan terhadap Tsar Alexander II. Kakak
perempuannya, Anna, juga dihukum tahanan karena membantu kakaknya dalam
gerakan revolusioner. Sedangkan faktor ekstern yang sangat mempengaruhi Lenin
menjadi seorang revolusioner adalah dari litelatur-litelatur yang ia baca bersifat
revolusioner dan pergaulannya dengan tokoh-tokoh revolusioner pendahulunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari faktor intern dan ekstern tersebur, maka terbentuklah dalam diri Lenin
seorang yang memiliki jiwa revolusioner.
Pendekatan politik digunakan penulis untuk melihat peranan Lenin,
mengkaji berbagai aspek yang menjadi latar belakang terjadinya Revolusi Rusia
tahun 1917, beserta dampaknya. Misalnya, dari pendekatan politik yang
digunakan penulis, maka dapat diambil kesimpulan yang cukup nyata mengenai
peranan Lenin, latar belakang dan dampak dalam bidang politik dari terjadinya
Revolusi 1917 di Rusia. Peranan Lenin di bidang politik dalam Revolusi Oktober
1917 adalah sebagai pemimpin Partai Bolshevik dalam mengobarkan revolusi.
Latar belakang politik yang menyebabkan terjadinya Revolusi 1917 adalah untuk
menumbangkan Tsarisme dan Pemerintahan Sementara di Rusia. Sedangkan
dampak dalam bidang politik dari revolusi tersebut adalah runtuhnya sistem
monarki dan Pemerintahan Sementara di Rusia, sehingga terbentuklah
kediktatoran proletariat sebagai penggantinya.
Pendekatan sosial digunakan penulis untuk mengkaji peranan Lenin,
berbagai aspek yang menjadi latar belakang dan dampak dalam bidang sosial dari
terjadinya revolusi Rusia tahun 1917. Misalnya, dari pendekatan sosial yang
digunakan penulis, maka dapat diambil kesimpulan yang cukup nyata mengenai
peranan Lenin, latar belakang dan dampak dalam bidang sosial dari terjadinya
Revolusi Rusia 1917. Peranan Lenin di bidang sosial dalam Revolusi Oktober
1917 adalah sebagai pendiri negara sosialis (komunis) pertama di Rusia. Latar
belakang sosial yang menyebabkan terjadi Revolusi 1917 adalah adanya bias
kelas antara golongan atas dan bawah, sehingga mengakibatkan terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
penindasan oleh kaun feodal atau kapitalis terhadap masyarakat golongan bawah.
Sedangkan dampak dalam bidang sosial dari revolusi tersebut adalah berdirinya
negara sosialis (komunis) pertama di Rusia.
Pendekatan ekonomi dipakai penulis untuk mengkaji latar belakang dan
dampak dalam bidang ekonomi dari terjadinya Revolusi Rusia 1917. Misalnya,
dari pendekatan ekonomi yang digunakan penulis, maka dapat diambil
kesimpulan yang cukup nyata mengenai latar belakang dan dampak di bidang
ekonomi dari Revolusi Rusia 1917. Latar belakang ekonomi yang menyebabkan
terjadinya Revolusi 1917 adalah rendahnya tingkat kehidupan ekonomi rakyat
Rusia akibat dari keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I dan penindasan kaum
kapitalis terhadap rakyat Rusia. Sedangkan dampak dalam bidang ekonomi dari
revolusi tersebut adalah kurang meningkatnya tingkat kehidupan perekonomian
rakyat Rusia akibat dari kebijakan-kabijakan yang ditetapkan pemerintah yang
baru tidak menguntungkan rakyat Rusia.
4. Metode Penulisan
Penulisan sejarah (historiografi) tidak lepas dari sumber-sumber sejarah
yang telah diperoleh dan berkaitan di dalamnya. Historiografi merupakan
rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau berdasarkan data yang
diperoleh dengan menempuh proses. Dalam penulisan sejarah aspek kronologis
suatu peristiwa sangat penting , sehingga dengan mudah dapat memberikan suatu
pengertian dasar kapan peristiwa sejarah itu terjadi.
Metode penulisan sejarah yang digunakan dalam penulisan ini adalah
deskriptif analitis. Metode penulisan sejarah deskriptif memusatkan perhatiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki70. Dalam metode penulisan sejarah
deskriptif analitis menekankan adanya hubungan kausalitas (sebab-akibat). Data
atau fakta yang ditemukan harus diberi arti, tidak hanya sekedar menyajikannya
secara deskriptif data. Fakta atau data yang telah terkumpul harus diolah dan
ditafsirkan.
Metode penulisan sejarah deskriptif analitis adalah prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggunakan atau melukiskan keadaan objek
atau subjek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terkumpul71. Data-data yang
telah diperoleh mengenai Lenin dan revolusi yang terjadi di Rusia pada tahun
1917 diolah secara analitis, yaitu mengenai permasalahan Lenin dan perannya
dalam Revolusi Rusia tahun 1917, latar belakang dan proses terjadinya Revolusi
Rusia tahun 1917, juga mengenai dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap
Kekaisaran Rusia dan Eropa. Untuk historiografi atau penulisan sejarah nampak
pada pembahasan dalam Bab II sampai dengan Bab IV dari skripsi ini.
H Sistematika Penulisan
Skripsi yang berjudul Peranan Lenin dalam Revolusi Rusia Tahun 1917
mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut :
70 Moh. Natsir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 63. 71 Louis Gottschalk, 1969, Mengerti Sejarah, Universitas Indonesia, Jakarta, hlm, hlm. 32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Bab I Berupa pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka,
kajian teori, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Menyajikan uraian tentang siapa dan apa peranan Lenin dalam
Revolusi Rusia tahun 1917
Bab III Bab ini menyajikan uraian tentang latar belakang dan proses
terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917
Bab IV Dalam bab ini menguraikan tentang dampak Revolusi Rusia tahun
1917 terhadap Kekaisaran Rusia dan Eropa
Bab V Bab ini akan menyajikan kesimpulan dari penelitian dan
pembahasan permasalahan yang telah diuraikan pada bab II, III,
dan IV.
Demikianlah sistematika penulisan skripsi ini, dari uraian di atas dapat
dicermati bahwa penulis ingin menyajikan tentang ”Peranan Lenin dalam
Revolusi Rusia Tahun 1917”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB II
LENIN DAN PERANNYA DALAM REVOLUSI RUSIA 1917
Lenin atau Vladimir Ilyich Ulyanov 72 merupakan tokoh pemimpin politik
yang paling bertanggungjawab terhadap berdirinya komunisme di Rusia. Melalui
revolusi yang dilancarkan dan dipimpin oleh Lenin beserta dengan partai
Bolsheviknya di Rusia pada tahun 1917, telah terjadi ekspansi kekuatan komunis
ke seluruh dunia. Sekitar sepertiga penduduk dalam 18 negara di dunia telah
menganut faham komunis. Begitu cepatnya Lenin menyebarkan komunisme ke
seluruh penjuru dunia, sehingga dia mesti diakui sebagai salah seorang yang
paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Terhitung pada umur dua puluh tiga
tahun, Lenin sudah menjadi seorang Marxist yang berkobar-kobar. Lenin
sebenarnya dapat disebut sebagai seorang pemberontak terhadap Marxisme, bukan
Marxist orthodok seperti pengakuannya. 73
Ketika Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia di mana Lenin menjadi
anggotanya pecah menjadi dua bagian, Lenin berhasil menjadi pimpinan pecahan
partai yang lebih besar, yaitu Partai Bolshevik. Perang Dunia I membuka peluang
yang cukup besar kepada Lenin dalam mewujudkan cita-citanya di Rusia. Perang
Dunia I tersebut telah membawa malapetaka baik militer maupun ekonomi bagi
Rusia dan akibatnya menambah ketidak puasaan rakyat kepada sistem
pemerintahaan Tsar. Akhirnya pemerintah Tsar dapat digulingkan pada bulan
72 Vladimir Illyich Lenin, lihat Lampiran 1, hlm. 205
73 G. Moedjanto, 1979, “Prinsip-prinsip Non-Marxist dalam Kepemimpinan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917”, Dalam SPPS seri VII No. 7. Yogyakarta: USD, hlm. 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Maret 1917. Begitu mendengar jatuhnya pemerintahan Tsar, Lenin kemudian
kembali ke Rusia. Sesampainya di Rusia, ternyata telah didirikan Pemerintahan
Sementara yang menurut Lenin tidak mempunyai daya kekuatan dan sangat
lemah. Keadaan seperti ini dirasa sangat baik untuk partai komunis yang memiliki
pegangan disiplin yang cukup kuat untuk menguasai keadaan walaupun
anggotanya relatif sedikit. Usaha yang dilakukan Lenin adalah dengan mendorong
kaum Bolshevik agar melompat ke garis depan demi menggulingkan
Pemerintahan Sementara di Rusia dan menggantikannya dengan pemerintahan
komunis.
Usaha-usaha yang dilakukan Lenin dalam mewujudkan cita-citanya, antara
lain dengan melakukan propaganda-propaganda kepada para petani dan buruh di
Rusia agar mereka mendukungnya dalam partai Bolshevik untuk melakukan
revolusi yang sudah dicita-citakannya sejak dulu. Dalam mewujudkan cita-
citanya, Lenin tidak mendapat jalan yang mudah dan tidak pernah lepas dari
hambatan-hambatan yang menghadangnya. Hambatan-hambatan tersebut antara
lain dari tokoh-tokoh yang berlawanan dengan pemikiran-pemikiran dan cita-cita
Lenin seperti tokoh-tokoh dari partai Menshevik74 yang tangguh tidak mudah
74 Kaum Menshevik, aliran oportunis di dalam Sosial-Demokrat Rusia. Terbentuk dalam Kongres ke II PBSDR tahun 1903 dari lawan-lawan tujuan revolusioner. Dalam Kongres itu, pada pemilihan organ-organ sentral partai, kaum Leninis memperoleh mayoritas suara dan mereka dinamakan kaum Bolshevik (kaum mayoritas), sedang kaum oportunis tetap barada dalam minoritas dan memperoleh nama kaum Menshevik (kaum minoritas). Kaum Menshevik tampil melawan program revolusioner partai, melawan hegemoni proletariat dalam revolusi, melawan persekutuan kelas buruh dan kaum tani, dan menyokong persetujuan dengan borjuasi liberal. Pada tahun 1917 wakil-wakil kaum Menshevik masuk dalam Pemerintahan Sementara burjuis, dan setelah kemenangan Revolusi Sosialis Oktober, kaum Menshevik bersama-sama dengan partai-partai kontra-revolusioner lainnya melakukan perjuangan melawan kekuasaan Sovyet. Lihat Vladimir Illyich Lenin, Tugas-tugas Kaum Proletar dalam Revolusi Sekarang Ini, dalam http: // www. ucc. ie/ acad/ appsoc/ tmpstore/ mia/ library/ indonesia/archive/ lenin/ 17april.htm.,21/03/07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berputus asa. Namun demikian, Lenin tetap berusaha mewujudkan cita-citanya
dengan melancarkan revolusi di Rusia. Tepatnya pada bulan Oktober tahun 1917,
Revolusi Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin berhasil dilancarkan dan cita-cita
Lenin sebagai seorang revolusioner benar-benar terwujud. Lenin kemudian
menjadi kepala negara baru di Rusia.
A. Situasi Rusia Menjelang Revolusi
Menjelang tahun 1917, di Rusia masih berkuasa sistem pemerintahan
Tsarisme. Meskipun telah terjadi revolusi Rusia yang pertama pada tahun 1905,
Tsarisme di Rusia masih saja berdiri dengan kokohnya. Berhasil di
tumbangkannya Revolusi Rusia tahun 1905 tersebut tetap tidak menurunkan
semangat revolusioner rakyat Rusia pada saat itu. Maka dari itu, untuk
menghindari terjadinya kembali revolusi diadakan reformasi agraria yang telah
disetujui & ditandatangani oleh Tsar Nikholas II pada bulan November 1906.
Reformasi tersebut bertumpu pada kekuatan petani kaya di pedesaan. Petani-
petani kaya ini tumbuh di kalangan non-bangsawan yang berhasil memerdekakan
diri dan menjadi kelas baru dalam masyarakat Rusia. Namun reformasi ini
mengalami kegagalan setelah Pyort Stolypin sebagai pencetus ide, terbunuh pada
tahun 1911.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pasca Revolusi 1905 dibentuk juga Duma75. Dibentuk Duma I (1906),
Duma II (1907) Duma III (1907-1912) dan Duma IV (1912-1916). Dari Duma I
hingga Duma IV anggotanya adalah kaum atau orang-orang yang membela Tsar
sehingga Duma hanya dijadikan alat dari Tsar untuk mengelabuhi rakyat dan
untuk menindas kaum revolusioner. Hingga nantinya Rusia terlibat dalam Perang
Dunia I, Rusia mengalami kekalahan-kekalahan besar yang mengecewakan hati
rakyat dan menyengsarakan kehidupan rakyat. Kekecewaan yang besar dalam hati
rakyat terhadap pemerintahan Tsar dan kesengsaraan yang dialami rakyat akibat
dari kekalahan Rusia dalam Perang Dunia I inilah yang nantinya menjadi
penyebab meletusnya revolusi Rusia pada tahun 1917.
Situasi Rusia menjelang Revolusi tahun 1917 cukup kacau dan
memprihatinkan. Keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I telah membawa
dampak yang cukup komplek terhadap kehidupan dalam negeri masyarakat Rusia.
Pada saat Rusia memasuki kancah peperangan, pasukan Rusia mengalami
kekalahan yang sangat mengenaskan. Karena selain di Rusia terjadi masalah-
masalah dalam negeri yang sangat rumit, Rusia juga harus kehilangan sebagian
wilayahnya akibat keterlibatannya dalam Perang Dunia I. Dalam Perang Dunia I,
Rusia berperang melawan Jerman dan Austria bersama dengan Inggris dan
Perancis. Pada saat itu Rusia dirasa tidak cukup kuat untuk melawan tentara
Jerman yang sudah terkenal paling kuat di seluruh dunia.
75 Duma adalah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih oleh rakyat. Dibentuk pertama kali pasca Revolusi Rusia yang pertama, yaitu pada tahun 1905. Tetapi hak pilih didasarkan pada jabatan, sehingga pemimpin agama, tentara, mahasiswa dan bangsa pengembara yang masih banyak di Rusia tidak mempunyai hak pilih. Duma dipilih 4 tahun sekali. Lihat A. Fahrurodji,op.cit.,hlm. 124.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pasukan tentara Rusia mempunyai kemampuan yang sangat kurang untuk
menerima disiplin militer. Perkembangan kapitalisme di Rusia juga belum
mencapai tingkat yang memungkinkan untuk mempersenjatai tentara Rusia
dengan senjata-senjata yang modern. Dibandingkan dengan negara-negara Eropa
yang ikut terlibat dalam Perang Dunia I, Rusia belum mempunyai kemampuan
apa-apa untuk menandinginya. Selain itu, para pegawai Rusia yang senang
korupsi dianggap tidak cukup efisien dan menghalangi usaha perang. Dengan
demikian, Rusia berturut-turut mengalami kekalahan. Akibat dari kekalahannnya
dalam perang, Pemerintah Rusia kemudian kehilangan kepercayaan dari
rakyatnya76. Pada akhir tahun 1915 Rusia mengalami tekanan berat dari serangan
Jerman ke arah Timur yang mengakibatkan Rusia kehilangan Polandia, sebagian
Baltik, Ukraina dan Belorusia.
Akibat dari kekalahan tersebut, rakyat Rusia mengalami kesengsaraan.
Tuntutan sumber daya manusia yang besar untuk kebutuhan perang yang
menyedot banyak tenaga kerja yang menjadi tulang punggung perekonomian
Rusia, sehingga banyak pemuda-pemuda Rusia yang diharuskan masuk militer.
Pabrik-pabrik banyak yang kehilangan pekerja dan terpaksa menghentikan proses
produktifitasnya. Para petani terpaksa meninggalkan tanahnya dan banyak tanah
terbengkalai karena tidak ada yang mengurus. Kemandegan produksi membawa
dampak pada krisis yang lebih besar, baik di kalangan masyarakat kelas atas
maupun masyarakat kelas bawah.
76IanBirchall,Revolusi Rusia Tahun 1917, dalam http://arts.anu.edu.au/suara/birchall.htm.,11/06/07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Perang yang berkepanjangan menuntut pengorbanan yang besar tidak
hanya dalam hal materi. Banyak sekali tentara Rusia yang terpaksa gugur dalam
peperangan. Ratusan ribu serdadu Rusia tewas dan terluka selama perang. Perang
ini secara ekonomi telah membawa kemerosotan yang tajam dan menyebabkan
krisis mendalam yang berpengaruh pada perubahan mendasar kehidupan bangsa
Rusia. Baik itu krisis kepercayaan dan krisis ekonomi masyarakat Rusia pada saat
itu. Selain itu, karena adanya kemandegan produksi perindustrian dan pertanian,
timbullah kekurangan bahan makanan atau pangan. Banyak rakyat Rusia yang
menderita bahaya kelaparan.
Melihat situasi dan keadaan yang sangat kacau di Rusia, rakyat kemudian
meneriakkan adanya revolusi untuk mengubah tatanan pemerintahan lama
menjadi tatanan pemerintahan baru yang lebih bisa diandalkan. Revolusi juga
bertujuan untuk meletakkan landasan bagi perkembangan demokrasi yang
mengakibatkan perubahan besar di Rusia. Diawali dengan pengumuman tentang
pemberhentian sekitar 30 ribu pekerja di Petrograd (sekarang Peterburg) pada
tanggal 22 Februari 1917 telah mengakibatkan reaksi yang begitu keras di
kalangan para pekerja, sehingga terjadi pemogokan besar-besaran di seluruh kota
Petrograd pada tanggal 23 sampai 25 Februari 1917. Sehari kemudian para tentara
yang sedianya ditugaskan untuk menghentikan pemogokan tersebut justru beralih
memihak para demonstran.
Akibat adanya aksi-aksi pemogokan tersebut adalah terjadinya kemacetan
jalan-jalan transportasi sehingga lalu lintas menjadi kacau-balau. Para tentara
yang memihak para demonstran kemudian menembaki anak buah atau tentara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
yang masih berpihak kepada Tsar. Dari peristiwa tersebut, maka meletuslah
Revolusi Februari 1917, yang merupakan tahap pertama dari Revolusi Rusia
tahun 1917. Sekitar sepekan setelah peristiwa itu, tepatnya tanggal 2 Maret 1917,
Tsar Nikholas II mengundurkan diri dari tahta Imperium Rusia. Revolusi ini telah
mengakhiri kekuasaan Monarki Rusia dan memutuskan kekuasaan garis
keturunan Dinasti Rumanov77.
Pasca Revolusi Februari 1917 terjadi kekosongan kekuasaan di Rusia,
maka untuk mengisi kekosongan kekuasaan tersebut dibentuklah organ kekuasaan
yang dikenal dengan Pemerintahan Sementara (Vremennoye Pravitelstvo) di
bawah Lvov. Pemerintahan Sementara yang telah dibentuk ternyata tidak dapat
menghilangkan rasa ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahan. Selain itu,
Pemerintahan Sementara juga tidak berdaya mengatasi kesulitan-kesulitan Rusia
sebagai akibat perang. Dalam situasi demikian muncullah pemerintahan
tandingan, Dewan wakil-wakil pekerja dan prajurit Petrograd (The Petrograd of
Workers and Soldiers Deputies). Ini merupakan kelahiran kembali dari Soviet
1905. Tidak lama kemudian dibentuk pula Soviet di Moskow dan kota-kota lain.
Dalam beberapa tempat soviet bisa berfungsi sebagai distributor makanan78. Tidak
disangsikan Soviet mendapat kepercayaan lebih besar dari rakyat banyak daripada
Pemerintahan Sementara. Soviet Petrograd dirasa dapat mengerti akan tuntutan
rakyat untuk mengakhiri perang dan membagi tanah yang dianggap sebagai
tuntutan vital sebagai lanjutan pemerintahan di Rusia. Walaupun Pemerintahan
Sementera lebih memiliki legitimasi, namun secara riil kekuasaan dipegang oleh 77ToniCliff, Revolusi dan Kontra-Revolusi: Pelajaran Bagi Indonesia, dalam http: // www. geocities.com/ frontnasional/ revolusidankontra. htm.op.cit.. 78 G. Moedjanto,op.cit.,hlm. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Soviet Petrograd. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekuasaan ganda dalam masa
transisi tersebut.
Pada bulan Juli 1917 situasi sosial dan politik Rusia semakin memburuk
dan penuh ketidakpastian. Kekalahan tentara Revolusi di medan perang untuk
membantu tentara sekutu di Barat pada bulan Juli 1917, nampaknya berhasil
menghancurkan moral tentara Rusia. Ditambah dengan propaganda revolusioner
kaum Bolshevik, menjadikan tentara Rusia semakin mengalami demoralisasi. Dan
pada tanggal 16 dan 17 Juli, tentara Rusia melakukan demonstrasi di Petrograd
menentang Pemerintahan Sementara. Demonstrasi berubah menjadi kekacauan
dan kerusuhan. Pemerintahan berhasil menindas demonstrasi dan memulihkan
kendali atas situasi. Beberapa pemimpin Bolshevik, termasuk Trotsky ditangkap
dan Lenin sendiri pergi bersembunyi ke Finlandia. Pada tanggal 20 Juli 1917,
Alexander Kerensky79 menggantikan Lvov sebagai pemimpin Pemerintahan
Sementara. Pasca pemberontakan bulan Juli 1917, terjadi juga pemberontakan
Jenderal Lavr G. Kornilov yang mengirimkan pasukannya untuk menentang
Petrograd dan berniat mendisiplinkan tentara Rusia yang telah terdemoralisasi.
Kerensky yang takut Kornilov akan menjatuhkan pemerintahannya dan
79 Alexander Kerensky, saat Revolusi Februari pecah pada tahun 1917, ia menjadi salah satu pemimpin revolusi yang terpenting. Dilantik sebagai ketua umum Soviet Petrograd. Saat pemerintahan Sementara dibentuk, ia awalnya dipilih menjadi Menteri Kehakiman, namun menjadi Menteri Peperangan pada bulan Mei dan menjadi Perdana Menteri pada bulan Juli 1917. Setelah kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Lavr Kornilov pada bulan Agustus gagal, Kerensky melantik dirinya sebagi Panglima Tertinggi. Pda tanggal 25 Oktober 1917, yang dikenal sebagai Revolusi Oktober, ia melarikna diri ke Pskov, di mana ia memobilisasikan pasukan tentara yang loyal kepadanya untuk mengambil alih ibu kota, namun gagal dan Kerensky kemudian lari ke Perancis. Selanjutnya, ia lalu pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1940 dan menetap di New York City. Di sana banyak dihabiskan mengajar di Intitusi Hoover (Universitas Stanford), California. Ia meninggal di Amerika Serikat pada tahun 1970 dan dimakamkan di London setelah Gereja Ortodok Rusia lokal di New York menolak menguburkan Kerensky karena menuduhnya bertanggungjawab atas jatuhnya Rusia kepada Bolshevik. Lihat http: // id. wikipedia. org/ wiki/ AlexanderKerensky.,21/06/07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menegakkan kediktatoran militer, mengajak para pemimpin sosialis Dewan Soviet
dan kaum buruh Petrograd untuk menghadapi Kornilov dan pasukannya.
Termasuk kaum Bolshevik diizinkan untuk mengorganisasikan kekuatan
bersenjata, sehingga jadilah kaum Bolshevik memiliki milisi bersenjatanya
sendiri, yang kemudian hari dikenal sebagai Tentara Merah80.
Dari bulan Maret sampai September 1917, kaum Bolshevik tetap minoritas
dalam Dewan Soviet. Namun karena adanya keresahan dan keputusasaan sosial,
Pemerintahan Sementara di bawah pimpinan Kerensky kehilangan dukungannya.
Inilah kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh kaum Bolshevik untuk menjadi
mayoritas di Soviet Petrograd. Dengan slogan: perdamaian, tanah, kebebasan dan
roti, kaum Bolshevik dapat meraih dukungan yang cukup besar dari rakyat Rusia.
Tentara yang sudah jemu berperang, para petani kecil yang membutuhkan lahan
garapan dan kaum buruh yang kekurangan pangan akhirnya tertarik dengan slogan
propaganda kaum Bolshevik sehingga memberikan dukungan sepenuhnya kepada
kaum Bolshevik tersebut. Akhirnya pada bulan September diadakan pemilihan
umum untuk memilih anggota-anggota Dewan Soviet Petrograd. Bolshevik
meraih kemenangan mayoritas dalam pemilihan umum tersebut. Langkah
selanjutnya adalah kaum Bolshevik segera merencanakan untuk mengobarkan
revolusi di Rusia. Dan akhirnya meletuslah Revolusi Oktober 1917 yang berhasil
mendirikan negara sosialis (komunis) pertama di Rusia.
80 Ian Birchall, Revolusi Rusia Tahun 1917, dalam http: / / arts. anu. edu. au/ suara/ birchall. htm. op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Riwayat Hidup Lenin
Vladimir Ilyich Ulyanov atau Lenin, lahir pada tanggal 10 April 1870
menurut kalender lama Rusia (atau pada tanggal 22 April 1870 menurut kalender
modern) di Simbirsk daerah pedalaman kawasan Volga. Ayahnya adalah
inspektur sekolah dan ibunya adalah seorang Yahudi yang berprofesi sebagai
guru. Walaupun ayahnya adalah seorang pegawai negeri, keluarga Ulyanov
melahirkan anak-anak yang berjiwa revolusioner. Lenin menunjukkan
kemampuan intelektualnya di sekolah dan melanjutkan pendidikan di fakultas
Hukum Universitas Kazan. Ia dipecat karena terlibat dalam kerusuhan mahasiswa,
namun kemudian diperbolehkan melanjutkan studinya dan mengambil ujian
sebagai mahasiswa eksternal di Universitas St. Peterburg dan mendapatkan gelar
Diploma dengan lulusan terbaik pada tahun 1891. Pada tahun 1892 ia mulai
bekerja sebagai pengacara di Samara dan mulai masuk ke dalam pelbagai
kelompok Marxis dengan menulis artikel-artikel tentang masalah-masalah
sosialisme. Akibat berbagai aktivitas politiknya, Lenin seringkali keluar masuk
penjara.
Pada tahun 1896 Lenin dihukum pembuangan ke Siberia dan di situlah ia
menikah dengan Nadyeshda Krupskaya. Sejak saat itu, sang istri menjadi kawan
sekaligus sekretaris pribadi yang tak terpisahkan. Bersamaan dengan itu, pada
tahun 1898 didirikan Partai Buruh Sosial – Demokrat Rusia. Pada tahun 1900
Lenin kembali dari pembuangan, namun segera melarikan diri ke Eropa Barat
karena pada masa pasca pembuangan Lenin dilarang tinggal di ibukota, di kota-
kota industri, maupun di kota-kota universitas. Pada bulan Juli tahun itu juga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lenin kemudian pergi ke Swiss dan menetap di sana. Sesampainya di Swiss,
bersama dengan Plechanov, Martov dan Vera Sassulic, Lenin menerbitkan
majalah Marxis – Revolusioner Iskra (“Bunga Api”) yang kemudian
diselundupkan ke Rusia.
Pada tahun 1902 terbit tulisan Lenin “Berbuat apa” (What is to be down?).
Isinya menguraikan tentang paham Lenin yang baru, yaitu tentang “partai
perintis”. Konsepsi partai itu mendapat tantangan luas, antara lain dari Rosa
Luxemburg. Perbedaan tentang partai mengakibatkan perpecahan Partai Sosial –
Demokrat Rusia dalam kongresnya 1903 di Brussel dan London ke dalam dua
Kubu: Kaum Bolshevik, mayoritas (Bolshinstvo), yang mendukung konsepsi
Lenin, dan kaum Menshevik, minoritas (Menshinstvo) yang dipimpin oleh
Martov, yang menolaknya.81
Tahun-tahun berikutnya kurang menguntungkan bagi Lenin dan partainya.
Revolusi 1905 di Rusia pecah secara mendadak dan kaum Sosial – Demokrat
dirasa tidak siap. Keadaan politik dan ekonomi di Rusia pada saat itu mulai
membaik dan kaum Bolshevik tidak mempunyai ruang gerak maupun tempat
untuk berpijak. Sementara itu, Lenin dari tempat pengasingannya tetap terus
berhubungan dengan partainya di Rusia. Ia juga ikut dalam berbagai polemik
dalam Internasionale II.82 Pada tahun 1908 terbit bukunya “Materialisme dan
Empiro-Kritisisme” yang kemudian bersama dengan buku Anti-Duhring karangan
81 Franz Magnis Suseso, Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikiran Marxisme dari Lenin Sampai Tan Malaka, op.cit., hlm. 2. 82 Internasionale II (“Asosiasi Buruh Internasional II”) didirikan pada tahun 1889 oleh partai-partai sosialis sebagai lanjutan Internasional I (1864-1872/76) dan menjadi forum bagi diskursus Marxisme. Internasionale II ambruk pada tahun 1914 karena partai-partai sosial-demokrat terseret arus nasionalisme, lalu mendukung bahwa masing-masing negaranya masuk perang.lihat ibid.,hlm.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Engels, akan menjadi dasar materialisme dialektis, filsafat alam resmi Marxisme –
Leninisme.
Pada tahun 1912, Lenin mengadakan Kongres Partai Bolshevik di Praha.
Dengan kongres ini, perpecahan dalam tubuh RSDWP antara kaum Bolshevik dan
Menshevik menjadi selamanya. Lenin memproklamasikan Bolshevik-lah yang
merupakan partai RSDWP dan kaum Menshevik hanyalah sempalannya. Ketika
pecah Perang Dunia I di tahun 1914, segenap Partai Sosialis di Eropa masing-
masing mendukung pemerintahnya. Hal tersebut sungguh mengecewakan Lenin
karena hal itu menunjukkan partai-partai sosialis telah mengkhianati kongres
Internasionale II sebelum perang yang menyatakan bahwa mereka wajib untuk
melawan atau bahkan menjatuhkan pemerintahannya masing-masing jika
pemerintahan mereka melibatkan diri ke dalam perang. Karena itu, Lenin
mengusulkan pembentukan Internasionale III yang terdiri atas partai-partai
sosialis yang sejati. Menurutnya, kaum sosialis revolusioner harus berusaha untuk
mentransformasikan perang imperialis menjadi perang sipil. Pada rentang tahun
1915-1916, kaum sosialis anti perang mengadakan pertemuan di Zimmerwald dan
Kienthal, Swiss. Lenin gagal mempengaruhi konferensi tersebut untuk
mengadopsi prinsip “mentraformasi perang imperialis menjadi perang sipil”.
Menurutnya:
“Seorang Marxist mendasarkan diri pada perjuangan kelas dan bukan pada perdamaian sosial. Dalam periode tertentu dari krisis-krisis ekonomi dan politik yang tajam, perjuangan kelas itu menjadi suatu perang sipil yang langsung, yaitu menjadi suatu perjuangan bersenjata antara dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
golongan rakyat. Dalam periode-periode semacam itu, seorang Marxist wajib mengambil pendirian perang sipil”83.
Jadilah Lenin dan para pendukungnya menjadi minoritas dalam kelompok
sosialis anti perang jika dibandingkan dengan mereka yang pro perang.84
Revolusi yang terjadi di Rusia pada tahun 1917, tepatnya Revolusi yang
terjadi pada bulan Februari 1917, telah mengakibatkan Tsar Nikholas II dipaksa
turun tahta pada tanggal 15 Maret 1917. Pemerintahan diambil alih oleh sebuah
koalisi semua kekuatan nasional. Itulah kesempatan yang ditunggu-tunggu Lenin.
Lenin pulang ke Rusia pada tanggal 3 April 1917. Ia langsung menarik partai
Bolshevik dari koalisi nasional dan mengumumkan sebuah program radikal untuk
mematangkan kondisi-kondisi untuk melakukan revolusi. Dengan semboyan
“Perdamaian, Tanah, Kebebasan dan Roti” ia mencari dukungan massa yang
menderita. Ia menuntut agar perang melawan Jerman dan Austria – Hongaria
dihentikan, tanah bangsawan diserahkan kepada kaum tani, bank-bank
dinasionalisasikan, produk industri dan pembagian hasilnya diawasi oleh para
buruh sendiri, tentara, polisi dan birokrasi dihapus. Dengan tuntutan-tuntutan
“seluruh kekuasaan kepada Soviet –soviet”85 Lenin mencoba menggerogoti
83 Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http: // www. marxist. Org/ indonesia/ lenin/ 1906/ perang. htm.,16/05/07. 84 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 14-16. 85 “Soviet” berarti Dewan. Dewan buruh untuk pertama kali terbentuk secara spontan di St. Petersburg menjelang revolusi 1905. Trotsky waktu itu dipilih sebagai ketua Dewan-dewan buruh St. Petersburg dan menjadi pemimpinnya yang cukup cemerlang. Pada tahun 1917 lagi-lagi dewan-dewan buruh St. Petersburg membangun tekanan yang memaksa Tsar untuk turun tahta. Dewan-dewan itu pada umumnya dipimpin oleh kaum Bolshevik dan menjadi lembaga yang melawan parlemen (“Duma”) resmi Rusia. Dewan itu resmi disebut “dewan buruh dan prajurit” karena semakin banyak prajurit yang meninggalkan pasukan mereka dan masuk ke dalam dewan. Pada bulan Oktober tahun 1917 Trotsky sekali lagi dipilih sebagai ketua Soviet-soviet di Petrograd. Soviet-soviet Petrograd itulah yang menjalankan revolusi Oktober.lihat Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka, op.cit., hlm.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
legitimasi parlemen resmi. Sebuah percobaan pemberontakan sayap kiri partai
Bolshevik pada bulan Juli gagal karena tergesa-gesa, sehingga Lenin harus
melarikan diri ke Finlandia.86
Pemerintahan kemudian diambil alih oleh Kerensky dari Partai Sosial
Revolusioner, namun tetap tidak menstabilkan keadaan. Dari bulan Maret sampai
September 1917, kaum Bolshevik tetap menjadi minoritas dalam Dewan Soviet.
Pemerintahan Sementara di bawah Kerensky telah kehilangan dukungan
terbesarnya. Sejak akhir September, Lenin dari persembunyiannya di Finlandia
mengirimkan artikel-artikel dan surat-surat ke Petrograd yang menyarankan pada
sentral komite partai untuk mengorganisasikan pengambil alihan kekuasaan
dengan bersenjata tanpa menunda-nunda lagi. Bulan Oktober Lenin kembali ke
Petrograd dan bersama Trotsky mempersiapkan pemberontakan bersenjata. Pada
tanggal 7 November 1917 (yang menurut penanggalan kuno Rusia masih di bulan
Oktober) massa buruh pendukung Lenin, yang dibantu oleh kelasi-kelasi angkatan
laut dari masyarakat Kronstadt, mengambil alih kekuasaan di Petrograd. Di bawah
Lenin dibentuk “Dewan Komisaris Rakyat” sebagai pemerintah baru. Hanya
berkat tekat dan tangan besi Lenin, kaum Bolshevik berhasil memantapkan
kekuasaan mereka sesudah membasmi segala macam perlawanan. Partai
Bolshevik kemudian secara resmi menggantikan namanya menjadi “Partai
Komunis Rusia”. Pemerintahan pindah ke Moskow.
Namun perlawanan terhadap rezim komunis masih kuat. Selama 1918-
1921 pelbagai pasukan “putih” dalam dan luar negeri berusaha menjatuhkan
86 Ibid., hlm. 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pemerintahan komunis, namun akhirnya dipatahkan oleh tentara Merah pimpinan
Leon D. Trotzky. Dengan mengambil tindakan keras terhadap segala lawan. Pada
tahun 1919 Lenin membubarkan dewan-dewan buruh (soviet) yang pada tahun
1917 menjadi tulang punggung perebutan kekuasaan. Akhir tahun 1921 Lenin
membalikan kebijakannya karena menyadari bahwa Rusia berada dalam bahaya
kehancuran.
Pada tahun itu juga ditetapkan kebijakan ekonomi baru New Economic
Polities (NEP) di mana menyerahkan hasil pertanian diganti dengan pajak
berbentuk hasil produksi dan perdagangan bebas diizinkan kembali di pasar-pasar;
demikian juga usaha pertukangan, perusahaan kecil dan menengah swasta. Pada
tahun 1922 diumumkan undang-undang dasar baru: Rusia menjadi “Uni
Republik-republik Soviet Sosialis” atau “Uni Soviet” dan hak bangsa-bangsa itu
untuk memisahkan diri diakui secara eksplisit. Tiga tahun sebelumnya Lenin telah
mendirikan Asosiasi Internasional Sosialis III (Komitern)87 yang bertugas
menggerakkan dan sekaligus mengontrol partai-partai komunis lokal di seluruh
dunia.
Mulailah gerakan komunis internasional yang akan menjadi salah satu
kekuatan politik paling utama dalam abad ke-20. Pada akhir tahun 1921 Lenin
terkena pendarahan otak. Meskipun pikirannya tetap jernih, ia tidak dapat lagi
berbicara. Kepemimpinan sehari-hari pindah ke tangan sekretaris jendral partai,
Stalin. Lenin meninggal dunia pada tanggal 21 Januari 1924. Jenazahnya
87 Internasional III, berkedudukan di Moskow, didirikan untuk menentang Internasionale III yang didirikan kembali 1919 oleh partai sosialis dan sosial – demokrat yang anti komunis. Internasionale III juga disebut Internasionale komunis, dipersingkat komitern yang 1943 diganti denga Biro Infromasi Komunis (Kominform).lihat A. Fahrurodji.op.cit.,hlm.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
diawetkan dan ditempatkan dalam sebuah mausoleum di depan tembok Kremlin di
Moskow.88
C. Awal Menjadi Seorang Revolusioner
Pada tahun 1886 merupakan awal dari hempasan demi hempasan bagi
kehidupan Lenin. Pada tahun tersebut ayahnya meninggal dunia, sehingga di
umurnya yang ke-16 tahun, Lenin berubah menjadi seorang atheis. Terpaan yang
lebih berat lagi terjadi pada tahun 1887. Kakak laki-lakinya, Alexander, yang
menjadi mahasiswa di Universitas St. Petersburg, dihukum gantung karena aktif
dalam kelompok revolusioner teroris yang bersekongkol untuk membunuh Tsar
Alexandar III. Hukuman atas sang kakak membuat keluarga Lenin dijauhi dan
dikucilkan oleh masyarakat sekitarnya, sehingga keluarga Lenin pun pindah ke
sebuah desa yang letaknya tidak jauh dari Kazan.
Pada tahun 1887 Lenin ditangkap oleh kepolisian Rusia karena
keterlibatannya dalam demonstrasi mahasiswa yang menentang peraturan
universitas di mana dilarang melakukan pembentukan organisasi mahasiswa. Dia
dikeluarkan dari universitas dan kemudian diasingkan dari Kazan ke Kokushkino.
Di sana pula, kakak perempuannya, Anna, menjalani tahanan polisi sebagai
hukuman atas tuduhan terlibat dalam kegiatan revolusioner saudaranya,
Alexander. Pada tahun 1888 pihak berwenang mengizinkan Lenin kembali ke
Kazan, tetapi mereka menolaknya kembali ke bangku universitas. Selama masa-
masa itu, dia bertemu dengan kaum revolusioner buangan dari generasi yang lebih 88 Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka, op.cit., hlm. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tua. Lenin juga membaca literatur-literatur politik yang revolusioner, terutama
Das Kapital karangan Karl Marx.
Pengaruh dari literatur-literatur maupun referensi-referensi dan
pergulatannnya terus-menurus dengan kaum revolusioner, maka Lenin pun
mengukuhkan dirinya sebagai seorang Marxis. Menurut Lenin, terdapat dua
ketentuan teoritis utama sebagai pedoman dalam Marxisme. Pertama, Marxisme
berbeda dari semua bentuk primitif dari sosialis karena tidak mengikat gerakan itu
dengan suatu bentuk perjuangan khusus apapun. Marxisme mengakui bentuk-
bentuk perjuangan yang paling beraneka ragam, dan dalam pada itu tidak mereka-
rekanya, melainkan hanya menggeneralisasi, mengorganisasinya, membuat
menjadi sadar bentuk-bentuk perjuangan kelas-kelas revolusioner yang timbul
dengan sendirinya dalam jalannya gerakan itu.
Marxisme, yang secara mutlak memusuhi segala macam permusuhan
abstrak dan segala resep doktriner, menuntut sikap yang penuh perhatian terhadap
perjuangan massal yang sedang berlangsung, yang ketika gerakan itu berkembang,
ketika kesadaran kelas dari massa tumbuh, ketika krisis-krisis ekonomi dan politik
menjadi tajam, terus-menerus melahirkan cara bertahan dan menyerang yang baru
juga lebih beraneka ragam lagi. Marxisme sama sekali tidak membatasi diri
dengan bentuk-bentuk perjuangan yang mungkin dan yang ada hanya pada saat
tertentu saja, dan mengakui bahwa bentuk-bentuk perjuangan yang baru, yang
tidak diketahui oleh tokoh-tokoh dari periode tertentu itu, dengan tidak terelakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
lahir ketika situasi sosial tertentu berubah. Kedua, Marxisme menuntut
penyelidikan yang mutlak historis dari persoalan bentuk-bentuk perjuangan89.
Setelah Lenin pindah ke Samara, maka akhirnya pada tahun 1891 Lenin
diperbolehkan mengikuti ujian universitas St. Petersburg dan mendapat hasil yang
sangat cemerlang. Rentang tahun 1892-1893, Lenin bekerja di Samara sebagai
pengacara. Kebanyakan kliennya adalah petani-petani kecil yang miskin, sehingga
dari pengalaman pekerjaannya tersebut, dia menjadi sangat membenci terjadinya
bias kelas dari sistem hukum yang ada. Pada tahun 1895 Lenin dikirim ke luar
negeri oleh kawan-kawannya untuk mengadakan kontak dengan orang-orang
Rusia yang dibuang ke Eropa Barat.
Di sana Lenin bertemu dengan pemikir besar Marxis Rusia, Georgi
Plekhanov, yang digelari “Granfather of Russian Marxism” di Jenewa. Lenin juga
menyempatkan diri bertemu dengan Paul Lafargue, menantu Karl Marx dan
bertemu juga dengan veteran Marxis Jerman, Wilhelm Liebknecht. Lenin
bersama-sama dengan kaum marxis lainnya berhasil membentuk organisasi yang
dinamai Union of The Struggle for The Liberation Working Class (Persatuan
Perjuangan untuk Pembebasan Kelas Buruh). Organisasi ini mengeluarkan
pamflet-pamflet, koran ilegal, juga mendukung pemogokan-pemogokan buruh dan
menginfiltrasi kaum buruh agar mereka bisa dididik dasar-dasar Marxisme.
Namun pada bulan Desember 1895, para pemimpinnya ditangkap dan Lenin
dipenjara selama 15 bulan.90
89 Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http: // www. marxist. Org/ indonesia/ lenin/ 1906/ perang. htm,op.cit.. 90 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm.4-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keterlibatan Lenin dalam segala kegiatan-kegiatan politik dan masuk
dalam pelbagai kelompok-kelompok Marxist mengakibatkan Lenin dibuang ke
Shushenskoie di Siberia pada tahun 1897. Di Siberia Lenin menikah dengan
tunangannya Nadezhda Krupskaia.91 Dalam pembuangannya di Siberia, Lenin
tidak berhenti meneruskan studinya tentang efek buruk penyebaran kapitalisme,
terutama di desa-desa di mana petani-petani kecil hidup. Bahkan diapun berhasil
melengkapi karya besar pertamanya, The Development of Capitalism in Russia
(1899), yang diterbitkan di bawah nama samaran Vladimir Ilyin. Di pembuangan
itu pula, dia berhasil menterjemahkan Industrial Democracy karangan Sidney dan
Beatrice Webb ke dalam bahasa Rusia.
Pasca pembuangan di Siberia pada tahun 1900, Lenin pergi dan menetap
di Swiss karena pada masa pasca pembuangan Lenin dilarang tinggal di ibukota.
Di Jenewa, Lenin bertemu kembali dengan Plekhanov dan akhirnya mengatur
penerbitan Iskra. Lenin kemudian menjadi redaktur dan memimpin semua
aktivitas Iskra. Nomor perdana Iskra terbit tanggal 24 Desember 1900. Sejak
nomor pertama Iskra, nama samarannya, “Lenin” mulai dipakai. Lenin berharap
Iskra akan bisa menjadi pemersatu kaum Marxist Rusia yang tersebar di seluruh
Rusia dan Eropa Barat sehingga menjadi sebuah kekuatan Partai Sosial Demokrat
yang kohesit.
Sejak bergabung dengan Iskra, Lenin memfokuskan tulisan-tulisannya
pada tiga persoalan. Pertama, Lenin berusaha untuk mengguncangkan
91 Nadeshda lahir pada tanggal 26 Februari 1869 di St. Petersburg, adalah seorang aktivis Marxis pada awal tahun 1890-an. Dia bertemu dengan Lenin sekitar tahun 1894. Ketika tahun 1898 dia dihukum buang selama tiga tahun, dia mendapat persetujuan untuk menjalani hukuman buangnya di Shushenkoie, Siberia, tempat dimana Lenin menjalani hukuman buangnya dan pada tahun itu juga, Nadezhda menikah dengan Lenin.lihat ibid.,hlm.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
penghormatan tradisional kaum buruh terhadap Tsar dengan menunjukkan pada
mereka bahwa kehidupan mereka yang keras disebabkan oleh dukungan Tsar
terhadap kapitalisme. Kedua, Lenin menyerang kaum Marxis yang menekankan
perjuangan partai sosial-demokrat dan kaum buruh pada soal-soal upah dan jam
kerja juga meninggalkan perjuangan politik melawan kaum borjuis. Ketiga, dan
yang paling penting, mengenai persoalan-persoalan petani kecil. Dalam hal ini,
Lenin berhasil mensintesiskan pandangan kaum radikal Rusia pra – Marxis, yang
dikenal sebagai kaum populis, yang mendasarkan perjuangannya untuk menata
kembali masyarakat pada kekuatan petani-petani kecil.
Lenin menyatakan bahwa para petani kecil merupakan sekutu bagi kaum
proletar untuk menciptakan tatanan masyarakat baru, yaitu masyarakat komunis.
Seperti yang diungkapkan Lenin pasca Revolusi Februari 1917, bahwa
karakteristik utama situasi di Rusia saat itu negara sedang mengalami tahap
peralihan dari tahap pertama revolusi. Karena kurangnya kesadaran kelas dan
organisasi kaum proletariat, telah menempatkan kekuasaan di tangan kaum
borjuis. Untuk menuju tahapan revolusi yang kedua, kekuasaan harus berada di
tangan kaum proletar dan golongan-golongan termiskin dari kaum tani92.
Pada tanggal 1901, Lenin mulai menulis karya besar keduanya dan yang
paling penting, yaitu What is to be Done? Buku tersebut diterbitkan di Stuttgart
pada Maret 1902. Dalam buku itu, Lenin menolak secara total pandangan bahwa
kaum proletar secara spontan akan menjadi revolusioner dengan sendirinya akibat
perkembangan kapitalisme dan bahwa partai komunis hanya sekedar
92 Vladimir Illyich Lenin, Tugas-tugas Kaum Proletar dalam Revolusi Sekarang Ini, dalam http: // www. ucc. ie/ acad/ appsoc/ tmpstore/ mia/ library/ indonesia/archive/ lenin/ 17april.htm.,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mengkoordinasikan perjuangan dari seksi-seksi proletar yang berbeda di dalam
negeri maupun secara internasional. Menurutnya, kapitalisme memang
menimbulkan kecenderungan pada kaum buruh untuk menerima sosialisme, tetapi
tidak dapat secara spontan membuat kaum buruh itu memiliki kesadaran sosialis.93
Untuk itu harus ada sebuah partai dari luar yang menyuntikan kesadaran
sosialis ke dalam diri kaum buruh. Dalam perumusan Lenin partai harus berada di
bawah dominasi elit revolusioner. Partai ini harus dibimbing oleh “Sentralisme
yang demokratis” atau oleh disiplin partai yang absolut. Partai harus merupakan
badan yang sangat tersentralisasi yang diorganisasikan di sekitar kelompok kecil
profesional revolusioner yang secara ideologis homogen, yang dipilih menjadi
sentral komite oleh kongres partai, dan yang memimpin hierarki bercabang dari
organisasi partai yang lebih rendah yang mendapatkan dukungan dan simpati dari
kaum proletar dan segenap kelompok yang menentang Tsar. Maka sejak kongres
tahun 1903, Iskra ditetapkan sebagai organ sentral partai.
Akibat dari peristiwa-peristiwa yang telah dialaminya dan buku-buku,
referensi-referensi, literatur-literatur politik yang revolusioner juga seringnya
bergaul dengan tokoh-tokoh revolusioner di Rusia telah membawa pengaruh yang
cukup besar terhadap diri Lenin. Jiwanya telah menjadi pribadi yang revolusioner.
Ditambah lagi dengan keadaan Rusia di bawah pemerintahan Tsar, terjadinya bias
kelas kepada kaum petani dan kaum buruh yang mengakibatkan tidak layaknya
hidup para petani dan buruh, telah membuat semangat revolusi dalam diri Lenin
makin berkobar-kobar. Pasca Revolusi 1905 di Rusia, Lenin kembali dari Swiss
93 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 7-8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
ke Rusia dan kemudian melanjutkan kecamannya terhadap semua kaum sosialis
yang tidak mengikutinya. Lenin mendukung boikot atas pemilihan anggota Duma,
yaitu Dewan Perwakilan Rakyat yang dibentuk Tsar sebagai akibat revolusi 1905,
dan memberikan persetujuannya atas kudeta bersenjata di Moskow, yang
kemudian gagal. Setelah berbulan-bulan bergerak di bawah tanah, berpindah-
pindah dari satu tempat persembunyian ke tempat persembunyian yang lain, Lenin
akhirnya pergi ke tempat yang relatif aman, yaitu Finlandia.
Pada akhir tahun 1907, Lenin meninggalkan Finlandia dan kembali ke
Swiss, sepuluh tahun selanjutnya, Lenin sungguh-sungguh terlibat dalam
perjuangan untuk menghancurkan Pemerintahan Sementara di bawah Kerensky
dalam Revolusi Oktober 1917. Revolusi Rusia tahun 1917 terjadi dalam dua
tahap. Tahap I, tepatnya terjadi pada bulan Februari yang disebabkan karena
adanya krisis di bidang ekonomi, politik dan sosial di kalangan masyarakat. Kelas
atas maupun masyarakat kelas bawah. Akibat dari revolusi tahap I ini adalah
berakhirnya kekuasaan Monarki Rusia, memutus kekuasaan garis keturunan
Dinasti Rumanov karena Tsar Nikholas II mengundurkan diri dari tahta Imperium
Rusia, tepatnya pada tanggal 2 Maret 1917.94
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan dibentuklah organ kekuasaan yang
dikenal dengan Pemerintahan Sementara. Di satu sisi, pemerintahan transisi ini
dicirikan dengan pengakuan penuh akan hak-hak rakyat secara legal, di sisi
lainnya, tidak adanya kekerasan terhadap massa. Dan terakhir, pemerintahan
transisi ini tercirikan oleh kepercayaan mereka yang tidak beralasan terhadap
94 Ibid.,hlm. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pemerintahan kaum kapitals, yang merupakan musuh-musuh terburuk untuk
perdamaian dan sosialisme95. Dalam revolusi tahap I ini, Lenin tidak cukup
berperan karena pada saat revolusi berkobar, Lenin sedang berada di Swiss.
Mendengar kekuasaan Tsar Rusia jatuh, Lenin kemudian memutuskan
kembali lagi ke Rusia melalui bantuan pimpinan tentara Jerman. Sebagai seorang
pribadi yang sangat revolusioner, Lenin tidak akan menyia-nyiakan situasi Rusia
pada saat itu. Lenin mengangap bahwa inilah saat yang paling tepat untuk
mewujudkan cita-citanya terhadap bangsa kebanggaannya, bangsa Rusia, yaitu
mewujudkan suatu negara komunis yang diakui di seluruh penjuru dunia dengan
jalan melakukan revolusi. Rencana Revolusi Oktober telah dirancang Lenin dua
bulan sebelumnya. Dengan bertolak dari prinsip-prinsip Marx, Lenin
memanfaatkan momentum perubahan yang terjadi di masyarakat akibat krisis
pemeritahan. Sebelum menyerang Istana Musim Dingin, yang merupakan simbol
kekuasaan pemerintahan, untuk menghancurkan Pemerintahan Sementara,
Bolshevik menguasai terlebih dahulu objek-objek vital seperti jembatan, stasiun
kereta api, pembangkit listrik, bank dan sebagainya.96
Dengan semboyan: “Perdamaian, Kebebasan, Tanah, dan Roti” yang
disambut gembira oleh sebagian besar rakyat Rusia, Lenin melakukan perebutan
kekuasaan pada tangal 6 dan 7 Nopember 1917, pada saat akan dimulainya
kongres Soviet seluruh Rusia yang ke II. Lenin menjadi ketua persatuan baru dari
wakil-wakil rakyat; Trotsky, yang memegang peranan penting dalam revolusi,
menjadi komisaris untuk urusan luar negeri; dan Stalin menjadi komisaris untuk 95 Vladimir Illyich Lenin, Tugas-tugas Kaum Proletar dalam Revolusi Sekarang Ini, dalam http: // www. ucc. ie/ acad/ appsoc/ tmpstore/ mia/ library/ indonesia/archive/ lenin/ 17april.htm,op.cit.. 96 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 127.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pengawasan Buruh dan Tani. Pemerintah Bolshevik mengumumkan suatu
program yang berisi: perdamaian dengan segera, penindasan semua oposisi,
mengadakan diktator proletariat dan revolusi dunia.97
Setelah terjadi Revolusi Oktober 1917, Lenin sebagai seorang revolusioner
kemudian mendirikan diktator proletariat. Dengan dukungan pekerja-pekerja dan
persatuan dengan petani-petani, Lenin dapat memegang kekuasaan dan dapat
memperkuat kedudukannya pada tahun 1918 sampai dengan 1921 dengan
melawan dan menumpas golongan kontral-revolusiner. Lenin meletakkan dasar
suatu organisasi ekonomi sosialis dan struktur federasi dalam kekaisaran Tsar
dahulu, yang pada tahun 1922 menjadi Union of Soviet Socialist Republik (U. S.
S. R). Untuk yang Lenin lakukan antara lain: mengadakan perubahan-perubahan
yang sangat jauh, tetapi negara dan masyarakat telah payah, sehingga membentuk
sebuah program ekonomi, yaitu New Economic Policy (NEP). Pada akhirnya
Lenin sebagai seorang revolusioner Rusia menutup usia pada tanggal 21 Januari
1924.98
D. Pemikiran-pemikiran Lenin
Lenin merupakan seorang pribadi revolusioner yang berhasil menerapkan
dan merealisasikan pikiran-pikiran Marx ke dalam kenyataan. Tidak hanya itu,
karena buah-buah pemikirannya, dijadikan sebuah isme atau sebuah ideologi yang
biasa disebut sebagai Marxisme – Leninisme. Karena pikiran-pikiran Lenin
membuat Leninisme menjadi bagian integral ideologi komunisme internasional. 97 Louis L. Snyder, op.cit., hlm. 83. 98 Marwanti Djoened Poesponegoro, 1982, Tokoh dan Peristiwa dalam Sejarah Eropa 1815 – 1945, Jakarta, Erlangga, hlm. 144.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Mengenai pemikiran-pemikiran Lenin, terdapat aspek-aspek (orang) sangat
mempengaruhinya. Aspek (orang) yang paling berpengaruh dalam pemikiran-
pemikiran Lenin adalah Karl Marx, Georgi Plekhanov dan kaum populis (kaum
radikal Rusia pra- Marxis).99
Aspek ataupun tokoh yang cukup mempengaruhi pemikiran-pemikiran
Lenin adalah kaum populis. Kaum populis adalah kaum intelektual Rusia yang
percaya bahwa Rusia akan mencapai tahap kemajuan tanpa harus melewati tahap
kapitalisme. Namun berbeda dengan kaum Marxis yang mendasarkan masyarakat
komunisnya pada kaum proletar, masyarakat komunisnya kaum populis adalah
masyarakat komunis agraris. Hal ini berlandaskan pada realitas mayoritas
masyarakat Rusia adalah petani.100
Ketiga aspek ataupun tokoh di atas merupakan pilar-pilar dari konsep
pemikiran-pemikiran Lenin. Lenin telah menjadi sebuah tradisi pemikiran yang
mengukir sejarah di dunia internasional. Dari pemikiran-pemikirannya, Lenin
mampu memberikan kekuatan yang luar biasa bagi terciptanya gerakan-gerakan
perubahan menuju terwujudnya sebuah komunitas masyarakat sosialis tanpa kelas
dan tanpa penindasan. Pemikiran-pemikiran Lenin yang menunjukkan bahwa
dirinya merupakan pribadi yang sangat revolusioner adalah sebagai berikut:
pemikiran yang pertama adalah mengenai kepercayaan atas hukum evolusi sejarah
umat manusia. Sebagai seorang Marxis yang revolusioner, Lenin merupakan
orang yang menyakini akan hukum evolusi sejarah yang berjalan dalam tahapan-
99 Skema Pemikiran Lenin, lihat Lampiran 2, hlm. 206 100 Ibid.,hlm. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
tahapan, yaitu tahap primitif, tahap perbudakan, tahap feodalis, tahap kapitalis dan
tahap sosialis.
Rusia pada saat itu tengah berada di bawah pemerintahan Tsar, sehingga
orang beranggapan bahwa Rusia berada dalam tahapan feodalisme. Namun
berbeda dengan pandangan dan pemikiran Lenin. Menurut Lenin, Rusia pada saat
itu telah mulai memasuki tahap kapitalisme. Memang perkembangan industri di
Rusia pada saat itu masih sangat lamban dan jumlah kaum buruh masih sangat
kecil dibandingkan keseluruhan penduduk Rusia, tetapi hal itu merupakan suatu
kenyataan bahwa kapitalisme itu memang telah ada di Rusia dengan wujud nyata
adanya pembentukan kelas buruh.101
Dalam pemikiran Lenin mengenai revolusi sosialis, Lenin berpandangan
bahwa ternyata bukan kaum proletar saja yang menderita akibat kapitalisme di
Rusia, namun juga para petani kecil. Akibat perkembangan kapitalisme,
komunitas-komunitas kaum petani hancur dan para petani terbelah menjadi petani
kaya, petani menengah dan petani miskin atau petani kecil. Kaum proletar petani
inilah yang dianggap Lenin sebagai pilar revolusi sosialis di Rusia. Dalam hal ini
Lenin menolak pandangan Plekhanov yang menyatakan bahwa kaum proletar
harus membantu kaum borjuis – kapitalis dalam mengadakan revolusi sosialis di
Rusia. Menurut Lenin, kaum borjuis – kapitalis tidak dapat dipercaya untuk
membuka jalan bagi terbentuknya revolusi sosialis dan masyarakat. Sosialis
karena menurut Lenin kaum borjuis – kapitalis akan dapat bersedia berkoalisi
101 A. fahrurodji,op.cit.,hlm. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dengan Tsar Rusia guna mencegah terbentuknya revolusi sosialis dan juga
masyarakat sosialis.
Mengenai hal bahwa para petani merupakan pilar revolusi sosialis di
Rusia, Lenin juga tidak sepaham dengan Marx. Dalam hal ini, Marx menyatakan
bahwa petani bukanlah sebagai kekuatan revolusioner. Tetapi Lenin mempunyai
pemikiran yang lain. Sebagai orang yang selalu mempertimbangkan akan kondisi
realitas di Rusia, Lenin memahami bahwa bagaimanapun kekuatan kaum proletar
di Rusia terlalu kecil untuk sanggup menyelenggarakan revolusi sosialis. Lenin
mengemukakan pentingnya kaum tani dalam menyelenggarakan revolusi sosialis
di Rusia karena kaum petani dianggap sebagai mitra sejajar dalam mewujudkan
revolusi sosialis dan juga masyarakat sosialis. Pertarungan kini bukan lagi antara
kaum proletar dan kelas borjuis – kapitalis, akan tetapi antara kelas buruh dan tani
melawan kaum borjuis-kapitalis.102
Pokok pemikiran lain dari Lenin adalah tentang tugas dan fungsi partai
komunis. Dalam Manifesto Komunis, Marx menyebutkan bahwa partai komunis
hanya sebagai koordinator gerakan-gerakan kaum buruh di seluruh dunia. Lenin
menolak pikiran Marx tersebut. Baginya partai komunis mempunyai tugas dan
fungsi yang vital daripada sekedar mengkoordinasikan gerakan-gerakan kaum
buruh di seluruh dunia. Tugas itu adalah menyuntikan kesadaran sosialis pada diri
kaum buruh dan sekaligus menjadi pemimpin dan pemandu bagi kaum proletar
dalam melaksanakan revolusi sosialisnya. Menurut Lenin, kesadaran pada diri
kaum buruh tidak dapat timbul secara spontan. Maka dari itu harus ada sebuah
102 Ibid.,hlm. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
partai yang menjadi garda depan kaum proletar yang berdisiplin tinggi dan
tersentralisasi, serta secara terus-menerus menyuntikan kesadaran sosialis ke
dalam kaum buruh. Lenin mengungkapkan tentang keyakinannya akan
kemampuan partai:
“Kita akan menempatkan diri kita sendiri pada komando dari pertempuran partai. Kita harus menjadi partai perang yang utama dan kita akan memimpin peperangan dengan cara-cara revolusioner yang tepat. Kita akan mengambil seluruh roti dan sepatu dari kaum kapitalis. Kita hanya akan meninggalkan bagi mereka kulit yang keras dan mengenakan mereka pakaian yang buruk. Kita akan menjual seluruh roti dan sepatu ke garis depan pertempuran”103. Berbeda dengan Marx yang menyatakan bahwa kesadaran sosialis kaum
buruh merupakan sesuatu yang muncul secara spontan dan alamiah sebagai akibat
dari perkembangan kapitalisme, Lenin secara realistis melihat bahwa
perkembangn kapitalisme hanya sekedar melahirkan “kesadaran serikat buruh”
bukan “kesadaran sosialis”.104 Lenin percaya bahwa organisasi yang relatif lebih
kecil namun sangat berdisiplin dan terkoordinasi dengan rapi, akan dapat
mengambil alihkan kekuasaan dari aparatur sistem yang ada. Ada dua alasan
mengapa Lenin tidak percaya bahwa sosialis revolusioner dapat berkembang
secara spontan.
Pertama, karena kepentingan yang langsung dirasakan oleh para buruh
terarahkan pada kepentingan-kepentingan langsung mereka dan bukan pada
revolusi sosialis. Maka menurut Lenin buruh yang masuk dalam partai dan
menunjukkan kamampuan berpolitik sebaiknya segera dicopot dari proses
produksi dan dididik menjadi orang yang revolusioner. Kedua, semangat revolusi 103 Vladimir Illyich Lenin, Marxisme dan Pemberontakan, dalam http: //www. marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1917/ 09/ 13insur. htm., 21/03/07. 104 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 54.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
sosialis mengandaikan sebuah teori revolusioner. Teori itu adalah sosialisme
ilmiah. Tetapi tidak mungkin kaum buruh yang hanya berpendidikan rendah
secara spontan dapat sampai ke sosialisme ilmiah itu.105
Yang khas bagi konsep Lenin adalah kombinasi partai sebagai organisasi
konspiratif ketat dengan massa buruh dan kelas revolusioner lain. Partai itu harus
dipimpin dengan ketat dari atas. Sebagai organisasi terlarang yang terpaksa
bekerja di bawah tanah, kehidupan partai harus diatur dengan disiplin baja.
Pimpinan pusat memiliki wewenang mutlak. Organisasi partai harus mirip dengan
militer. Lenin juga menegaskan bahwa apabila partai berada dalam situasi gawat,
pemerintahannya harus berpola sentralisme mutlak. 106 Dari situ Lenin menarik
kesimpulan bahwa perjuangan proletariat akan menjadi perjuangan kelas
sungguh-sungguh selama perjuangan itu dipimpin oleh sebuah organisasi kaum
revolusioner yang kuat.
Lenin juga sangat menegaskan bahwa partai itu harus disusun secara
sentralistik dan birokratis dalam arti bahwa unsur-unsur bawah mutlak harus taat
terhadap unsur-unsur atas. Hal tersebut sangat nampak pada pasca Revolusi
Februari 1917, di mana partai mempunyai tugas untuk menyadarkan rakyat bahwa
Soviet merupakan satu-satunya bentuk yang mungkin dari pemerintahan
revolusioner. Memberikan penjelasan secara sabar, sistematis dan gigih mengenai
taktik-taktik mereka selanjutnya untuk mengobarkan revolusi107.
105 Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikiran Marxisme dari Lenin samapi Tan Malaka,op.cit., hlm. 12-13. 106 Ibid., hlm. 17 107 Vladimir Illyich Lenin, Tugas-tugas Kaum Proletar dalam Revolusi Sekarang Ini, dalam http: // www. ucc. ie/ acad/ appsoc/ tmpstore/ mia/ library/ indonesia/archive/ lenin/ 17april.htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Negara dalam pandangan Lenin dapat dilihat melalui teori negara yang
dikemukakan Lenin mendasarkan pada teori Marxis yang intinya bahwa negara
adalah alat dari sebuah kelas yang berkuasa.108
Dalam pandangan Marx, melenyapkan negara berkaitan erat dengan tahap-
tahap dalam ekonomi. Tahap pertama adalah masyarakat sosialis di mana setiap
orang memiliki hak yang sama atas hasil kerja yang sama. Tahap berikutnya
adalah masyarakat komunis, yaitu ketika perlawanan kaum kapitalis sudah lenyap
karena tidak ada lagi kelas-kelas, barulah negara melenyap. Oleh karena itu untuk
melenyapkan sama sekali negara, dibutuhkan komunisme yang penuh.109 Selain
itu, menurut Marx, negara adalah organ kekuasaan kelas, organ penindas dari satu
kelas terhadap kelas yang lain dan negara merupakan ciptaan tata tertib yang
mengesahkan dan mengkonsolidasi penindasan ini dengan meredakan bentrokan
kelas-kelas110. Menurut pandangan Lenin mengenai negara, tujuan yang
diharapkan adalah hilangnya perbedaan kelas dalam masyarakat dan dengan
sendirinya kediktatoran proletariat juga hilang karena tidak ada kelas yang perlu
diawasi lagi dan ditindas lagi. Dengan hilangnya kelas-kelas dalam masyarakat,
negara menjadi kehilangan relevansinya. Negara kemudian melenyap.
Jadi kediktatoran proletariat perlu untuk mencegah segala kemungkinan
sebuah revolusi balasan dari sisa-sisa kaum kapitalis. Dengan demikian hak milik
atas tanah dan pabrik-pabrik serta alat-alat produksi lainnya menjadi milik negara.
Dan menurut Lenin, negara akan dapat melenyap sepenuhnya ketika masyarakat
108 Ahmad Fauzie, Negara dalam Pandangan Lenin, dalam http://www.kompas.com/kompas cetak/ 0011/05/seni/negaos., htm, 22/03/07 109 Edi Haryadi, 2000, Lenin, Pikiran, Tindakan dan Ucapan, Komunitas Studi untuk Perubahan, hlm. 133. 110 Vladimir Illyich Lenin,2000, Negara dan Revolusi (Terj), Fuspad, Jakarta, hlm. 173.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
melaksanakan ketentuan masing-masing menurut kebutuhannya, yaitu ketika
orang-orang menjadi sedemikian terbiasa mentaati peraturan-peraturan dasar
pergaulan umum dan ketika kerja mereka menjadi begitu produktifnya, sehingga
mereka dengan suka rela akan bekerja menurut kemampuannya111.
Lenin merupakan seorang yang senantiasa melihat setiap permasalahan
dari perspektif global, termasuk juga dalam hal revolusi sosialis. Berbeda dengan
Marx yang percaya bahwa revolusi sosialis akan terjadi lebih dulu di negeri-negeri
yang tingkat perkembangan kapitalismenya telah matang, Lenin justru
menyatakan bahwa revolusi sosialis akan terjadi lebih dahulu pada negara yang
tingkat perkembangan kapitalismenya lemah, antara lain di Asia, Afrika, Amerika
Latin dan Eropa Timur. Lenin memaparkan bahwa masyarakat lama dibangun
berdasarkan prinsip merampok atau dirampok, bekerja pada orang lain atau
membuat orang lain bekerja padamu, menjadi milik budak atau seorang budak.
Menurut Lenin, kondisi seperti itulah yang merendahkan umat manusia dan perlu
ada perjuangan untuk meninggikan martabat manusia, yaitu revolusi. Lenin
menambahkan bahwa revolusi adalah festival dari kaum tertindas dan terhisap.
Tidak akan pernah massa rakyat sanggup tampil ke depan dan berperan aktif
sebagai pencipta sistem sosialis baru, kecuali pada waktu revolusi.112
Dengan revolusi inilah kaum proletar akan merebut kekuasaan negara dan
mendirikan pemerintahan diktator proletariat. Keberhasilan revolusi sosialis Rusia
bukanlah tujuan akhir. Tujuan akhir adalah sebagaimana yang di ajarkan Marx :
Terciptanya tahapan sejarah masyarakat sosialis di dunia. Kemenangan kaum
111 Ibid., hlm. 178. 112Edi Haryadi,op.cit.,hlm.122.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
komunis di Rusia memberikan basis dan pusat bagi kegiatan-kegiatan revolusi
kaum komunis di negara-negara lain di seluruh dunia113. Marx juga
mengungkapkan :
“Dalam tahap tinggi masyarakat komunis, setelah lenyapnya ketundukan yang membudak dari manusia pada pembagian kerja masyarakat. Setelah bersamaan dengan itu, lenyap pula pertentangan antara kerja badan dengan kerja otak. Setelah kerja tidak lagi menjadi sarana untuk hidup saja, tetapi menjadi kebutuhan utama hidup, setelah bersamaan dengan perkembangan menyeluruh setiap individu tumbuh juga tenaga-tenaga produktif dan semua sumber kekayaan masyarakat mengalir dengan melimpah ruah. Baru pada waktu itulah, horizon sempit hak borjuis akan dapat dilampaui sepenuhnya dan masyarakat dapat menulis pada panjinya bahwa masing-masing menurut kemampuannya, untuk masing-masing menurut kebutuhannya”114. Dalam bukunya yang berjudul “Negara dan Revolusi” , Lenin tidak
sependapat dengan dua pihak. Pertama, kaum Sosial-Demokrat yang
mengharapkan bahwa sosialisme dapat diwujudkan melalui mekanisme
demokratis. Kedua, kaum anarkis yang menuntut agar sesudah revolusi negara
langsung dihapus. Lenin tidak sependapat dengan kaum sosial-demokrat karena
Lenin menolak jalan demokratis secara mentah-mentah. Demokrasi mempunyai
arti yang sangat besar dalam perjuangan kelas buruh melawan kaum kapitalis
untuk pembebasannya. Tetapi, demokrasi sekali-kali bukanlah batas yang tidak
dapat dilangkahi. Demokrasi hanyalah salah satu tingkat di atas jalan dari
feodalisme ke kapitalisme, dan dari kapitalisme ke komunisme115.
Baginya, membatasi perjuangan kelas pada kampanye pemilihan umum
berarti mengkhianati sosialisme dan revolusi. Lenin tidak pernah percaya pada
demokrasi yang menjadi cita-cita borjuasi. Demokrasi hanyalah tipuan belaka 113 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit.,hlm59. 114 Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj),op.cit.,hlm.171. 115 Ibid.,hlm.178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
yang dipakai oleh borjuasi untuk merusak semangat revolusioner proletariat dan
hanya sebuah alasan untuk menyelamatkan kapitalisme. Anggapan kaum anarkis
yang ditolak oleh Lenin karena menurut Lenin , sesudah revolusi kekuasaan
negara masih sangat dibutuhkan , karena tiga alasan. Pertama, pembangunan
sosialisme masih terancam oleh kekuatan-kekuatan kapitalis di sekeliling yang
ingin menghancurkanya. Kedua, sesudah revolusi di samping proletariat masih
terdapat pelbagai kelas sosial lain yang dapat mengancam kemenangan revolusi
proletariat. Negara di tangan proletariat masih diperlukan untuk memastikan
hegemoninya atas kelas-kelas itu. Alasan ketiga adalah bahwa kemenangan
revolusi proletariat belum berarti bahwa sosialisme sudah langsung terwujud116
Tujuan langsung dari revolusi sosialis di Rusia menurut Lenin adalah
penghancuran negara borjuis dengan langsung membentuk negara penindas baru
di tangan proletariat. Dengan kata lain, hasil revolusi sosialis adalah kediktatoran
proletariat. Dalam bukunya yang berjudul “Negara dan Revolusi” Lenin
mengemukakan bahwa revolusi berarti proletariat akan menghancurkan seluruh
aparat negara dan menggantikannya dengan aparat negara yang baru yang terdiri
atas buruh-buruh bersenjata. Kediktatoran berarti bahwa proletariat akan
mengambil segala tindakan tanpa kenal ampun untuk menghancurkan segenap
ancaman dan perlawanan terhadap sosialisme. Kediktatoran adalah kekuasan yang
langsung berdasarkan paksaan, yang tidak terikat sama sekali pada undang-
undang. Kediktatoran revolusioner proletariat adalah kekuasaan yang direbut
116 Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-Bayang Lenin : Enam Pemikiran Marxisme dari Lenin Sampai Tan Malaka, op.cit. , hlm36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dengan paksaan oleh proletariat dari borjuasi dan dipertahankan, sebuah
kekuasaan yang tidak terikat oleh undang-undang apapun117.
Pemikiran dan pandangan Lenin yang lain adalah mengenai agama. Lenin
merupakan seorang penganut materialisme, sehingga dia adalah seorang atheis.
Materialisme berarti kepercayaan bahwa semula hanya ada materi dan apa saja
yang ada berkembang dari materi. Dalam praktek politik, Lenin selalu bersikap
pragmatis. Demikian juga dalam hal agama. Lenin menyatakan mengakui
kebebasan beragama, namun secara pribadi Lenin sangat membenci agama. Hal
itu karena dalam propaganda komunis memuat propaganda Atheis. Marxisme
selalu menganggap seluruh agama, gereja modern dan setiap masing-masing
organisasi agama sebagai instrumen-instrumen dari reaksi borjuis yang berguna
untuk membela eksploitasi dan membingungkan kelas buruh118. Dalam negara
yang dikuasai partai komunis, agama tidak boleh berperan sama sekali. Lenin
sendiri sudah tidak beragama sejak berumur 16 tahun, setelah ayahnya meninggal
dunia. Menurut Lenin, agama adalah candu bagi rakyat. Dalam hal ini, Lenin
mengungkapkan :
“Kemandulan dari kelas-kelas yang dieksploitasi dalam perjuangannya melawan para penindas secara tidak terelakkan menumbuhkan kepercayaan akan kehidupan yang lebih baik setelah kematian. Persis sebagaimana kemandulan orang primitif dalam pertarungannya melawan alam menumbuhkan kepercayaan terhadap dewa-dewa, setan-setan, mukjizat-mukjizat dan semacamnya. Mereka yang miskin dan berkekurangan sepanjang hidupnya telah dididik oleh agama untuk bersikap pasrah dan bersabar saat di dunia ini sambil terlena dalam harapan akan imbalan surgawi. Sementara mereka yang hidup di atas kerja keras, orang lain dididik oleh agama untuk bersikap dermawan saat di dunia sehingga dengan begitu posisinya sebagai para
117 Ibid., hlm.40 118Vladimir Illyich Lenin, The Attitude of The Workers’ Party to Religiohn, dalam http: // www. marxists.org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1917/ 09/ 13insur. htm.,22/02/07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pengeksploitasi manusia-manusia lain bisa diadili keberadaannya dan menjanjikan mereka kemudahan untuk masuk surga. Agama adalah candu bagi masyarakat. Agama adalah sejenis arak spiritual, yang di dalamnya para budak kapital menggagalkan citra manusiawinya, menggagalkan hasratnya menjadi manusia”119. Hal itu karena menurut Lenin agama hanya menjadi sarana yang dengan
sengaja dipakai oleh kelas-kelas berkuasa untuk menipu kelas-kelas bawah.
Agama dianggap sebagai sarana kekuasaan. Marxisme menganggap semua agama
dan gereja dewasa ini selalu sebagai alat reaksi borjuis yang dipakai untuk
melindungi eksploitasi dan mengelabuhi kelas buruh.120 Kebencian Lenin
terhadap agama kemudian menjadi ciri khas semua rezim komunis di kemudian
hari.
E. Latar Belakang Lenin Terlibat dalam Revolusi Rusia Tahun 1917
Revolusi yang berkobar di Rusia pada tahun 1917 merupakan wujud nyata
dari pikiran, tindakan dan cita-cita dari seorang Lenin sebagai pribadi yang sangat
revolusioner. Lenin merupakan orang yang cukup berperan dalam revolusi yang
berkobar di Rusia pada tahun 1917, khususnya revolusi yang terjadi pada bulan
Oktober tahun 1917. Sebagai seorang manusia yang mempunyai keinginan, cita-
cita dan ambisi, juga seseorang yang berjiwa revolusioner, Lenin selalu berusaha
untuk merealisasikan segala macam keinginan, cita-cita dan ambisinya dengan
gigih tanpa berputus asa. Dengan segala macam pemikirannya, Lenin percaya
bahwa untuk menghancurkan negara borjuis dan membentuk negara baru di
tangan proletariat (kediktatoran proletariat) juga mewujudkan suatu negara yang
119 Ibid... 120 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
di dasarkan pada ideologi komunis, hanya dapat direalisasikan melalui suatu
revolusi sosialis di Rusia.121
Lenin merupakan seorang manusia yang memiliki latar belakang
kehidupan, memiliki ambisi, merasakan kekecewaan dan memiliki rasa percaya
diri. Ikut berperannya Lenin dalam revolusi yang berkobar di Rusia pada tahun
1917, dilatar belakangi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor Internal
Dalam kehidupannya, Lenin mempunyai keluarga yang bahagia, terhormat
dan terpelajar. Ia dibesarkan dalam suasana rumah yang hangat dan harmonis.
Lenin tumbuh menjadi seorang pelajar yang cerdas dan teliti, sehingga selalu
meraih hasil dan peringkat yang sangat baik dalam pendidikannya. Namun pada
saat Lenin berusia 16 tahun (tahun 1886), Lenin mulai mengalami peristiwa-
peristiwa buruk dalam kehidupannya. Diawali dengan ayahnya yang meninggal
dunia pada tahun 1886. Sejak saat itu, Lenin berubah menjadi seorang Atheis.
Tetapi terpaan yang lebih berat terjadi pada tahun 1887. Kakak laki-
lakinya, Alexander, terpaksa dihukum gantung karena aktif dalam kelompok
revolusioner teroris yang bersekongkol untuk membunuh Tsar Alexander III. Dan
kakak perempuannya, Anna, juga menjalani tahanan polisi sebagai hukuman atas
tuduhan terlibat dalam kegiatan revolusioner saudaranya, Alexander. Hukuman
atas sang kakak membuat keluarga Lenin dijauhi oleh masyarakat sekitarnya,
sehingga harus pindah ke sebuah desa yang letaknya tidak jauh dari Kazan. Akibat
121 Ibid.,hlm.31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dari peristiwa tersebut, Lenin menjadi benci dengan sistem hukum yang ada pada
saat itu.
Lenin kemudian sering membaca literatur-literatur politik yang
revolusioner dan bergaul dengan kaum revolusioner. Pada tahap selanjutnya,
Lenin pun mengukuhkan dirinya sebagai seorang Marxis karena salah satu tokoh
yang sangat berpengaruh dalam pola pemikiran Lenin adalah Karl Marx (terutama
tentang literatur karangan Karl Marx yang berjudul Das Kapital) dan Lenin juga
mulai masuk ke dalam pelbagai kelompok Marxis dan menulis artikel-artikel
tentang masalah-masalah sosialisme. Tampak jelas pada pasca Revolusi Rusia
tahun 1905, Lenin lebih ikut terlibat dalam gerakan-gerakan politik kelompok
Marxis yang menyerukan pengobaran revolusi demi terciptanya suatu masyarakat
sosialis (komunis) di Rusia. Caranya dengan mengobarkan perang sipil di Rusia.
Lenin mengungkapkan :
“Dalam zaman ketika perjuangan kelas-kelas telah meruncing sampai perang sipil, kaum Sosial-Demokrat juga memainkan peranan memimpin dalam perang sipil ini. Kaum Sosial-Demokrat harus melatih dan menyiapkan organisasi-organisasi mereka untuk benar-benar menjadi mampu bertindak sebagai pihak yang sedang berperang, yang tidak melewatkan satu kesempatanpun untuk memberikan kerugian pada kekuatan-kekuatan musuh”.122
Dari pernyataan berikut tampak terlihat jelas bahwa Lenin merupakan pribadi
yang sangat revolusioner, mempersispkan segalanya demi terciptanya negara
sosialis (komunis) yang sebenar-benarnya di Rusia. Sebagai akibat dari agitasi
politiknya, Lenin sering dihukum penjara maupun di hukum pembuangan.
122 Vladimir Illyich Lenin, Tugas-tugas Kaum Proletar dalam Revolusi Sekarang Ini, dalam http: // www. ucc. ie/ acad/ appsoc/ tmpstore/ mia/ library/ indonesia/archive/ lenin/ 17april.htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dari latar belakang kejadian dan hempasan-hempasan yang ia alami, telah
membentuk pola pikir, jiwa dan tindakan Lenin menjadi seorang pribadi yang
sangat revolusioner. Kematangan strategi dan taktik, keberanian, kecerdasan,
kedisiplinan dan keprofesionalannya menjadi modal penting setiap gerakan
politiknya, termasuk dalam mengobarkan revolusi yang terjadi pada tahun 1917 di
Rusia. Lenin memiliki kepribadian revolusioner bagi kaum buruh dan petani yang
ditindas akan kekuasaan juga keserakahan rezim Tsar di Rusia pada saat itu. Oleh
karena jiwanya yang sangat revolusioner, Lenin selalu berusaha untuk
mewujudkan cita-citanya, yaitu menghancurkan negara borjuis dan membentuk
negara baru di tangan proletariat juga mewujudkan suatu negara yang di dasarkan
pada ideologi komunis, dengan jalan mengobarkan revolusi sosialis di Rusia.123
Tertanamnya dalam diri dan jiwa Lenin sebagai pribadi revolusioner,
selalu ingin melakukan usaha perubahan di segala sistem kehidupan bernegara
dengan ikut terlibat revolusi yang terjadi di Rusia pada tahun 1917.
2. Faktor Eksternal
Rusia pada awal abad XX merupakan negara dengan kekuasaan Tsar yang
absolut, yang tidak dibatasi oleh lembaga-lembaga perpolitikan lainnya. Hal itu
bisa dibuktikan dalam UU Imperium Rusia yang dikeluarkan pada tahun 1892,
yang isinya mewajibkan kepatuhan penuh kepada Tsar, di mana kekuasaannya
ditetapkan sebagai adikuasa dan tak terbatas karena memiliki legitimasi kekuasaan
sebagai pewaris imperium Bizantium124, Tsar diasumsikan mendapatkan hak
123 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 40 124 Peristiwa penting yang membawa pengaruh besar tak hanya bagi perkembangan kepangeran Moskow, tetapi juga bagi sejarah bangsa Rusia secara umum adalah perkawinan Zoe Palaeologus dengan Ivan III. Zoe yang kemudian di baptis dengan nama Sofia Palaeologa itu adalah kerabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kekuasaan langsung dari Tuhan. Hal ini yang membuat posisinya tak
terbantahkan. Berbeda dengan negara-negara Eropa lainnya, ketika Monarkhi-
monarkhi di Eropa Barat yang mulai memakai sistem parlemen dan
memberlakukan struktur pemilihan umum.125
Pada awal abad XX Rusia juga mengalami krisis ekonomi yang sangat
berat (1900-1903) dan periode depresi yang panjang (1904-1908). Namun
demikian situasi revolusioner yang telah terbangun di kancah sosial politik terus
tumbuh subur. Begitu pula tumbuhnya jiwa revolusioner yang tertanam dalam diri
Lenin. Pengalaman kejadian yang ia alami dan dapatkan, membuatnya semakin
berambisi untuk segera mewujudkan cita-citanya melalui gerakan revolusi sosial
dengan melakukan segala macam perubahan-perubahan di berbagai sistem
kehidupan bernegara di Rusia. Cita-citanya berhasil diwujudkan setelah revolusi
sosial di Rusia pada tahun 1917 berhasil dijalankan.
Latar belakang Lenin untuk ikut terlibat dalam revolusi Rusia tahun 1917
dipengaruhi olah faktor politik, faktor ekonomi dan faktor sosial. Faktor politik
yang melatarbelakangi Lenin untuk ikut terlibat dalam revolusi Rusia tahun 1917
adalah menghancurkan negara borjuis yang pada saat itu berkuasa di Rusia dan
kemudian langsung membentuk negara penindas baru di tangan proletariat
(kediktatoran proletariat). Istilah kediktaktoran proletariat berasal dari Karl Marx,
dimaksudkan agar dalam tahap langsung sesudah revolusi sosialis, sisa
kapitalisme masih merupakan ancaman terhadap kemenangan sosialisme dapat
ditumpas hingga ke akar-akarnya. dari kekaisaran Bizantium. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1472 tersebut menempatkan Moskow sebagai pewaris kebesaran Bizantium.lihat A. Fahrurodji,op.cit.,hlm.48. 125 Ibid., hlm. 116.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Selain itu, diktator proletariat merupakan periode peralihan ke komunisme.
Untuk pertama kalinya memberikan demokrasi kepada rakyat yang mayoritas. Di
samping itu, penindasan juga diperlukan terhadap minoritas, yaitu kaum
penghisap126. Kaum buruh yang baru saja merebut kekuasaan negara perlu
memakai kekuasaan tersebut untuk menindas segala usaha kaum kapitalis untuk
berkuasa kembali. Lenin tidak pernah mengkompromikan prinsip-prinsipnya
bahwa revolusi yang akan ia kobarkan harus dipimpin oleh proletariat dan
menurutnya, sesudah revolusi berhasil dikobarkan, proletariat harus memegang
hegemoni atas kelas-kelas revolusioner lainnya.
Setelah Tsar Nikholas II mengundurkan diri dari tahta imperium Rusia, di
Rusia terjadi kekosongan kekuasaan. Untuk mengisi kekosongan kekuasaan
dibentuklah organ kekuasaan yang dikenal dengan Pemerintahan Sementara
(Vremennoye Pravitelstvo). Dalam Pemerintahan Sementara tersebut terdapat dua
kekuatan besar yang satu sama lain saling bertentangan. Pertama adalah para
politisi dari berbagai partai di Duma yang membentuk Pemerintahan Sementara,
yang terdiri dari: Kadet, Menshevik dan Sosialis Revolusioner. Kedua adalah para
pekerja Petrograd yang bersama-sama dengan prajurit Soviet Petrograd, atau
Dewan Pekerja dan Militer Petrograd.
Soviet Petrograd terbentuk dari kristalisasi kekuatan kiri revolusioner yang
masih menginginkan bergulirnya revolusi, karenanya mereka tidak mengakui
eksistensi dari Pemerintahan Sementara. Hal itu mengakibatkan terjadinya
kekuasaan ganda dalam masa transisi tersebut. Walaupun Pemerintahan
126Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj),op.cit.,hlm.160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Sementara lebih memiliki legitimasi, namun secara riil kekuasaan dipegang oleh
Soviet Petrograd. Selain memiliki dukungan luas di kalangan rakyat, Soviet
Petrograd juga memiliki kekuatan senjata, hal yang tidak dimiliki oleh
Pemerintahan Sementara.
Lenin merupakan pendukung dari Soviet Petrograd karena Lenin
mengganggap bahwa Pemerintahan Sementara sungguh-sungguh imperialis dan
tidak layak mendapatkan dukungan dari kaum sosialis. Bahkan Lenin
menyerukan:
“Jangan dukung Pemerintahan Sementara, kepalsuan yang penuh dari semua janji-janjinya harus dijelaskan. Selain dari pada menerima tuntutan yang hanya melahirkan ilusi, pemerintahan ini juga merupakan sebuah pemerintahan imperialis yang harus dibongkar”127.
Pemerintah Sementara tidak akan dapat memuaskan harapan-harapan para buruh,
tentara dan petani kecil akan perdamaian yang segera dan pembagian tanah di
antara para petani kecil. Selain untuk menghancurkan negara borjuis yang pada
saat itu berkuasa di Rusia, juga bertujuan membentuk negara penindas baru di
bawah proletariat, faktor politik lain yang melatar belakangi Lenin untuk ikut
terlibat dalam revolusi Rusia pada tahun 1917 adalah untuk membangun impian
komunisme, yaitu membangun negara Rusia berdasarkan ideologi komunis.
Rencana Revolusi Oktober tahun 1917 di Rusia, telah dirancang oleh
Lenin dua bulan sebelumnya. Dengan semboyan “Perdamaian, Tanah,
Kebebasan dan Roti”, Lenin mencari dukungan massa yang menderita (para
petani dan buruh di Rusia). Menurut Lenin, musuh yang sesungguhnya dari kaum 127 Vladimir Illyich Lenin, Tugas-tugas Kaum Proletar dalam Revolusi Sekarang Ini, dalam http: // www. ucc. ie/ acad/ appsoc/ tmpstore/ mia/ library/ indonesia/archive/ lenin/ 17april.htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
buruh dan petani di Rusia adalah kaum kapitalis di negerinya sendiri. Dengan
bertolak dari prinsip-prinsip Marx yang tercantum dalam Manifesto Komunis,
Lenin memanfaatkan momentum perubahan yang terjadi di masyarakat akibat
krisis pemerintahan untuk melakukan revolusi di Rusia. Hanya berkat tekad dan
tangan besi Lenin, kaum Bolshevik berhasil memantapkan kekuasaan mereka
sesudah membasmi segala macam perlawanan. 128
Faktor ekonomi yang melatar belakangi Lenin untuk ikut terlibat dalam
revolusi yang terjadi di Rusia pada tahun 1917 adalah ingin meningkatkan tingkat
kehidupan para petani dan buruh yang menderita akibat dari keserakahan borjuis
di Rusia yang sangat kapitalis. Keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I
mengakibatkan Rusia pada akhir tahun 1915 mengalami tekanan berat dari
serangan Jerman, sehingga Rusia kehilangan Polandia, sebagian Baltik, Ukraina
dan Belorusia. Perang yang berkepanjangan ini menuntut banyak sekali
pengorbanan bagi rakyat Rusia, khususnya dalam hal materi. Perang ini secara
ekonomi telah membawa kemerosotan yang tajam dan mengakibatkan krisis
mendalam yang berpengaruh pada perubahan mendasar kehidupan bangsa Rusia.
Tuntutan sumber daya manusia yang besar untuk kebutuhan perang telah
menyedot banyak tenaga kerja yang menjadi tulang punggung perekonomian
Rusia. Akibatnya banyak pemuda yang diharuskan masuk militer, pabrik-pabrik
di Rusia banyak kehilangan pekerja dan para petani terpaksa meninggalkan
tanahnya. Kemandegan produksi membawa dampak krisis yang lebih besar. Lenin
sering bergaul bersama para petani dan buruh di Rusia, sehingga Lenin mengerti
128 Ibid...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
benar bagaimana kehidupan dan tingkat ekonomi para petani dan buruh. Lenin
melihat bahwa bangsanya sangat tertinggal dengan bangsa-bangsa lain di Eropa,
khususnya dalam kehidupan perekonomiannya.
Melihat bangsanya begitu memprihatinkan, Lenin berusaha untuk
mempersiapkan suatu perubahan di Rusia agar bangsanya dapat sejajar dengan
bangsa-bangsa lain di Eropa. Satu-satunya jalan yang dapat ditempuh untuk
mewujudkan adanya perubahan adalah melalui revolusi. Dengan berpegang dan
berbekal pengalaman dari revolusi yang pernah terjadi di Rusia, yaitu Revolusi
Rusia 1905 dan Revolusi Februari 1917, Lenin mencoba dan berusaha untuk
mempersiapkan revolusi yang lebih matang lagi, juga lebih terorganisasi. Menurut
Lenin, kegagalan Revolusi 1905 penyebab utamanya adalah kurang adanya
pengorganisasian yang matang. Semuanya serba spontan, sehingga hasilnya pun
tidak memenuhi harapan. Seperti yang diungkapkan Lenin dalam suatu artikel
yang ditulis pada tahun1906:
“Bentrokan-bentrokan dan konflik-konflik bersenjata dari pihak pemerintah Seratus Hitam129 terhadap penduduk sedang berlangsung di seluruh negeri. Ini merupakan hal yang mutlak tak terelakkan pada tingkat perkembangan revolusi dewasa ini. Penduduk secara spontan dan tidak terorganisasi sehingga sering dalam bentuk-bentuk yang tidak sepatutnya dan sangat buruk”130.
Menurut Lenin, perlu adanya suatu organisasi yang bersifat revolusioner,
demi terciptanya keberhasilan revolusi di Rusia. Rencana yang telah dipersiapkan
untuk mengobarkan adanya revolusi di Rusia jauh-jauh hari, akhirnya dapat
terlaksana pada bulan Oktober tahun 1917. Pasca Revolusi Oktober 1917, Lenin 129 Pemerintah Seratus Hitam merupakan anggota-anggota gerombolan yang dibentuk oleh polisiTsar untuk perjuangan melawan gerakan revolusioner. lihat Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http: // www. marxist. Org/ indonesia/ lenin/ 1906/ perang. htm,op.cit.. 130 Ibid..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
beserta partai Bolsheviknya menyusun berbagai kebijakan ekonomi untuk
memperbaiki keadaan Rusia akibat revolusi dan perang.
Adapun program-program pembangunan ekonomi Bolshevik adalah: (1)
Nasionalisasi perbankan dengan melakukan penggabungan ke dalam bank tunggal
pemerintah; (2) Memperbaiki industri-industri besar di Rusia; (3) Pembentukan
kontrol pekerja atas produksi dan pembagian kerja sebagai langkah persiapan
nasionalisasi seluruh industri dan perdagangan; (4) Pembentukan monopoli
pemerintah atas perdagangan luar negeri; (5) Penyitaan tanah-tanah milik tuan
tanah, nasionalisasi seluruh tanah, serta pembentukan Sovkhos (Perekonomian
Soviet) dari perkebunan-perkebunan sitaan milik tuan-tuan tanah yang berskala
besar; (6) Mengejar ketertinggalan ekonomi negara dengan cara memacu
perkembangan kekuatan produksi.131
Namun kebijakan-kebijakan tersebut belum cukup meningkatkan
kehidupan dan tingkat ekonomi bangsa Rusia. Akhirnya pada tahun 1921, dengan
memahami benar bahwa para petani dan buruh menderita, Lenin mengeluarkan
kebijakan ekonomi baru (New Economic Policy, NEP), yang nantinya berlaku
sampai tahun 1928. Di bawah sistem tersebut, pemerintah memegang kendali atas
keuangan, industri dan transportasi, tetapi bidang-bidang ekonomi lainnya
dikembalikan pada usaha individu, termasuk pertanian. Para petani kecil
diperbolehkan menjual sisa hasil panen (yang tidak diserahkan kepada negara) ke
pasar. Para pedagang dapat membeli dan menjual sebagaimana yang mereka mau.
131 A. Fahrurodji,op.cit., hlm. 131-132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Dengan penerapan kapitalisme berskala kecil itu, kehidupan ekonomi kembali
pulih.
Faktor sosial yang melatar belakangi Lenin untuk ikut terlibat dalam
revolusi yang berkobar di Rusia pada tahun 1917 adalah pembentukan suatu
negara sosialis dengan menghancurkan kekuatan kapitalisme yang diduduki para
borjuis di Rusia melalui revolusi sosialis. Pihak yang paling dirugikan dengan
adanya kapitalisme di Rusia adalah para petani dan buruh. Sejak Lenin bekerja
sebagai pengacara di Samara dalam kurun tahun 1892 sampai dengan tahun 1893,
kebanyakan kliennya adalah petani kecil yang miskin dan buruh-buruh. Sejak saat
itu Lenin sudah melihat adanya bias kelas dari sistem hukum yang ada di Rusia
pada saat itu.132
Melihat hal itu, Lenin kemudian berhasil membentuk Organisasi Persatuan
Perjuangan Untuk Kelas Buruh ( Union of The Struggle For The Liberation
Working Class ). Organisasi tersebut mengeluarkan pamflet-pamflet, koran ilegal,
juga mendukung pemogokan-pemogokan buruh dan menginfiltrasi kaum buruh
agar mereka bisa dididik mengenai dasar-dasar Marxisme. Menurut Lenin, kaum
proletar dan petani kecil sebagai mayoritas penduduk di Rusia merupakan pilar
terwujudnya revolusi sosialis. Lenin berpandangan, bahwa Rusia pada saat itu
telah memulai tahap kapitalisme. Hal itu ditandai dengan adanya pembentukan
kelas buruh di Rusia.
Lenin mempunyai pendirian dan prespektif dalam memandang revolusi
sebagai jalan pemecah melawan penindasan kaum borjuis terhadap para petani
132 Ibid.,hlm.133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
miskin dan buruh. Untuk itu perlu dibentuk sebuah partai komunis yang
mempunyai tugas dan fungsi yang vital, yaitu menyuntikan kesadaran sosial pada
diri kaum buruh karena menurut Lenin, secara realistis perkembangan kapitalisme
di Rusia hanya sekedar melahirkan kesadaran serikat buruh bukan kesadaran
sosialis.
Menurut Lenin, tugas-tugas partai antara lain pertama, melakukan atau
mengadakan pertemuan mendesak dari kongres partai. Kedua, mengadakan
pengubahan program partai, terutama mengenai persoalan imperialisme dan
perang kaum imperialis, mengenai sikap partai akan negara dan tuntutan partai
untuk sebuah negara komune, juga mengubah program minimum partai yang
ketinggalan zaman. Ketiga, mengganti nama partai dari Sosial-Demokrat, yang
pemimpin resminya di seluruh dunia telah mengkhianati sosialisme dan membelot
pada kaum borjuis, menjadi Partai Komunis133. Sebelum kaum buruh
melaksanakan revolusi sosialis tersebut, perlu adanya kesadaran sosialis terlebih
dahulu dalam diri tiap buruh. Lenin percaya bahwa sebuah partai yang sangat
disiplin dan terkoordinasi dengan rapi, akan dapat mengambil alih semua sistem
aparatur yang ada.
Argumentasi Lenin dalam ”Tesis Tentang Tugas-Tugas Pokok Kongres
Kedua Komisaris Internasional” yang diterbitkan pada 4 Juli 1920 cukup dapat
memberikan suatu kejelasan. Lenin mengatakan bahwa di bawah kondisi
dominasi kapitalis, mayoritas buruh tidak dapat mencapai kondisi sosialis.
Pertama, karena kaum kapitalis mengontrol semua medium pemikiran dan opini. 133 Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http: // www. marxist. Org/ indonesia/ lenin/ 1906/ perang. htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kedua, para pekerja dalam masyarakat kapitalis secara lugu menerima ide-ide dan
ideologi yang ada dari kapitalisme yang sangat efektif karena hal itu bekerja di
dalam kesadaran tanpa disadari. Untuk itu dibutuhkan suatu kekuatan luar yang
akan menyuntikan kesadaran sosialis kepada kaum buruh. Kekuatan itu adalah
para revolusioner profesional.134
Keberhasilan revolusi sosialis di Rusia bukanlah tujuan akhir. Tujuan
akhir adalah sebagaimana yang diajarkan Marx, yaitu terciptanya tahapan sejarah
masyarakat sosialis (komunis) di dunia. Dan masyarakat komunis inilah yang baru
saja lahir di dunia dari kandungan kapitalisme, yang dalam segala hubungan
membawa bekas-bekas masyarakat lama, yang oleh Marx dinamakan tahap
pertama atau tahap terendah masyarakat komunis. Alat-alat produksi bukan lagi
menjadi milik perseorangan, tetapi menjadi milik seluruh masyarakat. Setiap
anggota masyarakat yang telah melakukan bagian tertentu dari kerja sosial,
menerima surat keterangan dari masyarakat bahwa ia telah melakukan banyak
kerja. Dengan surat keterangan ini, ia menerima sejumlah barang hasil yang sesuai
dengan jumlah kerja135.
Pada tahap masyarakat komunisme penuh, terdapat ketentuan bahwa
masing-masing orang bekerja menurut kemampuannya dan akan mendapatkan
hasil sesuai dengan kebutuhannya. Namun itu berarti kemenangan kaum komunis
di Rusia tidak bernilai. Justru sebaliknya. Kemenangan kaum komunis di Rusia
memberikan basis dan pusat bagi kegiatan-kegiatan revolusi komunis di negara-
negara lain di seluruh dunia. Revolusi sosialis merupakan awal dari strategi politik 134 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 55. 135 Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj),op.cit.,hlm.165.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
untuk merebut kekuasaan negara dan kemudian mendirikan pemerintahan baru di
bawah tangan proletariat (Diktator Proletariat). Artinya menggunakan kekuasaan
negara untuk menindas kaum kapitalis demi mencegah mereka memakai kekayaan
dan fasilitas luas yang masih mereka kuasai untuk meninggalkan revolusi dan
mengembalikan keadaan lama. Setelah itu, hak milik atas tanah dan pabrik-pabrik
serta alat-alat produksi lain dicabut dan dialihkan ke negara.
F. Peranan Lenin dalam Revolusi Rusia Tahun 1917
Lenin atau yang mempunyai nama asli Vladimir Ilyich Ulyanov
merupakan seorang tokoh revolusioner yang sangat fenomenal di Rusia, bahkan
hingga ke seluruh negara-negara di dunia. Lenin adalah seorang yang menganut
ajaran Karl Marx dan berhasil mewujudkannya dalam bentuk tindakan politik
yang nyata. Lenin juga seorang pemimpin yang paling bertanggung jawab
terhadap tumbuh dan berkembangnya komunisme di Rusia. Sebagai penganut
Karl Marx yang revolusioner, Lenin berhasil mewujudkan dasar politik yang
hanya bisa dibayangkan oleh Karl Marx. Sejak bulan Oktober 1917, komunisme
dengan begitu cepatnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Dalam bulan Oktober 1917, terjadilah peristiwa yang cukup
menggemparkan dunia, yaitu berhasilnya Lenin menerapkan suatu teori revolusi
Marxis dan mendirikan negara pertama menurut ajaran Karl Marx, yaitu negara
sosialis (komunis) di Rusia. Peristiwa tersebut dianggap menggemparkan dunia
karena menurut ajaran Marx, revolusi mendirikan negara sosialis (komunis) baru
mungkin di negara yang industrinya sudah masak, sehingga golongan buruh atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
proletar sudah begitu kuat. Namun menurut kenyataannya, Rusia yang pada saat
itu masih berupa negara agraris yang mayoritas penduduknya adalah petani (dari
kira-kira 75 juta penduduknya, baru sekitar 3 juta yang hidup sebagai buruh dalam
industri) dapat dengan berhasil melaksanakan revolusi di Rusia. Lebih
menggemparkan lagi karena anggota partai Bolshevik, partai yang memimpin
revolusi di bawah Lenin, pada waktu revolusi dikobarkan, baru beranggotakan
200.000 orang.136
Berkobarnya Revolusi Oktober 1917 di Rusia tentunya tidak lepas dari
peranan Lenin di dalamnya. Sebagai seorang pekerja keras dan mengabdikan
seluruh hidupnya untuk tujuan-tujuan revolusi, ia selalu berusaha untuk
mewujudkan suatu revolusi di Rusia. Dengan segala pemikiran-pemikirannya dan
keterlibatannya dalam kancah perpolitikan di Rusia, Lenin ingin melakukan
segala perubahan di negaranya. Peranan Lenin dalam revolusi Rusia tahun 1917
sangat nampak sekali dalam dua bidang, yaitu bidang politik dan bidang sosial.
1. Bidang Politik
Lenin yang mengukuhkan dirinya sebagai Marxis kemudian mulai terlibat
dalam gerakan-gerakan perpolitikan di Rusia. Keterlibatan Lenin dalam bidang
politik diawali sejak tahun 1895, yaitu sejak Lenin bersama-sama kaum Marxis
lainnya, seperti Martov yang di kemudian hari menjadi pemimpin kelompok
Menshevik, berhasil membentuk organisasi yang bernama Union of The Struggle
for the Liberation Working Class (Persatuan Perjuangan untuk Pembebasan Kelas
Buruh). Tugasnya melakukan kegiatan menyebarkan pamflet-pamflet, koran
136 G. Moedjanto, op.cit., hlm. 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
ilegal, juga mendukung pemogokan-pemogokan buruh dan menginfiltrasi kaum
buruh agar mereka dapat dididik dasar Marxisme. Namun pada bulan Desember
tahun 1895, para pemimpinnya ditangkap. Lenin di penjara selama 15 bulan dan
kemudian dihukum buang ke Shushenskoie di Siberia.137
Pasca pembuangan dari Siberia, Lenin kemudian pergi dan menetap di
Swiss karena ia dilarang tinggal di kota. Lenin akhirnya mengatur penerbitan
“Iskra” di Munich bersama Plekhanov dan Martov dengan Lenin menjadi redaktur
dan memimpin semua aktivitas Iskra. Terbitan artikel-artikel dari Iskra juga
diselundupkan sampai ke Rusia. Pada tahun 1901 dalam bukunya What is to be
Done?, Lenin menjelaskan bahwa perlunya sebuah partai sebagai garda depan
kaum proletar yang bertugas menyuntikkan kesadaran sosialis kepada diri kaum
proletar karena kaum proletar tidak akan secara spontan memiliki kesadaran
sosialis dan menjadi revolusioner. Perlu adanya partai yang ketat dan disiplin baja,
sehingga benar-benar dapat memimpin perjuangan buruh melalui revolusi.
Menurut Lenin, partai juga harus berpola sentralisme mutlak.138
Namun oleh Plekhanov, Martov dan Leon Trotsky, skema organisasi dan
disiplin partai yang dikemukakan Lenin tersebut cenderung membawa partai ke
arah “Jacobinisme”.139 Dalam Kongres I, Lenin kalah: 28 lawan 22, dengan 1
suara abstain.Tetapi ketika terjadi ketidak sepakatan mengenai topik lain dalam
Konggres, Lenin memaksa adanya pemungutan suara ulang dan berhasil
137 Edi Haryadi,op.cit.,hlm. 124 138 Ibid.,hlm.127 139 “Jacobisnisme” adalah penindasan diskusi yang bebas dalam partai, sebuah kediktatoran atas kaum proletar, bukan kediktatoran oleh kaum proletar dan akhirnya akan membentuk kediktatoran satu orang.lihat Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-Bayang Lenin : Enam Pemikiran Marxisme dari Lenin Sampai Tan Malaka, op cit., hlm 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mendapat keunggulan 24 suara. Kemenangan tersebut menjadikan kelompok
Lenin disebut sebagai kaum Bolshevik. Partai tersebut kemudian
memproklamasikan sebagai partai pekerja Sosial-Demokrat Rusia (Russion Social
Democratic Workers Party, RSDWP). Sejak saat itu, Iskra ditetapkan sebagai
organ sentral partai.140
Dalam Kongres Partai Bolshevik di Praha yang diadakan Lenin pada tahun
1912, perpecahan dalam tubuh RSDWP antara kaum Bolshevik dan Menshevik
menjadi selamanya. Ditambah lagi setelah pecah Perang Dunia I, tumbuhnya
nasionalisme di kedua belah pihak telah memecah belah kaum Sosial-Demokrat.
Sayap kiri, di antaranya Lenin, menuntut agar kaum sosialis menentang “perang
kaum kapitalis dan imperialis” dengan lebih mentransformasi “perang imperialis
menjadi perang sipil”. Tetapi pandangan Lenin ini hanya mendapat sedikit
dukungan. Bahkan tidak sedikit kaum Bolshevik yang mendukung perang. Pada
tahun 1914, setelah berhasil mencapai Swiss, Lenin bergabung dengan
sekelompok kecil imigran Bolshevik dan Menshevik yang anti perang.
Pada rentang tahun 1915 sampai tahun 1916, kaum sosialis anti perang
mengadakan pertemuan di Zimmerwald dan Kienthal, Swiss. Lenin gagal
mempengaruhi konferensi tersebut untuk mengadopsi prinsip
“mentransformasikan perang imperialis menjadi perang sipil”. Lenin dan para
pendukungnya kemudian menjadi minoritas dalam kelompok sosialis anti perang.
Hingga tahun 1917 Lenin terus menetap di Swiss, baru setelah di Rusia terjadi
kekalahan perang dan keadaan ekonomi semakin hancur sehingga mengakibatkan
140 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
terjadinya revolusi Rusia pada bulan Februari 1917, Lenin baru kembali lagi ke
Rusia.
Revolusi Februari 1917 telah mengakibatkan jatuhnya kekuasaan
monarkhi di Rusia. Otokrasi Tsar Rusia di bawah Tsar Nikholas II berhasil
ditumbangkan. Mendengar hal itu, maka Lenin memutuskan untuk segera kembali
dari Swiss ke Rusia. Dengan bantuan Jerman lewat Swedia dan Finlandia, 32
orang sosialis (19 Bolshevik, 4 Menshevik) kembali ke Rusia. Di antara mereka
adalah Lenin.141 Sesampainya Lenin ke Rusia pada bulan April 1917, di Rusia
telah terdapat Pemerintahan Sementara (Vremennoye Pravitelstva) untuk mengisi
kekosongan kekuasaan pasca Revolusi Februari 1917.
Pemerintahan Sementara tersebut terdiri dari dua kekuataan besar yang
saling bertentangan. Pertama adalah para politisi dari berbagai partai di Duma
yang membentuk Pemerintahan Sementara, yang terdiri dari kadet, Menshevik
dan Sosialis Revolusioner. Kedua adalah kaum proletar yang bersama-sama
dengan prajurit Petrograd membentuk soviet Petrograd. Lenin tidak mendukung
adanya Pemerintahan Sementara karena ia menganggap pemerintahan tersebut
sangat imperialis. Lenin kemudian menyakinkan Sentral Komite partai Bolshevik
agar menerima rencananya.
Rencana Lenin kemudian terkenal dengan sebutan “April These”. Pokok-
pokoknya adalah penghancuran kapitalisme sebagai satu-satunya cara untuk
mengakhiri perang, tidak ada dukungan lagi untuk Pemerintah Sementara,
kekuatan soviet harus ditegakkan dan soviet harus didominasi Bolshevik, gagasan
141 G. Moedjanto, 1975, “Revolusi Rusia 1917 (lanjutan)”, dalam SPPS seri IV no. 10. Yogyakarta: USD, hlm. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
mendirikan republik parlementer harus ditiadakan, tanah dan bank harus
dinasionalisir, Soviet harus mengambil alih urusan produksi dan distribusi barang,
Internasionale III harus dibangun sebagai pengganti Internasionale II. Sebagian
besar tokoh Bolshevik menentang rencana tersebut dan mengganggapnya sebagai
khayalan orang gila.142 Dalam konferensi partai di bulan April tersebut akhirnya
menyetujui rencana dan kemudian membuat program: partai harus menarik
kembali dukungannya terhadap Pemerintahan Sementara dan memenangkan
mayoritas dalam Dewan Soviet. Begitu pemerintah soviet terbentuk, harus segera
dimulai negoisasi bagi perdamaian umum di semua front, semua tanah
dinasionalisasikan dan dibagi-bagi kepada para petani kecil dan pemerintah harus
menetapkan pengendalian yang ketat terhadap semua industri swasta demi
kepentingan kaum buruh.143
Lenin mencoba menggerogoti legitimasi Pemerintahan Sementara. Sebuah
percobaan pemberontakan sayap kiri partai Bolshevik pada bulan Juli gagal
karena tergesa-gesa. Menurut Lenin, pemberontakan pada tanggal 3 sampai 4 Juli
tahun 1917 merupakan suatu kesalahan. Pihak sayap kiri Partai Bolshevik tidak
akan dapat mengambil alih kekuasaan baik secara fisik maupun secara politik,
meskipun pada saat itu Petrograd berada di tangan pihak sayap kiri Partai
Bolshevik. Hal tersebut karena pada saat itu kaum pekerja dan kaum prajurit tidak
akan bersedia bertempur dan mati untuk Petrograd. Lenin juga menambahkan,
bahwa pada saat itu tidak ada kebuasan atau luapan kebencian kepada kaum
Kerensky. Rakyat masih belum marah oleh pengalaman atas penghukuman
142 Ibid., hlm.6. 143 Saiful Arif dan Eko Prasetyo,op.cit., hlm. 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
terhadap kaum Boshevik, di mana kaum Sosialis-Revolusioner dan Menshevik
ikut terlibat144.
Akibatnya, pasca pemberontakan pada bulan Juli Lenin harus melarikan
diri ke Finlandia. Hingga bulan September 1917, kaum bolshevik tetap menjadi
minoritas. Baru pada saat Pemerintahan Sementara di bawah pimpinan Karensky
kehilangan dukunganya dan diadakan pemilihan umum untuk memilih anggota-
anggota Dewan Soviet Petrograd, Bolshevik baru meraih kemenangan mayoritas.
Akhir September 1917, Lenin kemudian kembali dari Finlandia ke Rusia.
Ia kemudian mengirimkan surat ke Petrograd yang isinya menyarankan kepada
Sentral Komite Partai untuk mengorganisasikan pengambil alihan kekuasaan
dengan bersenjata tanpa menunda-nunda lagi, namun ditolak. Lenin kemudian
mengadakan pertemuan rahasia dengan Sentral Komite Partai Bolshevik pada
bulan Oktober 1917 dan akhirnya berhasil memenangkan suara mayoritas anggota
Senat Komite untuk menyetujui dan mempersiapkan pengambil alihan kekuasaan
dengan senjata. Langkah selanjutnya adalah membentuk Komite Militer Revolusi
yang secara resmi diketuai oleh Pavel Lazimir, walaupun kenyataanya organisasi
ini berada di bawah kendali Trotsky.
Revolusi Oktober 1917 meliputi dua peristiwa penting. Pertama adalah
kudeta Petrograd. Pada tanggal 25 Oktober 1917 diumumkan adanya pemindahan
kekuasaan dari Pemerintahan Sementara ke Komite Militer Revolusioner
pimpinan Pavel Lazimir. Di umumkan pula tuntutan rakyat yang berisi
pembentukan perdamaian yang demokratis, penghapusan pemilik tanah oleh para
144 Vladimir Illyich Lenin, Marxisme dan Pemberontakan, dalam http: //www. marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1917/ 09/ 13insur. htm.,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
tuan tanah, pengenalan kontrol pekerja atas produksi dan pembentukan
pemerintahan Soviet. Kedua adalah Kongres Dewan Soviet seluruh Rusia II yang
berlangsung dari tanggal 25 Oktober sampai dengan 27 Oktober1917. Dalam
kongres tersebut terbentuk Pemeritahan Soviet (Soviet Komisaris Rakyat) yang
diketuai oleh Lenin (Kepala Negara). Diusianya yang ke-47, mimpi Lenin
menjadi kenyataan.145
Dari rangkaian peristiwa yang telah dijabarkan tersebut, sangat jelas
terlihat bahwa Lenin sangat berperan, baik dalam persiapan revolusi maupun
dalam jalannya revolusi. Sebagai seorang yang terlibat dalam perpolitikan Rusia
dan sebagai pemimpin dari partai Bolshevik yang bersifat radikal, Lenin tidak
pernah berputus asa untuk selalu berusaha mewujudkan dan mendirikan
pemerintahan komunis melalui revolusi sosialis di Rusia. Sebagai pemimpin
partai Boshevik, Lenin selalu memberikan dorongan kepada kaumnya agar
menjadi partai yang dapat diandalkan guna mengobarkan revolusi di Rusia.
Bahkan di saat partai Bolshevik berada dalam kelompok minoritas, Lenin terus
memperjuangkan partai dan kaumnya hingga menjadi kelompok mayoritas untuk
kemudian mengobarkan revolusi di Rusia. Tanpa peranan Lenin, komunisme akan
menunggu bertahun-tahun untuk mempunyai kesempatan memegang kekuasaan di
Rusia, hingga ke seluruh penjuru dunia.
2. Bidang Sosial
Lenin merupakan tokoh utama pendukung ajaran-ajaran Karl Marx
(Marxisme), namun tidak semua pandangan Karl Marx ia terima. Lenin tetap
145 Franz Magnis Suseno, Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikiran Marxisme dari Lenin samapi Tan Malaka,op.cit., hlm. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
melakukan penyempurnaan terhadap pandangan-pandangan Karl Marx,
khususnya mengenai pembentukan partai komunis dan peranannya, juga
mengenai peranan kaum petani dalam revolusi. Marxisme merupakan suatu ajaran
pembebasan, di mana diajarkan bahwa manusia dapat menentukan perjalanan
sejarah dan menghentikan segala penindasan dan segala penentangan kelas. Setiap
orang memberi sesuatu dengan kemampuannya dan menerima balas jasa sesuai
dengan kebutuhannya, dengan kata lain berlaku prinsip sama rata, sama rasa.
Tahap tersebut disebut Marx sebagai tahap tinggi masyarakat komunis. Pada tahap
ini, pembagian barang-barang hasil masyarakat tidak perlu ditentukan dengan
jumlah barang hasil yang harus diterima oleh masing-masing orang, tetapi
masing-masing orang akan mengambil dengan bebas menurut kebutuhannya.
Berbeda dengan tahap pertama masyarakat komunis, dalam tahap ini komunisme
masih belum dapat matang sepenuhnya di bidang ekonomi dan belum sepenuhnya
bebas dari tradisi-tradisi atau bekas-bekas kapitalisme146.
Berdasarkan dari ajaran-ajaran Karl Marx tersebut, Lenin mempunyai
ambisi untuk mewujudkan secara praktis teori revolusi Marxisme dan mendirikan
negara menurut ajaran Karl Marx, yaitu negara sosialis (komunis). Menurut Marx,
langkah-langkah yang bersifat politis maupun ekonomis untuk mewujudkan cita-
cita tersebut adalah dengan mencapai kemenangan politis terlebih dahulu, di mana
kaum buruh melancarkan revolusi untuk menghancurkan masyarakat kapitalis dan
menggantikannya dengan masyarakat komunis. Langkah selanjutnya adalah
mendirikan pemerintahan peralihan atau pemerintahan transisi, yaitu
146 Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj),op.cit.,hlm.177.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pemerintahan Diktatur Proletariat. Setelah pemerintah Diktatur Proletariat berdiri,
maka segera malaksanakan proses menasionalisasi alat-alat produksi,
pembentukan norma-norma legal baru seperti milik pribadi dihapuskan.
Dilakukan juga pembersihan terhadap musuh-musuh revolusi, yaitu sisa-sisa
kaum kapitalis-reaksioner dalam segala bentuknya. Baru setelah itu, muncullah
tahap awal dari masyarakat komunis, di mana dalam tahap ini berlaku prinsip
ekonomi : setiap orang memberi menurut kemampuannya dan setiap orang
menerima sesuai dengan prestasinya. Singkatnya di sini berlaku prinsip besarnya
upah diukur dengan prestasi kerja. Melalui beberapa tindakan ekonomis yang
lebih terinci, maka sampailah pada fase terbentuknya masyarakat komunis penuh,
di mana berlaku prinsip ekonomi setiap orang memberi sesuai dengan
kemampuannnya dan memberi balas jasa sesuai dengan kebutuhannya (sama rata,
sama rasa)147.
Situasi di Rusia pada pasca Revolusi Februari 1917 memang cukup
menguntungkan Lenin dan kaum Bolshevik. Pemerintahan Sementara yang
dibentuk guna mengisi kekosongan pemerintahan pasca Revolusi Februari 1917,
di bawah Perdana Menteri Pengeran Lvov dan kemudian Karensky, ternyata
dianggap tidak menguntungkan rakyat banyak. Kebebasan individu yang dikenal
oleh orang-orang Barat, tidak dikenal di Rusia. Penindasan yang dilakukan
pemerintah atas tidak diimbangi dengan usaha untuk menaikkan taraf hidup
ekonomi rakyat Rusia. Penduduk yang sebagian besar adalah petani yang tak
bertanah, menginginkan adanya pembebasan.
147 Sutarjo Adisusilo,op.cit., hlm. 167.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pada tahun 1917 Perang Dunia I sedang berlangsung. Rusia ikut ambil
bagian di pihak Sekutu melawan Jerman, Austria dan Turki. Tentara Rusia selalu
berada di pihak yang terdesak. Dalam situasi perang, pemerintah Rusia kurang
memperhatikan keperluan rakyat banyak. Akibatnya , bahaya kelaparan dirasakan
di mana-mana, di seluruh Rusia. Dengan sangat cerdik Lenin membaca tanda-
tanda zaman. Karena itu dipropagandakanlah semboyang : Perdamaian, Tanah,
Kebebasan dan Roti148.
Propaganda Lenin tersebut merupakan daya tarik yang sangat kuat bagi
penduduk Rusia yang sebagian besar adalah petani dan buruh. Para tentara yang
telah ikut perang secara berkepanjangan mengalami kejenuhan karena melawan
tentara Jerman yang dalam banyak hal lebih unggul, kemudian tertarik dengan
propaganda Lenin karena menghendaki adanya perdamaian dan kebebasan. Para
petani yang haus akan tanah sangat tertarik untuk mendukung Lenin karena
mereka sangat mengharapkan tanah yang sebagian besar masih dikuasai oleh para
bangsawan feodal atau tuan tanah. Mereka yang tertindas, politisi dan kaum
terpelajar, tertarik pula akan propaganda Lenin tentang kebebasan yang selama
pemerintahan Tsar berkuasa tidak pernah mereka nikmati.
Sebenarnya pada awal setelah Revolusi Februari 1917, Menshevik
memiliki perwakilan terbesar di dalam Soviet-soviet yang disusul oleh sosialis
revolusioner. Bolshevik hanya memperoleh sepuluh persen dari jumlah kursi.
Namun, dengan semakin berakarnya slogan dan propaganda yang diajukan oleh
Lenin dan Bolshevik di hati para anggota Soviet-soviet, perimbangan kekuatan di
148 G. Moedjanto, “ Prinsip-prinsip Non-Marxist dalam Kepemimpinan Lenin dalam Revolusi Rusia Tahun 1917 “, op.cit.,hlm.20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
antara ketiga partai besar itupun berubah.149 Di bulan September 1917, Bolshevik
telah merebut lebih dari lima puluh persen kursi yang tersedia di dalam Soviet-
soviet150.
Segera setelah Bolshevik menduduki kelompok mayoritas, dibentuklah
Komite Militer Revolusi di bawah pimpinan Pavel Lazimir untuk mengobarkan
revolusi sosialis di Rusia. Proses revolusi di daerah-daerah berlangsung dengan
dua cara, yakni cara damai dan dengan kekerasan. Tercatat dari 97 kota besar di
Rusia, 79 direbut dengan cara damai, sementara sisanya diraih dengan kekerasan
dan pertumpahan darah. Salah satu kota yang melakukan perlawanan sengit
terhadap kekuatan Bolshevik adalah Moscow. Kota lain yang menolak
pemerintahan Bolshevik adalah Don dan Ural Selatan. Daerah ini secara
tradisional memang basis kekuatan bangsa Kosak, yang merupakan kelompok inti
dari pasukan elit yang selalu setia pada pemerintah. Untuk membendung kekuatan
Bolshevik membentuk tentara sukarela. Namun tentara yang dibentuk pada bulan
Oktober 1917 berhasil dilumpuhkan oleh kekuatan Bolshevik151.
Setelah Bolshevik mengambil alih kekuasaan, dibentuklah Dewan
Komisaris Rakyat di bawah pimpinan Lenin. Tindakan pertama yang segera
dilakukan Bolshevik adalah mengeluarkan dua dekrit (maklumat). Pertama adalah
maklumat tentang perdamaian, yang isinya pemerintah baru Rusia mengajak
negara yang berperang untuk mengadakan perdamaian , tanpa aneksasi dan ganti
rugi. Soviet juga menghapuskan semua diplomasi rahasia yang terjadi di masa
149 Partai-partai Politik Menjelang revolusi, lihat Lampiran 3,hlm. 207 150 Ken Budha Kusumandaru, 2004, Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme, Yogyakarta, Resist Book, hlm. 252. 151 A. Fahrurodji,op.cit., hlm. 130.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
perang. Untuk itu Lenin menjanjikan diselenggarakannya persetujuan gencatan
senjata dengan musuh dalam waktu 3 bulan. Maklumat itu diakhiri dengan ajakan
kepada kelas pekerja Inggris, Perancis dan Jerman untuk mendukung politik
damai Rusia. Kedua adalah Maklumat tentang tanah, yang isinya menasionalisasi
semua tanah milik para feodal atau pemilik tanah. Maklumat tersebut juga
melarang penggunaan tenaga sewaan, melarang penjualan, penggadaian,
penyewaan dan pengasingan tanah. Nampaknya tindakan Lenin tersebut
merupakan pembaharuan agraria yang paling maju dalam sejarah Rusia152.
Perjuangan Lenin dalam mewujudkan secara praktis teori revolusi
Marxisme dan mendirikan negara menurut ajaran Karl Marx, yaitu negara sosialis
(komunis), bukanlah perjuangan yang mudah. Ia menghadapi berbagai macam
hambatan dan tantangan, bahkan kegagalan pada bulan Juli 1917 dalam
mengobarkan revolusi sosialis di Rusia. Keberhasilan Lenin dalam Revolusi
Oktober 1917 menunjukkan suatu kenyataan bahwa tanpa adanya peranan Lenin
di dalamnya, maka negara sosialis di Rusia tidak akan pernah terbentuk. Dengan
kata lain, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa peranan Lenin dalam Revolusi
Oktober 1917, khususnya di bidang sosial adalah Lenin berperan dalam
mewujudkan negara sosialis (komunis) dan ia merupakan pendiri negara sosialis
(komunis) pertama di Rusia.
152 G. Moedjanto, “ Revolusi Rusia 1917 (lanjutan)”,op.cit.,hlm.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB III
LATAR BELAKANG DAN PROSES TERJADINYA REVOLUSI RUSIA
TAHUN 1917
Revolusi merupakan suatu pergantian tatanan sosial. Revolusi mentransfer
kekuasaan dari tangan-tangan kelas yang telah kehabisan tenaganya kepada kelas
lain yang berada di atas kekuasaan. Pemberontakan dapat mencapai kemenangan
yang sesungguhnya dari revolusi dan mencapai kemapanan sebuah tatanan baru
hanya ketika berbasis pada sebuah kelas yang progresif, yang mampu menarik
mayoritas rakyat yang besar sekali jumlahnya untuk berkumpul. Kebangkitan
massa harus dipimpin untuk menumbangkan pendominasian satu kelas dan untuk
memapankan dominasi kelas lainnya. Hanya dengan begitu dapat dicapai sebuah
revolusi dalam suatu negara. Selain itu, diperlukan juga sebuah partai revolusioner
yang menyatukan dan menggabungkan semua kelas progresif sehingga mampu
mengorientasikan diri dalam lingkungannya dan memenangkan kepercayaan
massa. Dengan banyaknya massa yang mendukung dan berperan dalam revolusi
maka revolusi di sebuah negara akan dengan mudah ditegakkan.153
Terbentuknya suatu negara sosialis (komunis) pertama di Rusia tentunya
tidak lepas dari tahapan revolusi terlebih dahulu, di mana kaum buruh dan petani
bergabung untuk berjuang menumbangkan Tsarisme di Rusia yang dirasa sangat
merugikan rakyat. Rakyat menginginkan adanya kebebasan dari eksploitasi,
penindasan dan paksaan dari Tsar. Keinginan tersebut tentunya tidak lepas dari 153 Leon Trotsky, Mempertahankan Revolusi Rusia, dalam http;// www24. brinkster.com/ indomarxists/tr32003. htm.,15/05/07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
konsep masyarakat komunis yang dicita-citakan oleh Karl Marx, yaitu masyarakat
yang bebas dari adanya kelas sosial (classless society) di mana manusia
dibebaskan dari keterikatannya kepada milik pribadi dan di mana tidak ada
eksploitasi, penindasan dan paksaan. Berkat kegiatan dan usaha-usaha Lenin
sebagai pemimpin partai Bolshevik juga usaha-usaha para buruh dan para petani
tertindas, maka terwujudlah Revolusi Sosialis di Rusia. Ditambah lagi keadaan
sosial, politik dan ekonomi yang mengalami kekacauan akibat kekalahan tentara
Tsar dalam Perang Dunia I, maka gagasan-gagasan Karl Marx dijadikan pola
untuk membentuk masyarakat baru dengan meruntuhkan masyarakat lama melalui
suatu revolusi.
Menurut Marx, penggulingan borjuis dapat dicapai hanya dengan
pengubahan proletariat menjadi kelas yang berkuasa dan sanggup mengorganisasi
seluruh massa pekerja untuk membentuk sistem ekonomi baru. Proletariat
memerlukan kekuasaan negara, organisasi kekuatan yang memusat, organisasi
kekerasan, baik untuk menindas perlawanan kaum penghisap maupun untuk
memimpin massa penduduk yang sangat luas, dalam pekerjaan menormalkan
ekonomi sosialis. Dengan mendidik partai buruh, Marxisme mendidik pelopor
proletariat yang sanggup merebut kekuasan dan sanggup memimpin seluruh
rakyat ke sosialisme, mengorganisasi sistem baru. Menjadi pemimpin dari seluruh
kaum pekerja dan kaum terhisap dalam usaha membina kehidupan sosial mereka
tanpa borjuasi dan melawan borjuasi.154
154 Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj.), op.cit., hlm. 38-39.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lenin orang yang menganut pada ajaran dan gagasan Karl Marx, namun
dalam beberapa hal Lenin menolak ajaran dan gagasan Karl Marx. Misalnya
mengenai revolusi sosialis hanya dapat dilakukan pada masyarakat yang
industrinya sudah maju dan hanya akan terjadi lebih dahulu di negeri-negeri yang
tingkat perkembangan kapitalismenya telah matang. Menurut Lenin, revolusi
sosial dapat dilakukan pada masyarakat yang tingkat industrinya masih belum
maju atau tingkat perkembangan kapitalismenya masih lemah.155 Hal tersebut
dapat dibuktikan oleh Lenin dengan dilakukannya revolusi pada tahun 1917 di
Rusia. Hasil dari revolusi tersebut adalah berhasilnya Lenin mengetrapkan suatu
teori revolusi Marxis dan mendirikan negara sosialis (komunis) pertama di Rusia.
A. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Rusia Tahun 1917
Terjadinya revolusi Rusia pada tahun 1917 dilatar belakangi oleh tiga
faktor, yaitu faktor politik, faktor sosial dan faktor ekonomi. Di dalam tiga faktor
tersebut terdapat aspek yang bersifat internal maupun bersifat eksternal yang ikut
mendukung terjadinya revolusi tersebut.
1. Faktor Politik
Faktor politik internal yang mempengaruhi terjadinya revolusi tahun 1917
di Rusia adalah tidak lepas dari Tsarisme yang sudah melekat sejak dulu di Rusia.
Maharaja yang disebut Tsar mempunyai kuasa mutlak yang mengurus negerinya
dengan suatu aparatur negara tanpa parlemen. Bahkan dalam Undang-undang
Imperium Rusia yang dikeluarkan pada tahun 1892, kekuasaan Tsar Rusia
155 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit.,hlm.58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
ditetapkan sebagai adikuasa dan tidak terbatas karena mempunyai legitimasi
kekuasaan sebagai pewaris Imperium Bizantium. Tsar diasumsikan mendapatkan
hak kekuasaan langsung dari Tuhan. Hal tersebut membuat posisi Tsar menjadi
tidak terbantahkan.
Dalam menjalankan kekuasaannya, Tsar bertumpu pada sentralisasi dan
sistem hierarki yang ketat aparat birokrasi. Para Menteri dan penasehat tidak lebih
dari sekedar badan-badan konsultasi yang tidak sedikitpun membatasi kebebasan
Tsar. Kekaisaran Rusia merupakan suatu otokrasi yang lebih bersifat militeristis
dan birokratis. Akibat dari tidak terbatasnya kekuasaan Tsar dari Rusia, terjadilah
eksploitasi terhadap rakyat. Baik itu terhadap buruh melalui kegiatan industri
maupun terhadap para petani melalui kepemilikan tanah. Para buruh dieksploitasi
tenaganya untuk bekerja dalam industri-industri dengan jam kerja yang melebihi
batas dan upah yang sangat kecil. Krisis sosial yang terwujud pada masa itu
bermakna bahwa rakyat Rusia tidak dapat terus-menerus dalam keadaan seperti
itu. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan asas rakyat, yaitu makanan bagi para
pekerja, pemberian tanah kepada para petani kecil dan perdamaian, sudah pasti
akan berlakunya revolusi.156
Para petani juga dieksploitasi tenaganya untuk mengolah tanah yang telah
dikuasai oleh para bangsawan pemilik tanah. Namun demikian, baik tuan tanah,
pegawai maupun bangsawan di Kekaisaran Rusia hanya mampu menikmati
kekuasaan politik kolektif otonom yang sangat kecil. Sebaliknya, mereka sangat
tergantung kepada hubungan individual dengan mesin negara yang dikelola secara
156 Ian Birchall, Revolusi Rusia Tahun 1917, dalam http:// arts. anu. edu. au/ suara/ birchall.ru,op.cit…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
terpusat. Hal tersebut bertujuan untuk tetap mempertahankan pamor sistem politik
kekaisaran otokratis Rusia yang ada dalam program konstitusionalis liberal-
otokratis. Kemudian langkah selanjutnya adalah negara kekaisaran berhasil
menguasai kekuasaan, serta merencanakan memeras dan membentuk kembali
masyarakat Rusia yang tunduk di bawah kekuasaan Tsar.157 Dengan adanya
kekuasaan Tsar yang tidak terbatas tersebut, maka muncullah kesadaran dalam
diri rakyat untuk mengganti tatanan politik lama menjadi tatanan politik baru
dengan menumbangkan dan menjatuhkan kekuasaan Tsar melalui gerakan
revolusi di Rusia.
Menurut Lenin, terdapat tiga point agar revolusi di Rusia dapat berhasil.
Point pertama adalah revolusi harus tidak disandarkan pada suatu konspirasi dan
tidak atas satu partai, namun harus disandarkan pada suatu kelas yang maju. Point
kedua adalah revolusi harus disandarkan pada semangat revolusi rakyat. Point
ketiga adalah harus disandarkan pada satu titik penentu dalam sejarah
pertumbuhan revolusi, yaitu ketika aktivitas kalangan rakyat maju berada dalam
puncaknya dan ketika ada keragu-raguan dalam kalangan musuh. Apabila ketiga
point telah terpenuhi, maka dirasa revolusi telah kuat.158
Faktor politik eksternal yang mempengaruhi terjadinya revolusi tahun 1917
di Rusia adalah keterlibatan Rusia dalam perang. Keadaan Rusia yang masih
cukup terbelakang dirasa kurang mampu ikut dalam perang, sehingga membawa
dampak yang sangat buruk bagi rakyat dan kedudukan Rusia di Eropa. Revolusi
Rusia tahun 1917 bermula dari kekalahan kekaisaran dalam Perang Crimean 157 Theda Skocpol,op.cit., hlm. 90 158Vladimir Illyich Lenin, 1951, “Marxisme and Insurrection”, dalam Selected Works In Two Volumes. Moscow: Foreign Languages Publishing House, hlm. 167-168.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
1854-1855.159 Industrialisasi sepanjang awal abad ke-19 ternyata telah mengubah
ekonomi Eropa Barat dan efeknya segera memaksa Kekaisaran Rusia untuk
mempertahankan arena-arena perang dan diplomasi internasional yang vital.
Dilihat dari segi sudut geopolitiknya, kepentingan utama Rusia adalah mengontrol
pintu masuk ke Laut Hitam.
Dalam konflik yang bersumber pada kontrol atas Laut Hitam dan pengaruh
di Kekaisaran Ottoman, Rusia berhadapan dengan Perancis dan Inggris tanpa
dukungan dari bekas sekutunya, Austria. Akhirnya perang menjadi terfokus pada
persaingan perebutan benteng Rusia di Sevastopol di daerah Crimea. Armada Laut
Hitam Rusia terpaksa tenggelam di pintu masuk ke Teluk Sevastopol. Kemudian
setelah beberapa bulan dipertahankan dengan sekuat tenaga, Sevastopol jatuh ke
tangan serdadu Ottoman Anglo – Perancis yang terdiri dari 70 ribu orang.
Penyelesaian damai semakin menurunkan pengaruh Rusia di Timur Dekat dan
mencabut keberadaan pangkalan angkatan lautnya di laut Hitam. Kekalahan Rusia
pada perang Crimean bahkan telah sangat mempengaruhi situasi politik di dalam
negeri, karena hal tersebut ternyata telah menambah ketidak seimbangan sistem
kekaisaran yang masih tetap menyandarkan diri pada masyarakat perindustrian
dan perbudakan.160
Perang lain yang menjadi penyebab terjadinya revolusi di Rusia adalah
kekalahan Rusia dalam perang melawan Jepang (1904-1905). Perang tersebut
disebabkan oleh pertentangan kedua negara dalam beberapa hal. Secara politik
kedua negara tersebut terlibat konflik memperebutkan pengaruh di Cina dan 159 John Shelton Curtis, 1957, The Russian Revolutions of 1917, D. Van Nonstrand Company, New York, hlm. 10. 160 Theda Skocpol, op.cit., hlm. 84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Korea. Rusia menginginkan ekspansi ekonominya ke Manchuria. Selain itu, faktor
penentu lainnya adalah keinginan Rusia untuk menyewa semenanjung Laodung
dan Port – Arthur. Selain itu perang merupakan upaya pengalihan perhatian
masyarakat domestik Rusia dari menguatnya pergerakan revolusioner di Rusia.
Perang dimulai ketika Jepang menyerang pangkalan Port – Arthur pada
awal tahun 1905. Tiga bulan kemudian Jepang berhasil menduduki Korea dan
Manchuria. Bulan-bulan berikutnya Rusia terus mengalami kemunduran posisinya
di kawasan Timur Jauh. Jepang kemudian berhasil menduduki Kwang Tung dan
mempersiapkan pengepungan Port – Arthur. Port Arthur di kepung Jepang namun
berhasil dipertahankan oleh pasukan Rusia pada November – Desember 1904.161
Dalam perang tersebut Rusia mengalami kekalahan yang amat memalukan.
Tenggelamnya kapal tempur Rusia Varyag dan terbunuhnya Komandan Armada
Pasifik Stepan Makarov bersama kapal Petropavlosk yang dipimpinnya, serta
kekalahan Skuadron II Pasifik di pulau Tsusima merupakan pukulan telak bagi
prestise kekuatan militer Rusia. Perang ini diakhiri dengan perjanjian damai di
Portsmouth (Amerika Serikat) tanggal 5 September 1905.162 Dalam perjanjian
yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Theodore Roosevelt, Rusia harus
mengembalikan Manchuria kepada Cina, mengakui kekuasaan Jepang di Korea.
Selain itu, Rusia harus melepas Semenanjung Kwangtung dan Port – Arthur serta
bagian Selatan Pulau Sakhalin kepada Jepang dan membayar ganti rugi pampasan
perang kepada Jepang.
161 A. Fahrurodji,op.cit.,hlm.117 162 Manifesto Perang Rusia Terhadap Jepang yang Dikeluarkan Tsar Nikholas II, lihat Lampiran 4, hlm. 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kekalahan ini terjadi pada saat ketidak puasan rakyat hampir mencapai
titik didihnya kaum pekerja di St. Petersburg, Moscow dan kota-kota lain
melancarkan pemogokan. Terdapat pula berbagai unjuk rasa para petani.
Pemogokan itu menjalar ke orang-orang yang bekerja di jaringan kereta api dan di
bulan Oktober 1905, Rusia benar-benar dalam keadaan tidak berdaya. Perang
Rusia – Jepang telah menurunkan mental bangsa Rusia dan semakin mempercepat
gerakan revolusioner yang telah berkembang di Rusia.163
Melihat lemahnya pemerintah Tsar di Rusia, menyulut adanya gelombang
revolusi yang menuntut perubahan negara secara radikal. Penggulingan otokrasi
dan pembentukan republik demokrasi, serta penghapusan struktur kelas
bangsawan (penguasa tanah) menjadi agenda penting perjuangan bersenjata ini.
Perjuangan bersenjata ini dilakukan oleh perorangan dan grup-grup kecil.
Sebagian mereka tergolong pada organisasi-organisasi revolusioner, sedangkan
yang lainnya tidak tergolong pada organisasi revolusioner apapun. Menurut Lenin,
perjuangan bersenjata mengejar dua tujuan yang berlainan. Pertama, perjuangan
ini bertujuan membunuh orang-orang, kepala-kepala dan bawahan di dalam
ketentaraan dan kepolisian. Kedua, bertujuan menyita dana-dana keuangan baik
dari pemerintah maupun dari orang-orang partikulir.164
Revolusi 1905-1907 ini merupakan revolusi pertama yang terjadi di Rusia
dan dikenal dengan revolusi borjuasi – demokrat. Dalam revolusi ini terjadi 2
peristiwa besar berdarah sebagai akibat perbenturan antara Tsarisme dan
163 Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara, 1989, Grolter Internasional Inc dan PT. Widyadara, Jakarta, hlm.110 164Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http :// www. marxist. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1906/ perang. htm, op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
kelompok revolusioner. Revolusi diawali dengan peristiwa tragis yang terjadi di
ibukota St. Petersburg yang dikenal dengan peristiwa Minggu Berdarah. Peristiwa
tragis ini disusul dengan berbagai pemogokan massal di berbagai kota besar yang
memaksa dikeluarkannya Manifesto 17 Oktober. Revolusi menyurut setelah
terjadinya pemberontakan bersenjata pada bulan Desember 1905 yang disusul
dengan pemilihan Duma Negara.
Duma I gagal dan akhirnya dibubarkan karena tidak mampu
menyelesaikan konflik perbedaan pendapat masing-masing fraksi menyangkut
persoalan agraria, yaitu soal penyitaan dan pembagian tanah kepada para petani.
Majelis yang hanya berumur kurang dari 3 bulan itu dibubarkan pada tanggal 8
Juli 1905. Duma II juga tidak bisa bertahan lama. Di dalam majelis yang dibentuk
berdasarkan UU pemilihan yang lama ini terdapat fraksi kiri yang merupakan
kekuatan oposisi. Duma ini menentang reformasi agraria yang disusul Pyotr
Stolypin.165 Padahal agenda reformasi tersebut telah disetujui dan ditandatangani
oleh Tsar Nikholas II pada bulan November 1906. Akibatnya Duma ini
dibubarkan pada tanggal 2 Juni 1907.
Sebagai penggantinya kemudian dibentuk Duma III yang dapat bertahan
hingga tahun 1912. Anggotanya mayoritas orang-orang yang mendukung Tsar,
sehingga hanya dijadikan alat belaka oleh Tsar untuk mengelabuhi rakyat. Setelah
Duma III telah sampai pada waktu yang telah ditentukan, maka Duma III telah
165 Pyotr Stolypin (1862-1911) merupakan seorang yang gigih mempertahankan tatanan monarkhi Rusia di tengah arus gelombang ketidak puasan pada sistem yang telah berlangsung selama berabad-abad tersebut. Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Menteri dan merangkap sebagai Mendagri. Untuk menghindari terjadinya kembali revolusi, Pyotr mengusulkan reformasi agraria yang bertumpu pada kekuatan petani kaya di pedesaan. Reformasi ini mengalami kegagalan setelah Pyotr terbunuh pada tahun 1911. Lihat A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 124.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
habis masa jabatannya dan dilakukan kembali pemilihan Duma IV. Duma IV
sama sifatnya seperti Duma III dan berlangsung hingga tahun 1916. Duma yang
telah dibentuk tersebut ternyata tidak menguntungkan rakyat sama sekali. Dan hal
tersebut menambah rasa kecewa terhadap diri rakyat Rusia pada saat itu.
Menurut Lenin, pelajaran yang dapat diambil dari Revolusi 1905 tersebut
adalah partai mempunyai pengaruh sepenuhnya atas proletariat, di mana
perjuangan revolusioner langsung dari massa. Dalam perjuangan pada bulan
Oktober dan Desember 1905, terbukti bahwa hanya dalam perkembangan bentuk-
bentuk perjuangan seperti itu, sukses dari revolusi mendatang akan terwujud.
Menurut Lenin, teladan-teladan perjuangan ini harus menjadi mercusuar bagi
usaha berikutnya dalam melatih generasi-generasi pejuang yang baru.166
Pada bulan Agustus 1914, Rusia kembali ikut terlibat dalam perang.
Perang tersebut adalah Perang Dunia I (1914-1918). Motivasi Rusia untuk terlibat
dalam Perang Dunia I antara lain faktor perluasan wilayah jajahan dan motivasi-
motivasi ekonomi yang mendasari Rusia ke kancah konflik tersebut. Selain itu,
perasaan psikologis historis yang mengikat Rusia sebagai bangsa Slav, telah
menjadi pendorong utama masuknya kekuatan Imperium Rusia dalam arena
pertempuran. Untuk itu Rusia kemudian bergabung dengan Inggris dan Perancis,
melawan kekuatan Austro – Hongaria, Jerman, Turki dan Bulgaria. Perang terjadi
tidak hanya di daratan Eropa tetapi juga di Asia dan Afrika.
Perang merebak di lautan Atlantik dan Pasifik. Rusia merupakan salah satu
negara besar yang ikut terlibat dalam perang tersebut. Di arena Eropa Timur,
166Vladimir Illyich Lenin, Tentang Penilaian Revolusi Rusia, dalam http:// www. marxists. org/ Indonesia/ archive/ lenin/ 1908/ penilaian. Htm, 26/07/07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Rusia berhadapan dengan Jerman dan Austro – Hungaria, sedangkan di Front
Kaukasus, Rusia berhadapan dengan Turki. Pada akhir tahun 1915 Rusia
mengalami tekanan berat dari serangan Jerman ke arah timur yang mengakibatkan
Rusia kehilangan Polandia, sebagian Baltik, Ukraina dan Belorusia.
Tuntutan sumber daya manusia yang besar untuk kebutuhan perang telah
menyedot banyak tenaga kerja yang menjadi tulang punggung perekonomian
Rusia. Perang yang berkepanjangan menuntut pengorbanan yang besar tidak
hanya materi, namun juga menambahkan rasa kecewa terhadap rakyat Rusia
karena menganggap bahwa Tsarisme pada saat itu sangat lemah.
Menjelang berakhirnya Perang Dunia I, pemerintahan Tsar hancur karena
kehabisan tenaga, korupsi dan kurang dukungan. Pada tahun 1914, tentara Tsar
juga bertempur dengan peralatan dan persenjataan yang terbelakang , juga kurang
terpimpin , sehingga menderita serangkaian kekalahan fatal oleh tentara Jerman
dan Austria. Bahan makananpun menjadi langka di kota-kota.167
Kekecewaan tersebut telah mendorong lahirnya jiwa-jiwa revolusioner
sehingga mendorong juga berkobarnya revolusi di Rusia. Revolusi tersebut
bertujuan untuk menghancurkan Tsarisme di Rusia dan menggantinya dengan
tatanan politik baru yang lebih kuat yang lebih baik dari tatanan politik
sebelumnya. Keterlibatan perang yang diputuskan oleh pemerintahan Tsar,
diakhiri oleh penguasa Bolshevik menyusul terjadinya revolusi, menggusur
kekuatan atau penguasa lama.
167 Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara, op.cit., hlm.112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Untuk itu, perlu dibentuk suatu kekuasaan yang sungguh-sungguh
revolusioner terlebih dahulu. Menurut Lenin, kekuasaan revolusioner merupakan
satu-satunya yang mampu memperlihatkan kepada rakyat, bahwa pada saat
penderitaan yang tidak terkatakan dikenakan atas massa, kekuasaan itu tidak akan
berhenti dengan ketakutan di hadapan laba-laba kapital. Selain itu, Lenin
mengungkapkan, bahwa kekuasaan revolusioner merupakan satu-satunya
kekuasaan yang mampu membangkitkan dan mendorong antusiasme revolusioner
massa dan melipat gandakannya dengan sepuluh kali lipat.168
Dalam berbagai pertempuran pasukan Rusia mengalami kekalahan yang
sangat dramatis. Rusia pun harus kehilangan sebagian wilayahnya. Walaupun
pada akhirnya sekutu Rusia memenangkan perang pada tahun 1918, Rusia,
sebagai akibat revolusi yang terjadi dalam negeri, telah menyatakan diri keluar
dari konflik tersebut sebelum perang berakhir. Kekalahan-kekalahan Rusia dalam
perang tersebut, selain menimbulkan rasa kecewa yang cukup dalam di hati rakyat
juga menimbulkan rasa tidak percaya terhadap pemerintahan yang sudah ada,
yaitu pemerintah Tsar yang telah berpuluh -puluh tahun lamanya memimpin di
Rusia. Hal itu memacu rakyatnya untuk segera melancarkan revolusi demi
terciptanya tatanan politik yang baru di Rusia. Kegagalan revolusi 1905
merupakan suatu pengalaman yang hebat untuk kemudian dijadikan bekal dan
latihan untuk revolusi 1917.
168Vladimir Illyich Lenin, Suatu Pemerintahan Revolusioner yang Kuat, dalam http :// www. marxist. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1917/ suatu pemerintahan. htm., 19/07/07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi terhadap terjadinya revolusi 1917 lebih
bersifat internal. Keadaan sosial yang selalu menguntungkan rezim Tsar dan
pendukungnya, sehingga sangat merugikan masyarakat kelas bawah telah menjadi
pemicu terjadinya revolusi tahun 1917. Masyarakat kelas bawah yang sebagian
besar adalah para petani dan buruh, menuntut adanya perubahan pemerintahan
agar kesejahteraan dan keadilan sosial dapat ditegakkan di Rusia. Faktor utama
yang menjadi latar belakang terjadinya revolusi Rusia tahun 1917 adalah adanya
perbedaan sosial yang sangat mencolok antara Rezim Tsar dan pendukungnya
dengan rakyat kelas bawah yang terdiri dari kaum buruh dan petani.
Sistem sosial di Rusia adalah sistem feodal, di mana Tsar dan
pendukungnya (bangsawan) yang hidup bahagia dan kaya raya termasuk dalam
masyarakat kelas atas, sedangkan masyarakat kelas bawah (kaum buruh dan
petani) hidup miskin dan sengsara.169 Perbedaan Tsar dan pendukungnya dengan
kaum buruh dan petani yang sangat mencolok perbedaannya. Tsar dan
pendukungnya mempunyai hak yang sangat luas dan mempunyai kewajiban yang
sangat kecil resikonya, sedangkan para petani dan buruh mempunyai hak yang
sangat kecil (kadang tidak berhak sama sekali) namun kewajiban mereka cukup
besar dan penuh resiko. Adanya perbedaan sosial yang sangat mencolok tersebut
tentunya tidak lepas dari sistem perbudakan yang telah dilaksanakan oleh
169 Lapisan Masyarakat Rusia Abad XVIII, lihat Lampiran 5, hlm. 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
pemerintah Tsar sejak dulu. Sistem perbudakan di Rusia telah di perkenalkan
sejak abad-abad pertama berdirinya Pemerintahan Rusia yang berpusat di Kiev. 170
Sistem perbudakan merupakan pengembangan dari model hubungan
ketergantungan antara kelas pekerja (Zakupy dan Smerdy) terhadap kaum
bangsawan pada masa pemerintahan Yaroslav Mudry (1019-1054). Pada masa
Ivan III (1462-1505) diberlakukan undang –undang Sudebnik 1497, di mana para
petani budak diperbolehkan meninggalkan tanah secara terbatas. Itupun mereka
harus membayar Poshlin (semacam pajak) yang besarnya sekitar 1 rubel. Undang-
undang ini diperketat pada masa Tsar Ivan IV. Bahkan pada tahun 1597 Ivan IV
mengeluarkan perintah larangan penuh meninggalkan tanah. Perbudakan di Rusia
juga tidak dapat dilepaskan dengan pemahaman Undang-undang yang dikenal
dengan Krepostnoye Pravo.
Krepostnoye Pravo merupakan suatu kumpulan norma pemerintah feodal
yang dipakai untuk mempertahankan ketergantungan petani budak kepada para
tuannya. Undang-undang ini mengatur keberadaan petani di tanah-tanah milik
tuan tanah, termasuk larangan meninggalkan tanah tersebut. Bagi yang melanggar
dikenai dengan hukuman fisik atau pun materi.
Perbudakan mencapai masa puncaknya pada abad-abad XVII – XVIII,
khususnya pada masa Peter Agung dan Katerina Agung. Peter memberikan
kekuasaan legal kepada bangsawan dan tuan tanah untuk mengeksploitasi budak.
Hingga pada masa pemerintahan Katerina II, di mana terjadi berbagai intrik istana
dan perebutan kekuasaan, hak-hak bangsawan diperluas bahkan hingga
170 A. Fahrurodji,op.cit.,hlm.95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
menyentuh kehidupan pribadi para pekerja. Para bangsawan bisa mengirim
budak-budak mereka ke Siberia, ke kamp kerja paksa (Katorga) dan penjara,
apabila mereka dinilai bersalah. Sistem perbudakan lambat laun menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat Rusia. Ini kemudian disadari sebagai penyebab utama
kelemahan ekonomi Rusia di abad XVIII. 171
Usaha-usaha menghapus perbudakan mulai muncul pada abad XIX.
Perbicangan tentang penghapusan perbudakan telah meluas pada awal abad XIX
di kalangan bangsawan dan pemerintahan imperium Rusia. Hal tersebut dinilai
sebagai upaya untuk mengantisipasi gerakan arus bawah yang dapat
membahayakan pemerintahan Tsar. Pada tahun 1808 mulai dilarang praktek jual-
beli budak di pasar. Langkah-langkah perbaikan nasib para budak mulai dilakukan
oleh para penguasa berikutnya. Tercatat Tsar Alexander I (1801-1825)
menghapuskan perbudakan di sebagian wilayah Rusia, yakni di Gubernia-
gubernia di kawasan Baltik. Terdapat tiga pembaharuan yang dilakukan oleh Tsar
Alexander I. Pertama adalah pembaharuan dalam bidang pertanian, yaitu
mengeluarkan undang-undang penghapusan budak dalam tanah pertanian. Tahun
1817-1819 Alexander I memerintahkan penyusunan Undang-undang anti-
perbudakan namun rancangan tersebut tidak pernah ditanda tanganinya karena
mendapat tantangan kuat dari tuan-tuan tanah.
Pembaharuan kedua adalah pembaharuan dalam sistem militer, di mana
Tsar Alexander I memperkenalkan sistem militer yang disebut Military Colonies.
Maksudnya adalah tentara dan keluarganya di tempatkan di daerah pertanian. Di
171 Ibid.,hlm.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
masa damai bertugas sebagai petani dan menjadi tentara waktu perang. Sedangkan
pembaharuan ketiga adalah pembaharuan dalam bidang perundang-undangan dan
konstitusi.172
Perjalanan panjang menuju pembebasan budak mencapai hasilnya ketika
Tsar Alexander II secara De Jure pada tahun 1861 mengeluarkan undang-undang
penghapusan perbudakan. Tsar Alexander II dijuluki sebagai Tsar liberal, karena
pemerintahannya memang liberal dengan mengadakan banyak pembaharuan. Ada
sejumlah kebijakan dalam negeri yang ditetapkan oleh Tsar Alexander II. Pertama
adalah menghapus perbudakan. Kedua adalah pembentukan pemerintahan daerah
dengan dikeluarkannya maklumat 1864, yang menetapkan bahwa setiap provinsi
dan distrik istimewa mempunyai dewan daerah.
Ketiga adalah pembaharuan sistem pengadilan dengan yuri, perluasan
pendidikan khususnya untuk wanita, penghapusan Military Colonies dan
dikembalikan pada sistem asrama. Diadakan juga pembagunan jalur-jalur kereta
api.173 Namun demikian, ini bukanlah akhir dari sejarah panjang nasib tragis
bangsa Rusia di bawah perbudakan. Pada prakteknya sistem tersebut terus
berlangsung hingga tahun 1917. Rusia merupakan negara di Eropa yang paling
akhir menghapus institusi perbudakan. Di abad XVIII ketika perbudakan
mengalami kemunduran di berbagai tempat, di Rusia malah berkembang pesat.
Meskipun perbudakan di Rusia telah dihapuskan, tetapi dalam hidup
sehari-hari bangsawan memandang rakyat kelas bawah tidak lebih daripada budak
mereka belaka. Institusi perbudakan bertahan beberapa abad di Rusia disebabkan 172 Sutarjo Adisusilo, 1982, Sejarah Eropa dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm.32. 173 Ibid.,hlm.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
oleh berbagai faktor. Antara lain faktor kondisi sosio-kultural dan alam juga letak
geografis Rusia. Perluasan wilayah seiring dengan penaklukan menyebabkan
jumlah pekerja atau petani lebih sedikit daripada luas tanah yang tersedia.
Sementara para pemilik tanah (bangsawan) perlu tenaga untuk menggarap tanah
tersebut. Krepostnichestvo (perbudakan) berawal dari keinginan pemerintah untuk
menjamin agar para petani atau pekerja tetap tinggal dan bekerja pada tanah
majikan mereka. Dengan memberikan sanksi yang berat ataupun denda yang
besar, para petani atau pekerja akhirnya hidup seperti budak (rab) dan terikat
dengan tanah di mana ia bekerja. Di samping itu, peperangan yang sering dihadapi
Rusia membutuhkan banyak tenaga untuk dijadikan serdadu (soldat) yang akan
maju ke garis depan. Tidak jarang serdadu-serdadu tersebut dikumpulkan dari
para budak atau petani bebas yang diharuskan bertempur untuk negara.174
Masyarakat kelas atas yang terus memandang dan menganggap masyarakat
kelas bawah sebagai budak membuat kondisi kehidupan kaum buruh dan petani
sebagai masyarakat kelas bawah di Rusia menghadapi penindasan dan
penghisapan yang berlipat-lipat. Baik itu penindasan dan penghisapan materi
maupun tenaga yang terus dieksploitasi untuk menjadi buruh industri, pekerja
tanah dan serdadu-serdadu perang ketika Rusia ikut terlibat dalam pertempuran.
Masyarakat kelas bawah terus dimanfaatkan demi keuntungan masyarakat kelas
atas. Bias kelas dan ketidak adilan yang nampak jelas di kalangan masyarakat
Rusia tersebut, telah memberikan kesadaran revolusioner terhadap kaum-kaum
tertindas untuk segera melancarkan revolusi.
174 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 98.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Mereka menuntut adanya keadilan dan pergantian tatanan pemerintahan
lama menjadi tatanan pemerintahan baru yang lebih baik lagi. Diawali dengan
dilancarkannya revolusi pada tahun 1905. Melalui gerakan pemogokan dan
demonstrasi di berbagai kota yang diikuti oleh sekitar 3 juta pekerja, mereka
menuntut di berlakukannya hak-hak demokrasi dan kebebasan, termasuk
pemberlakuan 8 jam per hari kerja. Sebagai jawaban dari tuntutan rakyat,
kemudian dibentuk Manifesto 17 Oktober. Periode ini diakhiri dengan
pemadaman pemberontakan bersenjata Desember 1905 yang terjadi di
Moskow.175
Revolusi 1905 dianggap kurang berhasil karena pasca revolusi tersebut
keadaan sosial rakyat tidak pernah berubah. Revolusi itu telah memberikan
pelajaran-pelajaran kepada rakyat Rusia. Pelajaran pertama dan fundamental
adalah bahwa hanya dengan perjuangan revolusioner dari massa, dapat dicapai
perbaikan yang sedikit-banyaknya serius dalam kehidupan kaum buruh dan dalam
administrasi negara. Pelajaran kedua adalah bahwa tidaklah cukup untuk
menggerogoti dan membatasi kekuasaan Tsar. Kekuasaan itu harus dihancurkan
karena sebelum kekuasaan Tsar dihancurkan, konsesi-konsesi yang dimenangkan
dari Tsar tidak pernah akan tahan lama. Hanya perebutan republik demokratis
sajalah, penggulingan kekuasaan Tsar, pemindahan kekuasaan ke dalam tangan
rakyat, yang dapat menyelamatkan Rusia dari penganiayaan dan tirani birokrasi,
kekuasaan sewenang-wenang yang dimiliki oleh tuan tanah serta antek-antek
mereka di pedesaan.
175 Ibid.,hlm.122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Pelajaran ketiga adalah bahwa revolusi itu membuat semua kelas
masyarakat Rusia muncul ke depan secara terang-terangan. Mereka menampakkan
dirinya dalam kenyataan, menyingkapkan ambisi mereka yang sesungguhnya,
menyingkapkan apa yang dapat mereka perjuangkan dan seberapa kuat, gigih dan
tegar mereka dapat berjuang.176 Tsar dan para pendukungnya masih saja
mendominasi Rusia pada saat itu. Namun demikian, gelombang revolusioner
masih terus berkembang di Rusia hingga nantinya terjadilah revolusi pada tahun
1917 yang berhasil menghancurkan kekaisaran Rusia dan terbentuklah negara
sosialis (komunis) pertama di Rusia.
Faktor sosial kedua yang menjadi latar belakang terjadinya revolusi Rusia
tahun 1917 adalah persoalan tentang kepemilikan tanah. Kaum bangsawan
pemilik tanah di Rusia secara ekonomi lemah dan secara politis tergantung kepada
penguasa kekaisaran. Sepanjang abad ke-18, bangsawan Rusia akhirnya
diberhentikan sebagai pelayan negara tetap dan hak pemilikan pribadi mereka
semakin diperkuat. Namun demikian, status bangsawan Rusia dan kesinambungan
kesejahteraan dari keluarga-keluarga individual sesungguhnya sangat tergantung
pada pelayanan atau pengabdiannya kepada Tsar.
Selama beberapa abad, tanah-tanah milik bangsawan independen serta para
putra mahkota diambil-alih dan dibagi-bagi sebagai hadiah kepada mereka yang
memilih karier sebagai pejabat atau pegawai negara. Para bangsawan ini diberi
hak untuk memperbudak dan hak milik atas tanah. Namun, kepemilikan mereka
tidaklah terkonsentrasi pada satu daerah saja atau bahkan di satu propinsi, tetapi
176Vladimir Illyich Lenin, Pelajaran Dari Revolusi, dalam http :// www. marxist. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1910/ pelajaran. htm.,26/07/07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
tersebar di berbagai daerah kekaisaran. Bangsawan Rusia hanya memiliki
kekuasaan politik yang di dasarkan pada hak milik tanah dan kelas independen
yang sangat kecil. Tepatnya setelah kekalahan dalam perang Crimean (1854-
1855). Tsar Alexander II menyerukan agar lebih baik menghapuskan perbudakan
dari atas daripada menunggu sampai ada usul menghapuskannya dari bawah.177
Dengan mengesampingkan oposisi dari mayoritas bangsawan pemilik
tanah, Tsar meminta agar para bangsawan pemilik tanah menerima emansipasi
yang sah dari para budak. Para tuan tanah yang didesak untuk memberi kepada
para petani pemilikan yang sah dari sebagian tanah pertanian, yang menurut
sebagian besar bangsawan semuanya adalah hak milik mereka. Emansipasi yang
dimaksud adalah Undang-undang Emansipasi (Emancipation Edict), isinya antara
lain penghapusan perbudakan dengan membebaskan petani-petani yang menjadi
budak dari tuan tanah.178
Petani bekas budak mendapat tanah sebagai miliknya, tetapi tidak sebagai
milik perseorangan melainkan sebagai milik bersama (milik kolektif) dari suatu
desa yang biasa disebut mir dan dibentuk dari petani-petani bekas budak. Uang
kerugian ini harus dibayar kembali atau diangsur oleh petani bekas budak (mir)
kepada negara selama 49 tahun.
Walaupun telah ditetapkan Undang-undang Emansipasi tersebut, hidup
petani di Rusia tetap belum mengalami kemajuan yang nyata karena kepala mir
(biasanya dijabat oleh lurah desa) lama-kelamaan bertindak sebagai tuan tanah
saja terhadap petani-petani anggota mir. Kepala mir akhirnya menjadi petani besar
177 Theda Skocpol,op.cit.,hlm.85 178 Ibid.,hlm.89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dan kaya (biasa disebut dengan kulak). Hidup petani biasa tetap dalam
kesengsaraan. Untuk itu berlaku rancangan yang terbaru dari program agraria
Polska Partia Socyalistycna (PPS)179 yang diterbitkan dalam No. 6-8
Przedswit.180
Rancangan itu membagi program agraria menjadi dua bagian. Bagian
pertama, menguraikan reformasi sebagai pelaksanaan syarat-syarat sosialisme
yang matang. Bagian kedua, memformulasikan penyempurnaan dan integrasi
reformasi agraria yang diuraikan di bagian pertama. Pasal-pasal pokok dari
program agraria tersebut adalah: 1) Menasionalisasi tanah milik keluarga Tsar,
pemerintah dan milik gereja dengan jalan pensitaan; 2) Menasionalisasi milik
tanah besar kalau tidak ada pewarisnya; 3) Menasionalisasi hutan, sungai dan
danau. Namun pada kenyataannya program tersebut tidak terealisasikan.181
Hingga pada pasca revolusi Rusia yang pertama tahun 1905, telah
diusulkan sebuah reformasi agraria oleh Pyotr Stolypin (1862-1911). Tujuannya
adalah untuk menghindari terjadinya revolusi kembali. Agenda reformasi agraria
tersebut akhirnya disetujui dan ditanda tangani oleh Tsar Nikholas II pada bulan
November 1906. Dalam reformasi agraria ini sistem mir dihapuskan. Tanah tidak
lagi merupakan milik kolektif dari mir, tetapi diberikan kepada petani sebagai
milik perseorangan dan bertumpu pada kekuatan petani kaya (kulak) di pedesaan.
179 Polska Partia Socyalistycna (PPS) adalah Partai Sosialis Polandia yang merupakan partai nasionalis reformis yang dibentuk pada tahun 1892. Pada tahun 1906 PPS pecah menjadi PPS “kiri” yang berada di bawah pengaruh kaum Bolshevik, dan PPS “kanan” yang Sivinis. Lihat Vladimir Illyich Lenin, Sosialisme dan Kaum Tani (1), dalam http :// www.marxist.org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1906/sosialisme dan kaum tani. htm., 26/07/07. 180 Przedswit (fajar) adl majalah politik partai sosialis Polandia (PPS), terbit sejak th 1884 sampai th 1920. lihat Ibid.. 181 Ibid..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Namun perubahan agraria tersebut oleh kaum revolusioner dianggap sebagai tanda
kelemahan pemerintahan Tsar karena pada saat itu Rusia baru saja kalah dalam
perang melawan Jepang dan baru saja mengalami revolusi 1905. Selain itu,
perubahan agraria juga dianggap tidak sebagai perbaikan nasib para petani kecil di
Rusia. Tanah-tanah milik para bangsawan tuan tanah dan para kulak tersebut
tetap dikerjakan oleh petani-petani kecil. Melihat situasi dan kondisi yang sangat
tidak menguntungkan, para petani kecil kemudian menuntut agar tanah menjadi
milik mereka. Dengan adanya semboyan: Perdamaian, Tanah, Kebebasan dan
Roti yang dipropagandakan oleh Lenin sebagai pemimpin kaum Bolshevik, para
petani kecil semakin mendukung adanya gerakan revolusioner yang menuntut
adanya perubahan di Rusia demi mendapatkan hak milik atas tanah.
Faktor sosial ketiga yang menjadi latar belakang terjadinya revolusi Rusia
tahun 1917 adalah musibah kelaparan yang melanda sebagian besar masyarakat
Rusia dan menuntut adanya kebebasan dari peperangan. Dari tahun 1914 hingga
tahun 1917 Rusia telah memobilisasi 15 juta orang untuk dijadikan tentara,
sehingga menyedot banyak tenaga kerja yang menjadi tulang punggung
perekonomian Rusia. Pada awal pecahnya Perang Dunia I, Rusia tidak
mempunyai infra-struktur ekonomi yang cukup kuat untuk mendukung usahanya
melawan Jerman.
Mengenai amunisi, kemampuan produksi industri amunisi Rusia per tahun
hanya 600.000 butir, sementara kebutuhan per tahun selama perang diperlukan 70
kali lipat dari itu. Setelah 5 bulan pertama masa peperangan, tentara Rusia sangat
kekurangan amunisi. Banyaknya tentara garis depan pergi berperang tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
senjata. Akibatnya, banyak sekali tentara Rusia yang gugur dalam peperangan.
Ratusan ribu serdadu Rusia tewas dan terluka dalam perang. Ada juga serdadu
Rusia yang ditawan dan sebagian besar korps perwira profesional digantikan.182
Dalam keterlibatan Rusia pada Perang Dunia I yang telah menyedot
banyak tenaga kerja untuk menjadi serdadu perang, mengakibatkan pabrik-pabrik
banyak kehilangan pekerja dan para petani terpaksa meninggalkan tanahnya.
Kemandegan produksi tersebut membawa dampak pada krisis yang lebih besar di
Rusia. Kondisi dan situasi Rusia yang jauh dari keseimbangan tersebut membuat
kota-kota besar kekurangan bahan pangan, minyak dan bahan mentah menjadi
masalah yang akut pada musim dingin 1916-1917.
Melihat dari pelajaran yang dialami rakyat Rusia terhadap Revolusi yang
terjadi pada tahun 1905, Lenin menilai, perjuangan bulan Desember 1905
membuktikan bahwa pemberontakan bersenjata dapat menang dalam syarat-syarat
dan modern dari teknik militer juga organisasi militer. Sebagai hasil dari
perjuangan bulan Desember tersebut, seluruh gerakan buruh internasional sejak
saat itu harus memperhitungkan kemungkinan bentuk-bentuk pertempuran serupa
dalam revolusi-revolusi proletar yang terdekat.183
Kemerosotan yang tajam dan krisis yang mendalam tersebut
mengakibatkan perekonomian negara menjadi kacau. Bahaya kelaparan
mengancam sebagian besar rakyat Rusia, sehingga rakyat berteriak-teriak minta
makan. Selain itu, masyarakat kelas bawah dan para tentara yang menderita akibat
perang menjadi jenuh terhadap perang untuk membantu tentara sekutu di Barat 182 Theda Skocpol, op.cit., hlm.96. 183Vladimir Illyich Lenin, Tentang Penilaian Revolusi Rusia, dalam http :// www. marxist. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1908/ Penilaian. htm.,26/07/07.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pada bulan Juli 1917. Hal itu nampaknya berhasil menghancurkan moral tentara
Rusia. Ditambah lagi dengan adanya propaganda revolusioner kaum Bolshevik,
menjadikan tentara Rusia semakin mengalami demoralisasi. Kondisi-kondisi
seperti itu kemudian berubah menjadi krisis revolusioner. Masyarakat kelas
bawah yang semakin menderita karena kelaparan dan para tentara yang mulai
jenuh berperang kemudian menuntut agar segera tersedianya bahan makan dan
menuntut agar keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I segera dihentikan.
Tuntutan mereka inilah yang nantinya merupakan pemicu berkobarnya revolusi
Rusia tahun 1917.
3. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang menjadi latar belakang terjadinya revolusi Rusia
tahun 1917 adalah semakin tergantungnya kekaisaran Rusia pada modal asing
yang mengakibatkan keadaan perekonomian Rusia menjadi terpuruk, sehingga
membuat tingkat kehidupan ekonomi masyarakat Rusia rendah. Pada tahun 1900,
terdapat sekitar 269 perusahaan asing di Rusia, yang sebelum tahun 1888 hanya
ada 16 perusahaan asing. Modal Belgia dan Perancis sebagian besar ditanam
dalam industri metalurgi dan tambang di bagian selatan, modal Inggris ditanam
dalam minyak dan modal Jerman ditanam dalam industri elektronika dan kimia
(lihat tabel di bawah).184
No. Tahun Jumlah Perusahaan Asing Modal Asing yang
Diinvestasikan
1. 1888 16 perusahan asing 215 juta Rubel
184 Theda Skocpol,op.cit.,hlm.91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
2.
3.
1900
1914
269 perusahan asing
> 269 perusahaan asing
911 juta Rubel
2 milyar
Pasca perang Crimean (1854-1855), Rusia berusaha mempercepat
industrialisasinya dari atas. Sehingga sepanjang tahun 1860-an dan tahun 1870-an,
Rusia membuka diri terhadap perdagangan luar negeri dan investasi dengan
harapan bahwa akan dapat memperoleh materi, teknik transportasi dan industri
modern dari luar untuk dapat menggantikan eksport pertanian. Jaringan perkerata
apian semakin disediakan. Jika agak lamban, diperbesar dan diperluas melalui
usaha-usaha yang dilakukan oleh penguasa swasta dalam negeri dan asing.
Namun, besi yang digunakan masih diimport, sehingga perkembangan
pertambangan dan metalurgi Rusia sangat kecil.
Sementara itu, produksi pertanian mengalami stagnasi, harga padi-padian
internasional sangat merosot sehingga hutang dan kebutuhan Rusia akan import
semakin meningkat. Perang serta persiapan militer (perang Rusia – Turki 1877)
terus-menerus menyerap penerimaan pemerintah. Pada waktu bersamaan,
kemampuan membayar pajak pada petani semakin menurun, dan bahkan terancam
kelaparan pada tahun 1891. Untuk itu buruh mengambil suatu resolusi yang
isinya: 1) bagaimana membuat sedemikian supaya tidak memelihara laba-laba
kaum kapitalis; 2) supaya merenggutkan tabir kerahasiaan perdagangan; 3) supaya
menjamin kepada kaum buruh mayoritas di dalam lembaga-lembaga pengontrol;
4) supaya organisasi (kontrol dan pimpinan), yang merupakan organisasi seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
nation, dipimpin oleh soviet-soviet perwakilan buruh dan tani, bukan oleh kaum
kapitalis.185
Strategi baru, baru terwujud tahun 1890-an di bawah Menteri Keuangan
Sergei Witte yang mengusulkan suatu program singkat (crash program)
pemerintah untuk mempromosikan industrialisasi nasional. Program tersebut
meliputi pengeluaran pemerintah yang sangat besar untuk pembangunan dan
operasi perkeretaapian; subsidi dan pelayanan dukungan terhadap industrialis
swasta; perlindungan tarif yang sangat tinggi terhadap industri Rusia (terutama
untuk industri berat dan tambang yang produksinya dapat digunakan untuk
pembangunan perkerata apian serta modernisasi militer); meningkatkan eksport;
menstabilkan mata uang; serta mendorong investasi asing.186
Pengeluaran pemerintah untuk mempercepat industrialisasi dibayar melalui
peningkatan progresif pajak tidak langsung yang dikenakan terhadap konsumsi
masyarakat dan dengan bantuan luar negeri. Secara absolut, usaha pembangunan
kapitalis yang diarahkan oleh pemerintah ini sangat sukses. Sepanjang tahun
1890-an, rata-rata pertumbuhan industri Rusia adalah sekitar 8% per tahun. Antara
tahun 1892 sampai dengan tahun 1902, rata-rata per mil jalan kereta api
berkembang sebesar 40%. Bersamaan dengan itu, Witte mengelola penerimaan
pajak pemerintah yang sudah bertambah lebih dari dua kali lipat dan
menstabilisasi mata uang dengan memperkenalkan standar emas. Semua surplus
185Vladimir Illyich Lenin, Keruntuhan Ekonomi dan Perjuangan Proletariat Melawannya, dalam http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin/1917/keruntuhan.htm.,19/07/07. 186 Theda Skocpol,op.cit.,hlm.90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pertanian diperas dari petani dan dijual ke pasar untuk membiaya pembelian
teknologi asing dan untuk mempertahankan neraca pembayaran.187
Untuk selanjutnya proses pembiayaan usaha-usaha industrialisasi semakin
mengikat negara Rusia dan ekonominya dengan Eropa Barat. Investor-investor
swasta asing secara resmi didorong untuk melakukan investasi dalam industri-
industri yang mendapat perlindungan tarif. Modal asing yang diinvestasikan pada
perusahaan (sebagian besar industri berat) Rusia meningkat dari 215 juta rubel
pada tahun 1890 menjadi 911 juta rubel pada tahun 1900 dan lebih dari 2 milyar
rubel pada tahun 1914.
Pada waktu yang sama, untuk membiayai import peralatan atau
perlengkapan industri dan untuk mempertahankan neraca pembayaran
internasional, yang sangat mempengaruhi stabilitas mata uang dan kepercayaan
investor, Rusia menyandarkan diri pada eksport pertanian, yang sebagian besar ke
Inggris dan Jerman. Dan untuk membantu pembiayaan investasi pemerintah pada
industri, rezim Tsar sangat tergantung pada bantuan-bantuan yang diperdagangkan
di Jerman, Inggris dan teruatama di Perancis. Karena itu, tidak mengherankan
apabila ekonomi Rusia sangat terikat dengan keuangan Eropa.188
Dengan bantuan kapital asing, industri Rusia tumbuh dengan pesatnya.
Industri boleh dikatakan terpusat. Jumlah pabrik yang ada merupakan perusahaan
besar yang jumlah buruhnya beribu-ribu orang, bahkan berpuluh ribu orang.
Akibatnya upah buruh di Rusia sangat rendah dengan jumlah jam kerja yang
melebihi 8 jam per hari. Hal tersebut tidak hanya membuat tingkat kehidupan
187 Ibid.,hlm.92 188 Ibid.,hlm.93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
ekonomi masyarakat Rusia menjadi rendah, tetapi juga memperkuat tendensi
sosial rasa permusuhan terhadap aturan absolutis di dalam negeri, sehingga
muncullah gerakan-gerakan pemogokan dan demonstrasi hingga perlawanan
bersenjata dari para buruh serta petani terhadap Tsar. Berdasarkan prestasi dan
keterbatasan kemampuan ekonomi di Rusia, industrialisasi yang cepat di Rusia
telah membuat pentas bagi 2 revolusi.
Pertama, yang akhirnya gagal pada tahun 1905 dan kedua yang sukses
pada tahun 1917. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara ekonomis Rusia gagal
mengejar negara-negara Barat dan bahkan berada jauh dari negara-negara Eropa.
Penyebab utamanya adalah tingkat pertumbuhan real yang rendah dalam bidang
pertanian, di mana pertanian merupakan sektor terpenting dari ekonomi Rusia. Di
awal abad ke-20, gerakan buruh tiba-tiba telah berada di titik pusat panggung
perlawanan. Sosialisme kemudian menjadi ideologi dominan bagi perlawanan
kaum buruh. Keinginan kaum buruh Rusia untuk menyingkirkan feodalisme dan
kapitalisme tersebut kelak akan membentuk hasil akhir dari Revolusi Oktober
1917.
B. Proses Terjadinya Revolusi Rusia Tahun 1917
Dunia masih didominasi oleh sebuah sistem yang membaginya dalam dua
pihak, yaitu kaya dan miskin, yang mengeksploitasi dan yang dieksploitasi. Hal
tersebut tidak hanya terjadi antar bangsa, tetapi juga di antara bangsa itu sendiri.
Sistem yang memaksa orang (kelas pekerja atau proletariat) untuk bekerja agar
bisa tetap hidup di bawah kontrol mereka (kelas penguasa atau borjuasi) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
memiliki semua industri-industri kunci. Kelas penguasa dari berbagai bangsa yang
berbeda bersaing untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan
mengeksploitasi yang lainnya demi keuntungan. Watak dasar inilah yang disebut
Imperialisme, yang dianalisa oleh Lenin di tahun 1916.
Sebuah kejadian yang menguatkan pembangunan teori Lenin adalah
Perang Dunia I. Kaum Marxist memahaminya sebagai pertempuran di antara kelas
penguasa di negara-negara kapitalis maju untuk meraih kontrol sepenuhnya atas
dunia beserta sumber daya alamnya. Telah banyak peperangan yang terjadi di
abad ini karena pertempuran yang sama, demi pasar yang lebih besar untuk
penjualan produk mereka dan kontrol yang lebih besar atas sumber daya alam,
sehingga kaum buruh dapat dieksploitasi. Keuntungan besar bagi kelas penguasa
di negara-negara imperialis dengan digunakannya sistem ini, memungkinkan
kaum penindas itu untuk memperoleh sebuah derajat ketentraman sosial tertentu.
Hal tersebut dapat mengakibatkan kaum penindas memiliki hak-hak
istimewa dan dapat memanfaatkan banyak pekerja untuk mempertahankan sistem
keuntungan pribadi (kapitalisme). Lenin menyebutkan lapisan ini (yang
dimanfaatkan dan menjadi antek kapitalis) sebagai ”aristokrat buruh”.189
Lenin menggunakan pengalamannya dalam membangun gerakan
revolusioner di Rusia untuk memformulasikan teorinya tentang strategi
revolusioner di negara-negara terbelakang. Tugas terberat kaum revolusioner pada
masa kekaisaran Rusia adalah memenangkan kesadaran yang ada pada kelas
pekerja dan keterlibatan aktif mereka (kelas pekerja) dalam proses revolusi.
189 Kathy Newnam dan Marina Carman, Revolusi Rusia dan V.I. Lenin, dalam http :// www24. brinkster. com/ indomarxist/ 0000010. htm., 15/05/07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Mayoritas rakyat Rusia bukanlah buruh, melainkan para petani yang berada pada
taraf pra-industrial dan hak-hak demokratik yang ditolak oleh rezim pimpinan
Tsar. Untuk itu, kaum buruh tani dan kaum proletariat harus bekerja sama
mewujudkan revolusi, bersama-sama merebut kekuasaan Tsar. Hal tersebut
diungkapkan Lenin dalam artikel yang ditulisnya ”Tugas-tugas Kaum Proletariat
dalam Revolusi Sekarang ini”, terdapat dalam majalah Pravda No. 26 yang
diterbitkan tanggal 7 April 1917:
”Sikap kita dalam menghadapi perang, yang di bawah pemerintahan baru Lvov dan kawan-kawan tak dapat disangkal tetap dalam bagian Rusia. Sebuah perang imperialis yang ganas karena watak dasar kapitalis dari pemerintahan itu, tak boleh diperkenankan secuilpun kelonggaran terhadap defencisme revolusioner. Proletariat yang berkesadaran kelas boleh memberikan persetujuannya atas sebuah perang yang revolusioner, yakni sebuah perang yang betul-betul membenarkan defencisme revolusioner, yakni atas syarat: a) bahwa kekuasaan berada di tangan kaum proletariat dan lapisan-lapisan termiskin buruh tani bersekutu dengan kaum proletariat, b) bahwa semua pencaplokan diserahkan kembali dalam tindakan dan bukan hanya dalam kata-kata, c) bahwa dalam kenyataan dilakukan sebuah pemutusan hubungan. Sama sekali dengan semua kepentingan kaum kapitalis”.190
Menurut teori ”Uniterrupted Revolution” (revolusi berkelanjutan) yang
dikembangkan oleh Lenin, tahapan yang pertama adalah keterlibatan kelas pekerja
dan seluruh petani dalam penggulingan Tsar dan pembentukan sebuah republik
demokratik. Untuk memudahkan dan menerapkan dari tahapan yang pertama,
Bolshevik meyakini sebuah sistem yang di dasarkan pada perwakilan-perwakilan
(Soviets) buruh dan tani yang dipilih oleh rakyat.
Yang kedua, tahapan sosialis yang melibatkan buruh yang bersatu dengan
para petani miskin untuk melawan para petani kaya. Dalam tahap kedua, kekuatan 190Vladimir Illyich Lenin, 1951, “On The Tasks of The Proletariat In The Present Revolution”, dalam Selected Works In Two Volumes. Moscow: Foreign Languages Publishing House, hlm. 13-14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
politik digunakan oleh kelas pekerja untuk memperoleh kontrol ekonomi secara
langsung dan untuk membantu para petani miskin dalam pengambil-alihan kontrol
tanah.191 Lenin mengungkapkan:
”Nasionalisasi seluruh tanah di dalam negeri, tanah diatur oleh Soviet-soviet lokal yang terdiri atas utusan-utusan buruh tani. Organisasi terpisah dari soviet-soviet yang terdiri atas utusan-utusan tani miskin. Pendirian sebuah model pertanian di setiap tanah milik yang besar (luasnya berkisar dari 100 hingga 300 desiatin, sesuai dengan daerah dan kondisi-kondisi lainnya, dan sesuai dengan keputusan-keputusan dari badan-badan setempat) di bawah kontrol soviet-soviet yang terdiri atas utusan-utusan buruh tani dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum”.192
Dalam revolusi Rusia yang terjadi pada tahun 1917, revolusi terbagi dan
terjadi dalam dua fase. Fase pertama adalah Revolusi Februari 1917, di mana
kaum kadet193, Menshevik dan Bolshevik bersatu untuk menggulingkan Tsar.
Revolusi dimulai di Petrograd dengan demonstrasi menuntut adanya bahan
makanan, kemudian diikuti oleh pemogokan-pemogokan di perusahaan-
perusahaan. Tentara yang diperintahkan menembaki pemogokan-pemogokan,
berbalik mendukung para demonstran dan melawan pengikut-pengikut Tsar.
191 Kathy Newman dan Marina Carman, Revolusi Rusia dan V.I. Lenin , dalam http :// www. 24.brinkster. com/ indomarxist/ 0000010.htm,op.cit.. 192Vladimir Illyich Lenin, “On The Tasks of The Proletariat In The Present Revolution”, op.cit., hlm.16. 193 Kaum Kadet atau Cadets (Partai Konstitusional Demokrat) merupakan partai terbesar dari kaum borjuis kerajaan yang liberal di Rusia, didirikan pada Oktober 1905. Keanggotaannya terdiri dari kaum kapitalis, pemilik tanah yang bergerak pada dewan-dewan lokal dan kaum intelektual borjuis. Anggota terkemuka mereka di antaranya PN. Milyukov, SA. Muromtsev, VA. Malklakov, AI. Shingaruyov dan P.B. Struve. Kaum Kadet pada akhirnya berkembang menjadi satu partai borjuis-imperalis. Selama Perang Dunia I, mereka mendukung secara aktif kebijakan luar negeri. Pemerintahan Tsar mengenai agresi. Selama revolusi di bulan Februari 1917, mereka mencoba menyelamatkan kerajaan; memainkan satu peranan penting dalam Pemerintahan Sementara yang borjuis, mereka melakukan suatu kebijakan kontra-revolusioner dan kampanye-kampanye kaum intervensionist. Setelah kekalahan kaum intervensionist dan tentara putih, kaum kadet melarikan diri ke luar negeri dan meneruskan aktivitas kontra-revolusioner anti-soviet mereka. Lihat Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http :// www. marxist. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1906/ Perang. htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Dalam Revolusi Februari 1917 telah mengakhiri kekuasaan monarki Rusia dan
memutus kekuasaan garis keturunan Dinasti Rumanov.
Pada tanggal 2 Maret 1917, Tsar Nikholas II mengundurkan diri dari tahta
imperium Rusia dan dibentuk Pemerintahan Sementara untuk mengisi kekosongan
pemerintahan di Rusia di bawah Lvov. Fase kedua adalah revolusi Oktober 1917,
di mana Bolshevik yang dipimpin Lenin berhasil menggulingkan Pemerintahan
Sementara di bawah Kerensky. Dalam revolusi Oktober 1917, Lenin akhirnya
berhasil menerapkan suatu teori revolusi Marxis dan mendirikan negara sosialis
(komunis) pertama di Rusia.
1. Revolusi Februari 1917
Sejak 1906 kekaisaran Rusia194 telah mendekati Perancis untuk meminjam
uang. Hal tersebut dilakukan demi mempertahankan dan kemajuan
industrialisasinya. Pinjaman yang diberikan Perancis tidak hanya diberikan begitu
saja kepada Rusia. Antara Perancis dengan Rusia ditanda tangani sebuah
perjanjian mengenai Aliansi Fronco-Rusia. Karena Rusia terikat perjanjian dengan
Perancis inilah, kekaisaran Rusia kemudian terjun dalam Perang Dunia I. Selain
itu, faktor perluasan wilayah dan perasaan psikologis historis yang mengikat
Rusia sebagai bangsa Slav juga merupakan pendorong utama kekaisaran Rusia
masuk dalam arena pertempuran. Sudah dijelaskan dalam pembahasan
sebelumnya bahwa keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I mengakibatkan
keadaan dalam negerinya menjadi kacau dan tidak stabil.195
194 Peta Kekaisaran Rusia Sebelum Tahun 1914, lihat Lampiran 6, hlm.210. 195 Theda Skocpol,op.cit.,hlm.101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Telah terjadi krisis ekonomi, krisis sosial juga krisis politik dalam
kehidupan masyarakat Rusia pada saat itu. Kekaisaran Rusia sebenarnya tidak
dalam keadaan cukup kuat untuk melancarkan sebuah perang yang
berkepanjangan. Apalagi melawan kekuatan-kekuatan yang lebih maju dari Eropa.
Kekuatan produktif Rusia tidaklah cukup untuk menunjang sebuah angkatan
perang yang sanggup bertahan lama. Terbukti dalam perang melawan Jepang pada
tahun 1905, Rusia mengalami kekalahan.
Sebenarnya mulai dari tahun 1912, perlawanan oleh kaum buruh sudah
meningkat kembali. Para buruh tambang di daerah pertambangan emas mogok
kerja dan menuntut hasil kerja 8 jam. Namun di saat yang sama, negara-negara
Eropa semakin terjerumus ke dalam konflik. Manuver-manuver mereka
mempersiapkan medan untuk pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914. Setelah
kaum kiri menaruh harapan pada bangkitnya kelas buruh, mereka harus
menghadapi sebuah perkembangan yang amat pahit. Terjadi perpecahan antara
pihak sosialis moderat yang mendukung perang imperialis tersebut, dan pihak
revolusioner yang menolak perang itu.
Perpecahan tersebut terjadi pada tahun 1912 di saat diadakan Kongres
Partai Bolshevik di Praha. Pada hari-hari awal, perang imperialis mendapatkan
dukungan yang sangat luas dari masyarakat. Namun dukungan itu semakin
merosot karena massa rakyat di masing-masing negeri harus berkorban terus.
Jutaan laki-laki berjatuhan di garis depan. Sedangkan kaum perempuan harus
mengurus rumah tangga sekaligus bekerja berjam-jam di pabrik dengan upah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
sangat kecil. Kaum buruh perempuan dari sektor-sektor yang pengorganisirannya
terlemah menjadi katalisator bagi seluruh revolusi.196
Pembukaan terhadap revolusi Rusia dimulai dengan pemogokan massal di
kompleks industri Putilov, di Pegrograd, yang memproduksi senjata dan
lokomatif, pada bulan Januari 1917. Sektor yang paling militan adalah para
pekerja pabrik mesiu di daerah Vyborg. Di sektor ini Partai Bolshevik cukup kuat,
tetapi para pemimpin partai setempat tidak setuju dengan aksi mogok yang
mereka anggap prematur. Namun begitu kaum buruh perempuan turun ke jalan,
para pekerja di Vyborg segera melakukan solidaritas dan mogok kerja. Aksi
mereka pada gilirannya menyuluh aksi-aksi mogok di seluruh ibukota. Mereka
menuntut kenaikan upah sebesar 50%. Kerusuhanpun terjadi karena kelangkaan
pangan. Toko-toko roti dan makanan diserang dan kejadian itu berulang terus
sampai berhari-hari.197
Pada tanggal 23 Februari 1917 (yang bertepatan dengan tanggal 8 Maret
pada penanggalan kita), bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia, kaum buruh
perempuan dari industri tekstil Petrograd nekad mengadakan pemogokan untuk
memperingati hari besar itu. Dengan berat hati, para pimpinan Bolshevik
menyepakati untuk mengirimkan dukungan, disusul kemudian oleh para pimpinan
Manshevik dan Sosial – Revolusioner. Akhirnya, pemimpin Komite Buruh
Vyborg, komite paling militan di Petrograd, mengirim pula dukungannya. Pawai
pada tanggal 23 Februari yang melibatkan 90.000 buruh berlangsung dengan
damai. Demonstrasi tersebut terus berkembang. Keesokan harinya, lebih banyak 196 Saiful Arif dan Eko Prasetyo,op.cit.,hlm.21 197 Lian Jenvey, Revolusi Februari 1917, dalam http :// www. arts. anu. edu. au/ suarsos/ Februari. htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
lagi kaum buruh yang turun ke jalan, mencapai 240.000 orang. Bentrokan-
bentrokan dengan polisi mulai mewarnai aksi-aksi ini.
Tsar mulai mengirim tentara-tentara untuk menghentikan pemogokan
tersebut, namun yang cukup mengejutkan adalah tentara-tentara tersebut mulai
nampak goyah dan beberapa menunjukkan simpati secara terbuka pada massa
buruh. Di hari ketiga, lebih banyak lagi orang turun ke jalan. Keyakinan dan
kepercayaan diri kaum buruh semakin melambung dan slogan ”Turunkan Tsar!”
semakin banyak terlontar di jalan. Walaupun tertatih-tatih karena tidak adanya,
kaum buruh Rusia maju dengan pasti. Pada hari itu, bentrokan keras antara
pasukan-pasukan polisi dan barisan-barisan buruh membuat kaum buruh
menyadari bahwa revolusi sudah di depan mata.
Para buruh berusaha meminta senjata pada partai-partai yang selama ini
bekerja di tengah-tengah mereka, terutama Bolshevik. Namun partai-partai ini,
karena lambat dalam merespons, mereka tidak memiliki senjata yang diminta oleh
kaum buruh. Maka, dalam upaya putus asa untuk memperoleh senjata, kaum
buruh, terutama yang ada di Petrograd, bergerak dalam dua jalan. Pertama mereka
menyerbu pos-pos rayon polisi untuk merampas senjata dan kedua berseru pada
para prajurit yang disiagakan di Petrograd untuk turut serta dalam pemberontakan.
Para prajurit yang sudah muak dengan perang dan ingin pulang kemudian goyah.
Beberapa resimen mereka kemudian menyeberangkan ke pihak kaum buruh,
untuk ikut serta mengobarkan Revolusi.198
198 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 247-249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tanggal 27 Februari merupakan akhir keruntuhan dari pasukan-pasukan
Tsar. Pasukan loyal yang masih ada kemudian menyerah, benteng-benteng yang
ada ditundukkan tanpa tembakan satupun dan menteri-menteri Tsar ada yang
ditahan dan yang lain menyerah kepada pemerintahan baru. Revolusi tersebut
benar-benar secara spontan dan terjadi tanpa rencana. Seperti yang dikatakan
Trotsky:
”Tidak ada seorangpun, betul-betul tidak ada seorangpun. Ini dapat kita pastikan berdasarkan semua data yang ada, yang berpikir saat itu bahwa tanggal 23 Februari merupakan permulaan ofensif yang menentukan dalam perjuangan melawan absolutisme”.199
Pada hari itu juga, para politisi di Duma yang sampai saat itu hanya merupakan
parlemen boneka, menolak instruksi-instruksi Tsar dan menyatakan diri sebagai
Pemerintahan Transisi.200
Pada tanggal 27 Februari 1917 tersebut, pertempuran yang menentukan
telah tiba. Pasukan-pasukan revolusioner, yang terdiri dari para buruh yang
bersenjata dan beberapa resimen prajurit yang membelot, menggempur posisi-
posisi pertahanan kaum loyalis Tsar, terutama resimen dragoon dan bicyclist yang
merupakan pasukan pemukul gerak cepat Rusia (di Indonesia semacam kostrad).
Malamnya, seluruh garnisum Petrograd yang berkekuatan 150.000 orang telah
sirna sama sekali. Sebagian dari mereka menyeberang ke pihak kaum buruh,
sebagian lagi melarikan diri dan yang lain, terutama para perwira telah tewas.
Situasi menjadi semakin panas di Petrograd. Massa rakyat Petrograd tumpah ke
jalan-jalan seluruhnya berjumlah sekitar 2 juta orang. Kaum buruh Petrograd 199 Leon Trotsky, Mempertahankan Revolusi Rusia, dalam http :// www24. brinkster. com/ indomarxist/ tr32003. htm,op.cit.. 200 Tony Cliff, Revolusi dan Kontra-Revolusi: Pelajaran Bagi Indonesia, dalam http :// www. geocities. com/frontnasional/revolusi dan kontra. htm.op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
tinggal selangkah lagi ke arah penggulingan kekuasaan Tsar dan penghapusan
otokrasi Feodal dari tanah Rusia (lihat tabel di bawah).
No. Waktu Jumlah Pemogok
1.
2.
3.
23 Februari 1917
24 Februari 1917
27 Februari 1917
90.000 orang pemogok
240.000 orang pemogok
> 240.000 orang pemogok
Setelah sekitar sepekan pemogokan dan pertempuran dilakukan, tepatnya
pada tanggal 2 Maret 1917 Tsar Nikholas II memutuskan untuk mengundurkan
diri dari tahta kekaisaran Rusia. Monarkhi yang telah berumur berabad-abad
berakhir. Polisi dibubarkan. Di setiap pabrik dibentuk komite buruh. Di dalam
banyak kesatuan, dibentuk komite tentara. Dewan buruh bangkit di mana-mana.
Menurut Trotsky yang menjabat sebagai ketua dewan buruh Petrograd, Dewan
buruh merupakan sebuah pemerintahan buruh embrional. Sejak awalnya, dewan
buruh merupakan organisasi kaum proletariat yang tujuannya adalah untuk
memperjuangkan kekuasaan revolusioner. Dengan adanya dewan buruh,
muncullah kekuasaan demokratis yang pertama di dalam sejarah Rusia.
Telah kita lihat, bahwa secara umum Revolusi Februari 1917 ini sangat
penting dalam meletakkan landasan bagi perkembangan demokrasi yang
mengakibatkan perubahan besar di Rusia. Selain itu, berkat adanya Revolusi
Februari 1917 tersebut berakhirlah sistem monarki yang telah berlangsung
berabad-abad lamanya di tanah Rusia. Revolusi Februari merupakan revolusi
spontan karena dapat dilihat bahwa pada saat revolusi berkobar tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
kepemimpinan yang jelas. Ribuan buruh bekerja sendiri tanpa adanya ketua atau
pemimpin kelompok yang mengorganisir mereka. Mirip dengan peristiwa tahun
1905, yaitu Revolusi yang terjadi di Rusia untuk pertama kalinya, dalam Revolusi
Februari 1917 aksi-aksi mogok menimbulkan komite-komite buruh, yang lantas
mendirikan sebuah dewan pengurus pusat yang mengambil nama soviet. Setelah
berkobarnya Revolusi tersebut, terjadi kekosongan pemerintahan di Rusia.
Pangeran Lvov, seorang pangeran beraliran liberal, dengan cepat mengambil
ruang yang telah dibuka paksa oleh kaum buruh dan segera mendirikan
Pemerintahan Sementara di Rusia, yaitu sebuah monarki konstitusional di Rusia.
Pengalaman kekalahan mereka pada percobaan Revolusi 1905 dan
kemenangan yang mereka raih dengan kekuatan sendiri pada bulan Februari 1917,
membuat kaum buruh Rusia tidak puas dengan apa yang telah mereka capai.
Situasi revolusioner tidaklah segera mereda, sekalipun Tsarisme sudah menyerah
kalah. Ketidakpuasan yang terus mereka rasakan pasca Revolusi Februari 1917,
nantinya akan menyulut api revolusi lagi pada bulan Oktober di tahun yang sama.
Revolusi Oktober 1917, nantinya merupakan revolusi yang paling berhasil
dilakukan oleh kaum buruh dan petani beserta dengan partai Bolshevik pimpinan
Lenin dalam usahanya mewujudkan suatu perubahan di Rusia. Jalannya Revolusi
Oktober 1917, akan dibahas secara lebih terinci dalam pembahasan selanjutnya.
2. Revolusi Oktober 1917
Pasca Revolusi Februari 1917, Rusia mengalami suatu kekosogan
kekuasaan karena jatuhnya rezim Tsar pada saat itu. Segera untuk mengisi
kekosongan kekuasaan tersebut, maka dibentuklah suatu pemerintahan baru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
disebut dengan Pemerintahan Sementara di bawah Lvov. Pemerintahan Sementara
tersebut bersandar pada dukungan dari borjuis. Namun dengan didirikannya
pemerintahan peralihan tetap tidak dapat menghilangkan ketidakpercayaan rakyat
terhadap pemerintahan. Pemerintahan Sementara dianggap tidak berdaya
mengatasi kesulitan-kesulitan Rusia sebagai akibat perang. Sementara itu, telah
lahir suatu pemerintahan lain, yang masih lemah dan bersifat embrio.
Pemerintahan tandingan tersebut terdiri dari Dewan Perwakilan Buruh dan
Prajurit Petrograd.
Ini merupakan kelahiran kembali dari soviet 1905. Komposisi kelas dari
pemerintahan tandingan ini terdiri dari proletariat dan kaum tani. Sedangkan
watak politik dari pemerintahan tandingan ini adalah suatu diktatur revolusioner.
Maksud dari diktatur revolusioner ini adalah suatu kekuasaan yang secara
langsung bersandar pada perebutan revolusioner, melalui prakarsa langsung massa
rakyat dari bawah dan bukan melalui undang-undang yang dikeluarkan oleh suatu
kekuasaan pusat negara.201
Kekuasaan ini adalah kekuasaan tipe yang sama seperti komune Paris202
tahun 1817. Karakteristik-karakteristik pokok dari tipe ini adalah; 1) sumber
kekuasaannya bukanlah suatu undang-undang yang terlebih dahulu didiskusikan
dan disahkan oleh parlemen, melainkan prakarsa langsung dari rakyat bawah: 2)
penggantian polisi dan tentara yang merupakan lembaga-lembaga yang terpisah
201Vladimir Illyich Lenin, 1951, “On The Dual Power”, dalam Selected Works In Two Volumes. Moscow: Foreign Languages Publishing House, hlm.20 202 Komune Paris merupakan pemerintahan diktatur proletariat yang pertama dalam sejarah, yang dibentuk oleh kaum buruh Paris yang memberontak pada tanggal 18 Maret 1817. Pemerintahan ini adalah selama 72 hari, yaitu sampai tanggal 28 Mei 1871. lihat Vladimir Illyich Lenin, Suatu Pemerintahan Revolusioner yang Kuat, dalam http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin 1917/suatu pemerintahan.htm.,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dari rakyat dan yang ditujukan terhadap rakyat, dengan mempersenjatai secara
langsung seluruh rakyat, tata tertib di dalam negara di bawah kekuasaan seperti itu
dipelihara sendiri oleh kaum buruh dan kaum tani yang dipersenjatai; 3)
kekuasaan pegawai, birokrasi diganti oleh kekuasaan langsung rakyat sendiri atau
setidak-tidaknya di tempatkan di bawah kontrol khusus, mereka tidak saja
dijadikan pegawai-pegawai yang dipilih, melainkan juga yang dapat ditarik
kembali pada tuntutan pertama dari rakyat, mereka mempunyai hak istimewa,
yang memegang ”kursi-kursi empuk” yang digaji menurut ukuran tinggi, yaitu
ukuran borjuis, mereka juga diubah menjadi pekerja-pekerja dari suatu kedinasan
khusus, yang gajinya tidak melebihi upah biasa dari seorang buruh yang cakap.203
Melihat situasi tersebut, maka jelas dapat dilihat bahwa revolusi Februari
1917 telah melahirkan suatu kekuasaan rangkap. Pertama adalah Pemerintahan
Sementara dan kedua adalah kekuasaa soviet. Kekecewaan besar sedang melanda
di langit Rusia pasca revolusi Februari 1917. Pemerintahan Sementara yang
dipimpin oleh pangeran Lvov dan kemudian digantikan oleh Kerensky pada bulan
April terang-terangan menyatakan persetujuan untuk meneruskan perang. Padahal
tentara Rusia yang kebanyakan adalah wajib militer dari kalangan tani, sudah
sangat lelah dan mengalami demoralisasi yang parah.
Sementara itu, di garis depan, Dewan Perwakilan Prajurit (Sovyet of
Soldiers’ Deputies) yang telah dibentuk terus berusaha mewujudkan tuntutan
rakyat, yaitu perdamaian. Soviet-soviet yang mereka bentuk di garis depan telah
berfungsi sebagai satu rantai komando tersendiri. Pada bulan Juli, kaum tani
203Vladimir Illyich Lenin, “On The Dual Power’, op.cit.,hlm.21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
terlibat konflik yang keras dengan para pemilik modal. Bergantian keduanya
melancarkan aksi-aksi pemogokan. Pemerintahan Sementara yang telah
digantikan oleh Kerensky ternyata mengirimkan tentara untuk menindas
pemogokan-pemogokan itu, sehingga pemberontakan pada bulan Juli 1917
tersebut berhasil ditumpas dan dihentikan oleh Pemerintahan Sementara karena
Pemerintahan Sementara masih mewarisi kekuatan bersenjata yang dahsyat.204
Kekuatan bersenjata tersebut berasal dari tentara Cossack dan pasukan Junker205
yang telah dikenal sebagai tentara dan pasukan yang sangat kuat.
Hingga awal bulan September 1917, Pemerintahan Sementara mulai
kehilangan eksistensinya. Dipicu oleh pemberontakan Kornilov, Soviet-soviet di
seluruh Rusia makin percaya diri, sehingga menumbuhkan keradikalan mereka
sampai akhirnya mereka menyadari bahwa kekuasaan negara harus berada di
tangan mereka. Mereka melihat betapa Pemerintahan Sementara ternyata impoten
dalam menerapkan reformasi yang tuntas seperti yang mereka kehendaki. Ini
berarti bahwa Pemerintahan Sementara harus segera digulingkan.
Dalam hal ini, Lenin memiliki suatu argumentasi sendiri mengenai
penggulingan Pemerintahan Sementara. Pertama, Lenin berpendapat bahwa
Pemerintahan Sementara adalah suatu pemerintahan oligarki, borjuis dan bukan
pemerintahan seluruh rakyat dan tidak mampu memberikan baik perdamaian,
maupun roti, ataupun kebebasan penuh. Kedua, Lenin berpendapat bahwa
Pemerintahan Sementara tidak dapat digulingkan sekarang juga, sebab
204 Ken Budha Kusumadaru,op.cit., hlm.250. 205 Tentara Cossack merupakan pasukan yang khusus direkrut dari suku cossak. Merupakan pasukan pemukul gerak cepat andalan Tsar paling keji. Sedangkan pasukan junker merupakan pasukan yang terdiri dari anak-anak kaum borjuasi dan bangsawan Rusia, yang dididik dalam sebuah Akademik Militer bagi anak-anak bangsawan dan orang kaya. Lihat Ibid., hlm.251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pemerintahan Sementara sedang tetap bertahan lewat suatu persetujuan yang
langsung dan tidak langsung, juga formal. Ketiga, Lenin juga berpendapat bahwa
pada umumnya Pemerintahan Sementara tidak dapat digulingkan dengan cara
biasa, sebab ia bersandar pada dukungan yang diberikan kepada borjuis. Soviet
perwakilan Buruh satu-satunya pemerintahan revolusioner yang mungkin dan
dengan langsung menyatakan pikiran dan kehendak mayoritas kaum buruh dan
kaum tani untuk menggulingkan Pemerintahan Sementara.206
Maka dari itu, untuk menjadi suatu kekuasaan, kaum buruh yang sadar
kelas harus memenangkan mayoritas ke pihak mereka. Selama tidak ada
kekerasan yang digunakan terhadap massa rakyat, tidak ada jalan lain menuju
kekuasaan. Menurut Lenin, kaum buruh bukanlah kaum Blanquis207, Kaum buruh
tidak memihak perebutan kekuasaan oleh minoritas. Kaum buruh adalah kaum
Marxist yang memihak perjuangan kelas proletar melawan pemabukan borjuis,
melawan defensisme dan ketergantungan pada borjousi Rusia.208
Soviet-soviet disusun oleh kekuatan-kekuatan partisipan, terutama dari
partai-partai kiri terkuat, yaitu Menshevik, Sosialis Revolusioner dan Bolshevik.
Pada awalnya, segera setelah Revolusi Februari 1917, Menshevik memiliki
perwakilan terbesar di dalam soviet-soviet, disusul oleh Sosialis – Revolusioner.
Bolshevik hanya memperoleh 10% dari jumlah kursi. Dengan semakin berakarnya
206Vladimir Illyich Lenin, “On The Dual Power”, op.cit., hlm. 22 207 Kaum Blanquis merupakan para pengikut suatu aliran dalam gerakan sosialis Perancis. Dipimpin oleh seorang revolusioner terkemuka, wakil kenamaan komunisme Utopis Perancis, yaitu Louis Auguste Blanqui. Kaum Blanquis menggantikan aktivitas partai revolusioner dengan tindakan-tindakan segundukan komplotan-komplotan rahasia, tidak memperhitungkan situasi kongkrit yang diperlukan bagi kemenangan pemberontakan, mengalahkan hubungan dengan massa. Lihat Vladimir Illyich Lenin, Perang Gerilya, dalam http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin 1906/perang.htm.op.cit.. 208Vladimir Illyich Lenin, “On the Dua Power”, op.cit., hlm.23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
slogan yang diajukan oleh Bolshevik di hati para anggota soviet-soviet,
perimbangan kekuatan di antara ketiga partai besar itupun berubah. Di bulan
September 1917, Bolshevik telah merebut lebih dari 50% kursi yang tersedia di
dalam soviet-soviet. Bangunan dalam kompleks Biara Smolny yang dijadikan
Markas Besar Kongres Soviet seluruh Rusia sejak Revolusi Februari 1917,
semakin bertambah padat. Institut Smolny dijaga ketat oleh pengawal merah dan
prajurit-prajurit kronstadt yang terkenal setia pada revolusi itu. Pengawal Merah
terdiri dari buruh-buruh yang dipersenjatai.
Senjata-senjata itu mereka dapatkan baik dari gudang-gudang senjata
pemerintah maupun dibuat sendiri di dalam bengkel-bengkel darurat yang
didirikan di Smonly. Tidak ada keanggotaan tetap dalam Pengawal Merah. Semua
buruh yang tergabung dalam soviet-soviet berpartisipasi menjadi Pengawal Merah
secara bergiliran.209 Suatu pemerintahan revolusioner yang kuat sedang dibentuk
untuk melawan kaum kapitalis. Menurut Lenin, tanpa suatu revolusi melawan
kaum kapitalis, segala ocehan tentang perdamaian dan penghentian segera
peperangan dengan perdamaian hanya merupakan suatu kenaifan dan kebodohan
atau ketololan dan penipuan.
Secara naluri, secara emosi, sebagian besar penduduk Rusia, yaitu kaum
proletar dan semi – proletar (kaum buruh dan kaum tani miskin), bersimpati
dengan revolusi melawan kaum kapitalis. Lenin juga berpendapat, hanya
kekuasaan proletariat yang disokong oleh kaum semi – proletar dapat memberikan
negara suatu kekuasaan yang benar-benar kuat karena didukung oleh mayoritas
209 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 252-255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
rakyat yang kokoh dan sadar kelas. Kekuasaan revolusioner yang kuat merupakan
satu-satunya kekuasaan yang mungkin dan satu-satunya yang dapat diandalkan.210
Pada tanggal 10 Oktober 1917 terjadilah suatu pertemuan bersejarah yang
akan menggucangkan dunia antara para pimpinan Bolshevik dengan perwakilan-
perwakilan dari soviet buruh dan soviet prajurit dari Petrograd. Pertemuan ini
membahas kemungkinan pengambil alihan kekuasaan dari tangan Pemerintahan
Sementara yang dipimpin Kerensky sebagai perwujudan tuntutan ”All Power to
The Sovyet”. Pada awalnya, para pemimpin Bolshevik, sekalipun mereka
sependapat bahwa kekuasaan memang harus direbut, berkeras bahwa saatnya
belum matang untuk sebuah insureksi. Hanya dua orang dari antara pemimpin
Bolshevik yang setuju dengan insureksi, yaitu Lenin dan Trotsky.
Pada tanggal 12 Oktober 1917 utusan-utusan Soviet Petrograd berkumpul
lagi untuk menetapkan pembentukan Komite Militer untuk menyiapkan insureksi.
Pada tanggal 16 Oktober 1917, komite ini disahkan secara resmi oleh sidang
Pleno Komite Soviet. Pada tanggal 17 Oktober 1917, para utusan soviet prajurit di
Petrograd mengeluarkan resolusi yang isinya menolak mengakui Pemerintahan
Sementara dan hanya akan mengakui soviet Petrograd sebagai kekuasaan negara
yang resmi. Pada tanggal 21 Oktober 1917, Komite Militer Revolusioner, yang
terdiri dari para buruh dan prajurit, mengeluarkan pernyataan bahwa Petrograd
berada di bawah kekuasaan mereka dan tidak boleh ada kegiatan militer dan
propaganda apapun kecuali atas izin mereka.
210 Vladimir Illyich Lenin, Suatu Pemerintah Revolusioner yang Kuat, dalam http://www.marxist. Ogr/indonesia/archive/lenin/1917/suatu pemerintah.htm, op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Pada tanggal 23 Oktober 1917 Soviet Petrograd diizinkan mengirimkan
wakilnya pada Staf Umum Angkatan Perang Rusia. Pada tanggal 24 Oktober
1917, Komite menerbitkan pengumuman bahwa kekerasan dan kejahatan di
Petrograd tidak akan ditolerir. Seluruh rakyat diserukan untuk mengorganisir diri
dalam komite-komite pengamanan lingkungan untuk menjaring para provokator
Monarkis dan kaum pro-Tsar lainya. Dalam dua minggu, sebagian besar rakyat
Petrograd sudah siap untuk sebuah insureksi.211
Menurut Leon Trotsky, diperlukan sejumlah urutan prasyarat historis untuk
terjadi Revolusi Oktober 1917. Pertama, pembusukan kelas-kelas lama yang
berkuasa, yaitu kaum bangsawan, monarki Rusia dan kaum birokrat. Kedua,
kelemahan politis dari kaum borjuis yang tidak mengakar pada massa rakyat.
Ketiga, karakter revolusioner dari masalah kaum agraris dan karakter revolusioner
dari problem warga negara yang tertindas. Keempat, signifikannya beban-beban
sosial ditimpakan pada kaum proletariat.
Kelima, revolusi 1905 adalah sebuah pengalaman yang hebat dalam
ungkapan Lenin, latihan untuk revolusi 1917. Soviet sebagai bentuk
organisasional yang tidak dapat digantikan dari front-front kaum proletar yang
bersatu dalam Revolusi Besar pertama kali diciptakan tahun 1905. Keenam,
perang kaum imperialis mempertajam seluruh kontradiksi merobek masa
terbelakang untuk keluar dari keajegan mereka dan kemudian mempersiapkan
skala yang luar biasa besar bagi terjadinya revolusi 1917. Ketujuh, untuk
211 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 256-257.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
kemenangan kaum proletariat di dalam revolusi, diperlukan satu syarat lagi, yaitu
partai Bolshevik yang tangguh.212
Dini hari, tanggal 25 Oktober 1917 Pengawal Merah dan Soviet Prajurit
dari Kronstadt bergerak menduduki tempat-tempat penting. Tidak ada perlawanan
sama sekali. Tidak satupun perlu ditembakkan di Petrograd. Hari itu juga Trotsky
membacakan pengumuman bahwa Pemerintahan Sementara telah digulingkan
oleh Soviet buruh dan Prajurit Petrograd. Satu-satunya tempat di Petrograd di
mana darah tertumpah adalah Istana Musim Dingin. Di dalam istana ini bertahan
beberapa resimen Junker yang bersenjata lengkap. Beberapa delegasi yang dikirim
dengan bendera putih ke dalam Istana harus keluar dengan dipapah karena
diberondong peluru. Ketika sedang mengupayakan penyerahan secara damai,
sepuluh orang Pengawal Merah gugur.
Salah satu alasan mengapa Pengawal Merah mengupayakan penyerahan
Istana Musim Dingin secara damai adalah adanya Batalion Wanita di dalamnya.
Mereka tidak mau melepaskan tembakan karena takut mengenai perempuan-
perempuan dalam brigade itu. Akhirnya, Komite Militer Revolusioner
memutuskan untuk memberi ultimatum. Dan ketika masa ultimatum habis, pada
pukul 7 malam mulailah Istana ditembaki oleh Pengawal Merah. Sementara itu,
rakyat berpesta pora.
Mereka berdansa dan berdebat tentang jatuhnya Pemerintahan Sementara
dan naiknya soviet buruh dan prajurit ke tahta kekuasaan. Segera setelah lewat
tengah malam, utusan dari istana datang dan menyatakan bahwa pasukan Junker
212 Leon Trotsky, Mempertahankan Revolusi Rusia, dalam http://www 24. brinkster. com/ indomarxist/ tr32003. htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
siap untuk menyerah. Segera setelah para Junker dikumpulkan dan senjata mereka
disita, para anggota Pengawal Merah mulai merambah ke dalam istana. Para
Junker ditahan sementara di Benteng SS. Peter dan Paul. Beberapa hari kemudian
mereka dilepaskan.213
Para Junker yang dibebaskan dari Petrograd ternyata tidak kembali ke
rumah masing-masing. Setelah sampai di luar kota, mereka bergabung dengan
pasukan Cossack yang telah dihubungi oleh Kerensky untuk mengadakan
serangan balasan ke Petrograd. Massa kaum buruh yang baru mendapat senjata
rampasan dari gudang-gudang senjata Junker bertempur mati-matian melawan
hujan artileri pasukan Cossack yang berpengalaman tempur puluhan tahun. Lima
ratus orang buruh gugur dalam pertempuran ini. Adapun daerah-daerah yang
dipertahankan oleh Bolshevik dalam revolusi adalah Petrograd, Moscow, Kasan,
Samara, Panza, Shenkurak.
Kemenangan gemilang bagi massa kaum buruh melawan tentara yang
demikian elit dan terlatih. Bukan semua orang yang bertempur melawan pasukan-
pasukan Cossack adalah orang-orang Bolshevik. Kebanyakan dari mereka adalah
massa kaum buruh yang tergantung dalam berbagai serikat buruh. Sebagian lagi
adalah orang-orang Menshevik dan Sosialis – Revolusioner. Jumlah Pengawal
Merah ini sangat besar karena hampir semua kaum buruh bergabung di dalamnya.
Selain bertugas di pabrik dan di garis depan, para buruh laki-laki dan perempuan
213 Ken Budha Kusumadaru,op.cit., hlm. 258-261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
bertugas pula untuk melakukan distribusi bahan-bahan makanan dan obat-
obatan.214
Jatuhnya Istana Musim Dingin menandai kemenangan Revolusi Oktober
1917 di Petrograd. Kemenangan Revolusi di Petrograd adalah suatu kemenangan
yang sangat hebat. Mereka tidak mempunyai uang dan pendidikan. Mereka hanya
mempunyai semangat dan persatuan. Dengan kelebihan itu saja, mereka berhasil
memukul mundur kekuatan-kekuatan kontra-revolusi. Revolusi Oktober 1917
bukanlah hasil dari sebuah konspirasi Bolshevik saja, melainkan hasil perjuangan
seluruh rakyat Rusia.
3. Terbentuknya USSR
Pada tahun 1917, setelah berakhirnya Revolusi Bolshevik dan tumbangnya
kekuasaan Tsar Rusia, Uni Republik-Uni Republik Sosialis Soviet215 ini menjadi
negara pertama yang diperintah oleh kaum komunis. Salah satu hal yang pertama-
tama dikerjakan oleh Lenin adalah membawa Rusia keluar dari peperangan. Rusia
harus membayar mahal untuk perdamaian. Dalam perjanjian Brest – Litovsk
dengan Jerman pada bulan Maret 1918, Rusia harus menyerahkan Polandia bagian
Timur, negara laut Baltik (Estonia, Latvia dan Lithuania) dan Finlandia serta
setuju untuk mengakui bahwa Ukraina sebagai negara merdeka. Namun, dengan
kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, Pemerintah Soviet menguasai kembali
wilayah Ukraina, meskipun belum dapat menguasai negara-negara Laut Baltik.
214 Ibid., hlm. 262-263 215 Lambang USSR, lihat Lampiran 7, hlm. 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Di dalam negeri, oposisi terhadap pemerintahan komunis mulai tumbuh
diantara beberapa kelompok orang. Kaum pengusaha, bangsawan pemilik tanah,
Gereja Ortodoks, serta para perwira tentara kerajaan yang telah dibubarkan.
Mereka bergabung untuk mendukung Tentara Putih yang bertempur melawan
Tentara Merah Komunis dalam perang saudara yang berlangsung selama hampir 3
tahun. Inggris, Perancis, Amerika Serikat, serta Jepang bersama-sama mengirim
tentara dan persenjataan ke dalam wilayah Rusia untuk membantu Tentara Putih.
Meskipun demikian, Tentara Putih tetap mengalami kekalahan. Salah satu
penyebabnya adalah bahwa Tentara Merah di bawah kepemimpinan Trotsky telah
menjadi suatu kekuatan tempur yang efektif. Alasan lain adalah bahwa Tentara
Putih saling terpisah jauh satu sama lain secara geografis, sedangkan pemimpin
mereka tidak dapat mencapai tujuan politik bersama.216
Setelah Perang Saudara217, atas dukungan kekuatan Tentara Merah,
terbentuklah 6 republik (soviet) yang berdaulat secara formal di wilayah bekas
Imperium Rusia, yakni Rusia, Ukraina, Belorusia, Azerbaijan, Armenia dan
Georgia. Keenam negara tersebut merdeka pada tahun-tahun yang bersamaan
dalam masa Perang Saudara. Jika Rusia terbentuk pada tahun 1918, Ukraina telah
terbentuk pada Desember 1917. Belorusia baru terbentuk pada Januari 1919,
Azerbaijan terbentuk pada bulan April 1920, Armenia terbentuk pada November
1920 dan Georgia pada bulan Februari 1921.
Di Republik Soviet Rusia (RSFSR) sendiri telah terbentuk pada tahun
1918. Terdapat struktur teritorial negara, di mana suku-suku yang tinggal di
216 Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara, op.cit., hlm 112-113 217 Peta Rusia Setelah Perang Saudara Tahun 1920, lihat Lampiran 8, hlm.212.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
sekitar tanah Rusia diberi kedudukan dalam 2 tingkatan dan status yang berbeda.
Status Republik diberikan kepada teritori suku bangsa, seperti Bashkiria,
Tatarstan, Dagestan. Sedangkan status yang lebih rendah, yakni Oblast Otonom,
diberikan kepada wilayah Kalmykia, Chuvasia Mariiskaya. Menjelang
terbentuknya Uni Soviet (USSR) pada tahun 1922, Rusia terdiri dari 20 daerah
republik - kesukuan218.
Sebagai seorang yang mempunyai cita-cita untuk membentuk suatu negara
sosialis, maka Lenin mendukung terbentuknya Uni Republik Sosialis Soviet (Uni
Soviet) yang berdasarkan bentuk federasi, persamaan dan sukarela.219 Deklarasi
tentang pembentukan Uni Soviet (USSR) yang terdiri dari Rusia, Ukraina,
Belarus, Zakaukasus (yang terdiri dari Georgia, Armenia dan Azerbaijan)
diresmikan pada sidang I seluruh Soviet pada tanggal 30 Desember 1922. Dalam
kesempatan tersebut juga disahkan pernjanjian Uni yang menjadi dasar eksistensi
negara ini. Dengan demikian tanggal 30 Desember 1922 merupakan hari lahirnya
Soyuz Sovietskih Sotsialisticheskih Respublik / USSR atau Uni Soviet-Soviet
Republik Sosialis atau yang dipendekkan menjadi Uni Soviet.220
Komite sentral merupakan lembaga tertinggi negara yang bekerja pada
masa antar-sidang. Untuk pertama kalinya dipilih 4 ketua komite sentral, yaitu
M.I Kalinin (Rusia), G.I Petrovsky (Ukraina), A.G Chervyakov (Belarus) dan N.N
Narimanov (Zakavkasia). Sedangkan sebagai ketua Dewan Menteri Unit terpilih
V.I Lenin yang saat itu sedang sakit.
218 A. Fahrurodji, op.cit., hlm 138 219 Peta Uni Soviet, lihat Lampiran 8, hlm. 212 220 Ibid., hlm. 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Sebagai dasar negara disahkan Konstitusi Uni Soviet pada sidang II
Seluruh – Soviet bulan Januari 1924. Kalinin terpilih sebagai ketua Kominte
Sentral, sedangkan A. I Rishkov menggantikan Lenin. Menurut Konstitusi, setiap
republik di Uni Soviet memiliki hal yang sama sebagai negara yang berdaulat.
Setiap republik memiliki parlemen (Dewan Soviet Tertinggi), dewan eksekutif
(Dewan Menteri dan Mahkamah Agung).221
Badan legislatif tertinggi di seluruh Uni Soviet adalah Soviet tertinggi
yang terdiri dari dua majelis, yaitu Soviet Kebangsaan (terdiri dari wakil semua
Uni dan Republik Otonom, Daerah Otonom dan Wilayah Nasional), dan Soviet
Uni. Dari antara para anggota Soviet Tertinggi dipilih Presidium yang menjadi
presiden dan kepala negara Republik Sosialis Uni Soviet.222
Menurut teori, penguasa legislatif tertinggi dalam sidang soviet tertinggi
adalah Presidium. Namun dalam kenyataan, badan eksekutif, yakni Dewan
Menteri yang ditunjuk oleh Soviet Tertinggi, jauh lebih berkuasa. Dewan
mencakup lima belas perdana menteri (satu untuk setiap republik) berwenang
untuk mendekritkan undang-undang dan diketahui oleh perdana menteri Republik
Sosialis Uni Soviet. Di bawah Dewan Menteri terdapat sejumlah besar kementrian
dan komite yang bertanggung jawab atas terdapat sejumlah besar kementrian dan
komite yang bertanggung jawab atas berbagai urusan, seperti urusan perkereta
apian, perlistrikan, pendidikan dan kebudayaan.223
221 Struktur Lembaga Pemerintahan Uni Soviet, lihat Lampiran 9, hlm. 213 222 Redaksi Ensiklopedi Indonesia, op.cit., hlm. 242 223 Ibid., hlm. 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Sistem politik soviet dikendalikan oleh Partai Komunis. Tidak ada partai
politik lain di Uni Soviet karena menurut ideologi komunis, tidak lagi diperlukan
partai lain di saat tidak terdapat kelompok-kelompok yang bertikai dalam
masyarakat, tidak seorangpun yang mengekploitasi dan diekspolitasi. Partai
Komunis mengklaim menyuarakan pendapat setiap orang. Partai membuat
keputusan di setiap bidang kehidupan, termasuk hal-hal seperti berapa banyak
peluru kendali yang harus dihasilkan, siapakah yang boleh berpergian ke luar
negeri, novel apakah yang dijadikan daftar bacaan di sekolah, masalah elektronik,
minyak, budaya dan pendidikan.
Salah satu cara partai di dalam mengendalikan pemerintah adalah dengan
menjamin bahwa hanya orang-orang yang didukung partai sajalah yang dapat
dipilih sebagai wakil. Partai mengawasi penunjuk para calon. Karena hanya
terdapat satu partai (monopartai), maka hanya tedapat satu calon untuk setiap
posisi yang dapat dipilih atau diterima oleh para pemberi suara. Menjadi anggota
partai berarti menjalani keterikatan seumur hidup dan tidak setiap orang dapat
menjadi anggotanya. Orang harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi
berdasarkan prestasi kerjanya di dalam berbagai kegiatan dan organisasi yang
disponsori oleh partai. Para anggota partai diharapkan menerima, tanpa bertanya,
setiap keputusan pemimpin tertinggi.224
Kuasa Yudikatif berada di tangan Mahkamah Agung. Badan ini terdiri dari
ketua, wakil ketua dan sejumlah anggota yang dipilih oleh Soviet tertinggi untuk
masa bakti 5 tahun. Secara keseluruhan, kekuasaan Yudikatif terendah adalah
224 Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara, op.cit., hlm 117-118.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
pengadilan distrik. Secara berjenjang, di atas pengadilan distrik terdapat
pengadilan propinsi, pengadilan republik dan pengadilan Soviet Tertinggi.
Masing-masing hakimnya dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Setiap perkara
banding yang hendak naik bandingkan ke pengadilan Soviet Tertinggi harus
melewati atau berdasarkan persetujuan Prokurator Jenderal. Terlepas dari
hubungannya dengan kekuasan Yudikatif, lembaga ini juga berindak sebagai
“anjing pelacak” bagi semua tindakan ilegal yang dilakukan oleh kementrian
Soviet.225
Sejak meninggalnya Lenin (1924) pucuk pimpinan negara yang identik
dengan kepemimpinan Partai Komunis terpecah sedikitnya dalam dua faksi: Kubu
Stalin dan Kubu Trotsky. Perebutan pengaruh untuk mengisi puncak kekuasaan
terjadi sejak saat itu. Stalin menggantikan Lenin dan menguasai kepempimpinan
Partai Komunis Uni Soviet sekaligus pimpinan negara. Ia memperkuat struktur
birokrasi dan melancarkan kebijakan represif untuk menghancurkan lawan-lawan
politiknya.
Stalin dengan struktur birokrasi yang diciptakannya, menempatkan seluruh
elemen negara di bawah kekuasaannya. Mulai dari kepemimpinan Partai
Komunis, Stalin membawahi Komite Sentral, membawahi Dewan Komisaris
Rakyat (Dewan Menteri), memimpin Komite Keamanan Negara sebagai Panglima
Tertinggi Angkatan Bersenjata. Stalin menjalankan kebijakan yang dikenal
dengan Stalinisme.226
225 Tim Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1991, Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 17, PT. Cipta Adi Pustaka, Jakarta, hlm. 65. 226 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Beberapa tahun sejak kelahirannya, Uni Soviet yang mengusung
semboyan: “Proletar Seluruh Negara Bergabunglah!” mengalami perkembangan
pesat. Pada tahun 1924 telah begabung Uzbekistan dan Turkmenistan, lalu disusul
Tadjikistan (1929), Kizgizia dan Kazakhstan (1936). Negara-negara Baltik seperti
Lituania, Estonia dan Latvia bergabung pada tahun 1940.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
BAB IV
DAMPAK REVOLUSI RUSIA
TAHUN 1917
Revolusi sosial yang terjadi di Rusia berlangsung begitu cepatnya. Hanya
dalam beberapa bulan selama tahun 1917 revolusi yang dimotori oleh buruh
industri, petani dan tentara telah berhasil meruntuhkan kelas-kelas pemilik tanah,
kapitalis, serta memaksa pembubaran negara rezim Tsar. Gerakan revolusioner
yang terorganisir secara rapi tersebut mengabdi kepada cita-cita kaum sosialis,
yaitu cita-cita persamaan dan demokrasi proletariat. Situasi revolusioner Rusia
muncul dalam dua proses mendasar yang saling tumpang tindih. Kedua proses
tersebut adalah pemberontakan umum (terutama para petani) dan perjuangan para
pemimpin politik yang berbasis perkotaan untuk membangun suatu organisasi
negara yang baru. Untuk langkah selanjutnya, para pendiri negara revolusioner
Rusia menghadapi masalah dan tugas yang lebih rumit. Pertama, perlunya sistem
pertahanan revolusioner dan kedua, mendorong proses industrialisasi negara,
terutama akibat adanya kondisi dalam negeri maupun kondisi internasional yang
jauh lebih membahayakan.227 Sandaran ideologi dan politik kaum Bolshevik
adalah Marxisme dan ajaran-ajaran Lenin. Kaum Bolshevik berkeyakinan bahwa
pertentangan sosial yang tidak terdamaikan yang terjadi di Rusia merupakan hal
yang harus terjadi dan revolusi merupakan sesuatu yang mutlak perlu untuk
memecahkan pertentangan itu. Diyakini pula pentingnya periode transisi dari
227 Theda Skocpol,op.cit.,hlm.227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
kapitalisme ke sosialisme di mana diktatur proletariat merupakan syarat wajib
bagi masa transisi tersebut. Ketika revolusi pertama menemui kegagalan, kaum
Bolshevik menekankan perlunya dipersiapkan revolusi baru dan pengerahan
seluruh gerakan revolusioner, baik yang legal maupun ilegal dalam persiapan
tersebut. Bila Revolusi Februari 1917 merupakan kemenangan kaum borjuis,
maka Revolusi Oktober 1917 adalah kemenangan kaum Bolshevik, yang
kemudian dikenal dengan sebutan Revolusi Proletar. Lenin menyebutnya sebagai
kemenangan kekuasaan Soviet.228
Dari Revolusi Rusia yang terjadi pada tahun 1917 tersebut, telah
membawa dampak yang sangat nyata, baik untuk kekaisaran Rusia hingga
dampak yang dirasakan oleh negara-negara di Eropa lainnya. Dalam bab IV ini,
akan dibahas secara lebih lanjut oleh penulis mengenai dampak dari Revolusi
Rusia tahun 1917 terhadap kekaisaran Rusia dan Eropa.
A. Dampak Revolusi Rusia Tahun 1917 Terhadap Kekaisaran Rusia
Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 telah membawa dampak yang
sangat nyata terhadap Kekaisaran Rusia. Dampak tersebut mencangkup dampak
dalam sistem politik, sistem sosial, sistem ekonomi dan sistem budaya.
1. Sistem Politik
Dampak yang dirasa dalam sistem politik atau sistem pemerintahan di
Rusia pasca Revolusi Oktober 1917 adalah lahirnya sistem pemerintahan baru,
yaitu sistem pemerintahan Diktator Proletariat, menggantikan sistem
228 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 129-130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
pemerintahan lama, yaitu sistem pemerintahan Kekaisaran. Hal tersebut ditandai
dengan runtuhnya kekaisaran Rusia yaitu dengan jatuhnya otokrasi Tsar dan
Pemerintahan Sementara di Rusia, yang diganti dengan kekuasaan Bolshevik.
Revolusi Oktober 1917 adalah suatu moment ketika Pemerintahan
Sementara yang kekuatan dan otoritasnya telah benar-benar berkurang oleh
pemberontakan rakyat, sehingga secara resmi tergeser setelah diterima tawaran
Bolshevik yang meminta kedaulatan negara. Pasca Revolusi Februari 1917,
dibentuklah Pemerintahan Sementara di bawah pimpinan Pangeran Georgi Lvov
karena Tsar Nikholas II terpaksa turun tahta akibat dari revolusi tersebut.
Walaupun telah dibentuk Pemerintahan Sementara sebagai pengganti kekuasaan
Tsar, Pemerintahan Sementara tetap adalam dikalahkan oleh pemerintahan
tandingannya, yaitu Soviet Petrograd.
Ketidak percayaan rakyat terhadap Pemerintahan Sementara tersebut
mengakibatkan Pemerintahan Sementara kehilangan otoritasnya dalam kekuasaan
negara. Akhirnya pada bulan September 1917 diadakan pemilihan umum untuk
memilih anggota-anggota Dewan Soviet Petrograd dan Dewan Soviet di kota-kota
besar juga kecil di seluruh negeri. Dengan slogan Perdamaian, Tanah, Kebebasan
dan Roti, Bolshevik meraih kemenangan mayoritas.229 Inilah kesempatan yang
paling tepat digunakan oleh Bolsevik untuk mengobarkan revolusi di Rusia.
Pasca Revolusi Oktober 1917, Rezim Bolshevik mulai naik dan
terbentuklah RSFSR (Rossiiskaya Sovietskaya Federativnaya Sotsialisticheskaya
Respublika). Seperti apa yang telah diserukan oleh Lenin pada masa-masa
229 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
sebelumnya, bahwa dalam kongres seluruh Rusia ia akan menuntut tiga hal yang
paling utama. Pertama, seluruh kekuasaan harus ke tangah Soviet Pekerja dan
Perwakilan Prajurit. Kedua, satu usulan perdamaian tanpa aneksasi dan ganti rugi
segera dibuat atas nama seluruh rakyat dan kepada rakyat. Jika suatu
pemerintahan ingin mencabutnya, maka rakyat sendiri yang akan
menggulingkannya. Ketiga, bahwa uang yang dikeluarkan untuk biaya perang
harus dirubah menjadi kebutuhan negara dengan melakukan penyitaan terhadap
keuntungan perang yang didapat kaum kapitalis. Lenin juga mengungkapkan dan
menegaskan, bahwa hanya dengan penggulingan pemerintahan borjuasi di seluruh
negaralah, perang dapat diakhiri.230
Oktober 1917 diadakan sidang seluruh Soviet Rusia III. Dalam sidang III
Dewan Pekerja, militer dan petani di Petrograd pada pertengahan bulan Januari
1918, kaum Bolshevik meresmikan berdirinya Republik Soviet Rusia yang telah
diproklamirkan pada sidang sebelumnya pada bulan Oktober 1917 dan mengubah
namanya menjadi RSFSR (Republik Soviet Sosialis Federasi Rusia).231 Sebagai
sebuah negara yang telah mengalami perubahan revolutif, prangkat hukum
otokratis tidak lagi sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlangsung.
Karenanya dalam sidangnya yang kelima, Soviet seluruh Rusia mensahkan
Konstitusi RSFSR 1918 pada tanggal 10 Juli 1918. Ditegaskan pula dalam UUD
tersebut, bahwa bentuk negara adalah Diktatur Proletariat dalam bentuk
kekuasaan Soviet seluruh Rusia yang kuat. Tujuan utama pemerintahan Diktatur
Proletariat adalah penghancuran borjuasi dan penghentian penindasan manusia 230 Vladimir Illyich Lenin, Bolshevisme dan Demoralisasi Tentara, dalam http: // www. marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1917/ demoralisasi.htm.,19/07/07. 231 Lambang RSFSR, lihat Lampiran 10, hlm. 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
oleh manusia dan perwujudan sosialisme, di mana tidak ada lagi perbedaan kelas
dan tidak ada lagi kekuasaan negara.232
Diktatur Proletariat merupakan organisasi pelopor dari kaum tertindas
sebagai kelas yang berkuasa untuk menindas kaum penindas, tidak dapat
memberikan hanya perluasan demokrasi semata-mata. Bersamaan dengan
perluasan demokratisme secara besar-besaran, diktator proletariat mengadakan
serangkaian pembatasan terhadap kebebasan kaum penindas, kaum penghisap,
kaum kapitalis.233 Bagian selanjutnya dari UUD tersebut adalah mengatur sistem
pemerintahan soviet dalam bab tentang konstruksi kekuasaan soviet, di mana
sidang soviet seluruh Rusia merupakan lembaga tertinggi yang terdiri dari
perwakilan dari soviet-soviet kota (Gorodskie Soviety) dan Soviet Provinsi
(Gubernskie Soviety). Sidang dilaksanakan sedikitnya 2 kali setahun.234
Di masa sela antara sidang, kekuasaan dipegang oleh Komite Sentral
Eksekutif seluruh Rusia (VtsIK). Semua urusan pemerintahan dilaksanakan oleh
SNK (Dewan Komisaris Rakyat). Hal-hal lain yang termuat dalam konstitusi 1918
adalah mengenai hak pilih aktif dan pasif warga negara, hak budget, lambang
negara dan lagu kebangsaan. Dari berbagai hal yang diamanatkan konstitusi,
terlihat upaya kekuasaan baru Bolshevik untuk menghilangkan anasir-anasir lama
yang berbau borjuasi dengan hal yang sama sekali baru dan memiliki simbol juga
muatan ideologi (komunis).235
232 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 132 233Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj.), op,cit., hlm. 158. 234 Susunan Pemerintahan Pertama Soviet-Rusia, lihat Lampiran 11, hlm. 215 235 A. Fahrurodjim, op.cit., hlm. 133.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Namun dalam pemerintahannya, Bolshevik mengalami suatu hambatan
yang cukup berat. Orang-orang Sosialis – Revolusioner dan Menshevik, yang
mengaku dirinya sosialis, kontan menolak kepemimpinan Bolshevik di dalam
Soviet. Mereka sama sekali tidak mau mengakui bahwa sejak bulan September
tahun 1917, Bolshevik telah memperoleh mayoritas mutlak di dalam Soviet
seluruh Rusia. Mereka menentang konsepsi Bolshevik bahwa Rusia kini adalah
sebuah negara sosialis. Menurut mereka, Rusia belum siap untuk sosialisme dan
kesiapan itu hanya akan dapat dibangun jika kepemimpinan diserahkan pada
kaum borjuis progresif. Karena kegagalan mereka meraih mayoritas dalam soviet,
orang-orang Sosialis – Revolusioner dan Menshevik kemudian menggunakan
Majelis Konstituante (Constituent Assembly), di mana mereka masih memegang
mayoritas untuk menjadi kesadaran politiknya.
Mereka mengajukan tuntutan agar Soviet membubarkan diri dan
menyerahkan kekuasaan pada Majelis Konstituante. Mereka menyiapkan satu
demonstrasi bersenjata untuk membubarkan soviet secara paksa. Demonstrasi ini
tidak mendapatkan dukungan massa dan dapat dibubarkan dengan mudah oleh
tentara Merah. Mereka juga berusaha untuk membunuh Lenin, namun dapat
digagalkan. Soviet seluruh Rusia membalas provokasi ini dengan membubarkan
Majelis Konstituante pada tanggal 25 Desember 1918. Pembubaran Majelis
Konstituante ini kemudian dijadikan alasan oleh Sosialis – Revolusioner dan
Menshevik untuk mengadakan perlawanan terbuka terhadap Soviet dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Bolshevik. Mereka kemudian melancarkan kampanye teror kepada kaum
Bolshevik dan anggota-anggota Soviet yang pro Bolshevik.236
Kebijakan politik lainnya yang ditetapkan dan ditempuh oleh
pemerintahan Soviet adalah mewujudkan perdamaian di Rusia dengan jalan
mengundurkan diri dari Perang Imperialis (PD I). Seperti yang dikumandangkan
Bolshevik dalam slogannya: Perdamaian, Tanah, Kebebasan dan Roti; Bolshevik
kemudian segera mewujudkan tuntutan rakyat agar segera mewujudkan
perdamaian di Rusia, yaitu dengan mengundurkan diri dari kancah peperangan.
Dalam hal ini, Lenin menegaskan kepada rakyat bahwa hanya dengan
penggulingan pemerintahan borjuasi di seluruh negaralah, perang dapat diakhiri.
Tugas rakyat Rusia adalah mendorong maju revolusi dunia dengan
memiliki pemerintahan rakyat Rusia yang diakui sepenuh-penuhnya dan membuat
perdamaian dengan seluruh pemerintahan di Eropa serta dengan memperkuat
kerja sama dengan kaum demokrat-revolusioner Eropa Barat. Lenin juga
menegaskan, bahwa hanya satu pemerintahan rakyat yang sejati, satu
pemerintahan milik mayoritas bangsalah yang mampu mengikuti jalan yang tepat
untuk memimpin umat manusia dalam menggulingkan kaum kapitalis, yang
membebaskan rakyat dari kesengsaraan akibat perang imperialis dan hanya
langkah perdamaian yang terakhir.237
Telah hancurnya pemerintahan borjuis dan kaum kapitalis di Rusia,
membuat langkah pemerintahan Soviet semakin mudah untuk mewujudkan
perdamaian seperti yang telah menjadi slogan Bolshevik dan menjadi tuntutan 236 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 266-267. 237 Vladimir Illyich Lenin, Bolshevik dan Demoralisasi Tentara, dalam http: // www. marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1917/ demoralisasi.htm,op.cit..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
rakyat. Langkah pertama yang ditempuh oleh pemerintahan Soviet adalah dengan
mengadakan perundingan dengan Jerman yang berperan sebagai lawan sekutunya
dalam Perang Dunia I. Perjanjian Brest-Litovsk adalah salah satu perjanjian paling
kontroversial yang pernah ditanda tangani dua negara. Di satu pihak, Jerman pada
awalnya bersedia menanda tangani perjanjian ini karena dengan demikian, mereka
akan dapat memusatkan perhatian untuk menangani garis depan yang berhadapan
dengan tentara Perancis dan Inggris. Di pihak lain, Soviet bersedia
menandatangani perjanjian ini karena akan memberi mereka waktu dan
kesempatan bernafas untuk konsolidasi kekuasaan.
Pihak yang anti Bolshevik di Rusia berusaha sekeras mungkin untuk
menggagalkan perjanjian ini. Menshevik dan Sosialis – Revolusioner memang
tidak mau perang berhenti. Gangguan ini demikian keras sehingga Soviet dan
Bolshevik harus mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan persetujuan dari
massa atas point-point dalam perjanjian itu. Persoalan sekarang, tujuan revolusi
Rusia adalah: Perdamaian, Tanah, Kebebasan dan Roti. Kini rakyat Rusia dipaksa
memilih antara roti dan perdamaian. Atas pertimbangan Lenin, Soviet kemudian
memilih perdamaian.238
Dengan adanya perjanjian perdamaian bilateral di Brest-Litovsk pada 16
Maret 1918, sebagaimana amanat sidang II Soviet seluruh Rusia, maka Rusia
harus menyetujui dan menanda tangani perjanjian tersebut. Akibat perjanjian
tersebut, Rusia harus kehilangan sebagian wilayahnya seperti Polandia, kawasan
Baltik, sebagian Belorusia, Ardagan, Kare dan Batum. Sementara Ukraina dan
238 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 268-269.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Finlandia mendapatkan kemerdekaannya.239 Isi dari ketentuan-ketentuan
perjanjian Brest-Litovsk adalah: 1) Rusia harus melepaskan Estonia, Latvia,
Lethuania dan Polandia untuk diberikan kepada Jerman dan Austria; 2) Rusia
harus mengakui kemerdekaan Ukraina, Georgia dan Finlandia; 3) Rusia harus
membayar kerugian perang sebesar DM 6000 juta; 4) Rusia melepaskan Kars,
Ardahan dan Batum untuk diserahkan kepada Turki.240
2. Sistem Sosial
Dampak dalam bidang sosial dari terjadinya revolusi Rusia tahun 1917
adalah terbentuknya sistem sosial baru, yaitu sistem masyarakat sosialis,
menggantikan sistem sosial lama, yaitu sistem masyarakat feodal. Ditandai
dengan terbentuknya negara sosialis (komunis) pertama di Rusia, yaitu berdirinya
Uni Soviet (Soyuz Sovietskikh Sotsialisticheskikh Republik/ SSSR/ USSR) dan
Rusia menjadi bagian di dalamnya. Ini artinya, tidak ada lagi bias kelas yang
cukup tajam antara masyarakat kelas atas dengan masyarakat kelas bawah di
Rusia. Semua masyarakat mempunyai dan mendapatkan hak juga kewajiban yang
sama, baik itu di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dalam
lingkungan negara.
Dalam Revolusi Oktober 1917, Lenin berpendapat bahwa aliansi antara
kelas buruh Bolshevik dengan kaum Sosialis – Revolusioner kiri, yang
kebanyakan kaum petani yang pada saat itu terpercaya, dapat menjadi suatu
koalisi sejati, sebuah aliansi yang paling murni, karena di situ tidak ada perbedaan
kepentingan radikal antara buruh upahan dengan pekerja dan tani terhisap. Lenin
239 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 134. 240 G. Moedjanto, Revolusi Rusia 1917, op.cit., hlm. 12-13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
menambahkan, bahwa sosialisme sepenuhnya mampu mempertemukan kedua
kepentingan tersebut. Karenanya, betapa sangat mungkin dan pasti untuk sebuah
koalisi sejati tersebut, yaitu antara kelas proletar dengan kaum pekerja dan petani
terhisap. Sebaliknya, suatu koalisi (aliansi) antara kelas buruh dan kelas-kelas
terhisap di satu pihak, dengan kelas borjuis di lain pihak, mustahil dapat dicapai
koalisi sejati karena kepentingan di antara kelas-kelas tersebut berbeda tajam.241
Namun pada kenyataannya, berbagai pergolakan dan pertentangan terjadi
menyusul revolusi Oktober 1917. Peristiwa ini dipicu oleh perbedaan dalam
memandang situasi yang terjadi di dalam negeri. Perbedaan cara pandang ini pada
gilirannya mengakibatkan polarisasi kekuatan dalam dua kubu yang saling
bertentangan, yakni kubu Merah (Bolshevik) dan kubu Putih (kelompok sosialis
lainnya). Perseteruan antara fraksi-fraksi sosialis itulah yang pada gilirannya
memecah rakyat (petani) dan mengombang-ambing dalam pemihakan masing-
masing kubu. Peristiwa tragis ini kemudian dikenal dengan nama Perang Saudara
(Grazhdanskaya Voina). Masing-masing kubu melancarkan teror.
Teror “Putih” berhasil menguasai negara pada tahun 1919, sedangkan
“Merah” menguasai pada tahun 1920. Selain persaingan antara Merah dan Putih,
situasi negeri diperburuk dengan masuknya intervensi asing (Amerika Serikat,
Perancis dan Jepang) yang bertujuan untuk menghancurkan sarang revolusi dan
upaya mengembalikan kapitalisme ke Rusia. Bulan Maret – April 1918 pasukan
dari negara-negara tersebut telah berada di teritori Rusia, seperti: Murmansk,
Archangelsk dan Vladivostok serta di beberapa daerah di Asia Tengah. Namun 241Vladimir Illyich Lenin, 1951, “Alliance Between The Workers And The Toiling And Exploited Peasants”, dalam Selected Works In Two Volumes, Foreign Languages Publishing House, Moscow, hlm. 352.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
kekuatan militer asing itu tidak sampai memberikan pengaruh yang berarti bagi
situasi dalam negeri Rusia. Perang Saudara yang berlangsung sekitar dua tahun
tersebut menelan korban sedikitnya tujuh setengah juta jiwa.242
Adanya Perang Saudara tersebut, tentunya sangat menghambat terciptanya
suatu negara yang benar-benar sosialis di Rusia. Suatu negara yang selalu diidam-
idamkan dan menjadi impian Lenin sejak dahulu, yaitu negara sosialis yang
mencapai kemenangan sosialisme. Di mana kontrol buruh terhadap pabrik-pabrik
yang kemudian diikuti dengan pengambil alihan ke tangan mereka, nasionalisasi
bank-bank dan pembentukan sebuah Dewan Ekonomi Pusat guna mengatur
seluruh kehidupan ekonomi negeri.243 Dalam tahap pertama masyarakat komunis
yang biasanya dinamakan sosialisme, hak borjuis tidak dihapuskan sepenuhnya,
tetapi hanya sebagian, hanya yang sesuai dengan revolusi ekonomi yang telah
dicapai. Yaitu hanya dalam hubungan dengan alat-alat produksi saja. Hak borjuis
mengakui alat-alat produksi sebagai milik perseorangan dari masing-masing
orang. Sosialisme menjadikan alat-alat produksi itu milik bersama, sejauh itu hak
borjuis tidak ada lagi.244
Dampak dalam bidang sosial lainnya adalah diakuinya kedudukan
perempuan di Rusia. Setelah terjadinya Revolusi Oktober 1917, perempuan-
perempuan di Rusia mempunyai hak dan kewajiban yang sejajar dengan laki-laki.
Hal tersebut karena pada masa pemerintahan Tsar dan pemerintahan kapitalis,
kaum perempuan dianggap tidak dapat sederajat dengan laki-laki, bahkan di
242 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 135 243 Vladimir Illyich Lenin, “Alliance Between The Workers And The Toiling And Exploited Peasants”, op.cit., hlm. 135. 244Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj.), op.cit., hlm. 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
hadapan hukum sekalipun. Pekerja-pekerja perempuan harus mengambil bagian
yang lebih besar dalam pemilihan. Pemerintahan Soviet adalah pemerintahan
pertama dan satu-satunya di dunia yang telah sepenuhnya meniadakan hukum-
hukum borjuis yang kuno dan keji, yang menempatkan perempuan dalam posisi
inferior terhadap laki-laki, yang memberikan kaum laki-laki hak-hak istimewa.245
Tidak ada para pemilik tanah, kaum kapitalis dan para pedagang besar.
Pemerintah dari rakyat pekerja sedang membangun sebuah kehidupan baru tanpa
para eksploitator, laki-laki dan perempuan adalah sederajat di hadapan hukum.
Dalam hal ini, Lenin menyerukan:
“Kami menginginkan para pekerja perempuan menjadi setara dengan para pekerja laki-laki tidak hanya di hadapan hukum, tetapi juga dalam kenyataan. Untuk hal ini para pekerja perempuan harus mengambil bagian yang lebih banyak dalam adminsitrasi perusahaan-perusahaan milik negara. Maka pilihlah lebih banyak lagi pekerja perempuan untuk pemerintahan Soviet, baik perempuan-perempuan komunis ataupun perempuan-perempuan non-partai. Selama mereka perempuan pekerja yang jujur dan mampu menampilkan kerja mereka secara pantas serta sungguh-sungguh, pilih mereka untuk Soviet Moscow!”246
3. Sistem Ekonomi
Dampak yang dirasa dalam sistem perekonomian di Rusia pasca Revolusi
Oktober 1917 adalah terbentuknya sistem perekonomian baru, yaitu sistem
ekonomi sosialis terencana, menggantikan sistem perekonomian lama, yaitu
sistem perekonomian kapitalis. Dengan sistem ini, semua sarana produksi,
245Vladimir Illyich Lenin, Kepada Para Pekerja Perempuan, dalam http: // www. marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1920/20-KPP.htm., 16/07/07. 246 Ibid..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
distribusi, harga kebanyakan barang komoditi dan perdagangan dalam dan luar
negeri diatur oleh negara.247
Pasca Revolusi Oktober 1917, Rusia mengalami perubahan tingkat
kehidupan ekonomi yang cukup mengejutkan. Kehidupan perekonomian yang
diharapkan menjadi lebih baik, seperti yang diharapkan dan diimpikan rakyat pada
masa sebelum terjadinya Revolusi Oktober 1917, tidak berjalan dan terwujud
sesuai rencana. Dampak dalam bidang ekonomi dari terjadinya Revolusi Oktober
1917 adalah semakin rendahnya kehidupan ekonomi masyarakat Rusia karena
adanya kontrol negara terhadap ekonomi. Revolusi tersebut cenderung untuk
menyamaratakan harta milik perseorangan pada tingkat yang mengarah kepada
kemiskinan dan telah memperluas kontrol komunal yang bertentangan dengan
kewiraswastaan individual.
Pasca Revolusi Oktober 1917, Bolshevik menyusun berbagai kebijakan
ekonomi untuk memperbaiki keadaan akibat revolusi dan perang. Adapun
program-program pembangunan ekonomi Bolshevik, antara lain: 1) Nasionalisasi
perbankan, penggabungan ke dalam bank tunggal pemerintah; 2) Nasionalisasi
trust, sindicate yang menguasai industri-industri besar; 3) Pembentukan kontrol
pekerja atas produksi dan pembagian kerja sebagai langkah persiapan
nasionalisasi seluruh industri dan perdagangan; 4) Pembentukan monopoli
pemerintah atas perdagangan luar negeri; 5) Penyitaan tanah-tanah milik tuan
tanah, nasionalisasi seluruh tanah, serta pembentukan Sovkhos (Perekonomian
Soviet) dan perkebunan-perkebunan sitaan milik tuan-tuan tanah yang berskala
247 Redaksi Ensiklopedi Indonesia, 1990, Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi: Eropa, PT. Intermasa, Jakarta, hlm. 244.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
besar; 6) Mengejar ketertinggalan ekonomi negara dengan cara memacu
perkembangan kekuatan produksi.248
Penyitaan harta milik kaum kapitalis akan memberi kemungkinan bagi
perkembangan yang besar-besaran dari tenaga-tenaga produktif masyarakat
manusia. Sebagai contoh, demokrasi mempunyai arti yang sangat besar dalam
perjuangan kelas buruh melawan kaum kapitalis untuk pembebasannya.
Demokrasi berarti persamaan. Jelaslah, bahwa arti perjuangan proletariat untuk
persamaan dan semboyan persamaan tersebut merupakan penghapusan kelas-
kelas. Segera setelah tercapainya persamaan bagi semua anggota masyarakat
dalam hubungan dengan pemilikan atas alat-alat produksi, umat manusia tidak
terelakkan akan di hadapkan pada masalah supaya maju lebih lanjut ke persamaan
yang sesungguhnya, yaitu pelaksanaan ketentuan: “Masing-masing memberi
menurut kemampuannya, untuk masing-masing mendapatkan menurut
kebutuhannya”.249
Namun pada kehidupan praktis yang lebih nyata, ketentuan tesebut tidak
dapat membuat kehidupan ekonomi rakyat Rusia semakin meningkat, malah
sebaliknya. Ditambah lagi dengan terjadinya Perang Saudara (1918-1920) yang
terjadi di Rusia. Selain tingginya korban jiwa, kerugian materiil yang diderita
bangsa Rusia juga sangat besar. Sebagai akibat dari kebijakan penghapusan kelas
borjuis yang dilancarkan kaum Bolshevik, Rusia kehilangan kelas potensial yang
harusnya bisa menopang kekuatan industri. Likuidasi pemilik-pemilik besar dan
kepemilikan pribadi terjadi selama perang saudara. Nasionalisme bidang
248 A.Furarodji, op.cit., hlm. 131-132. 249 Vladimir Illyich Lenin, Negara dan Revolusi (Terj.), op.cit., hlm. 178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
transportasi, perhubungan, industri berat dan ringan, sistem perbankan dan
sebagainya berlangsung dalam kurun waktu antara tahun 1920 hingga 1930-an
telah mengubah struktur sosial masyarakat secara drastis.250
Antara tahun 1918 hingga tahun 1921, Rusia menghasilkan suatu sistem
yang dikenal sebagai “Komunisme Perang”, di mana negara bercita-cita untuk
berperan sebagai prosedur tunggal dan distributor tunggal. Buruh diwajibkan
untuk hidup di bawah bimbingan dan aturan negara, di mana pembayaran setimpal
dengan kebutuhan, di mana kebutuhan akan uang dan penggunaan uang sebagian
besar sudah menghilang. Dengan munculnya sistem ini, kendali buruh atas
industri dikorbankan. Para pemimpin Bolshevik mencatat bahwa kontrol
sindikalitas atas produksi hanya akan memperpanjang kekacauan ekonomi.
Sehingga dalam waktu beberapa bulan setelah Revolusi Oktober 1917, mereka
mulai menasionalisasikan sejumlah besar industri kunci dan mengalihkan kendali
atas industri tersebut kepada badan-badan administratif pusat yang bekerja sama
dengan serikat-serikat dagang.
Begitu dibersihkan dari pengaruh Menshevik dan stafnya, dan sekarang
diisi oleh para anggota Partai Komunis, serikat-serikat dagang ini dipergunakan
untuk menyingkirkan komite-komite buruh atau soviet-soviet yang dulu
merampas pabrik-pabrik tersebut dari para pemilik dan manajemen yang borjuis.
Selanjutnya, serikat-serikat tersebut menyerahkan hak-hak manajemen kepada
para direktur yang ditunjuk oleh administrasi soviet.251
250 A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 135 251 Theda Skocpol, op.cit., hlm. 239.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Masalah ekonomi lain yang muncul di Rusia adalah adanya kelangkaan
barang. Kondisi ini merupakan akibat yang harus ditanggung Rusia akibat
blokade berkepanjangan yang mereka alami, baik dari pihak Blok Setral maupun
dari Blok Sekutu. Blokade ini membuat Rusia terisolasi. Barang-barang import
yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan domestiknya kini tidak tersedia.
Padahal, sejak 1914, perekonomian Rusia telah sangat tergantung pada import
berbagai barang kebutuhan dari Barat. Kelangkaan ini demikian parahnya
sehingga uangpun menjadi tidak berharga. Barter menjadi hal yang biasa dilihat
sehari-hari. Kondisi perang yang berlarut-larut juga membuat Rusia harus
mengkonsentrasikan industri dan pertaniannya untuk keperluan perang, yang
dikenal sebagai War Communism. Pada gilirannya, hal ini semakin membuat
pemerintah Soviet tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya. Rakyat,
hidup semakin memasuki garis kemiskinan.252
Lenin kemudian memperkenalkan NEP (New Economic Policy) yang pada
dasarnyua adalah pemulihan sistem ekonomi pasar di Rusia, pada akhir bulan
Januari tahun 1921. NEP tersebut berusaha menghidupkan kembali kekuatan
pasar dalam pertanian kaum tani dan berbagai inisiatif swasta dalam industri kecil,
juga menengah, serta perdagangan eceran. Lenin menyadari betul bahwa dengan
dikembalikannya sistem pasar tentunya akan berakibat kembalinya pula sistem
sosial borjuasi yang telah diperangi oleh kaum buruh dengan berkorban nyawa
selama setengah dasawarsa. Salah satu akibat yang cukup menyolok segera
terlihat, yaitu kembalinya ketidak setaraan pendapatan. Ketika Uni Soviet baru
252 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
berdiri, perbandingan antara tingkat upah tertinggi dan terendah di negeri itu
ditetapkan sebagai 1 : 2. Lenin sendiri, sebagai Ketua Komite Sentral Soviet
seluruh Rusia, hanya menerima gaji dua kali lipat dari gaji seorang buruh kasar.
Ketika NEP diberlakukan, perbandingan ini tidak lagi dapat dipertahankan.
Statistik menunjuk bahwa perbandingan itu melompat menjadi 1 : 4, kemudian 1 :
5 dan terus menanjak.253
Ketidak puasan pun muncul di kalangan kaum buruh. Di bulan April 1921,
telah muncul keresahan dan rumor bahwa kaum buruh akan mengadakan
demonstrasi menuntut dihapuskannya kebebasan berdagang. Lenin berusaha keras
untuk menghambat akibat-akibat merugikan yang pasti dibawa oleh
perekonomian pasar itu. Diberikannya fasilitas kesejahteraan lebih banyak pada
kaum pekerja. Diperintahkannya untuk membersihkan partai Bolshevik dari
unsur-unsur borjuasi dan intelektual. Diusahakannya sedemikian rupa agar
kapitalisme yang pasti masuk ke Rusia, dapat dikendalikan oleh Soviet. Beranjak
dari hasil perang dan konflik sipil, kebijakan ini pada tahun 1925 mempermudah
pemulihan kembali ekonomi dan populasi Rusia kira-kira sampai tingkat pra
Perang Dunia I.254
4. Sistem Budaya
Dampak yang dirasakan oleh rakyat Rusia akibat dari meletusnya Revolusi
Rusia pada tahun 1917 tidak hanya berpengaruh dalam sistem politik, sistem
sosial dan sistem ekonomi saja, melainkan juga dalam sistem budaya rakyat
253 Ibid., hlm. 280-283. 254 Theda Skocpol, op.cit., hlm. 240.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Rusia. Dalam sistem budaya terdapat dua hal yang akan dibahas, yaitu mengenai
agama dan pendidikan di Rusia.
Agama Kristen Timur atau Kristen Ortodoks255 secara resmi diadopsi pada
akhir abad X, pada masa Vladimir Svyatoslavich. Sekian lama kaum Ortodoks
Rusia dipimpin oleh pemimpin-pemimpin spiritual dari Bizantium, baru pada
abad XI Kiev Memilih seorang Metropolitan. Metropolian Theopemt merupakan
tokoh spiritual pertama yang dipilih oleh Patriarch Konstantinopel untuk
memimpin hierarki Rusia pada tahun 1036. Ketika kepangeranan Kiev mengalami
kemunduran di abad XIII, kepemimpinan ortodoksi di pindahkan ke Vladimirsk.
Pusat pemerintahan di Timur Laut Rusia. Setelah jatuhnya Konstantinopel pada
tahun 1453, Moscow mengklaim diri sebagai pusat ortodoksi Yunani dan
Imperium Roma III. Pada tahun 1589 Metropolitanate Moscow meraih status
menjadi Patriarchat.
Naiknya status Gereja Moscow menjadi Patriarchat ini mendapat restu dari
pemimpin ke empat Patriarchat, yaitu konstantinopel, Alexandria, Antiochia dan
Yerussalem. Berkaitan dengan reformasi yang dilakukan Peter Agung, institusi
Patriarchat Moscow dihapus pada tahun 1721 dan digantinya Kristen Ortodoks,
masyarakat Rus memiliki kepercayaan paganistik, yang bersumber pada kekuatan
alam.256
255 Agama Kristen Timur atau Kristen Ortodoks diorganisir dalam patriachate-patriarchate yakni: Konstantinopel, Yerusalem, Antiochia dan Alexandria, di mana masing-masing patrirchate terbagi dalam metropolitanate-metropolitanate dan Bishopric-bishopric, dan di setiap Bishopric dibagi dalam Parish-Parish. Kepercayaan Ortodoks Yunani bersumber pada perjanjian lama, perjanjian baru, tulisan dan pernyataan para Bapa (Fathers) dan Canon serta keputusan-keputusan dari 7 Konsili Ekumenis Gereja. Lihat A. Fahrurodji, op.cit., hlm. 36. 256 Ibid., hlm. 37-42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lenin merupakan seorang penganut materialisme, maka diapun menjadi
seorang yang Atheis dan itulah sebabnya mengapa dia benci kepada agama secara
pribadi. Dalam konteks pergulatan sosial antara keinginan satu kelas sosial untuk
mempertahankan hak-hak istimewanya sebagai wakil dari Gereja Ortodoks Rusia
dan keinginan dari kelas sosial yang lain untuk membangun masyarakat sosialis di
mana tidak ada lagi hak-hak istimewa untuk kelas-kelas sosial-ekonomi
tertentu.257 Sama seperti yang diungkapkan oleh Lenin mengenai agama:
“Agama merupakan salah satu bentuk penindasan spiritual yang di manapun ia berada, teramat membebani masyarakat, teramat membebani dengan kebiasaan mengabdi kepada orang lain, dengan keinginan dan isolasi. Agama merupakan suatu minuman keras spiritual, di mana budak-budak kapital menenggelamkan bayangan manusianya dan tuntutan mereka untuk hidup yang sedikit banyak berguna untuk manusia”.258
Konstitusi Uni Soviet tahun 1936 menjamin kebebasan beragama dan
kebebasan propaganda anti agama. Partai komunis menganggap bahwa agama
adalah tidak perlu. Sebagai akibatnya, kepada anak-anak sekolah diajarkan bahwa
Tuhan tidak ada. Orang yang mendatangi kebaktian gereja kadang-kadang
menjadi subjek sasaran tekanan resmi yang keras agar mereka meninggalkan
agamanya. Konsekuensi yang terjadi adalah bahwa secara bertahap timbul
penurunan di dalam kebaktian keagamaan dan populasi orang yang tekun
beribadah. Fakta yang pasti tentang agama di Uni Soviet sekarang ini adalah
bahwa agama itu tidak penting, kecuali oleh sejumlah orang-orang yang benar-
benar tekun beribadah.259
257 Saiful Arif dan Eko Prasetyo, op.cit., hlm.107. 258Vladimir Illyich Lenin, Sosialisme dan Agama, dalam http:// www. marxist. org / indonesia/ archive/ lenin/ 1905/ sosialisme dan agama.htm.,09/10/07 259 Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara, op.cit., hlm. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Dalam hal ini, Lenin sangat menekankan adanya pemisahan yang tegas
antara lembaga negara dan gereja. Menurut Lenin sudah seharusnya agama tidak
menjadi perhatian negara dan masyarakat religius seharusnya tidak berhubungan
dengan otoritas pemerintah. Setiap orang sudah seharusnya bebas mutlak
menentukan agama apa yang dianutnya, atau bahkan tanpa agama sekalipun.
Yaitu menjadi seorang Atheis, di mana bagi kaum sosialis, itu merupakan sebuah
aturan. Diskriminasi di antara para warga sehubungan dengan keyakinan
agamanya sama sekali tidak dapat ditolerir. Bahkan untuk sekedar penyebutkan
agama seseorang di dalam dokumen resmi tanpa ragu lagi harus dibatasi. Tidak
ada subsidi yang harus diberikan untuk memapankan gereja, negara juga tidak
diperbolehkan didirikan untuk masyarakat religius dan gerejawi.260
Sebagai seorang Atheis, Lenin berpendapat bahwa agama adalah candu
bagi rakyat. Agama adalah semacam wisky rohani murahan. Bagi Lenin, agama
menjadi sasaran yang dengan sengaja dipakai oleh kelas-kelas penguasa untuk
menipu kelas-kelas bawah. Agama dianggap sebagai sarana kekuasaan. Maka dari
itu, sesudah revolusi Oktober 1917, Gereja Orthodoks Rusia segera diserang. Hak
milik gereja dan sekolah-sekolahnya diambil alih. Gereja dilarang untuk
melakukan kegiatan apapun di luar gedung gereja, antara lain gereja tidak boleh
menerbitkan buku dan majalah, pelajaran agama dilarang dan tempat pendidikan
calon pastor ditutup. Kebanyakan biara di wilayah Uni Soviet ditutup. Berangkat
260Vladimir Illyich Lenin, Sosialisme dan Agama, dalam http:// www. marxist. org / indonesia/ archive/ lenin/ 1905/ sosialisme dan agama.htm.,op.cit…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
dari pendapat dan ketetapan Lenin tersebut, pembatasan agama di Uni Soviet
berlaku selama tujuh dasawarsa.261
Dampak lain yang dirasakan oleh rakyat Rusia adalah dalam sistem
pendidikan. Sampai pada tahun 1850, Rusia termasuk negara yang paling
terbelakang di Eropa. Dalam tahun 1860, dengan mulai terasanya kegelisahan
rakyat dan ancaman suatu revolusi, maka pemerintah Tsar mulailah dengan
beberapa perubahan di lapangan sosial. Perbudakan dihapuskan, suatu
desentralisasi dimulai pula dengan mendirikan dewan-dewan kota dan dewan
daerah yang diberi hak untuk mendirikan sekolah umum. Sifat sekolah-sekolah
pada masa itu sangat nasional-sempit. Pelajaran yang diajarkan adalah bahasa
Rusia saja, sedangkan di daerah-daerahpun pemakaian bahasa daerah sangat
terbatas.262
Sebelum Revolusi Bolshevik di tahun 1917, lebih dari tiga perempat
penduduk Rusia tidak dapat membaca dan menulis. Sebagian besar berasal dari
kaum petani dan beberapa kaum buruh karena memang tidak disediakan sekolah
bagi golongan ini. Setelah Revolusi Oktober 1917, Lenin menegaskan kepada
para pemuda dan pemudi di Rusia bahwa mereka tidak cukup sekedar mengerti
apa itu listrik, yang lebih perlu adalah mengerti bagaimana menerapkan listrik itu
ke dalam bidang industri dan pertanian. Sejak saat itu, para pemimpin Soviet
selalu menekankan bahwa apa yang dipelajari haruslah mempunyai nilai praktis
bagi masyarakat dan hal ini telah menjadi suatu garis petunjuk dalam
261 Trias Kuncahyono, Boris Yeltsin dan Revolusi Rusia II, dalam http: // www. kompas. com/ kompas-cetak/ 0704/ 30/ in/ 3490171.htm,21/06/07 262 Sarumpeat, 1965, Perbandingan Pendidikan: Perantjis, Inggeris, Amerika Serikan dan Uni Soviet, Djambatan, Bandung, hlm. 189.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
mengembangkan sistem pendidikan yang baru sehingga semua sekolah di Uni
Soviet dikelola oleh pemerintah.263
Tepatnya pada tanggal 5 Februari 1918, dengan Peraturan Dewan
Komisaris Rakyat yang ditanda tangani oleh Lenin, di atur bahwa gereja dan
negara adalah terpisah, gereja dan sekolah adalah terpisah pula dan bahwa harta
benda gereja dan badan-badan keagamaan dijadikan milik rakyat. Kaum
Bolshevik yang kemudian terkenal dengan nama kaum komunis, segera
mengganti Menteri Pendidikan yang telah dibentuk pada masa pemerintahan Tsar
Nikholas II menjadi Komisaris Rakyat untuk pendidikan. Komisaris tersebut
terkenal dengan nama Narkom pro 5 yang dibagi atas 17 departemen dan
mempunyai tugas juga kewajiban untuk mengurus tentang kewajiban belajar,
otonomi universitas, pendidikan di rumah dan universitas rakyat, subsidi untuk
sekolah swasta, pendidikan eksperimentil dan kesehatan, sekolah teknik dan
pendidikan politeknis, pembangunan gedung-gedung sekolah dan kepustakaan
juga penerbitan.264
Pelajaran di sekolah berkembang dari yang tadinya hanya mempelajari
bahasa Rusia, berkembang dengan ditekankan pada matematika dan ilmu
pengetahuan, bahasa Rusia, kesusastraan, serta sejarah. Laki-laki dan perempuan
sama-sama memperoleh latihan politeknik atau berdagang. Sekolah juga memberi
banyak perhatian mengenai vospitanie, yang berarti mengembangkan semangat
komunisme ke dalam sikap dan tingkah laku seseorang. Dalam hal ini, guru
263 Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara, op.cit., hlm. 78 264 Sarumpeat, op.cit., hlm. 190.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
dibantu oleh dua organisasi yang disponsori oleh Partai Komunis yang aktif di
sekolah.265
Dalam konstitusi federasi Soviet yang disetujui pada tanggal 10 Juli 1918,
dinyatakan bahwa bagi kaum buruh dan kaum tani yang miskin akan disediakan
pendidikan yang cuma-cuma. Di jaman Tsar, pendidikan terbagi atas sekolah
rendah untuk rakyat jelata dan sekolah menengah untuk golongan-golongan atas
dan orang-orang kaya. Komisaris pendidikan merencanakan sebagai gantinya
suatu jenis sekolah yang dinamakan sekolah buruh, yang tidak mengadakan suatu
perbedaan kelas masyarakat. Dalam rencana ini ditentukan bahwa wajib belajar
adalah selama 9 tahun, 5 tahun ditingkat pertama dan 4 tahun di tingkat kedua.
Mengenai pendidikan tinggi juga dikeluarkan suatu peraturan yang revolusioner,
yang ditanda tangani oleh Lenin sendiri dalam jabatannya sebagai ketua dari
Soviet Komisaris-komisaris Rakyat. Peraturan yang keluar dalam tahun 1918
antara lain mengatur bahwa setiap orang tanpa adanya perbedaan, asal sudah
berusia 16 tahun, dapat diterima sebagai mahasiswa.266
B. Dampak Revolusi Rusia Tahun 1917 Terhadap Eropa
Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, tidak hanya berdampak kepada
bangsa Rusia sendiri saja, melainkan juga berdampak kepada negara-negara Eropa
lainnya. Revolusi Rusia 1917 yang begitu dasyatnya, tidak lepas dari usaha-usaha
para buruh dan para petani kecil yang berkesadaran revolusioner di Rusia.
265 Negara dan Bangsa jilid 7: Eropa dan Amerika Utara,op.cit., hlm. 80 266 Sarumpeat, op.cit., hlm. 191.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
1. Sistem Sosial
Selama waktu sepuluh tahun yang terdahulu, yaitu dari tahun 1895 sampai
tahun 1904, jumlah rata-rata pemogok adalah 43.000 orang setahun, dalam tahun
1906 berjumlah 100.000 orang dan dalam tahun 1907 berjumlah 750.000 orang.
Tiga tahun antara tahun 1908 hingga 1910 merupakan periode mengamuknya
kontra-revolusi Seratus Hitam. Jumlah pemogok terus-menerus menurun sampai
dengan 60.000 orang dalam tahun 1909 dan 50.000 orang dalam tahun 1910.
Akan tetapi, perubahan yang dapat dilihat mulai pada akhir tahun 1910. Tahun
1911 menyaksikan bahwa kaum buruh berangsur-angsur beralih ke suatu
serangan, jumlah pemogok naik menjadi 100.000 orang (lihat tabel di bawah). 267
No. Tahun Jumlah Rata-rata Pemogok dalam Setahun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1895-1904
1905
1907
1908
1909
1910-1911
43.000 orang
100.000 orang
750.000 orang
60.000 orang
50.000 orang
100.000 orang
Ini merupakan tanda-tanda dari berbagai tempat menunjukkan bahwa
kelesuan dan kelumpuhan yang diakibatkan oleh kemenangan kontra-revolusi
sedang menghilang, bahwa keadaan sekali lagi menuju ke revolusi. Revolusi
Rusia adalah yang pertama telah mengembangkan dalam ukuran yang besar cara
267 Ibid., hlm.241.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
agitasi proletar ini, yaitu membangkitkan, mempersatukan massa dan menarik
mereka ke dalam perjuangan. Kini proletariat sedang mentrapkan cara ini sekali
lagi dan bahkan dengan tangan yang lebih kuat. Suatu negeri yang raksasa,
dengan penduduk yang berjumlah 150.000.000 orang, yang tersebar di suatu
daerah yang sangat luas, yang terpecah-pecah, ditindas, dirampas segala haknya,
gelap pikirannya, yang dipagari dari pengaruh-pengaruh jahat oleh gerombolan
amat besar, negeri ini seluruhnya menjadi bergejolak. Ratusan ribu agitator
revolusioner dengan seketika muncul di tempat kejadian.268
Diawali dengan terjadinya perang saudara atau perang sipil di Rusia.
Perdamaian yang labil memang dapat dicapai dengan Jerman. Dengan demikian,
ada ruang bernafas bagi rezim kaum buruh untuk mengkonsolidasikan
kekuasaannya. Hanya sebulan setelah perjanjian Brest-Litovsk ditandatangani,
satu batalyon Inggris mendarat di Murmansk. Tidak lama kemudian 70.000
tentara Jepang, yang waktu itu bergabung dalam satu blok dengan Inggris,
Perancis dan Amerika Serikat, turut pula mendarat di Vladisvostok. Dengan
alasan membantu sekutu-sekutu mereka, yakni Kerensky dan para pengikutnya,
juga melindungi aset mereka di tanah Rusia, pasukan-pasukan multinasional ini
mulai menggempur posisi-posisi Tentara Merah. Di dalam negeri, para teroris
Sosialis – Revolusioner mulai melancarkan teror-terornya. Pada bulan yang sama,
7.000 orang pasukan Amerika mendarat di Vladivostok dan Archangel. Dan
beberapa bulan berikutnya pasukan-pasukan Perancis mendarat pula di Odessa.
268Vladimir Illyich Lenin, Kenaikan Revolusioner, dalam http: // www/ marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1912/ kenaikan.htm.,26/07/07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Bersama-sama dengan Amerika, Inggris, Perancis dan Jepang dalam memberi
dukungan pada Tentara Putih, yang merupakan pasukan loyalis Tsar.269
Mereka yang tadinya saling bermusuhan tiba-tiba bergandengan tangan
demi menggulingkan pemerintahan kaum buruh yang mendapatkan dukungan
penuh dari Bolshevik. Sosialis – Proletariat kanan dan Menshevik yang tadinya
berusaha untuk menggulingkan Tsarisme, kini juga bergandengan tangan dengan
pasukan-pasukan loyalis Tsar. Koalisi kelas penindas ini hampir-hampir sampai di
Petrograd di bulan Juni tahun 1919. Sampai pada akhirnya, yang menyelamatkan
Revolusi Rusia adalah solidaritas internasional kaum buruh. Kaum buruh
pelabuhan Inggris mengadakan pemogokan ketika mereka diperintahkan untuk
memuati HMS Joolly George dengan amunisi bagi tentara Sekutu. Para prajurit
Perancis, Amerika dan Inggris, yang kebanyakan berasal dari kelas pekerja yang
dikenal wajib militer membangkang pemerintah untuk maju ke medan tempur.
Dukungan Inggris harus dihentikan karena pemogokan-pemogokan menentang
perang dengan Rusia semakin marak di tanah Inggris sendiri.270
Dukungan terbesar diberikan oleh kaum buruh Jerman, yang melancarkan
revolusi di bulan November 1918. Revolusi ini, akhirnya mengalami kegagalan
sehingga berhasil memaksa Jerman untuk menghentikan perang. Jadi, di akhir
tahun 1918, garis depan dengan Jerman berhasil dikosongkan. Dan di akhir tahun
1919 garis depan dengan sekutu berhasil pula dibersihkan. Kemenangan yang
mustahil tanpa adanya solidaritas internasional kaum buruh dari negeri-negeri
lain. Dengan mundurnya pasukan-pasukan Putih, Sosialis-Revolusioner kanan dan
269 Ken Budha Kusumadaru, op.cit., hlm. 270-271. 270 Ibid., hlm. 272-274.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Sosialis – Revolusioner kanan dan Menshevik. Kaum buruh, petani miskin dan
prajurit jelas berada di belakang Soviet dan Bolshenvik. Betapapun perkasanya
pasukan-pasukan gabungan kaum monarkis dan borjuis itu, bagaimana mereka
sanggup melawan Pengawal Merah yang berjumlah lima juta orang. Baru pada
bulan November 1920 seluruh kekuatan kontra revolusi dipatahkan dan perang
saudara atau perang sipil dinyatakan berakhir.271
2. Sistem Politik
Dalam lahirnya solidaritas internasional kaum buruh, maka memicu pula
terjadinya revolusi sosialis (komunis) di negara-negara lainnya dalam kawasan
Eropa. Antara lain revolusi di Jerman yang terjadi pada tahun 1918, revolusi di
Inggris yang terjadi pada tahun 1926 dan revolusi di Perancis pada tahun 1930-an.
Pada bulan November tahun 1918, revolusi di Jerman mengalahkan Kaiser dan
menyebabkan Perang Dunia I berakhir. Namun pemilik-pemilik perusahaan besar
seperti Krupps danThyssen tetap berada di belakang para jenderal bernama
Freikorps. Seperti di Rusia, di Jerman juga terjadi dualisme kekuasaan, di mana
dewan-dewan buruh muncul di samping parlemen di bawah payung pemerintah
Sosial – Demokrat, para perwira Freikorps membunuh para pemimpin
revolusioner Rosa Lexemburg dan Karl Liebknecht. Kejadian-kejadian
revolusioner berlangsung naik-turun sampai pada tahun 1923, tetapi berakhir
dengan kemenangan kapitalisme. Gerakan Nazi lahir pada tahun 1919. Pada tahun
1923 mereka menyelenggarakan sebuah kudeta yang gagal di Bavaria, tetapi
271 Ibid., hlm. 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
mereka tetap menunggu saat yang tepat. Hal ini sekali lagi adalah sebuah
kesempatan yang hilang bagi para buruh pada saat Hitler berkuasa.272
Pada tahun 1926, di Inggris terjadi pemogokan buruh. Pemimpin Partai
Komunis menyesuaikan kebijakan mereka, dengan harapan bahwa dapat
mengambil hati para pemimpin serikat buruh. Sebagai akibatnya, mereka
mengikuti orang-orang yang bernama A.J.Cook, George Hicks dan Alfred Purcell,
yang merupakan para pemimpin haluan kiri dari dewan umum Trades Unios
Congress (TUC – Kongres Serikat Buruh). Pada gilirannya Cook, Hicks dan
Purcell mengikuti pimpinan sayap kanan dari TUC, yakni Jimmy Thomas, Arthur
Pugh dan Ben Turner. Ketiganya mengikuti Ramsay Mac Donald (pemimpin
Partai Buruh) dan pada gilirannya, Ramsay Mac Donald memberi dukungan tidak
langsung kepada kebijaksanan Stanley Baldwin, Perdana Menteri dari Partai
Konservatif saat itu. Penyesuaian Partai Komunis terhadap unsur-unsur tengah itu
akhirnya menyebabkan kekalahan besar kelas buruh Inggris.273
Demikian Revolusi Rusia tahun 1917 telah membawa dampak yang sangat
besar, baik untuk negara dan bangsa Rusia sendiri, juga membawa dampak yang
sangat besar bagi negara-negara dalam kawasan Eropa. Hal tersebut telah
membuktikan secara nyata , bahwa tanpa adanya peranan Lenin dalam revolusi
Rusia tahun 1917, maka tidak akan pernah terjadi gerakan-gerakan perjuangan
kaum buruh di negara-negara besar lainnya, dalam kawasan Eropa. Lenin menilai
setiap gagasan teori dalam hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan praktek.
272 Tony Cli FF, Revolusi dan Kontra – Revolusi: Pelajaran Bagi Indonesia dalam http: // www. geocities. com/ frontnasional/ revolusi dan kontra htm, op.cit.. 273 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lenin juga menguji setiap langkah praktek dengan teori Marxist. Menjalankan
praktek tanpa teori bisa mengakibatkan ketidaktentuan dan kesalahan. Di lain
pihak, praktek harus diklasifikasikan dengan teori revolusioner dan teori harus
diuji melalui praktek.
Selain lahirnya solidaritas internasional kaum buruh, Revolusi Oktober
1917 yang terjadi di Rusia juga mengakibatkan lahirnya ideologi baru yang
mengkoyak Eropa, yaitu ideologi komunis. Setelah Perang Dunia I berakhir,
dunia digetarkan oleh keberhasilan Lenin memimpin Revolusi Oktober 1917 di
Rusia dan mendirikan negara Komunis Uni Soviet. Semenjak itu gerakan buruh di
Eropa terpecah menjadi dua, yaitu yang bersikap moderat dan bersifat
revolusioner. Kelompok moderat akhirnya lebih terwadah dalam Partai Sosialis
atau Partai Buruh, sedangkan kelompok Revolusioner membentuk Partai
Komunis. Pada saat ini Partai Komunis yang besar di Eropa Barat ada di Perancis
(berdiri tahun 1920), di Italia (berdiri tahun 1922), dan Portugal.274
Tradisi Marxist dapat diasimilasi ke dalam pikiran dan darah manusia
hanya dengan cara berjuang. Tanpa adanya usaha dan perjuangan Lenin,
komunisme membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk menjadi suatu
ideologi yang diakui di seluruh penjuru dunia.
274 Sutardjo Adisusilo, op.cit., hlm. 176-177.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
BAB V
KESIMPULAN
Seseorang yang sangat berperan dalam Revolusi Rusia 1917 adalah
Vladimir Ilyich Ulyanov atau Lenin. Lenin melanjutkan pendidikan di Fakutlas
Hukum Universitas Kazan dan dikeluarkan karena terlibat dalam kerusuhan
mahasiswa. Lenin kemudian melanjutkan studinya dan mengambil ujian sebagai
mahasiswa ekternal di Universitas St. Petersburg dan mendapatkan gelar diploma
dengan lulusan terbaik pada tahun 1891.
Akibat berbagai aktivitas politiknya Lenin seringkali keluar masuk
penjara dan menjadi pribadi yang sangat revolusioner. Di bidang politik Lenin
sangat berperan dalam persiapan revolusi maupun terhadap jalannya revolusi.
Sebagai pemimpin partai Bolshevik, Lenin selalu memberikan dorongan kepada
kaumnya agar menjadi partai yang dapat diandalkan guna mengobarkan Revolusi
Sosialis di Rusia.
Sedangkan di bidang sosial, Lenin merupakan pendiri negara-negara
sosialis (komunis) pertama di Rusia. Faktor politik yang mempengaruhi terjadinya
revolusi tahun 1917 di Rusia adalah kekuasaan Tsar yang otoriter dan keterlibatan
Rusia dalam perang, baik perang Crimean (1854-1855) hingga perang melawan
Jepang (1904-1905) dan Perang Dunia I (1914-1918). Faktor sosial yang
mempengaruhi terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 adalah adanya perbedaan
sosial yang sangat mencolok antara rezim Tsar dan para pendukungnya dan rakyat
kelas bawah yang terdiri dari kaum buruh dan petani, persoalan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
kepemilikan tanah dan musibah kelaparan yang melanda sebagian besar
masyarakat Rusia dan menuntut adanya kebebasan dari peperangan. Akibatnya
terjadi krisis revolusioner yang pemicu terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917.
Faktor ekonomi yang menjadi latarbelakang terjadinya Revolusi Rusia
tahun 1917 adalah keadaan perekonomian Rusia menjadi terpuruk akibat perang.
Terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 terbagi menjadi 2 proses atau fase. Fase
pertama adalah Revolusi Februari 1917 yang ditandai dengan jatuhnya sistem
Monarkhi di Rusia dan fase kedua adalah Revolusi Oktober 1917 yang ditandai
dengan berkuasanya pemerintahan Bolshevik di Rusia.
Dampak dari Revolusi tahun 1917 terhadap Kekaisaran Rusia adalah
lahirnya sistem pemerintahan Diktatur Proletariat, lahirnya sistem masyarakat
sosialis, lahirnya sistem ekonomi sosialis terencana dan adanya pembaharuan
dalam gereja juga pendidikan. Sedangkan dampak Revolusi Rusia tahun 1917
terhadap Eropa adalah lahirnya solidaritas internasional kaum buruh, ditandai
dengan berkobarnya revolusi-revolusi sosialis (komunis) di negara-negara lain
dalam kawasan Eropa. Selain itu, Revolusi Rusia tahun 1917 juga mengakibatkan
lahirnya ideologi baru yang mengkoyak Eropa, yaitu idelogi komunis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abdul Syukur (et.al). 2005. Ensiklopedia Umum untuk Belajar, Jilid 6. Jakarta:
PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
Ahmad Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi:Pegantar Sejarah dan
Latar Belakang Budayanya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Bambang Mulyono. 1987. Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan
Penanggulanggannya. Yogyakarta: Kanisius.
Berchover, Robert. A Behavioral Approach to Historical Analysis. New York: A
Free Press Paperback.
Brinton, Crane. 1962. Anatomi Revolusi (Terj.). Djakarta: Bhratara.
Brzezinski, Zbigniew. 1990. Kegagalan Besar Muncul dan Runtuhnya
Komunisme dalam Abad Kedua Puluh. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Curtis, John Shelton. 1957. The Russian Revolutions of 1917. New York: D. Van.
Nostrand Company.
Ebenstein, William dan Edwin Fogelman. 1987. Isme-isme Dewasa Ini. Jakarta:
Erlangga.
Edi Haryadi. 2000. Lenin, Pikiran, Tindakan dan Ucapan. Komunitas Studi untuk
Perubahan.
Forlan, John (ed). 2004. The Future Revolution; Masa Depan Revolusi di Era
Globalisasi dan Mendefinisikan Ulang Makna Revolusi. Yogyakarta:
Insist Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Gooschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia.
Grosser, Morton. 100 Tokoh Besar yang Membentuk Sejarah Dunia. Jakarta:
Intermedia dan Ladang Pustaka.
Hart, Michael. 1994. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.
(Terj.). Jakarta: PT. Midas Surya Grafindo.
J.W. Schoorl. 1998. Modernisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jones, Walter. 1993. Logika Hubungan Internasional, Jilid 2. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum.
Ken Budha Kusumandaru. 2004. Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme.
Yogyakarta. Resist Book.
John, Hans. 1966. Dasar Sedjarah Rusia Moderen. (Terj.) Djakarta: Bhratara.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Kuper, Adam dan Jessica Kuper. 2002. Ensiklopedia Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
PT. Raja Gratindo Persada.
Lenin, Vladimir Illyich. 1951. Selected Works In Two Volemes. Moscow: Foreigh
Languages Publishing House.
. 1932. State and Revolution. New York. International
Publishers.
Luhulima. 1992. Eropa Sebagai Kekuatan Dunia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Magnis Suseno, Franz. 1977. Ringkasan Sejarah Marxisme dan Komunisme.
Jakarta: Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
. 2003. Dalam Bayangan Lenin: Enam Pemikir
Marxisme dari Lenin Sampai Tan Malaka. Jakarta: Gramedia.
Marwanti Djoened Poesponegoro. 1982. Tokoh dan Peristiwa dalam Sejarah
Eropa 1815-1945. Jakarta: Erlangga.
Miriam Budiardjo. 1984. Simposium Kapitalisme, Sosialisme, Demokrasi. Jakarta:
PT. Gramedia.
. 1993. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Moedjanto, Gregorius. 1975. Seri Pembinaan Pengajaran Sejarah, Seri IV, No.
10. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
. 1979. Seri Pembinaan Pengajaran Sejarah, Seri VII, No. 7.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Mohammad Natzir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Negara dan Bangsa Jilid 7: Eropa dan Amerika Utara. 1989. Jakarta: Grolter
Internasional Inc dan PT. Widyadara
Noer Toegiman. 1956. Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan Dari Pola
Umum. Bandung: Ganaco.
Oejeng Soewargana dan Nugroho Notosusanto. 1967. Retjana Peladjaran Terurai
Tentang Komunisme. Bandung: Ganaco.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1983. Kamus Bahasa Indonesia
Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Redaksi Ensiklopedi Indonesia. 1990. Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi:
Eropa. Jakarta: PT. Intermasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Saiful Arif dan Eko Prasetyo. 2004. Lenin Revolusi Oktober 1917:Sanggahan
Atas Pemikiran Franz Magnis-Suseno. Yogyakarta: Resist Book.
Salim, Peter dan Yenny Salim. 1983. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer
Edisi Pertama. Modern English Press.
Save M. Dangun. 1997. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: LPKN.
Soerjono Soekanto. 1983. Kamus Sosiologi. Jakarta: CV. Rajawali.
Soesanto Tirtoprodjo. 1989. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: PT.
Pembangunan.
Sutarjo Adisusilo. 1982. Sejarah Eropa dari Konggres Wina sampai dengan
Perang Dunia II. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.
______________. 2005. Sejarah Pemikiran Barat dari yang Klasik Sampai yang
Modern. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Theda Skocpol. 1991. Negara dan Revolusi Sosial. Jakarta: Erlangga
Tim Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1991. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid
17. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka.
Townshend, Jules. 2003. Politik Marxisme. Yogyakarta: Jenderal.
Wilfridus Josep Sabarija Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Sumber Internet:
Ian Birchall, Revolusi Rusia Tahun 1917, dalam http://arts.anu.edu.au/suara/
birchall.htm, 21 Juni 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Kathy Newman dan Marina Carman, Revolusi Rusia dan V.I. Lenin, dalam
http://www24.brinkster.com/indomarxist/0000010.htm, 15 Mei 2007
Lenin, Vladimir Illyich, Sosialisme dan Kaum Tani (1), dalam
http://www.marxists.org/indonesia/archive/lenin/1905/Sosialisme Dan
Kaum Tani. htm, 26 Juli 2007
_______________________, Sosialisme dan Agama, dalam http:// www .
marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin / 1905/ sosialisme dan agama.htm,
9 Oktober 2007.
, Perang Gerilya, dalam http://www.marxists.org
/indonesia/archive/lenin/1906/Perang. htm, 16 Mei 2007
, Pelajaran Dari Revolusi, dalam http:// www.
marxists. org / indonesia/ archive/ lenin/ 1910/ Pelajaran. htm, 26 Juli
2007
, Kenaikan Revolusioner, dalam http:// www.
marxists. org/ indonesia/ archive/ lenin/ 1912/ Kenaikan. htm, 26 Juli 2007
, Takdir Histori Bagi Doktrin Karl Marx, dalam
http://www.ucc.ie/acad/appsoc/tmpstrore/mia/library/indonesia/archive/len
in/13 dmarx.htm, 21 Maret 2007
, Apakah Kekuasaan Rangkap Telah Lenyap, dalam
http://www.marxists.org/indonesia/archive/lenin/1917/Apakah Kekuasaan.
htm, 19 Juli 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
, Tugas-tugas Proletariat Dalam Revolusi Sekarang
Ini,dalamhttp://www.ucc.ie/acad/appsoc/tmpstrore/mia/library/indonesia/
archive/lenin/17 april. htm.21 Maret 2007
,Tentang Kekuasan Rangkap, dalam
http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin/1017/suatu
pemerintahan.htm, 19 juli 2007
, Bolshevisme dan Demoralisasi Tentara, dalam
http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin/1917/Demoralisasi, htm,
19 Juli 2007
, Keruntuhan Ekonomi dan Perjuangan Proletariat
Melawannya, dalam http://www.marxist.org/ indonesia/archive/lenin/1917
/keruntuhan.htm,19 Juli 2007
, Marxisme dan Pemberontakan, dalam
http://www.marxist.org/indonesia.archive/lenin/1917/09/13 insur. htm, 21
Maret 2007
, Aliansi Antara Kelas Buruh Dengan Petani
Terhisap,dalamhttp://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin/1917/Alian
si.htm, 19 Juli 2007
, Laporan Komisi Tentang Permasalahan Nasional
danKolonial,dalam
http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin/1920/laporan, htm,26
Juli 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
, Kepada Para Pekerja Perempuan, dalam
http://www.marxist.org/indonesia/archive/lenin/1920/20-kpp.htm. 26 Juli
2007
Leon Trotsky, Mempertahankan Revolusi Rusia, dalam http:// www24. brinkster.
com/ indomarxist/ tr32003.htm,15 Mei 2007
Lian Jenvey, Revolusi Februari 1917, dalam http:// www. arts. anu. edu. au/
suarsos /Februari.htm.com,22 Februari 2007
Tess Lee Ack, Revolusi Oktober 1917, dalam http:// www. arts. anu. au/ suarsos/
oktober.htm.com, 22 Februari 2007.
Tony Cliff, Revolusi dan Kontra – Revolusi: Pelajaran Bagi Indonesia, dalam
htttp://www.geocities.com/frontnasional/revolusi dan kontra. htm, 22
Februari 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 1
VLADIMIR ILLYICH LENIN Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 2
SKEMA PEMIKIRAN LENIN
Sumber:
Saiful Arif dan Eko Prasetyo, 2004, Lenin Revolusi Oktober 1917, Yogyakarta,
Resist Book, hlm. 41.
Karl Marx
(1818 – 1883)
Georgi Plekhanov
(1856 – 1918)
Kaum Populis
(Kaum Radikal
Rusia Pra – Marxis)
Lenin
(1870 – 1924)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 3
Partai-partai Politik Menjelang Revolusi Nama Partai Tahun
Berdiri
Ide Pendorong/Ideologi Pemimpin
1 Partai Demokratis- Konstitusional (Kadet)
1905 Demokrat Pavel dan Peter Dolgorukov, D. Shakhovsky, Prof. Vernadsky, P. Sturve dll.
2 Partai Monarkhis Rusia Moskow 1905
Moral-Religius V. Pringmut
3 Partai Pekerja Sosial Demokrat Rusia (RSDRP)
Minsk 1898
Sosialis Lenin, Martov, A. Martynov, P. Axelrod, Plekhanov dll.
4 Partai Pekerja Sosial Demokrat Ukraina
Kharkov 1900
Penyatuan etnis ukraina dan kemerdekaan
Vinnichenko, S. Petlyura, B. Antonovich dll.
5 Partai Revolusioner Federalis-Sosialis Georgia
Jenewa, 1901
Sosialis Utopis, Anarkhis, Pembebasan Georgia
A. Dzhordzhadze, G. Laskishvili, K. Abashidze
6 Partai Sosial Demokrat Lithuania
Vilnius, 1896
Awalnya beraliran Kiri, setelah pecah PD I terpecah menjadi 2 yakni mengikuti Bolshevik dan Menshevik
V. Mitskyavichus-Kapsukas, Z. Alyaska-Angaretis dll.
7 Partai Sosialis-Demokrat Armenia “Gnchak”(Lonceng)
Jenewa, 1887
Kemerdekaan Armenia
8 Partai Sosialis Belorusia 1902 Otonomi Belorusia, penghancuran Tsarisme
9 Partai Sosialis Revolusioner Latvia
1900 Pembebasan pekerja, kemerdekaan Latvia
10 Partai Sosialis-Revolusiner (Eser)
1900 Kiri revolusioner, menggunakan metode teror
V. Chernov, G. Gershuni
11 Persatuan 1914 Berhaluan Kanan Ekstrem G.Plekhanov, Buriyanov, Yordansky
12 Persatuan Pekerja Yahudi “Bund” (di Latvia, Polandia dan Rusia)
Vilnius 1879
Nasionalisme Yahudi R. Abramovich, I. Eisenstadt, A. Kremer dll.
13 Persatuan Rakyat Rusia Petersburg 1905
Monarkisme V. Purishkevich, N. Markov
14 Uni 17 Oktober (Oktobris) 1905 Monarkisme Aleksandr Guchkov, M.Krasovsky
15 Uni Revolusioner Armenia “Dashnaktsutyun”
Tbilisi Kemerdekaan Armenia dengan cara teror
Penggerak kaum Borjuis Krasovsky
16 Uni Sosialis-Revolusioneris-Maksimalis
Finlandia 1906
Sosialis-anarkhis, merupakan pecahan Eser
Nesterov, Sokolov, Mazurin
Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 4
MANIFESTO PERANG RUSIA TERHADAP JEPANG YANG DIKELUARKAN TSAR NIKHOLAS II
Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 5
Lapisan Masyarakat Rusia Abad XVIII
Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 97
Lapisan Masyarakat
Penguasa Kelas Setengah
Prilege Kelas Pembayar
Pajak
Kaum Bangsawan
Kaum
Agam
awan
Kaum
Pedagang
Kaum
Kozak
Kaum
Asing
Raznochinets
Kaum
Pedagang
Pengrajin
Petani/Budak
Terdiri dari para pekerja yang secara yuridis bebas; dan pekerja yang tergantung pada industri di mana ia ditempatkan, kategori petani budak adalah: Odnodvortsi, Pripisnie, Yasichnie, Chenoshochnie, ekonomicheskie dan yamsyiki
Sektor Pemerintah
Tentara dan anak-anak Tentara
Pekerja pada Tuan- tuan Tanah
Pekerja Istana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lam
piran 6
PETA KEKAISARAN RUSIA SEBELUM TAHUN 1914
Sumber: Herman Kinder dan Werner Hilgemam, 1978, The Penguin Atlas of World History Volume II: From the French Revolution to the Present, Australia, Penguin Books, hlm. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 7
LAMBANG UNI SOVIET
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/unisoviet, 7 Juli 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 8
PETA RUSIA SETELAH PERANG SAUDARA 1920
Sumber: Herman Kinder dan Werner Hilgemam, 1978, The Penguin Atlas of World History Volume II: From the French Revolution to the Present, Australia, Penguin Books, hlm. 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 9
Struktur Lembaga Pemerintahan Uni Soviet
Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 141
Sidang Dewan Seluruh Soviet
Komite Sentral Uni Soviet
Presidium Komite Sentral
Dewan Uni
Dewan Kebangsaan
Dewan Komisaris Rakyat
Jaksa Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi
OGPU* Komisaris Rakyat (Menteri)
Legislatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 10
LAMBANG RSFSR
Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 11
Susunan pemerintahan pertama Soviet – Rusia (RSFSR)
Posisi dalam Pemerintahan Nama
Ketua Komite Sentral (VtsIK) Ketua Dewan Komisaris Rakyat/ Dewan Menteri Komisaris Rakyat Urusan Tanah Komisaris Rakyat Dalam Negeri/ Mendagri Komisaris Rakyat/Menteri Perdagangan dan Industri Komisaris Rakyat/Menteri Pencerahan (pendidikan) Komisaris Rakyat Urusan Luar Negeri/Menlu Komisaris Rakyat/Menteri urusan Pangan Komisaris Rakyat/Menteri Pos dan Telegraf Komisaris Rakyat/Menteri Urusan Kebangsaan Komite Urusan Militer dan Laut
Lev Kamenev Vladimir Ulyanov (Lenin) Vladimir Milyutin Aleksei Rykov Viktor Nogin Anatoly Lunacharsky Leo Trotsky Ivan Adolfovich Teodorovich Nikolai Pavlovich Avilov (Glebov) Yosif Vissarionovich Jugashvili (Stalin) Vladimir Aleksandrovich Antonov-Ovseyenko Nikolai Vasilyevich Krylenko Pavel Yevimovich Dybenko
Sumber:
A. Fahrurodji, 2005, Rusia Baru Menuju Demokrasi, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, hlm. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
SILABUS BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Mata Pelajaran : Sejarah Satuan Pendidikan : SMA Kelas/semester : XI/2 Tahun Pelajaran : 2006/2007 Standar Kompetensi : Kemampuan menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indonesia dari abad ke-18
sampai dengan abad ke-20
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator
Penilaian Waktu Sumber Jenis
Tagihan Bentuk Tagihan Contoh Tagihan
Mendeskripsikan pengaruh Revolusi Perancis, Revolusi Amerika dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasionalisme Indonesia (Revolusi Rusia tahun 1917).
A. Lenin dan peranannya dalam Revolusi Rusia 1917:
1. Situasi Rusia menjelang revolusi
2. Pemikiran-pemikiran Lenin
3. Peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917
Siswa dapat mendeskripsikan tentang situasi Rusia menjelang revolusi, pemikiran-pemikiran Lenin dan peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917
Siswa dapat mendeskripsikan peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917
Non-Test
• Laporan hasil diskusi (untuk siswa) • Lembar observasi (untuk guru)
• Siswa menyerahkan laporan hasil diskusi tentang bagaimana situasi Rusia menjelang revolusi, pemikiran-pemikiran Lenin dan peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917 • Lihat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran (RPP)
4 x 45 menit
Ahmad Fahrurodji, 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Edi Haryadi. 2005. Lenin, Pikiran, Tindakan dan Ucapan. Komunitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
B. Latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917:
1. Latar belakang terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, yang meliputi faktor politik, sosial dan ekonomi.
2. Proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917, yang meliputi Revolusi Februari 1917, Revolusi Oktober 1917 dan terbentuknya USSR
C. Dampak Revolusi Rusia tahun 1917:
1. Dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Kekaisaran Rusia, yang meliputi sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya.
2. Dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Eropa.
Siswa dapat menjelaskan latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917. Siswa dapat mendeskrispikan dampak Revolusi Rusia tahun 1917
Siswa dapat menjelaskan latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 Siswa dapat mendeskripsikan dampak dari Revolusi Rusia tahun 1917
Test Non-Test
Essay • Laporan hasil diskusi (untuk siswa) • Lembar observasi (untuk
• Jelaskan latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917 !
• Siswa menyerahkan
laporan hasil diskusi tentang bagaimana dampak Revolusi Rusia tahun 1917, baik terhadap Kekaisaran Rusia maupun terhadap Eropa!
• Lihat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran
Studi untuk Perubahan. Ken Budha Kusumandaru. 2004. Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme. Yogyakarta: Resist Book. Lenin Vladimir Illyich. 2000. Negara dan Revolusi (Terj.) Jakarta: Fuspad Magnis Suseno, Franz. 2003. Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
D. Merefleksikan dan
menemukan makna dari peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917 bagi perkembangan negara Indonesia dewasa ini.
Siswa dapat menemukan makna dari peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917 sebagai titik awal lahirnya ideologi komunisme di Eropa hingga ke Indonesia.
Siswa dapat menemukan makna dari peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917
Test
guru) • Essay
(RPP) • Temukan makna yang dapat diteladani dari peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917 !
Malaka . Jakarta: Gramedia. Saiful Arif dan Eko Prasetyo. 2004. Lenin Revolusi Oktober 1917. Yogyakarta: Resist Book Theda Skocpol. 1991. Negara dan Revolusi Sosial. Jakarta: Erlangga
Mengetahui, Kepala Sekolah Nama NIP.
Yogyakarta, 18 Januari 2008 Guru Mata Pelajaran
Kristien Kurniawati Basuki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : XI / 2
Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Kemampuan menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa
Indonesia dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-20.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pengaruh Revolusi Perancis, Revolusi Amerika dan Revolusi
Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasionalisme Indonesia (Revolusi Rusia
tahun 1917).
III. Indikator
1. Mendeskripsikan peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun 1917.
2. Menjelaskan latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun
1917.
3. Menganalisis dampak dari revolusi Rusia tahun 1917
4. Menemukan makna dari peranan Lenin dalam Revolusi Rusia tahun
1917.
IV. Materi Pokok
1. Lenin dan peranannya dalam Revolusi Rusia tahun 1917 : situasi Rusia
menjelang revolusi, pemikiran-pemikiran Lenin dan peranan lenin dalam
Revolusi Rusia tahun 1917.
2. Latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun 1917.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
3. Dampak Revolusi Rusia tahun 1917 terhadap Kekaisaran Rusia dan
Eropa.
4. Merefleksikan dan menemukan makna dari peranan Lenin dalam
Revolusi Rusia tahun 1917 bagi perkembangan negara Indonesia dewasa
ini.
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan pendahuluan
1. Mengabsen siswa
2. Guru melakukan tanya jawab menyangkut materi sebelumnya.
3. Mendeskripsikan secara singkat bahan ajar yang akan dipelajari.
4. Guru membagi siswa dalam kelompok.
B. Kegiatan inti
1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok diskusi, setiap kelompok diskusi
beranggotakan 7-8 siswa.
2. Setiap siswa masuk dalam kelompok masing-masing dengan
membawa permasalahan.
Permasalahan kelompok 1:
• Deskripsikan situasi Rusia sebelum Revolusi tahun1917!
Permasalahan kelompok 2 :
• Deskripsikan tentang pemikiran-pemikiran Lenin!
Permasalahan kelompok 3 :
• Deskripsikan peranan Lenin dalam revolusi Rusia tahun 1917!
Permasalahan kelompok 4 :
• Jelaskan dampak revolusi Rusia terhadap Kekaisaran Rusia!
Permasalahan kelompok 5 :
• Jelaskan dampak revolusi Rusia terhadap Rusia!
3. Kelompok mendiskusikan, membahas dan membuat laporan tertulis
diskusi.
4. Siswa diminta untuk berdiskusi selama 20 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
5. Siswa yang telah berdiskusi diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di muka kelas.
6. Tanggapan atau pertanyaan dari siswa lain atau kelompok lain yang
sedang tidak presentasi.
7. Guru bersama siswa membuat kesimpulan diskusi.
C. Kegiatan akhir
1. Guru dapat menambah materi untuk memperkaya ilmu atau
wawasan.
2. Guru mengadakan refleksi dengan meminta pendapat siswa tentang
cara belajar hari ini, bertanya jawab untuk pemahaman hasil belajar.
VI. Alat, Media dan Sumber Belajar
1. Kartu yang digunakan untuk membagi siswa dalam kelompok diskusi.
2. Gambar, tabel dan bagan yang berkaitan dengan peranan Lenin dalam
Revolusi Rusia tahun 1917.
3. Ahmad Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
4. Edi Haryadi. 2000. Lenin, Pikiran, Tindakan dan Ucapan. Komunitas
Studi untuk Perubahan.
5. Ken Budha Kusumadharu. 2004. Karl Marx, Revolusi dan Sosialisme.
Yogyakarta: Resist Book.
6. Magnis Suseno, Franz. 2003. Dalam Bayangan Lenin: Enam Pikiran
Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. Jakarta: Gramedia.
8. Saiful Arif dan Eko Prasetyo. 2004. Lenin dan Revolusi Oktober 1917.
Yogyakarta: Resist Book.
9. Theda Skocpol. 1991. Negara dan Revolusi Sosial. Jakarta: Erlangga.
10. Buku Sejarah yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
VII. Penilaian
1. Penilaian proses
Jenis tagihan : Skala nilai (Lembar observasi tentang aktivitas siswa
selama pembelajaran)
Bentuk tagihan : Format penilaian
No.
Keg
Nama Kerja Sama
Mengemukakan Pendapat
Kemampuan bertanya dan
menjawab pertanyaan
Skor
1
2
3
4 Dst….
Keterangan skala nilai: 4 = sangat baik 2 = Cukup
3 = Baik 1 = Kurang
2. Penilaian hasil
Jenis tagihan : Test
Bentuk tagihan : Essay
• Jelaskan latar belakang dan proses terjadinya Revolusi Rusia tahun
1917!
• Temukan makna yang dapat diteladani dari peranan Lenin dalam
Revolusi Rusia tahun 1917 !
Mengetahui
Kepala Sekolah
Nama
NIP.
Yogyakarta, 18 Januari 2008
Guru Mata Pelajaran
Kristien Kurniawati Basuki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI