PERAN MEDIA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELINGbk.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/MEDIA... ·...

Post on 02-Oct-2020

16 views 0 download

Transcript of PERAN MEDIA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELINGbk.unipasby.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/MEDIA... ·...

PERAN MEDIA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

ANDRI KURNIAWAN, M.PD

NAMA : ANDRI KURNIAWANTTL : KLATEN, 18 JANUARI 1985PENDIDIKAN• S1 TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA• S2 TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAPENGALAMAN• STAFF LAYANAN BERITA JATIM TV SURABAYA (2009)• STAFF LABORATORIUM PRODUKSI MEDIA PASCASARJANA

UNIPA SURABAYA (2011)• KEPALA LABORATORIUM PRODUKSI MEDIA PASCASARJANA

UNIPA SURABAYA (2014)• OWNER AK CREATIVE • DOSEN PG-PAUD UNIPA SURABAYA (2019)• PEMATERI/TRAINER “PELATIHAN PENGEMBANGAN E-

LEARNING BAGI GURU DI ERA 4.0” DI SMPN 3 TAMAN, SMPN 3 KRIAN, SMKN 5 SURABAYA (2018-2019)

• TIM PENGEMBANG E-LEARNING VIRLENDA UNIPA

Guru harus memiliki pengetahuan danpemahaman yang cukup tentang media, yang

meliputi (Kustandi, 2011)

a. Media sebagai alat komunikasi

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuanPendidikan

c. Seluk beluk proses belajar

d. Hubungan antara metode dan media

e. Nilai atau manfaat metode Pendidikan

f. Pemilihan dan penggunaan media

g. Berbagai jenis alat dan Teknik media Pendidikan

h. Media Pendidikan dalam setiap pengajaran

i. Usaha inovasi dalam media Pendidikan

Media Bimbingan Konseling

menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK dan segala alat bantu yang dapat

digunakan dalam melaksanakan program BK

(Diklat profesi guru, PSG Rayon 15, 2008)

Dalam proses pelayanan bimbingan dan konselingmedia mempunyai arti yang cukup penting.

Konselor menggunakan berbagai media untuk memfasilitasihubungan ko-ki, membangun informasi, penilaian dan segala

kegiatan untuk perubahan tingkah laku

Kegunaan Dan Urgensi Media Dalam Proses Pelayanan Konseling

A. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifatverbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

B. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera

C. Penggunaan media untuk mengatasi sikap pasif pada siswa

D. Mengatasi perbedaan pengalaman, lingkungan dan sifat siswa yaitukemampuan media dalam

• Memberikan perangsang yang sama,

• Mempersamakan pengalaman

• Menimbulkan persepsi yang sama.

(Arif S. Sadirman, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Harjianto , 2014)

Secara umum media mempunyai kegunaan

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra3. Menimbulkan garah/minat siswa, interaksi lebih langsung antar siswa

dengan guru bimbingan dan konseling (guru BK)4. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

dan menimbulkan persepsi yang sama5. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik6. Proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih interaktif7. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan8. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan

dan konseling

PERAN FUNGSI MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Sarana bantu bimbingan dan konseling yang lebih efektif.

2. Merupakan bagian internal dari proses layanan bimbingan dan konseling dan berhubungan dengan komponen lainnya dalamrangka menciptkan situasi yang diharapkan.

3. Harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapaidan isi layanan BK

4. Bukan berfungsi sebagai alat hiburan

5. Mempelancar proses BK

6. Meningkatkan kualitas layanan BK.

KLASIFIKASI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING

A. MEDIA BERBASIS MANUSIA

B. MEDIA BERBASIS VISUAL

C. MEDIA BERBASIS AUDIOVISUAL

D. MEDIA BERBASIS KOMPUTER

Artificial Intelligence (AI) dan Big Data Internet of Things (IoT)

Fintech

Health TechCloud Computing

(Lister; New Media: A Critical Introduction)enam karakteristik dari NewMedia

1.Digital: 2.Interactivity3.Hypertextual4.Networked 5.Virtual6.Simulated

Penelitian neurobiological development and psychological trauma,oleh

Phyllis T. Stienand Joshua C. Kendall (2004)

Bruce D.Perry and Maia Szalavitz (2006),

telah menunjukkan bagaimana play/ bermain menstimulasi pembentukan saraf otak dan penting bagi perkembangan.

Alat-alat permainan dalam Play Therapy, yaitu:

Kotak pasir, drama, seni rupa, tanah liat, bermacam figur/boneka,

boneka tangan/jari, visual kreatif, story telling, musik dan tari/gerak