Post on 25-Apr-2019
PERAN EKONOMI MEDIA PADA PROGRAM SOHIBUL
HIKAYAT DI BENS RADIO
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
Trihartanti Andayani
NIM: 11140510000127
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
PERAN EKONOMI MEDIA PADA PROGRAM SOHIBUL
HIKAYAT DI BENS RADIO
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
Trihartanti Andayani
NIM: 11140510000127
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Peran Ekonomi Media pada Program Sohibul Hikayat di
Bens Radio
Dewasa media tidak lagi diliihat semata-mata sebagai
institusi sosial dan politik, melainkan juga sebagai institusi
ekonomi. Ditengah persaingan bisnis media saat ini, Bens Radio
mencoba peruntungannya dengan menghadirkan program Sohibul
Hikayat yang merupakan salah satu warisan budaya betawi
berupa dongen atau cerita khas betawi yang di dalamnya banyak
akan nasihat islami. Hal ini diharapkan dapat menarik pendengar
Muslim dan juga Program ini sejalan dengan identitas Bens
Radio sebagai radio betawi satu-satunya.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka timbul pertanyaan-
pertanyaan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu
bagaimana sumber daya yang ada pada program Soibul Hikayat
dimanfaatkan untuk memproduksi siaran dan memuaskan
audiens? Bagaimana sumber pendapatan pada program Sohibul
Hikayat?
Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian
konstruktivisme, melalui pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakuakn secara mendalam
melalui berbagai sumber data secara lengkap dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
ekonomi politik media sebagai induk dari lahirnya konsep
ekonomi media yang ada dalam buku milik Usman Ks dan Henry
Faizal Noor. Dalam teori ini media dipandang sebagai institusi
ekonomi dalam meraup keuntungan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sumber daya yang
terdapat pada program Sohibul Hikayat dimanfaatkan secara
maksimal untuk menekan biaya produksi. Sumber pendapatan
utama pada program ini adalah berasal dari iklan yang dikelola
tim manajerial. Sumber pendapatan lainnya adalah dari kerjasama
antara Bens Radio dengan saluran berlangganan Indovision. Dari
temuan tersebut menunjukan bahwa ada kepentingan ekonomi di
dalamnya, dimana Bens Radio berusaha menekan biaya produksi
untuk mendapat keuntungan lebih.
Kata Kunci: Ekonomi, Sohibul Hikayat, Media, dan Bens Radio
ii
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta
alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala
nikmat sehat, ilmu, pengetahuan, dan karunia yang tela Allah
SWT berikan kepada peneliti, hingga akhinya peneliti mampu
menyelesaikan pendidikan perkuliahan dan memperoleh gelar
sarjana ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang telah menjadi sauri
tauladan bagi umat manusia.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh
dari sempurna baik dalam bentuk maupun isisnya. Namun berkat
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil, peneliti dapat meneyelesaikan skripsi ini. Sudah
sepatutnya penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta jajaran dan staff
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
2. Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs.
Masran, M.Ag dan Fita Faturokhmah. M.Si selaku
Sekertaris Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
yang telah memberikan arahan, bimbingan selama penulis
menuntut ilmu di kampus ini.
iv
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi
penulis yang senantiasa memberikan binbingan, saran, dan
banyak ilmu dalam menjalankan perkuliahan sampai
penulisan skripsi.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mendidik dan membimbing penulis selama masa
perkuliahan, yang tidak bisa penulis sebutkan semua
namanya namun tidak mengurangi rasa terimakasih dan
hormat kepada para dosen.
5. Abdul Ajiz selaku staff event di Bens Radio yang telah
membantu penulis untuk melakukan penelitian di Bens
Radio dan mendukung dalam kelengkapan data skripsi ini.
6. Aditya Oking selaku produser program Sohibul Hikayat, H.
Fandi Baskara selalu penyiar program Sohibul Hikayat dan
Ali selaku produser senior di Bens Radio yang bersedia
untuk melakukan wawancara bersama penulis, dan
memberi informasi mengenai Bens Radio maupun program
Sohibul Hikayat.
7. Orang tua penulis ayahanda Wahyono Harjo Siswoyo, SE
dan ibunda Endang Retnaningsi yang tiada henti
memberikan kasih sayang dan dukungannya sedari penulis
kecil hingga saat ini baik berupa moril maupun materil.
8. Kakak penulis Anggrian Wahyudi, Kartika Ambar Pratiwi,
SE dan Karuna Rahman, SE yang senantiasa memberikan
doa dan dukungan kepada penulis dan juga kehadiran
v
Kianandari Sabia Rahman, keponakan penulis yang selalu
memberi semangat kepada penulis lewat canda tawa dan
tingkah lucunya.
9. Genk Anak Mentri, Eprilla Tri Hapsari, Debbi Ismawati,
Tesha Rizkia, dan Elva Rahmani Aulia yang setia
menemani penulis selama 9 semester dan selalu
memmberikan energi positif bagi penulis dalam
menyelesaikan persoalan kuliah maupun menyelesaikan
persolan lainnya. Mudah-mudahan kelak anak-anak kita
menjadi anak menteri sesungguhnya.
10. Ayudya Annisa, S.Sos, Yudistira Perdana Imandiar S.Sos,
senior sekaligus sahabat penulis dan juga Anggy Massyta
yang selau bisa diandalkan apabila penulis mengalami
kesulitan dalam penulisan skripsi maupun kesulitan lain
yang penulis hadapi selama masa perkuliahan.
11. Sahabat penulis sejak SMA Risna Meidina Mabrukah dan
Venny Adella yang setia menemani penulis dari mulai
sama-sama berjuang untuk masuk kampus yang sama dan
dijurusan yang sama hingga akhirnya kami bisa menjadi
alumni di kampus tercinta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga kita bisa terus saling suport untuk kedepannya.
12. Teman-teman KPI C 2014 yang selalu menghibur penulias
dan selalu kompak untuk saling mendukung satu sama lain.
Terimakasih kawan, semoga kita akan selalu kompak.
13. Organisasi RDK FM yang telah memberi kesempatan
penulis untuk belajar berorganisasi di bidang radio dan
vi
berproses menjadi seseorng yang lebih dewasa dalam
mengambil keputusan.
Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca dan semoga Allah SWT memberi
balasan pahala yang berlipat ganda atas segala bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini.
Aammiin.
Ciputat, 12 November 2018
Trihartanti Andayani
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka ................................................................ 9
F. Metodologi Penelitian ...................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 17
A. Penegertian Ekonomi ....................................................... 17
B. Penegertian Media ............................................................ 19
C. Penegrtian Ekonomi Media .............................................. 20
D. Pasar Media dan Struktur Pasar ....................................... 24
E. Sumber Pendapatan Media ............................................... 26
F. Konseptualisasi Radio ...................................................... 28
BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 39
A. Sejarah Bens Radio ...................................................... 39
B. Visi dan Misi .................................................................... 41
C. Target Pendengar ............................................................. 41
D. Format Musik ................................................................... 42
E. Program Acara ................................................................. 42
viii
F. Struktur Organisasi Bens Radio .......................................44
G. Prestasi ..........................................................................45
H. Posisi Bens Radio .........................................................47
I. Acara Off Air Bens Radio .................................................47
J. Sohibul Hikayat ................................................................49
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS .......................................52
A. Pemanfaatan Sumber Daya Sohibul Hikayat....................53
1. Konten yang Ditawarkan Sohibul Hikayat ................... 54
2. Target Pendengar Sohibul Hikayat ............................... 63
3. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia Program Sohibul
Hikayat .................................................................................... 65
B. Sumber Pendapatan Program Sohibul Hikayat ................72
1. Iklan .............................................................................. 73
2. Konsumen Berlangganan .............................................. 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................77
A. Kesimpulan .......................................................................77
B. Implikasi ...........................................................................80
C. Saran .................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA ................................................................83
LAMPIRAN ...............................................................................87
ix
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Format Siaran Radio...............................................32
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Bens Radio..............................44
Gambar 3. 2 Penghargaan Muri ...................................................45
Gambar 3. 3 Penghargaan Presiden untuk Benyamin Sueb ........46
Gambar 3. 4 Urutan Radio di Jakarta ..........................................47
Gambar 3. 5 Hot Clock Siaran Pukul 20.00 WIB – 21.00 WIB ..50
Gambar 3. 6 Hot Clock Siaran Pukul 21.00 WIB – 22.00 WIB ..51
Gambar 3. 7 Hot Clock Siaran Pukul 22.00 WIB – 23.00 WIB .51
Gambar 4. 1 Jumlah Pendengar Program Sohibul Hikayat.........75
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Empat Karakteristik Siaran.........................................30
Tabel 3. 1 Acara Off Air Bens Radio 2018.................................47
Tabel 4. 1 Alasan Utama Mendengarkan Radio..........................60
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio
sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin
kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk
kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Tidak
terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat radio
kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar, dan pada
akhirnya akan digugat masyarakat sebab tidak berguna bagi
mereka.1 Oleh sebab itu di era globalisasi seperti ini, radio
berlomba-lomba mengeksiskan diri agar tidak kehilangan fungsi
sosial di masyarakat. Adapun cara yang digunakan radio untuk
tetap ada adalah dengan menyajikan informasi, pendidikan, serta
hiburan dalam suatu konten yang menarik serta mendapat
perhatian dari publik, yang tentu tidak melupakan unsur ekonomi
dalam meraup keuntungan demi keberlangsungan hidup radio
tersebut.
Media masa sering kali hanya dipandang sebagai institusi
sosial, politik, dan budaya belaka. Akan tetapi, perkembangan
dewasa ini memperlihatkan media tidak lagi diliihat semata-mata
sebagai institusi sosial dan plitik, melainkan juag sebagai institusi
1 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan
Penyiar, (Yogyakarta: LkiS, 2001), h. 2
2
ekonomi. Fakta menunjukkan bahwa media telah tumbuh bukan
saja sebagai alat penyampai pesan-pesan sosial, politik, dan
budaya, tetapi juga sebagai perusahaan yang menekankan
keuntungan ekonomi.2
Menurut Dennis McQuail yang dikutip dalam buku
Ekonomi Media milik Usman Ks berpendapat bahwa media
massa sebagai industri atau institusi ekonomi yang berubah dan
berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa,
serta ikut menghidupkan industri tersendiri yang memiliki
peraturan atau regulasi dan norma-norma yang menghubungkan
institusi tersebut dengan masyarakat atau institusi lainnya.3
Media menilai tinggi laba. Karena sebagian besar media
didanai secara komersil dan bertanggung jawab kepada para
pemilik saham, maka tidak dapat dielakan bahwa pencapaian laba
adalah suatu prioritas. Untuk mencapai prioritas tersebut, industri
media bergantung pada iklan agar tetap bisa berbisnis.4
Selanjutnya Smythe (1977) menyatakan bahwa penonton
adalah komoditas utama dari media. Media adalah konsep sebuah
proses yang sebenarnya memproduksi penonton dan kemudian
mengantarkannya kepada pihak pengiklan. Program media
kemudian dikreasi dan diproduksi untuk menarik penonton,
sehingga bagi Smythe hubungan segitiga antara media, penonton,
2 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi,
(Jakarta: Ghalia Indonesia 2009), h.1 3 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi, h. 7 4 Greame Burton, Yang Tersembunyi Dibalik Media, cet. 1
(Yogyakarta: Jalasutra, 2006) h. 51-52
3
dan pengiklan dapat dilihat sebagai hubungan yang saling
menguntungkan.5
Menurut data Nielsen.com November 2016, menunjukan
bahwa media radio masih didengarkan oleh sekitar 20 juta orang
konsumen di Indonesia. Para pendengar radio di 11 kota di
Indonesia yang disurvey Nielsen ini setidaknya menghabiskan
rata-rata waktu 139 menit per hari. Nielsen Radio Audience
Measurement mencatat bahwa meskipun internet tumbuh pesat
pada saat ini, tidak berarti bahwa jangkauan akan pendengar radio
menjadi rendah. Kendati penetrasi media televisi (96%), Media
Luar Ruang (52%) dan Internet (40%) masih tinggi namun media
radio masih terbilang cukup baik di angka 38 persen.6
Saat ini 4 dari 10 orang pendengar radio mendengarkan
radio melalui perangkat yang lebih personal yaitu mobile phone.
Tak dapat dipungkiri bahwa ini menjadikan internet adalah media
yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja, namun
kenyataannya internet tidak lantas mengambil alih peran radio
dari para pendengarnya. Media Radio lebih menyasar pada para
pendengar lokal dan bersaing sangat ketat dengan internet. Radio
tidak lagi didengarkan melalui radio tape saja, tetapi kini perilaku
pendengar telah berubah menjadi mengedepankan teknologi dan
fleksibelitas dalam mendengarkan radio. Radio kini berangkat
5 Henry Subiakto, Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media, &
Demokrasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012) h. 136 6 http://www.nielsen.com/id/en/solutions/audience-measurement.html
diakses pada tanggal 10 Mei 2018
4
menjadi media yang lebih personal bagi masing-masing
konsumen.7
Bens Radio saat ini berada di posisi ke empat sebagai radio
dengan jumlah pendengar terbanyak versi survey Nielsen.8 Bens
Radio juga merupakan radio swasta yang masih mempertahankan
kebudayaan Betawi sebagai komoditas atau barang dagangan
utama yang ditawarkan kepada khalayak. Sebuah badan
berbentuk Perseroan Terbatas atau PT dipilih agar PT. Radio
Bergaya Nyanyian Irama Sejati dapat menjalankan fungsinya
secara komersial. Bens Radio terus eksis dan hidup dengan layak
bahkan sejahtera dalam berbagai sisi, disamping mengembangkan
tujuan sebagai pelestari dan pengembang budaya Betawi.
Mengingat keberadaan Bens Radio terdapat di sebuah ibukota
negara, Kota Jakarta yang sangat majemuk, Bens Radio pun
mencoba mengolah setiap program siarannya agar dapat diterima
seluruh kalangan, menjadi “Selera Siape Aje”, tanpa kehilangan
identitas sebagai “Radio Betawi Atu-atunye”.9
Melalui fakta tersebut maka dapat diaktakan bahwa media
tidak hanya sebagai alat untuk mendapatkan informasi, hiburan,
dan edukasi. Media juga dapat dijadikan sebagai alat bisnis. Pasar
media merupakan suatu pasar yang memiliki karakteristik yang
unik bila dibandingkan dengan jenis pasar lainnya. Media tidak
7 http://www.nielsen.com/id/en/solutions/audience-measurement.html
diakses pada tanggal 10 Mei 2018 8 Hasil wawancara dengan Ali sebagai produser senior Bens Radio
pada tanggal 29 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620 9 Profil Bens Radio, http://www.bensradio.com/about-bens/ diakses
pada 28 Januari 2018 pukul 17.18
5
hanya memproduksi suatu barang, tetapi media juga
memproduksi jasa. Barang yang ditawarkan adalah tayangan
program dari media itu sendiri, dan jenis jasa yang ditawarkan
adalah media massa sebagai media untuk menghubungkan antara
iklan dengan khalayak pengkonsumsi media massa. Media massa
mencoba untuk mencari jalan untuk mengefisien dan
mengefektifkan produksi mereka agar mereka dapat memeproleh
keuntungan secara maksimal. Menghadapi persaingan yang
sangat ketat dalam bisnis media massa, oleh sebab itu setiap
media massa harus memiliki strategi dan karakterisitik yang
berbeda.
Seperti yang dilakukan Bens Radio dalam menghadapi
persaingan ketat bisnis media massa saat ini Bens Radio berupaya
menciptakan program-program yang menghibur, mendidik, serta
sarat akan informasi dan dapat diterima masyarakat sejangkau
siar. Salah satu program Bens Radio yang mengudara setiap hari
kamis pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB yaitu
Sohibul Hikayat, menyuguhkan salah satu kebudayaan betawi
yaitu berupa dongeng atau cerita khas betawi yang di dalamnya
banyak akan nasihat-nasihat islami.
Cerita disampaikan dalam bentuk prosa dengan beberapa
bait pantun. Penyampai sahibul hikayat disebut juru hikayat.
Selama tiga jam pendengar dimanjakan akan cerita-cerita khas
betawi yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan saat ini atau
mereka biasa menyebut sohibul hikayat modern. Dalam program
sohibul hikayat ini tentu kental akan nuansa keislaman di
6
dalamnya. Hal ini menjadi salah satu strategi Bens Radio dalam
mepertahankan kebudayaan betawi sebagai komoditas utamanya
serta untuk menari pendengar muslim, dimana Menurut data
Jakarta.go.id, jumlah warga Jakarta yang memeluk agama Islam
mencapai 8,34 juta jiwa atau 83 persen dari total populasi, yaitu
10 juta jiwa. Sementara warga Jakarta yang beragama Kristen
mencapai 862,9 ribu jiwa dan Katholik 404,2 ribu jiwa.10
Berdasarkan pernyataan di atas, maka kemunculan program
Sohibul Hikayat selain menjadi bentuk pelestarian budaya betawi
juga sebagai upaya Bens Radio untuk mencari jalan dalam
memproduksi program mereka secara efektif agar mendapat
keuntungan secara maksimal.
Seperti yang disampaikan dalam Q.S. Hud 11:29
Artinya: “Dan (dia berkata): Hai kaumku, aku tiada
meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi
seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak
akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya
mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku
memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui”
10 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/09/06/83-persen-
penduduk-dki-jakarta-beragama-islam diakses pada tanggal 17 Mei 2018
7
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa ketika nilai-nilai
Islam yang disampaikan melelaui kegiatan dakwah harus
berbenturan dengan nilai kepitalisme demi keuntungan bagi
media maka hal tersebut harus bertentangan dengan apa yang
telah Allah sampaikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan
penelitian mengenai “PERAN EKONOMI MEDIA PADA
PROGRAM SOHIBUL HIKAYAT DI BENS RADIO”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini
dibatasi hanya pada ekomomi media yang dilakukan
program Sohibul Hikayat di Bens Radio.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka
perumusan masalah penelitian ini adalah:
a. Bagaimana sumber daya yang ada pada
program Soibul Hikayat dimanfaatkan untuk
memproduksi siaran dan memuaskan audiens?
b. Bagaimana sumber pendapatan pada program
Sohibul Hikayat?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sumber daya yang ada
pada program Soibul Hikayat dimanfaatkan untuk
memproduksi siaran dan memuaskan audiens.
8
2. Untuk mengetahui bagaimana sumber pendapatan
pada program Sohibul Hikayat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi atau
memberikan referensi baru mengenai studi kajian media
pada acara yang bernafaskan religiusitas. Selain itu,
diharapkan hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi
pengembangan ilmu komunikasi secara umum dan
menambah khasanah keilmuan untuk jurusan komunikasi
dan penyiaran islam pada khususnya
Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana teori-teori
komunikasi massa yang dikemukakan oleh beberapa ahli
dapat diterapkan, sehingga penelitian dapat dijadikan
pembuktian teori komunikasi massa dalam kenyataan
sebenarnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembacanya terutama:
a. Mahasiswa KPI yang berada di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
dalam menjadikan kajian media yang
bernafaskan islami sebagai penelitian atau
studinya.
9
b. Pendengar program Sohibul Hikayat, yakni
untuk mengetahui bagaimana sebuah program
di radio menjalankan bisnisnya.
c. Tim produksi dan manajerial Bens Radio, yakni
untuk memproduksi program dan menjalankan
bisnisnya lebih baik lagi.
E. Tinjauan Pustaka
Aimatunnisa dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
kemiskinan pada program reality show “Jika Aku Menjadi” di
Trans TV direduksi menjadi suatu komoditas yang merupakan
bagian dari kapitalisme. Penelitian tersebut berfokus hanya pada
level komodifikasi. Penelitian tersebut memiliki persamaan
dengan penelitian ini, yaitu dalam pendekatan penelitian
kualitatif, dan penggunaan teori ekonomi politik media Vincent
Moscow. Sedangkan perbedaan yang akan ditelti peneliti adalah
subjek dan objek penelitian serta teknik pengolahan data.11
Yudid Dwi Septyarini, dalam penelitiannya membahas
komodifikasi isi, komodifikasi khalayak dan komodifikasi
pekerja yang terjadi pada MNC Muslim. Penelitian tersebut
mengkaji komodifikasi yang terjadi di MNC Muslim yang di
dalamnya juga membahas mengenai kepentingan berbisnis dalam
media. Dimana hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa
konten program yang ditayangkan di MNC Muslim, terlihat
11 Aimatunnisa, Komodifikasi Kemiskinan dalam Prespektif Ekonomi
Politik Media Studi pada Program Reality Show “Jika Aku Menjadi” di Trans
TV, (Skripsi, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidyatullah Jakarta, 2012)
10
adanya komodifikasi Islam, dimana simbol dan nilai-nilai
keislaman dimodifikasi sedemikian rupa agar menjadi komoditas
yang dapat diperjual belikan untuk mendapat keuntungan.
Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini,
yaitu dalam pendekatan penelitian kualitatif, teknik
pengumpulan data, dan penggunaan teori ekonomi politik media
Vincent Moscow. Sedangkan, perbedaan yang akan ditelti
peneliti adalah teori ekonomi politik media milik Vincent
Moscow hanya sebagai landasan untuk memunculkan konsep
ekonomi media yang peneliti gunakan, serta perbedaan dari
subjek dan objek penelitian. 12
Dyah Rachmawati Sugiyanto dalam penelitiannya
membahas komodifikasi isi berita, komodifikasi khalayak dan
komodifikasi pekerja yang terjadi pada program Polemik di Sindo
Trijaya 104,6 FM Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut
menyebutkan bahwa komodifikasi berita dalam program
talkshow Polemik Sindo Trijaya berlangsung di balik ideologi
ekonomi politik media. Idealisme tim redaksi merupakan
perwujudan dari tujuan perusahaan media pada umumnya, yaitu
ekonomi politik media untuk menguasai pasar (publik/
pendengar). Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan
penelitian ini, yaitu dalam pendekatan penelitian kualitatif,
teknik pengumpulan data, subjek penelitian yaitu radio dan
penggunaan teori ekonomi politik media Vincent Moscow.
12 Yudid Dwi Septyarini, Komodifikasi MNC Muslim Analisis Ekonomi
Politik Media pada MNC Group, (Skripsi, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013)
11
Sedangkan, perbedaan yang akan ditelti peneliti adalah teori
ekonomi politik media milik Vincent Moscow hanya sebagai
landasan untuk memunculkan konsep ekonomi media yang
peneliti gunakan, serta perbedaan dari objek penelitian.13
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata dan menganggap objek
penelitian dipandang secara kesulurah.14 Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian yang menggunakan metode deskriptif,
menekankan pada penjelajahan appearance yang meliputi
suatu bidang, seluas-luasnya, pada suatu masa tertentu.15
Penelitian diawali dengan adanya masalah, lalu penentuan
jenis informasi yang diperlukan, dilanjutkan dengan
menentukan prosedur pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi, setelah itu semua data atau
informasi diolah dan yang terakhir ditariklah kesimpulan
13 Dyah Rachmawati Sugiyanto, Komodifikasi Berita Dibalik Ideologi
Ekonomi Politik Media: Studi pada Program “Polemik” di Radio Sindo
Trijaya 104,6 FM Jakarta, (Jurnal Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjajaran, 2015) 14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke-26
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 4 15 Adi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, cet. Ke-1
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 57
12
dari proses penelitian yang telah dilakukan tadi.16 Hal ini
juga didukung oleh pernyataan Strauss dan Corbin, bahwa
dalam penelitian kualitatif temuan yang diteliti tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau hitungan
melainkan dari fakta yang ada. Setelah mendapat data yang
berupa fakta, barulah peneliti dapat menjadikannya sebuah
penelitian17
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini yaitu tim produksi Bens
Radio, sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini
yaitu program “Sohibul Hikayat”.
3. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini
adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivisme
dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma
positivis. Paradigma konstruktivisme ini berada dalam
perspektif interpretivisme (penafsiran) yang terbagi dalam
tiga jenis, yaitu interaksi simbolik, fenomenologis dan
hermeneutik. Paradigma konstruktivisme ialah paradigma
dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil
konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial
bersifat relatif. Menurut paradigma konstruktivisme realitas
sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat
digeneralisasikan pada semua orang, seperti yang biasa
16 Juliansyah Noor, Metode penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 139 17 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.4
13
dilakukan oleh kaum positivis. Konsep mengenai
konstruksionis diperkenalkan oleh sosiolog interpretative,
Peter L.Berger bersama Thomas Luckman. Dalam konsep
kajian komunikasi, teori konstruksi sosial bisa disebut
berada diantara teori fakta sosial dan defenisi sosial.18
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
tahapan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan,
yaitu:
a. Pengumpulan Data
1) Wawancara Mendalam (dept interview)
Teknik wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan. Kegiatan
ini dilakukan dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara, dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama.19 Peneliti menetapkan seorang
informan kunci yang terlibat dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan program Sohibul
Hikayat, yaitu produser program Sohibul
Hikayat yaitu Aditya Oking. Selain informan
18 Eriyanto, Analisis Framing, (Yogyakarta:LkiS, 2004), h.13 19 Juliansyah Noor, Metode penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 139.
14
kunci, data dan informasi penelitian ini
didukung oleh penjelasan-penjelasan dari
informan lainnya, yaitu produser senior Bens
Radio yaitu Ali, traific Bens Radio yaitu Azis,
dan penyiar program Sohibul Hikayat H. Fandi
Baskara.
2) Observasi
Observasi merupakan kegiatan
mengamati secara langsung sesuatu objek untuk
melihat kegiatan yang dilakukan objek
tersebut.20 Dalam penelitian ini, observasi yang
dilakukan peneliti yakni melakukan
pengamatan mengenai produksi siaran program
Sohibul Hikayat di Bens Radio.
3) Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen tertulis.
Dalam hal ini, peneliti berusaha untuk
mengumpulkan, membaca, dan mempelajari
berbagai macam bentuk data yang diperoleh.
Contoh dari dokumen seperti otobiografi,
memoar, catatan pengadilan, berita koran,
artikel majalah, brosur, buletin dan foto-foto
20 Rachmat Kiryantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertasi
Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi
Organisasi, Komunikasi Pemasaran, cet. Ke-3 (Jakarta: Kencana, 2008), h.
108
15
(tergantung dengan dokumentasi yang diperoleh
saat penelitian).
b. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan akan diolah
dalam bentuk naratif, tabel, dan grafik. Hasil
wawancara mendalam akan diolah ke dalam bentuk
naratif, hasil observasi dan dokumentasi akan diolah
dalam bentuk tabel dan grafik.
Penulisan skripsi ini mengacu pada buku
Pedoman Akademik Program Strata 1 2013/2014
yang diterbitkan oleh Biro Akademik,
Kemahasiswaan, dan Kerjasama UIN Syarif
Hidyatullah Jakarta tahun 2013.
c. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono, metode analisis deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.21
Dalam penelitian ini, peneliti akan
mengumpulkan data yang diperoleh dari wawancara,
observasi, dokumen serta didukung dengan studi
pustaka. Data tersebut kemudian diolah dan dipelajari
21 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 21
16
dengan mendalam. Selanjutnya, data dianalisis dan
dijelaskan dengan sejelas-jelasnya hingga pada
akhirnya permasalahan yang ditemukan dalam
penelitian dapat terpecahkan dan dapat dibuktikan
secara konkret.
d. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang On Air Bens
Radio yang berlokasi di Jl. Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten
12620. Dengan waktu penelitian Juni 2018 – Agustus
2018.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penegertian Ekonomi
Ekonomi adalah kegiatan atau usaha manusia dalam
memenuhi keperluab (kebutuhan dan keinginan) hidupnya.
Dengan demikian, maka secara konseptual hampir semua
aktivitas manusia terkait dengan ekonomi, karena semua aktivitas
manusia berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan (needs) dan
keinginan (wantsI) dalam kehidupannya. Di sisi lain juga terlihat,
apapun profrsi dan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang,
tujauannya tidak terlepas dari pemenuhan kebutuhan hidup, baik
sekarang, maupun masa depan, baik untuk keperluan sendiri
maupun sampai turunan atau generasi berikutnya. 22
Secara konsep ekonomi, kegiatan ekonomi meliputi
kegiatan investasi, produksi, konsumsi, serta distribusi barang
dan jasa, dalam pengertian sehari-hari ekonomi diartikan sebagai
berikut:
1. Aktivitas Ekonomi
Aktivitas ekonomi adalah pemenuhan kebutuhan
(needs) dan keinginan (wants) manusia melalui kegiatan
investasi, produksi dan distribusi barang dan jasa, yang
dilakukan oleh konsumen dan produsen melalui mekanisme
transkasi atau pertukaran, dimana masing-masing pihak
22 Henry Fazal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2015) h. 18
18
mendapat kepuasan. Kepuasan dari para pihak yang
bertranskasi adalah merupakan hal penting dalam ekonomi.
Kepuasan akan membuat proses transaksi berjalan lebih
cepat, mulus dan berulang. 23
Hal ini juga yang berkaitan dengan aktivitas media
sebagai pelaku bisnis ekonomi, dimana media harus terus
berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan dari
khalayaknya. Apabila khalayak merasa puas maka khalayak
pun akan bertambah sehingga mendatangkan iklan sebagai
sumber pemsukan media komunikasi. Hal ini yang
menjadikan aktivitas ekonomi tetap berjalan secara
berulang dalam bisnis media.
2. Ekonomi Sebagi Ilmu
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumsinya, yang meliputi kegiatan investasi, produksi,
distribusi serta konsumis barang dan jasa. Menurut
penegrtian ini, ilmu ekonomi dikelompokan menjadi dua24,
yaitu:
a. Ekonomi Makro
Membahas proses dan pencapaian hasil
ekonomi nasional suatu bangsa atau negara, yang
berkembang menjadi beberapa cabang, seperti
moneter, perdagangan, perburuhan, sumber daya, dan
sebagainya.
23 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 20 24 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 21
19
b. Ekonomi Mikro
Membahas proses dan pencapaian hasil
(ekonomi) suatu perusahaan, atau individu dan rumah
tangga yang terbagi menjadi beberapa cabang, seperti
konsumsi, produksi, keuangan, pemasaran, dan
sebagainya.
B. Penegertian Media
Dalam komunikasi, media adalah alat untuk menyimpan
dan menyampaikan informasi atau data untuk keperluan tertentu.
Dengan demikian secara konsep yang dimaksud dengan media
adalah berbagai alat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan
menyampaikan informasi, seperti buku, alat perekam, surat kabar
majalah, bahkan sampai pada jaringan komputer yang sekarang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.25
Media secara umum bisa didefinisikan sebagai sarana atau
perantara atau penyebar dalam suatu proses komunikasi. Melalui
media, pesan terdistribusi ke khalayak. Dalam konteks ekonomi,
media adalah institusi bisnis atau institusi ekonomi yang
memproduksi dan menyebarkan informasi, pengetahuan,
pendidikan, dan hiburan kepada konsumen yang menjadi target.
Yang termasuk media, antara lain televisi, radio, surat kabar,
majalah, tabloid, buku, iklan, public relation, film, serta
rekaman.26
25 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 25 26 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi,
(Jakarta: Ghalia Indonesia 2009), h. 2
20
Dalam pengertian sehari-hari, kata media, sering diartikan
dengan Mass Media, atau News Media. Istilah media massa
merujuk pada alat atau cara terorganisasi untuk berkomunikasi
secara terbuka dan dalam jarak jauh kepada banyak orang
(khalayak) dalam jarak waktu yang ringkas.27 Ilmuwan
komunikasi, Wilbur Sramm, menyebut media massa sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.28
C. Penegrtian Ekonomi Media
Albaran mendefinisikan ekonomi media sebagai studi
tentang bagaimana industri media menggunakan sumber-sumebr
yang terbatas untuk menghasilkan jasa yang didistribusikan
kepada konsumen untuk memenihi berbagai kebutuhan dan
keinginan. Picard menyebutkan ekonomi media berkaitan dengan
bagaimana industri media mengalokasikan berbagai sumber
untuk menghasilkan materi informasi dan hiburan untuk
memenuuhi kebutuhan audiens, pengiklan, dan institusi sosial
lainnya. 29
Sepertihalnya kegiatan ekonomi pada umumnya, yang
merupakan rangkaian kegiatan dari suatu sistem produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa, hal yang sama juga terjadi pada
media. Kegiatan media merupakan suatu rangkaian sistem
produksi, distribusi, dan konsumsi bentuk-bentuk simbolik yang
sangat membutuhkan mobilisasi sumber-sumber sosial yang
27 Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yohyakarta: Ar-
Ruz Media, 2010), h. 198 28 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi, h. 5 29 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi, h. 2
21
langka – baik material maupun kebudayaan. Pada masyarakat
modern sumber-sumber tersebut secara luas dialokasikan dan
digunakan dalam membangun produksi jasa (informasi), guna
mendapatkan manfaat bagi pemirsa,pendengar atau pemirsanya,
dan laba bagi perusahaan media.30
Teori ekonomi politik media menjadi landasan teoritis
dalam memandang media sebagai institusi politik, dimana teori
ekonomi politik (political economy theory) adalah pendekatan
kritik sosial yang berfokus pada hubungan antara struktur
ekonomi, dinamika industri media dan konten ideologis media.
Akibatnya gagasan tentang kualitas produk media dapat
diperdebatkan, tingkat akuntabilitas (pertanggungjawaban) media
berkaitan dengan hal ini dan berkaitan dengan niat baik (good
will) juga terbuka terhadap pertanyaan, sebab perusahaan media
berargumen bahwa mereka menghargai kepentingan konsumen
dan kualitas produk mereka.31 Hal ini terlihat dalam
berkurangnya sumber media yang independen, konsentrasi pada
khalayak yang lebih besar, menghindari resiko, dan mengurangi
penanman modal pada tugas media yang kurang menguntungkan
(misalnya laporan investigasi dan pembuatan film dokumenter).
Hal ini dikarenakan apabila dilihat dari sudut pandang ini,
lembaga media dianggap sebagai bagian dari sitem ekonomi
dengan hubungan erat kepada sistem politik.32
30 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 4 31 Greame Burton, Yang Tersembunyi Dibalik Media, cet. 1
(Yogyakarta: Jalasutra, 2006) h. 51 32 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa McQuai, ed. 6, buku 1,
Penerjemah: Putri Iva Izzati (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 105-106
22
Menurut Dennis McQuail yang dikutip dalam buku
Ekonomi Media milik Usman Ks berpendapat bahwa media
massa sebagai industri atau institusi ekonomi yang berubah dan
berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa,
serta ikut menghidupkan industri tersendiri yang memiliki
peraturan atau regulasi dan norma-norma yang menghubungkan
institusi tersebut dengan masyarakat atau institusi lainnya.33
Ekonomi media dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: 34
1. Ekonomi Media sebagai Kegiatan
Ekonomi media sebagai kegiatan adalah aktifitas
ekonomi di bidang media, atau aktifitas media di
masyarakat yang berpengaruh pada berbagai aktifitas
lainnya, seperti ekonomi, sosial, politik, keamanan dan
lainnya. Dengan demikian, ekonomi media juga berkaitan
dengan berbagai aspek bisnis, seperti strategi bisnis,
kebijakan harga, persaingan dan aspek yang berpengaruh
pada industri dan bisnis media.
Bisnis media adalah pengelolaan media secara
ekonomi atau usaha (bisnis) media secara ekonomis dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan (konsumsi), baik
individu, organisasi maupun masyarakat dan para
pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya dalam rangka
mencari laba.
33 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi, h. 7 34 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h.26-27
23
2. Ekonomi Media sebagai Ilmu
Ekonomi media sebagai ilmu adalah kombinasi dan
sinergi dari teori dan aplikasi ekonomi pada bisnis media,
yang meliputi aktifitas kewartawanan (jounalsm), industri
berita, produksi film, program hiburan, dan lainnya.
Sederhananya, ekonomi dapat didefinisikan sebagai
berikut:
a. Ekonomi media sebagai ilmu adalah ilmu yang
membahas bagaimana perusahaan media
dijalankan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan akan informasi dan hiburan para
pemirsa dan para pemasang iklan dengan
sumber daya yang tersedia.
b. Media ekonomi sebagai ilmu (advertiser
economics) adalah membahas bagaimana
memproduksi informasi (media content) untuk
memuaskan pemirsa, iklan (advertiser), dan
masyarakat (society) dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia.
c. Ekonomi media adalah aplikasi teori media
(komunikasi) dan praktik-praktik bisnis, berupa
penggunaan teori-teori komunikasi, ekonomi
dan teknik manajemen dalam melakukan
optimasi bisnis media.
d. Ekonomi media adalah sinergi dari aplikasi
teori komunikasi, ekonomi, manajmen dan riset
operasi.
24
D. Pasar Media dan Struktur Pasar
Sebagai institusi ekonomi, media tentu mempunyai pasar.
Pasar adalah target atau sasaran dari produk, baik barang maupun
jasa yang dihasilkan oleh media. Menurut Picard dan McQuail,
industri media memiliki keunikan karena memiliki pasar ganda:
khalayak (audience) dan pengiklan. Media dalam operasinya
membidik khalayak dan pengiklan, media memasarakan produk
bagi khalayak dan pengiklan. Khalayak adalah orang-orang yang
mengonsumsi produk yang dihasilkan oleh media. Dalam dunia
media, tingkat jumlah khalayak suatu media dilihat dari jumlah
orang yang mengonsumsi media tersebut, tingkat atau besar
khalayak bisa dilihat dari rating atau share untuk televisi dan
radio dan oplah untuk media cetak. Pengiklan adalah lembaga
atau perorangan yang menggunakan media untuk
menginformasikan atau memasarkan produk mereka. Output dari
pengiklan sebagai pasar adalah revenue atau penghasilan dari
iklan bagi suatu media.35
Struktur pasar dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Pasar Persaingan Sempurna (Free Market
Competition)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana para
pelakunya sangat banyak, dan barang dan jasa
diperdagangkan relatif seragam. Masing-masing pelaku
pasar mempunyai peran yang relatif kecil terhadap pasar
secara keseluruhan. Pada pasar pesaingan sempurna atau
35 Usman Ks, Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi, h. 8
25
bebas ini, produsen hanya sebagai price taker, atau
menerima saja harga yang ditawarkan oleh pasar. Oleh
karen itu pada apsar ini produsen tidak dapat melakukan
persaingan harga, karena harag sudah ditentukan (given)
oleh pasar.36
2. Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic
Competition)
Pada pasar persaingan monopolistik ini para
pelakunya cukup banyak, namun barang dan jasa yang
diperdagangkan relatif beragam atau terdiferensial (tidak
standar) sehingga barang yang ditawarkan tampil beda.
Secara konsep pada pasar persaingan monopolistik ada
produsen maupun konsumen yang bisa memengaruhi pasar.
Oleh karena itu, keseimbangan pasar (harga dan kuantitas)
dipengaruhi oleh produsen yang monopolistik atau
konsumen yang monopsonistik, sehingga diistilahkan
dengan price setter.37
3. Pasar Oligopoli
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, oligos berarti
beberapa dan polis berarti penjual. Maka oligopoli adalah
pasar dimana hanya ada beberapa produsen. Masing-masing
produsen menguasai pangsa pasar yang relatif besar karena
sisi pesaing relatif lebih kecil. Bila produsen oligopolis
ingin dapat keuntungan dan profit maksimum, bisa
dilakukan dengan cara berkolaborasi (kerja sama) dengan
36 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 61 dan 72 37 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 62
26
produsen lain dengan cara menurunkan penawaran atau
supply, sehingga harga jual menjadi meningkat. Dengan
demikian, produsen dapat bertindak sebagai price setter.38
Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya pasar
oligopoli disebabkan paling tidak oleh tiga hal:
a. Skala ekonomis dari industri tersebut
b. Tingkat kerumitan (kompleksitas) pengelolaan
usaha yang tinggi
c. Aturan atau persyaratan ketat yang dikeluarkan
pemerintah
4. Pasar Monopoli (Monopoly Market)
Pasar monopoli merupakan pasar dimana hanya ada
satu produsen (tidak ada pesaing). Bila produsen ingin
dapat keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan
dengan jalan menurunkan supply, sehingga harga jual
menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak sebagai price
setter. Para monopolis memiliki tiga pilihan dalam
berproduksi, yaitu pada harga keseimbangan pasar, di atas
harga keseimbangan pasar atau di bawah harga
keseimbangan pasar.39
E. Sumber Pendapatan Media
Secara umum ada enam jenis sumber pendapatan perusahan
media, yaitu40:
38 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 63 39 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 65 40 Henry Faizal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 159-160
27
1. Iklan (Advertising)
Iklan merupakan sumber pendapatan utama
hampir seluruh media, baik itu media cetak maupun media
elektronilk, media interaktif. Iklan adalah bagian dari
kegiatan pemasaran yang berupa penyampaian pesan atau
kesan melalui media dan cara-cara tertentu untuk
mempengaruhi konsumen.
2. Konsumen Berlangganan (Subscription)
Konsumen yang membayar di akhir periode kontrak
penjualan atau konsumen berlangganan, merupakan sumber
pendapatan dari media. Bagi media cetak, pendapatan dari
konsumen yang berlangganan ini bukan merupakan sumber
pendapatan utama melainkan pendapatan pelengkap. Bagi
TV cable pendapatan dari konsumen yang berlangganan
merupakan sumber pendapatan utama.
3. Subsidi Pemerintah (Government Subsidies)
Subsidi dari negara, atau istilahnya dengan subsidi
yang dibayarkan pemerintah kepada perusahaan media.
Pembayaran subsidi kepada media, biasanya dilandasi oleh
kepentingan negara dalam mencerdaskan kehidupan dan
dalam rangka melestarikan budaya nasional atau lokal.
Besarnya subsidi yang didapat oleh media tergantung
kepada kemampuan anggaran negara pada tahun yang
bersangkutan, serta kemauan media memasukan program
tersebut pada agenda penyiaran.
28
4. Sponsor (Sponsorship)
Sponsor adalah pihak yang memberikan sejumlah
dana, untuk penyelenggaraan suatu kegiatan, atau acara
yang disiarkan atau di publikasikan oleh media. Sumber
dana dari sponsor ini pada umumnya dpaat dinikmati
penyelanggara media cetak, maupun elektronik, sepanjang
isi acara yang disiarkan tersebut, dianggap menarik dan
penting oleh penyandang dana, atau pemberi sponsor
tersebut.
5. Bayaran (fee) dari pilihan konsumen
Pendapatan sepetri ini adalah penerimaan iklan
dari media interaktif. Media interkatif menerima
pembayaran iklan dari pemasang iklan, sesuai dengan
jumlah transaksi atau banyaknya pengguna situs.
6. Penjualan Produk dengan Tunai
Sumber pendapatan selanjutnya adalah hasil
penjualan tunai, atau penjualan secara eceran dari produk
media. Pendapatan seperti ini adalah bagian pendapatan
dari media cetak, baik surat kabar, atau majalah. Sumber
pendapatan dari penjualan produk ini, bagi media cetak
adalah relatif kecil, dibandingkan dengan sumber
pendapatan iklan.
F. Konseptualisasi Radio
1. Program Radio
Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu
bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun televisi
29
secara keseluruhan. Sehingga memberikan pengertian
bahwa, dalam sebuah siaran radio ataupun televisi secara
keseluruhan tersusun dari beberapa program siaran.
Program teresbut disiarkan dalam waktu tertentu dengan
durasi trtentu yang biasanya tergantung dari jenis
programnya, apakah jenis hiburan, infrmasi iptek, dan
berita. Slot waktu masing-masing program ini dirancang
sesuai dengan tema program, sehingga menjadi satu jadwal
siaran tiap harinya.41
Program radio haruslah dikemas sedemikian rupa
agar menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin
orang. Hal ini dikarenakan beragamnya stasiun radio di
kota-kota besar menjadikan persaingan dalam merebut
perhatian pendengar semakin tinggi. Selain itu, setiap
produksi program harus mengacu pada kebtuhan pendengar
yang menjadi target stasiun radio.42 Bagi para
penyelenggara penyiaran harus mempunyai rasa bijak dan
pertimbangan matang dalam menyajikan programnya.
Tidak hanya memerhatikan selera pasar bebas (liberal)
tetapi tetap harus menjunjung idealisme bagi kepentingan
bangsa Indonesia.43 Hal ini yang menjadi landasan untuk
menentukan format stasiun penyiaran yang harus dipilih.
41 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran:
Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, Cet. 1 (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011), h. 160 42 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 230 43 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran:
Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, h. 162
30
Menurut Pringle-Starr-McCavitt yang dikutip dalam
buku Manajemen Media Penyiaran karangan Morissan,
menjelaskan bahwa program di dalam sebuah stasiun radio
sebagian besar didominasi oleh elemen suara yang utama
yang dikenal dengan format. Dengan kata lain dapat
diakatakan bahwa format adalah ciri khas yang dimiliki
suatu stasiun radio dalam menyajikan program dan musik.
Secara lebih sederhana format stasiun penyiaran atau
format siaran radio dapat didefinisikan sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan audien akan informasi dan hiburan
yang diproduksi oleh stasiun radio dalam bentuk program
siaran. 44
Menurut Michsel C. Keith yang dikutip dalam buku
Manajemen Media Penyiaran karangan Morissan,
menyusun karakteristik empat siaran utama yang populer di
dunia sebagai berikut:45
Tabel 2. 1 Empat Karakteristik Siaran
Adult
Contemporary
(AC)
Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang
umur sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya
beli tinggi. Menyiarkan musik pop masa kini,
softrock, balada. Menyiarkan berita olahraga,
ekonomi, politik. Format ini berkembang pula
44 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h 230 45 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h.230-231
31
ke dalam format lain seperti Middle of the Road,
Album Oriental Rock, dan Easy Listening.
Contemporary
Hit Radio
(CHR) atau
Top 40 Radio
Untuk ABG dan muda belia berumur antara 12-
20 tahun. Format paling populer 12-20 tahun.
Format paling populer yang berisi lagu-lagu
TOP 40/Top 30 dan tips praktis. Sebelum
menjadi CHR awalnya disebut Top 40 Radio.
CHR merupakan radio yang sering memutar 30
rekaman terkini, bukan album lama, tidak
memutar ulang sebuah lagu yang sama secara
berdekatan, perpindahan lagu antar lagu sangat
cepat.
All News/ All
Talks
All Talks lebih dahulu hadir pada tahun 1960 di
Los Angeles dengan konsep siaran talk show
interaktif mengupas isu-isu lokal. All News
hadir kemudian tahun 1964 dimotori Gordon
Mclendon di Chicago dengan konsep berita
buletin 20 menit berisi berita lokal, regional,
dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan
dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya beli
tinggi. Berita dan bincang ekonomi politik
menjadi primadona.
32
Sedangkan menurut Pringle-Starr-McCavitt yang
dikutip dalam buku yang sama, menjelaskan bahwa seluruh
format stasiun radio itu dapat di kelompokan ke dalam tiga
kelompok besar seperti berikut:46
Gambar 2. 1 Format Siaran Radio
Sumber: Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi
Mengelola Radio & Televisi, h. 233 dan 235
2. Stasiun Penyiaran Swasta
Menurut undang-undang penyiaran pasal 16 no. 32
tahun 2002 menyebutkan bahwa stasiun penyiaran swasta
adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial
berbentuk badan hukum Indonesia yang bidang usahanya
hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.
Maka dapat diartikan bahwa stasiun swasta didirikan
46 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 233 dan 235
33
dengan tujuan mengejar keuntungan yang sebagian besar
dari pemasang iklan dan juga usaha sah lainnya yang terkait
dengan penyelenggarakan penyiaran.47
Menurut undang-undang penyiaran pasal 17 no. 32
tahun 2002 dalam hal modal pendirianya, stasiun penyiaran
swasta didirikan dengan modal awal yang seluruhnya
dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau badan
hukum Indonesia berupa perseroan terbatas (PT). Ketentuan
ini menegaskan bahwwa orang asing dilarang mendirikan
dan mengurus stasiun penyiaran di Indonesia terkecuali
masih diperbolehkan untuk bidang keuangan dan bidang
teknik. Dikarenakan orang asing dilarang mendirikan
satsiun penyiaran di Indonesia, tetapi orang asing masih
diperbolehkan untuk menanamkan modal pada perusahaan
penyiaran di Indonesia namun tidak lebih dari 20 persen
dari seluruh modal. Hal ini berarti, minimal 80 persen
modal saham stasiun swasta harus dimiliki warga negara
Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia yang seluruh
sahamnya dimiliki warga negara Indonesia. Apabila modal
asing yang terdapat pada stasiun penyiaran melebihi 20
persen, maka wajib dikembalikan kepada 20 persen itu.48
Undang-undang penyiaran Indonesia menegaskan
bahwa izin penyelenggaraan penyiaran tidak dapat dipindah
47 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 88 48 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 89
34
tangan kepada pihak lian sebagaimana ketentuan pasal 33
(4) UU 32/2002. Hal ini tentu menyulitkan pemegang surat
izin. Sebab ketika pemegang izin mengalami kesulitan
keuangan atau bangkrut, pemegang izin tidak boleh
menjual izin tersebut kepada orang lain atau dalam arti lain
berpindah tangan. Izin harus dikembalikan kepada pihak
yang mengeluarkan izin tersebut dan dapat dijual kepada
pihak lain dan pemilik surat izin tidak mendapat gantinya
atau dengan kata lain harus rela stasiun penyiarannya mati
begitu saja. Namun di Indonesia jual beli stasiun penyiaran
melalui jual beli saham adalah diperbolehkan. 49
3. Segmentasi Audien
Pada awal perkembangan industri penyiaran di
Indonesia, para penyelenggara media penyiaran pada
umumnya membayangkan dirinya sendiri sebagai salah
seorang pendengar untuk menentukan apa yang menjadi
kebutuhan audien dan menentukan target pendengar. Untuk
jangka waktu tertentu cara ini mungkin berhasil, tetapi tidak
untuk jangka panjang. Hal ini dikarenakan suatu ketika
audien pasti akan berubah, genrasi baru akan datang, media
baru bermunculan, persaingan semakin tajam, sementara
program dan produk baru menawarkan gaya hidup baru. 50
Hiebert menjelaskan pengertian khalayak dan
karakteristiknya yang dikutip dalam buku Teori dan Riset
49 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 92 50 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 178
35
Media Siber karangan Ruli Nasrullah, beliau menjelaskan
bahawa51:
a. Khalayak cenderung berisi individu yang
condong untuk berbagi pengalaman dan
dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara
mereka serta pemilihan produk media
nerdasarkan seleksi kesadaran.
b. Khalayak cenderung tersebar dibeberapa
wilayah sasaran.
c. Khalayak bersifat heterogen, yakni berasal dan
terdiri dari berbagai lapisan dan kategori sosial.
d. Khalayak cenderung anonim, tidak mengenal
khalayak lainnya yang juga sama-sama
mengakses media.
e. Posisi khalayak pada dasarnya di media massa
secara dipisahkan dari komunikator/sender.
Oleh karenanya segmen audien harus dipilih bagian
tertentu saja. Bagian atau segmen yang dipilih tersebut
menjadi homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama
dengan kemampuan stasiun penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan khalayak. Dengan memahami audiennya, maka
para pelaku penyiaran dapat menentukan bagaimana cara
menjangakunya, program apa yang dibutuhkan, dan
bagaimana mempertahankan audien dari program pesaing.
Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat
51 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), ed. 1,
(Jakarta: Kencana Prenada Group, 2014), h. 55
36
melayani audiennya secara baik, melakukan komunikasi
lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan
kebutuhan dan keinginan audien yang dituju.52
4. Bisnis Radio
Dilihat dari sisi ekonomi, radio tidak hanya sebagai
sumber informasi (harga, pemasaran, produksi, iklan, dan
sebagainya), tetapi juga dapat menjadi sumber motivasi
masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih baik sesuai
dengan perkembangan situasi yang dia dapat dengar dari
radio. Dengan jumlah stasiun radio yang cukup banyak dan
tersebar di seluruh Indonesia, tentu pengaruhnya pada
kehidupan sosial ekonomi dan politik di masyarakat akan
cukup besar. 53
Sebagai salah satu contoh praktik jejaring radio
adalah radio Bergaya Nyanyian Irama Sejati/ Bens FM
mendominasi jejaring radio di wilayah Banten. Manajemen
Bens FM diantaranya menguasai radio Krakatau AM
(Pandeglang), Radio Merak FM (Cilegon), Gaswara FM
(Pamanukan), Suara Adya Samudra FM (Cikampek), Lean
Puri FM (Sumsel). Bens juga pernah mendirikan radio
Metro FM di Surabaya dengan menyewa frekuensi RRI.
Kelompok radio milik keluarga pelawak almarhum
52 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 179 53Henry Faizal Noor, Ekonomi Media, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010), h. 328
37
Benyamin S ini mengembangkan radio-radio bernuansa
etnnis. 54
Sejarah radio di Amerika Serikat menunjukkan,
jaringan radio adalah strategi yang sangat ekonomis dan
efisien untuk menjaring iklan. Media radio dapat
menayangkan pesan komersial secara nasional, tanpa
kehilangan karakter personal dan lokalitasnya. Harga per
spot iklan dapat direduksi sehingga iklan radio berada pada
level yang kompetitif dengan iklan media lain. Dengan
membentuk jejaring, radio dapat menaikan daya
kompetitifnya terhadap media televisi.55
Terkadang cara-cara yang ditempuh stasiun penyiaran
untuk mendapatkan keuntungan cenderung mengorbankan
masyarakat. Mereka kebanyakan diperlakukan hanya
sebagai objek, sekaligus mesin belanja berbagai produk
bisnis. Hal ini dikarenakan bisnis siaran adalah bisnis
berbiaya tinggi, maka beragam strategi pun digunakan oleh
penyelenggara siaran untuk meraih sebanyak-banyaknya
pendengar dan sebanyak-banyaknya iklan.56
Radio adalah sahabat pendengar karena radio
berpergian dengan pendengarnya, dan berbicara dengan
mereka juga secara personal. Hal ini yang menjadikan para
pengiklan menyukai spesialisasi radio karena dapat
54 Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: Lkis,
2004), h. 173 55 Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, h. 169 56 Purnama Suwardi, Seputar Bisnis dan Produksi Siaran Televisi, Cet.
1 (Sumatra Barat: TVRI Sumbar, 2006), h. 71
38
memberi mereka akses kepada kelompok pendengar yang
homogen yang menjadi tujuan produk-produk mereka.
Iklan radio diproduksi dengan biaya tidak terlalu mahal
sehingga dapat diubah, diperbarui, dan dispesialisasikan
untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Iklan juga dapat
dispesialisasikan dalam waktu yang berbeda dalam sehari.
Contohnya, sebuah iklan restoran hamburger dapat
memiliki satu versi iklan untuk pendengar di pagi hari,
dimana pada saat itu menu sarapan diiklankan, dan versi
yang berbeda untuk khalayak di waktu malam bagi
pendengar yang sedang dalam perjalanan pulang yang
enggan untuk memasak untuk makan malam. Radio
merupakan medium periklanan yang menarik karena suatu
alasan yang tidak lain adalah penghantaran pesannya
kepada khalayak yang homogen. Waktu siaran radio tidak
terlalu mahal untuk dibeli, terutama jika dibandingkan
dengantelevisi.57
57 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa: Melek Media dan
Budaya, jilid 1, ed. 5, Penerjemah: S. Rouli Manalu (Jakarta: Erlangga, 2012),
h. 270-271
39
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Bens Radio
Sejarah Bens Radio peneliti kutip dari website resmi Bens
Radio.58 Bens Radio memiliki tagline “Betawi Punye Gaye Selera
Siape Aje“. tagline tersebut bukan asal diusung oleh radio ini,
Sebab didalamnya terdapat kandungan makna mendalam yang
menyangkut berbagai hal: gaya hidup, visi, misi, hingga filosofi.
Berawal dari keinginan yang dalam untuk tetap
melestarikan budaya tradisi nenek moyangnya, seorang anak
manusia yang saat itu sudah dapat dikatakan sebagai maestronya
seniman, bercita-cita melahirkan sebuah radio siaran. Radio yang
akan menjadi lebih dari sekedar media hiburan. Memiliki visi
misi mengembangkan seni budaya Betawi, bisa menghidupi
keluarga hingga anak buyut, juga menghibur seluruh warga
Jakarta yang majemuk. Sungguh, sebuah cita-cita yang mulia.
Tak heran, berbagai kendala ditemui dalam mewujudkan
cita-cita tersebut. Namun berkat dukungan berbagai pihak, niat
dan kesungguhan yang bulat untuk mewujudkannya, maka
lahirlah Bens Radio pada tanggal 5 Maret 1990.
58 www.bensradio.com/category/program-mingguan/ diakses pada
tanggal 04 Juli 2018 pukul 21.04 WIB
40
Sebuah badan berbentuk Perseroan Terbatas atau PT dipilih
agar PT. Radio Bergaya Nyanyian Irama Sejati dapat
menjalankan fungsinya secara komersial. Tetap eksis dan hidup
dengan layak bahkan sejahtera dalam berbagai sisi, disamping
tetap mengembangkan tujuan sebagai pelestari dan pengembang
budaya Betawi.
Untuk menunjukkan bahwa Bens Radio memang radio
Betawi, program siaran sekaligus acara off air yang selalu
digelarnya, senantiasa menghadirkan nuansa kebetawian,
termasuk menggunakan bahasa Indonesia dan Betawi dalam
komunikasi sehari-hari, termasuk dalam menyapa pendengarnya.
Agar senantiasa lekat di hati seluruh lapisan mulai dari Ncang,
Ncing, Nyak, Babe, Mpok, Abang, dan juga None (yang
sekaligus menjadi sapaan khas Bens Radio untuk pendengarnya,
Se-Jabodetabek dan Sekenanye), sebagai istilah khas penyebutan
jangkauan siar (coverage area) nya .
Namun mengingat keberadaan Bens Radio terdapat di
sebuah ibukota negara, Kota Jakarta yang sangat majemuk, Bens
Radio pun mencoba mengolah setiap program siarannya agar
dapat diterima seluruh kalangan, menjadi “Selera Siape Aje”,
tanpa kehilangan identitas sebagai “Radio Betawi Atu-atunye” .
Di jelang usia ke 28 tahun, Bens Radio ingin selalu
menghasilkan karya terbaik, agar prestasi sebagai peraih
penghargaan Radio Dengan Predikat Pendengar Terbanyak Se-
Jabodetabek untuk kesekian kali sejak tahun 2000, versi Lembaga
Survei AC Nielsen dapat terus dipertahankan.
41
Di tahun 2018 ini, Bens Radio 106.2 FM masih mengusung
tagline “Bens Radio – Betawi Punye Gaye” sebagai positioning
bahwa Bens Radio adalah radio Betawi atu – atunye di Jakarta.
Yang menggambarkan kepada siapapun bahwa BENS RADIO
termasuk kebudayaan betawi kagak bakal ade matinye, sehingga
pendengar akan semakin bangga dan mantap menyimak juga
mengikuti setiap program Bens Radio dengan balutan yang
kreatif. Mitra kerja pun diharapkan semakin mengakui dan
memanfaatkan eksistensi Bens Radio sebagai media radio paling
tepat untuk mengkomunikasikan produk mereka.
B. Visi dan Misi
Berdasarkan wawancara dengan produser senior di Bens
Radio, visi dan misi Bens Radio adalah59:
1. Untuk melestarikan budaya betawi.
2. Untuk melestarikan karya-karya dari si pemilik
almarhum Benyamin
C. Target Pendengar
Berdasarkan wawancara dengan produser senior di Bens
Radio, target pendegar Bens Radio adalah60:
Jangkauan Siar : JABODETABEK
Segmen : All Segmen
59 Hasil wawancara dengan Ali sebagai produser senior Bens Radio
pada tanggal 29 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620 60 Hasil wawancara dengan Ali sebagai produser senior Bens Radio
pada tanggal 29 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
42
Social Economic Status (SES) : C dan D
Pekerjan dan target usia:
• 06.00-10.00 : Mahasiswa dan pekerja eksekutif
muda usia 18 tahun – 28 tahun.
• 10.00-13.00 : Ibu rumah tangga, wanita-wanita
dewasa usia 28 tahun - 40 tahun.
• 13.00-16.00 : Orang-orang yang tidak ada
aktivitas seperti supir angkot,
pedagang 28 tahun -40 tahun.
• 16.00-20.00 : Mahasiswa dan pekerja eksekutif
muda usia 18 tahun – 28 tahun.
D. Format Musik
Musik yang diputar di Bens Radio terdiri atas 60% pop,
20% dangdut, 20% lagu-lagu komunitas; seperti lagu gambang
kromong dan india. 61
E. Program Acara
Program-program yang terdapat dalam Bens Radio adalah
sebagai berikut62:
Program Harian:
1. Nama : Bergaya (Betawi Punya Gaya)
Jadwal : Senin – Jum’at, pukul 06.00 – 10.00 WIB
61 Hasil wawancara dengan Ali sebagai produser senior Bens Radio
pada tanggal 29 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620 62 www.bensradio.com/category/program-mingguan/ diakses pada
tanggal 04 Juli 2018 pukul 21.20 WIB
43
Penyiar : Amira Kareem dan Arya Tanjidor
2. Nama : Temenan (Tembang Nemenin Temen)
Jadwal : Senin – Jum’at, pukul 10.00 – 13.00 WIB
Penyiar : Eni
3. Nama : Pantun Ceplas-Ceplos
Jadwal : Senin – Jum’at, pukul 13.00 – 16.00 WIB
Penyiar : Iingz dan Cablak
4. Nama : Betawi (Bebas Ketawa Ketiwi)
Jadwal : Senin – Jum’at, pukul 16.00 – 20.00 WIB
Penyiar : Boby ½ Mateng, Nadabila, dan Oni Bio
5. Nama : Ngeronda
Jadwal : Senin – Minggu, pukul 23.00– 02.00 WIB
Penyiar : H. Fandi Baskara (H. Sonet), Pengky,
Aditya Oking, Andi, Sueb, dan Ical
Program Mingguan
1. Nama : Bollymania
Jadwal : Senin, pukul 20.00 – 23.00 WIB
Penyiar : Rommy
2. Nama : Kongkow Dangdut
Jadwal : Selasa, pukul 20.00 – 23.00 WIB
Penyiar : H. Fandi dan Iing Demplon
3. Nama : Nyaba Slank
Jadwal : Rabu, pukul 20.00 – 23.00 WIB
Penyiar : Ifan Aga
4. Nama : Sohibul Hikayat
Jadwal : Kamis, pukul 20.00 – 23.00 WIB
44
Penyiar : H. Fandi dan Aditya Oking
5. Nama : Asal Goblek
Jadwal : Jum’at, pukul 20.00 – 23.00 WIB
Penyiar : Andi Sueb
6. Nama : Nyanyian Fals
Jadwal : Sabtu, pukul 20.00 – 23.00 WIB
Penyiar : Ical
7. Nama : Ngerock
Jadwal : Minggu, pukul 20.00 – 23.00 WIB
Penyiar : Ical
F. Struktur Organisasi Bens Radio
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Bens Radio
Sumber: Data olahan wawancara dengan Ali sebagai produser
senior Bens Radio
45
G. Prestasi
Beberapa prestasi yang pernah di raih Bens Radio adalah
sebagai berikut63:
1. 12 jam berpantun dari rekor muri Indonesia, tahun
2008 7 kali berturut dengan radio pendengar
terbanyak nomor 1 versi survey Neilsen tahun 2004 -
2009 penilaian perkuartal per 4 bulan.
Gambar 3. 2 Penghargaan Muri
63 Hasil wawancara dengan Ali sebagai produser senior Bens Radio
pada tanggal 29 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
46
2. Juara reportase dalam rangka ulang tahun tahun
perssni (penyiaran organisasi radio) tahun 2000.
3. Penghargaan radio yang konsisten menyiarkan
kebudayaan betawi radio.
4. Karya kreatif Bens Radio mewakili Jakrta untuk vote
foundation dalam rangka Iklan Layanan Masyarakat
pemilihan presiden tahun 2004
5. Selebihnya seperti penghargaan-penghargaan dari
kelembagaan, maupun dari pemerintah. Seperti nama
Benyamin dijadaikan nama jalan, penghargaan
pahlawan nasional, pahlawan kebudayaan melalui
bens radio.
Gambar 3. 3 Penghargaan Presiden untuk Benyamin
Sueb
47
H. Posisi Bens Radio
Posisi bens radio saat ini berdasarkan survey nielsen
adalah:
Gambar 3. 4 Urutan Radio di Jakarta Berdasarkan Banyaknya
Pendengar Q2 2018
Sumber: Data Resmi Lembaga Survey Nielsen
I. Acara Off Air Bens Radio
Adapun kerjasama acara yang dilakukan oleh Bens Radio
selama tahun 2018 adalah64:
Tabel 3. 1 Acara Off Air Bens Radio 2018
No. Nama Acara Waktu Tempat
1. Back Story Music Concert Januari Balai Sarbini
2. Pemilihan Abang None
Jakarta (seluruh wilayah)
Februari Jakarta
64 Hasil wawancara dengan Azis sebagai Humas Bens Radio pada
tanggal 18 Juli 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan,
Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
48
3. Festival Internasional
Kuliner dan Budaya Betawi
Maret Taman Ismail Marzuki
4. Festival Bakulan Nusantara
2018
Maret Kandang Amazing
Farm Depok
5. Gebyar Kreatif Tangerang
Selatan
April Lapangan Parkir
Carefour Ciputat
6. Konser Musik Batavia
Fanfare
April Gedung Kesenian
Jakarta
7. Job Fair April WTC Mangga Dua
8. Konser Musik Batavia
Fanfare
April Gedung Kesenian
Jakarta
9. Kejuaraan Pencak Silat Open
Tournament Kartini
Championship
April Cilandak Town Square
10. Festival Palang Pintu Mei Kemang
11. Funwalk Jaksel 2018 Mei Halaman Walikota
Jaksel
12. Kejuaraan Layar Asia 2018 Juni PB Porasi Ancol
13. Play Hockey with Love Juni-
Juli
Hall SMA Percik
49
14. Mega Career Expo Juli SMESCO Ex Hall
15. Abang None Final 6-27
Juli
Ballroom Kokas
16. Indonesia Colour Run Oktober GBK/ Monas
Sumber: Data olahan 2018
J. Sohibul Hikayat
1. Pengertian Sohibul Hikayat65
Kata sohobul hikayat berasal dari bahas Arab, sohib
(pemilik) dan hikayat (cerita). Istilah sohibul hikayat
menjadi sebuah bentuk kesenian karena dalam
membawakan cerita, juru hikayat atau pencerita
mengucapkan “menurut sohibul hikayat...”.
Cerita disampaikan dalam prosa dengan beberapa bait
pantun. Penyampai sohibul hikayat disebut juru hikayat.
Pada jaman dahulu, para juru hikayat menampilkan
pertunjukan dalam suatu perayaan keagamaan, seperti
maulid nabi, nuzulul Qur’an, ramadhan, atau pesta terkait
dengan daur hidup. Acara ini mulai mengudara di Bens
Radio sejak tahun 2006.
2. Segmentasi Sohibul Hikayat
Karena acara ini tentang dakwah dengan cerita jaman
dulu Segmentasi program Sohibul Hikayat adalah dewasa
65 www.bensradio.com/category/program-mingguan/ diakses pada
tanggal 18 Juli 2018 pukul 11.20 WIB
50
usia 30 tahun ke atas dengan latar belakang pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga atau pensiunan. Tetapi sebagi
target, program ini juga berusaha menarik pendengar dari
kalangan anak muda.66
3. Hot Clock
Gambar 3. 5 Hot Clock Sohibul Hikayat Pukul 20.00 WIB –
21.00 WIB
66 Hasil wawancara dengan Ali sebagai produser senior Bens Radio
pada tanggal 29 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
51
Gambar 3. 6 Hot Clock Sohibul Hikayat Pukul 21.00 WIB –
22.00 WIB
Gambar 3. 7 Hot Clock Sohibul Hikayat Pukul 22.00 WIB –
23.00 WIB
Sumber: Hasil data olahan 2018
Keterangan: Lagu dan Iklan Masuk Penyiar Adlibs Acara
52
53
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Pemanfaatan Sumber Daya Sohibul Hikayat
Sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang
memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber
daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang
dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Untuk
menghasilkan barang dan jasa, diperlukan kegiatan produksi dan
distribusi (lazim dikenal dengan aktivitas bisnis). Kegiatan
produksi dan distribusi membutuhkan sumber daya alam (SDA)
maupun sumber daya buatan (SDB), dan yang paling penting
sumber daya manusia (SDM).67
Pada ekonomi dan bisnis media, sumber daya yang
diperlukan, ketersediannya relatif tidak terbatas (unlimited
resource). Berbagai kejadian, opini, ide yang berkembang di
masyarakat merupakan sumber daya yang dapat diolah oleh
media, menjadi output dalam bentuk informasi.68
Dari pernyataan diatas, maka sumber daya program Sohibul
Hikayat merupakan segala sesuatu yang dapat mendukung proses
produksi dan distribusi siaran. Dalam proses produksi dan
distribusi, program Sohibul Hikayat melakukan berbagai upaya
untuk menarik pendengar.
67 Henry Fazal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2015) h. 19 68 Henry Fazal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 20
54
1. Konten yang Ditawarkan Sohibul Hikayat
Untuk menarik pendengar lebih banyak, Sohibul
Hikayat berusaha memberikan konten yang menarik dan
berbeda dengan program rekigi di radio lain. Program
Sohibul hikayat merupakan program religi Bens Radio yang
sudah mengudara sejak tahun 2006. Program ini merupakan
percampuran budaya betawi dengan agama Islam. Pesan
yang disampaikan berupa cerita dongeng khas betawi yang
di dalamnya terdapat nilai-nilai Islam yang disampaikan
dengan bahasa betawi khas Bens Radio sehingga
menambah kesan lebih dekat dengan pendengar. Dongeng
yang disampaikan tidak melulu harus cerita mengenai Rasul
dan sahabatnya. Cerita bisa diambil dari kehidupan sehari-
hari dan pada akhir cerita terdapat hikmah yang dapat
diambil bagi para pendengarnya. Pencerita pada program
Sohibul Hikayat menyampaikan hal sebagai berikut:
“Sohibul hikayat adalah cerita dongeng betawi pada
jaman dahulu. Jadi sohibul hikayat memiliki arti
“yang punya cerita” atau “sahabat bercerita”. Dan
yang suka orang-orang tua semua, dan memang ini
budaya betawi. Dengan kata lain Sohibul Hikayat
adalah komedi dakwah yang penyampaiaanya lewat
cerita atau dongeng yang ada hikmahnya di akhir
cerita.“69
“Pemilihan cerita dan karakter apakah harus
berdasarkan cerita nabi atau hikayat-hikayat Islam
69 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
55
lainnya? Tidak harus, bisa siapa saja dan apa saja.
Yang terpenting adalah dari cerita tersebut kita bisa
mengambil hikmahnya dari nasihat-nasihat yang
diberikan dari cerita tersebut.”70
Berikut adalah contoh gaya bahasa yang digunakan
dalang dalam menyampaikan cerita pada program Sohibul
Hikayat:
“Abang none... udah beberapa hari ini dia kaga dapet
ikan yang banyak. Ikan-ikan yang dia dapet cuma
cukup buat dimakan sendiri. Miin ngarep hari ini
dapet banyak ikan buat dijual di pasar. Pas jala mao
ditarik, Miin kecewa, yang dia dapatin ternyata
bukan ikan yang gede. Tarikannya berat amat
ternyata cuma karung goni yang nyangkut
dijalanya.”71
Dari pernyataan diata menunjukan bahwa Sohibul
Hikayat memanfaatkan budaya betawi sebagai komoditas
utama. Bahasa betawi yang santai digunakan sebagai
bahasa pemersatu antara penyiar dan pendengar sehingga
pendengar merasa lebih dekat dengan penyiar. Kemudian
Sohibul Hikayat juga tidak melupakan unsur komedi yang
menjadi daya tarik tersendiri pada program ini.
Cerita yang disamapaikan merupakan cerita 1001
malam yang menjadi ciri khas dari program Sohibul
Hikayat adalah. Hal yang membedakan program sohibul
70 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita Pada program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620 71 Teks siaran sohibul hikayat tanggal 26 Juli 2018
56
hikayat dengan program religi lain adalah pada program
sohibul hikayat segala bentuk nasihat dakwah terpaku pada
suatu cerita yang akan disampaikan oleh penyiar atau biasa
di sebut sebagai dalang. Jadi isi siaran pada program
Sohibul Hikayat tidak pernah keluar dari konteks dongeng
1001 malam yang sudah disiapkan oleh produser program.
Produser sekaligus penyiar Sohibul Hikayat menyampaikan
mengenai pemilihan cerita:
“Cerita patokan kita adalah cerita 1001 malam yang
notabennya itu adalah cerita dari tanah Arab. Cerita
itu memang banyak fiktifnya, kita juga nyari nama
tokohnya juga itu asal aja yang penting ada ‘kearab-
araban’. Masalah cerita ngga jauh dari kerajaan.
Misalnya ada kerajaan yang baik yang membuat
masyarakatnya sejahtera, ada juga yang kadang-
kadang membuat rakyatnya sengsara, endingnya kita
cari kita harus apain nih si raja yang ngga adil?
Misalnya negaranya kena bencana.”72
Pernyataan diatas juga didukung oleh pendapat H.
Fandi selaku pencerita program Sohibul Hikayat di Bens
Radio:
“Misalnya cerita tentang anak durhaka seprti malin
kundang, dalam sohibul hikayat sang pencerita harus
menceritakan dengan cerita yang menarik, tapi di
sela-sela cerita juga disisipkan nilai agama, maka
dalam cerita itu diberitahulah kepada pendengar
72 Hasil wawancara dengan Aditya Oking sebagai Produser Sekaligus
Penyir Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor
Bens Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
57
hadits tentang dilarang durhaka terhadap orang
tua.”73
Cerita yang disamapaikan tidak semata-mata cerita
1001 malam biasa, melainkan cerita yang sudah sangat
merakyat di telinga pendengar lebih khususnya masyarakat
betawi. Bahkan cerita yang sudah pernah diceritakan pun
masih sering diceritakan kembali dalam versi yang berbeda
dan sudut pandang yang berbeda seperti contoh kisah Si
Pitung pahlawan betawi yang sampai sekarang kisahnya
masih ditunggu. Atau cerita tentang Si Bengkong sebutan
untuk dukun sunat pada masyarakat betawi. Hal ini yang
menjadi daya tarik tersendiri pada program sohibul hikayat.
H. Fandi dalam wawancara bersama penyiar beliau
menyatakan sebagai berikut:
“Itu biasanya cerita tentang rakyat betawi, rakyat
cina. Biasanya cerita-cerita yang udah memasyrakat.
Contohnya kayak Mad Kulub, kenapa disebut Mad
Kulub, karena teryata dia sampai besar dan ketika
ingin menikah belum di khitan. Si Mad kulub ini
orang cina dia ingin menikah dengan orang betawi
tapi susah, dia malu untuk mengatakan bahwa dia
ternyata belum sunat. Nama aslinya Mad Kulub
adalah bengkong dan akhirnya dia sunat sendiri.
Oleh karena itu orang betawi suka mengatakan
“kalau ingin sunat pergi ke bengkong (dukun sunat)”.
Padahal Bengkong adalah nama orang betawi
keturunan cina yang tadi di ceritakan. Sebenernya
sejarah kebudayaan Islam juga banyak, tetapi karena
73 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencrita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
58
ini radio betawi jadi orang lebih menunggu cerita
betawi. contohnya lagi cerita tentang si manis
jembatan ancol dan si pitung juga masih suka banyak
yang suka.”74
Cerita 1001 malam yang menjadi ciri khas program
Sohibul Hikayat membuat acara ini harus lebih kreatif
mengolah pesan yang disamapaikan sehingga dapat disukai
masyarakat. Adapun cara lain yang digunakan agar acara
ini disukai pendengar adalah dengan penokohan
menggunakan nama artis yang sedang trend dikalangan
anak muda dan cerita yang dimodifikasi ke zaman
sekarang. Hal ini diharapkan agar bisa menarik pendengar
dari kalangan anak muda. H. Fandi selaku pencerita
program Sohibul Hikayat menyampaikan hal sebagai
berikut:
“Strategi kita supaya ngga cuma orang tua aja yang
dengerin tapi juga anak muda adalah kita bawain
‘celetuker’ anak muda. Ceritanya juga yang lagi in
kita kolaborasi, ngga hanya cerita jaman dulu aja.
Misalnya yang lagi trend film Dilan, kita bawain
tentang Dilan yang seperti itu yang pendengar suka.
Contohnya lagi dalam cerita ada tokohnya penyanyi
hip hop, yang terpenting dalam ceritanya ada nasihat
yang di kombinasi dengan trend masa kini.”75
74 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620 75 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
59
Unsur komedi dalam program ini tidak bisa
dipisahkan, sebab kebutuhan masyarakat akan hiburan juga
semakin beragam. Dalam program ini, selain memberikan
nasihat Islam juga berupaya memberikan hiburan berupa
lawakan-lawakan yang fresh, terlebih acara ini mengudara
pada pukul 20.00 WIB – 23.00 WIB dimana pada waktu
tersebut orang membutuhkan sebuah hiburan untuk melepas
penat sehabis bekerja. Komedi yang disampaikan pun
menarik, seperti pertunjukan lawak pada umumnya yang
saling ledek antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.
Berikut adalah contoh siaran komedi yang disampaikan
dalam siaran Sohibul Hikayat adalah:
“JIN KOMPRANG: ‘He, lu denger ya, begeng...!
Kalo lu mao ngebukain lagi ini kendi. Gua bakal
ngebales perbuatan baik luu’
MIIN: ‘Ngebales bakal ngebunuh gua lagi maksud
lu...? Ta U-U yeh..’ “76
Musik yang diputar selama program ini mengudara
adalah musik religi dan gambus yang sejalur dengan
programnya yaitu di jalur Islami. Hal ini juga menjadikan
musik religi sebagai bentuk usaha Sohibul Hikayat
memuaskan keinginan hiburan lain untuk pendengar. Sebab
menurut survey yang dilakukan dari 1000 orang responden
yang diteliti dengan perincian sebaran masing-masing 200
orang atau 20% di setiap wilayah DKI Jakarta. Jenis
kelamin responden terbagi rata 50% pria dan 50% wanita.
76 Teks siaran sohibul hikayat tanggal 26 Juli 2018
60
Apa yang menjadi alasan utama mengapa audien
mendengarkan radio ternyata adalah unsur hiburan berupa
musik dan lagu-lagu yang enak didengar yang kalau
gabungkan mencapai 56%. 77
Tabel 4. 1 Alasan Utama Mendengarkan Radio
77 Siti Dewi dan Ervan Ismail, Survey Perlaku Mendengarkan Radio
di Jakarta, Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No.01, Mei 2016, h. 11
Alasan Utama Persentase
Musik
Lagu-lagunya enak didengar
Ceramah Agama
Musik pop
Berita (informasi)
Pembawa acaranya lucu
Radio anak muda
Musik rock
Musik tembang lawas
Suaranya jelas
Informasi mengenai lalulintas
31.4%
24.6%
7.8%
6.6%
5.0%
4.4%
4.4%
3.4%
2.6%
2.0%
3.4%
61
Sumber: Jurnal Siti Dewi dan Ervan Ismail, Survey Perlaku
Mendengarkan Radio di Jakarta
Konten yang ditawarkan pada program Sohibul
Hikayat merupakan konten religi yang dimodifikasi dengan
cerita dongen betawi yang juga kaya akan usnur
komedinya. Dari apa yang ditemukan menunjukan bahwa
Sohibul Hikayat mencoba untuk menarik pendengar dengan
memberikan konten yang menarik setiap siarannya. Hal ini
dilakukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
pendengar akan hiburan dan informasi. Namun pada
kenyataannya, Sohibul Hikayat tidak terlalu mementingkan
proses pra produksi dalam memproduksi siarannya tersebut
hal ini terlihat dari bagaimana persiapan dalam membuat
suatu tema cerita untuk siaran yang terlihat sangat
seadanya. Dalam suatu produksi siaran tentu proses pra
produksi dan pasca produksi juga penting untuk
diperhatikan agar menjadi bahan evaluasi untuk produksi
siaran yang lebih baik lagi.
Talk Show
Ada hiburannya
Kesehatan
Banyak variasi musiknya
1.4%
0.8%
0.8%
1.4%
Jumlah 100%
62
Pada dasarnya, program Sohibul Hikayat yang
dinyatakan sebagai program religi seharusnya lebih
mengutamakan pengajaran agama atau dakwah. Namun
pada kenyataannya, program sohibul hikayat hanya
mengutamakan jalan cerita yang menarik untuk didengar.
Sementara nilai dakwah yang terdapat dalam setiap cerita
yang disampaikan cenderung minim. Hal ini dikarenakan
pada setiap cerita yang disampaikan jarang sekali
ditemukan hadits atau kutipan Al-qur’an di dalamnya.
Lagu yang diputar selama program mengudara
adalah lagu religi dan gambus. Hal ini sebagai bentuk
pemuasan kebutuhan dan keinginan lain bagi pendengar.
Selain itu, cerita yang disampaikan juga tidak melupakan
unsur modern untuk menarik pendengar dari kalangan anak
muda. Maka adanya program ini adalah tidak semata-mata
ingin mempertahankan budaya betawi melainkan juga agar
program ini menjadi program yang ditunggu oleh
pendengar muslim dari segala usia. Peneliti melihat bahwa
berdirinya Sohibul Hikayat sebagai faktor untuk membantu
meningkatkan penedengar Bens Radio dari kalangan
pendengar muslim. Hal itu tentu berkaitan dengan
peningkatan pendapatan di Bens Radio dimana telah
diketahui Bens Radio selalu berada di posisi 5 besar sebagai
radio dengan jumlah pendengar terbanyak.
63
2. Target Pendengar Sohibul Hikayat
Pendengar memiliki sifat yang sangat heterogen maka
akan sulit bagi media penyiaran untuk melayani semuanya.
Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapat
melayani audiennya secara baik, melakukan komunikasi
lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan
kebutuhan dan keinginan audien yang dituju.78
Dari pernyataan tersebut, menjelaskan bahwa
program Sohibul Hikayat secara sadar membuat sebuah
segmentasi untuk menentukan kepada siapa mereka
berbicara. Secara umum segmentasi pendengar Bens Radio
merupakan orang dewasa usia 20 tahun sampai 40 tahun
dengan stasus ekonomi menengah kebawah. Maka
segmentasi pendengar pada program Sohibul Hikayat sama
dengan segmentasi pendengar Bens Radio secara
keseluruhan. H. Fandi selaku pencerita program Sohibul
Hikayat menyampaikan hal sebagai berikut:
“Segmen kita orang dewasa, karena acara ini tentang
dakwah dengan cerita jaman dulu yang pasti orang-
orang dewasa seneng dengan acara seperti ini. Tapi
target kita juga pengen di dengerin sama anak
muda.”
Melalui target pendengar tersebut, waktu siar pun
dipilih pada setiap kamis malam. Sebab pada hari kamis
malam merupakan waktu yang digunakan oleh banyak
78 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
& Televisi, h. 179
64
orang muslim dewasa untuk beribadah. Munculnya
program Sohibul Hikayat setiap hari kamis malam,
menjadikan program tersebut sebagai salah satu alternatif
pendengar untuk menambah kajian Islami. Maka Bens
Radio tidak ingin kehilangan momentum sehingga
menjadikan Sohibul Hikayat sebagai program religi yang
dapat menarik perhatian pendengar yang butuh kajian
rohani. Lewat upaya inilah Bens Radio berharap agar
mendapat keuntungan berupa income iklan. Sesuai dengan
pernyataan Ali sebagai produser senior di Bens Radio,
beliau mengatakan bahwa:
“Tujuan kita menayangkan program tersebut untuk
income iklan. Karena pemasukan kita dari iklan,
tujuan dasar kita supaya ada iklan sebanyak-
banyaknya. Untuk pendengar pasti bertambah, radio
harus dinamis dia harus bertahan dalam benturan-
benturan media yang lain. Jadi salah satu caranya
adalah dengan banyak pendengar untuk
mempertahankan radio ini. Kalau banyak pendengar
otomatis pengiklan datang. Salah satunya adalah
bagaimana caranya supaya iklan bisa masuk.
Banyaknya pendengar, masuk dalam riset neilsen
bahwa bens radio pendengar terbanyak se
jabodetabek. Kemudian pengiklan, beriklan melihat
dari neilsen. Neilsen melihat bens radio dengan
pendengar terbanyak, akhirnya iklan pada
berdatangan.”79
Dallas Smythe berpendapat dalam buku The Political
Economy of Communication milik Vincent Moscow bahwa
79 Hasil wawancara dengan Ali sebagai Penyiar senior di Bens Radio
pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
65
penonton adalah komoditas utama media massa. Menurut
dia, media massa terbentuk dari proses produksi audiens
oleh perusahaan media dan mengantarkannya kepada
pengiklan.80 Maka hal ini menunjukkan bahwa pendengar
menjadi faktor utama Bens Radio mendapat income berupa
iklan. Maka bisa dikatakan bahwa adanya pendengar
merupakan pemanfaatan sumber daya yang lain bagi Bens
Radio.
3. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia Program
Sohibul Hikayat
Sumber daya manusia yang ada pada program
Sohibul Hikayat merupakan para pekerja yang menjalankan
proses produksi siaran dan mendistribusikannya kepada
pendengar. Adapun pekerja yang terdapat pada program
Sohibul Hikayat merupakan produser, penyira, operator dan
celetuker.
Pada tahap ini pekerja dijadikan sebagai penggerak
jalannya produksi. Pada program Sohibul Hikayat, penyiar
harus memiliki kriteria tertentu agar dapat sejalan dengan
misi program yaitu misi pembangunan, pengembangan, dan
pembentukan akhlak. Penyiar dituntut untuk dapat
menguasai ilmu pengetahuan, politik, dan sosial budaya.
Selain itu, penyiar terlebih pencerita dituntut untuk
menguasai komedi, dan juga harus mengerti budaya serta
mengerti agama. H. Fandi sebagai pencerita pada program
80 Vincent Mosco, The Political Economy of Communication, h. 136-
137
66
Sohibul Hikayat beliau menyebutkan misi dari acara ini
adalah”
“Biasanya ada misi pembangunan, pengembangan,
dan pembentukan akhlak. Dimana jaman selalu
berganti, banyak budaya baru dan kita harus
memperthankan budaya nasional budaya
Indonesia.”81
H. Fandi juga menambahkan kriteria yang harus
dimiliki pembawa cerita sebagai berikut:
“Kalo di betawi itu dia harus menguasai
impolesosbud yaitu ilmu pengetahuan, politik, dan
sosial budaya. Terus juga harus dia bisa komedi, dia
juga harus mengerti budaya, harus mengerti agama.
Karena di sohibul hikayat itu cerita sambil ceramah
seperti layaknya ustadz komedi. Jadi harus
menguasai ilmu pengetahuan agama, sosial, budaya,
politik. Karena pencerita kalau sudah bercerita
sudah sama seperti ustadz. Saya kalau cerita sudah
seperti ustadz, menggunakan surban, deiawali
dengan mukodimah seperti selayaknya ustadz, karena
itu syarat menjadi pembawa cerita dia harus
mengerti agama. Karena kalau hanya cerita saja
seperti membaca puisi. Ustadz juga kalo lurus-lurus
aja ngga lucu ngga menarik.”82
Pencerita juga dituntut bisa memerankan berbagai
karakter yang ada dalam cerita dengan permainan suara. H.
Fandi sebagai peencerita , beliau mengatakan bahwa:
81 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620 82 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
67
“Apalagi sohibul hikayat, pencerita harus bisa
memainkan berbagai jenis karakter seperti
menyuarakan karakter laki-laki, perempuan, nenek.
Kakek, bahkan waria, seperti seorang dalang yang
bercerita.”83
Dari kriteria yang sisebutkan diatas menunjukan
bahwa pekerja merupakan konsepsi yang dirancang oleh
media tersebut. Pencerita memiliki pesona yang sangat
kuat, karena pencerita pada program Sohibul Hikayat
merupakan penyiar tetap sejak program ini pertama kali
mengudara di tahun 2006.
Selain penyiar inti, celetuker dihadirkan untuk
menunjang siaran. Celetuker merupakan orang yang
menanggapi pencerita dengan guyonan khas Bens Radio.
Biasanya, setiap siaran program Sohibul Hikayat akan
dihadiri sekita 3 sampai 4 orang celetuker. Hadirnya
celetuker ini sebagai pendukung meriahnya acara. Sebab
apabila cerita disampaikan secara monolog akan terasa
membosankan. Seperti yang dikatakan oleh H. Fandi
sebagai pencerita pada program Sohibul Hikayat beliau
menjelaskan apa itu celetuker:
“Jadi suka nyeletuk, kalo ada yang siaran ada
yang nimpalin namanya ‘celetuker’. Misalnya
saya lagi cerita “ada jin dari atas pohon nangka
turun, jinnya gede banget!” trus nanti dia nyeletuk
83 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Penyiar Sohibul Hikayat
di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara
No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
68
“tuh jin cewe atau cowo bang haji?” nyeletuk dia,
‘celetuker’ namanya.”84
“Biasanya bisa 4 sampe 5 orang yang ikut on air.
Pokonya dalang satu, sisanya ‘celetuker’. Kalo
Cuma bertiga juga tetep bisa siaran yang penting
ada dalang. Namun, lebih banyak ‘celetuker’ lebih
rame acarnaya. “
Para celetuker direkrut berdasarkan pengalamannya
dibidang komedi, pengalaman membawakan acara dan
mengerti budaya betawi. H. Fandi juga menambahkan
kriteria yang harus dimiliki celetuker:
“Punya sense of humor, sudah biasa ngelawak di
panggung. Seperti contohnya Bang Baduy pernah
menang juara lawak di Indosiar dan TPI, kemarin
juga sempat pernah ikut acara mendampingi
Arifin Ilham di Indosiar. Jadi yang kita rekrut
yang emang aslinya pelawak, karena kalau tidak
bisa ngelawak yaa susah.” 85
Celetuker juga harus dari suku betawi dan bergama
muslim. Hal berikutnya adalah, para celetuker direkrut dari
kalangan anak muda agar bisa menarik pendengar dari
kalangan anak muda. Aditya Oking, beliau menyebutkan
kriteria yang harus dimiliki celetuker harus dari suku betwi
dan beragama Islam:
84 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620 85 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
69
“Perkerutan para ‘celetuker’ apakah harus muslim
dan betawi?
Kalo muslim iya, kalo betawi juga iya. Karena yang
kuat dari inprovisasi dari ‘celutker’ adalah betawi.
Karena kalau betawi, dia paham dengan bahasa-
bahasa betawi ‘ngusruk’. “86
H. Fandi juga menambahkan bahwa untuk menarik
perhatian pendengar dari kalangan anak muda harus di
rekrut celetuker dari kalangan anak muda:
“Strategi kita supaya ngga cuma orang tua aja yang
dengerin tapi juga anak muda adalah kita bawain
‘celetuker’ anak muda.”87
Sistem perekrutan pun bukan dengan cara membuka
lowongan pekerjaan sehingga tidak ada pelatihan khusus
untuk merektut para celetuker. Kemudian juga, para
celetuker dengan secara suka rela hadir disetiap siaran
Sohibul Hikayat padahal kehadirannuya merupakan hal
yang ditunggu oleh pendengar. Sebab dari pihak Sohibul
Hikayat tidak memberikan upah melainkan memberikan
tempat untuk para celetuker mengeksiskan diri, seperti yang
dikatakan Aditya Oking selaku produser sekaligus penyiar
Sohibul Hikayat:
86 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620 87 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
70
“Kita merekrut karena kita udah kenal sebelumnya.
Kayak si Baduy, itu dia kan juara pelawak di MNC.
Dia kan kalo pelawak otomatis nyeletuknya bagus.
Yang itu dia juga pemain lenong, yang satu MC. Jadi
kita udah tau sebelumnya, dan mereka ngga digaji.
Karena sudah diingatkan, disini jangan cari honor,
cari honor di luar dari program sohibul hikayat.
Dengan seringnya muncul nama si ‘celetuker’ ini di
radio, diharapkan nanti uangnya dari luar, misalnya
bayaran MC jadi lebih mahal, dan mereka mau.”88
H. Fandi juga menambahkan, bahwa kehadiran
celetuker dianggap sebagai hal yang ditunggu oleh
pendengar:
“Yang menjadi istimewa adalah karena sohibul
hikayat adalah cerita nasihat yang dibumbui lawak.
Dan ngga sendiri, ada pelawak yang ikut siaran yang
kita sebut ‘celetuker’ yang orang tunggu.”89
Double job juga diterapkan pada program ini. Pada
program Sohibul Hikayat, produser acara merangkap kerja
sebagai penyiar juga sebagai bentuk pemanfaatan sumber
daya manusia yang lain. Berbeda dengan status celetuker
yang statusnya hanya sebagai pelengkap, Aditya Oking
adalah penyiar tetap program Sohibul Hikayat.
“Penyiarnya Cuma H. Fandi sama saya yang pokok.
Tadinya juga saya berdua, karena saya ngerasa bete
88 Hasil wawancara dengan Aditya Oking sebagai Produser dan
Penyiar Program Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di
kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Banten 12620 89 Hasil wawancara dengan H. Fandi sebagai Pencerita pada Program
Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens
Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
71
banget nih, ajak si itu ah, ajak si itu ah akhirnya
banyak. Mereka bukan penyiar, datengnya Cuma
setiap malem jum’at aja di acara ini. Nah dari
mereka itu yang buat lucu-lucu supaya rame.”90
Pemanfaatan sumber daya manusia pada program
Sohibul Hikayat meliputi penyiar, produser, operator dan
celetuker. Setiap siarannya, Sohibul Hikayat memanfaatkan
pesona penyiar (pencerita) sebagai faktor utama
berjalannya program tersebut. Hal ini dikarenakan penyiar
program Sohibul Hikayat merupakan penyiar tetap sejak
pertama program ini mengudara dan sekaligus dia juga
orang yang membantu berdirinya Bens Radio bersama Alm.
Benyamin Sueb. Dari fakta ini dapat dikatakan Bens Radio
sangat bergnatung pada H. Fandi yang sudah cukup populer
di telinga pendengar Bens Radio. Hingga saat ini belum ada
yang bisa menggantikan pesonanya untuk membawakan
program Sohibul Hikayat. Hal ini pun yang menjadikan
kendala pada saat siaran. Sebab, apabila penyiar tidak hadir
maka program Sohibul Hikayat tidak bisa mengudara.
Selnjutnya kehadiran para celetuker pada saat siaran
juga sebagai bentuk pemanfaatan sumber daya manusia
yang ada. Kehadiran celetuker juga dianggap sebagai
pendukung acara ini agar semakin menarik perhatian
pendengar. Celetuker yang ikut dalam siaran setiap
90 Hasil wawancara dengan Aditya Oking sebagai Produser dan
Penyiar Program Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di
kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang
Selatan, Banten 12620
72
minggunya datang secara sukarela dan tidak ada upah untuk
mereka. Hal ini dikarenakan status mereka pada program
Sohibul Hikayat adalah sebagai pelengkap bukan sebagai
penyiar. Dari fakta tersebut, menunjukan bahwa Sohibul
Hokayat berupaya memaksimalkan Sumber Daya yang ada
dengan menekan biaya produksi.
Soibul Hikayat senantiasa memaksimalkan sumber
daya manusia yang ada agar program bisa tetap berjalan
dan tetap eksis. Seperti peran produser yang melakukan
tugas lain yaitu sebagai penyiar inti pada siaran Sohibul
Hikayat. Kehadiran Aditya Oking selain sebagai produser
acara beliau juga sebagai penyiar tetap di program Sohibul
Hikayat sejak awal program tersebut mengudara, berbeda
dengan status celetuker yang hanya sebagai pelengkap. Hal
ini berati biaya yang dikeluarkan Bens Radio pun semakin
minim. Maka dari apa yang telah dilakukan Bens Radio
menunjukan bahwa Bens Radio sebisa mungkin
memaksimalkan SDM yang ada agar dapat menekan biaya
produksi.
B. Sumber Pendapatan Program Sohibul Hikayat
Seperti media pada umumnya, Bens Radio juga merupakan
sebuah industri. Artinya, selain untuk memenuhi kebutuhan
informasi, edukasi, dan hiburan bagi para pemirsanya, Bens
Radio juga mencari keuntungan atau laba dari setiap program
yang mereka tayangkan salah satunya Sohibul Hikayat. Oleh
73
karena itu, untuk tetap bisa melakukan produksi, tentunya mereka
harus memiliki pendanaan yang cukup.
Ada enam sumber pendapatan utama media, di antaranya
sebagai berikut91:
1. Iklan (Advertising)
2. Konsumen berlangganan (Subscription)
3. Subsidi pemerintah (Goverment Subsidies)
4. Sponsor (Sponsorship)
5. Bayaran (fee) dari pilihan konsumen
6. Penjualan produk dengan tunai
Pada BeritaSatu TV, ada dua sektor yang menjadi
pendapatan utama mereka. Yaitu iuran pelanggan lewat
kerja sama dengan Indovision dan iklan.
1. Iklan
Program Sohibul Hikayat secara sadar membuat
sebuah segmentasi untuk menentukan kepada siapa mereka
berbicara sehingga selanjutnya dapat diserahkan kepada
pengiklan untuk memasarkan dagangannya. Ali sebagai
produser senior di Bens Radio, beliau menyatakan dalam
wawancara bersama peniliti bahwa iklan yang terpasang
sesuai dengan segementasi pendengar:
“Iklan yang dipasang sesuai dengan segmen
pendengar. Kita all segmen, artinya paling banyak di
segmen c dan d, kan ngga mungkin segmen itu
menjual pesawat terbang kan akhirnya sia-sia.
Pengiklan juga paham, ketika dia buka data
pendengar bens yang levelnya C dan D, dia harus
memasuki iklan yang seperti apa? Misalnya obat,
91 Henry Fazal Noor, Ekonomi Media Edisi Revisi, h. 159
74
jasa, makanan-makanan ringan. Tapi hal itu juga
mulai ada pergeseran, pengiklan itu tidak hanya
bermain di level atas, contoh alfa mart dan indomaret
bermain di level atas sekarang sudah membumi
masuk ke kampung-kampung dan sekarang produk-
produk iklan yang sekarang ada di level atas, mereka
sudah main di level bawah. Contohnya banyak juga
iklan-iklan travel masuk ke bens radio yang harus
beli tiket pesawat. Kalau difikir secara logika,
apakah pendengar bens naik pesawat melihat segmen
C dan D. Tapi sekarang memang sudah ada
pergeseran bahwa si pengiklan tidak bodoh, mereka
kini sudah menjemput bola, mereka memiliki strategi
dalam memasukan iklannya.”92
Dari pernyataan ini menunjukan bahwa iklan
merupakan sunber pemasukan utama bagi Bens Radio,
maka Bens Radio juga berupaya melayani pengiklan
dengan membuat program yang sesuai dengan target
pembeli. Hal ini yang kemudian membuat para pengiklan
berdatangan untuk menjajakan produknya di tempat yang
sesuai dengan yang menjadi target konsumennya.
Jumlah pendengar Sohibul Hikayat pada quarter 2
tahun 2018 menunjukan terdapat 47.000 pendengar
menurut survey Nielsen.
92 Hasil wawancara dengan Ali sebagai Penyiar senior di Bens Radio
pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
75
Gambar 4. 1 Jumlah Pendengar Program Sohibul Hikayat Q2 2018
Sumber: Data Resmi Lembaga Survey Nielsen
Dari banyaknya pendengar secara otomatis akan
mendatangkan pengiklan untuk menjajakan produknya.
Sumber pendanaan program Sohibul Hikayat sebagian
besar diperoleh dari iklan yang terpasang kepada Bens
Radio. Iklan yang terpasang adalah iklan yang sifatnya
general atau dalam kata lain pengiklan bukan mensponsori
hanya salah satu program saja. Jadi pendanaan program
Sohibul Hikayat ditangani oleh pihak manajerial Bens
Radio. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ali dan Aditya
Oking sebagai produser senior di Bens Radio.
“Kalau iklan masih global, jadi tidak ada iklan yang
mensponsori acara itu.”93
“Iklan di bens radio masih general belum
terprogram.”94
93 Hasil wawancara dengan Aditya Oking sebagai Produser Sekaligus
Penyir Sohibul Hikayat di Bens Radio pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor
Bens Radio Tarumanagara No. 45, Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan,
Banten 12620
76
2. Konsumen Berlangganan
Karena keterbatasan jarak siar, Bens Radio juga
bekerja sama dengan saluran berlangganan Indovision
untuk menarik pendengar lebih banyak dan menjadi sumber
pendanaan selain dari iklan. Ali sebagai produser senior
Bens Radio dalam wawancara bersama penyiar beliau
menyatkan bahwa:
“Bens radio bisa di dengarkan di saluran indovision
apakah ada pemasukan dari sana? Karena Indovision
adalah saluran berlangganan, apakah profit bens
radio hanya dari iklan atau ada korporasi dengan
pihak luar?
Memang ada kerjasama tersendiri dari Indovision.”95
Selain kerjasama dengan saluran Indovision, Bens
Radio juga memiliki bentuk kerja sama lain dengan radio
yang sudah terafiliasi sebagai sumber pendanaannya. Ali
sebagai produser senior Bens Radio dalam wawancara
bersama penyiar beliau menyatkan bahwa:
“Sistemnya kerja sama, misalnya bentuknya sih kita
memberikan iklan ke mereka dengan ada
kompensasinya, jadi bens radio nyari untuk mereka
(bagi iklan). Misalnya bens radio punya iklan A, trus
mereka butuh ke daerah jawa, kalimantan, sumatra
atau yang lain dan radio itu mau yaudah kita pasang
disana. Lalu dari pihak yang diberikan iklan
memberikan feedback ke bens radio yang tidak bisa
94 Hasil wawancara dengan Ali sebagai Penyiar senior di Bens Radio
pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620 95 Hasil wawancara dengan Ali sebagai Penyiar senior di Bens Radio
pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
77
disebutkan jumlahnya. Intinya kerjasamanya ada
matematikanya.”96
Melalui saluran berlangganan tersebut, Bens Radio
mendapat keuntungan lain selain dari iklan. Maka kemunculan
program Sohibul Hikayat diajadikan sebagai salah satu
pemanfaatan bisnis media bagi Bens Radio.
96 Hasil wawancara dengan Ali sebagai Penyiar senior di Bens Radio
pada tanggal 30 Juni 2018 di kantor Bens Radio Tarumanagara No. 45,
Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 12620
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisis hasil penelitian yang
peneliti temukan, maka peneliti memperoleh beberapa
kesimpulan yang dapat diambil, antara lain:
1. Sumber daya pada Program Sohibul Hikayat
dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga mampu
menghasilkan siaran yang patut untuk ditunggu setiap
minggunya. Mulai dari pemanfaatan sumber daya
informasi yaitu konten yang ditampilkan berupa
percampuran budaya betawi dengan agama Islam
yang dibumbui dengan komedi ala Bens Radio.
Kemudian pemanfaatan sumber daya manusia yang
ada berupa kehadiran pencerita yang pesonanya sudah
tidak diragukan lagi hingga hadirnya para celetuker
yang membuat siaran menjadi lebih menarik.
Pemanfaatan sumber daya pada program Sohibul
Hikayat ini sebagai upaya untuk dapat
mempertahankan program ini di tengah-tengah
derasnya arus bisnis media yang berada saat ini.
2. Sumber pendanaan utama program Sohibul Hikayat
adalah dari iklan yang dikelola oleh tim manajerial
Bens Radio. Sumber pendanaan lain untuk Sohibul
Hikayat datang dari kerjasama antara Bens Radio
78
dengan saluran berlangganan Indovision. Melalui
saluran berlangganan Indovision, Bens Radio dapat
didengarkan di manapun dengan membayar iuran
berlangganan Indovision. Hal ini yang menjadi
sumber pendanaan lain bagi Bens Radio yang
kemudian dikelola untuk dapat menjalankan produksi
siaran di Bens Radio.
B. Implikasi
Apa yang dilakukan program Sohibul Hiakyat di Bens
Radio jelas melihat dan menerapkan prinsip ekonomi, yaitu
melakukan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh
hasil yang sebebsar-besarnya. Proses produksi, konsumsi, dan
distribusi program Sohibul Hikayat dilakukan dengan
memaksimalkan semua kekuatan yang dimiliki. Konten program
Sohibul Hikayat akhirnya dikomodifikasi sedemikian rupa untuk
menghasilkan produk yang dapat dipasarkan, sehingga mampu
mendatangkan keuntungan yang besar dengan memanfaatkan
SDM yang ada.
Hal ini berarti, program Sohibul Hikayat yang merupakan
warisan budaya betawi yang kental akan nilai-nilai ke-Islaman
harus berbenturan dengan nilai kapitalisme sebagai bagian dari
bisnis media saat ini. Program Sohibul Hikayat sebagai program
dakwah yang menampilkan nilai-nilai dasar keagamaan di
dalamnya, seperti Al-Qur’an dan Hadits, idealnya harus terbebas
dari upaya komodifikasi dalam media.
79
Namun di luar itu semua, upaya yang dilakukan program
Sohibul Hikayat dapat diantisispasi menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat apabila program Sohibul Hikayat dapat meningkatkan
kualitas materi pembahasannya. Program Sohibul Hikayat harus
kembali ketujuan awal yakni untuk mempertahankan budaya
betawi serta misi program ini adalah sebagai pembangunan,
pengembangan, dan pembentukan akhlak bagi pendengarnya,
maka dari itu materi yang disampaikan pun harus dibuat dengan
konsep yang lebih matang agar tujuan tersebut bisa tercapai.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang
dapat peneliti samapaikan, antara lain:
1. Program Sohibul Hikayat hendaknya lebih
meningkatkan lagi kualitas siaran. Setiap materi yang
disampaikan harus dipersiapkan lebih matang lagi.
Cerita yang disampaikan juga tidak boeh
meninggalkan usnur modern di dalamnya agar
pendengar tidak merasa bosan.
2. Formulasi siaran program Sohibul Hikayat hendaknya
dibuat lebih rapi lagi. Peneliti menyarankan agar
produser membuat susunan acara agar formulasi
antara isi siaran, lagu, dan iklan dikemas dengan
durasi yang pas dan tidak terlalu panjang disetiap
segmennya.
3. Program Sohibul Hikayat harus lebih aktif lagi
menyapa pendengar lewat layanan interaktif telepon
80
maupun media sosial yang dimiki Bens Radio. Hal ini
dapat meningkatkan antusias pendengar dalam
mendengarkan program Sohibul hikayat. Selain itu,
cara ini juga dapat mensosialisasikan dan
memperkenalkan program Sohibul Hikayat ke
khalayak.
4. Bens Radio hendaknya lebih memperhatikan data.
Mengingat data adalah sebuah informasi yang jika
tidak diolah maka informasi tersebut menjadi data
mati dan tidak berguna. Oleh sebab itu, Bens Radio
hendaknya lebih terbuka perihal data dan dapat
dipergunakan sebagai bahan evaluasi Bens Radio agar
lebih baik lagi.
5. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar lebih
jauh lagi melihat proses ekonomi politik dijalankan di
media yang dikaitkan denagn teori. Serta bagi dosen
dan mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi lebih memperdalam diskusi dan
penelitian tentang media khususnya radio agar
mengembangkan pola pikir kritis.
81
DAFTAR PUSTAKA
Baran Stanley J. 2012. Pengantar Komunikasi Massa:
Melek Media dan Budaya, jilid 1, ed. 5. Penerjemah: S. Rouli
Manalu. Jakarta: Erlangga.
Burton Graeme. 2006. Yang Tersembunyi di Balik Media.
Yogyakarta: Jalasutra.
Djamal Hidajanto dan Andi Fachruddin. 2011. Dasar-
Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan
Regulasi, Cet. 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Eriyanto. 2004. Analisis Framing. Yogyakarta: LkiS
Kiryantono Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset
Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public
Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi
Pemasaran, cet. Ke-3. Jakarta: Kencana.
Ks Usman. 2009. Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: Ghalian Indonesia.
Masduki. 2001. Jurnalistik Radio Menata
Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LkiS.
McQuail Denis. 2012. Teori Komunikasi Massa McQuai,
ed. 6, buku 1, Penerjemah: Putri Iva Izzati. Jakarta: Salemba
Humanika.
Moleong Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif,
cet. Ke-26 Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi
Mengelola Radio & Televisi, cet. 1. Jakarta: Kencana Prenada
Group.
Mosco Vincent. 2009. The Political Economy of
Communicatio, ed. 2 London: SAGE Publication.
Nasrullah Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber
(Cybermedia), cet. 1. Jakarta: Kencana Prenada Group.
82
Noor Henry Faizal. 2015. Ekonomi Media Edisi Revisi
Jakarta: Mitra Wcana Media..
Noor Juliansyah. 2011. Metode penelitian: Skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Prastowo Adi. 2011. Memahami Metode-Metode
Penelitian, cet. Ke-1. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Soyomukti Nurani. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Strauss Anselm dan Juliet Corbin. 2015. Dasar-dasar
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subiakto Henry dan Rachmah Ida. 2012. Komunikasi
Politik, Media, & Demokrasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Sudibyo Agus. 2006. Ekonomi Politik Media Penyiaran.
Yogyakarta: LkiS.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suwardi Purnama. 2006. Seputar Bisnis dan Produksi
Siaran Televisi, Cet. 1. Sumatra Barat: TVRI Sumbar.
Sumber Internet
http://www.nielsen.com/id/en/solutions/audience-
measurement.html
http://www.bensradio.com/about-bens/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/09/06/83-persen-
penduduk-dki-jakarta-beragama-islam
Skripsi:
Aimatunnisa, Komodifikasi Kemiskinan dalam Prespektif
Ekonomi Politik Media Studi pada Program Reality Show “Jika
83
Aku Menjadi” di Trans TV, (Skripsi, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2012)
Septyarini Yudid Dwi, Komodifikasi MNC Muslim Analisis
Ekonomi Politik Media pada MNC Group, (Skripsi, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2013)
Jurnal:
Sugiyanto Dyah Rachmawati, Komodifikasi Berita Dibalik
Ideologi Ekonomi Politik Media: Studi pada Program “Polemik”
di Radio Sindo Trijaya 104,6 FM Jakarta, (Jurnal Komunikasi,
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, 2015)
Dewi Siti dan Ervan Ismail, Survey Perlaku Mendengarkan
Radio di Jakarta, Jurnal Visi Komunikasi/Volume 15, No.01,
Mei 2016
Fakhruroji Moch, Komodifikasi Agama sebagai Masalah
Dakwah, Jurnal (UIN Sunan Gunung Jati Bandung)
LAMPIRAN
Wawancara 1
Narasumber : Ali
Jabatan: Produser Acara
Waktu wawancara: 30 Juni 2018
1. Apa Visi dan Misi Bens Radio
a. Untuk melestarikan budaya betawi
b. Untuk melestarikan karya-karya dari si pemilik
almarhum benyamin
(dari pada karya beliau tercecer banyak, tidak ada
musium mininya, maka diuatlah bens radio untuk
seperti salah satunya film di dokumentasikan, lagu.
Tetapi lebih globalnya adalah untuk mempertahankan
budaya betawi, jadi kalo orang mau liat betawi, liat
bens radio)
2. Target pendengar
All segmen, sebenarnya kalo target pendengar itu lebih ke
per acara. Se jabodetabek Misalnya pagi jam 06.00-10.00 :
mahasiswa dan pekerja eksmud, maka diberikan lagunya
pop in. Siang jam 10.00-13.00: ibu-ibu rumah tangga,
wanita-wanita dewasa, dikasih konten lebih ke dapur,
kewanitaan. Kerena sasaran yang dituju adalah orang-orang
yang sudah ditinggal suaminya bekerja. Jam 13.00-16.00:
untuk orang-orang yang tidak ada aktivitas seperti supir
angkot, pedagang (SES: C,D). Jam 16.00-20.00: target usia
18 tahun – 28 tahun. Mangkanya konten yang diberikn juga
lebih fresh. Seperti contohnya membantu komunitas-
komunitas yang ada di kampus, abang none yang lebih
muda. Itu untuk primetime karena kita emang kita konsen
di primetime dulu.
3. Format Musik Bens Radio
Format musik : 60% pop, 20% dangdut, 20% lagu-lagu
komunitas; seperti lagu gambang kromong, india.
4. Prestasi Bens Radio
a. Rekor muri: 12 jam berpantun, 2008
b. Neilsen: 7 kali berturut dengan radio pendengar
terbanyak nomor 1 tahun 2004- 2009 penilaian
perkuartal per 4 bulan.
c. Juara reportase dalam rangka ulang tahun tahun 2000
perssni (penyiaran organisasi radio)
d. selebihnya seperti penghargaan-penghargaan dari
kelembagaan, maupun dari pemerintah. Seperti nama
benyamin dijadaikan nama jalan, penghargaan
pahlawan nasional, pahlawan kebudayaan melalui
bens radio.
e. Penghargaan radio yang konsisten menyiarkan
kebudayaan betawi radio.
f. 2004, karya kreatif bens radio mewakili jakrta untuk
vote foundation dalam rangka Iklan Layanan
Masyarakat Pilpres.
5. Kriteria yang harus dimiliki pekerja di bens radio
apakah harus muslim dan betawi?
Harus muslim, karena biar bagaimana betawi mempunyai 2
unsur yaitu unsur agama dan budaya yang tidak bisa
dipisahkan. Orang betawi unsur budayanya kuat yang
berhubungan dengan unsur agama. tapi tidak harus orang
dari suku betawi, karena yang lebih terpenting adalah dia
dari budaya mana aja, dari status soial manapun yang
terpenting dia konsen di budaya betawi.
6. Dikarenakan segmentasi bens radio di jabodetabek, apa
alasan bens radio menyiarkan program-program
muslim seperti program sohibul hikayat?
Karena sohibul hikayat pada dasarnya budaya betawi bukan
agama. Sohibul hikayat adalah dongen betawi secara
monolog yang menceritakan tentang dongen antah berantah
(dongeng 1001 malam) jadi tidak ada hubungannya dengan
Islam. Pada waktu pembawaannya bang Jaid (penyiar
terdahulu) itu dibumbui dengan bau-bau Islam. Jadi islam
dijadikan bumbunya karena kembali lagi betawi tidak bisa
dipisahkan antara agama dan budaya. Kalau tiba-tiba ada
pergeseran seperti misalnya harus berbau islam, mungkin
dari segi musik.
7. Setelah diadakannya program-program muslim, yang
didapatkan bens radio apa?
Mendapatkan pendengar lebih banyak, kita terbukti 7 kali
berturut-turut sebagai radio nomor 1 pendengar terbanyak.
Tujuan kita menayangkan program tersebut untuk income
iklan. Karena pemasukan kita dari iklan, tujuan dasar kita
supaya ada iklan sebanyak-banyaknya. Untuk pendengar
pasti bertambah, radio harus dinamis dia harus bertahan
dalam benturan-benturan media yang lain. Jadi salah satu
caranya adalah dengan banyak pendengar untuk
mempertahankan radio ini. Kalau banyak pendengar
otomatis pengiklan datang. Salah satunya adalah bagaimana
caranya supaya iklan bisa masuk. Banyaknya pendengar,
masuk dalam riset neilsen bahwa bens radio pendengar
terbanyak se jabodetabek. Kemudian pengiklan, beriklan
melihat dari neilsen. Neilsen melihat bens radio dengan
pendengar terbanyak, akhirnya iklan pada berdatangan.
8. Strategi bens radio bisa bikin program-program yang
menarik buat golongan pendengar tertentu?
Dalam setiap riset neilsen ada data-data yang kita miliki,
dari jam 5 sampe jam 6 kita bikin acara namanya nasihat
ulama. Ada survey dari neilsen melihat, status soialnya dia,
usianya berapa, laki-laki atau permepuan, pekerja atau
orang tua, rentan usianya, dari situ kita bisa bongkar. Maka
untuk membuat program yang menarik kita bermain dengan
data bahwa pada jam tertentu harus membuat program
seperti apa berdasarkan riset neilsen.
9. Iklan yang dipasang di bens radio jenisnya seperti apa?
Iklan di bens radio masih general belum terprogram. Iklan
yang dipasang sesuai dengan segmen pendengar. Kita all
segmen, artinya paling banyak di segmen c dan d, kan ngga
mungkin segmen itu menjual pesawat terbang kan akhirnya
sia-sia. Pengiklan juga paham, ketika dia buka data
pendengar bens yang levelnya C dan D, dia harus
memasuki iklan yang seperti apa? Misalnya obat, jasa,
makanan-makanan ringan. Tapi hal itu juga mulai ada
pergeseran, pengiklan itu tidak hanya bermain di level atas,
contoh alfa mart dan indomaret bermain di level atas
sekarang sudah membumi masuk ke kampung-kampung
dan sekarang produk-produk iklan yang sekarang ada di
level atas, mereka sudah main di level bawah. Contohnya
banyak juga iklan-iklan travel masuk ke bens radio yang
harus beli tiket pesawat. Kalau difikir secara logika, apakah
pendengar bens naik pesawat melihat segmen C dan D.
Tapi sekarang memang sudah ada pergeseran bahwa si
pengiklan tidak bodoh, mereka kini sudah menjemput bola,
mereka memiliki strategi dalam memasukan iklannya.
10. Bens radio bisa di dengarkan di saluran indovision
apakah ada pemasukan dari sana? Karena Indovision
adalah saluran berlangganan, apakah profit bens radio
hanya dari iklan atau ada korporasi dengan pihak luar?
Memang ada kerjasama tersendiri dari Indovision.
11. Apakah PT ini hanya ada bens radio saja?
Iya. Tapi dulu ada kita membentuk holding company
namanya etnikom. Etnikom adalah jaringan radio-radio unit
yang berbasis budaya, ada budaya sunda seperti pasundan
FM, budaya cirebon, cirebon FM, di palembang ada
palembang FM, jadi budaya-budaya lokal. Seiring
berjalannya waktu, mereka sudah mulai memisahkan diri,
karena bens sudah cukup membesarkan unit-unit akhirnya
bens memisahkan diri sendiri sekarang. Tapi paling
sekarang bekerjasama dengan radio-radio yang berafiliasi
jadi bekerja sama dengan bens radio.
12. Lalu bagaimana sistem kerjasamanya?
Sistemnya kerja sama, misalnya bentuknya sih kita
memberikan iklan ke mereka dengan ada kompensasinya,
jadi bens radio nyari untuk mereka (bagi iklan). Misalnya
bens radio punya iklan A, trus mereka butuh ke daerah
jawa, kalimantan, sumatra atau yang lain dan radio itu mau
yaudah kita pasang disana. Lalu dari pihak yang diberikan
iklan memberikan feedback ke bens radio yang tidak bisa
disebutkan jumlahnya. Intinya kerjasamanya ada
matematikanya.
13. Kendala internal dan eksternal dalam satu siaran
produksi?
Kendala ada banyak. Terutama SDM, karena untuk menjadi
penyiar radio kan ngga sembarang SDM, sementara SDM
disitu minim. Kedua adalah jangkauan, semenjak masuknya
penataan frekuensi, kita jadi rapet. Persaingan makin ketat,
pemancar harus dikuatkan. Pasti ada kendala-kendala tim
SDM maupun di on air. Contohnya karena persaingan yang
ketat, kita harus menggunakan perangkat-perangkat standar
broadcast sedangkan perngakat broadcast budgetnya tinggi
hal itu yang menjadi kendala. Pemancar yang sekarang
terjadi kita kan ngga bisa tinggi karena sudah diatur,
sementara kalau ngga tinggi kita ngga bisa menjangkau
pendengar kita. Yang paling utama adalah SDM karena
apabila pernagkat sudah baik tapi SDMnya masih belum
baik akan terasa percuma.
14. Adakah pelatihan khusus dalam perekrutan pekerja?
Ada. Kita kan punya kriteria tersendiri, misalnya untuk
penyiar kriterianya adalah intelektual, memiliki followers
yang cukup banayak, karena sekarang hal itu ynag menjadi
salah satu patokan juga, yaa paling ngga menegnal sosial
media. Karena radio berhitung dengan menit, kalau kita
ngga tau informasi kita akan ketinggalan. Karena bisa jadi
pendengar lebih pintar dari penyiarnya. Kita harus berusaha
mengimbangi pendengar. Kriteria-kriteria yang terpenting
adalah punya bakat, humoris, nantinya ada penggodokan
tersendiri seperti penguasaan kalimat, intonasi, artikulasi,
inprovisasi, itu nantinya ada tim yang meatih agar penyiar
sesuia dengan kriteria yang diinginkan bens radio. Ketika
mereka sudah menguasai kriteria tersebut berarti mereka
sudah siap untuk terjun langsung ke lapangan, dan ketika
mereka siap ke lapangan mereka ngga langsung dilepas
sendiri, mungkin dia hanya boleh masuk di bagian-bagian
tertentu, misalanya ditaro di siaran malam, setelah itu
mereka di tandem dengan yang lebih senior biar dia bisa tau
karakter siaran bens agar tidak keluar dari freme bens apa
yang diinginkan bens. Ketika dia sudah memiliki
kemampuan, kita jelajah lagi, apakah dia punya
kemampuan solo atau kemampuan tandem. Jangan sampai
terjebak dalam radio asal-asalan.
15. Apakah pekerja di bens radio harus dari lulusan
komunikasi dan penyiaran?
Ngga juga, banyak penyiar yang background pendidikannya
bukan dari lulusan komunikasi atau penyiaran. Ada yang
basicnya dia di panggung. Oleh karena itu, lebih
diutamakan bakat.
16. Selain penyiar harus dari lulusan komunikasi dan
penyiaran?
Tidak harys, karena nantinya ada biang-bidang. Misalnya,
kayak bang ajis kan humas harus dari basic tertentu dari
komunikasi dan PR, lalu bagian marketing kita cari orang
yang memiliki link yang cukup kuat, kedua juga punya
basic marketing atau orang-orang yang sifatnya trafic,
pengantur lalu lintas iklan nah orang-orang itu masuk. Tapi
kalau semuanya tidak bisa mendapatkan itu, ya paling ngga
ada pelatihan. Sebenernya radio lebih fleksibel sih.
17. Apakah pekerja di bens radio ada yang kerjanya
merangkap antara manajerial dengan produksi?
Ada, kan rotasi jabatan itu kecil di radio. Seperti di struktur,
mentok PD, Stastion Manager sudah gitu ngga ada yang
lain. Paling perputarannya seperti contoh, dia kreatif tiba-
tiba dia siaran sendiri bisa sekaligus merangkap jadi
produser. Atau misalanya tim humas dia mencari iklan, bisa
jadi dia memposisikan diri sebagai marketing. Di radio
harus bisa semua, harus multi tasking.
Wawancara 2
Narasumber: Aditya Oking
Jabatan: Produser Sohibul Hikayat
Waktu Wawancara: 30 Juni 2018
1. Bagaimana penentuan tema tiap minggunya?
Masalah tema itu kan artinya kita harus membuat cerita
atau sekenario. Sekenario itu terkadang muncul secara tiba-
tiba, kalaupun kita cari kadang-kadang ngga ketemu.
Misalnya nih hari rabu belum ketemu ceritanya itu harus di
kutik-kutik dulu nih bingung, masalahnya kan cerita
patokan kita adalah cerita 1001 malam yang notabennya itu
adalah cerita dari tanah Arab. Cerita itu memang banyak
fiktifnya, kita juga nyari nama tokohnya juga itu asal aja
yang penting ada ‘kearab-araban’. Masalah cerita ngga jauh
dari kerajaan. Misalnya ada kerajaan yang baik yang
membuat masyarakatnya sejahtera, ada juga yang kadang-
kadang membuat rakyatnya sengsara, endingnya kita cari
kita harus apain nih si raja yang ngga adil? Misalnya
negaranya kena bencana. Pembentukan tema itu, kalau saya
bikin itu setelah naskah itu selesai, bingung kan? Kalau
kebanyakan orang menentukan tema dahulu, kalau saya
buat aja dulu ceritanya ngga tau temanya apa, di tengah
perjalanan baru ketemu ooh temanya tentang kerajaan yang
baik hati misalnya. Untuk pemebntukan tema relatif,
terkadang otak manusia suka buntu, kita juga cari-cari
referensi misal dari google tokohnya, tempatnya kita ganti,
tapi alur ceritanya masih sama.
2. Kapan Selambat-lambatnya teks siaran jadi?
Paling ngga satu hari sebelumnya, itu kalo lagi buntu
banget. Tapi biasanya kalo hari senin udah kepikiran mau
ceritain apa hari selasa atau rabu udah siap naskahnya.
Pokoknya patokan cerita di sohibul hikayat cerita 1001
malam aja. Jadi ngga bisa membuat naskah sekaligus
perbulan, paling tidak tiap minggu bikin naskah, karena
malah ngga kekejar jadi kalo bikin naskah ini tunggu mood.
Terkadang saya juga nyerah, ntar certa apa aja deh,
misalnya H. Fandi ambil cerita yang dimana gitu yang
mungkin endingnya ngga tau dimana alasannya waktunya
habis gitu.
3. Awal mula ada celetukers?
Dulu dari jaman Shopian Jaid itu ngga ada. Dia monolog
satu orang bercerita. Beliau meninggal, tidak ada lagi
penerusnya. Akhirnya kita buat shohibul hikayat tapi kita
modern-in dengan celetukers itu. Karena kalau ada
celetukers itu bisa menambah suasana lucunya. Kalau
monolog, pembawa acaranya kuat, itu ngga jadi masalah.
Terkadang si pembawa ceritanya ngga selalu lucu nah kita
ini yang celetukers buat menyegarkan suasana. Jadi ini
inisatif aja supaya lebih rame kita ngajak orang-orang buat
ngeramein acara.
4. Apa status “celetuker” selama siaran?
Bukan, penyiarnya Cuma H. Fandi sama saya yang pokok.
Tadinya juga saya berdua, karena saya ngerasa bete banget
nih, ajak si itu ah, ajak si itu ah akhirnya banyak. Mereka
bukan penyiar, datengnya Cuma setiap malem jum’at aja di
acara ini. Nah dari mereka itu yang buat lucu-lucu supaya
rame.
5. Apa kendala internal dan eksternal yang dialami
sohibul hikayat sebagai program yang masih
mempertahankan budaya betawi dan dakwah sebagai
komoditas utamanya?
Kendalanya Cuma kalo penyiarnya ngga masuk, itu kendala
otomatis kita kosong ngga siaran. Paling puter lagu, atau
puter rekaman yang lalu. Karena tidak ada yang bisa
membawakan cerita selain si pembawa ceritanya yaitu H.
Fandi berbeda dengan program siaran yang lain. Karena
kalo saya yang bawain warnanya akan beda. Kalau masalah
biaya produksi kita ngga pernah ada sih, itu urusan
management.
6. Bagaimana proses pasca produksi? Apakah setiap
siaran di rekam dan naskah diserahkan ke atasan?
Ngga, tim managemnt sudah menyerahkan sepenuhnya ke
kita. Terserah kita mau bikin cerita tentang apapun. Bentuk
laporannya hanya jam siar aja (absen). Kadang-kadang teks
itu terbengkalai dimana saja. Cuma kita punya
dokumennya, suatu saat diminta arsip kita ada.
7. Keuntungan adanya sohibul hikayat di bens radio?
Relatif, setiap acara fungsinya untuk mengangkat radio.
Setelah acara itu diadakan, mengangkat atau tidak itu
dilihat saat rapat internal dilihat dari akumulasi siaran
(ratting) apakah acara ini masih layak atau tidak.
8. Kriteria yang harus dimiliki untuk memilih pekerja di
sohibul hikayat contohnya perkerutan para celetukers
apakah harus muslim dan betawi?
Kalo muslim iya, kalo betawi juga iya. Karena yang kuat
dari inprovisasi dari celutkers-celetukers adalah betawi.
Karena kalau betawi, dia paham dengan bahasa-bahasa
betawi ‘ngusruk’.
9. Iklan yang dipasang di sohibul hikayat?
Kalau iklan masih global, jadi tidak ada iklan yang
mensponsori acara itu.
10. Adakah pelatihan khusus untuk merekrut para
celetukers?
Ngga, kita merekrut karena kita udah kenal sebelumnya.
Kayak si Baduy, itu dia kan juara pelawak di MNC. Dia
kan kalo pelawak otomatis nyeletuknya bagus. Yang itu dia
juga pemain lenong, yang satu MC. Jadi kita udah tau
sebelumnya, dan mereka ngga digaji. Karena sudah
diingatkan, disini jangan cari honor, cari honor di luar dari
program sohibul hikayat. Dengan seringnya muncul nama
si celetukers ini di radio, diharapkan nanti uangnya dari
luar, misalnya bayaran MC jadi lebih mahal, dan mereka
mau.
11. Bagaimana cara sohibul hikayat tetap eksis?
Kita kan radio betawi, bahasa penyampapainnya berbeda
dengan radio lain. Bahasa yang kita gunakan terbilang lebih
apa adanya seperti orang betawi pada umumnya, jadi
segmen kita memang menengah ke bawah, tetapi kita juga
mengejar level menengah. Karena Benyamin berpesan, “ini
radio lu liat gue”. Jadi benyamib seperti apa? Yaudah kita
ikutin dia, kalo lagu bisa sama dengan radio lain, tapi kita
punya keunikan di bahasa. Mangkanya kita ngga takut
karena kita sudah punya pendengar setia.
Wawancara 3
Narasumber: H. Fandi
Jabatan: Penyiar
Waktu Wawancara: 30 Juni 2018
1. Apa Celetuker?
Jadi suka nyeletuk, kalo ada yang siaran ada yang nimpalin
namanya celetuker. Misalnya saya lagi cerita “ada jin dari
atas pohon nangka turun, jinnya gede banget!” trus nanti
dia nyeletuk “tuh jin cewe atau cowo bang haji?” nyeletuk
dia, celetuker namanya.
2. Siapa yang jadi pencerita di sohibul hikayat?
Cuma saya
3. Kriteria pencerita seperti apa?
Kalo di betawi itu dia harus menguasai impolesosbud yaitu
ilmu pengetahuan, politik, dan sosial budaya. Terus juga
harus dia bisa komedi, dia juga harus mengerti budaya,
harus mengerti agama. Karena di sohibul hikayat itu cerita
sambil ceramah seperti layaknya ustadz komedi. Jadi harus
menguasai ilmu pengetahuan agama, sosial, budaya, politik.
Karena pencerita kalau sudah bercerita sudah sama seperti
ustadz. Saya kalau cerita sudah seperti ustadz,
menggunakan surban, deiawali dengan mukodimah seperti
selayaknya ustadz, karena itu syarat menjadi pembawa
cerita dia harus mengerti agama. Karena kalau hanya cerita
saja seperti membaca puisi. Ustadz juga kalo lurus-lurus aja
ngga lucu ngga menarik. Apalagi sohibul hikayat, pencerita
harus bisa memainkan berbagai jenis karakter seperti
menyuarakan karakter laki-laki, perempuan, nenek. Kakek,
bahkan waria, seperti seorang dalang yang bercerita.
Misalnya cerita tentang anak durhaka seprti malin kundang,
dalam sohibul hikayat sang pencerita harus menceritakan
dengan cerita yang menarik, tapi di sela-sela cerita juga
disisipkan nilai agama, maka dalam cerita itu diberitahulah
kepada pendengar hadits tentang dilarang durhaka terhadap
orang tua.
4. Apa yang membedakan sohibul hikayat dengan
ceramah pada umumnya?
Kalau ceramah ustadz pada umumnya mereka ceramah
tidak terpaku pada cerita. Sedangkan sohibul hikayat
terpaku dengan cerita yang di dalamnya terdapat nasihat-
nasihat Islam. Misalnya dalam cerita menceritakan tentang
sosok Udin yang durhaka terhadap orang tua, maka
sepanjang acara akan terus membahas mengenai si Udin.
5. Pemilihan cerita dan karakter apakah harus
berdasarkan cerita nabi atau hikayat-hikayat Islam
lainnya?
Tidak harus, bisa siapa saja dan apa saja. Yang terpenting
adalah dari cerita tersebut kita bisa mengambil hikmahnya
dari nasihat-nasihat yang diberikan dari cerita tersebut.
6. Kapan terbentuknya program sohibul hikayat di bens
radio?
Acara ini dibuat sekitar tahun 2006.
7. Apa itu sohibul hikayat?
Sohibul hikayat adalah cerita dongeng betawi pada jaman
dahulu. Jadi sohibul hikayat memiliki arti “yang punya
cerita” atau “sahabat bercerita”. Dan yang suka orang-orang
tua semua, dan memang ini budaya betawi. Dengan kata
lain Sohibul Hikayat adalah komedi dakwah yang
penyampaiaanya lewat cerita atau dongeng yang ada
hikmahnya di akhir cerita.
8. Apakah ada komunitas sohibul hikayat?
Kalo komunitas kita ngga bikin, tapi kalau pencinta sohibul
hikayat banyak. Kalo sohibul hikayat yang suka orang tua
semua.
9. Kenapa bens radio tertarik untuk membuat program
sohibul hikayat?
Karena bens radio adalah radio betawi yang konsen dengan
budaya betawi. Sohibul hikayat adalah salah satu kesenian
budaya betawi. Jadi nyambung, masa radio betawi ngga ada
acara yang berbau budayanya? Namun budaya betawi yang
kental dengan unsur religi.
10. Apa yang membuat sohibul hikayat berbeda dengan
program religi yang lain?
Yang menjadi istimewa adalah karena sohibul hikayat
adalah cerita nasihat yang dibumbui lawak. Dan ngga
sendiri, ada pelawak yang ikut siaran yang kita sebut
celetukers yang orang tunggu.
11. Setiap sekali siaran, ada berapa orang yang ikut?
Biasanya bisa 4 sampe 5 orang yang ikut on air. Pokonya
dalang satu, sisanya celetukers. Kalo Cuma bertiga juga
tetep bisa siaran yang penting ada dalang. Namun, lebih
banyak celetuker lebih rame acarnaya.
12. Bagaimana proses perekrutan celetuker?
Kalo perekrutan kan kita biasa liat juga track recordnya,
yang udah biasa manggung, yang ngelawak, biasa jadi MC
kita ajak untuk gabung di sohibul hikayat. Jadi mereka
sudah tahu dasarnya ngelawak. Karena ya itu tadi sohibul
hikayat adalah dongeng sambil ngelawak.
13. Kriteria yang harus dimiliki para celetuker?
Punya sense of humor, sudah biasa ngelawak di panggung.
Seperti contohnya Bang Baduy pernah menang juara lawak
di Indosiar dan TPI, kemarin juga sempat pernah ikut acara
mendampingi Arifin Ilham di Indosiar. Jadi yang kita rekrut
yang emang aslinya pelawak, karena kalau tidak bisa
ngelawak yaa susah.
14. Tema yang paling menarik yang orang banyak denger
seperti apa?
Itu biasanya cerita tentang rakyat betawi, rakyat cina.
Biasanya cerita-cerita yang udah memasyrakat. Contohnya
kayak Mad Kulub, kenapa disebut Mad Kulub, karena
teryata dia sampai besar dan ketika ingin menikah belum di
khitan. Si Mad kulub ini orang cina dia ingin menikah
dengan orang betawi tapi susah, dia malu untuk
mengatakan bahwa dia ternyata belum sunat. Nama aslinya
Mad Kulub adalah bengkong dan akhirnya dia sunat
sendiri. Oleh karena itu orang betawi suka mengatakan
“kalau ingin sunat pergi ke bengkong (dukun sunat)”.
Padahal Bengkong adalah nama orang betawi keturunan
cina yang tadi di ceritakan. Sebenernya sejarah kebudayaan
Islam juga banyak, tetapi karena ini radio betawi jadi orang
lebih menunggu cerita betawi. contohnya lagi cerita tentang
si manis jembatan ancol dan si pitung juga masih suka
banyak yang suka.
Kaya dulu ada acara TV Uje (Ustadz Jefri) dan Udin
Nganga, itu dulu Uje kalo cerita diceletukin mulu sama
Udin yang bikin rame. Nah kalo Sohibul Hikayat kan
banyak celetukernya. Bedanya kalo Uje itu ceramah tidak
monoton ke cerita, sedangkan Sohibul Hikayat ada alur
ceritanya dalam berdakwah. Sekarang kan banyak ustadz
yang didampingi oleh pelawak.
15. Apa yang boleh dan tidak boleh selama siaran?
Kalo di Sohibul Hikayat itu ngga boleh menyindir SARA.
Menyinggung pemerintah juga tidak diperbolehkan.
Adapun cerita-cerita yang menyinggung pemerintah pernah
dibawakan tetapi offair dan di luar bens radio, atau saya
diundang secara pribadi untuk mengisi di suatu acara.
Contihnya, dari pemilik acara meminta saya untuk
membawakan Sohibul Hikayat yang di dalamnya ada cerita
mengenai korupsi. Saya juga harus pinter-pinter cari
materinya yang mengarah untuk sindiran.
16. Apakah program ini pernah mendapatkan teguran?
Alhamdulillah sejauh ini ngga ada teguran sih.
17. Alasan mempertahankan program sohibul hikayat?
Selain untuk mempertahankan budaya?
Biasanya ada misi pembangunan, pengembangan, dan
pembentukan akhlak. Dimana jaman selalu berganti,
banyak budaya baru dan kita harus mempertahankan
budaya nasional budaya Indonesia.
18. Target pendengar Sohibul Hikayat
Segmen kita orang dewasa, karena acara ini tentang dakwah
dengan cerita jaman dulu yang pasti orang-orang dewasa
seneng dengan acara seperti ini. Tapi target kita juga
pengen di dengerin sama anak muda.
19. Bagaimana caranya Sohibul Hikayat tetap eksis?
Strategi kita supaya ngga cuma orang tua aja yang dengerin
tapi juga anak muda adalah kita bawain celetuker anak
muda. Ceritanya juga yang lagi in kita kolaborasi, ngga
hanya cerita jaman dulu aja. Misalnya yang lagi trend film
Dilan, kita bawain tentang Dilan yang seperti itu yang
pendengar suka. Contohnya lagi dalam cerita ada tokohnya
penyanyi hip hop, yang terpenting dalam ceritanya ada
nasihat yang di kombinasi dengan trend masa kini.
20. Bagaimana menarik pendengar muda yang tidak begitu
suka mendengarkan musik gambus yang menjadi ciri
khas Sohibul Hikayat?
Kita konsisten bahwa Sohibul Hikayat di jalur Islami, dan
selalu dari dulu sudah diputarkan lagu gambus. Kalo tiba-
tiba dimasukin lagu barat, bisa di komplain oleh dewan
keseninan betawi. karena orang juga lebih menantikan
ceritanya yang lucu dari pada lagunya. Oleh karena itu lagu
jangan banyak-banyak.
21. Adakah layanan interaktif dengan pendengar lewat
telfon atau social media dengan pendengar?
Ada, jam 10 biasanya kita interkatif ada penelfon satu
segmen. Tapi kita batasin karena kalo diturutin banyak
banget. Paling 3 sampe 4 penelfon, dan kebanyakan yang
telfon bukan hanya dari suku betawi.
Contoh transkrip siaran
No Jam Isi Program
1 20.00 –
20.11
Bumper in + Opening
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.. Abang none, ncang ncing, nyak
babeh yang ada di tanah betawi dan
sekenanye.. Malem hari ini ketemu lagi di
Sohibul Hikayat. Biasa kalo udah malem
jum’at juga kita udah gelar tiker aja.. Yang
pasti malem Jum’at entar bakalan ada cerita
yang ada hikayatnya ya pastinya.. Cerita yang
manfaat, dibawain ama tukang cerita entar ada
bang Pandi Baskara, temen saya juga bang
Oking. Yang pasti siap-siap dah semuanya yak,
yang lagi nyeduh kopi biarin dah aernya
diseduh dulu ampe mateng. Di acara sohibul
hikayat dari ciputat. Nyok! Nyok! Nyok!
Abang none Syahdan kata sohibul hikayat...
Diceritain di negeri Bagdad ada sebuah
kerajaan
ama rakyatnya yaitu kerajaan Alambada
Dipimpin ama raja yang bemama raja Abdal
Alamsyah. Raja Alamsyah dikasih gelar Sultan
Alam Alaiddin Maulana. Punya bini yang elok
nan anggun yang
bemama Mahdum Khudawi.
Kedua pasangan Raja dan Ratu ini dikasih anak
perempuan yang kaga kalah cakepnya ama
emanya Mahdum Khudawi. Sang putri dikasih
nama
Puti Dawi Rohmah. Kecakepan sang putri kaga
ada tandingannya di seluruh Jazirah Arab.
Ampe kabar kecakepannya kedengeran ama
Raja bernama Magona dari kerajaan Magoa
Berita itu disampein ama pengawal Raja
Magona bemama Kilan. Waktu Kilan mabur ke
negeri Utara, sebab semua yang ada di kerajaan
Magoa bisa mabur cuman ama baca jampe
jampe. Dia ngelewatin sebuah negeri yang
begitu luas nan indah. Dia muter muter
kerajaan negeri Bagdad dan
dia ngelihat ada seorang putri yang elok
parasnya di taman kerajaan Alambada.
KILAN "Raja. . Hamba membawa kabar yang
baik untuk Raja"
RAJA MAGONA: "Huahaha... Apa Kabar...?
cepat kau katakan kepadaku, apa kabar baik
itu"
KILAN "Di sebuah negeri nun jauh disana.
Hamba menyaksikan seorang
putri raja yang elok parasnya, mebleng, botoh,
kalo jalan eplok cendol. Kira-kira Raja mao
kaga mempersuntingnya buat
ratu di kerajaan kita ini."
RAJA MAGONA : "He he he he... Lah mao
kalo botoh, mebleng, mah... Ini namanya kabar
bagus juga Sudah lama tidak ada ratu di
kerajaan ini, sampai sampai perabotan ku
berkarat. Kalo begitu tunjukan dimana paras
ayu sang putri itu adanya....?"
KILAN: "Sabar tuan raja... Jangan keburu
nafsu, kalo keburu nafsu hasrat kuat tenaga
kurang, Masa hamba disuruh nalangin
nantinya..."
RAJA MAGONA: "Sembarangan.. Gua tabok
mengor lu..."
Kilan sambil komat kamit kedua bibirnya.
Sambil baca mantra mantra. Kaga lama
kemudian segumpal asap muncul dihadepan
raja Magoda. Langsung keliatan paras Putri
Dawi Rohmah yang amat elok.Waktu itu juga
Raja Magoda langsung naroh hati ama putri
Dawi Rohmah
RAJA MAGONA: "Weleh weleh, cantik tenan
Dawi Rohma... Aku jadi manggut manggut atas
bawah... Weleh weleh weleh weleh...."
Abang none.... Kita tinggalin dulu obrolan raja
Magona ama anak buahnya... Sebenemya
kerajaan Alambada terbagi jadi dua wilayah.
Yaitu Alambada Luar ama Alambada Dalem.
Di daerah Alambada Luar kesohor ama hasil
coklatnya yang berkualitas nomor satu.
Sedangkan di Alambada Dalam kesohor hasil
kayu besi nya. Yaitu kayu Alambada. Tiap
tahun selalu ngirim berkubik- kubik kayu ke
pedagang asing. Transaksi perdagangan kayu
disono amat rame
Raja Ali Rasyid dari kerajaan Kelanta banyak
ngadain perjanjian dagang ama negeri tetangga.
Waktu kerajaan Kelanta mao ngebangun
puluhan kapal buat armada perangnya, di
mesen kayu besi dari kerajaan Alambada. Raja
Ali Rasyid amat seneng ama perniagaan ini.
Ampe ampe dirinya punya kemauan nahanin
hubungan perniagaan ini supaya terus kebina.
Bahkan kaga sebates hubungan perniagaan aja,
tapi ampe punya kemaoan ngewujudin
hubungan keluarga ama raja Abdul Alamsyah.
Putra Raja kerajaan Kelanta bernama Nurjam
Ali, diem diem naroh hati ama Putri Dawi
Rohmah. Waktu dirinya melawat ke kerajaan
Alambada buat urusan dagang, putra raja
Nurjam Ali sempet nyaksiin Putri Dawi
Rohmah waktu nemanin ayahnya.
PUTRA NURJAM ALI: "Ayah, sudilah
kiranya ayah menemui Raja Abdul Alamsyah"
RAJA ALI RASYID : "Untuk apa putraku...
Bukankah kita selalu bertemu seminggu sekali
urusan perniagaan....?"
PUTRA NURJAM ALI: "Bukan itu
maksudku... Sudilah kiranya ayah meminang
Putri Dawi Rohmah untukku"
RAJA ALI RASYID: "Oh, ayah kira utnuk
perniagaan... Ah, itu perkara mudah anakku."
Abang none... Kata sohibul hikayat....Hari yang
ditunggu tunggu akhirnya nyampe udah. Raja
Ali Rasyid dari kerajaan Kelanta beserta
keluarga kerajaan nuju kekerajaan Alambada.
sambil ngebawa puluhan hantaran yang isi
emas, kaen ama bahan berharga laennya.
Setibanya dikerajaan Alambada, iring - iringan
keluarga dari Kerajaan Kelanta disambut bae
ama raja Abdul Alamsyah. Langsung dijamu
ama makanan yang lezat lezat. Minuman
beraroma harum dan enak. Dan sekiranya
cukup beramah - tamah, Raja Kelanta raja Ali
Rasyid langsung ngomong perihal maksud
kedatangannya
RAJA ALI RASYID: "Wahai raja Abdul
Alamsyah, kiranya anakku sudah cukup umur,
aku berkeinginan mencari pendamping hidup
untuknya"
RAJA ABDUL ALAMSYAH: "Kabar yang
sangat baik rupanya, aku senang mendengar hal
itu"
RAJA ALI RASYID: "Putraku berkehendak
untuk meminang Putrimu wahai raja Abdul
Alamsyah."
Ngelihat air muka Putrinya yang ngedadak
berubah jadi keruh, sang ibunda Mahdum
ngebales tawaran Raja Kelanta.
MAHDUM : "Kami sangat senang dengan
kabar ini, namun alangkah baiknya kalau kami
tanyakan dulu kepada Putri Dawi Rohmah."
RAJA ALI RASYID: "Baiklah kalau begitu...
Kami pamit dulu, segera beri kabar tentang
lamaran kami ini"
Seudah tamu semuanya pulang. Raja Abdul
Alamsyah manggil Putri Dawi Rohmah ada
maksud ngomongin perihal lamaran Raja
Kelanta.
MAHDUM: "Bagaimana Nak, apa
pendapatmu."
DAWI ROHMAH: "Maaf ibu, bukan maksud
hati menolak berkah. Bukan hamba tak mau
bersuami. Namun hamba tidak ada hati untuk
Pangeran Nurjam Ali"
MAHDUM: "Baiklah putriku, kalau itu
jawabanmu. Ayahmu tidak akarn memaksamu"
Abang none.... Kata sohibul hikayat.... Tiga
hari berikutnya, dipanggillah sang utusan
kerajaan. dan menitahkan kepada utusan
kerajaan buat segera pergi kekerajaan Kelanta
buat nemuin raja Ali Rasyid.
RAJA ABDUL ALAMSYAH: "Pergilah kau
ke Negeri Kelanta. Kabarkanlah kepada beliau,
bahwa Putri kami tak ada keinginan untuk
dipersunting dengan Pangeran Nurjam Ali"
2 20.11 –
20.36
Iklan sarimi + Iklan Film + Spot + Lagu +
Iklan Kampus + Iklan Layanan Masyarakat +
Lagu + Iklan Budaya + Spot + Lagu
3 20.36 –
20.42
Adlibs Bursa Kerja
4 20.42 –
21.00
Iklan Layanan Masyrakat + Lagu + Iklan Bens
Radio + Lagu + Lagu + Iklan Layanan
Masyarakat + Iklan Rent Bus
5 21.00 –
21.17
Dalang kembali cerita
Balik lagi di Sohibul Hikayat nih ncang ncing,
nyak babeh.. Kite lanjut lagi buat cerita yang
manfaat, dibawain ama tukang cerita entar ada
bang Pandi Baskara, temen saya juga bang
Oking. Nyok langsung!
Abang non.. Kata sohibul hikayat.... Dalem
sekejep mata Kilan udah ngadep lagi ke Raja
Magoda lagi.
KILAN: "Laporan raja, hamba udah berhasil
ngalahin pasukan Pangeran Nurjam Ali"
RAJA MAGODA: "Hebat hebat... Bagus
pengawal. Lu udah ngelaksanain peritah gua
dengan baik"
KILAN:" Tuan Putri Dawi Rohmah malah
bermaksud ngundang Raja ke kekerajaan
Alambada. Sebagai ucapan rasa terimakasih."
RAJA MAGODA: "Huuahaha....
Kekekekekke.... Eeh bagus eeh Baiklah. Kalau
begitu siapkan keperluanku. Prajurit dan
pengawal terbaikku. Kita bakal kesono besok!"
Maka diutus juga seekor burung piaraannya
buat terbang ke kekerajaan Alambada. Buat
nyampein maksud kunjungan Raja Magoda
besok
Abang none.... Pas besoknya, mirip kaya iring -
iringan penganten. Ribuan burung burung
berbaris di langit. Menari nari yang indah. Bulu
bulu burung yang berwarna - warni berjatuhan
dari atas langit yang biru. Tarian burung
burung yang ngebentuk suatu barisan buat
nyambut kedatengan rajanya. Ribuan burung
nganterin Rajanya. Raja Magoda dateng buat
minang Putri Dawi Rohmah.
Rakyat Kerajaan Alambada berhamburan
keluar. Nyaksin ribuan burung terbang diatas
langit Kerajaan Alambada. Tiba - tiba turun
dah seekor burung yang berwarna kuning
keemasan dari atas langit. Neba bareng ama
burung yang warnanya ijo. Terus tiba tiba asep
bergumpal ke udara. Muncullah dua sosok pria
gagah perkasa didepan keluarga Kerajaan
Alambada yang berdiri didepan pintu istana.
KILAN: "Inilah Raja kami. Raja Magoda"
RAJA MAGODA: "Perkenankan aku
memperkenalkan diriku. Aku Raja Magoda.
Datang kemari bermaksud memenuhi undangan
putri Dawi Rohmah sekaligus hendak
meminang Putri Dawi Rohmah untuk aku
jadikan Ratu di kerajaanku yaitu kerajaan
Magoa
Putri Dawi Rohmah nunduk malu. Au malu
sebab malu atawa malu karena tersipu -sipu
ngelihat ketampanan raja Magoda.
RAJA ABDUL ALAMSYAH: "Mari... silakan
masuk..."
Akhirnya kedua belah pihak setuju ama
kesepakatan ini. Singkatnya, Raja Magoda
akhir kawin ama Putri Dawi Rohmah. Hajatan
perkawinan itupun berlangsung selama
seminggu. Seluruh rakyat keajaan Alambada
rsukacita atas perkawinan tuan putrinya. Begitu
juga rakyat kerajaan Magoa. Semua larut dalem
kegembiraan. Sebab sebentar lagi kerajaannya
bakal dapet seorang Ratu baru. Ratu yang
sangat cantik parasnya yaitu Ratu Dawi
Rohmah.
Hajatanpun abis digelar. Raja Magoda
berpamitan ama mertuanya Raja Abdul
Alamsyah dan ama permaisuri Mahdum.
RAJA MAGODA : "Terimakasih atas jamuan
hajatan perkawinan ini, aku sangat bahagia.
Sekarang izinkan aku dan istriku kembali ke
Kerajaan Magoa"
RAJA ABDUL ALAMSYAH : "Ini sudah
menjadi tanggung jawab kami sebagai orangtua
Putri Dawi Rohmah. Kami harap engkau sudi
menjaga putri kami dengan baik. Dan sekali
lagi kami ucapkan terimakasih atas bantuanmu
mengalahkan Pangeran Nurjam Ali."
Seudahnya obrolan itu, Raja Magoda dan Putri
Dawi Rohmah pamit undur diri. Sambil baca
mantra sambil komat kamit sambil megang
tangan Putri Dawi Rohmah, sekejep asap
ngepul ke udara. Dua ekor burung terbang ke
langit. Diikutin ama Kilan dari belakang.
Ketiga burung itu juga sekejep mata hilang
dibalik awan putih
6 21.17 –
21.47
Lagu + Iklan Asian Games + Iklan Program +
Lagu + Iklan Jakarta Rent Bus + Iklan Bens
Radio + Lagu
7 21.47 –
21.50
Dalang kembali cerita
Abang none.... Kata sohibul hikayat....
Sekarang kita tinggalin dulu kerajaan
Alambada yang abis kriaan, sekarang kita mao
ceritain keadaan di kerajaan Magoa yang
rajanya Magoda.
RAJA MAGODA: "Selamat datang di
Kerajaan Magoa ini. Inilah kerajaanku. Semoga
kau betah dan senang tinggal disini bersamaku"
DAWI ROHMAH : “Indah sekali kerajaanmu
Magoda. Tahta, tembok dan lantai kerajaanmu
terbuat dari pualam putih. Sebening warna air
yang jemih. Sangatlah indah"
RAJA MAGODA : "Ini semua milikmu wahai
istriku. Jika kau ingin berkeliling atau keluar
istana, kamu bisa meminta Kilan untuk
mengantarmu."
Begitulah, waktu Putri Dawi Rohmah
berkepengenan buat keluar istana, atawa pergi
jalan jalan ke suatu tempat. Dia selalu
ditemanin ama Kilan si Pengawal Raja
Magoda. Tentunya kepergiannya berdua udah
dapat izin dari Raja Magoda. Seiring waktu
berjalan, hubungan keduanya mingkin akrab
permaisuri ama pengawal raja. Terutama Kilan.
Diem diem dirinya takjub ama kemolekan
paras Putri Dawi Rohmah.
Kaga berasa udah ampir setahun Putri Dawi
Rohmah tinggal bersama ama Raja Magoda di
Kerajaan Magoa. Selama itu juga Putri Dawi
Rohmah belon pemah sekali juga nengok orang
tuanya di Kerajaan Alambada.
8 21.50 –
22.00
Lagu + Iklan Program Betawi
9 22.00 –
22.11
Lagu + Iklan Applikasi Bens Radio + Lagu
10 22.11 –
22.25
Dalang kembali cerita
Abang none... .Kata sohibul hikayat... Kita
lanjut lagi ceritanya ampe suatu saat dia
akhimya nyampein kepengen Raja Magoda.
annya itu ama Sang Raja Magoda
DAWI ROHMAH: "Tuanku Raja, sudilah
hamba diberi izin untuk menengok orangtua
hamba. Hamba sangat merindui mereka
berdua"
RAJA MAGODA : "Kalau memang kamu
sangat merindui mereka, bolehlah kamu pergi
menengok mereka. Aku tak akan untuk
mengawalmu menahanmu. Ajaklah Kilan
untuk mengawalmu!"
DAWI MAGODA : "Terimakasih Tuanku,
engkau sungguh bijaksana".
RAJA MAGODA: "Kapan kamu berangkat
kesana istriku...?"
DAWİ ROHMAH: "Bila tuidak halangan
mungkin besok tuanku."
Abang none... Besok paginya, sambil dianter
Raja Magoda di halaman istana Kerajaan
Magoa. Putri Dawi Rohmah ama Kilan mulain
berangkat pergi. Seudah pamitan, keduanya
merubah diri jadi sepasang burung Lepas ke
udara nungkik tinggi ke langit, dalem sekejep
dia berdua udah ilang dari pandangan Raja
Magoda. Kaga lama kemudian dia udah sampe
di kerajaan Alambada.
Didalem kerajaan Alambada, raja Abdul
Alamsyah ama permaisuri Mahdum lagi nangis
haru. Dia nyangka bakal dateng putri
kesayangannya putri putri Dawi Rohmah. Kaga
pake tunggu lama, raja tinggal tepuk tangan
sekali udah langsung digelar jamuan makan
yang amat meriah buat nyambut kedatengan
berdua. Seudah sehari penuh keluarga itu
ngelepas rindu. Tibalah waktu buat Putri Dawi
Rohmah beristirahat buat ngelepas lelah.
Sambil jalan beriringan dianter ama Kilan
menuju ke kamarmya, Sang Putri jalan
memasuki kamar peristirahatannya.... Tiba
tiba..
KILAN: "Tunggu tuan Putri, hamba ingin
menyampaikan sesuatu"
DAWI ROHMAH : "Ada apa Kilan... ?"
KİLAN : "Aku-aku-aku. "
DAWI ROHMAH: "Ada apa...?. Katakan saja"
KILAN: "Aku menyukaimu tuan Putri
DAWI ROHMAH: "Aaaaa.... paaaa..."
Tanpa ngomong lagi, tangan Kilan buru buru
narik tangan Putri Dawi Rohmah kedalem
kamar. Sedangkan sang Putri kaga sanggup
ngelawan. Dalem hatinya ada rasa yang aneh,
antara suka bercampur bingung kudu berbuat
apa. Sang Putri kaga mampu menipu hati
kecilnya bahwa dirinya udah nyukain Kilan
sejak awal jumpa pertama dulu. Malem itu
akhirmya terjadi pertekrohan alias walakisadun
wala krimunun dan juga jadi malem yang
paling indah buat dia berdua. Terutama buat
Kilan. Akhimya hasrat yang dipendamnya
sekian lama udah kesampean. Juga begitu buat
Putri Dawi Rohmah
KILAN: "Aku mencintaimu Dawi Rohmah
Seminggu udah dia berdua ada di Kerajaan
Alambada. Dan tibalah waktu bagi dia pulang
nuju ke Kerajaan Magoa. Dalem waktu
seminggu itu hubungan Kilan ama Putri Dawi
Rohmah mingkin deket. Ngelebihin hubungan
seorang pengawal ama ratunya
KILAN : "Maafkan aku Dawi Rohmah. Aku
tak mampu memendam perasaanku ini"
DAWI ROHMAH "Sebenamya, aku sudah
menyukaimu sejak awal
pertemuan kita dulu. Namun takdir berkata
lain. Temyata bukan kau yang menyelamatkan
kerajaanku. Tapi Rajamu. Aku tak kuasa
menolak keinginan ayahku. Aku tidak mau
disebut seorang yang tak pandai balas budi"
KILAN: "Ayo... kita harus segera bergegas
kembali pulang. Raja Magoda pasti sudah
menunggu kedatanganmu Putri"
Sekejep mata muncul gumpalan asap pekat.
Keduanya merubah diri jadi sepasang burung
ijo dan putih. Keduanya melesat tinggi ke
langit. Rakyat Alambada ngelambain
tangannya melepas kepergian Tuan Putri yang
sangat dicintain.
KILAN : "Aku harap tuan Putri merahasiakan
hubungan kita. Aku tak mau Raja Magoda
murka"
DAWI ROHMAH: "lya Kilan. Aku akan
menjaganya rapat rapat Seudahnya nyampe di
Kerajaan Magoa. Keduanya berpisah.
Sementara Putri Dawi Rohmah ngelepas rindu
ama Raja Magoda, Kilan cuman bisa celam
celam doang ngelihat kekasih pujaan hatinya
bermesra ama majikannya. Sambil dalem
hatinya ngomong
KILAN: "Maafkan aku tuan Putri, aku tak
mampu berbuat apa apa demi cinta kita"
Seminggu setelah Putri Dawi Rohmah pulang
dari Kerajaan Alambada waktu jamuan makan
malem berlangsung.
DAWI ROHMAH : "Maafkan hamba Tuanku,
hamba undur diri ke belakang Mendadak
hamba ingin muntah"
Begitulah, sejak kejadian itu, Putri Dawi
Rohmah jarang keluar kamamya. Makan juga
cuman sedikit. Cuman daging ama manisan
doang. Ngelihat perubahan ini, Raja Magida
jadi khawatir ama keadaan bininya. Ampe raja
Magoda mutusin buat meriksa perihal keadaan
bininya tabib kerajaan
TABIB: Selamat Raja, Ratu Dawi Rohmah
hamil. Raja akan memiliki penerus kerajaan"
11 22.25 –
22.45
Lagu + Iklan Asian Games + Iklan Applikasi
Bens Radio + Lagu + Iklan Budaya + Spot +
Iklan Bens Radio + Lagu
12 22.45 –
22.48
Adlibs Acara Diskominfo
13 22.48 –
23.00
Cerita + Closing
Air muka Raja Magoda tiba tiba berubah jadi
gelap. Kaget dan muncul beribu tanya dalem
hatinya. Waktu itu juga, Raja Magoda yang
didampingin Kilan masuk kekamar Putri Dawi
Rohamah sambil marah marah.
RAJA MAGODA: "Katakan bayi siapa dalam
perutmu itul
Putri Dawi Rohamah yang lagi rebahan diatas
ranjangnya ngedadak ama kedatengan
suaminya yang sambil marah marah.
DAWI ROHMAH: Apa maksudmu
suamiku...."
RAJA MAGODA : "Bayi siapa yang ada dalam
perutmu itu...?"
DAWI ROHMAH: "Ini- ini -ini... Ini bayi kita
suamiku
RAJA MAGODA "Kau bohong... Aku belum
pernah menyentuhmu sedikitpun. Karena aku
terlalu sibuk dengan urusan kerajaan"
DAWI ROHMAH : "Aku tidak bohong... Ini
anak kita...
RAJA MAGODA: Baiklah..... Kalau kau tak
mau mengatakannya. Malam ini akan aku
adakan rapat untuk memutuskan perkara ini di
depan para menteriku"
Kilan yang ngikutin Raja dari belakang nengok
ke Putri Dawi Rohmah Kedua matanya saling
beradu. Seakan ada sesuatu yang kudu dia
bilang ke Raja Magoda. Persiapan rapat
dimulain. Para menteri dikumpulin. Putri Dawi
Rohmah dipanggil ke hadapan Raja Magoda
yang udah duduk diatas tahtanya yang megah
berkilauan
RAJA MAGODA : "Jadi... Katakan padaku
siapa yang telah menghamilimu"
DAWI ROHMAH: "Aku sudah katakan kepada
Raja bahwa bayi ini adalah bayi kita"
RAJA MAGODA: "Kau bohooooong."
DAWI ROHMAH : "Tidak. Aku tidak bohong.
Aku berani bersumpah"
MENTRI: "Maaf Raja, hamba punya usul"
RAJA MAGODA: Apa usulmu Menteri ...?"
MENTRI: Lebih baik kita lihat kejadian
sebenamya dengan menggunakan bejana sakti
ini Raja"
RAJA MAGODA "Baiklah Aku berkenan
dengan usulmu. Cepat kau hantar bejana sakti
itu kemari, aku mahu melihatnya."
Buru buru menteri itu ngambil bejana yang
dimaksud. Kilan yang tau bahwa keadaan
mingkin kaga aman buat dirinya dan juga buat
sang Putri, akhimya dia ngomong...
KILAN: "Tunggu menteri. Kau tak perlu
menghantarkan bejana itu kepada Raja
Magoda"
RAJA MAGODA: "Apa maksudmu Kilan.
Berani nian kau melawan titah Rajal"
KILAN "Raja. Hamba minta maaf. Hamba
tolah berani melanggar perintah Raja. Hamba
tidak mampu menjaga marwah Putri Dawi
Rohmah dengan baik
RAJA MAGODA: "Apa maksudmu...?"
KILAN: "Hambalah ayah bayi itu"
RAJA MAGODA: "Apa.... Jadi kau dan istriku
telah walakisadun walakrimunun, sungguh
terlampau kau Kilan..."
KILAN: "Benar tuanku. Waktu itu selama kami
di Kerajaan
Alambada Kami telah melakukannya. Karena
kami saling mencinta"
Raja Magoda cuman bisa diem. Mulutnya
mingkem kenceeng banget. Pikiran juga
hampa. Para Menteri saling beradu pandang
kaga percaya Raja Magoda mleos keluar
ruangan. Tapi belon lima langkah, ngedadak
Raja Magoda berenti. Tapi kaga nengok ke
belakang, langsung raja Magoda ngomong
sambil bibinya gemeter
RAJA MAGODA: "Aku mengutuk kalian
berdua. Aku mengutuk keturunan yang kalian
lahirkan akan berubah menjadi burung burung.
Namun aku masih menyayangi istriku. Hal itu
tak akan aku lakukan. Kalian dan keturunan
kalian kelak akan berubah menjadi burung
burung hanya pada saat siang. Kalian bisa
berubah merjadi wuhud Aalian senula hanya
pada saat malam saja. Pergilah kalian dari
kerajaanku Hiduplah berlua. Jangan pemah
kembali lagi kemari."
Abang none.... Sejak kutukan itu diucapin dari
mulut sang Raja, Kilan anma Putri Dawi
Rohmah kaga bisa berbuat apa apa. Sebab
ucapan sang Raja adalah kenyataan adanya.
Dia berdua akhimya pasrah nerima kutukan itu
dalem hidup dia berdua selamanya.
Nah.. Gitu dia tuh ye bang neng, ncang ncing
akhir cerita dari judul kambing gragotin
pagernye yang dibawain ame aji Fandi. Sekian
dulu nih program sohibul hikayat. Jangan lupa
dengerin ni program tiap malem jum’at dari
jam 8 malem ampe jam 11 malem ye.
Kalo gitu kita pamit dulu nih,
wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Contoh Teks Siaran
Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing
Surat Penetapan Dosen Pembimbing
Surat Izin Penelitian
Surat Meminta Data Nielsen
Proses Siaran Program Sohibull Hikayat
Waawancara Bersama Ali Produser Senior dan Aziz bagian Event
Bens Radio
Wawancara bersama Aditya Oking sebagai Produser Sohibul
Hikayat dan H. Fandi sebagai Penyiar Sohibul Hikayat