Post on 06-Feb-2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN
BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN METODE PROGRESIF SISWA
KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI 15
LAWANG KIDUL
Oleh:
Arni Dahniar1, Muslimina
2, I Bagus Endarwan
2
Dosen Universitas Bina Darma22
dan Mahasiswa Universitas Bina Darma1
Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang
Pos-el: Arni.dahniar@gmail.co.id, Muslimin@binadarma.ac.id ,
Bagus.Endarwan@binadarma.ac.id
Abstrct: The purpose of this study was to determine the increase of learning under the
servicing techniques in the sport of volleyball mini through progressive methods on
students at SDN 15 Lawang Kidul. This type of research is conducted action research
(PTK). Subjects numbered 31 students consisting of 14 female students and 17 male
students. Data collected by using documentation, observation and tests. The results of
data analysis can be concluded under the initial test results serve, as many as five
students (16.36%) were Completed while 26 students (83.64%) Incomplete.In the first
cycle there is a slight increase, as many as 10 students (32.25%) were Completed
while 21 students (67.75%) Incomplete then proceed to the second cycle. In the second
cycle test as many as 17 students (54.83%) Completed while 14 students (45.16%)
Incomplete thus proceed to the third cycle. In the third cycle tests have improved much
yaitui as many as 29 students (90.62%) Completed while 2 students (9.38%)
Incomplete indicates the value the student has achieved mastery Kritria Minimum
(KKM) 75 and declared successful.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan
pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui metode
progresif pada siswa di SD Negeri 15 Lawang Kidul. Jenis penelitian yang
dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian berjumlah 31
siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, observasi dan tes.
Hasil analisis data dapat disimpulkan hasil tes awal servis bawah, yaitu sebanyak 5
siswa (16,36%) yang Tuntas sedangkan 26 siswa (83,64%) Belum Tuntas. Pada siklus
I ada sedikit peningkatan yaitu, sebanyak 10 siswa (32,25%) yang Tuntas sedangkan
21 siswa (67,75%) Belum Tuntas maka dilanjutkan ke siklus II. Pada tes siklus II
sebanyak 17 siswa (54,83%) Tuntas sedangkan 14 siswa (45,16%) Belum Tuntas
sehingga dilanjutkan ke siklus 3. Pada tes siklus III mengalami banyak peningkatan
yaitui sebanyak 29 siswa (90,62%) Tuntas sedangkan 2 siswa (9,38%) Belum Tuntas
menunjukkan nilai siswa telah mencapai Kritria Ketuntasan Minimum (KKM) 75 dan
dinyatakan berhasil.
Kata kunci: servis bawah bola voli, metode progresif
PENDAHULUAN
Olahraga merupakan kegiatan
yang banyak memberi manfaat dalam
kehidupan. Selain membuat badan kita
menjadi sehat, juga dapat sebagai sarana
rekreasi dan bahkan dapat sebagai sumber
pekerjaan, maka dari itu pendidikan
olahraga sudah diadakan sejak usia dini
dilembaga-lembaga pendidikan seperti
Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar
(SD), dan seterusnya. Hal demikian
mengingat pentingnya pendidikan jasmani
dan kesehatan bagi kita, pada usia SD
pendidikan jasmani dan kesehatan
diharapkan dapat mengembangkan aspek
nilai dalam pertumbuhan dan
perkembangan siswa serta membantu
meningkatkan kesegaran jasmani dan
kesehatan.
Pendidikan jasmani merupakan
bagian pendidikan secara umum yang
merupakan salah satu dari sub sistem
pendidikan. Pendidikan jasmani dapat
didefinisikan sebagai suatu proses
pendidikan yang ditujukan untuk
mencapai
tujuan pendidikan melalui gerakan fisik.
Telah menjadi kenyataan umum bahwa
pendidikan jasmani sebagai satu substansi
pendidikan mempunyai peran yang berarti
mengembangkan kualitas manusia
Indonesia.
Permainan bola voli merupakan
salah satu cabang olahraga permainan
beregu yang disukai dan digemari setiap
orang. Karena permainan bola voli
termasuk olahraga yang menarik,
menyenangkan dan tidak membutuhkan
biaya yang besar sehingga bisa dilakukan
dengan mudah. Cukup membutuhkan
beberapa teman, bola, net dan lahan
kosong yang bisa dijadikan lapangan,
maka permainan bolavoli bisa dilakukan.
Inilah yang menjadi salah satu penyebab
semakin populer dan semakin
digemarinya permainan bola voli di
kalangan masyarakat di seluruh indonesia.
Permainan bola voli memiliki
beberapa b
entuk teknik dasar yang perlu
dikuasai oleh seorang pemain. Menurut
Ahmadi (2007: 20) “dalam permainan
bola voli ada beberapa teknik dasar yang
harus dikuasai. Teknik dasar dalam
permainan bola voli terdiri atas servis,
passing bawah, passing atas, block, dan
smash”. Penguasaan teknik dasar sangat
penting agar bisa bermain bola voli
dengan baik. Untuk menguasai teknik
dasar tersebut diperlukan latihan teknik
dasar secara terus menerus dan sunggung-
sungguh supaya dapat menguasai teknik
bola voli itu dengan mudah. Selain itu,
semakin populer dengan adanya
pembinaan olahraga bola voli seperti di
lembaga pemerintah dan juga di lembaga
pendidikan. Baik di Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun
di Perguruan Tinggi.
Servis bawah merupakan salah
satu jenis servis bola voli yang paling
sederhana dan mudah dilakukan terutama
bagi pemula termasuk siswa SD. Upaya
meningkatkan kemampuan servis bawah
bagi siswa pemula dibutuhkan cara
mengajar yang tepat. Seorang guru
dituntut memiliki kreativitas dalam
mengajar servis bawah bola voli, agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Seorang guru harus mampu menerapkan
metode pembelajaran yang tepat.
Tujuan pendidikan jasmani di atas
akan memerlukan waktu yang cukup
banyak untuk mempelajari dan
menguasainya. Karena pendidikan
jasmani diadakan untuk memberikan
kesempatan mempelajari berbagai
kegiatan yang membina aspek mental,
sosial, emosional dan fisik sekaligus
mengembangkan potensi siswa.
Pendidikan jasmani yang hanya diberikan
selama 2 jam pelajaran atau 1 kali
pertemuan setiap minggunya, diperkirakan
belum mampu menyalurkan keterampilan,
bakat, minat dan kemampuan siswa
terhadap cabang olahraga yang
disukainya. Seperti permainan bola voli
yang hanya dilaksanakan sekitar 3 kali
tiap semester, dirasa sangat kurang untuk
mengembangkan keterampilan gerak
siswa dalam suatu cabang olahraga. Maka
perlu adanya tambahan waktu khusus
untuk membantu siswa agar dapat
mengembangkan potensi dan
keterampilan gerak yang dimilikinya.
Menurut Ahmadi (2007: 23)
memainkan bola dengan sisi dalam lengan
bawah merupakan teknik bermain yang
cukup penting. Pemberian bentuk latihan
permainan bola voli dirasa masih kurang
bervariasi. Hal ini mengakibatkan
kemampuan siswa teknik dasar servis
bawah masih kurang, maka diperlukan
bentuk latihan yang menarik dan tidak
membosankan supaya siswa selalu
bersemangat dan termotivasi ketika
mengikuti kegiatan bola voli. Servis
bawah pada akhirnya diharapkan
tercapainya peningkatan keterampilan
gerak siswa dalam bermain bola voli,
terutama dalam tercapainya penguasaan
teknik dasar yang baik.
Bermain bola voli adalah bentuk
latihan untuk meningkatkan kemampuan
dasar servis bawah siswa. Melalui Model
Pembelajaran Progresif kemungkinan
siswa akan merasa lebih tertarik dan
termotivasi dalam melakukan latihan.
Kemudian, siswa akan memperoleh
sesuatu yang baru, menyenangkan dan
mampu membuat siswa bergerak aktif
dalam latihan bola voli. Servis bawah
diharapkan akan memberikan dampak
positif bagi siswa untuk giat dalam
melakukan latihan servis bawah agar
dapat meningkatkan prestasi bola voli
siswa di sekolah.
Berdasarkan pengalaman peneliti
selama mengajar di kelas IV ditemukan
masih banyak yang belum memiliki
keberanian untuk melakukan servis bawah
karena takut tangan mengalami cedera,
khususnya siswa perempuan. Faktor-
faktor tersebut mempengaruhi antusiasme
dan penguasaan siswa kelas IV dalam
melakukan servis bawah. Oleh karena itu
peneliti menggunakan metode Progresif
agar dapat meningkatkan pembelajaran
servis bawah bola voli mini di SD Negeri
15 Lawang Kidul. Hal ini ditunjukkan dari
penilaian teknik servis bawah dapat
diketahui hasilnya dari 31 siswa, nilai
rata-rata kemampuan servis bawah.
Sebagai berikut dengan rincian, siswa
yang mampu melakukan sevis bawah
dengan nilai 75 ke atas, hanya 8 siswa
atau 20%, sedangkan 23 siswa lain (80%)
nilai sevis bawahnya masih di bawah 75,
sedangkan angka yang ditetapkan oleh
sekolah, yaitu nilai KKM 75 (ketuntasan
minimal), artinya 23 siswa tersebut belum
tuntas Proses kegiatan bola voli servis
bawah yang telah dilaksanakan belum
menunjukan hasil yang maksimal. Terlihat
dengan adanya siswa yang belum mampu
melakukan teknik dasar dengan baik
terutama servis bawah. Permasalahan
yang terjadi ketika pelaksanaan bola voli
maupun saat pembelajaran, siswa
melakuka servis bawah baik kepada
kawan maupun menuju ke daerah lawan
bola sering tidak sampai atau melenceng.
Kemudian, siswa melakukan servis bawah
dengan asal-asalan yang penting bola
melewati net dan jatuh di daerah lawan.
Padaha servis bawah merupakan teknik
dasar permainan bola voli yang cukup
penting.
Mengacu pada penelitian yang
terdahulu, Adi Purnomo.2013.
Peningkatan pembelajaran servis bawah
melalui pendekatan bermain dalam
permainan bola voli mini pada siswa kelas
IV MI MA’ARIF Bandungrejo
kab.Magelang ditemukan hasil pada
prasiklus keberhasilan (45,8%), siklus I
keberhasilan yang dicapai siswa (56,5%)
dan pada siklus II keberhasilan (66,3%)
terlihat bahwa mengalami peningkatan
dari mulai prasiklus, siklus I ke siklus II
dengan mengunakan metode pendekatan
bermain. Yeni Anggraini, 2012. Upaya
meningkatkan pembelajaran servis bawah
bolavoli melalui model bervariasi pada
SMA Negeri 1 Lahat, ditemukan hasil
prasiklus (51,5%), pada siklus I
keberhasilan siswa I (58.8%), dan pada
siklus II keberhasilan siswa (67.6%)
bahawa terjadi peningkatan dari awal
prasiklus, siklus I dan siklus II dengan
mengunakan metode pembelajaran model
bervariasi.
Berdasarkan latar belakang
penelitian yang terdahulu di atas, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul: “Peningkatan
Hasil Belajar Servis Bawah Dalam
Permainan Bola Voli Mini Menggunakan
Metode Progresif Siswa Kelas IV Di
Sekolah Dasar Negeri 15 Lawang Kidul.”
Bola voli adalah olahraga
permainan yang dimainkan oleh dua grup
berlawanan. Masing-masing grup
memiliki enam orang pemain. Terdapat
pula variasi permainan bola voli pantai
yang masing-masing grup hanya memiliki
dua orang pemain. Olahraga Bola Voli
dinaungi FIVB (Federation Internationale
de Volleyball) sebagai induk organisasi
internasional, sedangkan di Indonesia di
naungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia) (Rahmani, 2014:114).
Permainan bola voli diciptakan
pada tahun 1895 oleh William G. Morgan
dari Amerika Serikat. Pada mulanya
permainan ini bernama Mintonette,
mengingat dari permainan ini dimainkan
dengan melambungkan bola (memukul–
mukul bola) sebelum bola tersebu
menyentuh lantai, maka pada tahun 1896
oleh Prof. H.T. Halsted mengusulkan
nama permainan menjadi “Volley Ball“.
Permainan bola voli di Indonesia sudah
dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh
guru-guru Belanda yang mengajar di
sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di
Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang
bola voli termasuk salah satu cabang
olahraga yang resmi dipertandingkan. (Koesyanto, 2003: 7).
Dengan melihat perkembangan
permainan bola voli yang begitu pesat
sangatlah tepat bila pemerintah memilih
permainan bola voli sebagai olahraga
pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya
pada umumnya permainan bola voli
sedikit mengalami kesulitan di dalam
memperkenalkan pada anak-anak didik.
Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar
permainan bola voli (Hanifah, 2007:1) .
Metode Progresif atau metode
bagian adalah cara mengajar di mana
bahan latihan atau keterampilan dibagi
dalam beberapa unit atau bagian. Hingga
di sini kita akan tergoda untuk
mengatakan bahwa caranya sama seperti
pelaksanaan metode bagian. Perlu
ditekankan bahwa pemisahan suatu
keterampilan menjadi bagian-bagian kecil
untuk pelaksanaan metode progresif
berbeda sifatnya dari metode bagian.
Yang harus dilakukan di sini adalah
mencoba mencari atau menentukan inti
(core) dari keterampilan yang
bersangkutan. Inti itulah yang kemudian
dijadikan bagian pertama yang harus
dilakukan. Sebagai contoh, untuk
mengajarkan lompat jauh gaya lenting
dengan metode progresif adalah dengan
menentukan sikap melenting diudara
sebagai intinya. Dengan demikian, sikap
melenting ini harus dilihat sebagai suatu
bagian yang harus didekati dengan cara
tertentu, yaitu dicari caranya yang paling
mudah untuk melatihnya.
Pengertian Servis Bawah
Menurut Nuril Ahmadi (2007: 20)
“servis adalah pukulan bola yang
dilakukan dari belakang garis akhir
lapangan permainan melampaui net ke
daerah lawan”. Pukulan servis dilakukan
pada permulaaan dan setelah terjadinya
setiap kesalahan. Kerena pukulan servis
berperan besar untuk memperoleh poin,
maka pukulan servis harus meyakinkan,
terarah, keras, dan menyulitkan lawan.
Menurut Dieter Beautelstahl
(2005: 8), servis merupakan sentuhan
pertama dengan bola, mula-mula servis ini
sebagai pukulan permulaan kemudian
berkembang menjadi senjata yang ampuh
untuk menyerang. Servis sebagai awal
dari permainan berkembang menjadi suatu
teknik yang dapat digunakan untuk
penyerangan. Berbagai macam cara
digunakan agar bola hasil servis itu
menjadi sulit untuk diterima oleh lawan.
Cara untuk mempersulit bola servis pada
dasarnya dengan:
(a) Kecepatan, kurve dan belak-belok
jalannya bola. Untuk memperoleh bola
yang bervariasi ditentukan oleh: (1) Keras
atau pelannya pukulan, (2) Tinggi atau
rendahnya bola hasil pukulan, dan (3)
Membuat bola berputar atau tidak
berputar dan melayang; (b) Penempatan
bola diarahkan kepada titik-titik
kelemahan lawan, misalnya arah depan,
belakang atau samping.
Servis bawah menurut PBVSI
(2003: 66), sebagai berikut:
1) Sikap Persiapan
a) Berdiri di petak servis dengan kaki kiri
agak ke depan daripada kaki kanan.
b) Bola dipegang tangan kiri distabilkan
tangan kanan.
c) Pandangan ke bola dan penuh
konsentrasi.
d) Mata ke arah bola.
2) Sikap Perkenaan
a) Lambungkan bola ke atas, kira-kira
setinggi pinggang, tangan kanan diayun
dari arah belakang ke depan atas untuk
memukul bola.
b) Perkenaan pada bagian bawah bola
dengan cara seperti menyendok bola
dengan ayunan lengan kanan.
c) Bola berjalan dengan back spin.
3) Sikap Akhir
Setelah memukul bola, kemudian
diikuti langkah kaki kanan ke depan,
pandangan ke jalannya bola, terus masuk
ke lapangan mengambil sikap siap normal
untuk bermain
Menurut Yunus (2002: 69) tahap-
tahap melakukan servis bawah adalah
sebagai berikut:
1) Sikap permulaan berdiri di daerah
servis menghadap ke lapangan, bagi
yang tidak kidal kaki kiri berada di
depan dan bagi yang kidal sebaliknya,
bola dipegang pada tangan kiri, tangan
kanan boleh digenggam atau dengan
telapak tangan terbuka lutut agak
ditekuk sedikit dan berat badan berada
di tengahnya.
2) Gerakan pelaksanaan. Bola
dilambungkan di pundak kanan,
setinggi 10-20 cm, pada saat yang
bersamaan tangan kanan ditarik ke
belakang, kemudian diayunkan ke arah
depan atas dan mengenai bagian
belakang bawah bola. Lengan
diluruskan dan telapak tangan atau
genggaman ditegangkan.
3) Gerak lanjut (follow through). Setelah
memukul diikuti dengan memindahkan
berat badan ke depan, dengan
melangkahkan kaki kanan ke depan
dan segera masuk ke lapangan untuk
mengambil posisi dengan sikap siap
normal, siap untuk menerima
pengembalian atau serangan dari pihak
lawan. Dalam melakukan servis ini
siswa sering sekali melakukan
kesalahan yang menyebabkan
kesulitan bagi dirinya sendiri dalam
melakukannya dengan baik.
Gambar 1 Teknik Servis Bawah
(Sumber : Beutelstahl, 2005: 11)
Kerangka Berfikir
Gambar. 2 Bagan alur Kerangka Berpikir
Sumber : Peneliti 2016
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilaksanakan
adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Menurut Arikunto (2008:3) bahwa
penelitian tindakan kelas adalah suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar
yang berupa tindakan, yang disengaja
dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas
yang bersama. Jadi penelitian tindakan
kelas ini adalah suatu penelitian yang
merujuk ke sebuah kelas.
Sehingga dari pendapat ini dapat
dikatakan bahwa hasil penelitian ini
berlaku hanya untuk kelas tersebut. Dan
dalam penelitian ini yang utama diamati
adalah proses dari pemberian tindakan
oleh guru.
Rancagan dalam PTK: Perencanaan,
Tindakan, Observasi dan Refleksi.
Perencanaan (Planning) yakni persiapan
yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK,
seperti: penyusunan scenario
pembelajaran dan mempersiapkan alat
bola voli, tindakan (Acting), yaitu
deskripsi tindakan yang akan dilakukan,
scenario kerja tindakan perbaikan yang
akan dikerjakan, dan prosedur tindakan
yang akan diterapkan. Observasi
(Observing), yaitu kegiatan mengamati
dampak atas tindakan yang dilakukan.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara
pengamatan, wawancara, kuesioner, atau
cara lain yang sesuai dengan data yang
dibutuhkan. Refleksi ( Reflecting), yaitu
kegiatan evaluasi tentang perubahan yang
terjadi atau hasil yang diperoleh atas data
yang terhimpun sebagai bentuk dampak
tindakan yang telah dirancang.
Berdasarkan langkah ini akan dapat
diketahui perubahan yang terjadi dan
dilakukan telaah mengapa, bagaimana,
dan sejauhmana tindakan yang ditetapkan
mampu mencapai perubahan atau
mengatasi masalah secara signifikan.
Bertolak dari refleksi ini pula suatu
perbaikan tindakan dalam bentuk
replanning dapat dilakukan .
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan
sampai tercapaian ketuntasan siswa. .
Pelaksanaannya pada pukul : 07.30 WIB
– 08.50 WIB.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD
Negeri 15 Lawang Kidul. Alasan
dipilihnya sekolah tersebut sebagai wujud
tanggung jawab peneliti sebagai guru di
sini dan untuk memajukan proses
pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran Pendidikan Jasmani.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Negeri 15 Lawang
Kidul yaitu sebanyak 31 siswa, alasan
dijadikan subjek penelitian berdasarkan
latar belakang ditemukan hasil servis
bawah masih banyak yang belum
Metode
Progres
Pembelajaran
Bolavoli Mini
Peningkatan
Pembelajaran
Servis Bawah
menncapai nilai KKM.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian
ini dianalisis dengan menggunakan
deskriptif komparatif yaitu dengan
membandingkan data kuantitatif dari
kondisi awal, siklus I, Siklus II dan siklus
III. Jika indikator memiliki kriteria maka
nilainya adalah rata rata setiap nilai dari
kriteria yang ditentukan atau dirumuskan
sebagai berikut;
Persentase penguasaan kegiatan
secara klasikal yang dirumuskan sebagai
berikut: Ketuntasan klasikal = jumlah subjek berhasil x 100%
jumlah subjek keseluruhan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di SD
Negeri 15 Lawang Kidul.Dengan subjek
penelitian adalah kelas IV dengan jumlah
siswa 31 siswa. Kemudian hasil penelitian
yang diperoleh melalui proses
pembelajaran yang dilakukan dalam
beberapa siklus dan juga melalui
pembelajaran langsung dalam peningkatan
pembelajaran servis bawah dalam
pembelajaran voli mini melalui metode
progresif pada siklus 1, 2 dan 3. Adapun
identitas sekolah yaitu SD Negeri 15
Lawang Kidul terletak di Jalan Kasan
Mukiran Rt.08 Tegal Rejo Tanjung Enim
31713.Telp. (0734) 453866 Kabupaten
Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.
Adapun pendekatan penelitian dari
definisi operasional variabel dalam
penelitian ini adalah pembelajaran adalah
interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan prilaku kearah yang lebih
baik.Dalam interaksi tersebut banyak
sekali faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari individu,
maupun faktor eksternal yang datang dari
lingkungan. Olahraga teknik dasar servis
bawah pembelajaran bola voli mini yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu cabang olahraga yang dipraktekkan
pada siswa langsung menggunakan
gerakan-gerakan tangan, dan sebagainya.
Pegambilan data penelitian ini
diperoleh dari hasil pengamatan peneliti
terhadap nilai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) siswa pada mata
pelajaran penjaskes dengan materi teknik
dasar servis bawah pembelajaran bola voli
mini melalui metode progresif.
Pengamatan tersebut dilakukan dari
pertemuan pertama siklus 1 sampai pada
pertemuan terakhir siklus 3, dimana ketiga
siklus tersebut terdiri dari enam kali
pertemuan yang mana pertemuannya atau
proses pembelajarannya sesuai dengan
jam pelajaran pada kelas yang diteliti atau
kelas yang disajikan sampel tersebut.
Hasil pengamatan antara siklus 1, 2 dan 3
dibandingkan, apakah telah terjadi
peningkatan baik secara kualitas
gerakannya maupun secara kualitas hasil
tes. Jika ternyata belum terjadi
peningkatan maka penelitian ini
diperpanjang lagi dengan memberikan
materi pembelajaran pada siklus
berikutnya sampai sama atau melebihi
dari kriteria ketuntasan minimum (KKM)
yang ada pada sekolah tersebut namun
jika hasil tes pada siklus 3 hasilnya telah
mencapai peningkatan yang signifikan,
maka penelitian cukup pada siklus 3.
Keberhasilan siswa dalam
melakukan pembelajaran yang diberikan
dalam meningkatkan kualitas dan
keberhasilan dalam meningkatkan teknik
dasar servis bawah pembelajaran bola voli
mini melalui metode progresif. Dapat
dilihat dari indikator siklus 1,2 dan 3 yang
telah berlangsung motivasi meningkatkan
teknik dasar servis bawah pembelajran
bola voli mini melalui metode progresif.
Penerapan motivasi belajar dan pemberian
soal dilakukan pada setiap siklus agar
mampu meningkatkan keterampilan
teknik dasar servis bawah pembelajaran
bola voli mini pada siswa kelas IV SD
Negeri 15 Lawang Kidul. Peningkatan
dari segi motivasi dalam pembelajaran
dapat dilhat dari indikator berikut ini:
a) Meningkatkan keaktifan siswa
dalam melakukan keterampilan
teknik dasar servis bawah
pembelajaran bola voli mini dapat
meningkat kualitas kegiatan
belajar mengajar. Dengan
memanfaatkan media
pembelajaran berarti guru
melakukan usaha untuk membuat
proses pembelajaran menjadi
menyenangkan. Guru melihat dan
mengajak agar siswa dapat aktif,
supaya siswa aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung siswa
diberikan kesempatan sebanyak-
banyaknnya untuk bertanya
tentang kejelasan materi ataupun
kesulitan yang dihadapi siswa
ketika mengikuti proses
pembelajaran
b) Meningkatkan perhatian siswa
terhadap penjelasan guru sangatlah
penting. Karena perhatian ini akan
sangat turut menentuka tingkat
pemahaman siswa terhadap materi
yang dijelaskan oleh guru. Dalam
hal ini guru harus mampu
memunculkan sesuatu yang baru,
menyenangkan, unik dan dan
inovatif dalam pembelajaran,
termasuk di dalamnya adalah
pemilihan latihan gerak yang
menyenangkan.
c) Meningkatkan kecerdasan guru
dalam mengolah kelas dengan
adanya penelitian ini membuat
guru semakin piawai dalam
memimpin kelas dengan baik.
Pengelolaan kelas pada
pelaksanaan tindakan siklus 1, 2
dan 3 jauh lebih baik dibandingkan
pratindakan. Sedikit demi sedikit
kelemahan pada guru berkurang
karena setiap akhir siklus guru dan
peneliti melakukan analisis dan
refleksi kegiatan pembelajaran.
Jika terdapat kekurangan dalam
siklus yang bersangkutan, pada
pelaksanaan tindakan selanjutnya
akan dicarikan solusi pemecahan
masalah seperti pemberian soal
dan meminimalkannya kekurangan
tersebut sehingga kekurangan
dalam pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dapat
teratasi dan tidak akan terulang
kembali seperti pemberian soal.
d) Hasil pembelajaran teknik dasar
servis bawah pembelajaran bola
voli mini melalui metode progresif
dalam melaksanakan pembelajaran
guru harus bisa mendengarkan
saran dan keluhan dari siswa.
Saran dan keluhan ini pada
akhirnya dapat, menjadi masukan
bagi guru untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik pada pembelajaran
selanjutnya.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan peneliti tentang
peningkatan pembelajaran servis bawah
dalam pembelajaran bola voli mini
melalui metode progresif siswa kelas IV
SD Negeri 15 Lawang Kidul sebagai
berikut:
1) Berdasarkan data hasil proses
pembelajaran yang terdiri dari tiga
siklus dari pertemuan pertama
sampai pertemuan terakhir telah
terjadi peningkatan pembelajaran
servis bawah melalui metode
progresif.
2) Kemudian berdasarkan data hasil
tes awal servis bawah, yaitu
sebanyak 5 siswa (16,36%) yang
Tuntas sedangkan 26 siswa
(83,64%) Belum Tuntas. Pada
siklus I ada sedikit peningkatan
yaitu, sebanyak 10 siswa (32,25%)
yang Tuntas sedangkan 21 siswa
(67,75%) Belum Tuntas maka
dilanjutkan ke siklus II. Pada tes
siklus II sebanyak 17 siswa
(54,83%) Tuntas sedangkan 14
siswa (45,16%) Belum Tuntas
sehingga dilanjutkan ke siklus 3.
Pada tes siklus III mengalami
banyak peningkatan yaitui
sebanyak 29 siswa (90,62%)
Tuntas sedangkan 2 siswa (9,38%)
Belum Tuntas menunjukkan nilai
siswa telah mencapai Kritria
Ketuntasan Minimum (KKM) 75
dan dinyatakan berhasil.
Berdasarkan hasil pembelajaran
servis bawah bola voli mini
melalui metode progresif dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran
servis bawah pembelajaran bola
voli mini dapat ditingkatkan
melalui metode progresif pada
siswa kelas IV SD Negeri 15
Lawang Kidul.
5.2 Saran
Saran yang didapat ditarik dari
kesimpulan di atas yaitu:
1. Hendaknya bagi guru memberikan
penjelasan awal kepada siswa
tentang materi pembelajaran
teknik dasar servis bawah
pembelajaran bola voli mini. Hal
ini sangat membantu untuk siswa
dapat memperbaiki dan
meningkatkan hasil teknik dasar
servis bawah pembelajaran bola
voli mini dengan keterampilan
siswa dalam menentukan hasil dan
proses pembelajaran selanjutnya.
2. Kepada siswa, untuk selalu
berusaha menguasai semua materi
pelajaran khusunya pendidikan
jasmani dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Nuril. 2007. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Arikuto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Beutelstahl, Diater. 2007. Belajar
Bermain Bola Volley. Bandung: Pioner
Jaya
Durwachather. G. 2000. Bola Volley,
Belajar dan berlatih sambil
Bermain. Jakarta. Gramedia
Firmansyah.putra354.
blogspot.id/2014/05/ . Metode-
Pembelajaran-Penjas.html.
Diunggah 25 Oktober. Pukul
15.00 Wib.
Hanifah. 2007. “Sejarah, Pengertian,
Teknik Bola Voli”. (Online).
http://bola-voli-sejarah-
pengertian-teknik_26.html.
Diunggah 20 Oktober. Pukul
10.00 Wib.
Herry Koesyanto. 2003. “Hubungan antar
otot lengan dan koordinasi mata
tangan dengan kemampuan
passing bawah peserta
ekstrakurikuler bola voli putra
SMA Negeri 1 Cawas Klaten”.
(Online). http://eprints.uny.ac.id.
Diunggah 20 Oktober.Pukul
13.00 Wib.
Muhajir, 2007. Berlatih dan Belajar Bola
Voli. Jakarta: Erlangga
Nurhasan. 2010. Tes dan Pengukuran
dalam Pendidikan Jasmani.
Jakarta : Universitas Terbuka.
PP PBVSI, 2000. Peraturan Permainan
Bola Voli. Jakarta : PBVSI.
Rahmani, Mikanda. 2014. Buku Super
Lengkap Olahraga. Jakarta:
Dunia Cerdas.
Rukmana, 2003. Bolavoli Mini. Bandung :
CV. Pionir Jaya
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif dan R & D,
Bandung: Alfabeta.
Tim Bina Karya Guru. 2004. Peraturan
Permainan Bola Voli. Jakarta :
Sekretariat Umum PP PBVSI.
Yunus. 2002. Olahraga Pilihan Bola Voli.
Jakarta : Depdikbud Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.