Post on 26-Jul-2015
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Aktivitas Operasi
oleh :
AYU MUTIYA (0902132094)HENDRIKA DESWANTO (0902134910)
TIFNAIE TANCELSIA (0902132088)
Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senatiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah analisis aktivitas operasi.
Tugas ini kami susun dengan tujuan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah di
universitas riau dan agar mahasiswa/i dapat lebih mendalami mata kuliah analisis laporan
keuangan ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu masih banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya saran dan
kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Pekanbaru, April 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
PENGUKURAN LABA.....................................................................................................4
Konsep Laba –Pengulangan...................................................................................................4
Mengukur Laba Akuntansi.....................................................................................................4
Alternatif klasifikasi dan pengukuran laba.............................................................................5
POS YANG TIDAK BERULANG....................................................................................5
Pos luar biasa..........................................................................................................................5
Operasi yang dihentikan.........................................................................................................6
Perubahan akuntansi...............................................................................................................7
POS KHUSUS....................................................................................................................8
PENGAKUAN PENDAPATAN......................................................................................10
Panduan pengakuan pendapatan...........................................................................................10
Analisis dampak pengakuan pendapatan..............................................................................12
BEBAN YANG DITANGGUHKAN...............................................................................12
Penelitian dan pengembangan..............................................................................................12
Biaya eksplorasi dan pengembangan pada insdustri pertambangan.....................................13
KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN.................................................14
Tinjauan atas kompensasi tambahan untuk karyawan..........................................................14
Opsi Saham Karyawan.........................................................................................................15
BIAYA BUNGA...............................................................................................................15
Penghitungan Bunga.............................................................................................................15
Kapitalisasi Bunga................................................................................................................16
Menganalisis Bunga.............................................................................................................16
PAJAK PENGHASILAN.................................................................................................16
Akuntansi Pajak Penghasilan...............................................................................................16
Analisis Pajak Penghasilan...................................................................................................17
iii
iv
ANALISIS AKTIVITAS OPERASI
PENGUKURAN LABA
Konsep Laba –Pengulangan
Laba merangkum dampak keuangan aktivitas operasi usaha. Tujuan utama laporan
laba rugi adalah menjelaskan bagaimana laba dihitung dengan komponen penting yang
disajikan dalam pos terpisah. Laba akuntansi (yang dilaporkan) diukur berdasarkan akuntansi
akrual, serta dihitung dengan mengakui pendapatan dan mengaitkan biaya dengan pendapatan
yang diakui. Laba akuntansi tidak dimaksud kan untuk mengukur laba ekonomi maupun laba
tetap.sebagai tambahan, laba akuntansi memiliki masalah pengukuran yang terjadi akibat
distorsi akuntansi karena diperkenalkannya berbagai aturan yang telah ditentukan.,
manajemen laba, dan kesalahan estimasi.
Tugas utama analisis adalah mengidentifikasi komponen tetap atau berulang dari laba
yang dilaporkan. Para pembuat standar memahami akan adanya kebutuhan untuk
memisahkan komponen laba yang berulang dan tidak berulang. Secara perlahan tapi pasti,
akuntansi mulai mengadopsi model akuntansi nilai wajar. Dalam akuntansi nilai wajar, laba
yang dilaporkan secara berulang dalam bentuk keuntungan / kerugian belum direalisasi yang
timbul akibat perubahan nilai wajar asset dan kewajiban.
Mengukur Laba Akuntansi
1. Pendapatan dan keuntungan
Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang
akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Keuntungan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang
berasal dari transaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan dengan aktivitas usaha
perusahaan yang masih berlangsung.
v
2. Beban dan kerugian
Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas keluar yang akan terjadi, atau
alokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih
berlangsung
Kerugian merupakan penurunan asset bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas
sampingan atau incidental suatu perusahaan.
Alternatif klasifikasi dan pengukuran laba
Laba diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama :
1. Laba berulang dan tidak berulang
Perlunya mengklasifikasikan komponen laba berulang dan tidak berulang berasal dari
kebutuhan untuk menentukan komponen laba tetap dan sementara.
2. Laba operasi dan non operasi
Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas
operasi yang masih berlangsung
Laba non operasi mencakup seluruh komponen laba yang tidak termasuk dalam laba
operasi. Laba ini terkadang berguna ketika kita menganalisis laba non operasi untuk
memisahkan komponen yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan dari yang berkaitan
dengan operasi yang dihentikan.
POS YANG TIDAK BERULANG
Pos luar biasa
Pos luar biasa dibedakan dari sifatnya yang tidak lazim dan jarang terjadi. Sebelum
SFAS 145 diberlakukan, sebagian besar pos luar biasa merupakan keuntungan dan kerugian
akibat penghapusan utang lebih awal. Pos-pos lain meliputi kerugian akibat alam dan
penyerahan asset. Walaupun demikian, proporsi perusahaan-perusahaan yang melaporkan pos
luar biasa telah mengalami penurunan yang signifikan.
vi
Akuntansi pos luar biasa
Untuk memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus memiliki sifat yang tidak
lazim dan jarang terjadi, persyaratan-persyaratan tersebut didefinisikan sebagai berikut :
1. Sifat yang tidak lazim (unsual nature)
Suatu peristiwa atau transaksi tidak normal dan tidak berhubungan, atau hanya kebetulan
berhubungan dengan aktivitas rutin dan umum perusahaan.
2. Jarang terjadi (infrequent occurrence)
Suatu peristiwa atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan akan terjadi dalam jangka
pendek.
Analisis pos –pos luar biasa
Pos luar biasa bersifat tidak berulang. Oleh karena itu, seorang analis akan
mengeluarkan pos luar biasa ketika menghitung laba tetap. Pos luar biasa juga dikeluarkan
dari laba ketika melakukan perbandingan antarwaktu atau antarperusahaan. Namun,
meskipun pos luar biasa bersifat sementara, pos ini menghasilkan biaya atau keuntungan bagi
perusahaan. oleh sebab itu, seorang analis harus memasukkan seluruh jumlah pos luar biasa
ketika menghitung laba ekonomi. Pos luar biasa seringkali bersifat operasional. Namun
demikian, pos ini berbeda dari pendapatan atau beban operasi karena tidak berulang.
Operasi yang dihentikan
Perusahaan terkadang melepas suatu divisi atau lini produk. Saat pelepasan terkait
segmen usaha yang dapat diidentifikasi secara terpisah ini terjadi, diperlukan perlakuan
akuntansi khusus pada laporan laba rugi. Satu standar baru (SFAS 144) memperluas
perlakuan ini sehingga memasukkan seluruh komponen suatu entitas. Komponen suatu
entitas itu terdiri dari atas operasi yang dapat dibedakan secara jelas, baik secara operasional
maupun untuk tujuan pelaporan keuangan, dari usaha yang lain.
Akuntansi operasi yang dihentikan
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai oprasi yang dihentikan, asset dan aktivitas usaha
dari segmen yang dihentikan harus dapat dibedakan dengan jelas dari asset dan aktivitas
usaha entitas lainnya. Akuntansi dan pelaporan operasi yang dihentikan dilakukan melalui
dua tahap. Pertama, laporan laba rugi tahun berjalan dan dua than sebelumnya akan disajikan
vii
kembali setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang menentukan
laba dari operasi yang masih berlangsung. Kedua, keuntungan atau kerugian yang berkaitan
dengan operasi yang dihentikan dilaporkan secara terpisah setelah dikurangi pajak dan
dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung.
Analisis operasi yang dihentikan
Analisis berorientasi pada keputusan dan masa depan. Karena itu, untuk tujuan
analisis, seluruh dampak yang dihentikan harus dikeluarkan dari laba berjalan dan masa lalu.
Aturan ini berlaku tanpa meihat apakah tujuan analisis adalah menghitung laba ekonomi atau
tetap atau menghitung laba operasi atau non operasi. Penyesuaian bersifat langsung untuk
tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya karena perusahaan diwajibkan menyajikan kembali
laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan secara terpisah.
Dengan memperhatikan kondisi keuangan suatu perusahaan, seorang analis harus
mengeluarkan asset dan kewajiban operasi yang dihentikan dari neraca. Jumlah asset dan
kewajiban pada umumnya diberikan dalam catatan kaki pengungkapan. Namun demikian,
keuntungan atau kerugian kumulatif atas operasi yang dihentikan seharusnya tidak
dikeluarkan dari ekuitas.
Perubahan akuntansi
Perusahaan dapat mengubah metode dan asumsi akuntansi yang mendasari laporan
keuangan karena beberapa alasan. Terkadang metode akuntansi diubah karena adanya standar
akuntansi baru. Pada kesempatan lain, metode dan asumsi akuntansi diubah untuk dapat
mencerminkan perubahan aktivitas atau kondisi usaha secara lebih baik. Nanajer terkadang
juga mengubah metode dan atau asumsi akuntansi untuk mempercantik laporan keuangan,
khusus nya untuk tujuan manajemen laba.
Standar akuntansi membedakan empat jenis perubahan akuntansi :
1. Perubahan prinsip akuntansi
2. Perubahan estimasi akuntansi
3. Perubahan entitas pelapor
4. Koreksi kesalahan
viii
Pelaporan perubahan akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi terjadi ketika perusahaan berpindah dari satu prinsip
yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Akuntansi akrual
membutuhkan estimasi beberapa hal, seperti masa manfaat asset, biaya garansi, keuangan
persediaan, asumsi pension, dan piutang tak tertagih. Seluruhnya dapat disebut estimasi
akuntansi. Estimasi akuntansi merupakan perkiraan yang didasarkan pada kondisi masa
depan yang tidak diketahui. Karen itu, estimasi akuntansi dapat berubah.
Analisis perubahan akuntansi
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seseorang analis ketika menganalisis
perubahan akuntansi yakni :
1. Perubahan akuntansi berisifat “kosmetik” dan tidak memiliki konsekuensi arus kas-
baik saat ini maupun masa depan. Artinya, kondisi keuangan perusahaan tidak
berpengaruh oleh perubahan akuntansi.
2. Meskipun bersifat kosmetik, perubahan akuntansi terkadang dapat mencerminkan
3. Seorang analis harus waspada terhadap manajemen laba
4. Seorang analis harus menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan
lintas waktu
5. Seorang analis mungkin ingin mengevaluasi dampak perubahan akuntansi terhadap
laba ekonomi dan laba tetap.
POS KHUSUS
Pos khusus mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazim atau jarang terjadi,
tetapi bukan kedua-duanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan
laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung. Sering kali, pos tidak rutin yang
tidak memenuhi persyaratan untuk diklasofikasikan sebagai pos luar biasa.
Penurunan nilai asset
1. Penurunan nilai asset jangka panjang
Asset jangka panjang dinyatakan mengalami penurunan nilai jika nilai wajarnya lebih
rendah dibandingkan nilai tercatat.
ix
2. Penurunan nilai asset lain
Selain penurunan nilai asset jangka panjang, perusahaan terkadang menghapus nilai
asset lain, seperti piutang, persediaan, dan goodwill. Jika nilai persediaan dan piutang
dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang layak, penghapusan nilai goodwill
merupakan hasil penilaian sehingga terkadang bersifat subjektif
Beban restrukturisasi
Berbeda dengan penurunan nilai asset, beban restrukturisasi biasanya berhubungan
dengan perubahan besar dalam usaha dan strategi. Restrukturisasi biasanya diikuti
reorganisasi besar-besaran, termasuk divestasi unit usaha, penghentian perjanjian kontraktual,
pengehntisn lini produk, perampingan karyawan, perubahan manajemen, dan penghapusan
nilai asset yang sering kali bersamaan dengan investasi baru dalam bentuk pabrik, peralatan,
dan tenaga kerja.
Analisis pos khusus
1. Manajemen laba dan pos khusus
Sebagian besar pos khusus, baik itu frekuensi maupun besarannya, merupakan
pengurangan laba. Lebih jauh, proporsi perusahaan yang melaporkan pos-pos pengurang
laba semakin meningkat. Kenaikan pos khusus ini semakin mencemaskan dan menjadi
prihatian SEC
2. Penyesuaian laporan laba rugi
Biaya yang dibebankan satu kali dapat mendistorsi pola dan tren secara serius.
Penting bagi seorang analis untuk melakukan penyesuaian dalam menentukan dampak
beban khusus, khususnya laba tetap.
3. Penyesuian pada neraca
Salah satu focus utama standar penurunan nilai asset adalah neraca. Karena itu,
berbeda dengan laba yang terdistorsi oleh biaya yang dibebankan satu kali, beban ini akan
meningkatkan kemampuan neraca untuk mencerminkan realitas usaha dengan
melaporkan asset yang mendekati nilai realisasi bersihnya.
x
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan secara praktis didefinisikan sebagai “arus” masuk atau peningkatan nilai
asset suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama atau
inti. Keuntungan adalah peningkatan asset bersih yang berasal dari transaksi sampingan atau
incidental perusahaan.
Panduan pengakuan pendapatan
Dari sudut pandang analisis, pengakuan akrual pendapatan yang tidak sesuai dapat
menyebabkan satu dari dua konsekuensi yang tidak diinginkan:
1. Perusahaan mencatat pendapatan terlalu dini atau terlambat, maka pendapatan itu
akan diakui pada periode yang salah.
2. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum kepastian realisasi yang wajar, maka
pendpatan kemungkinan akan dicatat pada suatu periode dan kemudian dibatalkan
atau dibalik diperiode berikutnya.
Kedua akibat ini akan memberikan dampak yang kurang baik pada pengukuran laba.
Untuk mengatasinya, akuntansi menerpkan aturan yang ketat dan konservatif sehubungan
dengan pengakuan pendapatan.
Ketidakpastian dalam penagihan pendapatan
Perusahaan menyisihkan cadangan piutang ragu-ragu untuk mencerminkan
ketidakpastian kemungkinan penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan
membuat penilaian, yang didasarkan pada kondisi yang ada, ketika tidak dapat memastikan
kemungkinan tertegih piutang.
Pengakuan pendapatan jika terdapat hak pengembalian
Jika pembeli berhak mengembalikan, pendapatan diakui pada saat penjualan hanya
jika persyaratan berikut ini terpenuhi.
• Secara substansial telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan
• Pembeli membayar penjual atau berkewajiban untuk membayar penjual.
• Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau
kerusakan produk
• Pembeli memiliki substansi ekonomi terpisah dari penjual
xi
• Penjual tidak memiliki kewajiban yang sidnifikan atas kinerja masa depan yang
terkait dengan penjualan.
• Pengembalian dapat diestimasi secara wajar
Jika persyaratan diatas terpenuhi, pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan
akan diakui tetapi dikurangi untuk mencerminkan pengembalian dan beban terkait jika tidak
terpenuhi, pengakuan pendapatan akan ditunda.
Pendapatan waralaba
Standar akuntansi mewajibkan para pemilik waralaba mengakui pendapatan komisi
waralaba dari penjualan waralaba apad saat seluruh jasa atau kondisi material yang terkait
dengan penjualan sebagian besar telah dilaksanakan atau dipenuhi oleh pemilik waralaba.
Perjanjian pembiayaan produk
Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan perpindahan
atau akuisisi persedian oleh sponsor yang pada hakekatnya merupakan salah satu cara untuk
membiayai persediaan.
Pendapatan kontrak
Akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang untuk barang-barang seperti
bangunan, pesawat terbang, kapal atau mesin berat memiliki masalah konseptual dalam
penentuan pendapatan dan laba. GAAP mewajibkan perusahaan menggunakan metode
persentase penyelesaian jika taksiran biaya untukmenyelesaikan suatu kontrak dan
perkembangan dalam penyelesaian kontrak dapat diestimasi secara wajar.
Pendapatan yang belum diterima
Dalam kontrak pekerjaan jangka panjang-seperti kontrak jaminan produk dan kontrak
pemeliharaan pernti lunak- pendapatan sering kali ditagih dimuka. Dalam kondisi seperti ini,
pendapatan diakui secara proporsional sepanjang keseluruhan peiode kontrak. Dasar
pemikiran dibalik akuntansi ini adalah meskipun pendapat direalisasi, pendapatan tidak dapat
diakui sampai periode kontrak berakhir.
xii
Analisis dampak pengakuan pendapatan
Berikut ini kondisi yang menciptakan timbulnya pertanyaan tentang pengakuan pendapatan:
1. Kurang kecukupan modal ekuitas pada entitas pembeli selain ekuitas yang berasal
dari penjual
2. Adanya kewajiban kontijen.
3. Penjualan asset atau kegiatan operasi yang secara historis tidak dapat
menghasilkan cukup arus kas operasi untuk mendanai layanan utang masa depan
dan ekspektasi dividen.
BEBAN YANG DITANGGUHKAN
Beban yang ditangguhkan merupakan biaya yang telah terjadi dan ditangguhkan
karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode mendatang. Motivasi dibalik
penangguhan biaya adalah agar dapat mengaitkan biaya dengan manfaat yang diharapkan.
Penelitian dan pengembangan
Perusahaan melakukan aktivitas penelitian,eksplorasi, dan pengembangan untuk
berbagai sedangkan yang lain bertujuan mengembangkan produk dan proses baru.
Akuntansi untuk penelitian dan pengembangan
Akuntansi beban litbang memiliki beberapa masalah. Alasan dibalik kesulitan dalam
akuntansi litbang meliputi :
• Tingginya ketidakpastian manfaat akhir yang diperoleh dari aktivitas litbang
• Seringkali dibutuhkan waktu yang cukup panjang antara dimulainya aktivitas litbang
hingga keberhasilan dapat ditentukan
• Masalah evaluasi yang disebabkan oleh sifat tidak berwujud sebagian besar aktivitas
litbang
Berikut biaya-biaya yang diidentifikasikan sebagai aktivitas litbang
• Bahan baku,peralatan,dan fasilitas yang dibeli atau dibuat untuk proyek litbang
tertentu atau asset tak berwujud yang dibeli dan tidak memiliki penggunaan masa
depan alternative
• Bahan baku yang digunakan dalam aktivitas litbang
xiii
• Gaji dan pengeluaran yang berhubungan dengan karyawan yang terlibat dalam
aktivitas litbang
• Jasa yang diberikan pihak lain sehubungan dengan aktivitas litbang
• Alokasi biaya tidak langsung diluar biaya umum dan administrasi yang tidak secara
langsung berhubungan dengan aktivitas litbang
Analisis penelitian dan pengembangan
Analisis pengeluaran litbang sangat menantang. Pengeluaran ini sering kali memiliki
nilai cukup besar sehingga mengharuskan dilakukannya penelaahan terhadap analisis dari
laba berjalan dan masa depna suatu perusahaan. akuntansi penggeluaran litbang merupakan
solusi mudah untuk fenomena yang rumit. Untuk menilai kualitas dan potensi niliai
pengeluaran litbang, kita perlu mengetahui lebih sekedar beban litbang periodic. Kita
menginginkan informasi tentang jenis penelitian yang dilakukan, pengeluaran litbang
berdasarkan kategori kelayakan teknik, kelangsungan komersial, dan kemungkinan proyek
dunia dan dan dievaluasi kembali secara berkala.
Biaya eksplorasi dan pengembangan pada insdustri pertambangan
Pencarian cadangan sumber daya alam baru merupakan hal yang penting bagi
perusahaan pada bidang industri pertambangan. Pentingnya industry ini dan khusus nya
masalah akuntansinya layak mendapatkan perhatian khusus. Sama halnya seperti aktivitas
litbang, pencarian dan pengembangan sumber daya alam memiliki sifat yang beresiko tinggi.
Risiko yang terkait dengan ketidakpastian.dan dalam penentuan laba, ketidak pastian
menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan.
Akuntansi industri pertambangan
Badan pembuat standar akuntansi telah melakukan beberapa usaha untuk membatasi
keberagaman praktik ini. FASB merespon dengan mewajibkan pengungkapan tambahan yang
diminta untuk perusahan public yang memproduksi minyak dan gas sebagai berikut :
• Jumlah cadangan minyak dan gas bumi terbukti
• Biaya yang dikapitaslisasi terkait dengan aktivitas produksi minyak dan gas bumi
• Biaya yang berasal dari aktivitas akuisisi,eksplorasi, dan pengembangan
• Hasil operasi aktivitas produksi minyak dan gas bumi
• Ukuran diskonto arus kas bersih masa depan untuk cadangan-cadangan terbukti
xiv
Implikasi analisis industri pertambangan
beragam metode perlakuan biaya eksplorasi dan pengembangan yang berlaku untuk
industri pertambangan menghalangi kita untuk membandingkan hasil
antarperusahaan.akuntansi pada industri ini akan terus memiliki keberagaman. Dua metode
umum yang digunakan dan variasi metode tersebut dapat memberikan hasil yang sangat jauh
berbeda. Banyak analisis lebih memillih akuntansi successful effort dari pada akuntansi full
cost karena lebih baik dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan dan lebih konsisten
dengan praktik akuntansi yang berlaku saat ini.
KOMPENSASI TAMBAHAN UNTUK KARYAWAN
Tinjauan atas kompensasi tambahan untuk karyawan
Tekanan sosial, persaingan, dan kelangkaan karyawan yang berbakat telah
menimbulkan kenaikan kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji.
Kontrak kompensasi yang ditangguhkan(deferred compensation contract)
Merupakan janji untuk membayar karyawan dimasa mendatang,beberapa dengan
syarat tertentu.
Hak apresiasi saham(Stock Appreciation Rights-SAR)
Merupakan ha katas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan.
Opsi Saham Karyawan
Opsi Saham Karyawan(Employee Stock Options-ESO) atau disebut juga kompensasi
berbasis saham bisa dikatakan merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling popular.
Karesteristik Opsi Saham Karyawan
Opsi saham karyawan merupakan kesempatan kontraktual yang diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan di mana karyawan dapat membeli sham perusahaan dalam
jumlah tertentu pada harga yang telah ditentukan pada atau setelah satu tanggal tertentu di
masa mendatang.
xv
Biaya Ekonomi dan Manfaat ESO
Terdapat manfaat dan biaya ekonomi untuk ESO.Manfaat utama ESO adalah potensi
kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadap prilaku karyawan.
Akuntansi dan Pelaporan ESO
Terdapat dua masalah akuntansi utama yang berhubungan dengan ESO:(1) dilusi laba
per lembar saham(EPS) dan (2) pengakuan biaya opsi saham karyawan sebagai beban dalam
laba berjalan.
BIAYA BUNGA
Penghitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk
pendanaan melalui utang.Kesulitan akan timbul saat perusahaan mengeluarkan utang
konversi atau utang dengan waran.
Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aset yang sedang dibangun
atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan.
Menganalisis Bunga
Akuntansi kapitalisasi bunga juga masih diperdebatkan.Beberapa analisis berpendapat
bahwa bunga mencerminkan biaya periode dan tidak perlu di kapitalisasi.
PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi Pajak Penghasilan
Perbedaan Temporer dan Tetap
Kompleksitas akuntansi pajak penghasilan timbul arena aturan untuk menghitung laba
kena pajak (untuk tujuan menghitung utang pajak) didasarkan pada peraturan pajak yang
berlaku.Karena alasan tersebut, laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh
berbeda dari laba kena pajak (taxable income), yang merupakan laba yang digunakan untuk
menghitung kewajiban pajak menurut peraturan pajak.
xvi
Perbedaan antara laba pajak dan GAAP pada intinya terbagi dua, temporer dan
tetap.Perbedaan temporer (temporary differences), seperti namanya, merupakan perbedaan
yang bersifat sementara (temporer) dan diharapkan akan dibalik dimasa depan.Perbedaan
tetap(permanent differences), seperti namanya, merupakan perbedaan yang bersifat
tetap.Perbedaan tetap tidak diperhitungkan untuk laporan keuangan; sebagai gantinya ,
perbedaan ini diperhitungkan sebagai faktor tariff pajak efektif ( effective tax rate), yaitu
tariff pajak actual yang dibayar oleh usaha sepanjang periode.Tarif pajak efektif dapat
berbeda dari tarif pajak wajib ( statutory tax rate), yang besarnya saat ini 35% untuk
perseorangan di AS karena perbedaan tetap.
Pajak Tangguhan
Perbedaan temporer dapat menyababkan laba kena pajak sangat jauh berbeda dari
laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP.Oleh sebab itu, pembebanan kewajiban
pajak actual tahun tersebut (yang dihitung menggunakan laba kena pajak) terhadap laba
GAAP sebelum pajak melanggar prinsip dasar pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba
setelah pajak yang tidak stabil, bahkan tidak berarti.Untuk menghindari masalah ini, akuntan
menggunakan alokasi antarperiode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak tangguhan
(deffered tax adjustment).Dasar penyesuaian pajak tangguhan adalah untuk dapat mengaitkan
beban pajak periode dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP secara lebih
baik.Dalam prosesnya, akuntansi pajak tangguhan menciptakan pos neraca yang pentin yang
disebut asset pajak tangguhan (deffered tax assets) atau kewajiban pajak tangguhan
(defferd tax liabilities).
Arti kewajiban (Aset)Pajak Tangguhan
Umumnya, kewajiban atau aset pajak tangguhan menunjukkan :
Kewajiban pajak tangguhan:laba GAAP lebih tinggi daripada laba kena pajak di masa
lalu; pembayaran pajak di masa lalu relative ( dilihat sebagai persentase dari laba
GAAP)lebih tinggi
Aset pajak tangguhan:laba GAAP lebih rendah daripada laba kena pajak di masa
lalu;pembayaran pajak di masa lalu relatif ( dilihat sebagai persentase dari laba
GAAP)lebih tinngi sehingga pembayaran pajak di masa depan diperkirakan akan
relative(dilihat sebagai persentase dari laba GAAP )lebih rendah.
xvii
Akuntansi Pajak Tangguhan
Akuntansi pajak tangguhan diatur oleh SFAS109.Seluruh aset tangguhan perlu
dievaluasi untuk kemungkinan realisasinya.Penyisihan penilaian(valuation allowance)harus
dibuat untuk mengurangi aset pajak tangguhan sampai sejauh apa aset tersebut dianggap
memiliki kemungkinan besar (peluang lebih dari 50 %) tidak direalisasikan.Penghitungan
penyisihan penilaian merupakan hal yang subjektif sehingga menjadi saran yang tepat bagi
manajemen laba.
Analisis Pajak Penghasilan
Penyesuaian Laporan Keuangan
Pajak tangguhan bukanlah aset (atau) kewajiban”sebenarnya” dalam artian mereka
tidak memberikan manfaat masa depan atau menimbulkan kewajiban masa depan apa pun
kepada perusahaan.Oleh sebab it, analisis mengeluarkan pos ini dari neraca ketika melakukan
analisis rasio.
Menghitung Nilai Sekarang Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan
Aset (kewajiban) pajak tangguhan mencerminkan potensi arus kas masa depan yang
timbul dari pembalikan temporer.Namun, pembalikan ini dapat terjadi beberapa tahun
kemudian, di mana nilai sekarang dampak arus kas akan jauh lebih kecil daripada yang
tercatat pada neraca.
Meramal Arus Kas dan Laba Masa Depan
Pengungkapan pajak penghasilan berguna dalam peramalan arus kas masa depan. Kita
perlu mempertimbangkan perbedaan tetap dan temporer dalam peralaman arus kas.
Kebanyakan buku teks tentang penilaian merekomendasikan penggunaan tarif pajak wajib
(saat ini 35%) dalam meramalkan laba atau arus kas masa depan. Tarif pajak ini kurang
berguna dalam taksiran tarif ajak rata-rata perusahaan. Ini karena perusahaan mungkin
memiliki perbedaan tetap yang dapat menurunkan 9atau dalam kasus yang jarang terjadi,
menaikkan) tarif pajaknya. Karena ramalan laba (arus kas) perlu menggunakan tarif pajak
rata-rata (dan bukan marjinal), tarif pajak efektif akan lebih berguna untuk tujuan ini.
xviii
Temporer (diukur oleh aset atau kewajiban pajak tangguhan) berguna dalam
peramalan arus kas (tetapi tidak dalam peramalan laba). Adanya kewajiban (aset) pajak
tangguhan dalam jumlah besar menunjukkan pembayaran pajak perusahaan dimasa
mendatang kemungkinan akan lebih tinggi (lebih rendah) dari pada cadangan pajaknya.
Menganalisis Perbedaan Tetap dan Temporer
Analisis harus mengevaluasi alasan mengapa tarif pajak efektif berbeda dengan tarif
pajak wajib dengan melihat komponen yang menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya,
mengidentifikasi komponen tidak berulang yang mempengaruhi tarif pajak efektif untuk
sementara waktu.
Analisis harus mengevaluasi “kemungkinan pembalikan” penangguhan ini dan juga
memperkirakan seberapa cepat pembalikan diharapkan akan terjadi.
Manajemen Laba dan Kualitas Laba
Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Analis
seharusnya berhati-hati melihat setiap perubahan khususnya penurunan penyisihan penilaian,
karena hal tersebut bisa jadi merupakan usaha untuk melakukan manajemen laba.
Umumnya, banyak analis membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk
mengevaluasi kualitas laba.
xix