Post on 20-Jun-2015
Pengorganisasian Supervisi Akademik
Disusun Oleh1.Bellawati (A1F012042)
2.Catur Purnomo(A1F012016)3.Dian Pratiwi(A1F012011)
4.Eti Nofita Sari(A1F012001)5.Mia Wulansari(A1F012017)
6.Rizki Rabeca Elfirta(A1F012010)7.Yosi Apriyanti(A1F012044)
Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu aktivitas-aktivitas
menyusun dan membentuk hubungan-
hubungan sehingga terwujudlah
kesatuan usaha dalam mencapai maksud
dan tujuan pendidikan.
Pengorganisasian merupakan suatu
proses dalam mengelompokkan orang-
orang, alat-alat, tugas-tugas, wewenang
dan tanggung jawab,sehingga secara
bersama-sama dapat berupaya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
pada tahap perencanaan sebelumnya.
Pendayaan sumber-sumber yang
ada disebut manajemen sedangkan
usaha untuk mewujudkan
kerjasama sekelompok manusia
yang terlibat didalam kegiatan
disebut pengorganisasian.
Pengorganisasian mengandung
Perencanaan, organisasi,
koordinnasi, komunikasi,
supervisi, dan evaluasi adalah
fungsi – fungsi administrasi
pendidikan yang pokok dan
sangat penting.
Pengorganisasian sangatlah penting
dalam manajemen, karena membuat
posisi orang lebih jelas dalam struktur
dan pekerjaannya dan melalui
pemilihan, pengalokasian dan
pendistribusian kerja yang profesional,
organisasi dapat mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Pengorganisasian menurut para ahli
Pengorganisasian, Hicks & Gullett
mengatakan bahwa pengorganisasian
adalah kegiatan membagi-bagi tugas,
tanggungjawab, dan wewenang
diantara sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian lain diungkapkan Malayu S.P. Hasibuan (41: 1996) bahwa pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Fungsi Organisasi
1. Sebagai pemberi struktur terutama
dalam penyusunan/penempatan
personal,pekerjaan-pekerjaan
materilan dan pikiran=pikiran di
dalam struktur.
2. Sebagai menetapkan hubungan
antara orang – orang, kewajiban-
kewajiban, hak-hak dan tanggung
jawab masing-masing anggota
disusun menjadi pola-pola kegiatan
yang tertuju pada tercapainya
tujuan .
3. Sebagai alat untuk
mempersatukan usaha-usaha
untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Ciri-ciri organisasi yang baik
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b)Tiap anggota memahami dan menerima tujuan
tersebut.
c)Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan
kesatuan tindakan dan kesatuan pikiran.
d)Adanya kesatuan perintah, para bahwahan hanya
mempunyai seorang atasan langsung daripadanya
ia menerima perintah atau bimbingan dan kepada
siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil
pekerjaannya.
lanjutane) Adanya keseimbangan antara
wewenang dan tanggung jawab masing-
masing anggota.
f) Adanya pembagian tugas atau
pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan,keahlian dan bakat masing-
masing.Sehingga dapat menimbulkan kerja
sama yang harmonis dan kooperatif.
Proses Pengorganisasian
• Ernest Dale (Stoner, 1986) memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses pengorganisasian tersebut digambarkan sebagai berikut.
• tahap pertama,yang harus dilakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
• Tahap kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau perkelompok.
• Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara rasional dan efisien.
• Tahap keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.
• Tahap kelima, melakukan penyesuaian untuk mempertahankandan meningkatkan efektifitas. Karena pengorganisasian merupakan suatu proses yang berkelanjutan, diperlukan penilaian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya secara terprogram/berkala, untuk menjamin konsistensi, efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan.
Struktur Organisasi• Menurut E. Kast dan Jamis E. Rrosenzweig (1974)
struktur diartikan sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan system formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Menurut Simon (1958) struktur itu sifatnya relative stabil, statis dan berubah lambat atau memerlukan waktu untuk penyesuaian-penyesuaian.
• Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan,kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. Menurut stoner (1986) struktur organisasi dibangun oleh lima unsur, yaitu:
a)Spesialisasi aktifitas, unsur ini mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan kelompok diseluruh irganisasi atau pembagian kerja dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja (departementalisasi)
b)Standar aktifitas, unsur ini merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin kelayak gunaan aktifitas.
c)Koordinasi aktifitas, unsur ini adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi dalam organisasi, seperti fungsi primer dalam suatu badan usaha, memasaran, produksi dan penjualan merupakan fungsi garis yang secara langsung menyumbang pada pencapaian tujuan organisasi memerlukan koordinasi.
d) Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusa, unsur ini mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan. Sentralisasi adalah proses konsentrasi wewenang dan pengambilan keputusan pada tingkat atas suatu organisasi. Kelemahan system ini bawahan menjadi tidak berkembang dan putusan menyita waktu yang lama, terlebih jika data ada pada bawahan. Desentralisasi vertical adalah pembagian wewenang formal berdasarkan garis komando (dari atas ke bawah). Sedang desentralisasi horizontal adalah wewenang bertindak tidak secara hierarki melainkan bergantung pada keahlian (wewenang fungsional)
e) Ukuran unit kerja, unsur ini mengacu pada jumlah pegawaidalam suatu kelompok kerja.
Wewenang dan Kekuasaan
• Wewenang merupakan hak kelembagaan
menggunakan kekuasaan. Ini didasarkan
pada pengakuan keabsahan upaya untuk
mempengaruhi. Perorangan atau kelompok
yang berupaya mempengaruhi untuk
mempengaruhi dipandang mempunyai hak,
untuk itu ada batas-batas yang diakui.
• Menurut newman sukanto R. (1990)
wewenang itu dapat dibedakan menjadi :
1)Wewenang hukum, yaitu wewenang yang dimiliki seseorang untuk menegakkan hukum, mewakili dan bertindak atas nama organisasi.
2)Wewenang teknis, yaitu seorang dianggap pakar tentang sesuatu hal.
3)Wewenang berkuasa, yaitu sumber utama yang hak melakukan tindakan.
4)Wewenang operasional, yaitu seseorang diperbolehkan melakukan tindakan tertentu.
Wewenang tidak sama dengan kekuasaan.kekuasaan dalam arti sebenarnya adalah kekuatan untuk mengendalikan orang lain sehingga orang lain sama sekali tidak punya pilihan, karena tidak berdaya untuk mentukan diri sendiri atau tidak mengetahui bagaimana memperoleh sumber daya yang mereka perlukan. Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari bermacam-macam jenis psikologi kekuasaan (Edgar H. Schein, 1980) yaitu:
a)Kekuasaan yang memaksa(coercive power), yaitu didasarkan pada kemampuan pemberi pengaruh untuk menghukum penerima pengaruh jika tidak memenuhi permintaan.
b) Kekuasaan imbalan (reward power), yaitu didasarkan pada kemampuan untuk member imbalan kepada orang lain.
c) Kekuasaan jabatan/sah (legitimate power), berhubungan dengan hak kelembagaan, terjadi apabila bawahan menerima pengaruh mengakui bahwa atasan secara sah berhak untuk memrintah atau member pengaruh dalam batas-batas tertentu.
d) Kekuasaan ahli (expert power), didasarkan pada keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian yang relevan dan tidak dimiliki oleh penerima pengaruh.
e) Kekuasaan acuan(referent power), berpijak pada keinginan penerima pengaruh untuk meniru pemberi pengaruh.
f) Kekuasaan pribadi (personality power), berpijak pada kualitas pribadi yang member pengaruh, misalnya charisma-magis pimpinan seperti JF Kennedy mendapat tanggapan besar dari pengikut.
Pendelegasian WewenangDelegasi dapat didefinisikan sebagai
pelimpahan wewenang formal dan tanggung jawab pada seseorang atas pelaksanaan aktifitas tertentu. Biasanya pendelegasian di tunjang oleh unsur motivasi dan komunikasi yang baik untuk membantu pimpinan melaksanakan tugas pokoknya. Tujuan utama pendelegasian adalah agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien.
Agar pendelegasian itu berlangsung efektif para anggota organisasi harus tahu dimana mereka berada dalam rantai komando. Jika tidak, mereka tidak dapat menerima dan tidak pula menyerahkan tanggung jawab secara meyakinkan. Dalam hal ini diperlukan prinsip scalar yaitu ada satu baris wewenang yang jelas. Prinsip scalar ini bertujuan untuk memudahkan setiap anggota organisasi memahami:
(1)Kepada siapa dia mendelegasikan. (2)Siapa yang dapat mendelegasikan
wewenang kepadanya.(3)Kepada siapa dia bertanggung jawab.
Persyaratkan dalam menetapkan garis wewenang diperlukan kelengkapan delegasi. Artinya semua tugas harus didelegasikan karena tugas-tugas nya tidak diserahkan akan menimbulkan kesenggangan atau masalah.
• Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empatkegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2.Pendelegasi melimpahkan wewenang yang di perlukan untuk mencapai tujuanatau tugas.
3.Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atautanggung jawab.
4.Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yangdicapai.
Desentralisasi dan Sentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian
wewenang dalam membuat keputusandan
kebijakan kepada manajer atau orang-orang
yang berada pada level bawahdalam suatu
struktur organisasi. Pada saat sekarang ini
banyak perusahaan atauorganisasi yang
memilih serta menerapkan sistem
desentralisasi karena dapatmemperbaiki
serta meningkatkan efektifitas dan
produktifitas suatu organisasi.
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecilmanajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama diIndonesiasebelumadanya otonomi daerah.
Terima KasihWassalamu'alaliku
m Wr.Wb
Terima KasihWassalamu'alaliku
m Wr.Wb