Post on 06-Feb-2018
PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH
Lista Wahyuni
Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no 5 Malang
E-mail: wahyuni_lista@yahoo.com
Abstrak: tujuan dari penelitian ini antara lain mendeskripsikan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak.upaya guru sejarah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak dan untuk mengetahui dampak dari pengimplementasian pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak. Menggunakan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan bahwa pendidikan karakter telah diterapkan di SMA Negeri 1 Pagak melalui berbagai bidang seperti diterapkan dalam kurikulum, dalam kegiatan pengembangan diri, pengintegrasian pada mata pelajaran. Upaya yang dilakukan guru sejarah melalui penerapan dalam metode pembelajaran serta budaya sekolah. Dampak dari penerapan meskipun belum seluruh jumlah nilai karakter diterapkan. Dampak dari penerapan tersebut telah tampak siswa-siswi dalam aktivitas mereka di sekolah telah menunjukkan mulai berkembang. Kata Kunci: Implementasi, Guru Sejarah, Pendidikan Karakter
Dalam UU RI no 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan serta membentuk watak peradaban bangsa yang
bermartabat untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan
berbangsa serta berupaya untuk mengembangkan potensi serta kemampuan
peserta didik dan menjadikan mereka menjadi manusia yang beriman, berakhlak
mulia, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta tanggung jawab. Seluruh lembaga satuan pendidikan di Indonesia tanpa
terkecuali memiliki peran penting untuk merealisasikan fungsi pendidikan
nasional tersebut. Semua jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah atas
memiliki peranan penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut.
Berdasarkan Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010
disebutkan bahwa penerapan pendidikan karakter merupakan tanggung jawab
bersama, pembentukan karakter pada seorang anak dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga, satuan pendidikan dan lingkungan dimana siswa tinggal. Lingkungan
satuan pendidikan yang didalamnya terdapat berbagai komponen yang memiliki
fungsi berbeda saling bekerjasama dalam membentuk karakter anak didik. Guru
memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan
(Sa’ud,2009:32). Berbagai upaya dilakukan oleh tenaga pendidik dalam rangka
menanamkan pendidikan karakter kepada para peserta didiknya agar tercapai cita-
cita bangsa yakni memiliki generasi bangsa yang berkarakter. SMA Negeri 1
Pagak merupakan salah satu sekolah menengah atas yang terletak di pinggiran
yakni di Kecamatan Pagak yaitu di daerah Malang Selatan dan merupakan satu
satunya SMA Negeri di Kecamatan Pagak tersebut. Sejak tahun 2010 an SMA ini
telah berupaya mengimplementasikan pendidikan karakter. Dalam penelitian ini
akan mengkaji masalah yang pertama tentang pengimplementasian pendidikan
karakter di SMA Negeri 1 Pagak, kedua tentang bagaimana upaya guru sejarah
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak, dan
yang ketiga yaitu tentang dampak dari pengimplementasian pendidikan karakter
tersebut.
Tujuan dari diadakanya penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan
bagaimana pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak, mendeskripsikan
bagaimana upaya guru sejarah dalam menerapkan pendidikan karakter pada siswa
-siswi di SMA Negeri I pagak, mendeskripsikan Bagaimana dampak dari
pengimplementasian pendidikan karakter pada pelajaran sejarah di SMA Negeri 1
Pagak.
METODE
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan penelitian mixed methods atau biasa disebut dengan metode
gabungan, yaitu gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif
digunakan sebagai pelengkap dari data kualitatif. Pengambilan data kualitatif
dilakukan dengan tehnik wawancara, observasi, studi dokumenter. Sedangkan
data kuantitatif diambil dengan tabulasi angket.
Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah SMA Negeri 1 Pagak, Waka
kepala sekolah SMA Negeri 1 Pagak bidang kurikulum, dan guru sejarah di SMA
Negeri 1 Pagak. Peneliti menggunakan tehnik wawancara terbuka dimana yang
diwawancara mengetahui atau sadar bahwa mereka sedang melakukan proses
wawancara. Sedangkan observasi dilakukan peneliti dengan peneliti terhadap guru
sejarah saat melaksanakan KBM. Studi dokumenter dengan menganalisis
dokumen berupa KTSP, Silabus dan RPP dari guru sejarah SMA Negeri 1 Pagak
serta melakukan dokumentasi dari kegiatan-kegiatan sekolah yang berkaitan
dengan tema penelitian. Untuk data kuantitatif dilakukan dengan pengisian angket
oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Pagak. Hasil dari angket ditabulasi dan
dideskriptifkan secara naratif.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1
Pagak. Pengambilan sampel adalah 10 % dari jumlah populasi dan dilakukan
secara acak. Dari 20 kelas dipilih 8 kelas sebagai kelas observasi. Sedangkan
untuk angket diambil 56 responden dari 552 siswa.
Tehnik analisis dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis induktif
dimna data yang diperoleh oleh peneliti dideskripsikandan diidentifikasi mulai
dari yang bersifat keseluruhan atau umum menuju ke yang lebih khusus. Pada
penelitian ini menggunakan metode gabungan sehingga anaisis data dilakukan
menyesuaikan dengan proses pengumpulan data yang telah dilakukan. Untuk data
kualitatif dilakukan dengan analisis data kualitatif sedangkan untuk data
kuantitatif dilakukan tabulasi penghitungan dalam bentuk persen sehingga
diperoleh data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk angka.
Data kualitatif dianalisis dengan cara reduksi data Pada penelitian ini,
peneliti melakukan wawancara kepada berbagai pihak seperti Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, serta Guru mata pelajaran Sejarah,
kemudian observasi dan pengisian angket siswa serta menganalisis beberapa
dokumen seperti KTSP, Silabus dan RPP Sejarah kelas X, XI dan XII SMA
Negeri 1 Pagak. Pada pelaksanaan wawancara tersebut peneliti mengajukan
beberapa pertanyaan guna mendapatkan data. Dari beberapa pertanyaan tersebut
terdapat pertanyaan yang tidak termasuk dalam kajian penelitian, disini reduksi
data dilakukan. Peneliti memilah-milah hasil wawancara mana yang termasuk
dalam data penelitian dan mana yang dianggap tidak berkaitan dengan kajian
penelitian. Setelah melalui tahap reduksi data maka tahap selanjutnya yaitu
penyajian data dimana pada tahap ini peneliti menyajikan data hasil wawancara,
observasi, angket serta analisis dokumen KTSP, Silabus dan RPP Sejarah SMA
Negeri 1 Pagak. Penyajian data nantinya berupa paparan deskriptif yang disertai
dengan tabel sehingga dapat dipahami dengan mudah. Pada tahapan selanjutnya
kesimpulan dimana pada penelitian ini berdasarkan hasil dari paparan data yang
telah disajikan dibahas dan dikajiuntuk menjawab dari rumusan masalah
selanjutnya ditarik kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.
Analisis data kuantitatif berupa angket Analisis data kuantitatif berupa
angket dilakukan dengan analisis data deskriptif yaitu dengan menggunakan tabel
tabulasi untuk mengetahui persen dan frekuensi dari hasil angket. Rumus yang
digunakan dalam penghitungan angket tersebut yaitu:
P = ∑sampel _________
∑sampel keseluruhan
x 100%
Keterangan :
P = Persen
∑ sampel = jumlah sampel yang memilih
∑ sampel keseluruhan = jumlah sampel secara keseluruhan
Analisis data yang dilakukan untuk melihat hasil dari seberapa besar
tingkat pengimplementasian pendidikan karakter oleh guru sejarah di SMA
Negeri 1 Pagak yaitu akan dideskripsikan melalui beberapa pernyataan yang telah
ditetapkan dalam kemendiknas tentang pendidikan karakter tahun 2010 .
Dari hasil analisis data baik data kualitatif maupun data kuantitatif dibahas
dan ditarik kesimpulan nantinya sebagai jawaban dari rumusan masalah serta
sebagai hasil dari penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Temuan dari penelitian ini menggambarkan bahwa pendidikan karakter telah
mulai diimplementasikan di SMA Negeri 1 Pagak.
Pengimplementasian Pendidikan Karakter di SMA Negeri 1 Pagak
. SMA ini telah menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
KTSP dalam sebuah satuan pendidikan disusun berdasarkan landasan-landasan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah khususnya dinas pendidikan nasional. Hal
ini sesuai dengan yang diungkapkan Mulyasa (2010:21) bahwa KTSP merupakan
suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang
dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap
satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan
memperhatikan UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 36 yaitu sebagai berikut:
a) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis satuan pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
c) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada
standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat BSNP (Mulyasa, 2010:12).
Pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak telah dilaksanakan sejak
tahun 2010. Dalam KTSP yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Pagak terdapat
tujuan, visi dan Misi sekolah yang didalamnya secara tersirat telah tercantum
bahwa dalam isi KTSP tersebut mulai mengembangkan dan
mengimplementasikan nilai budaya dan karakter bangsa. Dalam UU Sisdiknas
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa tujuan
pendidikan nasional antara lain mengembangkan potensi peserta didik untuk
memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Mengacu pada UU Sisdiknas
tahun 2003 tentang pendidikan nasional, KTSP di SMA Negeri 1 Pagak disusun
dan dikembangkan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian
dan akhlak mulia melalui berbagai program yang telah dicantumkan dalam KTSP
tersebut.
Penanaman nilai karakter di SMA Negeri 1 Pagak tercermin dalam tujuan,
visi dan misi dari sekolah tersebut. Di samping itu bentuk pengimplementsian
pendidikan karakter di sekolah tersebut dilakukan dengan mengentegrasikan nilai
karakter kedalam mata pelajaran, melalui berbagai macam kegiatan
pengembangan diri baik yang terprogram maupun tidak terprogram.
Penanaman pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak dilaksanakan
melalui pembiasaan serta program kegiatan pengembangan diri. Melalui kegiatan-
kegiatan tersebut diatas secara tidak langsung siswa-siswi SMA Negeri 1 Pagak
telah menerapkan pendidikan karakter. Semua kegiatan yang diikuti para siswa
melatih mereka untuk bertanggung jawab atas pilihan mereka serta melatih
mereka untuk disiplin dalam segala kegiatan.
Dalam upaya pengimplementasian pendidikan karakter, SMA Negeri 1
Pagak melakukan tahapan persiapan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Pagak dapat kita ketahui bahwa dalam langkah persiapan, pihak
sekolah melakukan analisis tentang budaya yang ada di sekolah dan lingkungan
sekitar sekolah kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Dari hasil analisis tersebut
dimusyawarahkan untuk membuat aturan yang selanjutnya di komunikasikan
dengan wali murid dan diterapkan kepada siswa-siswinya.
Sedangkan pada tahap pelaksanaan pendidikan karakter di SMA Negeri 1
Pagak melibatkan seluruh warga sekolah termasuk guru wali kelas, tatib, BK dan
semua guru mata pelajaran. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah tersebut
dapat dilihat dari absensi, jurnal kelas dll. Pada tahap evaluasi, SMA Negeri 1
Pagak melakukan dengan cara mengakumulasikan semua nilai dan catatan yang
dimiliki setiap guru mata pelajaran, absensi, catatan tatib, dan juga penilaian
akademik yang pada akhirnya diakumulasikan dalam buku laporan penilaian
(raport) pada saat akhir semester.
Pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak telah ditanamkan mulai dari
nilai keagamaan atau religius, melatih kejujuran serta disiplin yang mulai
tergambar dalam tingkah laku siswa. Di samping itu pengimplementasian
pendidikan karakter dilakukan melalui pengintegrasian dalam setiap mata
pelajaran. Ini menjadi tanggung jawab setiap pendidik yang ada di SMA Negeri 1
Pagak. Mereka mencantumkan dalam bentuk Silabus dan RPP mereka masing-
masing selain karena tuntutan dari pemberlakuan KTSP di SMA Negeri 1 Pagak
ini.
Gambar 1. Contoh Nilai Disiplin yang diterapkan di SMA Negeri 1 Pagak
Berdasarkan gambar 1 adalah siswi SMA Negeri 1 Pagak yang membawa
kendaraanya untuk diparkirkan di tempat parkir yang telah disediakan. ini
merupakan perturan sekolah untuk melatih kedisiplinan siwa-siswi SMA Negeri 1
Pagak. Setiap hari siswa-siswi SMA Negeri 1 Pagak yang membawa kendaraan
bermotor memasuki gerbang sekolah saat jam sekolah diharuskan turun dan
mematikan mesin kendaraan bermotornya dan menuntun ke tempat parkir yang
telah disediakan serta menatanya dengan rapi. Budaya ini dilakukan untuk
menjaga ketertiban serta melatih kedisiplinan siswa-siswi SMA Negeri 1 Pagak.
Upaya Guru Sejarah dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter di
SMA Negeri 1 Pagak
Pengimplementasian pendidikan karakter yang terintegrasi dalam setiap mata
pelajaran menjadi tanggung jawab setiap guru mata pelajaran, tanpa terkecuali
dengan guru sejarah. Mata pelajaran Sejarah juga memiliki peran dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter kepada para generasi bangsa. Mata
pelajaran Sejarah merupakan mata pelajaran yang mempelajari masa lalu bukan
berarti mempelajari dan menghafal peristiwa-peristiwa masa lalu saja, namun juga
dijadikan sebagai pedoman untuk melangkah menuju kehidupan masa depan para
generasi bangsa. Melalui mata pelajaran Sejarah siswa diharapkan dapat
mengambil makna dari suatu peristiwa masa lalu serta mengerti bagaimana sikap
yang akan mereka ambil untuk menentukan masa depan mereka, diharapkan
mereka juga mengerti bagaimana identitas atau jati diri mereka, melatih mereka
untuk menemukan jati diri mereka sendiri.
Zuchdi (2011:29) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah
pendidikan budi pekerti plus yakni yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitif),
perasaan (feeling), dan tingkah laku (action). Dalam Pelaksanaan pembelajaran
kedua guru sejarah telah nampak melibatkan ketiga aspek tersebut. Misalnya
dalam pengimplementasian nilai religi kedua guru selalu mengucapkan salam ada
awal dan akhir pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara terhadap kedua guru
sejarah dapat peneliti ketahui bahwa upaya mereka dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter masih terhitung kurang maksimal untuk beberapa nilai
karakter yang seharusnya diimplementasikan. Namun untuk karakter seperti
religius, demokratis, mandiri, rasa ingin tahu, cinta tanah air, bersahabat dan
beberapa lainnya sudah mulai terimplementasikan dengan baik, hal ini juga
mungkin karena adanya faktor dalam diri siswa sendiri. Adanya kesadaran dari
siswa serta kebiasaan siswa juga turut mempengaruhi perkembangan
pengimplementasian nilai karakter tersebut.
Hasil analisis dari Silabus serta RPP yang digunakan oleh kedua guru
sejarah dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Pagak dapat peneliti ketahui bahwa
nilai karakter telah tercantum dalam silabus dan RPP. Berdasarkan hasil observasi
terhadap 8 kelas yang dilakukan peneliti, pembelajaran yang dilakukan di kelas g
dalam menjelaskan materi guru kurang membawa siswa untuk aktif dalam
pembelajaran, siswa cenderung pasif, guru menjelaskan materi kemudian kadang
memerintahkan siswa untuk mengerjakan soal pada lembar kerja siswa. Namun
meskipun begitu juga mulai nampak penerapan karakter dengan membentuk
kelompok dalam mengerjakan tugas, mengajak siswa untuk aktif dalam
pembelajaran misalnya dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran serta
melakukan tindakan peringatan jika ada siswa yang bandel dalam artian misalnya
kurang memperhatikan saat guru menjelaskan dengan memberikan hukuman yang
mendidik. Dalam hasil observasi terhadap kedua guru mata pelajaran memiliki
ciri khas yang berbeda-beda dalam menyampaikan materi pembelajaran serta
bagaimana mereka berupaya untuk mengimplementasikan pendidikan karakter
terhadap siswa-siswi mereka.
Dampak Pengimplementasian Pendidikan Karakter
Upaya yang telah dilakukan oleh guru sejarah dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak sudah tentu
kan membawa dampak terhadap peserta didiknya. Berdasarkan kedua pendapat
dari guru mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Pagak dalam wawancara yang
telah dilakukan peneliti dapat kita ketahui bahwa dampak dari
pengimplementasian pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak oleh guru
sejarah sudah mulai nampak meskipun belum sempurna. Dari ke 18 nilai karakter
yang diterapkan, masing-masing nilai karakter memiliki tingkat perkembangan
sendiri-sendiri.
Pengimplementasian nilai karakter tersebut secara keseluruhan sudah
mulai berkembang di SMA Negeri 1 Pagak. Setiap nilai karakter telah nampak
mulai berkembang di SMA ini. Hal ini dapat kita lihat melalui hasil presentase
diatas. Dibawah ini merupakan diagram pencapaian nilai karakter yang telah
diimplementasikan berdasarkan hasil dari tabulasi angket.
48%
75%
61%57%
63%
73%
46%
70%
57%
50%
66%
75%70% 71%
50%
61% 63%69%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Gambar 2. Hasil presentase dampak pengmplementasian nilai karakter
terhadap siswa SMA Negeri 1 Pagak
Gambar diatas merupakan hasil dari tabulasi angket siswa-siswi SMA
Negeri 1 Pagak. Berdasarkan gambar diatas dapat kita ketahui bahwa
pengimplementasian pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Pagak telah mencapai
pada tahap mulai berkembang. Pengimplementasian pendidikan karakter di
lakukan oleh seluruh warga SMA Negeri 1 Pagak. Peran para tenaga pendidik di
sekolah ini juga memiliki pengaruh besar dalam pengimplementasian pendidikan
karakter di SMA Negeri 1 Pagak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan Pendidikan karakter
telah diterapkan di SMA Negeri 1 Pagak. Hal tersebut dapat dilihat dalam KTSP
yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Pagak. 18 nilai karakter telah mulai
berkembang dikalangan para peserta didik SMA Negeri 1 Pagak. Nilai karakter
dikembangkan melalui kegiatan pengembangan diri, kegiatan pembelajaran,
peraturan-peraturan yang dibuat sekolah serta budaya yang dikembangkan di
sekolah tersebut. Upaya guru sejarah dalam mengimplementasikan pendidikan
karakter di SMA Negeri 1 Pagak belum nampak maksimal namun
pengimplementasian nilai karakter dalam mata pelajaran sejarah oleh para guru
SMA Negeri 1 Pagak sudah dilakukan meski tidak semua dari nilai-nilai karakter
tersebut diimplementasikan. Dalam Sillabus dan RPP mereka juga telah tercantum
nilai karakter. Namun dalam pembelajarannya tidak semua nilai karakter yang
terdapat dalam RPP mereka dapat implementasikan. Pengimplementasian
pendidikan karakter terhadap siswa SMA Negeri 1 Pagak telah nampak mulai
berkembang di kalangan siswa-siswi. Saran bagi mahasiswa jurusan pendidikan
sejarah sebagai seorang calon pendidik menyarankan untuk benar-benar
menguasai dan mampu menanamkan nilai karakter bangsa serta memulainya pada
diri mereka sendiri dan diharapkan mampu mewujudkan proses pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai kepala sekolah disarankan
untuk lebih memperhatikan para tenaga pendidik dengan mengadakan berbagai
pelatihan tentang pembelajaran dengan pengimplementasian pendidikan karakter.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang pengimplementasian
pendidikan karakter diharapkan untuk meneliti secara rinci tentang dampak dari
pengimplementasian pendidikan karakter tersebut karena dalam penelitian ini
hanya memfokuskan pada upaya guru sejarah dalam mengimplementasikan
pendiidkan karakter saja.
DAFTAR RUJUKAN
Dirjen Pendidikan Dasar. 2011. Pendidikan Karakter Untuk Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Policy Brief, 4 Juli 2011. ( Online), http://dikdas.kemdiknas.go.id. Diakses pada tanggal 21 Juli 2012
Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dokumen UU20-2003 sisdiknas pdf. (Online), (www.dikti.go.id ), diakses 21 Juli 2012.
Sa’ud, U.S. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
Zuchdi, D. 2011. Pendidikan Karakter:dalam perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press