Post on 02-Jan-2016
description
PENGERTIAN HKM PERBANKAN
”Hukum Perbankan adalah kesatuan ketentuan-ketentuan yang mengatur hukum yang berlaku terhadap Lembaga Perbankan, baik dalam hubungan antar bank maupun dalam hubungannya dengan masyarakat, sehingga perbankan mampu menjalankan fungsinya secara
sehat, wajar dan effisien”
DASAR HUKUM PERBANKAN1. Staatsblad No. 357/1929 tgl 14-09-1929. ttg Badan-
badan Kredit Desa dlm Propinsi di Jawa dan Madura; (sblm merdeka)
2. UU No. 12/1952 ttg Bank Pembangunan Swasta;3. UU No. 14/1967 ttg Pokok-Pokok Perbankan;4. UU No. 7/1992 ttg Perbankan5. UU No. 10/1998 ttg perubahan UU No. 7/1992 ttg
Perbankan
PENGERTIAN BANK
Menurut UU 10/1998Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
ASAS PERBANKAN
a. Asas Hukumb. Asas Keadilanc. Asas Kepercayaand. Asas Keamanane. Asas kehati-hatianf. Asas Ekonomi
Hukum yang Berlaku Terhadap Lembaga Perbankan
Badan Hukum Publik (Bank Negara/Pemerintah atau Daerah)
Badan Hukum Perdata (Bank Swasta, Koperasi, Asing)
MACAM-MACAM BANK Dari Segi Fungsi
Bank Umum yaitu bank yg melaksanakan kegiatan usahanya secara Konvensional dan Prinsip syariah yang dlm kegiatan dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu Bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
USAHA BANK UMUM
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
Memberikan kredit Menerbitkan surat pengakuan hutang
Membeli, menjual atau menjamin risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya;
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah
Memindahkan dana, menjamin dana dari atau meminjamkan dana bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel atas tunjuk atau sarana lainnya
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa effek
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat
menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syari’ah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan lainnya
• Perdagangan Valuta Asing•Melakukan penyertaan modal (Leasing, modal ventura, asuransi);•Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syari’ah;•Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun.
USAHA BPR
Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing Melakukan penyertaan modal Melakukan usaha perasuransian Melakukan usaha lain di luar dari yang telah ditentukan
dalam Pasal 13 undang-undang perbankan
Dari Segi Stuktur
1. Bank Sentral (B.I)2. Bank Operasional (BNI, BRI, BCA dll)
“bank yg melayani langsung masyarakat untuk menghimpun dana
darik masyarakat dlm bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk kredit
kpd masyarakat”
Dari segi penciptaan uang Giral
Bank PrimerAdalah Bank yang dapat menciptakan uang
giralYang digolongkan dalam Bank Primer ini adalah
: Bank Sirkulasi (Bank Sentral) yang dapat menciptakan
kredit dalam bentuk uang kartal dan uang giral Bank Umum, yang hanya dapat menciptakan uang giral.
Penciptaan uang giral oleh bank-bank tersebut di atas dilakukan dengan cara pemberian pinjaman yang tidak dibebankan dari saldo (Baki) nasabah. Artinya walaupun Bank memberikan kredit, namun saldo simpanan nasabah tetap utuh dan nasabah tetap memiliki hak terhadap setiap penarikan uangnya selama saldonya masih mencukupi.
Hal ini dapat dilakukan karena dalam praktek perbankan tidak semua nasabah menarik saldo simpananya pada saat yang sama (Kecuali terjadi Rush penarikan secara besar-besaran dalam waktu yang sama) Hal ini jarang terjadi.
Karena jumlah permintaan kredit lebih besar daripada jumlah saldo simpanan nasabah, maka Bank bersedia melepaskan kredit yang lebih besar dari saldo nasabah dengan cara menciptakan uang giral melalui rekening koran. Dengan demikian uang kartal sama tetapi jumlah uang giral diciptakan bertambah.
BANK SEKUNDER
Adalah bank yang bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit.
Yang tergolong dalam Bank Sekunder ialah Bank Tabungan dan Bank Pembangunan yang tidak
menciptakan uang giral.
PERIZINANPSL 16 (1) UU Perbankan:
“Setiap pihak yg melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dlm bentuk simpanan wajibterlebih dahulu
memperoleh izin usaha sebagai bank umum atau BPR dari pimpinan BI, kecuali apabila
kegiatan menghimpun dana dari masyarakat diatur dgn UU tersendiri”
Izin yg dikeluarkan oleh Menteri dgn cara dua tahap:1. Persetujuan Prinsip, yaitu persetujuan
utk mempersiapkan mendirikanbank;2. Izin Usaha yaitu izin usaha yg diberikan
utk melakukan usaha setelah persiapan pendirian bank selesai dilakukan;
SYARAT MEMPEROLEH PERSETUJUAN PRINSIPa. Rancangan Anggaran Dasar;b. Daftar calon pemegang saham, susunan Direksi,
Dewan Komisaris;c. Rencana susunan Organisasi;d. Rencana Kerja;e. Bukti penyetoran sekurang-kurangnya sebesar 30%
dari modal yg disetor
SYARAT MEMPEROLEH IZIN USAHA
Melampirkan:1. Anggaran Dasar yg telah disahkan
Menteri; (Hkm dan HAM RI);2. Daftar Pemegang saham, susunan Direksi dan Dewan Komisaris;3. susunan Organisasi, siistem dan prosedur kerja;4. bukti pelunasan seluruh modal yg disetorkan;
BENTUK HUKUM UU No. 40/2007 ttg Perseroan terbatas; UU No. 25/1992 ttg Perkoperasian; UU No. 5/1962 ttg Perusahaan Daerah.
MODAL BANK Modal Inti
adalah modal sendiri yg dananya berasal dari pemegang saham;
Modal Pelengkap, terdiri dari: Cadangan revaluasi tetap, cadangan umum, modal
pinjaman, pinjaman subordinasi dan peningkatan penyertaan pd portofolio yg tersedia utk dijual setinggi-tingginya;
MODAL AWAL PENDIRIANBANK
BANK UMUM BPR
Rp. 3 Triliun Rp. 2 Milyar (di Wil. JABODETABEK)
Rp. 1 Milyar (di Wil Ibu Kota Propinsi di luar Wil JABODETABEK)
Rp. 500 Jt (diluar Wil. 1,2 diatas)
AKUISISI, MARGER, KONSOLIDASI
A. AKUISISI/PENGAMBILALIHAN
Akusisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang
perseorangan untuk mengambil alih, baik seluruh ataupun sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan
beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.
JENIS-JENIS AKUISISI
1. Akusisi horizontal
Akuisisi horizontal adalah akuisisi terhadap perseroan yang memiliki produk dan jasa yang sejenis atau pesaing yang memiliki
produk dan jasa yang sejenis atau pesaing yang memiliki daerah pemasaran yang
sama.
2. Akusisi Vertikal Akuisisi vertical adalah terhadap beberapa perseroan
yang memilki produk dan jasa yang tidak sejenis dengan tujuan untuk menguasai mata rantai produksi dan distribusi dari hulu sampai ke hilir.
3. Akuisisi Konglomerasi Akusisi konglomerasi adalah akuisisi terhadap satu
atau beberapa perseroan yang tidak mempunyai kaitan bisnis secara langsung dengan bisnis perseroan pengakuisisi dengan tujuan membentuk konglomerasi baru atau konglomerasi yang lebih besar lagi.
MARGER /PENGABUNGAN
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara
tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan
membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
KONSOLIDASI
Konsolidasi adalah penggabungan dari dua bank
atau lebih, dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank
tersebut dengan atau tanpa melikuidasi.
Perbedaan Lembaga Keuangan dan Pembiayaan
DASAR HUKUM- Lembaga Pembiayaan
Kepres No. 61/1988 Jo KMK No. 1251/KMK.013/1988terakhir dicabut dengan Perpes No. 9/2009;
- Lembaga PerbankanUU No. 7/1992 Jo UU no. 10/1998 ttg PERBANKAN
KEGIATAN USAHA LEMBAGA PEMBIAYAAN
satu bid. Usaha tertentu saja dgn memberikan pembiayaan tertentu sgb investasi dunia usaha maupun brg mdl sbg modal kerja dunia usaha.
. LEMBAGA PERBANKANmemberikan jasa simpanan, pinjaman dan jasa perbankan lainnya.
PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA PEMBIAYAAN
tdk diperkenankan menarik dana secara langsung dari masyarakat dlm bentuk giro, diposito, dan tabungan, terkecuali menerbitkan surat sanggup bayar
LEMBAGA PERBANKANdpt secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dlm bentuk giro, diposito, tabungan dan diposito berjangka dll
PENYALURAN DANA LEMBAGA PEMBIAYAAN
tdk diperkenankan utk menjalankan usaha dgn memberikan kredit secara langsung dan memberikan jaminan dlm segala bentuk kepada pihak-pihak
LEMBAGA PERBANKANmenjalankan kegiatan usaha kredit dan pembiayaan prinsip syariah
JAMINAN UTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN
dlm menjalankan kegiatan pembiayaan tdk menekankan aspek jaminan (non collateral basis)
LEMBAGA PERBANKAN
dlm memberikan kredit lebih berorientasi kepada jaminan
PENJAMIN LEMBAGA PEMBIAYAAN
dilarangan memberikan jaminan dlm bentuk apapun kepada pihak lain
LEMBAGA PERBANKAN
dapat bertindak sbg penjamin dgn memberikan jaminan kpd pihak lain.
PENCIPTAAN UANG GIRAL LEMBAGA PEMBIAYAAN
tdk dapat menciptakan uang giral
LEMBAGA PERBANKAN
dapat menciptakan uang giral
PENERBITAN SURAT SANGGUP LEMABAG PEMBIAYAAN
dulu dilarang menerbitkan surat sanggup, kecuali sbg jaminan utang kepada bank yg menjadi kreditornya. Surat sanggup bayar tidak dapat dialihkan dan dikuasakan kepada pihak manapun dan wajib dicantumkan kata-kata “tidak dapat dialihkan dan dikuasi kpd pihak manapun. Sekarang diperbolehkan dengan memenuhi prinsip kehati-hatian
LEMABAGA PERBANKANDapat menerbitkan surat sanggup pengakuan hutang