Post on 26-Jul-2019
S K K N IPengelolaan SPAM
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Budi Sutjahjo
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATBDAN PENINGKATAN PENYELANGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIS RMINUM
ACUAN NORMATIF
1. Permen PUPR no 15/2018 → Pemberlakuan SKKNI dalamPengelolaan SPAM
2. Permen PUPR 542/2018P → Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia Pengelolaan SPAM
1. Kepmenaker No 45/20172. Kepmenaker no 457/20153. Kepmenaker No 422/20144. Kepmenaker No 169/20105. Kepmenaker No 139/20106. Kepmenaker No 138/20107. Kepmenakeer 70/2016 → SKKNI Pengadaan Barang & Jasa
SKKNI Pengelolaan SPAM
1. UNDANG UNDANG NO 13 thn 2013 tentang KETANGAKERJAAN2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No 31 thn 2006
tentang SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL3. PERATURAN PRESIDEN No 8 th 2012, tentang KERANGKA
KUALIFIKASI KERJA NASOPNAL INDONESIA
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA ?
Standar kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) adalah uraian kemampuan yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
serta sikap kerja minimal yang harus dimiliki
seseorang untuk menduduki jabatan tertentu
yang berlaku secara nasional.
PP NO 31/2006 ttg. SISTEM PELATIHANKERJA NASIONAL
MANFAAT SKKNISKKNI dapat dimanfaatkan / dikembangkanmenjadi :
1. Sarana pengelolaan organisasi :a. Job Titles, Job Levels & Struktur Organisasi
b. Standards Operating Procedures
c. Recruitment & Penempatan
d. Sistem Hrd & Program Pelatihan
e. Promosi, Rotasi & Demosi
2. Materi Uji Kompetensi
3. Sertifikasi berdasarkan Unit Kompetensi / Kualifikasi
4. Modul Diklat berdasarkan SKKNI
5. Paket-paket Diklat Berdasarkan SKKNI
6. Sistem Registrasi/Akreditasi Lemdiklat dan LSP
KOMPETENSI
SKILL
KNOWLEDGEATTITUDEWORK PLACE
KEMAMPUAN DAN KEWENANGAN YANG DILANDASI OLEH PENGETAHUAN, KETARAMPILAN DAN SIKAP KERJA UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS ATAU PEKERJAAN.
Keterampilanmelaksanakanpekerjaan
Keterampilan mengelolapekerjaan
Keterampilanmengantisipasikemungkinan
Keterampilan mengelolalingkungan kerja
MODEL STANDAR KOMPETENSI
1. STANDAR PERUSAHAAN
2. STANDAR JABATAN
3. STANDAR KHUSUS
4. STANDAR RMCS
Standar perusahaan adalah standar yang ditetapkan oleh suatuperusahaan atau industri . contoh Mac’Donald, Pizza Hut, Toyota, B M W, dlsbnya
Standar jabatan adalah standar yang dikembangkan mengacukepada jabatan-jabatan yang adapada institusi/ lembaga/industrisebagai penjabaran struktur organisasi.
Standar kompetensi khusus, adalah standar pada bidang tertentuyang dirumuskan dan ditetapkan oleh institusi atau organisasinasional/internasional misal dibidang pengelasan, perminyakan, penerbangan dsbnya.
Standar yang dikembangkan berdasar pada tugas atau pekerjaanyang dibutuhkan dari suatu bidang pekerjaan sesuai dengan jenisdan sektornya dan dirumuskan kedalam unit kompetensiRegional Model Competency
Standard
MENGAPA MODEL RMCS ?(REGIONAL MODEL COMPETENCY STANDARD)
• Mudah dipaketkan/dikemas kedalam kualifikasijabatan, sesuai dengan kebutuhan spesifikperusahaan/industri
• Fleksibel untuk rujukan penyusunan program pelatihan.
• Fleksibel dan akomondatif untuk pelaksanaansertifikasi kompetensi.
• Diperkenalkan oleh negara-negara Asia Pasific dan ILO/APSDP, kompatibel secara internasional, sertatelah dipakai di negara Inggris, Kanada, Australia dan negara pesemakmuran
PERBEDAAN ANTARA STANDAR MOSS DENGAN STANDAR RMCS
INSTITUTIONAL STRATEGY PLANNING
STRUKTUR ORGANISASI
JABATAN-JABATAN
URAIAN JABATAN
PERSYARATAN JABATAN:
• PENGETAHUAN
• KETERAMPILAN
• WEWENANG
PENGEMBANGAN SDM
IDENTIFIKASI BIDANG PEKERJAAN
IDENTIFIKAI KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN DAN DIRUMUSKAN KEDALAM UNIT KOMPETENSI YANG
TERSTANDAR
PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI BERDASAR PADA KEBUTUHAN ORGANISASI/JABATAN
STRUKTUR ORGANISASI
INSTITUTIONAL STRATEGY PLANNING
PENGEMBANGAN SDM
JABATAN-JABATAN
STANDAR MODEL MOSS STANDAR MODEL RMCS
PEMETAAN KOMPETENSI RMCS(Regional Model Competency Standards)
WHAT FOR
SUMBER 40 QUESTIONS ON LABOUR COMPETENCIES
TUJUAN
UTAMA
FUNGSI
KUNCI
FUNGSI
UTAMA
ELEMEN KOMPETENSI
KUK BA
TASA
N V
AR
IAB
EL + PA
ND
UA
N
PEN
ILAIA
N
FUNGSI DASAR
(Judul Unit Komoetensi)
ELEMEN KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
ELEMEN KOMPETENSI
KUK BA
TASA
N V
AR
IAB
EL + PA
ND
UA
N
PEN
ILAIA
N
FUNGSI DASAR
(Judul Unit Komoetensi)
ELEMEN KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETENSI
KUK
KUK
KUK
KUK
KUK
WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW
STRUKTUR SKKNI Permennaker 422/2014TERKAIT PENGELOLAAN SDM
MENYELENGGARAKAN PENGEMBANGAN
SPAM YANG MENJAMIN K4
A. PRODUKSI
F. ADMINISTRASI UMUM
E.1. Pengorganisasiandan Tata Laksana
E. ORGANISASI & TATALAKSANA
B. TRANSMISI / DISTRIBUSI
C. PERAWATAN & PERBAIKAN
D. PELAYANAN PELANGGAN
E.2. Pembinaan dan Pengambnagan SDM
E.3. Kinerja Organisasidan Tata Kelola
E.1.1 Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K-3)
E.1.2 Menangani Keadaan Darurat
E.1.3 Mengelola Mutu Kerja
E.1.4 Melakukan Evaluasi Organisasi Dan TatalaksanaE.2.1 Mengelola Perekrutan Pegawai
E.2.2 Mengelola Karier Pegawai
E.2.3 Mengelola Pendidikan Dan Pelatihan [Diklat]E.2.4 Menerapkan RemunerasiE.2.5 Mengelola Kinerja Pegawai
E.3.1 Melakukan Evaluasi Terhadap Hasil Pembinaan Dan Pengembangan SDM
E.3.2 Mengelola Kinerja Organisasi Dan Tatakelola
E.3.3 Mengevaluasi Organisasi Dan Tatakelola
TUJUAN UTAMA
FUNGSI KUNCIFUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR
(UNIT KOMPETENSI)
DOKUMEN SKKNI
Judul StandarTahun Peluncuran/ VersiPenjelasan Umum TentangStandar KompetensiDaftar Kelompok Unit – Unit KompetensiUnit – Unit KompetensiPemaketan Unit – Unit Kompetensi BerdasarkanKualifikasi Pekerjaan
FORMAT UNIT KOMPETENSI
Panduan Penilaian
Batasan Variabel
1.1 K, S, A
1.2
1.3
2.1
2.2
1.
2.
3
4.
Kriteria Unjuk KerjaElemen
Deskripsi UnitJudul Unit
Kode Unit
Kode unit diisi dengansejumlah huruf dan angkasesuai dengan PERMENNAKER 21/2007
Satu pekerjaan yang diakui, terukur & terobservasi
penjelasan lebih lanjut tentangjudul unit dan dapat berisiinformasi tambahan tentang unit tersebut
Elemen merupakan TUGAS – TUGAS yang membentukrangkaian suatu proses yang menjamin tercapainyaPEKERJAAN SESUAI JUDUL UNIT KOMPETENSI
Memberi konteks sertakondisi untuk memenuhiindikator unjuk kerjaditempat dimana pekerjaandilaksanakan
Pada kolom ini berisi: Peraturan perundang-undangan, SOP, KebijakanPerusahaan, Manual, Peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Panduan Penilaian berisi tentang panduan pelaksanaan pengujian dan unit kompetensi yang mungkin dipersyaratkan.Pengetahuan pendukung yang dibutuhkanKeterampilan pendukung yang dibutuhkanLevel kompetensi Kunci
Rumusan tentang tindakan –tindakan yang harus dilakukanagar suatu tugas dapatdiselesaikan dengan baik.Kriteria unjuk kerja adalah samadengan uraian tugas dan menjadipatokan untuk menilaipelaksanaan suatu pekerjaanoleh seseorang
FORMAT UNIT KOMPETENSI (RMCS)
KODE UNIT :
JUDUL UNIT : Dibuat dalam kalimat aktif
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. …… ( Kalimat Aktif ) Memuat KSA( Pengetahuan, Keterampilan/ keahliahdan Sikap Kerja ) dengan menggunakan kalimat Pasif
2. ……( Kalimat Aktif ) ……..Kalimat pasif
3. dstnya……………. Dst ……………….
BATASAN VARIABEL ( Konteks variabel, tugas yg harus dilaksanakn, perlengkapan,& peraturan )
PANDUAN PENILAIAN ; ( Prosedur & Unit kompetensi terkait, Kondsi pengujian, K,S & A )
SKKNI PENGELOLAAN SPAMKepmenaker No 45/2017PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PENGELOLAAN AIR, PENGELOLAAN AIR LIMBAH, PENGELOLAAN DAN DAUR ULANG SAMPAH, DAN AKTIVITAS REMEDIASI GOLONGAN POKOK PENGELOLAAN AIR BIDANG PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SUB BIDANG PRODUKSI, TRANSMISI DAN DISTRIBUSI, PEMELIHARAAN, DAN MANAJEMEN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
Kepmenaker no 457/2015PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH DAN DAUR ULANG, PEMBUANGAN DAN PEMBERSIHAN LIMBAH DAN SAMPAH GOLONGAN POKOK PENGADAAN AIR BIDANG PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SUBBIDANG PENGEMBANGAN BISNIS, KEUANGAN, DAN RENCANA PENGAMANAN AIR MINUM
Kepmenaker No 422/2014PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH DAN DAUR ULANG; PEMBUANGAN DAN PEMBERSIHAN LIMBAH DAN SAMPAH GOLONGAN POKOK PENGADAAN AIR BIDANG PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
Kepmenaker No 169/2010PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BIDANG PENGADAAN DAN PENYALURAN AIR SUB BIDANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)JABATAN KERJA AHLI PENANGGULANGAN KEHILANGAN AIR MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
Kepmenaker No 139/2010PENETAPAN SKKNI SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BIDANG PENGADAAN DAN PENYALURAN AIR SUB BIDANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) JABATAN KERJA MANAJEMEN AIR MINUM
Kepmenaker No 138/2010PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONA INDONESIA SEKTORL ISTRIK, GAS DAN AIR, BIDANGPENGADAAN DAN PENYALURAN AIR SUB BIDANG SISTEMP ENYEDIAAN AIRM INUM (SPAM) JABATAN KERJA OPERATOR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
SKEMA SERTIFIKASI
• Acuan Normatif : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Nomor : 2/ BNSP/VIII/2017 Tentang Pedoman Pengembangan
Dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi
• Skema Sertifikasi : Paket kompetensi dan persyaratan
spesifik yang berkaitan dengan kategori jabatan atau
keterampilan tertentu dari seseorang.
• Kemasan kompetensi merupakan sekumpulan unit
kompetensi yang disepakati untuk jenjang kualifikasi
tertentu dan/atau kategori jabatan tertentu dan/atau
kebutuhan spesifik dari industri yang didasarkan kepada
standar kompetensi kerja.
• Kemasan kompetensi akan digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan skema sertifikai.
• Semua Skema sertifikasi yang telah dikembangkan dan
ditetapkan oleh LSP harus diverifikasi oleh BNSP.
JENIS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKASI KKNI
SKEMA SERTIFIKASI
OKUPASI NASIONAL
SKEMA SERTIFIKASI
KLASTER / PAKET
1. Bersifat Nasional2. Jenjang Kualifikasi terdiri dari 9 Level3. Setiap Level disusun dengan sejumlah Unit Kompetensi
berdasarkan Deskripsi KKNI4. Kemasan ditetapkan oleh Otoritas Kompeten
1. Bersifat Nasional2. Dapat berupa Jabatan Fungsional atau Struktural yang merujuk
pada Standar Jabatan Nasional atau Internasional3. Setiap Jabatan disusun dengan sejumlah Unit Kompetensi yang
sesuai dengan Standar Jabatan Nasional atau Internasional4. Kemasan ditetapkan oleh Otoritas Kompeten
1. Bersifat Kebutuhan Industri atau Organisasi Pengguna (lokal) yangbersifat Khusus pada suatu Industri
2. Setiap Klaster disusun dengan sejumlah Unit Kompetensi yangsesuai dengan kebutuhan Industri
3. Ditetapkan oleh Komite Skema LSP bersama Industri Pengguna4. Nama Skema Klaster tidak boleh sama dengan okupasi nasIONAL
Skema SertifikasiAHLI PENURUNAN KEHILANGAN AIR
(Permenaker No 169/2010)
NO KODE JUDUL UNIT KOMPETENSI
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM
1 PAM.MH01.001.01Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu
KELOMPOK KOMPETENSI INTI1 PAM.MH02.001.01 Melaksanakan Dan Mengorganisasi Aktivitas Sesuai Jadwal Pelaksanaan
2 PAM.MH02.002.01 Menghitung Besaran Neraca Air
3 PAM.MH02.003.01 Merencanakan Dan Mengkoordinasi Survey Lapangan
4 PAM.MH02.004.01 Menentukan Metode Pengendalian Kehilangan Air Berdasarkan AnalisisNeraca Air
5 PAM.MH02.005.01 Membuat Distrik Meter Area (DMA) Sistem Jaringan Pipa Distribusi
6 PAM.MH02.006.01 Melaksanakan Pemantauan pada DMA yang telah dibuat
7 PAM.MH02.007.01 Merencanakan Penurunan Kehilangan Air
8 PAM.MH02.008.01 Membuat Laporan Penanggulangan Kehilangan Air Sistem Penyediaan AirMinum
RAGAM LEMBAGA SERTIFIKASI
LSP
Pihak 1
induustri
LSP
Pihak 2
LSP
Pihak 3
LSP
Pihak 1
diklat
Didirikan oleh asosiasi industri dan/atau asosiasi profesidengan tujuan melaksanakan sertifikasi untuk sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikanoleh BNSP.
Didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utamamelaksanakan sertifikasi terhadap SDM lembaga induknya, SDM dari pemasoknya dan /atau SDM dari jejaringkerjanya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP
Didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utamamelaksanakan sertifikasi terhadap SDM lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP
Didirikan oleh lembaga diklat dengan tujuan utamamelaksanakan sertifikasi terhadap peserta diklat berbasiskompetensi dan /atau SDM dari jejaring kerja lembagainduknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
SER
TIIF
IKA
SI K
OM
PET
ENSI
L I S
E N
S I
BNSP
No Uraian LSP pihak kesatu LSP pihak kedua LSP pihak ketiga
1KeabsahanLembaga
Bagian dari badan hukum lembaga yang membentuknya
Bagian dari badan hukum lembaga yang membentuknya
a. Badan Hukum.b.Bagian dari suatu badan hukum.c. Badan usaha yang legal.
2PembentukanLSP
Industri/Instansi/ lembaga Industri/Instansi/ lembagaAsosiasi industri dan/atau asosiasi profesidan didukung oleh instansi teknis pembina sektor/ lapangan usaha.
3Target asesi utama
LSP-P1 industri: SDM lembaga induknya.
LSP-P1 LDP : peserta didiknya; SDM jejaringkerja lembaga induknya
a. SDM lembaga induknya;
b. SDM pemasoknya;
c. SDM jejaring kerjanya
a. SDM untuk sektor atau
b. Profesi tertentu.
4Proses pemben-tukannya
Melalui surat keputusan pimpinan lembaga
Melalui surat keputusan pimpinan lembaga
▪ Badan hukum berupa PT dan Yayasansesuai perundangan yang berlaku.
▪ Merupakan badan usaha yg legal disahkan melalui akta notaris
5Ruang Lingkup Lisensi
Sesuai tugas dan fungsi lembaga yang membentuknya
Sesuai tugas dan fungsi lembaga yang membentuk-nya
Mengacu kepada sektor atau profesi para pemangku kepentingannya
6 Penamaan LSPHarus mencerminkan nama lembaga induknya.
Harus mencerminkan nama lembaga induknya.
Harus mencerminkan sektor/sub sektor, bidang/sub bidang atau profesinya.
KETENTUAN PEMBENTUKAN LSPPer BNSP 2/2017
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIAPerpres No. 8 Tahun 2012
Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia adalah
kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan
bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor.
AQF
KQF
SQF
Jenis dan strata Pendidikan
Tingkat keahlian/
kemampuan dalam
ke-profesi-an
Jabatanpada perusahan/
industri, kepegawaian
Tingkat penghargaan masyarakat/
pengguna tenagakerja
KKNI
SERTIFIKASI KOMPETENSIBNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
1. Pasal 18 UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan• PP 23 Tahun 2004 tentang BNSP
2. Perpres No.8 Tahun 2012• Permenaker No. 21 tahun 2014
tentang KKNI
3. Permenaker No.2 Tahun 2016 tentang Sistem StandarKompetensi Kerja Nasional tentang Tata Cara PenetapanSKKNI
4. Peraturan-peraturan BNSP
BSNP
(Badan Sertifikasi Nasional Pendidikan)
1. Pasal 61 UU No. 20 Tahun 2003 tentangSisdiknas• Pasal 89 PP No.19 Tahun 2005 tentang
BSNP
2.Perpres No.8 Tahun 2012• Permendikbud Nomor 73 tahun 2013
tentang penerapan KKNI bidang PT
3. Pasal 44 UU No.12 Tahun 2012 tentang PT• Permendikbud No. 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
4. Permendikbud No. 81 tahun 2014 tentangijazah, sertifikat kompetensi, sertifikat profesi
JENIS DAN PENYETARAAN KKNI( KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA )
1
2
3
4
5
7
8
9
6
AHLI
TEKNISI / ANALIS
OPERATOR
PENGEMBANGAN KARIR (DUDI, LATKER, MASY)
SILATKERNAS
S2
S1
S3
D I
D III
D II
D IV
S2 (Terapan)
S3 (Terapan) Spesialis
Profesi
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3)Pendidikan Pra Sekolah (1-2)
Sekolah Menengah Kejuruan (3)
SMA (3)
JENJANG KUALIFIKASI
KANDUNGAN UNSURKOMPETENSI EDUCATIONAL
KANDUNGAN UNSURKOMPETENSI OCCUPATIONAL
IX
VIII
VII
VI
V
IV
III
II
I
K
MANAJERIAL
STRATEGIKAL
SUPERVISIONALPSIKOMOTORIK
KOGNITIF
TEKNIKAL
K K N ISISDIKNAS
UU No. 20 Tahun 2003 tentangSisdiknas, Pasal 61
DIREKTUR UTAMA PDAM, JABATAN YANG
SETARA DENGAN LEVEL
7
UU No. 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan, Pasal 18
PROFESI
SERTIFIKAT PROFESI
INDUSTRI
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN
GELAR AKADEMIS
OTODIDAK
PENGALAMANKEAHLIANKHUSUS
SMP SMA D1 D2 D3 S1 Sp S2 S3
9
U 8
M D 7
M 6
5
4
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI
KKNI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUMPermen PUPR 542/2018
1
2
3
4
5
7
8
9
6
LEVEL JABATAN JUMLAH UNIT KOMPETENSI PERAN
7 Direktur Utama, Direktur, Perencana Utama6 Unit Kompetensi Inti dan 8 dari 25 Unit KompetensiPilihaan
MenyusunStrategi
6
Kepala Cabang, Kepala Bagian, Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi, Kepala Penelitian dan Pengembangan, Kepala SPI, Manajer Senior, Manajer SDM, Auditor Madya, Perencana Madya
12 Unit Kompetensi Inti dan 9 dari 224 Unit KompetensiPilihaan
MenyusunKebijakan
5
Asisten Manajer, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala Unit, Kepala Laboratorium, Auditor Muda, Perencana Muda
8 Unit Kompetensi Inti dan 9 dari 140 Unit KompetensiPilihaan
MenyusunSistem
4
Kepala Subseksi, Kepala Urusan, Penyelia (Supervisor), Analis. Pengawas, Penyelia Anggaran, Auditor Pratama, Perencana Pratama
6 Unit Kompetensi Inti dan 6 dari 88 Unit KompetensiPilihaan
MenjalankanSOP
3 Operator, Pelaksana Senior, Koordinator 4 Kompetensi Inti Inti dan 4 dari 96 Kompetensi Pilihan Pelaksana
2Operator Teknik. Pelaksana, Staf Keuangan, StafPelayanan Pelanggan, Staf Logitik
1 Kompetensi Inti Inti dan 4 dari 79 Kompetensi Pilihan Pelaksana
1 Asistem Operator Teknik, Asisten Umum dan keuangan 1 Kompetensi Inti Inti dan 2 dari 10 Kompetensi Pilihan
PembantuPelaksana
SEGITIGA PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
INDUSTRI
LEMBAGA
DIKLAT
PROFESI
COMPETENCY BASED
TRAINING
COMPETENCY BASED
ASSESMENT
KKNI
SKKNI
AKREDITASI
Permnaker no 8 Th 2014
LEMBAGA
SERTIFIKASI
PROFESI
ENDORSEMENT
Per Kepala BNSP 2/2017
TEMPAT UJI KOMPETENSI
Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Tempat kerja atau tempat lainnya yangmemenuhi persyaratan untuk digunakansebagai tempat pelaksanaan uji kompetensioleh LSP.
Klasifiksi TUK :
• TUK di tempat Kerja
• TUK sewaktu
• TUK Mandiri
KETELUSURAN SISTEM SERTIFIKASI
Verification
Asesor KompetensiTAA, SKKNI
BNSP Guidelines
Asesor LisensiISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
BNSP Guidelines 201 & 202
Licensing
B N S P
L S PL S PL S PL S P
L S PL S PL S PT U K
Uji Kompetensi
Auditor ISO 9001 – 2015(Sistem Manajemen Mutu) –
apabila LSP menerapkannyua
PESERTA SERTIFIKASI
ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI
1. Fokus pada hasil
2. Penilaian bersifat individual
3. Tidak ada nilai presentase
4. Tidak ada perbandingan dengan hasil individu lain
5. Semua standar (persyaratan) harus dipenuhi
6. Proses berkelanjutan atau mengarahkan pada pengembangan dan penilaian lebih lanjut
7. Penilaian hanya dibuat “kompeten” dan “belum kompeten”
BUKTI dan METODE PENGMUPULAN BUKTI KOMPETENSI (1)
BUKTI LANGSUNG
BUKTI TAK LANGSUNG
• Observasi kegiatan kerja dalam kondisi nyata atau kerja yangdisimulasikan.
• Tinjau ulang produk kerja dan proyek di tempat kerja
• Tinjau ulang laporan pihak ketiga dari suatu rangkaian sumber, termasuk:
▪ asesmen kinerja, ▪ referensi, ▪ laporan dari pengguna tenaga
kerja dan/atau supervisor, ▪ kesaksian para pihak, dan ▪ laporan kerja.
▪ capaian terdahulu yang disahkan,
▪ buku catatan kompetensi, ▪ diskusi dengan pengguna
tenaga kerja, supervisor dan/atau rekan kerja,
▪ bukti pelatihan,
BUKTI dan METODE PENGMUPULAN BUKTI KOMPETENSI N(2)
BUKTI TAMBAHAN
• Tinjau ulang jawaban lisan, pertanyaan tertulis dan pertanyaan yang dikelolacomputer, termasuk:▪ pertanyaan terbuka/tertutup, ▪ jawaban pertanyaan pilihan▪ jawaban pertanyaan yang
dikembangkan,
▪ pertanyaan wawancara,▪ presentasi lisan,▪ asesmen mandiri,▪ ujian tertulis .
• Tinjau ulang dokumentasi yang merinci capaian masa lalu dan terkini,termasuk :▪ bukti portofolio (kumpulan
pekerjaan), ▪ dokumentasi pengakuan
kompetensi terkini, buktiportofolio (kumpulanpekerjaan),
▪ uraian tugas, ▪ jurnal/log book,
▪ dokumentasi pengakuan kompetensi terkini, ▪ dokumentasi pengakuan pembelajaran
terdahulu, ▪ catatan pelatihan ( kualifikasi terdahulu dan
penghargaan), ▪ sejarah pekerjaan (resume, CV), ▪ catatan pekerjaan (lembar kerja yang
diselesaikan).
• Tinjau ulang gambar, video dan catatan audiovisual.
• Tinjau ulang proyek, penugasan, presentasi dan lembar kegiatan.
• Tinjau ulang latihan simulasi, studi kasus, dan bermain peran.
TRAINING NEEDS ANALYSIS (TNA)Analisis Kebutuhan Diklat
• Proses mengidentifikasi kebutuhan kinerja dan "gap" antara kinerja yang diharapkan dengan apa yang ada sekarang.
• Memberikan gambaran tentangkondisi sesungguhnya darimasalah yang dihadapi di lapangan
• Apa yang di rasakan oleh calonpeserta pelatihan dalammelaksanakan tugasnya, jikadibandingkan dengan apa yang menjadi standar
KOMPETENSI SDM YANG ADA
STANDARD KOMPETENSI
Kesenjangan (gap) dalam hal;• Pengetahuan• Keterampilan dan• Sikap kerja
KOMPETENSI dan MOTIVASI
KENDALA PENGEMBANGAN SDM
TIDAK MAUTIDAK MAMPU
(KOMPETEN)
FAKTOR PENEMPATAN
FAKTOR KOMPETENSI
FAKTOR MOTIVASI
INTERVENSI PELATIHAN