Post on 12-Jul-2016
description
BLOK IX : UROLOGIFK UNRI 2009-2010
dr. Enikarmila Asni, M.Med.Ed, M.Biomed
Menjaga homeostasis asam basa penting utk kehidupan organisme.
Perubahan pH: - gangguan stabilitas membran sel - kelainan struktur protein - perubahan aktifitas enzim
Nilai normal : PCO2 : 35 – 45 mmHg PO2 : 75 – 100 mmHg pH : 7.35 – 7.45 HCO3 : 22 – 26 mEq/L
pH cairan tubuh refleksi interaksi : - asam, basa, garam dlm larutan
• Persamaan Henderson : [H+] = 24 PaCO2/ [HCO3]
• Kelainan asam basa dimulai oleh :Gangguan asam basa
perubahan pd PaCO2
kelainan respirasi asidosis/alkalosis respiratorik
perubahan pd bikarbonat plasma
kelainan metabolik asidosis/alkalosis metabolik
1. Buffer kimiawi dlm cairan ekstra dan intra selluler.
2. Pemindahan karbondioksida oleh paru-paru.
3. Regulasi konsentrasi ion hidrogen oleh ginjal
a. Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat
b. Sistem buffer phosphatc. Sistem buffer protein
9
Sodium Bicarbonat (NaHCO3) dan asam karbonat (H2CO3)
Mempertahankan rasio HCO3- : H2CO3 =
20:1
HCl + NaHCO3 ↔ H2CO3 + NaCl
NaOH + H2CO3 ↔ NaHCO3 + H2O
Berperan penting dlm mempertahankan derajat asam basa cairan dlm tubula ginjal.
Derajat pH ditentukan oleh naik atau turunnya ekskresi ion hidrogen.
Sistem buffer terbesar dan terkuat Dijumpai : Hb, plasma protein dan
protein intraseluler. Protein dalam Hb, plasma & intraseluler
akan mempertahankan derajat asam basa dengan mempertahankan ion hidrogen & CO2 ketika berdifusi melalui membran sel ke dalam sel.
CO2 + H2O H2 CO3
Jk konsentrasi CO2 pH darah asidosis
Jk konsentrasi CO2 pH darah alkalosis
Jk H2 CO3 terurai mk CO2 akan berdifusi ke alveoli paru-paru & dikeluarkan saat exhalasi. Shg respiratory rate (RR) mempengaruhi konsentrasi ion hidrogen.
Jk RR CO2 dikeluarkan pH Jk RR CO2 tertahan pH
Derajat pH dipengaruhi oleh naik turunnya konsentrasi ion hidrogen dlm cairan
Hidrogen disekresikan ke dlm tubula ginjal & dikeluarkan dlm urin.
Pd saat yg sama, Sodium di re-absorpsi dr cairan tubula ginjal ke dlm ECF utk m’gantikan hidrogen.
Kemudian Sodium berikatan dg ion HCO3 utk m’bentuk NaHCO3.
Etiologi : - kelainan yg mempengaruhi buffer sirkulasi, performa respirasi, fungsi ginjal. - kondisi kardiovaskuler. - kondisi yg pengaruhi CNS.
20
Jika yang bermasalah adalah metabolik, maka terjadi proses hiperventilasi/hipoventilasi :kompensasi respiratori.
Jika yang bermasalah adalah respiratorius, mekanisme ginjal : kompensasi metabolik
21
Efek utama asidosis adalah penekanan CNS karena ↓ in penghantaran sinaps
Kelemahan menyeluruh Ancaman : gangguan fungsi CNS Asidosis berat mengakibatkan
Disorientasikoma kematian
22
Alkalosis menyebabkan kepekaan CNS dan sistem saraf perifer meningkat.
Nyeri kepala peka cahaya Dapat menyebabkan:
kebingunganSpasme muskular/tetaniKonvulsiKehilangan kesadaranKematian
23
24
Kelebihan asam karbonat : karena level CO2 darah diatas 45 mm Hg.
Hiperkapnia – tingginya kadar CO2 dalam darah
Kondisi kronis:Depresi pusat pernafasan di otak yang
mengontol kecepatan pernafasan : obat/trauma
Paralysis otot pernafasanEmfisema
Kondisi akutAdult Respiratory Distress SyndromePulmonary edemaPneumothorax
25
Ginjal mengeluarkan ion hidrogen dan dan mempertahankan ion bikarbonat
Gejala :Pernafasan menurunLetargy dan disorientasiTremor, convulsion, comaPernafasan cepat, kemudian
meurun/depressedKulit hangat dan memerah karena
vasodilatasi akibat kelebihan CO2
26
27
Kekuranan asam karbonat pCO2 kurang dari 35 mm Hg
(hypocapnea) Kejadian paling sering terhadap ggn
asam-basa. Penyebab utama : hiperventilasi
28
Penyebab :Defisitoksigen : ketinggianPulmonary disease dan Congestive heart failure–
caused by hypoxia Acute anxietyFever, anemiaEarly salicylate intoxicationCirrhosisGram-negative sepsis
29
Ginjal mempertahankan ion H Ekskresi ion bikarbonat
Salah satu cara : bernafas dalam kantung
30
31
Kekurangan Bikarbonat – konsentrasi dalam darah dibawah 22mEq/L
PenyebabDiare/kelainan ginjalPenumpukan asam(lasam laktat/keton)Kegagalan ginjal dalam eksresi H+
Gejala : Headache, lethargyNausea, vomiting, diarrheaComaDeath
32
Ventilasi meningkat Eksresi H di ginjal K+ tukar dengan H+
( H+ ke dalam sel, K+ keluar sel)
33
34
Kelebihan Bicarbonate : lebih besar dari 26 mEq/L
Penyebab:Excess vomiting = loss of stomach acidExcessive use of alkaline drugsCertain diureticsEndocrine disordersHeavy ingestion of antacidsSevere dehydration
35
Alkalosis paling sering terjadi karena disfungsi renal, ok itu tidak dapat dikompensasi ginjal
Kompensasi respiratorius sulit : hypoventilasi dibatasi oleh kondisi hipoksia
Gejala : Pernafasan lambat dan dangkal Refleks hiperaktif; tetani Atrial tachycardia Dysrhythmias
36
37
1. Tandai bahwa pH rendah(asidosis) atau tinggi (alkalosis)
2. Tentukan nilai pCO2 atau HCO3- ,
normal atau dapat merupakan penyebab masalah. Jika penyebabnya adalah perubahan pCO2, masalah respiratorius. Jika penyebabnya adalah perubahan HCO3
-, masalah
metabolik.3. Tentukan nilai lain : kompensasi/tidak
38
Seorang pasien di intensive care unit (ICU) karena serangan myocardial infarction berat 3 hari yang lalu. Hasil lab :pH 7.3HCO3- = 20 mEq / L ( 22 - 26)pCO2 = 32 mm Hg (35 - 45)
Tentukan kondisi kestimbangan asam-basanya
39
Asidosis metabolik dikompensasi
40