Post on 07-Mar-2019
i
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI KELAS X MADRASAH ALIYAH PPKP DARUL MA’LA PATI
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Dzurri Tsaminatun Naja
7101411386
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi pada :
Hari : Senin
Tanggal : 21 September 2015
Pembimbing
Dra. Harnanik, M.Si
NIP. 195108191980032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 8 Oktober 2015
Penguji I Penguji II Penguji III
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd Dr. Kardoyo, M.Pd Dra. Harnanik, M.Si
NIP. 196701061991031003 NIP.196205291966011001NIP.195108191980032001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah
hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,21 September 2015
Dzurri Tsaminatun Naja
NIM. 7101411386
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Selalu ada jawaban dalam setiap persoalan (Ust. Jefri Al Buchori)
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Ra'd 13:11)
Persembahan:
1. Keluargaku yang tak pernah
henti memberikan dukungan,
cinta, dan doa.
2. Almamaterku Universitas
Negeri Semarang.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan
Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati Tahun Ajaran
2014/2015”, dalam rangka menyelesaikan strata I untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fatur Rokhman M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu tersusunnya skripsi ini.
2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ijin
dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
3. Dr. Ade Rustiana, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
mengadakan penelitian.
4. Dra. Harnanik, M.Si, Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
5. Yustina Sri Aminah, S.Pd, Dosen wali yang telah memberikan nasehat dan
motivasi.
vii
6. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya
selama penulis menempuh pendidikan di Universitas.
7. Dra. Hj. Sri Hidayati, M.Pd, selaku Kepala Madrasah Aliyah PPKP Darul
Ma‟la Pati beserta staff yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
8. Siti Munawaroh, S.Pd, selaku guru ekonomi yang telah membimbing
selama penelitian berlangsung.
9. Siswa-siswi Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati yang telah
memberikan bantuan.
10. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya kemampuan
yang ada dalam diri penulis terbatas, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan.
Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapatkan limpahan
balasan dari Allah SWT. Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan pendidikan selanjutnya.
Semarang, September 2015
Penulis
viii
SARI
Naja, Dzurri Tsaminatun 2015. “Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan
Keluarga terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma’la Pati Tahun Ajaran 2014/2015”. Jurusan
Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing. Dra. Harnanik, M.Si.
Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga
Aktivitas belajar bagi masing-masing individu tidak selamanya berjalan
lancar. Pada observasi awal yang telah dilakukan di MA PPKP Darul Ma‟la Pati
ditemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar, padahal
siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi dan berada pada lingkungan
keluarga yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi baik secara simultan maupun parsial.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul
Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015 dengan sebanyak 130 siswa dan sampel
berjumlah 57 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar (Y),
motivasi belajar (X1), lingkungan keluarga (X2). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket
(kuesioner) dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif persentase
dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini secara simultan terdapat pengaruh negatif motivasi belajar
dan lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar sebesar 61,3%. Secara parsial
terdapat pengaruh negatif motivasi belajar terhadap kesulitan belajar sebesar
0,8%. Selain itu juga lingkungan keluarga berpengaruh negatif terhadap kesulitan
belajar sebesar 61,9%.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa secara simultan terdapat
pengaruh negatif dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga
terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah
Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015. Secara parsial motivasi
belajar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesulitan belajar, lingkungan
keluarga juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesulitan belajar. Saran
yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah untuk siswa agar lebih
meningkatkan motivasi belajar lagi terkait dengan kemandirian dalam belajar
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Bagi lingkungan keluarga
terutama orang tua juga harus lebih meningkatkan pendampingan anak pada saat
anak melaksanakan akitivitas belajarnya.
ix
ABSTRACT
Naja, Dzurri Tsaminatun 2015. “The Influence of Learning Motivation and
Family Environment on Student learning difficulty in Economic Subjects of class
X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma’la Pati Academic Year 2014/2015”.
Economy Educational Program. Faculty of Economy. Semarang State University.
Advisor Dra. Harnanik, M.Si.
Keywords: Learning Difficulty , Learning Motivation , Family Environment
Learning activities for each individual does not always run smoothly. On
preliminary observation have conducted in MA PPKP Darul Ma'la Pati found that
most students have difficulty learning, but students have high motivation to learn
and be in a good family environment. The purpose of this research is to detect
whether there is an influence learning motivation and family environment on
student learning difficulty in economic subjects either simultaneously or
partially.
This research subject is class X MA PPKP Darul Ma'la Pati academic year
2014/2015, with a population of 130 students and the sample amounted to 57
students. Variable in this research is the difficulty of learning (Y), learning
motivation(X1) and a family environment (X2). This research uses a quantitative
approachment. Method of data collection by using a questionnaire and
documentation. Data analysis by using descriptive percentages and multiple linear
regression analysis.
The results of this research showed that there are simultaneously a negative
influences of learning motivation and family environment on learning difficulty
amount to 61,3%. Partially, there are a negative influences of learning motivation
on learning difficulty amount to 0,8%. Besides it also has a negative effecton the
family environment learning difficulty amount to 61,9%.
The conclusions that can be drawn that there are negative and significant
influence in a simultaneously of learning motivation and family environment on
student learning difficulty on economic subjects of class X MA PPKP Darul Ma'la
Pati academic year 2014/2015. In a partial of learning motivation negative
influence and significant on learning difficulty, family environment also negative
influence and significant on learning difficulty. An advice be related to the results
of this research are for students to further improve the motivation to learn again
related to the independence of the tasks given by the teacher. For family
environment, especially the parents also have to further improve mentoring
children at the time of executing child learning.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBIMG .................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 7
1.4.1 Kegunaan Teoritis .......................................................................... 7
1.4.2 Kegunaan Praktis ........................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9
2.1 Kesulitan Belajar ..................................................................................... 9
2.1.1 Definisi Kesulitan Belajar .............................................................. 9
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar ............................ 10
2.1.3 Mengenal Anak Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar ......... 21
2.1.4 Indikator Kesulitan Belajar .......................................................... 22
2.2 Motivasi Belajar .................................................................................... 23
2.2.1 Definisi Motivasi Belajar ............................................................. 23
2.2.2 Macam-macam Motivasi Belajar ................................................. 24
2.2.3 Fungsi Motivasi ........................................................................... 26
xi
2.2.4 Ciri-ciri Motivasi ......................................................................... 27
2.2.5 Indikator Motivasi Belajar ........................................................... 27
2.3 Lingkungan Keluarga ............................................................................ 28
2.3.1 Definisi Lingkungan Keluarga ..................................................... 28
2.3.2 Fungsi dan Peran Keluarga .......................................................... 29
2.3.3 Indikator Lingkungan Keluarga ................................................... 31
2.4 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kesulitan Belajar ........................ 31
2.5 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan Belajar ................ 32
2.6 Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Kesulitan Belajar ................................................................................... 32
2.7 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 33
2.8 Kerangka Berfikir .................................................................................. 34
2.9 Hipotesis ................................................................................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 39
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 39
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 39
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 41
3.3.1 Variabel Bebas atau Independen .................................................. 41
3.3.2 Variabel Terikat atau Dependen .................................................. 42
3.4 Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 43
3.4.1 Validitas ....................................................................................... 43
3.4.2 Reliabilitas ................................................................................... 47
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 49
3.5.1 Teknik Angket (Kuesioner) ......................................................... 49
3.5.2 Teknik Dokumentasi .................................................................... 50
3.6 Sumber Data Penelitian ......................................................................... 50
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................. 50
3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase ..................................................... 51
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 53
3.8 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 54
3.8.1 Uji Normalitas .............................................................................. 54
xii
3.8.2 Uji Multikolonieritas .................................................................... 54
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 55
3.9 Uji Hipotesis .......................................................................................... 56
3.9.1 Uji Parsial (Uji t) .......................................................................... 56
3.9.2 Uji Simultan (Uji F) ..................................................................... 56
3.9.3 Koefisien Korelasi (Koefisien Determinasi) ................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 58
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 58
4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase ..................................................... 58
4.1.1.1 Kesulitan Belajar (Y) ....................................................... 58
4.1.1.2 Motivasi Belajar (X1) ...................................................... 62
4.1.1.3 Lingkungan Keluarga (X2) .............................................. 67
4.1.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 72
4.1.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 72
4.1.2.2 Uji Multikolonieritas ........................................................ 73
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 74
4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 75
4.1.4 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 76
4.1.4.1 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kesulitan Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X MA
PPKP Darul Ma‟la Pati .................................................... 76
4.1.4.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X
MA PPKP Darul Ma‟la Pati ............................................. 77
4.1.4.3 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga
terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la Pati ............... 78
4.1.5 Koefisien Determinasi ................................................................. 79
4.1.5.1 Koefisien Determinasi secara simultan (R2) .................... 79
4.1.5.2 Koefisien Determinasi secara parsial (r2) ........................ 80
xiii
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 81
4.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap
Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X
Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati ................................. 81
4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kesulitan Belajar Siswa
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP
Darul Ma‟la Pati ........................................................................ 82
4.2.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan Belajar Siswa
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP
Darul Ma‟la Pati ........................................................................ 83
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 84
5.1 Simpulan ............................................................................................... 84
5.2 Saran ...................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X
MA PPKP Darul Ma‟la Pati Semester Genap 2014/2015 ........... 3
Tabel 1.2 Data Nilai Sikap Siswa Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la ........... 4
Tabel 1.3 Pekerjaan Orangtua Siswa ........................................................... 6
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la .......................... 39
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la ........................ 41
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ....................................... 43
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ........................................... 45
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ................................... 45
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kesulitan Belajar .......................................... 46
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ....................................... 48
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga ............................... 48
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Kesulitan Belajar ...................................... 48
Tabel 3.10 Interval Penggolongan Hasil Penelitian (Motivasi Belajar) ........ 52
Tabel 3.11 Interval Penggolongan Hasil Penelitian (Lingk. Keluarga) ........ 53
Tabel 3.12 Interval Penggolongan Hasil Penelitian (Kesulitan Belajar) ....... 53
Tabel 4.1 Deskriptif Persentase Kesulitan Belajar ...................................... 58
Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Prestasi Belajar ........................................ 59
Tabel 4.3 Distribusi Indikator Hasil yang dicapai Tidak Seimbang
dengan Usaha .............................................................................. 60
Tabel 4.4 Distribusi Indikator Lambat dalam Mengerjakan Tugas-tugas
Belajar ......................................................................................... 61
Tabel 4.5 Distribusi Indikator Menunjukkan Sikap yang Kurang Wajar.... 62
Tabel 4.6 Deskriptif Persentase Motivasi Belajar ....................................... 63
Tabel 4.7 Distribusi Indikator Ketekunan dalam Belajar ............................ 63
Tabel 4.8 Distribusi Indikator Keuletan Menghadapi Kesulitan ................. 64
Tabel 4.9 Distribusi Indikator Kemandirian dalam Belajar ........................ 65
Tabel 4.10 Distribusi Indikator Kesenangan dalam Mencari dan
Memecahkan Soal-soal ............................................................... 66
xv
Tabel 4.11 Deskriptif Persentase Lingkungan Keluarga ............................... 67
Tabel 4.12 Distribusi Indikator Cara Orangtua Mendidik ............................ 68
Tabel 4.13 Distribusi Indikator Hubungan Orangtua dan Anak ................... 69
Tabel 4.14 Distribusi Indikator Contoh atau Bimbingan Orangtua .............. 69
Tabel 4.15 Distribusi Indikator Suasana Rumah atau Keluarga ................... 70
Tabel 4.16 Distribusi Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga ....................... 71
Tabel 4.17 Uji Normalitas ............................................................................. 72
Tabel 4.18 Uji Multikolonieritas ................................................................... 74
Tabel 4.19 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 75
Tabel 4.20 Uji t (Pengaruh X1 terhadap Y) .................................................. 77
Tabel 4.21 Uji t (Pengaruh X2 terhadap Y) .................................................. 78
Tabel 4.22 Uji F (Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y)..................................... 78
Tabel 4.23 Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan................................ 79
Tabel 4.24 Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial ................................... 80
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Motivasi Belajar dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Kesulitan Belajar ....................................... 37
Gambar 4.1 Uji Normalitas ........................................................................... 73
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 75
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Daftar Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X MA PPKP Darul
Ma‟la ........................................................................................... 88
Lampiran 2 Analisis Data Prestasi Belajar ..................................................... 93
Lampiran 3 Daftar Nilai Sikap Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la ................... 94
Lampiran 4 Daftar Pekerjaan Orangtua Siswa Kelas X ............................... 102
Lampiran 5 Daftar Nama Responden Uji Coba ............................................ 107
Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Uji Coba ......................................................... 108
Lampiran 7 Angket Uji Coba ........................................................................ 109
Lampiran 8 Tabulasi Uji Coba ...................................................................... 115
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ......................................... 121
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ................................. 124
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Kesulitan Belajar ........................................ 128
Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................. 131
Lampiran 13 Daftar Nama Responden Penelitian........................................... 132
Lampiran 14 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................... 134
Lampiran 15 Instrumen Penelitian .................................................................. 135
Lampiran 16 Tabulasi Data Penelitian Motivasi Belajar ................................ 140
Lampiran 17 Tabulasi Data Penenlitian Lingkungan Keluarga ...................... 142
Lampiran 18 Tabulasi Data Penelitian Kesulitan Belajar ............................... 145
Lampiran 19 Statistik Deskriptif Variabel Motivasi Belajar .......................... 147
Lampiran 20 Statistik Deskriptif Variabel Lingkungan Keluarga .................. 151
Lampiran 21 Statistik Deskriptif Variabel Kesulitan Belajar ......................... 155
Lampiran 22 Output Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik .................................. 157
Lampiran 23 Output Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................ 159
Lampiran 24 Dokumentasi .............................................................................. 161
Lampiran 25 Surat Ijin Observasi ................................................................... 162
Lampiran 26 Surat Ijin Penelitian ................................................................... 163
Lampiran 27 Surat Keterangan Melakukan Observasi ................................... 164
xviii
Lampiran 28 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................... 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menyelenggarakan pendidikan selalu di hadapkan dengan berbagai
masalah nyata. Kegiatan belajar mengajar memiliki peranan yang sangat penting
agar pendidikan dapat berjalan dengan baik. Terdapat beberapa komponen dalam
belajar mengajar diantaranya : tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar,
metode alat, sumber belajar dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lain dalam rangka berlangsungnya proses
belajar mengajar. Apabila salah satu komponen tersebut tidak ada, maka kegiatan
belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.
Slameto (2010:2) menyatakan belajar ialah “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Salah satu keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari
prestasi belajar yang di perolehnya. Apabila prestasi yang di capai baik maka
dapat di katakan bahwa siswa tersebut berhasil dalam belajar dan apabila prestasi
yang di capai tidak baik maka siswa tersebut kurang berhasil dalam belajar.
Aktivitas belajar bagi masing-masing individu tidak selamanya berjalan
lancar. Pada hakikatnya di dalam aktivitas belajar senantiasa terdapat berbagai
macam rintangan dan hambatan yang di alami oleh setiap siswa. Siswa yang
menghadapi rintangan dan hambatan dalam belajarnya dapat dikatakan bahwa
siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Ahmadi dan Supriyanto (2013:77)
2
berpendapat bahwa “dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, itulah yang dinamakan kesulitan belajar”. Ada beberapa
gejala yang menunjukkan bahwa adanya pertanda seorang siswa mengalami
kesulitan belajar diantaranya adalah menunjukkan prestasi yang rendah, hasil
yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, lambat dalam
melakukan tugas-tugas belajar, menunjukkan sikap yang kurang wajar,
menunjukkan tingkah laku yang berlainan, anak didik yang memiliki IQ tinggi
tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah dan anak
didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar
mata pelajaran tetapi dilain waktu prestasi belajarnya menurun drastis.
Diduga kesulitan belajar ditentukkan oleh motivasi belajar siswa. Menurut
Dalyono (2007:57) motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk
melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Djamarah (2008:148)
menyatakan bahwa motivasi adalah sebagai suatu pendorong yang mengubah
energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai
tujuan tertentu. Dengan adanya motivasi akan memudahkan seseorang dalam
mencapai sesuatu yang dikehendaki. Begitu juga halnya dengan motivasi belajar
yang mempunyai peran penting dalam mengatasi kesulitan belajar. Rifa‟i dan
Anni (2011:97) juga menjelaskan bahwa “peserta didik yang bermotivasi rendah,
misalnya, akan mengalami kesulitan didalam persiapan belajar dan dalam proses
belajar”.
Selain itu, kesulitan belajar juga ditentukan oleh lingkungan keluarga.
lingkungan keluarga merupakan tempat dimana anak didik memperoleh
3
pengasuhan dan pendidikan yang baik dari orang tua. Anak yang berada pada
lingkungan keluarga yang baik akan menghindarkan anak dari kesulitan belajar.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Djamarah (2008:241) bahwa :
Ketika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anak, ketika orang tua
tidak memberikan suasana sejuk dan menyenangkan bagi belajar anak, ketika
keharmonisan keluarga tak tercipta, ketika sistem kekerabatan semakin
renggang, dan ketika kebutuhan belajar anak tidak terpenuhi terutama
kebutuhan yang krusial, maka ketika itulah suasana keluarga tidak
menciptakan dan menyediakan suatu kondisi dengan lingkungan yang kreatif
bagi belajar anak. Maka lingkungan keluarga yang demikian ikut terlibat
menyebabkan kesulitan belajar anak.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, data yang diperoleh
mengenai kesulitan belajar adalah prestasi belajar dan nilai sikap siswa yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X MA PPKP Darul
Ma’la Pati
Kelas Jumlah
Siswa
Rata-rata
Nilai
Belum Tuntas Tuntas
<75 % >75 %
X-A 35 74.6 17 48.57% 18 51.43%
X-B 33 74.5 10 30.30% 23 69.70%
X-C 31 74.3 19 61.29% 12 38.71%
X-D 31 71.9 23 74.19% 8 25.81%
Sumber : Data nilai guru ekonomi kelas X tahun ajaran 2014/2015
Dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi adalah rendah. Nilai ketuntasan yang digunakan di MA PPKP Darul
Ma‟la Pati adalah 75. Dari seluruh siswa kelas X yang berjumlah 130 siswa,
hanya 61 siswa yang tuntas atau sekitar 46,9% dan masih terdapat 69 siswa yang
belum tuntas atau 53,1%. Rendahnya prestasi belajar dijadikan sebagai indikator
bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.
4
Tabel 1.2
Data Nilai Sikap Siswa Kelas X MA PPKP Darul Ma’la Pati
Kelas Jumlah
Siswa
Kategori Nilai
Baik (B) Cukup (C)
X-A 35 23 12
X-B 33 19 14
X-C 31 18 13
X-D 31 15 16
Jumlah 130 75 55
57.69% 42.31%
Sumber: Data guru ekonomi kelas X MA PPKP Darul Ma‟la
Dari tabel 1.2 menunjukkan bahwa dari penilaian sikap yang dilakukan oleh
guru terhadap siswa, masih terdapat 42,31% atau 55 siswa yang memperoleh nilai
c. Nilai c dapat diartikan bahwa terdapat beberapa komponen sikap yang tidak
dimiliki oleh siswa. Komponen sikap yang dijadikan sebagai penilaian adalah
sebagai berikut: menghayati ajaran agama, mengamalkan ajaran agama, jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong-royong, kerjasama, toleransi, damai,
santun, responsif proaktif, dan bagian dari solusi. Hal ini berarti jika seorang
siswa tidak memiliki salah satu atau lebih komponen sikap yang tertera diatas
maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut menunjukkan sikap yang kurang
wajar. Sikap kurang wajar yang dimaksud adalah acuh tak acuh berarti ia tidak
peduli, berpura-pura (berbong/tidak jujur), berdusta, mudah tersinggung dan lain
sebagainya.
Selain dari data nilai seperti yang sudah dijelaskan diatas, sikap yang kurang
wajar ditunjukkan siswa pada saat peneliti melakukan observasi awal dimana pada
saat jam pelajaran berlangsung terdapat beberapa siswa yang tidak berada dikelas.
Berdasarkan keterangan dari guru mata pelajaran ekonomi, hal tersebut sudah
5
menjadi kebiasaan siswa apabila setelah jam istirahat mereka tidak langsung
masuk ke dalam kelas namun masih berada dikantin. Upaya agar siswa tertib pun
sudah dilakukan yaitu dengan menegur. Namun upaya tersebut seringkali tidak
dihiraukan oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak
mempunyai kedisiplinan. Siswa yang memiliki sikap tersebut dapat diindikasikan
bahwa ia mengalami kesulitan belajar.
Dalam proses belajar, motivasi belajar memang sangat penting. Motivasi
belajar yang ada pada diri siswa bersifat tidak tetap. Adakalanya seorang siswa
mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajarnya namun juga sebaliknya
terkadang siswa mempunyai motivasi yang rendah. Siswa yang memiliki motivasi
yang tinggi maka ia akan mempunyai keinginan yang tinggi pula dalam kegiatan
belajarnya.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di MA PPKP Darul Ma‟la
Pati, pada saat guru menjelaskan materi siswa memperhatikan dengan cermat
apabila tidak paham dengan apa yang dijelaskan oleh guru maka mereka berani
untuk bertanya. Selain itu pada saat guru memberikan soal-soal baik itu individu
maupun kelompok, mereka sangat antusias untuk mengerjakannya. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi yang ada pada diri siswa tersebut cukup tinggi.
Keberhasilan seorang anak juga tidak terlepas dari keluarga. Lingkungan
keluarga lah yang mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. lingkungan
keluarga dalam hal ini salah satunya adalah faktor orang tua. Faktor orang tua
sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. “Tinggi
rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang
6
perhatian dan bimbingan orang tua rukun atau tidaknya kedua orang tua dengan
anak- anaknya, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak” (Dalyono, 2009:59).
Data yang diperoleh mengenai lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3
Data Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas X MA PPKP Darul Ma’la Pati
No Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Petani 39 30%
2 Buruh/karyawan 24 18.46%
3 Wiraswasta 48 36.92%
4 PNS/Guru 19 14.61%
Sumber: Data TU MA Darul Ma’la Pati
Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan orang
tua siswa di MA PPKP Darul Ma‟la Pati adalah wiraswasta artinya tingkat
ekonomi orang tua siswa menengah keatas. Dengan tingkat ekonomi menengah
keatas, orang tua siswa tentu dapat memenuhi kebutuhan belajar anak sehingga
anak tidak mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal ini berarti bahwa anak
berada pada lingkungan keluarga yang baik.
Dari penjelasan diatas, hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR
DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESULITAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X MADRASAH
ALIYAH PPKP DARUL MA’LA PATI TAHUN AJARAN 2014/2015”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan perumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain :
7
1. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati?
2. Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la
Pati?
3. Adakah pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap
kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah
Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati?
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan mengacu kepada rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah
PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap
kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah
Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar dan lingkungan
keluarga terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015.
1.4 Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
a. Bagi pembaca
8
Menambah pengetahuan pembaca tentang faktor-faktor yang dapat
menyebabkan adanya kesulitan belajar serta pengaruh motivasi belajar dan
lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar.
b. Bagi peneliti berikutnya
Sebagai landasan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian tentang
pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap kesulitan
belajar dan penelitian yang sejenisnya.
1.4.2 Kegunaan Praktis :
a. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru agar dapat meningkatkan motivasi
siswa serta mendorong guru untuk mencari tindakan alternatif dalam
mengatasi kesulitan siswa dalam belajar ekonomi.
b. Bagi siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa agar siswa dapat meningkatkan
motivasi belajarnya serta dapat mengatasi masalah yang terkait dengan
kesulitan belajar yang dihadapainya.
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya mengatasi kesulitan
belajar dengan meningkatkan motivasi belajar serta kerja sama yang baik
dengan pihak orang tua dalam rangka membina anak didik agar dapat
mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kesulitan Belajar
2.1.1 Definisi Kesulitan Belajar
Ahmadi dan Supriyanto (2013:77) berpendapat bahwa “dalam keadaan
dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang
dinamakan kesulitan belajar”. Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa
seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar akan merasakan adanya suatu
hambatan atau kendala dalam proses belajarnya.
Selanjutnya Mulyono Abdurrahman dalam bukunya pendidikan bagi anak
berkesulitan belajar (2003:9) menjelaskan bahwa:
kesulitan belajar dapat berwujud sebagai suatu kekurangan dalam satu atau
lebih bidang akademik, baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti
membaca, menulis, matematika dan mengeja atau dalam berbagai keterampilan
yang bersifat lebih umum seperti mendengarkan, berbicara, dan berfikir.
Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan dengan adanya
kondisi lain yang mengganggu atau berbagai pengaruh lingkungan, berbagai
hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah
suatu kondisi dimana anak didik mengalami hambatan ataupun gangguan dalam
proses belajar yang berasal dari siswa itu sendiri atau dari lingkungan sekitar
sehingga siswa tersebut tidak dapat belajar secara wajar.
Terdapat bermacam-macam kesulitan belajar yang dirasakan oleh anak didik.
Menurut Dalyono (2009:230) macam-macam kesulitan belajar ini dapat
dikelompokkan menjadi empat macam :
1) Dilihat dari jenis kesulitan belajar: Ada yang berat; ada yang sedang
10
2) Dilihat dari bidang studi yang dipelajari: Ada yang sebagian bidang studi;
ada yang keseluruhan bidang studi
3) Dilihat dari sifat kesulitannya: Ada yang sifatnya permanen atau menetap;
ada yang sifatnya hanya sementara
4) Dilihat dari faktor penyebabnya: Ada yang karena faktor inteligensi; ada
yang karena faktor non inteligensi.
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar tidak hanya disebabkan oleh faktor intelegensi akan tetapi
dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi. Menurut Dalyono (2009:230)
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan kedalam dua golongan
yaitu :
1) Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliputi:
a. Faktor fisiologi
b. Faktor psikologi
2) Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) meliputi :
a. Faktor-faktor non sosial
b. Faktor-faktor sosial
Dari faktor-faktor diatas, dapat dijelaskan lagi sebagai berikut :
1) Faktor intern,meliputi :
a) Sebab yang bersifat fisik
(1) Karena sakit
Seorang yang sakit fisiknya pasti akan lemah sehingga dapat berpengaruh
terhadap saraf sensoris dan motorisnya. Hal ini berakibat pada tidak dapat
diteruskannya rangsangan yang diterima melalui indranya ke otak.
Semakin lama seorang tersbut sakit maka sarafnya akan bertambah lemah.
Sehingga siswa yang yang sedang sakit tentunya tidak dapat masuk
sekolah untuk beberapa hari, yang mengakibatkan siswa tertinggal jauh
dalam pelajarannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (2008:238)
11
bahwa “kesehatan yang kurang baik” juga dapat menyebabkan seorang
siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya.
(2) Karena kurang sehat
Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar karena mudah
lelah, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang, kurang semangat
dan pikiran terganggu. Karena hal-hal ini maka penerimaan dan respon
pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal dan
memproses, mengelola, menginterprestasi serta mengorganisasi bahan
pelajaran melalui indranya sehingga dapat mengganggu aktivitas anak
dalam belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Muhibbin (2010:130)
bahwa “kondisi organ tubuh yang lemah apalagi jika disertai sakit kepala
misalnya, dapat menurunkan ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas”. Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa siswa yang berada pada kondisi yang kurang sehat
maka ia tidak bisa menerima pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
dengan baik akibatnya ia akan ketinggalan pelajaran dan kemungkinan
siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.
(3) Karena cacat tubuh
Rifa‟i dan Anni (2011:97) menjelaskan bahwa “peserta didik yang
mengalami kelemahan di bidang fisik, misalnya dalam membedakan
warna, akan mengalami kesulitan di dalam belajar melukis, atau belajar
menggunakan bahan-bahan berwarna”. Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa anak yang memiliki cacat tubuh misalnya kurang
12
pendengaran dan penglihatan, gangguan psikomotor, buta, tuli, bisu,
hilang tangan dan kaki tentunya akan mengalami kesulitan dalam
belajarnya.
b) Sebab-sebab kesulitan belajar karena rohani
Belajar memerlukan kesiapan rohani, ketenangan dengan baik. Apabila
dirinci faktor rohani itu meliputi antara lain:
(1) Inteligensi
“semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin besar
peluangnya untuk meraih sukses sebaliknya, semakin rendah kemampuan
inteligensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk
memperoleh sukses” (Muhibbin, 2010:131). Artinya anak yang IQ nya
tinggi yaitu diatas 140 dapat menyelesaikan segala persoalan yang
dihadapi. Semakin tinggi IQ seseorang akan makin cerdas pula dan mudah
meraih kesuksesan. Akan tetapi anak yang mempunyai IQ kurang dari 90
tergolong lemah mental. Anak inilah yang mengalami kesulitan belajar.
Anak yang tergolong lemah mental ini sangat terbatas kecakapannya.
Apabila mereka harus menyelesaikan persoalan yang melebihi potensinya
jelas ia tidak mampu dan banyak mengalami kesulitan dalam belajar.
(2) Bakat
Bakat adalah potensi yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai
bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan mudah mempelajari sesuatu
yang sesuai dengan bakatnya namun apabila seseorang harus mempelajari
bahan yang tidak sesuai dengan bakatnya maka ia akan cepat bosan,
13
merasa tidak senang dalam mempelajarinya dan mudah putus asa. Hal-hal
tersebut akan tampak pada anak yang suka berbuat gaduh, tidak
memperhatikan pelajaran sehingga nilai yang diperolehnya rendah.
Djamarah (2008:237) menjelaskan bahwa bakat yang kurang atau tidak
sesuai dengan bahan pelajaran yang dipelajari atau yang diberikan oleh
guru juga dapat menyebabkan seorang siswa tersebut mengalami kesulitan
belajar.
(3) Minat
Djamarah (2008:191) menjelaskan bahwa “minat yang besar terhadap
sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh
benda atau tujuan yang diminati itu”. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa apabila seorang siswa mempunyai minat atau
ketertarikan dalam belajarnya maka ia akan memperoleh hasil yang
dikehendaki namun sebaliknya tidak adanya minat seorang anak terhadap
suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Seorang anak yang belajar
tidak disertai dengan adanya minat maka pelajaran yang diperoleh tidak
pernah terjadi proses dalam otak. Ada tidaknya minat terhadap sesuatu
pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap
tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran
itu.
(4) Motivasi
Djamarah (2008:238) menjelaskan bahwa “materi pelajaran sukar diterima
dan diserap bila anak didik tidak memiliki motivasi untuk belajar”.
14
Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari,
mengarahkan, perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya
dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasi seseorang maka
akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Rifa‟i dan Anni (2011:97) juga
menjelaskan bahwa “peserta didik yang bermotivasi rendah, misalnya,
akan mengalami kesulitan didalam persiapan belajar dan dalam proses
belajar”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang
memiliki motivasi yang rendah maka ia akan mengalami kesulitan dalam
belajarnya.
(5) Faktor kesehatan mental
Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi juga
menyangkut segi kesehatan mental dan emosional. Hubungan kesehatan
mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik
demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri
seseorang. Setiap individu selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan
dorongan-dorongan. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi maka akan
membawa masalah-masalah emosional dan bentuk-bentuk maladjustment.
Maladjustment sebagai manifestasi dari rasa emosional mental yang
kurang sehat dapat merugikan belajarnya. Keadaan seperti ini akan
menimbulkan kesulitan belajar, sebab dirasa tidak mendatangkan
kebahagiaan.
15
(6) Tipe-tipe khusus seorang pelajar
Kita mengenal tipe-tipe belajar seorang anak. ada tipe visual, motoris dan
campuran. Tipe-tipe khusus itu kebanyakan pada anak didik relatif sedikit,
kenyataannya banyak yang bertipe campuran.
2) Faktor ekstern, meliputi :
a) Faktor keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, tetapi juga sebagai faktor penyebab kesulitan belajar. yang termasuk
dalam faktor ini antara lain :
(1) Faktor orang tua
Orang tua merupakan lingkungan keluarga yang paling dekat dengan anak
dan sebagai lingkungan yang pertama dan utama dimana anak berinteraksi
sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu
proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-
anaknya. Namun disamping itu orang tua juga dapat menjadi penyebab
kesulitan belajar anak. Kesulitan belajar anak yang berkaitan dengan faktor
orang tua adalah sebagai berikut:
(a) Cara mendidik anak
Orang tua yang tidak/kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya
(bersikap acuh tak acuh dan tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-
anaknya) akan menjadi penyebab kesulitan belajar bagi sang anak. Orang
tua yang bersifat kejam dan otoriter akan menimbulkan mental yang tidak
sehat bagi anak akibatnya anak tidak dapat belajar dengan nyaman, tidak
16
senang di rumah untuk kemudian ia mencari dan bermain dengan teman
sebayanya sehingga lupa belajar. Orang tua yang suka memanjakan anak
berakibat pada anak tidak mempunyai kemampuan dan kemauan, bahkan
sangat tergantung pada orang tua, hingga malas berusaha, malas
menyelesaikan tugas-tugas sekolah, hingga prestasinya menurun. Kedua
sikap tersebut menunjukkan bahwa orang tua tidak memberikan dorongan
kepada anaknya bahkan karena sikap orang tuanya yang salah, anak bisa
benci belajar. Patterson dan Loeber, 1984 (dalam Muhibbin 2010:135)
berpendapat bahwa
kebiasaan yang diterapkan orang tua siswa dalam mengelola keluarga
(family management parctices) yang keliru, seperti kelalaian orang tua
dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih
buruk lagi. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan
juga ia cenderung berperilaku menyimpang.
Artinya bahwa apabila cara mendidik orang tua yang keliru maka anak
akan mengalami kesulitan dalam belajarnya tidak hanya ditunjukkan dengan
prestasi yang rendah namun ditunjukkan juga dengan perilaku yang tidak
baik.
(b) Hubungan orang tua dan anak
Sifat hubungan orang tua dan anak sering dilupakan. Hubungan adalah
kasih sayang penuh pengertian atau kebencian, sikap keras, acuh tak acuh,
memanjakan dan lain-lain. Faktor ini penting sekali dalam menentukan
kemajuan belajar anak Kasih sayang dari orang tua, perhatian atau
penghargaan kepada anak-anak menimbulkan mental yang sehat bagi anak.
kurangnya kasih sayang akan menimbulkan emosional insecurity.
17
Demikian juga sikap keras, kejam, acuh tak acuh, akan menyebabkan hal
yang serupa.
(c) Contoh / bimbingan dari orang tua
Orang tua merupakan contoh terdekat bagi anak-anaknya. Segala
perbuatan yang dilakukan oleh orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh
sang anak. Demikian juga dengan belajar, memerlukan bimbingan dari
orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh pada diri
anak. Orang tua yang sibuk bekerja ataupun organisasi dan terlalu banyak
anak yang diawasi berarti anak tidak mendapatkan pengawasan/bimbingan
dari orang tua, sehingga akan banyak mengalami kesulitan belajar.
(2) Suasana rumah/keluarga
Suasana keluarga yang sangat ramai ataupun gaduh, seorang anak tidak
akan dapat belajar dengan baik. Anak akan selalu terganggu konsentrasinya,
sehingga sukar untuk belajar. Demikian juga suasana rumah yang selalu tegang
maupun cekcok akan mewarnai suasana keluarga yang melahirkan anak-anak
tidak sehat mentalnya. Anak akan tidak tahan dirumah, akhirnya ia lebih
memilih untuk pergi bersama teman sehingga tidak mustahil kalau prestasi
belajar menurun.
(3) Keadaan ekonomi keluarga
Anak yang keadaan ekonomi orang tuanya kurang atau miskin, maka ia
akan mengalami kesulitan dalam belajarnya karena kurang tersedianya alat-alat
belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang tuanya serta tidak
18
mempunyai tempat belajar yang baik sehingga anak tidak dapat belajar dengan
tenang dan nyaman. Menurut Djamarah (2008:242) menjelaskan bahwa
kurangnya biaya pendidikan yang disediakan orang tua sehingga anak
harus ikut memikirkan bagaimana mencari uang untuk biaya sekolah
hingga tamat. anak yang belajar sambil mencari uang biaya sekolah
terpaksa belajar apa adanya dengan kadar kesulitan belajar yang bervariasi.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kurangnya biaya
pendidikan (keadaan ekonominya rendah) yang disediakan oleh orang tua tidak
menutup kemungkinan menyebabkan anak untuk ikut bekerja agar bisa sekolah
akibatnya belajar anak dapat terhambat. Namun sebaliknya jika anak berada
pada keluarga dimana keadaan ekonominya berlimpah ruah maka ia akan
malas dan segan untuk belajar karena terlalu banyak bersenang-senang dan
terlalu dimanjakan oleh orang tuanya. Keadaan seperti ini akan dapat
menghambat kemajuan belajar anak.
b) Faktor sekolah
Yang dimaksud sekolah, antara lain :
(1) Guru
Guru dapat menjadi penyebab kesulitan belajar, apabila dalam
pengambilan metode yang digunakan kurang berkualitas (misalnya metode
mengajar yang hanya mendasarkan diri pada latihan mekanis, tidak
menggunakan alat peraga yang memungkinkan semua alat inderanya berfungsi
serta kurang bervariasinya metode yang digunakan). Menurut Djamarah
(2008:239) “hal ini bisa terjadi karena keahlian yang dipegangnya kurang
sesuai, sehingga kurang menguasai atau kurang persiapan sehingga cara
19
menerangkan kurang jelas, sukar dimengerti oleh setiap anak didik”. Selain itu
hubungan guru dengan murid yang kurang baik, guru-guru yang menuntut
standar pelajaran di atas kemampuan anak, guru yang tidak memiliki
kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar juga dapat menyebabkan
anak didik mengalami kesulitan dalam belajarnya.
(2) Faktor alat
Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran yang
tidak baik. Timbulnya alat-alat itu akan menentukan perubahan metode
mengajar guru, segi dalamnya ilmu pengetahuan pada pikiran anak dan
memenuhi tuntutan dari bermacam-macam tipe anak. Tidak adanya alat-alat
tersebut guru cenderung menggunakan metode ceramah yang menimbulkan
kepasifan bagi anak, sehingga tidak mustahil timbul kesulitan belajar. Hal ini
sesuai dengan pendapat Djamarah (2008:239) yang menyatakan bahwa “alat
pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran yang tidak baik
terutama pelajaran yang bersfiat praktikum. Kurangnya alat laboratorium akan
banyak menimbulkan kesulitan dalam belajar”
(3) Kondisi gedung
Terutama ditunjukkan pada ruang kelas / ruangan tempat belajar anak.
Ruangan harus memenuhi syarat kesehatan. Apabila syarat tersebut tidak
terpenuhi, misalnya gedung dekat keramaian, ruangan gelap, lantai basah,
ruangan sempit, maka anak didik sukar konsentrasi dalam belajar dan
memungkinkan pelajaran menjadi terhambat.
20
(4) Kurikulum
Kurikulum yang kurang baik akan membawa kesulitan belajar bagi murid-
murid. Sebaliknya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak, akan
membawa kesuksesan dalam belajar.
(5) Waktu sekolah dan disiplin kurang
Apabila sekolah masuk siang, sore ataupun malam, maka kondisi anak
tidak lagi dalam keadaan yang optimal untuk menerima pelajaran. Di samping
itu, pelaksanaan disiplin yang kurang misalnya murid-muridnya sering
terlambat, tidak melaksanakan tugas yang diberikan serta melalaikan
kewajibannya sebagai seorang pelajar, terlebih apabila gurunya yang kurang
disiplin maka akan banyak mengalami hambatan dalam pelajaran.
c) Faktor mass media dan lingkungan sosial
(1) Faktor media masa
Faktor media masa meliputi bioskop, TV, surat kabar, majalah dan buku-
buku komik. Apabila anak terlalu banyak menggunakan waktunya untuk
menonton bioskop, tv ataupun membaca majalah/komik maka ia akan lupa
dengan tugasnya yaitu belajar sehingga hal tersebut dapat menghambat dalam
belajarnya. Sejalan dengan pendapat Djamarah (2008:245) yang menjelaskan
bahwa “kesulitan belajar bagi anak didik tidak hany bersumber dari obat-obat
terlarang dan lingkungan masyarakat yang buruk tetapi juga dapat bersumber
dari media cetak dan media elektronik”
(2) Lingkungan sosial
(a) Teman bergaul.
21
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk
dalam jiwa anak. Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak
sekolah, maka ia akan malas belajar, sebab cara hidup siswa yang
bersekolah berlainan dengan anak yang tidak bersekolah. Kewajiban orang
tua adalah mengawasi mereka serta mencegahnya agar mengurangi
pergaulan dengan anak-anak yang tidak baik.
(b) Lingkungan tetangga
Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi minum arak,
menganggur, pedagamg, tidak suka belajar, akan mempengaruhi anak-
anak yang bersekolah. Minimal tidak ada motivasi bagi anak untuk belajar.
sebaliknya jika tetangga terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter, insinyur,
dosen, akan mendorong semangat belajar anak.
(c) Aktivitas dalam masyarakat
Terlalu banyak berorganisasi dan mengikuti kursus akan menyebabkan
belajar anak menjadi terbengkalai. Orang tua harus mengawasi, agar
kegiatan ekstra di luar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas
belajarnya. Dengan kata lain belajarnya sukses dan kegiatan lain dapat
berjalan.
2.1.3 Cara mengenal anak didik yang mengalami kesulitan belajar
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa anak didik yang mengalami
kesulitan belajar adalah anak didik yang tidak dapat belajar secara wajar
disebabkan karena adanya hambatan atau gangguan dalam belajar sehingga
menanpakkan gejala-gejala yang dapat diamati oleh guru, orang tua ataupun oleh
22
orang lain.
Beberapa gejala yang dapat dijadikan sebagai indikator adanya kesulitan
belajar adalah sebagai berikut (Djamarah, 2008:246-247):
1. Menunjukkan prestasi belajar yang rendah, dibawah rata-rata nilai yang
dicapai oleh kelompok anak didik di kelas.
2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.
Padahal anak didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilainya
selalu rendah.
3. Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Ia selalu
tertinggal dengan kawan-kawannya dalam segala hal.
4. Anak didik menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
berpura-pura, berdusta, mudah tersinggung, dan sebagainya.
5. Anak didik menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya
ditunjukkan kepada orang lain.
6. Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara potensial
mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi
kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah.
7. Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk
sebagian besar mata pelajaran, tetapi dilain waktu prestasi belajarnya
menurun drastis.
Dalyono (2009:247-248) juga menyebutkan beberapa gejala sebagai
pertanda adanya kesulitan belajar. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan prestasi yang rendah / dibawah rata-rata yang dicapai oleh
kelompok kelas
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya. Ia
berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendah
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar
4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar
5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan
2.1.4 Indikator Kesulitan Belajar
Berdasarkan uraian mengenai gejala pertanda adanya kesulitan belajar
(Dalyono, 2009:247-248) dapat diperoleh indikator sebagai berikut: (1)
Menunjukkan prestasi yang rendah; (2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan
usaha yang dilakukan; (3) Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar; (4)
Menunjukkan sikap yang kurang wajar.
23
2.2 Motivasi Belajar
2.2.1 Definisi Motivasi Belajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan sebagai subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat
diartiakan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Mc Donald
(dalam Sardiman, 2011:73) motivasi adalah “perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya „feeling‟ dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan”.
Djamarah (2008:148) menyatakan bahwa motivasi adalah “sebagai suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas
nyata untuk mencapai tujuan tertentu”. Sardiman (2011:75) juga menjelaskan
bahwa :
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar demi mencapai suatu tujuan
yang dikehendaki.
24
2.2.2 Macam-macam Motivasi
Macam-macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Dengan demikian motivasi sangat bervariasi. Macam-macam motivasi
menurut Sardiman (2011:86-91) yaitu :
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, motif ini ada
tanpa perlu dipelajari. Motif ini seringkali disebut motif-motif yang
diisyaratkan secara biologis.
b. Motif-motif yang dipelajari
Motif yang dipelajari merupakan motif yang timbul karena dipelajari.
Motif ini seringkali disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.
Sebab manusia hidup dalam linkungan sosial dengan sesama manusia
yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a. Motif atau kebutuhan organis, misalnya : kebutuhan untuk minum,
makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini
sesuai dengan jenis Physiological drives dari Frandsen.
b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain :
dorongan untuk menyelematkan diri, dorongan untuk membalas, untuk
berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena
rangsangan dari luar.
25
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi dan manipulasi serta untuk menaruh minat. Motif-
motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar
secara efektif.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua
jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk
motivasi jasmaniah seperti misalnya reflex, insting otomatis, nafsu.
Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal
kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen yaitu
momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan dan momen
terbentuknya kemauan.
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi
orang yang terdidik, berpengetahuan dan ahli dalam bidang studi tertentu.
Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan
tujuan secara esensial, tidak hanya sebagai simbol dan seremonial.
26
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar
dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
2.2.3 Fungsi Motivasi
Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Menurut Sardiman
(2011:84) Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan
makin berhasil pula pelajaran itu.
Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi yaitu :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak di capai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang
dimilikinya. Selain itu, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun
dan terutama disadari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan
27
dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan
sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
2.2.4 Ciri-ciri Motivasi
Perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada
diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Sardiman, 2011:83):
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya)
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang
dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,
keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak
kriminal, amoral, dan sebagainya)
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
2.2.5 Indikator Motivasi Belajar
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai ciri-ciri motivasi menurut
Sardiman (2011:83), maka dapat diambil indikator untuk motivasi belajar adalah
sebagai berikut: (1) Ketekunan dalam belajar; (2) Keuletan dalam menghadapi
kesulitan belajar; (3) kemandirian dalam belajar; (4) Kesenangn dalam mencari
dan memecahkan masalah soal-soal.
28
2.3 Lingkungan Keluarga
2.3.1 Definisi Lingkungan Keluarga
Sartain seorang ahli psikologi Amerika (dalam Dalyono, 2009:132)
mengatakan, bahwa apa yang dimaksud dengan lingkungan (environment) ialah :
meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau
life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula
dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi
gen yang lain.
Hasbullah (2008:33) menyatakan bahwa:
meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak
didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya
yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal
dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi
anak.
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak,
sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-
hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang
pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat
kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan
mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam hal ini orang
tua memiliki peranan penting dalam rangka mendidik anaknya,karena pandangan
hidup, sifat dan tabiat seorang anak, sebagian besar berasal dari kedua orang
tuanya. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak
dalam belajar.
29
Dalyono (2009:59) menyatakan bahwa :
tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup
atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua
orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak,
tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Disamping itu, faktor keadaan
rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar. besar kecilnya rumah
tempat tinggal, ada atau tidak peralatan / media belajar seperti belajar, dan
sebagainya, semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belajar
seseorang.
2.3.2 Fungsi dan Peran Keluarga
Hasbullah (2008:39-43), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu
pendidikan menyatakan bahwa fungsi dan peranan pendidikan keluarga meliputi :
a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
b. Menjamin kehidupan emosional anak
c. Menanamkan dasar pendidikan moral
d. Memberikan dasar pendidikan sosial
e. Peletakan dasar-dasar keagamaan
Keluarga juga mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan seoarang
anak, dalam hal ini adalah orang tua. Dasar-dasar tanggung jawab orang tua
terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-hal berikut:
a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan
orang tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan
orang tua terhadap keturunannya.
c. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
d. Memelihara dan membesarkan anaknya.
e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia
telah dewasa akan mampu mandiri.
Orang tua mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan
belajar anaknya. Anak yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
30
berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan keadaan ekonomi lainnya (Slameto, 2010:60-64)
a) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo (dalam Slameto,
2010:60) dengan pernyataannya yang menyatakan bahwa “keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya
untuk pendidikan ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan
dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa, Negara dan dunia”. Melihat
pernyataan diatas dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan keluarga
didalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan
berpengaruh terhadap belajarnya.
b) Relasi antaranggota keluarga
Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga
yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta
keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak
tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih
sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk
mensukseskan belajar anak sendiri.
c) Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah
31
juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang di sengaja.
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang
tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain
anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak
yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga
membutuhkan fasilitas belajar. fasilitas itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang.
2.3.3 Indikator Lingkungan Keluarga
Dari penjelasan diatas indikator lingkungan keluarga diambil berdasarkan
teori Slameto (2010:60-64) yang meliputi: (1) Cara mendidik anak; (2) Relasi
antaranggota keluarga; (3) Suasana rumah; (4) Keadaan ekonomi keluarga.
2.4 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kesulitan Belajar
Djamarah (2008:238) menjelaskan bahwa “materi pelajaran sukar diterima
dan diserap bila anak didik tidak memiliki motivasi untuk belajar”. Dalam
kegiatan belajar memang perlu adanya motivasi. Hasil belajar yang diraih oleh
siswa akan optimal apabila memiliki motivasi. Motivasi merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan
hambatan yang dialami oleh siswa dalam proses belajar. Seorang siswa yang
memiliki motivasi dalam hal ini adalah setiap menghadapi tugas ia selalu
mengerjakan dengan tekun, tidak mudah putus asa artinya ulet dalam menghadapi
kesulitan, mandiri dalam belajar serta senang memecahkan soal-soal maka apabila
32
siswa tersebut menghadapi kesulitan dalam belajarnya ia akan mampu
mengatasinya. Artinya bahwa siswa yang memiliki motivasi dalam belajarnya
maka ia tidak akan mengalami kesulitan belajar. Jadi motivasi belajar yang
dimiliki oleh siswa mempunyai pengaruh terhadap kesulitan belajar.
2.5 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan Belajar
Purwanto (2010:104) menjelaskan bahwa
suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau
turut menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami oleh anak-
anak termasuk dalam keluarga ini ada atau tidaknya fasilitas-fasilitas yang
diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting pula.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan anak dalam
belajar tidak terlepas dari peran lingkungan keluarga. Apabila seorang anak
berada pada lingkungan keluarga yang baik dan mendukung dalam hal ini adalah
bagaimana orang tua mendidik dan membimbing anak, menjalin hubungan yang
baik antara orang tua dengan anak, suasana dalam keluarga (menyenangkan,
damai, tenteram dan harmonis) dan keadaan ekonomi keluarga yang cukup maka
akan memudahkan anak dalam proses belajar sehingga anak dapat belajar dengan
nyaman. Dengan kata lain, apabila anak berada pada lingkungan keluarga yang
baik maka anak tidak mengalami kesulitan dalam belajarnya.
2.6 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap
Kesulitan Belajar
Dalyono (2009:248) menjelaskan bahwa “timbulnya kesulitan belajar itu
berkaitan dengan aspek motivasi, minat, sikap, kebiasaan belajar, dan pola-pola
pendidikan yang diterima dari keluarganya”.
33
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa terkait dengan ada atau tidaknya
motivasi yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasi seseorang maka
akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Artinya bahwa siswa yang memiliki
motivasi maka setiap kesulitan dalam belajarnya akan semakin sedikit. Jadi
motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa mempunyai pengaruh terhadap kesulitan
belajar.
Keberhasilan belajar seorang anak juga tidak terlepas dari keluarga.
Lingkungan keluarga dalam hal ini adalah orang tua mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses belajar anak. Orang tua harus mampu mendidik,
membimbing serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan anak. Selain itu
suasana dalam keluarga (menyenangkan, damai, tenteram dan harmonis) dan
keadaan ekonomi keluarga yang cukup juga menentukan keberhasilan anak dalam
belajar. Lingkungan keluarga yang baik dan mendukung, akan memudahkan anak
dalam proses belajar sehingga anak dapat belajar dengan nyaman.
2.7 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh M Khafid menunjukkan bahwa faktor
intern yang meliputi kondisi kesehatan, minat belajar, motivasi belajar dan
kebiasaan belajar berpengaruh negatif terhadap kesulitan belajar akuntansi pada
siswa kelas XII MA Al Asror Semarang. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi
sebesar -0,843 dengan nilai p value = 0,000 < 0,05 dan memberikan kontribusi
sebesar 28,73%. Faktor ekstern yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat berpengaruh negatif terhadap kesulitan
34
belajar hal ini dapat dibuktikan dari koefisien regresi sebesar –0,695 dengan nilai
p value = 0,002<0,05 dengan kontribusi sebesar 11,63%. Faktor intern dan ekstern
berpengaruh negative terhadap kesulitan belajar sebesar 43,5%.
Hasil penelitian Putri Kurnia Mahanani (2009) menunjukkan bahwa faktor
kesulitan belajar internal maupun eksternal berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa kelas III SMK Ardjuno 01 Malang sebesar 55.1 % sedangkan sisanya
44.9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Penelitian Dra Sucihatiningsih DWP, M. Si dan Heny Sulistyowati
menunjukkan bahwa koefisien varian sebesar 62,218%. Hal ini berarti bahwa
faktor-faktor yang tercantum dalam penelitian ini dapat menjelaskan besarnya
pengaruh terhadap kesulitan belajar mata pelajaran IPS Ekonomi, yaitu 62,218%
sedangkan sisanya sebesar 37,782% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diungkap dalam penelitian ini.
2.8 Kerangka Berfikir
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang keberadaannya
sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat diperlukan karena manusia selalu
dihadapkan untuk membuat pilihan dalam kehidupannya. Karakteristik mata
pelajaran ekonomi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) adalah
mulai dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata, mengembangkan teori-teori
untuk menjelaskan fakta secara rasional. Analisis yang digunakan adalah
metode pemecahan masalah, inti dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif
yang terbaik, dan subjeknya dibagi menjadi mikro ekonomi dan makro
ekonomi.
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa apa yang terkandung didalam mata
pelajaran ekonomi memiliki cakupan yang begitu luas. Untuk mempelajari mata
35
pelajaran ekonomi, seorang siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan
serta mampu melihat masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya berlangsung secara
wajar. Hal tersebut yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada
hakikatnya di dalam aktivitas belajar senantiasa terdapat berbagai macam
rintangan dan hambatan yang di alami oleh setiap siswa. Hal ini lah yang disebut
sebagai kesulitan belajar. Untuk dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati
maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi.
Berdasarkan penjelasan diatas faktor utama yang dapat mengatasi masalah
kesulitan belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan daya
penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan (Dalyono, 2007:57).
Siswa yang memiliki motivasi yang kuat maka ia akan bersungguh-sungguh
dalam belajar dan tidak mudah putus asa. Maka berhubungan dengan hal tersebut
diharapkan siswa mampu mengatasi setiap kesulitan belajarnya. Adapun indikator
motivasi belajar dalam penelitian ini adalah siswa tekun dalam belajar, ulet dalam
menghadapi kesulitan belajar, mandiri dalam belajar serta senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal.
Selain motivasi belajar, kesulitan belajar juga ditentukan oleh faktor
lingkungan keluarga siswa. Lingkungan keluarga merupakan tempat dimana anak
memperoleh pengasuhan dan pendidkan yang baik dari orang tua. Siswa yang
berada pada lingkungan keluarga yang baik dan mendukung maka ia tidak akan
mengalami kesulitan belajar. Adapun indikator lingkungan keluarga dalam
36
penelitian ini adalah cara orang tua mendidik anak, hubungan antara orang tua
dengan anak, contoh dan bimbingan dari orang tua, suasana rumah atau keluarga
serta keadaan ekonomi keluarga.
Dari penjelasan diatas untuk mengatasi masalah kesulitan belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati
diperlukan motivasi belajar yang tinggi selain itu juga dukungan dari keluarga.
Adapun gambar kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
37
2.1 Gambar Kerangka Berfikir
- Siswa tekun dalam
belajar
- Siswa mempunyai sifat
ulet atau pantang
menyerah
- Siswa mempunyai sifat
mandiri atau percaya
diri dan tidak
bergantung dengan
orang lain
- Siswa senang dalam
mencari sekaligus
mengerjakan soal
MA PPKP Darul Ma‟la Pati
Mata Pelajaran Ekonomi
Karakteristik
Motivasi Belajar Lingkungan Keluarga
- Orang tua memberikan
pendidikan yang baik kepada
anak
- Orang tua memberikan
perhatian dan kasih sayang
- Orang tua memberikan contoh
yang baik serta membimbing
anak pada saat sedang belajar
- Suasana rumah atau keluarga
dalam keadaan tenang,
nyaman dan kondusif
- Orang tua dapat mencukupi
kebutuhan belajar anak
Kesulitan Belajar
- Menunjukkan prestasi yang rendah
- Memperoleh hasil yang tidak sesuai
dengan usaha yang dilakukannya
- Terlambat dalam memahami materi,
mengumpulkan maupun mengerjakan
tugas
- Menunjukkan sikap acuh tak acuh,
berbohong, mudah tersinggung dan lain
sebagainya.
38
2.9 Hipotesis
Suharsimi (2010:110) menyatakan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
Ha1 : Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kesulitan belajar siswa kelas
X MA PPKP Darul Ma‟la Pati
Ha2 : Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa
kelas X MA PPKP Darul Ma‟la Pati
Ha3 : Terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga
terhadap kesulitan belajar siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la Pati
BAB III
39
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sugiyono (2010:14)
menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu dimana populasi dalam penelitian ini adalah 130 siswa
sedangkan sampel yang diambil berjumlah 57 siswa, teknik pengumpulan sampel
dilakukan dengan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel
secara acak dengan sistem undian, pengumpulan data menggunakan angket
(kuesioner) dan dokumentasi, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah
PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 130 siswa dapat
dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas X
Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma’la Pati
No Kelas Jumlah Siswa
1 X-A 35
2 X-B 33
3 X-C 31
4 X-D 31
Total 130
Sumber: Data TU Tahun Ajaran 2014/2015
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, yaitu:
40
n = N
1+Ne2
Dengan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka sampel yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah:
n = 130
1+ (130x (0,12)
n = 56.5
Hasilnya adalah 56.6 dibulatkan menjadi 57. Jadi jumlah sampel yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah 57 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik simple random sampling dimana semua
individu mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan sistem undian. Langkah-
langkah dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Menulis nomor absen siswa dalam kertas kecil secara urut mulai dari kelas X-
A sampai X-D lalu digulung.
2. Memasukkan semua kertas yang sudah digulung kedalam toples.
3. Mengocok toples tersebut kemudian menjatuhkan satu persatu kertas yang
ada didalam toples sampai memenuhi jumlah sampel yang telah ditentukan
(tabel 3.2).
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Kelas X MA PPKP Darul Ma’la Pati
No Kelas Sampel
41
1 X-A 11
2 X-B 15
3 X-C 16
4 X-D 15
Total 57
Sumber: Pengambilan sampel dengan teknik Simple Random Sampling
Berdasarkan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Simple
Random Sampling, maka sampel dalam penelitian ini adalah 57 siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel dalam bukunya Suharsimi (2010:159)
sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel
adalah objek penelitian yang bervariasi. Dalam penelitian ini variabel yang
diungkap yaitu:
3.3.1 Variabel Bebas atau Independen (X)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono, 2010:38). Variabel
bebas dalam penelitian ini meliputi :
1. Motivasi Belajar (X1)
Yang dimaksud motivasi belajar dalam penelitian ini adalah
dorongan/daya penggerak yang berasal dari dalam diri siswa kelas X MA
PPKP Darul Ma‟la yang dapat menimbulkan kegiatan belajar sehingga
mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan yang hendak dicapai.
Indikator motivasi belajar meliputi:
(1) Ketekunan dalam belajar;
(2) Keuletan dalam menghadapi kesulitan belajar;
(3) Kemandirian dalam belajar;
42
(4) Kesenangan dalam mencari dan memecahkan masalah soal-soal
2. Lingkungan Keluarga (X2)
Yang dimaksud lingkungan keluarga dalam penelitian ini adalah tempat
dimana siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la ini memperoleh pengasuhan
dan pendidikan yang baik dari keluarga terutama orang tua.
Indikator lingkungan keluarga meliputi:
(1) Faktor orang tua;
(2) Suasana rumah/keluarga;
(3) Keadaan ekonomi keluarga.
3.3.2 Variabel Terikat atau Dependen (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar (Y). Yang
dimaksud kesulitan belajar dalam penelitian ini adalah hambatan ataupun
kendala yang dialami oleh siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la didalam
proses belajar sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil yang diperolehnya.
Adapun indikator untuk kesulitan belajar yaitu menunjukkan prestasi yang
rendah, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya,
lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar dan menunjukkan sikap yang
kurang wajar. Indikator tersebut diambil oleh peneliti disesuaikan dengan
kondisi yang ada di kelas X MA PPKP Darul Ma‟la. Untuk pengukuran
prestasi belajar siswa ini dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian selama satu
semester dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan
oleh sekolah yaitu 75.
Tabel 3.3
Kriteria Ketuntasan Minimum
43
KKM Kriteria
> 75 Tuntas
< 75 Belum Tuntas
Sumber: Data guru MA PPKP Darul Ma‟la
3.4 Validitas dan Reliabilitas
Sebelum angket disebarkan kepada responden yang sesungguhnya, terlebih
dahulu dilakukan uji coba instrumen yang diberikan kepada beberapa siswa yang
tidak termasuk kedalam sampel yang telah ditentukan. Hal ini dimaksud untuk
menghilangkan pertanyaan yang tidak relevan dan mengevaluasi pertanyaan
apakah mudah dimengerti oleh responden atau tidak.
Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji coba
instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen
sehingga dapat diketahui layak tidaknya instrumen tersebut dalam pengambilan
data penelitian. uji coba instrumen diberikan kepada 30 responden.
3.4.1 Validitas
Menurut Suharsimi (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009:49). Uji validitas dalam
penelitian ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya angket dari
variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga.
Untuk menghitung uji validitas ini menggunakan bantuan program
SPSS For Windows Release 16.0. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang
44
digunakan valid atau tidak, maka dengan membandingkan antara nilai (rhitung)
dengan (rtabel) dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung > rtabel maka
instrumen dikatakan valid sedangkan apabila rhitung < rtabel maka instrumen
dikatakan tidak valid.
Dalam penelitian ini validitas untuk masing-masing item dengan cara
membandingkan hasil pearson correlation (rhitung) pada perhitungan SPPS
dengan rtabel. Jumlah responden uji coba sebanyak 30 responden, dengan
signifikansi 0,05 maka r tabelnya adalah 0,361. Item kuesioner dikatakan
valid apabila rhitung > rtabel. Dalam penelitian ini r hitung ≥ 0,361, maka item
kuesioner dapat dikatakan valid.
Rekap validitas angket pada variabel motivasi belajar dapat dilihat pada
tabel 3.4. Dari 14 item soal yang dibuat dan telah diuji cobakan terdapat 3
item soal yang masuk kedalam kategori tidak valid. Item soal yang tidak valid
terdapat pada soal nomor 11, 12 dan 14.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Motivasi Siswa
No
Soal
Pearson correlation
(r hitung)
Pearson correlation
disyaratkan (r tabel)
Keterangan
1 0.816 0,361 Valid
2 0.755 0,361 Valid
3 0.842 0,361 Valid
45
4 0.716 0,361 Valid
5 0.444 0,361 Valid
6 0.678 0,361 Valid
7 0.573 0,361 Valid
8 0.658 0,361 Valid
9 0.845 0,361 Valid
10 0.843 0,361 Valid
11 0.321 0,361 Tidak Valid
12 0.354 0,361 Tidak Valid
13 0.577 0,361 Valid
14 0.241 0,361 Tidak Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Rekap validitas angket pada variabel lingkungan keluarga dapat dilihat
pada tabel 3.5. Dari 21 item soal yang dibuat dan telah diuji cobakan terdapat
6 item soal yang masuk kedalam kategori tidak valid. Item soal yang tidak
valid terdapat pada soal nomor 15, 17, 21, 26, 32 dan 35.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga
No
Soal
Pearson correlation
(r hitung)
Pearson correlation
disyaratkan (r tabel)
Keterangan
15 0.192 0.361 Tidak Valid
16 0.362 0.361 Valid
17 0.031 0.361 Tidak Valid
18 0.620 0.361 Valid
19 0.467 0.361 Valid
20 0.385 0.361 Valid
21 0.331 0.361 Tidak Valid
22 0.458 0.361 Valid
23 0.435 0.361 Valid
24 0.563 0.361 Valid
25 0.582 0.361 Valid
26 0.117 0.361 Tidak Valid
27 0.448 0.361 Valid
28 0.761 0.361 Valid
29 0.462 0.361 Valid
46
30 0.432 0.361 Valid
31 0.556 0.361 Valid
32 0.312 0.361 Tidak Valid
33 0.650 0.361 Valid
34 0.399 0.361 Valid
35 0.265 0.361 Tidak Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dan untuk rekap validitas angket pada variabel kesulitan belajar dapat
dilihat pada tabel 3.6. Dari 10 item soal yang dibuat dan telah diuji cobakan
terdapat 1 item soal yang masuk kedalam kategori tidak valid. Item soal yang
tidak valid terdapat pada soal nomor 42.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Kesulitan Belajar
No
Soal
Pearson correlation
(r hitung)
Pearson correlation
disyaratkan (r tabel)
Keterangan
36 0.710 0,361 Valid
37 0.710 0,361 Valid
38 0.526 0,361 Valid
39 0.500 0,361 Valid
40 0.678 0,361 Valid
41 0.746 0,361 Valid
42 0.340 0,361 Tidak Valid
43 0.794 0,361 Valid
44 0.371 0,361 Valid
45 0.458 0,361 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Item soal yang dinyatakan tidak valid harus dicocokkan terlebih dahulu
dengan indikator soal, apakah soal tersebut merupakan soal yang penting atau
tidak, artinya ada tidaknya keterwakilan dalam setiap indikator selain soal
yang tidak valid tersebut. Jika setelah dilakukan pencocokan dengan indikator
ternyata soal yang tidak valid belum memiliki keterwakilan dalam satu
indikator, maka peneliti memutuskan mengganti item soal tersebut, dan untuk
47
soal yang tidak valid akan tetapi memiliki keterwakilan dalam satu indikator
maka peneliti memutuskan untuk menghilangkan item soal tersebut.
3.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
tersebut sudah baik. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2009:45).
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara one shot atau
pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. Program computer SPSS For Windows Release 16.0
menyediakan fasilitas ini dengan uji statistik Cronbach’s Alpha. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
(60%). Jika nilai Cronbach’s Alpha < 60% hal ini mengindikasikan bahwa
ada beberapa responden yang menjawab tidak konsisten dan harus kita lihat
satu persatu jawaban responden yang tidak konsisten harus dibuang dari
analisis dan alpha akan meningkat (Ghazali, 2009:48).
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.885 .877 14
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
48
Dari hasil uji coba reliabilitas angket motivasi belajar diperoleh nilai
Cronbach‟s alfa lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,885. Hal ini menunjukkan
bahwa angket motivasi belajar dapat dikatakan reliable.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.741 .779 21
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari hasil uji coba reliabilitas angket lingkungan keluarga diperoleh nilai
Cronbach‟s alfa lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,741. Hal ini menunjukkan
bahwa angket lingkungan keluarga dapat dikatakan reliable.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Kesulitan Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.777 .787 10
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari hasil uji coba reliabilitas angket kesulitan belajar diperoleh nilai
Cronbach‟s alfa lebih dari 0,60 yaitu sebesar 0,777. Hal ini menunjukkan
bahwa angket kesulitan belajar dapat dikatakan reliable.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
49
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan” Sugiyono 2010:308).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1 Teknik Angket (Kuesioner)
Teknik angket (kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui (Suharsimi, 2010:268).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dengan cara memberi tanda
Cheklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh
responden. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likerst dan skor
yang ditentukan adalah sebagai berikut:
(1) Sangat Setuju (SS) skor 5,
(2) Setuju (S) skor 4,
(3) Ragu-ragu (RR) skor 3,
(4) Tidak Setuju (TS) skor 2 dan,
(5) Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1 (Sugiyono, 2010:135).
Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
motivasi belajar, lingkungan keluarga dan kesulitan belajar di MA PPKP
Darul Ma‟la.
3.5.2 Teknik Dokumentasi
50
Menurut Suharsimi (2010:274) teknik dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai prestasi belajar dan sikap siswa serta
pekerjaan orang tua siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la tahun ajaran
2014/2015.
3.6 Sumber Data Penelitian
Suharsimi (2010:172) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber
data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Sumber data primer
merupakan data yang digunakan dari sumber pertama baik dari individu atau
perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang telah
dilakukan oleh sampel penelitian. Sumber data primer penelitian ini adalah hasil
dari pengisian angket oleh siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la dengan sampel
yang telah ditentukan.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mengelola data dan memprediksi hasil penelitian guna memperoleh suatu
kesimpulan. Analisis data sebagai proses merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang telah disarankan
dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
51
3.7.1 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam memahaminya
dimana variabel bebasnya adalah motivasi belajar dan lingkungan keluarga dan
variabel terikatnya adalah kesulitan belajar.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknis analisis ini
adalah:
a. Membuat tabel distribusi angket
b. Menentukan skor jawaban responden, dengan ketentuan skor yang telah di
tetapkan, dengan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan
cara:
Skor 5 untuk jawaban pernyataan sangat setuju (SS)
Skor 4 untuk jawaban pernyataan setuju (S)
Skor 3 untuk jawaban pernyataan ragu-ragu (RR)
Skor 2 untuk jawaban pernyataan tidak setuju (TS)
Skor 1 untuk jawaban pernyataan sangat tidak setuju (STS)
Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden
c. Memasukkan skor ke dalam bentuk persentase dengan rumus:
% = n x 100%
N
Keterangan:
% = Persentase yang diperoleh
n = Nilai yang diperoleh
52
N = Jumlah Nilai total
d. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel.
Dalam penyajiannya, hasil analisis ini didasarkan pada distribusi frekuensi
yang memberikan gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori-
kategori nilai untuk setiap alternatif jawaban yang tersedia di angket. Untuk
menentukan kategori deskriptif presentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat
tabel kategori yang disusun dalam perhitungan:
1) Persentase maksimal : (5/5) x 100% = 100%
2) Persentase minimal : (1/5) x 100% = 20%
3) Rentang Persentase : 100% - 20% = 80%
4) Interval kelas persentase: 80% : 5 = 16%
Dengan panjang kelas interval 16% dan persentase terendah 20% dapat
dibuat kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.10
Interval Penggolongan Hasil Penelitian
Interval
Kriteria
(Motivasi
Belajar)
85% - 100% Sangat tinggi
69% - 84% Tinggi
53% - 68% Sedang
37% - 52% Rendah
20% - 36% Sangat Rendah
Tabel 3.11
Interval Penggolongan Hasil Penelitian
Interval
Kriteria
(Lingkungan
Keluarga)
85% - 100% Sangat baik
69% - 84% Baik
53% - 68% Cukup baik
37% - 52% Tidak baik
20% - 36% Sangat tidak baik
53
Tabel 3.12
Interval Penggolongan Hasil Penelitian
Interval Kriteria
(Kesulitan Belajar)
85% - 100% Sangat tinggi
69% - 84% Tinggi
53% - 68% Sedang
37% - 52% Rendah
20% - 36% Sangat rendah
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Priyatno (2013:47) menjelaskan bahwa “analisis ini untuk meramalkan
variabel dependen jika variabel independen dinaikkan atau diturunkan”.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh motivasi
belajar dan lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa. Adapun
bentuk umum analisis regresi linier berganda dengan dua variabel
independen, yaitu :
Y = b0+b1 X 1+ b2 X 2
Keterangan
Y = Variabel Kesulitan Belajar
X 1 = Variabel Motivasi Belajar
X 2 = Variabel Kesulitan Belajar
b0 = Konstanta/intercept
b1,b2 = Koefisien regresi yang dicari
3.8 Uji Asumsi Klasik
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk
54
mendeteksi apakah apakah residual berdistribusi normal atau tidak dengan
analisis grafik dan uji statsitik (Ghozali, 2009:160). Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji statistic non parametrik Kolmogorof-Smirnof.
Disamping menggunakan uji Kolmogorof-Smirnof, analisis kenormalan data
ini juga didukung dengan Plot of Regression Standarized Residual. Kriteria
pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
3.8.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolonieritas diantaranya sebagai berikut: (1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen;(2) Menganalisis matrik
korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada
korelasi yang cukup tinggi (pada umumnya diatas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat
disebabkan karena efek kombinasi dua atau lebih variabel independen;(3)
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya (Ghazali, 2013:105).
55
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Semakin
kecil nilai tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati
terjadinya masalah multikolonieritas. Dalam kebanyakan penelitian
menyebutkan bahwa jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10
maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.8.3 Uji heteroskedastisitas
Uji hoteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplots regresi.
Dasar analisisnya adalah: (1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar
kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas; (2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:139).
3.9 Uji Hipotesis
3.9.1 Uji Parsial (Uji t)
Menurut Ghozali (2009:88) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Uji hipotesis secara parsial, mengambil
keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yang di dapatkan dari
56
pengelolaan data melalui program SPSS. Taraf signifikansi menggunakan
5% atau 0,05.
Kaidah pengambilan keputusan:
a. Jika Sig thitung < Sig 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima
b. Jika Sig thitung > Sig 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Untuk mencari thitung dapat dilihat pada tabel coefficients kolom Sign
atau Significance.
3.9.2 Uji Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2009:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Taraf signikansi pada uji F menggunakan 5% atau 0,05.
Kaidah pengambilan keputusan
a. Jika Sig Fhitung < Sig 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima
b. Jika Sig Fhitung > Sig 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Untuk mencari Fhitung dapat dilihat pada tabel ANNOVA kolom Sign
atau Significance.
3.9.3 Koefisien Korelasi (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi simultan (R2) digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh atau sejauh mana sumbangan variabel independen
terhadap variabel dependen dengan adanya regresi linear berganda. Jika R2
57
yang diperoleh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model
tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian ini dalam mencari R2
(R Square) peneliti menggunakan
SPSS. Koefisien determinasi partial (r2) menerangkan besarnya pengaruh
variabel independen secara partial terhadap variabel dependennya. Koefisien
r2
dapat dilihat melalui tabel coefficient uji partial dengan melihat
correlation partial.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase
58
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing indikator pada tiap-tiap variabel dalam data penelitian agar dapat
dipahami dengan mudah. Data penelitian yang dianalisis terdiri dari variabel
dependen atau terikat yaitu kesulitan belajar (Y) dan variabel independen atau
bebas yaitu motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2).
4.1.1.1 Kesulitan Belajar (Y)
Data kesulitan belajar diperoleh data berupa prestasi belajar dan hasil
angket yang telah diisi oleh siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la. Kesulitan
belajar dalam penelitian ini diukur melalui 4 (empat) indikator yaitu prestasi
belajar siswa rendah, hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usahanya, lambat
dalam mengerjakan tugas-tugas belajar dan menunjukkan sikap yang kurang
wajar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh analisis deskriptif
persentase untuk variabel kesulitan belajar yang dimasukkan dalam bentuk
kriteria. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Deskriptif Persentase Kesulitan Belajar (Y)
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 37.9 – 45 Sangat tinggi 0 0%
42,96% 2 30.7 - 37.8 Tinggi 2 4%
3 23.5 - 30.6 Sedang 9 16%
4 16.3 - 23.4 Rendah 32 56%
5 9 - 16.2 Sangat Rendah 14 25%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.1 menunjukkan sebanyak 2 siswa dengan persentase 4% masuk
dalam kategori tinggi, 9 siswa dengan persentase 16% masuk dalam kategori
59
sedang, 32 siswa dengan persentase 56% masuk dalam kategori rendah dan 14
siswa dengan persentase 25% masuk dalam kategori sangat rendah. Sedangkan
rata-rata klasikal variabel kesulitan belajar adalah sebesar 42,96% yang berada
dalam kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk dalam kategori
rendah.
Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang kesulitan belajar
siswa ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa yang rendah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh analisis deskriptif
persentase prestasi belajar. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Deskriptif Persentase Prestasi Belajar
Jumlah
Siswa
Belum Tuntas Tuntas
<75 % >75 %
130 69 53,1% 61 46,9%
Sumber: Data guru ekonomi kelas X
Dari tabel Tabel 4.2 menunjukkan sebanyak 69 siswa dengan persentase
53,1% yang belum tuntas dan 61 siswa dengan 46,9% yang tuntas. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar yang dialami oleh siswa kelas X MA PPKP
Darul Ma‟la termasuk dalam kategori rendah.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator hasil yang dicapai tidak
seimbang dengan usaha, data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan
60
setelah dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Hasil yang dicapai Tidak Seimbang dengan Usaha
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 12,7 – 15 Sangat seimbang 2 4%
49,94%
2 10,3 – 12,6 Seimbang 5 9%
3 7,9 – 10,2 Cukup seimbang 22 39%
4 5,5 – 7,8 Tidak seimbang 14 25%
5 3 – 5,4 Sangat tidak seimbang 14 25%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.3 menunjukkan sebanyak 2 siswa dengan persentase 4% masuk
dalam kategori sangat seimbang, 5 siswa dengan persentase 9% masuk dalam
seimbang, 22 siswa dengan persentase 39% masuk dalam kategori cukup
seimbang, 14 siswa dengan persentase 25% masuk dalam kategori tidak
seimbang dan 14 siswa dengan persentase 25% masuk dalam kategori sangat
tidak seimbang. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 49,94% yang
berada dalam kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk siswa
kelas X MA PPKP Darul Ma‟la yang memperoleh hasil tidak seimbang dengan
usaha termasuk dalam kategori rendah.
3. Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator lambat dalam mengerjakan
tugas-tugas belajar, data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah
dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai
berikut:
61
Tabel 4.4
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Lambat dalam Mengerjakan Tugas-tugas Belajar
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 12.7 – 15 Sangat tidak lambat 0 0%
43,39%
2 10.3 - 12.6 Tidak lambat 3 5%
3 7.9 - 10.2 Cukup lambat 15 26%
4 5.5 - 7.8 Lambat 18 32%
5 3 - 5.4 Sangat lambat 21 37%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.4 menunjukkan sebanyak 3 siswa dengan persentase 5% masuk
dalam kategori tidak lambat, 15 siswa dengan persentase 26% masuk dalam
kategori cukup lambat, 18 siswa dengan persentase 32% masuk dalam kategori
lambat dan 21 siswa dengan persentase 37% masuk dalam kategori sangat
lambat. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 43,39% yang berada dalam
kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X MA PPKP
Darul Ma‟la Pati yang lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar termasuk
dalam kategori rendah.
4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator menunjukkan sikap yang
kurang wajar, data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah
dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Menunjukkan Sikap yang Kurang Wajar
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
62
1 12.7 – 15 Sangat Wajar 0 0%
35,56%
2 10.3 - 12.6 Wajar 1 2%
3 7.9 - 10.2 Cukup Wajar 4 7%
4 5.5 - 7.8 Tidak Wajar 14 25%
5 3 - 5.4 Sangat Tidak Wajar 38 67%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.5 menunjukkan sebanyak 1 siswa dengan persentase 2% masuk
dalam kategori wajar, 4 siswa dengan persentase 7% masuk dalam kategori
cukup wajar dan 14 siswa dengan persentase 25% masuk dalam kategori tidak
wajar dan 38 siswa dengan persentase 67% masuk dalam kategori sangat tidak
wajar. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 35,56% yang berada dalam
kategori sangat rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator siswa
kelas X MA PPKP Darul Ma‟la yang menunjukkan sikap yang kurang wajar
termasuk dalam kategori sangat rendah.
4.1.1.2 Motivasi Belajar (X1)
Data motivasi belajar diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh
siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la. Motivasi belajar dalam penelitian ini
diukur melalui 4 (empat) indikator yaitu tekun dalam belajar, ulet dalam
menghadapi kesulitan, mandiri dalam belajar dan senang mencari dan
memecahkan soal-soal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh analisis deskriptif
persentase untuk variabel motivasi belajar dimasukkan dalam bentuk kriteria
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Analisis Deskriptif Persentase Motivasi Belajar
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
63
1 46.3 – 55 Sangat tinggi 13 23%
75.60%
2 37.5 - 46.2 Tinggi 28 49%
3 28.7 - 37.4 Sedang 15 26%
4 19.9 - 28.6 Rendah 1 2%
5 11 - 19.8 Sangat Rendah 0 0%
Sumber: Data primer yang sudah diolah, 2015
Tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 13 siswa dengan persentase 23% masuk
dalam kategori sangat tinggi,28 siswa dengan persentase 49% masuk dalam
kategori tinggi, 15 siswa dengan persentase 26% masuk dalam kategori sedang
dan 1 siswa dengan persentase 2% masuk dalam kategori rendah. Sedangkan
rata-rata klasikal adalah sebesar 75,60% yang berada dalam kategori tinggi.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA PPKP
Darul Ma‟la termasuk dalam kategori tinggi.
Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang motivasi belajar
siswa ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:
1. Ketekunan dalam belajar
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator tekun dalam belajar, data
tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam bentuk
kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Ketekunan dalam Belajar
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 12.7 – 15 Sangat tekun 14 25%
77,08%
2 10.3 - 12.6 Tekun 30 53%
3 7.9 - 10.2 Cukup tekun 12 21%
4 5.5 - 7.8 Tidak tekun 1 2%
5 3 - 5.4 Sangat tidak tekun 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
64
Tabel 4.7 menunjukkan sebanyak 14 siswa dengan persentase 25% masuk
dalam kategori sangat tekun, 30 siswa dengan persentase 53% masuk dalam
kategori tekun, 12 siswa dengan persentase 21% masuk dalam kategori cukup
tekun dan 1 siswa dengan persentase 2% masuk dalam kategori tidak tekun.
Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 77,08% yang berada dalam
kategori tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang
ketekunan dalam belajar siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk dalam
kategori tinggi.
2. Keuletan dalam menghadapi kesulitan
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator ulet dalam menghadapi
kesulitan, data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan
dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Keuletan Menghadapi Kesulitan
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 22 – 25 Sangat ulet 17 30%
76,98%
2 18 – 21 Ulet 23 40%
3 14 – 17 Cukup ulet 14 25%
4 10-13 Tidak ulet 2 4%
5 5-9 Sangat tidak ulet 1 2%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.8 menunjukkan sebanyak 17 siswa dengan persentase 30% masuk
dalam kategori sangat ulet, 23 siswa dengan persentase 40% masuk dalam
kategori ulet dan 14 siswa dengan persentase 25% masuk dalam kategori cukup
ulet, 2 siswa dengan persentase 4% masuk dalam kategori tidak ulet dan 1
siswa dengan persentase 2% masuk dalam kategori sangat tidak ulet.
65
Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 76,98% yang berada dalam
kategori tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang
keuletan siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la dalam menghadapi kesulitan
termasuk dalam kategori tinggi.
3. Kemandirian dalam belajar
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator mandiri dalam belajar, data
tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam bentuk
kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Kemandirian dalam Belajar
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 8.5 - 10 Sangat mandiri 7 12%
70,88%
2 6.9 - 8.4 Mandiri 34 60%
3 5.3 - 6.8 Cukup mandiri 9 16%
4 3.7 - 5.2 Tidak mandiri 7 12%
5 2 - 3.6 Sangat tidak mandiri 0 0%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Tabel 4.9 menunjukkan sebanyak 7 siswa dengan persentase 12% masuk
dalam kategori sangat mandiri, 34 siswa dengan persentase 60% masuk dalam
kategori mandiri, 9 siswa dengan persentase 16% masuk dalam kategori cukup
mandiri dan 7 siswa dengan persentase 12% masuk dalam kategori tidak
mandiri. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 70,88% yang berada
dalam kategori tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang
kemandirian siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la dalam belajar termasuk
dalam kategori tinggi.
4. Kesenangan dalam mencari dan memecahkan soal-soal
66
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator senang mencari dan
memecahkan soal-soal, data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan
setelah dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel
4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Kesenangan dalam Mencari dan Memecahkan Soal-soal
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 4.3 – 5 Sangat senang 14 25%
73,68%
2 3.5 - 4.2 Senang 17 30%
3 2.7 - 3.4 Cukup senang 21 37%
4 1.9 - 2.6 Tidak senang 4 7%
5 1 - 1.8 Sangat tidak senang 1 2%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.10 menunjukkan sebanyak 14 siswa dengan persentase 25%
masuk dalam kategori sangat senang, 17 siswa dengan persentase 30% masuk
dalam kategori senang, 21 siswa dengan persentase 37% masuk dalam kategori
cukup senang, 4 siswa dengan persentase 7% masuk dalam kategori tidak
senang dan 1 siswa dengan persentase 2% masuk dalam kategori sangat tidak
senang. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 73,68% yang berada dalam
kategori sangat tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator
tentang siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la yang senang mencari dan
memecahkan soal-soal termasuk dalam kategori tinggi.
4.1.1.3 Lingkungan Keluarga (X2)
Data tentang lingkungan keluarga diperoleh dari hasil angket yang telah
diisi oleh siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la. Lingkungan keluarga dalam
67
penelitian ini diukur melalui 5 (lima) indikator yaitu cara orang tua mendidik,
hubungan orang tua dan anak, contoh/bimbingan orang tua, suasana
rumah/keluarga dan keadaan ekonomi keluarga.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh analisis deskriptif
persentase untuk variabel lingkungan keluarga dimasukkan dalam bentuk
kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut::
Tabel 4.11
Analisis Deskriptif Persentase Lingkungan Keluarga
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 54 - 75 Sangat Baik 3 5%
73,50%
2 52 - 63 Baik 43 75%
3 40 - 51 Cukup Baik 11 19%
4 28 - 39 Tidak Baik 0 0%
5 15 - 27 Sangat Tidak Baik 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.11 menunjukkan sebanyak 3 siswa dengan persentase 5% masuk
dalam kategori sangat baik, 43 siswa dengan persentase 75% masuk dalam
kategori baik dan11 siswa dengan persentase 19% masuk dalam kategori cukup
baik. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 73,50% yang masuk dalam
kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dukungan lingkungan keluarga
siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk dalam kategori baik.
Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang motivasi belajar
siswa ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:
1. Cara orang tua mendidik
68
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator cara orang tua mendidik, data
tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam bentuk
kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Cara Orang Tua Mendidik
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 8.5 – 10 Sangat Baik 12 21%
77,02%
2 6.9 - 8.4 Baik 36 63%
3 5.3 - 6.8 Cukup Baik 8 14%
4 3.7 - 5.2 Tidak Baik 1 2%
5 2 - 3.6 Sangat Tidak Baik 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.12 menunjukkan sebanyak 12 siswa dengan persentase 21%
masuk dalam kategori sangat baik, 36 siswa dengan persentase 63% masuk
dalam kategori baik, 8 siswa dengan persentase 14% masuk dalam kategori
cukup baik dan 1 siswa dengan persentase 2% masuk dalam kategori tidak
baik. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 77,02% yang berada dalam
kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang
bagaimana cara orang tua mendidik siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la
termasuk dalam kategori baik.
2. Hubungan orang tua dan anak
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator hubungan orang tua dan anak,
data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam
bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Analisis Deskriptif Persentase
69
Indikator Hubungan Orang Tua dan Anak
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 25.3 – 30 Sangat Baik 3 5%
75,15%
2 20.5 - 25.2 Baik 43 75%
3 15.7 - 20.4 Cukup Baik 11 19%
4 10.9 - 15.6 Tidak Baik 0 0%
5 6 - 10.8 Sangat Tidak Baik 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.13 menunjukkan sebanyak 3 siswa dengan persentase 5% masuk
dalam kategori sangat baik, 43 siswa dengan persentase 75% masuk dalam
kategori baik dan 11 siswa dengan persentase 19% masuk dalam kategori
cukup baik. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 75,15% yang berada
dalam kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang
hubungan antara orang tua dan anak siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la
termasuk dalam kategori baik.
3. Contoh atau bimbingan orang tua
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator contoh atau bimbingan orang
tua, data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam
bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Contoh atau Bimbingan Orang Tua
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 8.5 – 10 Sangat Baik 10 18%
72,98%
2 6.9 - 8.4 Baik 31 54%
3 5.3 - 6.8 Cukup Baik 12 21%
4 3.7 - 5.2 Tidak Baik 4 7%
5 2 - 3.6 Sangat Tidak Baik 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
70
Tabel 4.14 menunjukkan sebanyak 10 siswa dengan persentase 18%
masuk dalam kategori sangat baik, 31 siswa dengan persentase 54% masuk
dalam kategori baik, 12 siswa dengan persentase 21% masuk dalam kategori
cukup baik dan 4 siswa dengan persentase 7% masuk dalam kategori tidak
baik. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 72,98% yang berada dalam
kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang contoh
atau bimbingan orang tua siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk
dalam kategori baik.
4. Suasana rumah atau keluarga
Berdasarkan tabulasi angket untuk indikator suasana rumah atau keluarga,
data tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam
bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Suasana Rumah atau Keluarga
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 12.7 - 15 Sangat Mendukung 5 9%
69,47%
2 10.3 - 12.6 Mendukung 25 44%
3 7.9 - 10.2 Cukup Mendukung 22 39%
4 5.5 - 7.8 Tidak Mendukung 5 9%
5 3 - 5.4 Sangat Tidak Mendukung 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.15 menunjukkan sebanyak 5 siswa dengan persentase 9% masuk
dalam kategori sangat mendukung, 25 siswa dengan persentase 44% masuk
dalam kategori mendukung, 22 siswa dengan persentase 39% masuk dalam
kategori cukup mendukung dan 5 siswa dengan persentase 9% masuk dalam
kategori tidak mendukung. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 69,47%
71
yang berada dalam kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk
indikator tentang suasana rumah atau keluarga siswa kelas X MA PPKP Darul
Ma‟la termasuk dalam kategori baik.
5. Keadaan ekonomi keluarga
Berdasarkan tabulasi angket untuk keadaan ekonomi keluarga, data
tersebut dianalisis deskriptif persentase dan setelah dimasukkan dalam bentuk
kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16
Analisis Deskriptif Persentase
Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata
Klasikal
1 8.5 – 10 Sangat Baik 11 19%
71,58%
2 6.9 - 8.4 Baik 28 49%
3 5.3 - 6.8 Cukup Baik 13 23%
4 3.7 - 5.2 Tidak Baik 5 9%
5 2 - 3.6 Sangat Tidak Baik 0 0%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.16 menunjukkan sebanyak 11 siswa dengan persentase 19%
masuk dalam kategori sangat baik, 28 siswa dengan persentase 49% masuk
dalam kategori baik, 13 siswa dengan persentase 23% masuk dalam kategori
cukup baik dan 5 siswa dengan persentase 9% masuk dalam kategori tidak
baik. Sedangkan rata-rata klasikal adalah sebesar 71,58% yang berada dalam
kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk indikator tentang
keadaan ekonomi keluarga siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk
dalam kategori baik.
72
4.1.2 Uji Asumsi Klasik
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi secara normal atau tidak. uji normalitas data penelitian
ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dan grafik P-Plot. Perhitungan
rumus kolmogorov-Smirnov ini dibantu dengan bantuan SPSS 16.0 for
windows. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi > 0,05 maka
data tersebut berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Secara lebih rinci hasil uji normalitas dapat dilihat pada
tabel 4.17 sebagai berikut:
Tabel 4.17
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 57
Normal Parametersa Mean 10.4210526
Std. Deviation 1.37126975
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .087
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .785
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Hasil perhitungan normalitas data diatas menunjukkan bahwa harga K-S
sebesar 0,655 dengan dengan probabilitas sebesar 0,785. Karena harga
probabilitas lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian
berdistribusi secara normal. Disamping menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov, uji normalitas juga dapat dilihat melalui grafik Plot of Regression
73
Standarized Residual. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila grafik
yang diperoleh dari output SPSS ternyata diperoleh titik-titik yang
mendekati garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
berdistribusi normal:
Gambar 4.1 Normal P-Plot
Penyebaran plot berada disekitar dan sepanjang garis diagonal. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi
secara normal.
4.1.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas yaitu motivasi belajar dan lingkungan
keluarga. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas yaitu dengan
74
melihat nilai tolerance dan VIF. Hasil pengujian multikolonieritas
menggunakan SPSS diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.18
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.662 1.989 1.841 .071
Motivasi Belajar -.017 .025 -.058 -.689 .004 .990 1.010
Lingkungan
Keluarga -.269 .029 -.784 -9.387 .000 .990 1.010
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel tersebut diperoleh bahwa variabel motivasi belajar dan
lingkungan keluarga memiliki nilai VIF sebesar 1,010 atau lebih rendah dari 10
dan nilai toleransi sebesar 0,990 atau lebih besar dari 0,1. Sehingga dapat
dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat pola titik-titik pada Scatterplots regresi. Jika titik-titik tersebut
menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan scatter plot menggunakan SPSS
diperoleh sebagai berikut :
75
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui bagaimana hubungan linier yang terjadi antara variabel
motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar, maka
perlu mengetahui persamaan garis regresi. Persamaan garis regresi dapat dilihat
berdasar Tabel 4.19 sebagai berikut:
Tabel 4.19
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.662 1.989 1.841 .071
Motivasi Belajar -.017 .025 -.058 -.689 .004
Lingkungan
Keluarga -.269 .029 -.784 -9.387 .000
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
76
Dari tabel diatas dapat dibentuk persamaan regresi. Bentuk persamaan
regresinya adalah :
Y = 3,662 - 0,017 X1- 0,269 X2
Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat menerangkan bahwa nilai
konstanta atau nilai tetap sebesar 3,662. Hal ini berarti jika motivasi belajar
(X1) dan lingkungan keluarga (X2) nilainya adalah 1, maka kesulitan belajar
nilainya naik sebesar 3,662.
Nilai koefisien regresi variabel motivasi belajar sebesar -0,017. Ini
mempunyai arti jika variabel lingkungan keluarga (X2) nilainya tetap dan
motivasi belajar (X1) naik sebesar 1, maka kesulitan belajar akan menurun
sebesar -0,017. Koefisien regresi variabel motivasi belajar bernilai negatif yang
artinya terjadi hubungan yang negatif antara motivasi belajar dengan kesulitan
belajar.
Nilai koefisien regresi variabel lingkungan keluarga sebesar -0,269. Hal ini
mempunyai arti jika variabel motivasi belajar (X1) nilainya tetap dan
lingkungan keluarga (X2) naik sebesar 1, maka kesulitan belajar akan menurun
sebesar -0,269. Koefisien regresi variabel lingkungan keluarga bernilai negatif
yang artinya terjadi hubungan yang negatif antara lingkungan keluarga dengan
kesulitan belajar.
4.1.4 Pengujian Hipotesis
4.1.4.1 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X MA PPKP Darul Ma’la Pati
77
Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh motivasi belajar
terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X MA
PPKP Darul Ma‟la Pati dapat dilihat dari uji t sebagai berikut:
Tabel 4.20
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.662 1.989 1.841 .071
Motivasi Belajar -.017 .025 -.058 -.689 .004
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, Sig t hitung = 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis yang diajukan di terima (Ha di terima). Dengan demikian
secara parsial motivasi belajar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kesulitan belajar.
4.1.4.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kesulitan Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X MA PPKP Darul Ma’la Pati
Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh lingkungan keluarga
terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X MA
PPKP Darul Ma‟la Pati dapat dilihat dari uji t sebagai berikut:
78
Tabel 4.21
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.662 1.989 1.841 .071
Lingkungan
Keluarga -.269 .029 -.784 -9.387 .000
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, Sig thitung = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis yang diajukan di terima (Ha di terima). Dengan demikian
secara parsial lingkungan keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kesulitan belajar.
4.1.4.3 Pengaruh Motivasi Belajar (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2)
terhadap Kesulitan Belajar (Y) Siswa Kelas X Madrasah Aliyah
PPKP Darul Ma’la Pati
Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh motivasi belajar dan
lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X MA PPKP Darul Ma‟la Pati dapat dilihat dari uji F sebagai
berikut:
Tabel 4.22
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 105.301 2 52.651 45.422 .000a
Residual 62.593 54 1.159
Total 167.895 56
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
79
Berdasarkan tabel diatas, F hitung = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis yang diajukan di terima (Ha di terima). Dengan demikian
secara simultan motivasi belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kesulitan belajar.
4.1.5 Koefisien Determinasi
4.1.5.1 Koefisien Determinasi (R2
) secara Simultan Pengaruh Motivasi
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Siswa Kelas X Madrasah
Aliyah PPKP Darul Ma’la Pati
Nilai R2
atau koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui
besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel motivasi
belajar dan lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa kelas X MA
PPKP Darul Ma‟la secara simultan.
Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat
dari hasil koefisien determinasi (Adjusted R square) pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.23
Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .792a .627 .613 1.077
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Besarnya pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap
kesulitan belajar siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la dapat diketahui dari
koefisien determinasi secara simultan (Adjusted R square) yaitu sebesar 0,613
atau 61,3%. Dengan demikian, motivasi belajar dan lingkungan keluarga
80
secara bersama-sama mempengaruhi kesulitan belajar siswa kelas X MA
Darul Ma‟la sebesar 61,3% dan sisanya sebesar 38,7% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4.1.5.2 Koefisien Determinasi (r2) secara Parsial Pengaruh Motivasi
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan belajar Siswa
Kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma’la Pati
Besarnya koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui
besarnya sumbangan atau kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.24
Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial
Coefficientsa
Model Correlations
Zero-order Partial Part
1 (Constant)
Motivasi Belajar -.137 -.093 -.057
Lingkungan Keluarga -.790 -.787 -.780
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2)
dari masing-masing variabel tersebut. Berdasarkan tabel 4.24 tampak bahwa
koefisien korelasi parsial untuk variabel motivasi belajar adalah -0,093
sehingga r2
untuk variabel ini sebesar (-0,0932) atau 0,008 yang berarti bahwa
sumbangan efektif untuk variabel motivasi belajar terhadap kesulitan belajar
81
siswa sebesar 0,8%. Sedangkan koefisien korelasi parsial untuk variabel
lingkungan keluarga sebesar -0,787 sehingga r2
untuk variabel ini adalah (-
0,7872) atau 0,619 yang berarti bahwa sumbangan efektif untuk variabel
lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa sebesar 61,9%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa selain variabel motivasi belajar dan
lingkungan keluarga, kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas X MA PPKP Darul Ma‟la juga dipengaruhi oleh faktor yang lain di
luar variabel yang diteliti.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap
Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah
Aliyah PPKP Darul Ma’la Pati
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif
dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap
kesulitan belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah
PPKP Darul Ma‟la Pati sebesar 61,3%. Hal ini dikarenakan masih terdapat
beberapa siswa yang memiliki motivasi rendah. Rendahnya motivasi belajar ini
dapat dilihat dari kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Selain itu juga kurangnya dukungan dari lingkungan
keluarga dalam memberikan pendampingan terhadap anak pada saat anak
sedang belajar. Masih rendahnya motivasi belajar siswa dan dukungan
lingkungan keluarga ini lah yang dapat menyebabkan anak mengalami
kesulitan dalam belajarnya.
82
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Dalyono (2009:230) yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) dan faktor ekstern
(faktor dari luar manusia). Faktor intern meliputi faktor fisiologis/fisik
(karena sakit, kurang sehat dan cacat tubuh) dan faktor psikologis
(inteligensi, bakat, minat, motivasi dan mental). Faktor ekstern meliputi
faktor keluarga (orang tua, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga),
sekolah dan masyarakat.
4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma’la
Pati
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kesulitan belajar siswa
mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati
sebesar 0,8%. Motivasi belajar yang dimaksud disini adalah kemandirian
siswa. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang kurang percaya
diri pada saat mengerjakan tugas ataupun ulangan. Rendahnya motivasi belajar
terkait dengan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar inilah
yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Rifa‟i dan Anni (2011:97) yang
menjelaskan bahwa “peserta didik yang bermotivasi rendah, misalnya, akan
mengalami kesulitan didalam persiapan belajar dan dalam proses belajar”.
Selain itu Sardiman (2011:80) juga menjelaskan bahwa :
Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan sebenarnya banyak bergantung
pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dengan ini maka peranan
motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu
83
yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar memperoleh
keunggulan.
4.2.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul
Ma’la Pati
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesulitan belajar siswa mata
pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati sebesar
61,9%. Lingkungan keluarga yang dimaksud disini adalah cara orang tua
mendidik anak. Hal ini dikarenakan kurangnya pendampingan orang tua
terhadap anak pada saat belajar. Rendahnya dukungan dari lingkungan
keluarga terkait dengan bagaimana cara orang tua mendidik anak dapat
menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Djamarah (2008:241) bahwa :
Ketika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anak, ketika orang tua
tidak memberikan suasana sejuk dan menyenangkan bagi belajar anak,
ketika keharmonisan keluarga tak tercipta, ketika sistem kekerabatan
semakin renggang, dan ketika kebutuhan belajar anak tidak terpenuhi
terutama kebutuhan yang krusial, maka ketika itulah suasana keluarga tidak
menciptakan dan menyediakan suatu kondisi dengan lingkungan yang
kreatif bagi belajar anak. Maka lingkungan keluarga yang demikian ikut
terlibat menyebabkan kesulitan belajar anak.
84
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang berjudul pengaruh motivasi belajar dan lingkungan
keluarga terhadap kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas
X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Motivasi belajar (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kesulitan belajar (Y) siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X
Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015. Jika
variabel motivasi belajar mengalami kenaikan sebesar satu persen, maka
kesulitan belajar akan menurun sebesar 0,8%.
2. Lingkungan keluarga (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kesulitan belajar (Y) siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X
Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran 2014/2015. Jika
variabel lingkungan keluarga mengalami kenaikan sebesar satu persen,
maka kesulitan belajar akan menurun sebesar 61,9%.
3. Motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kesulitan belajar (Y) siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati tahun ajaran
2014/2015 dengan kontribusi sebesar 61,3% dan sisanya 38,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
85
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas peneliti dapat memberikan saran
kepada pihak yang bersangkutan yaitu:
1. Motivasi belajar siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la sudah masuk
dalam kriteria tinggi namun masih perlu ditingkatkan lagi terkait dengan
kemandirian siswa dalam belajar mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.
2. Lingkungan keluarga siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk
dalam kriteria baik namun masih perlu diperhatikan lagi terkait dengan
ketenangan suasana rumah pada saat anak sedang belajar.
3. Kesulitan belajar siswa kelas X MA PPKP Darul Ma‟la termasuk dalam
kriteria rendah namun hal ini juga masih perlu diperhatikan lagi terkait
dengan peningkatan motivasi belajar siswa agar dapat mengatasi kendala
ataupun hambatan yang dialami pada saat belajar selain itu dukungan
dari lingkungan keluarga juga dapat menentukan anak agar tidak
mengalami kesulitan dalam belajarnya.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyanto. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Asdi Mahasatya
Dr. Ramjee Prasat Pandit. “Factors Affecting Learning Disabilities in
Mathematics: A StudyCentral Region Of Nepal”. Tribhuvan University,
Volume 24. No . Nepal
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro
Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tersedia:http://Kbbi.web.id/motivasi, diakses
pada tanggal 11 Mei 2015
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS.
Yogyakarta: Gava Media
Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Putri Kurnia Mahanani.2009.”Pengaruh faktor-faktor kesulitan belajar terhadap
prestasi belajar”. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume 4 No 2. Hal 215-230.
Semarang: FE Universitas Negeri Semarang
Rifa‟i, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sucihatiningsih DWP & Sulistyowati, Heny. 2006. “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi kesulitan belajar mata Pelajaran IPS Ekonomi”. Dinamika
Pendidikan, No 2. Hal 162-181. Semarang: Universitas Negeri Semarang
87
Sugiyono. 2010a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
_____ 2010b. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Unnes, 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FE. Semarang: UNNES Press
88
DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS X-A
No Absen Nama Nilai Keterangan Predikat
1 Abdul Rohim 75 Tuntas B
2 Aditiya Agustin 75.25 Tuntas B
3 Ahmad Ma'ruf 71.75 Tidak Tuntas B
4 Ahmad Sukhron 75.5 Tuntas B
5 Alexander 74 Tidak Tuntas B
6 Ali Mustaqim 73.5 Tidak Tuntas B
7 Anisaum Mutoharoh 75.5 Tuntas B
8 Bambang Dwi Saputro 74.75 Tidak Tuntas B
9 Dina Miftahul Nadhiroh 75.5 Tuntas B
10 Eka Nurmasari Romadhoni 73.5 Tidak Tuntas B
11 Iin Dian Eko Permata Sari 75.5 Tuntas B
12 Imron Said 76 Tuntas B
13 Ismiati 75.25 Tuntas B
14 Isna Melina Shoima 75.75 Tuntas B
15 Listiana 75 Tuntas B
16 Mar'atus Sholikhah 73.25 Tidak Tuntas B
17 Mokhamad Toha 74 Tidak Tuntas B
18 Naila Mafaza 74 Tidak Tuntas B
19 Ninik Purwanti 78.5 Tuntas B
20 Poni'ah 78.75 Tuntas B
21 Ririn Astika 74 Tidak Tuntas B
22 Riris Sariati 74.5 Tidak Tuntas B
23 Riski Nurul Iman 75 Tuntas B
24 Safitri 75 Tuntas B
25 Satria Reynan Pratama 74.25 Tidak Tuntas B
26 Siti Ulfa Nafidatul Mudrikah 75 Tuntas B
27 Sri Barokah 73.75 Tidak Tuntas B
28 Sri Handayani 74.75 Tidak Tuntas B
29 Sri Maryati 75 Tuntas B
30 Sukmawati 71 Tidak Tuntas B
31 Tri Devi Lestari 74.5 Tidak Tuntas B
32 Wiranto 73.5 Tidak Tuntas B
33 Uswatun Hasanah 75.25 Tuntas B
LAMPIRAN 1
89
34 Yani Nurul Arifah 75.5 Tuntas B
35 Yulinda Puspita Arum 73.5 Tidak Tuntas B
90
DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS X-B
No Absen Nama Nilai Keterangan Predikat
1 Aditya Pradana 74.25 Tidak Tuntas B
2 Ahmad Latiful Fuad 75 Tuntas B
3 Arina Rosidah 75.25 Tuntas B
4 Avila Idelia 68.75 Tidak Tuntas B-
5 Desi Novitasari 74.25 Tidak Tuntas B
6 Diah Melati Sukma 75.5 Tuntas B
7 Efitriani Stianingsih 73.5 Tidak Tuntas B
8 Elvin Rico Riandi 75.25 Tuntas B
9 Eni Wahyuni Aprilia 75 Tuntas B
10 Fina Agustina 75 Tuntas B
11 Fredi Pramdyasyah 75 Tuntas B
12 Imam Setyoraharjo 78.75 Tuntas B
13 Inda Kasela 75 Tuntas B
14 Irma Indri Elawati 75.25 Tuntas B
15 Itsna Yulia Rohmah 75 Tuntas B
16 Lailaturrohmah Naililmuna 75 Tuntas B
17 Lailin Nur Hidayah 75 Tuntas B
18 M.Nur Syafi'i 71.25 Tidak Tuntas B
19 Maya Dian Puspitasari 70.75 Tidak Tuntas B-
20 Moh Nur Huda 76.25 Tuntas B
21 Muhammad Andris Setiawan 75.5 Tuntas B
22 Muhammad Bambang Rianto 75.5 Tuntas B
23 Muhammad Mahmudi 75 Tuntas B
24 Muhammad Rizal Hamid 70.5 Tidak Tuntas B-
25 Nur Khakim 72.25 Tidak Tuntas B
26 Rahma Diah Maulinda 75.5 Tuntas B
27 Rahmat Hidayatullah 75.5 Tuntas B
28 Sherlya Melinda 74.5 Tidak Tuntas B
29 Siti Khoirunnisa 75 Tuntas B
30 Siti Sholikati 78.75 Tuntas B
31 Siti Zulaikha 75 Tuntas B
32 Sujud Mudhofir 75 Tuntas B
33 Umi Nafi'ah 74.25 Tidak Tuntas B
91
DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS X-C
No Absen Nama Nilai Keterangan Predikat
1 Agustina Setyo Rini 75.25 Tuntas B
2 Ahmad Riki Yanto 74 Tidak tuntas B
3 Ahmad Yusuf Afrizal 74.75 Tidak tuntas B
4 Akhlis Murtadho 68.75 Tidak tuntas B-
5 Ananta Bayu Pramana 73.75 Tidak tuntas B
6 Alim Muhtadin 74 Tidak tuntas B
7 Angga Abdul Rokhim 72 Tidak tuntas B
8 Ani Sholikah 75 Tuntas B
9 Anis Sholikatun 75 Tuntas B
10 Fitria Nurrohmah 75.5 Tuntas B
11 Hamdan Arofiq 73.5 Tidak tuntas B
12 Indah Dwi Lestari 78.75 Tuntas B
13 Indah Yuliana 74.75 Tidak tuntas B
14 Ita Indah Wati 75.25 Tuntas B
15 Mela Sandra Dewi 74.5 Tidak tuntas B
16 Moh Misbah Khoirul Umam 75.5 Tuntas B
17 Ahmad Tomi Iskandar 73.5 Tidak tuntas B
18 Muhammad Agus Supriyanto 71.25 Tidak tuntas B
19 Muhammad Supriyanto 70.5 Tidak tuntas B-
20 Naghma Rangella Latta C 76 Tuntas B
21 Novan Putra Arianto 74.5 Tidak tuntas B
22 Nunung Sri Kholifah 75.5 Tuntas B
23 Nur Asnah 74.5 Tidak tuntas B
24 Ricky Fannia 70.25 Tidak tuntas B-
25 Sapta Adi Pratama 72.25 Tidak tuntas B
26 Sholikhul Isma Al-Khasanah 74.5 Tidak tuntas B
27 Sofian Ningsih 75.5 Tuntas B
28 Sri Sugihati 75.5 Tuntas B
29 Surya Rudy Setiawan 74.75 Tidak tuntas B
30 Vivi Al Hidayah 79.25 Tuntas B
31 Yunia Elviyanti 74.75 Tidak tuntas B
92
DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS X-D
No Absen Nama Nilai Keterangan Predikat
1 Agung Suworo 73.75 Tidak Tuntas B
2 Ahmad Sudiyanto 74.25 Tidak Tuntas B
3 Moh Supriyadi 73.75 Tidak Tuntas B
4 Alias Nur Lina Sari 74 Tidak Tuntas B
5 Analia Luthfi Nafis 73.75 Tidak Tuntas B
6 Chintia Intan Nurhayati 73 Tidak Tuntas B
7 Diah Syafitri 75.25 Tuntas B
8 Edi Suyikno 74.5 Tidak Tuntas B
9 Fifi Mariana 75.25 Tuntas B
10 Handika Wahyu Pratama 73.25 Tidak Tuntas B
11 Ika Aryanti 75.25 Tuntas B
12 Indah Nur Aini 75.5 Tuntas B
13 Joko Wahyudi 74.75 Tidak Tuntas B
14 Karim Setiawan 75.25 Tuntas B
15 Muhammad Agus Setiawan 0 Tidak Tuntas D
16 Muhammad Ariyanto 73 Tidak Tuntas B
17 Mukti Hidayat 74 Tidak Tuntas B
18 Nova Fiyoga 74 Tidak Tuntas B
19 Nurul Fitria 78.5 Tuntas B
20 Nurul Istiqomah 78.5 Tuntas B
21 Ratna Intan Martani 73.75 Tidak Tuntas B
22 Reny Octaviana 74.5 Tidak Tuntas B
23 Rika Atik Mauluda 74.75 Tidak Tuntas B
24 Siti Zuliana 74.25 Tidak Tuntas B
25 Sonia Sari 74.25 Tidak Tuntas B
26 Susanti 75 Tuntas B
27 Sutiyono 0 Tidak Tuntas D
28 Titin Ambarwati 74.5 Tidak Tuntas B
29 Virnatul Maunul Khasanah 74 Tidak Tuntas B
30 Yuni Trisari 70.75 Tidak Tuntas B-
31 Yusuf Iskandar 74 Tidak Tuntas B
93
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR
Jumlah
Siswa
Belum Tuntas Tuntas
<75 % >75 %
130 69 53,1% 61 46,9%
LAMPIRAN 2
94
DAFTAR NILAI SIKAP SISWA
KELAS X-A
No Nama Nilai Predikat
1 Abdul Rohim 3 B
2 Aditiya Agustin 2 C
3 Ahmad Ma'ruf 3 B
4 Ahmad Sukhron 3 B
5 Alexander 3 B
6 Ali Mustaqim 3 B
7 Anisaum Mutoharoh 2 C
8 Bambang Dwi Saputro 3 B
9 Dina Miftahul Nadhiroh 2 C
10 Eka Nurmasari Romadhoni 3 B
11 Iin Dian Eko Permata Sari 2 C
12 Imron Said 3 B
13 Ismiati 3 B
14 Isna Melina Shoima 2 C
15 Listiana 3 B
16 Mar'atus Sholikhah 3 B
17 Mokhamad Toha 3 B
18 Naila Mafaza 2 C
19 Ninik Purwanti 2 C
20 Poni'ah 3 B
21 Ririn Astika 3 B
22 Riris Sariati 3 B
23 Riski Nurul Iman 3 B
24 Safitri 2 C
25 Satria Reynan Pratama 2 C
26 Siti Ulfa Nafidatul Mudrikah 3 B
27 Sri Barokah 3 B
28 Sri Handayani 2 C
29 Sri Maryati 2 C
30 Sukmawati 3 B
31 Tri Devi Lestari 2 C
32 Wiranto 3 B
33 Uswatun Hasanah 3 B
LAMPIRAN 3
95
34 Yani Nurul Arifah 3 B
35 Yulinda Puspita Arum 3 B
No Interval Predikat Frekuensi
1 2.6-3.5 Baik (B)/Sangat Baik (SB) 23
2 1.6-2.5 Cukup (C) 12
3 1-1.5 Kurang (K) 0
96
DAFTAR NILAI SIKAP SISWA
KELAS X-B
No Nama Nilai Predikat
1 Aditya Pradana 3 B
2 Ahmad Latiful Fuad 2 C
3 Arina Rosidah 3 B
4 Avila Idelia 2 C
5 Desi Novitasari 3 B
6 Diah Melati Sukma 3 B
7 Efitriani Stianingsih 2 C
8 Elvin Rico Riandi 3 B
9 Eni Wahyuni Aprilia 2 C
10 Fina Agustina 3 B
11 Fredi Pramdyasyah 2 C
12 Imam Setyoraharjo 3 B
13 Inda Kasela 3 B
14 Irma Indri Elawati 3 B
15 Itsna Yulia Rohmah 3 B
16 Lailaturrohmah Naililmuna 2 C
17 Lailin Nur Hidayah 3 B
18 M.Nur Syafi'i 2 C
19 Maya Dian Puspitasari 2 C
20 Moh Nur Huda 3 B
21 Muhammad Andris Setiawan 2 C
22 Muhammad Bambang Rianto 3 B
23 Muhammad Mahmudi 3 B
24 Muhammad Rizal Hamid 2 C
25 Nur Khakim 2 C
26 Rahma Diah Maulinda 3 B
27 Rahmat Hidayatullah 3 B
28 Sherlya Melinda 2 C
29 Siti Khoirunnisa 2 C
30 Siti Sholikati 3 B
31 Siti Zulaikha 2 C
32 Sujud Mudhofir 3 B
33 Umi Nafi'ah 3 B
97
No Interval Predikat Frekuensi
1 2.6-3.5 Baik (B)/Sangat Baik (SB) 19
2 1.6-2.5 Cukup (C) 14
3 1-1.5 Kurang (K) 0
98
DAFTAR NILAI SIKAP SISWA
KELAS X-C
No Nama Nilai Predikat
1 Agustina Setyo Rini 3 B
2 Ahmad Riki Yanto 2 C
3 Ahmad Yusuf Afrizal 3 B
4 Akhlis Murtadho 2 C
5 Ananta Bayu Pramana 3 B
6 Alim Muhtadin 3 B
7 Angga Abdul Rokhim 2 C
8 Ani Sholikah 3 B
9 Anis Sholikatun 2 C
10 Fitria Nurrohmah 3 B
11 Hamdan Arofiq 2 C
12 Indah Dwi Lestari 3 B
13 Indah Yuliana 3 B
14 Ita Indah Wati 3 B
15 Mela Sandra Dewi 3 B
16 Moh Misbah Khoirul Umam 3 B
17 Ahmad Tomi Iskandar 3 B
18 Muhammad Agus Supriyanto 2 C
19 Muhammad Supriyanto 2 C
20 Naghma Rangella Latta C 3 B
21 Novan Putra Arianto 2 C
22 Nunung Sri Kholifah 3 B
23 Nur Asnah 3 B
24 Ricky Fannia 2 C
25 Sapta Adi Pratama 2 C
26 Sholikhul Isma Al-Khasanah 3 B
27 Sofian Ningsih 3 B
28 Sri Sugihati 2 C
29 Surya Rudy Setiawan 2 C
30 Vivi Al Hidayah 3 B
31 Yunia Elviyanti 2 C
99
No Interval Predikat Frekuensi
1 2.6-3.5 Baik (B)/Sangat Baik (SB) 18
2 1.6-2.5 Cukup (C) 13
3 1-1.5 Kurang (K) 0
100
DAFTAR NILAI SIKAP SISWA
KELAS X-D
No Nama Nilai Predikat
1 Agung Suworo 2 C
2 Ahmad Sudiyanto 2 C
3 Moh Supriyadi 3 B
4 Alias Nur Lina Sari 2 C
5 Analia Luthfi Nafis 3 B
6 Chintia Intan Nurhayati 2 C
7 Diah Syafitri 3 B
8 Edi Suyikno 2 C
9 Fifi Mariana 2 C
10 Handika Wahyu Pratama 3 B
11 Ika Aryanti 2 C
12 Indah Nur Aini 3 B
13 Joko Wahyudi 2 C
14 Karim Setiawan 2 C
15 Muhammad Agus Setiawan 3 B
16 Muhammad Ariyanto 2 B
17 Mukti Hidayat 3 C
18 Nova Fiyoga 3 B
19 Nurul Fitria 2 B
20 Nurul Istiqomah 2 C
21 Ratna Intan Martani 3 C
22 Reny Octaviana 3 B
23 Rika Atik Mauluda 3 B
24 Siti Zuliana 3 B
25 Sonia Sari 2 B
26 Susanti 2 C
27 Sutiyono 3 B
28 Titin Ambarwati 2 C
29 Virnatul Maunul Khasanah 2 B
30 Yuni Trisari 3 C
31 Yusuf Iskandar 3 C
101
No Interval Predikat Frekuensi
1 2.6-3.5 Baik (B)/Sangat Baik (SB) 15
2 1.6-2.5 Cukup (C) 16
3 1-1.5 Kurang (K) 0
102
DAFTAR PEKERJAAN ORANGTUA SISWA
KELAS X-A
No Nama Pekerjaan Orangtua
1 Abdul Rohim Petani
2 Aditiya Agustin Wiraswasta
3 Ahmad Ma'ruf Petani
4 Ahmad Sukhron Wiraswasta
5 Alexander Karyawan
6 Ali Mustaqim Wiraswasta
7 Anisaum Mutoharoh Karyawan
8 Bambang Dwi Saputro Petani
9 Dina Miftahul Nadhiroh PNS
10 Eka Nurmasari Romadhoni Wiraswasta
11 Iin Dian Eko Permata Sari Karyawan
12 Imron Said Wiraswasta
13 Ismiati Petani
14 Isna Melina Shoima Petani
15 Listiana Wiraswasta
16 Mar'atus Sholikhah Wiraswasta
17 Mokhamad Toha Wiraswasta
18 Naila Mafaza PNS
19 Ninik Purwanti Karyawan
20 Poni'ah Karyawan
21 Ririn Astika Petani
22 Riris Sariati Wiraswasta
23 Riski Nurul Iman Karyawan
24 Safitri Wiraswasta
25 Satria Reynan Pratama Petani
26 Siti Ulfa Nafidatul Mudrikah Karyawan
27 Sri Barokah Wiraswasta
28 Sri Handayani PNS
29 Sri Maryati PNS
30 Sukmawati Petani
31 Tri Devi Lestari PNS
32 Wiranto Wiraswasta
33 Uswatun Hasanah PNS
LAMPIRAN 4
103
34 Yani Nurul Arifah Petani
35 Yulinda Puspita Arum Wiraswasta
104
DAFTAR PEKERJAAN ORANGTUA SISWA
KELAS X-B
No Nama Pekerjaan Orangtua
1 Aditya Pradana Karyawan
2 Ahmad Latiful Fuad Petani
3 Arina Rosidah Wiraswasta
4 Avila Idelia Wiraswasta
5 Desi Novitasari Petani
6 Diah Melati Sukma Wiraswasta
7 Efitriani Stianingsih Karyawan
8 Elvin Rico Riandi Petani
9 Eni Wahyuni Aprilia PNS
10 Fina Agustina Karyawan
11 Fredi Pramdyasyah Wiraswasta
12 Imam Setyoraharjo Wiraswasta
13 Inda Kasela Petani
14 Irma Indri Elawati Wiraswasta
15 Itsna Yulia Rohmah PNS
16 Lailaturrohmah Naililmuna Wiraswasta
17 Lailin Nur Hidayah Wiraswasta
18 M.Nur Syafi'i Wiraswasta
19 Maya Dian Puspitasari PNS
20 Moh Nur Huda Karyawan
21 Muhammad Andris Setiawan Wiraswasta
22 Muhammad Bambang Rianto Wiraswasta
23 Muhammad Mahmudi PNS
24 Muhammad Rizal Hamid Wiraswasta
25 Nur Khakim Petani
26 Rahma Diah Maulinda Karyawan
27 Rahmat Hidayatullah PNS
28 Sherlya Melinda Wiraswasta
29 Siti Khoirunnisa PNS
30 Siti Sholikati Petani
31 Siti Zulaikha PNS
32 Sujud Mudhofir Wiraswasta
33 Umi Nafi'ah PNS
105
DAFTAR PEKERJAAN ORANGTUA SISWA
KELAS X-C
No Nama Pekerjaan Orangtua
1 Agustina Setyo Rini Petani
2 Ahmad Riki Yanto Wiraswasta
3 Ahmad Yusuf Afrizal Wiraswasta
4 Akhlis Murtadho Petani
5 Ananta Bayu Pramana Wiraswasta
6 Alim Muhtadin Wiraswasta
7 Angga Abdul Rokhim Petani
8 Ani Sholikah PNS
9 Anis Sholikatun Karyawan
10 Fitria Nurrohmah Karyawan
11 Hamdan Arofiq PNS
12 Indah Dwi Lestari Wiraswasta
13 Indah Yuliana Petani
14 Ita Indah Wati Wiraswasta
15 Mela Sandra Dewi PNS
16 Moh Misbah Khoirul Umam Petani
17 Ahmad Tomi Iskandar Wiraswasta
18 Muhammad Agus Supriyanto Petani
19 Muhammad Supriyanto PNS
20 Naghma Rangella Latta C Karyawan
21 Novan Putra Arianto Petani
22 Nunung Sri Kholifah Petani
23 Nur Asnah Wiraswasta
24 Ricky Fannia Wiraswasta
25 Sapta Adi Pratama Petani
26 Sholikhul Isma Al-Khasanah Karyawan
27 Sofian Ningsih Wiraswasta
28 Sri Sugihati Karyawan
29 Surya Rudy Setiawan Wiraswasta
30 Vivi Al Hidayah Petani
31 Yunia Elviyanti Petani
106
DAFTAR PEKERJAAN ORANGTUA SISWA
KELAS X-D
No Nama Pekerjaan Orangtua
1 Agung Suworo Petani
2 Ahmad Sudiyanto Karyawan
3 Moh Supriyadi Petani
4 Alias Nur Lina Sari Petani
5 Analia Luthfi Nafis Wiraswasta
6 Chintia Intan Nurhayati PNS
7 Diah Syafitri Wiraswasta
8 Edi Suyikno Petani
9 Fifi Mariana Petani
10 Handika Wahyu Pratama Karyawan
11 Ika Aryanti Petani
12 Indah Nur Aini Wiraswasta
13 Joko Wahyudi Karyawan
14 Karim Setiawan Petani
15 Muhammad Agus Setiawan Wiraswasta
16 Muhammad Ariyanto Karyawan
17 Mukti Hidayat Wiraswasta
18 Nova Fiyoga Petani
19 Nurul Fitria Wiraswasta
20 Nurul Istiqomah Karyawan
21 Ratna Intan Martani Wiraswasta
22 Reny Octaviana Wiraswasta
23 Rika Atik Mauluda Petani
24 Siti Zuliana Wiraswasta
25 Sonia Sari Petani
26 Susanti Karyawan
27 Sutiyono Petani
28 Titin Ambarwati Wiraswasta
29 Virnatul Maunul Khasanah Petani
30 Yuni Trisari Petani
31 Yusuf Iskandar Karyawan
107
DAFTAR NAMA RESPONDEN UJI COBA
No Kode Responden Nama Responden
1 RUC-1 Aditiya Agustin
2 RUC-2 Ahmad Ma'ruf
3 RUC-3 Anisaum Mutoharoh
4 RUC-4 Eka Nurmasari Romadhoni
5 RUC-5 Imron Said
6 RUC-6 Ismiati
7 RUC-7 Isna Melina Shoima
8 RUC-8 Listiana
9 RUC-9 Ahmad Latiful Fuad
10 RUC-10 Avila Idelia
11 RUC-11 Desi Novitasari
12 RUC-12 Diah Melati Sukma
13 RUC-13 Eni Wahyuni Aprilia
14 RUC-14 Inda Kasela
15 RUC-15 Ahmad Rikiyanto
16 RUC-16 Ahmad Yusuf Afrizal
17 RUC-17 Akhlis Murtadho
18 RUC-18 Alim Muhtadin
19 RUC-19 Fitria Nurrohmah
20 RUC-20 Indah Dwi Lestari
21 RUC-21 Ahmad Tomi Iskandar
22 RUC-22 Ricky Fania
23 RUC-23 Surya Rudy Setiawan
24 RUC-24 Fifi Mariana
25 RUC-25 Karim Setiawan
26 RUC-26 Muhammad Ariyanto
27 RUC-27 Nurul Istiqomah
28 RUC-28 Reni Octaviana
29 RUC-29 Sonia Sari
30 RUC-30 Virnatul Maunul Hasanah
LAMPIRAN 5
108
KISI-KISI ANGKET UJI COBA
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI KELAS X MADRASAH ALIYAH PPKP DARUL MA’LA PATI
TAHUN AJARAN 2014/2015”
No Variabel Indikator No Soal Jumlah
1. Motivasi
Belajar
a. Tekun dalam belajar
b. Ulet dalam menghadapi
kesulitan
c. Mandiri dalam belajar
d. Senang mencari dan
memecahkan soal-soal
1, 2, 3
4, 5, 6, 7, 8
9, 10, 11
12, 13, 14
3
5
3
3
2. Lingkungan
Keluarga
a. Cara orang tua
mendidik
b. Hubungan orang tua
dan anak
c. Contoh/bimbingan
orang tua
d. Suasana
rumah/keluarga
e. Keadaan ekonomi
keluarga
15, 16, 17, 18
19, 20, 21,
22, 23, 24, 25
26, 27, 28
29, 30, 31
32, 33, 34, 35
4
7
3
3
4
3. Kesulitan
Belajar
a. Hasil yang dicapai
tidak seimbang dengan
usahanya
b. Lambat dalam
mengerjakan tugas-
tugas belajar
c. Menunjukkan sikap
yang kurang wajar
36, 37, 38
39, 40, 41
42, 43, 44, 45
3
3
4
LAMPIRAN 6
109
ANGKET UJI COBA
Responden yang terhormat,
Saya adalah mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Koperasi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang sedang melakukan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Saya mohon bantuan dan kerjasama
siswa/siswi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati untuk mengisi
beberapa pernyataan dalam angket ini dengan tujuan untuk melengkapi data
skripsi saya. Saya mengharapkan kerjasama siswa/siswi untuk memberikan
jawaban dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan yang dialami karena hal ini tidak
berhubungan dengan nilai. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada
siswa/siswi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi angket ini.
Semarang, Juli 2015
Peneliti
Dzurri Tsaminatun Naja
LAMPIRAN 7
110
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Hari/tanggal :
Pekerjaan Orangtua :
II. PETUNJUK PENGISIAN
a. Sebelum mengisi pernyataan dibawah ini, lengkapilah terlebih dahulu
identitas saudara/i.
b. Bacalah dengan cermat kemudian isilah semua pernyataan tanpa ada
yang terlewatkan.
c. Isilah dengan tanda check (√) pada kolom dari setiap nomor pernyataan
yang paling sesuai dengan apa yang anda alami. Pengertian yang ada
dalam kolom tersebut adalah sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
III. DAFTAR PERNYATAAN
Motivasi Belajar (X1)
No PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
Tekun dalam belajar
1. Saya selalu berusaha meluangkan
waktu untuk belajar dirumah
2.
Saya selalu menyediakan waktu
khusus untuk mengulang pelajaran
yang sudah diajarkan di sekolah
3. Saya selalu memperhatikan guru
pada saat menjelaskan pelajaran
Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar
4. Saya selalu semangat dalam
mengikuti pelajaran ekonomi
5. Saya selalu berusaha bertanya
111
kepada guru atau teman apabila
saya belum faham dengan materi
yang diajarkan
6.
Jika nilai hasil ulangan saya rendah,
saya akan selalu belajar lebih giat
lagi
7.
Jika nilai hasil ulangan saya tinggi,
saya selalu berusaha
mempertahankan dengan belajar
lebih keras lagi
8.
Pada saat saya mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas, saya
berusaha dengan keras untuk
menyelesaikannya
Mandiri dalam belajar
9. Jika guru memberikan tugas rumah
atau PR saya selalu mengerjakan
sendiri
10.
Pada saat guru tidak masuk dan ada
tugas untuk dikerjakan, saya selalu
mengerjakan tugas tersebut dengan
jawaban saya sendiri
11.
Pada saat ulangan, saya selalu
mengerjakan ulangan dengan
jawaban saya sendiri tanpa
mencontek teman
Senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal
12.
Sesulit apapun tugas atau ulangan
yang diberikan oleh guru, Saya
selalu mengerjakannya dengan
kemampuan saya sendiri
13.
Jika ada materi yang belum saya
pahami, saya selalu mengajak
teman belajar kelompok untuk
membahas materi tersebut
14. Jika guru mengajukan pertanyaan,
saya selalu menjawabnya dengan
pendapat saya sendiri
112
Lingkungan keluarga (X2)
No PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
Cara orang tua mendidik
15.
Orang tua saya selalu
mengkondisikan saya untuk tidak
bermain bersama teman-teman pada
waktu tertentu agar waktu tersebut
digunakan untuk belajar
16. Orang tua saya selalu membiasakan
saya untuk selalu belajar
17. Orang tua saya selalu memberikan
waktu luang kepada saya untuk
berkonsultasi tentang pendidikan
18. Orang tua saya selalu mengingatkan
saya untuk tetap belajar meskipun
tidak ada ulangan atau PR
Hubungan orang tua dan anak
19. Orang tua saya selalu menyayangi
saya dengan penuh kasih sayang
20. Orang tua saya selalu memberikan
hadiah apabila saya memperoleh
prestasi yang baik
21. Orang tua saya selalu menanyakan
kesulitan yang saya hadapi di
sekolah
22. Orang tua saya selalu mengajarkan
kepada saya untuk bersifat terbuka
mengenai nilai yang saya peroleh
23. Orang tua saya selalu mendukung
cita-cita dan harapan saya dimasa
yang akan datang
24. Orang tua saya selalu menegur
dengan baik apabila saya melakukan
kesalahan
25.
Orang tua saya selalu mengajak
ngobrol dengan baik apabila terjadi
selisih paham antara orang tua
dengan saya
Contoh / bimbingan orang tua
26. Orang tua saya selalu memberikan
bimbingan pada saat saya mengalami
kesulitan dalam belajar
27. Orang tua saya selalu memberikan
113
contoh yang baik kepada saya
28. Orang tua saya selalu mengawasi
dan mendampingi saya pada saat
belajar dirumah
Suasana rumah/keluarga
29. Suasana rumah saya sangat nyaman
sehingga saya senang belajar
dirumah
30. Suasana rumah saya selalu dalam
keadaan tenang tidak ada
perselisihan dan pertengkaran
31.
Pada saat saya belajar orang tua saya
maupun anggota keluarga yang lain
tidak menyalakan TV, radio, musik
atau berbincang dengan keras
Keadaan ekonomi keluarga
32. Penghasilan keluarga saya relatif
cukup untuk membiayai kehidupan
sehari-hari
33. Orang tua saya menyiapkan tempat
khusus untuk saya belajar
34. Orang tua saya selalu membelikan
buku pelajaran dan kebutuhan belajar
lainnya
35.
Orang tua saya selalu bersedia
mengeluarkan biaya untuk
pendidikan saya (misalnya:
mengikuti les/kursus)
Kesulitan belajar (Y)
No PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan
usahanya
36.
Saya tidak pernah memperoleh
prestasi yang saya inginkan
meskipun saya selalu belajar setiap
malam
37.
Saya tidak pernah memperoleh nilai
yang bagus meskipun saya selalu
mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu
38. Saya tidak pernah mendapatkan
sanjungan, pujian ataupun hadiah
dari guru meskipun saya benar dalam
114
menjawab pertanyaan
Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas
belajar
39. Saya sering terlambat dalam
mengumpulkan tugas
40. Saya sering terlambat dalam
mengerjakan tugas ataupun ulangan
41. Saya sering mengalami kelambatan
dalam memahami materi yang
diajarkan oleh guru
Menunjukkan sikap yang kurang wajar
42. Saya sering mengobrol dengan
teman pada saat guru menjelaskan
materi
43. Saya sering tidak mendengarkan
apabila guru sedang memberi
masukan kepada saya
44.
Saya sering berbohong kepada guru
untuk tidak mengikuti pelajaran
dengan alasan sakit atupun yang
lainnya
45.
Saya sering memberikan alasan palsu
pada saat saya tidak mengerjakan
tugas, terlambat masuk kelas dan
tidak masuk sekolah
115
TABULASI UJI COBA
MOTIVASI BELAJAR (X1)
Kode
Responden
Indikator Motivasi Belajar
∑ I1 I2 I3 I4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RUC-1 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 52
RUC-2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 57
RUC-3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 49
RUC-4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 47
RUC-5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 46
RUC-6 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 53
RUC-7 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 60
RUC-8 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 49
RUC-9 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 40
RUC-10 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 51
RUC-11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 54
RUC-12 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 57
RUC-13 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 46
RUC-14 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 47
RUC-15 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 48
RUC-16 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 56
LAMPIRAN 8
116
RUC-17 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 52
RUC-18 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 39
RUC-19 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 53
RUC-20 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 43
RUC-21 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 43
RUC-22 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 51
RUC-23 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 40
RUC-24 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 55
RUC-25 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 52
RUC-26 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 45
RUC-27 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 48
RUC-28 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 56
RUC-29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 53
RUC-30 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 54
Jumlah 111 102 117 103 114 114 108 98 103 100 108 99 107 112 1496
117
LINGKUNGAN KELUARGA (X2)
Kode
Responden
Indikator Lingkungan Keluarga
∑ I1 I2 I3 I4 I5
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
RUC-1 5 4 5 3 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 94
RUC-2 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 93
RUC-3 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 95
RUC-4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 98
RUC-5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 96
RUC-6 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 99
RUC-7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-8 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 97
RUC-9 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 102
RUC-10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 102
RUC-11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 104
RUC-14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 103
RUC-16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 103
RUC-17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
RUC-18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
118
RUC-20 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-21 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 1 4 5 5 5 4 5 94
RUC-22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
RUC-23 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 103
RUC-24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 104
RUC-26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
RUC-27 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 102
RUC-28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
RUC-29 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104
RUC-30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 98
Jumlah 144 149 145 143 142 146 147 146 144 145 144 143 145 141 138 146 148 148 147 144 149 3044
119
KESULITAN BELAJAR (Y)
Kode
Responden
Indikator Kesulitan Belajar
∑ I1 I2 I3
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
RUC-1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 33
RUC-2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
RUC-3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32
RUC-4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 31
RUC-5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 32
RUC-6 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 33
RUC-7 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 35
RUC-8 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 34
RUC-9 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
RUC-10 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 33
RUC-11 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38
RUC-12 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 35
RUC-13 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31
RUC-14 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 32
RUC-15 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32
RUC-16 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 35
RUC-17 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38
RUC-18 3 3 3 3 2 2 3 3 5 3 30
RUC-19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
120
RUC-20 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
RUC-21 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31
RUC-22 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38
RUC-23 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
RUC-24 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 35
RUC-25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
RUC-26 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 32
RUC-27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
RUC-28 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 35
RUC-29 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38
RUC-30 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 37
Jumlah 99 99 108 98 101 100 105 99 105 98 1012
121
HASIL UJI VALIDITAS MOTIVASI BELAJAR (Y)
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 JUMLAH1
S1 Pearson Correlation 1 .764** .616
** .656
** .249 .327 .408
* .620
** .616
** .583
** .030 .299 .680
** .043 .816
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .185 .078 .025 .000 .000 .001 .874 .108 .000 .820 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S2 Pearson Correlation .764** 1 .493
** .566
** .046 .504
** .312 .592
** .595
** .624
** .312 .286 .462
* -.085 .755
**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .001 .810 .004 .093 .001 .001 .000 .093 .126 .010 .654 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S3 Pearson Correlation .616** .493
** 1 .546
** .417
* .648
** .435
* .565
** .631
** .683
** .135 .152 .348 .517
** .842
**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .002 .022 .000 .016 .001 .000 .000 .477 .422 .059 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S4 Pearson Correlation .656** .566
** .546
** 1 .200 .326 .390
* .477
** .531
** .398
* .268 .143 .558
** .171 .716
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .288 .079 .033 .008 .003 .029 .152 .450 .001 .367 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S5 Pearson Correlation .249 .046 .417* .200 1 .265 .372
* .095 .450
* .401
* -.057 -.031 .198 .328 .444
*
Sig. (2-tailed) .185 .810 .022 .288 .157 .043 .618 .013 .028 .764 .873 .295 .077 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S6 Pearson Correlation .327 .504** .648
** .326 .265 1 .372
* .412
* .548
** .701
** .229 .122 .198 .328 .678
**
Sig. (2-tailed) .078 .004 .000 .079 .157 .043 .024 .002 .000 .224 .520 .295 .077 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S7 Pearson Correlation .408* .312 .435
* .390
* .372
* .372
* 1 .185 .494
** .292 .306 .238 .522
** -.159 .573
**
LAMPIRAN 9
122
Sig. (2-tailed) .025 .093 .016 .033 .043 .043 .329 .005 .117 .101 .206 .003 .400 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S8 Pearson Correlation .620** .592
** .565
** .477
** .095 .412
* .185 1 .372
* .575
** .031 .263 .223 .314 .658
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .008 .618 .024 .329 .043 .001 .872 .160 .236 .091 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S9 Pearson Correlation .616** .595
** .631
** .531
** .450
* .548
** .494
** .372
* 1 .844
** .399
* .315 .435
* .042 .845
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .003 .013 .002 .005 .043 .000 .029 .090 .016 .824 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S10 Pearson Correlation .583** .624
** .683
** .398
* .401
* .701
** .292 .575
** .844
** 1 .292 .312 .321 .248 .843
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .029 .028 .000 .117 .001 .000 .117 .093 .084 .186 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S11 Pearson Correlation .030 .312 .135 .268 -.057 .229 .306 .031 .399* .292 1 .238 -.027 -.159 .321
Sig. (2-tailed) .874 .093 .477 .152 .764 .224 .101 .872 .029 .117 .206 .885 .400 .084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S12 Pearson Correlation .299 .286 .152 .143 -.031 .122 .238 .263 .315 .312 .238 1 .279 -.369* .354
Sig. (2-tailed) .108 .126 .422 .450 .873 .520 .206 .160 .090 .093 .206 .136 .045 .055
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S13 Pearson Correlation .680** .462
* .348 .558
** .198 .198 .522
** .223 .435
* .321 -.027 .279 1 -.193 .577
**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .059 .001 .295 .295 .003 .236 .016 .084 .885 .136 .308 .001
123
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S14 Pearson Correlation .043 -.085 .517** .171 .328 .328 -.159 .314 .042 .248 -.159 -.369
* -.193 1 .241
Sig. (2-tailed) .820 .654 .003 .367 .077 .077 .400 .091 .824 .186 .400 .045 .308 .200
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH1 Pearson Correlation .816** .755
** .842
** .716
** .444
* .678
** .573
** .658
** .845
** .843
** .321 .354 .577
** .241 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .014 .000 .001 .000 .000 .000 .084 .055 .001 .200
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
124
HASIL UJI VALIDITAS LINGKUNGAN KELUARGA (X2)
Correlations
S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35
JUMLAH
2
S15 Pearson Correlation 1 -.093 .000 .101 .203 .039 .111 .294 -.035 .000 .140 -.190 -.184 -.114 .055 .049 -.134 -.134 .111 .490** -.093 .192
Sig. (2-tailed)
.626 1.000 .596 .281 .838 .559 .115 .854 1.000 .461 .316 .331 .549 .775 .797 .481 .481 .559 .006 .626 .310
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S16 Pearson Correlation -.093 1 -.083 .662** -.086 -.058 .557** .473** -.078 .751** .312 -.070 -.068 .222 -.081 -.073 .695** -.050 .557** -.078 -.034 .362*
Sig. (2-tailed) .626
.663 .000 .650 .761 .001 .008 .682 .000 .093 .712 .720 .239 .670 .702 .000 .795 .001 .682 .856 .049
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S17 Pearson Correlation .000 -.083 1 -.211 .416* .070 -.149 -.175 .000 .033 -.188 -.170 .033 .076 -.195 .088 .239 -.120 .149 -.188 -.083 .031
Sig. (2-tailed) 1.000 .663
.264 .022 .714 .432 .354 1.000 .863 .320 .370 .863 .689 .301 .645 .203 .529 .432 .320 .663 .870
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S18 Pearson Correlation .101 .662** -.211 1 .016 -.147 .516** .607** .226 .420* .509** -.069 .272 .333 .161 .211 .413* -.126 .516** .509** -.087 .620**
Sig. (2-tailed) .596 .000 .264
.935 .438 .004 .000 .230 .021 .004 .716 .146 .072 .394 .263 .023 .508 .004 .004 .646 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S19 Pearson Correlation .203 -.086 .416* .016 1 .399* .232 -.182 .171 .085 .049 -.176 .085 .258 .051 .160 .342 .109 .620** .293 .237 .467**
Sig. (2-tailed) .281 .650 .022 .935
.029 .216 .335 .366 .653 .798 .351 .653 .169 .790 .400 .065 .567 .000 .116 .206 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S20 Pearson Correlation .039 -.058 .070 -.147 .399* 1 -.104 -.123 .361 .057 -.131 -.118 .057 .373* .204 .107 .230 .543** .156 .033 .812** .385*
Sig. (2-tailed) .838 .761 .714 .438 .029
.584 .519 .050 .763 .489 .533 .763 .042 .278 .573 .222 .002 .410 .863 .000 .036
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
LAMPIRAN 10
125
S21 Pearson Correlation .111 .557** -.149 .516** .232 -.104 1 .196 -.140 .368* .327 -.126 -.123 .019 -.024 -.131 .356 -.089 .630** .327 -.062 .331
Sig. (2-tailed) .559 .001 .432 .004 .216 .584
.299 .461 .046 .078 .506 .519 .921 .899 .491 .053 .640 .000 .078 .745 .074
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S22 Pearson Correlation .294 .473** -.175 .607** -.182 -.123 .196 1 .453* .505** .247 .011 .288 .301 .043 .135 .288 -.105 .196 .041 -.073 .458*
Sig. (2-tailed) .115 .008 .354 .000 .335 .519 .299
.012 .004 .188 .956 .122 .106 .822 .478 .122 .581 .299 .829 .702 .011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S23 Pearson Correlation -.035 -.078 .000 .226 .171 .361 -.140 .453* 1 .000 -.029 .068 .618** .382* -.031 .247 .168 .168 .093 -.029 .312 .435*
Sig. (2-tailed) .854 .682 1.000 .230 .366 .050 .461 .012
1.000 .877 .720 .000 .037 .873 .188 .374 .374 .624 .877 .093 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S24 Pearson Correlation .000 .751** .033 .420* .085 .057 .368* .505** .000 1 .463** .219 .027 .439* .000 .072 .786** .196 .613** -.154 -.068 .563**
Sig. (2-tailed) 1.000 .000 .863 .021 .653 .763 .046 .004 1.000
.010 .245 .887 .015 1.000 .705 .000 .298 .000 .415 .720 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S25 Pearson Correlation .140 .312 -.188 .509** .049 -.131 .327 .247 -.029 .463** 1 .523** .000 .143 .199 .247 .168 .449* .327 .412* -.078 .582**
Sig. (2-tailed) .461 .093 .320 .004 .798 .489 .078 .188 .877 .010
.003 1.000 .450 .293 .188 .374 .013 .078 .024 .682 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S26 Pearson Correlation -.190 -.070 -.170 -.069 -.176 -.118 -.126 .011 .068 .219 .523** 1 .219 -.102 -.165 -.149 -.101 .550** -.126 -.159 -.070 .117
Sig. (2-tailed) .316 .712 .370 .716 .351 .533 .506 .956 .720 .245 .003
.245 .593 .382 .433 .594 .002 .506 .401 .712 .538
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S27 Pearson Correlation -.184 -.068 .033 .272 .085 .057 -.123 .288 .618** .027 .000 .219 1 .565** .160 .288 .196 -.098 .123 .000 -.068 .448*
Sig. (2-tailed) .331 .720 .863 .146 .653 .763 .519 .122 .000 .887 1.000 .245
.001 .397 .122 .298 .605 .519 1.000 .720 .013
126
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S28 Pearson Correlation -.114 .222 .076 .333 .258 .373* .019 .301 .382* .439* .143 -.102 .565** 1 .646** .469** .547** .091 .398* .024 .222 .761**
Sig. (2-tailed) .549 .239 .689 .072 .169 .042 .921 .106 .037 .015 .450 .593 .001
.000 .009 .002 .632 .029 .900 .239 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S29 Pearson Correlation .055 -.081 -.195 .161 .051 .204 -.024 .043 -.031 .000 .199 -.165 .160 .646** 1 .257 -.117 .175 -.024 .275 .324 .462*
Sig. (2-tailed) .775 .670 .301 .394 .790 .278 .899 .822 .873 1.000 .293 .382 .397 .000
.171 .539 .355 .899 .141 .081 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S30 Pearson Correlation .049 -.073 .088 .211 .160 .107 -.131 .135 .247 .072 .247 -.149 .288 .469** .257 1 .288 -.105 .196 .247 -.073 .432*
Sig. (2-tailed) .797 .702 .645 .263 .400 .573 .491 .478 .188 .705 .188 .433 .122 .009 .171
.122 .581 .299 .188 .702 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S31 Pearson Correlation -.134 .695** .239 .413* .342 .230 .356 .288 .168 .786** .168 -.101 .196 .547** -.117 .288 1 -.071 .802** -.112 -.050 .556**
Sig. (2-tailed) .481 .000 .203 .023 .065 .222 .053 .122 .374 .000 .374 .594 .298 .002 .539 .122
.708 .000 .555 .795 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S32 Pearson Correlation -.134 -.050 -.120 -.126 .109 .543** -.089 -.105 .168 .196 .449* .550** -.098 .091 .175 -.105 -.071 1 -.089 -.112 .695** .312
Sig. (2-tailed) .481 .795 .529 .508 .567 .002 .640 .581 .374 .298 .013 .002 .605 .632 .355 .581 .708
.640 .555 .000 .093
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S33 Pearson Correlation .111 .557** .149 .516** .620** .156 .630** .196 .093 .613** .327 -.126 .123 .398* -.024 .196 .802** -.089 1 .327 -.062 .650**
Sig. (2-tailed) .559 .001 .432 .004 .000 .410 .000 .299 .624 .000 .078 .506 .519 .029 .899 .299 .000 .640
.078 .745 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S34 Pearson Correlation .490** -.078 -.188 .509** .293 .033 .327 .041 -.029 -.154 .412* -.159 .000 .024 .275 .247 -.112 -.112 .327 1 -.078 .399*
127
Sig. (2-tailed) .006 .682 .320 .004 .116 .863 .078 .829 .877 .415 .024 .401 1.000 .900 .141 .188 .555 .555 .078
.682 .029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S35 Pearson Correlation -.093 -.034 -.083 -.087 .237 .812** -.062 -.073 .312 -.068 -.078 -.070 -.068 .222 .324 -.073 -.050 .695** -.062 -.078 1 .265
Sig. (2-tailed) .626 .856 .663 .646 .206 .000 .745 .702 .093 .720 .682 .712 .720 .239 .081 .702 .795 .000 .745 .682
.157
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH
2
Pearson Correlation .192 .362* .031 .620** .467** .385* .331 .458* .435* .563** .582** .117 .448* .761** .462* .432* .556** .312 .650** .399* .265 1
Sig. (2-tailed) .310 .049 .870 .000 .009 .036 .074 .011 .016 .001 .001 .538 .013 .000 .010 .017 .001 .093 .000 .029 .157
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
HASIL UJI VALIDITAS KESULITAN BELAJAR (Y)
Correlations
S36 S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 S45 JUMLAH3
S36 Pearson Correlation 1 1.000** .207 .229 .242 .340 .190 .871
** .154 .149 .710
**
Sig. (2-tailed) .000 .272 .223 .197 .066 .314 .000 .418 .432 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S37 Pearson Correlation 1.000** 1 .207 .229 .242 .340 .190 .871
** .154 .149 .710
**
Sig. (2-tailed) .000 .272 .223 .197 .066 .314 .000 .418 .432 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S38 Pearson Correlation .207 .207 1 .185 .424* .274 .272 .238 .220 .120 .526
**
Sig. (2-tailed) .272 .272 .329 .020 .143 .146 .206 .243 .527 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S39 Pearson Correlation .229 .229 .185 1 .327 .640** -.151 .263 .243 -.015 .500
**
Sig. (2-tailed) .223 .223 .329 .078 .000 .426 .160 .195 .938 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S40 Pearson Correlation .242 .242 .424* .327 1 .654
** .236 .278 .114 .213 .678
**
Sig. (2-tailed) .197 .197 .020 .078 .000 .209 .137 .547 .259 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S41 Pearson Correlation .340 .340 .274 .640** .654
** 1 .089 .390
* .289 .153 .746
**
LAMPIRAN 11
129
Sig. (2-tailed) .066 .066 .143 .000 .000 .638 .033 .122 .418 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S42 Pearson Correlation .190 .190 .272 -.151 .236 .089 1 .218 -.269 .294 .340
Sig. (2-tailed) .314 .314 .146 .426 .209 .638 .247 .150 .115 .066
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S43 Pearson Correlation .871** .871
** .238 .263 .278 .390
* .218 1 .176 .492
** .794
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .206 .160 .137 .033 .247 .352 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S44 Pearson Correlation .154 .154 .220 .243 .114 .289 -.269 .176 1 .000 .371*
Sig. (2-tailed) .418 .418 .243 .195 .547 .122 .150 .352 1.000 .043
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
S45 Pearson Correlation .149 .149 .120 -.015 .213 .153 .294 .492** .000 1 .458
*
Sig. (2-tailed) .432 .432 .527 .938 .259 .418 .115 .006 1.000 .011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLAH3 Pearson Correlation .710** .710
** .526
** .500
** .678
** .746
** .340 .794
** .371
* .458
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .005 .000 .000 .066 .000 .043 .011
N 30 30 30 30 30 30
30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
131
HASIL UJI RELIABILITAS
MOTIVASI BELAJAR (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.885 .877 14
LINGKUNGAN KELUARGA (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.741 .779 21
KESULITAN BELAJAR (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.777 .787 10
LAMPIRAN 12
132
DAFTAR NAMA RESPONDEN PENELITIAN
No Kode Responden Nama Responden
1 R-1 Abdul Rohim
2 R-2 Ahmad Ma‟ruf
3 R-3 Alexander
4 R-4 Ali Mustaqim
5 R-5 Bambang Dwi Saputro
6 R-6 Iin Dian Eko Permata Sari
7 R-7 Mar'atus Sholikhah
8 R-8 Mokhamad Toha
9 R-9 Ririn Astika
10 R-10 Tri Devi Lestari
11 R-11 Yulinda Puspita Arum
12 R-12 Arina Rosidah
13 R-13 Elvin Rico Riandi
14 R-14 Fredi Pramdyasyah
15 R-15 Imam Setyoraharjo
16 R-16 Itsna Yulia Rohmah
17 R-17 Maya Dian Puspitasari
18 R-18 Moh Nur Huda
19 R-19 Muhammad Andris Setiawan
20 R-20 Rahma Diah Maulinda
21 R-21 Sherlya Melinda
22 R-22 Siti Khoirunnisa
23 R-23 Siti Sholikati
24 R-24 Sujud Mudhofir
25 R-25 Umi Nafi‟ah
26 R-26 Uswatun Hasanah
27 R-27 Ananta Bayu Pramana
28 R-28 Ani Sholikah
29 R-29 Hamdhan Arofiq
30 R-30 Indah Yuliana
31 R-31 Ita Indah
32 R-32 Mela Sandra Dewi
LAMPIRAN 13
133
33 R-33 Muhammad Agus
34 R-34 Muhammad Supriyanto
35 R-35 Naghma Rangella Latta C
36 R-36 Novan Putra Arianto
37 R-37 Nunung Sri Kholifah
38 R-38 Sholikhul Isma Al Khasanah
39 R-39 Sofian Ningsih
40 R-40 Sri Sugihati
41 R-41 Vivi Al Hidayah
42 R-42 Yunia El Fiyanti
43 R-43 Agung Suwara
44 R-44 Analia Luthfi Nafis
45 R-45 Chintia Intan Nurhayati
46 R-46 Diah Safitri
47 R-47 Edi Suyikno
48 R-48 Ika Aryanti
49 R-49 Indah Nur Aini
50 R-50 Joko Widodo
51 R-51 Mukti Hidayat
52 R-52 Nova Fiyoga
53 R-53 Nurul Fitria
54 R-54 Siti Zuliana
55 R-55 Susanti
56 R-56 Yuni Tri Sari
57 R-57 Yusuf Iskandar
134
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI KELAS X MADRASAH ALIYAH PPKP DARUL MA’LA PATI
TAHUN AJARAN 2014/2015”
No Variabel Indikator No Soal Jumlah
1. Motivasi
Belajar
a. Ketekunan dalam
belajar
b. Keuletan dalam
menghadapi kesulitan
c. Kemandirian dalam
belajar
d. Kesenangan mencari
dan memecahkan soal-
soal
1, 2, 3
4, 5, 6, 7, 8
9 dan 10
11
3
5
2
1
2. Lingkungan
Keluarga
a. Cara orang tua
mendidik
b. Hubungan orang tua
dan anak
c. Contoh/bimbingan
orang tua
d. Suasana
rumah/keluarga
e. Keadaan ekonomi
keluarga
12 dan 13
14, 15, 16,
17, 18, 19
20 dan 21
22, 23, 24
25 dan 26
2
6
2
3
2
3. Kesulitan
Belajar
a. Hasil yang dicapai tidak
seimbang dengan
usahanya
b. Lambat dalam
mengerjakan tugas-
tugas belajar
c. Menunjukkan sikap
yang kurang wajar
27, 28, 29
30, 31, 32
33, 34, 35
3
3
3
LAMPIRAN 14
135
INSTRUMEN PENELITIAN
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI KELAS X MADARASAH ALIYAH PPKP DARUL MA’LA
PATI TAHUN AJARAN 2014/2015”
Responden yang terhormat,
Saya adalah mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Koperasi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang sedang melakukan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Saya mohon bantuan dan kerjasama
siswa/siswi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati untuk mengisi
beberapa pernyataan dalam angket ini dengan tujuan untuk melengkapi data
skripsi saya. Saya mengharapkan kerjasama siswa/siswi untuk memberikan
jawaban dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan yang dialami karena hal ini tidak
berhubungan dengan nilai. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada
siswa/siswi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi angket ini.
Semarang, Juli 2015
Peneliti
Dzurri Tsaminatun Naja
LAMPIRAN 15
136
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI
Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunung pati, Semarang,
Telp/Fax. (024) 8508015 e-mail : ekonomi@unnes.ac.id
INSTRUMEN PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Hari/tanggal :
II. PETUNJUK PENGISIAN
a. Sebelum mengisi pernyataan dibawah ini, lengkapilah terlebih dahulu
identitas saudara/i.
b. Bacalah dengan cermat kemudian isilah semua pernyataan tanpa ada
yang terlewatkan.
c. Isilah dengan tanda check (√) pada kolom dari setiap nomor pernyataan
yang paling sesuai dengan apa yang anda alami. Pengertian yang ada
dalam kolom tersebut adalah sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
137
III. DAFTAR PERNYATAAN
Motivasi Belajar (X1)
No PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
Tekun dalam belajar
1. Saya selalu berusaha meluangkan
waktu untuk belajar dirumah
2.
Saya selalu menyediakan waktu
khusus untuk mengulang pelajaran
yang sudah diajarkan di sekolah
3. Saya selalu memperhatikan guru
pada saat menjelaskan pelajaran
Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar
4. Saya selalu semangat dalam
mengikuti pelajaran ekonomi
5.
Saya selalu berusaha bertanya
kepada guru atau teman apabila saya
belum faham dengan materi yang
diajarkan
6.
Jika nilai hasil ulangan saya rendah,
saya akan selalu belajar lebih giat
lagi
7.
Jika nilai hasil ulangan saya tinggi,
saya selalu berusaha
mempertahankan dengan belajar
lebih keras lagi
8.
Pada saat saya mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas, saya
berusaha dengan keras untuk
menyelesaikannya
Mandiri dalam belajar
9. Jika guru memberikan tugas rumah
atau PR saya selalu mengerjakan
sendiri
10.
Pada saat guru tidak masuk dan ada
tugas untuk dikerjakan, saya selalu
mengerjakan tugas tersebut dengan
jawaban saya sendiri
Senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal
11.
Jika ada materi yang belum saya
pahami, saya selalu mengajak teman
belajar kelompok untuk membahas
materi tersebut
138
Lingkungan keluarga (X2)
No PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
Cara orang tua mendidik
12. Orang tua saya selalu membiasakan
saya untuk selalu belajar
13. Orang tua saya selalu mengingatkan
saya untuk tetap belajar meskipun
tidak ada ulangan atau PR
Hubungan orang tua dan anak
14. Orang tua saya selalu menyayangi
saya dengan penuh kasih sayang
15. Orang tua saya selalu memberikan
hadiah apabila saya memperoleh
prestasi yang baik
16. Orang tua saya selalu mengajarkan
kepada saya untuk bersifat terbuka
mengenai nilai yang saya peroleh
17. Orang tua saya selalu mendukung
cita-cita dan harapan saya dimasa
yang akan datang
18. Orang tua saya selalu menegur
dengan baik apabila saya melakukan
kesalahan
19.
Orang tua saya selalu mengajak
ngobrol dengan baik apabila terjadi
selisih paham antara orang tua
dengan saya
Contoh / bimbingan orang tua
20. Orang tua saya selalu memberikan
contoh yang baik kepada saya
21. Orang tua saya selalu mengawasi
dan mendampingi saya pada saat
belajar dirumah
Suasana rumah/keluarga
22. Suasana rumah saya sangat nyaman
sehingga saya senang belajar
dirumah
23. Suasana rumah saya selalu dalam
keadaan tenang tidak ada
perselisihan dan pertengkaran
24. Pada saat saya belajar orang tua saya
maupun anggota keluarga yang lain
tidak menyalakan TV, radio, musik
139
atau berbincang dengan keras
Keadaan ekonomi keluarga
25. Orang tua saya menyiapkan tempat
khusus untuk saya belajar
26. Orang tua saya selalu membelikan
buku pelajaran dan kebutuhan belajar
lainnya
Kesulitan belajar (Y)
No PERNYATAAN PILIHAN
SS S RR TS STS
Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan
usahanya
27. Saya tidak pernah memperoleh prestasi
yang saya inginkan meskipun saya
selalu belajar setiap malam
28.
Saya tidak pernah memperoleh nilai
yang bagus meskipun saya selalu
mengumpulkan tugas dengan tepat
waktu
29.
Saya tidak pernah mendapatkan
sanjungan, pujian ataupun hadiah dari
guru meskipun saya benar dalam
menjawab pertanyaan
Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas
belajar
30. Saya sering terlambat dalam
mengumpulkan tugas
31. Saya sering terlambat dalam
mengerjakan tugas ataupun ulangan
32. Saya sering mengalami kelambatan
dalam memahami materi yang diajarkan
oleh guru
Menunjukkan sikap yang kurang wajar
33. Saya sering tidak mendengarkan
apabila guru sedang memberi masukan
kepada saya
34. Saya sering berbohong kepada guru
untuk tidak mengikuti pelajaran dengan
alasan sakit atupun yang lainnya
35.
Saya sering memberikan alasan palsu
pada saat saya tidak mengerjakan tugas,
terlambat masuk kelas dan tidak masuk
sekolah
140
TABULASI DATA PENELITIAN
MOTIVASI BELAJAR (X1)
No Resp
Indikator Motivasi Belajar
Skor
Total I1 12 I3 I4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
R-1 4 4 3 5 3 5 4 4 3 4 5 44
R-2 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 48
R-3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 49
R-4 3 1 3 2 1 2 1 3 2 2 1 21
R-5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 37
R-6 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 49
R-7 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 3 44
R-8 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 48
R-9 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 36
R-10 3 3 5 5 3 3 3 4 3 3 2 37
R-11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 42
R-12 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 45
R-13 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 40
R-14 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 48
R-15 3 4 3 3 5 3 3 4 5 3 3 39
R-16 3 4 3 3 4 3 2 3 3 5 4 37
R-17 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 5 36
R-18 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 44
R-19 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 48
R-20 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 41
R-21 3 4 3 5 3 4 3 4 4 2 3 38
R-22 3 5 3 4 3 2 5 3 2 3 3 36
R-23 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 5 46
R-24 3 5 3 3 4 3 3 4 2 3 3 36
R-25 4 3 5 5 5 5 4 5 4 3 5 48
R-26 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 30
R-27 4 5 3 4 3 5 4 5 4 3 5 45
R-28 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 3 42
R-29 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 37
R-30 5 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 36
R-31 4 4 5 4 5 4 5 4 3 5 5 48
R-32 5 3 5 4 5 5 4 4 5 3 3 46
R-33 3 4 3 4 3 5 5 4 3 5 3 42
R-34 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 3 41
R-35 4 3 5 4 4 5 4 4 4 3 5 45
LAMPIRAN 16
141
R-36 3 3 5 3 4 4 3 5 4 3 3 40
R-37 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 5 36
R-38 5 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 39
R-39 4 4 5 5 3 5 4 4 5 3 3 45
R-40 5 2 4 2 5 3 2 3 3 3 2 34
R-41 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 47
R-42 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 45
R-43 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 44
R-44 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 2 36
R-45 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 4 39
R-46 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 5 45
R-47 3 4 5 3 4 2 4 3 3 3 3 37
R-48 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 47
R-49 4 3 5 3 2 3 2 3 2 3 2 32
R-50 4 4 3 3 3 3 5 3 4 3 4 39
R-51 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 3 47
R-52 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 40
R-53 5 4 5 4 5 3 5 4 3 5 3 46
R-54 4 4 5 4 3 4 4 5 3 3 4 43
R-55 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 49
R-56 4 3 4 3 4 5 3 5 2 3 4 40
R-57 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 51
Skor
Total
222 210 227 221 214 221 220 221 203 201 210 2370
∑ Skor 659 1097 404 210 2370
Skor Ideal 855 1425 570 285 3135
Persentase 77.08% 76.98% 70.88% 73.68% 75.59%
Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
142
TABULASI DATA PENELITIAN
LINGKUNGAN KELUARGA (X2)
No Resp
Indikator Lingkungan Keluarga
Skor Total I1 I2 I3 I4 I5
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
R-1 5 3 3 3 4 4 5 3 4 5 4 4 3 3 3 56
R-2 5 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 54
R-3 2 4 4 3 4 5 2 2 5 3 4 3 3 4 3 51
R-4 4 3 4 3 2 3 3 4 5 3 3 3 3 2 3 48
R-5 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 62
R-6 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 55
R-7 5 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 5 4 3 4 54
R-8 5 4 5 5 3 5 3 5 4 5 4 5 3 4 5 65
R-9 5 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 48
R-10 5 3 4 3 5 3 5 4 3 4 4 3 4 3 3 56
R-11 4 4 3 3 4 5 3 5 3 4 5 3 4 3 4 57
R-12 4 4 3 4 3 5 3 4 3 2 4 3 4 4 3 53
R-13 3 5 4 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 4 3 52
R-14 5 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 54
R-15 5 3 5 3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 5 61
R-16 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 66
R-17 4 4 5 2 5 4 4 4 5 4 3 3 5 4 5 61
LAMPIRAN 17
143
R-18 5 4 3 5 3 5 3 4 3 3 4 3 5 3 5 58
R-19 5 3 5 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 4 45
R-20 3 3 5 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 47
R-21 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 3 4 3 4 3 56
R-22 3 3 5 3 3 3 3 4 5 3 5 2 3 5 5 55
R-23 3 3 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 52
R-24 5 3 5 4 3 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 63
R-25 2 5 4 3 5 3 4 4 4 5 3 4 5 3 4 58
R-26 4 4 3 5 3 5 3 4 5 4 3 4 3 3 3 56
R-27 5 3 5 3 5 3 5 3 4 3 4 4 3 4 3 57
R-28 5 3 4 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 5 53
R-29 4 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 51
R-30 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3 3 3 52
R-31 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 3 5 3 4 3 55
R-32 4 4 5 3 3 5 4 3 4 3 3 4 2 3 5 55
R-33 5 4 4 5 5 3 3 5 5 3 4 4 3 4 4 61
R-34 4 5 5 3 4 3 5 3 5 3 3 3 3 3 5 57
R-35 3 5 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 5 58
R-36 4 2 5 3 3 5 5 4 5 3 3 3 5 3 2 55
R-37 4 4 5 3 4 3 3 5 5 3 3 4 4 3 4 57
R-38 5 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 4 55
R-39 5 5 5 4 3 3 5 5 5 3 3 3 4 3 3 59
R-40 4 3 5 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 53
R-41 2 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 2 2 3 5 51
144
R-42 3 5 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 52
R-43 5 4 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 58
R-44 5 4 5 2 3 5 4 4 5 4 3 3 5 4 5 61
R-45 3 3 5 3 3 3 4 3 4 3 5 4 3 2 3 51
R-46 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 2 3 4 4 56
R-47 4 3 5 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 3 3 54
R-48 4 4 5 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 2 5 56
R-49 3 4 3 4 5 3 5 3 5 2 5 5 2 4 5 58
R-50 5 5 3 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 65
R-51 4 3 5 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 55
R-52 5 4 5 3 4 5 3 3 3 3 5 5 3 3 4 58
R-53 3 3 5 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 41
R-54 5 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 42
R-55 3 3 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 51
R-56 3 4 3 3 5 3 4 4 3 5 4 3 5 3 4 56
R-57 5 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 3 5 4 3 56
Skor Total 231 208 241 195 207 220 215 207 228 188 203 194 197 192 216 3142
∑ Skor 439 1285 416 594 408 3142
Skor Ideal 570 1710 570 855 570 4275
Persentase 77.01% 75.14% 72.98% 69.47% 71.57% 73.49%
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik
145
TABULASI DATA PENELITIAN
KESULITAN BELAJAR (Y)
No Resp
Indikator Kesulitan Belajar
Skor Total I1 I2 I3
27 28 29 30 31 32 33 34 35
R-1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 17
R-2 5 3 2 1 2 4 2 1 1 21
R-3 2 1 4 3 2 1 2 1 2 18
R-4 3 2 3 2 2 1 2 1 2 18
R-5 3 2 1 2 3 1 2 2 1 17
R-6 3 1 2 1 2 3 2 1 2 17
R-7 3 4 4 3 2 3 2 2 2 25
R-8 5 4 5 3 2 4 5 3 3 34
R-9 2 2 4 3 3 2 1 2 1 20
R-10 2 2 2 2 2 2 2 1 1 16
R-11 1 2 2 1 2 3 2 2 2 17
R-12 4 3 3 2 2 1 3 2 1 21
R-13 1 2 1 3 4 2 3 1 2 19
R-14 2 5 4 3 2 4 3 2 3 28
R-15 3 3 4 3 2 4 3 1 1 24
R-16 4 3 2 1 1 2 1 2 1 17
R-17 4 2 3 2 1 2 1 2 1 18
R-18 2 1 1 1 1 1 2 1 1 11
R-19 2 3 4 1 3 2 1 2 1 19
R-20 3 1 4 2 2 2 3 1 2 20
R-21 2 1 1 1 1 1 1 1 1 10
R-22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
R-23 2 3 2 3 5 2 4 2 1 24
R-24 4 2 2 3 2 2 3 2 2 22
R-25 2 2 4 2 4 2 2 1 2 21
R-26 1 2 1 1 2 2 1 1 3 14
R-27 1 2 2 1 1 2 2 2 1 14
R-28 4 3 4 3 3 3 2 1 2 25
R-29 3 3 2 3 2 3 2 1 2 21
R-30 1 2 2 1 1 1 1 1 1 11
R-31 1 3 1 2 2 3 3 2 2 19
LAMPIRAN 18
146
R-32 2 2 3 2 2 3 2 2 1 19
R-33 4 3 3 5 2 4 3 2 4 30
R-34 5 5 3 3 2 3 4 3 3 31
R-35 2 2 3 1 2 4 2 1 1 18
R-36 2 3 2 4 4 3 2 1 1 22
R-37 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17
R-38 5 3 1 2 2 3 2 1 2 21
R-39 2 3 2 2 3 2 2 1 1 18
R-40 2 1 2 2 1 2 2 1 1 14
R-41 1 1 1 2 2 2 2 1 1 13
R-42 2 2 1 2 1 1 2 2 2 15
R-43 3 2 4 4 3 4 3 3 3 29
R-44 4 1 3 2 1 2 2 1 2 18
R-45 1 3 3 2 2 1 2 1 2 17
R-46 3 1 2 1 2 2 2 1 1 15
R-47 4 2 2 2 2 2 1 2 1 18
R-48 1 2 1 1 2 2 1 1 3 14
R-49 4 1 1 2 1 1 3 1 1 15
R-50 4 3 2 3 3 2 3 2 1 23
R-51 4 1 3 2 2 1 3 2 2 20
R-52 4 3 4 3 2 4 2 1 2 25
R-53 1 3 2 1 2 1 4 1 1 16
R-54 3 2 4 2 2 2 1 2 1 19
R-55 3 2 4 2 1 2 1 2 2 19
R-56 3 2 3 2 3 4 1 1 2 21
R-57 4 3 4 3 3 4 2 3 2 28
Skor Total 154 130 143 120 120 131 122 88 94 1102
∑ Skor 427 371 304 1102
Skor Ideal 855 855 855 2565
Persentase 49.94% 43.39% 35.56% 42.96%
Kriteria Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah
147
STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (X1)
No Kode
Resp
I1 I2 I3 I4
Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket
1 R-1 11 73.33% TT 21 84.00% TU 7 70.00% M 5 100.00% SS
2 R-2 14 93.33% STT 22 88.00% STU 8 80.00% M 4 80.00% S
3 R-3 13 86.67% STT 23 92.00% STU 8 80.00% M 5 100.00% SS
4 R-4 7 46.67% T 9 36.00% SU 4 40.00% TM 1 20.00% STS
5 R-5 10 66.67% CT 17 68.00% CU 7 70.00% M 3 60.00% CS
6 R-6 13 86.67% STT 22 88.00% STU 9 90.00% SM 5 100.00% SS
7 R-7 10 66.67% CT 23 92.00% STU 8 80.00% M 3 60.00% CS
8 R-8 12 80.00% TT 23 92.00% STU 9 90.00% SM 4 80.00% S
9 R-9 9 60.00% CT 16 64.00% CU 8 80.00% M 3 60.00% CS
10 R-10 11 73.33% TT 18 72.00% TU 6 60.00% CM 2 40.00% TS
11 R-11 12 80.00% TT 20 80.00% TU 6 60.00% CM 4 80.00% S
12 R-12 12 80.00% TT 22 88.00% STU 8 80.00% M 3 60.00% CS
13 R-13 10 66.67% CT 19 76.00% TU 7 70.00% M 4 80.00% S
14 R-14 12 80.00% TT 22 88.00% STU 9 90.00% SM 5 100.00% SS
15 R-15 10 66.67% CT 18 72.00% TU 8 80.00% M 3 60.00% CS
16 R-16 10 66.67% CT 15 60.00% CU 8 80.00% M 4 80.00% S
17 R-17 10 66.67% CT 14 56.00% CU 7 70.00% M 5 100.00% SS
18 R-18 11 73.33% TT 22 88.00% STU 7 70.00% M 4 80.00% S
19 R-19 14 93.33% STT 22 88.00% STU 8 80.00% M 4 80.00% S
LAMPIRAN 19
148
20 R-20 11 73.33% TT 19 76.00% TU 7 70.00% M 4 80.00% S
21 R-21 10 66.67% CT 19 76.00% TU 6 60.00% CM 3 60.00% CS
22 R-22 11 73.33% TT 17 68.00% CU 5 50.00% TM 3 60.00% CS
23 R-23 14 93.33% STT 20 80.00% TU 7 70.00% M 5 100.00% SS
24 R-24 11 73.33% TT 17 68.00% CU 5 50.00% TM 3 60.00% CS
25 R-25 12 80.00% TT 24 96.00% STU 7 70.00% M 5 100.00% SS
26 R-26 10 66.67% CT 13 52.00% U 4 40.00% TM 3 60.00% CS
27 R-27 12 80.00% TT 21 84.00% TU 7 70.00% M 5 100.00% SS
28 R-28 10 66.67% CT 22 88.00% STU 7 70.00% M 3 60.00% CS
29 R-29 12 80.00% TT 16 64.00% CU 6 60.00% CM 3 60.00% CS
30 R-30 12 80.00% TT 14 56.00% CU 7 70.00% M 3 60.00% CS
31 R-31 13 86.67% STT 22 88.00% STU 8 80.00% M 5 100.00% SS
32 R-32 13 86.67% STT 22 88.00% STU 8 80.00% M 3 60.00% CS
33 R-33 10 66.67% CT 21 84.00% TU 8 80.00% M 3 60.00% CS
34 R-34 11 73.33% TT 20 80.00% TU 7 70.00% M 3 60.00% CS
35 R-35 12 80.00% TT 21 84.00% TU 7 70.00% M 5 100.00% SS
36 R-36 11 73.33% TT 19 76.00% TU 7 70.00% M 3 60.00% CS
37 R-37 11 73.33% TT 15 60.00% CU 5 50.00% TM 5 100.00% SS
38 R-38 11 73.33% TT 18 72.00% TU 7 70.00% M 3 60.00% CS
39 R-39 13 86.67% STT 21 84.00% TU 8 80.00% M 3 60.00% CS
40 R-40 11 73.33% TT 15 60.00% CU 6 60.00% CM 2 40.00% TS
41 R-41 12 80.00% TT 22 88.00% STU 9 90.00% SM 4 80.00% S
42 R-42 12 80.00% TT 23 92.00% STU 6 60.00% CM 4 80.00% S
43 R-43 11 73.33% TT 21 84.00% TU 8 80.00% M 4 80.00% S
149
44 R-44 10 66.67% CT 17 68.00% CU 7 70.00% M 2 40.00% TS
45 R-45 11 73.33% TT 17 68.00% CU 7 70.00% M 4 80.00% S
46 R-46 13 86.67% STT 20 80.00% TU 7 70.00% M 5 100.00% SS
47 R-47 12 80.00% TT 16 64.00% CU 6 60.00% CM 3 60.00% CS
48 R-48 13 86.67% STT 21 84.00% TU 9 90.00% SM 4 80.00% S
49 R-49 12 80.00% TT 13 52.00% U 5 50.00% TM 2 40.00% TS
50 R-50 11 73.33% TT 17 68.00% CU 7 70.00% M 4 80.00% S
51 R-51 11 73.33% TT 23 92.00% STU 10 100.00% SM 3 60.00% CS
52 R-52 12 80.00% TT 18 72.00% TU 6 60.00% CM 4 80.00% S
53 R-53 14 93.33% STT 21 84.00% TU 8 80.00% M 3 60.00% CS
54 R-54 13 86.67% STT 20 80.00% TU 6 60.00% CM 4 80.00% S
55 R-55 14 93.33% STT 23 92.00% STU 7 70.00% M 5 100.00% SS
56 R-56 11 73.33% TT 20 80.00% TU 5 50.00% TM 4 80.00% S
57 R-57 15 100.00% STT 21 84.00% TU 10 100.00% SM 5 100.00% SS
Jumlah 659 77.08% T 1097 76.98% T 404 70.88% T 210 73.68% T
Distribusi Frekuensi
Sangat Tekun 14 Sangat Ulet 17 Sangat Mandiri 7 Sangat Senang 14
Tekun 30 Ulet 23 Mandiri 34 Senang 17
Cukup Tekun 12 Cukup Ulet 14 Cukup Mandiri 9 Cukup Senang 21
Tidak Tekun 1 Tidak Ulet 2 Tidak Mandiri 7 Tidak Senang 4
Sangat Tidak
Tekun 0
Sangat Tidak
Ulet 1
Sangat Tidak
Mandiri 0
Sangat Tidak
Senang 1
150
Distribusi Persentase (%)
Sangat Tekun 25% Sangat Ulet 30% Sangat Mandiri 12% Sangat Senang 25%
Tekun 53% Ulet 40% Mandiri 60% Senang 30%
Cukup Tekun 21% Cukup Ulet 25% Cukup Mandiri 16% Cukup Senang 37%
Tidak Tekun 2% Tidak Ulet 4% Tidak Mandiri 12% Tidak Senang 7%
Sangat Tidak
Tekun 0%
Sangat Tidak
Ulet 2%
Sangat Tidak
Mandiri 0%
Sangat Tidak
Senang 2%
151
STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL LINGKUNGAN KELUARGA (X2)
No No
Resp
I1 I2 I3 I4 I5
Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket
1 R-1 8 80.00% B 22 73.33% B 9 90.00% SB 11 73.33% M 6 60.00% CB
2 R-2 9 90.00% SB 20 66.67% CB 9 90.00% SB 10 66.67% CM 6 60.00% CB
3 R-3 6 60.00% CB 20 66.67% CB 8 80.00% B 10 66.67% CM 7 70.00% B
4 R-4 7 70.00% B 19 63.33% CB 8 80.00% B 9 60.00% CM 5 50.00% TB
5 R-5 8 80.00% B 23 76.67% B 9 90.00% SB 13 86.67% SM 9 90.00% SB
6 R-6 8 80.00% B 23 76.67% B 6 60.00% CB 11 73.33% M 7 70.00% B
7 R-7 8 80.00% B 20 66.67% CB 7 70.00% B 12 80.00% M 7 70.00% B
8 R-8 9 90.00% SB 26 86.67% SB 9 90.00% SB 12 80.00% M 9 90.00% SB
9 R-9 8 80.00% B 20 66.67% CB 5 50.00% TB 10 66.67% CM 5 50.00% TB
10 R-10 8 80.00% B 24 80.00% B 7 70.00% B 11 73.33% M 6 60.00% CB
11 R-11 8 80.00% B 23 76.67% B 7 70.00% B 12 80.00% M 7 70.00% B
12 R-12 8 80.00% B 22 73.33% B 5 50.00% TB 11 73.33% M 7 70.00% B
13 R-13 8 80.00% B 20 66.67% CB 8 80.00% B 9 60.00% CM 7 70.00% B
14 R-14 8 80.00% B 23 76.67% B 6 60.00% CB 10 66.67% CM 7 70.00% B
15 R-15 8 80.00% B 24 80.00% B 9 90.00% SB 11 73.33% M 9 90.00% SB
16 R-16 9 90.00% SB 27 90.00% SB 8 80.00% B 14 93.33% SM 8 80.00% B
17 R-17 8 80.00% B 24 80.00% B 9 90.00% SB 11 73.33% M 9 90.00% SB
LAMPIRAN 20
152
18 R-18 9 90.00% SB 23 76.67% B 6 60.00% CB 12 80.00% M 8 80.00% B
19 R-19 8 80.00% B 20 66.67% CB 5 50.00% TB 6 40.00% TM 6 60.00% CB
20 R-20 6 60.00% CB 21 70.00% B 7 70.00% B 7 46.67% TM 6 60.00% CB
21 R-21 7 70.00% B 23 76.67% B 9 90.00% SB 10 66.67% CM 7 70.00% B
22 R-22 6 60.00% CB 21 70.00% B 8 80.00% B 10 66.67% CM 10 100.00% SB
23 R-23 6 60.00% CB 23 76.67% B 6 60.00% CB 11 73.33% M 6 60.00% CB
24 R-24 8 80.00% B 25 83.33% B 8 80.00% B 13 86.67% SM 9 90.00% SB
25 R-25 7 70.00% B 23 76.67% B 9 90.00% SB 12 80.00% M 7 70.00% B
26 R-26 8 80.00% B 23 76.67% B 9 90.00% SB 10 66.67% CM 6 60.00% CB
27 R-27 8 80.00% B 24 80.00% B 7 70.00% B 11 73.33% M 7 70.00% B
28 R-28 8 80.00% B 20 66.67% CB 8 80.00% B 9 60.00% CM 8 80.00% B
29 R-29 7 70.00% B 20 66.67% CB 7 70.00% B 10 66.67% CM 7 70.00% B
30 R-30 7 70.00% B 22 73.33% B 7 70.00% B 10 66.67% CM 6 60.00% CB
31 R-31 7 70.00% B 22 73.33% B 8 80.00% B 11 73.33% M 7 70.00% B
32 R-32 8 80.00% B 23 76.67% B 7 70.00% B 9 60.00% CM 8 80.00% B
33 R-33 9 90.00% SB 25 83.33% B 8 80.00% B 11 73.33% M 8 80.00% B
34 R-34 9 90.00% SB 23 76.67% B 8 80.00% B 9 60.00% CM 8 80.00% B
35 R-35 8 80.00% B 22 73.33% B 8 80.00% B 11 73.33% M 9 90.00% SB
36 R-36 6 60.00% CB 25 83.33% B 8 80.00% B 11 73.33% M 5 50.00% TB
37 R-37 8 80.00% B 23 76.67% B 8 80.00% B 11 73.33% M 7 70.00% B
38 R-38 8 80.00% B 22 73.33% B 7 70.00% B 10 66.67% CM 8 80.00% B
39 R-39 10 100.00% SB 25 83.33% B 8 80.00% B 10 66.67% CM 6 60.00% CB
40 R-40 7 70.00% B 25 83.33% B 6 60.00% CB 9 60.00% CM 6 60.00% CB
153
41 R-41 5 50.00% TB 25 83.33% B 6 60.00% CB 7 46.67% TM 8 80.00% B
42 R-42 8 80.00% B 22 73.33% B 6 60.00% CB 10 66.67% CM 6 60.00% CB
43 R-43 9 90.00% SB 22 73.33% B 8 80.00% B 10 66.67% CM 9 90.00% SB
44 R-44 9 90.00% SB 23 76.67% B 9 90.00% SB 11 73.33% M 9 90.00% SB
45 R-45 6 60.00% CB 21 70.00% B 7 70.00% B 12 80.00% M 5 50.00% TB
46 R-46 7 70.00% B 24 80.00% B 8 80.00% B 9 60.00% CM 8 80.00% B
47 R-47 7 70.00% B 23 76.67% B 7 70.00% B 11 73.33% M 6 60.00% CB
48 R-48 8 80.00% B 24 80.00% B 7 70.00% B 10 66.67% CM 7 70.00% B
49 R-49 7 70.00% B 23 76.67% B 7 70.00% B 12 80.00% M 9 90.00% SB
50 R-50 10 100.00% SB 26 86.67% SB 7 70.00% B 13 86.67% SM 9 90.00% SB
51 R-51 7 70.00% B 23 76.67% B 6 60.00% CB 11 73.33% M 8 80.00% B
52 R-52 9 90.00% SB 23 76.67% B 6 60.00% CB 13 86.67% SM 7 70.00% B
53 R-53 6 60.00% CB 19 63.33% CB 6 60.00% CB 6 40.00% TM 4 40.00% TB
54 R-54 8 80.00% B 17 56.67% CB 5 50.00% TB 6 40.00% TM 6 60.00% CB
55 R-55 6 60.00% CB 23 76.67% B 6 60.00% CB 9 60.00% CM 7 70.00% B
56 R-56 7 70.00% B 22 73.33% B 8 80.00% B 12 80.00% M 7 70.00% B
57 R-57 9 90.00% SB 22 73.33% B 6 60.00% CB 12 80.00% M 7 70.00% B
Jumlah 439 77.02% B 1285 75.15% B 416 72.98% B 594 69.47% B 408 71.58% B
154
Distribusi Frekuensi
Sangat Baik 12 Sangat Baik 3 Sangat Baik 10 Sangat Baik 5 Sangat Baik 11
Baik 36 Baik 43 Baik 31 Baik 25 Baik 28
Cukup Baik 8 Cukup Baik 11 Cukup Baik 12 Cukup Baik 22 Cukup Baik 13
Tidak Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 4 Tidak Baik 5 Tidak Baik 5
Sangat Tidak
Baik 0
Sangat Tidak
Baik 0
Sangat Tidak
Baik 0
Sangat
Tidak Baik 0
Sangat Tidak
Baik 0
Distribusi Persentase (%)
Sangat Baik 21% Sangat Baik 5% Sangat Baik 18% Sangat Baik 9% Sangat Baik 19%
Baik 63% Baik 75% Baik 54% Baik 44% Baik 49%
Cukup Baik 14% Cukup Baik 19% Cukup Baik 21% Cukup Baik 39% Cukup Baik 23%
Tidak Baik 2% Tidak Baik 0% Tidak Baik 7% Tidak Baik 9% Tidak Baik 9%
Sangat Tidak
Baik 0%
Sangat Tidak
Baik 0%
Sangat Tidak
Baik 0%
Sangat
Tidak Baik 0%
Sangat Tidak
Baik 0%
155
STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL KESULITAN BELAJAR (Y)
No No
Resp
I1 I2 I3
Skor % Ket Skor % Ket Skor % Ket
1 R-1 7 46.67% TS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
2 R-2 10 66.67% CS 7 46.67% L 4 26.67% SR
3 R-3 7 46.67% TS 6 40.00% L 5 33.33% SR
4 R-4 8 53.33% CS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
5 R-5 6 40.00% TS 6 40.00% L 5 33.33% SR
6 R-6 6 40.00% TS 6 40.00% L 5 33.33% SR
7 R-7 11 73.33% S 8 53.33% CL 6 40.00% R
8 R-8 14 93.33% SS 9 60.00% CL 11 73.33% T
9 R-9 8 53.33% CS 8 53.33% CL 4 26.67% SR
10 R-10 6 40.00% TS 6 40.00% L 4 26.67% SR
11 R-11 5 33.33% STS 6 40.00% L 6 40.00% R
12 R-12 10 66.67% CS 5 33.33% SL 6 40.00% R
13 R-13 4 26.67% STS 9 60.00% CL 6 40.00% R
14 R-14 11 73.33% S 9 60.00% CL 8 53.33% S
15 R-15 10 66.67% CS 9 60.00% CL 5 33.33% SR
16 R-16 9 60.00% CS 4 26.67% SL 4 26.67% SR
17 R-17 9 60.00% CS 5 33.33% SL 4 26.67% SR
18 R-18 4 26.67% STS 3 20.00% SL 4 26.67% SR
19 R-19 9 60.00% CS 6 40.00% L 4 26.67% SR
20 R-20 8 53.33% CS 6 40.00% L 6 40.00% R
21 R-21 4 26.67% STS 3 20.00% SL 3 20.00% SR
22 R-22 3 20.00% STS 3 20.00% SL 3 20.00% SR
23 R-23 7 46.67% TS 10 66.67% CL 7 46.67% R
24 R-24 8 53.33% CS 7 46.67% L 7 46.67% R
25 R-25 8 53.33% CS 8 53.33% CL 5 33.33% SR
26 R-26 4 26.67% STS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
27 R-27 5 33.33% STS 4 26.67% SL 5 33.33% SR
28 R-28 11 73.33% S 9 60.00% CL 5 33.33% SR
29 R-29 8 53.33% CS 8 53.33% CL 5 33.33% SR
30 R-30 5 33.33% STS 3 20.00% SL 3 20.00% SR
31 R-31 5 33.33% STS 7 46.67% L 7 46.67% R
32 R-32 7 46.67% TS 7 46.67% L 5 33.33% SR
LAMPIRAN 21
156
33 R-33 10 66.67% CS 11 73.33% TL 9 60.00% S
34 R-34 13 86.67% SS 8 53.33% CL 10 66.67% S
35 R-35 7 46.67% TS 7 46.67% L 4 26.67% SR
36 R-36 7 46.67% TS 11 73.33% TL 4 26.67% SR
37 R-37 5 33.33% STS 6 40.00% L 6 40.00% R
38 R-38 9 60.00% CS 7 46.67% L 5 33.33% SR
39 R-39 7 46.67% TS 7 46.67% L 4 26.67% SR
40 R-40 5 33.33% STS 5 33.33% SL 4 26.67% SR
41 R-41 3 20.00% STS 6 40.00% L 4 26.67% SR
42 R-42 5 33.33% STS 4 26.67% SL 6 40.00% R
43 R-43 9 60.00% CS 11 73.33% TL 9 60.00% S
44 R-44 8 53.33% CS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
45 R-45 7 46.67% TS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
46 R-46 6 40.00% TS 5 33.33% SL 4 26.67% SR
47 R-47 8 53.33% CS 6 40.00% L 4 26.67% SR
48 R-48 4 26.67% STS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
49 R-49 6 40.00% TS 4 26.67% SL 5 33.33% SR
50 R-50 9 60.00% CS 8 53.33% CL 6 40.00% R
51 R-51 8 53.33% CS 5 33.33% SL 7 46.67% R
52 R-52 11 73.33% S 9 60.00% CL 5 33.33% SR
53 R-53 6 40.00% TS 4 26.67% SL 6 40.00% R
54 R-54 9 60.00% CS 6 40.00% L 4 26.67% SR
55 R-55 9 60.00% CS 5 33.33% SL 5 33.33% SR
56 R-56 8 53.33% CS 9 60.00% CL 4 26.67% SR
57 R-57 11 73.33% S 10 66.67% CL 7 46.67% R
Jumlah 427 49.94% R 371 43.39% R 304 35.56% SR
Distribusi Frekuensi
Sangat Seimbang 2 Sangat Tidak Lambat 0 Sangat Wajar 0
Seimbang 5 Tidak Lambat 3 Wajar 1
Cukup Seimbang 22 Cukup Lambat 15 Cukup Wajar 4
Tidak Seimbang 14 Lambat 18 Tidak Wajar 14
Sangat Tidak Seimbang 14 Sangat Lambat 21 Sangat Tidak Wajar 38
Distribusi Persentase (%)
Sangat Seimbang 4% Sangat Tidak Lambat 0% Sangat Wajar 0%
Seimbang 9% Tidak Lambat 5% Wajar 2%
Cukup Seimbang 39% Cukup Lambat 26% Cukup Wajar 7%
Tidak Seimbang 25% Lambat 32% Tidak Wajar 25%
Sangat Tidak Seimbang 25% Sangat Lambat 37% Sangat Tidak Wajar 67%
157
OUTPUT HASIL ANALISIS UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 57
Normal Parametersa Mean 10.4210526
Std. Deviation 1.37126975
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .087
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .785
a. Test distribution is Normal.
LAMPIRAN 22
158
2. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.662 1.989 1.841 .071
Motivasi Belajar -.017 .025 -.058 -.689 .004 .990 1.010
Lingkungan
Keluarga -.269 .029 -.784 -9.387 .000 .990 1.010
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
3. Uji Heteroskedastisitas
159
OUTPUT HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Lingkungan
Keluarga,
Motivasi Belajara
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .792a .627 .613 1.077
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 105.301 2 52.651 45.422 .000a
Residual 62.593 54 1.159
Total 167.895 56
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
LAMPIRAN 23
160
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.662 1.989 1.841 .071
Motivasi Belajar -.017 .025 -.058 -.689 .004 .990 1.010
Lingkungan Keluarga -.269 .029 -.784 -9.387 .000 .990 1.010
a. Dependent Variable: Kesulitan Belajar
161
LAMPIRAN 24
162
Bermaksud akan menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la Pati Tahun Ajaran 2014/2015”.
Berkenaan dengan hal tersebut mohon kiranya yang bersangkutan dapat diijinkan
untuk dapat melakukan observasi di Sekolah/Instansi yang Saudara pimpin
dengan alokasi waktu bulan Maret 2015 sd. selesai.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terimakasih.
Yth. Kepala MA PPKP Darul Ma‟la
Ds. Pekalongan Kec. Winong
Kab. Pati
12 Maret 2015 Nomor : 1365/UN37.1.7/PP2015
Hal : Ijin Observasi
LAMPIRAN 25
163
Bermaksud akan menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas X MA PPKP Darul Ma‟la Pati Tahun Ajaran 2014/2015”. Berkenaan dengan hal
tersebut mohon kiranya yang bersangkutan dapat diijinkan untuk dapat melakukan
observasi di Sekolah/Instansi yang Saudara pimpin dengan alokasi waktu bulan Mei 2015
sd. selesai.
Yth. Kepala MA PPKP Darul Ma‟la
Ds. Pekalongan Kecamatan Winong
Pati
LAMPIRAN 26
164
LAMPIRAN 27
165
LAMPIRAN 28