Post on 22-Apr-2019
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATANWAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011)
Bunga Herlina Maulida¹, Cahyaningsih²
¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
AbstrakMekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan operasi dari sekuritas pasardalam lingkungan yang tidak pasti untuk memperoleh informasi yang relevan dan reliableberdasarkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untukmengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya yangdimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut.Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya gunapengambilan keputusan dan sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporantidak tersedia tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhmekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan padaperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Padapenelitian ini, mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yangmempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah kepemilikan institusional dankualitas audit. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifatkausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan. Jenis data yangdikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metodepengumpulan data melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yangdigunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelindependen, yaitu mekanisme corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional dankualitas audit secara simultan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.Sementara itu secara parsial, hanya variabel kualitas audit yang berpengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan kepemilikan institusional tidak mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil analisis regresilogistik menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari Nagelkerke R Square sebesar11,9%, artinya seluruh variabel independen dapat menjelaskan variasi dari variabel ketepatanwaktu pelaporan keuangan sebesar 11,9%. Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Kualitas Audit,Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Industri perbankan adalah suatu industri yang memiliki fungsi menghimpun
dan menyalurkan dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak (www.bi.go.id).
Industri perbankan memiliki karakteristik khusus yang membedakannya
dengan sektor industri lain, dilihat dari beberapa karakteristik utama yang
dimilikinya. Karakteristik pertama adalah industri yang padat akan regulasi
dan kedua adalah industri ini merupakan industri yang berbasis kepada
kepercayaan.
Perkembangan kinerja perbankan dari tahun 2008 sampai saat ini terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 kinerja perbankan masih relatif
stabil. Terjaganya stabilitas perbankan di tengah kondisi pasar keuangan
global yang bergejolak, tercermin pada beberapa indikator utama perbankan
yang tetap tumbuh positif. Total aset perbankan tumbuh Rp. 324,1 triliun
(16,3%) menjadi Rp. 2.310,6 triliun, dana pihak ketiga tumbuh Rp. 242,6
triliun (16,1%) menjadi Rp. 1.753,3 triliun, sementara kredit tumbuh Rp.
308,0 triliun (29,5%) menjadi Rp. 1353,6 triliun.
Pada tahun 2009 kinerja perbankan Indonesia cukup baik. Dengan semakin
berkurangnya tekanan krisis global dan kecenderungan bank melakukan
konsolidasi internal. Rasio permodalan bank relatif terjaga di level 17,4%
yang didukung oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang sedikit
membaik dalam mengelola asset yang selama tahun 2009 meningkat 9,7%.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
2
Pertumbuhan dana pihak ketiga yang relatif baik, yaitu sebesar 12,5%, namun
disertai pertumbuhan penyaluran kredit yang dibawah target.
Pada tahun 2010 perkembangan kinerja perbankan menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Dampak krisis ekonomi global yang mengemuka sejak
akhir 2008 dan sempat mengganggu kinerja perbankan pada 2009, khususnya
terkait penyaluran kredit, berhasil diatasi dengan cukup baik. Hal ini
tercermin dari berbagai pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan
sepanjang 2010. Dana pihak ketiga perbankan juga tumbuh tinggi, sangat
memadai untuk mendukung pertumbuhan kredit. Sementara ekspansi kredit
tetap dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku
sehingga rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang relatif rendah.
Begitu pula dengan permodalan bank juga cukup tinggi dengan kualitas yang
baik karena didukung oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang relatif
membaik.
Pada tahun 2011 kinerja perbankan menunjukkan perkembangan yang
positif. Kondisi keuangan global yang masih melemah seiring berlarutnya
krisis utang di Eropa dan melemahnya perekonomian Amerika Serikat terlihat
belum memberikan dampak yang signifikan bagi perbankan Indonesia.
Stabilitas sistem keuangan juga masih tetap terkendali tercermin dari berbagai
pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan sepanjang tahun 2011.
Dana pihak ketiga perbankan tumbuh cukup tinggi dan sebagian besar
digunakan untuk membiayai pertumbuhan kredit. Ekspansi kredit tetap
dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku sehingga
rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang rendah. Kondisi
permodalan bank juga tetap terjaga pada level yang cukup tinggi karena
didukung profitabilitas yang tinggi.
Pada saat ini perbankan Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang positif
selama triwulan I-2012 (sampai dengan Februari 2012) di tengah perlambatan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
3
ekonomi global. Kinerja positif tersebut tampak dari kondisi permodalan
perbankan yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Meningkatnya
permodalan dicapai melalui profitabilitas yang cukup tinggi dan fungsi
intermediasi berjalan dengan baik.
Dengan melihat perkembangan perbankan yang terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya mendorong peneliti untuk menggunakan
subsektor perbankan menjadi objek penelitian. Pada tahun 2008-2011
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 28
perusahaan.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Kelangsungan hidup suatu perusahaan atau bank, baik yang BUMN,
BUMD maupun BUMS sangat dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan
tersebut. Tata kelola perusahaan yang kurang baik dapat menimbulkan
penyimpangan di kalangan pengelola perusahaan, direksi atau manajemen
yang dilakukan oleh pemegang saham maupun karyawan. Penyimpangan
terjadi karena adanya kepentingan pribadi tingkat atas dalam mengelola
perusahaan yang memudahkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Maraknya ketidakstabilan dunia bisnis menggambarkan lemahnya
penerapan Good Corporate Governance sehingga menimbulkan masalah yang
menjadi sorotan para bankir, pemegang saham, stakeholder dan khususnya
pihak pemerintah seperti terjadinya kasus Bank Century Tbk dimana terjadi
pembobolan uang nasabah yang dilakukan oleh pemiliknya sendiri yaitu
Robert tantular. Bank ini dinyatakan gagal karena laporan audit menyatakan
bahwa terdapat penyelewengan-penyelewengan dalam penggunaan uang
nasabah, walaupun kasus ini sudah diatasi oleh BI dengan bailout dana
sebesar Rp. 6,7 T namun hingga kini belum juga menunjukkan tanda-tanda
bahwa kasus ini akan segera tuntas. Adanya kasus ini membuat Bank Century
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
4
mendapat teguran dari BEI karena terlambat menyampaikan laporan
keuangannya.
Kasus Bank Century memperlihatkan lemahnya sistem pengendalian intern
yang dilakukan oleh auditor internal dalam perusahaan dan pengelolaan
manajemen perusahaan yang kurang baik dari tingkat pelaksanaan audit
internal, manajemen, komite, maupun direksi perusahaan yang dapat
merugikan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap Bank dan
menghambat perwujudan Good Corporate Governance.
Pada dasarnya isu tentang corporate governance dilatarbelakangi oleh
agency theory yang menyatakan permasalahan agency muncul ketika
pengelolaan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. Pemilik sebagai
pemasok modal perusahaan mendelegasikan wewenangnya atas pengelolaan
perusahaan kepada profesional managers. Akibatnya, kewenangan untuk
menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan sepenuhnya ada di
tangan eksekutif. Hal itu menimbulkan kemungkinan terjadinya moral hazard
dimana manajemen tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik
karena adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest). Manajer dengan
informasi yang dimilikinya bisa bertindak hanya untuk menguntungkan
dirinya sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemilik karena manajer
memiliki informasi perusahaan yang tidak dimiliki pemilik (asymmetric
information). Hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan
menghasilkan kepercayaan investor terhadap pengembalian (return) atas
investasi yang telah mereka tanam pada perusahaan tersebut.
Maka untuk mengatasi permasalahan agency, pihak perbankan melakukan
pembenahan terhadap sistem tata kelola perusahaan. Untuk mencapai good
corporate governance dibutuhkan suatu mekanisme cara kerja secara
konsisten untuk memantau terhadap sejumlah kebijakan yang diambil.
Mekanisme corporate governance merupakan suatu aturan main, prosedur
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
5
dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan baik
yang melakukan kontrol atau pengawasan terhadap keputusan tersebut.
Mekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan
operasi dari sekuritas pasar dalam lingkungan yang tidak pasti untuk
memperoleh informasi yang relevan dan reliable berdasarkan laporan
keuangan (Virginia dan Eleni, 2008).
Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk
mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai
sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut. Informasi akan mempunyai
manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna
pengambilan keputusan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan
merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut
(Givoly dan Valmon, 1982) dalam Afianti (2011). Sebaliknya manfaat laporan
keuangan akan berkurang jika laporan tidak tersedia tepat pada waktunya.
Informasi laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu akan
mengurangi asimetri informasi yang berkaitan dengan agency theory (Kim
dan Verrechia, 1994) dalam Afianti (2011). Ketepatan waktu pelaporan
keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di pasar saham
yaitu sebagai fungsi evaluasi dan pricing, membantu mengurangi tingkat
insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor di pasar saham.
Tuntutan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan telah diatur dalam
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang peraturan pasar modal dan
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban
penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. Namun
peraturan itu berubah dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Bapepam
Nomor: 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
6
keuangan tahunan harus dilengkapi dengan laporan akuntan dengan pendapat
yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.
Untuk melengkapi Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, kemudian
dikeluarkan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 40/BL/2007 tentang jangka
waktu penyampaian laporan keuangan berkala dan laporan keuangan tahunan
bagi Emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di BEI dan bursa
efek negara lain dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.7, disebutkan bahwa
batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK
dilakukan sesuai dengan ketentuan di negara lain tersebut.
Keterlambatan atas penyampaian laporan tersebut akan dikenakan sanksi
adminstratif berupa denda berdasarkan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar
modal yang mengatakan bahwa: Emiten yang pernyataan pendaftarannya
efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000,- atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling
banyak Rp.500.000.000,-. Selain itu, BEI melalui keputusan direksi PT.Bursa
Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 juga menerbitkan Peraturan Pencatatan
No.I-H tentang sanksi bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap Peraturan
Bapepam No. X.K.2, disebutkan ada empat bentuk sanksi yang dikenakan,
terdiri atas: 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan
keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya
batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan
denda Rp 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke
60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan
tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3)
Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari kalender
ke 61 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
7
laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan
namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana
dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Penghentian sementara
perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut
di atas belum dilakukan oleh perusahaan.
Dari sisi regulasi Bank Indonesia bahwa perusahaan perbankan harus
memiliki nilai transparansi dan melaporkan laporan keuangan tahunan secara
tepat waktu. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor:
3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank bahwa laporan
tahunan wajib disampaikan kepada pemegang saham selambat-lambatnya 5
(lima) bulan setelah tahun buku berakhir dan bagi bank yang telah memiliki
home page wajib menginformasikan laporan tahunan selambat-lambatnya
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yaitu 5 (lima)
bulan setelah tahun buku berakhir.
Publikasi laporan keuangan dimaksudkan sebagai bentuk
pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat khususnya investor dan
calon investor. Keterlambatan pelaporan keuangan mengakibatkan reaksi
negatif pada pasar modal karena emiten dipandang memiliki masalah
sehingga laporan keuangan sulit untuk diaudit. Faktanya masih terdapat
perusahaan khususnya perbankan yang terlambat menyampaikan laporan
keuangan kepada Bapepam meskipun mendapat sanksi administratif atas
keterlambatannya ini berupa denda Rp. 1.000.000/hari. Pada tahun 2008
tercatat 1 Bank terlambat menyerahkan laporan keuangan yaitu Bank Mutiara.
Tahun 2009 tercatat 1 Bank terlambat menyerahkan laporan keuangan yaitu
Bank Mutiara. Tahun 2010 tercatat 1 Bank terlambat menyerahkan laporan
keuangan yaitu Bank Mutiara dan Tahun 2011 tercatat 1 Bank terlambat
menyerahkan laporan keuangan yaitu Bank Mutiara. Hal ini tidak hanya
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
8
merugikan perusahaan tetapi juga investor karena meningkatkan keraguan
akan relevansi laporan keuangan dan berdampak negatif pada pengambilan
keputusan.
Dalam penelitian ini, elemen-elemen yang terkandung dalam pengukuran
mekanisme corporate governance adalah persentase saham yang dimiliki oleh
investor institusional (kepemilikan institusional) dan kualitas audit.
Kepemilikan institusional didefinisikan sebagai besarnya persentase saham
yang dimiliki oleh investor institusional (Arief dan Bambang, 2007). Menurut
Chen dan Zhang (2006) menyatakan kepemilikan institusional sebagai
persentase suatu perusahaan yang memiliki mutual funds, investment banking,
asuransi, dana pensiun, reksadana dan bank. Keberadaan investor institusional
dapat menunjukkan mekanisme corporate governance yang kuat yang bisa
digunakan untuk memonitor manajemen perusahaan. Kepemilikan
institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan
pada umumnya dan manajer sebagai pengelola perusahaan pada khususnya.
Penelitian Ifada (2009) dan Savitri (2010) menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian kadir (2011) dan Afianti (2012) yang menunjukkan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Kualitas audit merupakan kemungkinan auditor akan mendeteksi dan
melaporkan penyimpangan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien (De
Angelo, 1988 dalam Naim, 1999). De Angelo menyimpulkan bahwa Kantor
Akuntan Publik yang lebih besar, kualitas audit yang dihasilkan juga lebih
baik. Auditor berkualitas merupakan berita baik bagi investor, sehingga
manajemen akan segera menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik yang memiliki reputasi baik.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
9
Penelitian Dwiyanti (2010) menunjukkan bahwa kulitas audit dalam hal ini
Kantor Akuntan Publik tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
Savitri (2010) bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mendorong
peneliti untuk meneliti kembali setiap variabel dari penelitian terdahulu yaitu
variabel kepemilikan institusional dan kualitas audit untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
Pemilihan perbankan didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi perbankan
mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan memberikan kontribusi besar
terhadap permintaan domestik yang menjadi pendorong utama pertumbuhan
ekonomi serta sektor perbankan memiliki karakteristik khusus yang
membedakannya dengan sektor industri lain, yang berperan sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak
yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar
lalu lintas pembayaran (BAPEPAM-LK, SE 31/01/2008).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH MEKANISME CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN
KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2008-2011)”.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
10
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang penelitian
maka peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi mekanisme corporate governance (kepemilikan
institusional dan kualitas audit) dan ketepatan waktu pelaporan keuangan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2008-2011?
2. Apakah kepemilikan institusional dan kualitas audit secara simultan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?
3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial:
a. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan?
b. Kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dibuat maka tujuan dalam penelitian
ini adalah :
1. Untuk menganalisis mekanisme corporate governance (kepemilikan
institusional dan kualitas audit) dan ketepatan waktu pelaporan keuangan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2008-2011.
2. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan kepemilikan institusional
dan kualitas audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial:
a. Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
11
b. Kualitas audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Aspek Teoritis
Aspek ini memuat kegunaan teoritis yang ingin dicapai dari masalah yang
diteliti, yaitu:
a. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan teori dalam bidang akuntansi mengenai mekanisme
corporate governance dan pentingnya ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan bahan
pembanding bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih
lanjut dengan judul yang sama sehingga kekurangan yang ada dalam
penelitian ini dapat diperbaiki.
1.5.2 Aspek Praktis
Aspek ini memuat kegunaan praktis yang ingin dicapai dari penerapan
pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian ini, yaitu:
a. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu sehingga informasi
tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
investasi.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
12
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pengaruh mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu
serta memicu perusahaan perbankan untuk senantiasa tepat waktu dalam
publikasi laporan keuangan auditan agar menarik minat investor dalam
menanamkan modal diperusahaan tersebut.
c. Bagi BAPEPAM-LK
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan mengenai mekanisme corporate governance pada
perusahaan sektor perbankan.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Pembahasan dalam tugas akhir ini dibagi dalam lima bab yang terdiri dari
beberapa sub-bab. Sistematika penulisan tugas akhir ini secara umum adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum dan ringkas yang
menggambarkan isi penelitian dengan tepat. Isi bab ini meliputi gambaran
umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah yang
didasarkan pada latar belakang penelitian, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian baik dari aspek teoritis maupun aspek praktis dan sistematika
penulisan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini merupakan teori-teori yang berkaitan dengan corporate
governance dan pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang
lingkup penelitian.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
13
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan bagaimana cara pengambilan dan pengolahan data
dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada. Isi bab ini meliputi jenis
penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan pembahasan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini
juga meliputi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan kesimpulan atas hasil yang diperoleh dari penelitian
yang dilakukan. Selain itu bab ini berisi saran atau rekomendasi atas masalah
dalam penelitian.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate
governance yang meliputi kepemilikan institusional dan kualitas audit
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian dilakukan pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2008-2011.
Dari hasil analisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, uji
asumsi klasik, analisis regresi logistik dan pengujian hipotesis, maka
kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa:
a. Kepemilikan institusional merupakan variabel independen dengan
skala rasio. Variabel kepemilikan institusional diatas rata-rata untuk
perusahaan tepat waktu memiliki jumlah yang sama dengan
kepemilikan institusional dibawah rata-rata namun nilai kepemilikan
institusional diatas rata-rata mengalami peningkatan secara fluktuatif
sedangkan nilai kepemilikan institusional dibawah rata-rata
mengalami penurunan setiap tahunnya
b. Kualitas audit merupakan variabel independen dengan skala rasio.
Variabel kualitas audit dengan nilai kualitas audit di atas rata-rata
memiliki jumlah yang sama dengan nilai kualitas audit di bawah rata-
rata namun, nilai kualitas audit di atas rata-rata untuk perusahaan
tepat waktu mengalami peningkatan setiap tahunnya sedangkan nilai
kualitas audit di bawah rata-rata untuk perusahaan tepat waktu
mengalami penurunan setiap tahunnya.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
81
c. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan variabel dependen
dengan skala nominal. Dari 68 sampel perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011, 52 sampel
perusahaan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu dan
16 sampel perusahaan menyampaikan laporan keuangan secara tidak
tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perbankan yang
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu lebih banyak
dari pada perusahaan perbankan yang menyampaikan laporan
keuangan secara tidak tepat waktu.
2. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa
nilai chi-square = 3.587 dan degree of freedom = 2 adapun tingkat
signifikansi sebesar 0,166 (p-value 0,166 ˃ 0,05), maka variabel
kepemilikan institusional dan kualitas audit secara bersama-sama
tidak berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Koefisien determinasi dilihat dari Nagelkerke R
Square adalah 0,077, berarti kombinasi antara kepemilikan
institusional dan kualitas audit mampu menjelaskan variasi dari
variabel independen yaitu ketepatan waktu pelaporan keuangan
sebesar 7,7%
3. Hasil uji secara parsial (uji t) pengaruh mekanisme corporate
governance yang meliputi kepemilikan institusional dan kualitas
audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
perbankan tahun 2008-2011 adalah:
a. Kepemilikan institusional memiliki nilai signifikansi sebesar
0,931 dimana nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan ɑ
= 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
82
b. Kualitas audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,074 dimana
nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan ɑ = 5%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
5.2 SARAN
5.2.1 Aspek Teoritis
1. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
menambah wawasan para akademisi dengan memberikan literatur
dan referensi yang berkaitan dengan bidang kajian terutama
mekanisme corporate governance dan ketepatan waktu pelaporan
keuangan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebaiknya
a. Menambah populasi dan sampel penelitian dengan objek
penelitian dari sektor yang berbeda
b. Menambah variabel independen lainnya yang relevan, seperti
komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial,
komposisi dewan direksi dan auditor internal untuk
mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan
5.2.2 Aspek Praktis
a. Bagi Investor, apabila investor ingin melakukan investasi sebaiknya
memilih perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate
Governance dengan baik dan menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu serta mempunyai kategori “sangat terpercaya” di
dalam survei Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG)
karena perusahaan yang terbukti menerapkan Good Corporate
Governance dengan baik memiliki kinerja baik juga.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
83
b. Bagi Perusahaan, sebaiknya:
a. Memastikan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh
pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk
lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan
sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau
mementingkan diri sendiri.
b. Perusahaan memilih KAP dengan spesialisasi KAP karena
dengan KAP mengaudit perusahaan dengan jenis subsektor
yang sama maka KAP tersebut mengetahui seluk beluk
perusahaan dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan tersebut
sehingga KAP mampu menyelesaikan pekerjaan auditnya
secara efektif, efisien dan dapat selesai secara tepat waktu.
c. Bagi Bapepam-LK, sebaiknya sanksi yang dikenakan pada
peringatan tertulis I ditambahkan dengan denda agar dapat
memberikan efek jera kepada perusahaan yang terlambat
mempublikasikan laporan keuangan serta mendorong perusahaan
perbankan untuk mempublikasikan laporan keuangan tepat waktu.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
84
DAFTAR PUSTAKA
Afianti, Siska., dan Ritonga, Ferdiansyah, (2011). Pengaruh Faktor-FaktorInternal Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. STIE STAN Indonesia Mandiri Bandung.
Ang, Robert. (1997). The Intelligent to Indonesian Capital Market. 1stEdition- Mediasoft Indonesia.
Arief, dan Bambang. (2007). Mekanisme Corporate Governance, ManajemenLaba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Publik SektorManufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X.
Arifin, Z. (2005). Hubungan antara Corporate Governance dan VariabelPengurang Masalah Agensi. Jurnal Siasat Bisnis, Vol.1 No.10, pp. 39-55.
Balsam, S., Bartov, E and Marquardt, C. (2002) dalam Savitri (2010).AccrualManagement, Investor Sophistication, and Equity Valuation: Evidencefrom 10-Q Filings. Journal of Accounting Research 40(4): 987-1012.
Bradbury, et al. (2004). Board Characteristic, Audit Committe Characteristicand Abnormal Accruals. Working Paper, Unitec New Zealand andNational University of Singapore.
Cornett, M.M., A.J.Marcus, and A. Saunders. (2006) dalam Savitri (2010).Earnings Management, Corporate Governance, and Trust FinancialPerformance. Diunduh dari http://papers.ssrn.com/ (10 September 2012)
Chen, S., and Zhang. (2006). After Enron Conservatism and Ex-AndersenClients. The Accounting Review. p. 49-82.
De Angelo, L.E (1988). Managerial Competition, Information Costs andCorporate Governance: The Use of Accounting Performance Measures inProxy Contest. Journal of Accounting and Economcs, Vol.10, pp. 3-36.
Dwiyanti, Rini. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidakditerbitkan.
Emirzon, J. (2007). Good Corporate Governance. Yogyakarta: LenggePrintika.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
85
Fama, & Jensen. (1983). Separation of Ownership and Control. Journal ofLaw & Economics, Vol. 26 No.2, pp. 301-28.
FCGI. (2001). Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). BookletJilid I Edisi ke-1.
Francis. (2003). The Role of Accounting and Auditing in CorporateGovernance and The Development of Financial Markets around TheWorld. Asia Pacific Journal of Accounting and Economics, Vol.10, pp. 1-31.
Ghozalli, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan ProgramSPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Givoly, D., and Palmon, D. (1982). Timeliness of Annual EarningsAnnouncement Some Empirical Evidence. The Accounting Review, 486-508.
Gunarsih, dan Bambang. (2008). Struktur Corporate Governance danKetepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan : Studi PadaPerusahaan Jasa di BEI. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 204-216.
Herdiawan, Feri Saputra. (2011). Etika dalam profesiakuntansi.www.fhsaputra11.blogspot.com (25 Juni 2012).
Hendriksen, Eldon S., and Breda M F, Van. (2000). Accounting Theory. FifthEdition. USA : Richard D Irwin Inc.
IAI. (2002). Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Jakarta: SalembaEmpat.
Ifada, dan Kartikasari. (2010). Analisis Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan Perusahaan Go Publik Di Pasar Modal: Bukti EmpirisDari Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 11. No. 1Januari: 43-54.
Indriantoro, dan Supomo. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen. Edisi kelima. Cetakan kelima. BFEYogyakarta.
Jama’an. (2008). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan KualitasKantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 43-52.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
86
Jensen, Michael C., and William H, Meckling. (1976). Theory of the Firm:Managerial Bahaviour, Agency Costs and Ownership Structure. Journal ofFinancial Economic 3(4): 305-360.
Kadir, Abdul. (2008). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap KetepatanWaktu Pelaporan Keuangan. Tesis Program Pasca Sarjana Magister SainsAkuntansi Universitas Diponegoro.
Keputusan Ketua Bapepam No. 8/PM/1995
.No : Kep-80/PM/1996
.No: Kep-36/PM/2003
.No: Kep-29/PM/2004
.No: Kep-40/BL/2007
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta. No: Kep-315/BEJ/06/2000
.No: Kep-339/BEJ/07-2001
.No: Kep-307/BEJ/07/2004
Kim, Oliver., and Robert E, Verrechia. (1994). Market Liquidity and VolumeAround Earning Announcement. Journal of Accounting and Economics,pp. 41-67.
KNKCG. (2002). Pedoman Good Corporate Governance. Jakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2004). Pedoman Good CorporateGovernance. Jakarta.
Li Dang, Kevin F Brown, B D McCullough. (2004). Assessing Audit Quality:A Value Relevance Respective.
Midiastury, P. dan Machfoedz. (2003). Analisis Hubungan MekanismeCorporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. MakalahSimposium Nasional Akuntansi VI, 176-199.
Na’im, Ainun. (1999). Nilai Informasi Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (14:2). p. 85-89.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
87
Ningsaptiti, Restie. (2010). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan danMekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
OECD. (2005). Good Corporate Governance. Jakarta: PT Damar MuliaPustaka.
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001
.Nomor : 8/4/PBI/2006
Purwati, Atiek Sri. (2006). Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Publik yangTercatat di BEJ. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains AkuntansiUniversitas Diponegoro: tidak dipublikasikan.
Rachmawaty, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan EksternalPerusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi danKeuangan. Vol. 10 Nomor 1. Hal. 1-10.
Respati, Novita Wening Tyas. (2001). Faktor-faktor yang berpengaruhterhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di BursaEfek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Magister AkuntansiUniversitas Diponegoro: tidak dipublikasikan.
Ross, et al. (1999). Corporate Finance, 5th edition. Singapore: Irwin McGraw-Hill.
Saleh, Rahmat. (2004). Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium NasionalAkuntansi VII (Desember), 897-910.
Savitri, Roswita. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governanceterhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi pada PerusahaanManufaktur di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidakditerbitkan.
Scott, W. R. (1977) dalam Rachmawati (2008). Financial Accounting Theory.New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
. (2003). Financial Accounting Theory 4th Edition. Canada Inc :Program Education.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
88
Sekaran, Uma. (2007). Research Methods For Business Metodologi,Penelitian Untuk Bisnis. Ed 4. Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT.Elex Media Komputindo.
Sloan. (2001). Financial Accounting and Corporate Governance : Discussion.Journal of Accounting and Economics, Vol. 32, pp. 335-47.
Suaryana, Agung. (2006). Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9 No. 4, pp. 307-326
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michael., dan Awaliawati, Rachpriliani. (2006). Studi Empiris Faktoryang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 8 No. 1, 1 April 2006, 34-55.
Sulistyo, Wahyu Adhy Noor. (2010). Analisis faktor-faktor yang berpengaruhterhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan padaPerusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Skripsi ProgramSarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Surat Edaran BAPEPAM No: SE-03/PM/2002
.No: SE-31/01/2008
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No: SE-008/BEJ/12-2001
Tarjo. (2002). Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadapKebijakan Hutang pada Perusahaan Publik Indonesia. Tesis S2 ProgramPasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Tjager, I.N., F.A. Alijoyo, H.R. Djemat, dan B. Sembodo. (2003). CorporateGovernance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komisaris BisnisIndoneesia. Pearson Education-Prentice Hall, 2003.
Ukago, Kristianus dan Ghozali. (2005). Faktor-faktor yang berpengaruhterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan: Bukti Empiris Emiten diBursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi, Vol. 5, pp. 13-33.
Virginia, A., dan Eleni, K. (2008). The Role of Financial AccountingInformation in Strengthening Corporate Control Mechanisms toAlleviatiate Corporate Corruption. Greece: University of Macedonia.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
89
Wooten, Thomas C. (2003). Research About Audit Quality. The CPA JournalOnline.
Weisbach, M. (1988). Outside directors and CEO turnover. Journal ofFinancial Economics, 431-460
www.bapepam.go.id (1 Mei 2012)
www.bi.go.id (21 Juni 2012)
www.idx.co.id (1 Mei 2012)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi