JOB 1 Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
-
Upload
paskalis-titis-widaryanto -
Category
Documents
-
view
185 -
download
10
description
Transcript of JOB 1 Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
1. TUJUAN
1. Menggambarkan tampilan arus dan tegangan
2. Melakukan pengukuran arus dan tegangan
3. Menghitung faramater-farameter sesuai dengan bebannya. .
4. Menggambar kurva transfer karakteristik beban R dan beban campuran R+L.
2. DASAR TEORI BEBAN R
Komveretr pulsa-tunggal merupakan rangkaian penyearah terkendali paling
sederhana sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Gb.1.Komverter fasa-tunggal beban R
Pada pemakain di elektronika daya, konverter fasa-tunggal ini kurang begitu
penting dikarenakan ripple yang tinggi pada tegangan outputnya. Namun praktek
ini sangat perlu dilakukan untuk memahami prinsip dasar penyearah yang mana
masukannya tegangan AC keluarannya adalah tegangan DC yang dapat diatur
sesuai dengan keinginkan. Disamping itu juga untuk memahami karakteristik
penyearah ini dengan beban yang berbeda-beda. Dengan pemahaman yang baik
pada penyerah ini akan memudahkan memahami penyerah-penyearah yang lebih
tinggi jumlah pulsanya.
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Prinsip dasar penyerah ini adalah : pada setengan siklus tegangan input. AC,
polaritas pada sekunder trafo diatas positif (+) dan dibawah negative (-), dengan
demikian SCR akan merasakan bias maju ( anoda SCR terhubung sumber
positif, katodanya terhubung sumber negatif) maka jika diberi trigger pulsa pada
gate-nya maka SCR akan menghantar dan dapat diatur menghantarnya dengan
cara menunda pada sudut berapa SCR tersebut akan on yang disebut dengan
sudut penundaan penyalaan α, Dengan demikian besarnya tegangan keluaran
dapat diatur dengan cara mengatur besarnya sudut α. Namun demikian jika pada
kondisi bias maju tersebut SCR tidak diberi pulsa penyalaan maka SCR tetap
tidak akan bekerja.
Sedangkan pada setengah siklus negative dimana terjadi perubahan polaritas
sekunder trafo sisi atas menjadi negative dan sisi bawah trafo positif maka SCR
meraskan bias balik dan SCR tidak akan menghantar walaupun diberi pulsa
penyalaan pada gatenya.
Bentuk gelombang tegangan masukan dan gelombang arus dan tegangan
keluaran penyerah terkendali fasa-tunggal sebagaimana yang diperlihatkan pada
gambar berikut:
Gb.2. Bentuk gelombang tegangan masukan, tegangan, dan arus keluaran
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Secara teoritis dengan mengabikan rugi-rugi, besaran-besaran yang ada pada penyearah ini adalah :
1. Tegangan DC rata-rata UdAVα = 1/2π
= 1/2π Vm
= Vm/2π [ -Cos 180˚ – (- Cosα ) ]
UdAVα = Vm/2π [ -(-1) + Cosα ] = Vm/2π [ 1 + Cosα ]
Dimana Vm = Uv , Untuk harga α = 0˚ maka
UdAV0 = Vm/2π [ 1 + Cos 0º ] = . Vm/2π [ 1 + 1 ] = 2Vm/2π =
Dapat juga tegangan dc rata-rata ditulis sbb:
UdAVα = [ 1 + Cosα ] UdAV0
Persamaan ini dapat dirubah menjadi sbb :
UdAVα = [ 1 + Cosα ]
UdAV0
Bentuk persamaan ini merupakan persamaan matematis untuk kurva transfer
karakteristik yaitu kurva yang menghubungkan besarnya perubahan tegangan
keluaran dc akibat perubahan sudut penundaan penyalaan α.
2. Arus dc rata-rata IdAVα = UdAVα/R
3.Tegangan keluaran dc efektif UdrMSα
UdrMSα = [ d (ωt))2 ]1/2
= [ ]1/2
4.Arus dc efektif (RMS)
IdRMS = UdrMSα/R
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Farameter-farameter pada masing=masing jenis penyearah terkendali berbeda-beda tergantung pada besar-besarnnra sbb:
1. Faktor bentuk (Form-Factor/FF) tegangan dengan notasi FFU = UdrMSα
UdAVα
2. Faktor kerut (Ripple Pactor tegangan )RFU = ( FFu2 - 1 )1/2 x 100 %
Secara matematis kurva transfer karakteristik dapat digambarkan sbb :
2.TEORI DASAR BEBAN CAMPURAN R + L
Jenis beban ini merupakan simulasi jenis beban yang sering ditemui dalam
praktek sehari-hari dimana beban L mencegah perubahan arus beban secara
tiba-tiba.
Pada saat SCR mulai dinyalakan pada sudut penundaan penyalaan α selama
setengah siklus positif yang pertama Uv, arus mulai mengalir dan tegangan
beban yang melintasi inductor L dapt ditulis sbb:
UL = L = UV - UR , dimana UR = R x id yang
proporsional dengan arus
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Selama α - 1 besarnya tegangan UL = UV – UR adalah positif dan arunya
semakian naik, setelah melawati harga 1 tegangan UL menjadi negative dan
arusnya semakin menurun sampai mencapai titik nol pada saat 2 yang
membagi tengah luas daerah A1 = luas daerah A2
Arus dc terbentuk dari arus sinus yang tertinggal terhadap tegangan input UV
dengan sudut phasa beban = tg-1 ω/R dan arus menurun dengan konstanta
waktu τ = L/R pada titik ini arus adalah berlawanan dan setara dengan nilai
arus sinusoidal. Arus dc akan tetap mengalir sebagai akibat pelepasan
muatan yang tersimpan pada inductor L pada saat tegangan inputnya nol.,
tegangan dc yang terjadi terbentuk dari daerah positif dan daerah negative,
dimana daerah negative mengurangi nilai rata-ratanya.
Arus dc menurun secara kontinyu saat sudut penundaan penyalaan α
semakin besar dan pada harga α = 180º besar IdAV dan IdRMS adalah nol.
Bentuk gelombang tengan input, tegangan dan arus output diperlihatkan pada
gambar dibawah berikut:
Gb.3,Rangkaian, bentuk gelombang tegangan penyearah 1-phasa
Beban campuran R+L.
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Gb.4 Bentuk gelombang input,gelombang tegangan dan arus keluaran penyearah pulsa-tunggal beban R+L
Persaman-persamaan yang berlaku untuk penyearah ini adalah sbb:
1. Tegangan dc rata-rat, UdAV = UVM [ Sin (ωt- ) – Sin (α - )e-R/ωt(ωt-α) ] 2π
2. Arus rata-rata IdAV = UdAV R
3.Tegangan efektif UdRMS =
4. Arus keluaran efektif =
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
3. TEORI DASAR PENYEARAH BEBAN R+L DENGAN DIODA
FREE-WHEELING
Untuk menghindari pengaruh beban induktansi di beban dengan cara
mengurangi daerah negative, maka dipasang dioda free-wheeling yang
dipasang paralel dengan beban dan polaritasnya adalah akan off jika
tegangan keluaran Ud positif, sebgaimana diperlihatkan pada gambar
dibawah:
Gb.5 Raangkain penyearah pulssa-tunggal beban R+L dengan dioda
Free-wheeling
Pada saat tegangan input melintasi titik nol, dioda free-wheeling akan
bekerja melalukan arus yang tersimpan pada beban L bersirkulasi di beban
sampai energi magnetic yang tersimpan pada induktansi menjadi nol, dengan
demikian tidak dikembalikan ke sumber ac, sebagaimana pada penyearah
beban R+L tampa dioda free-wewling,
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Karena tidak ada komponen negative pada output penyearah maka besarnya
tegangan dc rata-rata UdAV dibeban adalah sama sebagaimana pada penyearah
dengan beban R saja yaitu :
UdAV = UVM ( 1 + cos α )
2π
IdAV = UdAV
R
Gb.6. Bentuk gelombang tegangan input, tegangan dan arus output Penyearah beban R+L dengan dioda free-wheeling.
4. BAHAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan peralatan yang diperlukan pada percobaan sbb :
1 DL2604 SCR 1 DL 2613 Catu Daya Dc 1 DL2614 Generator Tegangan Referensi 1 DL 2616 Unit Kontrol Dua Pulsa
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
1 DL 2626 Trafo Utama 1 DL 2628 Fuse Super Cepat ( 3 x 6,3 A) 1 DL 2635 Beban Universal 1 DL 2643 Soket bersama Shunt 1 1 DL 2109T3PV Voltmeter Moving-Irron (125-250-500 V) 1 DL 2109T33 True RMS Meter 1 Unit Osciloscope Dua-Chanel
5.Gambar Rangkaian percobaan Beban R murni
6.Gambar Rangkaian percobaan Beban R + L
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
7. Gambar rangkaian beban R+L dengan Dioda Free-Wheeling
7.Prosedur Percobaan
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
A. Menghubungkan Rangkaian Rangkai dan susun percobaan sebagaimana gambar rangkaian 5,6,7 untuk
masing masing percobaan sesuai dengan jenis bebannya.
Hubungkan voltage reference generator DL 2614, dan control unit DL 2616 ke sumber tegangan +15/0/-15.
Hubungkan output U0 dari voltage genegrator ke input control unit.
Hubungkan terminal L/N (USYN) dari control unit masing-masing ke mains transformer..
Hubungkan trafo 4-pulsa ke gate dan katoda ke rangkaian SCR, dimana soket yang ditandai titik (dot) dihibingkan ke gate SCR.
B. Mengatur setingan peralatan Atur volttage reference generator DL 2614 pada saklar EXT/INT ke posisi
“INT”, dan atur saklar (0/+10V/(0/±10V) pada posisi (0/+10).
Atur potensiometer ke posisi 10 V
Pada Control Unit DL.2616, atur saklar sudut alpha pada posisi 0˚.
Atur “Pulse shape pada posisi “train”, dan atur inhibit voltage Uinh = 15 V (open)
C. Mengukur Tegangan dan Arus
Masukan sumber tegangan dan ukurlah :
Tegangan input rms Uv, dari sumber tegangan pada voltmeter P1
Nilai tegangankeluaran dc rata-rata Udav dan tegangan rms keluaran Udrms
pada voltmeter P2
Aruskeluaran dc rata-rata Idav dan arus rms Idrms pada Ammeter P3.
Pengukuran dilakukan dengan interval sudut mulai : 0˚,30˚,60˚,90˚, 120˚,150˚, dan masukan pada table yang tersedia.
Tabel Data Pengukuran
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
α (˚) 0 30 60 90 120 150
Udav (V)
Udrms(V)
Idrms (a)
Dari hasil pengukuran tersebut isilah tabel berikut untuk menentukan kurva transfer karakteristiknya
α (˚) 0 30 60 90 120 150
Udavα/Udrmsαα
Idavα/Idrmsα
Fi
Wi (%)
Dari tabel ini buatlah kurva transfer karakteristiknya dengan kertas grafik sebagaimana contoh teorinya.
8 Menggambar tampilan Osciloscope pada kertas grafik
A. Gambar tampilan tegangan input (Uv) dan tegangan output (Ud)
Atur oscilloscope pada: DC coupling; Mode Yt ; Triger AC Line
Chanel 1 (tegangan masukan Uv) pada skala :50/div;probe x 10
Chanel 2 (tegangan keluaran Ud) pada skala 50/div ; probe x 10
Gambar diambil pada saat sudut alpha 90˚.
Hasilnya maasukan pada grfik.
B. Gambar tampilan tegangan output Ud dan arus output Id
Atur oscilloscope pada: DC coupling; Mode Yt ; Triger AC Line
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik ElektroNO. JOB
1
Semester : VI
Jurusan Teknik Elektro
Waktu : 6 Jam
Penyearah Terkendali Pulsa -Tunggal Beban R Dan Campuran R+L
Chanel 1 (tegangan masukan Uv) pada skala :50/div;probe x 10
Chanel 2 (arys keluaran Id) pada skala 10/div ; probe x 1
Gambar diambil pada saat sudut alpha 90˚.
Hasilnya maasukan pada grfik
9. Lakukan percobaan untuk masing-masing :
beban R-murni (Gambar 5.)
beban R+L (Gambar 6)
dan beban R+L dengan dioda free-wheeling (Gambar7)