Post on 15-Mar-2019
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI DAN AKTIVITAS
BELAJAR MELALUI MODEL PBL (PROBLEM BASED
LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATERI SEGIEMPAT DI
SMP NEGERI 3 UNGARAN
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh
Dewi Rafika Sari
4101407056
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Semarang, 26 September 2011
Dewi Rafika Sari
NIM. 4101407056
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul:
Pengaruh Kepercayaan Diri dan Aktivitas Belajar melalui Model PBL (Problem
Based Learning) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat di
SMP Negeri 3 Ungaran
Disusun oleh
Nama : Dewi Rafika Sari
NIM : 4101407056
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES
pada tanggal 28 September 2011.
Panitia :
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Edy Soedjoko, M.Pd
NIP. 195111151979031001 NIP. 195604191987031001
Ketua Penguji
Dr. Kartono, M.Si
NIP. 195602221980031002
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Drs. Wuryanto, M.Si Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd
NIP. 195302051983031003 NIP. 195909191981032002
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan (QS Al-Insyirah : 6)
Berkemauan keraslah terhadap sesuatu
yang mendatangkan manfaat bagimu,
mohonlah pertolongan Allah, dan
janganlah merasa tidak mampu (Hadis
Riwayat Muslim)
Jadilah dirimu sendiri, karena umurmu
terlalu singkat untuk menjadi orang lain.
PersembahAN:
Keluargaku tercinta: Ibu, Bapak (alm), Mas Onggo, Mbk Ning n Mas Awal, n Dek Achsan
Keluarga Besar PPHQ Al-Asror dan PP Assalafy Al-Asror atas segala ilmu, bimbingan dan doanya.
Sahabat-sahabatku Nung, Ti2k, Iin, Nurika, Saudah, Afit, dan Eni yang selalu menemani suka dukaQ….^_^…
Teman-teman Seperjuangan Pend. Matematika Unnes 2007 Dek Sholeh, Yoga ‘Gobret’, EkaMataram.. ‘Semangaaaatt!!!’
v
ABSTRAK Rafika, Dewi Rafika. 2011. Pengaruh Kepercayaan Diri dan Aktivitas Belajar
melalui Model PBL (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Materi Segiempat di SMP Negeri 3 Ungaran. Skripsi, Jurusan
Matematika. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Drs. Wuryanto, M.Si,
2. Dra. Endang Retno Winarti, M. Pd.
Kata Kunci: kepercayaan diri, aktivitas belajar, PBL, kemampuan pemecahan
masalah.
Model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point memudahkan
peserta didik dalam menemukan dan memahami konsep serta memecahkan
masalah yang berhubungan dengan materi persegi panjang dan persegi. Model
PBL juga efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dan rasa
percaya diri atas kemampuannya sendiri. Oleh karena itu, diharapkan adanya
pengaruh antara kepercayaan diri dan aktivitas belajar dalam penerapan model
PBL berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan
pemecahan masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kepercayaan diri
dan aktivitas belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan pemecahan
masalah peserta didik (2) persentase pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas
belajar matematika dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan pemecahan
masalah peserta didik.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 3
Ungaran sebanyak 168 peserta didik, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah
peserta didik kelas VII I sebanyak 34 peserta didik. Pembelajaran matematika
pada kelas eksperimen menggunakan model PBL berbantuan LKPD dan slide
show power point.
Pada perhitungan koefisien korelasi ganda diperoleh melalui
regresi . Jadi, terdapat pengaruh positif antara
kepercayaan diri dan aktivitas belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah,
sedangkan pada perhitungan koefisien determinasi diperoleh
melalui regresi . Jadi, presentase variansi
kepercayaan diri dan aktivitas belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah
adalah sebesar .
Saran yang diberikan yaitu hendaknya guru matematika SMP Negeri 3
Ungaran dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan
kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik seperti model PBL agar
pencapaian kemampuan pemecahan masalah peserta didik dapat semakin optimal.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
dan karunianya-Nya serta sholawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
Pengaruh Kepercayaan Diri dan Aktivitas Belajar Melalui Model PBL (Problem
Based Learning) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi
Segiempat di SMP Negeri 3 Ungaran”
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua
pihak. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Dwijanto, M.Si, Dosen Wali yang telah memberikan arahan dan motivasi
sepanjang perjalanan saya menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang.
5. Drs. Wuryanto, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Dra. Endang Retno Winarti, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini.
vii
7. Sutanto, S.Pd, Kepala SMP N 3 Ungaran yang telah memberikan izin
penelitian.
8. Titik Budi Murwati, S.Pd, Guru matematika SMP N 3 Ungaran yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
9. Guru dan Staf Karyawan SMP N 3 Ungaran yang telah membantu peneliti
selama penelitian.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para
pembaca. Terima kasih.
Semarang, 26 September 2011
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 6
1.3 Tujuan ...................................................................................... 7
1.4 Manfaat ..................................................................................... 7
1.5 Penegasan Istilah ....................................................................... 8
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Belajar dan Hasil Belajar ........................................................... 11
2.2 Teori Belajar .............................................................................. 12
ix
2.2.1 Teori Piaget ............................................................................... 12
2.2.2 Teori Vygotsky .......................................................................... 13
2.3 Kepercayaan Diri (Self-Confidence) .......................................... 14
2.3.1 Pengertian Kepercayaan Diri ..................................................... 14
2.3.2 Ciri-ciri Kepercayaan Diri ......................................................... 15
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri .............. 15
2.3.4 Kepercayaan Diri dalam Matematika........................................ 16
2.4 Aktivitas Belajar........................................................................ 18
2.5 Pemecahan Masalah .................................................................. 22
2.6 Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) .............. 24
2.6.1 Pengertian Model PBL .............................................................. 24
2.6.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL ........... 26
2.6.3 Implementasi Model Pembelajaran PBL dalam Materi Persegi
Panjang dan Persegi ................................................................. 27
2.7 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................ 28
2.8 Bangun Datar Persegi Panjang dan Persegi ............................. 29
2.8.1 Persegi Panjang ......................................................................... 29
2.8.1.1Sifat-sifat Persegi Panjang ....................................................... 29
2.8.1.2 Keliling Persegi Panjang ........................................................ 30
2.8.1.3 Luas Persegi Panjang .............................................................. 31
2.8.2 Persegi ...................................................................................... 31
2.8.2.1Sifat-sifat Persegi .................................................................... 31
2.8.2.2 Keliling Persegi ...................................................................... 32
x
2.8.2.3 Luas Persegi ............................................................................ 33
2.9 Kerangka Berfikir .................................................................... 33
2.10 Hipotesis .................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian...................................................................... 37
3.1.1 Populasi ..................................................................................... 37
3.1.2 Sampel ....................................................................................... 37
3.2 Variabel Penelitian .................................................................... 38
3.2.1 Variabel Bebas .......................................................................... 38
3.2.2 Variabel Terikat ........................................................................ 38
3.3 Desain Penelitian ....................................................................... 39
3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 41
3.4.1 Metode Angket .......................................................................... 41
3.4.2 Metode Observasi...................................................................... 41
3.4.3 Metode Tes ................................................................................ 41
3.5 Penskoran Instrumen Penelitian ................................................ 42
3.5.1 Penskoran Angket ..................................................................... 42
3.5.2 Penskoran Observasi ................................................................. 42
3.5.3 Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................... 42
3.6 Analisis Instrumen Penelitian ................................................... 43
3.6.1 Angket Kepercayaan Diri .......................................................... 43
3.6.2 Soal Tes Pemecahan Masalah ................................................... 46
3.6.2.1 Analisis Butir Soal Pilihan Ganda .......................................... 46
xi
3.6.2.2 Analisis Butir Soal Uraian ..................................................... 50
3.6.3 Hasil Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 54
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 54
3.7.1 Uji Normalitas ........................................................................... 53
3.7.2 Analisis Regresi ......................................................................... 56
3.7.2.1 Regresi Linear Ganda ............................................................. 56
3.7.2.2 Uji Keberartian Regresi Linear Ganda ................................... 58
3.7.2.3 Koefisien Korelasi Ganda ....................................................... 58
3.7.2.4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ............................. 58
3.7.2.5 Koefisien Determinasi Regresi Ganda ................................... 59
3.7.2.6 Uji Keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda.................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 62
4.1.1 Uji Normalitas Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah ........... 63
4.1.2 Analisis Regresi Linear Ganda .................................................. 63
4.1.3 Uji Keberartian Regresi Linear Ganda ...................................... 64
4.1.4 Koefisien Korelasi Ganda .......................................................... 64
4.1.5 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ................................ 64
4.1.6 Koefisien Determinasi ............................................................... 65
4.1.7 Uji Keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda ..................... 65
4.2 Pembahasan ............................................................................... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .................................................................................... 70
xii
5.2 Saran .......................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Kepercayaan Diri Dalam Matematika..................................... 17
2.2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................... 25
3.1 Kriteria Reliabilitas ................................................................................. 45
3.2 Indeks daya Beda Soal ............................................................................ 49
3.3 Indeks Kesukaran Butir .......................................................................... 50
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Desain Penelitian Teknik Korelasi Ganda .............................................. 39
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Peserta Didik Eksperimen ......................................... 74
2. Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba .............................................. 76
3. Uji Normalitas Nilai Ulangan Materi Himpunan kelas VII F,
VII G, VII H, VII I, dan VII J ......................................................... 78
4. Uji Homogenitas Nilai Ulangan Materi Himpunan kelas VII F,
VII G, VII H, VII I, dan VII J ......................................................... 79
5. Kisi-kisi Soal Pemecahan Masalah Materi Persegi Panjang dan
Persegi ............................................................................................. 80
6. Soal Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah .................... 83
7. Kunci Jawaban dan Pedomen Penskoran Soal Tes Uji Coba
Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................... 88
8. Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................................... 96
9. Kunci Jawaban dan Pedomen Penskoran Soal Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................... 99
10. Tabel Skala Kepercayaan Diri dalam Matematika .......................... 105
11. Angket Uji Coba Faktor Kepercayaan Diri .................................... 106
12. Angket Tes Faktor Kepercayaan Diri.............................................. 114
13. Lembar Pengamatan dan Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik
Kelas VII I (Pertemuan I) ................................................................ 119
14. Lembar Pengamatan dan Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik
xvi
Kelas VII I (Pertemuan II) .............................................................. 124
15. RPP Materi Persegi Panjang (Pertemuan I) .................................... 129
16. RPP Materi Persegi (Pertemuan II) ................................................. 145
17. Rekap Skor Hasil Pengisian Angket Uji Coba dan Soal Tes
Uji Coba Materi Persegi Panjang dan Persegi ................................ 163
18. Analisis Soal Uji Coba Tipe Soal Uraian ........................................ 165
19. Hasil Analisis Soal Uji Coba Tipe Soal Uraian .............................. 166
20. Perhitungan Validitas Butir Soal Uraian ......................................... 167
21. Perhitungan Reliabilitas Perangkat Tes Uraian ............................... 168
22. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uraian .................................... 170
23. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uraian ........................................ 172
24. Output ITEMAN Soal Uji Coba Tipe Soal Pilihan Ganda ............. 174
25. Hasil Analisis Output ITEMAN Soal Uji Coba Tipe Soal Pilihan
Ganda .............................................................................................. 176
26. Output ITEMAN Soal Angket Kepercayaan Diri ........................... 177
27. Hasil Analisis Output ITEMAN Soal Angket Kepercayaan Diri ... 181
28. Rekap Skor Kemampuan Pemecahan Masalah, Skor Kepercayaan
Diri, dan Skor Aktivitas Peserta Didik Kelas VII I ......................... 182
29. Uji Normalitas Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas VII 183
30. Persamaan Regresi Linear Ganda ................................................... 184
31. Koefisien Korelasi Ganda ............................................................... 186
32. Uji Keberartian Regresi Linear Ganda ............................................ 187
33. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ..................................... 188
xvii
34. Uji Keberartian Koefisien Regresi .................................................. 189
35. Harga Kritik Chi Kuadrat ................................................................ 192
36. Tabel Distribusi F untuk α=5% ....................................................... 193
37. Luas di Bawah Lengkung Normal (Tabel Z) .................................. 194
38. Tabel Distribusi t ............................................................................. 195
39. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment .................................... 196
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah beralih fungsi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengalihan fungsi sekolah
menurut pendapat Sanjaya (2010:5) adalah tuntutan masyarakat kepada sekolah
agar sekolah tidak hanya membekali peserta didik dengan berbagai macam ilmu
pengetahuan melainkan juga mengembangkan minat dan bakat, membentuk moral
dan kepribadian, serta membekali peserta didik agar dapat menguasai berbagai
macam keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selanjutnya Print,
sebagaimana dikutip oleh Sanjaya (2010), mengemukakan bahwa tuntutan
tersebut dapat dipenuhi apabila sistem pendidikan khususnya sekolah, diatur oleh
suatu kurikulum yang mengacu pada tiga konsep dasar, yakni kurikulum sebagai
mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai
perencanaan program pembelajaran. Jadi kurikulum merupakan inti dari sebuah
sistem pendidikan yang akan berfungsi dengan baik apabila tiga konsep dasar
kurikulum direncanakan, disusun, dan dilaksanakan dengan baik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum
terbaru di Indonesia yang disarankan untuk dijadikan rujukan oleh para
pengembang kurikulum di semua tingkat satuan pendidikan (Sanjaya, 2010:127).
Apabila KTSP dihubungkan dengan konsep dasar kurikulum, maka KTSP
2
memiliki karakteristik yang sama dengan konsep dasar kurikulum. Salah satu
karakteristik KTSP yang sesuai dengan konsep dasar kurikulum adalah KTSP
merupakan kurikulum teknologis yang berarti bahwa di dalam kurikulum KTSP
terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang kemudian dijabarkan
pada indikator hasil belajar, yakni sejumlah perilaku yang terukur sebagai bahan
penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan bahwa tujuan
mata pelajaran matematika di sekolah untuk semua jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah agar peserta didik mampu (1) memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antarkonsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian,
dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah. Berdasarkan Permendiknas di atas, maka tujuan
pembelajaran matematika adalah membekali peserta didik dengan kemampuan
matematika yang meliputi kemampuan pemahaman konsep matematika,
3
penalaran, pemecahan masalah, komunikasi, dan sikap menghargai kegunaan
matematika.
Hudojo (2003:182) berpendapat bahwa permasalahan yang sering timbul
dalam pembelajaran matematika adalah tidak sesuainya kemampuan peserta didik
terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Pernyataan tersebut berarti
bahwa peserta didik tidak mampu menerima materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru. Kondisi ini menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam
belajar matematika sehingga mereka tidak menyukai pelajaran matematika.
Muhsetyo (2008: 1.2) berpendapat bahwa jika peserta didik tidak menyukai
pelajaran matematika, maka guru memerlukan upaya alternatif yang dapat
menghubungkan kemampuan peserta didik dengan materi pelajaran yang
disampaikan. Upaya tersebut adalah mencari dan memilih model pembelajaran
matematika yang menarik, menggugah semangat, menantang, dan pada akhirnya
menjadikan peserta didik cerdas di bidang matematika.
Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk
mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah adalah model Pembelajaran
Berbasis Masalah atau PBL (Problem Based Learning). Esensi pembelajaran
dengan menggunakan model PBL adalah menyuguhkan berbagai situasi
bermasalah yang otentik dan bermakna bagi peserta didik, yang dapat berfungsi
sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan peserta didik. Salah satu
penelitian dengan menggunakan model PBL adalah penelitian yang dilakukan
oleh Mustafa (2008). Hasil penelitian Mustafa menyebutkan bahwa kemampuan
konseptual (pemahaman konsep) dan kemampuan kuantitatif matematika dapat
4
dicapai melalui pembelajaran menggunakan model PBL. Penelitian dengan
menggunakan model PBL juga dilakukan oleh Suci (2008). Hasil penelitian Suci
menyebutkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan kooperatif dapat meningkatkan aktivitas (partisipasi) mahasiswa
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), meningkatkan hasil belajar mata kuliah
teori akuntansi, dan mendapat respon positif dari mahasiswa karena pembelajaran
menjadi lebih bermakna. Berdasarkan hasil kedua penelitian tersebut, diketahui
bahwa model PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik.
Konsep belajar model PBL adalah konsep belajar kontruktivisme (Arends,
2008:48). Dalam proses pembelajaran PBL dengan konsep belajar kontruktivisme,
guru kadang-kadang masih terlibat dalam kegiatan presentasi dan menjelaskan
berbagai hal kepada peseta didik, tetapi lebih sering memfungsikan diri sebagai
pembimbing dan fasilitator sehingga peserta didik dapat belajar untuk berfikir dan
menyelesaikan masalahnya sendiri.
Wayan (2007) berpendapat bahwa konsep kontruktivisme dalam belajar
dapat diwujudkan dengan bantuan media pembelajaran yang berperan sebagai
media mediated instruction yaitu pembawa informasi dari sumber (guru) menuju
penerima (peserta didik). Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk
digunakan oleh guru adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang dipadukan
dengan slide show power point yang memenuhi kriteria kontruktivisme sehingga
dapat mengkonstruksi pengetahuan peserta didik melalui aktivitas belajar yang
dirumuskan dalam LKPD.
5
Kemampuan peserta didik dalam pelajaran matematika tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor kecerdasan matematika saja. Namun, faktor aktivitas
belajar dan faktor diri (self) juga turut berpengaruh terhadap kemampuan
matematika peserta didik. Hendikawati (2006) dalam hasil penelitiannya
menyebutkan bahwa aktivitas belajar peserta didik berpengaruh sebesar 54,7%
terhadap hasil belajar. Selanjutnya, pengaruh faktor diri (self) terhadap
kemampuan matematika peserta didik diungkapkan oleh Ma & Kishor,
sebagaimana dikutip oleh Kadijevich (2003:327) bahwa terdapat hubungan positif
antara konsep diri (self-concept) tentang matematika dengan prestasi matematika.
Konsep diri (self-concept) tentang matematika yang dimaksud adalah sikap
percaya diri dalam belajar matematika (self-confidence in learning mathematics),
gemar dengan matematika (liking mathematics), dan percaya akan kegunaan
matematika (usefulness of mathematics). Berdasarkan kedua penelitian di atas,
maka diperlukan suatu pembelajaran matematika yang dapat melibatkan peserta
didik secara aktif dan dapat merangsang tumbuhnya kepercayaan diri peserta
didik agar peserta didik dapat diperoleh hasil belajar matematika secara optimal.
Kegiatan pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Ungaran sudah
dipandu oleh guru secara baik. Guru telah menggunakan alat peraga ketika
menyampaikan materi pelajaran yang berhubungan dengan masalah bentuk atau
keruangan. Guru juga sering membiasakan peserta didik untuk belajar secara
berpasangan ataupun berkelompok. Hasil belajar yang dicapai juga cukup baik.
Hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan peserta didik yang biasanya lebih dari
60% peserta didik mencapai KKM dengan KKM nilai matematika di SMP Negeri
6
Ungaran adalah 65. Akan tetapi, peserta didik mempunyai kelemahan dalam hal
kemampuan pemecahan masalah. Tidak lebih dari 30% peserta didik dalam satu
kelas dapat mengerjakan soal pemecahan masalah ketika ulangan. Kelemahan
peserta didik yang lain adalah kurangnya kepercayaan diri peserta didik. Hanya
satu atau dua peserta didik dalam satu kelas yang mau maju mengerjakan soal di
kelas tanpa disuruh oleh guru, sedangkan peserta didik lain menunggu disuruh
guru untuk mau mengerjakan soal di papan tulis.
Berdasarkan paparan di atas, perlu diadakan penelitian tentang pengaruh
kepercayaan diri dan aktivitas belajar melalui pembelajaran dengan menggunakan
model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada materi bangun datar di SMP N 3 Ungaran
Tahun Pelajaran 2010/2011.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
(1) Adakah pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar matematika dalam
pembelajaran dengan menggunakan model PBL berbantuan LKPD dan slide
show power point terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik?
(2) Berapa persentase pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar
matematika dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan
pemecahan masalah peserta didik?
7
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar
matematika dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan
pemecahan masalah peserta didik.
(2) Untuk mengetahui persentase pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar
matematika dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan
pemecahan masalah peserta didik.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Memberikan masukan, sumbangan pemikiran, dan wawasan pengetahuan
tentang model model PBL dalam pembelajaran matematika serta kepercayaan
diri dalam belajar matematika.
(2) Membantu mengembangkan kemampuan peserta didik dalam aspek
pemecahan masalah matematika.
(3) Menambah pengalaman dan referensi bagi guru tentang model pembelajaran
sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran matematika.
8
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda tentang pengertian
yang berhubungan dengan judul skripsi, maka perlu ditegaskan istilah-istilah
sebagai berikut:
(1) Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengaruh adalah daya yang
ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Tim Penyusun, 2002:849).
Pengertian pengaruh dalam penelitian ini adalah daya yang timbul dari
kepercayaan diri dan aktivitas belajar terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika.
(2) Kemampuan pemecahan masalah
Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan peserta didik dalam
proses memecahkan masalah yaitu: memahami masalah, merencanakan
pemecahan masalah, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan hasil.
(3) Aktivitas belajar
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dan dua
aktivitas itu harus saling berkaitan dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas
belajar dalam penelitian ini adalah aktivitas yang mencakup aktivitas visual
(visual activities), aktivitas lisan (oral activities), aktivitas mendengar
(listening activities), dan aktivitas menulis (writing activities).
(4) Kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah keyakinan akan kekuatan, keterampilan, dan
9
kemampuan untuk melakukan sesuatu. Kepercayaan diri dapat timbul karena
seseorang menghargai dirinya, memandang nilai dirinya yang sesungguhnya
sebagai manusia, yakin dengan segala aspek yang dimilikinya, dan merasa
mampu untuk mencapai berbagai tujuan dalam hidup. Kepercayaan diri pada
penelitian ini adalah kepercayaan diri matematika dengan indikator: (1)
kepercayaan terhadap pemahaman dan kesadaran diri terhadap kemampuan
matematikanya; (2) kemampuan untuk menentukan secara realistik sasaran
yang ingin dicapai dan menyusun rencana aksi sebagai usaha untuk meraih
sasaran yang telah ditentukan; (3) kepercayaan terhadap matematika itu
sendiri.
(5) Model pembelajaran PBL
Model PBL adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan yang penting dari materi pelajaran.
(6) Materi segiempat
Materi segiempat adalah materi yang diajarkan di tingkat SMP kelas VII.
Dalam penelitian ini akan diajarkan materi segiempat sub materi persegi
panjang dan persegi.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir yang masing -masing diuraikan sebagai berikut.
10
1.6.1 Bagian Awal Skripsi
Terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu:
BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan,
manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Landasan teori, berisi teori-teori yang mendukung pelaksanaan
penelitian.
BAB III : Metode penelitian, berisi tentang objek penelitian, metode pengumpulan
data, instrumen penelitian, dan analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasannya.
BAB V : Penutup, berisi tentang simpulan hasil penelitian dan saran-saran
peneliti.
1.6.3 Bagian Akhir
Merupakan bagian yang terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai
acuan, lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi dan tabel-tabel
yang digunakan.
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Belajar dan Hasil Belajar
Menurut Gagne dan Berliner, sebagaimana dikutip oleh Anni (2007:2),
belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai
hasil dari pengalaman. Gagne juga menyatakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan (Winataputra, 2008: 1.8). Menurut Bower dan Hilgard, sebagaimana
dikutip oleh Winataputra (2008:1.8), belajar mengacu pada perubahan tingkah
laku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut
tidak disebabkan oleh insting, kematangan, kelelahan atau kebiasaan, sedangkan
Hudojo (2003: 83) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam
memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku.
Berdasarkan beberapa definisi tentang belajar di atas, maka belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku yang diiringi dengan beberapa perubahan
lain seperti perubahan kemampuan, keterampilan, dan sikap.
Unsur-unsur belajar menurut Anni (2007:4) antara lain:
(1) pembelajar yakni berupa peserta didik, warga belajar, atau peserta didik;
(2) rangsangan (stimulus) indera pembelajar misalnya warna, suara, sinar, dan
sebagainya. Agar pembelajar dapat belajar optimal ia harus memfokuskan
12
pada stimulus tertentu yang diminat;
(3) memori pembelajar yakni berisi berbagai kemampuan seperti pengetahuan,
keterampilan, dan sikap;
(4) tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori (respon).
Berdasarkan unsur-unsur belajar di atas, maka proses belajar dapat ditandai
dengan adanya pembelajar, rangsangan (stimulus), pengalaman belajar, dan
perilaku pembelajar sebagai hasil dari pengalaman belajar. Selanjutnya, ciri-ciri
perilaku yang mencerminkan suatu proses belajar adalah apabila perilaku tersebut
memungkinkan terjadinya perubahan yang lebih baik, menambah pengalaman
bagi individu, dan perubahan perilaku tersebut berlangsung dalam kurun waktu
yang relatif lama.
2.2 Teori Belajar
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat
teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen (Sugandi, 2007:7).
Beberapa teori belajar yang melandasi pembahasan dalam penelitian ini antara
lain:
2.2.1 Teori Piaget
Tiga prinsip utama teori pembelajaran Piaget seperti yang dikemukakan oleh
Sugandi (2007:35-36) adalah sebagai berikut:
(1) Belajar aktif
Pada proses belajar aktif, subjek belajar mengalami perkembangan
pengetahuan. Agar perkembangan pengetahuan berjalan dengan baik, maka
13
perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan subjek belajar
belajar sendiri, misalnya dengan melakukan percobaan, memanipulasi
simbol-simbol, mengajukan pertanyaan, dan membandingkan penemuan
sendiri dengan penemuan temannya.
(2) Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi interaksi
di antara subjek belajar. Apabila terjadi interaksi di antara subjek belajar,
maka khasanah kognitif anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut
pandangan dan alternatif tindakan.
(3) Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.
Jika hanya menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan
kognitif anak cenderung mengarah ke verbalisme.
Jadi, keterkaitan penelitian ini dengan teori Piaget adalah adanya
keaktifan, interaksi, dan pembangunan pengalaman anak secara mandiri dalam
proses belajar karena tiga hal tersebut akan mengembangkan pengetahuan anak
secara lebih baik.
2.2.2 Teori Vygotsky
Prinsip kunci dari teori Vygotsky menurut Winataputra (2008) adalah: (1)
penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran (the sociocultural nature
of learning); (2) zona perkembangan terdekat (zone of proximal development); (3)
pemagangan kognitif (cognitive apprenticenship); dan (4) perancah (scaffolding).
14
Pada prinsip pertama, Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial
dengan orang lain dalam proses pembelajaran. Prinsip kedua adalah bahwa
peserta didik belajar paling baik apabila berada dalam zona perkembangan
terdekat mereka. Prinsip ketiga adalah menekankan pada hakikat sosial dari
belajar dan zona perkembangan bahwa peserta didik dapat menemukan sendiri
solusi dari permasalahan melalui bimbingan dari teman sebaya atau pakar. Prinsip
keempat bahwa proses belajar akan lebih baik jika memunculkan konsep
scaffolding. Scaffolding yaitu memberikan sejumlah besar bantuan berupa
petunjuk, peringatan, ataupun dorongan kepada peserta didik selama tahap-tahap
awal pembelajaran.
Jadi, keterkaitan penelitian ini dengan teori Vygotsky adalah prinsip ketiga
dan keempat dari teori Vygotsky yaitu konsep kontruktivisme dalam belajar dan
dibutuhkannya scaffolding dalam proses pembelajaran.
2.3 Kepercayaan Diri (Self-Confidence)
2.3.1 Pengertian Kepercayaan Diri
Loekmono (1983:1) menyatakan bahwa rasa percaya diri (self-confidence)
merupakan perasaan yang dimiliki secara pribadi, sangat penting, dan menentukan
kebahagiaan hidup seseorang. Loekmono (1983:3) juga menyatakan bahwa
percaya diri merupakan gabungan dari pandangan positif terhadap diri sendiri,
harga diri, dan rasa aman. Jadi, percaya diri merupakan sikap yang menentukan
kebahagiaan hidup seseorang, memberikan pandangan positif terhadap diri
sendiri, harga diri, dan rasa aman. Orang yang memiliki kepercayaan diri akan
15
memiliki keyakinan terhadap segala aspek kelebihan dirinya sehingga mampu
mengatasi ketakutan dan kecemasan dirinya.
2.3.2 Ciri-ciri Kepercayaan Diri
Menurut Hambly (1995:3) seseorang yang mempunyai kepercayaan diri
mampu menangani segala sesuatu dengan tenang, sedangkan Loekmono
(1983:36) menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan sikap dan kepercayaan
yang optimis bahwa sesuatu pasti dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan.
Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh Winataputra (2008), perilaku
seseorang yang mempunyai keyakinan akan kemampuan diri adalah mereka akan
menghindari situasi-situasi yang diyakini akan melampaui kemampuannya dalam
mengatasi situasi tersebut dan akan melibatkan diri dalam situasi yang
diyakininya mampu ditanganinya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka ciri-ciri individu yang mempunyai
kepercayaan diri adalah bahwa ia dapat memahami akan kelebihan dan
kekurangan dirinya sehingga dapat menjalani kehidupannya dengan kondisi
mental yang terkendali dengan baik.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Rasa tidak percaya diri bisa terjadi melalui proses panjang yang dimulai
dari faktor pendidikan keluarga. Menurut Thursan dan Rini (2002), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri antara lain sebagai berikut:
(1) Rasa percaya diri sangat dipengaruhi oleh pendidikan keluarga, sebab dari
keluarga terbentuk berbagai aspek kepribadian.
16
(2) Lingkungan juga mempengaruhi terbentuknya rasa percaya diri seseorang
sehingga dalam kehidupan sosialnya dapat terlihat antara individu yang
memiliki percaya diri dan yang tidak memiliki percaya diri.
(3) Pemahaman terhadap lingkungan diri sendiri merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Bila individu mempunyai
pemahaman negatif terhadap diri sendiri justru akan memperkuat rasa tidak
percaya diri. Namun, apabila individu memandang positif terhadap diri
sendiri maka akan memperkuat rasa percaya diri.
Dari penjelasan di atas, maka faktor dominan yang mempengaruhi rasa
percaya diri adalah faktor keluarga dan pemahaman akan kekurangan dan
kelebihan diri sendiri.
2.3.4 Percaya Diri dalam Matematika
Margono (2005:48) membagi rasa percaya diri seseorang terhadap
matematika menjadi tiga komponen. Pertama, kepercayaan terhadap pemahaman
dan kesadaran diri terhadap kemampuan matematikanya, yaitu dalam menghadapi
kegagalan atau keberhasilan dan dalam bersaing dan dibandingkan dengan teman-
temannya. Kedua, kemampuan untuk menentukan secara realistik sasaran yang
ingin dicapai dan menyusun rencana aksi sebagai usaha untuk meraih sasaran
yang telah ditentukan, yaitu tahu keterbatasan diri dalam menghadapi persaingan
dengan teman-temannya dan tahu keterbatasan diri dalam menghadapi
matematika. Ketiga, kepercayaan terhadap matematika itu sendiri, yaitu
matematika sebagai sesuatu yang abstrak, matematika sebagai sesuatu yang sangat
17
berguna, matematika sebagai suatu seni, intuisi, analisis, dan rasional, serta
matematika sebagai kemampuan bawaan.
Pendapat Margono (2005:48) tentang indikator kepercayaan diri dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
No Faktor Indikator
1 Kepercayaan terhadap pemahaman
dan kesadaran diri terhadap
kemampuan matematikanya.
Percaya diri dalam menghadapi
kegagalan dan keberhasilan
Percaya diri dalam bersaing dan
dibandingkan dengan teman-
temannya.
2
Kemampuan untuk menentukan
secara realistik sasaran yang ingin
dicapai dan menyusun rencana aksi
sebagai usaha untuk meraih sasaran
yang telah ditentukan.
Tahu keterbatasan diri dalam
menghadapi persaingan dengan
teman-temannya.
Tahu keterbatasan diri dalam
menghadapi matematika.
3
Kepercayaan terhadap matematika
itu sendiri. (matematika sebagai
ilmu)
Matematika sebagai sesuatu yang
abstrak.
Matematika sebagai sesuatu yang
sangat berguna.
Matematika sebagai suatu seni,
analitis, dan rasional.
Matematika sebagai suatu
kemampuan bawaan.
Tabel 2.1 Indikator Kepercayaan Diri dalam Matematika
18
2.4 Aktivitas Belajar
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, keaktifan peserta didik
merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga
belajar mengajar yang ditempuh benar-benar akan memperoleh hasil yang optimal
(Rusyan, 1992:128). Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun
mental dan dua aktivitas itu harus saling berkaitan dalam kegiatan pembelajaran
(Sardiman, 2001:98). Menurut Rohani (2004:6), aktivitas fisik adalah peserta
didik giat/aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain dan bekerja, ia
tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik
yang memiliki aktivitas mental adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-
banyaknya atau banyak berfungsi dalam pembelajaran.
Aktivitas belajar adalah faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan
oleh guru. Aktivitas belajar yang perlu diperhatikan guru bukan hanya aktivitas
fisik, namun juga aktivitas mental. Aktivitas fisik merupakan jalan bagi peserta
didik untuk mendapatkan pengetahuan baru, sedangkan aktivitas mental adalah
pendukung bagi peserta didik agar dapat melakukan aktivitas fisik secara baik.
Peserta didik dalam kondisi belajar dapat diamati melalui aktivitas yang
dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar,
presentasi, diskusi, mencoba, menduga, atau menemukan. Sebaliknya, peserta
didik dalam kondisi tidak belajar adalah kontradiksi dari aktivitas tersebut,
mereka hanya berdiam diri, beraktivitas tidak relevan, pasif, atau menghindar.
19
Menurut Djamarah (2008:38-45), terdapat beberapa aktivitas belajar
sebagai berikut.
(1) Mendengarkan
Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yang belajar
di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru
menggunakan metode ceramah maka setiap peserta didik diharapkan
mendengarkan apa yang guru sampaikan.
(2) Memandang
Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Dalam
pendidikan, aktivitas memandang termasuk dalam kategori akvititas belajar.
Saat proses pembelajaran di kelas, seseorang pelajar memandang papan tulis
yang berisikan tulisan. Tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan
dan selanjutnya tersimpan dalam otak.
(3) Menulis atau mencatat
Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk sebagai aktivitas belajar yaitu
apabila dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuannya.
(4) Membaca
Membaca tidak selalu membaca buku, tetapi juga membaca majalah, koran,
tabloid, catatan hasil belajar, dan hal-hal yang berhubungan dengan
kebutuhan belajar.
(5) Membuat ringkasan dan menggarisbawahi
20
Banyak orang yang merasa terbantu dalam belajar karena menggunakan
ringkasan materi yang dibuatnya. Ringkasan yang dapat membantu dalam
hal mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa
yang akan datang. Membaca pada hal-hal yang penting perlu diberi garis
bawah. Hal ini sangat membantu dalam usaha menemukan kembali materi
tertentu di kemudian hari bila diperlukan.
(6) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan.
Dalam buku sering dijumpai tabel-tabel, diagram-diagram, ataupun bagan-
bagan. Materi non verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang dalam
mempelajari suatu materi. Demikian pula gambar-gambar dan peta-peta
dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman seseorang
tentang sesuatu hal.
(7) Mengingat
Mengingat adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan, menyimpan, dan
menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampau. Perbuatan mengingat
terlihat ketika seseorang sedang menghafal bahan pelajaran berupa dalil,
pengertian, dan sebagainya.
(8) Berpikir
Berpikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir seseorang memperoleh
penemuan baru, setidak-tidaknya seseorang menjadi tahu tentang hubungan
antara sesuatu.
(9) Latihan dan praktek
21
Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki adanya
penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar
sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. Latihan termasuk cara yang
baik untuk memperkuat ingatan.
Paul B. Diedrich seperti yang dikutip dalam Sardiman (2001:99)
menggolongkan aktivitas belajar sebagai berikut
(1) Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, demontrasi,
percobaan.
(2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
(3) Listening activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,
musik, pidato.
(4) Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
(5) Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
(6) Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi model,
bermain, berkebun, beternak.
(7) Mental activities, seperti: mengingat, memecahkan soal, menganalisa,
melihat hubungan, mengambil keputusan.
(8) Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, berani, tenang, gugup.
Guru hanyalah merangsang keaktifan dengan jalan menyajikan bahan
pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah peserta didik sendiri
22
sesuai kemauan, kemampuan, bakat, dan latar belakang masing-masing. Menurut
Rohani (2004:9-10) hal yang dapat dilakukan guru untuk dapat membangkitkan
keaktifan mental peserta didik adalah sebagai berikut.
(1) Mengajukan pernyataan dan membimbing diskusi peserta didik.
(2) Memberikan tugas-tugas untuk memecahkan masalah-masalah,
menganalisis, mengambil keputusan.
(3) Menyelenggarakan berbagai percobaan dengan menyimpulkan keterangan,
memberi pendapat.
(4) Menyelenggarakan berbagai bentuk pekerjaan keterampilan di bengkel,
laboratorium.
(5) Mengadakan pameran, karyawisata.
Dalam penelitian ini, beberapa aktivitas belajar peserta didik yang diamati
di antaranya adalah visual activities, listening activities, oral activities, dan
writing activities. Hal ini disesuaikan dengan model pembelajaran yang
diterapkan pada proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Keempat aktivitas
belajar tersebut tidak terpisah satu sama lain. Akan tetapi, dilakukan sesuai
dengan aktivitas yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2.5 Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang
diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Pembelajaran
pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka
memberi tantangan kepada peserta didik melalui penugasan (pernyataan)
23
matematika. Fungsi guru dalam kegiatan pemecahan masalah adalah
memfasilitasi dan memotivasi peserta didik dalam proses memecahkannya. Perlu
diingat bahwa masalah yang diberikan kepada peserta didik harus masalah yang
pemecahannya terjangkau oleh kemampuan peserta didik. Masalah yang di luar
jangkauan kemampuan peserta didik dapat menurunkan motivasi mereka.
Polya, sebagaimana dikutip oleh Wardhani (2005:112), mendefinisikan
masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu
tujuan yang tidak dengan segera dapat dicapai. Selanjutnya Polya, sebagaimana
dikutip oleh Wardhani (2005:158), mengelompokkan masalah dalam matematika
menjadi dua kelompok. Pertama, adalah masalah terkait dengan “menemukan
sesuatu” yang teoritis ataupun praktis, abstrak ataupun konkret termasuk juga di
sini teka-teki. Landasan untuk “menemukan sesuatu” dalam menyelesaikan
masalah adalah: (1) apa yang dicari; (2) data apa yang telah diketahui; (3) apa saja
syarat-syaratnya. Kedua, adalah masalah yang terkait dengan membuktikan atau
menunjukkan bahwa suatu pernyataan itu benar atau salah atau tidak kedua-
duanya. Sehubungan dengan masalah pemecahan masalah, Hudoyo (2003:149)
berpendapat bahwa syarat soal pemecahan masalah adalah pertanyaan tersebut
harus dapat dimengerti oleh peserta didik, menantang untuk dijawab, dan soal
tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui peserta
didik. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah, peserta
didik harus menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya, baik berupa
pengetahuan, keterampilan, ataupun pemahaman.
24
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah
mencakup kemampuan yang terlibat dalam proses memecahkan masalah yaitu:
memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menyelesaikan masalah,
dan menafsirkan hasil. Dari hasil karya peserta didik dalam memecahkan masalah,
dapat dilihat seberapa jauh kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
ditinjau dari kemampuan-kemampuan tersebut. Pada kenyataannya peserta didik
sering terhalang dalam memecahkan masalah karena lemahnya (tidak terbiasa)
mengembangkan strategi pemecahan masalah dan kurangnya pemahaman konsep
atau prosedur yang terkandung dalam penyelesaian masalah.
2.6 Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
2.6.1 Pengertian Model PBL
Nurhadi, sebagaimana dikutip dalam Sudarman (2007:69), menyatakan
bahwa PBL adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang
penting dari materi pelajaran. Dasar teoritis PBL adalah teori kontruktivis tentang
belajar oleh Piaget dan Vygotsky (Arends, 2008:47). Menurut Paiget,
sebagaimana dikutip oleh Arends (2008:47), pengetahuan pelajar tidak statis,
tetapi berevolusi secara konstan selama pelajar mengkontruksikan pengalaman-
pengalaman baru yang memaksa mereka untuk mendasarkan diri dan
memodifikasi pengetahuan sebelumnya. Selanjutnya Vygotsky, sebagaimana
dikutip oleh Arends (2008:47), berpendapat bahwa pengetahuan pelajar akan
25
berkembang ketika mereka menghadapi pengalaman baru, kemudian berusaha
menemukan pemahaman tentang pengalaman baru tersebut dengan
menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan baru dan mengkonstruksi
makna baru. Jadi, dalam pembelajaran dengan model PBL, walaupun kadang-
kadang guru masih terlibat mempresentasikan dan menjelaskan banyak hal kepada
peserta didik, tapi lebih sering memfungsikan diri sebagai pembimbing dan
fasilitator sehingga peserta didik dapat belajar untuk berfikir dan menyelesaikan
masalahnya sendiri.
Pembelajaran dengan menggunakan model PBL menurut Ismail (2003:33)
sebagaimana yang dikutip dalam Widdiharto (2003:9), memiliki 5 tahapan utama
yaitu sebagai berikut.
Tahapan/Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1
Mengorganisasi peserta didik kepada
masalah
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, memotivasi peserta
didik agar terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihkan.
Fase 2
Mengorganisasi peserta didik untuk
belajar
Guru membantu peserta didik
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
Fase 3
Membimbing pemecahan masalah
Guru mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen
Tabel 2.2 Sintaks PBL
26
individual maupun kelompok untuk mendapatkan penjelasan dalam
pemecahan masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Guru membantu peserta didik dalam
perencanaan dan menyiapkan karya
seperti laporan serta membantu
mereka membagi tugas dengan
temannya.
Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap proses pemecahan masalah
mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan.
Dalam penelitian ini, semua langkah-langkah yang ada pada model
pembelajaran berbasis masalah ini dilaksanakan.
2.6.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL
Menurut Sanjaya (2008:219), Model PBL memiliki keunggulan dan
kelemahan sebagai berikut.
Kelebihan model PBL adalah sebagai berikut:
(1) Menantang kemampuan peserta didik serta memberi kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
(2) Meningkatkan aktivitas pembelajran peserta didik.
(3) Membantu peserta didik bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
(4) Merangsang perkembangan kemampuan berfikir peserta didik untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi secara tepat.
27
Kelemahan model PBL adalah sebagai berikut:
(1) Memerlukan waktu yang panjang dibandingkan dengan model pembelajaran
yang lain.
(2) Manakala peserta didik peserta didik tidak memiliki minat atau tidak
memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba.
Peranan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL
adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, menfasilitasi penyelidikan
dan dialog, dan menuntaskan suatu masalah yang melampaui tingkat pengetahuan
peserta didik pada saat itu.
2.6.3 Implementasi Model Pembelajaran PBL dalam Materi Persegi Panjang
dan Persegi
Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang berorientasi
pada pemecahan masalah, keterampilan berfikir, dan keterampilan mengatasi
masalah. Model PBL dikembangkan melalui teori perkembangan kontruktivisme
Piaget dan Vygotsky. Model ini menekankan pada keterlibatan peserta didik
secara aktif dalam proses mendapatkan informasi dan mengkontruksi
pengetahuannya sendiri. Melalui tahap-tahap (fase) model PBL, peserta didik
diberi kesempatan untuk menginvestigasi permasalahan yang diajukan guru secara
mandiri. Fase model PBL dibuat sedemikian rupa sehingga mendorong peserta
didik untuk menginvestigasi permasalahan yang diajukan guru dan
mengekspresikan idenya secara terbuka. Hal ini sangat cocok apabila digunakan
untuk membangun kemampuan pemecahan masalah peserta didik terutama pada
28
materi persegi panjang dan persegi karena banyak permasalahan sehari-hari yang
berkaitan dengan materi persegi panjang dan persegi sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai sarana investigasi dan penyelidikan peserta didik.
2.7 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menurut Hidayah (2007:8), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu alat pembelajaran, bahkan ada
yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran. Secara umum, LKS
merupakan perangkat pembelajaran yang berfungsi sebagai pendukung
pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). LKS berupa lembaran
yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh peserta didik) .
LKS merupakan bimbingan guru dalam pembelajaran yang disajikan
secara tertulis. Dalam penulisannya perlu diperhatikan kriteria media grafis
sebagai media visual, khususnya tentang visualnya yang berfungsi untuk menarik
perhatian peserta didik.
Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut.
(1) Memberi penguatan, sikap, dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh
peserta didik;
(2) Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan.
Adapun kelebihan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah
sebagai berikut.
29
(1) Meningkatkan aktivitas belajar.
(2) Mendorong peserta didik mampu belajar mandiri.
(3) Membimbing peserta didik secara baik ke arah pengembangan konsep.
Dalam penelitian ini, LKPD yang disusun berisi pertanyaaan-pertanyaan
yang akan membimbing peserta didik dalam memahami konsep persegi panjang
dan persegi. Pada saat pengisian LKPD, guru berperan sebagai pembimbing dan
pemberi penguatan dalam menentukan kesimpulan yang benar terhadap materi
yang sedang dibahas.
2.8 Bangun Datar Persegi Panjang dan Persegi
2.8.1 Persegi Panjang
Menurut Sukino (2006:287) persegi panjang adalah segiempat dengan sisi-
sisi yang berhadapan sejajar salah satu sudutnya siku-siku.
2.8.1.1 Sifat-sifat Persegi Panjang
(1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
(2) Setiap sudutnya siku-siku.
l l
p
p A B
C D Menurut gambar persegi panjang ABCD di
samping, maka AB = CD dan AD = BC
Menurut gambar persegi panjang ABCD di
samping, maka
A B
C D
30
(3) Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan
di titik pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua
bagian yang sama panjang.
Menurut gambar persegi panjang ABCD di atas, maka terdapat diagonal
yang sama penjang yaitu AC dan BD dan saling berpotongan di titik O.
Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian yang sama, yaitu
AO=CO dan BO=DO.
(4) Mempunyai dua sumbu simetri yaitu sumbu vertikal dan horizontal.
2.8.1.2 Keliling Persegi Panjang
Menurut Sukino (2006:287), keliling persegi panjang sama dengan jumlah
seluruh panjang sisinya. Jika ABCD adalah persegi panjang dengan panjang p,
lebar l, dan keliling K, maka K = p + l + p + l, atau dapat ditulis sebagai:
l l
p
p B
D C
A
K = 2p + 2l = 2(p +l)
x x x x
A B
C D
O
31
2.8.1.3 Luas Persegi Panjang
Luas sebuah bangun datar adalah besar ukuran daerah tertutup suatu
permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2, m
2, km
2, atau satuan luas
lainnya.
Menurut Sukino (2006:287), luas persegi panjang sama dengan hasil kali
panjang dan lebarnya. Apabila terdapat persegi panjang ABCD dengan panjang p,
lebar l, dan luas L, maka luas persegi panjang ABCD dapat ditulis sebagai:
2.8.2 Persegi
Menurut Sukino (2006:287) persegi adalah persegi panjang yang keempat
sisinya sama panjang.
Sebagai contoh, perhatikan gambar di atas. ABCD adalah persegi dengan
sisi-sisi AB, BC, CD, dan DA dimana AB = BC = CD = DA dan A = .
2.8.2.1 Sifat-sifat Persegi
(1) Setiap sudutnya siku-siku.
L = p x l
C D
B A
sisi
sisi
Menurut gambar persegi ABCD di samping,
maka
A B
C D
32
(2) Mempunyai dua diagonal yang sama panjang, berpotongan di tengah-
tengah, dan membentuk sudut siku-siku.
Menurut gambar persegi ABCD di atas, AC dan BD merupakan diagonal
dengan AC = BD. Diagonal AC dan BD berpotongan di tengah-tengah yaitu
di titik O dan .
(3) Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
(4) Memiliki 4 sumbu simetri.
2.8.2.2 Keliling Persegi
Menurut Sukino (2006:291), keliling persegi adalah jumlah panjang
seluruh sisi-sisinya.
R S
Q P
s
s
s
s
A B
C D
O
A B
D C
Menurut gambar persegi ABCD di samping,
maka
33
Pada gambar di atas, PQRS adalah persegi dengan panjang sisi s dan
keliling K, maka keliling PQRS adalah K = s + s + s + s dan dapat ditulis sebagai
berikut.
2.8.2.3 Luas Persegi
Menurut Sukino (2006:287), luas persegi sama dengan kuadrat panjang
sisinya. Apabila terdapat persegi ABCD dengan sisi s dan luas L, maka luas
ABCD dapat ditulis sebagai berikut.
2.9 Kerangka Berpikir
Permasalahan pembelajaran matematika yang terjadi di SMP Negeri 3
Ungaran adalah kurangnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Hanya
sekitar 30% peserta didik yang dapat mengerjakan soal pemecahan masalah pada
saat ulangan. Selain permasalahan tersebut, peserta didik juga kurang memiliki
rasa percaya diri ketika mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Hanya satu
atau dua peserta didik yang berani untuk mengerjakan soal matematika di papan
tulis tanpa disuruh oleh guru.
Model PBL merupakan model pembelajaran yang menekankan pada
peningkatan kemampuan konstruktivis peserta didik. Melalui model PBL, peserta
didik dituntut untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri sehingga dapat
mencapai tingkat pemahaman yang lebih sempurna dibandingkan dengan
pengetahuan sebelumnya. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL,
peserta didik diarahkan oleh guru untuk terlibat aktif dalam menginvestigasi
masalah, mengajukan pertanyaan, mengungkapkan pendapat, dan berdiskusi.
K = 4s
L = s2
34
Aktivitas belajar tersebut sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan
menginvestigasi dan keterampilan memecahkan masalah peserta didik. Selain itu,
model PBL juga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan rasa percaya diri
peserta didik. Oleh karena itu, model PBL dapat diterapkan dalam pembelajaran
matematika pada materi yang dapat diaplikasikan untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti materi persegi
panjang dan persegi.
Dalam penelitian ini, pembelajaran materi persegi dan persegi panjang
diajarkan dengan menggunakan model PBL yang diintegrasikan dengan
penggunaan LKPD dan slide show power point. Pengintegrasian model PBL
dengan penggunaan LKPD akan memudahkan peserta didik dalam menemukan
konsep, memahami konsep, dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan
materi persegi panjang dan persegi. Selanjutnya, penggunaan slide show power
point akan mengefektifkan penyampaian materi kepada peserta didik karena
proses penyampaian materi secara visual akan membuat materi pelajaran yang
disampaikan menjadi menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki oleh model pembelajaran PBL
yang diintegrasikan dengan penggunaan LKPD dan slide show power point
diduga efektif untuk diterapkan pada materi persegi panjang dan persegi dan dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas
belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik melalui
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan bantuan
LKPD dan slide show power point.
35
2.10 Hipotesis
Dalam penelitian ini disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
(1) Kepercayaan diri dan aktivitas belajar berpengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah melalui pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point.
(2) Terdapat pengaruh yang positif antara kepercayaan diri dan aktivitas belajar
terhadap kemampuan pemecahan masalah melalui pembelajaran dengan
menggunakan model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point.
36
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 3
Ungaran sebanyak 168 peserta didik, yang terdiri dari 34 peserta didik kelas VII
F, 34 peserta didik kelas VII G, 33 peserta didik kelas VII H, 34 peserta didik
kelas VII I, dan 33 peserta didik kelas VII J.
3.1.2 Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random
sampling. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling didasarkan pada
asumsi bahwa populasi dalam penelitian ini homogen. Hal tersebut berdasarkan
fakta bahwa populasi memiliki ciri-ciri yang relatif sama, yaitu:
(1) peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama.
(2) peserta didik diampu oleh guru yang sama.
(3) peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas paralel yang
sama.
(4) pembagian kelas tidak berdasarkan peringkat.
(5) telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Data yang digunakan untuk uji normalitas dan uji homogenitas adalah nilai
ulangan harian matematika materi himpunan. Uji normalitas menggunakan uji Chi
37
Kuadrat, sedangkan uji homogenitas menggunakan uji Bartlet. Berdasarkan
perhitungan normalitas menggunakan uji Chi Kuadrat diperoleh
dan (dengan dk = 4 dan ). Karena
, maka diterima, yang berarti bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3).
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet
diperoleh dan (dengan dk = 4 dan ).
Karena maka diterima, yang berarti bahwa sampel
mempunyai varians yang sama sehingga sampel tersebut homogen (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4).
Berdasarkan lima hal di atas diperoleh sampel penelitian yaitu peserta
didik kelas VII I dan kelompok sampel terdiri dari 34 peserta didik.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri (X1) dan
aktivitas belajar (X2)
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan
masalah peserta didik pada materi persegi panjang dan persegi.
38
3.3 Desain Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian dengan teknik korelasi
ganda antara dua variabel bebas yaitu kepercayaan diri dan aktivitas belajar dan
satu variabel terikat yaitu kemampuan pemecahan masalah yang dapat
digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
Dimana:
X1 = kepercayaan diri
X2 = aktivitas belajar
Y = kemampuan pemecahan masalah
R = pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar secara bersama-sama
terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Penelitian diawali dengan penentuan sampel penelitian.
X1
X2
Y R
Gambar 3.1 Desain Penelitian Teknik Korelasi Ganda
39
(2) Menentukan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan sintaks model
pembelajaran PBL.
(3) Melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran PBL pada peserta
didik kelas VII I.
(4) Menyusun kisi-kisi tes kemampuan pemecahan masalah, kisi-kisi angket
kepercayaan diri, dan menyusun lembar observasi aktivitas peserta didik.
(5) Menentukan kelas uji coba untuk menguji coba instrumen tes. Kelas uji coba
merupakan kelas yang telah mendapatkan materi persegi panjang dan persegi.
(6) Mengujicobakan instrumen uji coba pada kelas uji coba. Instrumen yang
diujicobakan pada kelas uji coba adalah soal tes pemecahan masalah materi
persegi panjang dan persegi dan angket kepercayaan diri.
(7) Menganalisis data hasil uji coba pada kelas uji coba. Soal uji coba
kemampuan pemecahan masalah dianalisis untuk diketahui validitas,
reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya, sedangkan angket uji coba
kepercayaan diri dianalisis untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya.
(8) Soal uji coba kemampuan pemecahan masalah dan angket uji coba
kepercayaan diri yang memenuhi syarat, dipilih untuk kemudian dijadikan
soal tes kemampuan pemecahan masalah dan angket kepercayaan diri pada
kelas eksperimen.
(9) Melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah dan pengisian angket
kepercayaan diri.
(10) Menganalisis hasil angket kepercayaan diri dan tes kemampuan pemecahan
masalah.
40
(11) Menyusun hasil penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Angket
Metode angket digunakan untuk memperoleh skor kepercayaan diri
peserta didik. Angket pada penelitian ini disusun dengan pernyataan bersifat
tertutup dengan skala 1-4. Penskoran pada butir positif yaitu a memiliki skor 4, b
memiliki skor 3, c memiliki skor 2, dan d memiliki skor 1, sedangkan penskoran
pada butir negatif yaitu a memiliki skor 1, b memiliki skor 2, c memiliki skor 3,
dan d memiliki skor 4. Pernyataan pada angket kepercayaan diri peserta didik
berdasarkan pada indikator kepercayaan diri dalam matematika.
3.4.2 Metode Observasi
Metode observasi pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh skor
aktivitas belajar peserta didik ketika mengikuti pelajaran dengan model
pembelajaran PBL berbantuan LKPD dan slide show power point. Pernyataan
tentang aktivitas belajar berdasarkan pada macam-macam aktivitas berupa visual
activities, listening activities, oral activities, dan writing activities.
3.4.3 Metode Tes
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh skor
kemampuan pemecahan masalah. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah bentuk pilihan ganda dan uraian.
41
3.5 Penskoran Instrumen Penelitian
3.5.1 Penskoran Angket
Dalam penskoran angket, peneliti menggunakan interval interval 1 sampai
dengan 4. Untuk angket dengan penskoran positif penskoran pilihan jawabannya
adalah jawaban (a) bernilai 4, jawaban (b) bernilai 3, jawaban (c) bernilai 2, dan
jawaban (d) bernilai 1, sedangkan untuk angket dengan pernyataan negatif
jawaban (a) bernilai 1, jawaban (b) bernilai 2, jawaban (c) bernilai 3, dan jawaban
(d) bernilai 4.
3.5.2 Penskoran Observasi
Dalam penskoran hasil pengamatan aktivitas belajar memiliki rentang
antara 1 sampai dengan 4. Nilai empat untuk pengamatan peserta didik yang
memiliki aktivitas belajar positif dan nilai satu untuk pengamatan peserta didik
yang memiliki aktivitas belajar negatif. Untuk pedoman penskoran aktivitas
belajar dapat dilihat pada lampiran 13.
3.5.3 Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Untuk hasil soal tes pilihan ganda apabila benar diberi skor dua dan
apabila salah diberi skor nol, sedangkan untuk soal uraian skor yang digunakan
memiliki rentang dari 0 sampai dengan 10 untuk setiap butirnya. Skor 10
diberikan untuk jawaban sempurna dan skor nol diberikan apabila peserta didik
sama sekali tidak menjawab butir soal tersebut. Pedoman penskoran dan kunci
jawaban soal dapat dilihat pada lampiran 9.
42
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
3.6.1 Angket Kepercayaan Diri
Pada penelitian ini, digunakan angket kepercayaan diri yang terdiri dari 32
butir. Analisis yang dilakukan terhadap butir angket kepercayaan diri adalah
sebagai berikut.
(1) Analisis Validitas Butir
Analisis validitas butir digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
yang digunakan mempunyai daya ukur terhadap variabel yang akan diukur.
Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas butir angket adalah
product moment correlation sebagai berikut.
Dimana:
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = banyaknya subyek
= jumlah skor total item X
= jumlah skor total item Y
= jumlah perkalian skor item dengan skor total
= jumlah kuadrat skor item
= jumlah kuadrat skor total
Pada penelitian ini, perhitungan validitas butir angket menggunakan
alat bantu ITEMAN. Validitas butir angket pada output perhitungan
ITEMAN ditunjukkan pada kolom Item Scale Correlation.
43
Interpretasi koefisien validitas bersifat relatif. Tidak ada batasan
universal yang menunjuk kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar
suatu skala psikologi dikatakan valid. Terhadap pernyataan mengenai berapa
tinggi koefisien validitas yang dianggap memuaskan, Cronbach (1970:429)
sebagaimana dikutip oleh Azwar (2009:103) menerangkan bahwa koefisien
yang berkisar antara 0,3 sampai dengan 0,5 telah dapat memberikan
kontribusi yang baik, sedangkan pada penelitian ini butir angket dikatakan
valid jika lebih dari atau sama dengan 0,2.
Pada perhitungan butir angket kepercayaan diri, diperoleh butir angket
valid yaitu butir angket no 2, 3, 4, 6, 11 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,21, 24,
28, 29, 30, 31, 32, sedangkan butir angket yang tidak valid adalah butir
angket no 1, 5, 7, 8, 9, 10, 20, 22, 23, 25, 26, 27. Perhitungan validitas butir
angket kepercayaan diri dapat dilihat di lampiran 26.
(2) Analisis Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada
sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama
atau relatif sama.
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas menurut
Sugiyono (2007:365) adalah rumus koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut
Dimana:
= koefisien Alpha Cronbach
44
k = mean kuadrat antara subyek
= mean kuadrat kesalahan
= varians total
sedangkan rumus untuk varians total dan varians item:
Dimana:
= jumlah kuadrat seluruh skor item
= jumlah kuadrat subyek
Pada penelitian ini, perhitungan reliabilitas menggunakan alat bantu
ITEMAN. Reliabilitas pada output perhitungan ITEMAN ditunjukkan dengan
koefisien α.
Untuk pengujian reliabilitas digunakan kriteria sebagai berikut:
ri Kriteria
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Rendah Sekali
Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Tabel 3.1 Kriteria Reliabilitas
45
Pada perhitungan reliabilitas diperoleh nilai α=0,427 maka kriteria
reliabilitas perangkat tes kepercayaan diri adalah sedang. Perhitungan
reliabilitas perangkat tes kepercayaan diri dapat dilihat di lampiran 26.
3.6.2 Soal Tes Pemecahan Masalah
Pada penelitian ini, digunakan soal tes pemecahan masalah sebanyak 16
soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 6 soal uraian. Analisis yang
dilakukan terhadap soal tes pemecahan masalah adalah sebagai berikut.
3.6.2.1 Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
(1) Validitas Butir
Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas butir sebagaimana
yang dijelaskan dalam Azwar (2007:50) adalah rumus point biserial
correlation sebagai berikut.
Dimana:
= point biserial correlation
= mean skor variabel interval bagi subjek yang mendapat skor 1 pada
variabel dikotomi
= mean skor variabel interval bagi seluruh subjek
= deviasi standar variabel interval bagi seluruh subjek
= banyaknya skor 1 pada variabel dikotomi dibagi n
= 1 – p
46
Hasil perhitungan rpbis dibandingkan dengan rtabel dengan taraf
kesalahan 5%. Jika rpbis > rtabel maka butir soal tersebut dikatakan valid.
Pada penelitian ini, perhitungan validitas soal menggunakan alat bantu
ITEMAN. Reliabilitas butir soal pada output perhitungan ITEMAN
ditunjukkan dalam kolom Point Biserial.
Pada perhitungan validitas butir soal pilihan ganda, diperoleh butir soal
valid yaitu butir soal no 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, dan butir soal yang tidak valid
adalah butir soal no 1, 6. Perhitungan validitas butir soal pilihan ganda dapat
dilihat di lampiran 24.
(2) Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas menurut
Sugiyono (2007:365) adalah rumus koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut
Dimana:
= koefisien Alpha Cronbach
k = mean kuadrat antara subyek
= mean kuadrat kesalahan
= varians total
sedangkan rumus untuk varians total dan varians item:
47
Dimana:
= jumlah kuadrat seluruh skor item
= jumlah kuadrat subyek
Hasil perhitungan ri dibandingkan dengan rtabel dengan taraf kesalahan
5%. Jika ri > rtabel maka perangkat tes dikatakan reliabel.
Pada penelitian ini, perhitungan reliabilitas menggunakan alat bantu
ITEMAN. Reliabilitas butir soal pada output perhitungan ITEMAN
ditunjukkan dengan koefisien α.
Pada perhitungan reliabilitas diperoleh nilai α=0,732, sedangkan rtabel
=0,344. Karena α> rtabel maka perangkat soal pilihan ganda reliabel.
Perhitungan reliabilitas perangkat soal pilihan ganda dapat dilihat di lampiran
24.
(3) Daya Beda Butir
Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda butir sebagaimana
yang dijelaskan dalam Suryabrata (2005:113) adalah rumus korelasi biserial
sebagai berikut.
Dimana:
= rata-rata skor kriteria yang menjawab benar
= rata-rata skor kriteria yang menjawab salah
= simpangan baku skor kriteria semua objek
p = proporsi subjek yang menjawab benar terhadap semua subjek
y = ordinat dalam kurva normal yang membagi menjadi p dan 1-p
48
Kriteria
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 1,00
Jelek
Cukup
Baik
Baik Sekali
Arikunto (2009:218)
Pada penelitian ini, analisis butir menggunakan alat bantu ITEMAN.
Daya beda butir soal pada output perhitungan ITEMAN ditunjukkan pada
kolom Biser.
Pada perhitungan daya beda butir diperoleh butir soal dengan
klasifikasi butir soal daya beda jelek adalah butir no 6. butir soal dengan
klasifikasi daya beda cukup adalah butir no 1, butir soal dengan klasifikasi
daya beda baik adalah butir no 3 dan 10, butir soal dengan klasifikasi daya
beda baik sekali adalah butir no 2, 4, 5, 7, 8, dan 9. Perhitungan dapat dilihat
pada lampiran 24.
(4) Tingkat Kesukaran Butir
Butir soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Teknik perhitungan tingkat kesukaran soal adalah menghitung
berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau di bawah batas lulus tiap-
tiap butir. Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui dengan menggunakan
rumus berikut.
Tabel 3.2 Indeks Daya Beda Soal
49
Dengan:
P = indeks kesukaran butir
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks Kesukaran Butir Kriteria
0,00 – 0,30
0,30 – 0,70
0,70 – 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Arikunto (2009:201)
Pada penelitian ini, perhitungan tingkat kesukaran butir menggunakan
alat bantu ITEMAN. tingkat kesukaran butir pada output perhitungan
ITEMAN ditunjukkan pada kolom Prop. Correct.
Pada perhitungan tingkat kesukaran butir diperoleh butir soal dengan
kriteria sukar adalah butir soal no 3, 6, 10, butir soal dengan kriteria sedang
adalah butir soal no 9, dan butir soal dengan kriteria mudah adalah butir soal
no 1, 2, 4, 5, 7, 8. Perhitungan tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda
dapat dilihat di lampiran 24.
3.6.2.2 Analisis Butir Soal Uraian
(1) Validitas Butir
Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas butir soal pilihan
ganda adalah product moment correlation sebagai berikut.
Tabel 3.3 Indeks Kesukaran Butir
50
Dimana:
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = banyaknya subyek
= jumlah skor total item X
= jumlah skor total item Y
= jumlah perkalian skor item dengan skor total
= jumlah kuadrat skor item
= jumlah kuadrat skor total
Setelah diperoleh nilai , selanjutnya nilai dibandingkan dengan
nilai pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal
dikatakan valid jika (Arikunto, 2006:72).
Pada penelitian ini, semua butir soal uraian valid. Perhitungan validitas
butir soal uraian dapat dilihat di lampiran 20.
(2) Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah rumus
koefisien Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007:365),
Dimana:
= koefisien Alpha Cronbach
k = mean kuadrat antara subyek
51
= mean kuadrat kesalahan
= varians total
sedangkan rumus untuk varians total dan varians item:
Dimana:
= jumlah kuadrat seluruh skor item
= jumlah kuadrat subyek
Hasil perhitungan ri dibandingkan dengan rtabel dengan taraf kesalahan
5%. Jika ri > rtabel maka perangkat tes dikatakan reliabel.
Pada perhitungan reliabilitas perangkat soal uraian diperoleh nilai
ri=0,800, sedangkan rtabel =0,344. Karena ri > rtabel maka perangkat soal
uraian reliabel. Perhitungan reliabilitas perangkat soal uraian dapat dilihat di
lampiran 21.
(3) Daya Beda Butir
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda untuk tes
uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu
antara mean kelompok atas dan mean kelompok bawah untuk tiap-tiap item
soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
52
Dimana:
= daya beda
= rata-rata dari kelompok atas
= rata-rata dari kelompok bawah
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
=
= banyak peserta tes
Jika dengan derajat kebebasan
dan taraf signifikasi , maka daya pembeda butir soal tersebut
signifikan (Arifin, 1991:141-143).
Pada perhitungan daya beda butir soal diperoleh butir soal dengan daya
beda signifikan adalah butir soal no 1, 2, 3, 4, 5, butir soal dengan daya beda
tidak signifikan adalah butir soal no 6. Perhitungan daya beda butir soal
uraian dapat dilihat di lampiran 22.
(4) Tingkat Kesukaran Butir
Teknik perhitungan tingkat kesukaran butir adalah dengan menghitung
berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau berada di bawah
batas lulus (passing grad) untuk tiap-tiap item. Rumus yang digunakan untuk
menghitung tingkat kesukaran soal menurut Arifin (1991:135) adalah sebagai
berikut.
53
Dimana:
= tingkat kesukaran
Peserta didik dianggap berhasil bila skornya lebih dari 50% dari skor
maksimum item soal, dalam hal ini bila skor lebih dari atau sama dengan 6
(skala 0 – 12). Untuk mengintepretasikan tingkat kesukaran dapat dihitung
kriteria sebagai berikut.
Jika termasuk soal mudah
Jika termasuk soal sedang
Jika termasuk soal sulit
Pada perhitungan tingkat kesukaran butir diperoleh butir soal dengan
kriteria sukar adalah butir soal no 1, 3, 4, 6, butir soal dengan kriteria sedang
adalah butir soal no 2 dan 5, dan tidak ada butir soal dengan kriteria mudah
Perhitungan tingkat kesukaran butir soal uraian dapat dilihat di lampiran 21.
3.6.3 Hasil Analisis Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil tes uji coba, peneliti memutuskan
untuk menggunakan 30 soal angket dari 32 soal angket yang diujicobakan
(perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19), menggunakan 5 soal
pilihan ganda dari 10 soal pilihan ganda yang diujicobakan (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25), dan menggunakan 5 soal uraian
dari 6 soal uraian yang diujicobakan (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 27).
54
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh setelah penelitian berupa skor kepercayaan diri, skor
aktivitas, dan nilai tes kemampuan pemecahan masalah dianalisis untuk
memperoleh jawaban dari masalah yang dirumuskan pada penelitian ini. Teknik
analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
3.7.1 Uji Normalitas
Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah rumus Chi-Kuadrat.
Pada uji normalitas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Langkah-langkah uji normalitas menurut Sudjana (2005:272-276) adalah sebagai
berikut:
(1) Membuat daftar distribusi frekuensi dari data yang diperoleh, dengan cara
sebagai berikut:
- Menentukan rentang, rentang = data terbesar – data terkecil
- Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan banyak kelas (k) = 1
+3,3 log N
- Menentukan panjang kelas interval (p)
- Pilih ujung bawah kelas interval pertama, selanjutnya daftar diselesaikan
dengan menggunakan harga-harga yang telah dihitung.
(2) Menghitung simpangan baku
55
(3) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus:
Dimana:
s : simpangan baku
: rata-rata sampel
(4) Mengubah harga z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan
tabel.
(5) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva
Dimana:
: hasil penelitian
: hasil yang diharapkan
: Chi – Kuadrat
(6) Membandingkan harga dengan harga . Harga
diperoleh dari Chi-kuadrat dengan dan = 5%.
(7) Kriteria hipotesis diterima apabila ≥ .
3.7.2 Analisis Regresi
3.7.2.1 Regresi Linear Ganda
Menurut Sudjana (2003:70), bentuk regresi linear ganda dapat
dilambangkan dalam model:
sedangkan koefisien dapat dihitung menggunakan rumus:
56
= dan
Dimana:
Y = skor kemampuan pemecahan masalah
= skor kepercayaan diri
= skor aktivitas peserta didik
3.7.2.2 Uji Keberartian Regresi Linear Ganda
Uji keberartian regresi linear ganda digunakan untuk meyakinkan apakah
regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk
membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang
dipelajari (Sudjana, 2003:90).
Hipotesis yang diujikan untuk uji keberartian regresi linear ganda adalah
sebagai berikut:
regresi linear ganda tidak berarti
regresi linear ganda berarti
rumus untuk menguji keberartian regresi linear ganda sebagaimana dikutip dalam
Sudjana (2003:91) adalah sebagai berikut:
Dimana:
k= banyaknya variabel bebas
57
n= banyaknya siswa
dibandingkan dengan yang diperoleh dari daftar distribusi F
dengan α=5%, dk pembilang = k dan dk penyebut = n-k-1. Kriteria pengujian
adalah tolak jika .
3.7.2.3 Koefisien Korelasi Ganda
Koefisien korelasi ganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas dan secara bersama-sama. Rumus untuk menghitung
koefisien korelasi ganda sebagaimana dikutip dalam Sudjana (2003:106) adalah
sebagai berikut.
Dimana:
3.7.2.4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda
Uji keberartian koefisien korelasi ganda dilakukan untuk meyakinkan
apakah koefisien yang didapat berdasarkan perhitungan berarti untuk membuat
kesimpulan mengenai hubungan dari seluruh variabel yang diteliti.
Hipotesis yang diujikan dalam uji keberartian koefisien korelasi ganda
adalah sebagai berikut:
koefisien korelasi ganda tidak berarti
koefisien korelasi ganda berarti
rumus yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien korelasi ganda
sebagaimana dikutip dalam Sudjana (2003:108) adalah sebagai berikut:
58
Dimana:
= koefisien korelasi ganda
k= banyaknya variabel bebas
n= banyaknya subjek
dibandingkan dengan yang diperoleh dari daftar distribusi F
dengan α=5%, dk pembilang = k dan dk penyebut = n-k-1. Kriteria pengujian
adalah tolak jika .
3.7.2.5 Koefisien Determinasi Regresi Ganda
Besar pengaruh antara variabel bebas dan terhadap variabel terikat
dapat ditunjukkan dengan koefisien determinasi. Besarnya koefisien
determinasi dirumuskan dengan .
3.7.2.6 Uji Keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda
Uji keberartian koefisien regresi linear ganda dilakukan untuk meyakinkan
apakah tiap koefisien regresi yang didapat berdasarkan penelitian berarti untuk
memuat kesimpulan mengenai hubungan dari seluruh variabel yang diteliti.
1. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut.
a. Hipotesis uji keberartian koefisien regresi linear ganda b1
H0 : koefisien regresi linear ganda b1 tidak berarti.
Ha : koefisien regresi linear ganda b1 berarti.
b. Hipotesis uji keberartian koefisien regresi linear ganda b2
H0 : koefisien regresi linear ganda b2 tidak berarti.
Ha : koefisien regresi linear ganda b2 berarti.
59
2. Langkah-langkah uji keberartian koefisien regresi linear ganda sebagaimana
dikutip dalam Sudjana (2003:109) adalah sebagai berikut:
a. Menghitung galat baku taksiran dalam populasi dengan rumus sebagai
berikut.
b. Menghitung koefisien korelasi antara variabel bebas. Ri adalah koefisien
korelasi antar variabel bebas. Pada penelitian ini terdapat dua variabel
bebas sehingga terdapat R1 dan R2. R1 adalah koefisien korelasi antara X1
dan X2, dan R2 adalah koefisien korelasi antara X2 dan X1.
dan diperoleh
c. Menghitung galat baku koefisien dengan rumus sebagai berikut.
d. Menghitung keberartian koefisien regresi dengan rumus.
Dimana:
= koefisien-koefisien regresi linear ganda
= galat baku koefisien regresi
60
e. Menghitung harga t hitung dan t tabel dengan dk pembilang k dan
dk penyebut (n – k – 1).
f. Kriteria
Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah jika maka
koefisien linear ganda berarti.
61
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berikut ini adalah hasil penelitian yang diperoleh selama proses
pembelajaran di SMP Negeri 3 Ungaran yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Mei
2011 sampai dengan tanggal 27 Mei 2011. Sebelum mengadakan penelitian,
terlebih dahulu dilakukan perancangan instrumen sebagai alat untuk mengambil
data. Instrumen yang dirancang antara lain soal tes pemecahan masalah materi
persegi panjang dan persegi yang terdiri dari soal pilihan ganda dan soal uraian,
angket kepercayaan diri, dan lembar observasi aktivitas belajar.
Pada kelas eksperimen diadakan pembelajaran dengan menggunakan
model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point. Pembelajaran
dilakukan untuk mendapatkan data kepercayaan diri, aktivitas belajar, dan
kemampuan pemecahan masalah. Data aktivitas belajar diperoleh melalui
observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung, data kepercayaan diri
diperoleh melalui pengisian angket kepercayaan diri pada akhir pembelajaran, dan
data kemampuan pemecahan masalah diperoleh melalui tes materi persegi panjang
dan persegi pada akhir pembelajaran. Pengolahan data akhir dilakukan setelah
semua data diperoleh, sehingga dapat diketahui pengaruh kepercayaan diri dan
aktivitas belajar melalui pembelajaran dengan menggunakan model PBL
berbantuan LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan pemecahan
62
masalah peserta didik pada materi persegi panjang dan persegi di SMP Negeri 3
Ungaran.
4.1.1 Uji Normalitas Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
Dari perhitungan uji normalitas nilai kemampuan pemecahan masalah
diperoleh Nilai dibandingkan dengan dengan
taraf nyata 5% dan dk = 7 – 3, yaitu . Karena ≥ ,
maka diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
28.
4.1.2 Regresi Linear Ganda
Dari perhitungan diperoleh regresi linear ganda sebagai berikut
Variabel menyatakan kepercayaan diri dan
menyatakan aktivitas belajar. Dari persamaan tersebut, jika dan ,
maka akan diperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah sebesar 28,62. Hal ini
berarti bahwa apabila peserta didik tidak mempunyai kepercayaan diri dan tidak
melakukan aktivitas belajar, maka diperkirakan peserta didik tersebut dapat
memperoleh nilai kemampuan pemecahan masalah sebesar 28,62.
Regresi yang diperoleh juga menunjukkan bahwa rata-rata nilai kemampuan
pemecahan masalah meningkat sebesar untuk peningkatan satu skor
kepercayaan diri dan diperkirakan meningkat sebesar untuk peningkatan
satu skor aktivitas belajar. Karena koefisien dan bertanda positif, maka
semakin tinggi kepercayaan diri dan aktivitas belajar, semakin tinggi pula nilai
63
pemecahan masalah yang diperoleh. Perhitungan regresi linear ganda dapat dilihat
pada lampiran 29.
4.1.3 Uji Keberartian Regresi Linear Ganda
Hipotesis yang diujikan adalah yaitu regresi linear ganda tidak berarti
sedangkan yaitu regresi linear ganda berarti. Dari perhitungan diperoleh
. dibandingkan dengan daftar distribusi F untuk
α = 5%, dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 34 – 2 – 1 = 31, yaitu = 3,31.
Karena maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien regresi linear ganda pada regresi
berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.
4.1.4 Koefisien Korelasi Ganda
Dari perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda sama dengan
0,4235. Jadi, terdapat tingkat hubungan yang tinggi antara variabel kepercayaan
diri ( ) dan variabel aktivitas belajar ( ) terhadap kemampuan pemecahan
masalah (Y). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30.
4.1.5 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda
Hipotesis yang diujikan adalah yaitu koefisien korelasi ganda tidak
berarti sedangkan yaitu koefisien korelasi ganda berarti. Dari perhitungan
diperoleh , kemudian dibandingkan dengan
daftar distribusi F untuk α = 5%, dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 34 – 2 – 1
= 31, yaitu = 3,31. Karena maka ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa regresi korelasi ganda pada persamaan
berarti. Ini berarti bahwa koefisien korelasi ganda dapat
64
digunakan untuk memprediksi nilai Y dari variabel dan . Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.
4.1.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dirumuskan sebagai harga dari koefisien , dengan
adalah koefisien yang menunjukkan pengaruh variabel dan terhadap .
Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien determinasi adalah
, artinya besarnya hubungan kepercayaan diri, aktivitas belajar dan
kemampuan pemecahan masalah adalah . Hal ini berarti bahwa
meningkat atau menurunnya kemampuan pemecahan masalah
dipengaruhi oleh kepercayaan diri dan aktivitas belajar, sedangkan
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
4.1.7 Uji Keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda
Hipotesis yang diujikan untuk uji keberartian koefisien regresi adalah
yaitu koefisien regresi linear ganda tidak berarti dan yaitu koefisien
regresi linear ganda berarti, sedangkan hipotesis yang diujikan untuk uji
signifikansi koefisien regresi adalah yaitu koefisien regresi linear ganda
tidak berarti dan yaitu koefisien regresi linear ganda berarti.
Dari perhitungan keberartian koefisien regresi diperoleh .
Kemudian dibandingkan dengan untuk α = 5%, dk pembilang = 2 dan dk
penyebut = 34 – 2 – 1 = 31 yaitu =2,058. Karena , maka
ditolak. Jadi koefisien regresi berarti, sedangkan untuk perhitungan keberartian
koefisien regresi , diperoleh . Kemudian dibandingkan dengan
untuk α = 5%, dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 34 – 2 – 1 = 31 yaitu
65
=2,058. Karena , maka ditolak. Jadi koefisien regresi
berarti.Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian, pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar
terhadap kemampuan pemecahan masalah dijelaskan dengan regresi linear ganda
, artinya untuk setiap kenaikan satu skor
kepercayaan diri akan terjadi kenaikan skor kemampuan pemecahan masalah
sebesar satuan, sedangkan untuk kenaikan satu skor aktivitas belajar akan
terjadi kenaikan skor kemampuan pemecahan masalah sebesar satuan.
Setelah dilakukan uji keberartian regresi linear ganda diketahui bahwa nilai
, artinya bahwa regresi linear ganda
berarti. Setelah diuji keberartian koefisien regresi
linear ganda diperoleh dan
yang berarti koefisien regresi linear ganda berarti. Koefisien
korelasi ganda yang diperoleh adalah , yang berarti bahwa terdapat
tingkat hubungan yang tinggi antara kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta
didik secara bersama-sama terhadap kemampuan pemecahan masalah. Setelah
dilakukan uji keberartian koefisien korelasi ganda diperoleh
, artinya bahwa koefisien korelasi ganda R dapat digunakan untuk
memprediksi nilai Y dari variabel dan Setelah dilakukan perhitungan
koefisien determinasi diperoleh nilai , artinya besarnya pengaruh
kepercayaan diri dan aktivitas belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah
66
adalah . Jadi, meningkat atau menurunnya kemampuan pemecahan
masalah dapat dijelaskan oleh besarnya kepercayaan diri dan aktivitas
belajar melalui persamaan . Hal ini
menunjukkan bahwa kecenderungan kemampuan pemecahan masalah secara
nyata bergantung pada kepercayaan diri dan aktivitas belajar atau dengan kata lain
kepercayaan diri dan aktivitas belajar berpengaruh positif terhadap kemampuan
pemecahan masalah yang akan dicapai oleh peserta didik. Jadi, semakin tinggi
kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik akan semakin tinggi pula
kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh peserta didik. Sebaliknya,
semakin rendah kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik akan semakin
rendah pula kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh peserta didik.
Adanya pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar ini karena pada
saat proses pembelajaran matematika materi persegi panjang dan persegi, peneliti
menerapkan model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point.
Penggunaan model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point
memudahkan peserta didik untuk menemukan dan memahami konsep-konsep
persegi panjang dan persegi serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Penggunaan model PBL berbantuan LKPD dan slide show
power point juga mendorong peserta didik untuk berperan aktif saat pembelajaran
berlangsung sehingga menimbulkan kepercayaan diri peserta didik akan
kemampuan matematikanya. Peserta didik menjadi aktif dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model PBL karena mereka dibimbing oleh
guru untuk belajar secara mandiri, mampu mengungkapkan pendapat, menanggapi
67
pendapat peserta didik yang lain, menjawab pertanyaan, dan mempresentasikan
hasil pemecahan masalahnya. Hal ini tentu akan mempermudah peserta didik
untuk memahami dan menemukan konsep-konsep persegi panjang dan persegi
dengan baik dan mempermudah peserta didik untuk memecahkan permasalahan
sehari-hari yang berhubungan dengan materi persegi panjang dan persegi sehingga
akan berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Arends (2008:70) tentang tujuan intruksional dan
lingkungan belajar PBL sebagai berikut:
…bahwa tujuan intruksional PBL adalah membantu siswa
mengembangkan keterampilan investigatif dan keterampilan
mengatasi masalah, memberikan pengalaman peran-peran orang
dewasa kepada siswa, dan memungkinkan siswa untuk
mendapatkan rasa percaya diri atas kemampuannya sendiri, untuk
berfikir dan menjadi pelajar yang self-regulated. Sedangkan
lingkungan belajar PBL ditandai oleh keterbukaan, keterlibatan
aktif siswa, dan atmosfer kebebasan intelektual.
Kemampuan pemecahan masalah tidak terlepas dari faktor kepercayaan
diri dan aktivitas belajar. Kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik perlu
ditingkatkan agar timbul rasa semangat dalam memahami matematika sehingga
terjadi eksplorasi pengetahuan secara maksimal. Untuk meningkatkan
kepercayaan diri peserta didik, guru hendaknya melakukan usaha yang
mendukung timbulnya rasa percaya diri peserta didik, diantaranya memilih model
pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif, membangkitkan rasa
optimis peserta didik bahwa setiap permasalahan matematika pasti ada solusi
pemecahannya, dan memberikan penghargaan dalam setiap usaha belajar yang
dilakukan oleh peserta didik sehingga peserta didik akan merasa senang dan
nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, tidak takut salah ketika
68
mengerjakan soal matematika, dan termotivasi untuk selalu melibatkan diri secara
aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini tentunya akan meningkatkan
kepercayaan diri dan aktivitas belajar sehingga berpengaruh terhadap pencapaian
kemampuan pemecahan masalah secara optimal. Pembahasan di atas
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara kepercayaan diri dan aktivitas
belajar peserta didik terhadap kemampuan pemecahan masalah.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
(1) Ada pengaruh positif kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik
dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL berbantuan LKPD dan
slide show power point terhadap kemampuan pemecahan masalah yang
ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda melalui regresi
. Jadi, kemampuan pemecahan masalah
akan meningkat jika kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik
meningkat.
(2) Persentase variansi pengaruh kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta
didik dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL berbantuan
LKPD dan slide show power point terhadap kemampuan pemecahan masalah
adalah sebesar , ditunjukkan dengan koefisien determinasi
melalui regresi . Jadi,
meningkatnya kemampuan pemecahan masalah dipengaruhi oleh
kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik dan lainnya
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
70
5.2 Saran
Saran yang peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kepercayaan diri dan aktivitas
belajar peserta didik berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan
masalah. Oleh karena itu, hendaknya guru matematika SMP Negeri 3
Ungaran dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan
kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik, seperti model PBL.
Model PBL berbantuan LKPD dan slide show power point dapat
menumbuhkan kepercayaan diri dan aktivitas belajar peserta didik dalam
pembelajaran matematika. Jadi, pada pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan aktivitas
belajar peserta didik menjadi semangat dalam mempelajari matematika dan
berperan aktif selama proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.
71
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK Unnes.
Arifin, Z. 1991. Evaluasi Instruksional: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
--------------------------. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Arends, Richard I. 2007. Learning to Teach I, Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
----------------------. 2008. Learning to Teach II, Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
--------------------. 2007. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bilgin, Ibrahim, Erdal & Musthafa. 2009. The Effects of Problem Based Learning
Intruction on University Students Performance of Conceptual and
Quantitative Problems in Gas concepts. Eurasia Journal of Mathematics,
Science & Technologi Education, 2009, 5(2), 153-164.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hambly, K. 1995. Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
Hendikawati, Putriaji. 2006. Meningkatkan Aktivitas Belajar untuk Mencapai
Tuntas Belajar Siswa SMP Citischool melalui Model Pembelajaran
Quantum Teaching dilengkapi Modul dan VCD Pembelajaran. Tesis.
Semarang: UNNES. Tidak diterbitkan.
Hidayah, Isti & Sugiarto. 2007. Hand Out Workshop Pendidikan Matematika 2.
Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
Hudojo, Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri
Malang.
Kadijevich, Djordje. 2008. TIMSS 2003. Relating Dimensions of Mathematics
Attitude to Mathematics Achievement. Journal of IPI. Belgrade:
Mathematical Institute of the Serbian Academy of Sciences and Arts, and
Megatrend University.
72
Loekmono, L. 1983. Rasa Percaya Diri pada Diri sendiri. Salatiga: Universitas
Satya Wacana.
Margono, Gaguk. 2005. Pengembangan Instrumen Pengukur Rasa Percaya Diri
Mahapeserta didik terhadap Matematika. JURNAL ILMU PENDIDIKAN,
Februari 2005, jilid 12, nomor 1. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Muhsetyo, Gatot. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
Made, Ni Suci. 2008. Penerapan Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi UNDIKSHA. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan, 2(1), 74-86. Lembaga Penelitian Undiksha.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusyan, Tabrani, dkk. 1992. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
----------------. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran:Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Press.
Simangunsong,Wilson & Sukino. 2006. Matematika untuk SMP kelas VII:
Jakarta: Erlangga.
Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.
Jurnal Pendidikan Inovatif.2/2:68-73
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
---------. 2003. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi: Bagi Para Peneliti.
Bandung: Tarsito.
Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK Unnes.
Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta:
ANDI.
Thursan, H. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspaswara.
Wardhani, Sri. 2008. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs
untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika:Paket Fasititas
Pemberdaaan KKG/MGMP Matematika. Yogyakarta: Pusat
73
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika.
-----------------. 2005. Pembelajaran dan Penilaian Aspek Pemahaman, Penalaran,
Komunikasi dan Pemecahan Masalah, Materi Pembinaan matematika
SMP. Yogyakarta: PPGP Matematika.
Wayan, I Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan
dalam Workshop Pembelajaran bagi Guru-guru SMA Negeri Banjar
Angkan di Banjar Angkan Klungkung, 10 Januari 2007.
Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-Model pembelajaran Matematika SMP.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika. Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
74
Lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK EKSPERIMEN
NO NAMA KODE
1 ADE ARDIAN SYAH E-1
2 AGNES RISKY PURWITASARI E-2
3 AGUNG ADI PAMUNGKAS (krist) E-3
4 ALDI TRI HARTANTO E-4
5 ALFIA OKTA DEWI ADITYA PUTRI E-5
6 ALIF IVAN MAULANA E-6
7 APRIL LIYANI PUJI RATNASARI E-7
8 ARDIYA KARTIKA WULANDARI E-8
9 ARUM YOGA PRATAMA E-9
10 BAYU KISWORO E-10
11 DEDEK SETIAWAN E-11
12 DESTY PRINATASYA E-12
13 DESY KURNIAWAN E-13
14 DHANAR REZAWARA E-14
15 DHIMAS KURNIASAKTI E-15
16 FAKHRI MUHAMMAD E-16
17 FANNY DIO NOFREND E-17
18 FERNANDA FITRA WARDANA E-18
19 GITA ANGGUN MIFTAKHUNIDA E-19
20 HADHASA YAEL CHRISTIE SUDARSO (krist) E-20
21 HILMI MURTADHO E-21
22 ISNA FEBRIAN BUDIYATI E-22
23 KAMILIA FAUZIYYAH PROBOSINI E-23
24 KARTIKA DWI JAYANTI E-24
25 MOH. DICKY FISALRUDIN E-25
26 MOHAMMAD RHESAKTI BEA VIZARETTA MARTIND E-26
27 MUHAMMAD FUAD HILMI E-27
28 PRATIWI AYU SETYANINGSIH E-28
29 PUTRI WIDIASTUTI E-29
75
30 RIFKA ALIFIYA E-30
31 SATRIO SINUNG NUGROHO E-31
32 SHELLA FADHLIANA E-32
33 SOBRIAN SETYO HASAN E-33
34 WAHYU NANDO SULTAN E-34
76
Lampiran 2
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA
NO NAMA KODE
1 AGUNG NUGROHO U-1
2 AGUS SAPTA PERMANA U-2
3 ALWI TIOPAN NAPADE HARAHAP U-3
4 AMALIA RESTIFANI U-4
5 ANGGUN PUSPITASARI U-5
6 ANISA PUSPITANINGRUM U-6
7 APRILIA WINDI ARUM SARI U-7
8 ARIE DWI RENANINGSIH U-8
9 AYU ARDITA RURI CAHYANINGTYAS U-9
10 BAGUS MUNDHI WICAKSONO U-10
11 BILAL IMAM PRAKOSO U-11
12 CHOIRUL GALANG PRATAMA U-12
13 CYNTHIA MAHARANI SAVITRI U-13
14 DIAN ALGA PUTRA TAMA U-14
15 DIESMA WERDINA ISWANDARI U-15
16 FATIMAH SYARIFAH HANI U-16
17 HALIMATUS SHOLICHAH NUR SABILLAH U-17
18 ILHAM SAPTIA NUGRAHA U-18
19 INDAH WULANDARI U-19
20 JELITA FITRI MULIA U-20
21 LUQMAN DARMAWAN RAMADHANI U-21
22 MUHAMMAD DANU ALVIAN U-22
23 NADILA WIDIASTUTI U-23
24 NOVIA MAULANA DEWI U-24
25 NUGROHO ADNAN MUSTHAFA U-25
26 OSCAR BIMA NOVENDA (katlk) U-26
27 REXY GIOVANI SAPUTRA U-27
28 RISTI CITRANINGTYAS U-28
29 RIZKI OKTOFA U-29
77
30 SETYO HADI DARMINTO (Krist) U-30
31 VITRI PRAMUDIYANTI U-31
32 WAHYU ADHI PAMUGKAS U-32
33 YANIAR NAUFAL ZHAFRAN U-33
78
Lampiran 3
79
Lampiran 4
81
Lampiran 5
KISI- KISI SOAL PEMECAHAN MASALAH MATERI PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI
No Kompetensi
yang diujikan
Materi Uraian Materi Indikator Aspek yang
dinilai
Nomor
Butir
Jenis
Soal
1.
Menentukan
keliling dan
luas persegi
panjang
Persegi
panjang
Keliling dan
luas persegi
panjang
Diagonal
persegi
panjang
Luas persegi
panjang
a. Peserta didik mampu menghitung luas persegi panjang
apabila diketahui keliling persegi panjang serta panjang dan
lebarnya dalam bentuk aljabar.
b. Peserta didik mampu menghitung sisa suatu benda yang
digunakan untuk membuat rangka berbentuk persegi
panjang apabila diketahui ukuran panjang dan lebar persegi
panjang dan panjang benda yang tersedia.
c. Peserta didik mampu menghitung banyak putaran yang
harus dilakukan untuk mencapai jarak tertentu apabila
diketahui ukuran tempat yang berbentuk persegi panjang
dan jarak yang harus dicapai.
d. Peserta didik mampu menghitung salah satu sisi persegi
panjang yang dimisalkan dengan dari gabungan 4 daerah
berbentuk persegi panjang apabila diketahui salah satu
panjang sisinya dan luas daerah yang diarsir.
e. Peserta didik mampu mencari salah satu koordinat Cartesius
titik sudut suatu persegi panjang dan menghitung luas
persegi panjang tersebut apabila diketahui tiga titik sudut
persegi panjang dalam koordinat Cartesius
Pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
1 dan 2
5 dan 6
9 dan 10
3 dan 4
5 dan 6
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Uraian
Uraian
82
2.
Menentukan
keliling dan
luas persegi
Persegi
Luas persegi
Keliling
persegi
Keliling dan
luas persegi.
f. Peserta didik mampu menghitung banyaknya benda yang
diperlukan untuk digunakan pada suatu tempat yang
berbentuk persegi apabila diketahui luas daerah dan ukuran
benda yang akan digunakan
g. Peserta didik dapat menghitung banyaknya kerangka
berbentuk persegi yang dapat dibuat apabila diketahui
ukuran benda dan panjang bahan baku yang tersedia.
h. Peserta didik dapat menentukan panjang sisi dan luas daerah
yang berbentuk persegi apabila diketahui kelilingnya.
Pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
3 dan 4
7 dan 8
1 dan 2
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Uraian
83
Lampiran 6
SOAL TES UJI COBA
(Kemampuan Pemecahan Masalah)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Materi Pokok : Segiempat (Persegi Panjang, Persegi)
Waktu : 60 menit
Petunjuk Umum
1. Kerjakan soal-soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan.
2. Tulislah terlebih dahulu identitas diri Anda pada tempat yang telah
disediakan.
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawab.
4. Soal terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 6 butir soal uraian.
5. Periksalah lembar jawab Anda sebelum dikumpulkan.
6. Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, HP, atau alat hitung yang lain.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Suatu persegi panjang mempunyai ukuran dan
. Apabila keliling persegi panjang adalah 34 cm, maka
berapakah luasnya?
A. 94 cm2
B. 70 cm2
C. 60 cm2
D. 14 cm2
2. Suatu persegi panjang mempunyai ukuran dan
. Apabila keliling persegi panjang adalah 32 cm, maka
berapakah luasnya?
A. 26 cm2
B. 60 cm2
C. 54 cm2
84
D. 84 cm2
3. Pak Idris ingin memasang keramik pada lantai ruang tamunya yang berbentuk
persegi dengan ukuran 4mx4m. Apabila tiap kardus keramik berisi 12
keramik berukuran 40cmx40cm, maka berapa kardus keramik minimal yang
harus dibeli Pak Idris untuk dipasang pada lantai ruang tamunya secara
penuh?
A. 12
B. 10
C. 9
D. 7
4. Pak Sugeng akan memupuk tanaman jagung pada kebunnya yang berukuran
30mx30m. Apabila 1 kg pupuk cukup digunakan untuk memupuk tanaman
pada tanah yang luasnya 6mx6m, maka berapa kg pupuk yang harus dibeli
Pak Sugeng untuk memupuk seluruh tanaman jagungnya?
A. 36
B. 30
C. 27
D. 25
5. Tersedia kawat dengan panjang 22 meter. Dengan menggunakan kawat
tersebut akan dibuat bingkai persegi panjang yang masing-masing berukuran
15cmx20cm. berapakah kawat yang tersisa apabila persegi panjang yang
dibuat sebanyak-banyaknya?
A. 27 cm
B. 30 cm
C. 32 cm
D. 35 cm
6. Pak Andi mempunyai 5 batang kayu pigura yang masing-masing mempunyai
panjang 2 meter. Apabila Pak Andi ingin membuat pigura yang berukuran
60cmx40cm, maka berapakah kayu pigura yang tersisa apabila pigura yang
akan dibuat sebanyak-banyaknya?
A. 10
85
B. 11
C. 12
D. 13
7. Berapa banyak kerangka berbentuk persegi berukuran 40cmx40cm dapat
dibentuk dari kawat sepanjang 32 meter?
A. 14
B. 16
C. 18
D. 20
8. Berapa banyak taplak meja berukuran 30cmx30cm yang kelilingnya dapat
dihiasi pita apabila pita yang tersedia sepanjang 24 meter?
A. 20
B. 22
C. 24
D. 26
9. Sebagai calon anggota Paskibraka, Budi harus berlatih lari sejauh 10 km tiap
hari. Apabila Budi berlatih lari dengan mengelilingi lapangan sepak bola
berukuran 120mx80m, maka setiap hari Budi harus mengelilingi lapangan
sepak bola berapa kali?
A. 20
B. 25
C. 30
D. 40
10. Arin ingin memotong pita sepanjang 14 meter. Karena tidak ada meteran,
maka Arin menggunakan bingkai lukisan berukuran 30cmx40cm sebagai
pengukurnya. Maka, berapa kalikah Arin harus melilitkan pita di sekeliling
bingkai lukisan agar pita yang dipotongnya sesuai panjang yang diinginkan?
A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
86
SOAL URAIAN
1. Ani menghias keliling taplak meja makan yang berbentuk persegi dengan
menggunakan renda sepanjang 6 meter. Maka,
a. Berapa m panjang sisi taplak meja makan tersebut?
b. Berapa m2
kain yang digunakan untuk membuat taplak meja makan
tersebut?
2. Pak Ali memagari kolam ikannya yang berbentuk persegi dengan pagar
sepanjang 20 meter. Maka,
a. Berapa m panjang sisi kolam ikan Pak Ali?
b. Berapa m2
luas kolam ikan Pak Ali?
3. Dipunyai gambar gabungan daerah persegi panjang sebagai berikut:
Carilah nilai apabila luas daerah di atas adalah 60 cm2!
4.
=
=
=
l l
l l
X X
l 2 cm
Diketahui gambar gabungan daerah persegi panjang sebagai berikut!
Carilah nilai apabila luas daerah yang diarsir di atas adalah 128 cm2!
87
5. Dipunyai persegi panjang ABCD dengan A(-2,-2); B(4,-2); C(4,-1) adalah
koordinat titik-titik sudutnya pada bidang Cartesius. Gambarlah titik A, B,
dan C kemudian:
a. Carilah koordinat titik D
b. Carilah keliling persegi panjang ABCD
6. Dipunyai persegi panjang PQRS dengan P(0,3); Q(6,3); R(6,0) adalah
koordinat titik-titik sudutnya pada bidang Cartesius. Gambarlah titik P, Q,
dan R kemudian:
a. Carilah koordinat titik S
b. Carilah keliling persegi panjang PQRS
88
Lampiran 7
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah
No Jawaban Skor
1.
2.
Diketahui:
Keliling=34 cm
Ditanyakan:
Luas persegi panjang
Penyelesaian:
Misalkan:
Jadi
(B)
Diketahui:
Keliling=32 cm
Ditanyakan:
Luas persegi panjang
Penyelesaian:
Misalkan:
Jadi
(B)
1
1
89
3.
4.
5.
6.
Diketahui:
Ukuran lantai= 4mx4m
Ukuran keramik= 40cmx40cm
Tiap kardus berisi 12 keramik
Ditanyakan:
Banyak keramik yang harus dibeli (dalam satuan kardus)
Penyelesaian:
=100.
Jadi Pak Idris minimal harus membeli keramik sebanyak 9 kadus.
(C)
Diketahui:
Ukuran kebun= 30mx30m
Ukuran tanah tiap 1 kg pupuk= 6mx6m
Ditanyakan:
Banyak pupuk yang harus dibeli (dalam satuan kg)
Penyelesaian:
Jadi Pak Sugeng harus membeli pupuk sebanyak 25 kg. (D)
Diketahui:
Panjang kawat yang tersedia= 22 meter=2200 cm
Ukuran rangka= 15cmx20cm
Ditanyakan:
Sisa kawat apabila rangka yang akan dibuat sebanyak-banyaknya
Penyelesaian:
Jadi sisa kawat adalah 30 cm. (B)
Diketahui:
Panjang kayu pigura yang tersedia = 2 meter (5 batang)
Ukuran bingkai= 60cmx30cm
Ditanyakan:
Sisa kayu apabila bingkai yang akan dibuat sebanyak-banyaknya
1
1
1
1
90
7.
8
9.
10.
Penyelesaian:
Jadi sisa kayu adalah 10 cm. (A)
Diketahui:
Panjang kawat yang tersedia=32 meter
Ukuran kerangka=40cm x40cm
Ditanyakan:
Banyak kerangka yang dapat dibuat
Penyelesaian:
Keliling rangka=
20.
Jadi ada 20 rangka persegi yang dapat dibuat dengan
menggunakan kawat tersebut. (D)
Diketahui:
Panjang pita yang tersedia=24 meter
Ukuran taplak meja=30cm x30cm
Ditanyakan:
Banyak taplak meja yang dapat dihiasi dengan pita
Penyelesaian:
Keliling taplak=
20.
Jadi banyak taplak yang dapat dihiasi dengan pita adalah 20
taplak. (A)
Diketahui:
Panjang yang harus ditempuh=10 km
Ukuran lapangan= 120mx80m
Ditanyakan:
Berapa kali harus mengelilingi lapangan agar dapat mencapai
jarak yang ditentukan.
Penyelesaian:
Jadi Budi harus lari mengeliligi lapangan sebanyak 25 kali. (B)
Diketahui:
Panjang yang harus didapatkan=14 meter
Ukuran bingkai lukisan= 30cmx40cm
1
1
1
1
91
Ditanyakan:
Berapa kali harus melilitkan pita di sekeliling bingkai lukisan.
Penyelesaian:
Jadi Arin harus melilitkan pita sebanyak 10 kali. (A)
92
KUNCI JAWABAN SOAL URAIAN
No Jawaban Skor
1.
2.
3.
(memahami masalah) Diketahui:
Panjang renda= 6 meter (skor 1)
(merencanakan pemecahan masalah) Ditanyakan: (skor 1)
a. Panjang sisi taplak meja.
b. Luas kain yang digunakan untuk membuat taplak.
(menyelesaikan masalah dan menafsirkan hasil)
Penyelesaian:
a. (skor 1)
(skor 2)
Jadi sisi taplak meja adalah 1,5 m. (skor 1)
b. (skor 2)
Jadi luas kain yang digunakan untuk membuat taplak meja adalah 2,25
m2. (skor 1)
(memahami masalah) Diketahui:
Panjang pagar= 20 meter (skor 1)
(merencanakan pemecahan masalah) Ditanyakan: (skor 1)
a. Panjang sisi kolam ikan.
b. Luas kolam ikan.
(menyelesaikan masalah dan menafsirkan hasil)
Penyelesaian:
a. (skor 1)
(skor 2)
Jadi panjang sisi kolam ikan Pak Ali adalah 5 m. (skor 1)
b. (skor 2)
Jadi luas kolam ikan Pak Ali adalah 25 m2. (skor 1)
(memahami masalah) Diketahui: (skor 1)
Terdapat bangun seperti gambar di bawah:
9
9
12
93
4.
Luas bangun= 60 cm2
(merencanakan pemecahan masalah) Ditanyakan: (skor 1)
Nilai pada gambar.
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian:
Apabila gambar dibagi menjadi luas L1, L2, L3, dan L4 seperti gambar
di bawah ini, maka: (skor 2)
(menafsirkan hasil)
Jadi nilai pada gambar gambar di atas adalah 3 cm. (skor 1)
(memahami masalah) Diketahui: (skor 1)
Terdapat bangun seperti gambar di bawah:
9
=
=
=
l l
l l
X X
l 2 cm
=
=
=
l l
l l
X X
l 2 cm
L1
L2
L3
L4
94
5.
Luas bangun yang diarsir= 128 cm2.
(merencanakan pemecahan masalah) Ditanyakan: (skor 1)
Nilai pada gambar.
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian:
Apabila gambar dibagi menjadi luas L1, L2, L3, dan L4 seperti gambar
di bawah ini, maka: (skor 2)
Karena L1=L2=L3=L4, maka
(skor 2)
Sehingga
(skor 2)
(menafsirkan hasil)
Jadi nilai pada gambar di atas adalah 8 cm. (skor 1)
(memahami masalah) Diketahui: (skor 1)
persegi panjang ABCD dengan A(-2,-2); B(4,-2); C(4,-1)
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
a. Letak titik D
b. Luas persegi panjang ABCD
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian: (skor 3)
7
L1 L2
L3 L4
95
6.
(menafsirhan hasil)
a. Letak titik D adalah D(-2,-1) (skor 1) b. (skor 1)
(memahami masalah)
Diketahui:
persegi panjang PQRS dengan P(0,3); Q(6,3); R(6,0) (skor 1)
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
a. Letak titik S
b. keliling persegi panjang PQRS
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian: (skor 3)
(menafsirkan hasil)
a. Letak titik S adalah S(0,0) (skor 1) b. (skor
1)
7
Jumlah skor 63
A(-2; -2) B(4; -2)
C(4; -1)D(-2; -1)
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
-4 -2 0 2 4 6
S(0; 0)
P(0; 3) Q(6; 3)
R(6; 0)0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 2 4 6 8
96
Lampiran 8
SOAL TES
(Kemampuan Pemecahan Masalah)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Materi Pokok : Segiempat (Persegi Panjang, Persegi)
Waktu : 60 menit
Petunjuk Umum
7. Kerjakan soal-soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan.
8. Tulislah terlebih dahulu identitas diri Anda pada tempat yang telah
disediakan.
9. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawab.
10. Soal terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.
11. Periksalah lembar jawab Anda sebelum dikumpulkan.
12. Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, HP, atau alat hitung yang lain.
SOAL PILIHAN GANDA
11. Suatu persegi panjang mempunyai ukuran dan
. Apabila keliling persegi panjang adalah 32 cm, maka
berapakah luasnya?
E. 26 cm2
F. 60 cm2
G. 54 cm2
H. 84 cm2
12. Pak Idris ingin memasang keramik pada lantai ruang tamunya yang berbentuk
persegi dengan ukuran 4mx4m. Apabila tiap kardus keramik berisi 12
keramik berukuran 40cmx40cm, maka berapa kardus keramik minimal yang
harus dibeli Pak Idris untuk dipasang pada lantai ruang tamunya secara
penuh?
E. 12
F. 10
97
G. 9
H. 7
13. Andi mempunyai kawat sepanjang 30 meter. Dengan menggunakan kawat
tersebut akan dibuat bingkai berbentuk persegi panjang yang masing-masing
berukuran 15cmx20cm. berapakah panjang kawat yang tersisa apabila persegi
panjang yang akan dibuat sebanyak-banyaknya?
E. 62 cm
F. 60 cm
G. 58 cm
H. 52 cm
14. Pak sigit mempunyai kawat sepanjang 32 meter. Apabila Pak Sigit ingin
membuat kerangka yang berbentuk persegi dengan ukuran 40cmx40cm, maka
berapa banyak kerangka yang dapat dibuat Pak Sigit?
E. 14
F. 16
G. 18
H. 20
15. Arin ingin memotong pita sepanjang 14 meter. Karena tidak ada meteran,
maka Arin menggunakan bingkai lukisan berukuran 30cmx40cm sebagai
pengukurnya. Maka, berapa kalikah Arin harus melilitkan pita di sekeliling
bingkai lukisan agar pita yang dipotongnya sesuai panjang yang diinginkan?
E. 10
F. 15
G. 20
H. 25
SOAL URAIAN
7. Ani menghias keliling taplak meja makan yang berbentuk persegi dengan
menggunakan renda sepanjang 6 meter. Maka,
c. Berapa m panjang sisi taplak meja makan tersebut?
98
d. Berapa m2
kain yang digunakan untuk membuat taplak meja makan
tersebut?
8. Pak Ali memagari kolam ikannya yang berbentuk persegi dengan pagar
sepanjang 20 meter. Maka,
c. Berapa m panjang sisi kolam ikan Pak Ali?
d. Berapa m2
luas kolam ikan Pak Ali?
9. Dipunyai gambar gabungan daerah persegi panjang sebagai berikut:
Carilah nilai apabila luas daerah di atas adalah 60 cm2!
10.
11. Dipunyai persegi panjang ABCD dengan A(-2,-2); B(4,-2); C(4,-1) adalah
koordinat titik-titik sudutnya pada bidang Cartesius. Gambarlah titik A, B,
dan C kemudian:
c. Carilah koordinat titik D
d. Carilah keliling persegi panjang ABCD
=
=
=
l l
l l
X X
l 2 cm
Diketahui gambar gabungan daerah persegi panjang sebagai berikut!
Carilah nilai apabila luas daerah yang diarsir di atas adalah 128 cm2!
99
Lampiran 9
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
No Jawaban Skor
1.
2.
3.
Diketahui:
Keliling=32 cm
Ditanyakan:
Luas persegi panjang
Penyelesaian:
Misalkan:
Jadi
(B)
Diketahui:
Ukuran lantai= 4mx4m
Ukuran keramik= 40cmx40cm
Tiap kardus berisi 12 keramik
Ditanyakan:
Banyak keramik yang harus dibeli (dalam satuan kardus)
Penyelesaian:
=100.
Jadi Pak Idris minimal harus membeli keramik sebanyak 9 kadus.
(C)
Diketahui:
Panjang kawat yang tersedia= 30 meter=3000 cm
Ukuran rangka= 15cmx20cm
Ditanyakan:
Sisa kawat apabila rangka yang akan dibuat sebanyak-banyaknya
1
1
1
100
4.
5.
Penyelesaian:
Jadi sisa kawat adalah 60 cm. (B)
Diketahui:
Panjang kawat yang tersedia=32 meter
Ukuran kerangka=40cm x40cm
Ditanyakan:
Banyak kerangka yang dapat dibuat
Penyelesaian:
Keliling rangka=
20.
Jadi ada 20 rangka persegi yang dapat dibuat dengan menggunakan
kawat tersebut. (D)
Diketahui:
Panjang yang harus didapatkan=14 meter
Ukuran bingkai lukisan= 30cmx40cm
Ditanyakan:
Berapa kali harus melilitkan pita di sekeliling bingkai lukisan.
Penyelesaian:
Jadi Arin harus melilitkan pita sebanyak 10 kali. (A)
1
1
101
KUNCI JAWABAN SOAL URAIAN
No Jawaban Skor
1.
2.
3.
(memahami masalah)
Diketahui:
Panjang renda= 6 meter (skor 1)
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
c. Panjang sisi taplak meja.
d. Luas kain yang digunakan untuk membuat taplak.
(menyelesaikan masalah dan menafsirkan hasil)
Penyelesaian:
c. (skor 1)
(skor 2)
Jadi sisi taplak meja adalah 1,5 m. (skor 1)
d. (skor 2)
Jadi luas kain yang digunakan untuk membuat taplak meja adalah
2,25 m2. (skor 1)
(memahami masalah)
Diketahui:
Panjang pagar= 20 meter (skor 1)
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
c. Panjang sisi kolam ikan.
d. Luas kolam ikan.
(menyelesaikan masalah dan menafsirkan hasil)
Penyelesaian:
c. (skor 1)
(skor 2)
Jadi panjang sisi kolam ikan Pak Ali adalah 5 m. (skor 1)
d. (skor 2)
Jadi luas kolam ikan Pak Ali adalah 25 m2. (skor 1)
(memahami masalah)
Diketahui: (skor 1)
Terdapat bangun seperti gambar di bawah:
9
9
12
102
4.
Luas bangun= 60 cm2
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
Nilai pada gambar.
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian:
Apabila gambar dibagi menjadi luas L1, L2, L3, dan L4 seperti gambar
di bawah ini, maka: (skor 2)
(menafsirkan hasil)
Jadi nilai pada gambar gambar di atas adalah 3 cm. (skor 1)
(memahami masalah)
Diketahui: (skor 1)
Terdapat bangun seperti gambar di bawah:
9
=
=
=
l l
l l
X X
l 2 cm
=
=
=
l l
l l
X X
l 2 cm
L1
L2
L3
L4
103
5.
Luas bangun yang diarsir= 128 cm2.
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
Nilai pada gambar.
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian:
Apabila gambar dibagi menjadi luas L1, L2, L3, dan L4 seperti gambar
di bawah ini, maka: (skor 2)
Karena L1=L2=L3=L4, maka
(skor 2)
Sehingga
(skor 2)
(menafsirkan hasil)
Jadi nilai pada gambar di atas adalah 8 cm. (skor 1)
(memahami masalah)
Diketahui: (skor 1)
persegi panjang ABCD dengan A(-2,-2); B(4,-2); C(4,-1)
(merencanakan pemecahan masalah)
Ditanyakan: (skor 1)
c. Letak titik D
7
L1 L2
L3 L4
104
d. Luas persegi panjang ABCD
(menyelesaikan masalah)
Penyelesaian: (skor 3)
(menafsirkan hasil)
c. Letak titik D adalah D(-2,-1) (skor 1) d.
(skor 1)
Jumlah skor 51
A(-2; -2) B(4; -2)
C(4; -1)D(-2; -1)
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
-4 -2 0 2 4 6
105
Lampiran 10
Tabel Skala Kepercayaan Diri dalam Matematika
Aspek favorable unfavorable jumlah
1. Percaya diri dalam
menghadapi kegagalan dan
keberhasilan.
2. Percaya diri dalam
bersaing dan dibandingkan
dengan teman-temannya.
3. Tahu keterbatasan diri
dalam menghadapi
persaingan dengan teman-
temannya.
4. Tahu keterbatasan diri
dalam menghadapi
matematika.
5. Percaya bahwa matematika
adalah sesuatu yang
abstrak.
6. Percaya bahwa matematika
adalah sesuatu yang sangat
berguna.
7. Percaya bahwa matematika
sebagai suatu seni, analitis,
dan rasional.
8. Percaya bahwa matematika
adalah suatu kemampuan
bawaan.
1,2
5,6
9,11
14,15
18,19
21,22
25,26
29,31
3,4
7,8
10,12
13,16
17,20
23,24
27,28
30,32
4
4
4
4
4
4
4
4
106
Lampiran 11
Petunjuk Pengerjaan: (angket uji coba)
1. Baca setiap pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan cermat.
2. Pilih jawaban yang kamu anggap benar dan sesuai dengan kenyataan
dengan tanda “X” pada pilihan jawaban yang tersedia.
3. Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu pilihan jawaban.
Data responden
Nama : …………………………………….
Kelas/no absen: …………………………………….
1. Saya mencoba mengerjakan kembali soal matematika ketika belum dapat
saya kerjakan dengan benar.
A. Sangat Sering
B. Sering
C. kadang-kadang
D. Tidak Pernah
2. Saya berusaha untuk tidak mencontek ketika mengerjakan soal ulangan
matematika meskipun saya tidak sepenuhnya dapat mengerjakan semua
soal-soalnya.
A. Sangat Sering
B. Sering
C. kadang-kadang
D. Tidak Pernah
3. Saya mau mengerjakan soal matematika di papan tulis asalkan saya dapat
mengerjakan soal tersebut atau mempunyai jawaban yang benar tentang
soal tersebut.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
Angket Uji Coba Faktor Kepercayaan Diri
107
4. Ketika ada PR matematika, saya memilih untuk mencontek pekerjaan
teman karena saya belum tentu dapat mengerjakan sendiri soal-soal
dengan benar.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
5. Walaupun nilai ulangan saya jelek, saya tidak malu apabila guru
mengumumkan hasil ulangan matematika saya dan teman-teman saya di
depan kelas.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
6. Saya berani untuk mengerjakan soal matematika di depan kelas tanpa
ditunjuk terlebih dahulu oleh guru walaupun ada teman sekelas saya yang
lebih pintar untuk mengerjakan soal matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
7. Apabila pelajaran matematika di kelas diadakan dalam bentuk games,
maka saya tidak tertarik untuk mengikutinya karena saya belum tentu
dapat memenangkan games tersebut.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
108
8. Saya tidak pernah memberi tahu nilai ulangan matematika saya kepada
teman-teman saya walaupun nilai ulangan saya tidak selalu lebih jelek
daripada nilai ulangan teman-teman saya.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
9. Saya akan menolak apabila ditunjuk guru untuk mengikuti olimpiade
matematika karena ada teman saya yang lebih pintar dalam pelajaran
matematika daripada saya.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
10. Saya tidak pernah mencocokkan hasil pekerjaan matematika saya dengan
hasil pekerjaan teman walaupun ketika soal tersebut dicocokkan di depan
kelas, pekerjaan saya sering tidak semuanya benar.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
11. Saya tidak pernah iri hati ketika nilai ulangan saya tidak sebaik nilai
ulangan teman-teman karena saya tahu bahwa kemampuan matematika
saya tidak sebaik kemampuan matematika teman yang lain.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
109
12. Apabila teman ada yang bertanya tentang materi matematika yang belum
ia pahami, saya selalu menjawabnya walaupun terkadang saya juga belum
paham tentang materi tersebut.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
13. Saya tidak pernah bertanya pada teman/guru tentang mata pelajaran
matematika walaupun pada saat itu saya kurang paham dengan keterangan
yang diberikan oleh guru.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
14. Saya mengikuti les matematika atau berusaha belajar matematika dengan
teratur karena kemampuan matematika saya terbatas dan tidak akan
menjadi lebih baik apabila hanya mengandalkan pada pelajaran di kelas
saja.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
15. Saya mempunyai catatan atau kumpulan rumus matematika karena
kemampuan matematika saya terbatas sehingga membutuhkan bantuan
catatan atau kumpulan rumus matematika untuk mengerjakan soal
matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
110
16. Jika saya gagal dalam ulangan matematika, maka yang saya lakukan
adalah:
A. biasa saja
B. melihat hasil jawaban teman yang benar
C. berusaha mengerjakan soalnya kembali
D. berusaha untuk lebih belajar sungguh-sungguh dan mengerjakan
soalnya kembali
17. Saya tidak memerlukan alat peraga untuk mempelajari matematika karena
matematika bukanlah sesuatu yang abstrak.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
18. Matematika adalah sesuatu yang abstrak sehingga soal matematika akan
mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk gambar, grafik, ataupun
tabel.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
19. Karena matematika adalah sesuatu yang abstrak, maka saya lebih dapat
memahami pelajaran matematika apabila guru menerangkan dengan
menggunakan alat peraga benda-benda matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
111
20. Saya dapat memahami soal matematika tanpa bantuan gambar, grafik,
ataupun tabel karena matematika bukanlah sesuatu yang abstrak.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
21. Saya tertarik untuk belajar matematika karena matematika akan sangat
berguna dalam kehidupan sehari-hari saya.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
22. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat berguna karena
matematika adalah alat untuk mempelajari pelajaran yang lain, misalkan
pelajaran fisika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
23. Pelajaran matematika adalah pelajaran seputar hitungan dan tidak akan ada
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
24. Tiap-tiap ilmu berkembang sendiri-sendiri dan tidak ada ilmu yang
berkembang dengan dukungan ilmu matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
112
25. Orang yang mempunyai kemampuan matematis tinggi akan dapat berfikir
secara rasional karena matematika adalah sesuatu yang rasional.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
26. Matematika adalah suatu seni sehingga akan menjadi sesuatu yang
menyenangkan apabila dipelajari secara benar.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
27. Soal matematika bentuk soal cerita dapat dikerjakan hanya dengan melihat
angkanya saja sehingga tidak diperlukan proses analisis untuk
mengerjakannya.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
28. Tidak semua rumus matematika dapat dibuktikan karena matematika
bukanlah suatu yang analitis dan rasional.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
29. Kemampuan matematis tiap orang berbeda-beda karena kemampuan
matematis merupakan kemampuan bawaan.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
113
30. Kemampuan matematis tiap orang seharusnya dapat disamakan karena
kemampuan matematis bukanlah kemampuan bawaan melainkan
kemampuan yang mulai tumbuh ketika orang tersebut belajar matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
31. Orang yang ingin berprestasi dalam bidang matematika harus bekerja
keras dalam mengasah kemampuannya walaupun sejak lahir mereka sudah
mempunyai kemampuan matematis.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
32. Kemampuan matematis tidak seperti kemampuan seni karena kemampuan
matematis bukan kemampuan bawaan.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
114
Petunjuk Pengisian: (tes)
4. Baca setiap pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan cermat.
5. Pilih jawaban yang kamu anggap benar dan sesuai dengan kenyataan
dengan tanda “X” pada pilihan jawaban yang tersedia.
6. Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu pilihan jawaban.
Data responden
Nama : …………………………………….
Kelas/no absen: …………………………………….
1. Saya berusaha untuk tidak mencontek ketika mengerjakan soal ulangan
matematika meskipun saya tidak sepenuhnya dapat mengerjakan semua
soal-soalnya.
A. Sangat Sering
B. Sering
C. kadang-kadang
D. Tidak Pernah
2. Saya mau mengerjakan soal matematika di papan tulis asalkan saya dapat
mengerjakan soal tersebut atau mempunyai jawaban yang benar tentang
soal tersebut.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
3. Ketika ada PR matematika, saya memilih untuk mencontek pekerjaan
teman karena saya belum tentu dapat mengerjakan sendiri soal-soal
dengan benar.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
Lampiran 12 Angket Tes Faktor Kepercayaan Diri
115
4. Saya berani untuk mengerjakan soal matematika di depan kelas tanpa
ditunjuk terlebih dahulu oleh guru walaupun ada teman sekelas saya yang
lebih pintar untuk mengerjakan soal matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
5. Saya tidak pernah iri hati ketika nilai ulangan saya tidak sebaik nilai
ulangan teman-teman karena saya tahu bahwa kemampuan matematika
saya tidak sebaik kemampuan matematika teman yang lain.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
6. Apabila teman ada yang bertanya tentang materi matematika yang belum
ia pahami, saya selalu menjawabnya walaupun terkadang saya juga belum
paham tentang materi tersebut.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
7. Saya tidak pernah bertanya pada teman/guru tentang mata pelajaran
matematika walaupun pada saat itu saya kurang paham dengan keterangan
yang diberikan oleh guru.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
116
8. Saya mengikuti les matematika atau berusaha belajar matematika dengan
teratur karena kemampuan matematika saya terbatas dan tidak akan
menjadi lebih baik apabila hanya mengandalkan pada pelajaran di kelas
saja.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
9. Saya mempunyai catatan atau kumpulan rumus matematika karena
kemampuan matematika saya terbatas sehingga membutuhkan bantuan
catatan atau kumpulan rumus matematika untuk mengerjakan soal
matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
10. Jika saya gagal dalam ulangan matematika, maka yang saya lakukan
adalah:
E. biasa saja
F. melihat hasil jawaban teman yang benar
G. berusaha mengerjakan soalnya kembali
H. berusaha untuk lebih belajar sungguh-sungguh dan mengerjakan
soalnya kembali
11. Saya tidak memerlukan alat peraga untuk mempelajari matematika karena
matematika bukanlah sesuatu yang abstrak.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
117
12. Matematika adalah sesuatu yang abstrak sehingga soal matematika akan
mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk gambar, grafik, ataupun
tabel.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
13. Karena matematika adalah sesuatu yang abstrak, maka saya lebih dapat
memahami pelajaran matematika apabila guru menerangkan dengan
menggunakan alat peraga benda-benda matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
14. Saya tertarik untuk belajar matematika karena matematika akan sangat
berguna dalam kehidupan sehari-hari saya.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
15. Tiap-tiap ilmu berkembang sendiri-sendiri dan tidak ada ilmu yang
berkembang dengan dukungan ilmu matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
16. Tidak semua rumus matematika dapat dibuktikan karena matematika
bukanlah suatu yang analitis dan rasional.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
118
D. Sangat Tidak Setuju
17. Kemampuan matematis tiap orang berbeda-beda karena kemampuan
matematis merupakan kemampuan bawaan.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
18. Kemampuan matematis tiap orang seharusnya dapat disamakan karena
kemampuan matematis bukanlah kemampuan bawaan melainkan
kemampuan yang mulai tumbuh ketika orang tersebut belajar matematika.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
19. Orang yang ingin berprestasi dalam bidang matematika harus bekerja
keras dalam mengasah kemampuannya walaupun sejak lahir mereka sudah
mempunyai kemampuan matematis.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
20. Kemampuan matematis tidak seperti kemampuan seni karena kemampuan
matematis bukan kemampuan bawaan.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
119
Lampiran 13
Lembar Pengamatan dan Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik Kelas VII I (Pertemuan 1)
Mata Pelajaran : Matematika
Guru matematika : Dewi Rafika Sari
Kelas : VII I
NO KODE NAMA Skor Aktivitas yang Diamati Visual Activities Listening
Activities Oral Activities Writing Activities
bertanya diskusi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. E-1 ADE ARDIAN SYAH √ √ √ √ √
2. E-2 AGNES RISKY PURWITASARI √ √ √ √ √
3. E-3 AGUNG ADI PAMUNGKAS (krist) √ √ √ √ √
4. E-4 ALDI TRI HARTANTO √ √ √ √ √
5. E-5 ALFIA OKTA DEWI ADITYA PUTRI √ √ √ √ √
6. E-6 ALIF IVAN MAULANA √ √ √ √ √
7. E-7 APRIL LIYANI PUJI RATNASARI √ √ √ √ √
8. E-8 ARDIYA KARTIKA WULANDARI √ √ √ √ √
9. E-9 ARUM YOGA PRATAMA √ √ √ √ √
10. E-10 BAYU KISWORO √ V √ √ √
120
11. E-11 DEDEK SETIAWAN √ √ √ √ √
12. E-12 DESTY PRINATASYA √ √ √ √ √
13. E-13 DESY KURNIAWAN √ √ √ √ √
14. E-14 DHANAR REZAWARA √ √ √ √ √
15. E-15 DHIMAS KURNIASAKTI V √ √ √ √
16. E-16 FAKHRI MUHAMMAD √ √ √ √ √
17. E-17 FANNY DIO NOFREND √ √ √ √ v
18. E-18 FERNANDA FITRA WARDANA √ √ √ √ √
19. E-19 GITA ANGGUN MIFTAKHUNIDA √ √ √ √ √
20. E-20 HADHASA YAEL CHRISTIE SUDARSO (krist) √ √ √ √ √
21. E-21 HILMI MURTADHO √ √ √ √ √
22. E-22 ISNA FEBRIAN BUDIYATI √ √ √ √ √
23. E-23 KAMILIA FAUZIYYAH PROBOSINI √ √ √ √ √
24. E-24 KARTIKA DWI JAYANTI √ √ √ √ √
25. E-25 MOH. DICKY FISALRUDIN √ √ √ √ √
26. E-26 MOHAMMAD RHESAKTI BEA VIZARETTA MARTIND √ √ √ √ √
27. E-27 MUHAMMAD FUAD HILMI √ √ √ √ √
28. E-28 PRATIWI AYU SETYANINGSIH √ √ √ √ √
29. E-29 PUTRI WIDIASTUTI √ √ √ √ √
30. E-30 RIFKA ALIFIYA √ √ √ √ √
121
31. E-31 SATRIO SINUNG NUGROHO √ √ √ √ √
32. E-32 SHELLA FADHLIANA √ √ √ √ √
33. E-33 SOBRIAN SETYO HASAN √ √ √ √ √
34. E-34 WAHYU NANDO SULTAN √ √ √ √ √
Petunjuk:
Skor yang diberikan dengan skala rentang 1 sampai dengan 4.
Semarang, 7 Mei
2011
Mengetahui,
Guru Matematika, Peneliti, Pengamat I Pengamat II
Titik Budi Murwati, S.Pd Dewi Rafika Sari Nur Apri Rakhmawati Eni Purwati
NIP 19650329 1987032004 NIM 4101407056 NIM 4101407071 NIM
4101407045
122
Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik Kelas VII I:
1) Visual Activities
Skor:
1: peserta didik tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
2: peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru hanya apabila disuruh oleh guru/ setelah diperingatkan.
3: peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik tetapi tidak bertanya saat ada materi yang kurang jelas..
4: peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik serta bertanya apabila ada materi yang kurang jelas.
2) Listening Activities
Skor:
1: peserta didik tidak mendengarkan penjelasan dari guru.
2: peserta didik mendengarkan penjelasan guru hanya apabila disuruh oleh guru/ setelah diperingatkan.
3: peserta didik mendengarkan penjelasan guru tetapi tidak bertanya saat mengalami kesulitan.
4: peserta didik mendengarkan penjelasan guru dan bertanya saat mengalami kesulitan.
123
3) Oral Activities
i. Bertanya
Skor:
1: tidak ada peserta didik yag bertanya.
2: peserta didik ada yang bertanya, tetapi pertanyaannya tidak berhubungan dengan materi yang sedang dibahas.
3: peserta didik bertanya, hanya pada saat mengalami kesulitan saja.
4: peserta didik selalu bertanya untuk mendapatkan penjelasan yang lebih.
ii. Diskusi
Skor:
1: peserta didik tidak melakukan kegiatan diskusi.
2: peserta didik melakukan kegiatan diskusi hanya apabila disuruh oleh guru untuk berdiskusi.
3: peserta didik berdiskusi, tetapi tidak bertanya saat mengalami kesulitan.
4: peserta didik berdiskusi dan bertanya saat menga,ami kesulitan.
4) Writing Activities
1: peserta didik tidak menuliskan hasil diskusi kelompok, dan tidak menuliskan jawaban dari soal yang diberikan.
2: peserta menuliskan hasil diskusi kelompok, tetapi tidak menuliskan jawaban dari soal yang diberikan atau peserta didik tidak
menuliskan hasil diskusi kelompok, tetapi menuliskan jawaban dari soal.
3: peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok dan menuliskan jawaban dari soal, dilakukan dengan seadanya.
4: peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok dengan baik dan menuliskan jawaban dari soal dengan baik.
124
Lampiran 14
Lembar Pengamatan dan Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik Kelas VII I (Pertemuan 2)
Mata Pelajaran : Matematika
Guru matematika : Dewi Rafika Sari
Kelas : VII I NO KODE NAMA Skor Aktivitas yang Diamati
Visual Activities Listening Activities
Oral Activities Writing Activities
bertanya diskusi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. E-1 ADE ARDIAN SYAH √ √ √ √ √
2. E-2 AGNES RISKY PURWITASARI √ √ √ √ √
3. E-3 AGUNG ADI PAMUNGKAS (krist) √ √ √ √ √
4. E-4 ALDI TRI HARTANTO √ √ √ √ √
5. E-5 ALFIA OKTA DEWI ADITYA PUTRI √ √ √ √ √
6. E-6 ALIF IVAN MAULANA √ √ √ √ √
7. E-7 APRIL LIYANI PUJI RATNASARI √ √ √ √ √
8. E-8 ARDIYA KARTIKA WULANDARI √ √ √ √ √
9. E-9 ARUM YOGA PRATAMA √ √ √ √ √
10. E-10 BAYU KISWORO √ V √ √ √
11. E-11 DEDEK SETIAWAN √ √ √ √ √
12. E-12 DESTY PRINATASYA √ √ √ √ √
125
13. E-13 DESY KURNIAWAN √ √ √ √ √
14. E-14 DHANAR REZAWARA √ √ √ √ √
15. E-15 DHIMAS KURNIASAKTI V √ √ √ √
16. E-16 FAKHRI MUHAMMAD √ √ √ √ √
17. E-17 FANNY DIO NOFREND √ √ √ √ √
18. E-18 FERNANDA FITRA WARDANA √ √ √ √ √
19. E-19 GITA ANGGUN MIFTAKHUNIDA √ √ √ √ √
20. E-20 HADHASA YAEL CHRISTIE SUDARSO (krist) √ √ √ √ √
21. E-21 HILMI MURTADHO √ √ √ √ √
22. E-22 ISNA FEBRIAN BUDIYATI √ √ √ √ √
23. E-23 KAMILIA FAUZIYYAH PROBOSINI √ √ √ √ √
24. E-24 KARTIKA DWI JAYANTI √ √ √ √ √
25. E-25 MOH. DICKY FISALRUDIN √ √ √ √ √
26. E-26 MOHAMMAD RHESAKTI BEA VIZARETTA MARTIND √ √ √ √ √
27. E-27 MUHAMMAD FUAD HILMI √ √ √ √ √
28. E-28 PRATIWI AYU SETYANINGSIH √ √ √ √ √
29. E-29 PUTRI WIDIASTUTI √ √ √ √ √
30. E-30 RIFKA ALIFIYA √ √ √ √ √
31. E-31 SATRIO SINUNG NUGROHO √ √ √ √ √
32. E-32 SHELLA FADHLIANA √ √ √ √ √
126
33. E-33 SOBRIAN SETYO HASAN √ √ √ √ √
34. E-34 WAHYU NANDO SULTAN √ √ √ √ √
Petunjuk:
Skor yang diberikan dengan skala rentang 1 sampai dengan 4.
Semarang, 14 Mei
2011
Mengetahui,
Guru Matematika, Peneliti, Pengamat I Pengamat II
Titik Budi Murwati, S.Pd Dewi Rafika Sari Nur Apri Rakhmawati Eni Purwati
NIP 19650329 1987032004 NIM 4101407056 NIM 4101407071 NIM 4101407045
127
Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik Kelas VII I: 5) Visual Activities
Skor:
1: peserta didik tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
2: peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru hanya apabila disuruh oleh guru/ setelah diperingatkan.
3: peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik tetapi tidak bertanya saat ada materi yang kurang jelas..
4: peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik serta bertanya apabila ada materi yang kurang jelas.
6) Listening Activities
Skor:
1: peserta didik tidak mendengarkan penjelasan dari guru.
2: peserta didik mendengarkan penjelasan guru hanya apabila disuruh oleh guru/ setelah diperingatkan.
3: peserta didik mendengarkan penjelasan guru tetapi tidak bertanya saat mengalami kesulitan.
4: peserta didik mendengarkan penjelasan guru dan bertanya saat mengalami kesulitan.
7) Oral Activities
i. Bertanya
Skor:
1: tidak ada peserta didik yag bertanya.
2: peserta didik ada yang bertanya, tetapi pertanyaannya tidak berhubungan dengan materi yang sedang dibahas.
3: peserta didik bertanya, hanya pada saat mengalami kesulitan saja.
4: peserta didik selalu bertanya untuk mendapatkan penjelasan yang lebih.
ii. Diskusi
Skor:
1: peserta didik tidak melakukan kegiatan diskusi.
2: peserta didik melakukan kegiatan diskusi hanya apabila disuruh oleh guru untuk berdiskusi.
3: peserta didik berdiskusi, tetapi tidak bertanya saat mengalami kesulitan.
128
4: peserta didik berdiskusi dan bertanya saat menga,ami kesulitan.
8) Writing Activities
1: peserta didik tidak menuliskan hasil diskusi kelompok, dan tidak menuliskan jawaban dari soal yang diberikan.
2: peserta menuliskan hasil diskusi kelompok, tetapi tidak menuliskan jawaban dari soal yang diberikan atau peserta didik tidak
menuliskan hasil diskusi kelompok, tetapi menuliskan jawaban dari soal.
3: peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok dan menuliskan jawaban dari soal, dilakukan dengan seadanya.
4: peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok dengan baik dan menuliskan jawaban dari soal dengan baik.
129
Lampiran 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ungaran
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Genap
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat serta menemukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasikan sifat-sifat persegi panjang, trapesium, jajargenjang,
belah ketupat, dan layang-layang.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan sifat-sifat persegi panjang.
2. Menghitung keliling dan luas persegi panjang.
3. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan menghitung
keliling dan luas persegi panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. Menentukan sifat-sifat persegi panjang yang meliputi simetri putar,
simetri lipat, sisi-sisi yang sejajar, panjang diagonal, dan sudut-sudut pada
persegi panjang dengan bantuan LKPD (lampiran 1) dan slide show
powerpoint.
2. Menurunkan rumus keliling dan luas persegi panjang dengan bantuan
LKPD. (lampiran 1)
3. Menghitung keliling dan luas persegi panjang dengan bantuan LKPD.
(lampiran 1)
130
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan menghitung keliling
dan luas persegi panjang dengan bantuan lembar soal. (lampiran 2)
Catatan (bersifat operasional)
Kemampuan prasyarat yang seharusnya sudah dikuasai oleh peserta didik sebelum
belajar kompetensi dasar ini adalah:
Siswa dapat menjelaskan tentang konsep sudut siku-siku.
E. Materi Ajar
Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar
dan sama panjang, serta keempat sudutnya siku-siku.
Perhatikan gambar di atas. Segiempat ABCD adalah persegi panjang dengan
sisi AB sama panjang dan sejajar dengan DC, sisi AD sama panjang dan
sejajar dengan BC,
Sisi AB dan CD disebut panjang, sisi AD dan BC disebut lebar, sedangkan
AC dan BC disebut diagonal.
Diagonal adalah garis yang ditarik dari satu titik sudut ke titik sudut lain yang
saling berhadapan.
Sifat-sifat persegi panjang:
(1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
(2) Setiap sudutnya siku-siku.
A B
C D
panjang
lebar
diagonal
131
(3) Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang dan saling
berpotongan di titik pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi
diagonal menjadi dua bagian yang sama panjang.
(4) Mempunyai 2 sumbu simetri yaitu sumbu vertikal dan horizontal.
Keliling dan Luas persegi Panjang
(1) Keliling
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi
bangun tersebut. Keliling persegi panjang sama dengan jumlah seluruh
panjang sisinya. Jika ABCD persegi panjang dengan panjang p dan
lebar l, maka keliling ABCD = p + l + p + l, dan dapat ditulis sebagai:
K = 2p + 2l = 2 (p + l)
(2) Luas
Luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu
permukaan bangun datar. Luas persegi panjang sama dengan hasil kali
panjang dan lebarnya. Maka, luas ABCD = panjang x lebar dan dapat
dituliskan sebagai:
L = p x l
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning).
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Slide show
b. LKPD
2. Sumber belajar
Simangunsong,Wilson & Sukino. 2006. Matematika untuk SMP kelas VII:
Jakarta: Erlangga.
132
H. Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta didik
(1) Guru mengucapkan salam
(2) Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
berdoa (jika pelajaran berlangsung pada jam pertama
pelajaran)
(3) Guru menanyakan peserta didik yang tidak masuk.
(4) Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan buku dan
peralatan yang berhubungan dengan pelajaran
matematika.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Guru memotivasi peserta didik agar terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah. Motivasinya adalah setelah peserta didik
mengetahui sifat persegi panjang dan dapat menghitung
keliling dan luas persegi panjang maka akan sangat mudah
untuk menentukan ukuran suatu bangunan ataupun
menghitung luas suatu bangunan.
d. Guru menanyakan materi prasyarat tentang sudut siku-siku.
(lampiran 3)
5 menit
3 menit
133
2. Kegiatan inti
Fase 1: Mengorientasi peserta didik pada masalah
a. Guru mengajukan permasalahan kontekstual kepada
peserta didik.
b. Guru menanyakan peserta didik apakah peserta didik
mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
(eksplorasi)
a. Guru meminta dua peserta didik untuk maju di depan
dan menjelaskan kepada peserta didik yang lain cara
menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru.
(eksplorasi)
Fase 2: Mengorientasi peserta didik untuk belajar
b. Guru meminta peserta didik untuk berpasangan dengan
teman sebangkunya dalam mengerjakan LKPD.
c. Guru membagikan LKPD tentang konsep persegi
panjang, memberikan arahan tentang pengisian LKPD,
serta membimbing pengisian LKPD dengan bantuan
slide show powerpoint. (elaborasi) (lampiran 1)
a. Guru meminta satu atau dua peserta didik untuk
menyebutkan kesimpulan apa saja setelah
menyelesaikan serangkaian pertanyaan pada LKPD.
(konfirmasi)
Fase 3: Membimbing memecahkan masalah
b. Guru membimbing peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan masalah yang diajukan
oleh guru yaitu:
(1) Luas lantai
(2) Luas tiap keramik
5 menit
10 menit
3 menit
3 menit
Pak sholeh ingin memasang keramik pada lantai terasnya yang berukuran 2 x 3 meter. Tiap keramik yang dibeli Pak Sholeh berukuran 10 x 15 cm. Apabila tiap kardus keramik berisi 12 keramik, maka berapa kardus keramik yang harus dibeli Pak Sholeh untuk memasang keramik pada lantai dengan penuh?
134
(3) Banyak keramik yang dibutuhkan
(4) Banyak keramik yang dibutuhkan (dalam satuan
kardus). (elaborasi)
c. Guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan
masalah yang diajukan guru. (elaborasi)
Diketahui:
Lantai berukuran 2 x 3 m.
Keramik berukuran 10 x 15 cm.
Isi tiap kardus = 12 keramik.
Ditanyakan:
Banyak keramik yang dibutuhkan (dalam satuan
kardus).
Jawab:
Llantai = p x l = 2 x 3 = 6 m2 = 60000cm
2.
Lkeramik= p x l = 10 x 15 = 150 cm2.
Jadi banyak keramik yang dibutuhkan (dalam satuan
kardus) sebanyak 34 kardus.
d. Guru memberikan latihan soal pemecahan masalah.
(lampiran 2)
e. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi
dengan teman satu bangku untuk menyelesaikan
permasalahan yang terdapat dalam lembar soal pada
lampiran 2. (elaborasi)
f. Guru berkeliling memantau kinerja masing-masing
kelompok dan membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Guru meminta salah satu siswa untuk mengerjakan soal
pada lampiran 2 di papan tulis. (konfirmasi)
b. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
10 menit
10 menit
135
yang lain untuk memberikan tanggapan tentang hasil
pekerjaan temannya di papan tulis. (elaborasi)
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
a. Guru membimbing peserta didik mengevaluasi hasil
pekerjaan temannya yang terdapat pada papan tulis.
(eksplorasi)
b. Guru memberikan penguatan dan melengkapi hasil
pekerjaan siswa di papan tulis. (konfirmasi)
c. Guru memberikan kuis kepada peserta didik yang
dikerjakan secara individu. (lampiran 4)
d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk
mengerjakan soal kuis di depan. (konfirmasi)
5 menit
5 menit
5 menit
3. Kegiatan penutup
a. Dengan bimbingan guru peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran.
b. Guru memberikan pekerjaan rumah tentang materi persegi
panjang. (lampiran 5)
c. Guru menyampaikan kepada peserta didik untuk menyiapkan
materi pada pertemuan selanjutnya yaitu materi persegi.
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
5 menit
136
I. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Teknik Penilaian : pengamatan terhadap kegiatan diskusi, tugas individu
(kuis dan PR).
2. Prosedur penilaian :
Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian proses dan hasil akhir
belajar.
3. Instrumen Penilaian: LKPD, kuis, dan PR.
Semarang,
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Titik Budi Murwati, S.Pd Dewi Rafika Sari
137
(Soal pemecahan masalah)
1. Ani ingin membuat taplak meja makan yang dihiasi renda pada bagian
pinggirnya. Ukuran taplak meja yang Ani buat 0,75 meter x 1,5 meter.
Apabila renda yang dibeli Ani seharga Rp 2.000,00/m, maka seharga
berapakah Ani harus membayar agar panjang renda yag dibeli pas untuk
mengelilingi taplak meja yang dibuat?
2. Pak Yoga mempunyai tanah yang berbentuk seperti bangun di bawah ini:
Apabila Pak Yoga menjual tanahnya seharga Rp.66.600.000,00 maka
berapakah harga tiap meter tanah Pak Yoga?
=
=
15 cm
12 cm
22 cm
138
(materi prasyarat)
Perhatikan gambar di bawah ini:
Pertanyaan:
1. Ada berapa macam sudut apabila dibedakan menurut besar sudutnya?
sebutkan!
2. Apakah yang dimaksud dengan sudut lancip?
3. Manakah pada gambar di atas yang merupakan sudut lancip?
4. Apakah yang dimaksud dengan sudut siku-siku?
5. Manakah pada gambar di atas yang merupakan sudut siku-siku?
6. Apakah yang dimaksud dengan sudut tumpul?
7. Manakah pada gambar di atas yang merupakan sudut tumpul?
Jawaban Lampiran 3 (pertanyaan prasyarat)
1. Ada 3 macam, yaitu sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul.
2. Sudut lancip adalah sudut yang besar sudutnya kurang dari 900.
3. Sudut lancip ditunjukkan dengan gambar b, e, h, l
4. Sudut siku-siku adalah sudut yang besar sudutnya sama dengan 900.
5. Sudut siku-siku ditunjukkan dengan gambar a, d, f, i
6. Sudut tumpul adalah sudut yang besar sudutnya lebih dari 900.
7. Sudut tumpul ditunjukkan dengan gambar c, g, j, k, m
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k l
m
139
(Soal Kuis)
QUIZ
Petunjuk Pengerjaan: - Kerjakan soal di bawah ini secara individu pada selembar kertas.
- Waktu pengerjaan 10 menit
SOAL
1. Perhatikan pernyataan b erikut:
i. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
ii. Diagonal-diagonalnya sama panjang
iii. Semua sudutnya sama besar
iv. Keempat sudutnya merupakan sudut lancip
v. Bentuknya akan serupa dengan bentuk semula apabila diputar sebesar
1800 da 3600
Manakah yang merupakan sifat persegi panjang?
2. Pak Hendi mempunyai tanah dengan luas 1200 m2 dan perbandingan panjang
dan lebarnya adalah 4:3. Apabila Pak Hendi Ingin memasang pagar kayu di
sekeliling tanahnya dan biaya pemagaran Rp. 15.000,00/meter, maka
berapakah biaya yang harus dikeluarkan pak Hendi untuk memagari
tanahnya?
140
No Penyelesaian Skor
1 Diketahui:
Ukuran taplak meja= 0,75 x 1,5 meter (skor 1)
Harga renda= Rp. 2.000/meter
Ditanyakan:
Uang yang harus dibayarkan agar renda yang dibeli pas untuk mengelilingi
taplak meja. (skor 1)
Penyelesaian:
(skor 2)
(skor 2)
Jadi, uang yang harus dibayarkan sebesar Rp. 9.000,00 (skor 1)
7
2 Diketahui:
Tanah pak Yoga berbentuk seperti gambar di bawah ini: (skor 1)
Harga jual tanah= Rp 66.600.000,00
Ditanyakan:
Harga tanah per meter (skor 1)
Penyelesaian:
Tanah dibagi menjadi dua bagian agar dapat dihitung luasnya.
(skor 2)
(skor 2)
(skor 2)
(skor 2)
13
= _
= _
12 m
_ 22 m
_
15 m
_
15 m
_ 7 m
_
= _
= _
12 m
_
15 m
_ 6 m
_ L1
_ L2
_
Kunci (soal pemecahan masalah)
141
(skor 2)
jadi harga tanah Pak Yoga adalah Rp 300.000/meter (skor 1)
Jumlah skor 20
Penilaian:
142
Kunci (materi prasyarat)
Perhatikan gambar di bawah ini:
Pada gambar di atas, terdapat berbagai sudut yang dapat dibedakan menurut besar
sudutnya. Menurut besar sudutnya, sudut dapat dibedakan menjadi (coret yang
tidak perlu):
a) Sudut lancip, yaitu sudut yang besar sudutnya kurang dari 900.
b) Sudut siku-siku, yaitu sudut yang besar sudutnya sama dengan 900.
c) Sudut tumpul, yaitu sudut yang besar sudutnya lebih dari 900.
Dan pada gambar,
a) Sudut lancip ditunjukkan dengan gambar b, e, h, l
b) Sudut siku-siku ditunjukkan dengan gambar a, d, f, i
c) Sudut tumpul ditunjukkan dengan gambar c, g, j, k, m
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k l
m
143
Kunci Jawaban (Soal Kuis)
no Penyelesaian Skor
1 Yang merupakan sifat persegi panjang adalah pernyataan no I,
II, III, dan V.
4
2 Diketahui:
Luas tanah= 1200 m2
(skor 1)
Perbandingan panjang dan lebarnya= 4:3
Biaya pemagaran Rp. 15.000,00/meter
Ditanyakan:
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pemagaran (skor
1)
Penyelesaian:
Misalkan:
(skor
1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
Jadi
16
144
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor
2)
Jadi biaya pemasangan pagar yang harus dikeluarkan Pak
Hendi sebesar Rp. 2.100.000,00
(skor 1)
Jumlah skor 20
Penilaian:
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ungaran
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Genap
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat serta menemukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasikan sifat-sifat persegi panjang, trapesium, jajargenjang,
belah ketupat, dan layang-layang.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Menentukan sifat-sifat persegi.
5. Menghitung keliling dan luas persegi.
6. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan menghitung
keliling dan luas persegi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan ini, diharapkan peserta didik dapat:
5. Menentukan sifat-sifat persegi yang meliputi simetri putar, simetri lipat,
sisi-sisi yang sejajar, panjang diagonal, dan sudut-sudut pada persegi
dengan bantuan LKPD (lampiran 1) dan slide show powerpoint.
6. Menurunkan rumus keliling dan luas persegi dengan bantuan LKPD.
(lampiran 1)
7. Menghitung keliling dan luas persegi dengan bantuan LKPD. (lampiran
1)
8. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan menghitung keliling
dan luas persegi dengan bantuan lembar soal. (lampiran 2)
Lampiran 16
146
Catatan (bersifat operasional)
Kemampuan prasyarat yang seharusnya sudah dikuasai oleh peserta didik sebelum
belajar kompetensi dasar ini adalah:
- Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat persegi panjang.
- Siswa dapat menghitung akar kuadrat.
E. Materi Ajar
Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.
.
Sifat-sifat persegi
(1) Semua sisinya sama panjang dan sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
(2) Setiap sudutnya siku-siku.
(3) Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang, berpotongan di
tengah-tengah, dan membentuk sudut siku-siku.
(4) Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
(5) Memiliki 4 sumbu simetri.
Keliling dan Luas persegi
(3) Keliling
Keliling persegi adalah jumlah panjang seluruh sisi-sisinya. ABCD
adalah persegi dengn panjang sisi s, maka keliling ABCD adalah
K = s + s + s + s dan dapat ditulis sebagai berikut.
K = 4s
Perhatikan gambar di samping. ABCD
adalah persegi dengan AB = BC = CD =
AD dan
pada gambar, sisi-sisi perseginya adalah
AB, BC, CD, dan DA. Ruas garis AC dan
BD merupakan diagonal persegi. A B
C D sisi
sisi
diagonal
147
(4) Luas
Luas persegi sama dengan kuadrat panjang sisinya. Luas ABCD dapat
ditulis sebagai berikut.
L = s2
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning).
G. Media dan Sumber Belajar
3. Media
c. Slide show
d. LKPD
4. Sumber belajar
Simangunsong,Wilson & Sukino. 2006. Matematika untuk SMP kelas VII:
Jakarta: Erlangga.
148
H. Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Waktu
4. Pendahuluan
e. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis peserta didik
(5) Guru mengucapkan salam
(6) Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
berdoa (jika pelajaran berlangsung pada jam pertama
pelajaran)
(7) Guru menanyakan peserta didik yang tidak masuk.
(8) Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan buku dan
peralatan yang berhubungan dengan pelajaran
matematika.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
g. Guru memotivasi peserta didik agar terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah. Motivasinya adalah setelah peserta didik
mengetahui sifat persegi dan dapat menghitung keliling dan
luas persegi maka akan sangat mudah untuk menentukan
ukuran suatu bangunan ataupun menghitung luas suatu
bangunan.
h. Guru menanyakan materi prasyarat tentang sifat-sifat persegi
panjang dan akar kuadrat. (lampiran 3)
5 menit
3 menit
149
D C
G H
A B
F E
5. Kegiatan inti
Fase 1: Mengorientasi peserta didik pada masalah
c. Guru mengajukan permasalahan kontekstual kepada
peserta didik.
d. Guru menanyakan peserta didik apakah peserta didik
mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
(eksplorasi)
d. Guru meminta dua peserta didik untuk maju di depan
dan menjelaskan kepada peserta didik yang lain cara
menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru.
(eksplorasi)
Fase 2: Mengorientasi peserta didik untuk belajar
e. Guru meminta peserta didik untuk berpasangan dengan
teman sebangkunya dalam mengerjakan LKPD.
f. Guru membagikan LKPD tentang konsep persegi,
memberikan arahan tentang pengisian LKPD, serta
membimbing pengisian LKPD dengan bantuan slide
5 menit
10 menit
Andi membuat rak buku berbentuk seperti
gambar di atas. Ukuran raknya adalah 40 cm x
40 cm x 40 cm. Andi membutuhkan papan
sandaran yang pada gambar ditunjukkan oleh
bidang DCGH. Apabila Andi ingin membuat
rak buku sebanyak 5 buah dan harga papan
adalah Rp 20.000,00/m2, maka berapakah biaya
yang dibutuhkan Andi untuk membeli papan?
150
show powerpoint. (elaborasi) (lampiran 1)
g. Guru meminta satu atau dua peserta didik untuk
menyebutkan kesimpulan apa saja setelah
menyelesaikan serangkaian pertanyaan pada LKPD.
(konfirmasi)
Fase 3: Membimbing memecahkan masalah
a. Guru membimbing peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan masalah yang diajukan
oleh guru yaitu:
(5) Ukuran rak buku
(6) Ukuran sandaran rak
(7) Luas sandaran rak
(8) Luas 5 buah sandaran rak
(9) Biaya yang dibutuhkan untuk membeli papan
sandaran. (elaborasi)
b. Guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan
masalah yang diajukan guru. (elaborasi)
Diketahui:
Ukuran rak = 40 cm x 40 cm x 40 cm
Harga tiap m2 papan = Rp 40.000,00
Ditanyakan:
Biaya yang dibutuhkan untuk membeli papan.
Jawab:
Ukuran sandaran tiap rak = s x s = 40 x 40 = 1600 cm2 =
0,16 m2
Papan yang dibutuhkan untuk membuat 5 rak = 0,16 x 5
= 0,8 m2
Biaya yang dibutuhkan untuk membeli papan = 0,8 x
40000 = 32000
Jadi biaya yang dibutuhkan Andi untuk membeli papan
adalah Rp 32.000,00
c. Guru memberikan latihan soal pemecahan masalah.
(lampiran 2)
d. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi
3 menit
3 menit
10 menit
151
I. Pelaksanaan Pembelajaran
dengan teman satu bangku untuk menyelesaikan
permasalahan yang terdapat dalam lembar soal pada
lampiran 2. (elaborasi)
e. Guru berkeliling memantau kinerja masing-masing
kelompok dan membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan.
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
b. Guru meminta salah satu siswa untuk mengerjakan soal
pada lampiran 2 di papan tulis. (konfirmasi)
c. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
yang lain untuk memberikan tanggapan tentang hasil
pekerjaan temannya di papan tulis. (elaborasi)
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
e. Guru membimbing peserta didik mengevaluasi hasil
pekerjaan temannya yang terdapat pada papan tulis.
(eksplorasi)
f. Guru memberikan penguatan dan melengkapi hasil
pekerjaan siswa di papan tulis. (konfirmasi)
g. Guru memberikan kuis kepada peserta didik yang
dikerjakan secara individu. (lampiran 4)
h. Guru meminta salah satu peserta didik untuk
mengerjakan soal kuis di depan. (konfirmasi)
10 menit
5 menit
5 menit
5 menit
6. Kegiatan penutup
e. Dengan bimbingan guru peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran.
f. Guru memberikan pekerjaan rumah tentang materi persegi
panjang. (lampiran 5)
g. Guru menyampaikan kepada peserta didik untuk menyiapkan
materi pada pertemuan selanjutnya yaitu materi persegi.
h. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
5 menit
152
4. Teknik Penilaian : pengamatan terhadap kegiatan diskusi, tugas individu
(kuis dan PR).
5. Prosedur penilaian :
Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian proses dan hasil akhir
belajar.
6. Instrumen Penilaian: LKPD, kuis, dan PR.
Semarang,
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Titik Budi Murwati, S.Pd Dewi Rafika Sari
153
(Soal Pemecahan Masalah)
1. Satu kilogram cat dapat digunakan untuk mengecat 16 m2. Dinding tembok
yang akan dicat berbentuk persegi dengan keliling dinding adalah 144 m.
Berapa kilogram banyaknya cat yang dibutuhkan?
2. Seorang tukang bangunan akan memasang keramik yang berbentuk persegi
berukuran 30 cm x 30 cm. Lantai yang harus diberi keramik berbentuk
persegi panjang dengan ukuran 15 m x 12 m.
a. Berapa banyak keramik yang akan dipakai?
b. Jika tiap kardus berisi 10 keramik, berapa kardus keramik yang
dibutuhkan?
154
(materi prasyarat)
Dengan powerpoint ditayangkan gambar berikut ini:
pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik:
1. Apakah sisi AB dan sisi DC sama panjang?
2. Apakah sisi AD dan sisi BC sama panjang?
3. Apakah sisi AB dan sisi AD sama panjang?
4. Disebut apakah garis AC?
5. Disebut apakah garis BD?
6. Apakah AC dan BC sama panjang?
Jawaban:
1. Ya
2. Ya
3. Tidak
4. Garis diagonal
5. Garis diagonal
6. Ya
Dengan menggunakan power point ditayangkan soal berikut ini:
Jawaban:
1. 22 = 4
A B
C D
1. 22 = ……
2. 42 = ……
3. 52 = ……
4. …….
5. …….
6. …….
155
2. 42 = 16
3. 52 = 25
4. 4
5. 3
6. 4
156
(soal kuis)
Petunjuk Pengerjaan:
- Kerjakan soal di bawah ini secara individu pada selembar kertas.
- Waktu pengerjaan 30 menit
SOAL
1. Perhatikan pernyataan berikut:
I. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
II. Diagonal-diagonalnya sama panjang
III. Diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang
IV. Diagonal-diagonal setiap persegi berpotongan membentuk sudut
lancip
Manakah yang merupakan sifat-sifat bangun datar persegi?
2. Rumah pak Haris mempunyai lubang persegi sebanyak 6 buah. Ukuran
sisinya 20 cm. Karena banyak nyamuk yang masuk ke rumah, ia berencana
menutupnya dengan kain kasa pada tiap lubangnya. Agar dapat terpasang
satu persatu kain kasa di setiap lubang angin satu persatu, maka diperlukan
kain kasa berukuran 25 cm x 25 cm untuk sebuah lubang angin. Harga kain
kasa Rp. 10.000,00 per m2. Berapa uang yang dikeluarkan pak Haris untuk
membeli kain kasa tersebut?
157
(Pekerjaan Rumah)
Kerjakanlah soal di bawah ini pada buku latihan:
1.
2.
Pada gambar di samping, ABCD adalah persegi
panjang dengan AB = 5 cm dan AD = 12 cm.
AFGH adalah persegi dengan BF = 2 cm dan KICJ
adalah persegi dengan KI = 2 cm. tentukan keliling
dan luas daerah yang diarsir!
A B
D C
(10-z) cm II
II
= =
Carilah luas bangun di samping apabila panjang
AB = (10-z) cm dan keliling persegi ABCD = 28
cm!
H
A B
C D
F
G
I
J
K
II
II =
I I _ _
= H
158
Jawaban soal pemecahan masalah
no jawaban Skor
1 Diketahui:
dinding tembok berbentuk persegi (skor 1)
1 kg cat dapat digunakan untuk mengecat 16 m2
Keliling dinding (K) = 144 m
Ditanyakan:
kilogram cat yang dibutuhkan? (skor 1)
Penyelesaian:
K = 4 x s (skor 1)
144 = 4s (skor 1)
s =
s = 36 (skor 1)
Luas = s2
(skor 1)
= 362
= 1296 (skor 1)
luas dinding yang akan dicat adalah 1296 m2
(skor 1).
Jadi banyaknya cat yang dibutuhkan = (skor 1)
= 81 (skor 1)
10
2 Diketahui:
lantai berukuran 15 m x 12 m = 1500 cm x 1200 cm(skor 1)
Ubin berukuran 30 cm x 30 cm
1 kardus berisi 10 keramik.
Ditanyakan:
a. banyak keramik yang akan dipakai? (skor 1)
b. kardus keramik yang dibutuhkan?
Penyelesaian:
a. Luas keramik = luas persegi (skor 1)
= 30 x 30
= 900
Jadi luas keramik adalah 900 cm2
Luas lantai = luas persegi panjang (skor 1)
= 1500 x 1200
10
159
= 180 x 104
Keramik yang dibutuhkan = (skor 2)
= = 2000
Jadi banyak keramik yang dibutuhkan untuk menutup lantai
yang berbentuk persegi panjang tersebut adalah 2000 buah
keramik. (skor 1)
b. Banyaknya kardus yang dibutuhkan (skor 2)
=
=
= 200
Jadi tukang bangunan membutuhkan 200 kardus keramik
untuk menutup lantai tersebut. (skor 1)
Jumlah skor 20
160
No Penyelesaian Skor
1. Sifat-sifat persegi panjang:
I. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
II. Diagonal-diagonalnya sama panjang
III. Diagonalnya berpotongan membagi dua sama panjang
1
1
1
1
2. Diketahui : banyaknya lubang angin ada 6 buah
ukuran sisi kain kasa yang dipasang 25 cm
harga kain kasa Rp. 10.000,00 per m2.
Ditanya : uang yang harus dikeluarkan pak Haris untuk
membeli kain kasa?
Jawab:
Luas persegi = s x s
Luas lubang angin = 25 x 25
= 625
Maka luas kain kasa yang dipasang adalah 625 cm2.
Total luas kain kasa yang dibutuhkan
= luas kain kasa yang dipasang x banyaknya lubang angin
= 625 x 6
= 3750
Maka total kain kasa yang dibutuhkan adalah 3750 cm2 = 0,375
m
Uang yang harus dikeluarkan pak Haris adalah
= total luas kain kasa x harga kain kasa
= 0,375 x 10000
= 3750
Jadi uang yang dikeluarkan pak Haris adalah Rp. 3.750,00
1
1
2
2
1
1
1
1
1
5
Jumlah 20
S = 25 cm
D C
A B
Kunci lampiran 4
161
kunci soal pekerjaan rumah (kunci lampiran 5)
No Jawaban Skor
1 Diketahui:
Persegi panjang ABCD dengan panjang AB = 5 cm dan AD = 12
cm(skor 1)
AFGH adalah persegi dengan panjang BF = 2 cm
KICJ adalah persegi dengan panjang KI = 1 cm
Pertanyaan:
Keliling dan luas daerah yang diarsir
(skor 1)
Penyelesaian:
Keliling daerah yang diarsir=
FG + BI + IK + KJ + JD + DH + HG + GF =
(skor 1)
(5-2)+(12-1)+1+1+(5-1)+(12-2)+2+2=
(skor 1)
3+11+1+1+4+10+2+2=34.
(skor 1)
Jadi keliling daerah yang diarsir = 34 cm
(skor 1)
Luas bangun yang diarsir=
L. ABCD – L. KICJ – L.AFGH=
(skor 1)
(p.l) - (s2) - (s
2) = (5 x 12) – (2
2) – (1
2) = 60 – 4 – 1 = 55.
(skor 2)
Jadi luar daerah yang diarsir = 55 cm2
(skor 1)
10
2 Diketahui:
persegi ABCD dengan panjang AB = (10 - z) cm
(skor 1)
Keliling persegi ABCD = 28 cm
Ditanyakan:
Luas persegi ABCD
10
162
(skor 1)
Penyelesaian:
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
(skor 1)
Jadi, luas persegi ABCD = 49 cm2.
(skor 1)
Jumlah skor 20
163
Lampiran 17
ANALISIS SOAL UJI COBA TIPE SOAL URAIAN
NO KODE BUTIR SOAL KE Y NILAI Y2
1 2 3 4 5 6
1 UC-01 3 5 0 0 0 0 8 16 64
2 UC-03 3 5 0 0 0 0 8 16 64
3 UC-04 7 7 6 0 2 4 26 52 676
4 UC-05 5 5 2 2 4 0 18 36 324
5 UC-06 4 4 2 3 4 1 18 36 324
6 UC-07 4 5 0 2 1 1 13 26 169
7 UC-09 4 4 0 0 4 4 16 32 256
8 UC-10 4 4 0 0 0 0 8 16 64
9 UC-12 7 7 2 8 6 0 30 60 900
10 UC-13 4 5 1 2 4 0 16 32 256
11 UC-14 1 0 0 0 0 0 1 2 1
12 UC-15 3 4 1 0 6 5 19 38 361
13 UC-16 5 5 2 3 3 0 18 36 324
14 UC-17 4 4 4 0 1 0 13 26 169
15 UC-18 5 5 3 1 1 0 15 30 225
16 UC-19 1 1 1 0 1 3 7 14 49
17 UC-20 1 1 0 0 4 2 8 16 64
18 UC-21 2 2 0 0 0 0 4 8 16
19 UC-22 4 2 1 1 4 4 16 32 256
20 UC-23 1 1 0 0 4 1 7 14 49
21 UC-24 5 5 2 4 4 0 20 40 400
164
22 UC-25 2 4 0 0 0 0 6 12 36
23 UC-26 4 2 1 1 4 4 16 32 256
24 UC-27 3 3 3 0 2 1 12 24 144
25 UC-28 3 3 1 0 4 4 15 30 225
26 UC-29 4 4 2 1 0 0 11 22 121
27 UC-30 3 3 2 1 0 0 9 18 81
28 UC-31 4 4 2 4 4 0 18 36 324
29 UC-32 3 3 1 0 2 2 11 22 121
30 UC-33 6 6 0 0 6 6 24 48 576
165
Lampiran 18 V
AL
IDIT
AS
Rxy 0.878 0.719 0.511 0.604 0.721 0.356
Rtabel 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
kriteria valid valid valid valid valid valid
RE
LIA
BIL
ITA
S
R11 0.661
Rtabel 0.374
kriteria Reliabel
TIN
GK
AT
KE
SU
KA
RA
N
Jumlah
Benar 7 12 1 3 14 7
TK 0.23 0.40 0.03 0.10 0.47 0.23
kriteria Sukar sedang Sukar Sukar sedang Sukar
Nil
ai
Sig
nif
ikan
si
N 8 8 8 8 8 8
MH 5.2500 5.3750 2.1250 2.5000 4.3750 2.0000
ML 1.8750 2.2500 0.1250 0.0000 1.1250 0.7500
ΣX12 13.5 9.875 20.875 52 15.875 46
ΣX22 8.87500 23.50000 0.87500 0.00000 22.87500 9.50000
t hitung 5.34 4.05 3.21 2.59 3.91 1.26
t tabel 1.76 1.76 1.76 1.76 1.76 1.76
kriteria sig. sig. sig. sig. sig. tidak sig.
Da
ya
Pem
bed
a
BA 6 6 1 1 6 3
BB 0 1 0 0 2 0
BA/JA 0.75 0.75 0.13 0.13 0.75 0.38
BB/JB 0.00 0.13 0.00 0.00 0.25 0.00
Nilai D 0.75 0.63 0.13 0.13 0.50 0.38
kriteria cukup cukup baik baik baik sekali baik
166
Lampiran 19
HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA
No Soal Validitas
Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 Valid sukar Signifikan Dipakai (No.1)
2 Valid sedang Signifikan Dipakai (No. 2)
3 Valid sukar Signifikan Dipakai (No.3)
4 Valid sukar Signifikan Dipakai (No.4)
5 Valid sedang Signifikan Dipakai (No.5)
6 Valid sukar Tidak Signifikan Dibuang
167
Lampiran 20
Perhitungan Validitas Butir Soal Uraian
Rumus
Keterangan
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N = banyaknya subjek
∑X = jumlah skor tiap butir soal
∑Y = jumlah skor total yang benar dari tiap subjek
∑X² = jumlah kuadrat skor tiap butir soal
∑Y² = jumlah kuadrat skor total yang benar dari tiap subjek
∑XY =
jumlah perkalian skor tiap butir soal dan skor total yang
benar
dari tiap subjek.
Kriteria
Jika r hitung > r tabel dengan taraf nyata 0,05 maka soal dikatakan valid
Perhitungan
Berikut ini adalah contoh perhitungan pada butir soal No.1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama, dan dapat diperoleh
seperti pada tabel analisis berikut ini.
NO Kode Butir Soal
Skor Total
(Y) Y² X² XY
1
1 UC-01 3 8 64 9 24
2 UC-03 3 8 64 9 24
3 UC-04 7 26 676 49 182
4 UC-05 5 18 324 25 90
5 UC-06 4 18 324 16 72
6 UC-07 4 13 169 16 52
7 UC-09 4 16 256 16 64
8 UC-10 4 8 64 16 32
9 UC-12 7 30 900 49 210
10 UC-13 4 16 256 16 64
168
11 UC-14 1 1 1 1 1
12 UC-15 3 19 361 9 57
13 UC-16 5 18 324 25 90
14 UC-17 4 13 169 16 52
NO
Kode Butir Soal
Skor Total
(Y) Y² X² XY
1
15 UC-18 5 15 225 25 75
16 UC-19 1 7 49 1 7
17 UC-20 1 8 64 1 8
18 UC-21 2 4 16 4 8
19 UC-22 4 16 256 16 64
20 UC-23 1 7 49 1 7
21 UC-24 5 20 400 25 100
22 UC-25 2 6 36 4 12
23 UC-26 4 16 256 16 64
24 UC-27 3 12 144 9 36
25 UC-28 3 15 225 9 45
26 UC-29 4 11 121 16 44
27 UC-30 3 9 81 9 27
28 UC-31 4 18 324 16 72
29 UC-32 3 11 121 9 33
30 UC-33 6 24 576 36 144
Σ 109 411 6895 469 1760
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh :
0.87808
Pada α = 5% dengan n= 30 diperoleh r tabel = 0,374
Karena r hitung > r tabel maka butir soal No. 1 valid
169
Lampiran 21
Perhitungan Reliabilitas Perangkat Tes Uraian
Rumus
Keterangan r11 = Reliabilitas tes
∑σi
2 =
jumlah varians skor tiap-tiap
butir σt = varians total
n = banyaknya butir
Kriteria
Jika maka item tes dikatakan reliabel
Perhitungan Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh :
Σσi² = 17,779 σt² = 42,143
Dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha dapat dihitung nilai reliabilitas
soal sebagai berikut
Dengan α ═ 0,05 dan n = 28 diperoleh r tabel = 0,374
dilihat bahwa r11 > rtabel artinya soal tersebut reliabel.
170
Lampiran 22
Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uraian
Rumus
Keterangan TK = Taraf kesukaran
TG = banyaknya testi yang gagal n = banyaknya peserta didik
Kriteria jumlah testi gagal ≤ 27%, soal mudah
jumlah testi gagal 28% - 72%, soal sedang. jumlah testi gagal ≥72%, soal sukar
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama,dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal. Dari lampiran diperoleh data sebagai berikut
NO Kode
Butir Soal
NO Kode
Butir Soal
1
1
1 UC-01 3 16 UC-19 1
2 UC-03 3 17 UC-20 1
3 UC-04 7 18 UC-21 2
4 UC-05 5 19 UC-22 4
5 UC-06 4 20 UC-23 1
6 UC-07 4 21 UC-24 5
7 UC-09 4 22 UC-25 2
8 UC-10 4 23 UC-26 4
9 UC-12 7 24 UC-27 3
10 UC-13 4 25 UC-28 3
11 UC-14 1 26 UC-29 4
12 UC-15 3 27 UC-30 3
13 UC-16 5 28 UC-31 4
14 UC-17 4 29 UC-32 3
15 UC-18 5
30 UC-33 6
171
P =
7 x 100 %
30
= 23%
Berdasarkan kriteria yang ada, berarti butir soal no 1 termasuk butir
dengan
klasifikasi sukar.
172
Lampiran 23
Perhitungan Daya Pembeda Soal Uraian
Rumus
Keterangan
t = daya pembeda
MH = rata-rata dari kelompok atas
ML =
rata-rata dari kelompok
bawah
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
=
jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
n = 27% x N
Kriteria
t hitung > t abel = signifikan
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada soal butir no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada analisis
butir.
NO Kode
Butir Soal
NO Kode Butir Soal
1 1
1 UC-12 7 1.75 21 UC-03 3 1.265625 2 UC-04 7 1.75 22 UC-10 4 4.515625 3 UC-33 6 0.75 23 UC-20 1 0.765625
4 UC-24 5 -
0.25 24 UC-19 1 0.765625
5 UC-15 3 -
2.25 25 UC-23 1 0.765625
6 UC-05 5 -
0.25 26 UC-25 2 0.015625
7 UC-06 4 -
1.25 27 UC-21 2 0.015625
8 UC-16 5 -
0.25 28 UC-14 1 0.765625
173
jumlah 42 0 jumlah 15 8.875 rata-rata 5.25 rata-rata 1.875
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 signifikan.
34,5
)18(8
875,80
375,3
)1(11
2
2
2
1
nnxx
MLMHt
174
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file PGKELASJ.TXT Page 1
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
1 0-1 0.750 0.235 0.173 A 0.188 0.374 0.258 ?
B 0.750 0.235 0.173 *
CHECK THE KEY C 0.000 -9.000 -9.000
B was specified, A works better D 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.063 -1.000 -0.724
2 0-2 0.844 0.997 0.658 A 0.000 -9.000 -9.000
B 0.844 0.997 0.658 *
C 0.094 -0.380 -0.218
D 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.063 -1.000 -0.724
3 0-3 0.250 0.661 0.485 A 0.219 -0.053 -0.038
B 0.344 0.088 0.068
C 0.250 0.661 0.485 *
D 0.031 -0.234 -0.095
Other 0.156 -0.878 -0.579
4 0-4 0.906 1.000 0.755 A 0.000 -9.000 -9.000
B 0.031 -0.638 -0.258
C 0.000 -9.000 -9.000
D 0.906 1.000 0.755 *
Other 0.063 -1.000 -0.724
5 0-5 0.781 1.000 0.726 A 0.125 -0.527 -0.328
B 0.781 1.000 0.726 *
C 0.031 -0.234 -0.095
D 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.063 -1.000 -0.724
6 0-6 0.125 0.164 0.102 A 0.125 0.164 0.102 *
B 0.094 -0.040 -0.023
CHECK THE KEY C 0.594 0.405 0.320 ?
A was specified, C works better D 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.188 -0.684 -0.472
7 0-7 0.813 0.949 0.654 A 0.813 0.949 0.654 *
B 0.063 -0.383 -0.195
C 0.063 -0.268 -0.136
D 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.063 -1.000 -0.724
Lampiran 24
Output ITEMAN Soal uji Coba Tipe Soal Pilihan Ganda
175
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file PGKELASJ.TXT Page 2
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
8 0-8 0.719 1.000 0.773 A 0.000 -9.000 -9.000
B 0.031 -0.234 -0.095
C 0.188 -0.578 -0.399
D 0.719 1.000 0.773 *
Other 0.063 -1.000 -0.724
9 0-9 0.688 0.907 0.693 A 0.094 -0.550 -0.316
B 0.063 -0.036 -0.018
C 0.094 -0.295 -0.169
D 0.688 0.907 0.693 *
Other 0.063 -1.000 -0.724
10 0-10 0.281 0.574 0.430 A 0.281 0.574 0.430 *
B 0.156 -0.462 -0.305
C 0.063 0.195 0.099
D 0.406 0.219 0.173
Other 0.094 -1.000 -0.658
There were 32 examinees in the data file.
Scale Statistics
----------------
Scale: 0
-------
N of Items 10
N of Examinees 32
Mean 6.156
Variance 4.819
Std. Dev. 2.195
Skew -1.404
Kurtosis 1.421
Minimum 0.000
Maximum 9.000
Median 7.000
Alpha 0.732
SEM 1.136
Mean P 0.616
Mean Item-Tot. 0.545
Mean Biserial 0.749
176
Lampiran 25
HASIL ANALISIS OUTPUT ITEMAN SOAL UJI COBA TIPE SOAL PILIHAN
GANDA
No Soal Validitas
Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 Tidak Valid mudah cukup Dibuang
2 Valid mudah baik sekali Dipakai (No.1)
3 Valid sukar baik Dipakai (No.2)
4 Valid mudah baik sekali Dibuang
5 Valid mudah baik sekali Dipakai (No.3)
6 Tidak Valid sukar jelek Dibuang
7 Valid mudah baik sekali Dipakai (No.4)
8 Valid mudah baik sekali Dibuang
9 Valid sedang baik sekali Dibuang
10 Valid sukar baik Dipakai (No.5)
177
MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANGKETKJ.TXT Page 1 Item Statistics Alternative Statistics --------------------------------- ----------------------- Seq. Scale Item Item Item-Scale N per Alter- Proportion No. -Item Mean Var. Correlation Item native Endorsing Key ---- ----- ------ ------ ----------- ----- ------ ---------- --- 1 0-1 2.233 0.446 0.048 30 1 0.086 + 2 0.514 3 0.229 4 0.029 Other 0.143 2 0-2 2.233 0.379 0.376 30 1 0.057 + 2 0.571 3 0.200 4 0.029 Other 0.143 3 0-3 2.667 0.422 0.272 30 1 0.057 - 2 0.486 3 0.286 4 0.029 Other 0.143 4 0-4 2.600 0.507 0.388 30 1 0.086 - 2 0.371 3 0.371 4 0.029 Other 0.143 5 0-5 2.433 0.512 -0.067 30 1 0.029 + 2 0.514 CHECK THE KEY 3 0.229 + was specified, - works better 4 0.086 Other 0.143 6 0-6 2.900 0.423 0.193 30 1 0.029 + 2 0.143 3 0.571 4 0.114 Other 0.143 7 0-7 1.900 0.423 0.077 30 1 0.029 - 2 0.057 3 0.571 4 0.200 Other 0.143 8 0-8 2.367 0.299 0.020 30 1 0.000 - 2 0.343 3 0.486 4 0.029 Other 0.143 9 0-9 2.500 0.517 0.139 30 1 0.029 + 2 0.457 3 0.286 4 0.086 Other 0.143 10 0-10 2.333 0.489 -0.085 30 1 0.029 - 2 0.314 CHECK THE KEY 3 0.429 - was specified, + works better 4 0.086 Other 0.143 11 0-11 2.967 0.432 0.280 30 1 0.029 + 2 0.114 3 0.571 4 0.143 Other 0.143 12 0-12 3.100 0.157 0.273 30 1 0.114 - 2 0.714 3 0.029 4 0.000 Other 0.143
Lampiran 26
Output ITEMAN Angket Kepercayaan Diri
178
MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANGKETKJ.TXT Page 2 Item Statistics Alternative Statistics --------------------------------- ----------------------- Seq. Scale Item Item Item-Scale N per Alter- Proportion No. -Item Mean Var. Correlation Item native Endorsing Key ---- ----- ------ ------ ----------- ----- ------ ---------- --- 13 0-13 2.133 0.582 0.351 30 1 0.057 - 2 0.143 3 0.514 4 0.143 Other 0.143 14 0-14 3.033 0.299 0.330 30 1 0.000 + 2 0.114 3 0.600 4 0.143 Other 0.143 15 0-15 3.033 0.366 0.219 30 1 0.029 + 2 0.057 3 0.629 4 0.143 Other 0.143 16 0-16 1.467 0.849 0.412 30 1 0.057 - 2 0.086 3 0.057 4 0.657 Other 0.143 17 0-17 2.433 0.446 0.237 30 1 0.057 - 2 0.286 3 0.486 4 0.029 Other 0.143 18 0-18 2.967 0.632 0.534 30 1 0.086 + 2 0.029 3 0.571 4 0.171 Other 0.143 19 0-19 2.867 0.582 0.577 30 1 0.086 + 2 0.057 3 0.600 4 0.114 Other 0.143 20 0-20 2.200 0.293 -0.046 30 1 0.029 - 2 0.143 CHECK THE KEY 3 0.657 - was specified, + works better 4 0.029 Other 0.143 21 0-21 3.400 0.373 0.234 30 1 0.000 + 2 0.057 3 0.400 4 0.400 Other 0.143 22 0-22 3.100 0.290 0.086 30 1 0.029 + 2 0.000 3 0.686 4 0.143 Other 0.143 23 0-23 1.767 0.379 -0.085 30 1 0.000 - 2 0.086 CHECK THE KEY 3 0.486 - was specified, + works better 4 0.286 Other 0.143
179
MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANGKETKJ.TXT Page 3 Item Statistics Alternative Statistics --------------------------------- ----------------------- Seq. Scale Item Item Item-Scale N per Alter- Proportion No. -Item Mean Var. Correlation Item native Endorsing Key ---- ----- ------ ------ ----------- ----- ------ ---------- --- 24 0-24 2.367 0.366 0.359 30 1 0.029 - 2 0.286 3 0.514 4 0.029 Other 0.143 25 0-25 2.800 0.493 -0.102 30 1 0.057 + 2 0.143 CHECK THE KEY 3 0.571 + was specified, - works better 4 0.086 Other 0.143 26 0-26 3.233 0.446 0.099 30 1 0.029 + 2 0.029 3 0.514 4 0.286 Other 0.143 27 0-27 2.200 0.493 0.170 30 1 0.057 - 2 0.143 3 0.571 4 0.086 Other 0.143 28 0-28 2.400 0.373 0.448 30 1 0.029 - 2 0.314 3 0.486 4 0.029 Other 0.143 29 0-29 2.467 0.382 0.459 30 1 0.000 + 2 0.514 3 0.286 4 0.057 Other 0.143 30 0-30 2.833 0.406 0.376 30 1 0.086 - 2 0.571 3 0.171 4 0.029 Other 0.143 31 0-31 3.133 0.249 0.468 30 1 0.000 + 2 0.057 3 0.629 4 0.171 Other 0.143 32 0-32 2.700 0.477 0.298 30 1 0.086 - 2 0.457 3 0.286 4 0.029 Other 0.143
180
MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file ANGKETKJ.TXT Page 4 Missing-data option: Compute statistics on all available item responses There were 35 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------- Scale: 0 ------- N of Items 32 N of Examinees 30 Mean 2.586 Variance 0.023 Std. Dev. 0.152 Skew 0.432 Kurtosis 0.116 Minimum 2.313 Maximum 3.000 Median 2.563 Alpha 0.427 SEM 0.115 Mean P N/A Mean Item-Tot. 0.229 Mean Biserial N/A
181
Lampiran 27
HASIL ANALISIS OUTPUT ITEMAN ANGKET KEPERCAYAAN DIRI
No Validitas Kriteria Keterangan
1 Tidak Valid + Dibuang
2 Valid + Dipakai (No. 1)
3 Valid - Dipakai (No.2)
4 Valid - Dipakai (No.3)
5 Tidak Valid + Dibuang
6 Valid + Diperbaiki dan dipakai (No.4)
7 Tidak Valid - Dibuang
8 Tidak Valid - Dibuang
9 Tidak Valid + Dibuang
10 Tidak Valid - Dibuang
11 Valid + Dipakai (No.5)
12 Valid - Dipakai (No.6)
13 Valid - Dipakai (No.7)
14 Valid + Dipakai (No.8)
15 Valid + Dipakai (No.9)
16 Valid - Dipakai (No.10)
17 Valid - Dipakai (No.11)
18 Valid + Dipakai (No.12)
19 Valid + Dipakai (No.13)
20 Tidak Valid - Dibuang
21 Valid + Dipakai (No.14)
22 Tidak Valid + Dibuang
23 Tidak Valid - Dibuang
24 Valid - Dipakai (No.15)
25 Tidak Valid + Dibuang
26 Tidak Valid + Dibuang
27 Tidak Valid - Dibuang
28 Valid - Dipakai (No.16)
29 Valid + Dipakai (No.17)
30 Valid - Dipakai (No.18)
31 Valid + Dipakai (No.19)
32 Valid - Dipakai (No.20)
182
Lampiran 28
183
Lampiran 29
184
PERSAMAAN REGRESI LINEAR GANDA
KODE Y X1 X2 X12 X2
2 X1Y X2Y X1X2 Y2
E-1 65 54 26 2916 676 3510 1690 1404 4225
E-2 73 54 26 2916 676 3926 1890 1404 5286
E-3 37 20 27 400 729 748 1010 540 1400
E-4 65 61 27 3721 729 3957 1751 1647 4207
E-5 77 61 24 3721 576 4674 1839 1464 5872
E-6 65 58 27 3364 729 3770 1755 1566 4225
E-7 69 59 26 3481 676 4058 1788 1534 4731
E-8 43 54 29 2916 841 2338 1256 1566 1874
E-9 71 56 25 3136 625 3962 1769 1400 5005
E-10 65 54 26 2916 676 3510 1690 1404 4225
E-11 51 57 26 3249 676 2915 1330 1482 2615
E-12 88 51 25 2601 625 4508 2210 1275 7813
E-13 49 50 27 2500 729 2459 1328 1350 2418
E-14 75 63 27 3969 729 4725 2025 1701 5625
E-15 81 45 29 2025 841 3625 2336 1305 6488
E-16 65 56 26 3136 676 3640 1690 1456 4225
E-17 65 60 24 3600 576 3900 1560 1440 4225
E-18 47 55 28 3025 784 2597 1322 1540 2229
E-19 75 52 27 2704 729 3883 2016 1404 5575
E-20 47 20 27 400 729 944 1275 540 2229
E-21 71 49 23 2401 529 3467 1627 1127 5005
E-22 73 41 26 1681 676 2981 1890 1066 5286
E-23 100 62 28 3844 784 6200 2800 1736 10000
E-24 69 60 30 3600 900 4118 2059 1800 4710
E-25 57 33 25 1089 625 1876 1422 825 3233
E-26 67 57 27 3249 729 3800 1800 1539 4444
E-27 67 55 26 3025 676 3667 1733 1430 4444
E-28 61 61 19 3721 361 3708 1155 1159 3695
E-29 90 51 30 2601 900 4600 2706 1530 8135
E-30 71 41 25 1681 625 2894 1765 1025 4983
E-31 90 56 27 3136 729 5051 2435 1512 8135
E-32 73 56 27 3136 729 4063 1959 1512 5263
E-33 84 54 24 2916 576 4553 2024 1296 7109
E-34 86 58 26 3364 676 5004 2243 1508 7443
JUMLAH 2330 1774 892 96140 23542 123629 61147 46487 166380
Dari perhitungan dalam tabel diperoleh
Lampiran 30
185
Menghitung persamaan regresi linier ganda
–= 0,5811
–
28,62
Jadi diperoleh persamaan regresi
186
Lampiran 31
KOEFISIEN KORELASI GANDA
Koefisien korelasi ganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas dan secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y.
Dari hasil perhitungan diperoleh:
Koefisien korelasi ganda (
Dengan demikian
Jadi besarnya pengaruh variabel bebas dan secara bersama-sama terhadap
variabel terikat Y adalah 0,423.
187
UJI KEBERARTIAN REGRESI LINEAR GANDA
Ho: regresi linear ganda tidak berarti
Ha: regresi linear ganda berarti
Mencari nilai F hitung
Dari hasil perhitungan dalam menentukan persamaan regresi ganda diperoleh
Diperoleh sedangkan untuk α = 5%, dk pembilang 2, dan
dk penyebut 31 adalah 3,32.
Dengan demikian > maka Ho ditolak.
Jadi, regresi linear ganda berarti.
Lampiran 32
188
UJI KEBERARTIAN KOEFISIEN KORELASI GANDA
Hipotesis yang diujikan adalah:
Ho: koefisien korelasi ganda tidak berarti
Ha: koefisien korelasi ganda berarti
Mencari nilai F hitung
Dari hasil perhitungan dalam menentukan persamaan regresi ganda diperoleh
Diperoleh sedangkan untuk α = 5%, dk pembilang 2, dan
dk penyebut 31 adalah 3,32.
Dengan demikian > maka Ho diterima.
Jadi, koefisien korelasi ganda berarti.
Lampiran 33
189
UJI KEBERARTIAN KOEFISIEN REGRESI
kode Y X1 X2
E-1 65 54 26 69,50201 -4,502 20,268093
E-2 73 54 26 69,50201 3,204 10,264799
E-3 37 20 27 50,10862 -12,697 161,21003
E-4 65 61 27 73,93539 -9,073 82,312975
E-5 77 61 24 72,8392 3,788 14,350847
E-6 65 58 27 72,19197 -7,192 51,724462
E-7 69 59 26 72,40771 -3,623 13,129034
E-8 43 54 29 70,5982 -27,304 745,51319
E-9 71 56 25 70,29889 0,446 0,1990986
E-10 65 54 26 69,50201 -4,502 20,268093
E-11 51 57 26 71,24543 -20,108 404,33882
E-12 88 51 25 67,39319 20,999 440,95667
E-13 49 50 27 67,54284 -18,366 337,32369
E-14 75 63 27 75,09768 -0,098 0,0095408
E-15 81 45 29 65,36794 15,181 230,46529
E-16 65 56 26 70,66429 -5,664 32,084202
E-17 65 60 24 72,25806 -7,258 52,679419
E-18 47 55 28 70,81395 -23,598 556,87794
E-19 75 52 27 68,70513 5,962 35,539963
E-20 47 20 27 50,10862 -2,893 8,3690418
E-21 71 49 23 65,50011 5,245 27,509899
E-22 73 41 26 61,94718 10,759 115,74973
E-23 100 62 28 74,88193 25,118 630,91723
E-24 69 60 30 74,45045 -5,823 33,907307
E-25 57 33 25 56,93265 -0,070 0,0048869
E-26 67 57 27 71,61083 -4,944 24,444762
E-27 67 55 26 70,08315 -3,416 11,672364
E-28 61 61 19 71,01221 -10,228 104,60982
E-29 90 51 30 69,22018 20,976 439,98829
E-30 71 41 25 61,58178 9,006 81,116252
E-31 90 56 27 71,02969 19,166 367,35044
E-32 73 56 27 71,02969 1,519 2,308362
E-33 84 54 24 68,77121 15,543 241,56969
E-34 86 58 26 71,82657 14,448 208,74286
JUMLAH 2330 1774 892 3226,394 0 5507,777
Lampiran 34
190
Koefisien b1
Ho : koefisien regresi linear ganda b1 tidak signifikan
Ha : koefisien regresi linear ganda b1 signifikan
Mencari nilai t hitung:
Diperoleh hitung =
dengan dk = 31 dihitung dengan menggunakan interpolasi sebagai
berikut
2.201 (dk=40)
2.042 (dk=30)
Untuk dk = 31 dihitung:
Diperoleh sedangkan untuk α = 5%, dk pembilang 2, dan
dk penyebut 31 adalah 2,0579.
Dengan demikian > maka Ho diterima.
Jadi, koefisien korelasi ganda berarti.
191
Koefisien b2
Ho : koefisien regresi ganda b2 tidak signifikan
Ha : koefisien regresi ganda b2 signifikan
Mencari nilai t hitung:
Diperoleh hitung =
dengan dk = 31 dihitung dengan menggunakan interpolasi sebagai
berikut
2.201 (dk=40)
2.042 (dk=30)
Untuk dk = 31 dihitung:
Diperoleh sedangkan untuk α = 5%, dk pembilang 2, dan
dk penyebut 31 adalah 2,0579.
Dengan demikian > maka Ho diterima.
Jadi, koefisien korelasi ganda berarti.
192
HARGA KRITIK CHI KUADRAT
db Interval Kepercayaan
99% 95% 90% 75% 50% 25% 10% 5% 1%
1 6,63 3,84 2,71 1,32 0,455 0,102 0,0158 0,0039 0,0002
2 9,21 5,99 4,61 2,77 1,39 0,575 0,211 0,103 0,0201
3 11,3 7,81 8,25 4,11 2,37 1,21 0,584 0,352 0,115
4 13,3 9,49 7,78 5,39 3,36 1,92 1,06 0,711 0,297
5 15,1 11,1 9,24 6,63 4,35 2,67 1,61 1,15 0,554
6 16,8 12,6 10,6 7,84 5,35 3,45 2,2 1,64 0,872
7 18,5 14,1 12 9,04 6,35 4,25 2,83 2,17 1,24
8 20,1 15,5 13,4 10,2 7,34 5,07 3,49 2,73 1,65
9 21,7 16,9 14,7 11,4 8,34 5,9 4,17 3,33 2,09
10 23,2 18,3 16 12,5 9,34 6,74 4,87 3,94 2,56
11 24,7 19,7 17,3 13,7 10,3 7,58 5,58 4,57 3,05
12 26,2 21 18,5 14,8 11,3 8,44 6,3 5,23 3,57
13 27,7 22,4 19,8 16 12,3 9,3 7,04 5,89 4,11
14 29,1 23,7 21,1 17,1 13,3 10,2 7,79 6,57 4,66
15 30,6 25 22,3 18,2 14,3 11 8,55 7,26 5,23
16 32 26,3 23,5 19,4 15,3 11,9 9,31 7,98 5,81
17 33,4 27,6 24,8 20,5 16,3 12,8 10,1 8,67 6,41
18 34,8 28,9 26 21,7 17,3 13,7 10,9 9,36 7,01
19 36,2 30,1 27,2 22,7 18,3 14,6 11,7 10,1 7,63
20 37,6 31,4 28,4 23,8 19,3 15,5 12,4 10,9 8,26
21 38,9 32,7 29,6 24,9 20,3 16,3 13,2 11,6 8,9
22 40,3 33,9 30,8 26 21,3 17,2 14 12,3 9,54
23 41,6 35,2 32 27,1 22,3 18,1 14,8 13,1 10,2
24 43 35,4 33,2 28,2 23,3 19 15,7 13,8 10,9
25 44,3 37,7 34,4 29,3 24,3 19,9 16,5 14,6 11,5
26 45,6 38,9 35,6 30,4 25,3 20,8 17,3 15,4 12,2
27 47 40,1 36,7 31,5 26,3 21,7 18,1 16,2 12,9
28 48,3 41,3 37,9 32,6 27,9 22,7 18,9 16,9 13,6
29 49,6 42,6 39,1 33,7 28,3 23,6 19,8 17,7 14,3
30 50,9 43,8 40,3 34,8 29,3 24,5 20,6 18,5 15
40 53,7 55,8 51,8 45,6 39,9 33,7 29,1 26,5 22,2
50 88,4 67,5 63,2 56,3 49,3 42,9 37,7 34,2 29,7
60 100,4 90,5 85,5 77,6 69,3 61,7 55,3 51,7 45,4
80 112,3 101,9 96,6 88,1 79,3 71,1 64,3 60,4 53,5
90 124,1 113,1 107,6 98,6 89,3 80,6 73,3 69,1 61,8
100 135,8 124,3 118,5 109,4 99,3 90,1 82,4 77,9 70,1
db 1% 5% 10% 25% 50% 75% 90% 95% 100%
Tarif Signifikansi
(Arikunto, 2006: 362).
Lampiran 35
193
TABEL DISTRIBUSI F
dk
penyebut
dk pembilang
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
10 2,700 2,695 2,690 2,686 2,681 2,678 2,674 2,670 2,667 2,664 2,661
11 2,570 2,565 2,561 2,556 2,552 3,982 2,544 2,541 2,537 2,534 2,531
12 2,466 2,461 2,456 2,452 2,447 2,443 2,439 2,436 2,432 2,429 2,426
13 2,380 2,375 2,370 2,366 2,361 2,357 2,353 2,349 2,346 2,342 2,339
14 2,308 2,303 2,298 2,293 2,289 2,284 2,280 2,277 2,273 2,270 2,266
15 2,247 2,241 2,236 2,232 2,227 2,223 2,219 2,215 2,211 2,208 2,204
16 2,194 2,188 2,183 2,178 2,174 2,169 2,165 2,161 2,158 2,154 2,151
17 2,148 2,142 2,137 2,132 2,127 2,123 2,119 2,115 2,111 2,107 2,104
18 2,107 2,102 2,096 2,091 2,087 2,082 2,078 2,074 2,070 2,066 2,063
19 2,071 2,066 2,060 2,055 2,050 2,046 2,042 2,037 2,034 2,030 2,026
20 2,039 2,033 2,028 2,023 2,018 2,013 2,009 2,005 2,001 1,997 1,994
21 2,010 2,004 1,999 1,994 1,989 1,984 1,980 1,976 1,972 1,968 1,965
22 1,984 1,978 1,973 1,968 1,963 1,958 1,954 1,949 1,945 1,942 1,938
23 1,961 1,955 1,949 1,944 1,939 1,934 1,930 1,925 1,921 1,918 1,914
24 1,939 1,933 1,927 1,922 1,917 1,912 1,908 1,904 1,900 1,896 1,892
25 1,919 1,913 1,908 1,902 1,897 1,892 1,888 1,884 1,879 1,876 1,872
26 1,901 1,895 1,889 1,884 1,879 1,874 1,869 1,865 1,861 1,857 1,853
27 1,884 1,878 1,872 1,867 1,862 1,857 1,852 1,848 1,844 1,840 1,836
28 1,869 1,863 1,857 1,851 1,846 1,841 1,837 1,832 1,828 1,824 1,820
29 1,854 1,848 1,842 1,837 1,832 1,827 1,822 1,818 1,813 1,809 1,806
30 4,171 1,835 1,829 1,823 1,818 1,813 1,808 1,804 1,800 1,796 1,792
31 1,828 1,822 1,816 1,811 1,805 1,800 1,796 1,791 1,787 1,783 1,779
32 1,817 1,810 1,804 1,799 1,794 1,789 1,784 1,779 1,775 1,771 1,767
33 1,806 1,799 1,793 1,788 1,783 1,777 1,773 1,768 1,764 1,760 1,756
34 1,795 1,789 1,783 1,777 1,772 1,767 1,762 1,758 1,753 1,749 1,745
35 1,786 1,779 1,773 1,768 1,762 1,757 1,752 1,748 1,743 1,739 1,735
36 1,776 1,770 1,764 1,758 1,753 1,748 1,743 1,738 1,734 1,730 1,726
37 1,768 1,761 1,755 1,750 1,744 1,739 1,734 1,730 1,725 1,721 1,717
38 1,760 1,753 1,747 1,741 1,736 1,731 1,726 1,721 1,717 1,712 1,708
39 1,752 1,745 1,739 1,733 1,728 1,723 1,718 1,713 1,709 1,704 1,700
40 1,744 4,085 1,732 1,726 1,721 1,715 1,710 1,706 1,701 1,697 1,693
41 1,737 1,731 1,725 1,719 1,713 1,708 1,703 1,699 1,694 1,690 1,686
42 1,731 1,724 1,718 1,712 1,707 1,701 1,696 1,692 1,687 1,683 1,679
43 1,724 1,718 1,712 1,706 1,700 1,695 1,690 1,685 1,681 1,676 1,672
44 1,718 1,712 1,706 1,700 1,694 1,689 1,684 1,679 1,674 1,670 1,666
45 1,713 1,706 1,700 1,694 1,688 1,683 1,678 1,673 1,669 1,664 1,660
Sumber: Data Excel for Windows (=FINV(0,05;dk pembilang;dk penyebut))
Lampiran 36
194
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359
0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754
0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141
0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517
0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224
0,6 2258 2291 2324 23357 2389 2422 2454 2486 2518 2549
0,7 2580 2612 2342 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852
0,8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133
0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621
1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830
1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015
1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177
1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1,5 4332 4345 457 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441
1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545
1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633
1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706
1,9 4743 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817
2,1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 4857
2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890
2,3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916
2,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952
2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964
2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981
2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990
3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993
3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995
3,3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997
3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998
3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
(Sudjana, 2005: 490)
Lampiran 37
195
TABEL DISTRIBUSI t
V
V
0,01 0,05 0,1 0,25 0,01 0,05 0,1 0,25
36 2,719 2,028 1,688 1,169 59 2,662 2,001 1,671 1,162
37 2,715 2,026 1,687 1,169 60 2,660 2,000 1,671 1,162
38 2,712 2,024 1,686 1,168 61 2,659 2,000 1,670 1,161
39 2,708 2,023 1,685 1,168 62 2,657 1,999 1,670 1,161
40 2,704 2,021 1,684 1,167 63 2,656 1,998 1,669 1,161
41 2,701 2,020 1,683 1,167 64 2,655 1,998 1,669 1,161
42 2,698 2,018 1,682 1,166 65 2,654 1,997 1,669 1,161
43 2,695 2,017 1,681 1,166 66 2,652 1,997 1,668 1,161
44 2,692 2,015 1,680 1,166 67 2,651 1,996 1,668 1,160
45 2,690 2,014 1,679 1,165 68 2,650 1,995 1,668 1,160
46 2,687 2,013 1,679 1,165 69 2,649 1,995 1,667 1,160
47 2,685 2,012 1,678 1,165 70 2,648 1,994 1,667 1,160
48 2,682 2,011 1,677 1,164 71 2,647 1,994 1,667 1,160
49 2,680 2,010 1,677 1,164 72 2,646 1,993 1,666 1,160
50 2,678 2,009 1,676 1,164 73 2,645 1,993 1,666 1,160
51 2,676 2,008 1,675 1,164 74 2,644 1,993 1,666 1,159
52 2,674 2,007 1,675 1,163 75 2,643 1,992 1,665 1,159
53 2,672 2,006 1,674 1,163 76 2,642 1,992 1,665 1,159
54 2,670 2,005 1,674 1,163 77 2,641 1,991 1,665 1,159
55 2,668 2,004 1,673 1,163 78 2,640 1,991 1,665 1,159
56 2,667 2,003 1,673 1,162 79 2,640 1,990 1,664 1,159
57 2,665 2,002 1,672 1,162 80 2,639 1,990 1,664 1,159
58 2,663 2,002 1,672 1,162
Sumber: Data Excel for Windows (=TINV( ;V))
Lampiran 38
196
TABEL HARGA KRITIK DARI r PRODUCT-MOMENT
N
(1)
Interval Kepercayaan
N
(1)
Interval Kepercayaan
N
(1)
Interval Kepercayaan
95%
(2)
99%
(3)
95%
(2)
99%
(3)
95%
(2)
99%
(3)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
0,874
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,547
0,537
0,526
0,515
0,505
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,388
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,297
0,496
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,396
0,393
0,389
0,384
0,380
0,276
0,372
0,368
0,364
0,361
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
0,097
0,091
0,0986
0,081
N = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r.
(Arikunto, 2006: 359).
Lampiran 39