Post on 29-Jul-2015
PENGANTAR ANESTESI
SUDADI
BAG. ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
FK UGM/RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Ruang Lingkup Anestesiologi dan Reanimasi• Anestesi di OK• Pain Management
– Pasca Operasi– Nyeri Kronis (Cancer)– Painless Labour
• Resusitasi– Basic Life Support– Advance Life Support
Anestesi
Umum Regional Lokal
• Jenis Operasi• Kondisi Pasien• dll
Anestesi Umum
1. Hilangnya kesadaran
2. Tidak merasa nyeri
3. Otot-otot relaks/lemas
4. Reversibel/pulih kembali
Persiapan sebelum operasi
A. Evaluasi sebelum operasi
B. Obat-obatan sebelum pembiusan
C. Infus Intravena
D. Monitor pembiusan
Evaluasi sebelum operasi
Tujuan: mendapatkan kondisi pasien yang terbaik, baik psikis maupun fisik.
1. Wawancara (anamnesis)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Persetujuan (Informed consent)
5. Klasifikasi status fisik pasien (ASA)
Klasifikasi Status Pasien (ASA)
• ASA 1 : Pasien sehat• ASA 2 : Kelainan sistemik ringan• ASA 3 : Kelainan sistemik berat dengan
aktifitas terbatas• ASA 4 : Pasien dengan kelainan sistemik
yang memerlukan terapi untuk bertahan hidup.• ASA 5 : Moribund patient, meninggal
dengan atau tanpa operasi dalam 24 jam
Premedikasi
• Tujuan: memberikan kenyamanan bagi pasien, dengan cara:
1. mengurangi salivasi (keluarnya air liur)
2. mengurangi sekresi bronkial (dahak)
3. meminimalkan timbulnya reflek vagal
4. mengontrol hipertensi (darah tinggi)
5. mencegah mual dan muntah
6. mencegah aspirasi (tersedak)
7. mencegah infeksi
Infus Intravena
• Ukuran&nomor jarum infuskondisi medis pasien dan jenis operasi
• Biasanya di pasang di tangan (lengan bawah)
Kegunaan : Jalan masuk obat Tranfusi darah
Monitor selama pembiusan
Tujuan :1. Respon pasien terhadap pembiusan dan
operasipemantauan perubahan napas, denyut jantung, tekanan darah, dll
2. Perubahan fisiologik; hilangnya darah, hipotermi, hipertensi, aritmia, dll
3. Keadaan tidak terduga infark miokard, obstruksi jalan napas
4. Menilai jalannya pembiusan dan mencegah terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diinginkan)
Induksi
• Suatu keadaan peralihan dari kondisi bangun, sadar dengan reflek perlindungan yang nyata tidak sadar, bergantung ahli anestesi
• Metode induksi ditentukan oleh: kondisi medis pasien, prosedur operasi, tingkat kecemasan, kemampuan kooperasi dan komunikasi, serta keadaan lambung.
Teknik induksi
1. Intravena (melalui infus)
2. Inhalasi (melalui gas)
3. Intramuskuler (suntik)
Inhalasi (gas bius)
• Mudah eliminasi dari dalam tubuh. • Penundaan pemasangan jarum infus
(pasien anak-anak).
Intramuskuler (suntik)
Biasanya digunakan pada pasien anak-anak yang tidak kooperatif.
Obat yang di gunakan:
- ketamin
- atropin
- midazolam
PEMELIHARAAN
Menjaga kedalaman anestesi mulai saat pasien sudah mendapat kedalaman anestesi yang cukup untuk memulai pembedahan, sampai pembedahan selesai.
Menggunakan gas anestesiAnalgesiRelaksan Pernafasan : spontan atau kontrol? Terpenuhi kebutuhan cairan
PULIH SADAR
Peralihan dari kondisi “terbius” menjadi kondisi sadar penuh.
Dinilai :Tingkat kesadaranReflek perlindungan (batuk)Kondisi syarafKondisi jantung (hemodinamik)Pernafasan spontan
KRITERIA KELUAR Warna KulitMerahPucatSianotik
PernafasanBisa bernafas dalam dan batukDangkal Apnea atau obstruksi
SirkulasiPerubahan Tensi 20% dari normalPerubahan Tensi 20-50% dari normalDeviasi tensi > 50% dari normal
KesadaranSadar penuhDapat dibangunkanTidak respon
AktivitasSemua ekstremitas bergerakDua ekstremitas bergerakTidak ada gerak
Keuntungan Regional Anestesi
• Mudah• Murah• Cepat darurat?• Aman• Pasien tetap sadar• Perdarahan berkurang• Makan / minum secepatnya
Kerugian Reginal Anestesi
• Lama kerja obat : terbatas• Komplikasi :
Nyeri punggung Nyeri kepala Hipotensi Blok Spinal Tinggi/Total Mual dan Muntah
• Pembedahan anggota tubuh bawah dan
saluran kencing
• Pembedahan perut bagian bawah seperti
sectio cesarea, dan simple hysterectomy,
hernia, dll
Indikasi Regional Anestesi
Kontra Indikasi– Pasien menolak
– Riwayat alergi terhadap anestesi lokal
– Infeksi tempat suntikan
– Pasien dengan terapi antikoagulan disertai dengan gangguan
perdarahan
– Gangguan jantung berat
– Untuk spinal maupun epidural, syok dengan hipovolumi,
septikemi, dan tekanan intra kranial yang meningkat.
Kontra Indikasi• Relatif
– Pasien kurang atau tidak kooperatif– Kelainan tulang belakang yang berat– Pasien dengan gangguan syaraf
(stroke)
• Kontroversi :– Bekas pembedahan pada tempat
suntikan– Tidak dapat berkomunikasi dengan
pasien– Posisi operasi
Transportasi
BAIK
BANGSAL ICU
PERAWATAN KHUSUS
Ruang pulih sadar
PACU
Kunjungan setelah operasi
Pemantauan selama 24-48 jam setelah operasi.
Dinilai :Komplikasi Mual & muntah Nyeri tenggorakan Nyeri setelah operasi, dll
Diobati
ANESTESI PADA LAPARASCOPY
SUDADIANESTESI DAN REANIMASI
FK UGM/RS DR SARDJITO YOGYAKARTA
Pendahuluan
•Laparascopy– Mengurangi trauma pada pasien– Menurunkan moriditas dan mortalitas– Memperpendek waktu tinggal di RS– Menurunkan biaya perawatan
Pendahuluan - Komplikasi
Prosedur Pneumoperitoneum
Posisi Pasien
Perubahan patofisiologi
Penatalaksanaan Anestesi menjadi kompleks
Perubahan Fisiologis
• Peningkatan IAP– Compliance paru dan dinding dada– Total lung compliance dan FRC– Perubahan rasio V/Q– SVR – Cardiac Output– Simulasi Vagal
Perubahan Fisiologis
• Pemakaian CO2
– PaCO2 meningkat 15% - 25%, asidosis– Peningkatan Nyeri Pasca Operasi
EFEK FISIOLOGI
• KARDIOVASKULER– Peningkatan SVR– MAP– Myocardial Filling Pressure– Penurunan Cardiac Index dan Laju
Jantung
Ventilasi dan Respirasi
• Perubahan Ventilasi– Penurunan thoracopulmonary compliance
30 – 50%– Penurunan RFC– Perubahan rasio V/Q
Ventilasi dan Respirasi
• Peningkatan PaCO2
Ventilasi dan Respirasi
• Komplikasi Respirasi– Emfisema Subcutan CO2– Pneumothorax– Pneumomediastinum– Pneumopericardium– Intubasi Endobronchial– Emboli Gas– Aspirasi
Hemodinamik
Posisi
• Efek Kardiovaskuler• Perubahan respirasi• Trauma saraf
Teknik Anestesi
• General Anestesi– Kontrol Ventilasi --- paling aman ---
direkomendasikan untuk op lama– Komplikasi GA
• Regional Anestesi– Pemulihan lebih cepat– Minimal komplikasi PONV– Hemodinamik stabil– Stres pasien tinggi
Pasca Operasi
• Respon Stres • Nyeri• Dysfungsi Paru
Recovery & Monitoring Pasca Operasi• Hemodinamik• Fungsi Paru