Post on 06-Mar-2019
Mewujudkan Kemandirian
Masyarakat Kalimantan
Barat Sehat 2013
PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
Mewujudkan Kemandirian
Masyarakat Kalimantan
Barat Yang Sehat
PEMERINTAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS KESEHATAN JALAN D. ABDUL HADI NO. 7 PONTIANAK 78121
TEP. (0561) 734458 & 761505
Tahun 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku profil
kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013.
Buku ini merupakan salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan dan
berisikan data-data yang merupakan hasil pembangunan kesehatan di Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013.
Buku ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk proses
pengambilan keputusan dan sebagai bahan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam
rangka peningkatan kinerja sehingga berdampak pada peningkatan status kesehatan
masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat.
Kami menyadari bahwa karena keterbatasan kami, maka kualitas/mutu,
kelengkapan dan akurasi data yang disajikan dalam buku profil ini masih jauh dari yang
diharapkan, oleh karenanya kami mengharapkan saran/kritik yang membangun demi
penyempurnaan buku ini.
Demikianlah yang kami sampaikan dan kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga tersusunnya buku profil kesehatan tahun 2013 ini, kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Pontianak, Oktober 2014
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar isi .............................................................................................................. . ii
Daftar Lampiran Tabel ............................................................................................. iv
Daftar tabel ............................................................................................................... vii
Dafar Gambar ........................................................................................................... viii
Bab I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
Bab II : GAMBARAN UMUM PROPINSI
2.1. Letak Wilayah .................... .......................................................... 3
2.2. Luas Wilayah ............................................................................... 3
2.3. Topografi ........................................................................................ 4
2.4. Sungai dan Danau ............................................................................ 4
2.5. Gunung- gunung .............................................................................. 5
2.6. Pulau – pulau ................................................................................... 5
2.7. Penggunaan Tanah .......................................................................... 6
2.8. Iklim …………............................................................................... 6
2.9. Wilayah Administratif dan Pemerintahan ……………………….. 7
2.10. Kependudukan ………………………………………………….. 8
Bab III : PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
3.1. Visi Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat ......................... 10
3.2. Misi Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat ........................ 11
3.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ............................ 12
Bab IV : PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
4.1. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT ............................... 25
4.1.1.ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
4.1.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB) ................................. 25
4.1.1.2. Angka Kematian Ibu (AKI) .................................... 27
4.1.1.3. Angka Kematian Balita (AKABA) .......................... 28
4.1.1.4. Angka Harapan Hidup ............................................. 29
4.1.1.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ........................ 31
4.1.2. MORBIDITAS ..................................................................... 33
4.1.2.1. Malaria .................................................................... 33
4.1.2.2. TB Paru .................................................................... 35
4.1.2.3. HIV/AIDS ............................................................... 36
4.1.2.4. Acute Flaccid Paralyysis (AFP) …......................... 37
4.1.2.5. DBD .......................................................................... 38
4.1.3. STATUS GIZI .................................................................... 40
4.1.3.1. Gizi Buruk ............................................................... 40
4.1.3.2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ... 42
iii
4.2. KEADAAN LINGKUNGAN
4.2.1. Rumah Sehat ...................................................................... 43
4.2.2. Jamban Keluarga ................................................................ 44
4.2.3. Tempat-Tempat Umum Sehat ............................................. 45
4.3. PERILAKU MASYARAKAT
4.3.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ............................ 46
4.3.2. Posyandu ......................................................................... 47
4.4. PELAYANAN KESEHATAN ...................................................... 48
4.4.1. Pelayanan Antenatal ........................................................... 48
4.4.2. Pertolongan Persalinan ....................................................... 51
4.4.3. Pelayanan KB ..................................................................... 53
4.4.4. Pelayanan Imunisasi ............................................................ 54
4.4.5. Pemberian Kapsul Vit A ..................................................... 57
Bab V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1. Sarana Kesehatan
5.1.1. Tenaga Kesehatan .......................................................... 58
5.1.2. Sarana Pelayanan Kesehatan ........................................... 59
Bab V : PENUTUP ........................................................................................ 61
v
Daftar Lampiran Tabel
Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tanggga dan
Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban
Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur.
Tabel 4. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf.
Tabel 5. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Dirinci
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota.
Tabel 6. Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 7. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota.
Tabel 8. Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur dan Kabupaten/Kota.
Tabel 9. Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 10. Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin.
Tabel 11. Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin
dan Kabupaten/Kota.
Tabel 12. Jumlah Kasus dan Kesembuhan TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota
Tabel 13. Penemuan Kasus Penuomonia Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 14. Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual lainnya menurut Jenis
Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 15. Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Menurut Jenis Kelamin
dan Kabupaten/Kota
Tabel 16. Kasus Diare Yang ditangani Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 17. Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 18. Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota
Tabel 19. Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota
Tabel 20. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota
Tabel 21. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I).
vi
Tabel 22. Lanjutan Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Tabel 23. Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 24. Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 25. Penderita Filariasis Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 26. Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 27. Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 28. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan ditolong Tenaga sanggau, dan
Pelayanan sanggau Ibu NIfas
Table 29. Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil.
Tabel 30. Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3
Tabel 31. Jumlah dan Persentase Ibu Hamil Neonatal RIsiko Tinggi/Komplikasi Ditangani
Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 32. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Ibu NIfas Menurut Jenis
Kelamin.
Tabel 33. Persentase Peserta KB Aktif Menurt Jenis Alat Kontrasepsi
Tabel 34. Persentase Peserta KB Baru Menurt Jenis Alat Kontrasepsi
Tabel 35. Jumlah Peserta KB Baru dan Aktif Menurut Kabupaten/Kota.
Tabel 36. Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota
Tabel 37. Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin
Tabel 38. Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 39. Cakupan Imunisasi DPT,HB dan Campak pada Bayi Meurut Jenis Kelamin
Tabel 40. Cakupan Imunisasi BCG dan Polio pada Bayi Meurut Jenis Kelamin
Tabel 41. Jumlah Bayi Yang diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin.
Tabel 42. Pemberian MP ASI Anak usia 2-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin.
Tabel 43. Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin
Tabel 44. Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin
Tabel 45. Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin
Tabel 46. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin
Tabel 47. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin
Tabel 48. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin
Tabel 49. Persenntase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat Level1
Tabel 50. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KLB
Tabel 51. Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang ditangani Kurang dari 24 Jam.
vii
Tabel 52. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Jenis Kelamin.
Tabel 53. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis
Kelamin
Tabel 54. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Tabel 55. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Kelamin
Tabel 56. Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut
Strata Sarana Kesehatan dan Jenis Kelamin
Tabel 57. Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut
Strata Sarana Kesehatan dan Jenis Kelamin
Tabel 58. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap dan Gangguang Kejiwaan di
Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 59. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Tabel 60. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit.
Tabel 61. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut
Kabupaten/Kota
Tabel 62. Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 63. Persentase Rumah/Bangunan Yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes
Tabel 64. Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan
Tabel 65. Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan
Tabel 66. Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kabupaten/Kota
Tabel 67. Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
Kabupaten/Kota.
Tabel 68. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Tabel 69. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Tabel 70. Jumlah Sarana Pelayanan sanggau Menurut Kepemilikannya
Tabel 71. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes dan Memiliki 4
Spesialis Dasar Provinsi Kalimantan Barat
Tabel 72. Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Starat dan Kabupaten/Kota.
Tabel 73. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Tabel 74. Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan.
Tabel 75. Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan
Tabel 76. Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi Di Sarana Kesehatan.
Tabel 77. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi Di Sarana sanggau
Tabel 78. Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterafis Di Sarana Kesehatan.
Tabel 79. Anggaran Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. : Jumlah kecamatan Dan Desa/Kelurahan Menurut
Kabupaten/Kota ................................................................................. 7
Tabel 2.2. : Penduduk Menurut Daerah dan Kepadatan Penduduk per
Kabupaten/Kota ................................................................................. 8
Tabel 4.5. : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat Menurut
Kabupaten/Kota ................................................................................. 32
Tabel 4.7. : Insiden dan Prevalensi Malaria Menurut Provinsi
Di Indonesia Tahun 2013 .................................................................... 34
Tabel 5.1 : Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya
Provinsi Kalimantan Tahun 2013 ........................................................ 58
Tabel 5.2 : Jumlah dan Jenis Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota
Dan Ratio Puskesmas Tahun 2013 ...................................................... 60
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. : Piramida Penduduk Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 .............. 9
Gambar 4.1. : Angka Kematian Bayi Prov. Kalbar Tahun 1994 s.d 2012 ................. 26
Gambar 4.2. : Angka Kematian Ibu Nasional Tahun 1994 - 2012 …………........ 28
Gambar 4.3. : Angka Kematian Balita Prov. Kalbar Tahun 1994 s.d 2012 .............. 29
Gambar 4.4. : Umur Harapan Hidup Penduduk Kalimantan Barat ................................ 30
Gambar 4.6. : Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Barat Tahun 2008 - 2013..... 33
Gambar 4.8. : Persentase Kesembuhan Pengobatan Tb Paru
Tahun 2009 - 2013 …………................................................................ 35
Gambar 4.9. : Distribusi Kasus HIV AIDS Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2009 – 2013 …………………………………………………… 36
Gambar 4.10. : Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Tahun 2010 - 2013 ….............. 37
Gambar 4.11. : Jumlah Kasus DBD Menurut Kabupaten/Kota ………...................... 38
Gambar 4.12. : Jumlah Kasus DBD di Prov. Kalbar Tahun 2009 - 2013 .................... 39
Gambar 4.13. : Kasus Gizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota …………….................. 41
Gambar 4.14. : Persentase Bayi dan BBLR Prov. Kalbar Tahun 2009 – 2013 ............... 42
Gambar 4.15. : Persentase Rumah Sehat Prov. Kalbar Tahun 2009 - 2013 ..................... 44
Gambar 4.16. : Persentase Rumah Tangga Memiliki Jamban
Prov. Kalbar Tahun 2009 - 2013 ........................................................... 45
Gambar 4.17. : Persentase Rumah Tangga ber PHBS
Prov. Kalbar Tahun 2009 - 2013 ........................................................... 47
Gambar 4.18. : Persentase Posyandu Aktif (Purnama + Mandiri)
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012 ..................................................... 48
ix
Gambar 4.19. : Cakupan K-1 dan K-4 Prov. Kalbar Tahun 2009 - 2013 ......................... 49
Gambar 4.20. : Cakupan K-1 dan K-4 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013 ................50
Gambar 4.21. : Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 - 2013 ………………...............52
Gambar 4.22. : Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013 ………….……………...............53
Gambar 4.23. : Cakupan UCI Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 .......................... 55
Gambar 4.24. : Cakupan DPT1 dan Campak Prov. Kalbar Tahun 2013 .......................... 56
Gambar 4.25. : Angka DO Imunisasi Prov. Kalbar Tahun 2009 - 2013 .......................... 56
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
1
B A B I
P E N D A H U L U A N
Penyusunan buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
merupakan hasil dari salah satu mata rantai pelaksanaan Sistem Informasi
Kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka menyediakan berbagai
data & informasi di bidang kesehatan. Data dan informasi kesehatan tersebut akan
menjadi faktor pendukung di dalam sistem manajemen pembangunan kesehatan,
dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan berbagai upaya kesehatan akan
menjadi berdaya guna dan berhasil guna sebagaimana termaktub dalam Rencana
Strategis (Renstra) dinas kesehatan provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 –
2018.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan bagian fungsional dari Sistem
Kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu penerbitan buku Profil
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sekarang ini lebih dikaitkan dengan sistem
kesehatan yang diarahkan pada pencapaian Visi Kalimantan Barat Sehat 2013
yakni ”mewujudkan masyarakat kalimantan barat yang beriman, sehat,
cerdas, aman, berbudaya dan sejahtera”. Artinya, Profil Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013 ini disusun agar dapat menjadi salah satu sarana
untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat
dalam rangka mencapai Visi tersebut.
Profil adalah dokumen yang berisi tentang data dan informasi dari sistem
manajemen data/informasi sebuah organisasi, mulai dari pengumpulan,
pengolahan, analisis, penyajian dan penyebarluasan informasi. Untuk fungsi
manajemen dan pengambilan keputusan sebuah organisasi memerlukan dukungan
data/informasi.
Dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2013 ini kami menggunakan berbagai sumber data antara lain
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013.
Data dari berbagai sektor/Instansi terkait.
Data dari berbagai bidang di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat.
Walaupun dengan berbagai keterbatasan data dan informasi yang dapat
kami sajikan, akhirnya buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2013 ini dapat diselesaikan. Apa yang kami tampilkan pada buku Profil
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
2
Kesehatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai
perubahan maupun perbaikan pada program Pembangunan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat khususnya sektor kesehatan secara menyeluruh. Untuk
memenuhi kebutuhan berbagai data dan informasi guna menunjang manajemen
program kesehatan pada semua tingkat administrasi. Untuk itu segala upaya dan
perbaikan terhadap isi buku profil ini telah kami coba laksanakan baik terhadap
kualitas maupun kuantitas dan juga dalam hal menganalisa data-data yang ada.
Penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
ini mengalami keterlambatan jika disesuaikan dengan waktu yang seharusnya
dimana bulan Juli sudah harus tersusun, hal ini disebabkan karena adanya
keterlambatan laporan data profil dari Dinas Kesehatan Kabupatan/Kota.
Guna memberikan gambaran yang lebih baik tentang situasi kesehatan di
Provinsi Kalimantan Barat maka buku Profil Kesehatan ini kami susun dengan
sistimatika sebagai berikut :
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran umum Provinsi
Bab III : Pembangunan Kesehatan Daerah
Bab IV : Pencapaian Pembangunan Kesehatan
Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab VI : Penutup
Lampiran tabel-tabel
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI
2.1. Letak Wilayah
Provinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau
di antara garis 2° 08' LU serta 3
° 02' LS serta di antara 108° 30' BT dan 114° 10'
BT pada peta bumi. Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini, maka daerah
Kalimantan Barat tepat dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0°) tepatnya
di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalimantan Barat
adalah salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi
kelembaban yang tinggi.
Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa wilayah Kalimantan Barat
termasuk salah satu Provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan
negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan
dengan posisi ini, maka daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya
Provinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk
masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara
Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak –
Entikong – Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 km dan dapat
ditempuh sekitar enam sampai delapan jam perjalanan.
Batas-batas wilayah selengkapnya daerah Provinsi Kalimantan Barat
adalah :
Utara : Sarawak (Negara Malaysia)
Selatan : Laut Jawa & Provinsi Kalimantan Tengah
Timur : Provinsi Kalimantan Timur
Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata
Sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat terdapat empat kabupaten yang
langsung berhadapan dengan negara jiran yaitu; Sambas, Sanggau, Sintang dan
Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang – Kapuas Hulu.
2.2. Luas Wilayah
Sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah merupakan
daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari
luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari
Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke
Timur.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
4
Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat termasuk Provinsi
terbesar keempat setelah pertama Provinsi Papua (319.036 km2), kedua
Kalimantan Timur (204.534 km2) dan ketiga Kalimantan Tengah (153.564 km
2).
Dilihat dari luas menurut Kabupaten/Kota, maka yang terbesar adalah
Kabupaten Ketapang (31.240,74 km2 atau 21,28 persen) kemudian diikuti Kapuas
Hulu (29.842 km2 atau 20,33 persen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau
14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar pada 11 (sebelas) kabupaten/kota
lainnya.
2.3. Topografi
Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan
mempunyai ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yang
menghampar dari Barat ke Timur sepanjang “Lembah Kapuas” serta Laut
Natuna/Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur
gambut dan hutan mangrove.
Wilayah daratan ini diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu,
Pegunungan Kalingkang/Kabupaten Kapuas Hulu di bagian Utara dan
Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan Provinsi
Kalimantan Tengah.
Dilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah Kalimantan
Barat terdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah kuning), yang meliputi areal
sekitar 10,5 juta hektar atau 17,28 persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar.
Berikutnya, tanah OGH (orgosol, gley dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 2,0
juta hektar atau 10,29 persen yang terhampar di seluruh Kabupaten/Kota, namun
sebagian besar terdapat di kabupaten daerah pantai.
2.4. Sungai dan Danau
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki
Provinsi “Seribu Sungai”. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang
mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering
dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan
jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat
telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Sungai besar utama adalah Sungai Kapuas, yang juga merupakan sungai
terpanjang di Indonesia (1.086 km), yang mana sepanjang 942 km dapat
dilayari. Sungai-sungai besar lainnya antara lain : Sungai Melawi (dapat
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
5
dilayari 471 km), Sungai Pawan (197 km), Sungai Kendawangan (128 km),
Sungai Jelai (135 km), Sungai Sekadau (117 km), Sungai Sambas (233 km),
Sungai Landak (178 km), dan lainnya.
Jika sungai-sungai sangat menonjol jumlahnya di Kalimantan Barat, maka
sebaliknya yang terjadi dengan danau. Dari danau-danau yang ada hanya dua yang
cukup berarti. Kedua danau ini adalah Danau Sentarum dan Danau Luar I yang
berada di Kabupaten Kapuas Hulu.
Danau Sentarum mempunyai luas 117.500 hektar yang kadang-kadang
nyaris kering di musim kemarau, serta Danau Luar I yang mempunyai luas sekitar
5.400 hektar. Kedua danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai objek
wisata.
2.5. Gunung-gunung
Dipengaruhi oleh dataran rendah yang amat luas, maka ketinggian gunung-
gunung relatif rendah serta non aktif. Gunung yang paling tinggi adalah gunung
Baturaya di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang yang mempunyai ketinggian
2.278 meter dari permukaan laut, jauh lebih rendah dibanding G. Semeru
(Jatim,3.676 meter) atau G. Kerinci (Jambi, 3.805 meter).
Gunung Lawit yang berlokasi di Kapuas Hulu, Kec. Embaloh Hulu dan
lebih dahulu dikenal di Kalimantan Barat, ternyata hanya menempati tertinggi
ketiga karena mempunyai tinggi 1.767 meter, sedangkan tertinggi kedua adalah
Gunung Batusambung (Kec. Ambalau) dengan ketinggian mencapai 1.770 meter
(Tabel 1.13).
2.6. Pulau-pulau
Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan
laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil
(sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut
Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Sumatera.
Pulau-pulau besarnya seperti Pulau Karimata, Pulau Maya dan Pulau
Panebangan di Kabupaten Kayong Utara, serta Pulau Bawal dan Pulau Gelam di
perairan Selat Karimata, Kabupaten Ketapang. Pulau besar lainnya antara lain
adalah Pulau Laut, Pulau Betangin Tengah, Pulau Butung, Pulau Nyamuk dan
Pulau Karunia di Kabupaten Pontianak.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
6
Sebagian kepulauan ini, terutama di wilayah Kabupaten Ketapang
merupakan Taman Nasional serta wilayah perlindungan atau konservasi.
2.7. Penggunaan Tanah
Sebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah hutan (67,967%)
dan padang/semak belukar/alang-alang (25,49%), hutan lebat (41,54%), dan
hutan sejenis (0,94%). Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten Kapuas
Hulu seluas 2.636.785 ha, kemudian diikuti oleh Kabupaten Ketapang yaitu
seluas 1.92.057 ha. Sementara itu areal perkebunan mencapai 2.640.199 ha atau
17,89 %.
Dari 14,68 ribu ha luas Kalimantan Barat, areal untuk pemukiman hanya
berkisar 0,31 persen. Adapun areal pemukiman terluas berada di Kabupaten
Sintang diikuti kemudian oleh Kabupaten Sambas dan Kabupaten Ketapang.
2.8. I k l i m
2.8.1. Angin dan Udara
Faktor yang merupakan ciri umum bagi suatu daerah dataran rendah di
daerah tropis adalah suhu udara yang relatif panas atau tinggi, sedangkan khusus
daerah Kalimantan Barat suhu yang tinggi ini diikuti pula dengan kelembaban
udara yang tinggi. Berdasarkan catatan empiris dari Stasiun Meteorologi Supadio
Pontianak yang meliputi Stasiun Meteorologi (SM) Supadio Pontianak, SM
Pangsuma Putussibau, SM Paloh Sambas, SM Susilo Sintang, SM Nanga Pinoh
Melawi dan Stasiun Klimatologi Siantan Kabupaten Pontianak, umumnya suhu
udara di daerah Kalbar cukup normal namun bervariasi, yaitu rata-rata sekitar
26,10C sampai dengan 28,5
0C.
Selama tahun 2013, temperatur udara di Kalimantan Barat maksimum
mencapai 34,30C. yang terjadi di stasiun meteorologi Maritim Kota Pontianak
pada bulan November 2013. Sementara temperatur minimum tercatat 21.50C
yang terjadi di stasiun meteorologi Maritim Kota Pontianak pada bulan Maret
2013.
Pada umumnya, kecepatan angin di Kalimantan Barat dari beberapa
stasiun meteorologi, sepanjang bulan ditahun 2013, secara rata-rata 1 hingga 10
knot/jam, sedangkan maksimum tercatat sebesar 27 knot/jam terjadi di stasiun
meteorologi Supadio Pontianak Kabupaten Kubu Raya pada bulan Oktober 2013.
2.8.2. Curah Hujan dan Hari Hujan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
7
Pada tahun 2013, rata-rata curah hujan bulanan tertinggi terjadi di Stasiun
Meteorologi Paloh Kabupaten Sambas bulan Desember yaitu mencapai 908,0
mm dan terendah juga terjadi di Stasiun Meteorologi Paloh Kabupaten Sambas
pada bulanMaret 2013 yaitu 25,0 mm. Banyaknya hari hujan tertinggi tercatat di
Stasiun Meteorologi Siantan bulan Mei sebanyak 29 hari, sedangkan Jumlah hari
hujan terendah terjadi di Stasiun Meteorologi Paloh Kabupaten Sambas sebanyak
6 hari yang terjadi pada bulan Maret 2013.
Hasil Pemantauan di Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak
menggambarkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2013,
yang mencapai 414,0 mm, sedangkan yang terendah tercatat 101,0 mm yang
terjadi pada bulan Juni 2013.
Demikian juga halnya dengan beberapa stasiun meteorologi lainnya
seperti, Siantan, Susilo dan Nanga Pinoh masing-masing curah hujan tertinggi
mencapai 385,2 mm, 445,0 mm dan 594,0 mm; angka terendah masing-masing
51,1 mm, 101,0 mm, dan 147,0 mm.
2.9. Wilayah Administratif dan Pemerintahan.
Tabel : 2.1.
Jumlah Kecamatan Dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2013
LUAS
WILAYAH
(km2)
1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 6,395 19 184 0 184
2 KAB. BENGKAYANG 5,397 17 122 2 124
3 KAB. LANDAK 9,909 13 156 0 156
4 KAB. PONTIANAK 1,367 9 60 7 67
5 KAB. SANGGAU 12,858 15 163 6 169
6 KAB. KETAPANG 31,241 20 253 9 262
7 KAB. SINTANG 21,635 14 281 6 287
8 KAB. KAPUAS HULU 29,842 23 278 4 282
9 KAB. SEKADAU 5,444 7 87 0 87
10 KAB. MELAWI 10,644 11 169 0 169
11 KAB. KAYONG UTARA 4,568 5 43 0 43
12 KAB. KUBU RAYA 6,895 9 116 0 116
13 KOTA PONTIANAK 108 6 0 29 29
14 KOTA SINGKAWANG 504 5 0 26 26
146,807 173 1,912 89 2,001JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
DESA KELURAHAN DESA+KELKEC
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
8
Pada tahun 2013 berdasarkan Data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota,
Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari 14 (empat belas) kabupaten/kota yaitu dua
belas kabupaten dan 2 (dua) kota. Empat belas Kabupaten/kota ini terbagi dalam
173 kecamatan dengan 2.001 desa/kelurahan. Rincian jumlah kecamatan dan
Desa/Kelurahan dapat terlihat pada Tabel 2.1.
2.10. Kependudukan
Penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 diperkirakan berjumlah
sekitar 4,641.434 juta jiwa (angka proyeksi BPS), dimana sekitar 2366.312 juta
jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 2.275.122 juta jiwa adalah perempuan. Luas
wilayah Provinsi Kalimantan Barat sebesar 146.807 Km2,
sehingga jika dilihat
dari luas wilayah dan jumlah penduduk, maka kepadatan penduduk di Kalimantan
Barat adalah sekitar 32 Jiwa per Km2.
Tabel : 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Daerah Dan Kepadatan Per Kabupaten/Kota
Tahun 2013
LUAS KEPADATAN
WILAYAH PENDUDUK
(km2) per km
2
1 KAB. SAMBAS 6,395 251,587 260,106 511,693 80
2 KAB. BENGKAYANG 5,397 119,333 110,326 229,659 43
3 KAB. LANDAK 9,909 181,049 166,093 347,142 35
4 KAB. PONTIANAK 1,367 124,344 120,883 245,227 179
5 KAB. SANGGAU 12,858 222,974 208,052 431,026 34
6 KAB. KETAPANG 31,241 237,480 220,450 457,930 15
7 KAB. SINTANG 21,635 198,132 186,412 384,544 18
8 KAB. KAPUAS HULU 29,842 120,662 116,247 236,909 8
9 KAB. SEKADAU 5,444 97,523 91,616 189,139 35
10 KAB. MELAWI 10,644 96,792 92,627 189,419 18
11 KAB. KAYONG UTARA 4,568 51,844 49,911 101,755 22
12 KAB. KUBU RAYA 6,895 268,651 260,661 529,312 77
13 KOTA PONTIANAK 108 293,918 294,267 588,185 5,446
14 KOTA SINGKAWANG 504 102,023 97,471 199,494 396
146,807 2,366,312 2,275,122 4,641,434 32
PEREMPUAN TOTAL
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI
Sumber : BPS
Dilihat dari tabel 2.2. Persebaran penduduk Kalimantan Barat tidak
merata antar wilayah kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, maupun
antar wilayah kawasan pantai bukan pantai atau perkotaan dan pedesaan.
Seperti daerah pesisir yang mencakup Kabupaten Sambas, Kabupaten
Bengkayang, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
9
Utara, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang yang
dihuni oleh lebih dari 50% total penduduk Kalimantan Barat dengan
kepadatan rata-rata mencapai 50,7 jiwa per Km2. Sebaliknya enam kabupaten
lain (bukan pantai) selain kota pontianak secara rata-rata tingkat kepadatan
penduduknya relatif lebih jarang. Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas
wilayah 29.842 km2
atau sekitar 20,33% dari luas wilayah Kalimantan Barat
hanya dihuni rata-rata 8 (delapan) jiwa per kilometer persegi.
Kota Pontianak dengan luas wilayah paling kecil diantara
Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat yaitu sekitar 107,80 km2 memiliki
jumlah penduduk paling besar mencapai 588.185 jiwa atau sekitar 12,7
persen dari total Penduduk Kalimantan Barat. Dengan demikian Kota
Pontianak merupakan kota terpadat penduduknya yaitu 5.446 Jiwa per Km2.
Komposisi penduduk Kalimantan Barat, dari 4.641.434 jiwa penduduk,
50,98 % atau 2.366.312 jiwa adalah laki-laki dan 49,02% atau 2.275.122 jiwa
adalah perempuan. Rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk adalah sebesar
104 artinya dalam setiap 204 penduduk terdapat 104 jiwa penduduk laki-laki
dan 100 jiwa penduduk perempuan. Dilihat dari ratio penduduk berdasarkan
kabupaten/kota, hampir seluruh kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Barat
(kecuali Kabupaten Sambas dan Kota Pontianak) memiliki ratio lebih dari 100,
yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari penduduk perempuan,
untuk lengkapnya dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 2.
Gambar : 2.1
Piramida Penduduk Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Sumber : BPS
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
10
Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Kalimantan Barat
Sehat 2013
B A B III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
3.1. Visi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akan diarahkan dan apa yang akan dicapai.
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang
diinginkan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus
mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan
senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut harus
disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga
dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil
(outcomes).
Untuk memenuhi harapan diatas, maka Visi Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat adalah :
3.1.1. Penjelasan Makna
Didalam pernyataan Visi tersebut, terdapat kata–kata kunci sebagaiberikut
:
Masyarakat Kalimantan Barat Sehat 2013 yang diharapkan adalah
masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mecegah risiko penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, serta mampu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu. Sehat dalam hal ini mengandung arti dalam perspektif
luas, tidak sebatas pada kondisi fisikal yang prima, melainkan juga sehat rohani,
mental, intelektual dan sosial.
Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Kalbar mengandung makna bahwa
masyarakat Kalbar mempunyai kemampuan untuk mewujudkan kesehatannya
dimana setiap penduduknya mampu memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya dengan pembiayaan secara mandiri.
Kemandirian masyarakat untuk hidup sehat juga tidak terlepas dengan
keluarga, yang merupakan unit terkecil dari masyarakat. Di dalam sistem
pelayanan kesehatan masyarakat, keluarga merupakan sumber informasi dalam
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
11
perawatan di rumah dan pengobatan sendiri. Diharapkan dalam keluarga
menunjukkan kemandiriannya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
anggota keluarganya dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sesuai amanat pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan nasional pasal 6: Pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
ditekankan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat,
profesionalisme sumber daya manusia kesehatan serta upaya promotif dan
preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Pelaksanaan SKN harus memperhatikan :
a. Cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil dan merata,
b. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,
c. Kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi
kesehatan masyarakat,
d. Kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan,
e. Inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti
bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas
termasuk penguatan sistem rujukan,
f. Pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan
yang sistematis, berkelanjutan, tertib dan responsive gender dan hak anak,
g. Dinamika keluarga dan kependudukan,
h. Keinginan masyarakat,
i. Epidemiologi penyakit,
j. Perubahan ekologi dan lingkungan,
k. Globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan dan
kesatuan nasional serta kemitraan dan kerjasama lintas sektor.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh
pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri
menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku yang sehat
dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3.2. Misi
Pernyataan Misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan
organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi merupakan hal yang
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
12
sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Dinas Kesehatan untuk lebih eksis
dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah.
Misi ditetapkan untuk mengarahkan operasionalisasi Dinas Kesehatan
sehingga terus eksis dan mengikuti perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi,
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Misi yang ditetapkan
diharapkan seluruh pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengetahui peran dan program-
program serta hasil yang akan diperoleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat dimasa mendatang.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dalam penetapan misinya,
telah mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi, keinginan dan harapan
pelanggan dan stakeholders, serta permasalahan yang akan dihadapi/ditangani
sehubungan dengan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun
eksternal. Karena itu, misi yang telah ditetapkan memungkinkan untuk dilakukan
perubahan dan penyesuaian sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan yang
signifikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi, menetapkan Misi sebagai berikut :
1. Terbinanya Keluarga Sehat, Mandiri dan Sadar Gizi Yang Ditunjang
Oleh Perilaku Hidup Bersih Sehat.
2. Membuat Masyarakat Kalimantan Barat Yang Sehat dan Mandiri di
Bidang Kesehatan serta Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
3. Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan, Penyediaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan Yang Optimal, Bermutu dan Terjangkau Serta
Meningkatnya Upaya Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
4. Memantapkan Sumber Daya dan Informasi Kesehatan
5. Mewujudkan kapasitas Aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat yang profesional
3.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
3.3.1. Tujuan
Tujuan merupakan target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian target
ini dapat merupakan ukuran kinerja faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi.
Tujuan sifatnya lebih konkrit daripada misi dan mengarah pada suatu titik terang
pencapaian hasil. Dengan adanya pernyataan tujuan, maka akan jelas bagi
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
13
organisasi mengenai arah yang akan dituju dalam rangka mempertahankan
eksistensi dimasa datang.
Untuk menetapkan tujuan, diperlukan suatu alat bantu berupa metode atau
analisis yang dapat memberikan suatu rujukan teoritis dalam menggambarkan
situasi dan kondisi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Dari
pencermatan lingkungan intern dan ekstern ini akan diperoleh strategi yang akan
menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan guna memberikan rambu-rambu
dalam menetapkan tujuan.
Agar dapat mengukur pencapaian tujuan pada suatu periode tertentu
diperlukan adanya indikator kinerja tujuan, yang pada hakekatnya merupakan
benefit atau impacts dari suatu kegiatan. Untuk keperluan ini dibutuhkan adanya
Sistem Pengukuran Kinerja yang berlaku di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat.
Suatu instansi pemerintah dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan
kriteria:
1) Cukup jelas
2) Diselaraskan dengan Visi dan Misi
3) Mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
instansi
4) Menggambarkan hasil yang ingin dicapai
5) Mengakomodasi issue strategis yang dihadapi
6) Mencerminkan “Core Area” dimana organisasi berperan.
Dengan demikian, tujuan merupakan penjabaran secara lebih nyata dari
perumusan visi dan misi yang unik dan idealistik.
Adapun tujuan strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Mewujudkan aparatur Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat yang profesional” adalah
Terciptanya pegawai yang profesional guna memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
2. Tujuan strategis untuk mencapai misi: “Membuat masyarakat
Kalimantan Barat yang sehat dan mandiri di bidang kesehatan serta
Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan”
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
14
adalah Tercapainya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
yang sehat dan bermutu.
3. Tujuan Strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan upaya
Pelayanan Kesehatan, Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
yang Optimal, Bermutu dan Terjangkau serta Meningkatnya upaya
Penanggulangan bencana bidang Kesehatan“ adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus yang bermutu.
b. Meningkatnya penanggulangan bencana bidang kesehatan.
c. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
bermutu.
d. Meningkatnya penanganan obat & perbekalan kesehatan yang
optimal.
4. Tujuan strategis untuk mencapai misi: “Terbinanya Keluarga sehat,
mandiri dan sadar gizi yang ditunjang oleh perilaku hidup bersih
sehat” adalah Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan
di Puskesmas dan jaringannya, serta peningkatan dukungan
manajemen upaya pelayanan kesehatan.
5. Tujuan strategis untuk mencapai misi: “ Memantapkan Sumber Daya
dan Informasi Kesehatan ” adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan
dalam rangka meningkatkan profesionalisme.
b. Meningkatnya pelaksanaan manajemen informasi dan
pengembangan kesehatan.
c. Meningkatnya pengembangan sumber daya pembiayaan dan
jaminan kesehatan.
3.3.2. Sasaran Dan Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan
dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan. Sasaran merupakan bagian
internal dalam proses perencanaan strategis Dinas Kesehatan.
Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur, menantang namun
dapat dicapai, orientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam periode tertentu.
Sasaran Dinas Kesehatan selama 5 (lima) tahun periode 2013 – 2018 juga disertai
dengan indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran merupakan ukuran
keberhasilan dari suatu sasaran strategis organisasi yang bersifat kuantitatif atau
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
15
kualitatif dan dijadikan patokan/tolok ukur dalam menilai keberhasilan atau
kegagalan penyelenggaraan pemerintahan dalam mencapai visi dan misi
organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut maka Dinas Kesehatan menetapkan
sasaran sebagai berikut :
3.3.2.1. Tujuan Pertama:
“Terciptanya pegawai yang profesional guna memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat ”, dengan sasaran :
1. Meningkatkan pegawai yang profesional yang didukung oleh
rencana kerja, penganggaran, sarana dan prasarana yang efektif
dan efisien serta memadai, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya:
- Prosentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim.
- Prosentase pejabat struktural yang telah memenuhi syarat
kompetensi jabatan.
- Prosentase pegawai fungsional yang telah mengikuti diklat teknis
fungsional sesuai dengan jenjangnya.
- Tingkat ketepatan penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya/
pendidikannya.
- Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi
ketatausahaan.
- Indeks kepuasan pegawai terhadap penerapan disiplin.
- Indeks kepuasan pegawai terhadap penerapan sanksi pelanggaran
disiplin pegawai.
- Indeks kepuasan pegawai terhadap tingkat kesejahteraan (ekonomi)
dikaitkan dengan kebutuhan minimal di lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
- Indeks kepuasan pegawai terhadap penghargaan dan prestasi kerja.
- Prosentase kegiatan yang telah menyampaikan laporan hasil akhir
kegiatan.
- Prosentase hasil pencapaian pelaksanaan kegiatan yang sesuai
dengan rencana.
- Prosentase tertatanya administrasi kepegawaian, dengan rincian
indikator sebagai berikut :
Penyelesaian proses kenaikan pangkat
Penyelesaian proses gaji berkala
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
16
Penyelesaian proses Cuti PNS
Penyelesaian proses usul pensiun PNS
Penyelesaian proses usul penghargaan satya lencana
a. Dokter PTT
b. Dokter Gigi PTT
c. Bidan PTT
Penyelesaian proses selesai masa bakti tenaga kesehatan PTT :
a. Dokter PTT
b. Dokter Gigi PTT
Penilaian tenaga puskesmas teladan
Fasilitasi pelatihan peningkatan keterampilan & kemampuan
PNS
Analisis jabatan
- Berfungsinya sarana dan prasarana gedung.
- Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana gedung.
- Berfungsinya sarana dan prasarana mobilitas.
- Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana mobilitas.
- Berfungsinya sarana dan prasarana alat kantor dan rumah
tangga.
- Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana alat kantor
dan rumah tangga.
2. Meningkatkan ketertiban pelayanan perijinan di bidang Kesehatan
sesuai dengan ketentuan, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya:
- Tingkat kesesuaian waktu pelayanan perijinan dengan ketentuan
- Kontribusi PAD dari pelayanan perizinan terhadap PAD Provinsi
Kalimantan Barat.
3.3.2.2. Tujuan Kedua :
“Tercapainya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang sehat
dan bermututu”, dengan sasaran :
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
17
3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Lingkungan, dengan indikator
kinerja sasaran diantaranya :
- Keluarga yang menggunakan air bersih memenuhi syarat kesehatan
diperkotaan dan pedesaan.
- Keluarga menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan.
- Sarana air bersih memenuhi syarat kesehatan.
- TTU yang memenuhi syarat kesehatan
- Rumah makan/restoran yang memenuhi Laik Hygiene Sanitasi
- Institusi Yang Sehat
- Dokumen AMDAL yang memenuhi kriteria kajian kesehatan
masyarakat
- Tenaga sanitasi yang pernah mengikuti diklat di bidang kesling
- Dinkes Kab/kota yang memiliki simkesling
- Informasi kesling yang tersedia
4. Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat
penyakit menular dan penyakit tidak menular, dengan indikator
kinerja sasaran diantaranya:
- Persentase darah donor di skrining terhadap HIV/AIDS dan Sifilis
- Jumlah klien yang mendapatkan testing HIV lengkap
- Terbentuknya klinik VCT baru
- Jumlah orang yang mendapatkan ARV
- Jumlah Orang dengan profilaksis dan pengobatan ODHA sesuai
standar
- Infeksi menular seksual (IMS) yang ditemukan dan diobati sesuai
standar
- Menurunkan transmisi penularan HIV/AIDS di kelompok resiko
tinggi
- Cakupan UCI desa/kelurahan
- Cakupan imunisasi Anak sekolah (BIAS)
- Cakupan imunisasi BCG
- Cakupan imunisasi DPT/HB1
- Cakupan imunisasi polio 4
- Cakupan imunisasi campak
- AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
- Jumlah Kab/kota yang melakukan SKD KLB
- Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
- Persentase calon jamaah haji mendapatkan pemeriksaan kesehatan
- Persentase Kab/kota melaksanakan SKD KLB pada kondisi matra
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
18
- Persentase Kab/kota melaksanakan pengendalian faktor resiko
Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Angka Kesakitan DBD (IR)
- Angka kematian akibat DBD, dengan rincian indikator :
Angka Bebas Jentik (ABJ)
Penderita DBD yang ditemukan & di obati sesuai standar
Prosentase Desa/Kel yang melaksanakan PJB (Pemantauan
Jentik Berkala)
- Penderita DSS (Dengue Shock Syndrom) yang ditemukan di RS
Pusk
- Angka kesakitan malaria (positif) per 1.000 penduduk
- Angka kematian malaria
- Penderita malaria yang ditemukan dan diobati sesuai standart
- Persentase penemuan penderita baru malaria klinis
- Persentase malaria klinis yang dilakukan pemeriksaan lab
- API (Annual Parasite Incident)
- Penemuan TB baru BTA (+)
- Angka kesembuhan TB baru BTA (+)
- Angka kematian akibat TB paru
- Cakupan pengobatan massal Filariasis
- Jumlah kasus klinis filariasis yang ditangani
- Prevalensi kusta per 10.000 penduduk
- Angka kesembuhan kusta (RFT rate)
- Cakupan penemuan penderita kusta baru
- Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan kewaspadaan Pandemi
Influenza
- Prevalensi ibu hamil yang positif malaria
- Prevalensi ibu hamil yang positif TB
- Cakupan penemuan dan tata laksana penderita Pneumonia balita
- Prosentase penemuan dan pengobatan pneumonia balita sesuai
standart
- Prosentase penemuan kasus diare pada balita dan ditangani sesuai
standart
- Angka kematian diare saat KLB
- Prosentase diare yang diberi oralit
- Prosentase penemuan kasus diare di sarkes dan kader
- Prevalensi kecacingan pada anak SD
- Prevalensi kasus kusta pada anak <15 tahun
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
19
3.3.2.3. Tujuan Ketiga :
“Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus yang bermutu”, dengan sasaran :
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khusus dengan
dukungan/peran serta masyarakat dan stakeholder terkait, dengan
indikator kinerja sasaran diantaranya:
- Rasio cabut dan tambal gigi pada sarana pelayanan kesehatan
- Pemeriksaan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar
- Pelayanan gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum
- Tempat kerja formal menerapkan kesehatan kerja
- Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan kerja
- Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan indera
- Pelayanan darah yang memenuhi standar transfusi darah
- Akreditasi Laboratorium Klinik
- Akreditasi Laboratorium Kesehatan dan Laboratorium swasta
- Pelayanan Spesialistik penyakit paru
- Puskesmas yang melaksanakan program kesehatan olahraga
masyarakat
- Terbentuknya balai kesehatan kerja dan olah raga masyarakat
6. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan yang efektif dan
efisien, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya:
- Tingkat pemanfaatan RS :
BOR
LOS
TOI
BTO
- Net Death Rate
- Persentase rujukan ke rumah sakit regionalnya
- Persentase rumah sakit yang telah terakreditasi
3.3.2.4. Tujuan Keempat :
“Meningkatnya penanggulangan bencana bidang kesehatan”, dengan sasaran :
7. Meningkatnya penanggulangan bencana bidang kesehatan yang
tepat dan cepat, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya:
- Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
sesuai standar
- Dinkes Kab/Kota yang melakukan kegiatan pra bencana
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
20
3.3.2.5. Tujuan Kelima :
“Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu“, dengan
sasaran :
8. Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
- Persentase pemilihan ISO
- Persentase Pemilihan akreditasi
- Persentase Pemilihan terlaksananya kinerja pemerintah
- Persentase puskesmas kota yang melaksanakan program puskesmas
perkotaan
- Persentase tenaga pelayanan kesehatan terlatih
- Persentase pada jangka menengah algoritma klinik
- Persentase pada jangka rendah perkesmas
- Persentase RS terakreditasi
- Persentase RS PONEK
- Persentase RS yang mempergunakan perizinan dan kesehatan RS
- Persentase RS yang mudah untuk pengkalibrasi alat-alat
3.3.2.6. Tujuan Keenam :
9. Meningkatkan kualitas penanganan obat & perbekkes, alat
kesehatan, obat tradisional, pangan, kosmetik dan PKRT, dengan
indikator kinerja sasaran diantaranya :
- Persentase pengadaan obat esensial
- Persentase ketersediaan obat generik
- Persentase penulisan resep obat generik
- Persentase pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian
- Persentase pembinaan pada sarana gudang/instalasi farmasi
Kab/kota
- Persentase peredaran alkes & PKRT yang memenuhi syarat
- Persentase upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh tenaga kesehatan
- Cakupan pemeriksaan sarana produksi & distribusi produk
terapeutik (obat), obat tradisional, alat kesehatan, PKRT kosmetik,
pangan dll
- Persentase pembinaan sarana produksi & distribusi produk
terapeutik (obat), obat tradisional, alat kesehatan, PKRT kosmetik,
pangan dll
- Persentase produksi & distribusi produk obat, obat tradisional, alat
kesehatan, PKRT kosmetik, pangan dll
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
21
- Bimbingan teknis terhadap sarana produksi Obat Asli Indonesia
3.3.2.7. Tujuan Ketujuh:
“Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya, serta peningkatan dukungan manajemen upaya pelayanan
kesehatan”, dengan sasaran :
10. Meningkatkan upaya kesehatan ibu dan kesehatan anak di tingkat
propinsi dan kabupaten, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
- Cakupan Kunjungan ibu hamil K4
- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
- Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan
- Cakupan pelayanan nifas
- Cakupan neonatus dengan kompilkasi yang ditangani
- Cakupan kunjungan bayi
- Cakupan pelayanan anak balita
- Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
- Cakupan peserta aktif KB
- Persentase balita yang naik berat badannya (N/D)
- Persentase balita Bawah Garis Merah
- Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun
- Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
- Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi gizi
kurang dari keluarga miskin
- Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai dengan
standar tata laksana gizi buruk
- Persentase bayi yang mendapat ASI-Eksklusif
- Persentase desa dengan garam beryodium baik
- Kecamatan bebas rawan gizi
- Balita gizi buruk mendapat perawatan
11. Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat, dengan
indikator kinerja sasaran diantaranya :
- Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
- Persentase posyandu Aktif
- Desa siaga aktif
- Persentase upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
22
3.3.2.8. Tujuan Kedelapan:
“Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan dalam rangka
meningkatkan profesionalisme”, dengan sasaran :
12. Meningkatkan jumlah dan jenis tenaga kesehatan,
menyelenggarakan kegiatan pelatihan seminar dan bentuk-bentuk
kegiatan peningkatan keterampilan tenaga kesehatan, memfasilitasi
kegiatan organisasi profesi dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya :
- Peningkatan Jumlah dan Jenis Tenaga kesehatan, terselenggaranya
kegiatan-kegiatan Pelatihan, Seminar dan Kegiatan peningkatan
keterampilan
13. Meningkatkan Kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan
pengelola, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
- Meningkatkan Kemampuan pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
- Meningkatnya persentase Puskesmas yang memiliki Tenaga dokter
- Meningkatnya persentase rumah sakit yang memiliki dokter spesialis
- Meningkatnya jumlah jenis dan kualitas sumber daya kesehatan,
dengan rincian indiaktor sasaran :
Dr. Spesialis
Dr. Umum
Dr. Gigi
Perawat
Bidan
Apoteker
Asisten Apoteker
Kes. Mas
Sanitarian
Gizi
Fisioterapi
Analis Lab
Atem/rotgen
Perawat Anestesi
- Meningkatnya pemerataan/distribusi tenaga kesehatan, dengan
rincian indiaktor sasaran :
Ratio dokter per 100.000/pddk
Ratio dokter spesialis per 100.000/pddk
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
23
Ratio dokter gigi per 100.000/pddk
Ratio perawat per 100.000/pddk
Ratio Bidan per 100.000/pddk
Ratio apoteker per 100.000/pddk
Ratio asisten apoteker per 100.000/pddk
Ratio kesehatan masyarakat per 100.000/pddk
Ratio tenaga sanitasi per 100.000/pddk
Ratio tenaga gizi per 100.000/pddk
Ratio tenaga fisioterapi per 100.000/pddk
Ratio analis laboratorium per 100.000/pddk
Ratio aterm & rontgen per 100.000/pddk
Ratio perawat anestesi per 100.000/pddk
- Meningkatnya prosentase tenaga strategis pada Daerah Terpencil
Perbatasan.
3.3.2.9. Tujuan Kesembilan:
“Meningkatnya pelaksanaan manajemen informasi dan pengembangan
kesehatan”, dengan sasaran :
14. Meningkatkan pelaksanaan dan kesinambungan SIK, sehingga
memperoleh data yang berkualitas, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya :
- Tersusunnya profil kesehatan yang berkualitas, akurat dan tepat
waktu
- Tersedianya data yang berkualitas, akurat dan tepat waktu
- Tersedianya SDM yang memiliki kapasitas di Bidang IT (teknologi
informasi)
- Optimalisasi pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan
15. Meningkatkan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
kesehatan, dengan indikator kinerja sasaran diantaranya :
- Tersedianya SDM yang memiliki kapasitas untuk penelitian dan
pengembangan kesehatan
- Terlaksananya pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan
- Tersosialisasinya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan
Tujuan Kesepuluh :
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
24
“ Meningkatnya pengembangan sumber daya pembiayaan dan jaminan
kesehatan ”, dengan sasaran :
16. Meningkatkan pelaksanaan pengembangan sumber daya
pembiayaan dan jaminan kesehatan, dengan indikator kinerja sasaran
diantaranya :
- Tersusunnya dokumen PHA dan DHA agar dapat terlaksana
penyusunan perencanaan dan penganggaran berbasis Health Account
- Peningkatan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan prabayar
- Tercakupnya seluruh masyarakat miskin dalam jaminan kesehatan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
25
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Mengacu kepada sistimatika dari uraian Visi, Misi Kalimantan Barat Sehat yang
tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat Periode 2013 – 2018, pada bab ini akan menyajikan gambaran
tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun 2013 di Provinsi Kalimantan
Barat.
Uraian pada bab ini meliputi gambaran tentang derajat kesehatan masyarakat,
keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat dan keadaan pelayanan
kesehatan.
4.1. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
Untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat Provinsi Kalimantan
Barat dipergunakan beberapa indikator berdasarkan data-data yang diperoleh
dari SDKI, SUSENAS, RISKESDAS, BPS atau data-data terkait lainnya.
Indikator-indikator yang digunakan antara lain meliputi :
4.1.1. MORTALITAS
4.1.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua
macam yaitu endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal :
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Dan eksogen atau kematian post neo-natal : adalah kematian bayi yang terjadi
setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kalimantan Barat untuk tahun 2012
berdasarkan laporan pendahuluan hasil Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 31 per 1.000 Kelahiran hidup. Sedang untuk
Angka Kematian Bayi Nasional adalah 32 per 1.000 Kelahran Hidup. Hal ini
berarti terjadi penurunan angka kematian bayi yang signifikan di provinsi
Kalimantan Barat dimana Angka Kematian Bayi di Kalimantan Barat sudah lebih
rendah dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi Nasional. Berturut-turut
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
26
AKB di Kalimantan Barat berdasarkan hasil SDKI mulai tahun 1994 adalah 97
per 1.000 Kelahiran Hidup, Tahun 1997 menjadi 70 per 1.000 KH, Tahun 2002
menjadi 47 per 1.000 KH, turun menjadi 46 per 1.000 kelahiran hidup
berdasarkan SDKI Tahun 2007 dan turun menjadi 31 per 1.000 KH berdasarkan
laporan pendahuluan SDKI 2012. Adapun target Indonesia pada tahun 2015
(target MDG’s) adalah menurunkan AKB sampai 19 per 1.000 kelahiran hidup.
Gambar 4.1
Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional
Tahun 1994 - 2012
Sumber : SDKI 1994, 1997, 2002, 2007 dan 2012
Namun demikian jika merujuk pada data profil kesehatan kabupaten/kota
yang masuk di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, terlihat bahwa kasus
kematian bayi yang dilaporkan adalah sebesar 706 kasus dengan 90.117 kelahiran
hidup. Sehingga dengan demikan jika dihitung angka kematian bayinya adalah
7,8 per 1.000 kelahiran hidup (tabel 7 lampiran profil).
Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi
masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi
untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
27
kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor
endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk
mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program
pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi (tablet Fe)
dan suntikan anti tetanus.
Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak
serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi,
serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,
program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak
dibawah usia 5 tahun.
4.1.1.2. Angka Kematian Ibu (AKI)
Informasi mengenai tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) bermanfaat
untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama
pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi
(making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu
oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi
kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran,
yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan
meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Mengacu hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka
kematian ibu periode dua dasawarsa seperti terlihat pada gambar 4.2. dimana
angka kematian menunjukan adanya penurunan dari tahun ketahun, namun tejadi
kenaikan kembali pada periode tahun 2007 – 2012. Jika dilihat dari hasil Sensus
Penduduk Tahun 2010, angka kematian ibu Provinsi Kalimantan Barat adalah
sebesar 240 per 100.000 Kelahiran Hidup, sedang untuk nasional sebesar 259 per
100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti bahwa angka kematian ibu di Kalimantan
Barat telah menunjukan adanya penurunan yang sangat signifikan, dimana dalam
dua dasawarsa, baru pada tahun 2012 inilah angka kematian ibu di Kalimantan
Barat berada dibawah angka nasional, baik dibandingkan dengan hasil SDKI
maupun hasil Sensus Penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
28
Gambar 4.2
Angka Kematian Ibu (AKI) Nasional
Tahun 1994 - 2012
Sumber : SDKI 1994, 1997, 2002, 2007 dan 2012.
Sedang, jika dilihat berdasarkan kasus kematian maternal yang terjadi pada
tahun 2013 di Provinsi Kalimantan Barat, tercatat sebanyak 96 kasus kematian
ibu, dengan rincian sebanyak 3 kasus kematian ibu hamil, 90 kasus kematian ibu
pada saat persalinan serta sebanyak 3 kasus kematian ibu nifas. Sehingga jika
dihitung angka kematian ibu maternal dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak
90.117, maka kematian ibu maternal di provinsi Kalimantan Barat pada tahun
2013 adalah sebesar 107 per 100.000 kelahiran hidup.
4.1.1.3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak berusia 0-
5 tahun (59 Bulan) selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama
pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi).
AKABA menggambarkan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan
kecelakaan.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
29
AKABA Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan hasil SDKI berturut-turut
mulai tahun 1994 adalah 93 per 1.000 Kelahiran Hidup, turun menjadi 88,2 per
1.000 Kelahiran Hidup pada tahun 1997, turun menjadi 63 per 1.000 Kelahiran
Hidup pada tahun 2003, turun menjadi 59 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun
2007, dan menurun kembali menjadi 37 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun
2012. Angka ini lebih rendah dari rata-rata angka kematian balita secara nasional
yaitu 40 per 1.000 Kelahiran Hidup. Meskipun demikian, jika dibandingkan
dengan target yang akan dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan MDGs yaitu
sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, maka AKABA Kalimantan Barat masih
tinggi. Dengan demikian, meskipun terjadi penurunan angka kematian balita di
provinsi Kalimantan Barat dan hasil yang dicapai cukup menggembirakan, namun
masih perlu ditingkatkan kegiatan yang menunjang penurunan angka kematian
Balita.
Gambar 4.3
Angka Kematian Balita Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 1994 – 2013
Sumber : SDKI 1994; 1997; 2002-2003; 2007; 2012
4.1.1.4. Angka Harapan Hidup
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial
ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan angka harapan hidup
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
30
penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui
Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori,
mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan
dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup
yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x,
pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan
masyarakatnya. Angka harapan hidup saat lahir adalah rata – rata hidup yang
akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada tahun tertentu.
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Umur Harapan Hidup
yang rendah di suatu daerah, harus diikuti dengan program pembangunan
kesehatan dan program sosial lainnya, termasuk kesehatan lingkungan,
kecukupan gizi dan kalori serta program pemberantasan kemiskinan.
Meningkatnya Angka Harapan Hidup secara tidak langsung juga
memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat
kesehatan masyarakat serta turut berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
Gambar 4.4
Umur Harapan Hidup Penduduk KalimantanBarat
Tahun 2008 - 2012
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
31
Dilihat dari tahun ke tahun, Angka Harapan Hidup di Kalimantan Barat
terjadi peningkatan. Angka Harapan Hidup tahun 2008 berdasarkan Data yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat adalah 66,3,
kemudian meningkat menjadi 66,45 pada tahun 2009, meningkat kembali
menjadi 66.6 pada tahun 2010, 66.75 pada tahun 2011 dan menjadi 66.92 pada
tahun 2012, sedangkan untuk tahun 2013, sampai profil ini disusun, BPS
Kalimantan Barat belum mempublikasikan angka umur harapan. Secara berurutan
kecenderungan peningkatan umur harapan hidup di Kalimantan Barat dapat
dilihat pada Gambar 4.4.
4.1.1.5.Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan manusia adalah proses agar manusia mampu memiliki lebih
banyak pilihan dalam hal pendapatan, kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik
dan sebagainya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit yang
menggabungkan tiga aspek penting, yaitu peningkatan kualitas fisik (kesehatan),
intelektualitas (pendidikan), dan kemampuan ekonominya (daya beli) seluruh
komponen masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Indeks Pembangunan
Manusia adalah mengukur pencapaian keseluruh negara atau provinsi. Dengan
demikian IPM mengukur pencapaian kemajuan pembangunan sosial dan ekonomi
di negara atau provinsi tertentu. IPM direpresentasikan oleh 3 dimensi, yaitu
umur panjang dan sehat (longevity), pengetahuan (knowledge) dan hidup yang
layak (standard of living). Indikator yang digunakan untuk mengukur dimensi
umur panjang dan sehat adalah angka harapan hidup. Untuk mengukur dimensi
pengetahuan adalah angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, sedangkan
dimensi kehidupan yang layak diukur dengan paritas daya beli (purchsing power
parity/PPP).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat Tahun 2012
adalah sebesar 70,31 point, lebih besar dibanding tahun 2011 sebesar 69,66 point,
atau mengalami reduksi shortfall sebesar 2,13 persen, yang artinya
kemajuan/kecepatan kinerja pembangunan manusia Kalimantan Barat menuju
ideal (100 point) sebesar 2,13 persen pertahun. Dengan kenaikan reduksi shortfall
tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik
Provinsi Kalimantan Barat, maka Provinsi Kalimantan Barat telah mengalami
kemajuan kinerja pembangunan tercepat no 4 terbesar setelah Provinsi
Kalimantan Selatan (2,17%), Provinsi Jawa Timur (2,36%) dan Provinsi Bali
(2,41%).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
32
Gambar. 4.5.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2010 – 2012
2009 2010 2011 2012 2009-2010 2010-2011 2011-2012
6100 KALIMANTAN BARAT 68,79 69,15 69,66 70,31 1,17 1,65 2,13
6101 Sambas 64,46 64,93 65,80 66,19 1,34 2,45 1,14
6102 Bengkayang 67,18 67,55 67,98 68,50 1,12 1,31 1,62
6103 Landak 67,21 67,55 68,16 69,05 1,03 1,86 2,80
6104 Pontianak 68,41 68,75 69,07 69,42 1,09 1,01 1,15
6105 sanggau 68,19 68,55 68,97 69,50 1,13 1,34 1,70
6106 Ketapang 67,41 67,89 68,63 69,05 1,49 2,30 1,35
6107 Sintang 68,00 68,31 68,77 69,14 0,95 1,45 1,19
6108 Kapuas Hulu 69,79 70,03 70,38 70,52 0,80 1,16 0,45
6109 Sekadau 66,63 66,99 67,52 68,47 1,08 1,59 2,92
6110 Melawi 68,45 68,67 69,01 69,39 0,70 1,07 1,21
6111 Kayong Utara 65,07 65,38 65,75 66,19 0,90 1,05 1,30
6112 Kubu Raya 66,77 67,56 68,06 68,86 2,35 1,55 2,50
6171 Kota Pontianak 72,41 72,96 73,43 74,21 1,97 1,74 2,96
6172 Kota Singkawang 68,47 68,86 69,21 69,77 1,24 1,13 1,81
Redukasi
ShortfallKode Provinsi
Redukasi
Shortfall
Redukasi
Shortfall(tahun)
IPM
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Gambar 4.5 terlihat secara rinci angka IPM kabupaten/kota, IPM Kota
Pontianak menempati urutan tertinggi yaitu sebesar 74,21 point dan diikuti
Kabupaten Kapuas Hulu 70,52 point. Sedangkan 12 (dua belas) kabupaten/kota
lainnya masih berada dibawah angka Provinsi Kalimantan Barat, namun sudah
berada pada status pembangunan katagori menengah (66 ≥ IPM ≤ 80).
Kabupaten/kota yang mencapai reduksi shortfall tertinggi bahkan melampaui
angka Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kota Pontianak (2,5%), Kabupaten
Sekadau (2,92%), Kabupaten Landak (2,8%), dan Kabupaten Kubu Raya (2,5%).
Secara lengkap Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Barat menurut
kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar 4.5.
Dari sisi perencanaan pembangunan, angka IPM yang semakin tinggi
menunjukkan keberhasilan di dalam pembangunan sumber daya manusia,
sebaliknya angka IPM yang semakin rendah menunjukkan kekurang berhasilan di
dalam pembangunan sumber daya manusia. Secara lengkap Indeks Pembangunan
Manusia Kalimantan Barat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 dapat
dilihat pada gambar 4.6.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
33
Gambar. 4.6.
Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Barat
Tahun 2008 - 2013
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
4.1.2. MORBIDITAS
4.1.2.1. Malaria
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium. Pada manusia
plasmodium terdiri dari empat spesies, yaitu plasmodium falciparum,
plasmodium vivax, plasmodium malariae, dan plasmodium ovale. Plasmodium
falciparum merupakan penyebab infeksi berat bahkan dapat menimbulkan
kematian. Keempat spesies plasmodium yang terdapat di Indonesia yaitu
plasmodium falciparum yang meyebabkan malaria tropika, plasmodium vivax
yang menyebabkan malaria tertiana, plasmodium malariae yang menyebabkan
malaria kuartana dan plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale
(Soedarmo, dkk., 2008).
Malaria biasanya didapat dari gigitan nyamuk anopheles betina yang
sebelumnya terinfeksi. Pada keadaan lain, malaria berkembang pasca-penularan
transplasenta atau sesudah transfusi darah yang terinfeksi. Masa inkubasi (antara
gigitan nyamuk yang terinfeksi dan adanya parasit dalam darah) bervariasi sesuai
dengan spesies; pada P. falciparum masa inkubasinya 10 – 13; pada P.vivaks dan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
34
P. ovale, 12 – 16 hari; dan pada P. malariae 27 – 37 hari, tergantung pada ukuran
inokulum. Malaria yang ditularkan melalui tranfusi darah yang terinfeksi nampak
nyata pada waktu yang lebih pendek (Nelson, 2000).
Penyakit Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Berdasarkan rekapitulasi Profil Kabupaten/Kota Tahun 2013 (tabel 24)
terdapat 64.036 kasus suspect (dengan pemeriksaan sediaan darah + klinis), dan
terdapay 2.217 penderita dengan kriterian malaria positif. Dengan demikian,
berdasarkan kasus penderita malaria positif, maka angka kesakitan malaria di
Kalimantan Barat adalah 0,5 per 1.000 penduduk. Hal ini berati bahwa dari
setiap 1.000 penduduk terdapat kurang dari 1 orang yang terjangkit penyakit
Malaria.
Gambar 4.7.
Insiden dan Prevalensi Malaria Menurut Provinsi
Di Indonesia Tahun 2013
Sumber : Laporan Riskesdas Tahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
35
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, Insiden Malaria pada
penduduk Indonesia tahun 2013 adalah 1,9 persen menurun dibanding tahun 2007
(2,9%), tetapi di Papua Barat mengalami peningkatan tajam jumlah penderita
malaria (gambar 4.7). Prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0 persen. Lima
provinsi dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah Papua (9,8% dan 28,6%),
Nusa Tenggara Timur (6,8% dan 23,3%), Papua Barat (6,7% dan 19,4%),
Sulawesi Tengah (5,1% dan 12,5%), dan Maluku (3,8% dan 10,7%) (tabel 6.9).
Dari 33 provinsi di Indonesia, 15 provinsi mempunyai prevalensi malaria di atas
angka nasional, sebagian besar berada di Indonesia Timur. Provinsi di Jawa-Bali
merupakan daerah dengan prevalensi malaria lebih rendah dibanding provinsi
lain, tetapi sebagian kasus malaria di Jawa-Bali terdeteksi bukan berdasarkan
diagnosis oleh tenaga kesehatan.
4.1.2.2. TB Paru
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. TBC terutama menyerang paru-paru sebagai tempat
infeksi primer. Selain itu, TBC dapat juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang,
dan selaput otak. TBC menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh
orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui susu. Pada keadaan
yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis.
Gambar. 4.8.
Persentase Kesembuhan Pengobatan TB Paru
Tahun 2009 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Kota dan
Laporan Seksi Bimdal P2 Penyakit Dinas Kesehatan Prov. Kalbar
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
36
Berdasarkan laporan seksi Bimdal Pemberantasan Penyakkit Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, tercatat jumlah kasus baru TB Paru
sebanyak 4.806 kasus dengan angka insidens 103,55 per 100.000 penduduk.
Sedang untuk persentase kesembuhan penderita TB Paru dengan BTA positif di
Kalimantan Barat adalah sebesar 91,84, dengan rincian dari 4.633 penderita yang
diobati, sebanyak 4.255 penderita dinyatakan sembuh. (tabel 12). Adapun untuk
persentase kesembuhan penderita TB berturut-turut dari tahun 2009 dapat dilihat
pada gambar 4.8
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mengenai Penyakit
Tuberkulosis paru, didapatkan bahwa bahwa untuk tahun 2013, lima provinsi
dengan TB paru tertinggi berbedlah Jawa Barat (0.7%), Papua (0.6%), DKI
Jakarta (0.6%), Gorontalo (0.5%), Banten (0.4%) dan Papua Barat (0.4%). Hasil
ini tidak berbeda dengan hasil riskesdas tahun 2007.
4.1.2.3. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus Infection / Acquired
Immunodeficiency Syndrome)
Pada tahun 2013, di Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Laporan
Bidang Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2PL) Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat, kasus HIV sebesar 438 kasus, sedang AIDS ada
sebesar 334 kasus, dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 9 orang.
Secara lengkap distribusi penyebaran kasus HIV AIDS menurut kabupaten/Kota
Tahun 2013 di Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar. 4.9.
Distribusi Kasus HIV AIDS Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2009 – 2013
Sumber : Laporan BIdang P2PL
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
37
4.1.2.4. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Acute Flaccid Paralysis (AFP) dapat diartikan sebagai lumpuh
layuh mendadak yaitu gejala lumpuh yang terjadi secara cepat
(mendadak atau akut), dengan sifat kelumpuhannya adalah lemas
(layuh atau paralitik yang tidak disebabkan oleh ruda paksa). Sifat akut diartikan
dengan lama waktu mulai sakit demam, pilek sampai dengan
berlangsung cepat berkisar antara 1-14 hari.
Kejadian AFP diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan
program Eradikasi Polio (Erapo). Upaya pemantauan terhadap keberhasilan Erapo
yaitu dengan melaksanakan kegiatan ” Surveilans Secara Aktif ” untuk
menemukan kasus lumpuh layuh mendadak pada usia <15 tahun (AFP)
sebagai upaya untuk mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar yang
mungkin ada di masyarakat untuk segera dilakukan penanggulangannya.
Tahun 2013, berdasarkan hasil rekapitulasi data profil kesehatan
kabupaten/kota tahun 2013 (tabel 9) terdapat 32 kasus AFP atau sebesar 2,29 per
100.000 penduduk berisiko (usia < 15 tahun). Dibandingkan dengan tahun 2012,
dimana angka AFPnya sebesar 1,94 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun, maka
pada tahun 2013 di Kalimantan Barat mengalami peningkatan. Sedang dilihat
dari kasus AFP tahun 2012, angka AFP Kalimantan Barat belum mencapai target
SPM sesuai yang direncanalan yaitu ≥ 2 per 100.000 anak usia < 15 tahun. Angka
AFP berturut-turut dari tahun 2010 s.d tahun 2013 dapat dilihat pada gambar
4.10.
Gambar. 4.10.
Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Tahun 2010-2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
38
4.1.2.5. DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus
akut yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan
ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan manivestasi perdarahan dan bertendensi
menimbulkan shock dan kematian. Penyakit DBD ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan mungkin juga Aedes Albopictus.
Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia
kecuali di ketinggian lebih 1.000 meter diatas permukaan laut. Masa inkubasi
penyakit ini diperkirakan lebih kurang 7 hari. Penyakit DBD dapat menyerang
semua golongan umur. Sampai saat ini penyakit DBD lebih banyak menyerang
anak-anak, tetapi dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan
kenaikan proporsi penderita Demam Berdarah Dengue pada orang dewasa
(Faziah, 2004).
Provinsi Kalimantan Barat merupakan daerah endemik untuk penyakit
DBD, hal ini disebabkan karena letak geografis Kalimantan Barat yang sebagian
besar merupakan dataran rendah dan merupakan daerah rawa. Di samping itu,
budaya masyarakat perkotaan di Kalimantan Barat cenderung menyimpan
persediaan air pada tempat-tempat penampungan air di sekitar rumahnya. Hal ini
akan menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti yang paling disukai.
Gambar 4.11.
Jumlah Kasus DBD Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
39
Gambar 4.11. memperlihatkan bahwa kasus DBD pada tahun 2013
terbanyak ada di Kabupaten Ketapang yaitu sebanyak 207 (24,7%) kasus dari 838
total kasus di Kalimantan Barat, kemudian disusul oleh Kabupaten Kubu Raya
sebanyak 127 (15,16%) kasus dan Kota Pontianak sebanyak 100 (11,93) kasus.
Sedang untuk Kabupaten/Kota lainnya masih berada di bawah 10% dari total
kasus yang ada.
Gambar 4.12.
Jumlah Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2009 - 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
Di Provinsi Kalimantan Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir
terjadi kasus DBD yang cukup fluktuatif, berturut-turut mulai tahun 2009 kasus
yang sangat tinggi yaitu 9.710 kasus dengan angka kesakitan 225 per 100.000
penduduk, kemudian pada tahun 2010, terjadi penurunan kasus yang cukup tajam
dari tahun sebelumnya menjadi 677 kasus dengan angka kesakitan 15 per 100.000
penduduk dan penderita meninggal sebanyak 13 orang (CFR 1,9%). Pada tahun
2011 kembali terjadi kenaikan kasus menjadi 784 kasus dengan angka kesakitan
sebesar 17,5 per 100.000 penduduk dan penderita meninggal sebanyak 10 orang
(CFR 1,3%). Pada tahun 2012 menjadi 1.614 kasus dengan angka kesakitan
sebesar 35,5 per 100.000 penduduk dan penderita meninggal sebanyak 22 orang
(CFR 1,4%). Pada tahun 2013 kembali terjadi penurunan kasus menjadi 838
kasus dengan angka kesakitan 18,1 per 100.000 penduduk dan penderita meinggal
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
40
sebanyak 14 orang (CFR 1,7%). Kecenderungan kasus DBD dari tahun ke tahun
dapat dilihat pada gambar 4.12.
4.1.3. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, diantaranya
adalah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status Gizi balita, status
gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK).
4.1.3.1. Gizi Buruk
Status Gizi merupakan suatu indikator yang sangat penting untuk menilai
status indikator derajat Kesehatan Masyarakat. Gizi buruk adalah suatu istilah
teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi
buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun.
Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan
membandingkan antara berat badan menurut umurnya dengan rujukan (standar)
yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar,
anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang.
Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk. Gizi buruk yang disertai
dengan tanda-tanda klinis disebut marasmus atau kwashiorkor. Sementara itu,
pengertian di masyarakat tentang ”Busung Lapar” adalah tidak tepat. Sebutan
”Busung Lapar” yang sebenarnya adalah keadaan yang terjadi akibat kekurangan
pangan dalam kurun waktu tertentu pada satu wilayah, sehingga mengakibatkan
kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan, yang pada akhirnya berdampak pada
kondisi status gizi menjadi kurang atau buruk dan keadaan ini terjadi pada semua
golongan umur. Tanda-tanda klinis pada ”Busung Lapar” pada umumnya sama
dengan tanda-tanda pada marasmus dan kwashiorkor. Anak kurang gizi pada
tingkat ringan dan atau sedang tidak selalu diikuti dengan gejala sakit. Dia seperti
anak-anak lain, masih bermain dan sebagainya, tetapi bila diamati dengan
seksama badannya mulai kurus.
Berdasarkan hasil laporan program gizi Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013, dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada terdapat
kasus gizi buruk sebanyak 290 kasus (table 45). Angka tersebut didapatkan dari
laporan kasus dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis kasus gizi buruk. Sedang
kasus gizi buruk yang berasal dari banyaknya Balita yang ditimbang berdasarkan
Pemantauan Status Gizi (PSG) adalah sebanyak 3.483 kasus dari 103.886 Balita
yang ditimbang (3,35%).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
41
Gambar 4.13.
Kasus Gizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Gambar 4.13. merupakan gambaran penyebaran kasus gizi buruk di
Kalimantan Barat tahun 2013, kasus gizi buruk terbanyak ada di Kabupaten
Ketapang yaitu sebanyak 44 kasus, diikuti oleh Kota Pontianak sebanyak 43
kasus, Kabupaten Kapuas Hulu 34 kasus dan Kabupaten Mempawah 33 kasus.
Kabupaten lainnya rata-rata masih dibawah 30 Kasus. Dilihat dari gizi buruk yang
mendapat perawatan, seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai
prosedur tatalaksana gizi buruk, kecuali Kabupaten Ketapang, dimana dari 44
kasus gizi baruk, 43 diantaranya mendapatkan perawatan (99,7%).
Hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi berat-kurang (underweight) secara
nasional adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi buruk dan 13,9 persen gizi
kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 %)
dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. Perubahan terutama pada prevalensi
gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007, 4,9 persen pada tahun 2010, dan 5,7
persen tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 persen dari
2007 dan 2013. Untuk mencapai sasaran MDG tahun 2015 yaitu 15,5 persen
maka prevalensi gizi buruk-kurang secara nasional harus diturunkan sebesar 4.1
persen dalam periode 2013 sampai 2015.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
42
4.1.3.2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang
belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas,
artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB)
lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500
gram. "Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi
sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya
kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang." (Pringgardani, SpA).
Berat Badan Lahir Rendah (< 2.500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan nenonatal. Barker dkk
dalam Hardiansyah dkk (2000) mengungkapkan bahwa BBLR mempunyai
dampak yang kompleks sampai usia dewasa antara lain meningkatkan resiko
terkena penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, gangguan metabolik dan
kekebalan tubuh serta katahanan fisik yang resultantenya adalah beban ekonomi
individu dan masyarakat.
Gambar 4.14.
Persentase Bayi dan BBLR
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Di Kalimantan Barat sebagaimana gambar 4.14. menunjukan bahwa sejak
tahun 2009, persentase bayi BBLR cenderung mengalami penurunan meskipun
tidak terlalu signifikan penurunannya, dan di tahun 2013 kembali terjadi
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
43
peningkatan BBLR. Di Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan rekapitulasi data
profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2013 , terdapat 1.862 bayi dengan BBLR
dari 78.680 bayi lahir hidup yang ditimbang (2,37%).
Hasil Riskesdas 2013 menunjukan prevalensi bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) berkurang dari 11,1% persen tahun 2010 menjadi 10,2
persen tahun 2013. Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di
Sumatera Utara (7,2%) sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%).
Menurut kelompok umur, persentase BBLR tidak menunjukkan pola
kecenderungan yang jelas. Persentase BBLR pada perempuan (11,2%) lebih
tinggi daripada laki-laki (9,2%), namun persentase berat lahir ≥4000 gram pada
laki-laki (5,6%) lebih tinggi dibandingkan perempuan (3,9%). Menurut
pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan terlihat adanya kecenderungan
semakin tinggi pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan, semakin rendah
prevale nsi BBLR. Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR tertinggi pada anak
balita dengan kepala rumah tangga yang tidak bekerja (11,6%), sedangkan
persentase terendah pada kelompok pekerjaan pegawai (8,3%). Persentase BBLR
di perdesaan (11,2%) lebih tinggi daripada di perkotaan (9,4%).
4.2. KEADAAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan di Provinsi Kalimantan
Barat, berikut ini disajikan indikator-indikator persentase rumah sehat,
tempat-tempat umum sehat, serta sarana sanitasi dasar seperti air bersih,
pembuangan air limbah dan kepemilikan jamban.
4.2.1. Rumah Sehat
Rumah sehat dinilai dengan menggunakan indikator komposit 8 – 10
indikator tunggal PHBS yaitu : Pertolongan Persalinan nakes, Aktif secara fisik,
Jamban sehat, lantai rumah bukan tanah, ASI eksklusif, Konsumsi sayur dan
Buah, Akses air bersih, Tidak merokok, JPK dan Luas hunian > 9 m2 per orang
(Depkes RI, 2005). Suatu rumah tangga dikatakan sehat jika memenuhi semua
indkator PHBS (8-10 indikator).
Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 2013, kepadatan hunian
merupakan salah satu persyaratan rumah sehat. Dalam Keputusan Menteri
Kesehatan no 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan
Perumahan, disebutkan bahwa kepadatan hunian lebih dari atau sama dengan 8
m2 per orang dikategorikan sebagai tidak padat. Proporsi rumah tangga di
Indonesia yang termasuk ke dalam kriteria tidak padat sebesar 86,6%. Lima
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
44
provinsi dengan proporsi tertinggi untuk rumah tangga dengan kategori tidak
padat (≥8m2/orang) adalah Jawa Tengah (96,6%), DI Yogyakarta (94,2%),
Lampung (93,1%), Bangka Belitung (92,8%) Jambi (92,6%). Lima provinsi
terendah adalah Papua (55,0%), NTT (64,0%), DKI Jakarta (68,3%), Gorontalo
(69,0%), dan Maluku (72,7%).
Untuk Kalimantan Barat, berdasarkan data profil kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2013 (Tabel 62), dari 333.613 Rumah Tangga yang
diperiksa, terdapat 209.702 (62,9%) rumah tangga diantaranya merupakan rumah
tangga sehat. Kecenderungan persentase rumah sehat lima tahun terakhir dapat
dilihat pada gambar 4.15.
Gambar 4.15.
Persentase Rumah Sehat
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 – 2013
Sumber : Sie. Bimdal PL Dinkes Prov. Kalbar
4.2.2. Jamban Keluarga
Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia
menggunakan fasilitas BAB milik sendiri (76,2%), milik bersama (6,7%), dan
fasilitas umum (4,2%). Lima provinsi tertinggi untuk proporsi rumah tangga
menggunakan fasilitas BAB milik sendiri adalah Riau (88,4%), Kepulauan Riau
(88,1%), Lampung (88,1%), Kalimantan Timur (87,8%), dan DKI Jakarta
(86,2%). Meskipun sebagian besar rumah tangga di Indonesia memiliki fasilitas
BAB, masih terdapat rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas BAB sehingga
melakukan BAB sembarangan, yaitu sebesar 12,9 persen. Lima provinsi rumah
tangga yang tidak memiliki fasilitas BAB/BAB sembarangan tertinggi adalah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
45
Sulawesi Barat (34,4%), NTB (29,3%), Sulawesi Tengah (28,2%), Papua
(27,9%), dan Gorontalo (24,1%).
Berdasarkan karakteristik, proporsi rumah tangga yang menggunakan
fasilitas BAB milik sendiri di perkotaan lebih tinggi (84,9%) dibandingkan di
perdesaan (67,3%); sedangkan proporsi rumah tangga BAB di fasilitas milik
bersama dan umum maupun BAB sembarangan di perdesaan (masing-masing
6,9%, 5,0%, dan 20,8%) lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan (6,6%,
3,5%, dan 5,1%).
Gambar 4.16.
Persentase Rumah Tanggan Memiliki Jamban
Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2009 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Di Kalimantan Barat pada tahun 2013berdasarkan hasil rekapitulasi
data profil kesehatan Kabupaten/Kota, dari 363.318 rumah tangga yang
diperiksa, ada sebesar 250.457 (68,9%) rumah tangga yang memiliki
Jamban, dan ada sebesar 75,1% dari rumah tangga yang memiliki jamban
dengan kriteria sehat. Kepemillikan jamban sehat dalam kurun waktu empat
tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.16.
4.2.3. Tempat-Tempat Umum Sehat
Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)
merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang sehingga
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
46
dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Yang termasuk
TUPM antara lain adalah hotel, restoran, pasar dan lain-lain. Adapun TUPM
yang dapat dikategorikan sehat adalah TUPM yang memiliki sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi yang baik
serta luas yang sesuai dengan banyaknya pengunjung.
Pada Tahun 2013, di Kalimantan Barat berdasarkan rekapitulasi data profil
kesehatan Kabupaten/Kota, dari keseluruhan tempat-tempat umum yang diperiksa
sebanyak 7.533 tempat-tempat umum, sebesar 5.655 (75,1%) diantaranya
merupakan tempat-tempat umum yang telah dinyatakan sehat. Hal ini berarti terjadi
peningkatan tempat-tempat umum sehat dibandingkan dengan tahun 2012 dimana
persentase tempat-tempat umum sehat sebesar 69,7%.
4.3. PERILAKU MASYARAKAT
Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting dalam
menentukan derajat kesehatan adalah perilaku. Perilaku dianggap penting
karena ketiga faktor lain seperti lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan
maupun genetika kesemuanya masih dapat dipengaruhi oleh perilaku. Selain
itu, banyak penyakit yang muncul pada saat ini disebabkan karena perilaku yang
tidak sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan akan tetapi
mutlak diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4.3.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Rumah Tangga Berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan
salah satu pilar Indonesia dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Diantara salah satu sub sistem dalam SKN adalah sub sistem pemberdayaan
masyarakat. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah terselenggaranya
upaya pelayanan, advokasi dan pengawasan sosial oleh perorangan, kelompok,
dan masyarakat dibidang kesehatan secara efesien dan efektif guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pemberdayaan perorangan
mempunyai target minimal mempraktekan perilaku Hidup bersih dan Sehat
(PHBS) yang diteladani oleh keluarga dan masyarakat sekitar dan target
maksimal berperan aktif sebagai kader kesehatan dalam menggerakan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
47
Gambar 4.17.
Persentase Rumah Tangga Ber PHBS
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Dari hasil rekapitulasi data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2013
pada Tabel 61, menunjukan bahwa di Kalimantan Barat dari 153.379 rumah
tangga yang dipantau, sebesar 83.809 (54,6%) merupakan Rumah Tangga ber
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kecenderungan persentase rumah
tangga ber PHBS lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.17.
4.3.2. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada
di masyarakat telah lama dilakukan dalam bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM). Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
telah lama di kembangkan untuk menjangkau pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Pencapaian persentase posyandu aktif di tingkat kabupaten/kota dapat
dilihat pada Gambar 4.18. Pada gambar tersebut terlihat bahwa pencapaian
Kalimantan Barat untuk posyandu aktif pada pada tahun 2013 adalah sebesar
19,9%. Pencapaian tertinggi dicapai oleh Kabupaten Sintang sebesar 35,9% dan
pencapaian terendah di Kabupaten Sekadau (1,5%).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
48
Gambar 4.18.
Persentase Posyandu Aktif (Purnama + Mandiri )
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Tahun 2013
4.4. PELAYANAN KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat telah dilakukan. Dibawah ini diuraikan beberapa hal mengenai upaya
pelayanan kesehatan pada Tahun 2013.
4.4.1. Pelayanan Antenatal (K1-K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter, bidan maupun perawat) kepada ibu hamil dimasa
kehamilannya dengan mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada
dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil kegiatan antenatal
dapat dilihat berdasarkan cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamil,
menggambarkan besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama/kontak pertama dengan tenaga kesehatan/ fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Indikator akses ini digunakan untuk
Kalbar : 19,9%
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
49
mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program
dalam menggerakkan masyarakat.
Sedangkan cakupan K4 adalah besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar minimal empat kali kunjungan
selama masa kehamilannya dengan distribusi satu kali pada trimester pertama,
satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Indikator ini
berfungsi untuk menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu
wilayah dan untuk menggambarkan kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program KIA. Kecenderungan pencapaian cakupan K1 dan K4 di
Provinsi Kalimantan Barat dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19.
Cakupan K-1 dan K-4 Prov. Kalbar
Tahun 2009 s.d 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Dengan melihat gambar 4.19. diketahui bahwa pencapaian cakupan, baik
K1 Ibu Hamil maupun K4 Ibu hamil terjadi kenaikan cakupan dari tahun ke
tahun. Namun demikian, jika dibandingkan dengan target cakupan K4
berdasarkan Permenkes RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan adalah sebesar 95%, cakupan K4 di Kalimantan Barat masih lebih
rendah.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
50
Gambar 4.20.
Cakupan K-1 dan K-4 Menurut Kabupaten Kota
Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Indikator K1 ideal dan K4 yang merujuk pada frekuensi dan periode
trimester saat dilakukan ANC menunjukkan adanya keberlangsungan
pemeriksaan kesehatan semasa hamil. Setiap ibu hamil yang menerima ANC
pada trimester 1 (K1 ideal) seharusnya mendapat pelayanan ibu hamil secara
berkelanjutan dari trimester 1 hingga trimester 3.
Pada gambar 4.20. dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun masih
terjadi kesenjangan antara cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2013, untuk Provinsi
Kalimantan Barat terjadi kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 sebesar 6,8%,
turun dari tahun sebelumnya dimana kesenjangannya berkisar 7,5%. Untuk
tingkat Kabupaten/Kota, kesenjangan (selisih) antara dua cakupan program
tersebut yang terbesar ada di Kabupaten Kayong Utara sebesar 20,1%, diikuti
oleh Kota Singkawang sebesar 18,4%, Kabupaten Mempawah 13,3%, Kabupaten
Sanggau 12,3%, Kabupaten Sekadau 10,9% dan Kabupaten Kubu Raya 10,2%.
Sedang untuk Kabupaten lainya kesenjangan yang terjadi masih dibawah 10%.
Informasi yang didapat dari hasil Riskesdas 2013 adalah : Cakupan K1
secara nasional adalah 81,6 persen dengan cakupan terendah di Papua (56,3%)
dan tertinggi di Bali (90,3%). Cakupan K4 secara nasional adalah 70,4 persen
dengan cakupan terendah adalah Maluku (41,4%) dan tertinggi di DI Yogyakarta
(85,5%). Berdasarkan penjelasan di atas, selisih dari cakupan K1 ideal dan K4
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
51
secara nasional memperlihatkan bahwa terdapat 12 persen dari ibu yang
menerima K1 ideal tidak melanjutkan ANC sesuai standar minimal
(K4).Sedangkan
Dengan kesenjangan yang cukup besar tersebut, baik dilihat dari data
profil kesehatan provinsi Kalimantan Barat maupun dari data Riskesdas 2013,
berarti masih ada ibu hamil yang tidak terlindungi secara maksimal dalam
proses kehamilannya selama tahun 2013. Dikemudian hari perlu tetap dilakukan
upaya yang lebih optimal agar kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1
dengan K4 menjadi semakin kecil yang berarti bahwa perlindungan terhadap ibu
hamil semakin meningkat.
Informasi yang didapat dari hasil Riskesdas 2010 adalah, akses ibu hamil
tanpa memandang umur kandungan saat kontak pertama kali adalah 92,7persen
(K1), sedangkan akses ibu hamil yang memeriksakan kehamilan dengan
tenaga kesehatan pada trimester 1 (K1-trimester 1) adalah 72,3 persen. Adapun
cakupan akses ibu hamil dengan pola 1-1-2 (K4) oleh tenaga kesehatan saja
adalah 61,4 persen. Gorontalo menunjukkan angka terendah untuk K1-
trimester 1 (25,9%) dan K4 (19,7%). Ada kecenderungan cakupan K1 dan K4
yang rendah pada kelompok ibu hamil berisiko tinggi: umur <20 tahun, dan
>35 tahun; kehamilan ke 4 atau lebih; tinggal di pedesaan, tingkat pendidikan,
dan status ekonomi terendah.
4.4.2. Pertolongan Persalinan
Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten merupakan
salah satu indikator MDGs target kelima. Tenaga kesehatan yang kompeten
sebagai penolong persalinan (linakes) menurut PWS-KIA adalah dokter spesialis
kebidanan dan kandungan, dokter umum dan bidan. Kementerian Kesehatan
menetapkan target 90 persen persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan pada
tahun 2012 (Depkes, 2000c). Untuk mengukur kemajuan dalam mencapai target
ini, responden ditanya mengenai siapa saja yang menolong selama proses
persalinan. Dalam analisis Riskesdas, penolong persalinan dinyatakan dalam
penolong persalinan kualifikasi tertinggi dan kualifikasi terendah. Penolong
persalinan dengan kualifikasi tertinggi apabila lebih dari satu penolong maka
dipilih yang paling tinggi. Penolong persalinan dengan kualifikasi terendah
apabila lebih dari satu penolong maka dipilih tenaga dengan kualifikasi yang
paling rendah.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian
besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini dapat disebabkan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
52
persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
potensi kebidanan. Adapun definisi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Gambar 4.21.
Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Kalbar
Tahun 2009 s.d Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Kecenderungan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 4.21. Dari gambar
tersebut, terlihat bahwa cakupan pertolongan persalinan di Provinsi Kalimantan
Barat lima tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan.
Hasil riskesdas 2010 manyatakan bahwa Penolong persalinan oleh tenaga
kesehatan pada ibu yang melahirkan setahun sebelum survey adalah 82,2 persen,
angka ini terus membaik jika dibandingkan dengan Susenas pada tahun 1990
yaitu 40,7 persen, dan tahun 2007 yaitu 75,4 persen. Pada tahun 2010,
kesenjangan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan tempat
tinggal cukup lebar, yaitu 91,4 persen di perkotaan dan 72,5 persen di perdesaan,
demikian juga menurut tingkat pengeluaran, dimana pada kuintil 1, penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan hanya 69,3 persen dibanding pada kuintil 5 yaitu
94,5 persen. Menurut Provinsi, DI Yogyakarta adalah provinsi yang terbaik
(98,6%) dibanding Maluku utara (26,6%).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
53
Gambar 4.22.
Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Provinsi Kalimantan
Barat berdasarkan hasil analisis dari profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2013
adalah 87,9%. Hasil ini masih lebih rendah dari target Standar Pelayanan
Minimal (SPM) 2010 – 2015 yaitu sebesar 90%. Pada gambar 4.22 terlihat bahwa
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan paling tinggi adalah Kabupaten Kapuas
Hulu (102,3%), diikuti oleh Kota Pontianak (98,2%), dan Kabupaten Sambas
(91,5%. Dengan pencapaian tersebut, berarti Kabupaten Kapuas Hulu, Kota
Pontianak dan Kabupaten Sambas telah mencapai target SPM. Sedang yang
paling rendah adalah Kabupaten Melawi (69,2%). Secara keseluruhan, sebagian
besar kabupaten/kota (66,67%), pencapaian cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat masih lebih rendah dari target SPM,
sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan cakupan di tahun 2013, sehingga
target SPM 2010 - 2015 dapat tercapai.
4.4.3. Pelayanan KB
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan data profil kesehatan
kabupaten/kota tahun 2013 (tabel 35) sebesar 874.617 dengan jumlah peserta
KB aktif sebesar 588.039 (67,23%) dan peserta KB Baru sebesar 133.508
Target 90%
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
54
(15,26%). Adapun untuk penggunaan alat kontrasepsi oleh peserta KB aktif
secara rinci dapat dilihat pada tabel 33 lampiran profil.
Dengan panjangnya usia reproduksi pada perempuan Indonesia, peran
penggunaan alat kontrasepsi menjadi sangat penting untuk mengatur kehamilan.
Pada tahun 2013 di Kalimantan Barat, penggunaan suntik sebagai alat untuk
menunda kehamilan paling banyak dipilih oleh Pasangan usia Subur (PUS) yaitu
sebanyak 45,9%, kemudian diikuti oleh penggunaan pil sebanyak 39,2%. Sedang
penggunaan MOP dan MOW merupakan alat kontrasepsi yang paling sedikit
diminati oleh PUS untuk menunda kehamilannya yaitu masing-masing sebesar
1,1% untuk MOW dan 0,6% untuk MOP.
Salah satu program terobosan Kementerian Kesehatan dalam upaya
melakukan percepatan penurunan angka kematian ibu adalah peningkatan KB
pasca persalinan. KB pasca salin adalah penggunaan metode kontrasepsi pada
masa nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan sebagai langkah untuk
mencegah kehilangan kesempatan ber-KB. Dalam Riskesdas 2013 menanyakan
tentang pelayanan KB yang diterima pada periode masa nifas sampai 42 hari
setelah melahirkan.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, cakupan pelayanan KB pasca salin di
Indonesia sebesar 59,6 persen dan bervariasi menurut provinsi, dengan rentang
26,0 persen (Papua) dan 73,2 persen (Bangka Belitung). Penerimaan pelayanan
KB pasca salin di perkotaan (60,9%) lebih besar daripada di perdesaan (58,3%).
Tidak ada kecenderungan bermakna menurut karakteristik lainnya
4.4.4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi
secara lengkap dengan ditunjukan pada cakupan imunisasi campak. Bila cakupan
UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu (desa), hal ini berarti dalam
wilayah tersebut dapat diprediksi tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Cakupan UCI tingkat provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2013 adalah
66,7%, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 69,92%. Hal ini
perlu menjadi perhatian, karena berdasarkan indikator SPM bahwa pada periode
2010 – 2015 UCI di seluruh Provinsi di Indonesia harus mencapai 100%.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
55
Gambar 4.23.
Cakupan Universal Child Immunization (UCI)
Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013
Pada lampiran profil kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 pada
gambar 4.23. terlihat bahwa pencapaian UCI terbesar ada pada Kabupaten
Sambas (88,6%), diikuti oleh Kabupaten Pontianak (82,1). Pencapaian UCI
terendah ada pada Kabupaten Kubu Raya, yaitu sebesar 37,1%, diikuti oleh
Kabupaten Kayong Utara sebesar 39,5%
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT, Polio,
HepatitisB dan Imunisasi Campak yang dilakukan melalui pelayanan rutin
Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar lainnya. Berdasarkan
pengolahan data profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2013 seperti terlihat pada
gambar 4.24, menunjukan bahwa cakupan imunisasi DPT + HB1 maupun
campak dalam empat tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan cakupan,
meskipun untuk Imunisasi DPT1+HB1 mengalami penurunan pada tahun 2010
dan 2011, namun penurunnnya tidak terlalu besar. Sedang untuk tahun 2012
kembali terjadi peningkatan cakupan, tetapi kembali mengalami penurunan di
tahun 2013. Untuk Campak relatif dari tahun ketahun mengalami peningkatan
cakupan sejak tahun 2009 s.d tahun 2012, dan mengalami penurunan cakupan
pada tahun 2013.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
56
Gambar 4.24.
Cakupan Imunisasi DPT1 dan Campak
Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013
Kasus Droup Out (DO) imunisasi Jika dilihat dari kecenderungan lima
tahun terakhir, terlihat adanya penurunan kasus DO dari tahun 2009 sampai tahun
2012, namun kembali terjadi kenaikan kasus pada tahun 2013. Selengkapnya
kecenderungan kasus DO dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar 4.24.
Gambar 4.24.
Angka Droup Out (DO) Imunisasi
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009-2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
57
4.4.5. Pemberian Kapsul Vit A
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting, berfungsi untuk
penglihatan, pertumbuhan dan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Secara
nasional masalah kekurangan vitamin A pada balita secara klinis sudah tidak
merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Kapsul vitamin A diberikan setahun dua kali pada bulan Februari dan
Agustus, sejak anak berusia enam bulan. Kapsul merah (dosis 100.000 IU)
diberikan untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul biru (dosis 200.000 IU) untuk
anak umur 12-59 bulan.
Di Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan hasil pengolahan data dari
profil kesehatan kabupaten/kota, pada tahun 2013 menunjukkan bahwa
pencapaian cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi sebesar 63,1%,
pemberian vitamin A 2X pada balita sebesar 81,84% dan pemberian vitamin A
pada Ibu Hamil sebesar 73,95% (Tabel 32 lampiran profil kesehatan).
Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan kecenderungan cakupan pemberian
kapsul vitamin A pada anak 6-59 bulan menurut propinsi pada tahun 2007 dan
2013. Cakupan pemberian vitamin A meningkat dari 71,5 persen (2007) menjadi
75,5 persen (2013). Persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul
vitamin A selama enam bulan terakhir tertinggi di Nusa Tenggara Barat (89,2%)
dan terendah di Sumatera Utara (52,3%).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
58
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokan dalam
sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan serta
alokasi anggaran kesehatan.
5.1. SARANA KESEHATAN
5.1.1. Tenaga Kesehatan
Dalam pembangunan kesehatan, faktor penggerak utamanya adalah
sumber daya manusia. SDM kesehatan yang berkualitas menentukan
keberhasilan dari seluruh proses pembangunan tersebut. Informasi tenaga
kesehatan diperlukan bagi perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan
pegawai. Kesulitan memperoleh data ketenagaan yang mutakhir disebabkan
antara lain oleh sifat dari data ketenagaan yang selalu berubah dengan cepat dan
terus menerus dari waktu ke waktu.
Tabel : 5.1.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2013
1 Dr. Spesialis 195 1 : 23.802 4 6 278 -83
2 Dr. Umum 559 1 : 8.303 12 40 1.857 -1.298
3 Dr. Gigi 116 1 : 40.012 2 11 511 -395
4 Perawat 6.063 1 : 766 131 117 5.430 633
5 Bidan 2.824 1 : 1.644 61 100 4.641 -1.817
6 Apoteker/Sarjana Farmasi 196 1 : 23.681 4 10 464 -268
7 Asisten Apoteker 403 1 : 11.517 9 30 1.392 -989
8 SKM (Kesmas) 556 1 : 8.348 12 40 1.857 -1.301
9 Sanitarian 359 1 : 12.929 8 40 1.857 -1.498
10 Ahli Gizi 474 1 : 9.792 10 22 1.021 -547
12.486 1 : 372 269 20.190 -7.704
Kebutuhan
Tenaga
Kesehatan
Berdasarkan
Indikator IS
2010
Kekurangan
Tenaga
Kesehatan
Berdasarkan
IS 2010
JUMLAH (PROPINSI)
NO JENIS TENAGA
Jumlah
Tenaga
Kesehatan
tahun 2012
Ratio Tenaga
Kesehatan per
Jumlah
Penduduk
Ratio Tenaga
Kesehatan
per 100.000
Penduduk
Ratio tenaga
Kesehatan
Sesuai
Standar IS
2010
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2013
Dengan melihat tabel 5.1. berdasarkan jenis tenaga kesehatan, dapat
dijelaskan bahwa pada tahun 2013 di Kalimantan Barat, 1 orang tenaga dokter
spesialis menangani 23.802 penduduk, sedang menurut standar pada tahun 2010,
diharapkan 1 orang dokter spesialis menangani sekitar 16.667 penduduk.
Sehingga Dilihat dari ratio yang dicapai, maka ada kekurangan ratio Dokter
spesilias per 100.000 penduduk sebesar 2 dokter spesialis, atau sekitar 83 dokter
spesialis. Sehingga total dokter spesialis yang dibutuhkan untuk 4.641.434
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
59
penduduk berdasarkan target sebesar 6 dokter spesialis per 100.000 penduduk
adalah 2010 adalah 278 dokter spesialis.
Untuk dokter umum, terlihat bahwa 1 orang dokter menangani 8.303
penduduk, sedang menurut standar Indonesia sehat 2010, 1 orang dokter umum
malayani sekitar 2.500 penduduk, sehingga untuk mencapai target rasio dokter
umum terhadap 100.000 penduduk, Kalimantan Barat harus mempunyai 1.857
dokter umum.
Untuk dokter gigi, terlihat bahwa 1 orang dokter gigi menangani 40.012
penduduk, sedang menurut standar adalah 1 orang dokter gigi seharusnya
menangani sekitar 9.091 penduduk. Berdasarkan data tersebut, berarti di
Kalimantan Barat, untuk dokter gigi masih sangat kurang jumlahnya, yaitu sekitar
511 dokter gigi untuk memenuhi standar 11 dokter gigi per 100.000 penduduk.
Selengkapnya untuk tenaga kesehatan lainnya dapat dilihat pada tabel 5.1.
5.1.2. Sarana Pelayanan Kesehatan
Selain ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah dan kualifikasi yang
cukup, diperlukan juga dukungan sarana dan prasarana yang memadai agar
pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat berjalan dengan baik.
Tahun 2013 jumlah sarana pelayanan kesehatan masyarakat di Provinsi
Kalimantan Barat terdiri dari 39 Rumah sakit sakit dan 237 puskesmas, yang
terdiri dari 102 Puskesmas perawatan dan 135 puskesmas non perawatan. Ratio
puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 5,1 yang dapat diartikan bahwa
setiap Puskesmas di Kalimantan Barat rata-rata melayani sekitar 19.514
penduduk. Kota Singkawang merupakan wilayah dengan jangkauan penduduk
terbesar yaitu dimana 1 puskesmas melayani sekitar 39.899 penduduk, diikuti
oleh Kabupaten Kubu Raya dimana 1 puskesmas melayani 27.859 penduduk dan
Kota Pontianak dengan 1 puskesmas melayani 25.573 penduduk.
Puskesmas dengan jangkauan penduduk yang paling sedikit adalah di
Kabupaten Kapuas Hulu dimana 1 puskesmas menangani sekitar 10.300 pendu
duk, diikuti oleh kabupaten Kayong Utara dimana Puskesmasnya rata-rata
menangani 12.719 penduduk. Secara lengkap, ratio penduduk terhadap
Puskesmas dapat dilihat pada tabel 5.2.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
60
Tabel : 5.2.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2013
1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 511.693 9 18 5,3 18.952
2 KAB. BENGKAYANG 229.659 3 14 7,4 13.509
3 KAB. LANDAK 347.142 12 4 4,6 21.696
4 KAB. PONTIANAK 245.227 2 12 5,7 17.516
5 KAB. SANGGAU 431.026 13 5 4,2 23.946
6 KAB. KETAPANG 457.930 8 16 5,2 19.080
7 KAB. SINTANG 384.544 6 14 5,2 19.227
8 KAB. KAPUAS HULU 236.909 16 7 9,7 10.300
9 KAB. SEKADAU 189.139 8 4 6,3 15.762
10 KAB. MELAWI 189.419 3 8 5,8 17.220
11 KAB. KAYONG UTARA 101.755 5 3 7,9 12.719
12 KAB. KUBU RAYA*) 529.312 9 10 3,6 27.859
13 KOTA PONTIANAK 588.185 5 18 3,9 25.573
14 KOTA SINGKAWANG 199.494 3 2 2,5 39.899
JUMLAH 4.641.434 102 135 5,1 19.584
Ratio
PendudukTerhad
ap Puskesmas
Jumlah
Penduduk
Ratio
Puskesmas
Terhadap
100.000
Pddk
No. Nama Puskesmas
Jenis Puskesmas
PerawatanNon
Perawatan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
61
BAB VI
PENUTUP
Data dan Informasi merupakan sumber daya strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan juga sebagai alat monitoring dan evaluasi berjalannya kegiatan
sehingga menjadi lebih efesien dan efektif. Data dalam pembuatan Profil
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat ini diperoleh melalui penyelenggaraan
sistem informasi kesehatan berdasarkan profil maupun draf data Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota dan data dari masing-masing pemegang program.
Penyusunan profil kesehatan sebagai salah satu instrumen dalam
Sistem Informasi Kesehatan Daerah disadari maupun tidak, memegang
peranan penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan.
Hal ini karena data dan informasi merupakan sumber daya strategis bagi
organisasi maupun individu dalam menjalankan sistem manajemen yaitu
dalam proses perencanaan sampai pengambilan keputusan. Keputusan yang
baik dapat dihasilkan apabila ditunjang dengan data yang akurat dan validitasnya
tidak diragukan.
Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini
belum berjalan sebagaimana yang diharapkan sehingga tidak dapat memenuhi
data dan informasi yang dibutuhkan, apalagi dalam era desentralisasi
pengumpulan data menjadi relatif lebih sulit didapatkan dari Kabupaten/Kota
yang berimplikasi terhadap ketepatan, kelengkapan maupun keakuratan data yang
dihasilkan. Hal ini menyebabkan data dan informasi yang disajikan pada profil
kesehatan provinsi saat ini belum sesuai dengan harapan.
Kedepan, berangkat dari permasalahan yang dihadapi dari penyusunan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 ini, diharapkan
kesadaran dan peran serta aktif dari semua pihak untuk membenahi sistem
manajemen data agar kinerja dari masing-masing bidang dapat lebih terukur dan
memberikan gambaran yang lebih rinci dari pencapaian masing-masing program
serta kontribusinya bagi pencapaian visi dan misi pembangunan kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat.
Namun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Provinsi dapat
memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh keadaan
kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
62
Walaupun profil kesehatan provinsi sering kali belum mendapatkan
apresiasi yang memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang
sesuai dengan harapan, namun profil ini merupakan salah satu publikasi data dan
informasi yang meliputi data pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Indikator MDGs 2015. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, perlu dicari terobosan dalam
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat agar dapat dihasilkan
informasi yang cepat, lengkap dan akurat, khususnya data dan informasi yang
bersumber dari Kabupaten/Kota.
Demikianlah Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini
disusun, kiranya dapat bermanfaat untuk semua pihak yang memerlukannya,
terutama jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Lintas Sektor
terkait.
.
Pontianak, Oktober 2014
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 146,807 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 2001 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 2,366,312 2,275,122 4,641,434 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
31.6 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 51.4 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104.0 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 85.3 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 28.1 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 90,117 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.1 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 706 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 7.8 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 756 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 8.4 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 96 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 106.5 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2.29 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 92.39 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 114.66 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 0.78 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 0.63 0.35 0.49 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 91.84% % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 6.74 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 438 Kasus Tabel 14
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 334 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 4,208 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 9 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.00 0.45 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 93.32 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 18 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 0 59 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 0 2 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 0.00 7.79 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 0.00 9.09 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0.23 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 122.22 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 0.00 93.33 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 27 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 7 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 7 3 14 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 64 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 0 0 277 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 9 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 23 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 18.05 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! 1.67 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.48 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 5.13 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 86 % Tabel 26
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik - - 79.20 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang - - 14.12 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk - - 3.35 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 89.10 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87.86 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 82.87 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 70.23 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 87.95 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 58.76 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 44.79 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 63.11 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 81.84 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 73.95 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 15.26 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 67.23 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 94.00 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 90.57 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) - - 81.27 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 66.67 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 87.23 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 6.20 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 51.70 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 91.97 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) - - 56.71 % Tabel 43
82 Balita ditimbang - - 52.81 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 0 0 74 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0 0 2 % Tabel 44
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan - - 99.66 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
68.53 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
29.16 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 32.39 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 28.04 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.31 % Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 762 sekolah Tabel 53
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 10,910 sekolah Tabel 53
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 26.36 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 38.07 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 38.07 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 42.52 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 92.92 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 81.39
%
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 -
%
Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
0.70 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
- %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 81.96 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3.60 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS - - 26.82 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS - - 12.30 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 55.47 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 5.02 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 4.03 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 54.64 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 62.86 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 60.90 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 51.23 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 75.10 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 60.32 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 26.95 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 75.07 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 53.59 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 32.00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 7.00 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 102.00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 135.00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 226.00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 98.19 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 93.75 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 4,522 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 19.90 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0.92 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 1,205 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 66.56 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 1,346 Poskesdes Tabel 73
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis - - 195 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis - - 4.07 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum - - 559 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum - - 11.10 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi - - 116 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan - - 2,824 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 58.58 Tabel 75
139 Jumlah Perawat - - 5,894 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 117 433 595 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 80 333 474 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 223 275 556 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 151 180 359 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 245 372 657 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 23 32 57 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 1,709,400,844,092.69 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 9.52 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 368,291.53 Rp Tabel 79
Cat : utk APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota, kecil dikarenakan ada beberapa Kab yg tidak mengisi total APBD Kab/Kota.
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 6,395 19 184 0 184 511,693 134,942 3.79 80
2 KAB. BENGKAYANG 5,397 17 122 2 124 229,659 51,034 4.50 43
3 KAB. LANDAK 9,909 13 156 0 156 347,142 75,783 4.58 35
4 KAB. PONTIANAK 1,367 9 60 7 67 245,227 62,807 3.90 179
5 KAB. SANGGAU 12,858 15 163 6 169 431,026 105,426 4.09 34
6 KAB. KETAPANG 31,241 20 253 9 262 457,930 111,767 4.10 15
7 KAB. SINTANG 21,635 14 281 6 287 384,544 89,989 4.27 18
8 KAB. KAPUAS HULU 29,842 23 278 4 282 236,909 54,828 4.32 8
9 KAB. SEKADAU 5,444 7 87 0 87 189,139 49,048 3.86 35
10 KAB. MELAWI 10,644 11 169 0 169 189,419 43,143 4.39 18
11 KAB. KAYONG UTARA 4,568 5 43 0 43 101,755 29,421 3.46 22
12 KAB. KUBU RAYA 6,895 9 116 0 116 529,312 117,510 4.50 77
13 KOTA PONTIANAK 108 6 0 29 29 588,185 134,331 4.38 5,446
14 KOTA SINGKAWANG 504 5 0 26 26 199,494 43,150 4.62 396
146,807 173 1,912 89 2,001 4,641,434 1,103,179 4.21 32
Sumber: - BPS Prov. Kalbar (* Data Jumlah Penduduk Sementara )
JUMLAH
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAHJUMLAH
PENDUDUK*DESA KELURAHAN DESA+KELKEC
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 511,693 30,940 51,938 111,481 45,297 11,931 251,587 29,273 50,400 117,665 48,137 14,631 260,106 58.63 96.7
2 KAB. BENGKAYANG 229,659 13,614 24,348 59,401 17,984 3,986 119,333 13,152 23,480 53,611 16,461 3,622 110,326 55.75 108.2
3 KAB. LANDAK 347,142 17,930 37,486 92,169 27,233 6,231 181,049 17,146 35,427 82,676 25,159 5,685 166,093 52.77 109.0
4 KAB. PONTIANAK 245,227 13,051 25,307 59,297 21,255 5,434 124,344 12,688 24,319 57,183 20,876 5,817 120,883 54.61 102.9
5 KAB. SANGGAU 431,026 22,763 41,461 113,454 37,862 7,434 222,974 21,802 38,716 105,839 34,022 7,673 208,052 48.03 107.2
6 KAB. KETAPANG 457,930 25,056 46,018 121,512 37,148 7,746 237,480 23,575 43,153 114,739 31,317 7,666 220,450 50.28 107.7
7 KAB. SINTANG 384,544 21,787 39,291 99,912 30,262 6,880 198,132 20,846 37,107 95,428 27,274 5,757 186,412 52.07 106.3
8 KAB. KAPUAS HULU 236,909 12,513 23,293 61,184 19,629 4,043 120,662 12,136 22,439 58,579 18,841 4,252 116,247 49.72 103.8
9 KAB. SEKADAU 189,139 10,080 18,919 49,729 15,366 3,429 97,523 9,486 18,065 45,854 14,595 3,616 91,616 50.66 106.4
10 KAB. MELAWI 189,419 9,895 18,858 49,493 15,452 3,094 96,792 9,668 18,033 48,852 13,487 2,587 92,627 48.82 104.5
11 KAB. KAYONG UTARA 101,755 5,952 10,390 25,337 8,245 1,920 51,844 5,926 10,080 24,413 7,624 1,868 49,911 55.07 103.9
12 KAB. KUBU RAYA 529,312 28,198 54,090 133,468 42,475 10,420 268,651 26,857 52,153 132,788 38,879 9,984 260,661 52.27 103.1
13 KOTA PONTIANAK 588,185 28,801 50,918 152,813 49,960 11,426 293,918 27,463 48,970 155,966 48,823 13,045 294,267 44.32 99.9
14 KOTA SINGKAWANG 199,494 11,035 19,889 48,979 17,303 4,817 102,023 10,479 18,877 46,079 16,514 5,522 97,471 54.80 104.7
4,641,434 251,615 462,206 1,178,229 385,471 88,791 2,366,312 240,497 441,219 1,139,672 362,009 91,725 2,275,122 51.41 104.01
Sumber: - BPS Prov. Kalbar
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15. 4,641,434
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN1 2 3 4 5
1 0 - 4 251,615 240,497 492,112
2 5 - 9 235,203 223,803 459,006
3 10 - 14 227,003 217,416 444,419
4 15 - 19 221,482 214,472 435,954
5 20 - 24 214,226 211,691 425,917
6 25 - 29 204,785 202,511 407,296
7 30 - 34 196,412 192,401 388,813
8 35 - 39 182,121 171,291 353,412
9 40 - 44 159,203 147,306 306,509
10 45 - 49 133,683 124,877 258,560
11 50 - 54 109,002 103,123 212,125
12 55 - 59 83,785 78,397 162,182
13 60 - 64 59,001 55,612 114,613
14 65 - 69 40,011 39,791 79,802
15 70 - 74 25,803 26,222 52,025
16 75+ 22,977 25,712 48,689
Sumber: - BPS Prov.Kalbar
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
4,641,434JUMLAH 2,366,312 2,275,122
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
TAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUK
TAHUN 2013
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 996 996 100.00 1,504 1,504 100.00 2,500 2,500 100.00
4 KAB. PONTIANAK 96,842 94,365 97.44 93,025 87,746 94.33 189,867 182,111 95.92
5 KAB. SANGGAU 206,928 200,253 96.77 204,011 197,331 96.73 410,939 397,584 96.75
6 KAB. KETAPANG 231682 224568 96.93 233139 226182 97.02 464,821 450,750 96.97
7 KAB. SINTANG
8 KAB. KAPUAS HULU 10,091 10,091 100.00 8,208 8,208 100.00 18,299 18,299 100.00
9 KAB. SEKADAU 77,948 69,380 89.01 73,108 61,244 83.77 151,056 130,624 86.47
10 KAB. MELAWI 77,345 1,368 1.77 73,752 1,870 2.54 151,097 3,238 2.14
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK
14 KOTA SINGKAWANG
701,832 601,021 85.64 686,747 584,085 85.05 1,388,579 1,185,106 85.35
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK ADA DATA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/
DIPLOMA
UNIVERSI
TASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVERS
ITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/
DIPLO MA
UNIVERSIT
ASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KAB. SAMBAS
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK
4 KAB. PONTIANAK 34,472 17,855 6,006 3,232 61,565 15,080 6,363 3,723 25,166 34,472 32,935 12,369 6,955 86,731
5 KAB. SANGGAU
6 KAB. KETAPANG
7 KAB. SINTANG
8 KAB. KAPUAS HULU 17,182 5,947 4,144 27,273 15,921 5,832 2,376 24,129 33,103 11,779 6,520 51,402
9 KAB. SEKADAU 24,443 38,336 14,399 14,011 1,223 1,411 93,823 27,403 36,633 12,718 9,869 1,103 921 88,647 51,846 74,969 27,117 23,880 2,326 2,332 182,470
10 KAB. MELAWI 6,920 1,710 799 404 9,833 6,650 2,274 819 417 10,160 13,570 3,984 1,618 821 19,993
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK
14 KOTA SINGKAWANG
0 65,835 75,083 27,151 21,791 1,223 1,411 192,494 0 34,053 69,908 25,732 16,385 1,103 921 148,102 0 99,888 144,991 52,883 38,176 2,326 2,332 340,596
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TIDAK ADA DATA
LAKI-LAKI
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
PEREMPUAN
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTANO
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 6
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 0 0 10,636 87 10,723
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 4,392 23 4,415
3 KAB. LANDAK 3,319 21 3,340 3,307 22 3,329 6,626 43 6,669
4 KAB. PONTIANAK 2,175 25 2,200 2,394 27 2,421 4,569 25 4,594
5 KAB. SANGGAU 0 0 8,475 40 8,515
6 KAB. KETAPANG 0 0 9,876 80 9,956
7 KAB. SINTANG 3,761 27 3,788 3,619 33 3,652 7,380 60 7,440
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 0 0 0 0 4,080 46 4,126
9 KAB. SEKADAU 0 0 3,467 19 3,486
10 KAB. MELAWI 0 0 3,674 37 3,711
11 KAB. KAYONG UTARA 852 6 858 861 5 866 1,713 11 1,724
12 KAB. KUBU RAYA - - 0 - - 0 10,070 35 10,105
13 KOTA PONTIANAK 5,375 15 5,390 5,941 12 5,953 11,316 27 11,343
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 3,843 16 3,859
15,482 94 15,576 16,122 99 16,221 90,117 549 90,666
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6.0 6.1 6.1
Sumber : Seksi Bimdal Kesga Dinkes Prov. Kalbar
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KELAHIRAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH
HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 0 0 108 4 112
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 35 0 35
3 KAB. LANDAK 25 4 29 14 1 15 39 5 44
4 KAB. PONTIANAK 0 0 54 1 55
5 KAB. SANGGAU 0 0 81 8 89
6 KAB. KETAPANG 0 0 81 7 88
7 KAB. SINTANG 31 1 32 41 3 44 72 4 76
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 0 0 0 0 44 6 50
9 KAB. SEKADAU 0 0 35 1 36
10 KAB. MELAWI 0 0 27 2 29
11 KAB. KAYONG UTARA 12 3 15 11 2 13 26 5 31
12 KAB. KUBU RAYA 0 0 0 0 0 0 35 4 39
13 KOTA PONTIANAK 5 2 7 2 0 2 45 2 47
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 24 1 25
73 10 83 68 6 74 706 50 756
4.72 5.36 4.22 4.59 7.8 8.39
Sumber : Seksi Bimdal Kesga Dinkes Prov. Kalbar
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANAK BALITABALITA
(JUMLAH)
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
JUMLAH
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI ANAK BALITA BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KABUPATEN
TAHUN 2013
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KAB. SAMBAS 10636 0 15 0 0 0 0 15
2 KAB. BENGKAYANG 4392 0 4 4 0 0 0 4 4
3 KAB. LANDAK 6626 0 7 0 0 0 0 7
4 KAB. PONTIANAK 4569 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 3 3
5 KAB. SANGGAU 8475 0 16 0 0 0 0 16
6 KAB. KETAPANG 9876 0 8 0 0 0 0 8
7 KAB. SINTANG 7380 0 0 0 0 1 4 1 6 0 0 0 0 1 4 1 6
8 KAB. KAPUAS HULU 4080 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 1 0 0 0 7
9 KAB. SEKADAU 3467 0 7 0 0 0 0 7
10 KAB. MELAWI 3674 0 4 0 0 0 0 4
11 KAB. KAYONG UTARA 1713 1 1 2 2 0 0 3 0 3
12 KAB. KUBU RAYA 10070 0 1 0 1 1 0 2 3 0 1 0 1 1 2 2 5
13 KOTA PONTIANAK 11316 0 0 0 0 0 6 1 7 0 0 0 0 0 6 1 7
14 KOTA SINGKAWANG 3843 0 4 0 0 0 0 4
90117 3 90 3 96
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 106.5
Sumber : Seksi Bimdal Kesga Dinkes Prov. Kalbar
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
LAHIR
HIDUP
KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
TABEL 9
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 KAB. SAMBAS 162,551 4 2.46
2 KAB. BENGKAYANG 74,594 3 4.02
3 KAB. LANDAK 107,989 0 0.00
4 KAB. PONTIANAK 75,365 3 3.98
5 KAB. SANGGAU 124,742 4 3.21
6 KAB. KETAPANG 137,802 3 2.18
7 KAB. SINTANG 119,031 4 3.36
8 KAB. KAPUAS HULU 70,381 2 2.84
9 KAB. SEKADAU 56,550 0 0.00
10 KAB. MELAWI 56,454 0 0.00
11 KAB. KAYONG UTARA 32,348 0 0.00
12 KAB. KUBU RAYA 161,298 4 2.48
13 KOTA PONTIANAK 156,152 5 3.20
14 KOTA SINGKAWANG 60,280 0 0.00
1,395,537 32 2.29
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk
kasus yang ditemukan di di RS
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH
TABEL 10
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KAB. SAMBAS 251,587 260,106 511,693 352 194 546 0 0 0 352 194 546 140 75 107 6
2 KAB. BENGKAYANG 119,333 110,326 229,659 170 87 257 9 266 116 0 0 0
3 KAB. LANDAK 181,049 166,093 347,142 238 118 356 7 1 8 245 119 364 135 72 105 0 0 0
4 KAB. PONTIANAK 124,344 120,883 245,227 271 291 562 229
5 KAB. SANGGAU 222,974 208,052 431,026 315 192 507 4 0 4 319 192 511 143 92 119 1 0 1
6 KAB. KETAPANG 237,480 220,450 457,930 320 166 486 313 150 463 633 316 949 267 143 207 0 0 0
7 KAB. SINTANG 198,132 186,412 384,544 322 201 523 1 1 2 323 202 525 163 108 137 5
8 KAB. KAPUAS HULU 120,662 116,247 236,909 0 0 10 6 16
9 KAB. SEKADAU 97,523 91,616 189,139 119 80 199 105
10 KAB. MELAWI 96,792 92,627 189,419 126 56 182 126 56 182 96
11 KAB. KAYONG UTARA 51,844 49,911 101,755 72 0
12 KAB. KUBU RAYA 268,651 260,661 529,312 282 148 430 364 191 555 105 4
13 KOTA PONTIANAK 293,918 294,267 588,185 320 135 455 0 3 3 320 138 458 109 47 78
14 KOTA SINGKAWANG 102,023 97,471 199,494 142 61 203 2 0 2 144 61 205 141 63 103 4
2,366,312 2,275,122 4,641,434 #### #### 4,288 327 155 782 5,322 115 11 6 36
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 92.4 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI (PER 100.000
PENDUDUK)
JUMLAH
KEMATIAN
AKIBAT TB PARUKASUS BARU KASUS LAMA
KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PENDUDUK
Tabel 11
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kab. Sambas 536 554 1,090 404 225 629 362 197 559 67.6% 35.6% 51.3%
2 Kab. Pontianak 261 254 515 192 98 290 177 86 263 67.8% 33.9% 51.1%
3 Kab. Sanggau 470 438 908 366 216 582 322 190 512 68.6% 43.4% 56.4%
4 Kab. Ketapang 497 462 959 330 171 501 327 170 497 65.7% 36.8% 51.8%
5 Kab. Sintang 415 390 805 323 202 525 265 161 426 63.9% 41.2% 52.9%
6 Kab. Kapuas Hulu 253 243 496 255 171 426 207 129 336 81.9% 53.0% 67.7%
7 Kab. Bengkayang 250 231 481 176 92 268 173 87 260 69.2% 37.7% 54.1%
8 Kab. Landak 379 348 727 275 135 410 264 129 393 69.6% 37.1% 54.0%
9 Kab. Sekadau 207 194 401 136 91 227 119 80 199 57.5% 41.1% 49.6%
10 Kab. Melawi 204 195 399 132 62 194 124 55 179 60.8% 28.2% 44.9%
11 Kab. Kayong Utara 109 105 213 67 27 94 56 17 73 51.6% 16.3% 34.3%
12 Kab. Kubu Raya 564 547 1,112 363 190 553 284 149 433 50.3% 27.2% 38.9%
13 Kota Pontianak 617 618 1,236 562 259 821 326 144 470 52.8% 23.3% 38.0%
14 Kota Singkawang 214 204 418 170 79 249 145 61 206 67.9% 29.9% 49.3%
4,976 4,784 9,760 3,751 2,018 5,769 3,151 1,655 4,806 63.3% 34.6% 49.2%
Sumber : Laporan Bidang P2 dan PL
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
TB PARU
KLINIS BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
JUMLAH
Tabel 12
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh Jlh JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kab. Sambas - - 561 - - 535 95.37% - - 0 0% - - 95.37%
2 Kab. Pontianak - - 259 - - 120 46.33% - - 0 0% - - 46.33%
3 Kab. Sanggau - - 457 - - 407 89.06% - - 0 0% - - 89.06%
4 Kab. Ketapang - - 552 - - 469 84.96% - - 83 15% - - 100.00%
5 Kab. Sintang - - 415 - - 382 92.05% - - 7 2% - - 93.73%
6 Kab. Kapuas Hulu - - 349 - - 309 88.54% - - 16 5% - - 93.12%
7 Kab. Bengkayang - - 239 - - 232 97.07% - - 0 0% - - 97.07%
8 Kab. Landak - - 359 - - 328 91.36% - - 6 2% - - 93.04%
9 Kab. Sekadau - - 114 - - 113 99.12% - - 0 0% - - 99.12%
10 Kab. Melawi - - 203 - - 203 100.00% - - 0 0% - - 100.00%
11 Kab. Kayong Utara - - 91 - - 84 92.31% - - 0 0% - - 92.31%
12 Kab. Kubu Raya - - 279 - - 254 91.04% - - 4 1% - - 92.47%
13 Kota Pontianak - - 565 - - 524 92.74% - - 6 1% - - 93.81%
14 Kota Singkawang - - 190 - - 170 89.47% - - 3 2% - - 91.05%
4,633 4,130 89.14% 125 3% 91.84%
Sumber : Laporan Bidang P2 dan PL
ANGKA KESUKSESAN
(SUCCES RATE/CR))L+P
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TB PARU
KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP
JUMLAH
L P L+P L PBTA (+) DIOBATINO KABUPATEN/KOTA
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
L P L+P L P L+P Jum % Jum % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KAB. SAMBAS 29,208 30,186 59,394 5,939 23 0.4
2 KAB. BENGKAYANG 22,495 2,250 22 1.0
3 KAB. LANDAK 17,211 15,559 32,770 1,721 1,556 3,277 43 2.50 38 2.44 81 2.5
4 KAB. PONTIANAK 12,241 12,390 24,631 1,224 1,239 2,463 445 36.35 423 34.14 868 35.2
5 KAB. SANGGAU 24,167 22,427 46,594 2,417 2,243 4,659 40 1.66 39 1.74 79 1.7
6 KAB. KETAPANG 24,269 22,718 46,987 2,427 2,272 4,699 40 1.65 68 2.99 108 2.3
7 KAB. SINTANG 21,092 20,078 41,170 2,109 2,008 4,117 6 0.28 6 0.30 12 0.29
8 KAB. KAPUAS HULU - #DIV/0!
9 KAB. SEKADAU 7,843 7,677 15,520 784 768 1,552 22 2.81 22 2.87 44 2.8
10 KAB. MELAWI 50,976 48,975 99,951 5,098 4,898 9,995 140 2.75 132 2.70 272 2.7
11 KAB. KAYONG UTARA 5,574 5,486 11,060 557 549 1,106 4 0.72 3 0.55 7 0.6
12 KAB. KUBU RAYA 27,422 25,976 53,398 2,742 2,598 5,340 263 4.9
13 KOTA PONTIANAK 29,023 28,937 57,960 842 839 1,681 761 90.42 630 75.07 1,391 82.8
14 KOTA SINGKAWANG 10,673 10,194 20,867 1,067 1,019 2,087 145 6.9
PROVINSI KALIMANTAN BARAT 532,797 49,165 3,315 6.7
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TAHUN 2013
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KABUPATEN/KOTA
TABEL 14
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KAB. SAMBAS 7 4 11 3 1 4 77 78 155 0 0 0
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KAB. LANDAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 KAB. PONTIANAK 23 9 32 5 0 5 397 337 734 0 0 0
5 KAB. SANGGAU 15 5 20 6 0 6 208 179 387 0 0 0
6 KAB. KETAPANG 9 5 14 5 5 10 131 145 276 0 0 0
7 KAB. SINTANG 6 2 8 2 4 6 87 108 195 0 0 0
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0
9 KAB. SEKADAU 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KAB. KUBU RAYA 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0
13 KOTA PONTIANAK 117 87 204 98 63 161 563 634 1,197 3 2 5
14 KOTA SINGKAWANG 82 67 149 77 57 134 676 588 1,264 3 1 4
259 179 438 199 135 334 2,139 2,069 4,208 6 3 9
Sumber : Laporan Bidang P2 dan PL
Ket :
JUMLAH
Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
H I V AIDSINFEKSI MENULAR
SEKSUAL LAINNYA
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KASUS BARUJUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
TABEL 15
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 1,374 199 1,573 1,374 100 199 100 1,573 100 5 0.36 1 0.50 6 0.38
2 KAB. BENGKAYANG 266 43 309 266 100 43 100 309 100.00 2 0.75 0 0.00 2 0.65
3 KAB. LANDAK
4 KAB. PONTIANAK
5 KAB. SANGGAU 1,334 297 1,631 1,322 99.1004 272 91.58 1,594 97.73 1.0 0.08 0 0.00 1 0.06
6 KAB. KETAPANG 2,283 69 2,352 2,283 100 69 100 2,352 100.00 28 1.19
7 KAB. SINTANG 2,723 533 3,256 2,697 99.05 516 96.81 3,213 98.68 2 0.07 1 0.19 3 0.09
8 KAB. KAPUAS HULU 1,007 316 1,323 1,007 100.00 316 100.00 1,323 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 333 319 652 333 100.00 319 100.00 652 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 19,160 710 19,870 19,160 100 710 100 19,870 100 111 0.58 6 0.85 117 0.59
14 KOTA SINGKAWANG 3,672 490 4,162 3,672 100 490 100 4,162 100 0 0.00 0 0.00 0 0.00
32,152 2,976 35,128 35,048 99.77 157 0.45
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
L + P
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NO KABUPATEN/KOTA
DONOR DARAH
JUMLAH PENDONOR
TAHUN 2013
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L
POSITIF HIV
JUMLAH
P L + P L P
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA TRANSFUSI DARAH
TIDAK ADA DATA
TABEL 16
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
L P L+P L P L+P ∑ % ∑ % ∑ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KAB. SAMBAS 251587 260106 511693 5,384 5,566 10,950 5,225 97.05 5,105 91.71 10,330 94.336
2 KAB. BENGKAYANG 119333 110326 229659 2,554 2,361 4,915 1,779 69.7 1,586 67.2 3,365 68.5
3 KAB. LANDAK 181049 166093 347142 3,874 3,554 7,429 1,529 39.5 1,425 40.1 2,954 39.8
4 KAB. PONTIANAK 124344 120883 245227 2,661 2,587 5,248
5 KAB. SANGGAU 222974 208052 431026 4,772 4,452 9,224 3,554 74.5 3,304 74.2 6,858 74.3
6 KAB. KETAPANG 237480 220450 457930 5,082 4,718 9,800 10,383 106.0
7 KAB. SINTANG 198132 186412 384544 4,240 3,989 8,229 5,882 138.7 5,346 134.0 11,228 136.4
8 KAB. KAPUAS HULU 120662 116247 236909 2,582 2,488 5,070 4,316 167.1 3,882 156.0 8,198 161.7
9 KAB. SEKADAU 97523 91616 189139 2,087 1,961 4,048 1,270 60.9 1,245 63.5 2,515 62.1
10 KAB. MELAWI 96792 92627 189419 2,071 1,982 4,054 2,098 101.3 1,930 97.4 4,028 99.4
11 KAB. KAYONG UTARA 51844 49911 101755 1,109 1,068 2,178 1,501 135.3 1,437 134.5 2,938 134.9
12 KAB. KUBU RAYA 268651 260661 529312 5,749 5,578 11,327 8,306 73.3
13 KOTA PONTIANAK 293918 294267 588185 6,290 6,297 12,587 7,833 124.5 7,708 122.4 15,541 123.5
14 KOTA SINGKAWANG 102023 97471 199494 2,183 2,086 4,269 3,086 141.3 2,962 142 6,048 141.67
2,366,312 2,275,122 4,641,434 50,639 48,688 99,327 38,073 75.2 35,930 73.8 92,692 93.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
L P L + P
JUMLAH
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PENDUDUK
DIARE
TIDAK ADA DATA
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KAB. SAMBAS 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5 0 5 5 0 5 6 0 6
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KAB. LANDAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
4 KAB. PONTIANAK 0 1 1 3 0 3 3 1 4 0 0 0 3 0 3 3 0 3 6 1 7
5 KAB. SANGGAU 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 2 2 0 2 2 1 2 3
6 KAB. KETAPANG 1 1 2 0 0 0 1 1 2 1 0 1 5 0 5 6 0 6 7 1 8
7 KAB. SINTANG 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 3 1 4 3 1 4 3 2 5
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 1 3
9 KAB. SEKADAU 3 0 3 2 2 4 5 2 7
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 3 8 5 3 8
12 KAB. KUBU RAYA 2 1 3 10 2 12 12 3 15
13 KOTA PONTIANAK 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 4 2 6 4 2 6 5 2 7
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4 2 6 4 2 6 4 3 7
4 8 18 1 34 59 77
1.66
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
0-14 TAHUN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
L P
JUMLAH
PB + MB
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
KASUS BARU
L+P≥ 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
TABEL 18
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 6 0 6 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 1 16.67 0 #DIV/0! 1 16.67
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 0 0 0.00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 KAB. LANDAK 1 0 1 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00
4 KAB. PONTIANAK 6 1 7 0 0.00 1 100.00 1 14.29 1 16.67 0 0.00 1 14.29
5 KAB. SANGGAU 1 2 3 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
6 KAB. KETAPANG 7 1 8 2 28.57 1 100.00 3 37.50 1 14.29 0 0.00 1 12.50
7 KAB. SINTANG 3 2 5 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
8 KAB. KAPUAS HULU 2 1 3 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
9 KAB. SEKADAU 5 2 7 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 KAB. KAYONG UTARA 5 3 8 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 12.50
12 KAB. KUBU RAYA 12 3 15 1 6.67 2 13.33
13 KOTA PONTIANAK 5 2 7 1 20.00 0 0.00 1 14.29 0 0.00 0 0.00 0 0.00
14 KOTA SINGKAWANG 4 3 7 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 33.33 1 14.29
77 6 7.79 7 9.09
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
KASUS BARU
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
L P L+P L P L+P
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 1 0 1 6 1 7 7 1 8
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KAB. LANDAK 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 KAB. PONTIANAK 3 1 4 8 3 11 11 4 15
5 KAB. SANGGAU 1 0 1 1 1 2 2 1 3
6 KAB. KETAPANG 1 1 2 8 5 13 9 6 15
7 KAB. SINTANG 0 1 1 3 1 4 3 2 5
8 KAB. KAPUAS HULU 2 1 3 1 0 1 3 1 4
9 KAB. SEKADAU 3 0 3 2 2 4 5 2 7
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 5 3 8 5 3 8
12 KAB. KUBU RAYA 2 1 3 10 2 12 12 3 15
13 KOTA PONTIANAK 1 0 1 6 6 12 7 6 13
14 KOTA SINGKAWANG 0 1 1 6 5 11 6 6 12
20 86 106
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ % L P L+P ∑ % ∑ % ∑ %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KAB. SAMBAS 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 100 1 100.00 2 100
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KAB. LANDAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 KAB. PONTIANAK
5 KAB. SANGGAU 1 0 1 1 100 0 1 100 3 0 3 2 66.7 0 2 66.7
6 KAB. KETAPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7
7 KAB. SINTANG 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 100 1 100
8 KAB. KAPUAS HULU 0 1 1 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0
9 KAB. SEKADAU 3 0 3 3 100 3 6 200 0 0 0 0 0 0
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KAB. KUBU RAYA 2 1 3 2 100 1 3 100 10 2 12 4 40.0 0 0.0 4 33.3
13 KOTA PONTIANAK 1 0 1 1 100 0 1 100 9 3 12 9 100 3 100 12 100
14 KOTA SINGKAWANG
9 11 122.2 30 28 93.33
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
X = tahun data.
TIDAK ADA DATA
KABUPATEN/KOTAPENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB
2012 2011L P L + P
TIDAK ADA DATA
JUMLAH
L
2013
P
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L + P
RFT MBNO
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KAB. BENGKAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KAB. LANDAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 KAB. PONTIANAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KAB. SANGGAU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KAB. KETAPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KAB. SINTANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 3
9 KAB. SEKADAU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KAB. KUBU RAYA 9 13 22 1 0 0 0 0 0 0 0 8 1 9 4
13 KOTA PONTIANAK 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 17 27 2 0 0 0 0 0 0 0 11 3 14 9
7.4 #DIV/0! 64.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
CASE FATALITY RATE (%)
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTADIFTERI
PERTUSISTETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
TABEL 22
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KAB. SAMBAS 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
2 KAB. BENGKAYANG 3 4 7 0 3 0 3 0 0 0
3 KAB. LANDAK 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0
4 KAB. PONTIANAK 15 0 0 0 0 0 0 0
5 KAB. SANGGAU 17 19 36 0 3 1 4 0 0 0
6 KAB. KETAPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KAB. SINTANG 4 11 15 0 0 0 0 6 1 7
8 KAB. KAPUAS HULU 2 2 4 0 1 1 2 0 0 0
9 KAB. SEKADAU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KAB. MELAWI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 KAB. KAYONG UTARA 26 23 49 0 0 0 0 0 0 0
12 KAB. KUBU RAYA 58 0 0 0 0 8
13 KOTA PONTIANAK 50 40 90 0 0 0 0 3 5 8
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
277 0 9 9 6 23
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
POLIO HEPATITIS BJUMLAH KASUS
MENINGGAL
JUMLAH
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KASUS PD3I
CAMPAK
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 30 37 67 0 1 1 0.0 2.7 1.5
2 KAB. BENGKAYANG 20 43 63 1 0 1 5.0 0.0 1.6
3 KAB. LANDAK 12 8 20 1 1 2 8.3 12.5 10.0
4 KAB. PONTIANAK 26 22 48 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 KAB. SANGGAU 8 19 27 0 1 1 0.0 5.3 3.7
6 KAB. KETAPANG 98 109 207 0 1 1 0.0 0.9 0.5
7 KAB. SINTANG 31 28 59 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 KAB. KAPUAS HULU 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 KAB. SEKADAU 21 13 34 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 KAB. MELAWI - - 0 0 0 0 - - 0.0
11 KAB. KAYONG UTARA 24 21 45 1 0 1 4.2 0.0 2.2
12 KAB. KUBU RAYA - - 127 0 2 - - 1.6
13 KOTA PONTIANAK 61 39 100 3 1 4 4.9 2.6 4.0
14 KOTA SINGKAWANG 18 21 39 0 1 1 0.0 4.8 2.6
350 361 838 6 6 14 22.4 28.7 1.7
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 18.1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Ket : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut
termasuk kasus yang ditemukan di RS.
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
TABEL 24
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KAB. SAMBAS 4,182 100 0 0.00
2 KAB. BENGKAYANG 6,760 212 0 0.00
3 KAB. LANDAK 1,435 16 0 0.00
4 KAB. PONTIANAK 2,540 20 0 0.00
5 KAB. SANGGAU 3,038 57 0 0.00
6 KAB. KETAPANG 12,675 837 0 0.00
7 KAB. SINTANG 12,617 279 0 0.00
8 KAB. KAPUAS HULU 4,996 438 0 0.00
9 KAB. SEKADAU 1,184 18 0 0.00
10 KAB. MELAWI 3,699 37 0 0.00
11 KAB. KAYONG UTARA 1,751 23 0 0.00
12 KAB. KUBU RAYA 3,804 62 0 0.00
13 KOTA PONTIANAK 2,227 23 0 0.00
14 KOTA SINGKAWANG 3,128 95 0 0.00
64,036 2,217 0 0.00
0.478
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
KABUPATEN/KOTA CFRMENINGGAL
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN
PENDERITA
POSITIFSUSPECT (KLINIS +
SEDIAAN DARAH)
NO
JUMLAH
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 KAB. SAMBAS 0 0 0 55 29 84
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 0 0 0 2 1 3
4 KAB. PONTIANAK 0 2 2 6 3 9
5 KAB. SANGGAU 1 0 1 1 0 1
6 KAB. KETAPANG 1 1 2 8 7 15
7 KAB. SINTANG 0 0 0 3 3 6
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 0 0 0 0
9 KAB. SEKADAU 0 0 0 0 0 0
10 KAB. MELAWI 16 8 24 37 16 53
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0
12 KAB. KUBU RAYA 67
13 KOTA PONTIANAK 0 0 0 0 0 0
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 0 0 0 0
29 238
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK 5.1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KABUPATEN/KOTA
PENDERITA FILARIASIS
TIDAK ADA DATA
TABEL 26
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA
H% JUML
AH% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 5,271 5,365 10,636 5,271 100.00 5,365 100.00 10,636 100.00 115 2.18 132 2.46 247 2.32
2 KAB. BENGKAYANG - - 4,508 - - - - 4,000 88.73 - - - - 16 0.40
3 KAB. LANDAK 3,319 3,307 6,626 3,311 99.76 3,299 99.76 6,610 99.76 65 1.96 78 2.36 143 2.16
4 KAB. PONTIANAK - - 4,508 - 0.00 - 0.00 4,508 100.00 - - - - 134 2.97
5 KAB. SANGGAU 4,484 4,158 8,642 4,386 97.81 4,080 98.12 8,466 97.96 81 1.85 108 2.65 189 2.23
6 KAB. KETAPANG - - 9,893 - - - - 9,513 96.16 - - - - 120 1.26
7 KAB. SINTANG - - 7,352 - - - - 7,352 100.00 - - - - 176 2.39
8 KAB. KAPUAS HULU 0 0 4,080 - - - - 4,080 100.0 - - - - 129 3.16
9 KAB. SEKADAU 1,751 1,716 3,467 1,658 94.69 1,619 94.35 3,277 94.52 0 0.00 0 0.00 0 0.00
10 KAB. MELAWI 1,873 1,801 3,674 1,702 90.87 1,632 90.62 3,334 90.75 17 1.00 19 1.16 36 1.08
11 KAB. KAYONG UTARA 854 859 1,713 852 99.77 861 100.2 1,713 100.0 44 5.16 34 3.95 78 4.55
12 KAB. KUBU RAYA 5,713 5,543 11,256 - - - - - - - - - - - -
13 KOTA PONTIANAK 5,375 5,941 11,316 5,375 100.0 5,941 100.0 11,316 100.0 197 3.67 246 4.14 443 3.91
14 KOTA SINGKAWANG 3,875 - - - - 3,875 100.00 - - - - 151 3.90
28,640 28,690 91,546 22,555 78.75 22,797 79.46 78,680 85.95 519 2.30 617 2.71 1,862 2.37
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH LAHIR HIDUPBAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
L P
JUMLAH
L + P L P L + P
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMINPROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum % Jum %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 KAB. SAMBAS 24,296 281 1.16 19,534 80.40 3,807 15.67 674 2.77
2 KAB. BENGKAYANG 7,383 118 1.60 6,186 83.79 918 12.43 161 2.18
3 KAB. LANDAK 25,364 1,484 5.85 19,062 75.15 3,445 13.58 1,373 5.41
4 KAB. PONTIANAK 1,823 37 2.03 1,502 82.39 218 11.96 66 3.62
5 KAB. SANGGAU 1,776 163 9.18 1,288 72.52 266 14.98 59 3.32
6 KAB. KETAPANG 6,489 108 1.66 5,834 89.91 447 6.89 100 1.54
7 KAB. SINTANG 3,728 131 3.51 2,687 72.08 772 20.71 138 3.70
8 KAB. KAPUAS HULU 11,756 203 1.73 9,017 76.70 2,096 17.83 440 3.74
9 KAB. SEKADAU 6,178 114 1.85 5,429 87.88 550 8.90 85 1.38
10 KAB. MELAWI 7,610 181 2.38 6,161 80.96 1,101 14.47 167 2.19
11 KAB. KAYONG UTARA 838 0 0.00 0 0.00 271 32.34 66 7.88
12 KAB. KUBU RAYA 2,596 26 1.00 2,200 84.75 329 12.67 41 1.58
13 KOTA PONTIANAK 2,150 60 2.79 1,809 84.14 228 10.60 53 2.47
14 KOTA SINGKAWANG 1,899 49 2.58 1,570 82.68 220 11.59 60 3.16
103,886 2,955 2.84 82,279 79.20 14,668 14.12 3,483 3.35
Sumber : Seksi Bimdal Gizi Dinkes Prov Kalbar
Ket : Jlh Balita Ditimbang = Jlh Balita Gizi Lebih + Jlh Balita Gizi Baik + Jlh Balita Gizi Kurang + Jlh Balita Gizi Buruk.
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
GIZI LEBIH
L
GIZI KURANGNO
P
KABUPATENKOTA
P L+P
BALITA
BALITA
DITIMBANG
L+P
GIZI BURUK
L+P
GIZI BAIK
L
JUMLAH
L L+PL PP
TABEL 28
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KAB. SAMBAS 11,759 11,684 99.4 11,285 96.0 11,225 10,266 91.5 11,225 9,752 86.9
2 KAB. BENGKAYANG 5,190 5,179 99.8 4,897 94.4 5,026 4,424 88.0 5,026 4,486 89.3
3 KAB. LANDAK 7,847 7,307 93.1 6,725 85.7 7,488 6,616 88.4 7,488 5,529 73.8
4 KAB. PONTIANAK 5,546 5,396 97.3 4,905 88.4 5,301 4,514 85.2 5,301 4,166 78.6
5 KAB. SANGGAU 10,546 10,183 96.6 9,447 89.6 9,993 8,576 85.8 9,893 8,723 88.2
6 KAB. KETAPANG 10,347 9,544 92.2 8,649 83.6 9,878 9,429 95.5 9,878 6,971 70.6
7 KAB. SINTANG 8,689 7,911 91.0 7,355 84.6 8,294 6,874 82.9 8,294 7,113 85.8
8 KAB. KAPUAS HULU 4,203 4,393 104.5 3,610 85.9 4,010 4,103 102.3 4,010 4,103 102.3
9 KAB. SEKADAU 4,430 4,220 95.3 3,866 87.3 4,227 3,277 77.5 4,227 3,261 77.1
10 KAB. MELAWI 5,351 4,308 80.5 3,958 74.0 5,097 3,526 69.2 5,097 3,397 66.6
11 KAB. KAYONG UTARA 2,363 2,229 94.3 1,982 83.9 2,256 1,717 76.1 2,256 1,727 76.6
12 KAB. KUBU RAYA 11,998 11,668 97.2 10,806 90.1 11,452 9,519 83.1 11,452 9,463 82.6
13 KOTA PONTIANAK 12,104 11,823 97.7 11,644 96.2 11,504 11,298 98.2 11,504 10,684 92.9
14 KOTA SINGKAWANG 4,508 4,741 105.2 4,320 95.8 4,303 3,764 87.5 4,303 3,453 80.2
104,881 100,586 95.9 93,449 89.1 100,054 87,903 87.9 99,954 82,828 82.9
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KAB. SAMBAS 11,759 3,139 26.7 3,052 26.0 2,584 22.0 1,833 15.6 1,787 15.2 9,256 78.7
2 KAB. BENGKAYANG 5,190 2,204 42.5 1,919 37.0 720 13.9 479 9.2 454 8.7 3,572 68.8
3 KAB. LANDAK 7,847 6,237 79.5 5,854 74.6 - 0.0 - 0.0 1,441 18.4 7,295 93.0
4 KAB. PONTIANAK 5,546 1,922 34.7 1,815 32.7 701 12.6 462 8.3 322 5.8 3,300 59.5
5 KAB. SANGGAU 10,546 1,580 15.0 1,968 18.7 816 7.7 780 7.4 1,204 11.4 4,768 45.2
6 KAB. KETAPANG 10,347 5,251 50.7 4,425 42.8 1,602 15.5 1,051 10.2 1,118 10.8 8,196 79.2
7 KAB. SINTANG 8,689 3,138 36.1 2,941 33.8 1,024 11.8 763 8.8 626 7.2 5,354 61.6
8 KAB. KAPUAS HULU 4,203 2,165 51.5 1,944 46.3 0.0 0.0 575 13.7 2,519 59.9
9 KAB. SEKADAU 4,430 2,935 66.3 2,582 58.3 587 13.3 493 11.1 544 12.3 4,206 94.9
10 KAB. MELAWI 5,351 3,467 64.8 3,206 59.9 351 6.6 279 5.2 250 4.7 4,086 76.4
11 KAB. KAYONG UTARA 2,363 1,945 82.3 1,851 78.3 326 13.8 190 8.0 251 10.6 2,618 110.8
12 KAB. KUBU RAYA 11,998 9,142 76.2 8,131 67.8 0.0 0.0 0.0 8,131 67.8
13 KOTA PONTIANAK 11,876 6,582 55.4 5,857 49.3 841 7.1 529 4.5 324 2.7 7,551 63.6
14 KOTA SINGKAWANG 4,508 1,437 31.9 1,546 34.3 144 3.2 71 1.6 884 19.6 2,645 58.7
104,653 51,144 48.9 47,091 45.0 9,696 9.3 6,930 6.6 9,780 9.3 73,497 70.2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH IBU
HAMIL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 11,759 11,685 99.37 10,746 91.39
2 KAB. BENGKAYANG 5,190 5,088 98.03 4,897 94.35
3 KAB. LANDAK 7,847 7,725 98.45 7,403 94.34
4 KAB. PONTIANAK 5,546 5350 96.47 4744 85.54
5 KAB. SANGGAU 10,546 10,183 96.56 9,427 89.39
6 KAB. KETAPANG 10,347 9,388 90.73 8,559 82.72
7 KAB. SINTANG 8,689 7,911 91.05 7,355 84.65
8 KAB. KAPUAS HULU 4,203 4,251 101.14 3,781 89.96
9 KAB. SEKADAU 4,430 4016 90.65 3706 83.66
10 KAB. MELAWI 5,351 4,302 80.40 3,958 73.97
11 KAB. KAYONG UTARA 2,363 2,023 85.61 1,922 81.34
12 KAB. KUBU RAYA 11,998 11,228 93.58 9,829 81.92
13 KOTA PONTIANAK 12,104 11,750 97.08 11,595 95.79
14 KOTA SINGKAWANG 4,508 4,741 105.17 4,321 95.85
104,881 99,641 95.00 92,243 87.95
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH
TABEL 31
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KAB. SAMBAS 11,759 2,352 1788 76.0 5,271 5,365 10,636 791 805 1,595 447 56.5 451 56.0 898 56.3
2 KAB. BENGKAYANG 5,190 1,038 302 29.1 4,508 676 302 44.7
3 KAB. LANDAK 7,847 1,569 414 26.4 3,319 3,307 6,626 498 496 994 143 28.7 110 22.2 253 25.5
4 KAB. PONTIANAK 5,546 1,109 486 43.82 2175 2394 5049 326 359 757.35 47 14.41 69 19.21 217 28.653
5 KAB. SANGGAU 10,546 2,109 1130 53.6 4,484 4,158 8,642 673 624 1,296 218 32.4 203 32.5 421 32.5
6 KAB. KETAPANG 10,347 2,069 1255 60.6 4,881 4,527 9,408 732 679 1,411 307 21.8
7 KAB. SINTANG 8,689 1,738 1015 58.4 7,352 1,103 968 87.8
8 KAB. KAPUAS HULU 4,203 841 487 57.9 4,080 612 211 34.5
9 KAB. SEKADAU 4,430 886 296 33.4 2,035 1,992 4,027 305 299 604 95 31.1 93 31.1 188 31.1
10 KAB. MELAWI 5,351 1,070 193 18.0 1,873 1,801 3,674 281 270 551 11 3.9 7 2.6 18 3.3
11 KAB. KAYONG UTARA 2,363 473 285 60.3 854 859 1,713 128 129 257 56 43.7 45 34.9 101 39.3
12 KAB. KUBU RAYA 11,998 2,400 1763 73.5 5,713 5,543 11,256 857 831 1,688 445 26.4
13 KOTA PONTIANAK 12,104 2,678 2421 90.4 5,375 5,941 11,316 918 908 1,826 863 94.0 886 97.6 1,749 95.8
14 KOTA SINGKAWANG 4,508 902 490 54.3 4,098 615 187 30.4
104,881 20,976 12325 58.8 92,385 13,986 6,265 44.8
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
IBU HAMIL
BUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH BAYI
PERKIRAAN
NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L P L + P
JUMLAH
TABEL 32
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KAB. SAMBAS 5,256 5,433 10,689 4,507 85.7 4,666 85.9 9,173 85.8 23,787 24,586 48,373 19,979 83.99 20,605 83.81 40,584 83.90 11,225 10,826 96.45
2 KAB. BENGKAYANG 2,452 2,265 4,717 2,262 48.0 22,495 16,285 72.39 5,026 4,486 89.26
3 KAB. LANDAK 2,751 2,629 5,380 2,182 79.3 2,119 80.6 4,301 79.9 13,490 12,148 25,638 11,765 87.21 12,095 99.56 23,860 93.06 7,488 6,637 88.64
4 KAB. PONTIANAK 2,524 2,339 92.7 24,204 22,619 93.45 5,301 0
5 KAB. SANGGAU 5,224 4,846 10,070 2,584 49.5 2,388 49.3 4,972 49.4 18,946 17,584 36,530 15,731 83.03 14,596 83.01 30,327 83.02 10,465 8,522 81.43
6 KAB. KETAPANG 4,881 4,527 9,408 2,445 50.1 2,438 53.9 4,883 51.9 19,997 18,732 38,729 14,421 72.12 13,605 72.63 28,026 72.36 9,887 7,912 80.02
7 KAB. SINTANG 4,070 3,829 7,899 6,341 80.3 17,346 16,511 33,857 23,183 68.47 8,294 6,282 75.74
8 KAB. KAPUAS HULU 1,265 1,330 2,595 1,159 91.6 1,180 88.7 2,339 90.1 12,131 11,674 23,805 8,057 66.42 8,300 71.1 16,357 68.71 4,010 4,072 101.5
9 KAB. SEKADAU 2,035 1,992 4,027 666 32.7 645 32.4 1,311 32.6 7,843 7,677 15,520 5,715 72.87 5,629 73.32 11,344 73.09 4,227 3,318 78.5
10 KAB. MELAWI 1,565 1,505 3,070 444 28.4 429 28.5 873 28.4 8,055 7,737 15,792 6,951 86.29 6,679 86.33 13,630 86.31 5,097 3,443 67.55
11 KAB. KAYONG UTARA 2,149 2,027 94.3 10,120 14,809 146.33 2,256 1,727 76.55
12 KAB. KUBU RAYA 5,713 5,543 11,256 3,675 32.6 22,413 21,288 43,701 30,278 69.28 11,452 2,533 22.12
13 KOTA PONTIANAK 3,050 3,039 6,089 2,803 91.9 2,718 89.4 5,521 90.7 24,374 24,312 48,686 23,860 97.89 22,944 94.37 46,804 96.13 11,504 10,840 94.23
14 KOTA SINGKAWANG 2,096 2,002 4,098 2,978 72.7 8,577 8,192 16,769 12,687 75.66 4,303 3,748 87.1
40,358 38,940 83,971 52,995 63.1 176,959 170,441 404,219 330,793 81.8351 100,535 74,346 73.95
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
JUMLAHMENDAPAT
L P L + P L P L + P VIT A
TABEL 33
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KAB. SAMBAS 2,672 4.0 456 0.7 920 1.4 3,761 5.6 7,809 11.7 25,727 38.5 31,942 47.8 1,313 2.0 0 0.0 0 0.0 58,982 88.3 66,791 100
2 KAB. BENGKAYANG 1,386 5.1 104 0.4 2,124 7.9 3,541 13.1 7,155 26.6 9,313 34.6 8,950 33.2 1,517 5.6 0 0.0 0 0.0 19,780 73.4 26,935 100
3 KAB. LANDAK 1,149 2.4 458 0.9 356 0.7 1,320 2.7 3,283 6.8 20,552 42.6 23,839 49.4 616 1.3 0 0.0 0 0.0 45,007 93.2 48,290 100
4 KAB. PONTIANAK 1,813 5.5 778 2.3 1,044 3.1 1,576 4.8 5,211 15.7 13,723 41.4 12,787 38.6 1,427 4.3 0 0.0 0 0.0 27,937 84.3 33,148 100
5 KAB. SANGGAU 2,828 4.4 388 0.6 702 1.1 3,199 5.0 7,117 11.0 30,835 47.8 25,931 40.2 685 1.1 0 0.0 0 0.0 57,451 89.0 64,568 100
6 KAB. KETAPANG 1,592 2.7 319 0.5 856 1.5 7,397 12.6 10,164 17.3 889 1.5 28,247 48.1 19,456 33.1 0 0.0 0 0.0 48,592 82.7 58,756 100
7 KAB. SINTANG 3,219 6.2 849 1.6 141 0.3 4,598 8.9 8,807 17.0 27,752 53.6 14,383 27.8 824 1.6 0 0.0 0 0.0 42,959 83.0 51,766 100
8 KAB. KAPUAS HULU 4 0.0 0 0.0 0 0.0 71 0.2 75 0.2 28,513 64.9 15,044 34.2 322 0.7 0 0.0 0 0.0 43,879 99.8 43,954 100
9 KAB. SEKADAU 432 2.0 128 0.6 145 0.7 1,486 6.9 2,191 10.2 10,103 47.1 9,150 42.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0 19,253 89.8 21,444 100
10 KAB. MELAWI 5 0.0 0 0.0 4 0.0 64 0.4 73 0.5 8,443 57.7 5,858 40.0 260 1.8 0 0.0 0 0.0 14,561 99.5 14,634 100
11 KAB. KAYONG UTARA 36 0.3 0 0.0 0 0.0 255 1.8 291 2.1 7,730 54.6 5,827 41.2 308 2.2 0 0.0 0 0.0 13,865 97.9 14,156 100
12 KAB. KUBU RAYA 417 1 0 0 8 0 215 0 640 1 25,021 55 19,252 42 410 1 0 0 0 0 44,683 99 45,323 100
13 KOTA PONTIANAK 2,575 3.2 39 0.0 157 0.2 292 0.4 3,063 3.8 51,602 63.3 23,594 29.0 3,201 3.9 0 0.0 0 0.0 78,397 96.2 81,460 100
14 KOTA SINGKAWANG 319 1.8 0 0.0 57 0.3 326 1.8 702 4.0 10,338 58.5 6,332 35.8 311 1.8 0 0.0 0 0.0 16,981 96.0 17,683 100
18,447 3.1 3,519 0.6 6,514 1.1 28,101 4.8 56,581 9.6 270,541 45.9 231,136 39.2 30,650 5.2 0 0.0 0 0.0 532,327 90.4 588,908 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
JUMLAH
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTANON MKJP MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP +
NON
MKJP
TABEL 34
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL %KONDO
M %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KAB. SAMBAS 209 1.7 22 0.2 45 0.4 459 3.7 735 5.9 7,615 61.3 3,586 28.9 486 3.9 0 0.0 0 0.0 11,687 94.1 12,422 100
2 KAB. BENGKAYANG 380.819
30.0647
1292.7802
2074.4612
3778.125
1,84639.784
1,76137.953
65614.138
00
00
4,26391.875
4,640 100
3 KAB. LANDAK 960.8921
30.0279
270.2509
1701.5798
2962.7507
5,07747.18
5,06847.096
3202.9737
00
00
10,46597.249
10,761 100
4 KAB. PONTIANAK 4066.0879
1181.7694
600.8997
1732.5941
75711.351
3,80757.085
1,75026.241
3555.3231
00
00
5,91288.649
6,669 100
5 KAB. SANGGAU 87012.97
370.5516
1742.5939
3905.814
1,47121.929
3,58353.414
1,63324.344
210.3131
00
00
5,23778.071
6,708 100
6 KAB. KETAPANG 510.4506
10.0088
210.1856
7436.5653
8167.2104
4063.5875
6,66958.929
3,42630.273
00
00
10,50192.79
11,317 100
7 KAB. SINTANG 7701.7298
00
1230.2763
9692.1769
1,8624.183
27,75262.346
14,78333.211
1160.2606
00
00
42,65195.817
44,513 100
8 KAB. KAPUAS HULU 130.4059
180.562
170.5308
1865.8071
2347.3057
2,13066.5
80024.977
391.2176
00
00
2,96992.694
3,203 100
9 KAB. SEKADAU 1382.0523
550.818
180.2677
5247.793
73510.931
2,04930.473
3,34249.703
5988.8935
00
00
5,98989.069
6,724 100
10 KAB. MELAWI 60.0378
00
50.0315
740.466
850.5353
9,82861.889
5,70635.932
2611.6436
00
00
15,79599.465
15,880 100
11 KAB. KAYONG UTARA 361.5332
00
00
25510.86
29112.394
1,47462.777
52722.445
562.385
00
00
2,05787.606
2,348 100
12 KAB. KUBU RAYA 2440.9962
00
70.0286
1490.6084
4001.6332
13,26154.144
10,60543.3
2260.9228
00
00
24,09298.367
24,492 100
13 KOTA PONTIANAK 2,97217.222
620.3593
820.4752
990.5737
3,21518.63
9,52455.189
3,93922.826
5793.3552
00
00
14,04281.37
17,257 100
14 KOTA SINGKAWANG 1915.7704
30.0906
180.5438
1594.8036
37111.208
1,79654.26
1,10333.323
401.2085
00
00
2,93988.792
3,310 100
6,040 3.5 322 0.2 726 0.4 4,557 2.7 11,645 6.8 90,148 53.0 61,272 36.0 7,179 4.2 0 0.0 0 0.0 158,599 93.2 170,244 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
JUMLAH
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON
MKJP
NO KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 100,422 12,422 12.37 66,791 66.51
2 KAB. BENGKAYANG 39,038 5,071 12.99 26,234 67.20
3 KAB. LANDAK 66,368 10,384 15.65 48,122 72.51
4 KAB. PONTIANAK 46,295 6,669 14.41 33,148 71.60
5 KAB. SANGGAU 85,553 6,708 7.84 64,568 75.47
6 KAB. KETAPANG 86,512 11,317 13.08 58,756 67.92
7 KAB. SINTANG 83,320 7,723 9.27 51,766 62.13
8 KAB. KAPUAS HULU 41,816 3,203 7.66 43,954 105.11
9 KAB. SEKADAU 31,617 6,724 21.27 21,444 67.82
10 KAB. MELAWI 35,991 15,880 44.12 14,634 40.66
11 KAB. KAYONG UTARA 18,970 2,348 12.38 14,156 74.62
12 KAB. KUBU RAYA 90,009 24,492 27.21 45,323 50.35
13 KOTA PONTIANAK 114,889 17,257 15.02 81,460 70.90
14 KOTA SINGKAWANG 33,817 3,310 9.79 17,683 52.29
874,617 133,508 15.26 588,039 67.23
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN JUMLAH PUSPESERTA KB AKTIF
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 5,271 5,365 10,636 5,037 95.6 5,173 96.4 10,210 96.0 5,035 95.5 5,165 96.3 10,200 95.9
2 KAB. BENGKAYANG 4,508 4,405 97.7 4,289 95.1
3 KAB. LANDAK 3,319 3,307 6,626 3,311 99.8 3,299 99.8 6,610 99.8 3,242 97.7 3,236 97.9 6,478 97.8
4 KAB. PONTIANAK 2,175 2,394 5,049 4,458 88.3 4,451 88.2
5 KAB. SANGGAU 4,484 4,158 8,642 4,432 98.8 4,111 98.9 8,543 98.9 4,313 96.2 3,999 96.2 8,312 96.2
6 KAB. KETAPANG 4,881 4,527 9,408 8,172 86.9 7,011 74.5
7 KAB. SINTANG 7,352 7,352 100 7,290 99.2
8 KAB. KAPUAS HULU 4,080 4,085 100.1 3,898 95.5
9 KAB. SEKADAU 2,035 1,992 4,027 1,669 82.0 1,634 82.0 3,303 82.0 1,663 81.7 1,628 81.7 3,291 81.7
10 KAB. MELAWI 1,873 1,801 3,674 1,702 90.9 1,632 90.6 3,334 90.7 1,651 88.1 1,587 88.1 3,238 88.1
11 KAB. KAYONG UTARA 854 859 1,713 1,713 100.0 1,678 98.0
12 KAB. KUBU RAYA 5,713 5,543 11,256 9,665 85.9 8,988 79.9
13 KOTA PONTIANAK 5,375 5,941 11,316 5,317 98.9 5,878 98.9 11,195 98.9 5,247 97.6 5,794 97.5 11,041 97.6
14 KOTA SINGKAWANG 4,098 3,794 92.6 3,506 85.6
92,385 86,839 94.0 83,671 90.6
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN
LENGKAP)
L P L + P L P L + P
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI
TABEL 37
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 10,689 8,607 80.5
2 KAB. BENGKAYANG 4,787 3,961 82.7
3 KAB. LANDAK 7,132 5,663 79.4
4 KAB. PONTIANAK 5,049 3,592 71.1
5 KAB. SANGGAU 9,993 7,614 76.2
6 KAB. KETAPANG 9,408 8,240 87.6
7 KAB. SINTANG 3,761 2,619 7,899 3,633 96.6 3,209 122.5 6,842 86.6
8 KAB. KAPUAS HULU 3,820 4,323 113.2
9 KAB. SEKADAU 4,027 3,602 89.4
10 KAB. MELAWI 4,862 3,989 82.0
11 KAB. KAYONG UTARA 852 861 2,091 810 95.1 819 95.1 1,629 77.9
12 KAB. KUBU RAYA 10,907 8,743 80.2
13 KOTA PONTIANAK 6,099 6,072 12,172 4,817 79.0 4,730 77.9 9,547 78.4
14 KOTA SINGKAWANG 4,098 2,424 59.2
10,712 9,552 96,934 9,260 86.4 8,758 91.7 78,776 81.3
Sumber : Seksi Bimdal Kesga Dinkes Prov. Kalbar
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI
L P L + P
TABEL 38
1 2 3 4 5
1 KAB. SAMBAS 184 163 88.6
2 KAB. BENGKAYANG 124 86 69.4
3 KAB. LANDAK 156 124 79.5
4 KAB. PONTIANAK 67 55 82.1
5 KAB. SANGGAU 169 86 50.9
6 KAB. KETAPANG 262 194 74.0
7 KAB. SINTANG 287 211 73.5
8 KAB. KAPUAS HULU 282 178 63.1
9 KAB. SEKADAU 87 59 67.8
10 KAB. MELAWI 169 86 50.9
11 KAB. KAYONG UTARA 43 17 39.5
12 KAB. KUBU RAYA 116 43 37.1
13 KOTA PONTIANAK 29 17 58.6
14 KOTA SINGKAWANG 26 15 57.7
2,001 1,334 66.7
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI PER KABUPATEN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P ∑ % ∑ % JUMLAH % ∑ % ∑ % JUMLAH % ∑ % ∑ % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KAB. SAMBAS 5,256 5,433 10,689 5,298 100.8 5,331 98.1 10,629 99.4 5,170 98.4 5,233 96.3 10,403 97.3 5,050 96.1 5,194 95.6 10,244 95.8 4.9 2.6 3.6
2 KAB. BENGKAYANG 2,452 2,265 4,717 2,496 101.8 2,294 101.3 4,790 101.5 2,100 85.6 2,017 89.1 4,117 87.3 2,248 91.7 2,109 93.1 4,357 92.4 11.0 8.8 9.0
3 KAB. LANDAK 3,721 3,411 7,132 4,277 114.9 3,934 115.3 8,211 115.1 3,980 107.0 3,789 111.1 7,769 108.9 3,840 103.2 3,700 108.5 7,540 105.7 11.4 6.3 8.2
4 KAB. PONTIANAK 2,547 2,452 4,999 2,269 89.1 2,204 89.9 4,473 89.5 2,128 83.5 2,202 89.8 4,330 86.6 2,170 85.2 2,201 89.8 4,371 87.4 4.6 0.1 2.3
5 KAB. SANGGAU 5,224 4,846 10,070 4,296 82.2 3,947 81.4 8,243 81.9 4,328 82.8 3,969 81.9 8,297 82.4 4,292 82.2 3,740 77.2 8,032 79.8 0.1 5.5 2.6
6 KAB. KETAPANG 4,881 4,527 9,408 4,650 95.3 4,330 95.6 8,980 95.5 4,453 91.2 4,155 91.8 8,608 91.5 4,509 92.4 3,990 88.1 8,499 90.3 3.1 8.5 5.4
7 KAB. SINTANG 4,070 3,829 7,899 4,053 99.6 3,764 98.3 7,817 99.0 4,002 98.3 3,750 97.9 7,752 98.1 3,815 93.7 3,763 98.3 7,578 95.9 6.2 0.0 3.1
8 KAB. KAPUAS HULU - - 4,129 2,456 2,276 4,732 114.6 2,412 2,251 4,663 112.9 2,232 2,056 4,288 103.9 10.0 10.7 9.4
9 KAB. SEKADAU 2,035 1,992 4,027 2,036 100.0 2,030 101.9 4,066 101.0 1,975 97.1 1,900 95.4 3,875 96.2 1,943 95.5 1,926 96.7 3,869 96.1 4.8 5.4 4.8
10 KAB. MELAWI 2,465 2,367 4,832 1,970 79.9 1,848 78.1 3,818 79.0 1,927 78.2 1,832 77.4 3,759 77.8 1,850 75.1 1,705 72.0 3,555 73.6 6.5 8.4 6.9
11 KAB. KAYONG UTARA 2,149 864 807 1,671 77.8 788 730 1,518 70.6 1,053 697 1,750 81.4 -17.9 15.8 -4.7
12 KAB. KUBU RAYA 5,536 5,371 10,907 4,551 82.2 4,762 88.7 9,313 85.4 4,213 76.1 4,395 81.8 8,608 78.9 4,024 72.7 4,205 78.3 8,229 75.4 13.1 13.2 11.6
13 KOTA PONTIANAK 5,319 5,286 10,605 4,558 85.7 4,370 82.7 8,928 84.2 4,322 81.3 4,084 77.3 8,406 79.3 4,143 77.9 3,882 73.4 8,025 75.7 10.0 12.6 10.1
14 KOTA SINGKAWANG 2,096 2,002 4,098 1,716 81.9 1,575 78.7 3,291 80.3 1,526 72.8 1,439 71.9 2,965 72.4 1,600 76.3 1,506 75.2 3,106 75.8 7.3 4.6 5.6
45,602 43,781 95,661 88,962 93.0 85,070 88.9 83,443 87.2 6.2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI
DO RATE (%)
L P L + P LP L + P
P L + P L P L + PL
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P ∑ % ∑ % JUMLAH % ∑ % ∑ % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. SAMBAS 5,256 5,433 10,689 5,360 102.0 5,339 98.3 10,699 100.09 5,196 98.858 5,258 96.78 10,454 97.80
2 KAB. BENGKAYANG 2,452 2,265 4,717 2,434 99.266 2,211 97.616 4,645 98.47 2,393 97.594 2,296 101.37 4,689 99.41
3 KAB. LANDAK 3,721 3,411 7,132 4,231 113.71 3,932 115.27 8,163 114.46 4,077 109.57 3,914 114.75 7,991 112.04
4 KAB. PONTIANAK 2,547 2,452 4,999 2,216 87.00 2,200 89.723 4,416 88.34 2,163 84.923 2,274 92.74 4,437 88.76
5 KAB. SANGGAU 5,224 4,846 10,070 4,267 81.681 3,866 79.777 8,133 80.76 4,262 81.585 3,905 80.58 8,167 81.10
6 KAB. KETAPANG 4,881 4,527 9,408 4,520 92.604 4,230 93.439 8,750 93.01 4,486 91.907 4,061 89.71 8,547 90.85
7 KAB. SINTANG 4,070 3,829 7,899 4,033 99.091 3,742 97.728 7,775 98.43 4,112 101.03 3,766 98.35 7,878 99.73
8 KAB. KAPUAS HULU 4,129 2,265 2,158 4,423 107.12 2,444 2,319 4,763 115.35
9 KAB. SEKADAU 2,035 1,992 4,027 1,924 94.545 1,841 92.42 3,765 93.49 1,980 97.297 1,911 95.93 3,891 96.62
10 KAB. MELAWI 2,465 2,367 4,832 1,950 79.108 1,816 76.722 3,766 77.94 1,976 80.162 1,865 78.79 3,841 79.49
11 KAB. KAYONG UTARA 2,149 759 769 1,528 71.10 837 762 1,599 74.41
12 KAB. KUBU RAYA 5,536 5,371 10,907 4,347 78.522 4,650 86.576 8,997 82.49 4,208 76.012 4,512 84.01 8,720 79.95
13 KOTA PONTIANAK 5,319 5,286 10,605 4,673 87.855 4,232 80.061 8,905 83.97 4,294 80.729 4,020 76.05 8,314 78.40
14 KOTA SINGKAWANG 2,096 2,002 4,098 1,841 87.834 1,863 93.057 3,704 90.39 1,603 76.479 1,497 74.78 3,100 75.65
45,602 43,781 95,661 87,669 91.65 86,391 90.31
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
L P L + PNO
JUMLAH
KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI
L P L + P
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P JUMLAH% JUMLAH% JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 5,978 3,102 51.89
2 KAB. BENGKAYANG 4,803 3,533 73.56
3 KAB. LANDAK 28,042 15,739 56.13
4 KAB. PONTIANAK 3,543 2,337 65.96
5 KAB. SANGGAU 9,994 2,801 28.03
6 KAB. KETAPANG 32,936 15,857 48.14
7 KAB. SINTANG 6,544 4,315 65.94
8 KAB. KAPUAS HULU 3,820 1,021 26.73
9 KAB. SEKADAU 3,330 1,538 46.19
10 KAB. MELAWI 2,089 1,439 68.88
11 KAB. KAYONG UTARA 2,326 978 42.05
12 KAB. KUBU RAYA 3,717 1,901 51.14
13 KOTA PONTIANAK 3,494 2,566 73.44
14 KOTA SINGKAWANG 1,998 1,091 54.60
112,614 58,218 51.70
Sumber : Seksi Bimdal Gizi Dinkes Prov Kalbar
JUMLAH BAYIL P L + P
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KABUPATEN
TABEL 42
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 528 617 1145 426 504 930 80.6818 81.68558 81.2227074
2 KAB. BENGKAYANG 282 282 100
3 KAB. LANDAK 1626 1569 3195 1354 1303 2657 83.2718 83.04653 83.1611894
4 KAB. PONTIANAK 2255 1315 58.3148559
5 KAB. SANGGAU 1779 1643 3422 1779 1643 3422 100 100 100
6 KAB. KETAPANG 14 15 29
7 KAB. SINTANG
8 KAB. KAPUAS HULU 309 301 610
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 166 119 285 166 119 285 100 100 100
14 KOTA SINGKAWANG 204
10584 9734 91.9690098
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TIDAK ADA KEGIATAN
TIDAK ADA KEGIATAN
TIDAK ADA DATA
JUMLAH
MENDAPAT MP-ASI %
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN
TABEL 43
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 23,787 24,586 48,373 10,719 45.1 10,893 44.3 21,612 44.7
2 KAB. BENGKAYANG 25,194 16,837 66.8
3 KAB. LANDAK 13,490 12,148 25,638 10,094 74.8 9,008 74.2 19,102 74.5
4 KAB. PONTIANAK 31,555 6,205 19.7
5 KAB. SANGGAU 18,798 17,446 36,244 11,408 60.7 10,637 61.0 22,045 60.8
6 KAB. KETAPANG 38,729 27,817 71.8
7 KAB. SINTANG 17,346 16,511 33,857 28,664 84.7
8 KAB. KAPUAS HULU 19,985 11,451 57.3
9 KAB. SEKADAU 7,843 7,677 15,520 4,713 60.1 4,630 60.3 9,343 60.2
10 KAB. MELAWI 8,055 7,737 15,792 6,082 75.5 5,843 75.5 11,925 75.5
11 KAB. KAYONG UTARA 11,340 7,327 64.6
12 KAB. KUBU RAYA 21,618 20,574 42,192 15,482 36.7
13 KOTA PONTIANAK 24,397 24,292 48,689 14,867 60.9 14,922 61.4 29,789 61.2
14 KOTA SINGKAWANG 8,577 8,192 16,769 4,857 29.0
143,911 139,163 409,877 232,456 56.7
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KECAMATAN JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L P L + P
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN
L P L+P JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLAH % JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLAH % JUML
AH% JUML
AH% JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KAB. SAMBAS 29208 30186 59394 14328 49.055 15009 49.722 29337 49.394 9326 65.089 9843 65.581 19169 65.341 229 1.5983 320 2.1321 549 1.871
2 KAB. BENGKAYANG 22495 12359 54.941 7855 63.557 255 2.063
3 KAB. LANDAK 16206.17 15756.71 31962.88 11504.4 70.988 11198 71.068 22702.395 71.027 9056.22 78.72 9152 81.729 18208.22 80.204 171.8 1.4929 192 1.7146 363.75 1.602
4 KAB. PONTIANAK 30407 12580 41.372 9373 74.507 218 1.733
5 KAB. SANGGAU 24167 22427 46594 10313 42.674 9622 42.904 19935 42.784 8248 79.977 7725 80.285 15973 80.125 133 1.2896 123 1.2783 256 1.284
6 KAB. KETAPANG 24269 22718 46987 13865 57.13 13419 59.068 27284 58.067 11051 79.704 10771 80.267 21822 79.981 272 1.9618 343 2.5561 615 2.254
7 KAB. SINTANG 21092 20078 41170 6849 32.472 6882 34.276 13731 33.352 4785 69.864 4799 69.733 9584 69.798 110 1.6061 157 2.2813 267 1.945
8 KAB. KAPUAS HULU 12131 11674 23805 5949 49.04 5859 50.188 11808 49.603 4366 73.39 4387 74.876 8753 74.128 180 3.0257 216 3.6866 396 3.354
9 KAB. SEKADAU 9878 9669 19547 4532 45.88 4434 45.858 8966 45.869 7575 84.486 33 0.7282 42 0.9472 75 0.836
10 KAB. MELAWI 50976 48975 99951 35965 70.553 34557 70.56 70522 70.557 29760 82.747 28593 82.742 58353 82.744 905 2.5163 461 1.334 1366 1.937
11 KAB. KAYONG UTARA 7083 5167 72.949 3790 73.35 44 0.852
12 KAB. KUBU RAYA 53398 19101 35.771 16402.75 85.874 205 1.073
13 KOTA PONTIANAK 30470 30388 60858 19195 62.996 18860 62.064 38055 62.531 10433 54.353 10091 53.505 20524 53.932 112 0.5835 133 0.7052 245 0.644
14 KOTA SINGKAWANG 10673 10194 20867 6576 31.514 3931 59.778 489 7.436
229070.2 222065.7 564518.9 298123.4 52.81 221313 74.235 5343.75 1.792
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
BALITA
BALITA YANG ADA
DITIMBANG BB NAIK BGM
L P L+PP L+P L P L+P L
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 13 10 23 13 100 10 100 23 100
2 KAB. BENGKAYANG - - 7 - - - - 7 100
3 KAB. LANDAK 7 8 15 7 100 8 100 15 100
4 KAB. PONTIANAK 14 18 32 14 100 18 100 32 100
5 KAB. SANGGAU 12 11 23 12 100 11 100 23 100
6 KAB. KETAPANG 16 28 44 16 100 27 96 43 98
7 KAB. SINTANG 12 13 25 12 100 13 100 25 100.0
8 KAB. KAPUAS HULU 16 17 33 16 100 17 100 33 100
9 KAB. SEKADAU 2 9 11 2 100 9 100 11 100
10 KAB. MELAWI 2 5 7 2 100 5 100.0 7 100.0
11 KAB. KAYONG UTARA 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.0
12 KAB. KUBU RAYA - - 18 - - - - 18 100.0
13 KOTA PONTIANAK 21 22 43 21 100 22 100 43 100
14 KOTA SINGKAWANG 5 1 6 5 100 1 100 6 100
290 289 99.7
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KABUPATEN/KOTA
LJUMLAH
TABEL 46
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 5,970 6,168 12,138 5,970 100.0 6,168 100.0 12,138 100.0
2 KAB. BENGKAYANG 3,551 3,446 6,997 2,498 70.3 2,347 68.1 4,845 69.2
3 KAB. LANDAK 5,204 4,670 9,874 3,863 74.2 3,544 75.9 7,407 75.0
4 KAB. PONTIANAK 5,934 5,281 11,215 5,934 100 5,281 100 11,215 100.0
5 KAB. SANGGAU 5,784 5,351 11,135 1,563 27.0 1,431 26.7 2,994 26.9
6 KAB. KETAPANG 7,829 7,220 15,049 4,263 54.5 3,964 54.9 8,227 54.7
7 KAB. SINTANG 4,596 4,412 9,008 4,068 45.2
8 KAB. KAPUAS HULU 3,353 2,888 6,241 2,368 37.9
9 KAB. SEKADAU 1,656 1,654 3,310 1,011 61.1 998 60.3 2,009 60.7
10 KAB. MELAWI 1,617 1,555 3,172 989 61.2 788 50.7 1,777 56.0
11 KAB. KAYONG UTARA 7,058 7,058 100.0
12 KAB. KUBU RAYA 6,058 5,775 11,833 4,821 40.7
13 KOTA PONTIANAK 6,679 5,812 12,491 6,300 94.3 5,496 94.6 11,796 94.4
14 KOTA SINGKAWANG 4,938 2,465 2,108 4,573 92.6
58,231 54,232 124,459 85,296 68.5
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 68.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
TABEL 47
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P ∑ % ∑ % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 6,269 5,869 12,138 6,269 100.0 5,869 100.0 12,138 100.0
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 27,487 25,231 52,718 20,595 74.9 19,022 75.4 39,617 75.1
4 KAB. PONTIANAK 5,198 4,613 9,811 3,037 58.4 2,744 59.5 5,781 58.9
5 KAB. SANGGAU 31,079 28,585 59,664 450 1.4 342 1.2 792 1.3
6 KAB. KETAPANG 11,759 11,215 22,974 4,851 41.3 8,459 75.4 13,310 57.9
7 KAB. SINTANG 32,320 30,742 63,062 4,068 6.5
8 KAB. KAPUAS HULU 17,182 15,921 33,103 - - 2,368 7.2
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 1,617 1,555 3,172 989 61.2 788 50.7 1,777 56.0
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 34,206 31,853 66,059 6,300 18.4 5,496 17.3 11,796 17.9
14 KOTA SINGKAWANG 7,191 2,465 2,100 4,565 63.5
167,117 155,584 329,892 96,212 29.2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L P L + P
TIDAK ADA DATA
JUMLAH
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
TABEL 48
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 19,492 20,152 39,644 7,576 38.87 9,209 45.70 16,785 42.34
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 8,953 9,126 18,079 5,461 61.00 7,215 79.06 12,676 70.11
4 KAB. PONTIANAK 2,226 3,522 5,748 1,877 84.32 2,604 73.94 4,481 77.96
5 KAB. SANGGAU 17,264 16,018 33,282 2,496 14.46 5,151 32.16 7,647 22.98
6 KAB. KETAPANG 11,759 11,215 22,974 4,851 41.25 8,459 75.43 13,310 57.94
7 KAB. SINTANG 10,659 9,103 19,762
8 KAB. KAPUAS HULU 43,385 2,892 6.67
9 KAB. SEKADAU 818 785 1,603 246 30.07 258 32.87 504 31.44
10 KAB. MELAWI 1,846 1,601 3,447 1,505 81.53 1,313 82.01 2,818 81.75
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA 22,026 20,631 42,657 3,749 17.02 4,789 23.21 8,538 20.02
13 KOTA PONTIANAK 16,570 19,945 36,515 11,127 67.15 12,720 63.78 23,847 65.31
14 KOTA SINGKAWANG 20,475 20,380 40,855 1,737 8.48 4,497 22.07 6,234 15.26
307,951 99,732 32.39
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TAHUN 2013
TIDAK ADA DATA
JUMLAH
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN
NO KECAMATAN
USILA (60TAHUN+)
JUMLAH
TIDAK ADA DATA
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TIDAK ADA DATA
TABEL 49
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 32 32 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 6 5 83.33
4 PUSKESMAS PERAWATAN 102 75 73.53
5 SARANA YANKES.LAINNYA 344 23 6.69
485 136 28.04
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Campak 9 3 38173 37993 76166 23 20 101 0.06 0.053 0.13261 0 0 0 0 0 0
2 Diphteri 9 5 58445 54845 118777 2 4 28 0.003 0.007 0.02357 0 1 2 0 25 7.1429
3 TN 4 1 14107 13946 28053 2 0 10 0.014 0 0.03565 2 0 6 100 60
4 Keracunan Makananan 3 3 916 926 1842 10 5 15 1.092 0.54 0.81433 3 1 4 30 20 26.667
5 Rubella 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Hepatitis 3 7 23650 22226 45876 78 65 143 0.33 0.292 0.31171 0 0 0 0 0 0
7 Malaria 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
JUMLAH
KEC
JUMLAH
DESA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 184 1 0.01 1 100
2 KAB. BENGKAYANG 124 0 0.00 0 #DIV/0!
3 KAB. LANDAK 156 0 0.00 0 #DIV/0!
4 KAB. PONTIANAK 67 0 0.00 0 #DIV/0!
5 KAB. SANGGAU 169 8 0.05 8 100
6 KAB. KETAPANG 262 0 0.00 0 #DIV/0!
7 KAB. SINTANG 287 6 0.02 6 100
8 KAB. KAPUAS HULU 282 0 0.00 0 #DIV/0!
9 KAB. SEKADAU 87 0 0 0 #DIV/0!
10 KAB. MELAWI 169 0.00 0.00 0 #DIV/0!
11 KAB. KAYONG UTARA 43 1 0.02 1 100
12 KAB. KUBU RAYA 116
13 KOTA PONTIANAK 29 6 0.21 6 100
14 KOTA SINGKAWANG 26
2,001 22 0.01 22 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
TIDAK ADA KLB
TIDAK ADA DATA
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 828 920 1,748 415 459 874 2.0 2.0 2.0
2 KAB. BENGKAYANG 41 48 89 114 138 252 0.4 0.3 0.4
3 KAB. LANDAK 44 41 85 278 389 667 0.2 0.1 0.1
4 KAB. PONTIANAK 810 1,011 1,821 2,203 2,790 4,993 0.4 0.4 0.4
5 KAB. SANGGAU 77 65 142 1,466 1,341 2,807 0.05 0.05 0.05
6 KAB. KETAPANG 540 5,210 0.1
7 KAB. SINTANG 451 1,576 0.3
8 KAB. KAPUAS HULU 2 2 4 25 33 58 0.08 0.06 0.07
9 KAB. SEKADAU 13 39 0.33
10 KAB. MELAWI 18 24 42 141 129 270 0.1 0.2 0.2
11 KAB. KAYONG UTARA 192 1,804 0.1
12 KAB. KUBU RAYA 451 3,677 0.1
13 KOTA PONTIANAK 5,929 13,634 0.4
14 KOTA SINGKAWANG 424 2,937 0.1
1,820 2,111 11,931 38,798 0.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 KAB. SAMBAS 9748 8665 7986 16651 6429 74.2 5702 71.4 12131 72.85 3 0 3 3 100 0 3 100
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 441 92 20.86 298 67.574 27487 25231 52718 20595 74.93 19022 75.39 39617 75.15 1115 1159 2274 91 8.161 80 6.903 171 7.52
4 KAB. PONTIANAK 221 166 75.11 192 86.878 17711 16979 34690 9389 53.01 9021 53.13 18410 53.07 6875 6182 13057 4513 65.64 3935 63.65 8448 64.7
5 KAB. SANGGAU 482 65 13.485 31079 28585 59664 1334 4.292 1229 4.299 2563 4.296 342 315 657 342 100 315 100 657 100
6 KAB. KETAPANG 526 179 34.03 180 34.221 31811 29355 61166 4578 14.39 3881 13.22 8459 13.83 5787 4968 10755 1367 23.62 2635 53.04 4002 37.21
7 KAB. SINTANG 397
8 KAB. KAPUAS HULU 8 - - 17182 15921 33103 - - - - - - - 919 -
9 KAB. SEKADAU 221 53 23.98 89 40.271 1656 1654 3310 1067 64.43 1034 62.52 2101 63.47 971 - - - -
10 KAB. MELAWI 163 42 25.77 25 15.337 5041 5277 10318 1353 26.84 1356 25.7 2709 26.26 240 275 515 37 15.42 41 14.91 78 15.15
11 KAB. KAYONG UTARA 91 41 45.05 33 36.264 4740 4625 9365 1391 29.35 1201 25.97 2592 27.68 1120 1309 2429 250 22.32 302 23.07 552 22.73
12 KAB. KUBU RAYA 394 0 36307 35015 71322 1291 1.81
13 KOTA PONTIANAK 181 181 100 181 100 34206 31853 66059 17614 26.66 13816 3645 26.38
14 KOTA SINGKAWANG 104 - 99 95.192 8947 2760 2397 5157 57.64 4056 0 0
3221 762 23.66 10910 338.71 427313 112644 26.36 48533 18475 38.07
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH MURID SD/MI
JUMLAH
MURID SD/MI DIPERIKSA
TIDAK ADA DATA
PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
TIDAK ADA DATA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLA
H
SD/MIJUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
TABEL 54
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4
1 KAB. SAMBAS 718 223
2 KAB. BENGKAYANG 6 0
3 KAB. LANDAK 3,838 162
4 KAB. PONTIANAK
5 KAB. SANGGAU 23 24
6 KAB. KETAPANG 1,208 343
7 KAB. SINTANG 436 619
8 KAB. KAPUAS HULU 176 316
9 KAB. SEKADAU 374 1,179
10 KAB. MELAWI 139 825
11 KAB. KAYONG UTARA 413
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK
14 KOTA SINGKAWANG 461 0
9,069 3,691
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Ket : Utk Kota Pontianak, jlh penyuluhan massa dan kelompok = 1575
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
1,277
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TABEL 55
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KAB. SAMBAS 251,587 260,106 511,693 23,480 0 126,698 0 0 0 150,178 29.3
2 KAB. BENGKAYANG 119,333 110,326 229,659 11,706 0 0 0 69,958 0 81,664 35.6
3 KAB. LANDAK 181,049 166,093 347,142 7,176 6,582 13,758 0 0 0 95,938 87,819 183,757 0 103,114 94,401 197,515 57.0 56.8 56.9
4 KAB. PONTIANAK 124,344 120,883 245,227 0 84,683 0 84,683 -
5 KAB. SANGGAU 222,974 208,052 431,026 11,064 10,421 21,485 2,401 2,175 4,576 32,277 29,674 61,951 53,070 48,930 102,000 98,812 91,200 190,012 44.3 43.8 44.1
6 KAB. KETAPANG 237,480 220,450 457,930 1,409 0 130,429 0 131,838 28.8
7 KAB. SINTANG 198,132 186,412 384,544 8,594 9,736 18,330 0 0 0 65,763 61,863 127,626 123,237 114,272 237,509 197,594 185,871 383,465 99.7 99.7 99.7
8 KAB. KAPUAS HULU 120,662 116,247 236,909 17,326 0 0 0 76,978 0 0 0 94,304 0.0 0.0 39.8
9 KAB. SEKADAU 97,523 91,616 189,139
10 KAB. MELAWI 96,792 92,627 189,419 5,513 5,297 10,810 0 0 0 31,166 29,116 60,282 0 36,679 34,413 71,092 37.9 37.2 37.5
11 KAB. KAYONG UTARA 51,844 49,911 101,755 0 22,465 21,435 43,900 15,438 14,562 30,000 37,903 35,997 73,900 73.1 72.1 72.6
12 KAB. KUBU RAYA 268,651 260,661 529,312 51,124 427 184,498 37,500 273,549 51.7
13 KOTA PONTIANAK 293,918 294,267 588,185 54,181 0 64,903 51,570 170,654 29.0
14 KOTA SINGKAWANG 102,023 97,471 199,494 20,802 0 0 0 49,676 0 0 0 0 0 70,478 0.0 0.0 35.3
2,366,312 2,275,122 4,641,434 244,411 5,003 1,265,339 458,579 1,973,332
0.0 0.0 5.3 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 27.3 0.0 0.0 9.9 0.0 0.0 42.5 0.0 0.0 42.5
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : - Utk Kota Ptk jlh peserta lainnya merupakan jumlah peserta Jamkesko.
- Utk Kab Sanggau jlh peserta lainnya merupakan jumlah peserta Jamkesda.
- Utk KKU jlh peserta lainnya merupakan jumlah peserta Jamkesda.
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH PENDUDUK
ASKES JAMSOSTEK
JUMLAH
PERSENTASE
ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %
TIDAK ADA DATA
TABEL 56
L P L+P ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KAB. SAMBAS 126,698 0 81,035 64.0 0.0
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 95744.32 87818.68 183563 95744.32 100 87819 100 183563.32 100 55536.12 58.0 50939 58.0 106475.12 58.0 0.0 0.0 0 0.0
4 KAB. PONTIANAK 84683 84683 100 10631 18986 29617 35.0 0
5 KAB. SANGGAU 54234 50019 104253 32277 59.5 29674 59.3 61951 59.4 15033 27.7 17903 35.8 32936 31.6 227 0.4 193 0.4 420 0.4
6 KAB. KETAPANG 130429 156747 3,879
7 KAB. SINTANG 65763 61863 127626 65763 100.0 61863 100 127626 100 73808 112.2 69137 111.8 142945 112.0 430 0.3
8 KAB. KAPUAS HULU 48883 42940 91823 75714 82.5 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0 0.0
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 31166 29096 60262 27547 88.4 24132 82.9 51679 85.8 9191 29.5 10674 36.7 19865 33.0 564 1.8 584 2.0 1,148 1.9
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 64903 64903 100.0 23740 41063 64803 99.8 10,240 15.8
14 KOTA SINGKAWANG 49676 49676 100.0 41769 51047 92816 186.8 3,667 7.4
893487 830224.32 92.92 727239.12 81.39 16117
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN DAN JENIS KELAMIN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
L + P
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN
RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI
SARKES STRATA 2 DAN STRATA
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
JUMLAH
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
L L
TIDAK ADA DATA
P
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
P L + P
TIDAK ADA DATA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN
MASKIN DI SARKES STRATA 1)
TABEL 57
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN
L P L+P JUM % JUM % JUM % JUM % JUM % JUM %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KAB. SAMBAS 126,698 1721 1.36 3970 3.13344
2 KAB. BENGKAYANG
3 KAB. LANDAK 95744.32 87818.68 183563 1186.6 1.2 1088 1.2 2274.6 1.24 935.7 0.98 1194 1.36 2129.7 1.16022
4 KAB. PONTIANAK 84683 399 0.47 18
5 KAB. SANGGAU 54234 50019 104253 203 0.4 178 0.4 381 0.37 - - - - -
6 KAB. KETAPANG 0 171
7 KAB. SINTANG 65763 61863 127626 463 0.36 60 0.04701
8 KAB. KAPUAS HULU 48883 42940 91823
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 31166 29096 60262 362 1.16 445 1.53 807 1.33915
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 64903 172 0.27
14 KOTA SINGKAWANG 0 0 49676 678 1.36 - -
893487 6259.6 0.7 6984.7
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
2013
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN
NO KABUPATEN
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH
L + P L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA
TIDAK ADA DATA
L
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TIDAK ADA DATA
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA
TIDAK ADA DATA
P
TABEL 58
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ….. 3,257,996 27,9450 0 00 0 00 0 00 0 0
SUB JUMLAH I 3,257,996 27,945 0
2 RS …. 545,968 139,260 27,8650 0 00 0 00 0 00 0 0
SUB JUMLAH II 545,968 139,260 27,865
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 00 0 00 0 00 0 00 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0
JUMLAH 3,803,964 167,205 27,865
JUMLAH PENDUDUK 4,641,434 4,641,434
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 82.0 3.6
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KAB. SAMBAS 3 279 15,303 601 392 39.3 25.6
2 KAB. BENGKAYANG 2 176 11,497 180 119 15.7 10.4
3 KAB. LANDAK 1 58 2,709 58 12 21.4 4.4
4 KAB. PONTIANAK 1 110 6,095 198 68 32.5 11.2
5 KAB. SANGGAU 3 224 16,366 264 96 16.1 5.9
6 KAB. KETAPANG 2 224 12,190 335 160 27.5 13.1
7 KAB. SINTANG 3 152 10,170 384 179 37.8 17.6
8 KAB. KAPUAS HULU 2 106 4,423 200 90 45.2 20.3
9 KAB. SEKADAU 1 63 2,495 80 22 32.1 8.8
10 KAB. MELAWI 1 55 2,474 68 32 27.5 12.9
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 - -
12 KAB. KUBU RAYA 3 142 2,177 0 18 0.0 8.3
13 KOTA PONTIANAK 11 1,426 44,751 1,303 546 29.1 12.2
14 KOTA SINGKAWANG 6 1,164 37,750 846 338 22.4 9.0
39 4179 168,400 4,517 - - 2,072 26.8 12.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta `
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
Untuk GDR dan NDR : per 1000 penderita keluar
JUMLAH
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
2013
GDR NDRJUMLAH
RSa
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
TABEL 60
TAHUN 2013
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KAB. SAMBAS 3 279 15,303 601 392 54,576 53.6 3.6 3.1
2 KAB. BENGKAYANG 2 176 11497 180 119 37490 58.4 3.3 2.3
3 KAB. LANDAK 1 58 2709 58 12 7460 35.2 2.8 5.1
4 KAB. PONTIANAK 1 110 6095 198 68 18,555 46.2 3.0 3.5
5 KAB. SANGGAU 3 224 16366 264 96 46545 56.9 2.8 2.2
6 KAB. KETAPANG 2 224 12190 335 160 37931 46.4 3.1 3.6
7 KAB. SINTANG 3 152 10170 384 179 39554 71.3 3.9 1.6
8 KAB. KAPUAS HULU 2 106 4423 200 90 18539 47.9 4.2 4.6
9 KAB. SEKADAU 1 63 2495 80 22 9424 41.0 3.8 5.4
10 KAB. MELAWI 1 55 2474 68 32 8549 42.6 3.5 4.7
11 KAB. KAYONG UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KAB. KUBU RAYA 3 142 2177 0 18 14304 27.6 6.6 17.2
13 KOTA PONTIANAK 11 1,426 44,751 1,303 546 200,923 38.6 4.5 7.1
14 KOTA SINGKAWANG 6 1164 37,750 846 338 352,224 82.9 9.3 1.9
39 4179 168400 4517 2072 846,074 55.5 5.0 4.0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
BOR LOS
JUMLAH
TOI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
RSa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATAN
*JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 134,942 5,038 3.7 1,180 23.42
2 KAB. BENGKAYANG *) 51,034 12,803 25.1 4,179 32.64
3 KAB. LANDAK 74,898 15,325 20.5 6,106 39.84
4 KAB. PONTIANAK 62,807 2,251 3.6 278 12.35
5 KAB. SANGGAU 105,426 8,689 8.2 6,857 78.92
6 KAB. KETAPANG 98,883 6,301 6.4 4,520 71.73
7 KAB. SINTANG 89,989 353 0.4 161 45.61
8 KAB. KAPUAS HULU *) 61,382 41,243 67.2 28,754 69.72
9 KAB. SEKADAU 49,048 1,175 2.4 537 45.70
10 KAB. MELAWI 43,143 21,675 50.2 12,578 58.03
11 KAB. KAYONG UTARA 22,495 11,196 49.8 4,264 38.09
12 KAB. KUBU RAYA *) 117,510 15,315 13.0 9,836 64.22
13 KOTA PONTIANAK 11,175 11,175 100.0 4,464 39.95
14 KOTA SINGKAWANG 43,150 840 1.9 95 11.31
965,882 153,379 15.9 83,809 54.64
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : *) Data Tahun 2012
JUMLAH
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PER KABUPATEN
NO KABUPATEN/KOTA
RUMAH TANGGA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 122,153 36,761 30.09 25,226 68.62
2 KAB. BENGKAYANG 54,684 17,506 32.01 4,631 26.45
3 KAB. LANDAK 77,490 52,207 67.37 28,673 54.92
4 KAB. PONTIANAK 52,351 27,545 52.62 20,306 73.72
5 KAB. SANGGAU 88,176 7,835 8.89 6,744 86.08
6 KAB. KETAPANG 39,748 9,527 23.97 6,330 66.44
7 KAB. SINTANG 85,230 11,642 13.66 5,069 43.54
8 KAB. KAPUAS HULU 50,866 50,866 100 29,150 57.31
9 KAB. SEKADAU 28,757 6,362 22.12 3,586 56.37
10 KAB. MELAWI 36,611 20,921 57.14 15,930 76.14
11 KAB. KAYONG UTARA 29,764 10,828 36.38 5,799 53.56
12 KAB. KUBU RAYA 85,705 31,721 37.01 20,963 66.09
13 KOTA PONTIANAK 160,759 49,309 30.67 36,863 74.76
14 KOTA SINGKAWANG 41,021 583 1.42 432 74.10
953,315 333,613 35.0 209,702 62.9
Sumber : Sie. Bimdal PL Dinkes Prov. Kalbar
JUMLAH
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
NO KABUPATEN/KOTA
RUMAH
TABEL 63
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 KAB. SAMBAS 122,154 43,638 35.7 18,997 43.5
2 KAB. BENGKAYANG 63,590 8,124 12.8 4,407 54.2
3 KAB. LANDAK 81,448 21,301 26.2 13,040 61.2
4 KAB. PONTIANAK 54,004 27,563 51.0 16,865 61.2
5 KAB. SANGGAU 96,971 4,400 4.5 2,864 65.1
6 KAB. KETAPANG 87,756 13,633 15.5 8,370 61.4
7 KAB. SINTANG 96,719 14,709 15.2 11,231 76.4
8 KAB. KAPUAS HULU 52,642 11,500 21.8 8,191 71.2
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 43,143 14,734 34.2 10,167 69.0
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 173,698 40,198 23.1 27,736 69.0
14 KOTA SINGKAWANG 41,593 2,600 6.3 1,398 53.8
913,718 202,400 22.2 123,266 60.9
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
JUMLAH
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TABEL 64
JUMLAH % JUMLAH % JUMLA
H% JUMLAH % JUMLA
H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KAB. SAMBAS 134,942 45,110 33.4 140 0.3 5,301 11.8 0.0 2,608 5.8 1,247 2.8 10,199 22.6 7,892 17.5 27,387 60.7
2 KAB. BENGKAYANG 63,590 16,130 25.4 53 0.3 6,374 39.5 328 2.0 3,867 24.0 - 1,923 11.9 1,577 9.8 14,122 87.6
3 KAB. LANDAK 81,448 60,290 74.0 637 1.1 10,179 16.9 840 1.4 7,001 11.6 3,318 5.5 9,332 15.5 6,695 11.1 38,002 63.0
4 KAB. PONTIANAK 61,567 31,808 51.7 807 2.5 3,934 12.4 202 0.6 4,429 13.9 20 0.1 13,894 43.7 2,449 7.7 25,735 80.9
5 KAB. SANGGAU 100,958 14,589 14.5 141 1.0 4,158 28.5 336 2.3 2,956 20.3 374 2.6 4,166 28.6 0.0 12,131 83.2
6 KAB. KETAPANG 114,513 26,213 22.9 1,531 5.8 871 3.3 0.0 16,563 63.2 1,286 4.9 2,829 10.8 1,068 4.1 24,148 92.1
7 KAB. SINTANG 96,719 30,818 31.9 0.0 1,729 5.6 0.0 8,499 27.6 0.0 5,617 18.2 5,089 16.5 20,934 67.9
8 KAB. KAPUAS HULU 61,382 22,000 35.8 5,838 26.5 10,704 48.7 2,912 13.2 3,326 15.1 2,417 11.0 9,738 44.3 2,146 9.8 37,081 168.6
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 32,943 18,012 54.7 1,104 6.1 4,198 23.3 6 0.0 5,297 29.4 0.0 1,453 8.1 4,332 24.1 16,390 91.0
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 114,527 53,941 47.1 0.0 67,191 124.6 0.0 8,320 15.4 0.0 42,114 78.1 0.0 117,625 218.1
14 KOTA SINGKAWANG 51,154 29,956 58.6 0.0 21,613 72.1 3,759 12.5 14,441 48.2 0.0 8,018 26.8 0.0 47,831 159.7
913,743 348,867 38.2 10,251 2.9 136,252 39.1 8,383 2.4 77,307 22.2 8,662 2.5 109,283 31.3 31,248 9.0 381,386 109.3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TAHUN 2013
%
KELUARGA
DIPERIKSA
KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SGLJUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
SPT
JUMLAH
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
MATA AIR LAINNYAPAH
TIDAK ADA DATA
NO
TABEL 65
TAHUN 2013
JUML
AH
% JUMLA
H
% JUMLA
H
% JUMLA
H
% JUML
AH
% JUMLA
H
% JUMLA
H
% JUMLAH % JUMLA
H
% JUML
AH
% JUMLA
H
% JUMLA
H
% JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 KAB. SAMBAS 45,110 1,798 4.0 5,339 11.8 2,045 4.5 0.0 45 0.1 557 1.2 1,960 4.3 10,189 22.6 1,595 3.5 0 0.0 2,714 6.0 575 1.3 11,744 26.0
2 KAB. BENGKAYANG 16,130 53 0.3 0.0 6,374 39.5 0.0 328 2.0 3,867 24.0 0 0.0 1,923 11.9 0.0 0 0.0 0 0.0 1,576 9.8 10,622 65.9
3 KAB. LANDAK 60,290 338 0.6 1,683 2.8 1,162 1.9 9,817 16.3 2,359 3.9 6,222 10.3 1,730 2.9 6,154 10.2 979 1.6 746 1.2 3,077 5.1 3,159 5.2 23,311 38.7
4 KAB. PONTIANAK 31,080 3 0.0 34 0.1 3,934 12.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 13,894 44.7 4635 14.9 23 0.1 0.0 0.0 2449.0 7.9 3,971 12.8
5 KAB. SANGGAU 17,368 11 0.1 54 0.3 7,983 46.0 0.0 331 1.9 4,036 23.2 39 0.2 5,187 29.9 0.0 0.0 0.0 0.0 12,454 71.7
6 KAB. KETAPANG 26,213 247 0.9 3,955 15.1 420 1.6 212 0.8 0.0 4,117 15.7 1,076 4.1 2,663 10.2 4,700 17.9 271 1.0 600 2.3 87 0.3 10,027 38.3
7 KAB. SINTANG
8 KAB. KAPUAS HULU 22,000 2,410 11.0 3,312 15.1 8,564 38.9 0.0 2,840 12.9 3,326 15.1 2,417 11.0 9,738 44.3 267 1.2 48 0.2 2,924 13.3 2,146 9.8 22,869 104.0
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 18,012 992 5.5 1,271 7.1 1,975 11.0 1,150 6.4 82 0.5 3,681 20.4 3,488 19.4 562 3.1 270 1.5 34 0.2 1,387 7.7 57 0.3 12,639 70.2
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 49,663 4,540 9.1 23,055 46.4 10,017 20.2 409 0.8 0.0 792 1.6 4 0.0 41,296 83.2 332 0.7 0 0.0 4,550 9.2 0 0.0 38,817 78.2
14 KOTA SINGKAWANG - - - - - - - - - - - 0 - - 0
285,866 10,392 3.6 38,703 13.5 42,474 14.9 11,588 4.1 5,985 2.1 26,598 9.3 10,714 3.7 91,606 32.0 12,778 4.5 1,122 0.4 15,252 5.3 10,049 3.5 146,454 51.2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
KELUARG
A
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
MINUMNYA
AIR
KEMASANAIR SUNGAI
SUMBER AIR MINUM TERLINDUNGI
LAIN-LAIN
JUMLAH
SUMBER AIR MINUM TAK TERLINDUNGI
KELUARGA
DENGAN
SUMBER AIR
MINUM
TERLINDUNGPOMPA
AIR ISI
ULANG
LEDING
METERAN
LEDING
ECERAN
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
MATA AIR
TERLINDUNGAIR HUJAN
SUMUR TAK
TERLINDUN
MATA AIR
TAK
TIDAK ADA DATA
SUMUR
TERLINDUN
TABEL 66
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KAB. SAMBAS 134,942 45,390 33.6 32,332 71.2 25,693 79.5 45,390 33.6 26,802 59.0 17,599 65.7 45,390 33.6 17,391 38.3 6,757 38.9
2 KAB. BENGKAYANG 63,590 17,198 27.0 11,210 65.2 6,770 60.4 13,572 21.3 6,875 50.7 3,937 57.3 13,572 21.3 2,750 20.3 689 25.1
3 KAB. LANDAK 81,448 60,290 74.0 30,329 50.3 15,522 51.2 60,290 74.0 16,791 27.9 6,480 38.6 60,290 74.0 8,568 14.2 2,319 27.1
4 KAB. PONTIANAK 61,928 26,392 42.6 24,074 91.2 17,506 72.7 13,215 21.3 13,904 105.2 7,296 52.5 22,200 35.8 5,206 23.5 1,814 34.8
5 KAB. SANGGAU 100,958 13,412 13.3 3,730 27.8 3,215 86.2 14,273 14.1 3,904 27.4 2,487 63.7 16,656 16.5 2,737 16.4 2,326 85.0
6 KAB. KETAPANG 115,702 17,750 15.3 13,691 77.1 10,611 77.5 17,750 15.3 8,419 47.4 6,087 72.3 17,750 15.3 2,769 15.6 1,485 53.6
7 KAB. SINTANG 96,719 25,593 26.5 16,128 63.0 12,485 77.4 25,593 26.5 2,362 9.2 2,187 92.6 29,970 31.0 3,909 13.0 2,051 52.5
8 KAB. KAPUAS HULU 61,382 22,000 35.8 8,229 37.4 6,372 77.4 22,000 35.8 3,950 18.0 2,002 50.7 22,000 35.8 2,968 13.5 1,061 35.7
9 KAB. SEKADAU *) 44,075 10,538 23.9 5,562 52.8 5,562 100.0 10,538 23.9 232 2.2 232 100.0 10,538 23.9 33 0.3 33 100.0
10 KAB. MELAWI 32,943 17,749 53.9 14,350 80.8 10,183 71.0 12,907 39.2 8,643 67.0 6,848 79.2 12,977 39.4 5,488 42.3 4,101 74.7
11 KAB. KAYONG UTARA 35,903 11,222 31.3 5,496 49.0 2,155 39.2 11,222 31.3 1,668 14.9 3,547 212.6 32,970 91.8 77,626 235.4 940 1.2
12 KAB. KUBU RAYA 70,738 33,008 46.7 24,908 75.5 23,469 94.2 32,970 46.6 9,588 29.1 3,547 37.0 32,970 46.6 7,626 23.1 940 12.3
13 KOTA PONTIANAK 173,698 62,141 35.8 60,037 96.6 48,321 80.5 95 66 69.5 55,036 31.7 35,782 65.0 22,149 61.9
14 KOTA SINGKAWANG 51,154 635 1.2 381 60.0 237 62.2 635 1.2 - - 635 1.2 635 100.0 86 13.5
1,125,180 363,318 32.3 250,457 68.9 188,101 75.1 280,450 24.9 103,204 36.8 62,249 60.3 372,954 33.1 173,488 46.5 46,751 26.9
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Catatan : Utk Kota Pontianak, tempat sampah yang diperikasa adalah tempat pembuangan akhir/tempat sampah umum.
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR
NO KABUPATEN/KOTA SEHATKELUARGA
MEMILIKI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
JAMBAN
KELUARGA
MEMILIKI
TAHUN 2013
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
JUMLAH
JUMLAH
KELUARGAKELUARGA
DIPERIKSASEHAT
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
TABEL 67
TAHUN 2013
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 KAB. SAMBAS 22 19 18 94.7 158 147 107 72.8 94 91 63 69.2 1,393 1,053 869 82.5 1,667 1,310 1,057 80.7
2 KAB. BENGKAYANG 15 11 7 63.6 191 181 124 68.5 55 30 17 56.7 1,092 808 485 60.0 1,353 1,030 633 61.5
3 KAB. LANDAK 14 14 7 50.0 102 94 43 45.7 20 20 4 20.0 672 661 440 66.6 808 789 494 62.6
4 KAB. PONTIANAK 5 5 3 60.0 156 156 156 100.0 20 17 16 94.1 375 285 247 86.7 556 463 422 91.1
5 KAB. SANGGAU 42 23 18 78.3 212 119 89 74.8 19 11 8 72.7 585 306 198 64.7 858 459 313 68.2
6 KAB. KETAPANG 66 56 37 66.1 295 245 166 67.8 25 25 11 44.0 701 441 344 78.0 1,087 767 558 72.8
7 KAB. SINTANG 6 1 1 100.0 282 115 60 52.2 10 3 0 0.0 193 53 50 94.3 491 172 111 64.5
8 KAB. KAPUAS HULU 49 49 37 75.5 125 125 98 78.4 18 18 8 44.4 71 42 27 64.3 263 234 170 72.6
9 KAB. SEKADAU - - - - - - - - - - - - 324 - 22 - - - - -
10 KAB. MELAWI 14 12 11 91.7 56 48 40 83.3 5 5 5 100.0 134 104 81 77.9 209 169 137 81.1
11 KAB. KAYONG UTARA 164 164 164 100 164 164 164 100.0
12 KAB. KUBU RAYA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
13 KOTA PONTIANAK 19 6 5 83.3 30 25 25 100.0 - - - - 1,120 1,600 1,312 82.0 1,169 1,631 1,342 82.3
14 KOTA SINGKAWANG - 15 - - 94 44 32 72.7 12 1 1 100.0 637 285 221 77.5 743 345 254 73.6
252 211 144 68.2 1,701 1,299 940 72.4 278 221 133 60.2 7,461 5,802 4,460 76.9 9,368 7,533 5,655 75.1
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
JUMLAH
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT
JUMLAH TUPM
NO
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KABUPATEN/KOTA
2013
∑ DIBINA % ∑ DIBINA % ∑ DIBINA % ∑ DIBINA % ∑ DIBINA % ∑ DIBINA % ∑ DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KAB. SAMBAS 340 293 86.2 49 34 69.4 684 533 77.9 860 521 60.6 275 150 54.5 17 4 23.5 2,225 1,535 69.0
2 KAB. BENGKAYANG 196 145 74.0 361 196 54.3 603 397 65.8 176 62 35.2 19 18 94.7 1,355 818 60.4
3 KAB. LANDAK 244 190 77.9 56 47 83.9 522 354 67.8 606 360 59.4 197 124 62.9 10 6 60.0 1,635 1,081 66.1
4 KAB. PONTIANAK 102 77 75.5 381 234 61.4 381 303 79.5 167 118 70.7 22 16 72.7 1,053 748 71.0
5 KAB. SANGGAU 261 224 85.8 56 45 80.4 540 189 35.0 747 218 29.2 446 153 34.3 2,050 829 40.4
6 KAB. KETAPANG 335 297 88.7 56 42 75.0 602 427 70.9 674 330 49.0 428 182 42.5 22 20 90.9 2,117 1,298 61.3
7 KAB. SINTANG 305 118 38.7 6 0.0 616 226 36.7 1,499 274 18.3 399 105 26.3 2,825 723 25.6
8 KAB. KAPUAS HULU 363 158 43.5 72 43 59.7 592 131 22.1 398 83 20.9 236 68 28.8 118 23 1,779 506 28.4
9 KAB. SEKADAU
10 KAB. MELAWI 107 94 87.9 233 131 56.2 328 191 58.2 144 90 62.5 6 6 100.0 818 512 62.6
11 KAB. KAYONG UTARA
12 KAB. KUBU RAYA
13 KOTA PONTIANAK 237 178 75.1 248 244 98.4 543 440 81.0 569 421 74.0 236 110 46.6 237 132 55.7 2,070 1,525 73.7
14 KOTA SINGKAWANG 46 23 50.0 190 116 61.1 331 198 59.8 104 54 51.9 671 391 58.3
2,536 1,797 70.9 543 455 83.8 5,264 2,977 56.6 6,996 3,296 47.1 2,808 1,216 43.3 451 225 49.9 18,598 9,966 53.6
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TABEL 68
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SARANA
PENDIDIKANSARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA
PELAYANAN
KESEHATAN
TAHUN
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
TIDAK ADA DATA
No
1 3 4 5 6
1 Set /kantong 10,705 260 41
2 Set /kantong 9,100 560 16
3 kotak 10 x 10 kaplet 3,285 204 16
4 Botol 60 ml 8,511 926 9
5 1000 tablet / botol 0 0 #DIV/0!
6 kotak 10 x 10 tablet 5,075 60 85
7 100 ampul /kotak 400 42 10
8 Botol 60 ml 4,500 209 22
9 1000 tablet / botol 270 0 #DIV/0!
10 30 ampul / kotak 313 0 #DIV/0!
11 1000 tablet / botol 0
12 Botol / plastik 500 ml 4,493 1,171 4
13 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol 4,490
14 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol 99 14 7
15 1000 tablet / botol 819 15 54
16 Klorokuin tablet 150 mg 1000 tablet / botol 0 #DIV/0!
17 Klorokuin tablet 250 mg 1000 tablet / botol 0 #DIV/0!
18 botol 60 ml 9,729 2,025 5
+ Trimetoprim 40 mg / 5 ml
19 100 tablet / kotak 4,62582
57
20 100 tablet / botol 242 5 45
21 Botol / plastik 500 ml 1,800 1,200 2
22 Parasetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol 0 #DIV/0!
ktk / 100 tab 5,596 1,092 5
23 Pirantel tablet 125 mg 60 tablet / kotak 0 0 #DIV/0!
24 Botol / plastik 500 ml 1,097 1,486 1
25 Salep 2-4 , Kombinasi: 24 pot @ 30 g / kotak 0 #DIV/0!
26 Salisil Bedak 2 % 50 gram / kotak 600 80 8
27 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol 230 #DIV/0!
28 botol 60 ml 634 6 106
29 botol 50 soft capsul 0 #DIV/0!
30 paket 6,287 3 2,096
31 paket 0 50 0
32 paket 60 0 #DIV/0!
33 paket 130 0 #DIV/0!
34 paket 156 174 1
Sumber : Sie. Bimdal Farmasi dan Alkes, Dinkes Prov. Kalbar
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
DI PROPINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2012
KemasanStock Awal
APBNPengeluaran
Tingkat
KecukupanNama Obat
2
Infusion set anak
Infusion set dewasa
Amoksisilin kaplet 500 mg
Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml
Metampiron tablet 500 mg
Antasida DOEN I tablet kunyah , kombinasi :
Mg-Hidroksida 200mg+Al. Hidroksida. 200 mg
Deksametason injeksi i.v 5 mg/ml - 1 ml
Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml ( HBr )
Dekstrometorfan tablet 15 mg ( HBr )
Difenhidramin HCl inj i.m 10 mg/ml-1 ml ( HCl )
Gliseril Guayakolat tablet 100 mg
Glukosa larutan infus 5 % steril (Produk lokal)
Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg
Kotrimoksazol Suspensi komb: Sulfametoksazol 200 mg
Kotrimoksazol tablet kombinasi: Sulfametoksazol 400
mg + Trimetoprim 80 mgKotrimoksazol tablet pediatrik, kombinasi:
Sulfametoksazol 100 mg + Trimetoprim 20 mgNatrium Klorida larutan infus 0,9 % steril (Produk
lokal)
Ringer Laktat larutan infus steril (Produk lokal)
Asam Salisilat 2% + Belerang Endap 4%
Multivitamin Sirup Anak kombinasi
Retinol ( Vit. A ) 100.000 UI Kapsul Lunak
OAT Kat 1
OAT Kat 2
OAT Kat 3
OAT Kat Sisipan
OAT Kat Anak
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES/KEM
ENDIKBUDPEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 1 13 6 1 9 32
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 1
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 4 4
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 2 0 0 0 0 2
5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 100 2 0 0 102
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 123 12 0 0 135
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 552 14 0 0 566
8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 857 21 0 0 878
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 30 30
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 3 2 68 73
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 25 25
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 505 505
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 48 48
14 POSKESDES 0 0 1243 0 0 0 1346
15 POSYANDU 0 0 3393 0 0 653 4522
16 APOTEK 0 0 8 2 1 215 226
17 TOKO OBAT 0 0 16 0 0 280 296
18 GFK 0 0 12 0 0 13 25
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 2
2 4 6317 60 4 1852 8818
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
NO FASILITAS KESEHATAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TABEL 71
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 32 33 103.13 30 93.75
2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 6 6 100.00
4 PUSKESMAS 237 231 97.47 1 0.42
276 271 98.19
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KAB. SAMBAS 59 11.0 452 84.6 14 2.6 9 1.7 534 100 23 4.3
2 KAB. BENGKAYANG 96 31.2 167 54.2 44 14.3 1 0.3 308 100 45 14.6
3 KAB. LANDAK 65 15.5 256 61.1 95 22.7 3 0.7 419 100 98 23.4
4 KAB. PONTIANAK 85 20.3 110 26.3 12 2.9 0 0.0 207 49 12 5.8
5 KAB. SANGGAU 197 38.3 195 37.9 107 20.8 16 3.1 515 100 123 23.9
6 KAB. KETAPANG 161 36.3 152 34.2 119 26.8 12 2.7 444 100 131 29.5
7 KAB. SINTANG 91 22.2 172 42.0 121 29.5 26 6.3 410 100 147 35.9
8 KAB. KAPUAS HULU 156 41.8 167 44.8 44 11.8 6 1.6 373 100 50 13.4
9 KAB. SEKADAU 78 38.8 120 59.7 3 1.5 0 0.0 201 100 3 1.5
10 KAB. MELAWI 75 34.1 92 41.8 33 15.0 20 9.1 220 100 53 24.1
11 KAB. KAYONG UTARA 19 16.0 89 74.8 9 7.6 2 1.7 119 100 11 9.2
12 KAB. KUBU RAYA 122 32.4 147 39.1 95 25.3 12 3.2 376 100 107 28.5
13 KOTA PONTIANAK 66 25.6 111 43.0 72 27.9 9 3.5 258 100 81 31.4
14 KOTA SINGKAWANG 4 2.9 118 85.5 12 8.7 4 2.9 138 100 16 11.6
1,274 28.2 2,348 51.9 780 17.2 120 2.7 4,522 100 900 19.9
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.92
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
JUMLAH
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA
TABEL 73
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KAB. SAMBAS 27 184 143 77.7 134 93.7 191 534
2 KAB. BENGKAYANG 17 124 113 91.1 86 76.1 133 308
3 KAB. LANDAK 16 156 47 30.1 23 48.9 44 419
4 KAB. PONTIANAK 14 67 TIDAK ADA DATA 57 207
5 KAB. SANGGAU 18 169 91 53.8 91 100.0 158 515
6 KAB. KETAPANG 24 262 251 95.8 164 65.3 164 444
7 KAB. SINTANG 20 287 77 26.8 77 100.0 119 410
8 KAB. KAPUAS HULU 23 282 111 39.4 84 75.7 169 373
9 KAB. SEKADAU 12 87 74 85.1 74 100.0 100 201
10 KAB. MELAWI 11 169 102 60.4 7 6.9 37 220
11 KAB. KAYONG UTARA 8 43 34 79.1 34 100.0 34 119
12 KAB. KUBU RAYA 19 116 110 94.8 0 0.0 123 376
13 KOTA PONTIANAK 23 29 26 89.7 26 100.0 0 258
14 KOTA SINGKAWANG 5 26 26 100.0 2 7.7 17 138
237 2,001 1,205 60.2 802 66.6 1,346 4,522
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
JUMLAH
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSKESDES POSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
PUSKESMAS
TABEL 74
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Puskesmas ……… 2 272 274 76
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 272 274 76
1 RS ………… 187 234 421 34
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 187 234 421 34
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 9 9 -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.1 11.1 15.2 2.4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 6 30 36 -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 14 14 6
JUMLAH 195 559 754 116
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S3
b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH DOKTER GIGI b
NO UNIT KERJA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TABEL 75
TAHUN 2013
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Puskesmas ……… 545 1,101 1 2,228 58 2,482 2,929 36 112 148
- - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 545 1,101 1 2,228 58 2,482 2,929 36 112 148
1 RS ………… 217 185 - 491 187 2,529 2,792 2 16 18
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 217 185 - 491 187 2,529 2,792 2 16 18
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 58.58 5.28 107.96 123.26 3.58
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 27 52 79 92 26 118 - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 11 15 - 26 10 39 49 1 2 3
JUMLAH 773 1,328 53 2,824 347 5,076 5,894 39 130 169
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
PERAWAT bNO UNIT KERJA
PERAWAT GIGI
JUMLAHJUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DIV
BIDAN
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDANDIII
BIDAN∑
SARJANA KEPERAWATAN a
TABEL 76
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERDI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas ……… 7 31 38 33 158 214 40 189 252 2 3 11 30 166 236 41 200 287
- - -
- - - - -
- - - - -
- - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 31 38 33 158 214 40 189 252 2 3 11 30 166 236 41 200 287
1 RS ………… 19 55 83 34 120 171 53 175 240 2 11 14 16 89 114 19 104 133
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 19 55 83 34 120 171 53 175 240 2 11 14 16 89 114 19 104 133
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 9 10 4 7 11 3 10 21 - - - - 1 1 - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11 9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 11 29 40 - 1 1 11 30 41 10 13 23 4 6 10 13 16 33
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 6 19 25 5 11 16 10 29 41 1 4 5 6 9 15 7 12 20
JUMLAH 44 143 196 76 297 413 117 433 595 15 31 53 56 271 376 80 333 474
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
D-IV/SARJANA
GIZI a
TABEL 77
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas ……… 36 63 122 5 10 15 48 96 166 99 131 258
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 36 63 122 5 10 15 48 96 166 99 131 258
1 RS ………… 48 50 102 9 8 17 58 62 124 19 12 31
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - -
dan swasta dan termasuk - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 48 50 102 9 8 17 58 62 124 19 12 31
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 1 1 - - - - 1 1 2 2 4
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6.3 6.3
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 47 50 97 1 1 2 48 51 99 2 11 13
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 68 62 130 1 3 4 69 65 134 29 24 53
JUMLAH 199 226 518 16 22 38 223 275 556 151 180 359
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a
D-III KESMAS b
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TABEL 78
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas ……… 49 164 234 6 2 8 1 - 1 56 166 243 1 2 3
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 49 164 234 6 2 8 1 - 1 56 166 243 1 2 3
1 RS ………… 78 140 228 67 28 98 26 5 37 171 173 363 22 29 53
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 78 140 228 67 28 98 26 5 37 171 173 363 22 29 53
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 6 12 18 1 2 3 - - - 7 14 21 - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 13.5 1.2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 4 13 17 - - - - - - 4 13 17 - 1 1
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 6 11 2 - 2 - - - 7 6 13 - - -
JUMLAH 142 335 508 76 32 111 27 5 38 245 372 657 23 32 57
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
TABEL 79
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2013
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 1,095,206,409,248 64.07
a. Belanja Langsung 457,479,642,096
b. Belanja Tidak Langsung 383,800,243,146
2 APBD PROVINSI 258,315,501,506 15.11
3 APBN : 331,770,088,811 19.41
- Dana Dekonsentrasi 84,126,928,961 4.92
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 136,482,351,350 7.98
- JAMKESMAS 27,413,678,500 1.60
- JAMPERSAL 2,052,880,000 0.12
- TP 60,269,850,000 3.53
- BOK 21,424,400,000 1.25
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 1,387,314,592 0.08
- C W S - 0.00
- G F 1,387,314,592 0.08
- NICE - 0.00
- Lain-lain - 0.00
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 22,721,529,936 1.33
1,709,400,844,093 100.0
14,133,524,644,702
9.52
368,291.53
Sumber : Sub Bag Renja dan Monev
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD PROVINSI
% APBD KESEHATAN THD APBD PROVINSI
1 2 3 4 5
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 93,449 104,881 89.10
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 12,325 20,976 58.76
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 87,903 100,054 87.86
4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 82,828 99,954 82.87
5 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 6,265 13,986 44.79
6 Cakupan kunjungan Bayi 78,776 96,934 81.27
7
Cakupan desa / kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) 1,334 2,001 66.67
8 Cakupan pelayanan anak Balita 232,456 409,877 56.71
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan 9,734 10,584 91.97
10 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 289 290 99.66
11 Cakupan penjaringan kesehatan Siswa SD dan setingkat 85,296 124,459 68.53
12 Cakupan peserta KB Aktif 588,039 874,617 67.23
13 Cakupan penemuan penderita penyakit :
a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 32 1,395,537 2.29
b. Penemuan penderita pnemonia balita 3,315 49,165 6.74
c. Kesembuhan pasien TB BTA Positif 4,130 4,633 89.14
d. Penderita DBD yang ditangani 838 838 100.00
e. Penemuan penderita Diare 92,692 99,327 93.32
14
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin 733,499 830,224 88.35
15
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin 23,102 830,224 2.78
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan
sarana kesehatan (RS) di Kab 32 32 100.00
17 Cakupan desa / kelurahan mengalami KLB yg dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam 22 22 100.00
18 Cakupan desa siaga aktif 802 1,205 66.56
INDIKATOR KINERJA SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2013
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
No INDIKATORHASIL/
REALISASI
TARGET/
SASARAN
SETAHUN
PROSENTASE