PEMBAHASAN SOAL MATA SEPTEMBER 2017 · 2021. 6. 10. · •Glaukoma akut sudut tertutup muncul...

Post on 14-Aug-2021

7 views 0 download

Transcript of PEMBAHASAN SOAL MATA SEPTEMBER 2017 · 2021. 6. 10. · •Glaukoma akut sudut tertutup muncul...

PEMBAHASAN SOAL MATA MEI 2021

Chalazion

• Adalah lesi inflamasi paling sering yang ditemukan di kelopak mata

• Ditemukan memberat secara perlahan, berbentuk nodul, dan non tender

• Secara umum jinak dan bersifat self limiting, kecuali terjadi secara berulang

• Chalazion yang berulang harus dievaluasi untuk kemungkinan keganasan

Etiologi

• Terjadi akibat inflamasi dan obstruksi dari kelenjar sebasea dari kelopak mata

• Infeksi dapat menyebakan inflamasi dan obstruksi sehingga menyebabkan chalazion, namun lesi dari chalazion sendiri adalah sebuah lesi inflamasi dan tidak selalu merupakan akibat dari infeksi

Epidemiologi

• Merupakan kondisi yang umum, walaupun insiden dari penyakit ini di seluruh dunia belum ditemukan

• Mengenai wanita dan pria dalam angka yang sama

• Terjadi paling sering pada orang dewasa dengan usia 30-50

Patofisiologi

• Chalazion merupakan lesi inflamasi dari degradasi produk lipid yang kemudian bocor ke jaringan sekitar dan menyebabkan respon inflamasi

• Respon inflamasi yang terjadi adalah respon granuloma

• Respon inflamasi berupa respon granuloma menyebabkan penyakit ini juga disebut konjungtiva granuloma

Anamnesis

• Terdapat pembengkakan pada kelopak mata, biasanya terjadi sudah berminggu-minggu atau berbulan-bulan

• Biasanya tidak nyeri, namun dapat menyebabkan gangguan visus atau menyebabkan rasa tidak nyaman. Kecuali jika terjadi inflamasi berat atau terinfeksi maka akan menyebabkan nyeri

Pemeriksaan Fisik

• Terdapa nodul di kelopak mata

• Nodul tidak terfluktuasi, tidak eritematus

• Jika terjadi secara tunggal, umumnya ditemukan pada kelopak mata atas

• Ukuran dari chalazion < 1 cm

• Pemeriksaan lain yang penting adalah melakukan eversi dari kelopak mata dan pemeriksaan visus

Tatalaksana

• Tatalaksana konservatif adalah kompres hangat selama 15 menit sekitar 2-4 kali sehari. Dapat ditambahkan dengan dipijat dengan sampo bayi

• Antibiotik tidak rutin diberikan kecuali terdapat kecurigaan infeksi, dapat dilakukan dengan doksisiklin 100 mg per oral 2x sehari

• Jika gejala menetap > 1 bulan lakukan tatalaksana pembedahan

Sumber

• Jordan GA, Beier K. Chalazion.

[Updated 2020 Aug 8]. In:

StatPearls [Internet]. Treasure

Island (FL): StatPearls

Publishing; 2021 Jan-

. Available from:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/bo

oks/NBK499889/

Konjungtivitis bakterial akut

• Dicirikan dengan mata merah, rasa panas, keluar secret. Biasanya bilateral, namun didahului oleh salah satu mata

• Gambaran klinisnya adalah injeksi konjungtiva dan reaksi pupil pada tarsus. Terdapat secret yang awalnya cair kemudian menjadi mukopurulen. Dapat ditemukan erosi kornea bentuk pungtat

Konjungtivitis bakterial akut

• Tatalaksana dilakukan dengan :

• Antibiotik untuk mempercepat penyembuhan

• Anitbiotik juga diberikan untuk mencegah reinfeksi

• Menjaga kebersihan mata

• 60% kasus membaik dalam lima hari tanpa terapi

Epidermic Keratoconjunctivitis

• Disebabkan oleh serotip 8, 19, dan 37

• Penularan biasanya melalui kontak tangan ke mata, intrumen medis, kolam renang, atau aktivitas seksual

• Pasien akan mengeluhkan mata merah, berair, fotofobia, mata ngeres, kotor. Keratitis dapat terjadi pada 80% kasus

Epidermic Keratoconjunctivitis

• Gambaran klinis ditemukan kelopak mata, limfadenopati, preaurikuler, konjungitivitis folikuler

• Pada infeksi parah dapat terjadi pendarahan subkonjungtiva, kemosis, psuedomembran.

• Keratitis pada hari ke7-10 dapat terjadi,

Trakoma

• Konjungtivitis kornis yang disebabkan oleh C. trachomatis dan disebabkan oleh serotip A, B, dan C yang terjadi pada komunitas dnegan lingkungan sanitasi yang buruk

• Gejala pada pasien adalah mata merah, ngeres, lakrimasi, dan terdapat sekrest yang mukopurulen

Trakoma

• Gambaran klinis pada traukoma

– Konjungtivitis folikuler pada tarsus superior

– Dapat juga terjadi pada fornik superior dan inferior, tarsus inferior, plika semilunaris, dan limbus

– Pada fase akut folikel dapat tertutup dengan hipertrofi papiler dan sel-sel radang

– Folikel yang besar pada tarsus superior dapat menjadi nekrosis

Trakoma

https://www.who.int/bulletin/volumes/98/10/19-248708/en/

Tatalaksana Trakoma

• Topikal tetrasiklin 1% 2x sehari selama berturut-turut 2 bulan

• Oral tetrasiklin 1,5-2 gram. Sehari dalam dosis terbagi. Diberikan selama 3 minggu

• Eritromisin merupakan terapi alternative bila pasien secara klinis resisten terhadap pemberian tetrasiklin

Sumber

• Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata Universitas Airlangga

• https://www.who.int/bulletin/volumes/98/10/19-248708/en

26. Wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kabur mendadak sejak 2 hari. Mata kabur disertai dengan mual dan muntah. IOP 46 mmHg. Diagnosis kasus ini

a. Glaukoma sudut tertutup primer

b. Glaukoma sudut terbuka primer

c. Konjungtivitis

d. Uveitis

e. Presbiopi

• Glaukoma akut sudut tertutup muncul sebagai onset tiba-tiba dari nyeri mata berat yang parah atau sakit kepala yang berhubungan dengan penglihatan kabur, lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar cahaya terang, mual, dan muntah. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan pupil titik tengah tetap dan kornea berkabut atau keruh dengan injeksi konjungtiva yang ditandai (paling menonjol di limbus). Tekanan intraokular akan meningkat dan bisa mencapai 60 sampai 80 mm Hg pada serangan akut.

• Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jan 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/

27. Terapi untuk glaucoma sudut tertutup adalah, kecuali

a. Beta blocker

b. Alpha agonis

c. Agen hiperosmolar

d. Acetazolamid

e. Streoid topikal

Terapi medis awal mencakup kombinasi dari obat-obatan berikut:

• Acetazolamide 500 mg intravena memblokir produksi aqueous humor.

• intravena Manitol 1 sampai 2 gram / kg (jika tidak ada kontraindikasi) untuk mengurangi volume aqueous humor dengan cepat.

• Beta-blocker topikal (timolol 0,5%) 1 tetes untuk memblokir produksi aqueous humor.

• Alfa 2-agonis topikal (apraclonidine 1%) 1 tetes untuk memblokir produksi aqueous humor.

• Pilocarpine topikal 1% sampai 2% satu tetes setiap 15 menit untuk dua dosis sekali tekanan intraokular di bawah 40 mm Hg untuk meningkatkan aliran aqueous humor. Ini tidak efektif pada tekanan yang lebih tinggi karena kelumpuhan iskemik yang diinduksi oleh tekanan pada iris.

• Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jan 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/

28. Pria 28 tahun dengan mata merah sejak 3 hari. Pandangan kabur, tidak ada riwayat trauma. Ditemukan injeksi silier, keratit presipitat pada kornea. Diagnosis untuk pasien ini adalah?

A. Keratitis

B. Irisocyclitis

C. Sclerouveitis

D. Endoph

E. Glaukoma

Tanda / Gejala Kunci Paling UmumUveitis :

A.Uveitis anterior:

Gejala: merah, mata nyeri

Tanda: anterior chamber cell and flare, posterior synechiae, keratic precipitates

B.Uveitis intermediete:

Gejala: floaters memburuk, penglihatan menurun

Tanda: sel vitreous cell and haze, snowballs, pars plana snowbank, cystoid macular edema

C.Uveitis Posterior:

Gejala: penglihatan memburuk, perubahan bidang visual

Tanda: chorioretinal lesions, retinal whitening, vascular sheathing

D.Panuveitis:

Gejala: merah, mata nyeri; ketajaman visual yang sangat tertekan; floaters

Tanda: anterior chamber cell and flare, vitreous cell and haze, chorioretinal lesions, retinal whitening

Duplechain A, Conrady CD, Patel BC, et al. Uveitis. [Updated 2021 Feb 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540993/

29. Laki laki 29 tahun datang dengan riwayat mata gatal. Pasien diberikan obat tetes mata gatal. Pada pemeriksaan bola mata didpaatkan peningkatan tekanan intraokluar. Diagnosis untuk kasus ini adalah

a. Glaukoma sudut tertutup

b. Iridosiklitis

c. Glaukoma akibat steroid

d. Uveitis

e. Konjungtivitis

• Steroid adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan terutama dalam pengobatan berbagai kondisi autoimun dan inflamasi.

• Efek samping steroid ada pada mata yang paling penting adalah glaukoma dan katarak yang diinduksi steroid.

• Glaukoma yang diinduksi steroid dianggap sebagai jenis glaukoma sudut terbuka sekunder, yang disebabkan oleh peningkatan resistensi terhadap aliran keluar air pada tingkat jalinan trabekuler.

• Feroze KB, Khazaeni L. Steroid Induced Glaucoma. [Updated 2020 Jul 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430903/

30. Laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan mata merah dan berair. Pada pemeriksaan slit lamp pasien mengeluhkan silau ketika diperiksa. Pada pemeriksaan nampak infiltrate dendritik. Diagnosis pada pasien ini adalah?

a. Konjungtivitis bacterial

b. Konjungtivitis viral

c. Skleritis

d. Episkleritis

e. Retinitis

• pada virus Herpes simpleks (HSV) tanda paling awal adalah timbulnya vesikula bening yang kemudian bergabung membentuk lesi dendritik klasik

• Lesi ini presentasi adanya replikasi virus aktif.

• https://eyewiki.aao.org/Herpes_Simplex_Epithelial_Keratitis

31. Anak laki2 8th, mata merah kedua mata, gatal. Tidak ada gangguan penglihatan, tdk ada trauma. 6 bulan lalu ada keluhan serupa. Conjunctival injection (+), pada konjungtiva tarsal ditemukan giant papillae..pengobatan yg diberikan,, kecuali

A. Imunomodulator

B. NSAID

C. Antibiotic

D. Antihistamin

E. Stabilizer sel mast

Terapi Keratoconjunctivitis Atopik

- Edukasi perawatan mata alergi (hindari menggosok mata, gunakan air mata buatan dan kompres dingin, hindari paparan alergen)

- Obat tetes kombinasi penstabil antihistamin / sel mast topikal.

- kortikosteroid topikal

- Penghambat kalsineurin topikal atau sistemik

Baab S, Le PH, Kinzer EE. Allergic Conjunctivitis. [Updated 2021 Mar 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448118/

32. Pria muda 32 th, mata kiri merah 1 mata, penglihatan buram. Visus kiri turun. Ciliary injection (+), Anterior chamber moderate depth, Keratic precipitate (+), flare dan cells +2. Diagnosis yg sesuai adalah

a. Uveitis

b. Konjungtiivitis

c. Glaukoma

d. Skleritis

e. Retintiis

Tanda / Gejala Kunci Paling UmumUveitis :

A.Uveitis anterior:

Gejala: merah, mata nyeri

Tanda: anterior chamber cell and flare, posterior synechiae, keratic precipitates

B.Uveitis intermediete:

Gejala: floaters memburuk, penglihatan menurun

Tanda: sel vitreous cell and haze, snowballs, pars plana snowbank, cystoid macular edema

C.Uveitis Posterior:

Gejala: penglihatan memburuk, perubahan bidang visual

Tanda: chorioretinal lesions, retinal whitening, vascular sheathing

D.Panuveitis:

Gejala: merah, mata nyeri; ketajaman visual yang sangat tertekan; floaters

Tanda: anterior chamber cell and flare, vitreous cell and haze, chorioretinal lesions, retinal whitening

Duplechain A, Conrady CD, Patel BC, et al. Uveitis. [Updated 2021 Feb 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540993/

33. Pria muda 32 th, mata kiri merah 1 mata, penglihatan buram. Visus kiri turun. Ciliary injection (+), Anterior chamber moderate depth, Keratic precipitate (+), flare dan cells +2. Pengobatan yg sesuai adalah

a. Kortikosteroid dan sikloplegik

b. Artificial tears

c. Kortikosteroid dan antihistamin

d. Antibiotik oral

e. Antibiotik intravena

• Pengobatan uveitis bertujuan menghilangkan peradangan dan nyeri dengan steroid dan cycloplegics topikal.

• Duplechain A, Conrady CD, Patel BC, et al. Uveitis. [Updated 2021 Feb 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540993/

34. Tatalaksana konservatif untuk chalazion dilakukan dengan

a. Kompres mata 2-4 kali sehari

b. Dokssisiklin 100 mg 2x1

c. Minosiklin 50 mg 1x1

d. Tetes mata steroid

e. Traimcinolone 40 mg/ml

• Manajemen konservatif adalah strategi awal untuk chalazion. Kompres hangat harus dioleskan ke tutup yang terkena selama 15 menit 2-4x/hari. Kebanyakan chalaziaon sembuh dalam waktu satu bulan dengan tindakan konservatif ini.

• Jordan GA, Beier K. Chalazion. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499889/

35. Seorang anak 7th datang dengan keluhan mata merah, berair, folikel (+) pembesaran KGB (+). Diagnosis untuk kasus ini adalah?

a. Konjungtivitis adenoviral

b. Konjungtivitis fungi

c. Uveitis

d. Episkleritis

e. Iritis

Pasien dengan Adenoviral Keratoconjunctivitis mengeluh

- gatal-gatal unilateral - Rasa robek, terbakar dan sensasi benda asing - Fotofobia - Dalam kasus acute hemorrhagic conjunctivitis

(AHC), perdarahan epibulbar dan tarsal yang luas dan pembesaran kelenjar getah bening precervical

- Bialasiewicz A. Adenoviral keratoconjunctivitis. Sultan Qaboos Univ Med J. 2007;7(1):15-23.

36 Seorang anak 10 tahun datang dengan keluhan gatal berulang pada mata, Terdapat watery discharge. Teerdapat gelatin papilla di konjungtiva. Diagnosis untuk kasus ini adalah?

a. Konjungtivitis vernal

b. Konjungtivitis bacterial

c. Uveitis

d. Iritis

e. Iridosiklitis

• Secara klinis, VKC dapat dibagi menjadi 3 subtipe: presentasi konjungtiva, limbal, dan campuran. Dalam bentuk limbal, temuan utama adalah gelatinous papila limbal yang terkait dengan infiltrat epitel yang disebut Horner-Trantas dot. Ini adalah kumpulan fokal eosinofil dan sel epitel yang mengalami degenerasi.

• https://www.aao.org/disease-review/vernal-keratoconjunctivitis-5

37. Seorang petani mengalami trauma pada mata, terkena 3 buah ranting, mengalami fotophobia dan lakrimasi, pada korbea didapatkan inflitrate pada stroma... diagnosis etiology untuk kasus di atas

a. Test fluorescein

b. corneal topografi

c. corneal biopsi

d. schimer test

e. Tes ansel

• Biopsi kornea dapat menjadi bantuan yang efektif dalam menegakkan diagnosis dalam berbagai kondisi termasuk infeksi. Evaluasi mikrobiologis dari biopsi kornea memberikan kontribusi yang signifikan terhadap diagnosis, pengobatan, dan hasil akhir pasien dengan keratitis infeksius progresif.

• Alexandrakis G, Haimovici R, Miller D, Alfonso EC. Corneal biopsy in the management of progressive microbial keratitis. Am J Ophthalmol. 2000 May;129(5):571-6. doi: 10.1016/s0002-9394(99)00449-3. PMID: 10844046.

38. DItemukannya cherry red spot pada pasien dengan penurunan visus mendadak mengarahkan diagnosis pada

a. Oklusi arteri

b. Oklusi vena

c. Konjungtivitis

d. Diabetic retinopathy

e. Penyakit mieloproliferatif

• Lesi cherry-red spot mengacu pada daerah berwarna merah di tengah makula yang dikelilingi oleh opifikasi retinal. cherry-red spot dapat ditemukan dalam berbagai kondisi patologis sakah satunya Central retinal artery occlusion (CRAO)

• Tripathy K, Patel BC. Cherry Red Spot. [Updated 2021 Feb 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):

StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539841/

39. Wanita 65th, dg penglihatan kabur, riwayat katarak, VOD: 6/60. Nyeri mata mendadak. Pada pemeriksaan tampak kamar anterior yang dangkal, peningkatan tekanan intraocular +. Sebab terjadinya hal ini adalah?

a. Keluarnya cairan lensa ke vitreous

b. Pembengkakan lensa

c. dislokasi lensa kristalin

d. Obstruksi pada jalur vitreous humor

e. Papila edema

• Glaukoma fakolitik, awalnya diperkirakan disebabkan oleh obstruksi trabecular meshwork oleh makrofag yang teregang karena memakan bahan lensa dan cairan Morgagnian yang keluar dari lensa kristalin.

• Bukti selanjutnya kemudian menunjukkan bahwa protein lensa dengan berat molekul tinggi menyebabkan obstruksi langsung

• https://www.aao.org/eyenet/article/treating-phacolytic-glaucoma

40. Trantas dot ditemukan pada diagnosis

A. Keratokonjungtivitis vernal

B. Konjungtivitis jamur

C. Konjungtivitias bacterial

D. Uveitis

E. Iridosiklitis

• Pada pemeriksaan fisik vernal keratoconjunctivitis (VKC), konjungtiva dapat menunjukkan reaksi papiler yang halus. Di sini temuan utama adalah gelatinous papila limbal yang terkait dengan infiltrat epitel yang disebut Horner-Trantas dot.

• https://www.aao.org/disease-review/vernal-keratoconjunctivitis-5

41. Sensibilitas kornea menghilang pada kasus keratitis yang disebabkan oleh

a. CMV

b. Herpes simpleks

c. HPV

d. S. aureus

e. S. epidermidis

• Herpes simplex keratitis (HSK) adalah penyebab infeksi paling umum dari kebutaan kornea di dunia industri, terutama karena sifatnya yang berulang. Keratitis herpes simpleks sering muncul secara klinis dengan sensasi kornea yang menurun.

• Hamrah, Pedram et al. “Corneal sensation and subbasal nerve alterations in patients with herpes simplex keratitis: an in vivo confocal microscopy study.” Ophthalmology vol. 117,10 (2010): 1930-6. doi:10.1016/j.ophtha.2010.07.010

42. Chalazion yang tidak diterapi dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berikut ini

a. Selulitis preseptal

b. Kebutaan

c. Endophtalmitis

d. Blefaritis

e. Uveitis

Chalazia yang tidak diobati dapat mempengaruhi pasien untuk selulitis preseptal, yang dapat menyebabkan kerusakan kelopak mata seiring perkembangannya.

Jordan GA, Beier K. Chalazion. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499889/

43. Tatalaksana definitive pada glaucoma fakolitik adalah

a. Ekstraksi katarak

b. Trabekuloktomi

c. Steroid topical

d. Agen hiperosmolor

e. Steroid intravena

• Terapi definitif untuk glaukoma fakolitik adalah pengangkatan lensa melalui ekstraksi katarak ekstrakapsular dengan atau tanpa IOL.

https://www.aao.org/eyenet/article/treating-phacolytic-glaucoma

44. Palsy pada nervus kranialis V dapat menyebabkan komplikasi berikut ini

a. Ptosis

b. Proptosis

c. Keratopaty

d. Lagofralmus

E. Exophtalmus

• N. V Divisi ophtalmicus mempersarafi dahi, kelopak mata atas, kornea (dengan demikian refleks kornea). Bila terjadi palsy dari n. V dpt menyebabkan hilangnya sensasi dan reflek kornea.

• Walker HK. Cranial Nerve V: The Trigeminal Nerve. In: Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical Methods: The History,

Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Boston: Butterworths; 1990. Chapter 61. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK384/

45. Jika terdapat injeksi siliar, diagnosis yang paling tidak mendekati adalah

A. Keratitis

B. Corneal ulcer

C. Anterior uveitis

D. catarrhal conjugtivitis

e. Iritis

Konjungtivitis Kataral

• Konjungtivitis kataral adalah konjungtivitis yang disebabkan oleh masuknya benda asing pada mata

• Injeksi siliar mengenai cabang dari arteri silier anterior dan mengindikasikan adanya inflamasi pada kornea, iris, dan badan silier

• Konjungtivitis dicirikan dengan injeksi konjungtiva

https://emedicine.medscape.com/article/1192122-overview

46. Laki2, 30th, trauma terkena daun 2 hari lalu. Mengeluh nyeri pada mata, fotofobia, dan kemerahan pada mata. Latar belakang patologis untuk kasus ini adalah?

A. Anterior uveitis

B. Conjunctivitis

C. Fungal corneal ulcer

D. Corneal laceration

E. Hifema

• Di seluruh dunia, keratitis jamur merupakan penyebab utama morbiditas mata dan kebutaan unilateral. Insidennya bervariasi dengan iklim dan keratitis jamur lebih sering terjadi di daerah tropis.

• Anamnesa yang menunjang pemeriksaan fisik sebagai keratitis jamur bila ditemukan riwayat berkebun

• https://www.aao.org/topic-detail/fungal-keratitis-europe

47. Ptosis dan midriasis akan ditemukan pada kondisi?

A. Facial palsy

B. Oculomotor palsy

C. Trochlear palsy

D Abdusens palsy

E. Trigeminal palsy

Gambaran Klinis kelumpuhan N. III

• Ptosis: Akibat kelumpuhan m. Levator palpebrae superiori • Deviasi okuler "turun dan keluar“ : tinggal m. rektus lateral

dan oblik superior yang tidak terkena dan masih bisa kontraksi

• Pupil midriasis karena kelumpuhan pupil sfingter. Kelumpuhan otot siliaris juga menyebabkan hilangnya akomodasi.

• Diplopia: Ini terjadi karena deviasi pada mata yang terkena sehingga gambar jatuh pada titik di luar permukaan. Namun, karena ptosis, pasien biasanya tidak mengeluhkan penglihatan ganda karena ptosis bertindak sebagai penghalang untuk diplopia.

• Modi P, Arsiwalla T. Cranial Nerve III Palsy. [Updated 2020 Jul 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526112/

48. Untuk mendiagnosis mata kering, pemeriksaan apa yang dilakukan

a. TIO

b. Tes ansel

c. Tes Schirmer

d. Slit lamp

e. Funduskopi

• Schirmer test or Schirmer tear test (STT) digunakan untuk menilai produksi air mata, terutama pada pasien dengan dugaan keratoconjunctivitis sicca, mata kering, atau produksi air mata berlebih.

• Tes ini bekerja berdasarkan prinsip aksi kapiler, yang memungkinkan air dalam air mata mengalir sepanjang strip tes kertas. Laju perjalanan di sepanjang strip uji sebanding dengan laju produksi air mata

• Brott NR, Ronquillo Y. Schirmer Test. [Updated 2021 May 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559159/

49. Anak 3 bln mengalami penyumbatan pada lakus sakrimal. Pada pemeriksaan tampak material mucus. Tatalaksana yang tepat adalah

a. dacriosistostomy

b. probbing

c. probbing with syrring

d. pijat dengan antibiotik

e. Steroid topikal

Obstruksi Duktus Nasolakrimal

• Secara umum jika gejala ringan tidak perlu terapi

• Jika gejala disertai epifora dan discharge yang menganggu dapat dilakukan masese dari sakus lakrimal

• Secara umum obstruksi ductus nasolacrimal pada bayi akan sembuh sendiri dalam beberapa bulan pertama kehidupan

https://www.aao.org/disease-review/nasolacrimal-duct-obstruction-4

Obstrksi Duktus Nasolakirmal Bilateral

https://www.aao.org/disease-review/nasolacrimal-duct-obstruction-4

50. unilateral proptosis dapat terjadi pada kasus

a. thyroid ophtalmopati

b. metastase

c. Lymphoma

d. meningioma

e. Koloboma

• Penyebab paling umum dari exophthalmus bilateral dan unilateral pada orang dewasa adalah penyakit Graves. Exophthalmus unilateral, meskipun sering sehubungan dengan penyakit tiroid, memiliki diagnosis banding yang jauh lebih besar daripada exophthalmus bilateral. Dengan presentasi unilateral kita harus memikirkan pseudotumor orbital, selulitis orbita, trombosis sinus kavernosa, atau neoplasma intraorbital.

Kamminga, N et al. “Unilateral proptosis: the role of medical history.” The British journal of ophthalmology vol. 87,3 (2003): 370-1. doi:10.1136/bjo.87.3.370