Post on 02-Mar-2020
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber : Mayang S. Soerya Putri
Jabatan : Community Marketing Officer and Marketing Consumer Banking
Tanggal : 12 Mei 2018
Lokasi : Summarecon Mal Serpong
Jenis : Wawancara Langsung
Q Selamat sore Bu.
A Iya selamat sore. Apa yang bisa saya bantu?
Q
Perkenalkan saya Monalisa Patrice dari Universitas Multimedia Nusantara.
Saat ini saya sedang menjalani skripsi berjudul “Pemanfaatan Blog
Kompasiana Dalam Membentuk Brand Image Danamon”. Studi
kasusnya itu Blog Competition yang diselenggarakan oleh pihak
Danamon dan Kompasiana tentang Railink. Ada beberapa pertanyaan
yang ingin saya ajukan mengenai hal tersebut Bu.
A Oh begitu, baiklah langsung tanya saja santai.
Q Mungkin sebelumnya boleh perkenalkan nama Ibu beserta jabatan saat ini?
A
Okee, nama saya Mayang, jabatan saya sih Community Marketing Officer
dan juga Marketing Consumer Banking Danamon.
Q Baik bu, langsung mulai saja ya.
A Iya silahkan.
Q
Pertama yang ingin saya tanyakan, bagaimana sih Blog Competition dilihat
dari sisi pandang perusahaan?
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
A
Jadi sebenarnya bukan masalah Blog Competition, tetapi bagaimana kita
mengajak komunitas untuk menjadi bagian dari influencer-nya si
brand. Jadi ada beberapa cara sih, salah satunya ada Blog
Competition, ada Photo Competition. Sebenarnya kita ada beberapa
produk kayak community card dan D-Bank, gimana caranya supaya
awareness makin kuat, biasa orang kan lebih suka kayak peer to peer
ya, sekarang lebih suka dengerin omongan temennya. Nah biasanya
kita menggunakan komunitas untuk itu.
Q
Oh seperti itu, jadi lebih kepada komunitas ya, terus faktor apa sih yang
mendorong memilih Blog Competition sebagai salah satu
alternatifnya?
A
Blog Competition sendiri dipilih karena kan menggunakan blogger,
komunitas blogger sendiri sebenarnya sudah banyak di Indonesia kan.
Nah, mereka pun kalau melihat suatu berita atau informasi sekarang
cuman ga lihat dari artikel misal detik.com, kumparan.com lah kalau
sekarang kan, mereka tuh lebih percaya ke blog karena blogger
menulis suatu blog pasti berdasarkan pengalaman mereka, bukan
mengada-ngada atau ngarang aja. Mereka lebih ke experience sendiri
terus ditulis secara singkat dan padat dari apa yang mereka rasain.
Contohnya ke kasus yang Railink, apa yang mereka rasain pesen tiket
via Danamon, terus gimana di dalam Railink itu sendiri. Maka dari itu
kita lebih memilih untuk ke blog. Balik lagi ke objektifnya sih, kalau
misalnya Blog Competition secara ga langsung bisa buat awareness
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
dan bentuk image juga, kalau Photo Competition atau Video
Competition untuk meningkatkan percakapan di social media. Selain
itu Blog Competition juga dipake buat ningkatin review, dan biar
masyarakat lebih percaya juga.
Q Jadi untuk Blog Competition, objektif nya lebih ke awareness dan citra ya?
A
Iya untuk SEO juga sih, nanti orang googling nih, misal Railink Danamon
atau gimana cara gunain Railink, muncul kan tuh si Blog Competition
kita yang ngerefrensiin eh gunain produk Danamon, nanti lo lebih
mudah naik Railink, misalnya kayak gitu.
Q
Oh begitu, terus untuk pelaksanaan Blog Competition sendiri, pasti
sebelumnya ada perumusan dari pihak Danamon dan Kompasiana, nah
proses sebelum itu sampai terwujud suatu Blog Competition itu
gimana sih? Misal dari temanya atau tagline tertentu?
A
Kalau awalnya sih pasti kan dari Danamonnya sendiri pasti ada objektif
yang mau diangkat, waktu itu si Railink lebih ke ngangkat masalah e-
channel untuk pembayaran tiketnya. Nah abis itu aku hubungin
Kompasiananya terus ayok kita mau ngadain kegiatan apa nih untuk
angkat si Railink nya sendiri, terus ke masalah pembayarannya. Kita
tahu sendiri Railink banyak kasusnya kan, terus juga masih sepi, nah
makanya kita mau bantu juga sih pihak Railink nya biar bisa lebih
terangkat lagi. Abis dari situ ngobrol-ngobrol lagi sama orang
Kompasiana, kayaknya emang enak kita pakai dua komunitas yang
masih berhubungan dengan Railink itu ada traveller sm commuter
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
line. Nah dua-dua nya ini masih nyangkut kereta kan terus gimana
caranya bener-bener bisa lebih alami. Makanya pake user experience,
mereka jalan sendiri, beli tiket sendiri, nyobain pake kartunya
Danamon, e-channel nya Danamon semua dipake, abis itu kita mau
kegiatan apalagi nih. Kan kalo misal ngelakuin experience
berbarengan gitu cuman jalan seminggu, sedangkan awareness yang
didapet cuman seminggu, ga nyampe sebulan lah, sayang banget.
Danamon udah keluarin banyak uang, tapi hasil yang didapet cuman
sedikit. Akhirnya kita bikin kompetisi aja kalau ga salah hitungannya
empat belas hari kerja dari 3 April sampai 14 April kan ya. Itu kan
agak jangka panjang tuh dan mereka juga terus-terusan sama pihak
Kompasiana terus di reminder H-3 udah mau closing nih besok
terakhir gitu-gitu. Makanya kita sengaja pilih Blog Competition dan
objektifnya ngikutin si Danamon punya produk sendiri sih. Baru kita
turunin ke Kompasiananya, nanti dari Kompasiananya mereka godok,
oke Blog Competition temanya ini ya, biar sesuai dengan objektifnya.
Q
Oke, berarti Blog Competition ini juga salah satu strategi branding
Danamon juga kan ya, nah kira-kira dari sebanyak identitas brand
Danamon yang paling ditonjolkan apa sih melalui Blog Competition
ini?
A
Lebih ke user experience sih, pengalaman dia pake Railink gunain
Danamon, jadi lebih ke manfaat produknya. Gimana sih Danamon ini
bisa membantu dan lebih efektif buat orang-orang yang pake Railink.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Terus juga gunain tagline Danamon sih.
Q
Lalu kalau bisa dikemas secara singkat, kira-kira pesan utama yang ingin
disampein lewat Blog Competition ini apasih?
A
Mungkin lebih ke bangun persepsi kalo pake Danamon lebih mudah pake
Railink, terus bayar tiket ga pake ribet dengan Danamon, karena kita
kan juga pake #saatnyagaribet.
Q
Kalo misal buat target marketnya sendiri lebih kemana sih? Anak mudakah
atau pekerja kantoran? Rentang usianya dari berapa sampai berapa?
A
Sebenarnya target dari Danamonnya sendiri kan ada milenial dan xenial.
Cuman kalau ini memang lebih ke xenial karena kalau milenial kan
masih seumuran kamu lah cuman coba-coba aja. Bank mana nih yang
bagus kan pasti coba dulu, terus juga kadang saldonya sedikit. Tapi
kan kalo yang xenial itu yang tiga puluh ke atas umurnya udah mulai
mikir saving-nya mau seperti apa, terus kebutuhannya apa-apa aja, nah
jadi lebih ke xenial. Nah untuk si Railink itu, kita lebih perkecil lagi,
jadi xenial tapi memang dia yang suka, bukan suka sih ya, tapi lebih ke
businessman yang emang suka travelling dan tinggal di Jakarta dan dia
kalau mau ke Soekarno Hatta yang harusnya lewatin macet, tapi bisa
dihindarin dengan pakai Railink.
Q
Oh begitu, jadi lebih ke orang dewasa ya Bu, kemudian untuk pemilihan
media tentunya sangat penting kan. Untuk blog udah dijelasin kenapa
memilih blog. Lalu ada ga sih media lain yang digunakan dalam proses
pelaksanaan Blog Competition sendiri selain Kompasiana? Misal
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
untuk promosi biar orang-orang ikut Blog Competition nya juga gitu?
A
Kita sih ada sosmed. Cuman ini kan dari pandangan komunitas, jadi kita
lebih biarin Kompasiana dan komunitas bergerak untuk menyebarkan
itu. Kecuali kalau misalnya masuk branding-nya Danamon, misal
Danamon yang mengadakan kompetisinya. Jadi balik lagi ke siapa
yang ngadain kompetisinya sih.
Q
Oh begitu, lalu melalui Blog Competition ini tentunya ada citra merek
yang ingin dibangun nih, kira-kira brand image apasih yang terbentuk
dari Blog Competition ini?
A
Danamon gak bikin ribet sih, jadi Danamon bisa memfasilitasi pengguna
Railink agar beli tiket tanpa antri. Karena sebenarnya di Railink
sendiri sampai sekarang baru Danamon yang satu-satunya bisa bayar
pake e-channel nya kita. Kalau bank lain harus tetep mesti bayar
disana gitu. Terus kita juga nge-branding satu gerbong di Railink.
Semua bank ada branding-nya disana, cuman kalau kamu lihat
branding Danamon dibanding branding yang lain itu, bukanya kita
orang Danamon terus ngejual gitu ya, tapi bisa dilihat design nya tuh
eye catching banget warna-warnanya.
Q Warnanya warna kuning gitu ya kayak warna Danamon?
A
Bukan kuning malah, kalau kamu tau SEA Games warnanya hampir mirip-
mirip kayak SEA Games jadi warna-warni gitu, ada campuran pink,
hijau, kuning, terus ada apalagi ya. Ada di Blog Competition kalau
kamu lihat hasil foto-fotonya.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Q
Bagus dong ya warna warni berarti, colourfull. Terus untuk Blog
Competition nya udah jalan nih kan ya, udah selesai juga. Kira-kira
dari pihak Danamon sendiri lewat Blog Competition yang
diselenggarakan berhasil ga sih membentuk citra merek atau brand
image yang ingin dibentuk sama Danamon sendiri?
Q
Kalau dari e-channel nya sendiri, balik lagi ke Railink sendiri sebenernya
masih sepi juga, terus infonya masih sering ada yang mogok, terus
jalur yang dipilih dari Jakarta ke Tangerang kan tengah-tengah banget,
paling bedanya pun cuman sejam, sampe sekarang sih sebenarnya kita
belum tahu apakah dengan Blog Competition itu dapat menambah
orang-orang yang pake Railink atau ga. Cuma secara Danamon nya
sendiri, paling ga orang tuh udah tau kalau misalnya, khususnya
nasabah Danamon ya udah tau mereka bisa pesen tiket Railink dengan
mereka jadi nasabahnya kita. Itu sih lebih kesitu, tapi balik lagi ke
Railink nya sendiri ya, kita istilahnya kan jadinya kayak dua
perusahaan yang berbeda nih. Dari Danamon sendiri ngebantu biar
Railink nya keangkat, tapi dari sisi Railink nya harusnya dibagusin
lagi.
A
Bener juga sih ya, lalu selama Blog Competition ini terlaksana, ada ga sih
hambatan-hambatan yang terjadi dari proses pembentukan brand
image sendiri?
Q
Kalau kemarin itu lebih ke activity-nya sih, kita mau ngapain ya kan, kita
kan ga mau hard selling banget, kita maunya soft sell tapi juga
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
pesannya yang alami banget emang bener-bener nyoba, makanya kita
pake user experience itu, ga cuman yang sekedar oh sekarang
Danamon ada e-channel yang bisa melakukan pembayaran, tapi ga ada
foto atau apapun di sosmed nya gitu, experience-nya sendiri
pengalamanya sendiri, paling cuman activity-nya itu doang sih. Tapi
kalau dari segi Blog Competitionnya sendiri sih sampai sekarang sih
ga ada halangan. Jalannya smooth-smooth aja
A Jadi bisa dikatakan berhasil ya?
Q
Berhasil sih, tapi sebenarnya ekspetasi aku dua puluh orang yang ikut Blog
Competition, cuman kenyataanya itu cuman dua belas. Mungkin ada
beberapa faktor sih yang mempengaruhi tapi lebih ke Railinknya
sendiri sih. Karena mereka mungkin mau menceritakan tentang
Railink yang bagus-bagus tapi pada kenyataanya berbanding terbalik,
karena aku pengguna kereta commuter line Tangerang, memang
efeknya sangat-sangat berasa banget, ketika ada Railink tuh bener-
bener terasa banget, yang tadinya tuh jadwal kita lima belas menit
sekali, tapi karena semenjak Railink jadi setengah jam sekali. Nah itu
kan imbasnya kita yang orang kantoran yang dari Tangerang mau ke
Jakarta jadi harus nunggu, makanya kalau udah pilih kereta ya lu
nunggu aja setengah jam. Nah itu kan sempat jadi pemberitaan di
mana-mana, image-nya juga jadi jelek.
A Jadi masalah sebenernya lebih kepada Railink itu sendiri ya Bu?
Q Iya lebih gitu sih.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
A
Baiklah kalau begitu, mungkin itu saja yang ingin saya tanyakan.
Terimakasih banyak Bu atas waktunya. Maaf kalau ngerepotin.
Q
Iya sama-sama. Gak ngerepotin kok, biasa saja ngobrol-ngobrol gini.
Sukses untuk skripsinya.
A Amin Bu, terimakasih Bu.
Q Sama-sama.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Narasumber : Nindya Prismahita
Jabatan : Assistant Moderator Content and Community Officer
Tanggal : 29 Mei 2018
Lokasi : Kompasiana Office
Jenis : Wawancara Langsung
Q Selamat siang Kak.
A Iya selamat siang juga.
Q
Perkenalkan saya Monalisa Patrice dari Universitas Multimedia Nusantara.
Saat ini saya sedang menjalani skripsi berjudul “Pemanfaatan Blog
Kompasiana Dalam Membentuk Brand Image Danamon”. Studi
kasusnya itu Blog Competition yang diselenggarakan oleh pihak
Danamon dan Kompasiana tentang Railink. Ada beberapa pertanyaan
yang ingin saya ajukan mengenai hal tersebut Kak.
A Oh iya, jurusan apa sih kamu ? PR ya ?
Q Iya PR Kak.
A Oke langsung ke pertanyaannya saja.
Q
Baiklah Kak, jadi yang saya ketahui salah satu inovasi dari Kompasiana
yaitu Blog Competition. Sebenernya Blog Competition itu sendiri apa
sih ?
A
Blog Competition sendiri nama generik program kita. Itu sih sebenarnya
kompetisi menulis ya. Sebenarnya sih makin kesini, awalnya Blog
Competition itu pertama kali kita buat itu di tahun 2009. Itu memang
langsung ada sponsorship, saya lupa apa, cuman itu emang kompetisi
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
menulis, tetapi kontennya lebih beragam dan ada juga kompetisi vlog
dan juga photo story atau esai foto gitu sih. Jadi sebenarnya lebih
kepada kompetisi nge-blog jatohnya. Makanya namanya nama umum
sih sebenarnya, banyak brand yang semacam Kompasiana juga bikin
Blog Competition.
Q
Lalu untuk faktor yang mendorong pembentukan Blog Competition sendiri
apa sih Kak?
A
Sebenarnya ini salah satu dari bagian loyalty programnya Kompasiana. Jadi
Kompasiana punya beberapa loyalty program untuk benefit si user agar
terjadinya retensi strategi konten Kompasiana biar si penulis ini lebih
aktif di Kompasiana dan kita memberikan reward tetapi reward itu
dapat diraih dengan beberapa usaha, ada effort-nya gitu lah ya, kayak
misalkan ya ini kompetisi blog. Ini memang ya loyalty program kita
buat si user dengan harapan mereka lebih aktif di Kompasiana ataupun
berinteraksi di Kompasiana. Kurang lebih seperti itu yang
melatarbelakangi kenapa kita memilih Blog Competition juga sebagai
wadah bagi pihak lain, stakeholder, ataupun sponsor untuk in touch atau
engange dengan komunitas ataupun user Kompasiana.
Q
Sebenarnya untuk proses pembentukan Blog Competition itu sendiri gimana
sih? Kalau aku lihat di websitenya ada nangkring dulu dan sebagainya?
A
Itu custom activity sih sebenarnya, lebih kepada brand communication
sebenarnya itu. Itu tergantung dari kebutuhan sisi klien juga, banyak
juga yang hanya menyelenggarakan Blog Competition dan itu kan
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
dilihat dari objektif si klien juga. Mereka pengennya apa nih, misalkan
word of mouth gitu ya, ingin banyak konten tersebar informasinya,
ataupun mungkin ada juga yang menginginkan akuisisi. Nah biasanya
itu ga lewat Blog Competition aja, ada kegiatan lainnya, misalnya
nangkring, visit dan segala macem, jadi dipadukan dengan offline juga.
Kalau Blog Competition ini kan online activity ya. Jadi dikondisikan
dan disesuaikan dengan kebutuhan si klien. Tapi kalau proses
kreatifnya, nanti ada pertanyaaanya ga? Biar ga ngulang-ngulang.
Q Ga ada Kak, lanjutkan saja.
A
Nah jadi pertama proses kreatifnya biasanya temen-temen brand atau
sponsor itu menyampaikan objeknya seperti apa, nanti kita buatkan
strategi, strategi konten dan juga strategi marketingnya seperti apa, nanti
setelah itu brain storming, lalu kita buatkan strategi komunikasinya,
sorry bukan strategi marketing ya tadi, kemudian kita sampaikan ke
mereka. Lalu kemudian kalau mereka bisa menerima atau memang
approve ya dari sisi strategi yang sudah kita tawarkan ya udah tinggal
jalan. Biasanya sebelum jalan itu kita buatkan pengumuman, periodenya
itu pengumuman minimal biasanya H-1 sampai H-7 biasanya sudah kita
umumkan. Setelah itu untuk periode lombanya sendiri variatif, ada yang
dua bulan, ada yang satu bulan, bahkan ada yang satu minggu gitu ya,
ada juga yang berbulan-bulan tergantung dari objektif dan keinginan
klien kita.
Q Iya sih, jadi lebih ke ikut klien ya untuk periodenya. Terus kan pasti dari
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
perusahaan mau kasih sponsor ke Kompasiana salah satu tujuannya mau
branding produknya kan. Lalu dari sisi Kompasiana sendiri buat bantu
branding produknya gimana?
A
Ya itu pake strategi komunikasi yang kita buatkan buat si kliennya. Pertama
kan kita lihat dari objektifnya, katakanlah branding atau awareness lah
ya, itu kita biasa dari pemilihan tema, itu termasuk salah satunya. Lalu
dari ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan si peserta lomba harus
seperti apa, misalkan harus mencantumkan label atau tagar gitu ya
terkait objektif brand-nya mereka apa, atau campaign yang berjalan apa,
itu kita sesuaikan. Begitu juga akan di konversi melalui image-image
yang sudah disepakati bersama. Ini proses dari teman-teman kreatif,
misal mereka buatkan poster terus segala macem, seperti itu.
Q
Lalu kalau untuk spesifik ke Blog Competition Danamon tentang Railink
kemarin gimana sih prosesnya? Mulai dari pengangkatan tema, terus
ketentuan-ketentuan yang ada buat Blog Competition itu sendiri gimana
sih?
A
Jadi kan emang si Kompasiana emang setahun ini ada rangkaian acitivity
gitu sama Danamon, nah salah satunya itu kemarin pas Danamon mau
launching gerbong exclusive-nya Danamon di Railink. Terus mereka
tanya pihak Kompasiana yuk gimana nih bisa bikin activity apa, nah
terus yang mau diangkat soal gerbong exclusive Danamon di Railink
sama sistem pembayaran pembelian tiket Railink yang bisa dibayar pake
si kartu debit Danamon, online banking, dan aplikasi. Paling sebenernya
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
karena sebelum kompetisi ini didahului oleh aktivitas offline, jadi
Danamon dan Kompasiana ngajak 10 Kompasianer untuk nyobain
Railink dari stasiun Sudirman sampe Soekarno Hatta. Gimana
ngehubungin sama produknya, kebetulan Danamon sendiri masang eh
apa namanya, punya gerbong sendiri yang semuanya ditempelin
Danamon, kebetulan mereka juga jadi salah satu bank yang support
pembelian tiket Railink itu sendiri. Kan yang kayak kita tau Railink itu
pembeliannya harus beli pakai kartu debit kan atau bisa via online, nah
salah satunya Danamon. Produk yang mendukung ya itu tadi bisa pake
ATM, aplikasinya, sama satu lagi online banking. Nah setiap event
offline biasanya kita juga ada yang online. Nah yang online-nya itu ya
Blog Competition. Ngangkat temanya tentang gimana sih pandangan
masyarakat tentang kereta Railink ini, karena sebenernya kereta Railink
ini baru ada di dua kota yaitu Medan dan Jakarta. Kita pengen tau
pandangan masyarakat tentang kereta khusus bandara. Di Blog
Competition itu sendiri, mekanismenya kita gak cuma minta masyarakat
beropini tapi juga ngerasain langsung pengalaman mereka
menggunakan kereta bandara dan seberapa manfaatnya sih kereta
bandara yang mobilitas orang-orang yang berpergian menggunakan
pesawat. Termasuk juga pembayaran tiket pake Danamon. Soalnya
selama ini kan kita tau kalau misalnya mau ke bandara terutama
Soekarno Hatta ya, biasanya kan orang pake trasnportasi konvensional
lah ya pake taksi atau yang lebih murah Damri, nah sekarang ada pilihan
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
baru naik kereta cuman hanya menempuh jarak 45 menit. Kita terhindar
dari macet, ya mendukung alternatif lain lah ya dibandingkan elo harus
naik taksi atau transportasi online yang kena macet dan mahal. Paling
itu aja sih.
Q
Berarti sebelum Blog Competition itu ada aktivitas offline untuk naik
Railink secara langsung ya?
A Iya dipilih dan dikasih kesempatan untuk nyobain.
Q Itu dipilih Danamon atau Kompasiana?
A Itu kita ngajuin kandidat dan baru dipilih Danamon sih.
Q
Oh gitu, terus untuk identitas merek yang ditonjolin dalam Blog
Competition ini sendiri apasih?
A
Sebenernya bisa tagline Danamon sendiri sih kan yang ‘Saatnya Pegang
Kendali’ itu sama ‘Saatnya Gak Ribet’. Kalau untuk campaign ini kan
bisa bayar pake aplikasi D-Bank mereka, itu aplikasi perbankan mereka
yang baru itu mereka punya tagline ‘Saatnya Gak Ribet’. Yauda karena
ini Blog Competition mengikutsertakan produk itu juga, nah makanya di
dalam cerita atau opini peserta harus pake tagline itu, biar sama aja,
sejalan gitu. Jadi lebih ke objektif ke Danamon, kan sekarang era
teknologi ya kan, fintech juga lagi marak sekarang makanya muncul
produk perbankan yang mempermudah nasabahnya untuk melakukan
transaksi perbankan tanpa harus datang ke bank, setiap orang kan
sekarang punya smartphone, gimana nih caranya orang mikir kalau
aktivitas perbankan lo bisa pake handphone aja, salah satunya Danamon
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
yang keluarin D-Bank. Lewat D-Bank itu lo cuman berbekal aplikasi,
bikin rekening, lo bisa jajan, dan bisa beli tiket Railink juga. Nah tiket
Railink itu yang jadi salah satu yang pengen ditonjolin sama mereka.
Ketika lo berpergian ke bandara, lo bisa pergi lebih cepet pake Railink
dan cara belinya itu gak seribet dulu kan Railink ada vending machine-
nya kan, daripada lo harus ngantri, beli tiket lama, ketinggalan kereta
kan, jadi ya lu bisa beli pake aplikasi. Nah itu makanya mereka pake
saatnya gak ribet untuk tetap mobilitas tinggi dan ga ribet untuk hal-hal
yang sebenernya bisa dipercepat.
Q Terus kalau untuk target dari Blog Competition ini sendiri siapa sih?
A
Sebenernya kita lebih untuk ke Kompasianer, tapi kita gak cuma menyasar
Kompasianer yang sering jalan-jalan atau travelling, tapi kita juga
menyasar orang lain diluar zona yang sering berpergian untuk beropini
gimana sih kereta bandara ini dalam memangkas waktu tempuh, biaya,
dan lain-lain. Kereta bandara ini sebenernya juga banyak dalam artian
tidak mendukung karena infrastruktur kita kan belum memadai karena
jalurnya masih bersinggungan dengan jalur CL segala macem gitu sih.
Makanya kita minta Kompasianer lainnya di luar Jakarta kalau ga bisa
experience nyobain Railink, lo kasih opini aja ini efektif ga atau misal
suatu saat lo ke Jakarta dan bisa nyobain Railink tu gimana, bisa ga sih
kira-kira diadopsi ke kota lain yang mobilitas penerbangannya cukup
tinggi misal Surabaya, Bali, sama kota-kota besar lainnya.
Q Lalu untuk media sendiri pake apa aja sih? Udah pasti pakai websitenya
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Kompasiana, tapi ada ga sih media lain yang dipake buat promosi Blog
Competition ini sendiri biar lebih banyak yang mau ikutan?
A
Paling di semua sosial media yang kita punya sih semuanya. Kayak
Instagram, Facebook, Twitter, sama email blast. Tapi untuk Railink
kemarin sih kalau ga salah email blast nya ga dipake. Biasa kita pake
sih email, cuman untuk pas Railink ga dipake sih.
Q
Oke kalau gitu, selanjutnya untuk kelebihan blog Kompasiana dibanding
yang lain apasih? Pastinya Danamon menggunakan Blog Competition
ini sebagai salah satu sarana branding-nya karena ada kelebihan
tersendiri. Kira-kira menurut dari pihak Kompasiana sendiri apa?
A
Mungkin ya karena aku bukan klien juga sih, mungkin akhirnya klien lebih
milih Kompasiana karena cakupan kita juga lebih luas, cakupan domisili
member, cakupan usia juga, di Kompasiana sendiri kan namanya kita
platform blog jadi lo bisa menulis apapun di Kompasiana tanpa lu harus
minder dengan tulisan lo yang jelek atau gua ga pernah nulis nih takut
segala macem. Beberapa orang kan bikin blog cuman untuk upload
puisi atau mungkin cerita, tapi ketika lo menulis hal-hal yang
bersinggungan dengan kehidupan lo sehari-hari lo merasa kayak gimana
ya, mungkin lo mengkategorikan blog lo untuk apa, jadi misal lo mau
nulis buat kategori lain kayak mencemari kategori yang sebenarnya
sudah ada. Jadi kalau Kompasiana kan lebih ke yauda lo bisa nulis apa
aja disini bebas, ga perlu ngeluarin biaya, bikin akun gampang, dan
karena hal itulah memilih akun Kompasiana. Mungkin kumpulan orang-
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
orang tersebut yang membuat brand milih Kompasiana sih. Sama
mungkin ya itu tadi karena kita punya Kompasianer yang cukup banyak
dan tersebar di beberapa daerah bahkan negara gitu kan, jadi sebenernya
mau lo di Indonesia atau ga di Indonesia, ketika masalah lo mengangkat
isu nasional atau yang bersinggungan dengan masyarakat Indonesia
siapapun bisa kasih pendapatnya, ga menutup kemungkinan dan ga ada
batasan-batasan gitu sih selama kontennya tidak melanggar aturan.
Q
Berarti kayak orang nulis gitu dan mau diterbitin ada penyaringan dari
Kompasiananya?
A
Sebenarnya kalau menayangkan penulisan nayangin aja. Tapi ketika tulisan
itu udah tayang, ada dari tim kita yang menyortir tulisan itu. Jadi tulisan
udah tayang, kalau disini namanya moderasi ya, di cek terkait konten
melanggar atau tidak dan misalnya kalau melanggar kemungkinan besar
akan di komplain sama orang biasanya kita hapus sih.
Q Berarti tetap ada proses penyaringan gitu ya?
A Iya tetep ada.
Q
Selanjutnya yang mau aku tanyain, kalau dalam Blog Competition sendiri
dilihat dari Danamon ya bukan Railinknya, kira-kira citra yang mau
dibangun apasih?
A
Mungkin lebih karena mereka lebih pengen sosialisasi dan promosi tentang
gerbong tadi dan kemudahan dalam pembelian tiket. Jadi kan selama ini
pembayaran-pembayaran yang sifatnya menunjang kehidupan
masyarakat didominasi sama bank-bank yang lebih dulu dikenal kayak
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
bank-bank BUMN lah ya, Danamon jadi pengen juga menyebarluaskan
kalo kemudahan-kemudahan itu lo bisa dapetin ketika lo pake
produknya Danamon. Terus buat Railink sendiri buat orang-orang yang
mau pake lo bisa pake Danamon buat transaksinya biar lebih cepet dan
efektif juga.
Q
Okee, lalu untuk ketentuan pemenang Blog Competition sendiri itu
penilaiannya kayak gimana?
A
Dari kita sih ada parameter penilaian sendiri. Kesesuaian tema udah pasti,
terus kualitas isi, sama sajian, karena ini blogger tentunya output nya
kan berupa artikel, gaya bahasa dan keseuaian bahasa juga kita nilai sih,
seluruh aspek itu jadi satu. Jadi lebih mudahnya kalau dibuat parameter
itu yang pertama kesesuaian tema, tema yang diangkat sesuai atau tidak.
Yang kedua itu adalah penggunaan bahasa, kemasan, penggunaan kata
segala macem, jadi kita lihat tuh bahasa sih blogger-nya yang gak kaku-
kaku amat. Lalu ini kan klien pengennya juga organik kan, jadi
istilahnya gak yang dibuat-buat gitu. Terus yang ketiga itu dari sisi
kuantitas, tulisannya komprehensif atau tidak, lengkap atau tidak dan
biasanya ada nilai tambahan tergantung ini juga sih mereka ada poin
akhirnya. Kalau misalkan sama semua ada poin tambahan terkait
perolehan page view, bacaan, disitu kan sebabnya kenapa kita biasanya
mewajibkan mereka untuk share di sosial media biar banyak orang juga
banyak yang tau. Dengan tingkat bacaan yang tinggi tentunya kan
penyebaran informasinya juga lebih luas. Tapi kalau untuk proses
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
penjuriannya sendiri sebenernya tergantung dengan klien juga. Biasanya
dari kita itu akan merekomendasikan, katakan pemenangnya tiga, kita
akan merekomendasikan sepuluh artikel, nanti dari sisi klien yang
memilih, artinya semua sudah yang terbaik, tinggal disesuaikan sama
objektifnya mereka atau mereka punya pertimbangan lain.
Q Oh begitu, jadi keputusan akhir tetap berada di tangan klien ya?
A Iya benar sekali.
Q
Mungkin itu aja yang ingin saya tanyakan Kak, terimakasih atas waktunya
dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya.
A Iya sama-sama, semoga bisa membantu jawabannya. Sukses ya
Q Iya Kak terimakasih. Selamat siang.
A Selamat siang.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Narasumber : Deny Oey
Jabatan : Kompasianer
Tanggal : 12 Mei 2018
Lokasi : Summarecon Mal Serpong
Jenis : Wawancara Langsung
Q Selamat sore Kak.
A Iya sore juga.
Q
Perkenalkan saya Monalisa Patrice dari Universitas Multimedia Nusantara.
Saat ini saya sedang menjalani skripsi berjudul “Pemanfaatan Blog
Kompasiana Dalam Membentuk Brand Image Danamon”. Studi
kasusnya itu Blog Competition yang diselenggarakan oleh pihak
Danamon dan Kompasiana tentang Railink. Ada beberapa pertanyaan
yang ingin saya ajukan mengenai hal tersebut Kak.
A Boleh, silahkan langsung tanyakan saja.
Q Mungkin sebelumnya boleh perkenalkan diri terlebih dahulu Kak?
A
Baiklah nama saya Deny Oey, bisa panggil Deny saja, saya adalah
Kompasianer dan salah satu pemenang Blog Competition bersama
Danamon yang Railink itu.
Q
Oke, untuk pertanyaan pertama aku pengen tanya apasih Blog Competition
dari sisi Kakak sendiri sebagai seorang Kompasianer?
A
Arti Blog Competition itu sebenernya adalah dari segi blogger bukti
kekuatan kita menulis, kemampuan kita menulis. Kalau tulisan kita
bagus dan disukai sama juri kita bisa menang Blog Competition. Jadi
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
menurut saya Blog Competition itu sendiri lebih kepada mengasah
kemampuan diri kita juga.
Q Berarti sebatas lomba menulis dan untuk mengasah kemampuan ya?
A Yapp benar sekali.
Q
Lalu untuk faktor-faktor apasih yang mendorong Kakak untuk ikut Blog
Competition Danamon bersama Railink ini?
A Faktor gimana ya?
Q
Iya misalnya hadiahnya kah atau tema yang diangkat emang dikuasain atau
gimana?
A
Yang pertama topiknya menarik ya dan kita menguasai juga. Jadi kalau
misalnya topiknya ga menarik dan ga kita kuasain mending jangan coba.
Kalau bagi saya sendiri sih itu buang-buang tenaga aja, jadi mending ga
usah diikutin.
Q Jadi lebih yang dikuasain aja ya?
A Iya itu lebih baik sih.
Q
Okee, lalu untuk penulisan dalam artikel sendiri, Danamon digambarkan
sebagai apasih? Apa sisi Danamon yang ditonjolkan dalam penulisan
artikel Kakak sendiri?
A
Sebenarnya yang menggunakan Danamon sih bukan saya, tapi Ayah saya.
Jadi dia paling sering pake Danamon. Terus waktu tau Railink tiketnya
bisa dipesen pake Danamon yauda pesen lewat situ dan dimudahkan
juga. Jadi Danamon itu semakin mempermudah kita dalam hal
transportasi, ya salah satunya Railink itu, kereta bandara.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Q
Lalu untuk identitas merek Danamon yang ditonjolkan melalui artikel
tersebut apasih? Misal user experience atau tagline Danamon?
A
Jadi di artikel lebih tonjolin ke arah informasinya. Jadi di artikel saya
ceritain waktu saya pergi ke bandara tuh belum pernah yang namanya
pake kereta api, selalu always taksi. Dari dulu jaman taksi konvensional
sampe sekarang taksi online juga pake taksi. Terus pas kita tau ada
Railink, ada kereta bandara yang bisa lebih mudah dibayar melalui
perbankan salah satunya Danamon, ya kita mencoba gitu. Ya semakin
memudahkan dan memberikan kenyamanan juga buat user-user,
penumpang-penumpangnya.
Q
Oh seperti itu, lalu kalo bisa dikemas secara singkat, dari keseluruhan artikel
yang ditulis, pesan utama yang ingin disampaikan melalui penulisan
Kakak apasih?
A
Yang pertama sih sebenernya di Danamon itu kan ada tagline ‘Saatnya
Pegang Kendali’. Jadi emang judul saya itu, judul artikel saya sendiri itu
‘Kendali Perjalanan Ada dalam Genggaman Tangan Kita’. Jadi ingin
poin utamanya sih pengen bilang kalau perjalanan itu sebenernya gak
ribet, perjalanan itu mudah gitu, dan itu hanya semudah genggaman
tangan kita. Jadi kalau dengan Danamon kita cuman sekali klik kita
langsung bisa jalan, bisa pesen tiket, bisa berangkat. Jadi kita juga ga
perlu pusing duh harus naik ini, naik itu, terjebak macet, harus begini,
nah ga perlu. Lebih ke arah ini sih, memudahkan dan kenyamanan aja.
Q Fokus utama berarti Danamon gak bikin ribet dengan kemudahan yang ada
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
serta bikin nyaman ya?
A Iya kira-kira seperti itu.
Q
Lalu untuk target sendiri dari pandangan Kakak, Blog Competition ini lebih
mengarah ke arah siapa sih? Anak milenial atau orang kantoran yang
biasa pakai transportasi umum yang sering keluar kota atau keluar
negeri? Siapa kira-kira?
A
Saya sih sebenernya kurang tau ya, itu mungkin lebih bisa ditanyakan ke
Kompasiana. Bisa generasi X, generasi Y, atau generasi Z, saya kurang
tau juga. Cuman kita lebih mengarah ke menginformasikan juga, tapi
bisa kita lihat pengguna-pengguna internet sekarang rata-rata usia
produktif ya, yang milenial juga. Jadi lebih ke arah pekerja kantoran,
terus yang profesional-profesional muda, yang baru lulus kuliah,
targetnya lebih kesitu sih.
Q Jadi mungkin lebih ke orang dewasa kali ya?
A Iya usia produktif lah ya.
Q
Kemudian untuk citra merek Danamon atau brand image yang ingin
dibangun melalui Blog Competition ini apasih lewat artikel Kakak
sendiri?
A
Brand image atau citra mereknya itu lebih ke Danamon sebagai salah satu
pilihan kita untuk menikmati kemudahan, kelancaran dan tentunya
kenyamanan dalam perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta. Lebih
kesana sih kalau dari saya.
Q Okee, lalu selama proses penulisan artikel atau Blog Competition ini ada ga
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
sih hambatan-hambatan yang terjadi? Misal brand knowledge-nya
kurang tentang Danamon atau tentang Railink itu sendiri jadi susah
untuk nulis?
A
Oh ga sih kalau itu, saya sudah meriset dulu. Jadi kalau misal tau ceritanya
itu sebenernya artikel itu dibuat pas deadline, pas hari terakhir.
Q
Jadi intinya dari Kakak sendiri sebenernya ada user experience pernah pake
Railink melalui Danamon?
A
Pernah pake sih bulan Februari kemarin, pernah pesen sekali, tapi batal ga
jadi berangkat. Itu udah pesen tiketnya sih.
Q
Jadi secara keseluruhan menurut Kakak efektif ga sih Blog Competition ini
sebagai salah satu sarana untuk branding Danamon sendiri? Misalnya
dilihat dari pengulasan-pengulasan lewat artikel-artikelnya
Kompasianer?
A
Efektif sih efektif, soalnya Blog Competition itu sendiri menarik dong. Kita
misalnya dari segi hadiah banyak yang ngincer, jadi banyak yang mau
ikut. Kan tadi udah saya bilang, sebenernya Blog Competition itu
sendiri melatih kita buat menulis dan mempromosikan. Apalagi Blog
Competition ini ada sponsornya kan. Jadi kita harus menjual produk
sponsor ya. Ya itulah, jadi melatih kemampuan kita juga sih jadinya
sebagai buzzer.
Q
Biasanya Kakak sendiri untuk nulis artikel itu, seandainya nih kalau ini kan
ada experience-nya sendiri dong tentang Railink dan Danamon. Kalau
misal ga ada pengalaman dengan brand tertentu, gimana cara peroleh
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
informasinya? Apa ngulik-ngulik websitenya, liat sosial medianya kah,
atau gimana?
A Itu pernah kejadian sekali dan saya salah satu pemenangnya.
Q Hah serius? Kok bisa?
A
Iya serius. Jadi waktu itu ada Blog Competition Mio yang Isyana Sarasvati.
Itu kan lebih kepada motor Mio S untuk wanita mandiri, anak jaman
now lah ya. Jadi harus nonjolin wanitanya kan sama Isyana nya sendiri.
Yauda saya googling aja sih jujur waktu itu. Jadi saya itu lebih ke arah
mencari informasi beritanya ke arah topiknya itu. Lebih cari tau terkait
waktu Yamaha Mio itu diluncurin, terus ngulik-ngulik si brand
ambassador-nya, liat biodatanya. Kalau saya lebih kemarin cari tau
prestasi dia sebelum bermusik di Indonesia, udah gitu digabung lah
dengan fitur-fitur Yamaha Mio S itu dan menanglah. Waktu itu sih ada
temen kita kepilih sepuluh orang, terus yang dua diantaranya sampe ada
ke dealer Yamaha buat foto dan nanya-naya. Sementara saya cuman
modal Google.
Q
Jadi mungkin balik lagi tetep ke pengolahan data atau informasinya kali ya
bisa dikemas secara baik atau ga?
A
Iya sebenernya lebih ke arah sana, tergantung orangnya masing-masing sih
cara nulisnya gimana.
Q
Oh gitu, baiklah kalau begitu. Mungkin cuman itu aja sih Kak yang pengen
aku tanyain.
A Bener itu aja?
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Q
Iya Kak itu aja. Terimakasih banyak Kak sudah mau meluangkan waktu dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi.
A Iya santai aja sama-sama, saya senang kalo bisa membantu.
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
DOKUMENTASI WAWANCARA
Wawancara Bersama Danamon Wawancara Bersama Kompasiana
Wawancara Bersama Kompasianer
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
ARTIKEL PEMENANG BLOG COMPETITION BUKTIKAN, SAATNYA
ENGGAK RIBET UNTUK PERJALANAN LIBURANMU PERIODE 4-17
APRIL 2018
Deny Oey Surtan Siahaan
Rushans Novaly Sandy Sitorus
Jovie Candra
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018
Pemanfaatan Blog Kompasiana..., Monalisa Patrice, FIKOM UMN, 2018